75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGANTAR TUGAS AKHIR PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya Diploma III Desain Komunikasi Visual Disusun oleh : HARI WICAKSONO C 9505045 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 LEMBAR PERSETUJUAN

PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

  • Upload
    others

  • View
    21

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGANTAR TUGAS AKHIR

PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK

Diajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Sebagai Prasyarat Untuk Meraih Gelar Ahli Madya

Diploma III Desain Komunikasi Visual

Disusun oleh :

HARI WICAKSONO C 9505045

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2011 LEMBAR PERSETUJUAN

Page 2: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Konsep karya Tugas Akhir dengan Judul :

PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI MEDIA KOMIK

Telah disetujui dan diterima untuk dipertahankan dihadapan penguji Pembimbing I Pembimbing II Jazuli Abdin Munib, S.Sn Anugrah Irfan Ismail, S.Sn

NIP. 19750516 200212 1 001 NIP. 19830722008121003

Koordinator Tugas Akhir

Arief Iman Santoso, S.Sn

NIP. 19790327 200501 1 002

Page 3: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir

Diterima dan dasahkan oleh Panitia Penguji Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual

Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada Tanggal __ Januari 2011

Panitia Penguji

Ketua Sidang Tugas Akhir

(Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum) NIP. 19751201 200112 1 002 ( …………………….. )

Sekertaris Sidang Tugas Akhir

(Anugrah Irfan Ismail S.Sn) NIP. 19830702200812 1 003 ( …………………….. )

Penguji I

(Jazuli Abdin Munib, S.Sn) NIP. 19750516 200212 1 001 ( …………….……..... )

Penguji II

(Anugrah Irfan Ismail, S.Sn) NIP. 19790327 200501 1 002 (……………….…….. )

Mengetahui

Dekan Fakultas Sastra Seni Rupa Ketua Jurusan

Universitas Sebelas Maret Surakarta D3 Desain Komunikasi Visual (Drs. Sudarno, MA) (Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum) NIP. 19530314 198506 1 001 NIP. 19751201 200112 1 002

Page 4: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO Sebaik-baiknya orang adalah mau bangkit saat dia jatuh, selalu berusaha melakukan perubahan untuk menjadi yang lebih baik dan bermanfaat, selalu ingat bahwa tidak ada yang tidak bisa dan tidak ada yang tidak mungkin untuk dilakukan selama kita

ada kemauan untuk berusaha menggapainya.

Page 5: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk Mamah dan Bapak tersayang, yang selalu sabar dan tiada hentinya menyayangi aku,

dan istriku tercinta yang selalu menemani langkahku, saat senang ataupun sedih.

Page 6: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

atas semua rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan –Nya kepada kita semua,

maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini, sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual,

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh bimbingan

serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu rasa terima kasih serta penghargaan

setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada yang terhormat :

1. Drs. Sudarno, MA selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret.

2. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku pembimbing akademik dan Ketua

Program D3 DESKOMVIS Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang selalu membimbing saya.

3. Jazuli Abdin Munib, S.Sn sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan dorongan yang begitu berharga.

4. Anugrah Irfan Ismail, S.Sn sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dan dorongan yang begitu berharga.

5. Arief Iman Santoso, S.Sn selaku koordinator Tugas Akhir dan yang selalu

member dorongan kepada penulis untuk menyelesaikan tgs akhir.

Page 7: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

Semoga amal dan budi baik semuanya mendapat balasan dan rahmat yang

melimpah dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua

orang, baik bagi penulis dan bagi setiap orang yang membacanya. Apabila ada yang

salah dalam penulisan, mohon kritik dan sarannya.

Surakarta, 04 Mei 2011

Penulis

Page 8: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………….. iii

HALAMAN MOTTO …………………………………………………… iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………… v

KATA PENGANTAR ………………………………………………...… vi

DAFTAR ISI …………………………………………………………….. viii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1

B. Rumusan Masalah ………………………….……………... 2

C. Tujuan …………………………………………………...... 2

BAB II IDENTIFIKASI DATA ………………………………….…… 3

A. Data Produk ………….……………………………………… 3

1. Sejarah komik dan cerita rakyat di Indonesia …….……… 3

2. Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ………………………… 4

3. Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ……...…………. 7

B. Target …………………............................................................ 12

1. Target Market …………………...…………………...….. 12

2. Target Audience ……………………………..………...... 12

C. Komparasi …………………...………………….……….… 14

BAB III KONSEP PERANCANGAN ………………………………….. 18

A. Komik …………………………………………...………….. 18

1. Proses Pra Produksi …………………………………….. 20

2. Proses Produksi ………………………………………… 22

B. Konsep Perancangan ……………...……………………..…. 47

Page 9: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

1. Penciptaan Desain Karakter ……………..……………… 47

2. Proses Penggambaran …………………………..………. 56

BAB IV VISUALISASI KARYA …………………………………….. 65

A. Komik ………………………..…………………………… 65

B. Logo ………………………………………..………….…. 71

C. Media …………………………………………………….. 75

BAB V PENUTUP …………………………………………………….. 80

A. Kesimpulan ………………………………………….…….. 80

B. Saran-saran ………………………………………..………. 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dan mempunyai

banyak sekali keanekaragaman suku, budaya, dan bahasa di Indonesia ini

disebabkan oleh tiap-tiap wilayah di Indonesia memiliki kebudayaan sendiri-

sendiri yang telah ada sejak jaman nenek moyang. Keanekaragaman itu tentunya

menjadi kekayaan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia dan bukan menjadi

perbedaan atau pemecah bagi kehidupan berbangsa.

Keanekaragaman budaya itu menghasilkan berbagai macam hasil budaya,

baik yang berupa hasil karya seni rupa, seni tari, dan atau aspek yang paling

penting dalam dalam suatu komunitas, yaitu aksara atau huruf yang tercipta dari

budaya itu sendiri, dari berbagai daerah di Indonesia satu aksara yang membuat

penulis tertarik untuk mengetahui asal-usulnya, yaitu sejarah adanya aksara Jawa,

atau yang dinamakan Aksara Carakan.

Setiap penduduk Jawa sendiri pun banyak sekali yang tidak mengerti akan

asal mula Aksara Jawa, bahkan banyak pula penduduk Jawa tidak bisa menulis

Aksara Jawa, hal ini sangat mengkhawatirkan akan kelestarian budaya lokal.

Kendala yang masih dihadapi adalah tentang generasi muda yang kurang

tertarik untuk mengetahui sejarah-sejarah yang ada di Negerinya sendiri, lebih

suka membaca sejarah atau cerita yang berasal dari negara asing, jika tidak

adanya promosi yang mengangkat sejarah dalam negeri maka dampak yang paling

besar adalah kepunahan sejarah lokal itu sendiri.

Page 11: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

B. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian tersebut dapat dirumuskan bahwa masalah yang

dihadapi untuk mempromosikan sejarah awal mula aksara Jawa kedalam cerita

komik antara lain :

1. Bagaimana cara mengenalkan Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, dengan

membuat komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa agar tercapai ke target

audience?

2. Bagaimana merancang komik yang menarik, naratif dan komunikatif?

C. Tujuan Perancangan

Tujuan penulis yang dapat dijadikan jawaban sementara dari permasalahan

dalam pengenalan cerita rakyat kepada remaja dan anak-anak melalui komik

Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah :

1. Mengenalkan Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan cara membuat komik

sejarah asal mula aksara jawa agar tercapai ke target audience.

2. Merancang komik yang menarik, naratif dan komunikatif.

Page 12: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Produk

1. Sejarah komik dan cerita rakyat di Indonesia

Era 70an adalah meledaknya dunia komik di Indonesia, khususnya tentang

kepahlawanan, pada era tersebut beberapa dikenal dengan cergamis single fighter

bersifat mandiri, semua karya cergamis dihasilkan sendiri. Saat itu belum ada

istilah team work atau kerja tim, semua pekerjaan dari penulisan naskah cerita,

sketsa pensil, inking (penintaan), dan coloring (pewarnaan) dilakukan sendiri oleh

sang cergamis, di era ’70-an, para cergamis belum bersentuhan dengan

kecanggihan teknologi informasi seperti scanner serta program aplikasi seperti

Adobe Photoshop dan CorelDraw, maka bisa kita bayangkan bahwa cergamis dan

komikus pada era itu sangat hebat perjuanganya.

Sedangkan cergam dan komik tentang cerita rakyat di Indonesia juga

banyak diciptakan pada era 60-70an, jaman dahulu cerita rakyat sangat familiar

dalam benak masyarakat, dan anak-anak pun juga sering mendengarkan dongeng

tentang cerita legenda Tanah Air sebelum mereka tidur, hal ini berbeda sekali

dengan jaman sekarang yang kebanyakan masyarakat tidak lagi mengenal cerita

legenda bangsanya sendiri, dan lebih bangga bila membaca atau melihat cerita

legenda dari luar negeri.

Page 13: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

2. Sejarah Asal Mula Aksara Jawa

Cerita asal mula Aksara Jawa merupakan kisah cerita rakyat di Jawa, yang

penulis ambil dari buku yang berjudul Cerita Rakyat Nusantara, buku tersebut

diciptakan oleh Dian K, illustrator buku tersebut adalah Yol Yuhanto dan Aji

Meis, adapun penerbit dari buku Cerita Rakyat Nusantara adalah PT. Buana Ilmu

Populer (kelompok Gramedia).

Cerita Asal Mula Aksara Jawa sendiri bercerita tentang kisah seorang

pemuda bernama Ajisaka dengan dua punggawa yang bernama Dhora dan

Sembadha, serta Prabu Dewata Cengkar yaitu seorang prabu yang gemar

memakan daging manusia yang berawal karena seorang juru masak kerajaan tidak

sengaja terpotong jarinya dan masuk kedalam masakan, lalu masakan itu dimakan

oleh Prabu Dewata Cengkar. Suatu ketika Ajisaka menantang agar Prabu Dewata

Cengkar memakan Ajisaka tetapi dengan syarat Prabu Dewata Cengkar harus

memberi tanah seluas panjang surban yang diikatkan di leher Ajisaka.

