5
Pengertian Organisasi Publik Istilah publik dan privat berasal dari bahasa latin, dimana publik berarti " of people " (yang berkenaan dengan masyarakat) sementara privat berarti "  set apart " (yang terpisah) (nutt dan backoff , 1992 : 25). ini menunjukan baha perbedaan tersebut adalah pada sasarannya. !rtinya, sasaran rganisasi publik adalah ditujukan kepada masyarakat se#ara umum, sementara rganisasi bisnis atau privat lebih ditujukan pada hal$hal yang %terpisah% dari masyarakat se#ara umum. &lam literatur administrasi publik, pengertian rganisasi publik bermujla dari knsep % barang publik% (  public goods), yaitu adanya prduk$prduk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu$individu ('amuelsn, 195). nsep ini menunjukan adanya prduk$prduk yang bersu*at klekti* dan harus diupayakan se#ara klekti* pula. Inilah alasan mengapa rganisasi publik harus diadakan. ita bisa menyebutkanbeberapa bidang tertentu yang bersi*at klekti* dimana rganisasi publik memainkan peranannya, misalnya penegakan hukum, pelyanan kesehatan, pendidikan, keamanan nasinal dan lain sebagainya. 'emua ini tidak dapat diupayakan se#ara invidual. +adi, se#ara sederhanya,rganisasi publik diadakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan$pelayanan yang tidak dapat diusahakan sendiri se#ara terpisah leh masing$masing individu. leh karena itu, kita bisa mengatakan *ungsi rganisasi publik adalah mengatur pelayanan yang diblutuhkan masyarakat se#ara umum. Ini sesuai dengan de*inisi -ndsale dan yandi (1991: /) baha pelayanan publik adalah " someting made avaliableti the whole of population, and it involves thing wich  people can not provide for themselves, i.e: peop le must act collectively ." kendati sepakat dengan pengertian di atas , para ahli biasanya tidak sepaham ketika menentukan batas$batas atau "garisdemakarsi" yang sesungguhnya antara ilayah publik dan privat itu sendiri. 'ebab, ada sejumlah #iri atau si*at dari rganisasi publik yang dimiliki rganisasi bisnia, demikian pila sebaliknya. ini dapat menimbulkan keran#uan dalam memahami kedua tiplgi tersebut. salah satu unsur yang biasanya dianggap paling mudah untuk membedakan dua rganisasi ini adalah " laba " atau " keuntungan ". rganisasi bisnis dibuat pertama$tama untuk menghasilkan keuntungan,sementara rganisasi publik menganut yujuan yang lebih luas. 0amun, pembeda yang sederhana itupun kemudian bisa menjadi bahan diskusi yang hangat: apakah prinsip ini selah$lah dapat menjadi pembenaran baha rganisasi publik bleh berprasi se#ara e*isien atau tidak eknmis

Pengertian Organisasi Publik

Embed Size (px)

DESCRIPTION

searching

Citation preview

Pengertian Organisasi Publik

Istilah publik dan privat berasal dari bahasa latin, dimana publik berarti "of people" (yang berkenaan dengan masyarakat) sementara privat berarti " set apart " (yang terpisah) (nutt dan backoff, 1992: 25). ini menunjukan bahwa perbedaan tersebut adalah pada sasarannya. Artinya, sasaran organisasi publik adalah ditujukan kepada masyarakat secara umum, sementara organisasi bisnis atau privat lebih ditujukan pada hal-hal yang 'terpisah' dari masyarakat secara umum.

Dlam literatur administrasi publik, pengertian organisasi publik bermujla dari konsep ' barang publik' (public goods), yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu (Samuelson, 1945). Konsep ini menunjukan adanya produk-produk yang bersufat kolektif dan harus diupayakan secara kolektif pula. Inilah alasan mengapa organisasi publik harus diadakan.

Kita bisa menyebutkanbeberapa bidang tertentu yang bersifat kolektif dimana organisasi publik memainkan peranannya, misalnya penegakan hukum, pelyanan kesehatan, pendidikan, keamanan nasional dan lain sebagainya. Semua ini tidak dapat diupayakan secara invidual. Jadi, secara sederhanya,organisasi publik diadakan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, yaitu pelayanan-pelayanan yang tidak dapat diusahakan sendiri secara terpisah oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, kita bisa mengatakan fungsi organisasi publik adalah mengatur pelayanan yang diblutuhkan masyarakat secara umum. Ini sesuai dengan definisi Londsale dan Eyandi (1991: 3) bahwa pelayanan publik adalah " someting made avaliableti the whole of population, and it involves thing wich people can not provide for themselves, i.e: people must act collectively."

