24
MAKALAH KETERAMPILAN BERTANYA KETERAMPILAN BERTANYA MAKALAH Untuk memenuhi matakuliah Keterampilan Dasar Mengajar yang dibina oleh Bapak Asim, M.Si. Oleh Kelompok V: 1. Alin Eliani (109321420151) 2. Tri Yuliani (109321422595) 3. Agnes Fitriana (109321422619)

Makalah keterampilan bertanya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah keterampilan bertanya

MAKALAH KETERAMPILAN BERTANYA

KETERAMPILAN BERTANYA

MAKALAHUntuk memenuhi matakuliahKeterampilan Dasar Mengajar

yang dibina oleh Bapak Asim, M.Si.

OlehKelompok V:

1.      Alin Eliani (109321420151)2.      Tri Yuliani (109321422595)

3.      Agnes Fitriana (109321422619)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Page 2: Makalah keterampilan bertanya

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMJURUSAN FISIKA

September 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas

segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

untuk memenuhi tugas Keterampilan Dasar Mengajar. Makalah ini dapat digunakan sebagai

sumber guna penambah pengetahuan, sebagai bahan diskusi, dan sebagai referensi tambahan

dalam belajar. Makalah ini kami buat sedemikian rupa agar pembaca dapat dengan mudah

mempelajari dan memahami Keterampilan Bertanya secara lebih lanjut.

Ucapan terima kasih juga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan penulisan makalah ini. Segala

upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik, tak ada gading yang tak

retak namun pasti dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena

itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan dalam

menyempurnakan makalah selanjutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan

dan wawasan tentang materi Keterampilan Bertanya. Semoga keberhasilan selalu berpihak

pada kita semua.

Malang, 20 Agustus 2011

Page 3: Makalah keterampilan bertanya

Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan adalah pondasi utama suatu insan. Seseorang akan menjadi bermutu,

berwawasan dan berilmu karena pendidikan. Pendidikan juga dikatakan bermutu apabila

mencetak insan-insan yang bener-benar berpendidikan. Untuk mewujudkan suatu pendidikan

yang bermutu dan berkelas juga harus diperhatikan dari berbagai unsur yang terlibat dalam

proses mendidik tersebut. Pengajar atau pendidik adalah unsur yang sangat berpengaruh dan

berperan penting dalam proses pendidikan tersebut, oleh karena itu perlu adanya pendidik

yang benar-benar profesional.

Dalam mengajar dibutuhkan pendidik yang benar-benar profesional, tidak hanya

dituntut untuk dapat mengajar saja, dan juga menguasai kelas, namun jauh dari itu pendidik

harus memiliki ilmu pengetahuan dan skill yang banyak, sehingga dapat menyampaikan ilmu

yang diajarkannya kepada peserta didik.

Banyak kita temuai terkadang pendidik hanya asal-asalan dalam mengajar, dan tidak

mempunyai keterampilan, namun tetap saja mengajar, sehingga hasilnya tidak maksimal.

Oleh karena itu, perlu keterampilan khusus yang dimiliki oleh seorang pendidik.

Ada banyak sekali keterampilan di dalam mengajar, namun pada pembahasan ini akan

menguraikan tentang keterampilan bertanya yang harus dikuasai oleh pendidik di dalam

mendidik anak-anaknya agar lebih termotivasi didalam belajar.

Pertanyaan untuk murid adalah pertanyaan yang diharapkan akan memberi umpan

balik positif bagi murid. Dengan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh pengajar

dalam proses pembelajaran diharapkan murid terpacu dan tertarik untuk mengikuti proses

belajar mengajar dan tidak hanya itu murid juga tertantang pada suatu pembahasan yang

dilaksanakan. Oleh karena itu pendidik haruslah terampil dalam bertanya.

Page 4: Makalah keterampilan bertanya

B.     Rumusan masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan keterampilan bertanya?

2.      Apa jenis-jenis keterampilan bertanya?

3.      Apa jenis-jenis pertanyaan?

4.      Apa hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan dalam proses

mengajar pada siswa?

