4
Pengertian Bank Konvensional dan Definisi Serta Prinsip  1 . Pengertian Bank Konvensional  Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Bank Konvensional adalalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan  jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pada bank konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga  pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana (debitor) adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian terhadap ketiga kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini  bank konvensional berfungsi seba gai lembaga perantara saja tidak adanya ikatan emosional yang kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak mempunyai keinginan yang bertolak belakang. 2. Prinsip-prinsip bank konvensional Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional yang digunakan bank konvensional  menggunakan dua metode, yaitu :  Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito  berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga tertentu.  Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan bia ya ini disebut fee based.

Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pelajaran

Citation preview

7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 1/4

Pengertian Bank Konvensional dan Definisi Serta Prinsip 

1  . Pengertian Bank Konvensional 

Menurut Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998‘’

Bank Konvensional adalalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan

 jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Pada bank konvensional, kepentingan pemilik dana (deposan) adalah memperoleh

imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi, sedang kepentingan pemegang saham adalah

diantaranya memperoleh spread yang optimal antara suku bunga simpanan dan suku bunga

 pinjaman (mengoptimalkan interest difference). Dilain pihak kepentingan pemakai dana (debitor)

adalah memperoleh tingkat bunga yang rendah (biaya murah). Dengan demikian terhadap ketiga

kepentingan dari tiga pihak tersebut terjadi antagonisme yang sulit diharmoniskan. Dalam hal ini

 bank konvensional berfungsi sebagai lembaga perantara saja tidak adanya ikatan emosional yang

kuat antara Pemegang Saham, Pengelola Bank dan Nasabah karena masing-masing pihak 

mempunyai keinginan yang bertolak belakang.

2. Prinsip-prinsip bank konvensional

Martono (2002) menjelaskan prinsip konvensional  yang digunakan bank konvensional  

menggunakan dua metode, yaitu :

  Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti tabungan, deposito

 berjangka, maupun produk pinjaman (kredit) yang diberikan berdasarkan tingkat bunga

tertentu.

  Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak bank menggunakan atau menerapakan berbagai biaya

dalam nominal atau prosentase tertentu. Sistem penetapan biaya ini disebut fee based.

7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 2/4

3.Sistem bunga bank konvensional:

o  Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu

untung untuk pihak bank 

o  Besarnya prosentase berdasarkan pada jumlah uang (modal) yang dipinjamkan

Penentuan suku bunga dibuat pada waktu akad dengan pedoman harus selalu

untung untuk pihak Bank 

o  Jumlah pembayaran bunga tidak mengikat meskipun jumlah keuntungan berlipat

ganda saat keadaan ekonomi sedang baik 

o  Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agama

Islam

o Eksistensi bunga diragukan kehalalannya oleh semua agama termasuk agamaIslam

o  Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan proyek yang

dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi

4. Hukum bank konvensional

Ada yang berpendapat bahwa bank konvensional hukumnya haram. Namun, ada juga

yang berpendapat boleh, karena dianggap darurat. Pasalnya kita masih belum mampu keluar darisistem bank konvensional tersebut. Menurut yang berpendapat haram, orang yang bekerja di

 bank-bank tersebut pun haram hukumnya karena makan gaji dari hasil riba (haram). Kalau

diikuti, Bank Indonesia (sebagai induk semua bank di Indonesia) pun masih memakai sistem

konvensional. Yaitu, menganut sistem bunga yang dianggap riba (haram) oleh pendapat pertama.

Sampai sekarang pun, untuk penyelenggaraan haji masih banyak jamaah yang menggunakan jasa

 bank konvensional.

Tahun 1976 di Mesir diadakan diskusi yang sangat berbobot dipimpin oleh Syekh

Muhammad Faraj As-sanhuri dan dihadiri oleh 14 ulama yang sangat terkemuka. Lima mewakili

Mazhab Hanafi, empat mewakili Mazhab Maliki, tiga Mazhab Syafi'i, dan seorang bermazhab

Hanbali. Di akhir diskusi tersebut, empat ulama mengharamkan, sembilan membolehkan dan

seorang belum dapat memberi putusan. Selanjutnya Mufti Mesir yang kini menjabat Pimpinan

