116
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MAJENANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: YOHANES ANDI SETIAWAN 101424024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA … · 2020. 3. 5. · Penelitian ini tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika untuk meningkatkan proses pembelajaran,

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS XI IPA

SMA NEGERI 1 MAJENANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

YOHANES ANDI SETIAWAN

101424024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Alkhamdulillahirobbil ‘Alamin segala Puji dan Syukur kupanjatkan

Padamu Ya Allah, Tiada Dzat lain yang mampu memperteguh Hati

ini SelainMu

Bismillahirahmanirahim, Dengan ikhlas dan bangga kupersembahkan

karyaku ini untuk :

Kedua Orang Tuaku : Cahyono dan Ana Maria P

Sebagai rasa syukur dan terimakasih atas Doa, Cinta, Perhatian,

Bimbingan dan Dukungan serta harapan sampai hari ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRAK

Yohanes Andi Setiawan. 2017. Peningkatan Aktivitas dan Hasil

Belajar Siswa pada Pembelajaran Fisika Melalui Penerapan Metode

Demonstrasi Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Majenang. Skripsi.

Yogyakarta: Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini tentang penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran

Fisika untuk meningkatkan proses pembelajaran, aktivitas dan hasil belajar siswa

Kelas XI IPA 1 SMAN 1 Majenang. Subjek penelitian berjumlah 22 siswa.

Instrumen pengumpulan data yaitu, lembar observasi dan soal tes. Teknik

pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes. Metode analisis data

dalam penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Berdasarkan hasil

penelitian dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

pada pembelajaran Fisika materi Fluida Statis dengan penerapan metode

demonstrasi cukup efektif dan berhasil sehingga pelaksanaan proses pembelajaran

dapat berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode demontrasi membawa dampak yang positip dalam

pelaksanaan pembelajaran terutama pada peningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa.

Kata Kunci : demonstrasi, aktivitas, hasil belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRACT

Yohanes Andi Setiawan . 2017. Improvement of Student Activities and

Learning Outcomes in Physics Learning Through Application of Student

Demonstration Method XI Science Class SMA Negeri 1 Majenang. Thesis.

Physic Education Study Program, Department of Education and Natural Sciences,

Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University,

Yogyakarta.

This research is about the implementation of demonstration method in

Physics learning to improve learning process, activity and student learning result

of Class XI IPA 1 SMAN 1 Majenang. Subjects were 22 students. The

instruments of data collection are observation sheet and test question. Data

collection techniques used observation and test techniques. Method of data

analysis in this study using qualitative data analysis. Based on the results of this

study, it can be concluded that the Learning Implementation Plan (RPP) in

Physics Fluid Static learning with the application of demonstration method is

quite effective and successful so that the implementation of the learning process

can be run in accordance with the learning objectives. Implementation of learning

by using the method of demonstration brings a positive impact in the

implementation of learning, especially on improving student activity and learning

outcomes.

Keywords: demonstration, activity, learning outcomes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kepada Allah SWT yang dengan segenap rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penelitian

dan penulisan skripsi dengan judul

“Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Fisika Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Siswa Kelas XI IPA SMA

Negeri 1 Majenang”

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen Pendamping

Akademik, yang selalu membimbing, memberi dukungan dan tempat

berkeluh kesah selama mengikuti perkuliahan.

2. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dosen pembimbing, yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan dengan sabar memberikan bimbingan,

saran serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x

3. Dr. Ign. Edi Santosa, M.S. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika,

atas semua saran, masukan dan nasehat yang berguna dalam penyelesaian

skripsi ini.

4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika, atas didikan dan

pengetahuan kepada penulis.

5. Segenap staff karyawan sekretariat JPMIPA atas segala bantuan yang telah

diberikan.

6. Kedua orang tuaku, atas segala bimbingan, dukungan, kasih sayang, dan

doa yang tulus kepada penulis.

7. Kepala sekolah SMA N 1 Majenang yang telah berkenan memberikan ijin

dan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak Dede Ruslan M., S.Pd selaku guru Fisika SMA N 1 Majenang yang

berkenan membimbing, mendukung dan membantu selama peneliti

melaksanakan penelitian.

9. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2010 atas kebersamaan dalam

suka maupun duka.

10. Teman-teman Rumah Damai 15 (Andre, Sugiarto, Wahyu, Fahmi, Riko,

Satria, Jae, Ayob) yang selalu memberikan dukungan dan motivasi

kepada penulis.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuan,

bimbingan, dan dukungannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………..…………….i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………..…………..ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………..………..iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………...…………….iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………...……………..v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA…....…......vi

ABSTRAK………………………………………………………………...…….vii

ABSTRACT……………………………………………………………….........viii

KATA PENGANTAR………………………………………………………........ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………..……..xii

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………..…….xiv

DAFTAR TABEL………………………………………………………………xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………………….5

C. Rumusan Masalah…………………………………………………………5

D. Tujuan Penelitian………………………………………………………….5

E. Manfaat Penelitian………………..……………………………………….6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Aktivitas Belajar Siswa……………………………………………………8

B. Hasil Belajar……………………………………………………………...10

C. Metode Demonstrasi……………..………………………………………16

D. Materi Fluida Statis………………………………………………………23

E. Kerangka Berpikir………………………………………………………..31

F. Hipotesis Tindakan……………………………………………………….33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian………………………………………………………...34

B. Metode dan Rancangan Penelitian…………………………………….…34

C. Subjek Penelitian…………………………………………………………35

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data……………..………………………35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

E. Teknik Analisa Data…………………………….……………………....36

F. Prosedur Pembelajaran Menggunakan Metode Demontrasi…….…...….39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian……………………………………………….……..42

B. Data Penelitian dan Analisa Data………………………………….…....43

C. Hasil Penelitian…………………………………………………….….....50

D. Pembahasan……………………………………………………………...52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan...…………………………………………………………….55

B. Saran……………………………………………………………………..55

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………...…57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A.1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian……………………...60

Lampiran B.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………………61

Lampiran B.2. Lembar Kerja Guru……………………………………..……...75

Lampiran B.3. Soal dan Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test………………..83

Lampiran C.1. Lembar Observasi Kegiatan Aktivitas Siswa ………………….90

Lampiran C.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Siswa (Kondisi Awal)…94

Lampiran C.3. Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Siswa (Penelitian)……..96

Lampiran C.4. Daftar Nilai Pre-test Fluida Statis……………………………..98

Lampiran C.5. Daftar Nilai Post-test Fluida Statis……………………………100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Pre-test Materi Fluida Statis…………………….43

Tabel 4.2. Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal………………………..44

Tabel 4.3. Rekapitulasi Nilai Test Formatif/Post-test Materi Fluida Statis….....47

Tabel 4.4. Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis…....48

Tabel 4.5. Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada Pembelajaran Fisika

Sebelum dan Sesudah Menngunakan Metode Demonstrasi…………………....50

Tabl 4.6. Rekapitulasi Peningktan Aktivitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Fisika Sebelum dan Sesudah Menggunakan Metode Demonstrasi…………….51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar IPA tidak hanya menekankan pada hasil akhir yang berupa nilai

yang diberikan oleh guru, tetapi juga disertai dengan adanya proses ilmiah dan

sikap ilmiah yang menyertai proses kegiatan belajar mengajar (KBM). Hal ini

menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar IPA untuk mengembangkan

berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat untuk mengajar

IPA, khususnya Fisika. Pada dasarnya tidak ada pendekatan dan metode

pembelajaran yang benar-benar tepat, sebab setiap pendekatan dan metode

pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Pada umumnya guru

hanya menggunakan metode ceramah dan pendekatan konsep secara terus

menerus sehingga berkesan sangat membosankan. Seperti yang diungkapkan

oleh Handy Susanto (2006:47), yang menyatakan bahwa “…masih banyak

guru-guru yang menggunakan pola mengajar yang tradisional yaitu hanya

mengajar menggunakan metoda ceramah dan bersifat satu arah (guru bicara,

siswa mendengar) ”. Untuk dapat membangkitkan, meningkatkan, dan

memelihara motivasi belajar siswa maka guru perlu mengemas proses

pembelajaran dengan pendekatan dan metode yang tepat sesuai dengan

karakteristik materi yang diajarkan.

Kebosanan siswa terhadap proses pembelajaran yang diterapkan guru

dapat menimbulkan aktivitas belajar menurun, yang menyebabkan hasil

belajar siswa menjadi tidak optimal. Aktivitas merupakan keadaan internal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

yang dapat membangkitkan, mengarahkan dan menjadi landasan perilaku

seseorang dalam mencapai suatu tujuan. Dalam kegiatan belajar, aktivitas

dapat dikatakan sebagai penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan

kegiatan belajar sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Aktivitas

merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan siswa

dalam proses belajar. Aktivitas dapat berasal dari dalam siswa (aktivitas

intrinsik) dan dari luar siswa (aktivitas ekstrinsik). Hasil belajar akan menjadi

optimal, kalau ada aktivitas. Namun, keberhasilan proses belajar mengajar

tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas belajar saja. Keberhasilan siswa dalam

belajar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, secara garis besar adalah faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari

dalam diri siswa, yaitu keadaan/ kondisi siswa baik secara jasmani maupun

rohani misalnya kecerdasan, sikap, bakat, dan aktivitas. Faktor yang ada di

luar individu disebut faktor eksternal, antara lain faktor keluarga, faktor

sekolah seperti metode pengajaran, dan faktor lingkungan.

Berdasarkan hasil observasi awal di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang diperoleh data tes studi awal ternyata dari 22 orang siswa kelas

XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang sebanyak 17 orang siswa atau sebesar

77,27% memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan

hanya sebanyak 5 orang siswa atau sebesar 22,73% siswa yang memperoleh

nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan perolehan nilai rata-

rata secara klasikal mencapai angka 62,45. Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

(KKM) untuk pelajaran Fisika di SMA N 1 Majenang sendiri adalah sebesar

69.

Dalam pembelajaran Fisika di SMA Negeri 1 Majenang dijumpai fakta-

fakta yang menyebabkan hasil belajar kurang memuaskan antara lain kesulitan

siswa dalam memahami materi yang diajarkan guru, siswa sering mencari

kesibukan sendiri dan cenderung tidak memperhatikan, kurangnya minat siswa

terhadap pembelajaran Fisika.

Metode yaitu cara yang digunakan guru, yang menjalankan fungsinya,

merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa

macam metode pembelajaran, diantaranya: metode demonstrasi, eksprimen,

ceramah, tanya jawab, diskusi, dan lain-lain. Salah satu metode yang dapat

digunakan dalam pembelajaran Fisika adalah metode demonstrasi. Dalam

penyajiannya, metode ini menggunakan alat-alat peraga dan dilengkapi

penjelasan lisan untuk menjelaskan dan menunjukkan suatu konsep, prinsip,

dan hukum dalam pembelajaran IPA khususnya Fisika.

Metode pembelajaran demonstrasi merupakan salah satu tipe metode

pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan

minat dan hasil belajar siswa. Metode pembelajaran demonstrasi memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membangun rasa percaya diri, berpikir,

menjawab, ikut berpartisipasi dalam pembelajaran dan saling membantu satu

sama lain dalam memahami materi Fisika. Dalam metode pembelajaran

demonstrasi guru berperan aktif dalam mengawasi kelas dan memberikan

bimbingan secara kelompok ataupun individu. Penerapan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

pembelajaran demonstrasi diharapkan mampu membuat siswa lebih aktif dan

menerima materi pelajaran dengan baik.

Melalui metode demonstrasi dimungkinkan tercipta suatu kegiatan

pembelajaran yang menyenangkan karena siswa belajar dalam suasana

lingkungan belajar yang nyaman, santai, dan menyenangkan. Selain itu, siswa

juga dapat terlibat dalam pendalaman konsep melalui demonstrasi yang

dilakukan guru maupun siswa. Karena kondisi yang menyenangkan ini maka

secara otomatis akan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar.

Sedangkan dengan pendekatan ketrampilan proses melalui metode

demonstrasi akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati

sehingga mendapat gambaran yang jelas tentang apa yang dipelajari, dan

akhirnya dapat menyimpulkan sendiri konsep yang sedang dipelajari. Hal

inilah yang akan membuat siswa merasa senang belajar Fisika dan pada

akhirnya akan membuat mereka paham dengan konsep-konsep Fisika.

Pembelajaran IPA di Sekolah Menengah Atas (SMA) sebaiknya disajikan

dengan kegiatan yang menyenangkan yang disesuaikan dengan kondisi siswa.

Dari penjelasan di atas maka peneliti berusaha untuk mengatasi

masalah-masalah yang timbul agar proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik sehingga hasil belajar siswa dapat tercapai dengan maksimal.

