9
Penilaian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prevalensi Cytomegalovirus dan Rubella pada Wanita di Hamadan, Iran bstrak ! Cytomegalovirus (CMV) dan rubella dianggap sebagai infeksi virus yang berbahaya pada  janin. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan mengenai kemajuan terhadap pencegahan yang telah dilakukan sejauh ini di Hamadan, ran. !emua data pada penelitian ini mengacu pada "usat #enetika $umah !akit !hahid %eheshti di Hamadan, termasuk juga pengujian CMV dan rubella yang tercatat dalam kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik. $egresi logistik univariat dan biv ari at digunak an unt uk menila i faktor &fa kto r yang mempeng aru hi CMV dan $ubell a secara terpisah. Software  statistik !'' dan !"!! * digunakan dalam penelitian ini dengan nilai  p = 0,05 . analisis regresi logistik menunjukkn hubungan statistic yang signifikan antara gM CMV dengan pekerjaa n (p+, -), kehamil an (p+, /) da n ta hun pemeriksaan  pasien(p0,). Hasil dari analisis regresi logistik multivariate menunjukkan bah1a pekerjaan secara signifikan mempengaruhi infeksi CMV (2$ (34 C.) +.5(.&6.7/)). $egresi logistik univariat menunjukkan bah1a umur (p+,), tempat tinggal (p+, /), kehami lan(p+ ,/), status per ka1ina n(p+, 66) dan tahun pemeri ksa an pas ien (  p0. ) memili ki peng aruh signifikan terhadap g# $ubella. nalisis regresi logistic multivariate juga menunjukkan bah1a tempat tinggal (2$ +.55) dan umur (2$+.*/) secara signifikan berpengaruh terhadap infeksi $ubella. 'ingginya tingkat postifitas g# terhadap $ubella pada 1anita mungkin memperjelas dampak yang cukup besar terhadap peningkatan vaksinasi publik di Hamadan, ran. 8an juga, dat a yang ada saa t ini menunjukka n fre kuen si dari infeks i uta ma CMV pada 1ani ta yan g mendukung kesimpulan bah1a pemeriksaan kehamilan rutin harus dilakukan . Pendahuluan 9anita hamil dira1at dengan berbagai agen biologis, yang berpotensi bahaya bagi janin. 9anita hamil dan janinnya yang mengalami pertumbuhan terhambat (:#$) diperiksa dengan '2$CH yait u infek si singka tan dari 'o;o plamos is, $ubella, Cytomegalovirus, dan Herpes. CMV dan $ubella dianggap infeksi virus yang berbahaya bagi janin. "atogenesis infeksi janin terhadap CMV bermacam&macam termasuk trombositopenia, kelainan otak, infeksi janin dengan hepatitis dan infeksi asimptomatik lainnya. 8ilaporkan bah1a CMV menginfeksi ,/ < 6,- 4 kelahiran bayi di dunia yang menjadikan CMV merupakan penyebab paling utama dari infeksi kandungan. "ada bayi yang terinfeksi, sekitar 54 memiliki symptom dan gejala saat lahir seperti

Penilaian Faktor

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 1/9

Penilaian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prevalensi

Cytomegalovirus dan Rubella pada Wanita di Hamadan, Iran

bstrak !

Cytomegalovirus (CMV) dan rubella dianggap sebagai infeksi virus yang berbahaya pada janin. Hasil penelitian ini dapat menjelaskan mengenai kemajuan terhadap pencegahan yang

telah dilakukan sejauh ini di Hamadan, ran. !emua data pada penelitian ini mengacu pada "usat

