Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD
SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG
TAHUN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh
DWI YAN KUNCARANI
NIM 11510011
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
ii
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Dwi Yan Kuncarani
NIM : 11510011
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN
DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA
SISWA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO
KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN
2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 3 Februari 2014
Pembimbing
Imam Mas Arum
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini.
Nama : Dwi Yan Kuncarani
NIM : 11510011
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga,3 Februari 2015
Yang menyatakan
Dwi Yan Kuncarani
NIM.11510011
iv
v
Motto
“Keberadaanku adalah pengindah pada waktunya” (Mario Teguh)
“ Selalu berusaha, berdo’a dan berfikir positif kepada Allah”
“tidak ada kebaikan yang sia-sia”
vi
Persembahan
1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas taufiq dan hidayah-Nya.
2. Nabi Muhammad SAW, tauladan uswatun hasanah.
3. Bapak (Sutomo) dan Bebe (Sobhikah) yang selalu mencintaiku dan
mendukungku.
4. Mbak Wiwid yang selalu memberika support.
5. Sahabat-sahabat tercinta Siti Hakimah, Dina chusnita, Meiliaya Dewi
Indrawati, Alfiah, Ike Sulistiani yang telah memberikan semangat,
dukungan dan makasih atas tawa canda kalian.
6. Teman-teman PGMI A angkatan 2010
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allat SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi
Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind
Mapping Pada Siswa Kelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab.
Semarang tahun 2014/2015 guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Islam.
Dalam menyusun skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah.
4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan kepada penulis.
5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu
menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibu Siti Khodijah, S.Ag yang telah memberikan izin penulis untuk
mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Semowo Kecamatan
Pabelan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.
7. Bapak sama Bebe, terima kasih yang tiada tara semoga selalu
diberkahi dan selalu menjadi keluarga yang bahagia dunia akhirat.
viii
8. Mbak wiwid yang tidak henti-hentinya mensupport and U’r the best
sista :*
9. Teman-temanku, di PGMI 2010 yang telah memberikan semangat
tiada tara. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut memperoleh
balasan dari Allah SWT.
10. Sahabat-sahabatku. Ike, Ima, Alfi, Mely, Dina terimakasih untuk
cinta kasih, semangat doa, bantuan, dan canda tawa yang tak
terlupakan
11. Temen-temen seperjuangan IRS: selalu rame
12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu peneliti dalam penelitian ini.
Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan penulisan sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk
dioperbaiki dalam skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini memberikan
sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnnya Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyyah.
Salatiga, 3 Februari 2015
Penulis
ix
ABSTRAK
Kuncarani.
Kata Kunci: Bahasa Indonesia, menulis, dan teknik mind mapping
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihad Desa
Semowo Kecamatan Pabelan telah menggunakan metode ceramah dalam pelaksanaan
pembelajarannya, tetapi cenderung kurang memperhatikan manfaat dari metode tersebut,
akibatnya minat serta perhatian siswa rendah, begitu juga dengan prestasi belajarnya.
Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar manfaat teknik Mind
Mapping mampu meningkatkan Prestasi siswa apabila digunakan sebagai tehnik dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut.
Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
research) dengan menggunakan teknik mind mapping. Data dalam penelitian ini diambil
dengan observasi atau melihat perilaku siswa, dokumentasi, dan tes dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga putaran. Setiap putaran
terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan prestasi belajar bahasa
Indonesia materi menulis karangan bebas dengan teknik mind mapping pada siswa kelas
V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015. Terjadi tingkat
perhatian siswa yang meningkat, yang diperoleh Pada Siklus I siswa yang memperhatikan
dengan baik ada 5 siswa atau 20.83%. siswa yang kurang memperhatikan ada 7 siswa
atau 29.17%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 12 siswa atau 50.00%. Pada
Siklus II siswa yang memperhatikan dengan baik ada13 siswa atau 54.17%. siswa yang
kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan
ada 6 siswa atau 25.00%. Pada Siklus III siswa yang memperhatikan dengan baik ada 18
siswa atau 75.00%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan
siswa yang tidak memperhatikan ada 1 siswa atau 4,17%. Terjadi peningktan prestasi
belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil evaluasi, yang diperoleh pada
siklus I rata-rata pre test 12.5% sedangkan pada post tes adalah 20.83%. Dari hasil rata-
rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 8.33%. Pada siklus II
rata-rata pre test 29.16% sedangkan pada post tes adalah 54.17%. Dari hasil rata-rata
antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 25%. Pada siklus III rata-rata
pre test 58.33% sedangkan pada post tes adalah 91.67%. Dari hasil rata-rata antara pre
test dan post test mengalami peningkatan sebesar 33.33%. Sampai siklus III menunjukkan
peningkatan yang signifikan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh
pada nilai pre test dan post test setiap siklus. Meningkatnya nilai siswa ini memberi bukti
bahwa hasil belajar siswa pada materi menulis karangan bebas meningkat.
Dwi Yan. 2014. Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Karangan Bebas Dengan Tehnik Mind Mapping Pada
SiswaKelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun
2014/2015 Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
Pembimbing: Imam Mas Arum M.Pd.
x
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ............................................................... ii
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ........................................................ iii
Halaman Pengesahan ................................................................................... iv
Halaman Motto ............................................................................................... v
Halaman persembahan ................................................................................. vi
Kata Pengantar ............................................................................................ vii
Abstrak ......................................................................................................... ix
Daftar Isi ........................................................................................................ x
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Daftar Lampiran .......................................................................................... xii
Daftar Gambar ........................................................................................... xiii
BAB I PENDUHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 4
D. Hipotesis ...................................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5
xi
F. Definisi Operasional .................................................................................... 6
G. Metode Penelitian ........................................................................................ 7
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 18
A. Pengertian Belajar ..................................................................................... 18
B. Pengertian Prestasi belajar ........................................................................ 26
C. Pengertian Karangan ................................................................................. 32
D. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .............................................................. 35
E. Metode Mind Mapping .............................................................................. 40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 48
A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian ................................................. 48
B. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad .............................. 62
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ................................................................. 63
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................................... 63
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................................... 66
F. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ............................................................. 70
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 76
A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 76
B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................... 89
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 93
A. Kesimpulan ............................................................................................. 93
B. Saran ....................................................................................................... 94
Daftar Pustaka
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel penggunaan otak pada teknik Mind mapping
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Al Ittihad Semowo
Tabel 3.2 Daftar Sarana dan Prasarana
Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V
Tabel 4.1 Nilai Bahasa Indonesia Kelas V
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre test dan post test Siklus I
Tabel 4.3 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus II
Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus III
Tabel 4.5 Daftar Peningkatan Siklus I,II,III
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I
Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II
Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
Lampiran 7 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I
Lampiran 8 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II
Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III
Lampiran 10 Dokumentasi
Lampiran 11 Hasil Mind mapping dan karangan siswa
Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 15 Daftar SKK
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian
Gambar 2.1 Lembar Berwarna
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran pendidikan dianggap sangat penting untuk menghasilkan
sumbar daya manusia yang beriman dan bertaqwa. Adanya kemajuan
dalam pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi
pendidikan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga
formal merupakan wadah untuk mengaktualisasi tujuan tersebut melalui
kegiatan belajar, sehingga diharapkan menghasilkan insan yang menguasai
ilmu dan teknologi juga manusia yang bertaqwa. Tujuan tersebut dapat
terwujud dengan melibatkan komponen pembelajaran, kurikulum, guru
dan sumber belajar lainnya. Dalam pendidikan peran guru menjadi kunci
keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain
itu anak didik akan lebih berhasil lagi dalam belajar bila para guru
memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang wajib dipelajari
di jenjang pendidikan dasar. Peranan Bahasa Indonesia sangat penting
yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi dalam proses belajar
mengajar. Dalam pembelajaran. Bahasa Indonesia merupakan pelajaran
yang membosankan untuk di pahami oleh siswa karena rendahnya minat
belajar siswa disebabkan penggunaan metode yang masih monoton yaitu
metode ceramah, sehingga pemahaman dan penerimaan materi pelajaran
2
bahasa Indonesia belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan
dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar.
