15
PENGOBATAN PSIKOFARMAKOLOGIS PADA USIA LANJUT

Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geriatri

Citation preview

Page 1: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

PENGOBATAN PSIKOFARMAKOLOGIS PADA USIA LANJUT

Page 2: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Perubahan farmakokinetik

Telah terbukti bahwa proses menua akan menyebabkan penurunan fungsi organ, baik sebagai akibat proses degenerasi yang secara ilmiah akan dialami oleh setiap orang, maupun akibat penyakit-penyakit yang diderita sebelumnya.

Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa kecepatan dan derajat absorpsi, metabolisme, maupun ekskresi obat berubah pada usia lanjut.

Page 3: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Absorpsi

Kondisi yang terjadi berhubungan dengan usia dapat mengubah kecepatan absorpsi beberapa obat.

Keadaan yang mungkin dapat mempengaruhi absorpsi ini antara lain perubahan kebiasaan makan, tingginya konsumsi obat-obat non resep (misalnya antasida, laksansia) dan lebih lambatnya kecepatan pengosongan lambung.

Page 4: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Distribusi Dibandingkan dewasa muda, lansia

mengalami penurunan massa tubuh tanpa lemak, penurunan jumlah total dan presentasi kadar air dalam tubuh, peningkatan lemak sebagai persentase dari massa tubuh terjadi perubahan rasio obat yang terikat terhadap obat bebas

Page 5: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

MetabolismeHepar berperan penting dalam metabolisme obat,

tidak hanya mengaktifkan obat ataupun mengakhiri aksi obat tetapi juga membantu terbentuknya metabolit terionisasi yang lebih polar yang memungkinkan berlangsungnya mekanisme ekskresi ginjal.

Pada usia lanjut terdapat penurunan aliran darah hepar yang tampaknya sangat mempengaruhi kemampuan metabolisme obat.

Pada usia lanjut terjadi pula penurunan kemampuan hepar dalam proses penyembuhan penyakit, misalnya oleh karena virus hepatitis atau alkohol.

Page 6: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Ekskresi ginjal

Ginjal merupakan tempat ekskresi sebagian besar obat, baik dalam bentuk aktif maupun hasil metabolitnya.

Seperti halnya dengan organ-organ yang lain, ginjal akan mengalami perubahan fisiologis dan anatomis dengan bertambahnya umur.

Salah satu akibat dari turunnya klirens adalah terjadi pemanjangan waktu paruh beberapa obat dan kemungkinan tertumpuknya obat hingga mencapai kadar toksik, bila dosis dan frekuensi pemberian tidak diturunkan.

Page 7: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Perubahan farmakodinamikPasien-pasien usia lanjut relatif lebih sensitif terhadap

aksi beberapa obat dibanding kelompok usia mudaMekanisme pengontrol homeostatis tertentu

tampaknya juga mulai kehilangan fungsi pada usia lanjut, sehingga pola atau intensitas respons terhadap obat juga berubah.

Demikian pula mekanisme pengaturan suhu juga memburuk dan hipotermia kurang ditoleransi secara baik pada usia lanjut.

usia lanjut ternyata lebih sensitif terhadap analgetika, alkaloida, opium, beberapa sedatif dan tranquilizer, serta obat antiparkinson.

Page 8: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

PENGOBATAN PSIKOFARMAKOLOGIS PADA USIA

LANJUT

Page 9: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Pada usia lanjut, petunjuk tentang penggunaan obat yang tertentu harus diikuti dengan baik.

Penilaian medik sebelum pengobatan dimulai sangat diperlukan khususnya EKG.

Penting juga untuk membawa obat-obatan yang digunakan pasien pada saat itu, oleh keluarganya atau pasien sendiri, karena kemungkinan penggunaan obat-obat yang terlalu bermacam-macam bisa ikut andil dalam timbulnya gejala suatu penyakit

Page 10: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Para usia lanjut akan sukar mengimbangi kenaikan kadar obat di darah yang secara tiba-tiba yang disebabkan oleh dosis harian yang besar.

Setiap perubahan dalam tekanan darah, pols dan efek samping lain harus diawasi benar-benar.

Bagaimanapun bagi pasien yang mengalami insomnia, memberikan porsi yang besar dari obat antipsikotik atau antidepresan pada saat menjelang tidur akan bermanfaat, karena adanya efek menidurkan atau ngantuk dari obat-obat tersebut.

Page 11: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Pasien harus selalu dinilai ulang untuk menentukan perlunya obat pemeliharaan (rumatan) , perubahan dosis dan kemungkinan berkembangnya efek samping.

Bila pasien dinilai pada saat masih menggunakan obat-obat psikotropik, bila mungkin akan sangat berguna bila penggunaan obat tersebut dihentikan dulu dan setelah menjalani masa pembersihan obat tersebut diadakan penilaian kembali pada saat bebas obat, sebagai keadaan permulaan pengobatan.

Page 12: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Pada prinsipnya karena obat dapat mengakibatkan terjadinya gejala psikiatrik pada usia lanjut, maka dosis perorangan merupakan dasar bagi pengobatan pada usia lanjut.

Gejala psikiatrik yang terjadi adalah sebagai akibat dari gangguan absorpsi yang berhubungan dengan umur; bila obat diberikan dengan dosis yang terlalu besar, pasien tidak mengikuti cara pemakaian, bila pasien tidak tahan terhadap obat-obatan atau terjadi pertentangan antara cara-cara penggunaan dari berbagai dokter.

Gejala yang terjadi pada umumnya berupa kebingungan, delirium, disorientasi, ansietas, depresi, halusinasi dan waham.

Page 13: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Sebenarnya hampir semua gejala psikiatrik dapat diakibatkan oleh obat-obatan.

Meskipun pada umumnya gejala tersebut akan hilang setelah obat tersebut diketemukan dan dihentikan.

Namun demikian harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya gejala lepas obat apabila obat-obat tersebut dihentikan secara mendadak.

Page 14: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Bagi obat-obat psikotropik yang larut dalam lemak akan banyak didistribusi di bagian tubuh yang berlemak, maka khasiat obat akan diperpanjang tidak seperti biasa yang umum terjadi.

Seringnya terjadinya reaksi hipotensi ortostatik pada usia lanjut yang diakibatkan obat-obat psikotropik, adalah disebabkan oleh berkurangnya mekanisme pengaturan tekanan darah pada usia lanjut.

Page 15: Pengobatan Psikofarmakologis Pada Usia Lanjut

Oleh karena itu sebagai pegangan dalam pengobatan pada usia lanjut, penggunaan dosis yang serendah-rendahnya yang memungkinkan harus digunakan dalam mencapai efek terapeutik yang diinginkan

harus menguasai farmakodinamik, farmakokinetik dan biotransformasi bagi setiap obat yang diresepkan, serta mengetahui pengaruh interaksi obat satu dengan lainnya yang diberikan kepada pasien.