Prabu Dewata Cengkar pun memenuhinya, ia mengukur dengan cara

menarik kain surban Ajisaka, tetapi dengan kekuatan Ajisaka kain selendang itu

memanjang hingga mencapai ke tepian laut Pantai Selatan, lalu Ajisaka

menghempaskan Prabu Dewata Cengkar ke tengah-tengah laut Pantai Selatan

tersebut, dan secara tiba-tiba Prabu Dewata Cengkar berubah menjadi seekor

buaya putih.

Setelah menang melawan Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka pun menjadi raja

di Negara Madhangkamulan, Ajisaka yang pernah menitipkan Keris Pusakanya

kepada salah satu punggawanya yang bernama Sembada di Pulau Majethi,

Page 14: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

mengutus Dhora untuk mengambil Keris Pusaka tersebut, dikarenakan Sembadha

begitu mempertahankan amanat Ajisaka yaitu tidak boleh memberikan Keris

Pusaka tersebut ke tangan orang lain selain Ajisaka sendiri yang mengambilnya,

Dhora dan Sembadha pun bertarung, dan karena mereka sama saktinya, keduanya

tewas atas pertempuran tersebut.

Ajisaka mendengar tentang tewasnya kedua punggawa yang sangat setia

dan terpercaya itu dari salah seorang pengawal kerajaan, Ajisaka baru teringat

tentang pesan yang di berikan kepada Sembadha untuk tidak memberikan Keris

Pusaka kepada orang lain selain Ajisaka, lalu Ajisaka pergi ketempat dimana

kedua punggawanya bertempur, Ajisaka sangat menyesal atas kelalaianya, dan

dari peristiwa itu Ajisaka membuat Aksara yang berbunyi :

Artinya adalah :

ha na ca ra ka : Ana utusan (ada utusan)

da ta sa wa la : Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)

pa dha ja ya nya : Padha digdayané (sama-sama sakti)

ma ga ba tha nga : Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)

Page 15: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Penulis sertakan diskripsi mengenai segala sesuatu yang berhubungan

dengan cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa antara lain sebagai berikut :

a. Ajisaka

Seorang pengembara yang tinggal di sebuah negara yang bernama

Majethi, berwajah rupawan dan mempunyai kepribadian yang luhur,

mempunyai keris pusaka yang dititipkan kepada punggawanya yang

bernama Sembada.

b. Prabu Dewata Cengkar

Seorang Raja di sebuah negara yang bernama Madhangkamulan,

mempunyai kegemaran memakan daging manusia yang berawal dari

ketidaksengajaan dari seorang juru masak istana yang terpotong

jarinya dan masuk kedalam masakan, seiring dengan berjalanya waktu

dan dari kebiasaan memakan daging manusia membuat Prabu Dewata

Cengkar mempunyai kepribadian yang kejam dan perangai yang

mengerikan.

c. Sembadha

Seorang punggawa dari Ajisaka yang menjaga amanat membawa keris

sakti milik Ajisaka, cenderung mempunyai sifat pendiam dan patuh

terhadap perintah Ajisaka.

d. Dhora

Seorang punggawa dari Ajisaka yang menemani pengembaraan

Ajisaka ke negara Majethi, patuh terhadap perintah Ajisaka,

mempunyai sifat periang.

Page 16: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

e. Patih Kerajaan Madhangkamulan

Seorang Patih kerajaan Majethi, yang bertahun-tahun mengabdi untuk

raja diraja di kerajaan tersebut. Mempunyai sifat patuh dan setia

terhadap segala perintah raja walaupun umurnya sudah menua.

f. Negara Majethi

Negara dimana Ajisaka tinggal, Negara yang makmur dan melimpah

akan sandang pangan, sebagian besar rakyat Negara Majethi

mempunyai pekerjaan sebagai petani.

g. Negara Madhangkamulan

Negara yang di pimpin oleh Prabu Dewata Cengkar, Raja yang agung

bijaksana, dan mempunyai sandang pangan yang melimpah, tetapi

kemudian berubah menjadi Negara yang sepi dan mencekam, karena

satu persatu rakyatnya dimakan oleh Prabu Dewatacengkar.

3. Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa

Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah cerita tentang Ajisaka yang berjiwa

besar, berani mengorbankan dirinya demi orang lain, yaitu orang lemah yang

membutuhkan pertolongan, sedangkan Prabu Dewata Cengkar adalah seorang

Raja yang terhanyut oleh nafsu, sehingga sifat kebijaksanaanya berubah menjadi

sifat tamak dan kejam, lalu seorang punggawa yang setia yaitu Dhora dan

Sembada, makna dari kisah mereka adalah sifat patuh untuk mejaga amanat dari

sang majikan walaupun pertempuran taruhannya.

Page 17: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ini penulis lebih menyorot pada

makna atau pelajaran yang bisa dipetik untuk pembaca, yaitu karakter dari

masing-masing tokoh dalam cerita tersebut, komik dari cerita ini juga menyajikan

nuansa komik yang menghibur, terdapat pesan moral dari sebuah komik

petualangan yang seru dan mengasyikan, tetapi tidak luput dari pembelajaran

sejarah terciptanya Aksara Jawa yang kebanyakan dari anak atau orang dewasa

kurang mengetahui asal mula terciptanya Aksara Jawa tersebut.

Berdasarkan tinjauan umum, analisa terhadap komik dan komponen

penyusunannya, maka komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa memiliki

karekteristik sebagai berikut:

a. Tema cerita

Tema yang diangkat adalah cerita petualangan dan realita kehidupan

yang penuh dengan pesan moral, gagasan cerita dalam komik ini

berlandaskan dengan cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, dalam cerita

rakyat dan sedikit ditambah imajinasi penulis dengan tanpa mengurangi

pesan yang terkandung di dalamnya. Alur cerita yang digunakan adalah

alur maju dengan urutan awal, tengah, akhir.

b. Sasaran pembaca

Sasaran pembaca dalam perancangan komik adalah masyarakat yang

akan menjadi konsumen apabila komik ini diedarkan, yaitu :

1) Anak remaja dan tidak menutup kemungkinan dari semua usia

2) Semua jenis kelamin (pria dan wanita)

3) Semua Agama

Page 18: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

4) SD-SMU, tidak menutup kemungkinan dari semua tingkat

pendidikan

5) Wilayah demografi untuk wilayah Solo dan sekitarnya

6) Semua strata golongan

c. Fungsi

Fungsi utama dalam perancangan komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa

adalah pelestarian budaya lokal yaitu mengenalkan cerita budaya sejarah,

serta fungsi komik sebagai media hiburan, mengingat komik merupakan

media yang efektif dalam membentuk mentalitas pembacanya.

d. Bentuk visualisasi komik

Komik ini berbentuk komik buku dengan acuan ukuran komik model

Jepang 13 x 18 cm, tebal halaman 44 halaman.

e. Unsur komik dan gaya gambar

1) Teknik gambar

Teknik gambar langsung menggunakan pen tablet dan finishing

menggunakan teknik digital dengan komputer dan proses cetak

2) Typografi

Typografi dalam halaman cover meliputi judul, credits, (keterangan

tentang sang pembuat komik/writer sebagainya) dan indica

(keterangan tentang penerbit, waktu terbit, pemegang hak cipta dan

sebagainya), sedangkan dalam hal isi digunakan untuk keperluan

lettering yang meliputi kalimat dialog, narasi, sound effect, dan

Page 19: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

sebagainya. Untuk mendukung kesan yang akan disampaikan dalam

sebuah pesan, typografi disesuaikan dengan karakter pesan tersebut.

3) Gaya gambar

Gaya gambar dalam pembuatan komik Sejarah Asal Mula Aksara

Jawa menggunakan jenis gambar manga, alasan menggunakan

dengan gaya gambar kartun manga adalah memodernkan karakter

tetapi tidak menghilangkan sisi budaya dari karakter tersebut.

4) Desain properti

Desain properti berupa kostum dan latar belakang. Desain

disesuaikan dengan tema dan nuansa jaman pra modern.

5) Desain karakter

Desain karakter disesuaikan dengan tema dan ditambah imajinasi

penulis sendiri untuk penguat dalam pembuatan karakter.

6) Layout

Tata letak dan cara membaca komik ini sesuai dengan cara membaca

yang lazim dengan komik di Indonesia, dari ke kiri ke kanan, dan atas

ke bawah, halaman dimulai dari lembaran pertama setelah cover

depan dan berakhir pada lembaran sebelum cover belakang. Bentuk

panel dibuat bervariasi disesuaikan dengan ilustrasi dan kesan yang

akan disampaikan. Panel dalam komik ini dibuat bervariasi, tidak

hanya menggunakan bentuk kotak dengan ukuran yang sama, dan

gambar terkadang dibuat melebihi pada garis panel, hal itu

dimaksudkan agar pembaca tidak merasa bosan. Sudut pandang yang

Page 20: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

digunakan meliputi sudut pandang mata burung (tampak atas), Sudut

pandang mata manusia (normal), sudut pandang mata katak (tampak

dari bawah), hal itu di maksudkan agar menimbulkan kesan ruang,

dan lebih menarik untuk menyimaknya.

7) Pesan komik

Komik begitu melekat kepada anak-anak dan remaja, sebuah masa

yang haus akan keinginan bermain dan berfantasi. Mungkin atas

dasar demikianlah komik memiliki kekuatan yang boleh dikatakan

luar bisa untuk berimajinasi. Sebuah spirit seorang anak yang serba

ingin tahu dan penuh dengan imajinasi. Sementara dipihak lain,

komik juga mendapat image sebagai penghambat pelajaran anak/

pelajar, karena dianggap membuat malas, membuang-buang waktu

dan mengurangi minat baca buku pelajaran sekolah. Lepas dari

permasalahan nilai baik dan buruknya penilaian komik, komik

Sejarah Asal Mula Aksara Jawa mengandung pesan moral tentang

membedakan antara sifat baik dan buruk dan mengajarkan tentang

kejujuran, kesetiaan dalam melaksanakan amanat.

