Upload
ibnu-soim
View
812
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PENGGUNAAN KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV
SDN 01 DONOMULYO KECAMATAN BANJIT
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
PROPOSAL
Diajukan Dalam Rangka Seminar Proposal Guna Penyusunan Penelitian Tindakan Kelas
Sebagai Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
Rosihan Anwar
Npm : 09.26.01.17
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Pembimbing I : Drs. A. Jalil Mahmud, M.Pd.I
Pembimbing II : Drs. Agus Yuliandi, MM
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Ma’arif
Metro Lampung
2011
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohiim
Assalamu’alaikum Waromatullahi Wabarokatuh
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesempatan, bimbingan, dan petunjuk serta kekuatan sehingga penulis dapat
melakukan Proposal inii dengan judul “ Penggunaan keterampilan bertanya untuk
meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas IV SD N 01 Donomulyo
Kecamatan Banjit Tahun Pelajaran 2010/2011
Dengan kerendahan hati penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini, karena masih kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh sebab itu
besar harapan dari penulis sekiranya semua pihak dapat memberikan motivasi, arahan
bimbingan, kritik, saran yang bias menjadi bahan pembelajaran bagi penulis agar penyusunan
proposal ini dapat sesuai sebagaimana mestinya.
Dan penulis juga berharap mudah-mudahan proposal ini menjadi batu loncatan bagi
penulis untuk menyelesaikan jenjang pendidikan penulis di Sekolah Tinggi Agama Islam Ma’arif
ini, juga dapat bermafaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Amiiin
Wallahul Muwafiq Ila Aqwamithorik
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Metro, Juni 2011
P E N U L I S
PENDAHULUAN
A. Penegasan judul
Judul merupakan cermin pokok persoalan yang di jadikan bahan suatu karya
ilmiah, begitu pula dengan PTK ini agar terhindar dari kesalahan dalam
pemahaman dan penafsiran dan memberi kemudahan untuk mengkajinya.
Untuk menghindari kesalahan pahaman dalam pengertian perbedaan
pandangan dalam penafsiran judul PTK ini adalah “PENGGUNAAN
KETERAMPILAN BERTANYA UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 01
DONOMULYO KECAMATAN BANJIT TAHUN PELAJARAN 2010/2011”
Penjesan judul ini akan mempertegas pokok persoalan yang menjadi objek
pembahasan selanjutnya, oleh karena itu penulis akan menjelaskan terlebih dahulu
apa pengertian yang terkandung dalam istilah judul agar dapat menghilangkan
pengertian yang salah dalam pengambilan kesimpulan bagi para pembaca.
Adapun istilah yang terdapat dalam judul yang perlu di tegaskan adalah
sebagai berikut :
1. Keterampilan bertanya
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang
meminta respon dari siswa. Dalam proses pembelajaran pada dasarnya bertanya
adalah inti dari mengajar. Biasanya pertanyaan cenderung untuk kepentingan yang
ditanya. Untuk itu perlu dilatih keberanian siswa agar mau bertanya, sehingga terarah
kepada tujuan pembelajaran.Berdasarkan pendapat Jhon Dewey (2000) mengatakan
bahwa “Berfikir adalah Bertanya”, dengan mengajukan pertnyaan secara berencana,
siswa diantarkan agar mau berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran dan hasil
belajarnya. Pertanyaan yang tersusun dengan baik sebenarnya lebih dari separuh
menjawab. Satu gambar dapat bernilai seribu kata dan satu pertanyaan yang tepat
dapat bernilai seribu gambar. Mengajukan beberapa pertanyaan lebih baik dari pada
mengetahui semua jawaban. Sehubungan dengan hal diatas, maka selama proses
pembelajaran siswa perlu dilatih keberanian dalam mengajukan pertanyaan.1
2. Aktivitas belajar siswa
Sebelum peneliti meninjau lebih jauh tentang aktivitas belajar, terlebih dahulu kita
harus mengetahui tentang pengertian dari aktivitas dan belajar.
a. Aktivitas Menurut Anton M. Mulyono (2001 : 26), Aktivitas artinya “kegiatan
atau keaktifan”. Jadi segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan
yang terjadi baik fisik maupun non-fisik, merupakan suatu aktifitas. Menurut
Sriyono aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara
jasmani atau rohani. Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar
merupakan salah satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. 2
b. Belajar Menurut Oemar Hamalik (2001: 28), belajar adalah “Suatu proses
perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan”. Aspek
tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan,
keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi
pekerti dan sikap. Sedangkan,
c. Sardiman A.M. (2003 : 22) menyatakan: “Belajar merupakan suatu proses
interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya yang mungkin berwujud
pribadi, fakta, konsep ataupun teori”.3
Dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang
dilakukan dalam proses interaksi (guru dan siswa) dalam rangka mencapai tujuan
1 2 Oemar Hamalik. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2005, hal 172
3
belajar. Aktivitas yang dimaksudkan di sini penekanannya adalah pada siswa, sebab
dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar
aktif, seperti yang dikemukakan oleh Rochman Natawijaya dalam Depdiknas(2005 :
31), belajar aktif adalah “Suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan
siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor”.4
Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu
indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan
memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti : sering bertanya
kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu
menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya.
