Upload
phunganh
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGERTIAN
ILMU
NEGARA
Ilmu Negara : Belanda =Staatsleer ,
Jerman = Staatslehre.
Inggris = The General Theory of State/Political Theory
Menurut Kranenburg, Ilmu Negara adalah ilmu tentang negara, dimana
diadakan penyelidikan tentang sifat hakekat, struktur,
bentuk, asal mula, ciri-ciri serta seluruh persoalan di
sekitar negara.
lmu negara adalah ilmu yang menyelidiki pengertian-
pengertian pokok dan sendi-sendi pokok dari negara dan
hukum negara pada umumnya. Ilmu negara mempelajari
negara secara umum, mengenai asal-usulnya, wujudnya,
lenyapnya, perkembangannya dan jenis-jenisnya.
Pengertian Ilmu Negara
Menurut para ahli :
George Jellinek ,
ilmu negara sebagai suatu keseluruhan dan membaginya ke
dalam bagian-bagian yang berhubungan satu sama lain.
Prof. M. Nasroen, SH,
Mengatakan bahwa Ilmu Negara Umum
adalah suatu ilmu pengetahuan tertentu.
Sebagai suatu ilmu pengetahuan, maka Ilmu
Negara Umum akan mencari dan
menetapkan suatu ketentuan dan kebenaran
terhadap pokok penyelidikannya, yaitu
negara. Jadi, Ilmu Negara Umum harus
menjawab pertanyaan mengenai negara.
SISTEMATIKA ILMU NEGARA MENURUT GEORGE JELLINEK
STAATSWISSENSHAFT
ILMU NEGARA
ALGEIMENE
STAATSLEHRE
ALGEIMENE SOZIALE
STAATSLEHRE
RECHTSWISSENSHAFT
BESONDERE
STAATSLEHRE
ALGEIMENE STAATSRECHTS
LEHRE
INDIVIDUALLESTAATSLEHRE
SPESIALLESTAATSLEHRE
BESCHREIBENDESTAATSWISSENCHAFT
(kumpulan penget.ttg negara)
THEORETISCHE
STAATSWISSENCHAFT (Ilmui Negara)
PRACTISCHE
STAATSWISSENCHAFT
(ilmu politik/praktek-2 teori kenegaraan)
HTN
HAN/TUN
HK.ANTAR NEG
Secara umum Ilmu Negara adalah Ilmu
Pengetahuan Yang menyelidiki / mempelajari
tentang sendi-sendi /asas-asas pokok negara
Obyek Ilmu Negara adalah Negara dalam
pengertiannya yang abstrak artinya belum
mempunyai ajektif tertentu.
Dalam kedudukan obyek penyelidikan yang
sama Ilmu Negara memiliki keterkaitan dengan
Ilmu2 lain:
• Hukum Tata Negara , Hukum Administrasi
Negara / Pemerintahan, Hukum Politik, Hukum
Administrasi Negara/Tata Pemerintahan.
Bagaimana Hubunganya ???
HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN IMU LAIN
ILMU NEGARA
mempelajari Negara dalam pengertian abstrak artinya tidak terikat
waktu dan tempat.
mempelajari konsep-konsep dan teori-teori mengenai negara,
serta hakekat negara.
HUKUM TATA NEGARA
mempelajari Negara dalam keadaan konkrit
mempelajari Hukum Positif dalam suatu negara.
mempelajari negara dari segi struktur.
HUKUM ADMINISTRASI NEGARA/PEMERINTAHAN
mencakup semua pranata mengenai susunan organisasi, tata kerja,
formasi aparaturnya, tugas, kewajiban, wewenang dan tanggung
jawab, serta hubungan kerja dari pada badan-badan pemerintahan.
6
HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN HUKUM
Hubungan antara ilmu negara dengan hukum yaitubahwa Hukum merupakan kemauan negara yang telahdinyatakan. Negara memiliki wewenang untukmemerintah, yaitu memaksakan kemauannya kepadaorang lain secara tidak terbatas.