Menulis merupakan proses bernalar. Untuk menulis suatu topik
kita harus berfikir, menghubung-hubungkan berbagai fakta,
membandingkan dan sebagainya (Akhadiah, 1998: 41). Ketrampilan
menulis memerlukan perhatian yan lebih. Perhatian yang lebih saja kadang
hasilnya masih kurang memuaskan, apabila jika kurang mendapatkan
perhatian bisa mengecewakan. Pada kenyataan kegiatan menulis itu
kurang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya nilai menulis.
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia masih
sangat rendah, maka peneliti melakukan observasi dengan guru bahasa
Indonesia kelas V, dibuktikan dengan masih banyak siswa yang
mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70
untuk mata pelajaran bahasa Indonesia. Kebanyakan nilai siswa belum
memenuhi KKM, hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
belum menguasai materi. Hal ini karena pelajaran bahasa indonesia
dianggap membosankan. Dari hasil observasi yang peneliti lakukan,
menemukan beberapa hal yang menyebabkan prestasi belajar siswa dalam
bahasa Indonesia rendah. Diantaranya yaitu pertama, siswa menganggap
pelajaran bahasa Indonesia pelajaran yang membosankan. Kedua, siswa
malas dalam menulis karangan. Ketiga, penulisan sebuah paragraf harus
sesuai ketentuan.
3
Untuk mengembangkan kreatifitas dan kecakapan diperlukan suatu
alat pembelajaran yang tidak hanya semata-mata bertujuan menguasai
materi melainkan juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapan-
kecakapannnya yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Harus
disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan,
seperti intelegensi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar,
latar belakang pendidikan guru, kemampuan guru dalam
mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat
penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat
pembelajaran dan metode pembelajaran.
Atas keadaan tersebut, penulis merasa perlu melakukan sebuah
penelitian yang menggunakan teknik mind mapping untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran diatas, yakni untuk mengembangkan potensi
menulis karangan. Berdasarkan latar belakang yag diuraikan di atas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang dengan judul
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEKNIK MIND
MAPPING KELAS V PADA MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC.
PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut:
4
Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan
Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?
C. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui
bagaimana penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
(Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis yang akan dilaksanakan
adalah:” teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang tahum 2014/2015”.
Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya
dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:
5
Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan
Peningkatan prestasi belajar bahasa
Indonesia menggunakan teknik mind
mapping.
- Siswa dapat kreatif dalam
pembelajaran bahasa Indonesia.
- Siswa mampu memperoleh nilai
belajar sesuai ketuntasan yang
ditentukan.
E. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan
strategi dan memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia,
terutama meningkatkan prestasi belajar menulis karangan bebas.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar menulis
karangan bebas dengan baik dan benar.
b. Bagi guru
Dapat memperbaiki pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Dapat memperoleh strategi pembelajaran yang efektif sehingga
siswa daat meningkatkan hasil belajar menulis karanga bebas
dengan baik dan benar.
6
F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahpahaman anatara yang dimaksudkan
peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti
memberikan definisi operasional sebagai berikut:
1. Peningkatan
Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan usaha, prestasi dsb.
2. Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah di capai, di lakukan, di kerjakan.
(Poerwadarmita, 2006: 910), dapat diartikan sebagai gambaran siswa
untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami
materi yang disampaikan agar lebih baik.
3. Menulis
Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan
pena (pensil, kapur dan sebagainya) (Poerwadarminta, 2006:1304).
4. Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis
kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah
karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya
suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya
seperti dalam puisi. (Eci: 2012)
5. Teknik Mind Mapping (Peta Pikiran) dapat diartikan sebagai suatu
cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas
atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis non-
7
linier. Teknik mind mapping pada umumnya menyajikan informasi
yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci,
gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari
dan diingat secara cepat dan efisien. (Sudrajat: 2013)
Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan
kegiatan tertentu sehingga mencapai tujuan, dengan hal ini menulis
karangan bebas. Menulis karangan bebas adalah membuat huruf
dengan pena dijadikan karangan yang tidak terikat oleh banyaknya
baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris, dan akan lebih tepat
jika menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping adalah
suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide,
tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis
non-linier.
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian
tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Bahasa Inggris
disebut Classroom Action Research yaitu suatu action research yang
dilakukan dikelas.
Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:
a. Melalui PTK, guru akan menjadi peka dan tanggap terhadap segala
sesuatu yang terjadi dalam pembelajaran dikelasnya.
8
b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu
memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangakaian kegiatan
untuk memgkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya.
1. Subjek, Lokasi, dan Penelitian
a) Subjek penelitian
Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan benelitian
adalah siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab.
Semarang, dengan jumlah siswa 24 siswa, yang terdiri dari 12
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.
b) Lokasi penelitian
Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah di
MI Al-Ittihad Semowo Rt : 01 Rw : 05 Kec. Pabelan Kab
Semarang.
c) Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 1 bulan yaitu mulai
tanggal 1- 17 Desember 2014.
2. langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah tindakan kelas atau sering
disebut dalam bahasa Inggris classroom action research, yaitu penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses
dalam pembelajaran. (Susilo, 2010: 16).
9
Sedangkan menurut Arikunto dalam bukunya mengungkapkan
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di
kelasnya (Arikunto, 2006:58).
Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan
masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan
terus menerus.
Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan
guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian.
PTK akan dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
10
Gambar.1.1, Tahap Penelitian (Arikunto, 2006:16)
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation
(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai
berikut:
a. Perencanaan
1. Pembuatan rencana pembelajaran.
2. Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku Bahasa
Indonesia untuk Kelas V.
3. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana
situasi pembelajaran.
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
?
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
11
4. Membuat soal tes.
b. Tindakan
Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang
merupakan implementasi isi rancanagan, yaitu melakukan
pembelajaran dengan teknik mind mapping. Hal yang harus diingat
bahwa pemeliti harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam
rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan
ini berjutuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan
siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru. Pengamatan
guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam
menerapkan teknik mind mapping.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali data ataupun informasi yang telah diperoleh pada tahap
sebelumnya. Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk
menentukan perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus
berikutnya, dengan demikian tindakan siklus II mkerupakan
perbaikan dari siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan
berbaikan dari siklus II.
12
3. Instrumen Penelitian
Beberapa Instrumernt yang diugunakan dalam penelitian yaitu:
a. Pedoman Pengamatan
Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman
pengamatan untuk mengamati peningkatan keterampilan
berbicara siswa.
b. Soal Tes
Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan
materi, guna mengukur hasil keterampilan berbicara siswa.
c. RPP dan Silabus
4. Pengumpulan Data
Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi
dalam PTK, maka penelitian ini peneliti menggunakan beberapa
diantaranya:
a. Observasi
Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada
siswa untuk mengetahui peningkatan pembelajaran.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data mengenai hasil
pelajaran siswa, dalam hal ini adalah karangan siswa.