Seorang pakar pendidikan, Trinandita (1984) menyatakan bahwa ” hal yang paling
mendasar yang dituntut dalam proses pembelajaran adalah keaktifan siswa”. Keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara guru
dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan suasana kelas
menjadi segar dan kondusif, dimana masing - masing siswa dapat melibatkan
kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari siswa akan
mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah
pada peningkatan prestasi.
B. Latar Belakang Masalah
Mengajar adalah Salah Satu Pekerjaan Professional, yang menuntut
kemampuan yang kompleks untuk dapat melakukannya.,pekerjaan seorang guru
4
menuntut keahlian tersendiri sehingga tidak setiap orang mampu melakukan hal
tersebut sebagiman mestinya.5
Pekerjaan yang bersifat professional¸ seperti yang telah di terangkan di atas
merupakan suatu pekerjaan, merupakansuatu pekerjaan yang memerlukanpersiapan
yang mantap melaluipendidikan dan latihan¸yang dilakukan berlandaskan keilmuan,
seni atau improvisasi dan keahlian khusus.melalui kegiatan tersebut , guru di
harapkan dapat melaksanakan tugas pokoknya, yakni melayani kepentingan orang
banyak ,khususnya siswa.
Sebagai guru yang yang professional mempunyai tugas dan tanggung jawab,
dalam hal ini , Asmstrong menyatakan seperti yang telah dikutip oleh Sudjana
(1988:148) bahwa tugas dan tanggung jawab guru dibagi atas lima jenis yaitu :
1. tanggung jawab dalam pekerjaan
2. tanggung jawab dalam memberikan bimbingan
3. tanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum
4. tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, dan
5. tanggung jawab dalammembina hubbungan baik dengan masyarakat6
5 6
Dengan memperhatikan lima jenis tanggung jawab guru tersebut ,dapat kita
pahami bahwa tugas pokok guru adalah mengajar.Sebagai pengajar ada seperangkat
yang harus dimiliki oleh seorang guru. Agar dapat melaksanakan tugas dengan baik,
guru dipersyaratkan untuk menguasai keterampilan dasar mengajar, yang merupakan
salah satu aspek penting dalam kompetensi guru.
Salah satu keterampilan dalam mengajar adalah keterampilan beratanya dalam
pembelajaran. Keterampilan ini harus dikuasai guru karena beberapa factor, antara
lain.:
1. Guru masih cenderung mendominasi kelas dengan metode ceramahnya,
2. kebiasaan yang tumbuh dalam masyarakat kita yang tidak membiasakan anak
untuk bertanya, sehingga keinginan anak untuk bertanya selalu terpendam,
3. penerapan pembelajaran aktif dalam kegiatan pembelajaran menuntut keterlibatan
siswa secara mental dan intelektual,
4. adanya anggapan bahwa pertanyaan yang diajukan guru hanya berfungsi menguji
pemahaman siswa.
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memegang peranan penting , sebab
pertanyaan yang tersusun baik dengan dengan teknik pelontaran yang tepat akan :
1. meningkatkan partisipasi murid dalam kegiatan belajar mengajar
2. membangkitkan minat dan rasa ingin tahu murid terhadap sesuatu masalah
yang sedang di bicarakan
3. mengembangkan pola berpikir dan cara belajar aktif dari siswa, sebab
berpikir itu sendiri adalah bertanya
4. menuntun proses berfikir , sebab pertanyaan yang baik akan membantu
murid dalam menentukan jawaban yang baik, dan
5. memusatkan perhatian muridterhadap masalah yang sedang di bahas7
7
Hasil observasi proses pembelajaran IPA pada semester genap di kelas IV
SDN Donomulyo Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan ditemukan proses
pembelajaran yang kurang memperhatikan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran.selain itu juga, ketuntasan siswa dalam pencapaian kompetensi yang
diharapkan hanya sekitar 40% saja. Berdasarkan masalah tersebut adalah penerapan
keterampilan bertanya dalam pembelajaran agar keterlibatan siswa dalam
pembelajaran semakin banyak sehingga aktifitas dan hasil belajar siswa akan
meningkat.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi permasalahan dalam
penelitian dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagi berikut:
Apakah penggunaan keterampilan bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar
pada mata pelajaran IPA kelas IV SDN Donomulyo Kecamatan Banjit ?