7
8
HUBUNGAN ILMU NEGARA DENGAN ILMU POLITIK
ILMU NEGARA• ilmu pengetahuan sosial yang bersifat teoritis dan hasil
penyelidikan yang telah dilakukan dipraktekkan oleh Ilmu
Politik,
• menitikberatkan pada hal-hal yang bersifat teoritis
sehingga kurang dinamis.
• lebih memperhatikan unsur-unsur statis dari negara yang
mempunyai tugas utama untuk melengkapi dan memberikan
pengertian-pengertian pokok yang jelas tentang negara.
ILMU POLITIKmenitikberatkan pada faktor-faktor yang konkret terutama terpusat
pada gejala kekuasaan, baik yang mengenai organisasi negara
maupun yang mempengaruhi tugas-tugas negara. Oleh karena
itu Ilmu Politik bersifat lebih dinamis..
1. Asal mula Negara
2. Hakekat Negara
3. Bentuk Negara dan
Pemerintahan
OBYEK PENYELIDIKAN ILMU NEGARA
BERDASARKAN PENGERTIAN NEGARA
YANG ABSTRAK
1. Asal mula Negara
Yaitu merupakan sebuah pemikiran
atau angan-2 bagaimana
terbentuknya atau terjadinya
sesuatu apa yang dinamakan
negara, sehingga negara dalam
pengertiannya yang umum-abstrak-
universal
2. Hakekat Negara
Yaitu merupakan sebuah pemikiran tentang
hakekat dari apa yang dinamakan negara,
apakah itu merupakan keluarga besar, suatu
alat, atau wadah atau organisasi, atau
perkumpulan. Sehingga terdapat sifat-2
pokok atau tertentu yang menentukan dan
yang memberikan sifat-sifat pokok apa yang
dinamakan negara.
3. Bentuk Negara
Dalam membicarakan bentuk
negara, tidak membahas tentang
bentuk-bentuk negara tertentu,
tetapi membicarakan tentang
kemungkinan2 bentuk yang
diadakan oleh negara berdasarkan
suatu ciri-ciri tertentu.
A. ASAL MULA NEGARA
Kapan dan Apa latar belakang
timbulnya
negara dan hukum
Diawali sejak Yunani Kuno
Latar belakang Bangsa Yunani Kuno mengenalnegara dan hukum :
Adanya sifat agama yang tidak mengenal ajarantuhan yang ditetapkan sebagai kaidah
Keadaan geografis negara tsb yang menjuruskepada perdagangan dan perantauan shg dapatbertukar pikiran dengan bangsa-2 lain
Bentuk negara yaitu republik demokrasi
Kesadaran bangsa yunani sebagai suatukesatuan
ASAL MULA NEGARA JAMAN YUNANI KUNO
Menurut para Ahli :
SOCRATES (399 SM)
Negara bukanlah suatu organisasi yang dibuat
oleh manusia demi kepentingan dirinya pribadi,
melainkan negara itu suatau susunan yang
obyektif berdasarkan kepada sifat hakikat
manusia, yang karena itu bertugas untuk
melaksanakan dan menerapkan hukum-hukum
yang obyektif, termuat”keadilan bagi umum”,
dan tidak hanya melayani kebutuhan para
penguasa yang saling berganti-ganti orangnya
2. PLATO (429-347 SM)
Negara timbul karena kebutuhan dan keinginan
manusia yang beraneka macam yang
mengharuskan mereka untuk bekerjasama guna
memenuhi kebutuhannya. karena masing-2
orang secara sendiri-2 tidak dapat memenuhi
kebutuhannya, maka sesuai dengan
kecakapannya, tiap-2 orang itu mempunyai
tugas sendiri-2 dan bekerjasama untuk
memenuhi kepentingan mereka bersama.
Kesatuan mereka inilah yang kemudian disebut
masyarakat atau negara.