7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 3/4

Tertinggi Al-Azhar, Syekh Al-Azhar Sayyid Muhammad Thanthawi, cenderung membolehkan

 bank konvensional/deposito dalam berbagai bentuknya walau dengan penentuan bunga terlebih

dahulu. Menurutnya, di samping penentuan tersebut menghalangi adanya perselisihan atau

 penipuan di kemudian hari, juga karena penetuan bunga dilakukan setelah perhitungan yang

teliti, dan terlaksana antara nasabah dengan bank atas dasar kerelaan mereka. Terlebih,

 perbankan menjadi salah satu pilar utama dari pembangunan ekonomi secara khusus dan

 pembangunan nasional secara umum, yang manfaatnya kembali kepada seluruh masyarakat.

Tahun lalu, tepatnya 27 Ramadhan 1423 H/2 Desember 2002 M, Majma al-Buhust al-

Islamiyah salah satu badan tertinggi al-Azhar, mengadakan rapat membahas soal bank 

konvensional yang dipimpin oleh Syekh Al-Azhar. Forum itu memutuskan: "Mereka yang

 bertransaksi dengan atau bank-bank konvensional dan menyerahkan harta dan tabungan merekakepada bank agar menjadi wakil mereka dalam menginvestasikannya dalam berbagai kegiatan

yang dibenarkan, dengan imbalan keuntungan yang diberikan kepada mereka serta ditetapkan

terlebih dahulu pada waktu-waktu yang disepakati bersama orang-orang yang bertransaksi

dengannya atas harta-harta itu, maka transaksi dalam bentuk ini adalah halal tanpa syubhat

(kesamaran), karena tidak ada teks keagamaan di dalam Alquran atau dari Sunnah Nabi yang

melarang transaksi di mana ditetapkan keuntungan atau bunga terlebih dahulu, selama kedua

 belah pihak rela dengan bentuk transaksi tersebut." Allah berfirman: "Hai orang-orang yang

 beriman, janganlah kamu memakan harta di antara kamu dengan jalan yang batil. Tetapi

(hendaklah) dengan perniagaan yang berdasar kerelaan di antara kamu. (QS. an-Nisa': 29).

Dikemukakan juga dalam fatwa tersebut bahwa boleh jadi ada yang berkata: "Bank-bank 

tersebut dapat merugi, maka bagaimana mereka menetapkan keuntungan terlebih dahulu bagi

investor? Jawabannya: "Kalau bank itu merugi dalam satu transaksi, dia dapat memperoleh

keuntungan dalam banyak transaksi lainnya. Dengan demikian keuntungan ini dapat menutupi

kerugian itu. Di samping itu, dalam keadaan rugi dapat saja persoalan dikembalikan kepada

 pengadilan.

Kesimpulannya, penetapan keuntungan terlebih dahulu bagi mereka yang

menginvestasikan harta mereka melalui bank-bank atau selain bank adalah halal dan tanpa

syubhat dalam transaksi itu. Ini termasuk dalam persoalan "Al-Mashalih Al-Mursalah",

 bukannya termasuk persoalan aqidah atau ibadat-ibadat yang tidak boleh dilakukan atas

7/15/2019 Pengertian Bank Konvensional Dan Definisi Serta Prinsip

http://slidepdf.com/reader/full/pengertian-bank-konvensional-dan-definisi-serta-prinsip 4/4

 perubahan atau penggantian. Tetapi, tentu saja ada ulama yang tidak setuju. Agaknya kita dapat

 berkata bahwa Bank-bank Syariah yang melaksanakan kegiatannya antara lain dalam bentuk 

mudharabah dan lain-lain, dapat dipastikan sejalan dengan tuntunan agama. Namun demikian,

 bank konvensional tidak dapat dipastikan keharamannya, bahkan dia pun boleh jadi halal. Ini

terbukti dengan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang sangat berwewenang itu.

Memperoleh gaji/honorarium dari bank-bank tersebut dapat dibenarkan, bahkan kendati bank-

 bank konvensiobnal itu melakukan transaksi riba. Bekerja dan memperoleh gaji di sana pun

masih dapat dibenarkan, selama bank tersebut mempunyai aktivitas lain yang sifatnya halal.

Begitu fatwa Mufti Mesir yang lalu, Syekh Jad al-Haq. Wa ALlah A'lam.