D. Tujuan Perbaikan
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan penggunaan keterampilan bertanya dalam pembelajaran,
2. Mendeskripsikan/ menganalisis dampak pengunaan keterampilan bertanya
terkhadap aktifitas belajar siswa
3. untuk menemukan alternative jalan keluar dalam perbaikan pembelajaran di
sekolah
4. Membantu dalam penyusunan karya ilmiah untuk dijadikan penilaian guna
mendapatkan gelar sarjana dan meningkatakan kualitas profesionalisme calon
guru
E. Manfaat Perbaikan
Manfaat penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Memberikan simbangan pemikiran kepada lembaga pendidikan tentang alternative
metode pembelajaran untuk memaksimalkan upaya pembelajaran siswa pada mata
pelajaran IPA khususnya bagi para guru kelas IV (empat) dalam meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Dengan Menggunakan Keterampilan Bertanya diharapkan dapat meningkatkan
keaktifan belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
3. mendapatkan pengalaman yang sangat berarti untuk peningkatan kompetensi penulis
dan guru sekolah dasar pada umumnya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Keterampilan Bertanya
Keterampilan bertanya adalah keterampilan yang berisi ucapan verbal yang
meminta respon dari siswa. Dalam proses pembelajaran pada dasarnya bertanya adalah
inti dari mengajar. Biasanya pertanyaan cenderung untuk kepentingan yang ditanya.
Untuk itu perlu dilatih keberanian siswa agar mau bertanya, sehingga terarah kepada
tujuan pembelajaran. 8
Berdasarkan pendapat Jhon Dewey (2000) mengatakan bahwa “Berfikir adalah
Bertanya”, dengan mengajukan pertnyaan secara berencana, siswa diantarkan agar mau
berfikir kritis, kreatif dalam proses pembelajaran dan hasil belajarnya. Pertanyaan yang
tersusun dengan baik sebenarnya lebih dari separuh menjawab. Satu gambar dapat
bernilai seribu kata dan satu pertanyaan yang tepat dapat bernilai seribu gambar.
Mengajukan beberapa pertanyaan lebih baik dari pada mengetahui semua jawaban.
Sehubungan dengan hal diatas, maka selama proses pembelajaran siswa perlu dilatih
keberanian dalam mengajukan pertanyaan.9
Menurut sadiman (1994:23)bertanya merupakan ucapan verbal yang meminta
respon dari seseorang yang dikenali. Respon yang diberikan dapat berupa pengetahuan
sampai dengan hal-hal yang merupoakan hasil pertimbangan. Jadi, bertanya merupakan
stimulus efektif yang mendorong kemampuan berfikir.10
Keterampilan bertanya bertujuan untuk :
1. merangsang kemampuan berrfikir siswa
2. membantu siswa dalam belajar
3. mengarahkan siswa pada tingkat interaksi belajar yang mandiri
8 9 10 Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005,hal 170.
4. meningkatkan kemampuan berpikir siswa dan kemampuan berpikir tingkat
rendah kelebih tingkat yang lebih tinggi
5. membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang di rumuskan11
Berikut ini disajikan komponen-komponen keterampilan bertanya :
1. Keteramilan Dasar
a. Jelas dan singkat
Penggunaan kata-kata yang ditanyakan hendaknya disesuaikan
dengan tingkat perkembangan usia siswa.
b. Pemberian acuan
Supaya siswa dapat menjawab dengan tepat,dalam mengajukan
pertanyaan guru perlu memberikan informasi yang menjadi acuan
pertanyaan.