Page 21: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

B. Target

1. Target Market

Sasaran utama perancangan komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa adalah

anak-anak dan remaja agar mereka lebih mengenal sebuah kekayaan dari

cerita/legenda budaya lokal yang kini kian hari semakin dilupakan. Target market

tersebut dapat ditinjau dalam segmentasi sebagai berikut :

a. Demografi

1) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

2) Golongan usia : 8 - 18 tahun

3) Pendidikan : SD - SMU

4) Agama : Semua agama

b. Geografi : Seluruh wilayah Jawa

c. Psikografi : Anak-anak/remaja, terutama yang mempunyai rasa

keingintahuan tinggi terhadap budaya lokal.

2. Target Audience

Selain anak-anak dan remaja sebagai sasaran utama dalam target market,

terdapat pula komponen yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan

pembelian produk komik. Komponen tersebut tergolong dalam target audience.

Adapun target audience dapat ditinjau dalam segmentasi sebagai berikut :

Page 22: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Primer

1) Demografi

a) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

b) Golongan usia : 8 - 18 tahun

c) Pendidikan : SD - SMU

d) Agama : Semua agama

2) Geografi : Seluruh wilayah Jawa atau luar Jawa.

3) Psikografi : Anak-anak/ remaja yang mempunyai kesadaran

akan kelestarian budaya lokal dan yang lebih

bisa memahami dan menilai tentang pesan moral

yang ada dalm komik.

b. Sekunder

1) Demografi

a) Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

b) Golongan usia : 19 - 40 tahun

c) Pendidikan : SMU – Dewasa/Orang tua

d) Agama : Semua agama

2) Geografi : Seluruh wilayah Jawa atau luar Jawa.

3) Psikografi : Dewasa/orang tua yang mempunyai kesadaran

akan kelestarian budaya lokal dan yang lebih bisa

memahami dan menilai tentang pesan moral yang

ada dalm komik.

Page 23: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

C. Komparasi

Sebuah karya ilustrasi karakter dari seorang teman yang berstatus sebagai

ilustrator sebuah studio di Jakarta yang bernama Sweta Kartika, karyanya

cenderung memodernkan suatu tokoh legenda atau kolosal, mempunyai karakter

garis arsir yang lebih dominan dalam karyanya, mungkin untuk menambah kesan

tradisi, penulis akan memakai teknik arsir dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara

Jawa ini.

Karya tersebut penulis jadikan sebagai komparasi visual dikarenakan

menurut penulis karya itu sangat imajinatif, tidak membosankan dan cenderung

memberikan sentuhan baru yang fresh pada suatu karakter budaya..

Contoh gambar ilustrasi karakter oleh Sweta Kartika.

Page 24: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Adapun komik yang memiliki kesamaan secara visual, dan sebagai

pembanding komik yang menjadi acuan dalam perancangan komik Sejarah Asal

Mula Aksara Jawa ini, yaitu :

1. Garudayana

a. Data komik

1) Tema komik : Petualangan

2) Format komik : Komik buku

3) Ukuran komik : 17 x 26 cm

4) Gaya gambar : Manga

5) Visualisasi : - Cover full color

- Isi full color

6) Pengarang : Is Yuniarto

7) Penerbit : M&C

Page 25: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

b. Alasan

Beberapa alasan pemilihan sebuah komik Garudayana sebagai kompetitor

dalam perancangan komik Sangkuriang sebagai berikut:

1) Produk komik sama-sama produk lokal.

2) Sama-sama mengangkat tentang sejarah budaya lokal

2. Mahabharata

a. Data komik

1) Tema komik : Petualangan dan peperangan

2) Format komik : Komik buku

3) Ukuran komik : 17 x 26 cm

4) Gaya gambar : Semi realis

5) Visualisasi : - Cover full color

- Isi black & white

6) Pengarang : R.A. Kosasih

7) Penerbit : Kampus Budaya

Page 26: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

b. Alasan

Beberapa alasan pemilihan sebuah komik Mahabharata sebagai kompetitor

dalam perancangan komik Sangkuriang sebagai berikut:

1) Produk komik sama-sama produk lokal.

2) Sama-sama mengangkat tentang sejarah budaya lokal

Page 27: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

BAB III

KONSEP PERANCANGAN

A. Komik

Komik merupakan sebuah buku yang didalam terdapat cerita atau percakapan

dan disertakan gambar, yang meminati komik sebagian besar adalah remaja dan

anak-anak, komik juga biasa disebut dengan istilah yang dikenal sebagai cerita

bergambar (cergam) terdiri dari teks atau narasi yang berfungsi sebagai penjelasan

dialog dan alur cerita. Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beranekaragam,

tetapi kekayaan budaya tersebut bila tidak dilestarikan maka akan punah atau

generasi bangsa tidak akan mengetahui kekayaan budaya tersebut pernah ada di

Indonesia.

Masyarakat yang cenderung meninggalkan budaya lokal disebabkan karena

semakin bebasnya budaya dari luar negeri yang masuk ke Indonesia, dan

ditambah dengan berkembangnya teknologi yang terus mengalami kemajuan di

segala aspek kehidupan termasuk di dalamnya adalah teknolgi komunikasi visual,

sebagai gambaran nyata bahwa dimulai dari ditemukannya listrik hingga teknologi

digital yang sangat memudahkan manusia untuk mengerjakan dan melihat

sesuatu. Hal itu juga yang turut mengubah perilaku pemikiran masyarakat

Indonesia, terutama anak-anak dan remaja.

Komik merupakan media yang efektif dalam membentuk mentalitas

pembacanya khususnya terhadap anak-anak dan remaja, karena pesan-pesan di

dalam komik terlihat lebih nyata dari pada sebuah buku/ novel, di dalam komik

Page 28: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

pembaca seolah dibawa dan diajak langsung terlibat di dalamnya melalui gambar

ilustrasi-ilustrasi yang saling kait-mengait dengan alur ceritanya, meskipun komik

tidak terbatas untuk usia anak-anak dan remaja, namun pada kenyataan bahwa

pembaca komik sebagian besar adalah anak-anak dan remaja yang sangat

berpotensi untuk menirukan hal-hal yang dilihat dan diketahuinya, meskipun

komik-komik produksi dalam negeri dengan cerita budaya lokal masih bisa

ditemui di toko-toko buku, tetapi komik-komik tersebut lebih didominasi oleh

komik produksi luar negeri seperti komik Jepang atau yang biasa disebut komik

Manga dan komik Amerika, dan jika selama ini anak-anak dan remaja selalu

disuguhi oleh komik-komik luar negeri dengan pesan budaya yang mereka bawa

dari negara komik tersebut diproduksi, maka hal itu akan semakin membuat

generasi mendatang lebih terbiasa dengan budaya-budaya luar, semakin tidak

mengenal budaya lokal yang semestinya harus tetap dijaga, dan budaya lokal akan

terus terjajah hingga ke akar.

Penulis merancang komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan sasaran

utama adalah anak-anak dan remaja, karena di usia mereka masih sangat

apresiasif dengan komik, dan dengan misi pelestarian budaya maka anak-anak dan

remaja menjadi sasaran utama dalam komik ini karena mereka adalah generasi

penerus dan pewaris budaya yang akan datang. Penulis menyampaikan pesan yang

ada dalam cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan karakter yang sesuai

dengan psikografis sasarannya, yaitu anak-anak dan remaja yang kurang

menyukai hal-hal yang serius dan lebih menyukai hal-hal yang bersifat

menyenangkan dan menghibur, dengan konsep black and white dan karakter

Page 29: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

kartun dengan bahasa sehari-hari yang sudah akrab didengar oleh anak-anak dan

remaja, penulis berharap dengan komik yang penulis buat ini akan menjadikan

generasi muda lebih mengenal sejarah-sejarah yang ada di Indonesia.

1. Proses Pra Produksi

Dalam proses produksi komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, penulis

memulai dengan tahap pra produksi, pertama penulis memahami dan

menerjemahkan cerita dari kisah Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan bahasa

yang lebih dikenal dan akrab anak-anak dan remaja, kemudian menentukan

konsep. Konsep dalam komik adalah rancangan untuk landasan mencapai tujuan

yang diharapkan dari pembuatan komik ini, dalam proses ini penulis

menghasilkan susunan konsep komik antara lain :

a. Jenis komik

Menentukan jenis komik yang akan diproduksi. Dalam merancang komik

yang akan diproduksi, penulis menggunakan referensi komik model

Manga pada umumnya untuk ukuranya penulis menggunakan ukuran 18

cm x 13 cm.

b. Tema cerita

Tema merupakan ide dasar komik. Sebelum komik tersusun menjadi

sebuah naskah, gagasan tertuang dalam suatu tema. Penulis mengangkat

tema petualangan yang mengambil salah satu tokoh sebagai penekan/

tokoh utama sesuai dalam cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa yaitu

Ajisaka, dalam kisah ini Ajisaka digambarkan sebagai tokoh yang

Page 30: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

tampan, sakti mandraguna, pantang menyerah, dan memiliki ambisi yang

besar.

c. Konsep warna

Dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa penulis menggunakan 5

warna pokok yaitu coklat, merah, biru, kuning, dan hitam yang

mempunyai makna sebagai berikut :

Merah

C : 0M : 100 Y : 100 K : 0

Panton : 485 C

Biru

C : 91 M : 80 Y : 0 K : 0

Panton : 2726 C

Kuning

C : 0M : 0 Y : 100 K : 0

Panton : Process Yellow C

Hitam

C : 0M : 0 Y : 0 K : 100

Panton : Process Black C

d. Jumlah Halaman

Menentukan jumlah halaman sangat berkaitan dengan jenis komik yang

diproduksi, dan biaya produksi. Rencana komik yang akan diproduksi

penulis mencapai 42 halaman black and white.

