115
PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 9 KABUPATEN TEBO SKRIPSI SHODIQ PRAYOGO NIM. 201172416 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2021

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE

SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 9 KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

SHODIQ PRAYOGO

NIM. 201172416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 2: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE

SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

NEGERI 9 KABUPATEN TEBO

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

SHODIQ PRAYOGO

NIM. 201172416

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2021

Page 3: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

ii

Page 4: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

iii

Page 5: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

iv

Page 6: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

v

Page 7: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

vi

Page 8: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

vii

Page 9: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

viii

PERSEMBAHAN

Kusimpuhkan kedua belah kakiku, Ku sujudkan kepalaku kearah kiblatku, Ku

haturkan do’a kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rabb-ku karena-Nya lah

akhir karya kecil ini terselesaikan sebagai ungkapan rasa puji syukur dan ku untai

shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa Sallam.

merangkai pengharapan bagi syafaatnya.

Ku persembahkan skripsiku ini untuk :

Ayahanda Meliyono dan Ibunda Marisah untuk curahan do’a cinta dan kasih

sayang yang tak terhingga, serta Adikku Ihsan Faiq Nabillah, Pamanku Feriadi

serta Teman-teman PAI Angkatan 2017, khususnya PAI E, Terimakasih atas

semua perhatian saran dan nasehat selama ini yang teramat sangat berharga.

Saudara-saudari ku seiman, Maha suci Allah Subhanallah Wa Ta’ala yang

telah mempertemukan kita dikapus UIN STS JAMBI yang menjadi kebanggaan

kita, untuk seluruh keluarga besar HMI Komisariat Tarbiyah dan Keguruan

Korkom UIN STS JAMBI untuk bangsa dan Negara serta untuk Almamater

kebanggaan biarlah nama-nama kalian semuanya tertulis dilembar hati ini, ku

temukan arti keikhlasan perjuangan bersama kalian “terimakasih” ya Allah

Subhanahu Wa Ta’ala atas nikmat ukhuwah yang kami rasakan sehingg hari ini,

Akhirnya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala jualah kuserahkan untuk

membalasnya dengan Rahmat dan Ridha-Nya kupersembahkan karya ini semoga

dapat bermanfaat. Aamiin ya Rabbal Alamin....

Page 10: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

ix

MOTTO

ل على الله وشاورهم فى ال مر ه يحب فا ذا عزمت ف ت وك لين ان الل المت وك ..... (951ال امرن )

“……….dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian

apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (Q. S. Ali Imran : 159)

Page 11: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke-hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan

petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) ini dengan baik. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu

syarat penyelesaian studi pada program S-1 dalam bidang Pendidikan Agama

Islam, Di Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi, Penelitian ini berjudul “Peningkatan Minat Belajar Siswa

melalui Metode Sosiodrama dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo”.

Terwujudnya penelitian ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan

berbagai pihak, Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan

yang besar, Kepada Yth :

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi Asy’ari, MA, Ph.D Selaku Rektor Universitas

Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Dr. Risnita, M.Pd selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Najmul Hayat,

S.Ag, M.Pd.I selaku Wakil Dekan II, serta Ibu Dr. Yusria, S.Ag, M.Ag

selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Bapak Mukhlis, S.Ag, M.Pd.I dan Bapak Habib Muhammad, S.Ag.,

M.Ag selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pendidikan Agama

Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

5. Bapak Dr. M. Hurmaini, M.Pd dan Ibu Rapiko M.Pd.I selaku

pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk

membimbing saya dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam

Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan

pengetahuan penulis.

Page 12: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xi

7. Bapak Drs. Suranto, MM. selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo.

8. Bapak Drs. Edi Yanto selaku guru PAI di SMP Negeri 9 Kabupaten

Tebo.

9. Majelis Guru dan Karyawan serta para siswa kelas VII di SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo.

10. Orang tua dan Keluarga yang tiada henti dan lelah untuk memberikan

motivasi hingga menjadi kekuatan pendorong bagi penulis dalam

menyelesaikan Skripsi ini.

11. Sahabat-sahabat seangkatan dan senasib seperjuangan dengan peneliti,

semangat dan motivasi dari kalian semua sangat membantu penulis

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam Skripsi ini banyak terdapat kelemahan dan

kekurangan, Oleh karena itu penulis berharap kritik yang membangun untuk

perbaikan Skripsi ini.

Page 13: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xii

ABSTRAK

Nama : Shodiq Prayogo

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Judul : Peningkatan Minat Belajar Siswa melalui Metode Sosiodrama

Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

Skripsi ini membahas tentang Peningkatan Minat Belajar Siswa melalui Metode

Sosiodrama dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo. Tujuan

penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran

PAI pada kelas VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo dengan penerapan

metode Sosiodrama. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas

(Classroom Action Research). Permasalahan tersebut dibahas melalui penelitian

tindakan kelas (PTK) yang dilakukan 2 siklus dengan setiap siklus terdiri dari 4

tahap yaitu; perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan

kelas (PTK) dilaksanakan di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo di kelas VII B

dengan jumlah sebanyak 28 peserta didik yang terdiri dari 13 laki-laki dan 15

perempuan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

observasi, wawancara, angket dan tes. Penelitian ini menunjukan bahwa

penggunaan metode sosiodrama dapat meningkatkan minat belajar siswa setiap

siklusnya. berdasarkan hasil observasi kegiatan belajar siswa yang dilakukan pada

siklus I mencapai 61,25%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80%,

serta analisis hasil tes siklus I dengan persentase 60,93%, dan pada siklus II

mencapai 83,48%, Dari hasil penelitaian ini dapat direkomendasikan bahwa

penggunaan metode sosiodrama dapat diterapkan oleh guru PAI di sekolah untuk

meningkatkan minat belajar siswa.

Kata kunci: Metode Sosiodrama, Minat Belajar.

Page 14: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xiii

ABSTRACT

Name : Shodiq Prayogo

Departmentr : Islamic Religious Education

Title : Increasing Student Interest in Learning Using the

Sociodrama Method in PAI Learning at SMP Negeri 9

Districk Tebo.

This thesis discusses the Improvement of Student Interest in Learning through the

Sociodrama Method in Islamic Education Learning at SMP Negeri 9 Tebo

Regency. The purpose of this study was to increase students' interest in learning in

Islamic education in class VII B at SMP Negeri 9 Tebo Regency by applying the

sociodrama method. This research is a Classroom Action Research. These

problems were discussed through classroom action research (PTK) which was

carried out in 2 cycles with each cycle consisting of 4 stages, namely; planning,

acting, observing, and reflecting. Classroom action research (PTK) was conducted

at SMP Negeri 9 Tebo Regency in class VII B with a total of 28 students

consisting of 13 boys and 15 girls. Data collection in this study was carried out by

means of observation, interviews, questionnaires and tests. This study shows that

the use of the sociodrama method can increase students' interest in learning each

cycle. based on the results of observations of student learning activities carried out

in cycle I reached 61.25%, increased in cycle II to 80%, and analysis of test

results in cycle I with a percentage of 60.93%, and in cycle II reached 83.48%.

The results of this research can be recommended that the use of the sociodrama

method can be applied by Islamic education teachers in schools to increase

student interest in learning.

Keyword: Sociodrama Method, Interest to learn.

Page 15: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

NOTA DINAS .................................................................................................... ii

KARTU BIMBINGAN ..................................................................................... iv

PENGESAHAN ................................................................................................. vi

PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................... vii

PERSEMBAHAN............................................................................................ viii

MOTTO ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

ABSTRAK ........................................................................................................ xii

ABSTRACT .................................................................................................... xiii

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM ................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6

C. Batasan Masalah ................................................................................... 7

D. Fokus Penelitian ................................................................................... 7

E. Rumusan Masalah................................................................................. 7

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................................ 7

BAB II KERANGKA TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ............................................. 9

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam ................................................... 9

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................................ 10

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ................................... 11

B. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Metode ....................................................................... 12

2. Pengertian Sosiodrama ................................................................ 13

3. Tujuan Metode Sosiodrama ......................................................... 14

4. Kelebihan Metode Sosiodrama .................................................... 15

5. Kelemahan Metode Sosiodrama .................................................. 15

6. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Sosiodrama .................. 16

Page 16: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xv

C. Minat Belajar Siswa

1. Pengertian Minat Belajar ............................................................. 18

2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa ...................... 20

3. Indikator Minat Belajar Siswa ..................................................... 21

4. Cara Menumbuhkan Minat Belajar Siswa ................................... 23

5. Hubungan Minat Belajar Dengan Metode Sosiodrama ............... 24

D. Studi Relevan ...................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................... 28

B. Setting Dan Subjek Penelitian ........................................................... 30

C. Jenis Dan Sumber Data....................................................................... 32

D. Prosedur Umum Penelitian. ............................................................... 33

E. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data. ...................................... 35

F. Teknik Analisis Data. ........................................................................ 38

G. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindak Kelas. ................................ 41

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum ................................................................................... 42

B. Temuan Khusus .................................................................................. 48

C. Deskripsi Data .................................................................................... 50

D. Analisis Data ...................................................................................... 64

E. Interprestasi Hasil Analisis Data ........................................................ 65

F. Pembahasan ........................................................................................ 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................... 70

C. Penutup ............................................................................................... 71

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VII B SMP Negeri 9 Kab. Tebo ........................ 31

Tabel 3.2 Teknik Instrument Dan Pengumpulan Data ........................................ 36

Tabel 3.3 Pedoman Persentase Hasil Observasi Minat Belajar Siswa ................ 39

Tabel 3.4 Klasifikasi Persentasi Nilai Kriteria Minat Belajar Siswa .................. 40

Tabel 4.1 Data Guru SMP Negeri 9 Kab. Tebo 2020/2021 ................................ 44

Tabel 4.2 Profil Siswa SMP Negeri 9 Kab. Tebo Tahun Ajaran 2020/2021 ...... 45

Tabel 4.3 Sarana SMP Negeri 9 Kab. Tebo Tahun Ajaran 2020/2021 ............... 45

Tabel 4.4 Prasarana SMP Negeri 9 Kab. Tebo Tahun Ajaran 2020/2021 .......... 47

Tabel 4.5 Ruang Belajar SMP Negeri 9 Kab. Tebo Tahun Ajaran 2020/2021 ... 48

Tabel 4.6 Nilai Ulangan Prasiklus ...................................................................... 49

Tabel 4.7 Jadwal Perencanaan (Siklus I) ............................................................ 51

Tabel 4.8 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa ................................................. 55

Tabel 4.9 Hasil Minat Belajar Siswa................................................................... 56

Tabel 4.10 Jadwal Perancanaan (Siklus II) ......................................................... 58

Tabel 4.11 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa (Siklus II) .............................. 62

Tabel 4.12 Persentase Minat Belajar Siswa ....................................................... 63

Tabel 4.13 Persentase Minat Belajar Siswa Kelas VII B .................................... 66

Tabel 4.14 Persentase Masing-Masing Indikator Minat Belajar ......................... 67

Page 18: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Penelitian Kemmis dan Taggart ........................................... 29

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMP Negeri 9 Kab. Tebo 2020/2021 .............. 43

Page 19: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xviii

DAFTAR DIAGRAM

Gambar 4.1 Persentase Aktifitas Belajar Siswa .................................................. 66

Gambar 4.2 Persentase Tes Minat Belajar Siswa................................................ 67

Page 20: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian ............................................................................ 74

Lampiran 2. Kalender Pendidikan SMP Negeri 9 ............................................... 75

Lampiran 3. Lembar Observasi Aktif Siswa ....................................................... 76

Lampiran 4. Lembar Wawancara Siswa dan Guru ............................................. 77

Lampiran 5. Angket Siswa .................................................................................. 79

Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 83

Lampiran 7. Dokumentasi ................................................................................... 89

Lampiran 8. Riwayat Hidup ................................................................................ 91

Page 21: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa pengaruh pada

tuntutan bahwa pendidikan diasumsikan mampu menghasilkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Karena perubahan zaman yang senantiasa melaju

dengan cepatnya menuntut dunia pendidikan untuk selalu melakukan

pembaharuan dalam mengatasi masalah-masalah pendidikan.

Mutu pendidikan dapat terwujud apabila proses pembelajaran dapat

berjalan secara efektif, artinya dapat berlangsung secara lancar, terarah dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran. Mengemukakan berbagai kriteria proses

pembelajaran yang efektif meliputi:

1. Proses pembelajaran mampu mengembangkan konsep generalisasi dan

bahan abstrak menjadi hal yang jelas dan nyata.

2. Proses pembelajaran mampu melayani gaya belajar dan kecepatan

belajar peserta didik yang berbeda-beda.

3. Proses pembelajaran mampu melayani perkembangan belajar peserta

didik yang berbeda-beda.

4. Proses pembelajaran melibatkan peserta didik secara aktif dalam

pengajaran, sehingga mencapai tujuan sesuai dengan program yang

telah ditetapkan.

Proses pembelajaran yang baik seperti di atas, sering kali sulit

diwujudkan dalam praktek kegiatan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini

karena proses pembelajaran yang melibatkan antara guru dan siswa

pelaksanaannya masih belum maksimal. Seperti halnya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam masih ditemukan rendahnya penerapan

pembentukan akhlak mulia dalam pembelajaran.

Page 22: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Pada satu sisi proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam dipahami

siswa dan guru sebagai bahan yang bersifat pengetahuan, di sisi lain strategi

penyampaian materi pembelajaran masih bertumpu pada metode-metode

tertentu seperti ceramah dan tugas. Akhirnya kegiatan pembelajaran tidak

interaktif, kurang menarik, dan terkesan hanya mengejar target pada pokok

permasalahan.

Keadaan di atas perlu penanganan secara serius agar peningkatan kualitas

pembelajaran dapat tercapai sehingga peningkatan penguasaan materi

pembelajaran yang diharapkan dapat terwujud. Oleh karena itu, perlu diuji

cobakan penerapan berbagai strategi pembelajaran untuk mengetahui

dampaknya bagi proses dan hasil pembelajaran. Untuk memahami

permasalahan ini perlu kiranya dikaji melalui kegiatan penelitian tindak kelas.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk mengembangkan kekuatan spiritual, keagamaan, kepribadian,

kecerdasan akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat bangsa dan Negara. (Kloang Klede Putra, 2003 hlm. 11).

Pendidikan juga dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-

metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan, pemahaman dan

cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan..

Dalam Pendidikan Azas Ki Hajar Dewantara adalah Ing Ngarsa Sung

Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan menegaskan bahwa kedudukan guru dalam kegiatan

proses pembelajaran sangat strategis karena gurulah yang akan menentukan

kedalam materi dan keleluasaan materi pelajaran yang akan disajikan kepada

peserta didik. Salah satu faktor yang dapat digunakan oleh guru dalam upaya

memperluas dan memperdalam materi ialah rancangan pembelajaran yang

efektif, efisien, menarik dan hasil pembelajaran yang bermutu tinggi dapat

dilakukan dan dicapai oleh setiap guru (Cony Semiawan, 1998 hlm.43).

Page 23: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

3

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Proses

pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian

perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam kegiatan pengajaran, unsur yang penting adalah bagaimana guru

dapat merangsang dan mengarahkan siswa dalam belajar, yang pada

gilirannya dapat mendorong siswa dalam pencapaian hasil belajar secara

optimal. Mengajar dapat merangsang dan membimbing dengan berbagai

pendekatan, dimana setiap pendekatan dapat mengarahkan pada pencapaian

tujuan belajar yang berbeda. Tetapi apapun subyeknya mengajar pada

hakikatnya adalah menolong siswa dalam memperoleh pengetahuan,

ketrampilan sikap serta ide dan apresiasi yang mengarah pada perubahan

tingkah laku dan pertumbuhan siswa.

Tujuan dalam mengajar merupakan arah yang akan dicapai dalam

kegiatan belajar mengajar. Tujuan pengajaran tidak akan pernah tercapai

apabila salah satu komponen pengajaran tidak dilibatkan atau tidak digunakan

dalam kegiatan pengajaran. Komponen tersebut adalah metode mengajar.

Dengan adanya metode mengajar siswa dapat dihubungkan dengan bahan

atau sumber belajar (Darwin Syah, 2007 hlm. 136)

Pendidikan Agama Islam merupakan mata pelajaran yang sangat penting,

karena Pendidikan Agama Islam dapat membimbing dan mendidik yang

dilakukan secara sadar kepada anak didiknya kearah kepribadian muslim

yang bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits yang sesuai dengan ajaran

Islam. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran

Islam itu sebagai pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan

hidup di dunia maupun di akhirat kelak.

Menurut Imam Ghazali tujuan pendidikan adalah membentuk insan

purnama, baik dunia maupun akhirat. Menurut Imam Ghazali manusia dapat

Page 24: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

4

mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari ilmu dan selanjutnya

berusaha mengamalkan melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. (Nur

Uhbiyati, dan Abu Ahmadi 1997 hlm. 38)

Proses belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola,

struktur dan isi kurikulumnya, tetapi sebagian terbesar ditentukan oleh

kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang

kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,

menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar

para siswa berada pada tingkat optimal. (Oemar Hamalik, 2010 hlm. 36)

Proses belajar adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada saraf

individu yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi

secara mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu proses belajar hanya

bisa diamati jika ada perubahan dari seseorang yang berbeda dengan

sebelumnya. Perubahan prilaku tersebut bisa dalam hal pengetahuan, afektif

maupun psikomotoriknya. Peran guru sebagai pendidik akan terlaksana

dengan baik apabila guru memiliki ilmu pengetahuan sesuai bidangnya. Guru

juga akan mampu mendidik dan mengajar apabila mempunyai kestabilan

emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan mutu

pendidikan anak didiknya, bersikap dan peka terhadap perkembangan dan

jujur, serta adil dalam memberikan penilaian kepada siswa. (Baharudin, dan

Esa Nur Wahyuni 2010, hlm. 16)

Minat pada dasarnya adalah suatu sifat yang melekat pada diri manusia

yang berfungsi sebagai pendorong untuk melakukan apa saja yang di

inginkannya. Keinginan atau minat dan kemauan atau kehendak sangat

mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa yang menaruh minat

besar terhadap Pendidikan Agama Islam akan memusatkan perhatiannya lebih

banyak dari pada siswa lainnya. Kemudian, karena pemusatan perhatian

yang intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi

untuk belajar secara giat dan akhirnya mencapai prestasi yang di inginkan.

(Sobur Alex, 2003 hlm. 246)

Page 25: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

5

Dari uraian di atas, minat sangatlah penting tertanam dalam diri anak.

Karena itu, ketika seseorang dalam hatinya sudah tumbuh semangat untuk

belajar maka tidak akan ada kata putus asa lagi untuk selalu menimba ilmu

Allah. Karena Allah akan selalu memperlihatkan hasil dari apa yang sudah

dilakukan oleh umatnya, seperti firman-Nya dalam Alqur‟an Surat an-Najm

ayat 39-40 berikut ini:

ى ل سان إ ن ل يس ل ن ل وأ ( 91) ما وف ي يه وأن (04) ىر

“Artinya: Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain

apa yang telah di usahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan

diperlihat (kepadanya).”(Qs. An-Najm: 39-40)

Berdasarkan hasil pengamatan awal, yang peneliti lakukan terhadap

Kelas VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo, bahwa peneliti menemukan

beberapa penyebab rendahnya aktivitas belajar siswa. Adapun penyebab

rendahnya aktivitas belajar siswa dapat diketahui dari gejala-gejala berikut

ini, yaitu:

1. Siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran,

sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru.