#enetika $umah !akit !hahid %eheshti di Hamadan, termasuk juga pengujian CMV dan rubella

yang tercatat dalam kuesioner dan dianalisis dengan regresi logistik. $egresi logistik univariat

dan bivariat digunakan untuk menilai faktor&faktor yang mempengaruhi CMV dan $ubella

secara terpisah. Software statistik !' ' dan !"!! * digunakan dalam penelitian ini dengan

nilai p = 0,05 . analisis regresi logistik menunjukkn hubungan statistic yang signifikan antara

gM CMV dengan pekerjaan (p+ , - ), kehamilan (p+ , /) dan tahun pemeriksaan

pasien(p0 , ). Hasil dari analisis regresi logistik multivariate menunjukkan bah1a pekerjaan

secara signifikan mempengaruhi infeksi CMV (2$ (3 4 C. ) + .5 ( . &6.7/)). $egresi logistik

univariat menunjukkan bah1a umur (p+ , ), tempat tinggal (p+ , /), kehamilan(p+ , /),

status perka1inan(p+ , 66) dan tahun pemeriksaan pasien( p0 . ) memiliki pengaruh

signifikan terhadap g# $ubella. nalisis regresi logistic multivariate juga menunjukkan bah1a

tempat tinggal (2$+ .55) dan umur (2$+ .*/) secara signifikan berpengaruh terhadap infeksi

$ubella. 'ingginya tingkat postifitas g# terhadap $ubella pada 1anita mungkin memperjelasdampak yang cukup besar terhadap peningkatan vaksinasi publik di Hamadan, ran. 8an juga,

data yang ada saat ini menunjukkan frekuensi dari infeksi utama CMV pada 1anita yang

mendukung kesimpulan bah1a pemeriksaan kehamilan rutin harus dilakukan. .

Pendahuluan

9anita hamil dira1at dengan berbagai agen biologis, yang berpotensi bahaya bagi janin.

9anita hamil dan janinnya yang mengalami pertumbuhan terhambat ( :#$) diperiksa dengan

'2$CH yaitu infeksi singkatan dari 'o;oplamosis, $ubella, Cytomegalovirus, dan Herpes.

CMV dan $ubella dianggap infeksi virus yang berbahaya bagi janin. "atogenesis infeksi janin

terhadap CMV bermacam&macam termasuk trombositopenia, kelainan otak, infeksi janin dengan

hepatitis dan infeksi asimptomatik lainnya. 8ilaporkan bah1a CMV menginfeksi ,/ < 6,- 4

kelahiran bayi di dunia yang menjadikan CMV merupakan penyebab paling utama dari infeksi

kandungan. "ada bayi yang terinfeksi, sekitar 54 memiliki symptom dan gejala saat lahir seperti

Page 2: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 2/9

retinitis, hepatosplenomegaly, microchepaly, trombositopenik purpura yang dikenal dengan

cytomegalic inclusion disease. !elama periode satu tahun kehidupan, sekitar 6 4 dari anak&anak

tersebut meninggal. =ebih dari 3 4 sisanya akan menderita masalah kesehatan serius, seperti tuli

dan keterbelakangan mental. Virus rubella dapat bersifat teratogen bagi manusia dan infeksi pada

1anita hamil memiliki peran yang penting pada dampak yang serius bagi janin. Virus ini dapat

menyebabkan kerusakan janin yang dikenal dengan Congenital $ubella !indrom (C$!).

'ujuan utama penelitian ini adalah untuk memahami dari segi epidemiologis faktor resiko

pada kelainan kogenital pada 1anita menunjuk pada $! !hahid %ehesthi di Hamadan, provinsi

barat di ran. "enelitian ini menunjuk pada dua kelainan kongenital termasuk CMV sebagai

penyebab cytomegalic inclusion disease dan virus rubella sebagai penyebab congenital rubella

syndrome . "enelitian ini dapat membantu memahami peran potensial dari vaksinasi rubella yang

mengindikasikan seroprevalensi rubela selama beberapa tahun penelitian sebelumnya. "enelitianini dapat menjelaskan mengenai kemajuan terhadap pencegahan dan mendorong pengembangan

strategi pencegahan di Hamadan, ran.