Salah satu metode pembelajaran yang akan digunakan untuk mengatasi

masalah yang ada adalah metode demonstrasi. Diharapkan penerapan metode

demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

pembelajaran Fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

B. Identifikasi Masalah

Dari penjelasan pada latar belakang di atas maka dapat teridentifikasi

beberapa permasalahan pembelajaran yang muncul, diantaranya :

1. Siswa tidak memahami konsep fluida statis

2. Proses pembelajaran kurang memberikan kesempatan kepada siswa

untuk aktif berinteraksi dengan guru dan materi pelajaran sehingga

siswa cenderung pasif sementara gurunyalah yang aktif (teacher

centered)

3. Kurangnya minat siswa terhadap pelajaran Fisika

C. Rumusan Masalah

Agar penelitian memiliki arah yang jelas, maka diperlukan suatu

rumusan masalah yang dijadikan penuntun terhadap pelaksanaan penelitian.

Adapun rumusan masalahnya adalah :

1. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang dalam

pembelajaran Fisika materi fluida statis?

2. Bagaimana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang dalam

pembelajaran Fisika materi fluida statis?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka ditetapkan tujuan dari

pelaksanaan penelitian ini adalah untuk :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1. Mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang dalam pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

pada mata pelajaran Fisika materi fluida statis.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

metode demonstrasi pada mata pelajaran Fisika materi fluida statis.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran mengenai penerapan metode demonstrasi dalam

pembelajaran Fisika khususnya pada materi fluida statis.

b. Menambah khasanah pengembangan pengetahuan mengenai

pembelajaran Fisika khususnya pada materi fluida statis dengan

menggunakan metode demonstrasi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran Fisika materi fluida statis

meningkat.

2) Hasil belajar siswa meningkat pada pembelajaran Fisika materi

fluida statis.

b. Bagi Guru

1) Menambah pengetahuan tentang penerapan metode demonstrasi

sebagai metode pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

2) Guru lebih termotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran

yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran akan lebih

menarik.

c. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan

proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan kualitas

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Aktivitas Belajar Siswa

Istilah aktivitas sering dikenal dalam kehidupan sehari-hari yang

bermakna kegiatan. Di jelaskan bahwa "Activity is being active or lively,

when a man is over seventy last time of full us usually past," Artinya:

Aktivitas mengerjakan sesuatu kegiatan dengan aktif, di mana seseorang

mempergunakan waktunya semuanya selalu berhasil. Sedangkan belajar

atau learning dapat didefenisikan : "Learning Is a relatively permanent

change In behavioral tendency and is the result of reinforced practice,"

(John P. De Cacco, 1996:243) Yang bermaksud: Belajar adalah perubahan

yang relatif tetap dalam kecenderungan berpusat dan ia membawa hasil

kenyataan yang kuat. Pendapat lain tentang belajar berbunyi : "Belajar

adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri

sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,

kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian ( Purwanto, 1985: 81)

Sardiman (2004:100) menyatakan bahwa aktivitas belajar

merupakan aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan

belajar keduanya saling berkaitan. Oemar Hamalik (2009: 179)

menyatakan bahwa aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan

oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar dapat terwujud

apabila siswa terlibat belajar secara aktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

Dalam proses pembelajaran, aktivitas merupakan salah satu faktor

penting, karena aktivitas merupakan proses pergerakan secara berkala

dan tidak akan tercapainya proses pembelajaran yang efektif apabila

tidak adanya aktivitas. Seperti yang diungkapkan oleh Dave Meiner

(dalam Iis Indraeni 2009:10) bahwa “belajar berdasar aktivitas berarti

bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera

sebanyak mungkin, sehingga dapat membuat seluruh tubuh dan fikiran

terlibat dalam proses belajar mengajar”

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

aktivitas belajar siswa adalah bergerak aktif secara berkala yang

melibatkan fisik, pikiran dan semua indera yang berhubungan dengan

proses pembelajaran. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh

sebab itulah aktivitas dikatakan asas yang sangat penting dalam

pembelajaran.

Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran merupakan hal yang

penting. Adanya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar membawa nilai

yang besar bagi pembelajaran. Aktivitas belajar yang maksimal akan

menunjukkan bahwa pembelajaran berlangsung dengan baik dan optimal,

sehingga pembelajaran lebih berkualitas.

Moetesory (Sardiman, 2004:95) berpendapat bahwa yang lebih

banyak melakukan aktivitas dalam pembentukan diri adalah anak itu

sendiri, sedangkan guru hanya memberikan bimbingan dan perencanaan

segala kegiatan yang akan diperbuat oleh siswa. Dari pandangan tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

siswa harus aktif dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hal tersebut,

dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar itu

tidak mungkin berjalan dengan baik. Berdasarkan pengertian diatas dapat

ditarik kesimpulan bahwa aktivitas belajar adalah kegiatan siswa yang

berlangsung dalam interaksi atau hubungan dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, keterampilan,

dan nilai sikap yang bersifat tetap.

Adapun penilaian hasil afektif berupa skala sikap. Sikap tersebut

dapat dilihat dalam :

1. Kemampuan dalam menerima pelajaran

2. Perhatian terhadap pelajaran

3. Keinginan mendengar dan mencatat uraian guru

4. Penghargaan terhadap guru

5. Hasrat bertanya kepada guru

6. Kemauan mempelajari bahan lebih lanjut kemauan

menerapkan hasil pelajaran

7. Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikan

B. Hasil Belajar

Dalam proses pendidikan, belajar merupakan hal utama yang

terjadi di sekolah. Slameto (2010 : 1) mengatakan bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana

proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik. Menurut Gagne

(dalam Ahmad Susanto, 2012), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat

pengalaman. Bagi Gagne, belajar dimaknai sebagai suatu proses untuk

memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan

tingkah laku. Selain itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai

suatu upaya memperoleh pengetahuan atau keterampilan melalui instruksi.

Slameto (2010 : 2) menjelaskan belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Jadi dapat disimpulkan dari beberapa

pendapat para ahli di atas bahwa belajar merupakan suatu proses yang

terjadi pada individu yang menyebabkan perubahan pengetahuan, tingkah

laku serta keterampilan sebagai hasil dari suatu pengalaman yang mereka

peroleh.

Hasil belajar merupakan hal yang terpenting yang selalu

diperhatikan setiap orang dalam belajar. Hasil belajar merupakan hasil

perkembangan peserta didik dalam memahami dan menerima pelajaran di

dalam kelas. Menurut Nana Sudjana (1989 : 3) hasil belajar siswa pada

hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Hasil belajar yang diperoleh

siswa berbeda-beda sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Hasil

belajar yang di peroleh siswa disini merupakan hasil dari pemahaman

belajar yang mereka peroleh saat menerima pelajaran di kelas. Secara

sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

pembelajaran atau kegiatan instruksional, biasanya guru menetapkan

tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil

mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional.

Kemampuan prestasi belajar siswa tidak saja diukur dari tingkat

penguasaan ilmu pengetahuan, tetapi juga sikap dan keterampilan.

Nasution (2000:35), mengemukakan bahwa “Hasil belajar adalah

suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai

pengetahuan, tetapi membentuk kecakapan dan pengahayatan dalam

diri pribadi individu yang belajar.”. Hasil belajar adalah kemampuan

yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil

belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses

penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru

tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan

belajarnya melalui kegiatan belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono

(2007:213) mengungkap bahwa hasil belajar merupakan hal yang dapat

dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi

siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang

lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.

Hasil belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar dibagi menjadi

tiga macam hasil belajar yaitu : Keterampilan dan kebiasaan,

pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita yang masing-masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah

(Nana Sudjana, 2004:22).

Berdasarkan pengertian tersebut maka hasil belajar merupakan

tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti satu kegiatan

pembelajaran yang ditunjukkan dalam beberapa bentuk perubahan

tingkah laku. Perubahan tingkah laku tersebut berupa pengetahuan

(kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor). Hal ini sesuai

dengan pendapat Benyamin Bloom (2007:85) yang mengemukakan bahwa

yang diukur dalam penilaian hasil belajar adalah:

1. Aspek kognitif mencakup : pengetahuan (recaling) kemampuan

mengingat, pemahaman (comprehention) kemampuan memahami,

aplikasi (application) kemampuan penerapan, analisis (anazlysis)

kemampuan menganalisa informasi yang luas menjadi bagian-bagian

yang kecil, sintesis (syntesis) kemampuan menggabungkan beberapa

informasi menjadi suatu kesimpulan, evaluasi (evaluating)

kemampuan mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang

buruk memutuskan untuk mengambil tindakan tertentu.

2. Aspek afektif mencakup : menerima (receiving) termasuk kesadaran

keinginan untuk menerima stimulus, respon, kontrol dan seleksi

gejala atau rangsangan dari luar, menanggapi (responding) reaksi

yang diberikan ketepatan aksi, perasaan, kepuasan dan lain-lain,

menilai (evaluating ) kesadaran menerima norma, sistem nilai dan

lain-lain,mengorganisasi (organization), membentuk watak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

(characterization) sistem nilai yang terbentuk mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah laku.

3. Aspek psikomotor mencakup : meniru (perception), menyusun

(manipulating), melakukan dengan prosedur (precision), melakukan

dengan baik dan tepat (articulating), melakukan tindakan secara

alami (naturalization).

Keberhasilan suatu pembelajaran dilihat dari perubahan perilaku

siswa sebagai hasil belajar. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan

belajar siswa antara lain :

1. Tujuan

Tujuan adalah pedoman sekaligus sasaran yang akan dicapai

dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran dapat

berhasil berpangkal dari jelas tidaknya perumusan tujuan

pembelajaran.

2. Guru

Guru adalah tenaga pengajar yang memberi atau mentransfer

ilmu pengetahuan serta mendidik dan membimbing anak didiknya

di sekolah. Guru adalah orang yang berpengalaman dalam bidang

profesinya dengan keilmuan yang dimilikinya akan menentukan

keberhasilan suatu proses pembelajaran dan keberhasilan belajar

siswa yaitu hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

3. Anak didik (siswa)

Anak didik (siswa) adalah orang yang sengaja datang ke

sekolah dengan tujuan untuk belajar agar menjadi orang yang

berilmu dan pintar sebagai bekal dikemudian hari. Faktor dari

dalam diri siswalah yang menentukan dan sangat berpengaruh

terhadap hasil belajarnya.

4. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan proses belajar mengajar adalah terjadinya interaksi

antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru harus dapat

menciptakan suasana belajar yang kondusif sehingga siswa merasa

senang dan berminat untuk belajar. Penggunaan metode, teknik dan

strategi mengajar yang tepat akan mempengaruhi keberhasilan proses

pembelajaran sehingga hasil belajar yang diharapkan dari siswa akan

dicapai.

5. Bahan dan alat evaluasi

Bahan evaluasi adalah suatu bahan atau materi yang

terdapat di dalam kurikulum yang akan dipelajari oleh siswa. Suatu

materi pelajaran harus dikemas sedemikian rupa agar siswa tertarik

untuk mempelajarinya. Alat evaluasi adalah alat yang digunakan

untuk mengukur keberhasilan belajar siswa baik berupa tes atau non

tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

C. Metode Demonstrasi

1. Pengertian Metode Demonstrasi

Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti

pertunjukan. Maka model pembelajaran dengan demonstrasi diartikan

sebagai model mengajar dengan pendekatan visual agar siswa dapat

mengamati proses, informasi, peristiwa, alat dalam pelajaran Fisika.

Tujuannya sangat jelas agar siswa lebih memahami bahan yang

diajarkan lewat suatu kenyataan yang dapat diamati sehingga mudah

mengerti. Siswa lewat demonstrasi dapat mengamati sesuatu yang nyata

dan bagaimana cara bekerjanya proses tersebut. (Suparno, 2007:142)

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara

memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu

kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media

pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang

sedang disajikan” (Muhibbin Syah, 2000:22).

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, (2000:2) bahwa “metode

demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan

sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan

bahan pelajaran”. Menurut Syaiful (2008:210) metode demonstrasi ini

lebih sesuai untuk mengajarkan bahan-bahan pelajaran yang merupakan

suatu gerakan-gerakan, suatu proses maupun hal-hal yang bersifat rutin.

Dengan metode demonstrasi peserta didik berkesempatan

mengembangkan kemampuan mengamati segala benda yang sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan

yang diharapkan.

2. Mengapa Demonstrasi Digunakan untuk Mengajar

Menurut Paul Suparno (2007:143) banyak guru suka menggunakan

demonstrasi dalam mengajarkan Fisika karena alasan-alasan berikut :

a. Murah karena peralatan yang disediakan sedikit, sedangkan

dalam praktikum biayanya lebih mahal karena peralatannya

banyak. Untuk sekolah yang tidak kaya jelas model demonstrasi

lebih mudah dibuat.

b. Peralatan yang dipunyai sekolah sedikit sehingga tidak dapat

untuk praktikum. Kadang juga ada peralatan yang sulit dicari

maka paling mudah diajarkan dengan demonstrasi.

c. Dalam pelaksanaan demonstrasi tidak makan waktu lama seperti

dalam praktikum karena semua dilakukan oleh guru sendiri,

maka tidak menghabiskan waktu pelajaran.

d. Guru tetap dapat memberikan pertanyaan rangsangan pada

siswa untuk berpikir kritis.

e. Bila hanya ingin menunjukan kegunaan suatu alat lebih baik

demonstrasi saja, cepat dan kadang lebih jelas.