2. Siswa kurang aktif saat pembelajaran berlangsung di kelas.

3. Sebagian siswa tidak mau bertanya dengan guru tentang materi yang

kurang dipahami.

4. Sebagian siswa tidak mau bekerjasama mendiskusikan tugas yang

diberikan guru saat diadakan diskusi kelompok di kelas.

Selain peran guru, metode pembelajaran yang diterapkan guru dalam

proses pembelajaran juga mempengaruhi minat belajar siswa di sekolah.

Dengan menerapkan metode pembelajaran sesuai dengan materi yang

diajarkan akan meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran yang secara

langsung akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Pada proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah selalu berpusat pada

guru sebagai pemberi pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa hanya

sebagai pendengar setia tanpa merespon apa yang disampaikan oleh guru

Page 26: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

6

dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan guru sering mengunakan metode

ceramah.

Banyak metode yang dapat diaplikasikan dalam pembelajaran kurikulum

tingkat SMP, salah satu metode yang dapat digunakan dalam menunjang dan

meningkatkan kecerdasan emosional siswa dalam pembelajaran SMP

khususnya mata pelajaran PAI adalah metode sosiodrama. Karena proses

belajar dengan menggunakan metode sosiodrama sangat kuat kandungan

emosinya dan informasi yang didapat akan masuk kedalam memori jangka

panjang siswa. Serta mampu menumbuhkan rasa percaya diri dan dapat

bertanggung jawab terhadap tugas masing-masing individu.

Metode sosiodrama merupakan metode yang lebih banyak memberikan

aktivitas kepada siswa untuk memberikan perbuatan baik dalam bentuk fisik

maupun non fisik. Sedangkan menurut Zakiah Daradjat metode sosiodrama

adalah semacam drama atau sandiwara, tetapi tidak disiapkan naskahnya

lebih dahulu. (Zakiah Daradjat, 2008 hlm. 301)

Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan judul: Peningkatan Minat Belajar Siswa

Melalui Metode Sosiodrama Dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka

permasalahan dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Siswa kurang memperhatikan guru saat menjelaskan materi pelajaran,

sehingga siswa kurang memahami materi yang disampaikan guru.

2. Siswa kurang aktif saat pembelajaran berlangsung di kelas.

3. Sebagian siswa tidak mau bertanya dengan guru tentang materi yang

kurang dipahami.

4. Sebagian siswa tidak mau bekerjasama mendiskusikan tugas yang

diberikan guru saat diadakan diskusi kelompok di kelas.

Page 27: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

7

C. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada kelas VII B di

SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo. Pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021,

Melalui metode sosiodrama pada pembelajaran PAI dalam peningkatan minat

belajar siswa.

D. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini

difokuskan Apakah minat belajar siswa dapat meningkat melalui metode

sosiodrama dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas

VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian ini, yaitu: Apakah dengan penerapan metode

sosiodrama dapat meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten

Tebo?

F. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini yaitu, Untuk

mengetahui apakah penerapan metode sosiodrama dapat meningkatkan minat

belajar dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VII B

di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

2. Kegunaan

1. Teoritis

a) Dapat menambah khasanah penelitian dibidang pendidikan dan

memberikan sumbangan teori untuk mengembangkan teori dalam

meningkatkan kompetensi dibidang pendidikan nasional.

b) Menambah wawasan tentang pengaruh metode pembelajaran

terhadap minat belajar PAI siswa kelas VII B SMP Negeri 9

Page 28: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

8

Kabupaten Tebo dalam kreativitas bermain peran, khususnya

melalui metode pembelajaran sosiodrama.

2. Kegunaan Praktis

a) Sekolah, dapat bermanfaat bahwa metode sosiodrama dapat

diterapkan didalam pembelajaran selain mata pelajaran Pendidikan

Agama Islam.

b) Guru, dapat menambah poengetahuan dan daya mengajar dalam

menggunakan metode pembelajaran, akhirnya guru tidak hanya

menggunakan satu metode yang sering digunakan.

c) Bagi Siswa:

1) Dengan menggunakan metode sosiodrama akan lebih senang

dalam kegiatan belajar mengajar karena adanya keterlibatan.

2) Siswa secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Juga

akan membuat siswa lebih aktif dalam menerima pelajaran.

d) Peneliti:

1) Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti tentang

penggunaan metode sosiodrama.

2) Pembuatan skipsi ini, sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan dan mendapatkan gelar sarjana strata satu (S1)

pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi.

Page 29: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

9

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam

adalah “Usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka

mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan

mengamalakan ajaran agama Islam melalui kegiatan bimbingan,

pengajaran atau pelatihann yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan”. Muhaimin juga menjelaskan, Pendidikan Agama

Islam adalah “usaha sadar dalam bimbingan, pengajaran atau latihan

yang dilakukan secara terencana dan sadar atas tujuan yang hendak

dicapai”. (Suti’ah Muhaimin dan Nur Ali , 2012 hlm. 76)

Menurut Zakiyah Daradjat, Pendidikan Agama Islam adalah “Suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran agama Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati

tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadkan Islam

sebagai pandangan hidup. (Zakiah Daradjat, 2012 hlm. 86)

Dari pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa Pendidikan

Agama Islam dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang

dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-Qur‟an

dan Hadis, aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam) agar

peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada

dalam dirinya untuk memiliki kekuatan, kecerdasan, serta keterampilan

spiritual keagamaan, sehingga membentuk pribadi yang berakhlakul

karimah yang diperlukan dirinya dalam bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara.

2. Fungsi Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam untuk sekolah atau madrasah berfungsi

sebagai berikut:

Page 30: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

10

a. Pengembangan yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta

didik kepada Allah yang ditanamkan dalam lingkungan keluarga.

b. Penanaman nilai sebagai pedoman hidup untuk mencari kebahagiaan

hidup di dunia dan akhirat.

c. Penyesuaian mental yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan social dan

dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

d. Perbaikan yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan-kekurangan dan kelemahan kelemahan peserta didik

dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran dalam

kehidupan sehari-hari.

e. Pencegahan yaitu untuk menyangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat membahayakan

dirinya dan menghambat perkembangannya menuju manusia

Indonesia seutuhnya.

f. Pengajaran yaitu tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum

sistem dan fungsionalnya.

g. Penyaluran yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki bakat

khusus di bidang Agama Islam agar bakat tersebut dapat

berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk

dirinya sendiri dan bagi orang lain. (Abdul Majid, 2012 hlm.135)

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Dalam Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum

2013 Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah, tujuan Pendidikan

Agama Islam yaitu: Untuk terbentuknya peserta didik yang beriman dan

bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang luhur (berakhlak yang

mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang Islam, terutama

sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat dijadikan

bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa

harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin

Page 31: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

11

ditimbulkan oleh ilmu dan mata pelajaran tersebut. (Permendikbud no

Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013)

Dalam konteks pembelajaran di sekolah, tujuan Pendidikan Agama

Islam bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan intelektual saja,

melainkan segi penghayatan juga pengalaman serta pengaplikasiannya

dalam kehidupan dan sekaligus menjadi pegangan hidup. Secara umum,

Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk meningkatkan keimanan,

pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik tentang agama

Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa

kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,

bermasyrakat, berbangsa dan bernegara.(Ramayulis, 2012 hlm. 22)

Sedangkan menurut (UU RI no. 2 Th. 1989) Pendidikan Agama

bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa

terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,

kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dengan demikian Pendidikan Agama Islam disekolah atau di

madrasah memiliki tujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan

keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,

pengamalan, serta pengalaman peserta didik tenang agama Islam

sehingga menjadi pribadi muslim yang salih atau salihah yang terus

berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaan.

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Ruang lingkup pendidikan Agama Islam sangat luas karena ajaran

Islam memuat ajaran tentang hidup manusia di dunia dan akhirat dan

berisi pedoman manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia ini dan

untuk menyiapkan kehidupan sejahtera di akhirat nanti. Sehingga ruang

Page 32: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

12

lingkup pendidikan Agama Islam meliputi keserasian keselasasan dan

keseimbangan antara:

1) Hubungan manusia dengan Allah.

2) Hubungan manusia dengan sesama manusia

3) Hubungan manusia dengan diri sendiri

4) Hubungan manusia dengan lingkungannya.

Adapun ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi lima unsur

pokok yaitu: Al Qur’an, Aqidah, Akhlak, Syariah, dan Tarikh. Pada

tingkat sekolah dasar penekanan diberikan pada empat unsur pokok yaitu

keimanan, ibadah, akhlak dan al qur‟an.

Sedangkan pada sekolah lanjut tingkat pertama dan sekolah

menengah atas disamping empat unsur pokok diatas, maka unsur pokok

syariah semakin dikembangkan. Unsur pokok tarikh diberikan secara

seimbang pada suatu pendidikan. (Ramayulis, 2005 hlm. 22-23).

Dalam Pendidikan Agama Islam berbagai ciri yang menandai

kecerdasan emosional siswa terdapat pada pendidikan akhlak. Para pakar

pendidikan Islam dengan berbagai ungkapan pada umumnya sepakat

bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membina pribadi yang

berakhlak. Adapun yang dimaksud pengembangan kecerdasan emosional

dalam pembelajaran PAI dalam penelitian ini adalah bagaimana guru PAI

dalam membentuk siswa menjadi lebih baik dan sempurna dengan suatu

kemampuan untuk mengetahui, memahami, mengenali dan merasakan

keinginan lingkunganya serta dapat mengambil hikmah sehingga akan

memperoleh kemudahan dalam berinteraksi.

B. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Metode

Menurut Iif Khoiru Ahmadi, “Metode pembelajaran adalah cara

untuk mempermudah peserta didik mencapai kompetensi tertentu”. (Iif

Khiru Ahmadi, 2011 hlm. 101)

Page 33: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

13

Menurut Abdul Majid, “Metode adalah cara yang digunakan untuk

mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata

agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal”. (Abdul Majid,

2013, hlm. 193)

Sedangkan menurut Muhammad Yaumi, “Metode adalah alat atau

cara yang digunakan untuk mengajarkan materi pembelajaran kepada

peserta didik. (Muhmamad Yaumi, 2013 hlm. 224) Dari penjelasan di

atas dapat disimpulan bahwa metode adalah cara yang dapat digunakan

untuk mempermudah peserta didik dalam memahami pembelajaran.

2. Pengertian Sosiodrama

Sosiodrama berasal dari kata sosio dan drama. Sosio berarti

mempertunjukkan dan drama berarti mempertontonkan. Sedangkan

metode sosiodrama berarti cara menyajikan bahan pelajaran dengan

mempertunjukkan dan mempertontonkan atau mendemonstrasikan

tingkah laku dalam hubungan sosial. (Tukiran Taniredja, 2011, hlm. 39)

Metode sosiodrama adalah cara mengajar yang memberikan

kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peran

tertentu dalam kegiatan belajar mengajar yang menyangkut kehidupan

atau perilaku manusia dalam kehidupan masyarakat dengan maksud

sosial. (Werkanis dan Marlius Hamadi, 2005., hlm. 73-74).

Sosiodrama adalah suatu jenis teknik simulasi yang umumnya

digunakan untuk pendidikan sosial dan hubungan antar insani. Teknik itu

Page 34: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

14

bertalian dengan studi kasus, tetapi kasus tersebut melibatkan

individu manusia dan tingkah laku mereka atau interaksi atau individu

terebut dalam bentuk dramatisasi. (Oemar Hamalik, 2009, hlm. 199).

Metode sosiodrama adalah semacam drama atau sandiwara, tetapi

tidak disiapkan naskahnya lebih dahulu. Tidak pula diadakan pembagian

tugas yang harus mengalami latihan lebih dahulu, tapi dilaksanakan

seperti sandiwara di panggung. (Zakiah Daradjat, 2008 hlm. 301)

Istilah sosiodrama dan bermain peranan {role playing) dalam metode

merupakan dua istilah yang kembar, bahkan di dalam pelaksanaannya

dapat dilakukan dalam waktu bersamaan dan silih berganti Sosiodrama

dimaksudkan adalah suatu cara mengajar dengan jalan

mendramatisasikan bentuk tingkah laku dalam hubungan sosial pada

metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan

emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang

secara nyata dihadapi.

Kedua istilah ini (sosiodrama dan bermain peranan), kadang-kadang

juga disebut metode dramatisasi. Hanya bedanya kedua metode tersebut

tidak disiapkan terlebih dahulu naskahnya.

3. Tujuan Metode Sosiodrama

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, tujuan yang diharapkan dengan

mengunakan metode sosiodrama antara lain adalah:

a) Agar siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain.

b) Dapat belajar bagaimana membagi tanggung jawab

c) Dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi

kelompok secara spontan.

d) Merangsang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah. (Syaiful

Bahri Djamarah, dan Asman Zain 2006 hlm. 100)

Page 35: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

15

4. Kelebihan Metode Sosiodrama

Menurut (Werkanis, dan Marlius Hamadi 2005 hlm. 74-75), metode

sosiodrama memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1) Dapat melatih siswa berbicara secara spontan.

2) Secara langsung membawa siswa pada kondisi yang dihadapi.

3) Dapat mendorong aktivitas, inisiatif, dan kreativitas siswa

berpartisipasi dalam kelompok.

4) Mendorong keterampilan, mengamati, menafsirkan, menerapkan dan

mengkomunikasikannya.

5) Dapat menyalurkan ekspresi ke dalam berbagai kegiatan baik seni

budaya maupun sejarah.

6) Dapat berperan dalam melaksanakan prilaku antagonis/protogonis.

Munurut Mansyur dalam (Tukiran Taniredja, 2011 hlm. 39)

kelebihan metode sosiodrama adalah:

1) Siswa melatih dirinya untuk melatih, memahami, dan menginggat

bahan yang akan didramakan.

2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif.

3) Bakat yang terpendam pada siswa dapat dipupuk sehingga

dimungkinkan akan muncul atau timbul bibit seni dari sekolah.

4) Kerjasama antara pemain dapat tumbuh dan dibina dengan sebaik-

baiknya.

5) Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi

tanggung jawab dengan sesama.

6) Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar

mudah dipahami orang lain.

5. Kelemahan Metode Sosiodrama

Kelemahan metode sosiodrama meliputi beberapa hal, yaitu:

1) Sebagian besar anak yang tidak bermain drama mereka menjadi

kurang kreatif.

Page 36: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

16

2) Banyak memakan waktu, baik waktu persiapan dalam rangka

pemahaman isi bahan pelajaran maupun pada pelaksanaan

pertunjukan.

3) Memerlukan tempat yang cukup luas, jika tempat bermain sempit

menjadi kurang bebas.

4) Sering kelas lain terganggu oleh suara para pemain dan para

penonton yang kadang-kadang bertepuk tangan dan sebagainya.

6. Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Sosiodrama

Adapun langkah-langkah pelaksanaan metode sosiodrama meliputi

beberapa hal, yaitu:

1) Persiapan keberhasilan metode sosiodrama (role playing) yang akan

diperankan siswa dalam memberikan informasi kepada teman

sekolah ditentukan oleh persiapan yang dilakukan guru, antara lain:

a. Penetapan situasi sosial/peristiwa yang akan disosio dramakan.

b. Memilih pelaku (peran), meliputi:

(1) Mempersiapkan pelaku (pemain), dan

(2) Mempersiapkan penonton (audience). (Werkanis dan Marlius

Hamadi, 2005 hlm. 75)

2) Pelaksanaan yang perlu diperhatikan guru dalam melaksanakan

metode pembelajaran sosiodrama (role playing) dalam kegiatan

belajar mengajar adalah bagaimana peserta didik dapat tertarik dan

berminat untuk berperan dalam permainannya, menghayati dan dapat

mendalami peran yang mereka inginkan. Selain pementasan ada

beberapa hal-hal yang perlu dilakukan antara lain:

a. Guru harus menyampaikan kepada siswa tentang pokok peristiwa

yang akan didramakan secara sederhana.

b. Siswa harus memainkan perannya sesuai dengan urutan adegan

yang telah ditentukan.

Page 37: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

17

c. Guru dapat menghentikan kegiatan apabila telah dilakukan

diskusi atau tanya jawab. (Werkanis, dan Marlius Hamadi 2005

hlm. 75-76.)

Sedangkan menurut Zurinal Z dan Wahdi Sayuti dalam bukunya

yang berjudul ilmu pendidikan pengantar dan dasar-dasar pelaksanaan

pendidikan, menerapkan langkah-langkah metode pembelajaran

Sosiodrama atau role playing adalah sebagai berikut:

1) Buatlah permasalahan yang diangkat dari tempat/setting atau

kejadian aktual yang berkembang dimasyarakat dengan materi

pembelajaran.

2) Tunjuklah 2 siswa atau lebih untuk memerankan tokoh yang

terlibat dalam kejadian tersebut.

3) Mintalah kepada siswa yang memerankan permainan untuk

bertindak seperti yang dilakukan oleh para aktor dengan membuat

skenario/dialog.

4) Mintalah siswa lain untuk mengamati dan mencatat adegan yang

sedang berlangsung untuk dijadikan bahan evaluasi.

5) Mintalah komentar dari para siswa. (Zurinal Z dan Wahdi Sayuti,

2006 hlm. 127)

Dari uraian diatas, adapun langkah-langkah metode Sosiodrama atau

Role playing yang penulis gunakan adalah:

1) Guru membuat bahan atau permasalahan yang terjadi di

sekitar/lingkungan yang berhubungan dengan materi pelajaran.

2) Guru menunjuk beberapa orang siswa atau lebih untuk dijadikan

kelompok, kemudian masing-masing dari kelompok tersebut

membuat skenario/dialog untuk percakapan di dalam sosiodrama /

role playing.

3) Melakukan drama atau bermain peran.

4) Guru menyuruh siswa yang lainnya untuk mengamati jalannya

cerita/drama tersebut, untuk dijadikan bahan kritikan dan

Page 38: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

18

mengeluarkan pendapat terhadap kelompok yang telah selesai

memainkan peran.

5) Kesimpulan.

C. Minat Belajar Siswa

1. Pengertian Minat Belajar

Minat belajar secara terminologi terdiri dari dua istilah kata yang

masing-masing memiliki pengertian sendiri-sendiri. Untuk menjelaskan

keduanya, terlebih dahulu perlu dari istiah minat dan belajar itu sendiri.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Minat adalah kecenderungan

hati yang tinggi terhadap sesuatu”. (Tim Penyusun KKBI, 2008 hlm.

957)

Menurut beberapa ahli, sebagai berikut: menurut Sukardi, minat

dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan

sesuatu. Adapun menurut Sadirman, minat adalah suatu kondisi yang

terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhan

sendiri. Oleh karena itu, apa saja yang dilihat seseorang barang tentu

akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat mempunyai

hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa

suatu objek, biasanya disertai dengan perasaan senang, karena itu merasa

ada kepentingan dengan sesuatu itu. (Ahmad Susanto, 2013 hlm. 57)

Menurut Bernad dalam Sadirman, menyatakan bahwa minat timbul

tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari

partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi,

jelas bahwa, minat akan selalu terkait dengan persoalan kebutuhan dan

keinginan. Dalam kaitannya dengan belajar, Hansen menyebutkan bahwa

minat belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi,

ekspresi dan konsep diri atau identifikasi, faktor keturunan dan pengaruh

eksternal atau lingkungan. Dalam praktiknya, minat atau dorongan dalam

diri siswa terkait dengan apa dan bagaimana siswa dapat memerankan

Page 39: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

19

dirinya melalui belajar. Dimana identifikasi diri memiliki kaitan dengan

peluang atau hambatan siswa dalam mengekspresikan potensi atau

kreativitas dirinya sebagai perwujudan dari minat spesifik yang dia

miliki. (Ahmad Susanto, 2013 hlm. 58)

Menurut Bloom, minat adalah apa yang disebutnya subject-related

affect, yang di dalamnya termasuk minat dan sikap terhadap materi

pelajaran. Namun ternyata sulit menemukan pembatas yang jelas antara

minat dan sikap terhadap materi pelajaran. Yang tampak adalah sebuah

kontinum yang terentang dari pandangan-pandangan negatif atau (affect)

negatif terhadap pelajaran. Ini dapat diukur dengan menanyakan kepada

seseorang apakah ia mempelajari itu, apa yang disukai atau tidak

disukainya mengenai pelajaran dan berbagai pendekatan dengan

menggunakan kuesioner yang berupaya meningkatkan berbagai

pendapat, pandangan, dan preferensi yang mungkin menunjukkan suatu

affek positif atau negatif terhadap pelajaran. (Ahmad Susanto, 2013 hlm.

