Pengkajian Fokus Lansia

  • Upload
    nimah

  • View
    12

  • Download
    27

Embed Size (px)

DESCRIPTION

file ini berisi tentang pengkajian fokus pada data dasar lansia

Citation preview

B. PENGKAJIAN FOKUSTanggal / Nama PerawatData FokusMasalah

18 Mei 2015 / Perawat MithaPola..S:

Pasien mengatakan sering makan kripik blinjo, minum kopi > 2x/hari, merokok > 3 batang/hari, jarang menkonsumsi buah, dan

Pasien mengatakan jarang mengunjungi posyandu.

O:

Pasien menunjukkan batuk tetapi tidak mengeluarkan sputum dan

Pada pemeriksaan fisik vocal fremitus antara lobus kanan dan kiri didapatkan hasil adanya perbedaan antara lobus kanan dan kiri (lobus kanan > lobus kiri)Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

18 Mei 2015 / Perawat MithaPola..S:

Pasien mengatakan tidak ada keluhan penyakit untuk saat ini,

Pasien mengatakan pola aktivitas sehari-hari dilakukan secara mandiri, dan

Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari adalah bertani

O:

Pasien terlihat sehat dengan hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium sebagai berikut: TTV: TD 140/90 mmHg, suhu 37C, nadi 74x/menit, RR 16x/menit,

GDA: 106 mg/dL,

Kolesterol: 176 mg/dL,

Uric acid: 3,4 mg/dLKesiapan untuk meningkatkan perawatan diri

C. ANALISA DATA

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Klien:

Ruang

:

Diagnosa Keperawatan/Masalah KolaboratifEvaluasi Kperawatan

TglTglTglTglTglTgl

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurangnya penyuluhan mengenai faktor dan efek penuaan d.d pasien sering makan kripik blinjo, minum kopi > 2x/hari, merokok > 3 batang/hari, jarang menkonsumsi buah, jarang mengunjungi posyandu, menunjukkan batuk tetapi tidak mengeluarkan sputum dan adanya perbedaan antara lobus kanan dan kiri (lobus kanan > lobus kiri)

Kesiapan untuk meningkatkan perawatan diri

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien:

Ruang

:

Diagnosa Keperawatan/Masalah KolaboratifTujuan dan Kriteria HasilTgl/ Inisial PerawatIntervensi

Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan b.d kurangnya penyuluhan mengenai faktor dan efek penuaan.Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x 24 jam, pasien diharapkan mampu meningkatkan pemeliharaan kesehatannya dengan kriteria hasil:

Pasien mampu mengurangi konsumsi kopi menjadi 1x/hari.

(1, 2, 3, 4)

Pasien mampu mengurangi konsumsi rokok menjadi 1x/hari.(1, 2, 3, 4)

Pasien mampu melakukan diet sehat (tinggi kalori, cukup protein, rendah garam dan lemak). (1, 2, 3, 4)Pasien dan keluarga menunjukkan program pemeliharaan kesehatan. (1, 2, 3, 4)

Pasien mampu meningkatkan kunjungan ke pusat pelayanan kesehatan. (1, 2, 3, 4)

Pasien dan keluarga mampu menunjukkan keterampilan koping yang sesuai. (1, 2, 3, 4) BHSP Monitoring kemampuan pasien untuk mempertahankan kesehatan, tingkat dukungan yang diberikan keluarga atau pasangan, tingkat motivasi dan tingkat ketergantungan. Laporkan setiap perubahan. Pengkajian yang komprehensif memberikan suatu pijakan untuk mengevaluasi perubahan fungsional di kemudian hari. Bantu pasien dan keluarga atau pasangan untuk mengidentifikasi kekuatana dan kelemahan dalam mempertahankan kesehatan (contoh: adanya deficit perawatan diri) untuk memfokuskan pada intervensi. Selain itu, bantu keluarga atau pasangan untuk melakukan komunikasi dengan pasien dan memahami arti perilaku pasien. Tindakan ini bertujuan menurunkan rasa ketidakberdayaan pasien dan memberikan rasa kendali terhadap situasi. Rencanakan program pemeliharaan kesehatan dengan pasien dan keluarga maupun pasangan, yang ditujukan pada ketidakmampuan saat ini, yang mencakup hal-hal berikut:

Menerapkan diet sehat (tinggi kalori, cukup protein, rendah garam dan lemak), Memberikan penyuluhan tentang efek dari kopi dan tembakau,

Meningkatkan pola latihan fisik regular pasien,

Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan

Dorong keluarga atau pasangan untuk melakukan praktik pemeliharaan kesehatan. Demontrasikan keterampilan tertentu yang mungkin seperti makan dan orientasi realitas kemudian berikan kesempatan anggota keluarga atau pasangan untuk melakukan keterampilan tersebut dengan pengawasan. Dengan melibatkan keluarga atau pasangan untuk melakukan keterampilan tersebut, mereka mungkin dapat mengatasi masalah dalam pengawasan dan dukungan. Dorong pasien atau keluarga untuk menyatakan perasaan atau keluhan yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan. Untuk membantu mereka meningkatkan pemahaman dan menatalaksanakan kesehatannya lebih baik. Bantu keluarga atau pasangan untuk membangun keterampilan koping yang mungkin dalam menghadapi pasien. Apabila penyakit pasien berlarut-larut, anggota keluarga atau pasangan harus membangun strategi koping maladaptif.