5.      Apa kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi keterampilan bertanya.

2.      Untuk mengetahui jenis-jenis keterampilan bertanya.

3.      Untuk mengetahui jenis-jenis pertanyaan.

4.      Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan

dalam proses mengajar pada siswa.

5.      Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari keterampilan bertanya.

 

BAB IIPEMBAHASAN

A.    Definisi Keterampilan Bertanya

Menurut Brown yang dikutip Udin S. Saud dan Cicih Sutarsih (2007:59),

menyatakan bahwa bertanya adalah setiap pernyataan yang mengkaji atau menciptakan ilmu

pada diri siswa.

Keterampilan bertanya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rangka

meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, yang sekaligus merupakan bagian dari

keberhasilan dalam pengelolaan instruksional dan pengelolaan kelas. Melalui keterampilan

bertanya guru mampu mendeteksi hambatan proses berpikir di kalangan siswa dan sekaligus

dapat memperbaiki dan meningkatkan proses belajar di kalangan siswa (Sofa, 2008).

B.     Jenis-Jenis Keterampilan Bertanya

Page 5: Makalah keterampilan bertanya

Menurut Albantati (2010), keterampilan bertanya dapat dibedakan menjadi 2

golongan yaitu:

1.      Keterampilan Bertanya Dasar

a.       Pengertian

Pengertian keterampilan bertanya dasar secara etimologis diuraikan menjadi dua suku

kata yaitu “terampil dan tanya”. Menurut kamus bahasa Indonesia “bertanya” berasal dari

kata “tanya” yang berarti antara lain permintaan keterangan. Sedangkan kata “terampil”

memiliki arti “cakap dalam penyelesaian tugas ataupun mampu dan cekatan”. Dengan

demikian keterampilan bertanya secara sederhana dapat diartikan dengan kecakapan atau

kemampuan seseorang dalam meminta keterangan atau penjelasan dari orang lain atau pihak

yang menjadi lawan bicara.

Menurut John. I. Bolla dalam proses pembalajaran setiap pertanyaan baik berupa

kalimat tanya atau suruhan, yang menuntut respon siswa, sehingga siswa memperoleh

pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berfikir, dimasukkan pertanyaan. Pendapat

serupa dikemukakan oleh G.A. Brown dan R.Edmonson dalam Siti Julaeha, pertanyaan

adalah segala pertanyaan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan).

Merujuk pada dua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang

diajukan tidak selalu dalam rumusan kalimat tanya, melainkan dalam bentuk suruhan atas

pertanyaan, selain itu dimaksudkan adanya respon siswa.

b.      Komponen-Komponen

1)      Penggunaan pertanyaan secara jelas dan singkat.

Pertanyaan guru harus diungkapkan secara jelas dan singkat dengan menggunakan kata-kata

yang dapat dipahami oleh siswa sesuai dengan taraf perkembangannya.

2)      Pemberian acuan.

Kadang-kadang guru perlu memberikan acuan yang berupa pertanyaan yang berisi informasi

yang relevan dengan jawaban yang diharapkan.

3)      Pemindahan giliran.

Adakalanya satu pertanyaan perlu dijawab oleh lebih dari satu siswa, karena jawaban siswa

benar atau belum memadai.

4)      Penyebaran.

Untuk melibatkan siswa sebanyak-banyaknya dalam pembelajaran, guru perlu menyebarkan

giliran menjawab pertanyaan secara acak.

5)      Pemberian waktu berfikir

Page 6: Makalah keterampilan bertanya

Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa, guru perlu memberi waktu untuk

berfikir sebelum menunjuk salah seorang siswa untuk menjawab.

6)      Pemberian tuntunan

Bila siswa itu menjawab salah atau tidak bisa menjawab pertanyan, guru hendaknya

memberikan tuntunan kepada siswa itu agar dapat menemukan sendiri jawaban yang benar.

 

2.      Keterampilan Bertanya Lanjut

a.       Pengertian

Dalam kegiatan pembelajaran di atas telah dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan

keterampilan bertanya dasar adalah pertanyaan pertama atau pembuka untuk mendapatkan

keterangan atau informasi dari siswa. Untuk menindaklanjuti pertanyaan pertama diikuti oleh

pertanyaan berikutnya atau disebut dengan pertanyaan lanjut.