13
c. Dokumentasi
Dokumentasi untuk mengumpulkann data yang bersifat
dokumen seperti lembar observasi, lembar hasil tes dan
sebagainya.
5. Analisis Data
Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka
analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi
dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam
dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan
peneliti bersama guru kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan,
Kab. Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada
siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas
ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis
deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai
berikut:
%100N
FP
Keterangan:
P = Presentase
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 225-226)
14
H. SISTEMATIKA PENULISAN
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo,
Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan,
Moto dan Persembahan, Kata Pengangantar, Abstrak, Daftar Isi dan
Daftar Lampiran.
2. Bagian Inti:
BAB I PENDUHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
J. Rumusan Masalah
K. Tujuan Penelitian
L. Hipotesis
M. Manfaat Penelitian
N. Definisi Operasional
O. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
2. Langkah-Langkah Penelitian
3. Instrument Penelitian
4. Tehnik Pengumpulan Data
5. Analisis Data
P. Sistematika Penulisan
15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
F. Belajar
1. Pengertian Belajar
2. Ciri-ciri Belajar
3. Prinsip-prinsip Belajar
4. Tujuan belajar
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
6. Hambatan-hambatan dalam belajar
G. Prestasi belajar
1. Pengertian belajar
2. Fungsi prestasi belajar
3. Kegunaan prestasi belajar
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
5. Prinsip dasar pengukuran prestasi
H. Pengertian Karangan
1. Pengertian Karangan
2. Ciri-ciri Karangan
3. Manfaat Karangan
4. Tujuan Karangan
I. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian Bahasa Indonesia
2. Fungsi Bahasa Indonesia
3. Tujuan Bahasa Indonesia
16
J. Teknik Mind Mapping
1. Pengertian teknik Mind Mapping
2. Langkah-langkah teknik Mind Mapping
3. Kelebihan-kelebihan teknik Mind Mapping
4. Kelemahan-kelemahan teknik Mind Mapping
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
G. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian.
1. Gambaran Umum Madrasah
2. Waktu Penelitian
H. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
I. Deskripsi Penelitian Tindakan
1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Penelitian
1. Kondisi Awal
2. Siklus I
3. Siklus II
4. Siklus III
D. Pembahasan
17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar menurut Gagne, dalam buku the Conditios of Learning
(1997) menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi
stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian
rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu
sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami
situasi tadi. (Purwanto Ngalim, 1988:85). Sedangkan Menurut kamus
umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006: 121) belajar adalah
berusaha (melatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian. Berbeda
dengan Good dan Brophy, belajar merupakan suatu proses yang tidak
dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang
yang sedang mengalami belajar. (Purwanto Ngalim, 1988: 87)
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang di
dalamnya mengkaitkan empat keterampilan yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Pelajaran Bahasa Indonesia adalah
suatu progam untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan
berbahasa, dan sikap positif terhadap Bahasa Indonesia itu sendiri
serta menghargai manusia dan nilai-nilai kemanusiaan.
19
Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan dengan
belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu
sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang.
Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar.
2. Ciri-ciri belajar
Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah
sebagai berikut (Slameto, 1991: 3-4)
a. Perubahan yang terjadi secara sadar
Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu
atau sekurang – kurangnya seseorang telah terjadi suatu perubahan
dalam dirinya.
b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang
terjadi secara terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang
terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna
bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perubahan belajar, perubahan – perubahan itu senantiasa
bertambah dan bertujuanuntuk memperoleh suatu yang lebih baik
dari sebelumnya.
20
d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau
permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah
belajar akan bersifat menetap.
e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa
berubahan itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicai. Perubahan
belajar terarah kepada berubahan tingkah laku yang benar – benar
disadari.
f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahn yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar
meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang
belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan
tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan,
pengetahuan, dan sebagainya.
Dalam proses belajar terhadap karakteristik yang harus terpenuhi
sehingga proses belajar dinyatakan berhasil. Belajar dicirikan dengan
menyadari proses tersebut, belajar harus kontinu karena belajar
bertujuan dan terarah. Sehingga belajar mampu merubah aspek
tingkah laku.
21
3. Prinsip – prinsip belajar
Dari beberapa teori yang ditemukan oleh para ahli bisa dirangkum
prinsip-prinsip balajar antara lain:
1) Belajar akan berhasil jika disertai nkemauan dan tujuan
tertentu. 2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat,
latihan dan ulangan. 3) Belajar lebih berhasil jika memberi
sukses yang menyenangkan. 4) Belajar lebih berhasil jika
tujuan belajar berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. 5)
Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang di pelajari
dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. 6) Dalam proses
belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. 7)
Haisl belajar dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan
dalam diri si pelajar. 8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi
harus didahului oleh pemahaman (Mustaqim, M, Drs. 2012:
69)
Dalam kenyataan belajar merupakan proses unik, prinsip
tersebut harus dipenuhi. Namun belajar juga memerlukan pengalaman
yang dilampaui seseorang secara kontinu.
Berdasarkan uraian diatas prinsip belajar merupakan azas. Cara
yang dikembangkan agar belajar menjadi proses yang berhasil.
Sehingga untuk mendapatkan keberhasilan perlu menjalankan prinsip
dengan baik. Belajar pada anak merupakan awal dimana belajar itu
22
dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat,
dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki.
4. Tujuan belajar
Robert M Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar
sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari
beberapa tujuan belajar ada 5 (lima) kemampuan yang secara nyata
dapat dicapai melalui proses belajar, yaitu: (Departemen Agama
RI,2002: 57)
1) Ketrampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari
sistem belajar skolastik)
2) Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan
masalah: yang meliputi adaptasi, animasi, akomodasi.
3) Infirmasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
4) Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya
mengerik, menulis, menggambar.
5) Memikili sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat
emosi pribadi misalnya berbuat baik terhadap orang lain,
menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai
inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa
terintegritas dengan lingkungannya.
Pada intinya tujuan belajar aadalah untuk mendapatkan pengetahuan,
penanaman konsep dan kecekatan, pembentukan sikap dan perbuatan.
(Surakhmad,1994: 65)
23
Berdasarkan uraian diatas tujuan belajar merupakan sekumpulan
hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya.
Jika seorang anak mampu menjawab pertanyaan guru dengan jawaban
yang tepat maka proses belajar dikatakan berhasil.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu
sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan minat dan
sebagainya.
Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.
b. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.
Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkunga dan
sebagainya.
Menurut (Purwanto Ngalim,1988: 106) faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 2 (dua) golongan:
a. Faktor yang ada pada diri itu sendiri yang kita sebut faktor
individual
b. Faktor yang ada di luar individual yang kita sebut faktor sosial.
Yang termasuk ke dalam faktor individual antara lain: faktor
kematangan/ pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara
lain faktor keluarga/keadaan, rumah tangga, guru dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar-mengajar,
lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
24
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi belajar ada yang
dari dalam dan ada luar individu. Oleh karena itu belajar selain
mengandalkan beberapa prinsip didepan juga melihat faktor-
faktor individu yang mempengaruhinya.
6. Hambatan-hambatan dalam belajar
Dalam proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar
seperti apa yang diharpakan. Kadang-kadang mereka mengalami
kesulitan atau hambatan dalam belajar. Hambatan-hambatan dalam
belajar dapat digolongkan demikian:
a. Endogen, ialah hambatan yang dapat dapat timbul dari diri anak
sendiri.