c. Pemusatan
Pada umumnya dimulai dari pertanyaan berfokus yang luas
(terbuka), kemudian ke focus yang lebih sempit
d. Pindah gilir
Pada awalnya pertanyaan diajukan kepada seluruh siswa dikelas,
kemudian menunjuk beberapa siswa dengan jalan menyebut nama
mereka secara bergiliran dan acak untuk menjawab pertanyaan yang
sama
e. Penyebaran
Pemberian giliran dalam menjawab pertanyaan hendaknya merata
untuk seluruh kelas,kepada siswa tertentu,atau menyebarkan respons
siswa
11 Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005 hal 170
f. Pemberian waktu berfikir
Dalam mengajukan pertanyaan guru harus berdiam diri sesaat
sebelum menunjuk siswa merespons pertanyaanya. untuk
memberikan jawaban
g. Pemberian tuntunan
Dalam hal pemberian tuntunan ini, apabila jawaban siswa kurang
sempurna, maka perlu diberikan tuntunan sampai siswa menemukan
jawaban yang benar, misalnya dengan jalan:
1) Mengulang kembali pertanyaan secara sederhana dan mudah
dipahami oleh siswa
2) Mengajukan pertanyaan lain yang lebih sederhana untuk
menuntun kepertanyaan semula
3) Mengulangi penjelasan yang berhubungan dengan
pertanyaan12
2. Komponen keteramilan bertanya lanjutan
a. Perubahan tuntunan tingkat kognitif pertanyaan
Pertanyaan yang menuntut tingkat kognitif siswa dapat dilakukan
dengan jalan meningkatkan kesulitan pertanyaan. Yaitu dari
pertanyaan yang kurang menuntut pelibatan proses mental secara
kompleks sehingga pertanyaan tidak hanya menuntut respon berupa
fakta tetapi ingatan, pemahaman, penerapan,analisis, sintesis,
evaluasi.
b. Pengaturan urutan pertanyaan
12 Dr. Hamzah B. Uno, M.Pd. Orrientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran.bumi aksara:Jakarta.2005 hal 170-171
Dalam penyampaian pertanyaan yang di ajukan haruslah mempunyai
urutan yang logis, penyusun dan penyampaian pertanyaan dari urutan
yang mudah ke yang sulit dan dari yang sederhana ke komplek.
c. Penggunaan pertanyaan melacak
Agar supaya dapat diketahui tingkat kemampuan siswa yang
berkaitan dengan jawaban yang dikemukakan, maka pertanyaan
dapat ditingkatkan. Misalnya meminta siswa untuk memberikan alas
an atau contoh yang relevan dan sebaliknya. Adapun teknik untuk
melacak jawaban siswa dapat dilakukan dengan jalan:
1) Klasifikasi
2) Meminta siswa untuk memberikan alas an
3) Meminta kesepakatan
4) Meminta ketepatan/ kecepatan menjawab
5) Meminta jawaban yang relevan
6) Meminta contoh
7) Meminta jawaban yang lebih kompleks
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Apabila siswa yang memberikan jawaban hanya sebagian kecil dan
cenderung siswa tentu saja maka dapat ditingkatkan partisipasi dan
interaksi antara siswa selama proses pembelajaran. Untuk itu perlu
diciptakan situasi sehingga pertanyaan tidak dijawab siswa yanhg
itu-itu saja. Misalnya dengan belum/ tidak pernah memberikan
jawaban atau komentar. (Winatasaputra : 2000 : 57)
B. Aktifitas Belajar Siswa
1. Yang dimaksud dengan aktifitas adalah:
a. keaktifan, kegiatan, kesibukan
Pengertian Keaktifan Belajar Siswa
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, aktif adalah giat (bekerja, berusaha),
sedangkan keaktifan adalah suatu keadaan atau hal di mana siswa dapat
aktif13. Pada penelitian ini keaktifan yang dimaksud adalah keaktifan belajar
siswa. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik dan
relatif tetap, serta ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan,
kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu yang
belajar. Jadi keaktifan belajar siswa adalah suatu keadaan di mana siswa aktif
dalam belajar.
b. kerja atau salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian. (KBBI,
1990;17). Sedangkan hasil belajar mempunyai makna menurut Noehi Nasution:
hasil belajar tidak hanya terbatas pada hasil belajar pengetahuan (aspek kognitif)
tetapi juga meliputi pengembangan sikap (aspek efektif) dan aspek keterampilan
(aspek motorik). Rata hasil belajar adalah kesekian kata dan jika dipisahkan akan
mempunya arti/ makna yang berbeda.
13 Kamus Bahasa Indonesia depertemen Pendidikan Dan kebudayaan RI, Jakarta 2001, hal 24-25
Kata hasil mempunya arti:
1) sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha (pikiran,
tanam-tanaman, sawah, tanah, lading, hutan, dan sebagainya).
2) Pendapat, perolehan buah
3) Akibat, kesusahan (dari pertandingan, ujian, dan sebagainya).