Dengan demikian, pertanyaan lanjut adalah kelanjutan dari pertanyaan pertama

(dasar) yaitu mengorek atau mengungkapkan kemampuan berfikir yang lebih dalam dan

komperehensif dari pihak yang diberi pertanyaan (siswa). Keberhasilan mengembangkan

kemampuan berfikir yang dilakukan melalui bertanya lanjut banyak dipengaruhi oleh hasil

pembelajaran yang dikembangkan melalui pengggunaan pertanyaan dasar.

Kemampuan bertanya lanjut sebagai kelanjutan dari bertanya dasar lebih

mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berfikir, memperbesar partisipasi dan

mendorong lawan bicara agar lebih aktif dan kritis mengembangkan kemampuan berfikirnya. 

 b.      Komponen-Komponen

1)      Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab suatu pertanyaan

Pengubahan ini artinya agar seorang guru dalam mengajukan pertanyaan dapat berusaha

mengubah tingkat kognitif siswa dalam menjawab suatu pertanyaan dari tingkat yang rendah

ke tingkat kognitif yang lebih tinggi. Seperti: tingkat pemahaman, penerapan, analisis,

sintesis maupun tingkat evaluasi.

2)      Pengaturan urutan pertanyaan secara tepat

Dalam memberikan urutan pertanyaan seorang guru harus memberikannya secara terurut,

misal: pertama seorang guru mengajukan pertanyaan pemahaman penerapan, analisis, sintesis

dan yang terakhir lanjut ke pertanyaan evaluasi. Selain itu, seorang guru hendaknya

memberikan waktu yang cukup untuk bisa menjawab pertanyaan yang diajukan.

3)      Penggunaan pertanyaan pelacak

Ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh seorang guru.

Page 7: Makalah keterampilan bertanya

a)      Klarifikasi

Jika ada salah satu siswa menjawab pertanyaan guru dengan kalimat yang kurang tepat, maka

guru memberikan pertanyaan pelacak yang meminta siswa untuk menjelaskan atau dengan

kata-kata lain sehingga jawaban siswa menjadi lebih baik atau menyuruh siswa untuk

mengulang jawabannya dengan kata yang lebih lugas.

Contoh: Dapatkah kamu menjelaskan sekali lagi apa yang kamu maksud?

b)      Meminta siswa memberikan alasan

Guru dapat meminta siswa untuk memberikan bukti yang menunjang kebenaran suatu

pandangan yang diberikan dalam menjawab pertanyaan. Contoh: Mengapa kamu mengatakan

demikian?

c)      Meminta kesepakatan pandangan

Guru memberikan kesempatan kepada siswa-siswa lainnya untuk menyatakan persetujuan

atau penolakan siswa serta memberikan alasan-alasannya terhadap suatu pandangan yang

diungkapkan oleh seorang siswa, dengan maksud agar diperoleh pandangan yang benar dan

dapat diterima oleh semua pihak.

Contoh: Siapa setuju dengan jawaban itu? Mengapa

d)     Meminta ketepatan jawaban

Jika jawaban siswa belum tepat guru dapat meminta siswa untuk meninjau kembali jawaban

itu agar diperoleh jawaban yang tepat atau guru dapat menggunakan metode pemberian

pertanyaan dengan sistem bergilir.

e)      Meminta jawaban yang lebih relevan

Mengajukan pertanyaan yang memungkinkan siswa menilai kembali jawabannya atau

mengemukakan kembali jawabannya menjadi lebih relevan.

 f)       Meminta contoh

Jika ada jawaban dari siswa yang kurang jelas maka guru dapat meminta siswa untuk

memberikan ilustrasi atau contoh yang konkret.

Contoh: Dapatkah kamu memberi satu atau beberapa contoh dari jawabanmu?

g)      Meminta jawaban yang lebih kompleks

Guru memberikan penjelasan agar jawaban siswa menjadi lebih kompleks dan mampu

menemukan ide-ide penting lainnya.

Contoh: Dapatkah kamu memberikan penjelasan yang lebih luas lagi dari ide yang dikatakan

tadi?