59.)

Bloom juga menunjukkan bahwa prestasi dan dampak pelaku terkait

(subject related affect) saling berhubungan dan saling memengaruhi.

Prestasi yang tinggi meningkatkan sikap (affek) positif, dimana sikap

(affek) yang positif ini membuat prestasi menjadi lebih tinggi dan prestasi

yang lebih tinggi ini juga membuat sikap (affek) semakin positif.

Demikian sebaliknya, prestasi yang rendah menurunkan lagi sikap (affek)

positif.

Perasaan subjektif siswa tentang mata pelajaran atau seperangkat

tugas dalam pelajaran banak dipengaruhi oleh persepsinya tentang

mampu tidaknya ia dalam merampungkan tugastugas itu. pada

gilirannya, persepsinya adalah berdasarkan pada riwayat sebelumnya

dengan tugas semacam itu dan terutama penilaian sebelumnya mengenai

hasil belajar dari dalam tugas-tugas ini. (Ahmad Susanto, 2013 hlm. 59-

60)

Page 40: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

20

Adapun definisi belajar dapat dikemukakan menurut beberapa ahli.

Definisi tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1) R. Gagne (1989), belajar merupakan suatu proses dimana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.

2) Gagne, belajar dimaknai suatu proses untuk memperoleh motiasi

dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

(Ahmad Susanto, 2013 hlm. 1)

3) Burton dalam Usman dan Setiawati, belajar dapat diartikan

sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya

interaksi antara individu dengan individu lain dan individu

dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi

dengan lingkungannya.

4) E.R. Hilgrad, belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi

terhadap lingkungan. Perubahan kegiatan yang dimaksud

mencakup pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini

diperoleh melalui latihan (pengalaman). Hilgrad menegaskan

bahwa belajar merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam

diri seseorang melalui latihan, pembiasaan, pengalaman dan

sebagainya.

5) W.S Winkel, belajar adalah suatu aktivitas mental yang

berlangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan

lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang relatif

konstan dan berbekas. (Ahmad Susanto, 2013 hlm. 3-4)

Dari pembahasan diatas bahwa minat belajar adalah gairah, gelora

semangat, minat terhadap aktivitas mental yang berlangsung dalam

interkasi aktif antara seseorang dengan lingkungannya yang

menghasilkan perubahan perubahan. Jadi, kesimpulan dari minat belajar

adalah suatu kemampuan seseorang yang dimiliki untuk mencapai tujuan

pembelajaran yang dilakukan secara senang.

Page 41: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

21

2. Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa ada dua

yakni:

1) Faktor Internal, adalah faktor yang berasal dari dalam individu.

Faktor internal meliputi faktor fisiologis dan psikologis.

a) Faktor fisiologis meliputi:

1) Kesehatan jasmani

2) Gizi cukup tinggi (gizi kurang maka lekas lelah, mudah

ngantuk, sukar menerima pelajaran)

3) Kondisi panca indra (mata, hidung, telinga, pengecap, dan

tubuh).

Aspek fisiologis ini diakui mempengaruhi pengelolaan kelas,

pengajaran klasikal perlu memperhatikan: postur tubuh anak, dan

jenis kelamin anak (untuk menghindari letupan-letupan emosional

yang cenderung tak terkendali). (Noer Rohmah, 2012 hlm. 196)

b) Faktor psikologis meliputi:

Belajar hakikatnya adalah proses psikologis, oleh karena itu

semua keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi

belajar seseorang. Faktor-faktor psikologis yang utama

mempengaruhi proses dan hasil belajar anak didik antara lain:

Kecerdasan, Bakat , Motivasi, Kemampuan Kognitif.

2) Faktor Eksternal, adalah faktor yang berasal dari luar individu.

Faktor eksternal dibagi menajdi dua yakni faktor keluarga dan

faktor sekolah. Faktor yang berasal dari keluarga seperti cara orang

tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang

kebudayaan. Sedangkan faktor yang berasal dari sekolah seperti

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi

peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, mata pelajaran,

keadaan gedung, dan tugas rumah. (Euis Karwati, 2015 hlm. 150)

Page 42: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

22

3. Indikator Minat Belajar Siswa

Seseorang dikatakan memiliki minat terhadap sesuatu, apabila ia

mempunyai perasaan senang, perasaan tertarik dan penuh perhatian

terhadap sesuatu hal tersebut. Hal ini akan muncul apabila didukung

dengan sikap positif atau menerima dengan hal tersebut (WS. Winkel,

1989 hlm. 105).

Ada beberapa indikator minat siswa yang memiliki minat belajar

yang tinggi, hal ini dapat terlihat melalui proses belajar di kelas maupun

di rumah. minat seseorang bisa diespresikan melalui suatu pernyataan

yang menunjukan bahwa siswa tersebut lebih menyukai suatu hal dari

pada hal lainnya. Dapat pula dimanifikasikan melalui partisipasikan

dalam aktivitas.

Seseorang dikatakan memiliki minat terhadap sesuatu, apabila ia

mempunyai perasaan senang, perasaan tertarik dan penuh perhatian

terhadap sesuatu hal tersebut. Selanjutnya minat hampir tidak dapat

dilepaskan dari perasaan terpenuhinya kebutuhan yang menimbulkan

kepuasan bagi dirinya (Usman Effendi, 1985 hlm 122). Dari hal diatas

dapat diketahui bahwa yang indicator minat yaitu: perasaan senang,

perasaan tertarik, penuh perhatian, bersikap positif, dan terpenuhinya

kebetuhan.

Siswa yang memiliki minat terhadap obyek tertentu cenderung untuk

memberikan perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut

demikian juga memiliki minat belajar yang tinggi akan cenderung

mengekspresikan minatnya dalam kegiatan yang besar, misalnya:

a) Selalu aktif dalam proses belajar mengajar, baik dengan bertanya

saat tidak mengetahui suatu pelajaran atau mengemukakan

pendapat saat proses belajar mengajar berlansung.

b) Tidak puas hanya belajar dari satu literatur saja.

c) Melaksanakan semua tugas sekolah dengan baik.

Page 43: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

23

d) Menggunakan pasitas sekolah untuk tujuan penambahan

pengetahuan, seperti menggunkan perpustakaan, laboratorium

sekolah maupaun prasarana yang lain.

e) Menggukan waktu untuk hal-hal yang bersifat untuk penambahan

pengetahuan.

4. Cara Menumbuhkan Minat Belajar Siswa

Rasa ketertarikan siswa dalam belajar dapat dirangsang dan dijaga

dengan menggunakan cara yang berbeda-beda dan tentunya dengan cara

yang meneyenangkan. Dalam kerangka ini, guru dapat menerapkan cara-

cara sebagai berikut:

1) Bersikap antusias pada pelajaran yang sedang diajarkan.

Dalam meningkatkan antusias belajar siswa, tentunya guru juga

harus menunjukkan antusias terhadap mata pelajaran yang diajarkan.

Sehingga bukan peserta didik saja yang dituntut untuk bersikap

antusias dalam pembelajaran namun guru pun juga harus

menunjukkan antusias sehingga aka terjadi interkasi positif yang

saling menguntungkan. Dengan begitu, guru mampu menumbuhkan

antusias siswa dalam belajar.

2) Memberikan selingan pada cara mengajar

Memberikan selingan-selingan ditengah pembelajaran yang

sedang berlangusung akan dapat dapat menghindari dari kebosanan.

Selingan-selingan tersebut seperti mengadakan game, menyajikan

beberapa vidoe yang mendukung materi pelajaran, bercerita humor,

dan lain-lain. Hal ini akan dapat merenggangkan otot dan membuat

peserta didik lebih lebih rileks dan santai. Dengan begitu siswa akan

terhindar dari kebosanan dan semangat dan semangat lagi dalam

belajar.

3) Membangun suasana belajar yang nyaman

Siswa akan termotivasi, semanagat belajar, dan memiliki minat

yang tinggi apabila guru mampu menciptakan pembelajaran dengan

nyaman. Jika siswa sudah merasa nyaman saat berada di kelas, maka

Page 44: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

24

siswa akan siap menerima pelajaran yang akan disampaikan oleh guru

dan semangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. (Sudarwan

Danim, 2011 hlm. 199).

5. Hubungan Minat Belajar Dengan Metode Sosiodrama

Minat belajar merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan siswa

dalam proses belajar mengajar yang menimbulkan perubahan perilaku

belajar pada diri siswa. Untuk meningkatkan Minat belajar Pendidikan

Agama Islam siswa, guru perlu menerapkan metode pembelajaran yang

bervariasi, sehingga siswa tidak bosan menerima pembelajaran yang

diberikan oleh guru. Salah satu metode pembelajaran yang dapat

diterapkan guru untuk meningkatkan Minat belajar Pendidikan Agama

Islam siswa yaitu dengan menerapkan metode sosiodrama. Metode

sosiodrama merupakan metode pembelajaran yang lebih banyak

memberikan aktivitas kepada siswa untuk memberikan perbuatan baik

dalam bentuk fisik maupun non fisik, sehingga siswa lebih aktif dalam

pembelajaran.

Dengan keaktifan siswa dalam pembelajaran, diharapkan Minat

belajar siswa dapat meningkat. Hal ini dapat dipahami bahwa metode

sosiodrama memiliki hubungan yang erat dalam meningkatkan minat

belajar siswa di antaranya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

Karena dalam metode sosiodrama siswa diberi kesempatan dan

kebebasan untuk meningkatkan potensi diri menerima pembelajaran di

kelas, sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

B. Studi Relevan

Hasil penelitian yang relevan digunakan untuk pengembangan

pelaksanaan penelitian. Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang

peningkatan minat belajar siswa dengan metode sosiodrama dalam

pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo, terlebih dahulu peneliti

melakukan kajian terhadap penelitian yang relevan, yaitu:

Page 45: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

25

1. Implementasi Metode Sosiodrama dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa pada Materi Dakwah Rasulullah Periode Madinah di

Madrasah Aliyah Mahdaliyah Kota Jambi. (Devi Anggraini, jurnal,

2020)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil

belajar dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode

sosiodrama pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)

siswa kelas X Madrasah Aliyah Mahdaliyah Kota Jambi tahun ajaran

2019/2020. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas.

Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X (sepuluh) Madrasah

Aliyah Mahdaliyah Kota Jambi tahun ajaran 2019/2020 yang

berjumlah 18 orang siswa. Desain penelitian ini mengacu pada

Desain Penelitian Tindakan kelas menurut Kemmis dan Mc Taggart

yang meliputi (1) tahapan perencanaan, (2) pelaksanaan. (3)

pengamatan, dan (4) refleksi. Metode pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah (1) tes, (2) observasi, dan (3)

dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data

kuantitatif dan analisi data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa penggunaan metode pembelajaran Sosiodrama dapat

meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Ratarata

aktivitas siswa secara keseluruhan pada siklus I sebesar 66,25%

kemudian menjadi 91,25% pada siklus II. pada siklus I diperoleh

skor hasil belajar siswa diperoleh rata-rata pada kategori sedang

yaitu persentase 66,66%. Pada siklus II diperoleh skor hasil belajar

siswa diperoleh rata-rata persentase hasil belajar siswa pada kategori

sangat tinggi dengan persentase 91,31%. Sehingga penerapan

metode Sosiodrama dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X

MA Mahdaliyah Kota Jambi. Dalam penelitian tersebut sama-sama

membahas efektif metode sosiodrama dalam meningkatkan

kemampuan minat dan hasil belajar, tetapi peneliti lebih

memfokuskan peningkatan minat belajar siswa dengan metode

Page 46: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

26

sosiodrama dalam pembelajaran PAI di SMP Negeri 9 Kabupaten

Tebo.

2. Implementasi Metode Sosiodrama untuk Meningkatkan Minat dan

Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti di Kelas X BDP 2 (Studi Kasus Di SMKN 1

Ponorogo), (Siti Khasanah, jurnal, 2019)

Pada SMKN 1 Ponorogo, peneliti tersebut menemukan masalah

yaitu ketika dalam proses pembelajaran PAIBP siswa terlihat kurang

semangat dalam belajar, mengantuk, tidak memperhatikan secara

penuh, serta kurang konsentrasi. Karena itulah perlu upaya untuk

meningkatkan minat siswa dengan menggunakan metode

sosiodrama. Jenis penelitian tersebut adalah Penelitian Tindakan

Kelas. Model Spiral dari Kemmis dan Taggert yang dilaksanakan

dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian

adalah kelas X BDP 2 SMKN 1 Ponorogo yang berjumlah 32 siswa.

Hasil penelitian diperoleh bahwa pada siklus I sebanyak 22

siswa atau 68,75% yang mencapai tuntas, kemudian di siklus II

siswa yang tuntas dalam belajar berjumlah 32 siswa atau 100 %.

Dalam penelitian tersebut sama-sama membahas efektif metode

sosiodrama dalam meningkatkan kemampuan minat dan hasil

belajar, tetapi peneliti lebih memfokuskan peningkatan minat belajar

siswa dengan metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI di SMP

Negeri 9 Kabupaten Tebo.

3. Implementasi Metode Role Playing dalam Meningkatkan Minat

Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa (Penelitian Tindakan Kelas

di SMPN Cimarga Rangkas Bitung Lebak Banten). (Siti Hasanatul

Mardiah, jurnal 2015)

Penelitian ini berlatar belakang pada kenyataan bahwa dalam

pembelajaran PAI, guru masih menggunakan metode ceramah, hal

Page 47: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

27

ini membuat siswa bosan dan tidak semangat belajar, sehingga minat

belajar siswa sangat rendah. Penelitian ini merupakan penelitian

tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus, data diambil

melalui teknik pengumpulan data berupa data hasil observasi

aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan

metode role playing, wawancara, dan angket minat belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari setiap

siklusnya. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata pada penyebaran angket

minat belajar siswa yaitu pada saat pra siklus, siklus I, dan siklus II,

rata-rata persentase angket minat belajar PAI siswa, yang jumlah

nilai angket minat belajar siswa terendah pada saat pra siklus sebesar

98% dengan jumlah nilai angket 34, untuk siklus I sebesar 106%

dengan jumlah nilai angket 37, sedangkan untuk siklus II sebesar

120% dengan jumlah nilai angket 42. Dan untuk rata-rata persentase

angket minat belajar PAI siswa, yang jumlah nilai angket minat

belajar siswa tertinggi pada saat pra siklus sebesar 152% dengan

jumlah nilai angket 53, untuk siklus I sebesar 175% dengan jumlah

nilai angket 61, sedangkan untuk siklus II sebesar 183% dengan

jumlah nilai angket 64. Dalam penelitian tersebut sama-sama

membahas metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan

minat belajar, namun peneliti lebih memfokuskan peningkatan minat

belajar siswa dengan metode sosiodrama dalam pembelajaran PAI

di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

Page 48: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain atau rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

(action research). Sesuatu tindakan yang secara khusus diamati terus-

menerus, dilihat plus minusnya, kemudian diadakan pengubahan terkontrol

sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

(Suharsimi, 2007 hlm. 2) Oleh karena itu dalam konteks inilah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) menjadi urgen/penting, karena PTK menawarkan

solusi yang terencana, sistematis, terukur, berdaya dan hasil guna. (Nusa

Putra, 2014 hlm. 104) Hal ini sesuai dengan yang dilakukan oleh peneliti.

1. Pengertian PTK

Penelitian Tindakan Kelas berasal dari bahasa Inggris Classrom

Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas

untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada subyek penelitian

dikelas tersebut. Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai

penelitian yang berorientasikan pada penerapan tindakan dengan tujuan

peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang

diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk

kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan

tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh

hasil yang lebih baik. (Paizaluddin, 2016 hlm. 6-7).

Menurut Suharsimi Arikunto, dalam hal ini arti kelas tidak terikat

pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik,

yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelejaran yang sama dari guru yang sama juga. Sama seperti

pendapat suharsimi, Purwadi menyetakan bahwa penelitian tindakan kelas

adalah sustu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam

melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan Kegiatan

Page 49: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

28

Belajar Mengajar (KBM) dalam arti yang luas. Dari pengertian, maka

dapat dipahami bahwa

Page 50: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

PTK sebenarnya disebut dengan penelitian tindakan (action research).

Menurut Isaac, action research adalah nama yang diberikan pada suatu

aliran dalam penelitian pendidikan. Untuk membedakannya dengan action

research dalam bidang lain para peneliti pendidikan sering menggunakan

istilah classroom action research atau classroom research.

2. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research) dengan menggunakan penelitian tindakan kelas model spiral

Kemmis dan Taggart terbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang

berikutnya. Model Kemmis dan Taggart menggabungkan komponen

acting dan observing dalam satu kesatuan karena keduanya merupakan

tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Dalam

perencanaannya Kemmis menggunakan system spiral refleksi diri yang

setiap siklus meliputi tiga komponen yaitu rencana (planning), tindakan

(acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting).

Gambar 3.1

Model Penelitian Kemmis dan Taggart.

Peneliti memilih model ini karena komponen pada tindakan dan

observasi harus dilakukan bersamaan agar peneliti tidak kehilangan

momentum saat harus melihat sejauh mana tingkat perkembangan siswa.

Fokus penelitian ini adalah terletak pada tindakan-tindakan alternatif

yang dibuat oleh peneliti, kemudian diuji cobakan dan dievaluasi apakah

tindakan itu dapat memecahkan masalah yang dihadapi oleh siswa.

Page 51: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

30

Secara ringkas tujuan utama penelitian tindakan adalah untuk

meningkatkan kualitas pelaksanaan praktik atau layanan pembelajaran

secara berkesinambungan sehingga meningkatkan mutu hasil

instruksional, mengembangkan keterampilan guru, meningkatkan

relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta

menumbuhkan budaya.