Hal ini dapat bersifat:
a) Biologis ialah hambatan yang bersifat kejasmanian seperti
kesehatan,cacad badan, kurang makan, dan sebagainya.
b) Psikologis, ialah hambatan yang bersifat psikis seperti
perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud
emosi dan gangguan psikis.
b. Exogen, ialah hambatan yang dapat timbul dari luarr diri
anak.Seperti dari orang tua, yang berwujud cara mendidik,
hubungan orang tua dengan anaknya, suasana rumah, keadaan
sosial-ekonomi dan latar belakang kebudayaan. (Roestiyah,1982:
157)
25
Dari beberapa hal diatas hambatan belajar banyak terjadi pada
seorang anak. Sehingga untuk mengurangi keterlambatan anak
yang berhasil dalam proses belajar, hambatan-hambatan harus
ditekan. Bila dilihat hambatan endogen akan sulit ditekan. Namun
hambatan eksdogen bisa ditekan dihindari dan dicegah.
Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang
di dalamnya mengkaitkan empat keterampilan yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan pengertian bahasa
Indonesia diatas dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses
berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses
ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini
adalah prestasi belajar.Belajar dicirikan dengan menyadari proses
tersebut, belajar harus kontinu karena belajar bertujuan dan terarah.
Belajar mampu merubah aspek tingkah laku.Belajar pada anak
merupakan awal dimana belajar itu dimulai, anak yang sedang
mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga
diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. Sedangkan tujuan belajar
merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari
proses belajar sebelumnya.
B. Prestasi Belajar
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatic sedangkan dalam
Bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin,1998:
2). Pendapat lain mengemukakan prestasi belajar adalah penguasaan atau
26
ketrampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya di
tujukkan dengan nilai tes berupa angka yang diberikan guru.
(Poerwadarminta. 2006: 787)
1. Fungsi prestasi belajar
Prestasi memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut:
a. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas
pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.
b. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu
institusi pendidikan.
c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal
ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya
menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan
kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik
dalam suatu program pendidikan.
d. Prestasi belajar dapat menjadi indikator terhadap daya serap anak
didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan
masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang
diharapkan dapat menyerap.
e. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya bahwa prestasi belajar dapat dijadikan sebagai
pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan berperan sebagai umpan balik dan
meningkatkan mutu pendidikan.(Arifin,1988: 3)
27
2. Keguanaan prestasi belajar
Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada
ahli. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam belajar
b. Untuk memperluas diagnostik
c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan
d. Untuk keperluan seleksi
e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan
f. Untuk menentukan isi kurikulum
g. Unutk menentukan kebiasaan kurikulum
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut
(Ahmadi, 2004:138). Adalah sebagai berikut:
Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan
hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari
dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)
individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid
dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Yang tergolong faktor internal adalah:
1. Faktor jasmaniah merupakan faktor kesehatan seseorang yang
dapat mengganggu proses belajar, diantaranya dalam bentuk cacat
tubuh. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan
seseorang terganggu. Selain itu ia akan cepat lelah kurang
28
bersemangat, mudah pusing, mengantuk dsb. Sehingga proses
belajar dapat berjalan baik maka kesehatan badannya juga harus
baik. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga
belajarnya menjadi terganggu.
2. Faktor psikologis, terdiri atas:
a. Faktor intelektif yang meliputi:
1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat
2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki.
b. Faktor nonintelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu
seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi,
dan lain-lain.
3. Faktor kematangan fisik maupun psikis
Yang tergolong faktor eksternal adalah:
1. Faktor sosial yang terdiri atas:
a. Lingkungan keluarga
Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada
belajar dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu
mendidik anak secara otoriter atau secara demokratis
dimana segala sesuatu dibicarakan bersama ataupun
secara bebas dimana orang tua tidak peduli terhadap apa
yang dilakukan anak. Faktor lain dalam keluarga yaitu
keadaan ekonmi keluarga.
b. Lingkungan sekolah
29
a) Metode mengajar
Cara-cara mengajar harus tepat, efisien dan seefektif
mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran
dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang baik.
b) Sarana dan prasarana
Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana
dan prasarana yang dapat memperlancar penerimaan
materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan
siswapun lebih giat dan maju sehingga akan
berpengaruh pada hasil belajarnya.
c) Metode belajar
Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat
yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan
pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar
yang tepat dan cukup istirahat maka akan
meningkatkan hasil belajar.
c. Lingkungan masyarakat
Masyarakat juga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa karena siswa berada dalam suatu lingkungan
masyarakat. Hendaknya siswa memilih teman dalam
bergaul yang baik, karena pengaruh dari teman sangat
kuat sehingga apabila temannya baik maka siswa
30
tersebut juga akan baik yang juga berpengaruh pada
prestasi belajarnya.
2. Faktor budaya seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan,
tehnologi dan kesenian.
3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, dan iklim.
4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.
Faktor-faktor diatas saling berinteraksi secara langsung
maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
Yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar ialah
beberapa sifat peserta didik dalam belajar, yaitu:
a. Cepat dalam belajar
b. Lambat dalam belajar
c. Anak dropout
d. Anak kurang berprestasi
Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan
oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap
dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang
diberikan, dan sebagainya.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan
tujuan pembelajaran dipngaruhi oleh siswa dan pengelolaan
seperangkat pembelajaran oleh guru.
31
5. Prinsip dasar pengukuran prestasi
Hasil tes prestasi menjadi salah satu informasi utama dalam
pengambilan keputusan-keputusan pendidikan. Informasi yang
diperoleh dari test prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya
tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada
sejauh mana test yang digunakan merupakan test yang layak. Suatu
test prestasi yang baik tentulah didasari oleh prinsip-prinsip
pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam
proses belajar mengajar.
Azwar (1997: 15) dalam bukunya mengenai penyusunan test
prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran
prestasi sebagai berikut:
1. Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi
secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional.
2. Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari
hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi
atau pengajaran.
Sampel yang representatif dalam hal ini adalah perwujudan soal
test dalam bentuk item-item yang mewakili kesemua pertanyaan
yang mungkin dibuat.
3. Test prestasi harus berisi item-item dengan tipe yang paling cocok
guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.
32
4. Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan
penggunaan hasilnya.
5. Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus
ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.
6. Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar pasa
siswa.
Jadi prestasi belajar adalah hasil yang harus dicapai dan
dikerjakan atau dilakukan dengan benar. Dalam proses belajar anak
didik sering menjadi masalah sebab anak didik yang diharapkan
dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah ditentukan
tidak dapat dicapai. Dilihat dari fungsi prestasi belajar maka
penting pula untuk mengetahui prestasi belajar baik peorangan dan
kelompok. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator
keberhasilan dalam suatu bidang studi. Ada berbagai faktor yang
mempengaruhi proses tersebut. Sehingga prestasi belajar dinilai
dalam suatu bentuk tes yang disesuaikan dengan tipe pembelajaran
tiap item tes mempunyai kegunaan tertentu. Dalam memilih item
tes tersebut mempengaruhi hasil belajar.
C. Karangan
6. Pengertian Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk
mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis
33
kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah
Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya
suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya
seperti dalam puisi. (Eci: 2012)
7. Ciri-ciri karangan
a. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi
kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat
mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan
manfaat langsung bagi pembaca.
b. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai
dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan
pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin
mudah diikuti.
c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu
menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik
ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan.
Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan
tidak berbelit-belit.
d. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan efisien
adalah pengungkapan suatu maksud dengan mengutamakan
efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan menggunakan kalimat dan
kata-kata yang ringkas, namun dapat menjangkau makna yang
luas.