4)      Peningkatan terjadinya interaksi

Ada 2 cara guru untuk menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral.

Page 8: Makalah keterampilan bertanya

         Guru mencegah pertanyaan dijawab langsung oleh seorang siswa tetapi siswa diberi

kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya untuk didiskusikan.

         Jika siswa mengajukan pertanyaan, guru tidak segera menjawab pertanyaan dari murid,

tetapi melontarkan kembali pertanyaan tersebut kepada siswa untuk didiskusikan.

Komponen ini akan dapat membantu siswa memberikan komentar yang wajar dan mampu

mengembangkan cara berfikir siswa.

c.       Prinsip-Prinsip Keterampilan Bertanya

Prisip-prisip yang harus diperhatikan dalam menggunakan keterampilan bertanya antara

lain:

1)      Kehangatan dan keantusiasan

Suasana pembelajaran harus diciptakan dalam kondisi yang menyenangkan, sehingga merasa

nyaman dan betah dalam belajar. Salah satu upaya mengembangkan suasana pembelajarana

yang menyenangkan antara lain yaitu bagaimana pertanyaan yang diajukan memiliiki nuansa

psikologis yang hangat dan mendorong semangat belajar yang tinggi.

2)      Memberikan waktu berfikir

Setelah guru mengajukan pertanyaan hendaknya tidak langsung menunjuk salah seorang dari

siswa untuk menjawab pertanyaan yang diajukannya tetapi memberikan kelonggaran (waktu)

kepada siswa untuk memikirkan atau menemukan jawaban atas pertanyaannya.

C.    Jenis-Jenis Pertanyaan

Jenis-jenis pertanyaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1.      Klasifikasi Pertanyaan Menurut Taksonomi Bloom

Menurut Beni (2008), Taksonomi Bloom merupakan salah satu cara yang dipakai

dalam merumuskan tujuan pengajaran. Taksonomi ini dapat juga diterapkan untuk

mengklasifikasikan pertanyaan yang diajukan guru di kelas.

Ada tiga kawasan atau disebut juga ranah (domein) yang dikemukan Bloom dan

kawan-kawan dalam taksonomi tersebut ialah: kognitif (yang menyangkut aspek pikir);

afektif (yang menyangkut aspek sikap); psikomotor (yang menyangkut aspek keterampilan).

Dalam kaitannya dengan pertanyaan ini, maka domein yang digunakan ialah kognitif

oleh karena seseorang yang bertanya berarti ia berpikir (aspek pikir yang diutamakan). Untuk

domein kognitif ini ada enam tingkatan, yang masing-masing tingkat dituntut proses berpikir

Page 9: Makalah keterampilan bertanya

yang berbeda. Sesuai dengan tingkat kesukarannya dari keenam tingkatan tersebut dapat

dikelompokkan menjadi dua golongan ialah:

a.       Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih rendah:

1)      pengetahuan (knowledge)

2)      pemahaman (comprehension)

3)      penerapan (application)

b.      Pertanyaan kognitif tingkatan yang lebih tinggi:

1)      analisis (analysis)

2)      sintesis (synthesis)

3)      evaluasi (evaluation)

Dari keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut akan diuraikan sebagai berikut:

a.       Pertanyaan pengetahuan

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan penalaran dalam kategori yang terendah, yang

hanya menuntut siswa untuk dapat mengungkapkan kembali pengetahuan tentang fakta,

kejadian, definisi dan sebagainya. Siswa hanya dituntut mengingat kembali apa yang

dipelajarinya. Kata-kata yang sering digunakan untuk pertanyaan pengetahuan ini antara lain:

Apa?, Siapa?, Bilamana?, Di mana?, Sebutkan!, Ingatlah istilah, Kemukakan definisi!,

Pasangkan!, Berilah nama!, dan Golongkan!.

b.      Pertanyaan pemahaman

Pertanyaan ini meminta untuk menujukkan bahwa ia telah mengerti atau memahami

sesuatu. Ia dikatakan memahami sesuatu berarti ia telah dapat mengorganisasikan dan

mengutarakan kembali apa yang dipelajarinya dengan menggunakan kalimatnya sendiri.