3. Tahapan Metode Demonstrasi

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

1) Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah

proses demonstrasi berakhir.

2) Mempersiapkan garis besar langkah-langkah demonstrasi yang

akan dilakukan.

3) Melakukan uji coba demonstrasi yang akan dilaksananakan

sebelum melaksanakannya di kelas, agar tidak terjadi kekeliruan

berkaitan dengan materi pembelajaran dan juga tujuan dari

demonstrasi yang dilakukan.

b. Tahap Pelaksanaan

1) Langkah pembukaan.

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang

harus diperhatikan, di antaranya :

(a) Mengatur tempat duduk yang memungkinkan semua siswa

dapat memperhatikan dengan jelas apa yang didemonstrasikan.

(b) Mengemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa.

(c) Mengemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan

oleh siswa, misalnya siswa ditugaskan untuk mencatat hal-

hal yang dianggap penting dari pelaksanaan demonstrasi.

2) Langkah pelaksanaan demonstrasi.

(a) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang

merangsang siswa untuk berpikir, misalnya melalui

pertanyaan-pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga

mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan demonstrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

(b) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari

suasana yang menegangkan.

(c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya

demonstrasi dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

(d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif

memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari

proses demonstrasi itu.

3) Langkah mengakhiri demonstrasi.

Apabila demonstrasi selesai dilakukan, proses pembelajaran

perlu diakhiri dengan memberikan tugas-tugas tertentu yang ada

kaitannya dengan pelaksanaan demonstrasi dan proses

pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini diperlukan untuk

meyakinkan apakah siswa memahami proses demonstrasi itu

atau tidak. Selain memberikan tugas yang relevan, ada

baiknya guru dan siswa melakukan evaluasi bersama tentang

jalannya proses demonstrasi itu untuk perbaikan selanjutnya.

4) Tindak Lanjut

Di akhir pembelajaran setelah siswa diberi tugas, peneliti

memeriksa hasil pekerjan siswa untuk dapat menyimpulkan

sejauh mana tujuan yang di tentukan dapat tercapai.

4. Yang Perlu Diperhatikan Selama Demonstrasi.

Menurut Paul Suparno (2007:144) secara rinci menekankan apa

yang perlu diperhatikan selama guru melakukan demonstrasi, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

a. Demonstrasi supaya sungguh jelas dapat dilihat oleh siswa.

Bila siswa, terlebih yang duduk dibelakang tidak melihat,

mereka diminta maju kedepan.

b. Bicaralah yang keras sehingga siswa dapat mendengar apa

yang anda katakan.

c. Libatkan siswa dalam proses, misalnya ikut mengamati,

mengukur, mecatat hasil dll.

d. Mulailah dengan pertanyaaan awal, suruh siswa membuat

hipotesis, baru mulai ditunjukan jalannya demonstrasi.

e. Jelaskan apa yang anda lakukan , tujuannya, dan prosesnya.

f. Bila anda bertanya kepada siswa, beri waktu mereka untuk

berpikir dulu.

g. Gunakan papan tulis untuk menulis tujuan dari demo itu

sehingga siswa menjadi jelas dan dapat berpikir secara

terfokus.

h. Dalam mengambil kesimpulan, biarkan siswa

menyimpulkan lebih dulu.

i. Kadang demonstrasi perlu diulang beberapa kali agar jelas

bagi siswa.

j. Dalam pelaksanaan perlu step by step, jangan loncat-loncat

sehingga siswa dapat menangkap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2008:211) kelebihan dan

kekurangan metode demonstrasi adalah sebagai berikut :

a. Kelebihan metode demonstrasi

1) Perhatian siswa dapat dipusatkan pada hal-hal yang dianggap

penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati

secara teliti. Di samping itu, perhatian siswa pun lebih mudah

dipusatkan kepada proses belajar mengajar dan tidak kepada yang

lainnya.

2) Dapat membimbing siswa ke arah berpikir yang sama dalam satu

saluran pikiran yang sama.

3) Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam

waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi

dengan waktu yang pendek.

4) Dapat mengurangi kesalahan-kesalahn bila dibandingkan dengan

hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan

gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.

5) Karena gerakan dan proses dipertunjukan maka tidak memerlukan

keterangan-keterangan yang banyak.

6) Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan

dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

b. Kekurangan metode demonstrasi

1) Derajat visibilitasnya kurang, peserta didik tidak dapat melihat

atau mengamati keseluruhan benda atau peristiwa yang

didemonstrasikan kadang-kadang terjadi perubahan yang tidak

terkontrol.

2) Untuk mengadakan demonstrasi digunakan ala-alat yang khusus,

kadang-kadang alat itu susah didapat. Dalam mengadakan

pengamatan terhadap hal-hal yang didemonstrasikan diperlukan

pemusatan perhatian. Dalam hal ini banyak diabaikan oleh peserta

didik.

3) Tidak semua hal dapat didemonstrasikan di kelas.

4) Kadang-kadang hal yang didemonstrasikan di kelas akan berbeda

jika proses itu didemonstrasikan dalam situasi nyata atau

sebenarnya.

5) Agar demonstrasi mendapatkan hasil yang baik diperlukan

ketelitian dan kesabaran.

Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap

pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk

pengertian dengan baik dan sempurna. Selain itu siswa dapat

mengamati dan memperhatikan apa yang diperlihatkan selama pelajaran

berlangsung.

Metode demonstrasi baik digunakan untuk mendapatkan

gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

proses mengatur sesuatu, proses membuat sesuatu, proses bekerjanya

sesuatu proses mengerjakan atau menggunakannya, komponen-

komponen yang membentuk sesuatu, membandingkan suatu cara

dengan cara lain untuk mengetahui atau melihat kebenaran sesuatu.

D. Materi fluida statis

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat

dimampatkan) jika diberi tekanan. Jadi yang termasuk kedalam fluida

adalah zat cair dan gas. Perbedaan antara zat cair dan gas adalah terletak

pada ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair

tidak dapat dimampatkan. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas

fluida statis/ hidrostatika yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida / zat

alir yang diam (tidak bergerak) dan fluida dinamis/hidrodinamika yaitu

ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak.

1. Fluida Statis

Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat

fluida dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis

diantaranya massa jenis, tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas, dan

viskositas

a. Massa Jenis

Setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta

merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran

kerapatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis. Massa

jenis merupakan pengukuran massa setiap volume benda. Semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

tinggi massa jenis sebuah benda maka semakin besar juga massa

pada setiap volumenya. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per

meter kubik (kg/m3). Secara matematis massa jenis dapat ditulis

seperti berikut :

ρ = m / V …………..( 1 )

Keterangan :

ρ : Massa Jenis ( kg/m3 )

m : massa ( kg )

V : Volume ( m3 )

b. Tekanan Hidrostatis

Tekanan merupakan gaya yang bekerja secara tegak lurus pada

suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut.

Secara matematis persamaan tekanan dapat ditulis seperti berikut

P = F / A …………….( 2 )

Keterangan :

P : tekanan ( N/m2 = pascal )

F : gaya ( N )

A : luas permukaan (m2)

Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan ( P )

berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya

bekerja. Jadi untuk besar gaya yang sama luas bidang yang kecil

akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang

yang besar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak.

Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatu titik didalam fluida

diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada diatas titik tersebut.

Gambar 2.1

Perhatikan gambar 2.1, jika besarnya tekanan hidrostatis

pada dasar tabung adalah P, menurut konsep tekanan besarnya P

dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan

luas permukaan bejana (A)

P = 𝐹

𝐴 =

𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎 ………( 3 )

Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida

dengan percepatan gravitasi bumi sehingga P = 𝑚𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎𝑔

𝐴 . Oleh

karena m = ρ V, maka persamaan tekanan oleh fluida dituliskan

sebagai P = 𝜌 𝑉 𝑔

𝐴 …………..( 4 )

Volume fluida didalam bejana merupakan hasil perkalian

antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana

(h), oleh karena itu persamaan tekanan didasar bejana akibat fluida

setinggi h dapat dituliskan menjadi

P = 𝜌 (𝐴ℎ) 𝑔

𝐴 = ρ h g ……………. ( 5 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan 𝑃ℎ

persamaan nya dituliskan sebagai berikut 𝑃ℎ = ρ g h ………..( 6 )

Keterangan :

𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (N/m2)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

g = percepatan gravitasi (m/𝑠2

h : kedalaman titik dari permukaan fluida (m)

Semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan udara akan

semakin berkurang. Sebaliknya, semakin dalam anda menyelam

dari permukaan laut, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah.

Hal ini disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan

zat cair. Lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya

ketinggian dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan

berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair,

massanya akan semakin besar seiring dengan bertambahnya

kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah

jika kedalaman bertambah.

c. Tekanan total

Gambar 2.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Perhatikan gambar 2.2, sebuah tabung diisi dengan fluida setinggi

h, pada permukaaan fluida yang terkena udara luar, bekerja tekanan udara

luar yang dinyatakan dengan P. jika tekanan udara luar ikut

diperhitungkan, besarnya tekanan total pada satu tititk didalam fluida

adalah 𝑃𝐴 = 𝑃𝑜 + ρ g h ………..( 7 )

Dengan 𝑃𝑜 = tekanan udara luar =1.013 x 105 N/𝑚2

𝑃𝐴 = tekanan total di titik A (tekanan mutlak)

d. Hukum utama hidrostatis

Hukum utama hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang

berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki

tekanan total yang sama.

Gambar 2.3

Persamaan hukum utama hidrostatis dapat diturunkan dengan

memperhatikan gambar 2.3. Misalkan pada suatu bejana berhubungan

dimasukan dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda yaitu 𝜌1 dan 𝜌2.

Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian ℎ2 dan fluida 1 memiliki

ketinggian ℎ1 .

Tekanan total dititik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan

tekanan hidrostatis, besarnya tekanan dititik A dan titik B bergantung pada

massa jenis fluida dan ketinggian fluida didalam tabung. Secara matematis

persamaanya dapat ditulis sebagai berikut

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵

𝑃0 + 𝜌1 g ℎ1 = 𝑃0+ 𝜌2 g ℎ2

𝜌1 ℎ1 = 𝜌2 ℎ2 ………………..( 8 )

Dengan ℎ1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1

ℎ2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2

𝜌1 = massa jenis fluida 1

𝜌2 = massa jenis fluida 2

e. Hukum pascal

Apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah

ruang tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke

segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan.

Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Pascal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

Gambar 2.4

Secara analisis sederhana hukum pascal dapat digambarkan seperti

gambar 2.4. Tekanan oleh gaya sebesar 𝐹1terhadap pipa 1 yang memiliki

luas penampang pipa 𝐴1, akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat

sebesar 𝐹2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa 𝐴2 dengan

besar tekanan yang sama.

Secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut

𝑃1 = 𝑃2 ………………….. ( 9 )

𝐹1

𝐴1 =

𝐹2

𝐴2 …………………. ( 10 )

Dengan

𝐹1 = gaya pada pengisap pipa 1

𝐴1 = Luas penampang pengisap pipa 1

𝐹2 = gaya pada pengisap pipa 2

𝐴2 = Luas penampang pengisap pipa 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

f. Hukum Archimedes

Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau

seluruhnya kedalam fluida, akan mengalami gaya keatas. Besar gaya ke

atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh

benda. Secara matematis hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut

𝐹𝐴 = 𝜌𝑓𝑉𝑓 𝑔 ……………………. ( 11 )

Dengan

𝐹𝐴 = gaya keatas ( N)

𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/𝑚3)

𝑉𝑓= Volume fluida yang dipindahkan( 𝑚3)

g = percepatan gravitasi (m/𝑠2)

Besarnya gaya keatas yang dialami benda didalam fluida

bergantung pada massa fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan

percepatan garvitasi bumi

Suatu benda yang berada didalam fluida dapat terapung, melayang,

atau tenggelam

a) Terapung

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan terapung jika

massa jenis benda lebih kecil daripaa massa jenis fluida (𝜌𝑏 < 𝜌𝑓 ).

Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi

persamaan berikut

𝜌𝑏 = 𝑉𝑏𝑓

𝑉𝑏 𝜌𝑓 atau 𝜌𝑏 =

ℎ𝑏𝑓

ℎ𝑏 𝜌𝑓 ……………………( 12 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Dengan

𝑉𝑏𝑓 = volume benda yang tercelup dalam fluida (𝑚3 )

𝑉𝑏 = volume benda (𝑚3)

ℎ𝑏𝑓 = tinggi benda yang tercelup ked ala fluida (m)

ℎ𝑏 = tinggi benda (m)

𝜌𝑏 = massa jenis benda (kg/𝑚3)

𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/𝑚3)

b) Melayang

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan melayang jika

massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida (𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 )

……( 13 )

c) Tenggelam

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan tenggelam

jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida (𝜌𝑏

> 𝜌𝑓 ). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang

didalam fluida tersebut, berat banda akan menjadi

𝑤𝑏𝑓 = w- 𝐹𝐴 atau 𝑤𝑏𝑓 = (𝜌𝑏 - 𝜌𝑓 ) 𝑉𝑏 g ………………. ( 14 )

Dengan

𝑤𝑏𝑓 = berat benda dalam fluida(N)

𝑤 = berat benda diudara (N)

E. Kerangka Berpikir

Pelaksanaan pembelajaran Fisika masih bersifat konvensional karena

siswa diminta membaca soal kemudian menjawab pertanyaan, serta minimnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

penggunaan alat peraga dan pemilihan metode mengajar yang kurang sesuai

dengan karakteristik siswa. Akibatnya minat siswa menjadi kurang yang

berujung pada rendahnya hasil belajar. Hal tersebut juga terjadi pada

pembelajaran Fisika siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang. Untuk

mengatasi masalah tersebut, salah satu solusi sebagai upaya perbaikan

terhadap proses dan hasil pembelajaran adalah dengan menerapkan metode

demonstrasi. Kondisi akhir yang ingin dicapai dalam penerapan metode

demonstrasi pada pembelajaran Fisika XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang

adalah meningkatnya minat dan hasil belajar siswa.

Untuk memperoleh gambaran lebih jelas mengenai alur berpikir dari

permasalahan dan solusi tindakan serta hasil yang diharapkan dengan

penerapan metode demonstrasi, akan dijelaskan pada bagan kerangka berpikir

di bawah ini :

Gambar 2.5. Kerangka Berpikir Penelitian

Kondisi awal

Tindakan

Kondisi akhir

Guru belum menggunakan metode demontrasi

Aktivitas dan hasil belajar siswa rendah

Guru menggunakan metode demonstrasi

Aktivitas dan hasil belajar siswa meningkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat diturunkan hipotesis

tindakan sebagai berikut:

1. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika materi fluida

statis dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang.

2. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika materi fluida

statis dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri

1 Majenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang yang berlokasi di Jl. Raya Pahonjean, Kecamatan Majenang,

Cilacap, Jawa Tengah 53257, Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017

sampai dengan Mei 2017.

B. Metode dan Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif digunakan untuk melihat perubahan pemahaman siswa

sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Secara garis besar rancangan penelitian

ini melalui empat tahapan, yaitu tahap: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan (4) refleksi.

1. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan itu dilakukan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan

3. Pengamatan

Kegiatan pengamatan dilakukan oleh peneliti sendiri, peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

mencatat apapun yang terjadi selama proses belajar mengajar dengan

menggunakan metode demonstrasi oleh guru

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa

yang sudah dilakukan selama proses belajar mengajar.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan jumlah siswa kelas XI IPA 1

SMA Negeri 1 Majenang sebanyak 22 siswa terdiri dari siswa laki-laki 12

siswa dan perempuan 10 siswa.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah:

1. Tes

Tes adalah alat pengumpul informasi mengenai hasil belajar yang

berupa pertanyaan atau kumpulan pertanyaan. Adapun tes dilakukan

sebanyak dua kali, pre-test dan post-test. Post-test dimaksudkan untuk

mengetahui peningkatan kemampuan siswa setelah menggunakan metode

demonstrasi. Tes yang digunakan pada penelitian ini yaitu tes tertulis

berbentuk uraian.

2. Non Tes

a. Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

Observasi dalam penelitian ini digunakan untuk

menginventariskan data tentang sikap siswa dalam belajarnya,

sikap guru, serta interaksi antara guru dengan siswa selama proses

pembelajaran. Observasi dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh

informasi tentang pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi secara terperinci baik mengenai keaktifan siswa,

maupun komponen-komponen pembelajaran lainnya guna mengetahui

kondisi kelas pada saat pembelajaran berlangsung.

b. Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan bukti hasil kegiatan

siswa dalam belajar karena itu dalam LKS disajikan langkah-

langkah kegiatan siswa dan soal-soal latihan yang harus

dikerjakan. LKS digunakan untuk menghimpun informasi mengenai

pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Berdasarkan

LKS ini, dapat diketahui seberapa jauh pemahaman siswa terhadap

materi sehingga hal tersebut sebagai alat ukur tingkat prestasi

siswa terhadap materi yang dipelajarinya.

E. Teknik Analisa Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis

data kualitatif . Data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan

portopolio dianalisis ke dalam bentuk deskripsi.

Analisis data terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan

menggunakan indikator sebagaimana dijelaskan di bawah ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

1. Data Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa

Komponen-komponen yang diamati atau dinilai dari aktivitas siswa

adalah kegiatan belajar mereka selama mengikuti pembelajaran

menggunakan 7 indikator, yaitu

a. Kemampuan dalam menerima pelajaran

b. Perhatian terhadap pelajaran

c. Keinginan mendengar dan mencatat uraian guru

d. Penghargaan terhadap guru

e. Hasrat bertanya kepada guru

f. Kemauan mempelajari bahan lebih lanjut kemauan

menerapkan hasil pelajaran

g. Senang terhadap guru dan mata pelajaran yang diberikan

Untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pembelajaran yang

dilakukan oleh guru serta aktivitas belajar siswa digunakan lembar

observasi. Dalam teknik menganalisis data hasil observasi aktivitas hasil

belajar siswa digunakan teknik statistik deskriptif yaitu dengan penyajian

berupa data tabel, dengan perhitungan rata-rata dan presentase. Hasil data

dari instrumen lembar observasi tersebut kemudian diklasifikasikan dalam

kategori, dengan langkah perhitungan sebagai berikut :

a. Menentukan skor minimal, yaitu 1 x jumlah soal

b. Menentukan skor maksimal, yaitu 4 x jumlah soal

c. Menghitung mean ideal (Mi) , yaitu 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙+𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

2

d. Menghitung standar deviasi yaitu 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

% x c

ba 100=

Tabel Kategori Keaktifan Siswa Dalam Pemblajaran

NO Kecenderungan Kategori

1 X < Mi – 1Sdi Tidak antusias/ kurang aktif

2 Mi – 1 Sdi < X < Mi+1

Sdi

Cukup antusias/ Cukup Aktif

3 X > Mi + 1 Sdi Antusias / Aktif

Dimana :

X = skor siswa dari variable X

Mi = harga mean

Sdi = standart deviasi

2. Data Hasil Belajar

Perolehan nilai setiap siswa melalui tes hasil belajar secara tertulis

diolah dengan rumus :

a. Ketuntasan Belajar Klasikal

Keterangan :

A = Ketuntasan

B = Jumlah Siswa Tuntas (siswa mendapat nilai minimal 69)

C = Jumlah Seluruh Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

n

YX

=

b. Nilai rata-rata

Keterangan :

X = Nilai Rata-rata

∑Y= Jumlah Nilai Seluruh Siswa

n = Jumlah Seluruh Siswa

F. Prosedur Pembelajaran Menggunakan Metode Demontrasi

Metode pembelajaran yang tepat dapat membantu siswa dalam memahami

dan membangun suatu pengetahuan. Dengan menggunakan metode

demonstrasi diharapakan siswa lebih aktif dalam proses kegiatan belajar

mengajar ( KBM). Guru berperan sebagai fasilitator untuk membantu siswa

Dalam pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan empat langkah pokok

yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) aksi atau tindakan (acting), (3)

observasi (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Penjelasan secara rinci

mengenai kegiatan pembelajaran masing-masing diuraikan di bawah ini :

1. Perencanaan Tindakan

Pada tahap perencanaan akan ditetapkan hal-hal sebagai berikut :

a. Menyiapkan soal pre-test, RPP dengan metode demonstrasi.

b. Menyiapkan instrument penelitian terdiri dari lembar observasi

untuk kegiatan guru dan peserta didik, lembar kerja peserta

didik, dan alat evaluasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

2. Pelaksanaan Tindakan

Setelah ditetapkan untuk menerapkan metode demonstrasi dalam

pembelajaran Fisika materi fluida statis, maka kegiatan selanjutnya adalah

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan.

Penyampaian materi pembelajaran metode demonstrasi sebagai

berikut :

a. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan menyampaikan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Guru memotivasi siswa agar belajar dengan mengintensifkan

penggunaan alat peraga.

c. Guru menyampaikan materi yang telah ditentukan dan

mengefektifkan tanya jawab.

d. Guru mendemonstrasikan materi pealajaran dengan alat dan

bahan yang sudah disiapkan.

e. Guru dan siswa bersama sama berdiskusi tentang apa yang telah

di demonstrasikan.

f. Guru bersama siswa menyimpulkan apa yang telah di

demonstrasikan.

g. Guru memberikan tes tertulis.

3. Observasi tindakan

Berdasarkan kajian hasil tes tersebut guru bersama

observer/peneliti merumuskan kelebihan dan kekurangan yang ada sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

koreksi yang dijadikan bahan pertimbangan dalam pelaksanaan

pembelajaran selanjutnya.

4. Refleksi

Dari hasil observasi, peneliti menentukan refleksi yaitu kelebihan

dan kekurangan dari metode demonstrasi yang sudah digunakan dalam

pembelajaran.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA N 1 Majenang pada Bulan Januari- Mei

2017. Alasan penelitian dilakukan di SMA N 1 Majenang, karena sekolah

tersebut dulu merupakan tempat peneliti besekolah dan peneliti sudah akrab

dengan guru Fisika sekolah tersebut. Sebelum merancang penelitian, peneliti

terlebih dahulu melakukan observasi tentang bagaimana kondisi awal siswa

dan proses kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut.

Kegiatan pembelajaran diawali dengan mengkondisikan siswa untuk

siap belajar Fisika. Pada saat membuka pelajaran guru mengadakan tanya

jawab tentang pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya, kemudian mencoba

menghubungkan dengan materi yang akan dipelajari. Guru menugaskan siswa

untuk membaca dan mencatat materi yang baru di buku tulis. Di sini

mulai terlihat aktivitas siswa yang semula tertarik menjadi menurun. Pada

awal guru membuka pelajaran siswa tampak tertarik mengikuti kegiatan

pembelajaran, namun ketertarikan siswa berkurang ketika guru menugaskan

untuk membaca dan mencatat materi pelajaran, kemudian mendengarkan

kembali penjelasan materi dari guru, dan hanya beberapa siswa yang tampak

antusias untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.

Dalam awal pertemuan guru cenderung mengemas proses

pembelajaran dalam bentuk verbalistis. Pengemasan ini tidak hanya

mengakibatkan belajar tidak menarik melainkan membatasi aktivitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

siswa. Guru jarang menggunakan alat peraga atau media pelajaran.

Kegiatan kelompok pun jarang dilaksanakan sehingga tidak ada diskusi

kelas antara siswa dan guru. Siswa tidak aktif karena guru terlalu

mendominasi kegiatan pembelajaran.

Secara umum observasi di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang

adalah siswa kurang berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran

dan masih ada beberapa siswa yang kurang memperhatikan ketika guru

menyampaikan materi pelajaran Fisika. Siswa juga kurang berminat

terhadap pelajaran Fisika. Akibatnya pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran Fisika kurang.

B. Data Penelitian dan Analisa Data.

Data-data yang diperoleh peneliti antara lain adalah nilai Pre-test

dan nilai Pos-test. Data nilai-nilai tersebut ditampilkan oleh peneliti

dengan bentuk tabel sebaran skor. Nantinya dari nilai-nilai tersebut dapat

dianalisis pemahaman siswa

1. Kondisi Awal Siswa

Hasil evaluasi siswa berupa nilai pre-test yang dilaksanakan pada

kegiatan awal ditunjukkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.1 Rekapitulasi Nilai Pre-Test Materi Fluida Statis pada

Kondisi Awal

Skor Jumlah

Siswa Capaian Persentase Ket

≥80 1 82 4,5 % Tuntas

70-79 4 292 18,2% Tuntas

60-69 9 587 40,9% Belum Tuntas

50-59 6 325 27,3% Belum Tuntas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

<50 2 88 9,1% Belum Tuntas

Jumlah 22 1374 100,00 % -

N. Rata-2 - 62,45 - -

Ketuntasan belajar klasikal = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %

= 5

22 x 100 %

= 22,7 %

Adapun penjelasan mengenai tingkat aktivitas belajar pada kondisi

awal sebagaimana dijelaskan pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Aktivitas Belajar Siswa Pada Kondisi Awal

Kategori Jumlah siswa Presentase

Aktif 1 9,09%

Cukup aktif 6 27,27%

Kurang aktif 14 63,64%

Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa dari 22 siswa yang mengikuti

kegiatan pada kondisi awal, terdapat 1 siswa atau 9,09 % yang akif, 6

siswa atau 27,27% yang cukup aktif dan 14 siswa atau 63,64 % kurang

aktif dinilai dari hasil observasi aktivitas belajarnya.

