Upload
bhisma-y-sulaiman
View
108
Download
11
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mengolah daun tebu menjadi pupuk kompos
Citation preview
Apa itu Pupuk Organik ?
Pupuk organik adalah
pupuk yang sebagian besar atau
seluruhnya terdiri dari bahan
organik yang berasal dari
tanaman dan atau hewan yang
telah melalui proses pelapukan.
Pupuk organik dapat berbentuk
padat atau cair yang digunakan
untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah.
Limbah pertanian yang dapat dijadikan sumber pupuk organik
adalah jerami padi, sekam, arang sekam, brangkasan kacang tanah dan
kedelai, daun dan batang jagung, serbuk gergaji, kulit kopi dan kakao,
sampah kota, serta kotoran ternak (sapi, kerbau, domba, kambing,
ayam). Juga dapat digunakan tandan kosong kelapa sawit juga dapat
digunakan sebagai sumber bahan organik. Kandungan hara kotoran
ternak dan limbah pertanian sangat beragam, dan begitu juga
perbandingan antara karbon dan nitrogen (C/N rasio). Bahan organik
yang optimal untuk pembuatan kompos atau pupuk organik secara
aerobik memiliki C/N rasio 25-30.
Keberadaan bahan organik di dalam tanah ditunjukkan oleh
lapisan berwarna gelap atau hitam, biasanya pada lapisan atas setebal
10-15 cm. Jumlah dan ketebalan lapisan atas ini bergantung pada
proses yang terjadi seperti pelapukan, penambahan, mineralisasi,
erosi, pembongkaran dan pencucian (leaching), serta pengaruh
lingkungan seperti drainase, kelembaban, suhu, ketinggian tempat, dan
keadaan geologi.
Dari bentuknya ada dua jenis pupuk organik, yaitu pupuk
organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat sudah
lazim digunakan petani. Aplikasi pupuk organik padat dengan cara
ditabur atau dibenamkan dalam
tanah. Sementara pupuk organik cair
adalah pupuk organik dalam bentuk
cair. Pada umumnya, pupuk organik
cair merupakan ekstrak bahan
organik yang sudah dilarutkan
dengan pelarut seperti air, alkohol,
atau minyak. Senyawa organik yang
mengandung unsur karbon, vitamin, atau metabolit sekunder dapat
berasal dari ekstrak tanaman, tepung ikan, tepung tulang, atau enzim.
Pengaplikasian pupuk organik cair umumnya dengan cara
disemprotkan ke tanaman atau dikocorkan ke tanah.
Manfaat Pupuk Organik
a) Memperbaiki struktur dan kesuburan tanah,
b) Meningkatkan daya simpan dan daya serap air,
c) Memperbaiki kondisi biologi dan kimia tanah,
d) Memperkaya unsur hara makro, dan mikro,
e) Meningkatkan produktivitas tanaman,
f) Merangsang pertumbuhan akar, batang, dan daun,
g) Menggemburkan dan menyuburkan tanah,
h) Pupuk organik tidak mencemari lingkungan dan aman bagi
manusia.
Kelemahan Pupuk Organik
a) Pupuk organik, terutama pupuk kandang, masih sering
mengandung biji-bijian tanaman pengganggu. Biji-bijian yang
termakan ternak tidak akan tercerna sehingga dapat tumbuh
mengganggu tanaman.
b) Pupuk organik sering menjadi faktor pembawa hama penyakit
karena mengandung larva atau telur serangga sehingga tanaman
dapat diserang.
c) Kandungan unsur hara dalam pupuk organik sulit diprediksi
d) Kandungan unsur hara pupuk organik jauh lebih rendah dibanding
pupuk anorganik sehingga dosis penggunaannya jauh lebih tinggi.
Akibatnya biaya transportasi, gudang, serta tenaga kerja
meningkat.
e) Respon tanaman terhadap pupuk organik lebih lambat, karena
pupuk organik bersifat slow release.
f) Penerepan hasil bioteknologi, seperti pupuk mikroba, masih jarang
digunakan. Sehingga penambahan jumlah mikroorganisme dalam
tanah kurang optimal.
Pengolahan Daun Tebu Menjadi Pupuk Organik
Selama ini daun tebu kering belum dimanfaatkan oleh petani.
Petani hanya membakar daun tebu yang telah mengering. Padahal
daun tebu tersebut dapat diolah menjadi pupuk organik yang bisa
digunakan untuk memupuk tanaman tebu itu sendiri, sehingga beban
petani untuk membeli pupuk akan berkurang.
Perkebunan selain menghasilkan panen yang bisa dijual, juga
menghasilkan sampah kebun yang berlimpah. Biasanya sampah kebun
ini dibakar. Tetapi, ada hal yang lebih bermanfaat agar sampah kebun
tidak menjadi berantakan, yakni dengan mengolah sampah kebun
menjadi kompos.
Sampah kebun yang dapat diolah menjadi kompos seperti batang
jagung, daun tebu, batang pisang, dengan memanfaatkan lahan yang
ada di sekitar kebun dan mengatur proses penggarapan kebun sesuai
dengan model pengolahan lahan yang organik. Cara ini dianggap bisa
memperbaiki kualitas lahan sekaligus meningkatkan hasil panen
kebun nantinya.
Biasanya lebih banyak yang melakukan pembakaran sisa panen,
dengan alasan abunya bisa menjadi pupuk. Padahal konsep ini jauh
dari menguntungkan, abu tidak memberi unsur hara yang optimal bagi
lahan perkebunan. Justru saat sisa panen diolah menjadi kompos, akan
meningkatkan mutu lahan dan bisa meningkatkan kualitas hasil panen.
Alat dan Bahan
1) Lahan
2) Tanah
3) Daun Tebu
4) Terpal
5) Obat EM4 (tambahan)
Cara Kerja
1) Menyiapkan Lahan Pengomposan.
Proses pengomposan daun tebu bisa dilakukan di lahan kebun
tebu, cukup dibuatkan lubang di lahan perkebunan sudah bisa
dijadikan tempat pengomposan. Memang mekanismenya akan
seperti mengolah lahan,
namun dengan trik yang
lebih irit dalam
pemupukan tebu
nantinya. Bisa bila
digunakan untuk kompos tebu akan lebih Bergman dalam hasil
panen nantinya.
Biasanya ada masa tunggu cocok tanam tebu yang bisa
digunakan untuk memanfaatkan daun tebu menjadi kompos.
Lubang yang disediakan tadi bisa digunakan untuk proses
pengomposan sekitar dua minggu sampai sebulan. Setelah itu
lahan sudah cukup subur atau bisa juga komposnya dipanen dan
dijual.
2) Menyiapkan Bahan Kompos dari Daun Tebu.
Daun tebu yang tidak terpakai tadi bisa dipotongi agak lebih
kecil untuk mempercepat proses pengomposan. Namun bila
menggunakan
EM4 mungkin
saja proses ini
bisa dilalui.
Daun tebu ini
bisa
dikumpulkan
secara berjajar
di dalam lubang tadi dan dibikin seperti sebuah lapisan.
Tiap lapisan disemprot EM4 dan ditimbun dengan lapisan
tanah setebal 10-15 cm. Kemudian dilakukan lapisan berikutnya
sampai sesuai keinginan.
3) Mengolah Proses Pengomposan.
Tidak banyak yang harus dilakukan pada pengomposan daun
tebu, hanya proses pengomposan ini harus ditutup terpal atau
plastik. Hal ini untuk
melindungi dari sinar matahari maupun hujan yang bisa
mengganggu proses pengomposan. Biasanya bila pakai EM4
dalam dua minggu sampai sebulan kompos tadi sudah bisa
dipanen. Pembuatan pupuk akan berhasil ditandai dengan bau
pupuk yang segar (seperti bau tape) dan teksturnya yang kering
(tidak lembek).
Bila digunakan untuk memupuk kebun tebu, tinggal
disebarkan atau diratakan di kebun tebu. Namun bila ingin
dijual, tinggal diayak saja hasil pengomposan tadi dan disimpan
di dalam karung. Pindahkan ke gudang untuk dipakai sendiri
atau dijual ke pengepul kompos.