34
e. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga
ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang
tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk
memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat.
Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan
kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
f. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan
bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan
pendek secara berselang-seling.
g. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya
dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu
menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam
karangan yang ditulisnya.
h. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan.
Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele
apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika
memilih kata maupun menyusun kalimat.
i. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur,
tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan
teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang
benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang
diuraikannya. (student, homework. 2011)
35
8. Manfaat Karangan
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: a.
Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; d. Meningkatkan
pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; e.
Memperoleh kepuasan intelektual; f. Memperluas cakrawala ilmu
pengetahuan; g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk
penelitian selanjutnya. (Ilmika. 2012)
9. Tujuan Karangan
Tujuan dari karangan antara lain sebagai berikut: 1) Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. 2)
Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak
hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu
menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya. 3) Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang
yang berminat membacanya. 4) Membuktikan potensi dan wawasan
ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang
bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari
36
jurusannya. 5) Melatih keterampilan dasar untuk melakukan
penelitian. (Ilmika. 2012)
D. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian pelajaran Bahasa Indonesia
Sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berasal dari wilayah
Sumatra. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda
pada “Kongres Pemoeda”, 28 oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa
Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi
bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih “bersifat
politis” daripada bersifat “linguistik”. Tujuannya adalah ingin
mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih disebut bangsa
Indonesia. (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 40 ).
Sedangkan pendapat lain, Bahasa sebagai alat komunikasi yang
paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Tanpa bahasa, bangsa
tidak akan mungkin dapat berkembang, bangsa tidak mungkin dapat
menggambarkan dan menunjukkan dirinya secara utuh dalam dunia
pergaulan dengan bangsa lain. Akibatnya, bangsa itu akhirnya akan
lenyap ditelan masa. Jadi, bahasa menunjukkan identitas bangsa.
Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi
rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa akan menggambarkan sudah
sampai seberapa jauh kemajuan yang telah dicapai suatu bangsa. Ikrar
berupa “Soempah Pemoeda” inilah yang menjadi dasar yang kokoh
37
bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia.
Bahkan, pada perjalanan selanjutnya, bahasa Indonesia tidak lagi
sebagai bahasa persatuan, tetapi juaga berkembang sebagai bahasa
negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi
(Iptek). (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 41 ).
Sesudah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia lebih berkembang
lagi dengan baik dan meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan
betapa perlunya membina dan memerhatikan perkembangan bahasa
Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahasa
Indonesia, bangsa Indonesia tidak akan memperoleh kemajuan. Minat
bangsa Indonesia untuk mau mempelajari bahasa Indonesia dengan
baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya, bahasa Indonesia
mengalami kemajuan yang pesat. . (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010:
43 ).
Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kadah
pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di
dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri
umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana
bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Ciri-
ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain
sebagai berikut:
1) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan jenis kelamin.
38
2) Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk
menunjukkan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak
mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak.
Sistem inilah yang membedakan bahasa Indonesia dengan
bahasa asing lainnya.
3) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan waktu.
4) Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasannya
mempergunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-
Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka
yang menerangkan (M). (Muslich dan I Gusti Ngurah,
2010: 44-46 ).
2. Fungsi bahasa Indonesia
Hasil perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang
diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 februari 1975 antara lain
menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggan nasional
2. Lambang identitas nasional
3. Alat pemersatu barbagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
4. Alat perhubungan antarbudaya antardaerah (Muslich mansur dan I
gusti Ngurah Oka, 2010:30 ).
39
Senada dengan Muslich Mansur dalam bukunya fungsi bahasa
Indonesia menurut (Drs. Yakub Nasucha dkk, 2009:8-9)fungsi bahasa
Indonesia sebagai berikut:
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional
Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfugsi sebagai
lambang kebanggan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat
pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antardaerah
dan antarbudaya.
2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional
Tidak semua bangsa di dunia mempunyai sebuah bahasa nasional
yang dipakai secara luas dan dijunjung tinggi.
3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang budaya dan
bahasa berbeda.
4. Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu berbagai suku bangsa
Sebuah bangsa yang terdiri atas berbagai suku bangsa yang budaya
dan bahasanya berbeda akan mengalami maslah besar dalam
melangsungkan kehidupannya. Perbedaan dapat memecah belah
bangsa tersebut. Dengan adanya bahasa Indonesia yang diakui
sebagai bahasa nasional oleh semua suku bangsa yang ada
perpecahan itu dapat dihindari karena suku bangsa tersebut merasa
satu.
40
5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubugan antardaerah dan
antarbudaya Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh
suku-suku bangsa yang berbeda bahasanya sehingga mereka dapat
berhubungan.Sedangkan Bahasa Indonesia untukmengekspresikan
keunikan individu. Bromley menyebutkan 5 macam fungsi bahasa
sebagai berikut:
1. Bahasa menjelaskan keunikan dan kebutuhan individu.
2. Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku.
3. Bahasa membantu perkembangan kognitif.
4. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain.
5. Bahasa mengekspresikan keunikan individu. (Dhieni
nurbiana dkk, 2011:1.21-1.22).
3. Tujuan Bahasa Indonesia
Belajar Bahasa Inndonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah
balajar bahasa kedua. W.F. Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa
yang belajar bahasa kedua telah menguasai penggunaan bahasa ibu
yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan
kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan
dengan bahasa ibu mereka. (Broto, 1978:41).
Bahasa sebagai alat komunikasi yang paling efektif, mutlak
diperlukan setiap bangsa. Bahasa menunjukkan identitas bangsa.
Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi
rendahnya kebudayaan bangsa. Bahasa sebagai alat komunikasi yang
41
paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Bahasa menunjukkan
identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat
menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Pada hakikatnya
belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pelajaran
Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa
dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan
maupun tertulis. Pembelajaran sebagai suatu upaya orang yang
bertujuan untuk membekali orang yang belajar.
E. Mind Maping
1. Pengertian Teknik Mind Mapping
Teknik Mind mapping adalah merupakan alat hebat yang
membantu otak berfikir secara teratur (Buzan, 2006: 4). Teknik Mind
mapping merupakan cara paling mudah untuk memasukkan informasi
ke dalam otak, dan untuk mengambil informasi dari dalam otak. Cara
ini adalah cara yang kreaatif dan efektif dalam membuat catatan,
sehingga boleh dikatakan mind map benar-benar “memetakan” pikiran
(Buzan,2006: 6). Teknik mind mapping menggunakan garis lambang
kata-kata serta gambar berdasarkan seperangkap aturan-aturan yang
sederhana mendasar alami dan akrab bagi otak. Dengan menggunakan
teknik mind mapping daftar informasi panjang dan menjemukkan bisa
diubah menjadi diagram yang berbentuk warna-warni mudah diingat
dan sangat berurutan serta sejalan dengan cara kerja otak secara alami
(Buzan,2006: 7).
42
Sedangkan Porter dan Hernacki (2008:152-153) teknik mind
mapping juga disebut dengan peta pikiran. Teknik mind mapping juga
merupakan tehnik mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman.
Teknik mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan
sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau
teknik mind mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan
prasarana lainnya untuk teknik mind mapping adalah metode baru
untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua
belah otak (otak kiri dan otak kanan). Tehnik ini mengajarkan untuk
mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan
mengemukakan “your brain is like a sleeping giant, hal ini desebabkan
kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal”.