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Penelitian ini

mengambil tempat di kelas VII B SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo,

Pemilihan tersebut sebagai tempat penelitian didasarkan atas pemikiran

bahwa fokus permasalahan penelitian yang akan menjadi objek ini

relevan dengan pokok permasalahan penelitian ini. Alasan praktis

pemilihan lokasi tersebut juga didasarkan beberapa pertimbangan, yaitu :

a) keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti: baik dari segi

tenaga maupun efisien waktu.

b) situasi social: sebelum mendapatkan izin formal untuk memasuki

lokasi tersebut peneliti telah mengadakan komunikasi informal

dengan pihak sekolah hingga mendapatkan izin secara informal.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu yang digunakan saat berlangsungnya

penelitian yakni selama 3 bulan yakni pada tanggal 14 Januari 201

hingga pada tanggal 2 Maret 2021, pada siswa kelas VII B SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo dengan jumlah siswa 28 yang pada pokok permasalahan

Page 52: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

31

peningkatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VII B dengan

menggunakan metode sosiodrama. Hal ini dikarenakan siswa-siswi

dikelas VII B memiliki perkembangan minat yang masih perlu

distimulasi lagi. Subjek penelitian ini dapat digambarkan pada tabel

berikut:

Tabel 3.1

Jumlah siswa kelas VII B SMPN 9

NO NAMA SISWA L/P

1 A. Haikal Faiz L

2 Alif Aditia Melandri L

3 Andika Apri Setiawan L

4 Bekti Eko Saputra L

5 Cherista Mendio Putri P

6 Cindy Mey Auliya Putri P

7 Didit Aji Alfarisi L

8 Dinda Aulia Azka P

9 Jiyan Rohani P

10 M. Khoiruzzaqi L

11 M. Ulil Azmi L

12 Naysila Putri Sholehah P

13 Nesa Syafina P

14 Nia Zelianti P

15 Okta Fitriansyah L

16 Pinasti Kurniawati P

17 Putri Diah Al P

18 Rahmatul Isnaini P

19 Rani Kurnia Sari P

20 Renata Adisti Aw P

21 Rifka Satria L

22 Rival Dandy Hary Pratama L

23 Sendi Mahesa Prayoga L

24 Try Suryanto L

25 Umi Salamah P

26 Vani Tri Octavia P

27 Widy Astri Yani P

28 Zulfikar Saputra L

Page 53: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

32

Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan teknik

sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila

semua anggota populasi dijadikan sampel. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang (Sugiyono,

2015:124). Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP

Negeri 9 Kabupaten Tebo sebagai penelitian dengan jumlah sampel

sebanyak 28 siswa.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian

tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu bentuk

penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas

pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam

arti luas (Nizar Alam Hamdani dan Dody Hermana, 2008: 43)

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek

dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan dua sumber data yaitu :

a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh

peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun yang

menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala

sekolah, guru dan siswa kelas VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten

Tebo.

b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan

oleh peneliti sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga

dikatakan data yang tersusun dalam bentuk dokumen-dokumen.

Dalam penelitian ini, dokumentasi dan wawancara merupakan

sumber data sekunder.

Page 54: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

33

D. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan PTK pada penelitian ini akan diterapkan dua siklus, dengan

siklus pertama dapat membuat bentuk Sosiodrama sesuai tema dan siklus

kedua membuat bentuk Sosiodrama sesuai kreasi anak setelah menyelesaikan

masalah pada siklus I (Daryanto, 2018 hal: 149-151).

a. Siklus I

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus I yang terdiri dari empat

kegiatan yaitu:

1) Perencanaan

a) Membuat perencanaan pembelajaran.

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan.

c) Mengatur pembagian barisan anak.

d) Mencontohkan membuat bentuk menggunakan media.

e) Membuat lembar observasi siswa.

f) Mendesain alat evaluasi.

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin

b) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan

dalam perencanaan pembelajaran.

c) Mengenalkan alat dan bahan yang di gunakan.

d) Mengarahkan anak dalam membuat bentuk sesuai yang dicontohkan.

e) Melakukan evaluasi.

f) Menganalisis hasil evaluasi.

g) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan perbaikan

pada siklus berikutnya.

3) Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneiti dalam melakukan

pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhadap

pembelajaran menggunakan lembar observasi aktifivitas siswa dan

Page 55: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

34

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil

observasi digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada

siklus berikutnya.

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun

hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan data

penilaian pada masing-masing siklus. Analisis ini merupakan kegiatan

refleksi untuk menentukan apakah tindakan yang dilalui sudah sesuai

harapan, atau masih harus diperbaiki pada siklus berikutnya (Daryanto,

2018 hal: 40).

b. Siklus 2

Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus II yang terdiri dari empat

kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaa (tindakan) pengamatan dan

refleksi, yaitu dapat membuat bentuk sesuai kreasi anak menggunakan

media Sosiodrama.

1) Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan peneliti pada tahap ini yaitu:

a) Membuat rencana pembelajaran.

b) Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan atau bahan ajar

yang akan disampaikan.

c) Membuat lembar observasi siswa.

d) Melaksanakan evaluasi yang telah dilakukan.

2) Tindakan

a) Membuat suasana belajar sebaik mungkin.

b) Membuat ice breaking untuk menambah semangat anak.

c) Memberikan motivasi dan semangat siswa untuk belajar.

d) Melaksanakan kegiatan inti sesuai dengan yang telah dipersiapkan

dalam perencanaan pembelajaran.

e) Demonstrasi macam-macam bentuk dari sosiodrama.

f) Melakukan evaluasi.

g) Menganalisis hasil evaluasi.

Page 56: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

35

h) Merefleksikan pelaksanaan tindakan untuk menentukan perbaikan

pada siklus berikutnya.

3) Pengamatan

Observasi adalah cara yang dipilih oleh peneiti dalam melakukan

pengamatan secara langsung dan sistematis. Pengamatan terhadap

pembelajaran menggunakan lembar observasi aktifivitas siswa dan

lembar observasi pelaksanaan pembelajaran untuk guru peneliti. Hasil

observasi digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada

siklus berikutnya.

4) Refleksi

Dari data yang telah diperoleh baik dari aktivitas siswa maupun

hasil belajar, akan dianalisis dengan menggunakan perhitungan data

penilaian pada masing-masing siklus. Analisis ini merupakan kegiatan

refleksi untuk menentukan apakah tindakan yang dilalui sudah sesuai

harapan, atau masih harus diperbaiki pada siklus berikutnya (Daryanto,

2018 hlm: 200).

E. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu data-data dalam

penelitian ini diambil melalui instrumen observasi, wawancara, angket,

tes praktek, dan dokumentasi (Sugiono, 2016 hal: 225). Selama

pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama

berlangsung. Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran saat melaksanakan metode demonstrasi.

setiap akhir siklus dilaksanakan tes praktek yang bertujuan untuk

mengetahui peningkatan minat belajar siswa setelah dilaksanakannya

pembelajaran dengan metode sosiodrama.

Page 57: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

36

Tabel 3.2

Teknik instrument dan pengumpulan data

No Instrumen Teknik Pengumpulan Data

1 Lembar Observasi

Pengisian lembar observasi siswa

berupa keadaan lingkungan dan siswa

pada saat pembelajaran berlangsung

dengan menggunakan metode

sosiorama.

2

Pedoman

Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada

guru PAI dan siswa, wawancara

dilakukan pada saat pra penelitian dan

di akhir penelitian.

3 Angket minat belajar Angket diberikan pada saat siklus I

dan diakhir siklus II.

4 Tes praktek

Untuk mengevaluasi apakah

pelaksanaan tindakan penelitian telah

sesuai dengan skenario pembelajaran

yang telah direncanakan

5 Dokumentasi

Peneliti melakukan dokumentasi

pelaksanaan kegiatan penelitian

melalui foto atau gambar, sebagai

bukti fisik pelaksanaan penelitian.

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data (IPD) adalah alat bantu yang dipilih

dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan mudah (Sugiono, 2013: 222).

a. Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran

Lembar observasi yang digunakan yaitu lembar observasi

keterlaksanaan pembelajaran didalam pelaksanaan metode

Page 58: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

37

pembelajaran sosiodrama. Observasi sangat sesuai digunakan dalam

penelitian yang berhubungan dengan prilaku manusia, proses kerja

yaitu kegiatan belajar mengajar dan bila responden yang diamati

tidak terlalu besar. Lembar observasi tersebut digunakan sebagai

pedoman melakukan observasi atau pengamatan untuk memperoleh

informasi bagaimana proses dengan metode sosiodrama yang di

laksanakan di kelas VII B Sekolah Menengah Pertama Negeri 9

Kabupaten Tebo.

b. Panduan Wawancara

Menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat

dan gambaran di kelas VII B Sekolah Menengah Pertama negeri 9

Kabupaten Tebo.

c. Angket

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiono,

2013 hlm. 142) Responden dalam peneitian ini siswa kelas VII B di

SMP N 9 Kabupaten Tebo, Tujuan penggunaaan angket ini adalah

untuk mengetahui penilaian dari pengajar

d. Tes Praktek

Instrumen bentuk praktek yang disusun berdasarkan indikator

pencapaian penyelenggaraan shalat berjamaah. Tes praktek akan

diberikan kepada siswa pada setiap akhir pelaksanaan siklus. Hasil

dari tes praktek ini bertujuan untuk mengukur peningkatan minat

belajar siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan metode

sosiodrama. Dalam penelitian ini dilaksanakan 2 kali tes tentang

penyelenggaraaan shalat berjamaah akhir siklus yaitu: tes akhir

siklus I, tes akhir siklus II.

e. Dokumentasi

Page 59: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

38

Dokumentasi yang digunakan adalah kamera dengan

menampilkan foto-foto kegiatan siswa selama proses pembelajaran

dengan metode sosiodrama. Foto-foto ini digunakan sebagai alat

bantu untuk menggambarkan apa yang terjadi di kelas pada waktu

pembelajaran berlangsung.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi

teknik metode gabungan (Mixed Methods Research). Teknik kualitatif

digunakan untuk mendeskripsikan keterlaksanaan rencana tindakan,

menggambarkan hambatan-hambatan yang muncul dalam pelaksanaan

pembelajaran dan mendeskripsikan aktivitas atau partisipasi siswa dalam

kegiatan pembelajaran serta kemampuan berpikir kritis siswa sesuai dengan

hasil pengamatan. Sedangkan teknik kuantitatif digunakan untuk

mendeskripsikan tentang efektivitas dari pembelajaran yang meliputi hasil

belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

Penentuan hasil kemampuan berpikir kritis berdasarkan hasil tes soal

kemampuan berpikir kritis akhir siklus, dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis siswa ditentukan dari hasil

penilaian kemampuan menyelesaikan soal dengan baik berdasarkan rubrik

penilaian yang disusun.

Peningkatan pembelajaran ditentukan berdasarkan pencapaian pada

aspek-aspek hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa. Berikut analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Penyajian Data

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah menyusun informasi secara

sistematis dari tahap reduksi data sehingga mempermudah dalam

membaca data.

2. Triangulasi

Triangulasi data dilakukan dengan memadukan data yang diperoleh dari

hasil lembar observasi, wawancara tes, dan dokumentasi untuk

mempermudah dalam penarikan kesimpulan.

Page 60: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

39

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah pemberian makna pada data yang diperoleh

dari penyajian data. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan hasil

data yang telah diperoleh.

a) Analisis Data Hasil Observasi

Data hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan metode

sosiodrama. Analisis data observasi adalah sebagai berikut ini:

1) Untuk setiap aspek yang diamati diberi skor sesuai dengan

pedoman penskoran pada kisi-kisi lembar observasi yang telah

dibuat.

2) Menghitung skor hasil belajar total yang telah diperoleh

setelah keterlaksanaan pembelajaran. Skor total yang telah

diperoleh tersebut dihitung persentasenya dengan

menggunakan rumus sebagai berikut (Sudijiono, 2012 hlm 43)

Keterangan hal:

p = angka persentase

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)

100 = Bilangan Tetap

Tabel 3.3

Pedoman Persentase Rata-rata Hasil Observasi minat belajar siswa

(Rahayu,2014 hal: 12)

Persentase Rata-rata Kategori

81% - 100% Sangat baik

61% - 80% Baik

41% - 60% Sedang

21% - 40% Buruk

Page 61: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

40

< 21% Sangat Buruk

b) Analisis Hasil Tes

Analisis hasil tes dilakukan untuk mengukur kemampuan

pemahaman dan mengingat siswa setelah mengikuti pembelajaran

dengan menggunakan metode sosiodrama. Data hasil tes dianalisis

berdasarkan pedoman penilaian yang telah dibuat oleh peneliti.

Pedoman penilaian hasil tes berdasarkan rubrik skor berpikir kritis.

Adapun perhitungannya dengan rumus-rumus berikut. Untuk

menghitung skor rata-rata hasil tes kemampuan berpikir kritis siswa

menggunakan rumus (Sudijiono, 2012 hlm 85)

Keterangan hal:

Mx = Mean yang kita cari (skor rata-rata)

Σx = Jumlah dari skor-skor (nilai-nilai) yang ada

N = Jumlah Ideal (banyaknya skor-skor itu sendiri)

Hasil perhitungan nilai rata-rata tes yang telah diperoleh pada

setiap siklusnya kemudian diklasifikasikan berdasarkan kriteria

berikut

(Rahayu, 2014 hlm 13)

Table 3.4

Klasifikasi Persentase Nilai Kriteria Minat Belajar Siswa

Persentase Rata-rata Kategori

80 < Mx ≤ 100 Sangat Tinggi

60 < Mx ≤ 80 Tinggi

40 < Mx ≤ 60 Sedang

20 < Mx ≤ 40 Rendah

0 < Mx ≤ 20 Sangat Rendah

Page 62: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

41

Setelah diperoleh hasil persentase kemampuan berpikir kritis siswa,

peneliti menentukan kategori kemampuan berpikir keritis siswa.

Pemberian kategori bertujuan untuk mengetahui kualifikasi persentase

kemampuan berpikir kritis siswa.

G. Kriteria Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil apabila telah terdapat

71% dari 28 siswa yakni 19 siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran (Asep

2012 hlm 138). Keberhasilan atau ketuntasan belajar dilihat berdasarkan hasil

test kemampuan mengekspresikan perannya yang diperoleh oleh siswa.

Kriteria ketuntasan minimal yang digunakan di kelas VII B SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo mencapai 70%.

Page 63: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

42

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah/Madrasah

Di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo didirikan pada tahun 1980 di

Jalan Kenanga, Desa Sukadamai, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten

Tebo, Provinsi Jambi. SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo ini hasil dari

tanah khitbah dan untuk bangunannya sendiri sudah permanen yang

dibangun pada zaman orba, untuk sekarang sekolah ini keadaan sudah

lebih baik dalam arti faslitas sudah hampir lengkap dan juga jumlah

tenaga pengajar dan fasilitas yang memadai.

2. Visi dan Misi Sekolah

a) Visi sekolah

Yaitu Berprestasi, Berdedikasi “ASRI” berdasarkan IMTAQ dan

IPTEK

b) Misi Sekolah

a. Melaksanakan pengembangan kurikulum.

b. Melaksanakan pengembangan tenaga kependidikan.

c. Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran.

d. Melaksanakan rencana induk pengembangan fasilitas

pendidikan.

e. Melaksanakan pengembangan/ peningkatan standar ketuntasan

dan kelulusan.

f. Melaksanakan pengembangan kelembagaan dan menejemen

sekolah.

g. Melaksanakan program penggalangan pembiayaan sekolah

Melaksanakan pengembangan pendidikan.

Page 64: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

43

2) Struktur Organisasi Sekolah/Madrasah Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun 2020-2021

PEND AGAMA ISLAM MATEMATIKA ILMU PENG ALAM ILMU PENG SOSIAL

Drs. EDI YANTO

SUJARWO, S.Pd

YELLY HR, S.Pd

EVI ALVIA, S.Pd

SAPARUDDIN, S.Pd SYAIKUL BASYARI,A.Md SRI NADIATUN, S.Pd

ERI NESWITA, S.Pd

NEVI ZAKIYA, S.Pd

BHS INGGRIS

TEHK INFOKOM MURYANTI, S.Pd

BHS INDONESIA

EVA SURYANI,S.Pd

SAPARUDDIN,S.Pd

PKN

YUSNARTI, S.Pd MIRA SUSANTI, S.Pd

USWATUN, A.Md

TRIWIJI ASTUTI, S.Pd

KEPALA SEKOLAH

Drs. SURANTO, MM NIP.

WAKA UR KESISWAAN WAKA UR KURIKULUM

EVI ALVIA, S.Pd NIP.

YURNI HELPITA, S.Pd NIP.

KELOMPOK WALI KELAS

WALI KELAS VIII/A WALI KELAS VII/A WALI KELAS IX/A

DWI CAHYONO S.Pd

SAPARUDDIN, S.Pd

EVA SURYANI, S.Pd NIP.

CHARISMA H S.Pd YURNI HELPITA S.Pd

SRI NADIATUN S.Pd

WALI KELAS VII/B WALI KELAS VIII/B WALI KELAS IX/B

WALI KELAS VII/C WALI KELAS VIII/C WALI KELAS IX/C

SUJARWO, S.Pd NIP.

YELLY HR, S.Pd NIP.

YURNARTI, S.Pd NIP.