Page 31: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2. Proses Produksi

Setelah konsep tersusun dalam tahap pra produksi, proses selanjutnya adalah

tahap produksi. Proses produksi adalah realisasi dari konsep yang telah dirancang,

dalam proses produksi komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa, penulis melalui

berbagai langkah, antara lain :

a. Story line

Menentukan alur cerita komik, dalam komik Sejarah Asal Mula Aksara

Jawa yang akan penulis produksi adalah alur maju yaitu dengan urutan

awal, tengah, akhir. Alasan penulis menggunakan alur ini adalah untuk

mendukung/ menguatkan tema komik yaitu petualangan. Adapun story

line secara garis besar yang berdasarkan legenda adalah sebagai berikut:

1) Pada jaman dahulu kala, hiduplah seorang ksatria yang bernama

Ajisaka, tepatnya di Pulau Majethi, Ajisaka mempunyai paras wajah

yang tampan dan rupawan, mempunyai sifat yang ramah suka

menolong dan berbudi luhur, selain itu Ajisaka juga mempunyai ilmu

kanuragan yang tinggi. Ajisaka mempunyai dua orang punggawa

bernama Dhora dan Sembadha. Kedua punggawa sangat patuh dan

setia kepada Ajisaka, suatu hari Ajisaka ingin pergi berkelana,

bertualang meninggalkan Pulau Majethi, Dhora pergi menemani

Ajisaka sedangkan Sembadha tetap tinggal di Pulau Majethi karena

Ajisaka memerintahkan Sembadha untuk menjaga Keris Pusaka

Ajisaka. Ajisaka berpesan pada Sembadha bahwa Sembadha tidak

Page 32: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

boleh menyerahkan pusaka itu kepada siapapun kecuali Ajisaka sendiri

yang datang dan mengambil keris pusaka tersebut.

2) Pada saat itu di Jawa terdapat Negara yang terkenal makmur, aman,

dan damai, negara itu bernama Medhangkamulan, Medhangkamulan

mempunyai seorang Raja yang bernama Prabu Dewata Cengkar, Raja

yang berbudi luhur dan bijaksana, suatu hari seorang juru masak

kerajaan terpotong jarinya pada waktu memasak, juru masak itu tidak

menyadari bahwa potongan jarinya masuk kedalam hidangan yang

akan dihidangkan untuk Sang Raja, jari itu pun termakan oleh Prabu

Dewata Cengkar, Sang Raja merasakan daging yang dimakannya

sangat lezat, kemudian Raja mengutus patihnya untuk bertanya kepada

juru masak kerajaan, kenapa masakan itu bisa mempunyai rasa yang

lezat, kemudian diketahui bahwa yang termakan oleh Prabu Dewata

Cengkar adalah daging manusia.

3) Keesokan harinya Prabu Dewata Cengkar memerintahkan Patihnya

untuk menyiapkan seorang rakyatnya untuk disantap, Sang Prabu pun

ketagihan terhadap kelezatan daging manusia tersebut, Sejak saat itu

Prabu Dewata Cengkar harus disediakan satu orang manusia untuk

disantap setiap harinya. Watak dan sifat Sang Prabu berubah menjadi

kejam dan tamak, senang melihat rakyatnya menderita dan tidak peduli

akan kalangsungan hidup negara yang ia pimpin. Negara itu berubah

menjadi negara yang sepi karena satu per satu rakyatnya dimakan oleh

Prabu Dewata Cengkar, selain itu banyak dari rakyat Medhangkamulan

Page 33: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

meninggalkan negara itu untuk menyelamatkan diri, seiring berjalanya

waktu Sang Patih pun bingung, karena tidak ada lagi rakyat yang bisa

disuguhkan kepada Sang Raja.

4) Ajisaka bersama Dhora pun sampai di negara Medhangkamulan,

Ajisaka terkejut melihat keadaan negara yang sunyi itu, kemudian ia

mencari tahu dan bertanya kepada penduduk setempat yang masih ada

di negara itu, Setelah Ajisaka mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

di Medhangkamulan, Ajisaka memutuskan untuk menghadap Patih

kerajaan, dan menyatakan bahwa ia sanggup menjadi santapan Sang

Raja, awalnya Sang Patih tidak mengijinkan Ajisaka yang masih muda

dan tampan itu dijadikan santapan Prabu Dewata Cengkar, tetapi

Ajisaka memaksa hingga akhirnya Ajisaka dibawa untuk menghadap

Prabu Dwata Cengkar. Sang Prabu heran, mengapa seorang pemuda

yang masih muda dan tampan itu mau dijadikan sebagai santapan

Prabu Dewata Cengkar, tetapi hawa nafsu telah menguasai hati Prabu

Dewata Cengkar, dan Sang Prabu pun tidak sabar untuk menyantap

Ajisaka, tetapi sebelum dijadikan santapan, Ajisaka mengajukan

persyaratan untuk Prabu Dewata Cengkar, Ajisaka rela disantap oleh

Sang Prabu dengan syarat diberi imbalan tanah seluas kain yang

diikatkan di leher Ajisaka, selain itu, Ajisaka juga meminta Prabu

Dewata Cengkar sendirilah yang mengukur tanah tersebut.

5) Permintaan itu dikabulkan oleh Sang Prabu, Ajisaka kemudian

meminta Prabu Dewata Cengkar menarik kain tersebut dari badan

Page 34: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Ajisaka, Ajaibnya, kain itu terus memanjang dan tidak habis-habis,

Prabu Dewata Cengkar terpaksa mundur dan terus mundur menarik

ikat kepala tersebut hingga sampai di tepi Laut Selatan. Ajisaka

mengibaskkan kain tersebut dengan tanganya, hal ini membuat Prabu

Dewata Cengkar terlempar ke laut, dan wujud Prabu Dewata Cengkar

berubah menjadi buaya putih, setelah buaya itu masuk kedalam air,

Ajisaka pun mengumumkan kejadian itu kepada rakyat

Medhangkamulan, lalu Ajisaka diberi amanat oleh rakyat

Medhangkamulan untuk menjadi raja di Negara itu.

6) Medhangkamulan menjadi negara yang sngat makmur dan damai

setelah dipimpin oleh Ajisaka, suatu ketika Ajisaka menyuruh Dhora

pergi ke Pulau Majethi untuk ngambil Keris Pusaka Ajisaka yang

dititipkan kepada Sembadha, sesampai di Pulau Majethi, Dhora

menjelaskan pada Sembadha bahwa dia datang atas perintah Ajisaka

untuk mengambil pusaka yang diamanatkan kepada Sembadha.

Sembadha yang patuh terhadap perintah Ajisaka yaitu tidak boleh

memberikan Keris Pusaka tersebut kepada orang lain selain Ajisaka

sendiri yang mengambil Keris Pusaka tersebut, Dhora pun memaksa

agar Keris Pusaka itu diserahkan kepada Dhora, akhirnya terjadilah

pertempuran antara Dhora dan Sembadha, karena kedua punggawa itu

mempunyai kesaktian yang sama, maka kedua punggawa itu pun

tewas.

Page 35: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

7) Prabu Ajisaka mendengar kabar tentang kematian kedua punggawanya

tersebut, Ajisaka menyesal setelah mengingat akan kelalaiannya, lalu

untuk mengabadikan dua punggawanya itu Ajisaka menciptakan

sebuah Aksara yang disebut Aksara Carakan yang berbunyi :

Artinya adalah :

ha na ca ra ka

Ana utusan (ada utusan)

da ta sa wa la

Padha kekerengan (saling berselisih pendapat)

pa dha ja ya nya

Padha digdayané (sama-sama sakti)

ma ga ba tha nga

Padha dadi bathangé (sama-sama mejadi mayat)

b. Cerita perkolom

Membuat deskripsi cerita tentang kolom-kolom yang akan dibuat berdasarkan

story line yang telah dibuat. Adapun cerita perkolom komik ini adalah sebagai

berikut :

Page 36: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Halaman 1 : Di Negara Majethi.

Panel 1 : Suasana kampung yang damai di negara Majethi

Panel 2 : Gelungan rambut Ajisaka

Panel 3 : Keris Pusaka Ajisaka tampak dari belakang

Panel 4 : Seluruh badan Ajisaka tampak depan

Halaman 2 : Suasana di suatu kampung di Negara Majethi

Panel 1 : Dhora yang sedang bingung mencari topik pembicaraan

Panel 2 : Sembadha bosan mendengar Dhora tertawa

Panel 3 : Ajisaka yang bertanya tentang kemakmuran Majethi, “Hey

Dhora, Sembadha, menurutmu bagaimana keadaan

Majethi ini, apakah rakyat disini kekurangan sandang

pangan?”

Panel 4 : Dhora menjawab, “Makmur dan damai-damai aja bos”

Panel 5 : Sembadha menganggukan kepala

Panel 6 : Ajisaka murung

Halaman 3 : Percakapan di suatu kedai di Majethi

Panel 1 : Dhora bertanya kepada Ajisaka, “Memangnya kenapa bos

bertanya seperti itu?, Apa ada yang salah di negara

Majethi ini?”

Panel 2 : Wajah Ajisaka yang sedang terdiam

Panel 3 : Sembadha berkata, “Apa kami telah membuat bos risau

terhadap sikap kami yang kadang usil?”

Page 37: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Panel 4 : Bibir Ajisaka yang sedang tersenyum

Panel 5 : Ajisaka berkata, “Bukan masalah itu, aku cuma berpikir

apakah negara-negara di luar sana juga seperti Majethi ini,

yang damai dan makmur”

Halaman 4 : Percakapan di suatu kedai di Majethi

Panel 1 : Dhora dan Sembadha terkejut dengan pernyataan Ajisaka

Panel 2 : Dhora dan Sembada saling melihat berhadapan

Panel 3 : Sambil meringis Dhora dan Sembadha berkata, “kita tidak

tau bos, hehe”

Panel 4 : Ajisaka memasang raut wajah bosan, dan berkata, “dasar

kalian”

Halaman 5 : Percakapan di suatu kedai di Majethi

Panel 1 : Ajisaka menaruh gelas minuman.