Dari penjelasan hasil di atas maka peneliti akan melakukan sebuah

pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode demonstrasi pada

materi fluida statis. Diharapkan dengan metode demonstrasi dapat

meningkatkan aktivitas siswa dan pemahaman siswa pada materi fluida

statis. Metode demonstrasi diharapkan dapat meningkatkan interaksi

pembelajaran antara siswa dan guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

2. Pembelajaran dengan metode demonstrasi materi fluida statis

Setelah dilaksanaka pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi, hasil yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal. Hal

tersebut sebagaimana diuraikan pada penjelasan di bawah ini :

a. Data Hasil Perencanaan

Pada tahap perencanaan ditulis dalam bentuk RPP yang terdiri

dari pendahuluan, kegiatan inti dan penutup yang disesuaikan

dengan fase-fase metode pembelajaran demonstrasi. (RPP

selengkapnya terlampir). Perbedaan rancangan pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi dari rancangan

pembelajaran yang dibuat pada umumnya adalah pada kegiatan

pembelajarannya lebih menekankan pada pemberian keleluasaan

pada siswa untuk membangun pengetahuan yang telah mereka

miliki sebelumnya, yang kemudian dibuktikan dengan melakukan

kegiatan demonstrasi secara langsung dan mendiskusikan kegiatan

dalam bentuk diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Harapan nya

dengan penggunaan metode demonstrasi hasil yang dicapai sesuai

dengan tujuan pembelajaran.

b. Data Hasil Pelaksanaan Tindakan

1) Pertemuan Pertama

Dalam pelaksanaan pembelajaran, pada kegiatan awal guru

mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pembelajaran, salam

pembuka, dan berdo’a. Selanjutnya pada sesi apersepsi guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

melakukan kegiatan demonstrasi singkat tentang materi,

kemudian guru dan siswa saling tanya jawab mengenai kegiatan

yang dilakukan guru. Pada tahap Orientasi guru menyampaikan

tujuan pembelajaran dan menjelaskan sekilas mengenai materi

yang disampaikan. Langkah selanjutnya guru menjelaskan

tentang fluida statis, sementara siswa ditugaskan untuk mencatat

hal-hal yang dianggap penting. Pada tahap Demonstrasi, guru

mendemonstrasikan menjelaskan materi, kemudian siswa

menanggapi kegiatan yang didemonstrasikan guru. Pada tahap

selanjutnya, guru meminta dan membimbing 1-3 siswa untuk

mendemonstrasikan apa yang tealah guru demonstrasikan. Pada

tahap yang terakhir yaitu diskusi kelas, siswa dan guru bersama-

sama mendiskusikan apa yang telah merekan demonstrasikan.

Selama jalannya pembelajaran, observer/peneliti melakukan

observasi terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran

berlangsung sesuai dengan kriteria lembar observasi siswa.

(terlampir)

2) Pertemuan Kedua

Pada pertemuan yang kedua ini, langkah-langkah dalam proses

pembelajaran hampir sama pada pertemuan yang pertama. Dalam

pelaksanaan metode demonstrasi guru menciptakan suasana kelas

yang aktif dan kreatif. Setelah itu guru melakukan apersepsi

dengan mendemonstrasikan materi fluida statis, siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

menanggapi kegiatan yanag dilakukan guru. S elanjutnya ada fase

Orientasi guru menyampaikan tujuan pembelajaran, dan

menjelaskan sekilas mengenai kegunaan fluida statis dalam

kehidupan sehari-hari serta memberikan motivasi. Pada fase

Demonstrasi, guru mendemonstrasikan tentang fluida statis. Fase

Latihan Terbimbing, guru meminta dan membimbing salah satu

siswa untuk mendemonstrasikan seperti yang didemonstrasikan

oleh guru. Terakhir yaitu diskusi kelas, siswa dan guru bersama-

sama mendiskusikan apa yang telah mereka demonstrasikan.

Sebelum pembelajaran diakhiri guru memberikan motivasi

kepada siswa serta manfaat fluida statis dalam kehidupan sehari-

hari dilanjutkan dengan pelaksanaan tes formatif/post-test pada

akhir pembelajaran.

Data nilai post-test siswa disajikan pada tabel di bawah ini

Tabel 4.3 Rekapitulasi Nilai Tes Formatif/Post-test Materi

Fluida Statis

Skor Jumlah

Siswa Capaian Persentase Ket

≥80 4 339 18,15% Tuntas

70-79 10 732 45,45% Tuntas

60-69 6 380 27,3% Belum Tuntas

50-59 2 108 9,1% Belum Tuntas

<50 0 0 0,00% Belum Tuntas

Jumlah 22 1559 100,00% -

N. Rata-2 - 70,86 - -

Ketuntasan belajar klasikal = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑇𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

= 14

22 x 100 %

= 63,64%

Dari tabel 4.3 dapat diterangkan bahwa pada pembelajaran

dengan menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata hasil belajar

siswa adalah 70,56. Jumlah siswa yang mendapat nilai diatas Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah 14 siswa (63,64 %), sedangkan

siswa mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

berjumlah 8 siswa atau 36,36 %.

c. Data Hasil Pengamatan

Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada pembelajaran

sebelum dan sesudah menggunakan metode demonstrasi, rekapitulasi

peningkatan aktivitas belajar siswa dapat dijelaskan pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.4 Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada Materi

Fluida Statis

Jumlah siswa Presentase

Kategori Kondisi

awal

Kondisi

akhir

Kondisi

awal

Kondisi

akhir

Aktif 2 4 9,09% 18,2%

Cukup aktif 6 10 27,28 % 45,5%

Kurang aktif 14 8 63,64% 36,3%

Dari table 4.4 dapat diperoleh keterangan bahwa terdapat

peningkatan aktivitas siswa, dimana pada kondisi awal terdapat 8

siswa yang aktif dan setelah penelitian menjadi 14 siswa yang aktif

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

d. Data Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, dari pertemuan

pertama dan kedua maka selanjutnya diadakan refleksi dalam bentuk

diskusi tentang jalannya proses pembelajaran. Diskusi ini dilakukan

oleh guru kelas dan peneliti/observer. Diskusi ini berisi tentang

evaluasi bagaimana pembelajaran Fisika melalui metode demonstrasi.

Dari diskusi ini diperoleh bahwa guru dengan menerapkan metode

demonstrasi dapat menciptakan kegiatan pembelajaran yang aktif

antara siswa dan guru. Pada proses pembelajaran guru menyampaikan

tujuan pembelajaran, apersepsi, memberikan kesempatan siswa

mengungkapkan pendapatnya dan pada kegiatan inti siswa sudah

merasa bahwa dalam pembelajaran guru telah membuat siswa aktif.

Namun masih terdapat beberapa kelemahan diantaranya para siswa

masih beranggapan bahwa metode demonstrasi masih terlalu baru

karena biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga

masih banyak yang kurang memperhatikan materi yang diajarkan.

Adapapun saran untuk pembelajaran selanjutnya, sebaiknya

peserta didik dikenalkan lebih dalam dengan metode demonstrasi, agar

nantinya terbiasa menerima pelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi. Selain itu guru harus mampu membuat pembelajaran

yang menarik dan menyenangkan sehingga siswa akan memperhatikan

materi yang disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

C. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh, maka hasil

penelitian dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Hasil Belajar

Setelah melakukan analisa terhadap data yang diperoleh dari

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dapat disimpulkan bahwa

penggunaan metode demonstrasi menunjukkan peningkatan terhadap proses

dan hasil pembelajaran, yang dibuktikan dengan peningkatan aktivitas dan

hasil belajar siswa. Penjelasan secara rinci dapat dilihat pada tabel di

bawah ini :

Tabel 4.5 Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Siswa pada

Pembelajaran Fisika Sebelum dan Sesudah Mengguna

kan Metode Demonstrasi

No Pembelajaran Hasil belajar siswa

Nilai rata-rata Tuntas Belum tuntas

1 Pembelajaran belum

menggunakan

metode demonstrasi

62,45 5 (22,73%) 17 (77,27%)

2 Pembelajaran

menggunakan

metode demonstrasi

70,86 14 (63,64%) 8 (36,36%)

Dari tabel 4.5, diperoleh keterangan bahwa terjadi peningkatan

hasil belajar. Pada pembelajaran tanpa menggunakan metode demonstrasi

nilai rata-rata siswa adalah 62,45 setelah diadakan pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi nilai rata-rata siswa menjadi 70,86.

Pada pembelajaran tanpa menggunakan metode demonstrasi terdapat 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM),

sedangkan untuk siswa yang mendapat nilai di atas Kriteria Ketuntasan

Minimal ( KKM) berjumlah 5 orang. Untuk pembelajaran mengunakan

metode demonstrasi siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah 8 orang, sedangkan untuk siswa

yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah

14 orang. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) untuk pelajaran Fisika di

SMA N 1 Majenang adalah sebesar 69

b. Aktivitas Belajar

Dari hasil analisis terhadap peningkatan aktivitas belajar siswa

pada pembelajaran tanpa menggunakan metode demonstrasi dan

pembelajaran dengan menggunakan metode demontrasi diperoleh

peningkatan aktivitas belajar siswa. Penjelasan secara terperinci mengenai

peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.6 Rekapitulasi Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa pada

Pembelajaran Fisika Sebelum dan Sesudah

Menggunakan Metode Demontrasi

No Pembelajaran Aktivitas belajar

Aktif Kurang aktif

1 Pembelajaran

belum

menggunakan

metode

demonstrasi

8 (36,36 %) 14 (63,63%)

2 Pembelajaran

menggunakan

metode

demonstrasi

14 (63,63% %) 8 (36,36 %)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Dari tabel 4.6, diperoleh keterangan bahwa pada pembelajaran

tanpa menggunakan metode demonstrasi siswa yang aktif dalam

pembelajaran berjumlah 8 siswa atau 36,36%, sedangkan yang kurang

aktif berjumlah 14 siswa atau 63.63%. Pada pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi siswa yang aktif dalam pembelajaran

berjumlah 14 siswa atau 63,63 %, sedangkan yang kurang aktif berjumlah

8 siswa atau 36,36 %

D. Pembahasan

Hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas XI IPA 1 SMA

Negeri 1 Majenang ditemukan bahwa hasil belajar khususnya materi fluida

statis masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini

disebabkan penyampaian materi masih menggunakan metode ceramah dan

tanpa media yang mendukung. Siswa hanya mendengarkan penjelasan guru

saja, sehingga keaktifan dan kekreatifan siswa sama sekali tidak terlihat. Proses

pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa

masih bekerja secara individual, tidak tampak kekreatifan siswa maupun

gagasan yang muncul. Siswa juga terlihat jenuh dan bosan karena

pembelajaran yang dilakukan guru tidak menunjukkan proses pembelajaran

yang aktif. Akibat kondisi tersebut banyak siswa mendapat nilai dibawah

Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ). Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM )

untuk pelajaran Fisika di SMA N 1 Majenang adalah sebesar 69.

Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum tindakan adalah 62,45.

Siswa yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

siswa dengan persentase 22,73% sedangkan siswa yang mendapat nilai

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 17 siswa dengan

persentase 77,27%. Nilai tertinggi yang didapatkan siswa sebelum tindakan

sebesar 82 sedangkan nilai terendahnya sebesar 42. Untuk aktivitas belajar

siswa pada kondisi awal, terdapat 8 siswa yang dinyatakan tuntas dinilai dari

hasil observasi aktivitas belajarnya sedangkan 14 siswa dinyatakan belum

tuntas.

Adanya perbedaan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan

tidak tuntas menjadi masalah yang harus segera diatasi. Tuntasnya 5 siswa ini

dikarenakan sudah dapat menangkap materi yang disajikan oleh guru walaupun

dengan metode ceramah dan 5 siswa ini memang mempunyai daya tangkap

yang baik, sedangkan 17 siswa yang lain belum bisa menangkap materi yang

disajikan oleh guru dengan metode ceramah. Mereka belum bisa memahami

sepenuhnya tentang materi yang disampaikan. Siswa akan lebih paham bila

siswa mencari, membuat dan melakukan sendiri serta terlibat langsung dalam

kegiatan pembelajaran. Untuk mengatasi rendahnya hasil belajar Fisika siswa,

maka diperlukan metode pembelajaran yang cocok dan tepat.

Menurut Muslichah (2006:23) tujuan pembelajaran fisika di SMA adalah

“Untuk menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap, teknologi dan

masyarakat, mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam

sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan, mengembangkan

gejala alam, sehingga siswa dapat berfikir kritis dan objektif“. Dapat

disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran Fisika di SMA adalah siswa dituntut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

berinteraksi langsung dan kritis mengembangkan keterampilan proses dan

memecahkan masalah dalam kehidupan yang dialami. Untuk itu peneliti

mencoba mengatasi masalah hasil belajar Fisika kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1

Majenang dengan menggunakan metode demonstrasi.

