Upload
vuongminh
View
237
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
TESIS
PENINGKATAN KADAR S100β DAN
KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM BERKORELASI DENGAN
TINGKAT KEPARAHAN DELIRIUM PADA PASIEN GERIATRI
YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH
YOSEF SAMON SUGI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
TESIS
PENINGKATAN KADAR S100β DAN
KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM BERKORELASI DENGAN
TINGKAT KEPARAHAN DELIRIUM
PADA PASIEN GERIATRI YANG DIRAWAT
DI RSUP SANGLAH
YOSEF SAMON SUGI NIM 1014048107
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
PENINGKATAN KADAR S100β DAN
KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM BERKORELASI DENGAN
TINGKAT KEPARAHAN DELIRIUM
PADA PASIEN GERIATRI YANG DIRAWAT
DI RSUP SANGLAH
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik,
Program Pascasarjana Universitas Udayana
YOSEF SAMON SUGI NIM 1014048107
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI
TANGGAL…………….
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dr. dr. R.A.Tuty Kuswardhani,SpPD-KGER.MARS dr. I.G.P. Suka Aryana, SpPD-KGER
NIP. 195911041989032003 NIP. 197103292006041001
Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Biomedik Direktur
Program Pascasarjana Program Pascasarjana
Universitas Udayana, Universitas Udayana,
Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.SC, Prof.Dr.dr. A.A Raka Sudewi, Sp.S(K)
SpGK
NIP. 195805211985031002 NIP : 195902151985102001
Tesis Ini Telah Diuji pada
Tanggal………….
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor
Universitas Udayana, No…………, Tanggal……….
Ketua : Dr. dr. R.A.Tuty Kuswardhani,SpPD-KGER.MARS
Anggota :
1. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, Sp.PD-KGER
2. dr. Nyoman Astika, Sp.PD-KGER
3. Dr. dr. Wayan Sudhana, Sp.PD-KGH
4. Dr. dr. Desak Made Wihandani, M.Kes
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena hanya atas karunia dan izin Nya tesis yang berjudul “Peningkatan Kadar
S100β dan Kadar Interleukin-6 Serum Berkorelasi dengan Tingkat Keparahan Delirium
pada Pasien Geriatri yang Dirawat di RSUP Sanglah” dapat diselesaikan dalam rangka
menyelesaikan pendidikan di Program Pascasarjana pada Program Studi Ilmu Kedokteran
Biomedik Universitas Udayana.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas akhir studi yang dijalani Penulis
untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister Program Studi Ilmu Kedokteran
Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat, rasa kagum dan
penghargaan serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. dr. R.A. Tuty Kuswardhani, SpPD-KGER.MARS selaku Pembimbing I, yang telah
memberikan banyak sekali masukan dan bimbingan serta semangat kepada penulis selama
penyusunan tesis ini.
2. dr. I Gusti Putu Suka Aryana, SpPD-KGER selaku pembimbing II, yang telah banyak
memberikan bimbingan, banyak sumber masukan dan dorongan serta semangat kepada
penulis selama penyusunan tesis ini.
3. Bapak Rektor Universitas Udayana saat itu, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Magister pada
Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas Udayana.
4. Bapak Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD yang juga
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Magister pada
Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas Udayana.
5. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT. M.Kes
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Magister
pada Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas Udayana
6. Ibu Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Anak Agung Raka
Sudewi, Sp.S(K) yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti
pendidikan Magister pada Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas Udayana.
7. Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.SC, SpGK selaku ketua Program Studi Ilmu Kedokteran
Biomedik Universitas Udayana yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan Magister pada Program Studi Ilmu Kedokteran Biomedik Universitas
Udayana.
8. Dr. dr. Ketut Suega, SpPD-KHOM selaku Kepala Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK
Universitas Udayana, atas kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Ilmu
Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
9. Kepala Program Studi Ilmu Penyakit Dalam, Prof. Dr. dr. IDN. Wibawa SpPD KGEH atas
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana.
10. dr. Nyoman Astika, SpPD-KGER, Dr. dr. Wayan Sudhana, SpPD-KGH, dan Dr. dr. Desak
Made Wihandani, M.Kes, selaku penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan
masukan kepada penulis selama penyusunan tesis ini.