Panel 2 : Ajisaka menaruh gelas setelah meminumnya dan pamit

pulang, “ aku pulang dulu ya, besok ketemu lagi, aku ingin

menyampaikan sesuatu pada kalian”

Panel 3 : Dhora tersenyum

Panel 4 : Sembadha tersenyum

Panel 5 : Serentak dora dan sembadha berkata, “SIAP BOS!!!”

Halaman 6 : Keesokan harinya dirumah Ajisaka

Panel 1 : Mengalungkan kain dileher Ajisaka

Panel 2 : Memakai pelindung lengan

Panel 3 : Memasang keris pusaka dibadan Ajisaka

Page 38: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Panel 4 : Ajisaka tampak samping dan berkata, “Aku harus

mengatakan hal ini pada punggawaku”

Panel 5 : Ajisaka meninggalkan rumahnya

Halaman 7 : Pertemuan Ajisaka Dhora dan Sembadha di depan pura

Panel 1 : Ajisaka sampai di depan pura dan melihat punggawanya.

Panel 2 : Dhora melihat Ajisaka

Kolom 3 : Dhora memberitahu sembadha bahwa Ajisaka telah datang

Panel 4 : Serentak mereka berteriak,”SELAMAT PAGI BOS!!!”,

sambil tertawa ceria, dan Ajisaka memasang muka malas

karena tingkah mereka

Halaman 8 : Percakapan di pura

Panel 1 : langit

Panel 2 : Ajisaka menghela nafas atas kelakuan Dhora dan

Sembadha

Panel 3 : Ajisaka berkata, “begini, selama ini aku sangat bangga

punya punggawa seperti kalian dan aku sangat

berterimakasih, tetapi sepertinya aku harus memenuhi

panggilan hatiku”

Panel 4 : Sembadha berkata, “Panggilan hati apakah itu Bos?”

Panel 5 : Ajisaka berkata, “Aku ingin berkelana, pergi

meninggalkan majethi, dan membantu orang-orang yang

membutuhkan pertolongan”

Panel 6 : Mata Sembadha melotot

Page 39: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Panel 7 : mata Dhora melotot

Halaman 9 : Negara Medhangkamulan

Panel 1 : Suasana di negara Medhangkamulan

Panel 2 : Para petani sedang memanen padi

Panel 3 : Prabu Dewata Cengkar sedang melihat-lihat keadaan

negara Medhangkamulan dengan dipandu para pengawal

kerajaan, rakyat pun menyambut gembira dan tunduk.

Halaman 10 : Percakapan rakyat jelata

Panel 1 : Pak tani berkata, “Raja kita memang sangat bijaksana dan

merakyat ya bu?, bu tani menjawab, “ya jelas to pak,

makanya negara Medhangkamulan ini jadi makmur dan

damai”

Panel 2 : Prabu dewata Cengkar sedang tersenyum kepada

rakyatnya

Panel 3 : Para rakyat pun tersenyum dan merasa tentram hatinya.

Panel 4 : Prabu dan pengawalnya berlalu meninggalkan para petani

menuju ke kerajaan

Halaman 11 : Percakapan rakyat jelata

Panel 1 : Tangan mengepal dan di acungkan ke udara

Panel 2 : Pak tani berkata, “hidup Prabu Dewata Cengkar”, Para

petani lainya menyaut secara serentak, “HIDUUUUP”

Panel 3 : Seorang kakek petani terdiam dan tidak ikut berteriak

Panel 4 : Bu tani bertanya pada kakek, “kenapa diam saja kek?”

Page 40: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Panel 5 : Kakek petani menjawab, “aku punya firasat akan terjadi

sesuatu pada Medhangkamulan”

Panel 6 : Bu tani terkejut

Halaman 12 : Penitipan Keris Pusaka kepada Sembadha

Panel 1 : Pura terlihat dari langit

Panel 2 : Dhora berkata, “jika memang bos ingin berkelana, kami

sang punggawa akan setia menemani dan melindungi”,

Sembadha menambahi, “benar, kami dengar perintah,

maka kami siap melaksanakanya”

Panel 3 : Tangan Ajisaka akan memegang pundak Sembadha.

Panel 4 : Ajisaka berkata, “Jika memang itu yang kalian inginkan,

aku sangat bangga punya punggawa seperti kalian, tetapi

harus ada salah satu yang tinggal di Majethi untuk

menjaga Keris Pusakaku, dan aku menunjuk kau

Sembadha”

Panel 5 : Wajah Sembadha serius tapi diiringi dengan rasa haru.

Panel 6 : Seketika Sembadha berlutut dan berkata, “Saya Sembada

sang punggawa Ajisaka siap menerima perintah!”

Halaman 13 : Penitipan Keris Pusaka kepada Sembadha.

Panel 1 : Wajah Ajisaka terharu akan kesetiaan punggawanya

Panel 2 : Ajisaka membantu Sembadha berdiri sambil berkata,

“Berdirilah Sembadha”

Panel 3 : Ajisaka melepas Keris Pusaka dari badanya

Page 41: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Panel 4 : Ajisaka memberikan Keris Pusaka kepada Sembadha

Panel 5 : Sembadha menyambutnya dengan meneteskan airmata,

Ajisaka berkata, “Aku titipkan Keris Pusaka ini kepadamu

dan jangan kamu berikan kepada siapapun kecuali aku

sendiri yang mengambil Keris Pusaka ini darimu”,

Sembadha berkata, “Sendiko dawuh tuanku Ajisaka Sang

pemilik Keris Pusaka Cupumanik”

Halaman 14 : Penitipan Keris Pusaka kepada Sembadha

Panel 1 : Wajah Ajisaka serius, penuh harapan dan terharu dengan

kesetiaan Sembadha

Panel 2 : Wajah Dhora yang tersenyum bangga terhadap kepatuhan

Sembadha

Panel 3 : Ajisaka melirik ke Arah Dhora dan berkata, “Ayo kita

pergi Dhora”, Dhora menjawab, “Sendiko dawuh Bos”

Panel 4 : Dhora merangkul Sembadha dan berkata, “Sampai ketemu

lagi saudaraku, aku akan merindukanmu, jaga Keris

Pusaka bos Ajisaka ini baik-baik, dan yang terakhir,

jangan malas mandi ya, hahaha”, Sembadha memasang

wajah kesal

Panel 5 : Ajisaka dan Dhora meninggalkan Sembadha, Dhora

melambaikan tangan kepada Sembada

Page 42: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Halaman 15 : Sembadha pulang ke rumah.

Panel 1 : Sembadha melihat keris yang ia bawa dan berkata,

“Sampai mati akan ku jaga Keris Pusaka ini”

Panel 2 : Sembadha membalikan badan dan berjalan menuju rumah,

Sembadha berkata, “Pulang dulu aja lah, ngantuk”

Panel 3 : Sembadha sampai didepan rumah

Panel 4 : Sembadha menaruh Keris Pusaka di tempatnya

Panel 5 : Sembadha bersila di atas kursi

Panel 6 : Mata Sembadha akan terpejam

Panel 7 : Gelap

Panel 8 : Semakin gelap

Halaman 16 : Di dapur kerajaan.

Panel 1 : Masakan di wajan yang sedang menguap

Panel 2 : Sekumpulan koki yang memasak, dan memegang ayam

yang sudah dicabuti bulunya

Panel 3 : Salah satu koki bertanya kepada koki lainya, “woy, mau

masak apa kamu untuk hidangan Sang prabu?

Panel 4 : Koki lainya menjawab, “Lihat saja nanti”, sambil

membelah ayam

Panel 5 : Tampak cipratan darah

Panel 6 : Mata para koki melotot melihat kearah potongan

Page 43: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Halaman 17 : Di dapur kerajaan.

Panel 1 : Koki berteriak karena jarinya terpotong

Panel 2 : Koki-koki yang terkejut

Panel 3 : Koki bertanya, “woy!!! Kenapa kamu berteriak seperti

itu?”

Panel 4 : Sang koki berkata, “Jariku terpotong”

Halaman 18 : Di dalam masakan.

Panel 1 : Koki lain bertanya, “Dimana potongan Jarinya?”

Panel 2 : Koki korban berkata, “Aku tidak tau, sambil dia

memerban jarinya yang terpotong”

Panel 3 : Koki lainya berkata, “Mungkin sudah dimakan tikus”

Panel 4 : Sup yang didalamnya terdapat potongan jari koki

Halaman 19 : Masakan dihidangkan.

Panel 1 : Makanan yang terhidang dimeja Sang Prabu Dewata

Cengkar

Panel 2 : Wajah Sang Prabu yang tak sabar melahab hidangan

Panel 3 : Koki selesai menghidangkan hidangan dan berkata,”

Silahkan menikmati hidangan ini Tuanku”

Panel 4 : Prabu Dewata Cengkar siap menyantap hidangan

Halaman 20 : Sang Prabu terkejut dengan kelezatan masakan.

Panel 1 : Gambar tangan Sang Prabu sedang menyendok sup yang

didalamnya terdapat sedikit daging dari jari koki yang

terpotong di dapur kerajaan

Page 44: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Panel 2 : Sang Prabu Dewata Cengkar menyicipi sup

Panel 3 : Raut muka Sang Prabu yang terkejut hebat

Panel 4 : tampak mata Sang Prabu terpelotot dengan kelezatan sup

Panel 5 : Sang Prabu masih terbuai dalam tatapan kosong, karena

kelezatan daging yang beliau makan dan dalam hatinya

beliau berkata, “Masakan apa ini, lezat sekali, seumur

hidupku baru kali ini aku merasakan masakan yang selezat

ini”

Halaman 21 : Sang Prabu mencari tahu tentang kelezatan masakan

tersebut.

Panel 1 : Sang Prabu memanggil Patih dan berkata, “Patih, coba

kamu cari tahu kenapa rasa daging dalam sup ini begitu

lezat?”