Setelah peneliti melaksanakan pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi, siswa yang mendapat nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) berjumlah 8 orang, sedangkan untuk siswa yang mendapat nilai diatas

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) berjumlah 14 orang. Nilai rata-rata yang

diperoleh sebesar 70,86 sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh sebesar 91

dan nilai terendahnya 50. Untuk aktivitas belajar siswa pada pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi menunjukkan bahwa terdapat 14 siswa

tuntas terdiri dari 4 siswa dalam kriteria aktif dan 10 siswa dalam kriteria

cukup aktif , dan terdapat 8 siswa yang dinyatakan belum tuntas karena masuk

dalam kriteria penilaian kurang aktif. Dibandingkan kondisi awal hasil belajar

dan aktivitas siswa mengalami peningkatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan diambil dari hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas XI

IPA 1 SMA Negeri 1 Majenang pada pembelajaran dengan menerapkan

metode demonstrasi, maka peneliti dapat menyimpulkan hasil penelitian

sebagai berikut :

1. Perencanaan pembelajaran Fisika materi fluida statis dengan menggunakan

metode demonstrasi harus betul-betul dituangkan dalam Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan langkah-langkahnya.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran Fisika materi

fluida statis dengan penerapan metode demonstrasi cukup efektif dan

berhasil sehingga pelaksanaan proses pembelajaran dapat berjalan sesuai

tujuan pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi

membawa dampak yang positip dalam pelaksanaan pembelajaran terutama

pada peningkatan aktivitas belajar siswa.

3. Penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran Fisika dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai

rata-rata hasil belajar serta ketuntasan belajar siswa secara klasikal.

B. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan di atas, maka berikut ini disajikan saran-

saran, mudah-mudahan menjadi masukan dan bermanfaat bagi semua pihak

yang terlibat dalam peningkatan kualitas pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

1. Bagi Guru

Dalam memilih metode/strategi pembelajaran, guru sebaiknya terlebih

dahulu merancang metode/strategi apa yang akan digunakan, menyiapkan

bahan bahan materi, sumber belajar, dan pengunaan alat atau media yang

akan disajikan kepada siswa dalam bentuk Rencana Pelaksanaan

Pembelajarn (RPP).

2. Bagi Sekolah

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan dalam

meningkatkan pembelajaran Fisika sekaligus pembinaan terhadap guru

untuk meningkatkan pembelajaran yang lebih baik terutama dalam

penggunaan metode demonstrasi atau metode lain yang sesuai dalam

pelaksanaan proses pembelajaran.

3. Bagi Peneliti

Selanjutnya Penelitian ini terbatas pada hasil dan aktivitas belajar. Untuk

itu, bagi peneliti selanjutnya lebih meningkatkan dan menambah wawasan

yang lebih luas dan bermanfaat terutama tentang penerapan metode/strategi

dalam pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

DAFTAR PUSTAKA

A.M, Sardiman. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja

Grafindo Persada.

Benyamin S, Bloom dkk, 2007. Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini. PT.

Rineksa Cipta.

Cacco, J.P De dan Crawford, W.R, 1996. The Psychology of Learning and

InstructionEducational Psychology, 2nd ed. New Delhi : Prentice Hall

of India, Private limited.

Dimyati & Mudjiono, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik,Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Indraeni, Iis. 2009. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Muslichah, Asyari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat.

Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Nasution. 2000. Psikologi Pengajaran Nasional. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Purwanto, M. Ngalim. 1985. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda

Karya.

Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka.

Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Sudjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar . Bandung : Sinar

Baru Algensindo.

Suparno, Paul. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivistik dan

Menyenangkan. Yogyakarta : Penerbit USD.

Susanto, Ahmad. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

Jakarta : Prenadamedia Group.

Susanto, Handy. 2006. Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi

Modalitas Belajar Siswa. Jakarta : Jurnal Pendidikan Penabur –

No.06th V/2006.

Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung

: PT. Rosda Karya.

Syaiful Bahri Djamarah. 2000. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Lampiran A.1. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Lampiran B.1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN

2016/2017

Sekolah : SMA N 1 Majenang

Mata pelajaran : Fisika

Kelas/ Semester : X1/2

Materi Pokok : Fluida Statis

Waktu :

A. Kompetensi dasar

Menganalisa hukum hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan

dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

B. Indikator

• Menjelaskan hukum utama hidrostatis

• Menyebutkan factor-faktor yang menentukan besarnya tekanan

hidrostatis

• Menghitung besarnya tekanan hidrostatis

• Menjelaskan bunyi hukum pascal

• Merumuskan persamaan matematis hukum pascal

• Menyebutkan contoh penerapan hukum pascal dalam kehidupan

sehari-hari

• Menjelaskan bunyi hukum Archimedes

• Merumuskan persamaan matematis hukum arcimedes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

• Menyebutkan penerapan hukum Archimedes dalam kehidupan

sehari-hari

C. Tujuan pembelajaran

Pertemuan 1

• Siswa dapat menjelaskan pengertian fluida

• Siswa dapat menjelaskan hubungan tekanan, gaya tekan, dan luas

permukaan benda

• Siswa dapat mendefinisikan pengertian tekanan

• Siswa dapat menjelaskan hubungan kedalaman zat cair dan tekanan

hidrostatis

• Siswa dapat menjelaskan pengertian tekanan hidrostatis

• Siswa dapat menjelaskan hukum pokok hidrostatiska

• Siswa dapat mnyelesaikan soal yang berkaitan dengan tekanan dan

tekanan hidrostatis

Pertemuan 2

• Siswa dapat menjelaskan bunyi hukum pascal dan arcimedes

• Siswa dapat merumuskan persmaan matematis hukum pascal dan

hukum Archimedes

• Siswa dapat menyebutkan penerapan hukum pascal dan

Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

D. Materi

Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat

dimampatkan) jiak diberi tekanan. Jadi yang termasuk kedalam fluida

adalah zat cair dan gas. Perbedaan antara zat cair dan gas asalah terletak

pada ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan, sedangkan zat cair

tidak dapat dimampatkan. Ditinjau dari keadaan fisisnya, fluida terdiri atas

fluida statis/ hidrostatika yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida / zat

alir yang diam (tidak bergerak) dan fluida dinamis/hidrodinamika yaitu

ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau fluida yang bergerak.

1. Fluida Statis

Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat

fluida dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis

diantaranya massa jenis, tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas, dan

viskositas

a. Massa Jenis

Setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta

merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam fisika, ukuran

kerapatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis. Massa

jenis merupakan pengukuran massa setiap volume benda. Semakin

tinggi massa jenis sebuah benda maka semakin besar juga massa

pada setiap volumenya. Satuan SI massa jenis adalah kilogram per

meter kubik (kg/m3). Secara matematis massa jenis dapat ditulis

seperti berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

ρ = m / V

Keterangan :

ρ : Massa Jenis ( kg/m3)

m : massa ( kg )

V : Volume ( m3)

b. Tekanan Hidrostatis

Tekanan merupakan gaya yang bekerja secara tegak lurus pada

suatu permukaan bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut.

Secara matematis persamaan tekanan dapat ditulis seperti berikut

P = F / A

Keterangan :

P : tekanan ( N/m2 = pascal )

F : gaya ( N )

A : luas permukaan (m2)

Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan (P)

berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya

bekerja. Jadi untuk besar gaya yang sama luas bidang yang kecil

akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada luas bidang

yang besar.

Tekanan hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak.

Tekanan hidrostatik yang dialami oleh suatu titik didalam fluida

diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada diatas titik tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

Perhatikan gambar diatas, jika besarnya tekanan hidrostatis

pada dasar tabung adalah P, menurut konsep tekanan besarnya P

dapat dihitung dari perbandingan antara gaya berat fluida (F) dan

luas permukaan bejana (A)

P = 𝐹

𝐴 =

𝑔𝑎𝑦𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎

𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑗𝑎𝑛𝑎

Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida

dengan percepatan gravitasi bumi sehingga P = 𝑚𝑓𝑙𝑢𝑖𝑑𝑎𝑔

𝐴 . Oleh

karena m = ρ V, maka persamaan tekanan oleh fluida dituliskan

sebagai P = 𝜌 𝑉 𝑔

𝐴

Volume fluida didalam bejana merupakan hasil perkalian

antara luas permukaan bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana

(h), oleh karena itu persamaan tekanan didasar bejana akibat fluida

setinggi h dapat dituliskan menjadi

P = 𝜌 (𝐴ℎ) 𝑔

𝐴 = ρ h g

Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan 𝑃ℎ

persamaan nya dituliskan sebagai berikut Ph = ρ g h

Keterangan :

𝑃ℎ = tekanan hidrostatis (N/m2)

ρ = massa jenis fluida (kg/m3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

g = percepatan gravitasi (m/𝑠2)

h : kedalaman titik dari permukaan fluida (m)

semakin tinggi dari permukaan bumi, tekanan udara akan semakin

berkurang. Sebaliknya, semakin dalam anda menyelam dari

permukaan laut, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Hal ini

disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair.

Lapisan udara akan semakin tipis seiring bertambahnya ketinggian

dari permukaan Bumi sehingga tekanan udara akan berkurang jika

ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan

semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh karena

itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.

c. Tekanan total

Perhatikan gambar diatas, sebuah tabung diisi dengan fluida

setinggi h, pada permukaaan fluida yang terkena udara luar, bekerja

tekanan udara luar yang dinyatakan dengan P. jika tekanan udara luar ikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

diperhitungkan, besarnya tekanan total pada satu tititk didalam fluida

adalah 𝑃𝐴 = 𝑃𝑜 + ρ g h

Dengan 𝑃𝑜 = tekanan udara luar =1.013 x 105 N/𝑚2

𝑃𝐴 = tekanan total di titik A (tekanan mutlak)

d. Hukum utama hidrostatis

Hukum utama hidrostatis menyatakan bahwa semua titik yang

berada pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki

tekanan total yang sama.

Persamaan hukum utama hidrostatis dapat diturunkan dengan

memperhatikan gambar diatas. Misalkan pada suatu bejana berhubungan

dimasukan dua jenis fluida yang massa jenisnya berbeda yaitu 𝜌1 dan 𝜌2.

Jika diukur dari bidang batas terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu

titik B dan titik A, fluida 2 memiliki ketinggian ℎ2 dan fluida 1 memiliki

ketinggian ℎ1 .

Tekanan total dititik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan

tekanan hidrostatis, besarnya tekanan dititik A dan titik B bergantung pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

massa jenis fluida dan ketinggian fluida didalam tabung. Secara matematis

persamaanya dapat ditulis sebagai berikut

𝑃𝐴 = 𝑃𝐵

𝑃0 + 𝜌1 g ℎ1 = 𝑃0+ 𝜌2 g ℎ2

𝜌1 ℎ1 = 𝜌2 ℎ2

Dengan ℎ1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1

ℎ2 = jarak titik B terhadap permukaan fluida 2

𝜌1 = massa jenis fluida 1

𝜌2 = massa jenis fluida 2

e. Hukum pascal

Apabila tekanan diberikan pada fluida yang memenuhi sebuah

ruang tertutup, tekanan tersebut akan diteruskan oleh fluida tersebut ke

segala arah dengan besar yang sama tanpa mengalami pengurangan.

Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Pascal

Secara analisis sederhana hukum pascal dapat digambarkan seperti

gambar diatas. Tekanan oleh gaya sebesar 𝐹1terhadap pipa 1 yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

memiliki luas penampang pipa 𝐴1, akan diteruskan oleh fluida menjadi

gaya angkat sebesar 𝐹2 pada pipa 2 yang memiliki luas penampang pipa

𝐴2 dengan besar tekanan yang sama.

Secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut

𝑃1 = 𝑃2

𝐹1

𝐴1 =

𝐹2

𝐴2

Dengan

𝐹1 = gaya pada pengisap pipa 1

𝐴1 = Luas penampang pengisap pipa 1

𝐹2 = gaya pada pengisap pipa 2

𝐴2 = Luas penampang pengisap pipa 2

f. Hukum Archimedes

Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau

seluruhnya kedalam fluida, akan mengalami gaya keatas. Besar gaya ke

atas tersebut besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh

benda. Secara matematis hukum Archimedes dituliskan sebagai berikut

𝐹𝐴 = 𝜌𝑓𝑉𝑓 𝑔

Dengan

𝐹𝐴 = gaya keatas ( N)

𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/𝑚3)

𝑉𝑓= Volume fluida yang dipindahkan( 𝑚3)

g = percepatan gravitasi (m/𝑠2)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

Besarnya gaya keatas yang dialami benda didalam fluida

bergantung pada massa fluida, volume fluida yang dipindahkan, dan

percepatan garvitasi bumi

Suatu benda yang berada didalam fluida dapat terapung, melayang,

atau tenggelam

a) Terapung

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan terapung jika

massa jenis benda lebih kecil daripaa massa jenis fluida (𝜌𝑏 < 𝜌𝑓 ).