Metode Penelitian

"enelitian cross sectional ini dilakukan pada 1anita hamil dan bukan 1anita hamil yang

merujuk pada "usat #enetika !hahid %eheshti Hospital di Hamadan, ibukota provinsi barat di

ran selama tahun 6 &6 3. "usat #enetika melayani rujukan bagi pasien dan 1anita sebelum

dan sesudah kehamilan. !emua data rujukan termasuk tes $ubella dan CMV dicatat pada

kuesioner dan dianalisis dengan !"!! versi /.

Hasil

!elama periode penelitian (6 &6 3) sebanyak 5/ 1anita hamil dan bukan 1anita

hamil telah disurvey dengan merujuk pada "usat #enetika di $! !hahid %ehetish di Hamadan,

ran. %eberapa data di kuesioner ada hilang, jadi hanya data yg tersisa yang diteliti. 55, 4

responden tinggal di daerah perkotaan dan dan 66,34 tinggal di daerah pedesaan. $asio 1anita

sudah menikah adalah 4 dan 1anita belum menikah - 4. %erdasarkan penelitian saat ini,

3 , 4 1anita yang dirujuk bukan 1anita hamil. nalisis data menunjukkan bah1a angka

tertinggi berdasarkan kelompok umur berada di kelompok umur 7&65 tahun dengan *34.

>elompok umur lain yaitu 0+ 5, 67&/5 dan /7&-5 dengan presentase 7, 4, ,74 dan ,74.

%erdasarkan pekerjaan responden, rasio kelompok ibu rumah tangga, pelajar, non governmental

Page 3: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 3/9

organi?ations(@#2), dan pega1ai pemerintahan yaitu 5 4, 6 .*4, . 4 and 6.-4. $asio

1anita yang melakukan pemeriksaan meningkat dari tahun 6 *.-4 ke 6/.74 pada tahun

6 3. sementara, , 4 1anita pada penelitian ini dilaporkan memiliki latarbelakang infeksi

virus rubella, *,34 1anita dilaporkan melakukan aborsi dengan alasan yang tidak diketahui.

$ekam medis menunjukkan bah1a /* orang ( ,34) dilaporkan terpapar CMV. 8an juga,

3-, 4 1anita seronegatif terhadap CMV dan -4 kasus yang diragukan. nalisis data

mengindikasikan bah1a kelompok umur terpapar tertinggi pada penelitian ini adalah 7&65

tahun *34. ,34 1anita dilaporkan terpapar CMV. $egresi logistic univariat digunakan untuk

menilai faktor&faktor yang mempengaruhi CMV dan $ubella secara terpisah. $egresi logistic

univariat menunjukkan bah1a pekerjaan ( P= . - ), kehamilan ( P= . /) tahun pemeriksaan

pasien ( P 0 . ) secara signifikan mempengaruhi gM CMV. @amun, hasil dari analisis regresi

logistic multivariate menunjukkan bah1a pekerjaan secara signifikan berpengaruh terhadap

infeksi CMV. ('abel )

Mengenai positif g# terhadap rubella, 3/,34 dari perempuan dalam penelitian ini

menunjukkan positif g# terhadap rubella. $egresi logistik univariat menunjukkan usia (" +

, ), daerah tempat tinggal (" + , /), kehamilan (" + , /), status perka1inan (" + , 66)

dan tahun pemeriksaan pasien (" 0 , ) memiliki pengaruh signifikan terhadap rubella g#.

@amun, manalisis regresi logistic multivariat menunjukkan bah1a tempat tinggal (2$ + ,55)

dan usia (2$ + .*/) secara signifikan berpengaruh terhadap infeksi rubella.('abel 6)

Page 4: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 4/9

"iskusi

!elama penelitian mengenai aspek epidemiologi CMV A rubella dilakukan pada 1anita di

Hamadan. "ada tahun 6 /, vaksinasi $ubella umum dilakukan di ran yang menargetkan laki&

laki dan perempuan dalam kisaran umur sampai 6 tahun (3). !tudi ini menunjukkan bah1a

55, 4 1anita merupakan 1arga perkotaan. Hal ini timbul mungkin dikarenakan perbedaan

dalam hal akses dari penduduk di daerah perkotaan ke pusat atau mungkin karena orang&orang di

daerah perkotaan memiliki pendidikan yang lebih baik.