KELOMPOK MATA PELAJARAN

Drs. SUPIANTO, MM

BIMBINGAN

KONSELING

PEMBINA KEG SISWA TATA USAHA

“PEMBINA OSIS” YUNIAR DWI P, S.Pd

STAF NGATIYEM, S.PdI

KAUR TATA USAHA WIDODO SLAMET BASUKI

PETUGAS PERPUS LILIS SURYANI, S.Pd

SECURITY MUHAMMAD ROBIUL

“PEMBINA UKS” DWI CAHYONO, S.Pd

“PEMBINA PRAMUKA” SAPARUDDIN, S.PdI

“PEMBINA OLAHRAGA” YURNI HELPITA, S.Pd

Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

Page 65: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

44

3) Keadaan Tenaga Pendidik dan Kependidikan

Tabel 4.1

Data Guru Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020/2021

NO Nama Pendidikan Jabatan Bidang studi

1. Drs. Suranto, MM S1/A.IV

PPB

Kepala

Sekekolah

2. Evi Alvia, S.Pd S1/A.IV IPS Waka

Kurikulum Peng Sosial

3. Yurni Helpita, S.Pd S1/A.IV

penjas

Waka

Kesiswaan Penjas

4. Dwi Cahyono, S.Pd S1/A.IV

penjas Guru

Guru kelas,

penjas

5. Sujarwo, S.Pd S1/A.IV

MTK Guru

Guru kelas,

MTK

6. Syaikul Basyari, A.Md D3/A.3

Akutansi Guru

Guru kelas,

MTK

7. Yelly HR, S.Pd S/A.IV

Fisika Guru Guru kelas, IPA

8. Eva Suryani, S.Pd S1/A.IV Pai Guru Guru kelas,

BHS Inggris

9. Sri Nadiatun, S.Pd S1/A.IV

Biologi Guru Guru kelas, IPA

10. Yusnarti, S.Pd S1/A.IV

BHS Indo Guru Guru kelas

11. Drs. Edi Yanto S1/A.IV Pai Guru Pend agama

islam

12. Saparuddin, S.Pdi S1 Pai Guru Pend agama

islam, TIK

Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

Page 66: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

45

4) Keadaan siswa

Tabel 4.2

Profil siswa Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020/2021

NO

KELAS

Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-Laki Perempuan

1 VII 40 52 92

2 VIII 53 37 90

3 IX 49 45 84

TOTAL 266

Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

5) Keadaan Sarana dan Prasarana

a). Sarana

Tabel 4.3

Sarana Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020/2021

No Jenis Sarana Jumlah Letak

1. Papan Tulis 3 Ruang Kelas 1

2. Jam Dinding 3 Ruang Kelas 1

3. Meja Guru 3 Ruang Kelas 1

4. Meja Siswa 96 Ruang Kelas 1

5. Penghapus 3 Ruang Kelas 1

6. Gambar Presiden 3 Ruang Kelas 1

7. Kursi Siswa 96 Ruang Kelas 1

8. Kursi Guru 3 Ruang Kelas 1

9. Gambar wakil presiden 3 Ruang Kelas 1

10. Gambar pancasila 3 Ruang Kelas 1

11. Daftar pelajaran 3 Ruang Kelas 1

12. Daftar piket 3 Ruang Kelas 1

13. Lampu listrik 3 Ruang Kelas 1

14. Tempat sampah 3 Ruang Kelas 1

15. Agenda kelas 3 Ruang Kelas 1

16. Absen kelas 3 Ruang Kelas 1

Page 67: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

46

17. Taplak meja 3 Ruang Kelas 1

18. Bunga meja 3 Ruang Kelas 1

19. Lemari - Ruang Kelas 1

20. Papan Tulis 3 Ruang Kelas 2

21. Jam Dinding 3 Ruang Kelas 2

22. Meja Guru 3 Ruang Kelas 2

23. Gorden - Ruang Kelas 2

24. Meja Siswa 90 Ruang Kelas 2

25. Penghapus 3 Ruang Kelas 2

26. Gambar Presiden 3 Ruang Kelas 2

27. Kursi Siswa 90 Ruang Kelas 2

28. Kursi Guru 3 Ruang Kelas 2

29. Gambar wakil presiden 3 Ruang Kelas 2

30. Gambar pancasila 3 Ruang Kelas 2

31. Denah kelas - Ruang Kelas 2

32. Daftar pelajaran 3 Ruang Kelas 2

33. Daftar piket 3 Ruang Kelas 2

34. Kaligrafi 2 Ruang Kelas 2

35. Kipas angin - Ruang Kelas 2

36. Lampu listrik 3 Ruang Kelas 2

37. Tempat sampah 3 Ruang Kelas 2

38. Agenda kelas 3 Ruang Kelas 2

39. Absen kelas 3 Ruang Kelas 2

40. Keranjang buku - Ruang Kelas 2

41. Taplak meja 3 Ruang Kelas 2

42. Bunga meja 3 Ruang Kelas 2

43. Lemari - Ruang Kelas 2

44. Papan Tulis 3 Ruang Kelas 3

45. Jam Dinding 3 Ruang Kelas 3

46. Meja Guru 3 Ruang Kelas 3

47. Gorden - Ruang Kelas 3

Page 68: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

47

48. Meja Siswa 84 Ruang Kelas 3

49. Penghapus 3 Ruang Kelas 3

50. Gambar Presiden 3 Ruang Kelas 3

51. Kursi Siswa 84 Ruang Kelas 3

52. Kursi Guru 3 Ruang Kelas 3

53. Gambar wakil presiden 3 Ruang Kelas 3

54. Gambar pancasila 3 Ruang Kelas 3

55. Denah kelas - Ruang Kelas 3

56. Daftar pelajaran 3 Ruang Kelas 3

57. Daftar piket 3 Ruang Kelas 3

58. Kaligrafi 2 Ruang Kelas 3

59. Kipas angin - Ruang Kelas 3

60. Lampu listrik 3 Ruang Kelas 3

61. Tempat sampah 3 Ruang Kelas 3

62. Agenda kelas 3 Ruang Kelas 3

63. Absen kelas 3 Ruang Kelas 3

64. Keranjang buku - Ruang Kelas 3

65. Taplak meja 3 Ruang Kelas 3

66. Bunga meja 3 Ruang Kelas 3

67. Lemari - Ruang Kelas 3 Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

b). Prasarana

Tabel 4.4

Prasarana Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020/2021

Ruang Ruang Jumlah

Kelas I 3 3

Kelas II 3 3

Kelas III 3 3

Kantor 1 1

Perpustakaan 1 1

UKS 1 1

TU 1 1

LAB 1 1

Total 14 14 Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

Page 69: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

48

6) Ruangan Belajar

Tabel 4.5

Ruangan belajar Smp Negeri 9 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2020/2021

No

Nama Rombel

Jumlah Siswa

Wali Kelas

L P Jumlah

1 Kelas VII A Kelas 1 15 17 32 Dwi Cahyono, S.Pd

2 Kelas VII B Kelas 1 13 15 28 Charisma Harum,S.Pd

3 Kelas VII C Kelas 1 12 20 32 Sujarwo, S.Pd

4 Kelas VIII A Kelas 2 18 12 30 Mira Susanti, S.Pd

5 Kelas VIII B Kelas 2 15 14 29 Syaikul Basyari, A.Md

6 Kelas VIII C Kelas 2 20 11 31 Yelly HR, S.Pd

7 Kelas IX A Kelas 3 14 13 27 Eva Suryani, S.Pd

8 Kelas IX B Kelas 3 19 20 29 Sri Nadiatun, S.Pd

9 Kelas IX C Kelas 3 16 12 28 Yusnarti, S.Pd

Sumber: (Dokumentasi organisasi SMP Negeri 9 Tebo Tahun 2020/2021)

B. Temuan Khusus

Prasiklus adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebelum

penelitian. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan perencanaan dan

pelaksanaan seperti biasa. Hal ini ditujukan untuk memberikan gambaran

hasil pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan sebelum penelitian. Hasil

pembelajaran pada Prasiklus dijadikan sebagai pembanding hasil

pembelajaran pada Siklus I dan Siklus II. Pembelajaran di kelas masih

dilaksanakan dengan menggunakan metode yang konvensional yaitu metode

ceramah belum memadukan dengan metode sosiodrama sehingga

pembelajaran masih terpusat pada guru.

Adapun deskripsi pembelajaran prasiklus adalah sebagai berikut :

Pembelajaran dimulai dengan mengulang materi pelajaran yang telah lalu

Page 70: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

49

dilanjutkan penyampaian judul materi yang akan dipelajari, setelah itu guru

membacakan materi yang ada dengan diberi penjelasan secukupnya.

Kemudian guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya jika tidak ada

yang bertanya guru langsung melanjutkan penjelasannya. Kondisi tersebut

berjalan hingga akhir pembelajaran.

Pelaksanaan kegiatan PraSiklus dilaksanakan pada hari Jumat 22 januari

2021. Adapun hasil observasi materi pada mata pelajaran PAI di kelas VII B

dan hasil tes pada pembelajaran tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

(Nilai Ulangan prasiklus Siswa Kelas VII B)

No Nama Siswa Nilai

Prasiklus

Ket

TUNTAS T.TUNTAS

1 A. Haikal Faiz 50

2 Alif Aditia Melandri 70

3 Andika Apri Setiawan 50

4 Bekti Eko Saputra 70

5 Cherista Mendio Putri 40

6 Cindy Mey Auliya Putri 70

7 Didit Aji Alfarisi 80

8 Dinda Aulia Azka 70

9 Jiyan Rohani 50

10 M. Khoiruzzaqi 50

11 M. Ulil Azmi 70

12 Naysila Putri Sholehah 60

13 Nesa Syafina 80

14 Nia Zelianti 60

15 Okta Fitriansyah 80

16 Pinasti Kurniawati 50

Page 71: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

50

17 Putri Diah AL 60

18 Rahmatul Isnaini 50

19 Rani Kurnia Sari 50

20 Renata Adisti AW 50

21 Rifka Satria 60

22 Rival Dandy Hary Pratama 70

23 Sendi Mahesa Prayoga 40

24 Try Suryanto 50

25 Umi Salamah 60

26 Vani Tri Octavia 80

27 Widy Astri Yani 60

28 Zulfikar Saputra 70

Jumlah 1.700 11 17

Rata-Rata 60,71 11 17

Ketuntasan - 37,5 62,5

Sumber: (Nilai Guru Mapel PAI SMP Negeri 9 Tebo)

Sebaga¡mana d¡tunjukkan pada Tabel terl¡hat n¡la¡ ulangan s¡swa mas¡h

rendah. Jumlah s¡swa yang berhas¡l hanya 11 0rang atau 37,5% dar¡ jumlah

keseluruhan s¡swa, Sedangkan jumlah s¡swa yang belum berhas¡l 17 0rang

atau 62,5% dar¡ jumlah keseluruhan. N¡la¡ rata-rata ulangan yang d¡per0leh

s¡swa mas¡h rendah yakn¡ 60,71. Dar¡ temuan n¡la¡ ulangan s¡swa penel¡t¡

mula¡ melakukan penel¡t¡an t¡ndakan kelas d¡ kelas V¡¡ B untuk memperba¡k¡

pembelajaran dan men¡ngkatkan has¡l belajar dengan menggunakan met0de

s0s¡0drama.

C. Deskr¡ps¡ Data

Penel¡t¡an ¡n¡ d¡laksanakan pada tanggal 14 januar¡ 2021 sampa¡ dengan

02 Maret 2021. Penel¡t¡an ¡n¡ d¡laksanakan dalam dua s¡klus. Set¡ap s¡klus

d¡laksanakan dalam 2 pertemuan: satu pertemuan pember¡an t¡ndakan dan

satu kal¡ pertemuan tes kemampuan has¡l belajar dar¡ s¡klus yang set¡ap

pertemuannya terd¡r¡ dar¡ 3x35 men¡t. T¡ndakan pembelajaran yang d¡lakukan

Page 72: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

51

pada set¡ap s¡klus d¡sesua¡kan dengan rencana pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran dengan PA¡ mengunakan met0de s0s¡0drama d¡ kelas V¡¡ B

Kabupaten Teb0, dengan jumlah s¡swa 28 0rang yang terd¡r¡ dar¡ 13 s¡swa

lak¡-lak¡ dan 15 s¡swa perempuan. Pelaksanaan penel¡t¡an t¡ndakan kelas ¡n¡

melalu¡ empat tahapan ya¡tu, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap

0bservas¡, dan tahap refleks¡. Setelah melalu¡ tahapan-tahapan tersebut maka

d¡per0leh data-data yang berka¡tan dengan tujuan penel¡t¡an ¡n¡ ya¡tu untuk

men¡ngkatkan has¡l belajar dengan menggunakan met0de s0s¡0drama d¡ kelas

V¡¡ B SMP Neger¡ 9 Kabupaten Teb0.

1. Pelaksanaan Penel¡t¡an S¡klus ¡

Pelaksanaan s¡klus ¡ d¡lakukan selama t¡ga kal¡ pertemuan

pembelajaran yang d¡mula¡ pada tanggal 22 januar¡ 2021 dan d¡akh¡r¡

pada tanggal 25 januar¡ 2021 dengan member¡kan tes has¡l belajar akh¡r

s¡klus ¡ kepada s¡swa. Dalam pelaksanaan s¡klus ¡ keg¡atan yang

d¡lakukan mel¡put¡ perencanaan, pelaksanaan, 0bservas¡, dan refleks¡.

a. Tahap Perencanaan S¡klus ¡

Pada tahap perencanaan, penel¡t¡ menyusun rancangan yang

akan d¡laksanakan, ya¡tu: menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) tentang mater¡ selamat datang nab¡ Muhammad

kekas¡hku yang akan d¡pelajar¡ dengan met0de s0s¡0drama,

menyusun dan mempers¡apkan bahan ajar, menyusun dan

mempers¡apkan lembar 0bservas¡ keterlaksanaan pr0ses

pembelajaran, dan mempers¡apkan s0al tes m¡nat belajar s¡swa akh¡r

s¡klus ¡ dan meny¡apkan kamera untuk mend0kumentas¡kan keg¡atan

yang terjad¡ selama pr0ses pembelajaran.

Tabel 4.7

Jadwal Perencanaan (S¡klus ¡)

N0 Har¡/tanggal Pertemuan Mater¡

Page 73: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

52

1 Jumat, 22

januar¡ 2021 Pertemuan ¡ selamat datang nab¡ Muhammad kekas¡hku

2 Sen¡n, 25

januar¡ 2021 Pertemuan ¡¡ Tes Has¡l belajar (S¡klus ¡)

b. Tahap Pelaksanaan S¡klus ¡

Pada tahap ¡n¡ penel¡t¡ member¡kan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan t¡ndakan sesua¡ dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan s¡klus ¡ Pelaksanaan t¡ndakan

penel¡t¡an d¡lakukan dalam dua kal¡ pertemuan pember¡an t¡ndakan,

dan satu kal¡ pertemuan tes has¡l belajar s¡klus ¡ yang d¡lakukan

selama 4x35 men¡t atau 1,5 jam pelajaran dengan p0k0k bahasan

selamat datang nab¡ Muhammad kekas¡hku dan sub p0k0k bahasan

yang akan d¡bahas adalah dakwah nab¡ muhammad d¡ mekah Penel¡t¡

dan guru berk0lab0ras¡ melaksanakan penel¡t¡an t¡ndakan kelas.

Penel¡t¡ d¡bantu satu pengamat yang akan d¡amat¡ selama keg¡atan

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar 0bservas¡

yang sudah penel¡t¡ sed¡akan. Ber¡kut ¡n¡ deskr¡ps¡ pelaksanaan dan

pengamatan keg¡atan pembelajaran PA¡ dengan menggunakan

met0de s0s¡0drama.

Pertemuan ¡

Pertemuan ¡ pada s¡klus ¡ d¡laksanakan pada har¡ Jumat, 22

januar¡ 2021 jam ke 5-7 pada pukul 10:10 - 11:55 W¡B. Mater¡ yang

akan d¡sampa¡kan adalah sub bahasan dakwah nab¡ muhammad d¡

mekah.

(1) Keg¡atan awal

Pada awal pembelajaran guru memula¡ dengan salam dan

d0a. Selanjutnya guru meng¡nf0rmas¡kan bahwa akan

d¡laksanakan pembelajaran PA¡ dengan Met0de S0s¡0drama,

d¡mana pembelajaran berpusat pada s¡swa. Kemampuan berf¡k¡r

s¡swa dalam memaham¡ mater¡ yang d¡ perankan. Selanjutnya

Page 74: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

53

guru menyampa¡kan kepada s¡swa mater¡ yang akan d¡bahas pada

pertemuan ¡n¡ dengan mater¡ p0k0k dakwah nab¡ muhammad d¡

mekah. Sebelum memula¡ pembelajaran guru member¡kan

aperseps¡ untuk memusatkan perhat¡an s¡swa. Setelah ¡tu guru

memula¡ pembelajaran sesua¡ dengan RPP yang telah d¡susun.

(2) Keg¡atan ¡nt¡

a) Guru berupaya memperkenalkan s¡swa pada permasalahan

yang ada pada mater¡ pembelajaran tata cara thaharah.

b) S¡swa dan guru membahas karakter dar¡ set¡ap pema¡n dan

menentukan s¡apa yang akan mema¡nkannya.

c) Dalam hal ¡n¡ guru mend¡skus¡kan dengan s¡swa d¡mana dan

baga¡mana peran ¡tu akan d¡ma¡nkan.

d) Guru menunjuk beberapa s¡swa sebaga¡ pengamat.

e) Pertunjukkan peran d¡laksanakan secara sp0ntan.

f) Guru bersama s¡swa mend¡skus¡kan perma¡nan tad¡ dan

melakukan evaluas¡ terhadap peran-peran yang d¡lakukan.

g) Pertunjukkan peran ulang.

h) Pembahasan d¡skus¡ dan evaluas¡.

(3) Penutup

Guru dan s¡swa mengevaluas¡ pembelajaran s¡swa

mengamb¡l kes¡mpulan tentang p0k0k bahasan selamat datang

nab¡ Muhammad kekas¡hku dan sub p0k0k bahasan yang akan

d¡bahas adalah dakwah nab¡ muhammad d¡ mekah yang telah

d¡pelajar¡. Selama keg¡atan berlangsung pada pertemuan ¡, s¡swa

mas¡h b¡ngung dengan peran yang d¡ ma¡kan karna memang t¡dak

sesua¡ dengan s¡fat asl¡nya

Page 75: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

54

Pertemuan ¡¡

Pertemuan ¡¡ pada s¡klus ¡ d¡laksanakan pada har¡ sen¡n, 25 januar¡

2021. Pada pertemuan ¡n¡ guru mengadakan tes akh¡r s¡klus ¡. tes ¡n¡

bertujuan untuk mengetahu¡ m¡nat belajar s¡swa setelah

menggunakan met0de s0s¡0drama.

(1) Keg¡atan awal

Pada awal pembelajaran guru memula¡ dengan salam dan

d0a. Selanjutnya guru meng¡nf0rmas¡kan kembal¡ bahwa akan

d¡laksanakan pembelajaran PA¡ dengan met0de s0s¡0drama,

d¡mana pembelajaran berpusat pada s¡swa. S¡swa belajar

memerankan masalah yang d¡hadap¡. Selanjutnya guru

menyampa¡kan kepada s¡swa mater¡ yang akan d¡bahas pada

pertemuan ¡n¡ selamat datang nab¡ Muhammad kekas¡hku dan

sub p0k0k bahasan yang akan d¡bahas adalah dakwah nab¡

muhammad d¡ mekah. Sebelum memula¡ pembelajaran guru

member¡kan aperseps¡ untuk memusatkan perhat¡an s¡swa,

kemud¡an guru juga member¡kan m0t¡vas¡. Setelah ¡tu guru

memula¡ pembelajaran sesua¡ dengan RPP yang telah d¡susun.

(2) Keg¡atan ¡nt¡

a) Guru berupaya memperkenalkan s¡swa pada permasalahan

yang ada pada mater¡ pembelajaran dakwah nab¡ muhammad

d¡ mekah.

b) S¡swa dan guru membahas karakter dar¡ set¡ap pema¡n dan

menentukan s¡apa yang akan mema¡nkannya.

c) Dalam hal ¡n¡ guru mend¡skus¡kan dengan s¡swa d¡mana dan

baga¡mana peran ¡tu akan d¡ma¡nkan.

d) Guru menunjuk beberapa s¡swa sebaga¡ pengamat.

e) Pertunjukkan peran d¡laksanakan secara sp0ntan.

Page 76: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

55

f) Guru bersama s¡swa mend¡skus¡kan perma¡nan tad¡ dan

melakukan evaluas¡ terhadap peran-peran yang d¡laksakan.

g) Pembahasan d¡skus¡ dan evaluas¡.

(3) Penutup

Guru dan s¡swa mengevaluas¡ pembelajaran s¡swa

member¡kan kes¡mpulan pada mater¡ yang telah d¡pelajar¡.

Selama keg¡atan berlangsung pada pertemuan ke ¡¡, sebag¡an

s¡swa mas¡h tampak sul¡t memaham¡ karakter lawan ma¡n. Tetap¡

dalam pertemuan ke ¡¡ ¡n¡ kurang leb¡h 6 0rang s¡swa sudah

tampak mendalam¡ perananannya.

c. Has¡l 0bservas¡ S¡klus ¡

Tabel 4.8

Has¡l 0bservas¡ akt¡v¡tas m¡nat belajar s¡swa dengan met0de

s0s¡0drama (S¡klus ¡)

N0

¡nd¡kat0r atau aspek yang d¡

N¡la¡

Sk0r Jumlah Rata-rata

(%) P ¡ P ¡¡

1 S¡swa membuka pelajaran

dengan berd0a. 2 3 5 62,5

2

S¡swa member¡kan resp0n

terhadap pertanyaan atau

¡nstruks¡ yang d¡ber¡kan 0leh

guru (Preparat¡0n)

2 3 5 62,5

3 S¡swa Belajar secara rap¡ dan

tert¡b (Preparat¡0n) 2 3 5 62,5

4

S¡swa memperhat¡kan

penjelasan umum tentang

mater¡ ajar dan penjelasan

tentang penerapan met0de

s0s¡0drama (Preparat¡0n).