Table 2.1
Tabel penggunaan otak pada teknik mind mapping
Otak kiri Otak kanan
1. Tulisan
2. Urutan penulisan
3. Hubungan antar kata
1. Warna
2. Gambar
3. Dimensi
Teknik Mind mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif,
efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran teknik
mind mapping juga merupakan peta rute yang memudahkan ingatan
dan memungkinnkan untuk menyususn fakta dan pikiran, dengan
43
demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengingat informasi jauh lebih mudah dan lebih bisa diandalkan
daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu teknik
mind mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses
yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang
menakjubkan.
Teknik Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola
secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam,
memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari.
Teknik Mind mapping adalah satu tehnik mencatat yang
mengembangkan gaya belajar visual.
Teknik Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi
kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya
keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang
untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara
tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol,
bentuk, dan sebaginya memudahkan otak dalam menyerap informasi
yang diterima.
Berdasarkan uraian di atas teknik mind mapping merupakan tehnik
yang baru untuk pembelajaran siswa. Metode ini menggabungkan otak
kiri dan otak kanan sehingga terjadi keseimbangan antara keduanya.
Cara kerja teknik mind mapping yang cukup mudah sehingga cocok
untuk pelajaran anak didik. Penggunaan teknik mind mapping
44
mengontrol penularan pengetahuan dari yang namanya cacat informasi
menjadi mengingat informasi.
2. Langkah-langkah Teknik Mind Mapping
Teknik Mind mapping sangat mudah untuk di buat, demikian alami
sifatnya, bahan-bahan untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
sebenarnya sedikit saja. Buzan (2006: 10)
a. Kertas kosong tidak bergaris
b. Pena dan pensil warna
c. Otak
d. Imajinasi
Masih dalam bukunya Buzan teknik Mind mapping untuk
mengingatkan kreativitas memberi penjelasan tujuh cara membuat
teknik mind mapping, antara lain:
a. Mulai dari bagian tengah pertemukan secarik kertas yang
diletakkan dalam posisi memanjang. Karena memulai dari tengah-
tengah permulaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara
kerja otak untuk memancar keluar kesegala arah dan
mengeksperimenkan diri lebih bebas dan alami.
b. Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Karena suatu
gambar bernilai seribu kata dan membuat anda menggunakan
imajinasi. Gambar yang letaknya ditengah-tengah akan tampak
lebih menarik, membantu diri kita tetap terfokus, membantu
memusatkan pikiran dan membuat otak semakin aktif dan sibuk.
45
c. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Karena bagi otak,
warna-warna tidak kalah menarik dari gambar. Warna membuat
mind mapping tampak lebih jelas dan hidup, meningkatkan
kekuatan dahsyat cara brfikir kreatif dan ini juga hal yang
menyenangkan.
d. Hubungan cabang-cabang utama kegmbar sentral dan hubungkan
cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan
kedua dan seterusnya. Karena seperti yang telah diketahui, otak
bekerja dengan asosiasi. Jika diri kita menggunakan cabang-cabang
kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat.
e. Buatlah cabang-cabang teknik mind mapping dengan melengkung
bukan garis lurus. Karena jika semua garis lurus, ini akan
membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup
seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah
bagi mata.
f. Gunakan satu hata kunci per garis. Karena kata kunci tunggal akan
menjadikan teknik mind mapping lebih kuat dan flesibel. Seperti
kata tunggal atau gambar tunggal, seperti pengganda yang
melahirkan sendiri rangkaian asosiasi dan hubungan yang khusus.
Bila menggunakan kata-kata tunggal setiap kata lebih bebas oleh
karena itu lebih mudah tercetus pemikiran dan gagasan-gagasan
baru.
46
g. Gunakan gambar di seluruh teknik mind mapping. Karena
setiapgambar seperti, gambar sentral juga bernilai seribu kata. Jadi
apabila memiliki sepuluh gambar saja pada teknik mind mapping,
ini sudah senilai dengan sepuluh ribu kata dalam suatu catatan.
Lembar Berwarna 2.1
3. Kelebihan-kelebihan Teknik Mind Mapping sebagai berikut:
Kelebihan teknik mind mapping dalam (http://mahmmudin
wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-
mapping/) sebagai berikut:
1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas.
2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya
3) Catatan lebih padat dan jelas
4) Lebih mudah mencari catatan jika diperlukan.
5) Catatan lebih terfokus pada inti materi
6) Mudah melihat gambaran keseluruhan
47
7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat,membandingkan
dan membuat hubungan
8) Memudahkan penambahan informasi baru
9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat
10) Setiap peta bersifat unik
4. Kelemahan pembelajaran Teknik Mind mapping:
Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping (http://mahmmudin.
wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-
mapping/) yaitu:
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat.
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.
3) Mind mapping siswa bervariasi sehingga guru akan kewalahan
memeriksa mind map siswa.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian.
1. Gambaran Umum MI Al Ittihad Semowo
a. Lokasi penelitian
Dalam bab III penulis ingin memaparkan keadaan lokasi
dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Hal ini penulis bertujuan untuk
menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya
juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan.
Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika
hasil dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan
kondisi yang ada tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan tehnik
mind mapping pada kompetensi menulis karangan berdasarkan
pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan
pada pelajaran Bahasa Indonesia. Secara garis besar lokasi penelitian dapat
penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut:
Tempat Penelitian : MI Al-Ittihad Semowo
Alamat Penelitian : Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten
Semarang
49
b. Profil sekolah MI Al Ittihad Semowo
a. Nama Madrasah : MI Al Ittihad semowo
b. No Statistik Madrasah : 1112332063
c. Akreditas Madrasah : B
d. Alamat Lengkap Madrasah : Desa Semowo
Kecamatan Pabelan
Kabupaten Semarang
Provinsi Jawa Tengah
e. NPWP Madrasah : 00.51.881-5-505-000
f. Nama Kepala Madrasah : Siti Khodijah, Spd.I
g. No telp/Hp : 087834599651
h. Nama Yayasan : L.P MA’ARIF
i. No. Telp Yayasan : 024692224611
j. Alamat Yayasan : Jln. Hasyim Asy’ari No. 2
Ungaran
k. No Akte Pendirian Yayasan :103
l. Kepemilikan Tanah
Pemerintah/Yayasan/pribadi :
a. Status Tanah : Wakaf
b. Luas Tanah : 1643 m2
m. Status Bangunan : Pemerintah/Yayasan/Pribadi
n. Luas bangunan : 603 m2
Adapun urutan kepala sekolah MI Al Ittihad Semowo yang
menjabat adalah sebagai berikut :
1. K. Masjkuri, tahun 1960 s/d tahun 1977
2. H. Kusnin, tahun 1977 s/d tahun 2007
3. Muslih, tahun 2007 s/d tahun 2009
50
4. Siti Khodijah, tahun 2009 s/d sekarang
c. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Terwujudnya Generasi Muslim Yang Beriman, Bertaqwa,
Berakhlaq Mulia Berkualitas, Peka Terhadap Lingkungannya,
Serta Mampu mengembangkan Potensi Yang Dimiliki.
b. Misi
Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT
Membiasakan berperilaku mulia
Melaksanakan pembelajaran secara efektif
Mengadakan training penguasaan teknologi informasi
Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik secara
maksimal
d. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo
Komite Madrasah : H. Kusnin
Kepala Madrasah : Siti Khodijah S. Pd. I
Sekretaris : Widayati Kurnia U. S. Pd
Bendahara : Siti Winarti S.E
Anggota : Siti Rochayati S. Pd. I
: Zulfatul Karimah A. Md
: M. Nasihul Ummah
: M. Robbani W. S. Pd. I
51
: Avif Nurarifah
: Farida Ibadah
: Abdul Majid A. S. Pd. I
: Evi Setyaningsih. S.Pd
e. Program Madrasah
a. Prioritas Pengembangan
1) Pengembangan akademik
Indikator mutu pendidikan madrasah dapat dilihat
dari kelengkapan saran dan prasarana, KBM, Guru, Siswa
serta mutu lulusan. Untuk itu Madrasah Ibtidaiyyah Al
Ittihad Semowo berupaya untuk mempriorotaskan program
dalam peningkatan kualitas pendidikan tahun 20014/2015
sebagai berikut :
(a) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar
(1) Intensifikasi pelaksanaan, pendekatan keterampilan,
proses ulangan harian, analisis hasil evaluasi, perbaikan
pengayaaan dan ketuntasan belajar.