Panel 2 : Patih berkata, “Sendiko dawuh Prabu, akan saya cari tahu”

Panel 3 : Patih pun mencari tahu dengan menyuruh koki untuk

menanyakan kepada semua koki kerajaan tentang

kelezatan masakan tersebut

Panel 4 : Salah satu koki memberitahu Patih

Panel 5 : Wajah patih terkejut dan berkeringan dingin setelah

mendengar alasan koki terhadap masakan itu

Halaman 22 : Sang Patih memberitahu Prabu dewata Cengkar tentang

kelezatan masakan

Panel 1 : Patih menghadap Prabu Dewata Cengkar

Page 45: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar berkata, “Bagaimana patih?”

Panel 3 : Patih berbicara kepada Prabu, “Sebenarnya didapur ada

seorang koki yang jarinya terpotong dan belum ditemukan

dimana potongan jarinya itu, dan menurut koki lainya ada

yang bilang potongan jari sudah dimakan tikus, tapi juga

ada koki yang mengira potongan jari masuk kedalam salah

satu hidangan untuk Prabu”.

Panel 4 : Sang Prabu tekejut

Panel 5 : Raut muka Sang Prabu tersenyum bengis dan melirik

kearah Patih

Panel 6 : Wajah Patih resah dan takut

Halaman 23 : Resahnya para penduduk Medangkamulan

Panel 1 : Kerumunan penduduk

Panel 2 : Para penduduk sedang melihat poster orang hilang

Panel 3 : Sang Prabu sedang melahab daging di hidangan kerajaan

Panel 4 : Seorang ibu berteriak dan menangis, “Anaku hilang, sudah

empat hari tidak kembali”

Panel 5 : Sang Prabu sedang memakan daging, dan wajahnya

semakin terlihat bengis dan kejam

Panel 6 : Para penduduk sedang risau

Panel 7 : Salah satu penduduk melihat ke arah Kerajaan dengan

muka takut dan bertanya-tanya

Panel 8 : Kerajaan Medhangkamulan

Page 46: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Halaman 24 : Ajisaka dan Sembada tiba di Medhangkamulan

Panel 1 : Tampak langkah kaki Ajisaka dan Dhora

Panel 2 : Dhora berteriak, “Lihat bos, ada Desa didepan sana”

Panel 3 : Tampak Negara Medhangkamulan yang sepi senyap

Panel 4 : Dhora terkejut dan berkata, “Tapi kok sepi, seperti tidak

berpenghuni?”

Panel 5 : Ajisaka berkata, “Sepertinya ada yang tidak beres”

Halaman 25 : Ajisaka bertanya kepada penduduk

Panel 1 : Ajisaka dan Dhora melihat poster anak hilang

Panel 2 : Wajah Ajisaka dan Dhora bertanya-tanya

Panel 3 : Terdengar suara, “KRAAK”

Panel 4 : Ajisaka melirik

Panel 5 : Dhora melirik

Panel 6 : Seorang lelaki yang sedang mengendap-endap

Halalaman 26 : Ajisaka bertanya kepada penduduk

Panel 1 : Lelaki yang sedang meringis

Panel 2 : Dhora bertanya kepada lelaki itu, “Permisi pak, kenapa

kampung ini begitu sepi seperti tidak dihuni?”

Panel 3 : Lelaki itu memasang muka bingung dan penasaran dan

berkata, “Kalian bukan orang sini ya?”

Panel 4 : Ajisaka berkata, “Iya pak, kami dari negara Majethi”

Page 47: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Panel 5 : Lelaki berkata, “Sebaiknya kalian pergi tinggalkan Negara

ini, karena negara ini sudah tidak lagi tentram dan

makmur”

Panel 6 : Ajisaka berkata, “Apa sebabnya pak, boleh kami tahu?

Halaman 27 : Pernyataan Sang petani

Panel 1 : Lelaki itu berkata dengan muka takut, “Raja disini suka

memakan daging manusia, bahkan banyak dari rakyatnya

sendiri dimakanya”

Panel 2 : Ajisaka dan Dhora terkejut

Panel 3 : Ajisaka bertanya, “Siapa nama Raja itu?, lelaki itu

menjawab, “Prabu Dewata Cengkar, awalnya dia adalah

Raja yang bijak, karena kecelakaan seorang juru masak

kerajaan yang jarinya terpotong masuk kedalam hidangan,

dan hidangan itu termakan oleh Prabu, beliau jadi

ketagihan, sifatnya menjadi kejam dan tamak’

Panel 4 : Ajisaka terdiam dan menundukan kepala

Halaman 28 : Ajisaka meminta untuk dihadapkan kepada Patih kerajaan

Panel 1 : Ajisaka berkata, “Bisa kau bawa aku kedalam kerajaan”

Panel 2 : Lelaki itu menjawab, “Saya tidak berani tuan, dan saya

sarankan anda jangan melakukan hal bodoh itu, sebaiknya

kalian pulang saja ke Majethi!”

Panel 3 : Ajisaka berkata, “Saya memaksa!”

Panel 4 : Lelaki itu pun menunjukan arah jalan menuju kerajaan

Page 48: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Panel 5 : Ajisaka berkata kepada Dora, “Tunggulah disini Dora, aku

akan segera kembali”

Panel 6 : Dhora berkata, “Sendiko dawuh bos”

Halaman 29 : Ajisaka sampai di Kerajaan Medhangkamulan.

Panel 1 : Kerajaan Medhangkamulan

Panel 2 : Pengawal penjaga kerajaan bertanya, “Siapa gerangan kau

kisanak, apa tujuanmu datang kesini?”

Panel 3 : Ajisaka berkata, “Aku ingin bertemu Prabu Dewata

Cengkar”

Panel 4 : Pengawal berkata dengan tegas, “Atas dasar apa kau ingin

bertemu Sang Prabu?!”

Panel 5 : Sang Patih datang dan bertanya, “Ada apa ini?”

Panel 6 : Pengawal menjawab, “Pemuda ini ingin bertemu Prabu

Dewata Cengkar Patih”

Panel 7 : Patih terheran-heran

Halaman 30 : Percakapan Ajisaka dengan Patih

Panel 1 : Patih bertanya kepada Ajisaka, “Wahai anak muda kenapa

kau datang ke Kerajaan ini, dan ingin bertemu Sang Prabu

Dewata Cengkar?, taukah kamu kalau Prabu sedang ingin

menyantap daging manusia?!”

Panel 2 : Ajisaka menjawab dengan tegas, “Justru itu aku ingin

menghadap Sang Prabu, aku bersedia menjadi

santapannya”

Page 49: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Panel 3 : Patih berkata, “Apa kau sudah gila, ratusan rakyat

Medhangkamulan pergi meninggalkan negara ini karena

ketakutannya, tetapi kau malah menyerahkan diri untuk

disantap”.

Panel 4 : Ajisaka menjawab, “Pertemukanlah Aku kepada Raja, itu

saja”

Panel 5 : Patih berkata, “Baiklah kalau begitu, ikuti aku”

Halaman 31 : Ajisaka bertemu dengan Prabu Dewata Cengkar.

Panel 1 : Ajisaka menghadap Prabu dewata Cengkar

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar terkejut

Panel 3 : Prabu Dewata Cengkar bertanya kepada Ajisaka, “Siapa

gerangan kau anak muda, mengapa berani-beraninya kau

ingin menemuiku?!”

Panel 4 : Ajisaka berkata, “Aku Ajisaka, dari negara Majethi, aku

bersedia menjadi santapanmu wahai Prabu Dewata

Cengkar yang agung”

Panel 5 : Prabu Dewata Cengkar tertawa terbahak-bahak

Halaman 32 : Persyaratan Ajisaka kepadan Prabu Dewata Cengkar

Panel 1 : Prabu Dewata Cengkar masih melihat Ajisaka dan berkata

dalam hati, “Kenapa anak yang begitu muda dan tampan

ini mau menjadi santapanku? Tetapi kebetulan sekali, aku

sedang merasa lapar”

Page 50: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar bertanya kepada Ajisaka, “Kenapa

kau begitu ingin kusantap anak muda?!”

Panel 3 : Ajisaka menjawab, “Didunia ini aku hidup sebatangkara

dan tidak ada orang yang mempedulikanku, jadi untuk apa

aku hidup?!, suatu kehormatan jika dagingku bisa

memuaskan rasa lapar Sang Prabu”

Panel 4 : Prabu Dewata Cengkar berkata, “Baik!!! Kau akan

kusantap, PENGAWAL!!!”

Halaman 33 : Persyaratan Ajisaka kepadan Prabu Dewata Cengkar

Panel 1 : Ajisaka berteriak, “TUNGGU!!! Sebelum Sang Prabu

menyantapku, aku ingin mengajukan persyaratan

kepadamu sebagai permintaan terakhirku”

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar tertawa dan berkata, “kenapa

begitu beraninya kau memberikan syarat kepadaku dan

kenapa aku harus mematuhi persyaratanmu anak muda?!”

Panel 3 : Ajisaka menjawab, “Aku yakin Prabu Dewata Cengkar

adalah raja yang bijaksana, dan sewajarnya hamba

mengajukan persyaratan karena daging hamba sangat

empuk dan enak untuk disantap”

Panel 4 : Prabu Dewata Cengkar berkata, “Baik!!! Apa

persyaratannya??!!”.

Page 51: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Halaman 34 : Persyaratan Ajisaka kepadan Prabu Dewata Cengkar.

Panel 1 : Ajisaka berkata, “Persyaratan ini sangatlah mudah,

sebelum hamba Prabu santap, hamba ingin meminta tanah

seluas kain selendang yang saya ikatkan dileher hamba ini,

dan harus Prabu sendiri yang mengukur tanah tersebut”

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar berkata, “Cuma itu persyaratanya?

Baik, akan aku tepati persyaratan itu”

Panel 3 : Sang Prabu Dewata Cengkar turun dari Singgasananya

Panel 4 : Prabu Dewata Cengkar menarik kain selendang Ajisaka

Panel 5 : Prabu Dewata Cengkar mulai mundur dan mengukur tanah

dengan menarik selendang Ajisaka

Halaman 35 : Ketakutan Prabu Dewata Cengkar

Panel 1 : Prabu Dewata Cengkar menarik selendang hingga keluar

kerajaan

Panel 2 : Mata Ajisaka bersinar berwarna keemasan, begitu pula

selendang Ajisaka ikut bersinar.