Massa jenis benda yang terapung dalam fluida memenuhi

persamaan berikut

𝜌𝑏 = 𝑉𝑏𝑓

𝑉𝑏 𝜌𝑓 atau 𝜌𝑏 =

ℎ𝑏𝑓

ℎ𝑏 𝜌𝑓

Dengan

𝑉𝑏𝑓 = volume benda yang tercelup dalam fluida(𝑚3 )

𝑉𝑏 = volume benda(𝑚3)

ℎ𝑏𝑓 = tinggi benda yang tercelup ked ala fluida (m)

ℎ𝑏 = tinggi benda (m)

𝜌𝑏 = massa jenis benda (kg/𝑚3)

𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/𝑚3)

b) Melayang

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan melayang jika

massa jenis benda sama dengan massa jenis fluida (𝜌𝑏 = 𝜌𝑓 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

c) Tenggelam

Benda yang dicelupkan kedalam fluida akan tenggelam

jika massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis fluida (𝜌𝑏

> 𝜌𝑓 ). Jika benda yang dapat tenggelam dalam fluida ditimbang

didalam fluida tersebut, berat banda akan menjadi

𝑤𝑏𝑓 = w- 𝐹𝐴 atau 𝑤𝑏𝑓 = (𝜌𝑏 - 𝜌𝑓 ) 𝑉𝑏 g

Dengan

𝑤𝑏𝑓 = berat benda dalam fluida(N)

𝑤 = berat benda diudara (N)

E. Kegiatan pembelajaran

PERTEMUAN 1

No. Proses pembelajaran waktu

1 Pembuka

• Guru membuka pelajaran dengan memberikan

contoh tentang materi fluida statis untuk membuka

pelajaran

2 Inti

• Guru menjelaskan tentang pengertian fluida

• Guru memberikan demontrasi tentang materi fluida

statis (demontrasi tentang tekanan hidrostatis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

• Guru mengajak siswa untuk mengamati

demonstrasi dan meminta beberapa siswa untuk

mencobanya

• Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan

dengan demonstrasi untuk dijadikan bahan diskusi

• Siswa dan guru berdiskusi bersama membahas apa

yang telah didemonstrasikan

• Siswa menyimak informasi kegiatan pembelajaran

yang akan disampaikan oleh guru mengenai

persamaan massa jenis, tekanan, tekanan hidrostatis

• Siswa mempelajari persamaan-persamaan yang

berhubungan dengan massa jenis, tekanan, tekanan

hidrostatis, serta hukum pokok hidrostatika

• Guru dan siswa mendiskusikan dan memverifikasi

hasil pembelajaran

3 Penutup

• Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk

mempelajari materi yang telah dipelajari

• Guru member tahu materi yang akan dibahas pada

pertemuan selanjutnya dan meminta siswa

mempelajarinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

PERTEMUAN 2

No. Proses pembelajaran waktu

1 Pembuka

• Guru sedikit membahas tentang materi pada

pertemuan sebelum nya

• Guru membuka pelajaran dengan memberikan

contoh dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan

dengan hukum pascal dan arcimedes

2 Inti

• Guru mempersiapkan demonstrasi tentang hukum

pascal dan Archimedes

• Guru mengajak siswa untuk mengamati

demonstrasi dan meminta beberapa siswa untuk

mencobanya

• Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan

dengan demonstrasi untuk dijadikan bahan diskusi

• Siswa dan guru berdiskusi bersama membahas apa

yang telah didemonstrasikan

• Guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan apa

yang elah dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

3 Penutup

• Guru memberikan soal kepada siswa untuk

dikerjakan tentang materi yang telah dipelajari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Lampiran B.2. Lembar Kerja Guru

Lembar Kerja Guru (Pertemuan 1)

Demonstrasi 1

Tujuan :

• mengetahui hubungan antara tekanan dan luas permukaan benda, jika gaya

tekan konstan

Alat dan Bahan

• beban

• jarum

• paku

• pensil

• gabus

Demonstrasi

• meletakan jarum diatas gabus, kemudian meletakan beban diatasnya

• memperhatikan kedalaman jarum yang masuk

• mengulangi hal yang sama untuk paku dan pensil

• perhatikan kedalamannya, mana yang lebih dalam dan mudah menancap ?

Penjelasan

Dari tiga buah benda tersebut (jarum, paku, pensil), jarum akan lebih

mudah menancap pada gabus karena luas permukaan jarum lebih sempit daripada

paku dan pensil sehingga tekanan yang dihasilkan lebih besar, sedangkan pensil

mempunyai luas permukaan yang besar sehingga tekanan yang dihasilkan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

kecil. Hubungan antara luas permukaan dan tekanan adalah berbanding terbalik.

Semakin besar luas permukaan benda makin kecil tekanan yang dihasilkan dan

sebaliknya

Secara matematis persamaan tekanan dapat ditulis seperti berikut

p = F / A

Keterangan :

P : tekanan ( N/m2 = pascal )

F : gaya ( N )

A : luas permukaan (m2)

Demonstrasi 2

Tujuan

• menjelaskan hubungan kedalaman zat cair dan tekanan hidrostatis

Alat dan bahan

• wadah plastic/gelas

• Air

• Mistar

• Jarum

• Selotif

• Spidol

Demonstrasi

Percobaan 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

• Wadah plastic dilubangi dimana ukuran lubang sama seperti gambar

dibawah ini

• Isi dengan air, perhatikan bagaimana jarak pancaran air yang keluar dari

setiap lubang?

Percobaan 2

• Wadah plastic dilubangi dimana ukuran lubang sama namun ditempat

yang berbeda seperti gambar dibawah ini

• Isi dengan air, perhatikan bagaimana jarak pancaran air yang keluardari

setiap lubang?

Penjelasan

Untuk percobaan 1 Jarak pancaran air yang keluar dari setiap lubang

adalah sama karena tekanan pada kedalamanyang sama adalah sama besar. Untuk

percobaan 2jarak pancaran air yang keluar dari setiap lubang yaitu semakin besar

jarak lubang ke permukaan air, maka semakin jauh jarak pancaran nya karena

semakin besar kedalaman zat cair semakin besar tekanannya dan sebaliknya.

Tekanan sebanding dengan kedalaman

P = ρ g h

P = tekanan (N/𝑚2)

ρ = massa jenis fluida (kg/𝑚3)

h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

Lembar Kerja Guru (Pertemuan 2)

Demonstrasi 1 (hukum pascal)

Tujuan

• Menjelaskan tekanan yang terjadi didalam ruamg tertutup

Alat dan bahan

• Alat suntik bekas (besar dan kecil ) 3 buah

• Air

• Jarum

• Selang

Demonstrasi

• Susun alat seperti gambar dibawah ini dimana suntikan diberi lubang yang

sama

• Berikan tekanan dari luar dengan cara menekan suntikan, perhatikan jarak

pancaran air?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

• Menyusun alat seperti gambar diatas, dimana alat suntik besar diisi dengan

air kemudian menghubungkan kedua alat suntik tersebut dengan selang

plastic yang diisi air

• Menekan suntikan besar dan menahan pada suntikan kecil dengan ibu jari

dan rasakan tekanannya?

• Menekan suntikan kecil dan menahan pada suntikan besar dengan ibu jari

dan rasakan tekanannya?

• Bandingkan tekanan yang dihasilkan oleh suntika besar dan suntikan

kecil?

Penjelasan

Pada percobaan 1 kekuatan pancaran dari setiap lubang adalah sama besar,

berarti tekanan yang diberikan dalam ruang tertutup, akan diteruskan kesegala

arah sama besar. Untuk percobaan 2 kerena luas permukaan suntikan 1 dan 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

berbeda maka berdasarkan hukum pascal : tekanan dari luar yang diberikan pada

zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan oleh zat cair itu ke segala arah

dengan sama besar, sehingga diperlukan gaya yang kecil untuk suntikan1 yang

berdiamater (luas permukaan) lebih kecil untuk mengangkat suntikan 2 dan

sebaliknya diperlukan gaya yang besar pada suntikan 2 yang berdiameter(luas

permukaan ) lebih besar untuk mengangkat suntikan 1

Demonstrasi 2 (hukum arcimedes)

Tujuan

• Mendefinisikan gaya apung dan hukum Archimedes

Alat dan bahan

• Gelas

• Beban

• Neraca pegas

• Statif

• Telor

• garam

Demonstrasi

Percobaan 1

• Mengukur beban diudara dengan menggunakan neraca pegas

• Mengukur beban didalam air dengan menggunakan neraca pegas

• Bandingkan berat beban yang di ukur diudara dan dalam air? Apakah sama

atau berbeda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Percobaan 2

• Masukan telur ke dalam gelas yang berisi air, amati apa yang terjadi?

Apakah telor melayang, terapung, atau tenggelam

• Tambahkan garam kedalam air, amati apa yang terjadi pada telor? Apakah

telor melayang, terapung atau tenggelam?

Penjelasan

Berat beban yang diukur dalam air berbeda dengan berat beban yang

diukur diudara. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya angkat ke atas dari air

sehingga berat benda yang terukur pada neraca berkurang. Gaya angkat ke atas

dari air ini disebut juga gaya apung. Gaya apung adalah gaya angkat ke atas oleh

fluida terhadap benda yang tercelup kedalam fluida tersebut sehingga benda terasa

lebih ringan.

Telur yang dimasukan kedalam air akan tenggelam, sedangkan telur yang

dimasukan didalam air garam akan melayang/terapung. Hal ini disebabkan karena

massa jenis air garam lebih besar daripda air tawar maka gaya apungnya juga

lebih besar.

Konsep benda terapung, melayang, tenggelam

• Terapung

Benda dikatakan terapung dalam zat cair jika tidak seluruh bagian

benda tercelup dalam zat cair. Hal ini terjadi karena(ρb < ρc), sehingga(wb

< Fa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

• Melayang

Benda dikatakan melayang dalam zat cair apabila keseluruhan

permukaan benda tercelup dalam zat cair dan benda diam (tidak jatuh ke

bawah tetapi juga tidak muncul ke permukaan). Hal ini terjadi karena(ρb =

ρc), sehingga(wb = Fa).

• Tenggelam

Benda dikatakan tenggelam dalam zat cair apabila benda jatuh ke

bawah/dasar wadah saat dimasukkan ke dalam zat cair tersebut. Hal ini

terjadi karena(ρb > ρc), sehingga(wb > Fa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Lampiran B.3. Soal dan Kunci Jawaban Pre-test dan Post-test

Soal Pre-test Fluida Statis

1. Apa yang anda ketahui tentang fluida?

2. Apa yang anda ketahui tentang tekanan dan factor apa saja yang

mempengaruhi nya?

3. Dongkrak hidrolik mempunyai penampang maasing-masing 2 cm dan 100

cm. Berapa gaya minimum yang harus dilakukan pada penampang kecil

dongkrak untk mengangkat mobil bermassa 500 kg?

4. Sebuah bola memiliki volume 50 𝑐𝑚3, mengapung dipermukaan air

dengan ½ bagian nya berada dipermukaan air. Jika ρ air adalah 1 g/𝑐𝑚3.

Berapa masa bola?

5. Jika diketahui tekanan udara luar 1 atm dan g =10m/𝑠2. Tentukanlah

tekanan total dibawah permukaan danau pada kedalaman 10cm dan 20 cm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Kunci Jawaban Soal Pre-test Fluida Statis

1. Fluida adalah zat yang dapatmengalir dan berubah bentuk (dapat

dimampatkan) jika diberi tekanan.

2. Tekanan adalah gaya normal (tegak lurus) yang bekerja pada suatu bidang

dibagi dengan luas bidang. Secara matematis P = F / A

Keterangan :

P : tekanan ( N/m2 = pascal )

F : gaya ( N )

A : luas permukaan (m2)

3. Diket 𝑑1 = 2 cm , 𝑑2 = 100cm

𝐹2 = w = m g

= 500kg. 10m/ 𝑠2

=5000 N

Ditanya : 𝐹1

Jawab 𝑃1 = 𝑃2

𝐹1

𝑑12 =

𝐹2

𝑑22

𝐹1

4𝑐𝑚2 = 5000 𝑁

10000 𝑐𝑚2

𝐹1 = 2 N

4. Diket V = 50 𝑐𝑚3 = 0,00005 𝑚3

ρ air = 1000kg/𝑚3

Ditanyakan massa bola

W = 𝐹𝑎

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

m.g = 𝑉𝑡𝑒𝑟𝑐𝑒𝑙𝑢𝑝 𝜌𝑎𝑖𝑟 g

m = ½ . 0,00005𝑚3 . 1000kg/𝑚3

m = 0,025 kg

5. Diket 𝑃0 = 1 atm, g = 10 m/𝑠2

Ditanyakan tekanan total dibawah permukaan danau pada kedalaman

100cm dan 200 cm

Jawab

h = 10 cm

𝑃𝐴 = 𝑃0 + ρ gh

= (1,013 x 105 N/𝑚2 ) + ( 1000kg/𝑚3) (10 m/𝑠2) (0.1 m)

= 1,023 x 105 N/𝑚2

h = 20 cm

𝑃𝐴 = 𝑃0 + ρ gh

= (1,013 x 105 N/𝑚2 ) + ( 1000kg/𝑚3) (10 m/𝑠2) (0,2 m)

= 1,033 x 105 N/𝑚2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

Soal Post-test Fluida Statis

1. Tabung setinggi 30 cm diisi penuh dengan fluida. Temtukan tekanan

hidrostatis pada dasar tabung jika g = 10 m/𝑠2 dan tabung berisi

a Air (ρ = 1000kg/𝑚3 )

b Air raksa (ρ = 13600kg/𝑚3 )

2. Perhatikan struktur bendungan dibawah ini

Mengapa bagian bawah bendungan dibuat lebih tebaldaripada bagian atas?