Beberapa kata yang dapat digunakan untuk pertanyaan pemahaman adalah: Bedakanlah,

Terangkan, Simpulkan, Bandingkanlah, Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, Terjemahkan,

Ubahlah, Berilah contoh, dan Berikan interpretasi.

c.       Pertanyaan penerapan (aplikasi)

Pertanyaan penerapan adalah pertanyaan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban

dengan menggunakan informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Siswa dihadapkan pada

pemecahan masalah sederhana dengan menggunakan pengetahuan yang telah dipelajarinya.

Dengan menggunakan konsep, prinsip, aturan, hukum atau proses yang dipelajari

sebelumnya, siswa diharapkan dapat menentukan suatu jawaban yang benar terhadap masalah

itu. Beberapa kata yang sering digunakan untuk pertanyaan penerapan adalah: Gunakanlah,

Tunjukkanlah, Demonstrasikan, Buatlah sesuatu, Carilah hubungan, Tuliskan suatu contoh,

Siapkanlah, dan Klasifikasikanlah.

Page 10: Makalah keterampilan bertanya

d.      Pertanyaan analisis

Pertanyaan ini merupakan jenjang pertama dari kelompok pertanyaan tingkat tinggi.

Pertanyaan analisis menuntut siswa untuk berpikir secara mendalam, kritis, bahkan

menciptakan sesuatu yang baru, untuk menjawab pertanyaan analisis, siswa harus mampu

menguraikan sebab-sebab, motif-motif atau mengadakan deduksi (dari suatu

generalisasi/kesimpulan umum/hukum/teori, dicari fakta-faktanya). Oleh karena itu,

pertanyaan analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai

alternatif. Pertanyaan analisis menuntut siswa terlibat dalam proses kognitif sebagai berikut:

1)      Menguraikan alasan atau sebab-sebab dari suatu kejadian

2)      Mempertimbangkan dan menganalisis inforamsi yang tersedia agar mencapai suatu

kesimpulan atau generalisasi berdasarkan informasi

3)      Menganalisis kesimpulan atau generalisasi untuk menemukan bukti yang menunjang atau

menyangkal kesimpulan/generalisasi itu.

Kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan analisis adalah: Analisislah,

Kemukakan bukti-bukti, Mengapa, Identifikasikan, Tunjukkanlah sebabnya, dan Berilah

alasan-alasan.

e.       Pertanyaan sintesis

Pertanyaan ini merupakan pertanyaan tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk

berpikir orisinil dan kreatif. Dengan pertanyaan ini akan diperoleh kemampuan untuk

menghubungkan bagian-bagian atau unsur-unsur agar dapat menjadi suatu kesatuan. Mereka

dituntut untuk dapat mengambil suatu kesimpulan dari informasi yang telah diberikan. Siswa

tidak hanya menerka jawaban, melainkan harus berpikir dengan sungguh-sungguh. Berikut

ini adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pertanyaan-pertanyaan sintesis:

Ramalkanlah, Bentuk, Ciptakanlah, Susunlah, Rancanglah, Tulislah, Bagaimana kita dapat

memecahkan, Apa yang terjadi seaindainya, Bagaimana kita dapat memperbaiki, dan

Kembangkan.

f.       Pertanyaan evaluasi

Pertanyaan ini menuntut proses berpikir yang paling tinggi dan untuk dapat

menyatakan pendapat atau menilai berbagai ide, karya seni, pemecahan masalah serta alasan-

alasan keputusannya, harus digunakan kriteria-kriteria tertentu. Pertanyaan evaluasi dapat

dikategorikan sebagai berikut:

1)      pertanyaan yang meminta siswa memberikan pendapat tentang berbagai persoalan

2)      pertanyaan yang menilai suatu ide

3)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan suatu cara pemecahan masalah

Page 11: Makalah keterampilan bertanya

4)      pertanyaan yang meminta siswa menetapkan karya seni terbaik.

2.      Pertanyaan Berdasarkan Maksudnya

Menurut Hutasoit (2010), pertanyaan berdasarkan maksudnya, terdiri atas:

a.       Pertanyaan permintaan ( compliance question) adalah pertanyaan yang mengharapkan

peserta didik mematuhi perintah yang diucapkan dalam bentuk pernyataan.

b.      Pertanyaan retoris (rhetorical question) adalah pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban,

tetapi dijawab sendiri oleh guru, dengan maksud hanya menyampaikan informasi kepada

peserta didiknya.

c.       Pertanyaan mengarahkan atau menuntun (prompting question) adalah pertanyaan yang

bermaksud memberi arah atau menuntun peserta didik sehingga dapat menemukan sendiri

jawaban atas pertanyaan yang diajukan kepadanya. Pertanyaan ini diperlukan jika guru ingin

agar peserta didiknya memperhatikan dengan seksama bagian-bagian tertentu atau pokok inti

dari bahan yang disajikannya.

d.      Pertanyaan menggali (probing question) adalah pertanyaan lajutan yang dapat mendorong

peserta didik untuk lebih mendalami jawaban atas pertanyaan yang diajukan sebelumnya.

Jenis pertanyaan ini dimaksudkan untuk mendorong peserta didik meningkatkan kuantitas

dan kualitas jawaban yang diberikan.

3.      Pertanyaan Berdasarkan Tujuannya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan maksudnya terdiri atas:

a.       Pertanyaan Kognitif

Pertanyaan kognitif adalah pertanyaan yang dilakukan guru kepada siswa dengan tujuan

untuk menguji pengetahuan, pemahaman, dan pendapat siswa tentang materi pelajaran.

Contohnya dalam ilmu fisika: “ Apa yang dimaksud dengan tekanan?”

b.      Pertanyaan Performansi

Pertanyaan performansi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan

agar siswa melakukan penampilan/performansi sesuai dengan yang dianjurkan guru.

Contonya: “ Bisakah Kamu mengerjakan soal itu di papan tulis?”.

c.       Pertanyaan Konsekuensi

Pertanyaan konsekuensi adalah adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan

tujuan agar siswa menjelaskan atau memberikan alas an terhadap tindakan ataupun pendapat

yang telah dikemukakan. Contohnya: “Apa yang terjadi ketika tembaga dan kayu didekatkan

pada sebuah magnet? Mengapa hal tersebut bisa terjadi?”

d.      Pertanyaan Eksplorasi

Page 12: Makalah keterampilan bertanya

Prtanyaan eksplorasi adalah pertanyaan yang diajukan guru kepada siswa dengan tujuan

untuk menjajagi sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa sebelum ia menempuh

pelajaran baru. Contonya: setelah guru selesai menjelaskan tentang besaran dan satuan,

kemudian meberikan pertanyaan “Kecepatan dan usaha termasuk besaran apa?”.

4.      Pertanyaan Berdasarkan Sifatnya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan sifatnya terdiri atas:

a.       Pertanyaan Ingatan

Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk mengenal atau

mengingat kembali apa yang telah dipelajari. “ Ada berapa macam besaran di fisika?”

b.      Pertanyaan Pemahaman

Pertanyaan pemahaman adalah pertanyaan yang meminta siswa untuk membuktikan bahwa

mereka telah mempunyai pengertian yang cukup untuk menyusun materi yang telah diketahui

secara mantap. Contihnya: “ Tolomg jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana proses

terjadinya interferensi pada gelombang cahaya?”.

c.       Pertanyaan Analisis

Pertanyaan analisis adalah pertanyaan yang menghendaki siswa untuk berpikir secara kritis

dan mendalam.Biasanya meminta siswa untuk mencari alasan atau sebab dari suatu masalah

atau dapat juga dengan menganalisa suatu informansi. Contohnya: “ Mengapa gas kalau

dipanaskan tekanannya meningkat?”.

 d.      Pertanyaan Sintesis

Pertanyaan sintesis adalah pertanyaan tingkat tinggi yang meminta siswa untuk menampilkan

pikiran yang murni dan kreatif. Contohnya: “ Apa yang terjadi seandainya dua benda yang

beratnya berbeda dijatuhkan bersama-sama dari gedung yang tinggi?”

e.       Pertanyaan Evaluasi

Pertanyaan evaluasi adalah pertanyaan tingkat tinggi berdasarkan proses mental yang terlibat

di dalamnya. Pertanyaan evaluasi tidak memiliki satu jawaban yang benar mutlak dan tidak

mempunyai jawaban tunggal. Contohnya: “ Menurut kalian cara mana yang paling mudah

untuk menyelesaikan soal integral ini?”.