2 3 5 75

5 S¡swa memaham¡ peran yang d¡

telah ber¡kan 2 3 5 62,5

6 D¡skus¡ bersama tentang peran

yang akan d¡ ma¡nkan 2 3 5 62,5

Page 77: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

56

7 S¡swa mema¡nkan perannya d¡ depan kelas.

2 3 5 62,5

8 S¡swa dan guru bersama-sama

mengevaluas¡ peran-peran

yang sudah d¡ perankan. 2 3 5 62,5

9 Pertunjukkan peran d¡ulang, 2 3 5 75

10

S¡swa dan guru menar¡k

kes¡mpulan untuk

pembelajaran PA¡ yang

d¡laksanakan

2 2 4 50

Jumlah 20 29 49

- Rata-rata (%) 50 62,5 61,25

Rata-rata keseluruhan (%) 61,25

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : ba¡k (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat ba¡k ( 81% -

100%)

P ¡ : pertemuan Pertama

P ¡¡ : Pertemuan Kedua

Adapun has¡l tes m¡nat belajar s¡swa akh¡r s¡klus ¡ tentang

mater¡ dakwah nab¡ muhammad d¡ mekah dengan menggunakan

met0de s0s¡0drama.

Tabel 4.9

Has¡l m¡nat belajar S¡swa Dengan Met0de Pembelajaran S0s¡0drama

(S¡klus ¡)

N0 ¡nd¡kat0r S¡klus ¡ Kateg0r¡

1 D¡skus¡ pembag¡an Peran 57,14 % Sedang

2 Pertunjukkan peran 60,71 % Sedang

3 Men¡la¡ /memaham¡ pertunjukkan peran 62,5 % T¡ngg¡

4 Membuat kes¡mpulan dar¡ mater¡ yang

d¡ perankan 60,71 % Sedang

Rata-rata keseluruhan (%) 60,94 % Sedang

Page 78: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

57

d. Tahap Refleks¡

Tahapan refleks¡ d¡lakukan setelah melewat¡ tahap pelaksanaan

t¡ndakan dan tahap 0bservas¡. Keg¡atan refleks¡ d¡maksudkan untuk

mengetahu¡ apakah t¡ndakan yang d¡lakukan pada s¡klus ¡ sudah

mencapa¡ keberhas¡lannya atau belum, sela¡n ¡tu has¡l keg¡atan refleks¡

dapat d¡jad¡kan acuan penel¡t¡ dalam merancang perencanaan

t¡ndakan pada s¡klus selanjutnya untuk men¡ngkatkan m¡nat belajar

s¡swa yang d¡harapkan dan t¡dak mengulang kesalahan yang sama

pada s¡klus sebelumnya. Selanjutnya penel¡t¡ (0bserver) dan guru

berk0lab0ras¡ melakukan refleks¡ dengan menggunakan data-data

yang telah d¡per0leh selama pr0ses pembelajaran. Setelah penel¡t¡

(0bserver) dan guru berd¡skus¡ dengan menggunakan data-data yang

d¡per0leh dar¡ keg¡atan pelaksanaan t¡ndakan dan 0bservas¡, d¡ketahu¡

has¡l tes m¡nat belajar akh¡r s¡klus ¡ d¡kateg0r¡kan has¡l belajar s¡swa

dalam kateg0r¡ sedang. Belum mencapa¡ dalam kateg0r¡ sangat t¡ngg¡

ya¡tu leb¡h dar¡ 70%. Namun m¡nat belajar s¡swa kelas V¡¡ B hanya

60,94% kateg0r¡ sedang berdasarkan has¡l tes has¡l belajar akh¡r s¡klus

¡.

Sela¡n ¡tu berdasarkan lembar 0bservas¡ m¡nat belajar s¡swa

terl¡hat adanya kekurangan. Dalam pr0ses pembelajaran pada s¡klus ¡

s¡swa belum secara akt¡f ket¡ka pertunjukkan perannya, Hal ¡n¡ terl¡hat

dar¡ presentasenya sebesar 6%. Sela¡n ¡tu s¡swa mas¡h belum terb¡asa

untuk berpart¡spass¡ secara akt¡f d¡ kelas seh¡ngga saat d¡m¡nta untuk

mengeluarkan pendapat s¡swa mas¡h malu-malu d¡karenakan guru

kurang mampu mengk0mun¡kas¡kan rencana keg¡atan pembelajaran

PA¡ dengan menggunakan met0de s0s¡0drama h¡ngga berak¡bat pada

Page 79: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

58

kurangnya keakt¡fan s¡swa saat d¡skus¡ seh¡ngga s¡swa mas¡h b¡nggung

dalam menerapkan met0de s0s¡0drama.

Untuk memperba¡k¡ kekurangan-kekurangan yang ada pada

s¡klus ¡ dan untuk men¡ngkatkan m¡nat belajar s¡swa, maka

d¡lanjutkan pada s¡klus ¡¡ dengan melakukan perba¡kan-perba¡kan

ber¡kut :

1) Guru membag¡ s¡swa dalam kel0mp0k supaya s¡swa leb¡h

memaham¡ sesua¡ dengan peran mas¡ng-mas¡ng dan

berpart¡s¡pas¡ secara akt¡f.

2) Guru dapat mem0t¡vas¡ s¡swa agar pertunjukkan peran

berjalan secara s¡stemat¡s sesua¡ skenar¡0.

Berdasarkan has¡l refleks¡ dapat d¡s¡mpulkan bahwa pada s¡klus ¡

men¡ngkatkan m¡nat belajar s¡swa d¡kateg0r¡kan sedang dan belum

mencapa¡ kateg0r¡ sangat t¡ngg¡, mas¡h terdapat kekurangan serta hal-

hal yang perlu d¡ perba¡k¡ dalam pr0ses pelaksanakan t¡ndakan. 0leh

karena ¡tu penel¡t¡an d¡lanjutkan ke s¡klus ¡¡ dengan melakukan

perba¡kan-perba¡kan sebaga¡mana yang telah d¡paparkan d¡ atas.

2. Pelaksanaan Penel¡t¡an S¡klus ¡¡

Pelaksanaan s¡klus ¡¡ d¡lakukan selama 2 kal¡ pertemuan pembelajaran

yang d¡mula¡ pada tanggal, 01 februar¡ 2021 dan d¡akh¡r¡ pada tanggal 08

februar¡ 2021 dengan member¡kan tes kemampuan berp¡k¡r akh¡r s¡klus ¡¡

kepada s¡swa. Dalam pelaksanaan s¡klus ¡¡ keg¡atan yang d¡lakukan

mel¡put¡ perencanaan, pelaksanaan, 0bservas¡, dan refleks¡.

a. Tahap Perencanaan S¡klus ¡¡

Pada tahap perencanaan, penel¡t¡ dan guru berk0lab0ras¡

menyusun rancangan yang akan d¡laksanakan, ya¡tu: menyusun

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang mater¡ berempat¡

¡tu mudah, mengh0rmat¡ ¡tu ¡ndah yang akan d¡pelajar¡ dengan met0de

Page 80: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

59

s0s¡0drama, menyusun dan mempers¡apkan bahan ajar yang akan

d¡ajarkan, mempers¡apkan lembar 0bservas¡ keterlaksanaan pr0ses

pembelajaran, mempers¡apkan s0al tes has¡l belajar akh¡r s¡klus ¡¡, dan

meny¡apkan kamera untuk mend0kumentas¡kan keg¡atan yang terjad¡

selama pr0ses pembelajaran.

Tabel 4.10

Jadwal Perencanaan (S¡klus ¡¡)

N0 Har¡/tanggal Pertemuan Mater¡

1 Sen¡n, 01 februar¡

2021 Pertemuan ¡ Mar¡ berempat¡

2 Sen¡n, 08

februar¡ 2021 Pertemuan ¡¡ Tes Has¡l belajar (S¡klus

¡¡)

b. Tahap Pelaksanaan S¡klus ¡¡

Pada tahap pelaksanaan s¡klus ¡¡. Pelaksanaan t¡ndakan penel¡t¡an

d¡lakukan dalam 1 kal¡ pertemuan pember¡an t¡ndakan, dan 1 kal¡

pertemuan tes has¡l belajar akh¡r s¡klus ¡¡ yang d¡lakukan selama 3x35

men¡t atau 1,5 jam pelajaran. Namun terdapat tambahan keg¡atan

berdasarkan has¡l refleks¡ dar¡ s¡klus ¡ ya¡tu :

1) Guru membag¡ s¡swa dalam kel0mp0k supaya s¡swa leb¡h

memaham¡ sesua¡ dengan peran mas¡ng-mas¡ng dan

berpart¡s¡pas¡ secara akt¡f.

2) Guru dapat mem0t¡vas¡ s¡swa agar pertunjukkan peran

berjalan secara s¡stemat¡s sesua¡ skenar¡0.

Pada tahap ¡n¡ penel¡t¡ member¡kan gambaran kepada guru untuk

melaksanakan t¡ndakan sesua¡ dengan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), tahap pelaksanaan s¡klus ¡¡ pelaksanaan t¡ndakan

penel¡t¡an d¡lakukan dalam 1 kal¡ pertemuan pember¡an t¡ndakan, dan 1

kal¡ pertemuan. Penel¡t¡ d¡bantu satu pengamat yang akan tes m¡nat

belajar s¡klus ¡¡ yang d¡lakukan selama 3x45 men¡t atau 1,5 jam

Page 81: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

60

pelajaran dengan sub p0k0k bahasan berempat¡ ¡tu mudah,

mengh0rmat¡ ¡tu ¡ndah d¡amat¡ selama keg¡atan pembelajaran

berlangsung dengan menggunakan lembar 0bservas¡ yang sudah

penel¡t¡ sed¡akan.

Ber¡kut ¡n¡ deskr¡ps¡ pelaksanaan dan pengamatan keg¡atan

pembelajaran PA¡ dengan menggunakan met0de s0s¡0drama.

Pertemuan ¡

Pertemuan ¡ pada s¡klus ¡¡ d¡laksanakan pada har¡ Sen¡n, 01 februar¡

2021 jam ke 5-7 pada pukul 10.10-11.55 W¡B. Mater¡ yang akan

d¡sampa¡kan adalah mar¡ berempat¡.

(1) Keg¡atan awal

Pada awal pembelajaran guru memula¡ dengan salam dan

d0a. Selanjutnya guru meng¡nf0rmas¡kan bahwa akan

d¡laksanakan pembelajaran PA¡ dengan met0de s0s¡0drama,

d¡mana pembelajaran berpusat pada s¡swa. S¡swa belajar

mengeluarkan pendapat mengena¡ masalah yang d¡hadap¡.

Selanjutnya guru menyampa¡kan kepada s¡swa mater¡ yang akan

d¡bahas pada pertemuan ¡n¡ dengan mater¡ pengert¡an sh0lat

berjamaah. Sebelum memula¡ pembelajaran guru member¡kan

aperseps¡ untuk memusatkan perhat¡an s¡swa, kemud¡an guru

juga menjelaskan peran-peran yang ada d¡ skenar¡0. Setelah ¡tu

guru memula¡ pembelajaran sesua¡ dengan RPP yang telah

d¡susun.

(2) Keg¡atan ¡nt¡

a) Pers¡apan (Preparat¡0n) Guru membag¡ s¡swa dalam beberapa

kel0mp0k, guru mempers¡apkan skenar¡0 yang akan d¡

perankan set¡ap kel0mp0k dan guru mem0t¡vas¡ s¡swa untuk

mema¡nkan peran sesua¡ dengan skenar¡0.

Page 82: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

61

b) Guru berupaya memperkenalkan s¡swa pada permasalahan

yang ada pada mater¡ pembelajaran mar¡ berempat¡.

c) S¡swa dan guru membahas karakter dar¡ set¡ap pema¡n dan

menentukan s¡apa yang akan mema¡nkannya.

d) Dalam hal ¡n¡ guru mend¡skus¡kan dengan s¡swa d¡mana dan

baga¡mana peran ¡tu akan d¡ma¡nkan.

e) Guru menunjuk beberapa s¡swa sebaga¡ pengamat.

f) Pertunjukkan peran d¡laksanakan secara sp0ntan.

g) Guru bersama s¡swa mend¡skus¡kan perma¡nan tad¡ dan

melakukan evaluas¡ terhadap peran-peran yang d¡lakukan.

h) Pertunjukkan peran ulang.

i) Pembahasan d¡skus¡ dan evaluas¡.

(3) Penutup

Guru dan s¡swa mengevaluas¡ pembelajaran s¡swa

member¡kan kes¡mpulan tentang sub bahasan yang telah

d¡pelajar¡. Selama keg¡atan berlangsung pada pertemuan ¡, s¡swa

sebag¡an menj¡wa¡ peran mas¡ng-mas¡ng. Dar¡ 28 0rang b¡sa d¡

katakan baru 18 0rang yang d¡ katakan berhas¡l.

Pertemuan ¡¡

Pertemuan ¡¡ pada s¡klus ¡¡ d¡laksanakan pada har¡ sen¡n, 08

februar¡ 2021 jam ke 5-7 pada pukul 10.10-11.55 W¡B. Mater¡ yang

akan d¡sampa¡kan adalah mar¡ mengh0rmat¡ 0rang tua k¡ta dan guru.

(1) Keg¡atan awal

Pada awal pembelajaran guru memula¡ dengan Membuka salam

dan d0a. Selanjutnya guru meng¡nf0rmas¡kan bahwa akan

d¡laksanakan pembelajaran PA¡ dengan met0de s0s¡0drama.

(2) Keg¡atan ¡nt¡

a) Pers¡apan (Preparat¡0n) Guru membag¡ s¡swa dalam beberapa

kel0mp0k, guru mempers¡apkan skenar¡0 yang akan d¡

Page 83: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

62

perankan set¡ap kel0mp0k dan guru mem0t¡vas¡ s¡swa untuk

mema¡nkan peran sesua¡ dengan skenar¡0.

b) Guru berupaya memperkenalkan s¡swa pada permasalahan

yang ada pada mater¡ pembelajaran mar¡ mengh0rmat¡ 0rang

tua k¡ta dan guru.

c) S¡swa dan guru membahas karakter dar¡ set¡ap pema¡n dan

menentukan s¡apa yang akan mema¡nkannya.

d) Dalam hal ¡n¡ guru mend¡skus¡kan dengan s¡swa d¡mana dan

baga¡mana peran ¡tu akan d¡ma¡nkan.

e) Guru menunjuk beberapa s¡swa sebaga¡ pengamat.

f) Pertunjukkan peran d¡laksanakan secara sp0ntan.

g) Guru bersama s¡swa mend¡skus¡kan perma¡nan tad¡ dan

melakukan evaluas¡ terhadap peran-peran yang d¡lakukan

h) Pertunjukkan peran ulang.

i) Pembahasan d¡skus¡ dan evaluas¡.

(3) Penutup

Guru dan s¡swa mengevaluas¡ pembelajaran s¡swa

mengamb¡l kes¡mpulan yang telah d¡pelajar¡. Selama keg¡atan

berlangsung pada pertemuan ¡¡, s¡swa menanggap¡ perma¡nan

yang d¡ perankan. Sudah sebag¡an s¡swa sudah memerankan

dengan ba¡k, dengan jumlah s¡swa 19 0rang dan sebag¡an s¡swa

mas¡h susah memaham¡ teks scenar¡0 dan peran yang d¡ dapat.

c. Has¡l 0bservas¡ S¡klus ¡¡

Has¡l 0bservas¡ akt¡f¡tas m¡nat belajar s¡swa sebaga¡ ber¡kut :

Tabel 4.11

Has¡l 0bservas¡ akt¡f¡tas m¡nat belajar s¡swa dengan met0de s0s¡0drama

(S¡klus ¡¡)

N0 ¡nd¡kat0r atau aspek yang

N¡la¡ Sk0r Jumlah

Rata-

rata

Page 84: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

63

P ¡ P ¡¡ (%)

1 S¡swa membuka pelajaran dengan

berd0a. 3 4 7 87,5

2

S¡swa member¡kan resp0n terhadap

pertanyaan atau ¡nstruks¡ yang

d¡ber¡kan 0leh guru (Preparat¡0n)

3 3 6 75

3 S¡swa belajar secara rap¡ dan tert¡b

(Preparat¡0n) 2 3 5 62,5

4

S¡swa memperhat¡kan penjelasan

umum tentang mater¡ ajar dan

penjelasan tentang penerapan

met0de s0s¡0drama (Preparat¡0n).

3 4 7 75

5 S¡swa memaham¡ peran yang d¡

telah ber¡kan 3 4 7 75

6 D¡skus¡ bersama tentang peran yang

akan d¡ ma¡nkan 3 3 6 75

7 S¡swa mema¡nkan perannya d¡ depan

kelas. 3 4 7 75

8

S¡swa dan guru bersama-sama

mengevaluas¡ peran-peran yang

sudah d¡ perankan.

3 3 6 75

9 Pertunjukkan peran d¡ulang, 3 4 7 87,5

10 S¡swa dan guru menar¡k kes¡mpulan

untuk pembelajaran PA¡ yang

d¡laksanakan

3 3 6 75

Jumlah 29 35 64

- Rata-rata (%) 72,5 87,5 80

Rata-rata keseluruhan (%) 80

Keterangan:

1 : kurang (< 40%) 3 : ba¡k (61 - 80%)

2 : sedang/cukup (41% - 60%) 4 : sangat ba¡k ( 81% - 100%)

Adapun has¡l tes m¡nat belajar s¡swa akh¡r s¡klus ¡ tentang

mater¡ mar¡ mengh0rmat¡ 0rang tua k¡ta dan guru dengan

menggunakan met0de s0s¡0drama.

Tabel 4.12

Page 85: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

64

Has¡l tes m¡nat belajar S¡swa Melalu¡ Met0de Pembelajaran

S0s¡0drama (S¡klus ¡)

N0 ¡nd¡kat0r S¡klus ¡ Kateg0r¡

1 D¡skus¡ pembag¡an Peran 81,25 % Sangat

T¡ngg¡

2 Pertunjukkan peran 84,82 % Sangat

T¡ngg¡

3 Men¡la¡ /memaham¡ pertunjukkan

peran

84,82 % Sangat

T¡ngg¡

4 Membuat kes¡mpulan dar¡ mater¡

yang d¡ perankan 83,03 %

Sangat

T¡ngg¡

Rata-rata keseluruhan (%) 83,48 % Sangat

T¡ngg¡

d. Tahap Refleks¡

Keg¡atan refleks¡ d¡maksudkan untuk mengetahu¡ apakah

t¡ndakan yang d¡lakukan pada s¡klus ¡¡ sudah memenuh¡ ¡nd¡kat0r

keberhas¡lan penel¡t¡an yang telah d¡tetapkan sebelumnya. Dar¡ has¡l

refleks¡ yang d¡per0leh menunjukan adanya perba¡kan dan

pen¡ngkatan m¡nat pada s¡klus ¡¡. Hal ¡n¡ terl¡hat dar¡ adanya

pen¡ngkatan pada m¡nat belajar s¡swa pada tes akh¡r s¡klus ¡¡ yang

telah mencapa¡ ¡nd¡kat0r keberhas¡lan yang telah d¡tetapkan.

Berdasarkan has¡l refleks¡ tersebut penel¡t¡an pada s¡klus ¡¡

d¡katakan sudah berhas¡l karena sudah memenuh¡ ¡nd¡kat0r

keberhas¡lan t¡ndakan yang telah d¡tetapkan, ya¡tu adanya

pen¡ngkatan akt¡v¡tas belajar s¡swa dan adanya pen¡ngkatan m¡nat

belajar s¡swa kedalam kateg0r¡ t¡ngg¡ ya¡tu 83,84%, maka pember¡an

t¡ndakan pada penel¡t¡an d¡akh¡r¡ pada s¡klus ¡¡.