"enelitian saat ini menunjukkan bah1a rasio 1anita menikah dan 1anita lajang yang

merujuk ke konsultan rumah sakit di pusat genetik hampir sama dengan 4 dan - 4. Hal ini

mungkin menunjukkan pentingnya konsultasi kesehatan sebelum dan setelah menikah bagi

1anita di provinsi ini. >ehadiran 3 , 4 bukan 1anita hamil di "usat ini mungkin menunjukkan

peningkatan kesadaran terhadap permasalahan kehamilan&janin. Hasil penelitian ini

menunjukkan kelompok usia tertinggi dalam penelitian ini adalah 7&65 tahun. 8apat

disimpulkan bah1a 1anita menyadari bah1a kehamilan pada usia lanjut meningkatkan risiko

gangguan kehamilan. 8ilihat dari segi pekerjaan, rasio tertinggi adalah ibu rumah tangga (1anita

menikah yang tidak bekerja) yaitu 5 4. Hal ini mungkin menunjukkan bah1a pera1atankehamilan pada ibu rumah tangga adalah tinggi atau menunjukkan kesadaran pada kelompok

1anita ini yang dipelajari dari media di daerah ini. $asio rujukan pasien meningkat dari *,-4

pada tahun 6 menjadi 6/,74 pada tahun 6 3. Hal ini tampaknya hasil yang menjanjikan

yang mungkin menunjukkan peningkatan rujukan sejalan dengan meningkatnya jumlah

penduduk di daerah ini. 8ilaporkan sebesar , 4 perempuan memiliki latar belakang $ubella,

Page 5: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 5/9

tetapi *,34 dari mereka melaporkan aborsi dengan alasan yanag tidak diketahui. 8engan asumsi

laporan yang akurat dari latar belakang infeksi rubella, ada faktor lain yang terlibat dalam

kejadian aborsi di ini daerah yang tak dikenal. 8ari segi CMV gM positif, ,34 dari perempuan

yang positif. !ebuah penelitian yang dilakukan pada 1anita hamil di $usia menunjukkan bah1a

hanya sedikit 1anita yang rentan terhadap infeksi CMV primer pada kehamilan dibandingkan

dengan 1anita hamil di Bropa %arat dan merika :tara ( ). !ebuah laporan dari rab !audi

pada ibu hamil memilliiki antibodi g# CMV 36, 4 ( ). 8ikarenakan gM positif menunjukkan

infeksi aktif, penemuan lain yang muncul dari penelitian ini adalah bah1a seropositifitas yang

terahir harus serius dipertimbangkan oleh pihak kesehatan masyarakat. 8ata saat ini yang

menunjukkan frekuensi infeksi primer CMV pada 1anita mendukung kesimpulan bah1a tes

skrining kehamilan secara rutin dibenarkan. Hal ini menimbulkan spekulasi bah1a orang&orang

di daerah Hamadan, ran tidak mengetahui akar transmisi CMV. 2leh karena itu, program rutinuntuk skrining CMV pada kasus antenatal masih menjadi kontroversi ( 6) sehingga tidak

disarankan oleh sistem kesehatan public dengan alasan rasio biaya A manfaat nya. $egresi

logistik univariat menunjukkan bah1a pekerjaan (" + , - ), kehamilan (" + , /) dan

tahun pasien merujuk (" 0 , ) secara signifikan berpengaruh terhadap CMV gM. 5, 4

pega1ai s1asta positif untuk CMV gM dibandingkan dengan pelajar, pega1ai pemerintah dan

pembantu rumah tangga dengan 4, ,64 dan 64 masing&masing (tidak ditampilkan). Hasil

analisis regresi logistik multivariate menunjukkan bah1a pekerjaan itu secara signifikan

beerpengaruh terhadap infeksi CMV 2$ (3 4 C. ) + ,5 ( , &6,7/)D ('abel ).