5.      Pertanyaan Berdasarkan Caranya

Menurut Wartono (2003), pertanyaan berdasarkan caranya terdiri atas:

a.       Pertanyaan Mengarahkan

Pertanyaan mengarahkan adalah pertanyaan yang diberikan guru untuk menuntun siswa

dalam dalam proses berpikir, sehingga siswa dapat menemukan inti permasalahannya.

Contohnya: pada saat guru menerangkan tentang sifat-sifat bayangan pada cermin datar, guru

Page 13: Makalah keterampilan bertanya

menyuruh siswa untuk menggambar bayangan benda di depan cermin datar berdasarkan

hukum pemantulan pada cermin datar.

b.      Pertanyaan Menggali

Pertanyaan menggali adalah pertanyaan lanjutan yang mendorong siswa untuk lebih

mendalami maksud dari pertanyaan yang diajukan sebelumnya, dan meningkatkan kualitas

dan kuantitas pertanyaan sebelumnya.

c.       Pertanyaan Memancing

Pertanyaan memancing adalah pertanyaan yang bertujuan untuk memancing ide-ide siswa

secara original, sehingga siswa dapat memberikan jawaban secara tepat, jujur, benar, tidak

malu, dan takut menjawabnya.

D.    Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Guru dalam Mengajukan Pertanyaan dalam Proses

Mengajar pada Siswa

1.      Tujuan

Tujuan yang dicanangkan guru dalam mengajukan suatu pertanyaan harus jelas.

2.      Penyusunan Kata-Kata

Untuk membantu siswa merespon pertanyaan guru, pertanyaan harus disusun dengan kata-

kata yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswanya dan harus memahami bahwa

pembendaharaan kata-kata dan pemahaman terhadap kata-kata antara guru dan siswa

berbeda.

3.      Struktur

Selama proses belajar mengajar, sebaiknya guru memberikan informasi yang relevan dengan

tugas atau pertanyaan yang diajukan pada siswa baik sebelum maupun sesudah pertanyaan itu

diajukan.

4.      Pemusatan

Pemusatan sangat penting dalam ruang lingkup pertanyaan yang diberikan guru agar

pertanyaan tidak meluas ke topik-topik yang lain yang bukan menjadi tujuan materi yang

diajarkan. Pemusatan lainnya yaitu perhatian terhadap jumlah pertanyaan yang diberikan

pada siswa.

5.      Pindah Gilir

Agar respon dari siswa tetap ada dalam proses belajar mengajar, guru dapat melakukan

pindah gilir terhadap pertanyaan yang diajukan, misalnya pertanyaan yang diajukan pada

Page 14: Makalah keterampilan bertanya

salah satu siswa belum terjawab, maka guru bisa mengajukannya lagi pada siswa yang lain

dengan pertanyaan yang sama.

6.      Distribusi/Penyebaran

Untuk melibatkan siswa secara langsung dalam proses belajar, guru disarankan

mendistribusikan pertanyaan secara acak selama proses belajar mengajar. Pertanyaan dapat

diberikan pada seluruh kelas kemudian baru pada salah satu siswa, dan guru harus berusaha

agar semua siswa mendapat giliran menjawab pertanyaan.

 7.      Pemberian Waktu

Guru perlu memberikan waktu bagi siswanya untuk berpikir sebelum menemukan jawaban

dari pertanyaan yang diberikan guru.

8.      Pemberian Tuntunan

Guru dapat memberikan tuntunan pada siswa untuk meberikan jawaban dengan baik dan

benar, misalnya dengan menanggapi jawaban yang kurang tepat atau jawaban yang salah

yang diberikan siswa.

9.      Antusias dan Hangat

Sikap antusias dan hangat yang diberikan guru pada siswa dapat memberikan arti dalam

meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Misalnya tidak secara

langsung mengatakan bahwa jawaban si A salah dan langsung mengajukannya pada siswa

lain, akan tetapi memberikan arahan lain yang yang bersifat membantu (Wartono, 2003).

E.     Kelebihan dan Kelemahan dari Keterampilan Bertanya

1.      Kelebihan

a.       Mempererat hubungan keilmuan antara guru dan siswa.

b.      Melatih anak-anak mengeluarkan pendapatnya secara merdeka, sehingga pelajaran akan lebih

menarik.

c.       Menghilangkan verbalisme, individualisme dan intelektaulisma (Munsyi (1981:70) dalam

Albantati, 2010).

2.      Kelemahan

a.       Mudah menjurus kepada hal yang tidak dibahas.

b.      Bila guru kurang waspada pedebatan beralih kepada sentiment pribadi.

c.       Tidak semua anak mengerti dan dapat mengajukan pendapat (Munsyi (1981:70) dalam

Albantati, 2010).

Page 15: Makalah keterampilan bertanya

BAB IIIPENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Keterampilan bertanya merupakan kemampuan dalam memberikan pertanyaan kepada siswa

agar mencapai sasaran yang tepat dengan maksud antara lain untuk memberikan dorongan

kepada siswa agar mereka mengemukakan pendapat, sekedar apersepsi, atau untuk

mendapatkan umpan balik dari penjelasan yang telah disampaikan. keterampilan ini

merupakan salah satu kunci untuk meningkatakan mutu dan kebermaknaan pembelajaran.

2.      Keterampilan bertanya dibedakan menjadi 2, yaitu keterampilan bertanya dasar dan

keterampilan bertanya lanjut.

3.      Pertanyaan dapat dibedakan menjadi bermacam-macam, antara lain yaitu: klasifikasi

pertanyaan berdasarkan Taksonomi Bloom, berdasarkan maksudnya, berdasarkan tujuannya,

berdasarkan sifatnya, dan berdasarkan caranya.

4.      Hal yang perlu diperhatikan guru dalam mengajukan pertanyaan yaitu sebelum memberi

pertanyaan yaitu tentang tujuan, penysusunan kata-kata, struktur, pemusatan, pindah gilir,

distribusi/penyebaran, pemberian waktu, pemberian tuntunan, antusias, dan hangat.

5.      Kelebihan keterampilan bertanya yaitu mempererat hubungan guru dengan murid dan

melatih untuk berpendapat, sedangkan kelemahannya antara lain mudah keluar dari topik

pembicaraan, menimbulkan perdebatan, serta tidak semua siswa mengerti dan dapat

berpendapat.

B.     Saran

Dari uraian pembahasan yang telah disebutkan diatas, penulis menyarankan kepada

para pembaca yang akan berprofesi sebagai calon guru agar dapat menguasai keterampilan

bertanya ini, karena keterampilan ini merupakan satu komponen penting di dalam memotivasi

minat belajar anak.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: Makalah keterampilan bertanya

Albantati, Fadlie. 2010. Keterampilan Bertanya, (online), (http://keterampilan-bertanya-fadli_files/navbar.htm, diakses 17 Agustus 2011). Beni. 2008. Keterampilan Bertanya Dasar dan Lanjut, (online),(http:// KETERAMPILAN%20BERTANYA%20DASAR%20DAN%20LANJUT

%20%C2%AB%20BENI%27S%20WEBLOG_files/jquery.js", diakses 17 Agustus 2011).

 Hutasoit, Amelia. 2010. Keterampilan Bertanya, (online),

(http://callmeamel.blogspot.com/2010/07/keterampilan-bertanya.html, diakses 17 Agustus 2011).

Sofa, Pakde. 2008. Keterampilan Bertanya, Mendengar dan Evaluasidalam pembelajaran Fisika, (online), (http://massofa.wordpress.com/2008/02/04/keterampilan-bertanya-mendengar-dan-evaluasi-

dalam-pembelajaran-fisika, diakses 17 Agustus 2011). Wartono. 2003. Keterampilan Dasar Mengajar. Malang: Universitas Kanjuruhan Malang.