3. Alat pengangkat mobil memiliki luas pengisap masing-masing 0,10 𝑚2

dan 0,0004 𝑚2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 20000 N.

Berapa besar gaya yang harus diberikan pada pengisap kecil?

4. Sebuah batu memiliki berat 30 N jika itimbang di udara. Jika berat batu

tersebut ditimbang dalam air beratnya 21 N. Jika masa jenis air 1 g/𝑐𝑚3

Tentukan

a Gaya keatas yang diterima batu

b Volume batu

c Massa jenis batu

5. Apa yang anda ketahui tentang terapung, melayang, teggelam?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Kunci Jawaban Soal Post-test Fluida Statis

1. Diket h =30 cm dan g = 10 m/𝑠2

a Tekanan hidrostatis pada tabung yang berisi air

𝑃ℎ = ρ gh

=1000kg/𝑚3 .10 m/𝑠2 .0, 3m

=3000 N/𝑚2

b Tekanan hidrostatis pada tabung yang berisi air rksa

𝑃ℎ = ρ gh

= 13600kg/𝑚3 .10 m/𝑠2 . 0,3m

= 40800 N/𝑚2

2. Dinding bendungan dibuat makin kebawah makin tebal tuuannya agar

dinding bendungan dapat menahan tekanan air yang paling kuat dibagian

paling dalam karena semakin besae kedalamnya tekanannya semakin besar

3. Diket 𝐴1= 0,0004 𝑚2, 𝐴2 =0,1𝑚2 , dan 𝐹2= 20000 N

𝐹1

𝐴1 =

𝐹2

𝐴2

𝐹1 = 𝐹2 𝐴1

𝐴2

𝐹1 = 2000N 0,0004 𝑚2

0,1 𝑚2

= 80 N

4. Diket W = 30 N, 𝑊𝑏𝑓= 21 N, ρ air = 1g/𝑐𝑚3

W = 30 N

m. g = 30 N

m = 3 kg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

a Gaya keatas yang diterima batu (𝐹𝐴)

𝑊𝑏𝑓 = W - 𝐹𝐴

21N = 30 N- 𝐹𝐴

𝐹𝐴 = 9 N

b Volume batu

𝐹𝐴 = ρ air. 𝑉𝑏𝑎𝑡𝑢 g

V batu = 0,0009 𝑚3

c Massa jenis batu

ρ batu = m batu /V batu

= 3 kg/ 0,0009 𝑚3

= 3333,33 kg/𝑚3

5. Konsep benda terapung, melayang, tenggelam

• Terapung

Benda dikatakan terapung dalam zat cair jika tidak seluruh

bagian benda tercelup dalam zat cair. Hal ini terjadi karena(ρb <

ρc), sehingga(wb < Fa).

• Melayang

Benda dikatakan melayang dalam zat cair apabila

keseluruhan permukaan benda tercelup dalam zat cair dan benda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

diam (tidak jatuh ke bawah tetapi juga tidak muncul ke

permukaan). Hal ini terjadi karena(ρb = ρc), sehingga(wb = Fa).

• Tenggelam

Benda dikatakan tenggelam dalam zat cair apabila benda

jatuh ke bawah/dasar wadah saat dimasukkan ke dalam zat cair

tersebut. Hal ini terjadi karena(ρb > ρc), sehingga(wb > Fa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran C.1. Lembar Observasi Kegiatan Aktivitas Siswa

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN AKTIVITAS SISWA (Kondisi Awal)

Petunjuk pengisian : Isilah kolom yang tersedia dengan cara mencantumkan tanda (√) pada alternatif jawaban yang ada yaitu 4, 3, 2

dan 1 menurut pengamatan saudara

Indikator Skala

Nilai

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Keceriaan pada

saat proses

pembelajaran

4

3 √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √

Siswa menjawab

pertanyaan guru

4

3 √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Siswa mencatat

hal-hal penting

mengenai materi

yang diberikan

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √

Siswa

memperhatikan dan

mendengarkan

penjelasan guru

4 √

3 √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN AKTIVITAS SISWA (Kondisi Awal)

Petunjuk pengisian : Isilah kolom yang tersedia dengan cara mencantumkan tanda (√) pada alternatif jawaban yang ada yaitu 4, 3, 2

dan 1 menurut pengamatan saudara

Indikator Skala

Nilai

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Siswa aktif dalam

berdiskusi

kelompok

4

3 √ √ √ √ √

2 √ √ √

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keaktifan dalam

bertanya dan

berpendapat

4 √

3 √ √

2 √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kesopanan pada

saat proses

pembelajaran

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

92

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN AKTIVITAS SISWA (Penelitian)

Petunjuk pengisian : Isilah kolom yang tersedia dengan cara mencantumkan tanda (√) pada alternatif jawaban yang ada yaitu 4, 3, 2

dan 1 menurut pengamatan saudara

Indikator Skala

Nilai

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Keceriaan pada

saat proses

pembelajaran

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √

1

Siswa menjawab

pertanyaan guru

4

3 √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √

Siswa mencatat

hal-hal penting

mengenai materi

yang diberikan

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √

Siswa

memperhatikan dan

mendengarkan

penjelasan guru

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

1 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

93

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN AKTIVITAS SISWA (Penelitian)

Petunjuk pengisian : Isilah kolom yang tersedia dengan cara mencantumkan tanda (√) pada alternatif jawaban yang ada yaitu 4, 3, 2

dan 1 menurut pengamatan saudara

Indikator Skala

Nilai

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Siswa aktif dalam

berdiskusi

kelompok

4 √

3 √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √ √ √

Keaktifan dalam

bertanya dan

berpendapat

4 √ √

3 √ √

2 √ √ √ √ √ √ √ √

1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Kesopanan pada

saat proses

pembelajaran

4

3 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √

1 √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

94

Lampiran C.2. Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Siswa (Kondisi Awal)

DAFTAR PENILAIAN PENGAMATAN KEGIATAN AKTIVITAS

SISWA (PRA PENELITIAN)

NO NAMA INDIKATOR SKOR KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7

1 Afrah

Yunas

2 2 2 1 1 1 3 12 Kurang

Aktif

2 Ahmad

Tanto W

2 2 2 2 1 2 3 14 Kurang

Aktif

3 Akbar

Susanto

2 2 3 2 2 2 3 16 Cukup aktif

4 Alfindi

Logos R

2 1 1 1 1 1 2 9 Kurang

aktif

5 Alif

Saefudin

1 1 2 2 1 1 2 10 Kurang

aktif

6 Anggun

Yuliana

3 2 3 3 3 3 3 20 Cukup aktif

7 Dewi

Padma L

2 2 3 3 2 2 3 17 Cukup aktif

8 Dhevi

Laela F

2 1 1 1 1 1 2 9 Kurang

aktif

9 Diki N 2 2 2 2 1 1 3 13 Kurang

aktif

10 Dina

Alfiana

2 1 1 1 1 1 2 9 Kurang

aktif

11 Efa P 2 1 2 2 1 1 2 11 Kurang

aktif

12 Farah R 2 1 2 2 1 1 3 12 Kurang

aktif

13 Feri A 2 1 1 2 1 1 2 10 Kurang

aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

14 Fetri W 3 3 3 3 3 2 3 20 Cukup aktif

15 Frisca

Arrum L

2 2 2 1 1 1 3 12 Kurang

aktif

16 Hapidudin 1 1 1 1 1 1 2 8 Kurang

aktif

17 Hesti Tri

L

3 3 3 4 3 3 3 22 Aktif

18 Hifdiyati

F

3 2 3 3 3 2 3 19 Cukup aktif

19 Ida

Wijayanti

2 1 2 2 1 1 3 12 Kurang

aktif

20 Indah

Maharani

2 1 2 2 1 1 2 11 Kurang

aktif

21 Indra Deli

F

3 3 3 3 3 4 3 22 Aktif

22 Listiana

Nur B

3 2 3 2 2 2 3 17 Cukup aktif

Jumlah 48 37 47 45 35 35 58 305

Rata-rata 2,18 1,68 2,14 2,05 1,6 1,6 2,64 13,86

Kategori Pengamatan Siswa

Kategori Golongan Frekuensi Presentase

Aktif dalam penbelajaran X ≥ 21 2 9,09 %

Cukup aktif dalam

pembelajaran

14 ≤ X < 21 6 27,28%

Kurang aktif dalam

pembelajaran

X < 14 14 63,64%

Jumlah 22 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Lampiran C.3. Hasil Pengamatan Kegiatan Aktivitas Siswa (Penelitian)

DAFTAR PENILAIAN PENGAMATAN KEGIATAN AKTIVITAS

SISWA (PENELITIAN)

NO NAMA INDIKATOR SKOR KRITERIA

1 2 3 4 5 6 7

1 Afrah

Yunas

2 2 2 2 1 1 3 13 Kurang

Aktif

2 Ahmad

Tanto W

2 2 2 2 2 2 3 15 Cukup

Aktif

3 Akbar

Susanto

3 2 3 3 3 2 3 19 Cukup aktif

4 Alfindi

Logos R

2 2 2 2 1 1 3 13 Kurang

aktif

5 Alif

Saefudin

2 2 2 2 2 1 2 13 Kurang

Aktif

6 Anggun

Yuliana

3 3 3 3 3 3 3 21 Aktif

7 Dewi

Padma L

3 2 3 3 3 2 3 19 Cukup aktif

8 Dhevi

Laela F

2 1 2 2 1 1 2 11 Kurang

Aktif

9 Diki N 3 3 3 2 1 1 3 16 Cukup aktif

10 Dina

Alfiana

2 2 2 1 1 1 2 11 Kurang

aktif

11 Efa P 3 2 2 2 2 2 2 15 Cukup aktif

12 Farah R 3 2 2 2 2 1 2 14 Cukup aktif

13 Feri A 2 2 1 2 1 1 1 10 Kurang

aktif

14 Fetri W 3 3 3 3 3 3 3 21 Aktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

97

15 Frisca

Arrum L

3 2 2 2 2 2 3 16 Cukup aktif

16 Hapidudin 2 2 2 2 1 1 2 12 Kurang

aktif

17 Hesti Tri

L

3 3 3 3 3 4 3 22 Aktif

18 Hifdiyati F 3 3 3 3 3 2 3 20 Cukup aktif

19 Ida

Wijayanti

3 2 3 2 2 2 3 17 Cukup aktif

20 Indah

Maharani

2 1 2 2 2 1 2 12 Kurang

aktif

21 Indra Deli

F

3 3 3 3 4 4 3 23 Aktif

22 Listiana

Nur B

3 3 3 3 3 2 3 20 Cukup aktif

Jumlah 57 49 53 51 46 40 57 353

Rata-rata 2,59 2,23 2,4 2,32 2,09 1,82 2,59 16,05

Kategori Pengamatan Siswa

Kategori Golongan Frekuensi Presentase

Aktif dalam penbelajaran X ≥ 21 4 18,2%

Cukup aktif dalam

pembelajaran

14 ≤ X < 21 10 45,5%

Tidak aktif dalam

pembelajaran

X < 14 8 36,3%

Jumlah 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

98

Lampiran C.4. Daftar Nilai Pre-test Fluida Statis

Daftar Nilai Pre-Tes Fluida Statis

No Nama Nilai

1 Afrah Yunas 42

2 Ahmad Tanto W 52

3 Akbar Susanto 68

4 Alfindi Logos R 65

5 Alif Saefudin 56

6 Anggun Yuliana 66

7 Dewi Padma L 76

8 Dhevi Laela F 55

9 Diki N 68

10 Dina Alfiana 50

11 Efa P 62

12 Farah R 68

13 Feri A 46

14 Fetri W 62

15 Frisca Arrum L 64

16 Hapidudin 58

17 Hesti Tri L 72

18 Hifdiyati F 70

19 Ida Wijayanti 64

20 Indah Maharani 54

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

99

21 Indra Deli F 82

22 Listiana Nur B 74

Jumlah 1374

Rata-rata 62,45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

100

Lampiran C.5. Daftar Nilai Post-test Fluida Statis

Daftar Nilai Tes Fluida Statis

No Nama Nilai

1 Afrah Yunas 50

2 Ahmad Tanto W 66

3 Akbar Susanto 76

4 Alfindi Logos R 72

5 Alif Saefudin 62

6 Anggun Yuliana 72

7 Dewi Padma L 80

8 Dhevi Laela F 64

9 Diki N 74

10 Dina Alfiana 62

11 Efa P 70

12 Farah R 72

13 Feri A 58

14 Fetri W 74

15 Frisca Arrum L 76

16 Hapidudin 64

17 Hesti Tri L 83

18 Hifdiyati F 76

19 Ida Wijayanti 70

20 Indah Maharani 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

101

21 Indra Deli F 91

22 Listiana Nur B 85

Jumlah 1559

Rata-rata 70,86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI