11
PENGUJIAN MUTU PAKAN AYAM A. ACARA Praktikum pengujian mutu pakan ayam, dengan parameter uji kadar air, kadar protein, lemak, serat kasar, dan kadar abu. B. PRINSIP 1. Kadar air Kehilangan bobot pada pemanasan 105 o C dianggap sebagai kadar air yang terdapat dalam sampel. 2. Kadar Protein Senyawa Nitrogen diubah menjadi senyawa Amonium Sulfat oleh H 2 SO 4 pekat. Amonium Sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang dibebaskan diikat dengan Asam Borat (H 3 BO 3 ) dan kemudian dititar dengan larutan asam standar. 3. Lemak Ekstraksi lemak dengan pelarut non polar setelah contoh dihidrolisa dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat. 4. Serat kasar Ekstraksi sampel dengan asam dan basa encer dapat memisahakan serat kasar yang terdapat di dalam sampel dari bahan lain.

Pengujian Mutu Pakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengujian Mutu Pakan

PENGUJIAN MUTU PAKAN AYAM

A. ACARA

Praktikum pengujian mutu pakan ayam, dengan parameter uji kadar air,

kadar protein, lemak, serat kasar, dan kadar abu.

B. PRINSIP

1. Kadar air

Kehilangan bobot pada pemanasan 105oC dianggap sebagai kadar air

yang terdapat dalam sampel.

2. Kadar Protein

Senyawa Nitrogen diubah menjadi senyawa Amonium Sulfat oleh H2SO4

pekat. Amonium Sulfat yang terbentuk diuraikan dengan NaOH. Amoniak yang

dibebaskan diikat dengan Asam Borat (H3BO3) dan kemudian dititar dengan

larutan asam standar.

3. Lemak

Ekstraksi lemak dengan pelarut non polar setelah contoh dihidrolisa

dalam suasana asam untuk membebaskan lemak yang terikat.

4. Serat kasar

Ekstraksi sampel dengan asam dan basa encer dapat memisahakan serat

kasar yang terdapat di dalam sampel dari bahan lain.

5. Kadar abu

Pada proses pengabuan zat-zat organik diuraikan menjadi air dan CO2,

tetapi bahan anorganik tidak.

C. TUJUAN

mengetahui tingkat mutu dari pakan ayam.

Page 2: Pengujian Mutu Pakan

D. DASAR TEORI

Pengujian Mutu

mutu suatu produk dan jasa dapat didefinisikan sebagai gabungan sifat-

sifat yang khas yang terdapat dalam suatu produk dan jasa dan dapat

membedakan setiap satuan produk dan jasa serta mempengaruhi secara nyata

penentuan derajat penerimaan konsumen terhadap produk dan jasa tersebut.

Menurut pengertian harfiahnya, pengujian bertujuan untuk menguraikan

suatu kesatuan bahan menjadi unsur-unsurnya atau untuk menentukan komposisi

kesatuan tersebut. Dalam memilih prosedur yang tepat tentunya tidak lepas dari

tujuan pengujian ini.

Pakan Ayam

Pakan adalah istilah sesuatu bahan atau campuran yang dimakan oleh

ternak. Direktur Jendral Peternakan mengeluarkan peraturan tentang

pengawasan mutu bahan pakan dan produk dari semua pabrik pakan,

pemeriksaan ini dilakukan menurut metode standar yang telah ditetapkan dalam

A.O.A.C (Association of Official Agricultural Chemist).

Berdasarkan SNI 01-3929-2006 tentang pakan ayam petelur, pakan

(feed) merupakan campuran dari beberapa bahan baku pakan, baik yang sudah

lengkap maupun yang masih akan dilengkapi, yang disusun secara khusus dan

mengandung zat gizi yang mencukupi kebutuhan ternak untuk dapat

dipergunakan sesuai dengan jenis ternaknya.

E. ALAT DAN BAHAN

1. Kadar Air

Alat Bahan Cawan platina Oven Necara analitik Eksikator Spatula

Sampel bungkil kedelai

Page 3: Pengujian Mutu Pakan

2. Kadar Protein (Semi Mikro Kjeldahl)

Alat Bahan Destruktor Labu Kjeldahl Necara analitik Beaker glass Pipet volume Pipet ukur Pipet tetes Destilator Buret Erlenmeyer

Sampel bungkil kedelai Asam Sulfat (H2SO4) pekat Selenium (Se) Natrium hidroksida (NaOH) 0,1 N Asam borat (HBO3) 4% Indikator Phenolpthalein (PP) 1% Standardisasi NaOH dengan Asam

Oksalat (H2C2O4)

3. Lemak

Alat Bahan Soxhlet apparatus Gelas piala Timbangan digital Hot plate Gelas arloji Statif Oven Eksikator Gelas ukur Corong gelas

Sampel bungkil kedelai Aquadest Asam Klorida (HCl) 25% N-heksan Kertas lakmus Kertas saring Paper thimble

4. Serat kasar

Alat Bahan Neraca Analitik Oven Eksikator Spatula Pinset Corong buchner Pompa vakum Cawan Petri/botol

timbang Cawan porselin Tanur

Sampel bungkil kedelai H2SO4 1,25% NaOH 3,25% Ethanol 96% Kertas saring whatman

No. 41

5. Kadar Abu

Page 4: Pengujian Mutu Pakan

Alat Bahan Cawan porselen Tanur (Muffle) Oven Neraca analitik Lampu Bunsen spirtus Eksikator

Sampel bungkil kedelai

F. PROSEDUR

1. Kadar Air : Sesuai dengan SNI 01-2891-1992

2. Kadar Protein : Sesuai dengan SNI 01-2891-1992

3. Lemak : Sesuai dengan SNI 01-2891-1992

4. Serat Kasar : Sesuai dengan SNI 01-2891-1992

5. Kadar Abu : Sesuai dengan SNI 01-2891-1992

G. DATA PENGAMATAN

a. Data Hasil Pengujian

Parameter Uji Hasil Pengujian (%)Kadar Air 10,06Kadar Protein 21,57Lemak 8,15Serat Kasar 4,2Abu 5,67Karbohidrat (%) By difference

50,35

Energi (Kkal) 590,109 Kkal

protein = 4,1 x 21,57 = 88,437 Kkal

Karbohidrat = 9,3 x 50,53 = 468,255 Kkal

Lemak = 4,1 x 8,115 = 33,415 Kkal +

Energi = 590, 107 Kkal

Page 5: Pengujian Mutu Pakan

b. Persyaratan mutu standar Bungkil Kedelai berdasarkan SNI 01-3929-

2006 adalah sebagai berikut :

Komposisi Kimia Kadar a. Air (%) maks 14,0b. Protein kasar (%) min 16,0c. Lemak Kasar (%) maks 7d. Serat Kasar (%) maks 7e. Abu (%) maks 14,0f. Kalsium (Ca) % 3,25-4,25g. Fosfor (P) total % 0,60-1,00h. Fosfor (P) tersedia % min 0,32i. Energi termetabolis (ME) Kkal min 2650j. Total aflatoksin µg/Kg Maks 50,0k. Asam amino

Lisin % Metionin % Metionin + Sistin %

0,80,350,60

H. PEMBAHASAN

1. Kadar Air

Pengujian kadar air dilakukan dengan menggunakan metode pengeringan

atau thermogravitimetri. Dalam metode ini, sampel ditimbang dalam cawan

porselen (yang sudah diketahui bobot konstannya) sebanyak 1-2 gram,

kemudian sampel dalam cawan tersebut dimasukan kedalam oven dengan suhu

105oC selama 3 jam. Setelah 3 jam, sampel tersebut didiamkan dalam 15 menit

dalam eksikator kemudian ditimbang kembali hingga mencapai bobot konstan.

Hasil pengujian dan perhitungan, kadar air dalam pakan ayam adalah

10,06%. Berdasarkan persyaratan mutu pakan ayam dari SNI 01-3929-2006

kadar air untuk pakan ayam maksimal 14,0%, jika hasil pengujian ini

dibandingkan dengan persyaratan mutu dari SNI 01-3929-2006 tersebut maka

sampel pakan ayam tersebut memenuhi persyaratan mutu dari SNI 01-3929-

2006.

2. Kadar Protein

Pengujian kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode semi

mikro kjeldahl. Dalam pengujian protein dengan metode ini, protein yang

Page 6: Pengujian Mutu Pakan

ditentukan berdasarkan pada jumlah N sehingga hasil dari penentuan protein

dengan metode semi mikro kjeldahl ini merupakan protein kasar (Crude

Protein), hal ini dikarenakan senyawa N lain selain protein seperti urea, asam

nukleat, ammonia, nitrat, nitrit, asam amino, amida, purin dan pirimidin ikut

terhitung.