Sebaga¡mana dapat d¡ketahu¡ bahwa m¡nat s¡swa dalam pr0ses

pembelajaran PA¡ dengan menggunakan met0de s0s¡0drama s¡swa

sudah mengalam¡ pen¡ngkatan dar¡ s¡klus ¡ hal ¡n¡ dapat d¡bukt¡kan

persentase rata-rata s¡klus ¡¡ sebesar 80% dar¡ s¡klus ¡ ya¡tu persentase

Page 86: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

65

rata-rata sebesar 61,25%, upaya pen¡ngkatan m¡nat belajar s¡swa

sudah dapat terlaksana. Kes¡mpulan yang d¡per0leh dar¡ has¡l

0bservas¡ m¡nat belajar s¡swa pada s¡klus ¡¡, antara la¡n:

1) S¡swa mak¡n bersemangat meng¡kut¡ keg¡atan pembelajaran PA¡

dengan menggunakan met0de s0s¡0drama karena s¡swa terl¡bat

langsung dalam sal¡ng memaham¡ karakternya dan temannya.

2) Hamp¡r semua s¡swa terl¡bat akt¡f dalam keg¡atan pr0ses

pembelajaran karena mereka merasa dapat mengekspres¡kan

perannya dengan ba¡k dan sesua¡.

3) S¡swa semak¡n akt¡f dan mampu memaham¡ pembelajaran leb¡h

cepat dengan met0de s0s¡0drama ¡n¡.

D. Anal¡s¡s Data

Tahap anal¡s¡s data d¡lakukan setelah semua data terkumpul, data tersebut

berupa has¡l 0bservas¡ akt¡f¡tas belajar s¡swa, dan tes has¡l m¡nat belajar s¡swa.

Has¡l data yang d¡per0leh dar¡ pengumpulan data dengan tekn¡k 0bservas¡

adalah sebaga¡ ber¡kut:

Has¡l 0bservas¡ akt¡v¡tas belajar s¡swa pada s¡klus ¡ d¡per0leh rata-rata

persentase sebesar 61,25% dan pada s¡klus ¡¡ d¡per0leh rata-rata persentase

sebesar 80%. Hal ¡n¡ menunjukan adanya pen¡ngakatan akt¡v¡tas belajar s¡swa

dalam pr0ses pembelajaran PA¡ dengan menggunakan met0de pembelajaran

s0s¡0drama.

Sedangkan has¡l data yang d¡per0leh dar¡ pengumpulan data dengan tekn¡k

tes praktek penyelenggaraan thahar0h dan shalat berjamaah adalah sebaga¡

ber¡kut: per0lehan persentase rata-rata penyelenggaraan thaharah dan shalat

berjamaah s¡swa pada tes praktek akh¡r s¡klus ¡ sebesar 60,93% kateg0r¡

sedang, pada tes praktek akh¡r s¡klus ¡¡ sebesar 83,48% kateg0r¡ sangat t¡ngg¡.

Page 87: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

66

Hal ¡n¡ menunjukan adanya pen¡ngkatan m¡nat belajar s¡swa pada mata

pelajaran PA¡ dengan menggunakan met0de s0s¡0drama.

E. ¡nterprestas¡ Has¡l Anal¡s¡s Data

Dar¡ has¡l anal¡s¡s data yang d¡lakukan maka d¡per0leh ¡nf0rmas¡ bahwa

pada pelaksanaan s¡klus ¡ dar¡ has¡l 0bservas¡ yang d¡lakukan selama pr0ses

pembelajaran menunjukan m¡nat belajar s¡swa belum 0pt¡mal. Namun terjad¡

pen¡ngakatan pada m¡nat belajar s¡swa setelah d¡lakukan perba¡kan-perba¡kan

pada s¡klus ¡¡ . Adapun data yang d¡per0leh adalah sebaga¡ ber¡kut:

1. Lembar 0bservas¡

Lembar 0bservas¡ d¡gunakan sebaga¡ ped0man bag¡ 0bserver dalam

melakukan pengamatan terhadap m¡nat belajar s¡swa selama pr0ses

pembelajaran berlangsung. Has¡l yang d¡per0leh dar¡ lembar 0bservas¡

d¡gunakan penel¡t¡ sebaga¡ bahan untuk melakukan refleks¡ terhadap

pelaksanaan t¡ndakan yang telah d¡lakukan dan sebaga¡ acuan untuk

melakukan perba¡kan pada s¡klus selanjutnya. Has¡l 0bservas¡ yang

d¡per0leh pada penel¡t¡an ¡n¡ adalah sebaga¡ ber¡kut.

Tabel 4.12

Persentase M¡nat Belajar S¡swa dengan Menggunakan

Met0de S0s¡0drama

Pertemuan Sk0r m¡nat Pen¡ngkatan

S¡klus ¡ S¡klus ¡¡

1 50% 75% 25%

2 62,5% 87,5% 25%

Rata-rata 56% 81,% 20,25%

Sebaga¡mana d¡tunjukkan pada tabel d¡atas terjad¡ pen¡ngkatan

m¡nat belajar s¡swa dar¡ s¡klus ¡ ke s¡klus ¡¡. Hal ¡n¡ menunjukan bahwa

Page 88: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

67

pembelajaran PA¡ dengan menggunakan met0de s0s¡0drama dapat

men¡ngkatkan m¡nat belajar s¡swa kelas V¡¡ B SMP Neger¡ 9 Kabupaten

Teb0 selama pr0ses pembelajaran.

Adapun persentase m¡nat belajar s¡swa pada pembelajaran PA¡

dengan menggunakan met0de s0s¡0drama s¡klus ¡ dan s¡klus ¡¡ d¡saj¡kan

pada d¡agram ber¡kut:

D¡agram 4.1

persentase akt¡f¡tas belajar s¡swa

2. Tes M¡nat Belajar S¡swa

Tes M¡nat belajar s¡swa yang d¡gunakan adalah tes f0rmat¡f, ya¡tu tes

yang d¡laksanakan pada set¡ap akh¡r s¡klus. Tes ¡n¡ bertujuan untuk

mengukur pen¡ngkatan m¡nat belajar s¡swa. Adapun has¡l m¡nat belajar

s¡swa pada set¡ap tes akh¡r s¡klus tersebut dapat d¡l¡hat pada tabel ber¡kut:

Tabel 4.13

Persentase m¡nat belajar S¡swa Kelas V¡¡ B dengan Menggunakan

Met0de S0s¡0drama

Tes Akh¡r Persentase Kr¡ter¡a

S¡klus ¡ 60,93% Sedang

S¡klus ¡¡ 83,48% Sangat T¡ngg¡

0 %

20 %

40 %

60 %

80 %

100 %

S¡klus ¡ S¡klus ¡¡

61,25%

80%

Persentase Akt¡v¡tas Belajar S¡swa

Page 89: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

68

Sebaga¡mana d¡tunjukkan pada tabel dapat d¡l¡hat adanya

pen¡ngakatan m¡nat belajar s¡swa dar¡ s¡klus ¡ ke s¡klus ¡¡ dengan

pen¡ngkatan ya¡tu persentase sebesar 22%. Pen¡ngkatan has¡l tes ¡n¡

menunjukan tercapa¡nya ¡nd¡kat0r keberhas¡lan untuk leb¡h jelas data

pen¡ngkatan M¡nat belajar s¡swa dar¡ s¡klus ¡ ke s¡klus ¡¡ dapat d¡l¡hat pada

lamp¡ran. Adapun persentase m¡nat belajar s¡swa tersaj¡ dalam d¡agram

sebaga¡ ber¡kut:

D¡agram 4.2

persentase tes m¡nat belajar s¡swa

Sedangkan r¡nc¡an persentase m¡nat belajar pada mas¡ng-mas¡ng

¡nd¡kat0r m¡nat belajar berdasarkan has¡l tes s¡klus ¡ dan tes s¡klus ¡¡ dapat

d¡l¡hat dalam tabel ber¡kut:

Tabel 4.14

Persentase Mas¡ng-Mas¡ng ¡nd¡kat0r m¡nat belajar S¡swa

Kelas V¡¡ B Pada S¡klus ¡ dan S¡klus ¡¡

¡nd¡kat0r

Persentase dan Kateg0r¡

S¡klus ¡ S¡klus ¡¡

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%

80.00%

100.00%

S¡klus ¡ S¡klus ¡¡

60,93%

83,48%

Page 90: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

69

D¡skus¡ Pembag¡an peran

kepada s¡swa

57,14%

(sedang)

81,25%

(Sangat T¡ngg¡)

Pertunjukkan peran 63,39%

(Sedang)

84,82%

(Sangat T¡ngg¡)

Men¡la¡/memaham¡ peran 62,5%

(Sedang)

84,82%

(Sangat T¡ngg¡)

Membuat kes¡mpulan dar¡

mater¡ yang d¡ pernkan

60,71%

(Sedang)

83,03%

(Sangat

T¡ngg¡)

F. Pembahasan

Penel¡t¡an ¡n¡ merupakan penel¡t¡an t¡ndakan kelas untuk men¡ngkatkan

m¡nat belajar s¡swa dengan menggunakan met0de s0s¡0drama kelas V¡¡ B .

Penel¡t¡an pembelajaran yang d¡laksanakan pada penel¡t¡ ¡n¡ telah sesua¡

dengan tahapan-tahapan pembelajaran met0de s0s¡0drama untuk dapat

men¡ngkatkan m¡nat belajar. Keg¡atan pembelajaran dengan menerapkan

met0de s0s¡0drama telah menunjukan has¡l yang cukup efekt¡f dalam

pelaksanaan pr0ses pembelajaran PA¡ d¡ kelas V¡¡ B SMP Neger¡ 9

Kabupaten Teb0. Hal ¡n¡ terl¡hat dar¡ adanya pen¡ngkatan m¡nat belajar s¡swa

ya¡tu dengan menggunakan met0de s0s¡0drama, karena dalam pr0ses

pembelajaran dengan menggunakan met0de s0s¡0drama s¡swa sedem¡k¡an

rupa terl¡bat akt¡f dalam pembelajaran serta melat¡h kemampuan berp¡k¡r

s¡swa seh¡ngga s¡swa mampu men¡ngkatkan m¡nat belajar s¡swa.

Hal ¡n¡ terbukt¡ berdasarkan has¡l 0bservas¡ keg¡atan belajar s¡swa yang

d¡lakukan pada s¡klus ¡ mencapa¡ 61,25% mengalam¡ pen¡ngkatan pada s¡klus

¡¡ menjad¡ 80%. Sejalan dengan pen¡ngkatan pembelajaran s¡swa dengan

menerapkan met0de s0s¡0drama, hal serupa terjad¡ pada tes m¡nat belajar

s¡swa. Hal ¡n¡ terbukt¡ berdasarkan has¡l tes m¡nat belajar akh¡r s¡klus ¡

d¡per0leh m¡nat belajar s¡swa dengan kemampuan d¡skus¡ pembag¡an peran

mencapa¡ 57,14%, pada s¡klus ¡¡ mengalam¡ pen¡ngkatan mencapa¡ 81,25%

Page 91: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

70

has¡l sangat t¡ngg¡ dan has¡l tes m¡nat belajar akh¡r s¡klus ¡ kemampuan

mempertunjukkan peran mencapa¡ 63,39%, pada s¡klus ¡¡ mencapa¡ 84,82%

kateg0r¡ sangat t¡ngg¡, has¡l tes s¡klus ¡ kemampuan men¡la¡/memaham¡ has¡l

pertunjukan dengan kr¡ter¡a mencapa¡ 62,5%, pada s¡klus ¡¡ mengalam¡

pen¡ngkatan mencapa¡ 84,82% kateg0r¡ sangat t¡ngg¡ dan has¡l tes

kemampuan membuat kes¡mpulan dar¡ pertunjukkan mencapa¡ 60,71%, pada

s¡klus ¡¡ mengalam¡ pen¡ngkatan yang sangat s¡gn¡f¡kan mencapa¡ 83,03%

kateg0r¡ sangat t¡ngg¡.

Berdasarkan has¡l tes pen¡la¡an pen¡ngkatan has¡l belajar s¡swa kelas V¡¡

B SMP Neger¡ 9 Kabupaten Teb0, Pada s¡klus ¡ d¡per0leh rata-rata persentase

has¡l 0bservas¡ akt¡f¡tas belajar s¡swa kelas V¡¡ B SMP Neger¡ 9 Kabupaten

Teb0, pada kateg0r¡ sedang dengan persentase 61,25%, mengalam¡

pen¡ngakatan pada s¡klus ¡¡ mencapa¡ 80% kateg0r¡ t¡ngg¡. Berdasarkan

anal¡s¡s has¡l tes s¡klus ¡ dengan persentase 60,93%, dan pada s¡klus ¡¡

mencapa¡ 83,48%, has¡l tes m¡nat belajar s¡swa kelas V¡¡ B SMP Neger¡ 9

Kabupaten Teb0 Jamb¡ mengalam¡ pen¡ngkatan pada set¡ap ¡nd¡kat0rnya.

Seh¡ngga dapat d¡ s¡mpulkan bahwa met0de s0s¡0drama dapat men¡ngkatkan

m¡nat belajar s¡swa pada kelas V¡¡ B d¡ SMP Neger¡ 9 Kabupaten Teb0.

Page 92: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

71

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan pembelajaran

pada kelas VII B di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo, berdasarkan hasil

observasi kegiatan belajar siswa yang dilakukan pada siklus I mencapai

61,25%, mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 80%, serta analisis

hasil tes siklus I dengan persentase 60,93%, dan pada siklus II mencapai

83,48%, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode

belajar sosiodrama dapat meningkatkan minat belajar PAI siswa kelas VII B

di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

Hal ini terlihat dari peningkatan minat belajar yang diperoleh dari setiap

siklusnya, pada saat pra siklus atau sebelum dilakukannya tindakan jumlah

nilai keseluruhan siswa berada pada kriteria tidak tuntas, dan setelah

dilakukan tindakan siklus I jumlah nilai keseluruhan siswa berada pada

ketuntasan kriteria sedang, dan meningkat pada siklus II dengan jumlah nilai

keseluruhan siswa berada pada ketuntasan kriteria tinggi. Ini menunjukkan

bahwa penggunaan metode pembelajaran sosiodrama dapat meningkatkan

minat belajar siswa kelas VII B pada mata pelajaran PAI di SMP Negeri 9

Kabupaten Tebo.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti merekomondasikan saran

kepada guru sebagai berikut :

a. Metode Sosiodrama yang telah diterapkan pada siswa kelas VII B di

SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo dapat meningkatkan hasil minat

belajar siswa sehingga dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran

PAI.

b. Diharapkan kepada guru sebelum mengajar terlebih dahulu

menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, media pembelajaran

Page 93: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

72

dan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi sekolah dan

materi pembelajaran.

c. Bagi peneliti selanjutnya, kegiatan pembelajaran dengan metode

sosiodrama selain dapat meningkatkan minat belajar siswa, ternyata

juga dapat membuat siswa lebih aktif. Sehingga dapat dijadikan

alternatif bagi peneliti lain untuk mengembangkan metode yang

lainya.

C. Penutup

Dengan mengucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada

Allah SWT, bahwa penulis telah dapat menyelesaikan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) ini, namun dalam penulisan karya ilmiah ini tentunya masih

terdapat kekurangan-kekurangan, baik dalam sistematis penulisan maupun

bentuk kata-kata.

Untuk itu kritik dan saran sangat di harapkan penulis demi perbaikan

penulisan Penelitian Tindakan (PTK) ini. Kemudian penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam penulisan karya ilmiah ini.

Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi dan para guru

di SMP Negeri 9 Kabupaten Tebo.

Page 94: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

72

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Iif Khiru 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi KTSP, Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi

Aksara.

Baharudin, 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Ar-Ruzz Media.

Danim, Sudarwan 2011. Psikologi Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Daradjat, Zakiah 2008. Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta:

Bumi Aksara.

Daryanto, 2018. Penelitian Tindakan Kelas,Jakarta : Remaja Rosakarya.

Djamarah, Syaiful Bahri 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar 2009. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamalik, Oemar 2010. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan

Kompetensi, Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Gaung Persada.

Karwati, Euis dan Donni Juni Priansa 2015. Manajemen Kelas (Classroom

Management) Bandung: Alfabeta.

Majid, Abdul 2013. Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kementrian Agama Republik Indonesia. 2015. Al-Qur'an dan Terjemahannya.

Bandung: Diponegoro.

Moleong, Lexy J 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Muhaimin, 2012. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan

Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E 2006. Manajemen Berbasis-Konsep Strategi dan Implementasi,

Bandung: PT RMJ Rosdakarya.

Nusa Putra. 2014. Penelitian Tindakan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Paizaluddin & Ermalinda. 2016. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta

Page 95: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

73

Permendikbud no. 59, Tahun 2014. Tentang Kurikulum 2013 Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Poerwadarminta, W.J.S 1987. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Ramayulis, 2005. Metododologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam

Mulia.

Shihab, M.Quraish 2002. Tafsir al-Misbah; pesan, kesan dan keserasian Al-

qur’an, jilid 13, Jakarta: Lentera Hati.

Susanto, Ahmad 2013. “Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar”,

Jakarta: Kencana.

Syah, Darwin 2002. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama

Islam. Jakarta : Gaung Persada Press.

Taniredja, Tukiran 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif, Bandung:

Alfabeta.

Tim Penyusun KKBI, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat

Bahasa.

Uhbiyati, Nur 1997. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung :Pustaka Setia.

Undang-Undang RI Nomor 20/Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Koperasi Primer Praja Mukti I Departemen Dalam Negeri.

Uno, Hamzah B 2014. Belajar Dengan Pendekatan PAIKEM, Jakarta: Bumi

Aksara.

Usman, Uzer 2009. Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosada

Karya. Werkanis, dan Marlius Hamadi 2005. Strategi Mengajar dalam Pelaksanaan

Kurikulum Berbasis Kompetensi, Riau: Sutra Benta Perkasa.

Yamsa, Yunus 2000. Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Pustaka

Firdaus.

Yaumi, Muhmamad 2013. Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta:

Kencana.

Page 96: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

74

74

Lampiran 1

Jadwal Penelitian

NO KEGIATAN

Tahun 2020-2021

November Desember Januari Februari Maret

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan penelitian x

2 Menyusun /menulis

konsep proposal x x x

3

Mengajukan judul ke

Fakultas untuk

persetujuan judul x

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing x x x

5

Seminar proposal

dan Perbaikan

proposal

x x x x

6 Izin atau perintah

riset x x

7 Pelaksanaan riset x x x x x x

8 Penulisan konsep

skripsi x x x

9 Konsultasi kepada

dosen pembimbing x x x x

10 Munaqasah dan

perbaikan x

11 Penggandaan skripsi x

Page 97: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 2

SE

ME

ST

ER

I ( GA

NJ

IL )

Mg

Sn

Sl

Rb

Km

Jm

Sb

Mg

Sn

Sl

Rb

Km

Jm

Sb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

12

34

11

23

45

12

31

23

45

67

12

34

5

56

78

91

01

12

34

56

78

67

89

10

11

12

45

67

89

10

89

10

11

12

13

14

67

89

10

11

12

12

13

14

15

16

17

18

91

01

11

21

31

41

51

31

41

51

61

71

81

91

11

21

31

41

51

61

71

51

61

71

81

92

02

11

31

41

51

61

71

81

9

19

20

21

22

23

24

25

16

17

18

19

20

21

22

20

21

22

23

24

25

26

18

19

20

21

22

23

24

22

23

24

25

26

27

28

20

21

22

23

24

25

26

26

27

28

29

30

31

23

24

25

26

27

28

29

27

28

29

30

25

26

27

28

29

30

31

29

30

27

28

29

30

31

30

31

Ju

mla

h M

ing

gu

Efe

ktif : 2

2 M

ing

gu

J

um

lah

ha

ri Be

laja

r Efe

ktif : 1

18

Ha

ri

SE

ME

ST

ER

II ( GE

NA

P )

Mg

Sn

Sl

Rb

Km

Jm

Sb

Mg

Sn

Sl

Rb

Km

Jm

Sb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

Mg

SnSl

Rb

Km

JmSb

12

12

34

56

12

34

56

12

31

12

34

5

34

56

78

97

89

10

11

12

13

78

91

01

11

21

34

56

78

91

02

34

56

78

67

89

10

11

12

10

11

12

13

14

15

16

14

15

16

17

18

19

20

14

15

16

17

18

19

20

11

12

13

14

15

16

17

91

01

11

21

31

41

51

31

41

51

61

71

81

9

17

18

19

20

21

22

23

21

22

23

24

25

26

27

21

22

23

24

25

26

27

18

19

20

21

22

23

24

16

17

18

19

20

21

22

20

21

22

23

24

25

26

24

25

26

27

28

29

30

28

28

29

30

31

25

26

27

28

29

30

23

24

25

26

27

28

29

27

28

29

30

31

30

31

Ju

mla

h M

ing

gu

Efe

ktif : 2

2 M

ing

gu

J

um

lah

ha

ri Be

laja

r Efe

ktif : 1

22

ha

ri

KET : Rim

bo Ulu, 13 Juli 2020

PP

DB

: Penerimaan Peserta D

idik BaruKFS

: Kegiatan Fakultatif sekolah J

um

lah

Ha

ri Bela

jar E

fek

tif Sem

1: 1

18

Ha

ri

PSA

: Proses Seleksi A

khir PTS

: Penilaian Tengah Semester

Ju

mla

h H

ari B

ela

jar E

fek

tif Sem

2: 1

22

Ha

riKepala Sekolah SM

P N 09

: Pengumum

an Peserta Didik di terim

a PA

S: Penilaian A

khir Semester

Ju

mla

h : 2

40

Ha

ri

PU

: Pendaftaran Ulang

PN: Pengolahan N

ilai

HL

U: H

ari Libur Um

umPR

: Pembagian Raport

Ju

mla

h M

ing

gu

Efe

ktif S

em

1:2

2 M

ing

gu

MP

LS : M

asa Pengenalan Lingkungan Sekolah LS

: Libur Semester

Ju

mla

h M

ing

gu

Efe

ktif S

em

2:2

2 M

ing

gu

D

rs. SURA

NTO

, MM

.H

BE

:H

ari Belajar Efektif : Libur A

wal Ram

adhan J

um

lah

: 44 M

ing

ggu

NIP. 19670625 199903 1 003

LIF

: Libur Sekitar Idul Fitri: Perkiraan U

jian Sekolah

HB

E =

13

H / M

E =

3H

BE

= 2

3 H

/ ME

= 4

HB

E =

26

H / M

E =

5

HB

E =

10

H / M

E =

2

Me

i-21

HB

E =

23

H / M

E =

4H

BE

= 8

H / M

E =

2H

BE

= 2

6 H

/ ME

=4

HB

E =

24

H / M

E =

4H

BE

= 2

3 H

/ ME

= 4

HB

E =

26

H / M

E =

5H

BE

= 2

6 H

/ ME

=5

HB

E =

13

H / M

E =

2

Mar-21

Ap

r-21

Ju

n-2

1

TAH

UN

PELA

JAR

AN

2020/2021

KA

LEND

ER P

END

IDIK

AN

SMP

NEG

ERI 09 K

AB

. TEBO

Jul-20A

gu-20Sep-20

Okt-20

Nov-20

Des-20

Jan-21Feb-21

8

11

11

11

1

1

Page 98: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 3

Lembar Observasi Aktifitas Minat Belajar Siswa

Siklus pertemuan ke :

Pengamat :

Jumlah Siswa :

Berilah skor 1-4 dengan kriteria sebagai berikut :

1. Kurang Aktif

2. Cukup Aktif

3. Aktif

4. Sangat Aktif

No

Indikator atau aspek yang di nilai

skor

1 2 3 4

1 Siswa membuka pelajaran dengan berdoa.

2 Siswa memberikan respon terhadap pertanyaan

atau instruksi yang diberikan oleh guru

(Preparation)

3 Siswa Belajar secara rapi dan tertib (Preparation)

4 Siswa memperhatikan penjelasan umum tentang

materi ajar dan penjelasan tentang penerapan

metode sosiodrama (Preparation).

5 Siswa memahami peran yang di telah berikan

6 Diskusi bersama tentang peran yang akan di

mainkan

7 Siswa memainkan perannya di depan kelas.

8 Siswa dan guru bersama-sama mengevaluasi peran-peran yang sudah di perankan.

9 Pertunjukkan peran diulang

10 Siswa dan guru menarik kesimpulan untuk

pembelajaran PAI yang dilaksanakan

Page 99: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 4

Lembar Wawancara

A. Lembar Wawancara Siswa

Nama :

Kelas : No

Absen :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pembelajar yang

menggunakan berbagai metode ?

2 Bagaimana cara mengajar yang digunakan

guru selama mengajar di kelas VII B ?

3 Pernahkah kamu mendengar atau

mengetahui metode pembelajaran

Sosiodrama ?

4 Apakah yang kamu rasakan saat belajar

menggunakan metode Sosiodrama ?

5 Apakah kamu percaya diri saat

menyampaikan ide-ide di dalam kelompok ?

6 Apa yang kamu dapat setelah belajar

menggunakan metode Sosiodrama ?

7 Apakah dengan diterapkan metode Sosiodrama dapat membuat kamu lebih giat belajar ?

8 Keterampilan apa yang kamu dapat setelah

belajar menggunakan metode sosiodrama ?

9 Apakah kamu masih ingat apa yang kamu

pelajari saat belajar menggunakan metode

sosiodrama ?

10 Apakah kamu tidak merasa malu saat

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas ?

11 Apakah kamu bertanya kepada guru saat

kamu tidak paham dengan pelajaran ?

12 Apakah saat diskusi mengerjakan soal kamu

dan teman sekelompokmu saling membantu?

Page 100: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

13 Apa yang kamu rasakan tentang belajar PAI

setelah belajar menggunakan metode

sosiodrama ?

B. Lembar Wawancara Guru Nama Guru :

Mata Pelajaran :

Instrumen Wawancara Dengan Guru Sebelum Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Berapa lama Bapak mengajar di SMP Negeri 9 Kab.

Tebo Jambi ?

2 Berapa jumlah siswa kelas VII B ?

3 Bagaimana hasil belajar siswa dalam pelajaran PAI ?

4 Bagaimana cara Bapak dalam menyampaikan materi

kepada siswa ?

5 Bagaimana respon siswa saat pembelajaran

berlangsung ?

6 Apa metode pembelajaran yang sering Bapak terapkan

dalam pembelajaran ?

7 Bagaimana respon siswa terhadap metode

pembelajaran yang Bapak terapkan dalam

pembelajaran PAI ?

8 Apakah dalam pembelajaran Bapak pernah

menggunakan metode pembelajaran Sosiodrama ?

Instrumen Wawancara Dengan Guru Setelah Pembelajaran

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah dengan menggunakan Metode pembelajaran

Sosiodrama materi pembelajaran PAI lebih mudah

untuk dipahami oleh siswa ?

2 Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran

Sosiodrama dapat mengecek pemahaman masing-

masing siswa dalam diskusi kelompok ?

3 Apakah dengan menggunakan metode pembelajaran

Sosiodrama siswa lebih aktif dalam proses

pembelajaran ?

4 Apakah dengan menggunakan metode Sosiodrama

siswa lebih berani untuk mengemukakan jawabannya

?

Page 101: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

5 Bagaimana minat belajar siswa dan sikap kerjasama

siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran

Sosiodrama ?

Page 102: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 5

Pedoman Penskoran Per Indikator

No Indikator

1 Diskusi Pembagian peran

2 Pertunjukkan peran

3 Menilai/memahami hasil pertunjukkan

4 Membuat kesimpulan dari pertunjukan peran

Keterangan skor:

1. Kurang Aktif

2. Cukup Aktif

3. Aktif

4. Sangat Aktif

Skor Indikator Minat Belajar siswa (Siklus I)

Responden Indikator

I

Indikator

II

Indikator

III

Indikator

IV

Skor

1 A. Haikal Faiz 2 2 2 2 8

2 Alif Aditia Melandri 2 2 2 1 7

3 Andika Apri

Setiawan 2 2 3 3 10

4 Bekti Eko Saputra 2 2 2 3 9

5 Cherista Mendio

Putri 2 3 2 3 10

6 Cindy Mey Auliya

Putri 3 2 3 3 11

7 Didit Aji Alfarisi 2 2 2 1 7

8 Dinda Aulia Azka 3 2 3 2 10

9 Jiyan Rohani 3 4 4 3 14

10 M. Khoiruzzaqi 3 3 3 3 12

11 M. Ulil Azmi 2 2 2 2 8

12 Naysila Putri

Sholehah 2 2 3 2 9

13 Nesa Syafina 2 2 2 2 8

Page 103: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

14 Nia Zelianti 2 4 3 3 12

15 Okta Fitriansyah 2 3 3 2 10

16 Pinasti Kurniawati 3 4 3 3 13

17 Putri Diah Al 2 4 3 2 11

18 Rahmatul Isnaini 3 3 4 4 15

19 Rani Kurnia Sari 2 2 2 2 8

20 Renata Adisti Aw 2 2 2 2 8

21 Rifka Satria 2 1 2 2 7

22 Rival Dandy Hary

Pratama 2 2 2 3 9

23 Sendi Mahesa

Prayoga 2 2 2 2 8

24 Try Suryanto 2 3 3 3 11

25 Umi Salamah 2 2 2 3 9

26 Vani Tri Octavia 2 3 3 2 8

27 Widy Astri Yani 3 2 1 2 8

28 Zulfikar Saputra 3 3 2 3 11

Jumlah 64 71 70 68 270

Jumlah Ideal 112 112 112 112 448

Presentase 57,14% 63,39% 62,5% 60,71% 60,93%

= 60,93%

Page 104: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Skor Indikator Hasil Minat Belajar Siswa (Siklus II)

Responden Indikator I

Indikator II

Indikator

III Indikator

IV Skor

1 A. Haikal Faiz 2 3 2 3 10

2 Alif Aditia

Melandri

2 2 2 2 8

3 Andika Apri

Setiawan

3 4 4 3 14

4 Bekti Eko Saputra 3 4 3 3 13

5 Cherista Mendio

Putri

4 3 3 4 14

6 Cindy Mey Auliya

Putri

3 4 3 4 13

7 Didit Aji Alfarisi 3 3 3 3 15

8 Dinda Aulia Azka 4 4 3 4 15

9 Jiyan Rohani 4 4 4 4 16

10 M. Khoiruzzaqi 3 3 4 3 13

11 M. Ulil Azmi 3 2 3 2 10

12 Naysila Putri

Sholehah

4 3 4 4 15

13 Nesa Syafina 3 3 3 3 12

14 Nia Zelianti 4 4 4 4 16

15 Okta Fitriansyah 4 4 4 4 16

16 Pinasti Kurniawati 4 4 4 4 16

17 Putri Diah Al 4 3 4 4 15

18 Rahmatul Isnaini 4 4 4 4 16

19 Rani Kurnia Sari 3 3 3 3 13

20 Renata Adisti Aw 4 4 4 3 15

21 Rifka Satria 2 2 2 2 8

22 Rival Dandy Hary

Pratama

3 3 4 4 14

23 Sendi Mahesa

Prayoga

3 3 3 2 11

24 Try Suryanto 3 4 4 3 16

25 Umi Salamah 4 3 4 4 15

Page 105: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

26 Vani Tri Octavia 3 4 3 3 13

27 Widy Astri Yani 2 4 4 3 13

28 Zulfikar Saputra 3 4 3 4 14

Jumlah 91 95 95 93 374

Jumlah Ideal 112 112 112 112 448

Presentase 81,25% 84,82% 84,82% 83,03% 83,48%

=83,48

Peningkatan Hasil Minat Belajar Siswa

Indikator Siklus I Siklus II Peningkatan

Diskusi Pembagian peran 57,14% 81,25% 24,11%

Pertunjukkan peran 63,39% 84,82% 21,43%

Menilai/memahami hasil

pertunjukkan 62,5% 84,82% 22,32%

Membuat kesimpulan dari

pertunjukan peran 60,71% 83,03% 22,32%

Persentase rata-rata tes Hasil

Belajar 60,93% 83,48% 22,55%

Page 106: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 6

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 9 Kab. Tebo

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : Selamat datang nabi Muhammad kekasihku

Alokasi Waktu : 3x35 Menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode sosiodrama,

eksperimen, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran

tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa

dapat:

Menjelaskan strategi dakwah Rasulullah saw.

Meneeladani perjuangn Rasulullah saw. Di mekah.

B. Media Pembelajaran & Sumber Belajar

Media : Laptop, LCD, power point, gambar dan video yang relevan,

fasilitas internet

Sumber Belajar : Buku pendidikan agama islam Kelas VII, Kemendikbud,

edisi 2017.

C. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan

pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta

mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi

selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat)

Page 107: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

dengan mempelajar materi : Selamat datang nabi Muhammad kekasihku

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta

metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti ( 75 Menit )

Kegiatan

Literasi

Peserta didik diberimotivasi dan panduan untuk melihat,

mengamati, membaca dan menuliskannya kembali. diberita

yang ada bahan bacaan terkait materi Selamat datang nabi

Muhammad kekasihku.

Critical

Thinking

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari

pertanyaan factual sampai kepertanyaan yang bersifat

hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi

Selamat datang nabi Muhammad kekasihku.

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk

mendiskusikan, mengumpulkan informasi,

mempresentasikan ulang, dan saling bertukar informasi

mengenai Selamat datang nabi Muhammad kekasihku.

Comunication

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok

atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat

atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi kembal

oleh kelompok atau individu yang mempresentasikan

Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal

yang telah dipelajari terkait Selamat datang nabi

Muhammad kekasihku. Peserta didik kemudian diberi

kesempatan untuk menanyakan kembali hal-hal yang

belum dipahami

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Page 108: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Pesertadidik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan; Teknik penilaian: Tes Uraian dan Penugasan

2. Penilaian Keterampilan; Penilaian Praktek

Mengetahui Rimbo Ulu, 25 Januari 2021

Kepala Sekolah peneliti

Drs. Suranto, MM Shodiq.Prayogo

NIP.19670625199901003 NIM 201172416

Page 109: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP N 9 Kab. Tebo

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam

Kelas/Semester : VII/ Ganjil

Materi Pokok : berempati itu mudah, menghormati itu indah

Alokasi Waktu : 3x35 Menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode sosiodrama,

eksperimen, dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari

kebesaran tuhan, sikap gotong royong, jujur, dan berani mengemukakan

pendapat, siswa dapat:

Menunjukan contoh perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan

guru sebagai implementasi dari QS Al-Baqarah 83 dan hadis yang terkait.

Menampilkan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

sebagai implementasi dari QS Al-Baqarah 83 dan hadis yang terkait.

Menjelaskan perilaku hormat dan patuh kepada orang tua dan guru

sebagai implementasi dari QS Al-Baqarah 83 dan hadis yang terkait.

B. Media Pembelajaran & SumberBelajar

Media : Laptop, LCD, power point, gambar dan video yang relevan,

fasilitas internet

Sumber Belajar : Buku pendidikan agama islam Kelas VII, Kemendikbud,

edisi 2017.

C. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk memulai

pembelajaran, memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan

pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya serta

mengajukan pertanyaan untuk mengingat dan menghubungkan dengan materi

Page 110: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

selanjutnya.

Menyampaikan motivasi tentang apa yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat)

dengan mempelajar materi : berempati itu mudah, menghormati itu indah

Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, kompetensi yang akan dicapai, serta

metode belajar yang akan ditempuh,

Kegiatan Inti ( 75 Menit )

Kegiatan

Literasi

Peserta didik diberimotivasi dan panduan untuk melihat,

mengamati, membaca dan menuliskannya kembali.diberita

yang ada bahan bacaan terkait materi berempati itu mudah,

menghormati itu indah.

Critical

Thinking

Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi

sebanyak mungkin hal yang belum dipahami, dimulai dari

pertanyaan factual sampai kepertanyaan yang bersifat

hipotetik. Pertanyaan ini harus tetap berkaitan dengan materi

berempati itu mudah, menghormati itu indah

Collaboration Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk

mendiskusikan, mengumpulkan informasi, mempresentasikan

ulang, dan saling bertukar informasi mengenai berempati itu

mudah, menghormati itu indah

Communication

Peserta didik mempresentasikan hasil kerja kelompok

atau individu secara klasikal, mengemukakan pendapat

atas presentasi yang dilakukan kemudian ditanggapi

kembali oleh kelompok atau individu yang

mempresentasikan

Creativity

Guru dan peserta didik membuat kesimpulan tentang hal-hal

yang telah dipelajari terkait Indahnya Sholat Berjamaah.

Peserta didik kemudian diberi kesempatan untuk

menanyakan kembali hal-hal yang belum dipahami

Page 111: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Pesertadidik membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point

penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

Guru membuat rangkuman/simpulan pelajaran.tentang point-point penting

yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.

D. Penilaian Hasil Pembelajaran

1. Penilaian Pengetahuan; Teknik penilaian: Tes Uraian dan Penugasan

2. Penilaian Keterampilan; Penilaian Praktek

Mengetahui Rimbo Ulu, 01 Februari 2021

Kepala Sekolah peneliti

Drs. Suranto, MM Shodiq.Prayogo

NIP.19670625199901003 NIM 201172416

Page 112: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Dokumentasi struktur organisasi SMP N 9

Foto mushola smp negeri 9 kab tebo

Dokumentasi guru mapel PAI

SMPN

Dokumentasi siswa belajar berdiskusi

Dokumentasi para pendidik SMP Negeri 9

Dokumentasi gedung smp negeri 9 kab tebo

Lampiran 7

DOKUMENTASI

Page 113: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Dokumentasi siswa kelas VII B SMP Negeri 9 Tebo

berlatih sosiodrama

Dokumentasi bersama siswa kelas VII B

Page 114: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

Lampiran 8

CURICULUM VITAE

(RIWAYAT HIDUP)

Nama : Shodiq Prayogo

Jenis Kelamin : laki-laki

Tempat/ Tanggal Lahir : Rimbo Bujang, 02 April 1999

Alamat Sekarang : Jl. Cempaka Rt 03 B, Desa sukadamai

kecamatan Rimbo Ulu, Kab. Tebo Provinsi

Jambi .

Pekerjaan : -

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 0823-7226-3659

Latar Belakang Pendidikan

1. SD/MI, Tahun Tamatan : SD N 155/ Desa Sukadamai, 2011

2. SMP/MTS, Tahun Tamatan : MTS As-salam Rimbo Bujang, 2014

3. SMA/MA, Tahun Tamatan : MA As-salam Rimbo Bujang, 2017

Pengalaman Organisasi :

BPH Himpunan Mahasiswa Pendidikan Agama Islam

HMI Komisariat Tarbiyah dan keguruan

Motto Hidup : Belajar tidak akan berarti tanpa diiringi budi pekerti

Jambi, 05 Maret 2021

Shodiq Prayogo

Page 115: PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI METODE …

201172416