Kesiapan untuk meningkatkan perawatan diri Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama 2 minggu, pasien diharapkan siap meningkatkan perawatan diri dengan kriteria hasil: Pasien siap melakukan aktivitas sehari-hari secara rutin dan continue, (1, 2, 3, 4) Hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal meliputi:

TTV: TD sistole 120-160 mmHg dan diastole 90 mmHg, RR 16 - 25x/menit, nadi 60-100x/menit, dan suhu 36,5C 37,5 C,

Kolesterol: 100 - 200 mg/dL, Uric acid: 3,0 7,2 mg/dL, GDS:60 - 140 mg/dL,

Hb: 139%, dan

INT: 18,5 - 25. BHSP Ajarkan pasien tentang pentingnya kebersihan diri dengan mendiskusikan manfaat serta cara menjaga kebersihan diri,

Ajarkan klien cara mempertahankan perawatan diri dengan rencana sebagai berikut:

Lakukan aktivitas secara rutin dan continue,

Lakukan aktivitas sesuai kemampuan (Jangan sampai menimbulkan kelelahan),

Konsumsi makanan sehat untuk mempertahankan sumber tenaga yang menunjang aktivitas, dan

Lakukan pemeriksaan rutin ke pelayanan kesehatan untuk memantau status kesehatan pasien.

Berikan reinforcement (pujian) atas usaha pasien dalam mempertahankan keehatan klien

PELAKSANAAN

CATATAN KEPERAWATAN

Ruang

:

Nama Pasien:

Umur

:

No. Register:

NOTANGGAL NO. DX. KEPTINDAKANTANDA TANGAN

1. 1. Membina hubungan saling percaya2. Melakukan Monitoring kemampuan pasien untuk mempertahankan kesehatan, tingkat dukungan yang diberikan keluarga atau pasangan, tingkat motivasi dan tingkat ketergantungan. Laporkan setiap perubahan. 3. Membantu pasien dan keluarga atau pasangan untuk mengidentifikasi kekuatana dan kelemahan dalam mempertahankan kesehatan (contoh: adanya deficit perawatan diri) Selain itu, membantu keluarga atau pasangan untuk melakukan komunikasi dengan pasien dan memahami arti perilaku pasien. Rencanakan program pemeliharaan kesehatan dengan pasien dan keluarga maupun pasangan, yang ditujukan pada ketidakmampuan saat ini, yang mencakup hal-hal berikut:

4. Menerapkan diet sehat (tinggi kalori, cukup protein, rendah garam dan lemak),

5. Memberikan penyuluhan tentang efek dari kopi dan tembakau,

6. Meningkatkan pola latihan fisik regular pasien,

7. Memberikan penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan fasilitas kesehatan

8. Mendorong keluarga atau pasangan untuk melakukan praktik pemeliharaan kesehatan.

Mendemontrasikan keterampilan tertentu yang mungkin seperti makan dan orientasi realitas kemudian berikan kesempatan anggota keluarga atau pasangan untuk melakukan keterampilan tersebut dengan pengawasan.

9. Mendorong pasien atau keluarga untuk menyatakan perasaan atau keluhan yang berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan.

10. Membantu keluarga atau pasangan untuk membangun keterampilan koping yang mungkin dalam menghadapi pasien.

2. 1. Membina hubungan saling percaya

2. Mengajarkan pasien tentang pentingnya kebersihan diri dengan meendiskusikan manfaat serta cara menjaga kebersihan diri,

3. Mengajarkan klien cara mempertahankan perawatan diri dengan rencana sebagai berikut:

a. Lakukan aktivitas secara rutin dan continue,

b. Lakukan aktivitas sesuai kemampuan (Jangan sampai menimbulkan kelelahan),

c. Konsumsi makanan sehat untuk mempertahankan sumber tenaga yang menunjang aktivitas, dan

d. Lakukan pemeriksaan rutin ke pelayanan kesehatan untuk memantau status kesehatan pasien.

4. Memberikan reinforcement (pujian) atas usaha pasien dalam mempertahankan keehatan klien