Panel 3 : Prabu Dewata Cengkar panik dan ketakutan karena dia

semakin mundur dengan cepat dan tidak terkendali, seperti

selendang itu mendorongnya kebelakang

Panel 4 : Sampailah Prabu Dewata Cengkar di tepi pantai Laut

Selatan

Panel 5 : Ajisaka mengibaskan kain selendang dengan tangan

kananya

Page 52: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Halaman 36 : Akhir dari Prabu Dewata Cengkar.

Panel 1 : Mata Prabu Dewata Cengkar melotot

Panel 2 : Prabu Dewata Cengkar terkibas ke tengah Laut Selatan

Panel 3 : Prabu Dewata Cengkar panik dan ketakutan

Panel 4 : Prabu Dewata Cengkar berubah menjadi buaya putih

Panel 5 : Buaya putih masuk kedalam laut lepas.

Panel 6 : Semakin dalam

Panel 7 : Semakin dalam

Halaman 37 : Ajisaka menjadi raja di Medhangkamulan.

Panel 1 : Suasana Ajisaka menjadi seorang raja

Panel 2 : Penduduk Medhangkamulan bergembira

Panel 3 : Dhora tersenyum dan memberi selamat pada Ajisaka,

Dhora berkata, “Selamat bos Ajisaka, tetapi kenapa bos

tidak mengajak hamba untuk menemani pertempuran bos

melawan Prabu Dewata Cengkar? Huh!”

Panel 4 : Ajisaka berkata, “Aku tidak ingin melihat Punggawaku

terluka, tetapi kali ini aku ingin kamu melaksanakan

perintahku Dhora, tolong ambil Keris Pusakaku di Negara

Majethi”

Panel 5 : Dhora dengan tegas menjawab, “Sendiko dawuh bos!”.

Panel 6 : Lalu Dora seketika melesat menuju Majethi

Page 53: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Halaman 38 : Bertemu Saudara

Panel 1 : Sembadha

Panel 2 : Mata Sembadha terbuka

Panel 3 : Dhora sudah di depan rumahnya

Panel 4 : Sembadha senang dan berkata, “hey Dhora, akhirnya kau

kembali, dimana bos Ajisaka?”

Panel 5 : Dhora berkata, “Beliau masih ada di Medhangkamulan,

aku di utus untuk mengambil Keris Pusaka bos Ajisaka”

Panel 6 : Sembadha berkata singkat, “Tidak bisa”

Halaman 39 : Terjadi perdebatan antar saudara.

Panel 1 : Dhora berkata dengan nada tinggi, “ Aku diperintah bos

Ajisaka secara langsung untuk mengambil Keris Pusaka

darimu”

Panel 2 : Sembadha berkata, “Bos Ajisaka telah berpesan untuk

tidak memberikan Keris Pusaka ini kepada siapapun

kecuali beliau sendiri yang mengambilnya, aku yakin

kamu juga mendengar ketika beliau berpesan kepadaku

Panel 3 : Sembada berkata. “Aku rela mati demi mempertahankan

amanatku dan Keris Pusaka ini”

Panel 4 : Dhora berkata, “Aku juga rela mati demi melaksanakan

perintah Tuanku sendiri”

Panel 5 : Dhora mengepal

Panel 6 : Sembadha mengepal

Page 54: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Panel 7 : Dhora melesat

Panel 8 : Sembadha melesat

Panel 9 : Kilauan sinar

Halaman 40 : Penyesalan Ajisaka

Panel 1 : Kerajaan

Panel 2 : Ajisaka teringat pesan yang ia berikan kepada Sembadha

Panel 3 : Ajisaka langsung melesat ke Majethi

Panel 4 : Wajah Ajisaka terkejut

Panel 5 : Dhora dan Sembada telah tewas

Panel 6 : Ajisaka menangis

Halaman 41 : Pembuatan Aksara Carakan

Panel 1 : Ajisaka mengambil Keris Pusaka

Panel 2 : Ajisaka menghunus Keris Pusaka

Panel 3 : Ajisaka melesat

Panel 4 : Ajisaka berteriak melesat

Panel 5 : Terjadi 20 ledakan di bukit batu

Halaman 42 : Aksara Carakan

Panel 1 : terlihat Aksara Carakan terukir di bukit batu,

Panel 2 : Ajisaka pergi dan berkata dalam hati, “Seorang Punggawa

yang gagah perkasa menerima utusan dan

mempertahankan amanat, keduanya bertempur

mempertahankan keyakinannya, kedua punggawa sama

saktinya, dan keduanya sama-sama menjadi bangkai,

Page 55: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

penyesalan aku teriakan keujung langit dan kedasar bumi,

aku Ajisaka Sang Penguasa Keris Pusaka merasa

terhormat pernah mempunyai punggawa yang setia, Dhora

dan Sembadha”.

Page 56: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

B. Konsep Perancangan

1. Penciptaan Desain karakter

Desain karakter di dalam komik sangat penting, dalam menentukan desain

karakter, penulis membuat berdasarkan pada konsumen yang akan dituju, dalam

hal ini adalah anak-anak dan remaja. Penulis membagi dua konsep jenis desain

karakter sebagai berikut :

a. Karakter tokoh

Di Indonesia terdapat komik yang mengambil tema cerita rakyat salah satunya

yang sudah dikenal adalah komik-komik karya R.A Kosasih yang lebih

mengarah pada cerita yang bertemakan petualangan dan kisah-kisah

kepahlawanan/ heroisme yang diangkat dari cerita rakyat. Dalam penciptaan

desain karakter tokoh penulis menggunakan gaya kartun manga, alasan penulis

menggunakan gaya gambar kartun manga adalah untuk memodernkan cerita

dan kesan terhadap pembaca yaitu anak-anak dan remaja. Pesan yang akan

disampaikan lebih menarik dan mudah dimengerti oleh sasaran. Sumber ide

perancangan karakter komik yang penulis rancang merupakan bentuk kiasan

atau menurut buku yang divisualisasikan dengan proporsi tubuh manusia dan

sedikit tambahan imajinasi penulis. Desain karakter yang penulis rancang

dalam pembuatan tokoh-tokoh utama yang ada dikomik Sejarah Asal Mula

Aksara Jawa adalah:

Page 57: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

1) Ajisaka

Karakter tokoh Ajisaka

Ajisaka merupakan seorang Pertapa Sakti yang tinggal di Pulau Majethi,

yaitu Pulau yang makmur sentosa, Ajisaka memiliki postur tubuh yang

sedang, tidak terlalu tinggi dan tidak pula pendek, mempunyai paras

tampan rupawan dan budi pekerti yang luhur, Ajisaka mempunyai

kesaktian yang tinggi tetapi rendah hati dan suka menolong sesama.

Page 58: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Tampilan fisik :

Usia : 23 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tinggi/Berat : 167 cm/55 kg

Ciri khas : Membawa Keris Pusaka, ramah dan rupawan

Kekuatan : Keris Pusaka Cupumanik, selendang, dll

Sifat : Rupawan, ramah, suka menolong, sederhana

Konsep karakter :

Ajisaka dibuat dengan postur sedang agar terlihat lebih kalem,

mempunyai paras rupawan karena Ajisaka sebagai tokoh utama dalam

komik, menggunakan kain putih dan celana merah, karena pada jaman

dahulu batik hanya dipakai oleh para bangsawan, sedangkan Ajisaka

adalah orang miskin di negara Majethi, kain putih cenderung panjang,

walaupun Ajisaka seorang pendekar, Ajisaka tidak perlu bergerak terlalu

berlebihan karena kesaktianya yang tinggi, celana merah adalah lambang

pantang menyerah, tegas dan berani, Keris Pusaka Cupumanik panjang

seperti pedang agar lebih menarik perhatian anak-anak dan remaja dan

juga lebih bisa mengembangkan imajinasi pembaca, Ajisaka memakai

selendang yang diikatkan dileher karena untuk terlindungi dari dingin

cuaca dan sebagai aksesoris, terkadang selendang itu juga bisa dijadikan

senjata, yang terakhir selayaknya seorang ksatria, Ajisaka mengenakan

pelindung tangan yang terbuat dari besi, berguna untuk perlindungan.

Page 59: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

2) Dhora

Karakter tokoh Dhora

Dhora adalah seorang Punggawa Ajisaka, berasal dari Pulau Majethi,

mempunyai postur tubuh yang tinggi besar tapi mempunyai sifat periang,

lugu dan setia terhadap Ajisaka, mempunyai kesaktian yang tinggi tapi

tidak melebihi Ajisaka.

Page 60: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

Tampilan fisik :

Usia : 26 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tinggi/Berat : 200 cm/120 kg

Ciri khas : Memakai pelindung lengan, badan tinggi dan besar

Kekuatan : Pelindung lengan, dan kekuatan fisik

Sifat : Humoris, periang dan lugu

Konsep karakter :

Setelah riset dan mendapatkan referensi, karakter tokoh Dhora dibuat

dengan badan besar dan tinggi tetapi mempunyai sifat lugu dan periang,

maksud dari pembuatan karakter tersebut untuk membuat suasana baru

dalam petualangan yang menceritakan sejarah, jadi tidak terkesan terlalu

serius dalam cerita, Dhora berparas sedikit mengerikan karena Sang

Punggawa Ajisaka yaitu Dhora dan Sembadha adalah seorang penjahat

yang dikalahkan oleh Ajisaka sehingga mereka berdua ingin mengabdi

kepada Ajisaka, kostum Dhora mempunyai aksesoris bewarna merah

karena merah melambangkan keceriaan dan kehangatan, Dhora

mempunyai kalung sebagai inisial seorang punggawa atau pengawal setia

Ksatria Ajisaka.

Page 61: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

3) Sembadha

Karakter tokoh Sembadha

Sembadha adalah seorang Punggawa Ajisaka, berasal dari Pulau Majethi,

mempunyai postur tubuh kurus, sedikit lebih tinggi daripada Ajisaka,

berkulit hitam, mempunyai sifat pendiam dan sedikit mengesalkan, tetapi

Sembadha sangat setia terhadap Ajisaka, Sembadha juga mempunyai

kesaktian yang tidak kalah tinggi dari Dhora.