Kata belajar itu sendiri mempunya arti:
1) Berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu
2) Berlatih
3) Berubah tingkah lakunya atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman
Berdasarkan makana kata tersebut hasil belajar yang dimaksud disini adlaah
sesuatu yang diperoleh dari berusaha, berlatih dlaam mempelajari suatu ilmu dengan
harapan dapat merubah tingkah laku berdasarkan pengalamannya. Ini dapat diketahui
setelah berproses dalam suatu kegiatan. Dengan demikian hasil berlajar akan dapat
diketahui setelah berproses atau melakukan kegiatan dalam hal ini penilaian/ tes.
Proses didapatnya hasil belajar yang berhubungan dengan pengetahuan (aspek
kognitif) biasanya diukur denga tes, sedangkan hasil belajar yang berhubungan
dengan aspek afektif dan keterampilan biasanya diukur dengan menggunakan alat
ukuryang dikategorikan dengan non tes. Seperti daftar cek skala ratting, skala sikap,
pedoman wawancara, dan lain sebagainya. Aktifitas dan hasil belajar dapat diartikan
kegiatan yang tidak disamakan dalam proses belajar mengajar untuk memperoleh
keterampilan atau ilmu dalam rangka mengubah tingkah laku siswa berdasarkan
pengalaman belajar.
REFLEKSIREFLEKSI RENCANA
TINDAKAN ANALISIS DATATINDAKAN ANALISIS DATA
REVISI PERENCANAAN
III. PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek Penelitian
I. Tempat pelaksanaan
Tempat perbaikan pembelajaran dilaksanakan dikelas IV SDN 1 Donomulyo
Kecamatan Banjit Kabupaten Way Kanan. Adapun jumlah siswa kelas IV
adalah sebanyak 29 Orang.
II. Mata pelajaran
Mata pelajarana yang dipilih untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran
adalah IPA.
III. Waktu pelaksanaan
Waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran adalah taggal sampai dengan
Adapun jadual kegiatannya adalah sebagai berikut:
No Harian dan Tanggal Mata pelajaran dan siklus
1
2
3
B. Deskripsi Per Siklus
Secara garis besar langkah-langkah penelitian yang dilakukan adalah mengacu
pada prosedur PTK pada program PKP yang dapat disajikan dalam gambar berikut:
Keterangan:
1) Refleksi
a) Identifikasi Masalah
b) Analisis Masalah
c) Perumusan Masalah
2) Rencana Perbaikan Pembelajaran
3) Tindak Perbaikan Pembelajaran
4) Analisis Data dan Kesimpulan
5) Refleksi
Langkah-langkah yang penullis lakukan setiap mata pelajaran dan siklus dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
I. Siklus 1
a. Menentukan pokok bahasan/ sub pokok bahasan, untuk mata pelajaran IPA
dipilih pokok bahasan lingkungan , sumber daya alam dan teknologi
b. Menyiapkan materi/bahan sumber yang relevan berupa buku sumber, alat
peraga dan media pembelajaran lainnya.
c. Menyusun rencana pembelajaran I
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan keterampilan
bertanya
e. Menyusun alat evaluasi, mengamati kefahaman siswa dengan materi yang
disajikan
f. Merefleksikan hasil belajar untuk perbaikan pembelajaran
II. Siklus 2
a. Menyusun Rencana Pembelajaran Perbaikan I
b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan keterampilan
bertanya
c. Mewnyampaikan tujuan pembelajaran
d. Guru menjelaskan dengan bahasa yang mudah difahami siswa
e. Memberikan contoh-contoh kongkrit pemanfaatan lingkungan, sumber daya
alam dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari yang mudah difahami
siswa
f. Memberikan kesempatan bertanya kepada siswa
g. Menyusun alat evaluasi, mengamati kefahaman siswa tentang materi yang
disajikan
h. Guru bersama siswa membuat kesimpulan
i. Memberikan tugas/ pekerjaan rumah kepada siswa
j. Merefleksikan hasil belajar untuk perbaikan pembelajaran
III. Siklus 3
Siklus ketiga dilaksanakan jika hasil perbaikan pembelajaran disiklus ke-2
belum dapat, namun jika sudah didapat maka siklus ke-3 ini tidak dilaksanakan.
Adapun secara garis besar kegiatan siklus ke-3 ini sama dengan siklus ke-2, tetapi
ditambah dengan proses pengambilan kesimpulan penelitian yang dilaksanakan.
Sehubungan dengan masalah yang dihadapi yaitu banyaknya siswa yang tidak
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan, maka yang ditanyakan guru adalah
memberikan pertanyaan kepada siswa secara merata. Dengan demikian diharapkan
dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dan kreatif karena pertanyaan yang
diberikan oleh guru maupun siswa adalah sesuatu yang harus ditanggapi oleh masing-
masing siswa ketika ditanya.