Hasil penelitian menunjukkan bah1a pembantu rumah tangga yang beresiko menderita

CMV ,5 kali lebih banyak dari pekerjaan lain. tu perbedaan yang signifikan dari persentase

yang tinggi dari gM positif perempuan pada pembantu rumah tangga mungkin karena tingkat

pendidikan yang lebih rendah. 8ata yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bah1a

mayoritas perempuan dalam penelitian ini adalah seronegatif terhadap CMVE @amun kehamilan

meningkatkan risiko terjadinya CMV pada 1anita hamil dengan /,/ 5 kali lebih banyak daripada

bukan 1anita hamil (#ambar ).

Page 6: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 6/9

#ambar $% "istribusi kasus CM&'IgM pada (anita di Hamadan, Iran menurut statuskehamilan pada tahun )**+-)**

Hal ini mungkin menunjukkan peranan hubungan seksual pada penularan infeksi CMV.Hal ini menunjukkan bah1a pengetahuan tentang perilaku berisiko tinggi, epidemiologi dan

patogenesis infeksi CMV perlu diberikan di Hamadan, ran. 8an juga, terdapat perbedaan yang

signifikan antara tahun belajar sehingga pada tahun 6 dan 6 7 persentase positif /,34

dibandingkan dengan 6 * dan 6 5 dengan 4 dan 6 3 dengan ,34 positif (#ambar 6). Hal

ini tetap menjadi pertanyaan terbuka dan perlu diklarifikasi.

#ambar )% "istribusi kasus CM&'IgM pada (anita di Hamadan, Iran menurut tahunlaporan pada tahun )**+-)**

$egresi logistik univariat menunjukkan bah1a usia (" + , ), daerah tempat tinggal ("

+ , /), kehamilan (" + , /), status perka1inan (" + , 66) dan tahun pasien merujuk ("

0 , ) memiliki efek yang signifikan pada rubella g#. @amun, analisis regresi logistik

Page 7: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 7/9

multivariate juga menunjukkan bah1a daerah tempat tinggal (2$ + ,55) dan usia (2$ + .*/)

secara signifikan berpengaruh terhadap infeksi rubella ('abel 6). 8alam penelitian ini ada

perbedaan yang signifikan antara kelompok usia yang berbeda sehingga rubella g# positif

3 , 4 terjadi pada 1anita kurang dari 7 tahun, sedangkan pada 1anita di kelompok usia /7&-5

tahun 7 ,54. 8an juga, tingkat seronegativitas pada 1anita kurang dari 7tahun dan pada

kelompok usia /7&-7 adalah masing&masing ,-4 dan 5, 4 (#ambar /).

#ambar % "istribusi kasus CM&'IgM pada (anita di Hamadan, Iran pada kelompok umur yang berbeda pada tahun )**+-)**

8engan kata lain, risiko kejadian untuk rubella adalah menurun pada usia yang lebih tua.

Hasil terakhir ini sejalan dengan vaksinasi rubella masyarakat yang mulai dilakukan di ran sejak tahun 6 / pada 1anita muda. !tatus seropositif secara bermakna dikaitkan dengan daerah

tempat tinggal. !ebagian besar di perkotaan (3/,/4) dan penduduk pedesaan (3*,/4) yang

diteliti ini memiliki latar belakang rubella. !edangkan seronegativity pada penduduk perkotaan

( ,-4) dua kali lebih tinggi dari penduduk pedesaan ( ,54) ('idak ditampilkan). Hal ini bisa

terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pencegahan rubella pada penduduk daerah

pedesaan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bah1a mayoritas perempuan di ba1ah penelitian ini

memiliki seropositif terhadap rubella. @amun, mengenai seronegativity, kehamilan

meningkatkan risiko kejadian rubella 6,- kali lebih tinggi dari pada bukan 1anita hamil yang

masih harus dijelaskan lebih lanjut (#ambar -).

Page 8: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 8/9

#ambar .% "istribusi kasus CM&'IgM pada (anita di Hamadan, Iran berdasarkankehamilan pada tahun )**+-)**

Mengingat status perka1inan, 1anita menikah adalah 6, kali memiliki imunitas rendah

daripada 1anita lajang (tidak ditampilkan). lasan tersebut tetap menjadi subyek perdebatan.