Hakekat negara menurut Plato :
Luas negara itu harus diukur atau
disesuaikan dengan dapat atau tidaknya,
mampu atau tidaknya negara memelihara
kesatuan didalam negara itu. Oleh karena
negara sebetulnya pada hakekatnya
merupakan suatu keluarga yang besar.
Oleh sebab itu negara tidak boleh
mempunyai luas daerah yang tidaktertentu
Bentuk negara menurut Plato Menurut Plato ada 5 bentuk negara (aristokrasi,
Monarki, oligarki, Tyrani, Demokrasi) yang
sesuai dengan sifat-2 tertentu daripada jiwa
manusia. Bentuk suatu negara tidak dapat hidup
(bertahan) kekal karena sifat-2 jiwa manusia
yang merupakan dasar-2 kehidupan yang
prinsipiel yang dijalankan sejauh mungkin itu
merubah keadaan mereka menjadi buruk, baik,
akhirnya memusnahkan mereka sendiri.
Bentuk negara dapat berubah karena bentuk
negara ditentukan bentuk pemerintahan dan
bentuk pemerintahan ditentukan oleh jiwa
manusia yang memegang pemerintahan.
Menurut Plato bahwa Bentuk negara adalah sesuai
dengan sifat tertentu daripada jiwa manusia yang
selalu berubah dan bentuk negara itu tidak dapat
hidup kekal karena sesuai sifat-sifat jiwa manusia
yang selalu berubah.
monarki
Aristokrasi
Oligarki
DemokrasiTyrani
BENTUK NEGARA MENURUT PLATO
Menurut Plato bahwa negara terjadi karena
kebutuhan dan keinginan manusia untuk
bekerjasama. Apabila sifat-2 negara sama dengan
sifat-2 manusia, maka negara memiliki sifat:
1. Sifat kepandaian (pikiran)
2. Sifat keberanian
3. Sifat akan adanya kebutuhan yang beraneka
macam
Tiga sifat itulah pada akhirnya mengakibatkan
timbulnya tiga golongan orang-2 dalam negara :
1. Golongan Penguasa memerintah
2. Golongan Tentara menjaga3. Golongan Pengusaha/pekerja memenuhi
Menurut Plato, untuk mengetahui
bentuk suatu negara atau pemerintahan
dapat ditentukan dengan dua ukuran,
kriteria atau patokan sbb :
1. Jumlah orang yang memegang
pemerintahan
2. Hubungan antara Penguasa dengan
Perundang-undangan.
3. ARISTOTELES (384-322 SM)
Dalam Bukunya Politica, mengatakan :
Negara merupakan suatu persekutuan yang
mempunyai tujuan tertentu.
Negara terjadi karena penggabungan keluarga-
keluarga menjadi suatu kelompok yang lebih
besar, kelompok itu bergabung menjadi desa.
Dan desa itu bergabung lagi, demikian
seterusnya hingga timbul negara yang sifatnya
masih merupakan suatu kota/polis.
:
Hakekat negara menurut Aristoteles “negara itu merupakan suatu kesatuan, suatu
organisme yaitu suatu keutuhan yang mempunyai
dasar-dasar hidup sendiri, negara dapat timbul,
berkembang, pasang, surut dan kadang-kadang
bisa mati, demikian pula seperti manusia.
Menurut Aristoteles untuk mengetahui suatu bentuk
negara yang dijadikan kriteria adalah :
1. Jumlah orang yang memegang pemerintahan
2. Sifat/tujuan pemerintahannya
BENTUK-2 NEGARA
MENURUT ARISTOTELES:
1. Negara yang pemerintahannya dipegang satu orang
dimana kekuasaannya terpusat pd satu tangan :
• Monarki (dipegang satu orang, sifat pemerintahanya
untuk kepentingan umum/bersifat baik )
• Tyrani (dipegang satu orang, sifat pemerintahanya
untuk kepentingan penguasa/bersifat jelek )
2. Negara yang pemerintahannya dipegang beberapa
orang, berdasarkan sifatnya dibagi :
• Aristokrasi (dipegang bbrp orang, sifat pemerintahan
untuk kepentingan umum/bersifat baik )
• Oligarki dipegang bbrp orang, sifat pemerintahanya
untuk kepentingan penguasa/bersifat jelek )
3. Negara yang pemerintahannya dipegang rakyat, :
• Republik/Republik Konstitusionil
(dipegang rakyat, sifat pemerintahan
kepentingan umum/bersifat baik )
• Demokrasi (dipegang rakyat, sifat
pemerintahan untuk kepentingan
penguasa/bersifat jelek )
4. EPICURUSAjaran Idealisme “terkait negara hal yang terpenting
bukanlah negara/masyarakat tetapi Individu-2
sebagai anggota masyarakat.