Page 62: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Tampilan fisik :

Usia : 25 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tinggi/Berat : 160 cm/48 kg

Ciri khas : berkulit hitam, bermuka murung

Kekuatan : Medali di dada, dan pedang

Sifat : Pendiam, pemarah, temperamental

Konsep karakter :

Karakter Sembadha cenderung kurus dan hitam karena kebalikan dari

karakter Dhora, bertujuan untuk membuat suasana lebih menarik dengan

perbedaan karakter dari Dhora, kostum Sembadha lebih mirip seperti

kostum adat Bali, bermaksud untuk pengenalan terhadap pakaian adat di

Indonesia yang beraneka ragam, tetapi tetap satu kesatuan, aksesoris

Sembadha berwarna biru, karena karakter Sembadha bersifat pendiam,

tidak humoris, tempramental dan dingin, Sembadha mempunyai senjata

yang sejak kecil ia punya, Sembadha mempunyai pedang dan pelindung

di pundak kiri karena Sembadha adalah orang yang suka betarung,

Sembadha juga mempunyai lempengan kuningan didada simbol dia

adalah Sang Punggawa Ajisaka.

Page 63: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4) Prabu Dewata Cengkar

Karakter tokoh Prabu Dewata Cengkar

Prabu Dewata Cengkar adalah Raja dari Kerajaan Medhangkamulan,

pada awalnya Prabu Dewata Cengkar ini mempunyai sifat yang bijaksana

dan pemurah tetapi setelah tidak sengaja memakan daging manusia,

sifatnya menjadi kejam dan tamak, mempunyai postur tinggi besar, lebih

tinggi dan lebih besar daripada Dhora, mempunyai kesaktian yang tinggi.

Page 64: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Tampilan fisik :

Usia : 50 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Tinggi/Berat : 300 cm/250 kg

Ciri khas : Berbadan tinggi besar dan berjenggot

Kekuatan : Fisik

Sifat : Tamak, kejam dan suka memakan daging manusia

Konsep karakter :

Karakter Prabu Dewata Cengkar berbadan besar dan tinggi untuk

memberi kesan terhadap kebesaran seorang raja Medhangkamulan yang

begitu agung, Prabu Dewata Cengkar mempunyai paras yang

menyeramkan setelah Prabu Dewata Cengkar suka memakan daging

manusia dan sifatnya berubah menjadi tamak dan kejam, semua aksesoris

terbuat dari emas menunjukan kekuasaan Prabu Dewata Cengkar,

memakai kain hitam, karena Prabu Dewata Cengkar adalah tokoh

antagonis didalam cerita ini, warna hitam lebih menunjukan karakter

yang kejam dan jahat.

Page 65: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

b. Karakter background

Rancangan ini meliputi latar belakang dalam komik yang disesuaikan

dengan tema komik yaitu petualangan dan setting pra modern yaitu di

perkampungan.

2. Proses penggambaran

Tahap ini merupakan penyelesaian dari proses produksi, yaitu visualisasi

dari gagasan cerita yang telah terbentuk naskah. Dalam proses ini penulis tidak

menggunakan proses manual tetapi langsung menggunakan proses digital, yaitu

dengan menggunakan pen tablet, urutan prosesnya adalah :

Page 66: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

a. Pembikinan sketsa kasar

Page 67: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

b. Inking

Page 68: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

c. Lettering

Gambar yang sudah jadi akan dibubuhi teks yang meliputi teks dialog.

Narasi menggunakan font Comic sans MS, alasan penulis menggunakan

font tersebut adalah karena karakter font Comic San MS sederhana dan

berkesan santai tidak formal dan mudah dibaca, yaitu

Page 69: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ/abcdefghijklmnopqrstuv

wxyz. Sound effect dalam halaman isi menggunakan karekteristik font

huruf yang lebih variatif disesuikan dengan keperluan atau efek suara yang

sedang berlangsung atau terjadi agar memperkuat kesan yang ditimbulkan,

penulis juga mengunakan efek suara yang sudah langsung ditulis pada saat

proses sket agar efek suara tersebut tidak menggangu gambar yang

ditampilkan.

4) Balon kata

Teks dialog dan narasi ditulis dalam balon-balon kata, balon-balon kata

yang digunakan dalam komik mempunyai keragaman sesuai konteks

kalimatnya agar memperkuat kesan yang di timbulkan. Keragaman balon-

balon kata digambarkan sebagai berikut:

a. Balon kata saat berdialog atau bersuara.

Page 70: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

b. Balon kata bicara dalam hati.

c. Balon kata ungkapan mengertak atau bicara keras.

d. Balon kata yang diungkapkan namun didalam gambar komik tidak

ditampilkan.

Page 71: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

e. Balon kata untuk narasi keterangan.

lettering juga meliputi perancangan judul komik, credits (keterangan

tentang writer, penciler, inker dan sebagainya) serta indica (keterangan

tentang penerbit, waktu terbit, pemegang hak cipta dan sebagainya)

5) Layout dan desain grafis

Langkah terakhir dalam perancangan karya komik adalah proses layout

dan pemberian elemen desain grafis. Yang dimaksud layout disini adalah

proses penataan halaman-halaman komik menjadi satu kesatuan komik

buku dan siap dibuat print out nya, dalam langkah ini penulis merubah

ukuran komik yang tadinya berukuran full A4 menjadi komik ukuran

sedang yaitu 18 x 13 cm. Sedangkan elemen desain grafis cenderung

digunakan penulis dalam perancangan cover komik.

Page 72: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

6) Logo

Logo merupakan suatu lambang atau tanda dari sebuah produk yang

berupa tulisan, gambar maupun kombinasi antara tulisan dan gambar.

Dalam logo komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa penulis menggunakan

kombinasi gambar Keris dan typografi Ajisaka dengan Arno Pro, ilustrasi

Keris menyimbulkan tentang tragedi dalam cerita komik Sejarah Asal

Mula Aksara Jawa yaitu tentang penitipan Keris pusaka kepada Sembadha,

sedangkan Arno Pro yang mempunyai karakter tegas dan penulis

kembangkan menjadi font yang berkarakter tegas tetapi tidak

menghilangkan sisi tradisi yaitu menambahkan sulur dibagian font Arno

Pro tersebut, dari logo tersebut juga mencerminkan kekuatan,

kebijaksanaan, jiwa pantang menyerah, itu pencerminan terhadap sikap

dan sifat Ajisaka dan Punggawanya, tetapi ada juga yang melambangkan

kelalaian sebagai manusia biasa, yang pasti berbuat kesalahan dan lupa,

Page 73: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

yaitu dilambangkan sebuah Keris Sakti tetapi tidak disertakan tutup dari

Keris tersebut.

Adapun alasan pembuatan logo Ajisaka ini adalah :

Penulis memilih warna hitam karena menurut penulis warna hitam adalah

warna yang abadi atau kekal, mempunyai kharisma yang sangat tinggi, dan

terkesan modern, penulis membuat variasi sulur yang melengkung agar

memberikan sentuhan tradisi dari font tersebut, karena memang komik

Ajisaka ini mengangkat suatu kisah tradisi dari pulau Jawa. Didalam logo

tersebut terdapat Keris karena Keris merupakan simbol utama dari tradisi

Jawa, dan juga didalam komik Ajisaka ini bercerita tentang sejarah asal

mula Aksara Jawa melalui peran Keris tersebut sebagai point utamanya.

Page 74: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Pesatnya perkembangan dunia teknologi informasi global mempunyai

pengaruh budaya luar semakin mudah masuk ke negara Indonesia, salah satu hal

yang sangat berperan dalam masuknya budaya luar adalah meledaknya komik-

komik produksi luar negeri dengan masing-masing budaya yang mereka sisipkan

pada cerita komik, hal itu membuat semakin tersingkirnya budaya lokal yang kian

hari semakin ditinggalkan dan tidak dikenal generasi penerus bangsa khususnya

dalam dunia dongeng atau cerita rakyat.

Hal itu menggugah hati nurani penulis untuk membuat media komunikasi

visual berupa komik cerita rakyat dengan kisah Ajisaka yaitu komik yang

menjelaskan tentang Asal Mula Aksara Jawa, dengan konsep yang ringan dan

sedikit unsur humor namun mempunyai pesan moral yang baik, diharapkan komik

ini mampu menarik perhatian anak-anak dan remaja untuk semakin mengenal

sejarah dan budaya yang dimiliki khususnya dalam dunia legenda sejarah atau

cerita rakyat yang didalamnya banyak sekali pesan moral yang bisa dipetik.

Dengan diproduksinya komik Sejarah Asal Mula Aksara Jawa ini maka penulis

berusaha ikut berperan untuk tetap melestarikan budaya dan sebagai upaya

mengenalkan cerita rakyat kepada anak-anak dan remaja.

Page 75: PENGENALAN SEJARAH ASAL MULA AKSARA JAWA MELALUI …

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

B. Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk para komikus lokal, sebaiknya

dalam berkarya lebih mengutamakan budaya-budaya yang bersifat lokal sehingga

para penikmat komik yang sebagain besar adalah anak-anak dan remaja lebih

akrab dengan budaya yang kita miliki, untuk mencapai hal tersebut maka langkah-

langkah yang perlu dilakukan antara lain :

1. Perlunya komik-komik yang menyampaikan pesan dari budaya local yang

dimiliki Negara Indonesia.

2. Perlunya pengembangan sebuah komik sejarah atau budaya untuk menambah

pengetahuan terhadap anak-anak dan remaja khususnya dalam hal sejarah

kebudayaan.

3. Perlunya konsep yang lebih kreatif dalam perancangan komik sehingga mampu

menyampaikan pesan dengan baik dan mampu menarik konsumen/ pembaca

komik.

4. Penulis berharap pada pembuatan komik selanjutnya agar lebih matang dalam

konsep karya dan lebih baik dalam pengerjaan proses produksinya.