!eronegatifitas rubella hampir menurun selama periode studi sehingga pada tahun 6 3,

seronegativity itu menurun / kali dibandingkan dengan 6 * (#ambar ). Hal ini mungkin

menunjukkan program vaksinasi yang sukses di daerah ini yang telah dimulai sejak tahun 6 /.

#ambar +% "istribusi kasus CM&'IgM pada (anita di Hamadan, Iran berdasarkan tahun

melapor tahun )**+-)**"revalensi keseluruhan antibodi g# anti&rubella pada 1anita dalam penelitian ini adalah

3/,34. !esuai dengan vaksinasi umum massal yang telah dimulai dari tahun 6 / di @egara ini,

tingginya tingkat kekebalan mungkin menyoroti dampak yang cukup besar untuk meningkatkan

vaksinasi public di Hamadan, ran. !tudi lain di !hira?, ran menegaskan seropositif rubella di

kalangan 1anita adalah 3*,64 ( /). @amun, skrining untuk infeksi rubella harus disediakan

Page 9: Penilaian Faktor

8/16/2019 Penilaian Faktor

http://slidepdf.com/reader/full/penilaian-faktor 9/9

untuk 1anita ( 6) sebelum dan sesudah perka1inan. !ebuah laporan dari rab !audi pada 1anita

hamil menunjukkan adanya antibodi g# rubella sebanyak 3/,/4 ( ). !ebuah studi yang

dilakukan di "uerto $ico menunjukkan bah1a ,-4 dari perempuan rentan terhadap rubella ( -).

"enelitian serupa di badan, @igeria dilaporkan di - 1anita hamil rentan untuk malformasi

rubella kongenital ( ).

>eterbatasan yang dihadapi dalam penelitian ini yaitu adanya data yang hilang. Hal ini

menyebabkan kendala dalam membuat kesimpulan yang benar, tetapi tidak mengubah validasi

peneiitian ini. !angat penting untuk dicatat ada beberapa aspek penelitian yang bisa diamatipada

penelitian ini 1alaupun terdapat keterbatasan dalam penelitian. Fuga, penelitian ini merupakan

titik a1al untuk penelitian lebih lanjut.

:ntuk menghilangkan C$!, cakupan vaksinasi tinggi rutin adalah sangat penting (7).

8ata dalam penelitian ini meningkatkan harpan untuk kemungkinan terjadinya pendekatantersebut. 2leh karena itu, disarankan bagi pihak kesehatan setempat untuk melakukan upaya

lanjutan dalam bidang vaksinasi rubella kepada orang&orang yang tidak terpapar dan juga

meningkatkan jumlah vaksinasi rubella di seluruh bagian ran sebagai strategi pencegahan yang

paling rasional. !elain itu, penting untuk memberikan pengetahuan dan informasi pada 1anita

tentang risiko nfeksi rubella dan CMV selama kehamilan ( *). "endidikan ibu hamil tentang

rubella dan CMV adalah diperlukan, sehingga mereka dapat mengevaluasi risiko dan membuat

pilihan uji serologi.

8alam penelitian ini, menyajikn bukti yang menunjukkan keberhasilan upaya

menyeluruh mengenai pengendalian infeksi rubella. Hal ini telah dilakukan dalam beberapa

tahun terakhir dan harus dilanjutkan. %ersama dengan pengamatan yang dibahas sebelumnya ,

hal tersebut merupakan kesempatan bagi pihak kesehatan untuk menggunakan beberapa strategi

untuk memberikan upaya lebih lanjut dan kebijakan untuk mengontrol dan memprioritaskan

infeksi CMV di ran sebagai subjek penelitian intensif. 'emuan dari penelitian ini dapat

memberikan harapan, tetapi survei lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pendekatan

diagnostik kami di daerah lain di ran yang menunjukkan distribusi CMV dan infeksi rubella

secara luas.