Tahapan pengujian protein dengan menggunakan metode semi mikro

kjeldahl adalah tahapan dekstruksi, destilasi, dan terakhir titrasi. Dari hasil

pengujian dan perhitungan, maka kadar protein kasar dalam sampel pakan ayam

adalah 21,57%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan persyaratan mutu

pakan ayam berdasarkan SNI 01-3929-2006, yang menyebutkan kadar protein

kasar minimal 16% maka hasil pengujian memenuhi persyaratan mutu pakan

ayam berdasarkan SNI 01-3929-2006.

3. Lemak

Lemak dan minyak atau secara kimiawi adalah trigliserida merupakan

bagian terbesar dari kelompok lipida. Pengujian kadar lemak dalam sampel

dilakukan dengan menggunakan metode ekstraksi dengan pelarut non polar

setelah sampel dihidrolisa terlebih dahulu dalam suasana asam untuk

membebaskan lemak yang terikat.

Hasil analisa dari metode ini disebut sebagai lemak kasar (crude fat), hal

ini dikarenakan pengujian lemak dengan pelarut, selain lemak juga terikut

fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan pigmen yang lain.

Dari hasil pengujian dan perhitungan, maka kadar lemak dalam sampel

pakan ayam adalah 8,15%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan

persyaratan mutu pakan ayam berdasarkan SNI 01-3929-2006, yang menyatakan

bahwa kadar lemak dalam pakan ayam adalah tidak lebih dari 7,0%, maka hasil

pengujian serat kasar pada sampel tidak memenuhi persyaratan mutu SNI 01-

3929-2006.

Page 7: Pengujian Mutu Pakan

4. Serat Kasar

Pengujian serat kasar dilakukan dengan ekstraksi sampel menggunakan

asam dan basa encer sehingga dapat memisahakan serat kasar yang terdapat di

dalam sampel dari bahan lain.

Dari hasil pengujian dan perhitungan, maka serat kasar dalam sampel

pakan ayam adalah 4,2%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan

persyaratan mutu pakan ayam berdasarkan SNI 01-3929-2006, yang menyatakan

bahwa serat kasar dalam pakan adalah tidak lebih dari 7%, maka hasil pengujian

serat kasar pada sampel memenuhi persyaratan mutu SNI 01-3929-2006.

5. Kadar Abu

Abu merupakan zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan

organik. Kandungan abu dan komposisinya tergantung pada macam bahan dan

cara pengabuan.

Pengujian kadar abu dilakukan dengan metode langsung atau metode

kering, yaitu dengan mengoksidasikan semua zat organik pada suhu yang tinggi,

yaitu sekitar 500-600oC dan kemudian dilakukan penimbangan zat yang

tertinggal setelah proses pembakaran tersebut. Sebelum proses pengabuan

dilakukan terlebih dahulu sampel diarangkan diatas Bunsen, hal ini dilakukan

untuk mempercepat proses pengabuan didalam tanur.

Dari hasil pengujian dan perhitungan, maka kadar abu dalam sampel

pakan ayam adalah 5,67%. Jika hasil pengujian ini dibandingkan dengan

persyaratan mutu pakan ayam berdasarkan SNI 01-3929-2006, yang menyatakan

bahwa kadar abu dalam pakan adalah tidak boleh lebih dari 14%, maka hasil

pengujian serat kasar pada sampel memenuhi persyaratan mutu SNI 01-3929-

2006.

6. Karbohidrat By Difference

Kadar karbohidrat dalam sampe pakan tidak diketahui melalui pengujian

melainkan melalui perhitungan dengan teori bahwa semua nilai gizi dalam

sampel dihitung 100%. Hasil pengujian kadar air, protein, lemak, serat kasar,

abu dijumlahkan dan sisanya dinyatakan merupakan kadar karbohidrat dalam

Page 8: Pengujian Mutu Pakan

persen. Maka dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa kadar dari

karbohidrat adalah 50,35%.

I. KESIMPULAN

Dari hasil pengujian mutu untuk sampel pakan ayam maka dapat

diketahui bahwa sampel mengandung kadar air sebanyak 10,06%; protein

21,57%; kedar lemak 8,15%; serat kasar 4,2%; dan kadar abu 5,67%.

Hasil pengujian tersebut dibandingkan dengan persyaratan mutu dari SNI

01-3929-2006, maka hasilnya semua parameter uji memenuhi persyaratan dari

SNI tersebut kecuali untuk kadar lemak. Karbohidrat dari sampel pakan ayam

tersebut adalah 50,35%, dan mengandung energy sebesar 590,109 Kkal.

J. DAFTAR PUSTAKA

Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan Dan Pertanian.

Yogyakarta : Liberty.

Winarno,F.G.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Modul PJJ. Pengujian Mutu. VEDCA Cianjur