Negara adalah merupakan hasil pembentukan oleh
manusia yang dicipta untuk menyelenggarakan
kepentingan anggota-anggotanya, sehingga negara
menjadi alat untuk memenuhi kebutuhan-2
Tujuan negara adalah untuk menyelenggarakan
ketertiban dan keamanan.
B. ASAL MULA NEGARA JAMAN ROMAWI KUNO
Pada Jaman Romawi Kuno Ilmu
Pengetahuan tidak berkembang dengan
pesat :
karena bangsa romawi lebih
menitikberatkan soal-2 yang praktis
daripada berpikir teoritis
karena kerajaan romawi dalam keadaaan
terpecah belah karena peperangan
Asal Mula Negara berasal dari keluarga besar lalubergabung lagi menjadi sebuah keluarga yang lebihbesar lagi dengan cara devide et impera.
Tujuan negara adalah menciptakan suatu negarayang besar yaitu negara seluruh dunia.Peran penting zaman romawi kuno bukanlah individu-2 tetapi penguasa karena yang mengatur semuapemerintahan adalah para penguasa sedangkanrakyat/individu tidak boleh ikut campur tangan dalamkekuasaan negara.
1. POLYBIUS
• Bentuk Negara/pemerintahan adalah
merupakan akibat daripada bentuk negara yang
lain yang telah ada mendahuluinya.
• Bentuk Negara yang terakhir kemudian akan
merupakan sebab daripada bentuk negara yang
berikutnya dan seterusnya.
• Sehingga bentuk negara akan berubah-ubah
dengan perubahannya tersebut merupakan
sebuah lingkaran/suatu siklus. Sistem
perubahan tersebut dinamai Cyklus Theori
Polybius.
MONARKI TYRANI
DEMOKRASI OLIGARKI
ARISTOKRASIOKHLOKRASI
CYKLUS THEORI POLYBIUS
2. CISERO
Adanya negara adalah merupakan suatu
keharusan dan yang harus didasarkan atas rasio
manusia.
Bentuk pemerintahan yang baik adalah bentuk
yang merupakan campuran dari tiga bentuk
pemerintahan yang baik-2 yaitu monarki, aristokrasi
dan demokrasi.
Hukum yang baik adalah hukum yang didasarkan
atas rasio yang baik dan hukum positif harus
berdasarkan atas dalil-2/asas hukum kodrat alam,
jika tidak hk. Positif tidak mempunyai kekuatan
mengikat.
C. ASAL MULA NEGARA PADA JAMAN ABAD
PERTENGAHAN
Dengan runtuhnya peradaban bangsa romawi
maka timbulah perubahan ketatanegaraan karena
kekuasaan dipegang oleh agama kristen yang
semakin berkembang sehingga para kaisar banyak
yang menganut agama kristen maka munculah
organisasi gereja.
Dalam kondisi demikian ilmu pengetahuan tidak
berkembang karena dipengaruhi pemikiran yang
kurang kritis yang disebabkan bahwa segala hal
yang ada didunia sudah dikehendaki Tuhan.
Siapakah yang berkuasa/ wakil Tuhan di dunia ini
Raja/Paus , Negara atau gereja ???
Kaum Legist
“tidak hanya gereja yang mempunyai tugas dan tujuan
keadilan dan ketertiban hukum, tetapi negara
mempunyai juga bahkan negara lebih dahulu daripada
gereja.
