Penguat Operasional

Embed Size (px)

Citation preview

Penguat Operasional (Op-Amp)August 18, 2010 Eko Purnomo Leave a comment Go to comments Penguat Operasional (Operational Amplifier Op Amp) adalah sebuah penguat instan yang bisa langsung dipakai untuk benyak aplikasi penguatan. Sebuah Op amp biasanya berupa IC (Integrated Circuit). Pengemasan Op amp dalam IC bermacam-macam, ada yang berisi satu op amp (contoh : 741), dua op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh = LM324, TL084), dll.

Simbol Op amp Penguat Operasional tersusun dari beberapa rangkaian penguat yang menggunakan transistor atau FET. Biasanya membuat penguat dari op amp lebih mudah dibandingkan membuat penguat dari transistor karena tidak memerlukan perhitungan titik kerja, bias, dll. Kelebihan penguat operasional (op amp): 1. Impedansi input yang tinggi sehingga tidak membebani penguat sebelumnya. 2. Impedansi output yang rendah sehingga tetap stabil walau dibebani oleh rangkaian selanjutnya. 3. Lebar pita (bandwidth) yang lebar sehingga dapat dipakai pada semua jalur frekuensi audio (woofer, midle, dan tweeter) 4. Adanya fasilitas offset null sehingga memudahkan pengaturan bias penguat agar tepat dititik tengah sinyal. Bagian-bagian dalam Op amp : 1. Penguat Differensial, yaitu merupakan bagian input dari Op amp. penguat differensial mempunyai dua input (input + dan input -) 2. Penguat Penyangga (Buffer), yaitu penguat penyangga sinyal output dari penguat differensial agar siap untuk dimasukkan ke penguat akhir op amp. 3. Pengatur Bias, yaitu rangkian pengatur bias dari penguat differensial dan buffer agar diperoleh kestabilan titik nol pada output penguat akhir 4. Penguat Akhir, yaitu penguat yang merupakan bagian output dari Op amp. Penguat Akhir ini biasanya menggunakan konfigurasi push-pull kelas B atau kelas AB. Penggunakan penguat operasional:

1. Pembanding (Comparator) Comparator adalah penggunaan op amp sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada input (+) dan input (-).

Comparator Jika input (+) lebih tinggi dari input (-) maka op amp akan mengeluarkan tegangan positif dan jika input (-) lebih tinggi dari input (+) maka op amp akan mengeluarkan tegangan negatif. Dengan demikian op amp dapat dipakai untuk membandingkan dua buah tegangan yang berbeda. 2. Penguat Pembalik (Inverting)

Penguat Pembalik Penguat pembalik adalah penggunanan op amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input. 3. Penguat tidak membalik (Non Inverting)

Penguat tidak membalik Penguat tidak membalik adalah penggunanan op amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input. 4. Penguat differensial

Penguat Diferensial Penguat differensial adalah penggunaan op amp untuk mencari selisih antara dua buah titik tegangan yang berbeda. 5. Penguat penjumlah (Summing Amplifier)

Penguat Penjumlah Penguat penjumlah berfungsi menjumlahkan level masing masing sinyal input yang masuk ke op amp. Penggunanan op amp sebagai penjumlah sering dijumpai pada rangkaian mixer audio. 6. Integrator (atau LPF)

Integrator Integrator berfungsi mengintegralkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan integrator juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter) 7. Differensiator (atau HPF)

Diferensiator Differensiator berfungsi mendiferensialkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass Filter) Like One blogger likes this post.

Categories: Elektronika Dasar Comments (2) Trackbacks (0) Leave a comment Trackback

1. agusyp March 23, 2011 at 11:31 pm | #1 Reply | Quote sep sep sep

2. freemansons December 1, 2011 at 7:28 am | #2 Reply | Quote

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan OP-AMP? 2. Sebutkan fungsi dan karakteristik dari sebuah OP-AMP! 3. Buatlah symbol skematis dari sebuah OP-AMP dan sebutkan masing masing bagiannya! 4. Jelaskan fungsi dari masing masing kaki OP-AMP (pada OP AMP 741)menurut datasheet yang anda peroleh! 5. Tentukan besarnya gain bagi amplifier membalik dan tak membalik! 6. Bagaimana prinsif kerja dari pengikut tegangan (voltage follower)! 7. Bagaimana sifat-sifat op-am ideal dan hubungannya dengan op-amp nyata! 8. Bagaimana hubungan tegangan input dan output dari amplifier penjumlah/adder! 9. Apa yang dimaksud dengan frekuensi cut-off atau putus dan berapa besarnya gain pada kondisi ini? 10. Berapa frekuensi cut-off dari filter-filter pada percobaan yang anda lakukan dan bandingkan hasil ini dengan perhitungan/teorinya!

Leave a Reply http://abisabrina.wordpress.com/2010/08/18/penguat-operasional-opamp/PENGUAT OP-AMP (LM 741)Penguat membalik Penguat Op-Amp membalik akan menguatkan tegangan pada masukan serta membalik hasil penguatan tersebut, jadi keluaran dari rangkaian ini akan selalu memiliki polaritas yang berlawananan dengan sinyal masukannya.

Penguatan tegangan pada rangkaian ini di tentukan menurut

Tegangan keluaran diperoleh dengan jalan mengalikan tegangan masukan yang diketahui dengan factor penguatan, atau

Tanda minus diabaikan dalam perhitungan karna hanya menunjukkan bahwa keluaran berlawanan fasa terhadap masukannya.

Penguat tak membalik Dalam konfigurasi ini umpan balik yang digunakan untuk mengatur penguatan tetap di berikan pada masukan membalik, tapi Vin di berikan pada masukan tak membalik sehingga tegangan keluaran akan selalu sefasa dengan tegangan masukannya.

Untuk mendapatkan penguatan tegangan dapat dicari dengan persamaan berikut

Untuk memperoleh tegangan keluaran dapat dicari dengan mengalikan tegangan masukan yang diketahui dengan factor penguatan, atau

Penguat penjumlah tegangan Dengan menggunakan rangkaian penguat membalik dasar dan menambahkan resistor pada masukan lainnya, kita dapat membuat penguat penjumlah membalik. Tegangan keluaran akan dibalik dan nilainya sama dengan penjumlahan aljabar dari masing-masing perkalian tegangan masukan dengan hasil bagi resistor masukan dengan resistor umpan balik yang bersesuaian, atau dapat dinyatakan sebagai berikut

http://elektroarea.blogspot.com/2008/05/rangkaian-penguat-op-amp.html