11. Prof. Dr. dr Tjok Raka Putra, SpPD-KR, sebagai mantan Kepala Bagian /SMF Ilmu Penyakit
Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah dan Prof. Dr. dr Ketut Suwitra, SpPD-KGH sebagai
mantan Ketua Program Studi Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/ RSUP Sanglah yang pada
masanya telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan spesialisasi.
12. Para dosen pengajar dan rekan-rekan residen Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam FK
UNUD/RSUP Sanglah yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang selalu memberikan
doa dan dorongan.
13. Ayahanda Drs. Yoseph Sugi, MSc beserta ibunda Petronela Neno atas doa, dukungan dan
pengertiannya selama menempuh pendidikan
14. Kakak dan adik, Fransiska V. Sugi, Antonius R.B. Ola, Maria D.N Sugi, Felix Sugi dan
Gavriel A. Sugi atas doa, dukungan dan pengertiannya selama menempuh pendidikan.
15. dr. Petrus Irianto, dr. Anselmus Ake, dr. Yohanes SP, teman-teman “IRB 2010” dan teman-
teman lainnya, terimakasih atas motivasi dan persahabatan yang kalian berikan selama ini.
Penulis juga sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini, semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang
Maha Esa, senantiasa melimpahkan berkat dan rahmat-Nya kepada mereka semua.
Akhir kata, tiada gading yang tidak retak, untuk itu penulis berharap dengan segala
kekurangan dalam tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pribadi, bagi program
pendidikan Magister Program Studi Ilmu Biomedik, Program Pascasarjana Universitas Udayana,
serta pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Denpasar, April 2016
Penulis,
dr. Yosef S. Sugi
ABSTRAK
PENINGKATAN KADAR S100β DAN
KADAR INTERLEUKIN-6 SERUM BERKORELASI DENGAN
TINGKAT KEPARAHAN DELIRIUM PADA PASIEN GERIATRI
YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH
Delirium adalah sebuah sindrom neuropsikiatrik yang kompleks dengan onset yang akut
dan berfluktuasi. Pasien-pasien yang mengalami delirium, ketika dibandingkan dengan pasien-
pasien yang tidak mengalami delirium, menjalani perawatan yang lebih lama. S100β merupakan
calcium-binding protein yang disekresi oleh astrosit dibawah pengaruh kondisi metabolik stres
dan merupakan biomarker yang menandakan kerusakan dari sistem saraf pusat. Sedangkan
peningkatan kadar IL-6 (penanda neuroinflamasi) berhubungan dengan risiko terjadinya
delirium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara kadar S100β dan
kadar interleukin-6 serum dengan tingkat keparahan delirium pada pasien geriatri.
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian potong lintang analitik untuk mengetahui
korelasi antara kadar S100β serum dan kadar interleukin-6 serum dengan tingkat keparahan
delirium.Tingkat keparahan delirium diukur menggunakan kuesioner. Setiap subyek penelitian
akan dilakukan pemeriksaan kadar S100β dan kadar IL-6 serum dengan menggunakan metode
ELISA.
Penelitian ini melibatkan 72 subyek penelitian, laki-laki 38 (52,8%) dan perempuan 34
(47,25%). Rerata usia subyek adalah 68 ± 6,96. Median S100B 5520 pg/ml (950,87-7741,89
pg/ml). Median IL-6 86,19 pg/ml (1,03-376,80 pg/ml). Median MDAS 17 (13-24). Tidak
didapatkan korelasi antara kadar S100B serum dengan tingkat keparahan delirium (r = -0,038, p
= 0,752). Tetapi, pada penelitian ini didapatkan korelasi antara kadar IL-6 dan Charlson’s age-
comorbidity index dengan tingkat keparahan delirium (r = 0.421, p = 0.000; r = 0,483, p =
0,000,).
Pada penelitian ini tidak didapatkan korelasi antara kadar S100B serum dengan tingkat
keparahan delirium, tetapi didapatkan korelasi antara kadar IL-6 dan skor CACI dengan tingkat
keparahan delirium.
Kata kunci: S100β, IL-6, Delirium,Geriatri
ABSTRACT
INCREASING LEVELS OF S100β AND INTERLEUKIN-6 SERUM CORRELATE
WITH DELIRIUM SEVERITY IN GERIATRIC PATIENTS
THAT ADMITTED IN SANGLAH HOSPITAL
Delirium is a complex neuropsychiatric syndrome with acute onset and fluctuating.
Patients who experienced delirium, when compared with patients who did not experience
delirium, have longer hospital stay. S100β is a calcium-binding protein secreted by astrocytes
under the influence of metabolic stress conditions and a biomarker that indicates damage of the
central nervous system. While increased levels of IL-6 (a marker of neuroinflamasi) associated
with risk of delirium. Aim of this study is to investigate the correlation between levels of S100β
and levels of interleukin-6 with the severity of delirium in elderly patients.
The study design was cross-sectional analytical study on the correlation between levels of
S100β and levels of interleukin-6 with severity of delirium. Delirium severity was measured
using a Memorial Delirium Assesment Scale (MDAS) questionnaire. Levels of S100β and IL-6
will be measured using the ELISA.
The study involved 72 study subjects, 38 males (52.8%) and 34 women (47.25%). The
mean age of subjects was 68 ± 6.96. Median S100B 5520 pg / ml (950.87 to 7741.89 pg / ml).
Median IL-6 63.58 pg / ml (1.03 to 376.80 pg / ml). Median MDAS 17 (13-24). In this study,
there is no correlation between levels of S100B with severity of delirium (r = -0.038, p = 0.752).
However, there is significant correlation between levels of IL-6 and Charlson's age-comorbidity
index with the severity of delirium (r = 0.421, p = 0.000; r = 0,483, p = 0,000).
In this study, there is no correlation between levels of S100B with the severity of
delirium, but levels of IL-6 and scores of CACI have correlation with the severity of delirium.
Key word: S100β, IL-6, Delirium, Geriatric
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM .............................................................................................i
PRASYARAT GELAR ......................................................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ............................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................... v
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
ABSTRACT .................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… ... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 3
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 5
2.1 Delirium ............................................................................................... 5
2.1.1 Definisi Delirium ......................................................................... 5
2.1.2 Epidemiologi ................................................................................ 5 2.1.3 Etiologi
6
2.1.4 Patogenesis ................................................................................... 8
2.1.5 Gambaran Klinis .......................................................................... 9
2.1.6 Diagnosis...................................................................................... 14
2.2 Peranan Neuroinflamasi pada Delirium ................................................ 17
2.2.1 Kondisi Klinis dengan Reaksi Inflamasi Sistemik yang
Mencetuskan terjadinya delirium ................................................. 17
2.2.2 Efek Inflamasi Sistemik Akut terhadap Otak .............................. 19
2.2.2.1 Dari Proses Inflamasi Sistemik menjadi Neuroinflamasi 19
2.2.2.2 Kerusakan Sawar Darah Otak .......................................... 20
2.2.2.3 Respon Sistem Saraf Pusat yang Diperantarai oleh
Molekul-Molekul dalam Sirkulasi Sistemik .................... 21
2.2.2.4 Inflamasi Sistemik Akut dan Disfungsi Neurokognisi .... 22
2.3 Peranan Proses Penuaan pada Delirium………………………………. 25
2.4 Biomarker Delirium .............................................................................. 26
2.4.1 S100 Calcium Binding Protein B (S100β) ................................... 29
2.4.2 Interleukin-6 ................................................................................. 30
2.5 Instrumen Diagnosis Delirium .............................................................. 30
2.5.1 Confusion Assesment Scale (CAM) ............................................ 31
2.5.2 Memorial Delirium Assesment Scale (MDAS) ........................... 33
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .... 35
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................. 35
3.2 Konsep Penelitian ................................................................................. 37
3.3 Hipotesis .............................................................................................. 37
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................. 38
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................... 38
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 38
4.3 Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 38
4.4 Penentuan Sumber Data Penelitian ....................................................... 38
4.5 Sampel dan Besar Sampel ..................................................................... 39
4.6 Variabel Penelitian ............................................................................... 40
4.7 Definisi Operasional Variabel ............................................................... 40
4.8 Alat dan Bahan Penelitian .................................................................... 41
4.9 Prosedur Penelitian .............................................................................. 42
4.10 Alur Penelitian ...................................................................................... 43
4.11 Analisis Data ......................................................................................... 43
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 45
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ............................................................ 45
5.2 Hubungan antara Kadar S100B dengan Tingkat Keparahan Delirium . 47
5.3 Hubungan antara Kadar IL-6 dengan Tingkat Keparahan Delirium ... 51
5.4 Hubungan antara Usia dan Penyakit Komorbid dengan Tingkat
Keparahan Delirium .............................................................................. 54
5.5 Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 57
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 58
6.1 Simpulan ................................................................................................. 58
6.2 Saran ....................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 59
LAMPIRAN ..................................................................................................... 63
DAFTAR TABEL
Halaman
2.1 Beberapa Instrumen Klinis untuk Diagnosis Delirium.......................... 24
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ............................................................ 47
5.2 Hasil Uji Korelasi antara Kadar S100B, Kadar IL-6 dan Charlson’s Age Comorbidity Index
dengan Tingkat Keparahn Delirium ..................................................... 48
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1 Model Multifaktorial dari Delirium ........................................................ 8
2.2 Teori-teori Terjadinya Delirium ............................................................ 9
2.3 Pengenalan dan Propagasi dari Rangsangan Imun Perifer pada SSP .... 22
3.1 Kerangka Berpikir ................................................................................. 34
3.2 Konsep Penelitian .................................................................................. 35
4.1 Alur Penelitian ...................................................................................... 41
5.1 Korelasi antara kadar S100B dengan Tingkat Keparahan Delirium…... 48
5.2 Grafik Perbandingan rerata kadar S100B pada kelompok delirium ringan,
sedang dan berat………………………………………………………... 51
5.3 Korelasi antara kadar IL-6 dengan Tingkat Keparahan Delirium……… 52
5.4 Grafik Perbandingan rerata kadar IL-6 pada kelompok delirium
ringan, sedang dan berat…………………………………………… ... 54
5.5 Korelasi antara CACI dengan Tingkat Keparahan Delirium ................. 55
5.6 Grafik Perbandingan rerata skor CACI pada kelompok delirium
ringan, sedang dan berat ........................................................................ 56
DAFTAR SINGKATAN
Apo : Apolipoprotein
AMTS : Abbreviated Mental Test Score
BDNF : Brain-derived Growth Factor
CACI : Charlson’s Age-Comorbidity Index
CAM : Confusion Assesment Scale
CD : Class of Differentiation
CRP : C-reactive protein
DOSS : Delirium Observational Screening Scale
DRS : Delirium Rating Scale
DSM : Diagnostic and Statistic Manual
EEG : Elektroensefalografi
FDA : Food and Drug Asociation
GABA : Gamma Aminobutyric Acid
GAR : Global Attentiveness Rating
HELP : Hospital Elder Life Program
ICU : Intensive Care Unit
IFN : Interferon
IGF : Insulin Growth Factor
IL : Interleukin
LPS : Lipopolisakarida
MDAS : Memorial Delirium Assesment Scale
MMSE : Mini Mental Scale Examination
MRI : Magneting Resonance Imaging
NICE : National Institute for Health and Care
Excellence
NO : Nitrit Oksida
NSE : Neuro-specific Enolase
ROS : Reactive Oxygen Species
S100 Calcium Binding Protein B : S100β
SAA : Serum Aktivitas Antikolinergik
SN : Substantia Nigra
SSP : Sistem Saraf Pusat
TLR : Toll-like Receptor
TNF : Tumor Necrosis Factor
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Ethical Clearance………………………………………… 62
Lampiran 2. Informed Consent…………………………………………... 64
Lampiran 3. Formulir Persetujuan….………………………………..…... 66
Lampiran 4. Rencana Jadwal Penelitian ……………………………….. 67
Lampiran 5. Anggaran Biaya Penelituan ……………………………… 68
Lampiran 6. Formulir Pengumpulan Data……………………………….. 69
Lampiran 7. Prosedur Pemeriksaan S100B Serum ……………………….. 77
Lampiran 8. Prosedur Pemeriksaan IL-6 Serum………………………….. 78
Lampiran 9. Hasil Penelitian……………………………………………… 81