Kaum Canonnist Paus
Kekuasaan didunia yang asli adalah paus, raja itu hanya
mendapatkan kekuasaan dari paus.
Akibat munculnya organisasi negara dan gereja
menimbulkan dua hukum dalam masyarakat:
Hukum yang mengatur soal kenegaraan
/keduniawian
Hukum yang mengatur soal keagamaan/
kerohanian
Untuk mengatasi kesenjangan dua hukum tersebut
maka dilakukan KODIFIKASI HUKUM :
• Corpus Juris yaitu kodifikasi hukum yang
diselenggarakan oleh raja Theodosius dan
Justinianus yaitu kodifikasi peraturan-2 yang
dikeluarkan negara
• Corpus Juris Canonici yaiu kodifikasi hukum
yang diselenggarakan Paus
Corpus Juris berisi 4 bagian :
Instituten : sebuah ajaran yang mempunyai
kekuatan mengikat spt UU, jika sesuatu hal
tidak terdapat pengaturannya maka dapat
dlihat pada Instituten
Pandecten : suatu penafsiran oleh para
sarjana thd sesuatu peraturan
Codex : Peraturan-2/UU yang ditetapkan Raja
Novellen : tambahan-2 daripada sesuatu
peraturan atau undang-2
Sebelum SesudahPERANGSALIB
ABAD PERTENGAHANABAD V-XV
?D. ASAL MULA NEGARA PADA JAMAN
ABAD PERTENGAHAN
Ajaran Negara dan Hukum
sangat dihubungkan dengan
Tuhan/Agama
Ajaran negara dan Hukum telah
dipengaruhi sarjana-2 Yunani Kuno
Saat terjadi perang penganut
agama kristen pergi untuk
mengamankan makam-2
Setelah perang kembali membawa
kebudayaan
TEOKRASI : Mutlak/Kristis
Pandangan Augustinus terhadap negara
• Kedudukan gereja yang dipimpin Paus lebih tinggi
daripada negara yang dipimpin oleh Raja. adanya
negara suatu kejelekan tetapi merupakan suatu
keharusan, yang terpenting suatu negara seperti yang
diangan-angankan/dicitakan oleh agama / kerajaan
Tuhan.
• Tugas negara adalah memusnahkan perintang-
perintang agama dan musuh gereja.
Menurut Augustinus terdapat dua macam negara yaitu :
- Civitas Dei / negara tuhan
- Civitas Terrena /negara iblis/negara duniawi
Pandangan Augustinus tentang kedudukan manusia
terhadap negara :
Manusia adalah makhluk sosial, makhluk
kemasyarakatan, oleh karena itu ia harus hidup
bersama-sama dengan orang lain dalam masyarakat,
untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya.
Dalam bermasyarakat dibutuhkan penguasa
Tujuan sesungguhnya manusia adalah mencapai
kemulyaan yaitu kemulyaan abadi dalam waktu
sesudah manusia itu mati
Menurut Augustinus bentuk pemerintahan suatu
negara dapat digolongkan menjadi tiga :
1. Dipegang tunggal : bersifat baik monarki yang
jelek Tyrani
2. Dipegang beberapa orang : yang baik
Aristokrasi dan yang buruk Oligarki
3. Dipegang rakyat yang baik disebut politeia /
Republik Konstitusi dan yang buruk
demokrasi.
Menurut Thomas Aquinas, Perubahan bentuk
negara/pemerintahan disebabkan adanya kesewenang-
wenangan penguasa, untuk membatasinya maka
dengan sarana hukum/ Perundang-undangan.