kendati sepakat dengan pengertian di atas , para ahli biasanya tidak sepaham ketika menentukan batas-batas atau "garisdemakarsi" yang sesungguhnya antara wilayah publik dan privat itu sendiri. Sebab, ada sejumlah ciri atau sifat dari organisasi publik yang dimiliki organisasi bisnia, demikian pila sebaliknya. ini dapat menimbulkan kerancuan dalam memahami kedua tipologi tersebut. salah satu unsur yang biasanya dianggap paling mudah untuk membedakan dua organisasi ini adalah " laba " atau " keuntungan ". Organisasi bisnis dibuat pertama-tama untuk menghasilkan keuntungan,sementara organisasi publik menganut yujuan yang lebih luas. Namun, pembeda yang sederhana itupun kemudian bisa menjadi bahan diskusi yang hangat: apakah prinsip ini seolah-olah dapat menjadi pembenaran bahwa organisasi publik boleh beroprasi secara efisien atau tidak ekonomis?

silang pendapat ini pada giliranya memaksa para ahli untuk menegaskan secara lebih rinci tentang perbedaan antara kedua tipe organisasi ini, sebagaimana akan diterangkan lebih jauh dibawah nanti. Sekedar untuk menggambarkan perbedaan umum antara organisasi publik dan organisasi bisnis, kita dapat menyimak pendapat Osborn dan Gabler (1997) berikut ini. Meraka mengatakan bahwa alasan yang dipergunakan oleh orang-orang yang tidak menyetujui bahwa organisasi pemerintah dijalankan "cara-cara bisnis" biasanya adalah:

1. Kebijakan-kebijakan pengelola atau pemimpin organisasi publik (pemerintahan) pada dasarnya dimotivasi oleh keinginan untuk dipilih kembali, sementara organisasi bisnis didorong oleh motif perolehan laba.

2. Organisasi bisnis memperoleh sebagian besar uangnya dari pelangggan, seangkan organisasi publik memperoleh dari pembayaran pajak.

3. Organisasi publik bersifat demokratis dan terbuka, sehingga biasanya bergerak lebih lamban dalam pengambilan keputusan, sementara organisasi bisnis berpedoman pada hukum pasar sehingga bisa mengambil dan/ atau mengubah keputuan secara tepat sesuai keinginan konsumen.

4. Misi organisasi publik adalah "melakukan kebaikan", bukan menghasilkan uang, sehingga konsep "untung rugi" dalam bisnis berubah menjadi pertimbangan moral pada organisasi publik

Ciri- ciri organisasi publik

Target / sasaran tidak bisa teridentifikasi secara jelas

Harapan yang beragam dan kadang bersifat politis

Tuntutan dari berbagai pihak yang berbeda

Tuntutan dari pihak yang mengucurkan anggaran

Penerima jasa, tidak memberikan kontribusi secara langsung, melainkan melalui pajak

Sumber anggaran yang berbeda

Adanya pengaruh dari perubahan politik

Tuntutan dan arahan yang harus dipatuhi dari pusat

Batasan yang ditetapkan oleh undang-undang

Larangan / pembatasan untuk melakukan usaha yang menghasilkan laba Larangan atau pembatasan penggunaan anggaran di luar tujuan yang secara formal telah ditetapkan Tingkat sensitifitas terhadap tekanan kelompok masyarakat

Struktur Organisasi Desa

Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Dasar, terdiri atas :

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat

1. Sub Bagian Umum

2. Sub Bagian Keuangan Dan Aset

3. Sub Bagian Program

3. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar, terdiri atas :

1. Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan;

2. Seksi Pengembangan dan Sarana

4. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama, terdiri atas

1. Seksi Kurikulum dan Tenaga Kependidikan;

2. Seksi Pengembangan dan Sarana.

5. Bidang Bina Program, terdiri atas :

1. Seksi Perencanaan dan Pelaporan;

2. Seksi Pendataan dan Informasi.

6. Unit Pelaksana Teknis

7. Kelompok Jabatan Fungsional

VISI dan MISI

VISI

Cerdas, Berakhlak Mulia, Berkarakter Indonesia

M I S I

a. Meningkatkan kualitas SDM pendidikan yang handal berakhlak mulia dan profesional

b. Memberdayakan seluruh potensi masyarakat dalam program peningkatan mutu pendidikan

c. Memberikan pelayanan pendidikan yang berkualitas melalui jalur sekolah dan luar sekolah pada semua jenjang pendidikan seadil - adilnya

d. Mengupayakan lembaga pendidikan sekolah dan luar sekolah yang efektif, berdaya saing tinggi

ORGANISASI PUBLIK

BERDASARKAN SIFAT LAYANAN (WEBB)

PELAYANAN REGULATIF. Bertujuan mengendalikan keamanan dan ketertiban masyarakat. Ex: lembaga pemasyarakatan, Dinas pengaturan lalu lintas, dll.

PELAYANAN ADAPTIF. Bertujuan menangani permasalahan sosial. Ex: kenakalan remaja, lanjut usia, pengangguran.

PELAYANAN BIASA. Pelayanan yang dibutuhkan masyarakat dan bernilai ekonomis.

Ex: rumah sakit, sekolah, dana pensiun.