Obat EM4 Pertanian
EM4 merupakan suatu cairan berwarna kecoklatan dan
beraroma manis asam(segar) yang di dalamnya berisi campuran
beberapa mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi proses
penyerapan/persediaan unsur hara dalam tanah. Kegunaannya banyak
sekali, tidak hanya untuk pertanian saja, tapi bisa juga untuk keperluan
rumah tangga, sebut saja.. untuk WC yang bau, kandang ayam yang
bau, kandang kelinci, kambing, darah ikan/ayam, di mana-mana yang
bau.. got, tempat jual ayam, dll.
EM4 Pertanian merupakan bakteri fermentasi bahan organik
tanah menyuburkan tanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari
hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasi dan sintetik di dalam
tanah yang dikemas dalam medium cair. Selain mendekomposisi bahan
organik di dalam tanah, EM4 Pertanian juga merangsang
perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan untuk
pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri
pelarut fosfat dan mikoriza. Mikoriza membantu tumbuhan menyerap
fosfat di sekilingnya. Ion fosfat dalam tanah yang sulit bergerak
menyebabkan tanah kekurangan fosfat. Dengan EM4
Pertanian hife mikoriza dapat meluas dari misellium dan memindahkan
fosfat secara langsung kepada inang dan mikroorganisme yang bersifat
antagonis terhadap tanaman. EM4 Pertanian juga melindungi tanaman
dari serangan penyakit karena sifat antagonisnya terhadap pathogen
yang dapat menekan jumlah pathogen di dalam tanah atau pada tubuh
tanaman.
Manfaat EM4
a) Memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
b) Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
c) Memfermentasi dan mendekomposisi bahan organik tanah dengan
cepat (bokashi).
d) Menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
e) Meningkatkan keragaman mikroba yang menguntungkan di dalam
tanah.
Perhatian :
Jangan mencampurkan larutan EM4 dengan bahan-bahan kimia
seperti pupuk Urea maupun pestisida kimia
Selang waktu penyemprotan / penyiraman larutan EM4 dengan
penggunaan pupuk kimia atau pestisida sebaiknya 1 (satu )
minggu
Sprayer yang digunakan untuk penyiraman / penyemprotan
harus bebas dari kimia dan pestisida
Dianjurkan
Menggunakan pestisida organik untuk menekan hama dan
penyakit pada tanaman
Air yang digunakan untuk melarutkan EM4 adalah air tanah /
sumur, jangan menggunakan air ledeng
Sebaiknya larutan EM4 ditambah dengan air cucian beras
pertama untuk penyemprotan
Membuat Obat EM4 Sederhana
Alat dan Bahan
1) Pepaya matang atau
kulitnya 0,5 kg
2) Pisang matang atau
kulitnya 0,5 kg
3) Nanas matang atau
kulitnya 0,5 kg
4) Kacang panjang
segar 0,25 kg
5) Kangkung air segar
0,25 kg
6) Batang pisang muda
bagian dalam 1,5 kg
7) Gula pasir 1 kg
8) Air tuak dan nira 0,5
liter
Cara Kerja
1) Pepaya, pisang, nanas, kacang panjang, kangkung dan batang
pisang muda dihancurkan hingga ukuran menjadi agak halus.
Buah harus yang sudah matang atau dapat juga digunakan kulit
buah yang tidak dimakan.
2) Setelah dihancurkan, campuran bahan tersebut dimasukkan
dalam ember.
3) Campurkan gula pasir dan tuak dalam ember tadi dan aduk
hingga rata.
4) Wadah ditutup rapat dan disimpan selama 7 hari
5) Setelah 7 hari larutan yang dihasilkan dikumpulkan secara
bertahap setiap hari hingga habis.
6) Larutan tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam wadah yang
tertutup rapat. Larutan tersebut adalah EM4 yang siap
digunakan dan dapat bertahan hingga 6 bulan.
7) Ampas dari hasil penyaringan larutan bisa digunakan sebagai
pupuk kompos.