Hukum/perundang-undangan digolongkan 4 bagian :
1. Hukum abadi hukum yang berakar dalam jiwa
tuhan
2. Hukum alam manusia sbg makhluk berpikir yang
merupakan bagian dari alam
3. Hukum Positif pelaksanaan hukum alam oleh
manusia, yang disesuaikan dengan syarat-syarat
khusus untuk mengatur masalah2 keduniawian
4. Hukum Tuhan hukum yang mengisi kekurangan-2
daripada pikiran manusia dan memimpin manusia
dengan wahyu-2nya dengan kesucian untuk hidup di
alam baka
3. Pandangan Marsilius
Pemikir tentang negara dan hukum yang hidup
pada masa 1270-1340, karya yang sangat terkenal
adalah Defensor Pacis (pembela perdamaian)
Pendapatnya tentang negara :
• Negara adalah suatu badan/organisme yang
mempunyai dasar-2 hidup dan mempunyai
tujuan tertinggi, yaitu menyelenggarakan dan
mempertahankan perdamaian.
• Terbentuknya negara bukan semata-mata
kehendak Tuhan/karena kodrat tuhan melainkan
negara terjadi karena perjanjian daripada orang-
orang yang hidup bersama untuk
menyelenggarakan perdamaian. Dalam
perjanjian tersebut rakyat menunjuk seseorang
yang diserahi untuk memelihara perdamaian.
• Dengan menyerahkan kepada seseorang berarti
terjadi penundukan diri kepada penguasa atauyang disebut factum subjectiones terdiri dari- Censessio = penundukan diri sifatnya terbatas- Translatio = penundukan diri secara mutlak
Perbedaan pandangan Augustinus, Thomas Aquinas dan
Marsillius terhadap keberadaan Negara dan Gereja :
Augustinus :
• Gereja lebih tinggi dari
negara
• Negara hanya sebagai alat
memusnahkan musuh-2
gereja
Marsillius :
• Negara lebih tinggi dari gereja
karena egara lebih dulu ada
daripada gereja
• Negara terbentuk adanya
perjanjian masyarakat
• Negara untuk menyelenggarakan
perdamaian
• Negara dapat membuat
peraturan-2 /hukum yang
bersumber pada kekuasaan
rakyat
Thomas Aquinas
• Negara dan Gereja
kedudukanya sama
• Ada kerjasama antara
negara dengan gereja
• Negara mengurusi
keduniawian dan gereja
dibidang kerohanian
D. JAMAN RENAISANCE (ABAD XVII)
Pandangan tentang negara hukum berbeda dengan
pandangan pada abad pertengahan yaitu bahwa
manusia hidup sebagai bagian dari kristen sehingga
segala kehidupan dipersiapkan untuk dunia dan
akherat tetapi pada jaman renaisance pandangan
hidup manusia untuk mencari kedudukan dan
penghargaan yang tinggi.
Paham Negara dan Hukum pada jaman renaisance
dipengaruhi oleh beberapa paham yaitu :
- Berkembangnya kebudayaan kuno- Sistem Feodalisme
1. Nicolo Machiavelli
Tujuan negara adalah mengusahakan
terlenggaranya ketertiban, keamanan dan
ketentraman. Keadaan demikian dapat dicapai
hanya dengan adanya raja yang kekuasaanya
mutlak/absolut.
Negara itu adanya untuk kepentingan negara sendiri
dan seharusnya negara mengejar tujuan dan
kepentingan sesuai cara yang dianggap tepat,
sehingga kepentingan negara dijadikan ukuran
tertinggi pelaksanaan pemerintahan dan segala
perbuatan manusia.
Hukum dan kekuasaan itu sama karena siapa
yang mempunyai kekuasaan ia mempunyai
hukum dan siapa yang tidak mempunyai
kekuasaan tidak akan pernah mempunyai
hukum.
Bentuk pemerintahan yang paling baik menurut
Nicollo Machiavelli adalah monarki.
2. Jean Bodin (1530-1596)
Tujuan negara adalah kekuasaan. Untuk
mewujdukan kekuasaan tersebut dengan
kedaulatan .
Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi untuk
membuat hukum didalam negara, sifat-sifat
kedaulatan : 1). Tunggal, 2) Asli, 3) Abadi, 4).
Tidak dapat dibagi-bagi.
Bentuk pemerintahan yang paling baik adalah
monarki.