(2) Melengkapi buku
(a) Pelajaran wajib/paket untuk siswa
(b) Resume untuk Mapel Agama
(c) Referensi/ pegangan guru dan latihan siswa (LKS)
(d) Alat-alat peraga mata pelajaran
52
(3) Menyediakan perpustakaan
- Membuat ruang perpus menjadi satu dengan ruang
UKS dengan cara memberi sekat dengan pengaturan
administrasi perpustakaan
- Jadwal kunjungan peminjaman, dan konsekuensi
buku
(4) Peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar
(5) Peningkatan frekuensi superfisi, pembinaan guru
dan karyawan
(a) Jadwal supervisi
(b) Jadwal pembinaan
(c) Jadwal rapat bulanan
(6) Peningkatan Kesejahteraan Guru
(a) Menggiatkan infaq
(b) Berupaya menggalang donatur tetap/ tidak tetap dan
insidentil
(c) Meningkatkan koperasi sekolah
(d) Berupaya mencari dan lain yang halal
2) Pengembanga Fisik
Dalam tahun pelajaran 2014/2015 ini pengembangan fisik
diprioritaskan pada penyediaan sarana prasarana yang
menunjang KBM, di antaranya :
a) Pengadaan tempat parkir
53
b) Pembuatan warung sekolah/ kantin
c) Pavingisasi halaman sekolah
d) Pengadaan Inventaris ruang guru
e) Pengadaan CCTV disetiap ruang kelas
f) Pengadaan multimedia lengkap diruangan guru
3) Peningkatan Mutu
(a) Program Jangka Pendek (1 tahun pelajaran)
(1) Meningkatkan Indeks prestasi dalam ujian Nasional
(2) Meningkatkan jumlah siswa yang di MTs/SMP
terkemuka minimal 10%
(3) Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang non
akademis
(4) Menurunkan jumlah siswa dan seluruh warga
sekolah yang melanggar tata krama dan tata tertib
menjadi 0,25%
(5) Terbentuknya sikap, perilaku dan budi pekerti siswa
(6) Tercapainya prestasi siswa di bidang olah raga (
volly ball, sepak bola, lari ) untuk meraih juara I
ditingkat kecamatan
(7) Tercapainya prestasicerdas cermat siswa untuk
meraih juara I ditingkat kecamatan dan kabupaten
54
(8) Mempunyai kelompok seni (tari) yang handal dan
kreatif serta dapat dipertunjukkan dihadapan
masyarakat umum
(9) Mempunyai pramuka yang handal
(b) Program Jangka Menengah
(1) Perolehan NEM naik rata-rata 0,3%
(2) Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di
MTs/SMP minimal 20%
(3) Meningkatnya sarana komputer hard ware minimal
5 buah
(4) Meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan
prestasi non akademis
(5) Mempunyai team olah raga yang handal
(6) Terbentuknya sikap perilaku warga masyarakat
yang berbudi pekerti luhur, toleran dan inklusif
(7) Meningkatkan Sumber daya manusia sehingga
dapat mendukung Kegiatan Belajar Mengajar
dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada
guru unutk melakukan studinya
(8) Meningkatkan kualitas dan kuantitas berbahasa
jawa, bahasa Inggris dan bahasa Arab bagi seluruh
warga Madrasah
55
(9) Mengadak kesenian Islam (rebana dan tari) yang
mampu berkiprah dalam kegatan-kegiatan sekitar
(c) Program Jangka Panjang
(1) Perolehan Indeks Prestasi tinggi dalam Ujian
Nasional
(2) Jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP naik
menjadi 60%
(3) Meningkatkan kemampuan warga Madrasah dalam
menggunakan alat komunikasi modern (komputer
dan intrnet)
(4) Memiliki laboratorium komputer
(5) Memiliki sarana multimedia disetiap ruang kelas
(6) Mengadakan bulan berbahasa Jawa bagi seluruh
warga Madrasah
(7) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
manusia (guru dan karyawan) dalam bidang
pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai dan
diminati
(8) Meningkatkan kualitas dan kuatitas team olah raga
dan kesenian yang sudah terbentuk
(9) Menjadikan MI Al Ittihad menjadi idola bagi
seluruh masyarakat luas
56
4) Program Pengajaran
a) Program Pengajaran Umum
Program pengajaran umum merupakan program
yang wajib diikuti bagi siswa kelas III, IV, V, VI yang
antara lain :
(1) Al- Qur’an Hadits
(2) Aqidah Akhlaq
(3) Fiqh
(4) Bahasa Arab
(5) Sejarah Kebudayaaan Islam
(6) Pendidikan Kewarganegaraan
(7) Bahasa Indonesia
(8) Bahasa Inggris
(9) Ilmu Pengetahuan Alam
(10) Bahasa Indonesia
(11) Matematika
(12) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
(13) Seni Budaya
(14) Muatan Lokal :
(a) Baca Tulis Al-Qur’an ( BTA)
(b) Ke NU an
(c) Bahasa Jawa
57
b) Program Pengajaran Muatan Lokal
Program pengajaran muata lokal adalah merupakan
program pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah
yaitu Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)
c) Program Pengajaran Khusus
Program pengjaran khusus adalah pengajaran yang
menjadi program lembaga pendidikan Ma’arif NU, yaitu
pelajaran Ke-NU-an. Hal ini dimaksud agar setelah siswa
selesai dari MI dapat menerapkan syariat islam yang sesuai
dengan Al Qur’an dan Hadits.
5) Struktur Organisasi
Srtuktur organisai akan berhasil dengan baik apabila
komponen-komponen yang terlibat didalamnya memiliki
struktur tugas yang tegas serta terpadu dalam rangka merealisir
sebagai prgram yang telah dirancang.
f. Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru dan kariawan MI Al Ittihad Semowo
Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada tahun ajaran
2014/2015 berjumlah 11 yang terdiri dari 3 guru laki-laki dan 8
guru perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel ini :
58
TABEL 3.1
DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR
MI AL ITTIHAD SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015
NO NAMA GURU BIDANG STUDI
1 Siti Khodijah. S.Pd.I Bahasa Indonesia
2 M. Nasihul Ummah Bahasa Arab dan Aqidah
Akhlaq
3 Siti Rochayati. S.Pd.I Fiqih dan SKI
4 M. Robbani. W.
S.Pd.I
Olahraga dan Seni Budaya
5 Aviv Nur Avivah Bahasa Inggris
6 Sih Winarti. SE IPS dan IPA
7 Widayati Kurnia
Ulfah. S.Pd
Matematika
8 Zulvatul Karimah.
A.Ma
Bahasa Indonesia dan SKI
9 Farida Ibadah IPS dan Fiqih
10 Evi Setyaningsih.
S.Pd
PPKN dan IPS
11 Abdul Majid A. S.
Pd.I
IPS,SKI dan Seni Budaya
59
g. Sarana dan Prasarana
MI Al Ittihad Semowo sejak berdiri sampai
sekarang sudah mengalami perkembangan yang cukup. Hal
tersebut karna didukung oleh berbagai pihak. Baik dari
pemerintah maupun dari masyarakat yang bekerja sama
dengan BP3 khusunya dalam sarana dan prasarana dalam
menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Adapun
sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai beriukut :
TABEL 3.2
DAFTAR SARANA DAN PRASARANA MI AL ITTIHAD
SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015
No Nama Fisik Banyaknya
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Perpustakaan 1
3 Ruang Kepala Sekolah 1
4 Ruang Guru 1
5 Ruang Tata Usaha 1
6 Toilet Siswa 3
7 Ruang Gudang 1
8 Toilet Guru 2
9 Koperasi 1
60
h. Keadaaan Siswa
Jumlah siswa MI Al Ittihada Semowo 135 siswa
dengan jumlah siswi 71 orang dan jumlah siswa 64 orang
pada tahun ajaran 2014/2015.
i. Kegiatan Siswa
Ekstrakurikuler yang terdapat di MI Al Ittihad
Semowo adalah Pramuka dan Seni tari. Ekstrakurikuler
tersebut secara formal adalah sebagai pelajaran tambahan di
bawah pembinaan guru yang ada di Madrasah maupun guru
dari luar Madrasah. Ekstrakurikuler tersebut berperan
penting dalam menunjang keberhasilan belajar siswa.
Dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler ini dapat sebagai
media untuk melatih diri dan mengembangkan bakat.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 1 bulan dengan masing-
masing siklus satu kali pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari
Rabu 3 Desember 2014. Karena bersama dengan Ujian Akhir
Semester Siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 16 desembar 2014.
Siklus III dilaksanakan pada hari Rabu 17 Desember 2014.
61
B. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad
Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian adalah
semua siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan 24 siswa,
terdiri dari laki-laki 12 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama
siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut:
TABEL 3.3
Daftar Nama Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo, Pabelan,
Semarang 2014/2015
No Nama Jenis Kelamin
1 Anisa’atul Mukminah P
2 Rizqi Saputra L
3 Abu Rif’an Fahrani L
4 Ahmad Yahya Alchilma L
5 Annisa’atul Aliyah P
6 Arina Mana Sikana P
7 Aida Putri Pertiwi P
8 Dinda Puspita M.S P
9 Dwi Umni Labibah P
10 Harun Rosidi L
11 Jovis Al Faid P
12 M. Roikhan Mahfud L
13 Leonita Tri Utami P
14 M. Muthohar Asy’ari L
15 Nur Farida R P
16 Riska Irnawati P
17 Rahmat Agung Hanafi L
18 Sarif Arifin Iksan L
19 Syntha Kalimatun S P
20 Vivit Rahmawati P
21 Riski Rahmadani L
22 Annanda Arsy Asy Syam L
23 Akbar Pratama L
24 Salamah P
62
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari
sabtu tanggal 3 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x
35 menit ).
1. Siklus I
Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis
karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata
dan ejaan, sehingga tidak mengganggu program- program guru kelas
maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Rabu adalah hari sesuai
jadwal pelajaran Bahasa Indonesia
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan/ planning, antara lain:
1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu
menulis karangan bebas
2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
3) Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang
diperlukan.
63
4) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan
siswa.
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
guru guna mengertahui perubahan dan pengembangan.
6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna
mengetahui perubahan dan pengembangan.
7) Menggunakan media pembelajaran yaitu gambar orang dirawat di
Rumah Sakit
b. Tahap implementasi tindakan/ acting.
Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
a. Guru mengucap salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
e. Pretest
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
a. Guru menjelaskan cara membuat karangan
64
b. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)
dalam karangan bebas
c. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping)
d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
e. Guru membagikan karangan yang dibawa
Elaborasi
a. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru
b. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran
(mind mapping) dengan tema liburan
c. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan
peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat
d. Siswa mempresentasikan hasil karangan
Konfirmasi
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
c. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap observasi/ observing.
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
65
1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2. Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Tahap refleksi/ reflecting.
Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis
hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 24
siswa banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah
sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1. Teknik pembelajaran mind mapping terlalu baru untuk siswa.
2. Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.
3. Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan teknik
pembelajaran mind mapping.
Pada siklus I masih menganggap proses pembelajaran sama yang
dilakukan oleh guru kelas V (lima) yang hanya menggunakan metode
lama yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Disini guru harus bisa
menggunakan teknik pembelajaran yang baru agar siswa memperhatikan
dan fokus dalam pembelajaran serta hasil belajar meningkat.
66
2. Siklus II
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan pada semester I,
hari selasa tanggal 16 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam
pelajaran (2x 35 menit).
Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata
pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis
karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata
dan ejaan, sehingga tidak mengganggu program-program guru kelas
maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Selasa adalah hari sesuai
jadwal pelajaran Bahasa Indonesia.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan/ planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus II ini, peneliti
berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta hasil
dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini masih sama,
yaitu materi pengertian peta dan unsur-unsur peta. Adapun
perencanaan dalam siklus II ini, sebagai berikut:
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi
pada siklus I.
2) Menentukan sub pokok bahasan.
67
3) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan
belajar mengajar.
4) Mempersiapkan teknik mind mapping dengan baik.
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa dan merancang tes
formatif untuk mengetahui kemampuan siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau mendapatkan
data perubahan dan perkembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui
perubahan dan perkembangan.
b. Tahap implementasi tindakan/ acting.
Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
a. Guru mengucap salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
e. Pretest
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
68
a. Guru memberi pertanyaan siswa tentang pengertian
Karangan.
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan
pengertian Karangan yang siswa ketahui.
c. Guru mengajak siswa menuliskan pengertian karangan yang
siswa ketahui.
Elaborasi
a. Guru dan siswa bertanya jawab tentang tiga langkah
mengarang
b. Guru membacakan karanganyang menceritakan pengalaman
berkemah
c. Siswa menulis kembali cerita yang telah didengar di depan
d. Guru memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang
benar
e. Siswa diberi tugas untuk membuat peta pikiran (mind
mapping) berdasarkan tema yang telah dipilih
f. Siswa membuat karangan berdasarkan peta pikiran (mind
mapping) yang telah dibuat
Konfirmasi
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
69
a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap observasi dan interprestasi / Observing.
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati
partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2. Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan teknik mind mapping yang sedang berlangsung.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru
serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
5. Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang maksimal
dalam mengerjakan tugasnya.
d. Tahap refleksi/ reflecting.
Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan
sudah berkurang jika dibanding dengan siklus I. Hal ini karena guru
sudah menggunakan teknik mind mapping dengan baik, sehingga
siswa banyak yang memperhatikan dengan seksama. Selain itu
70
bimbingan dan motivasi guru cukup untuk mereka mengerti akan
materi yang disajikan lewat teknik mind mapping. Dari hasil tes juga
menunjukkan peningkatan.
3. Siklus III
Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada semester I,
hari rabu tanggal 17 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam pelajaran
(2x 35 menit). Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester
mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis
karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan
penggunaan ejaan, sehingga tidak mengganggu program-program guru
kelas maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Rabu adalah hari sesuai
jadwal pelajaran Bahasa Indonesia.
Pelaksanaan tindakan siklus III ini dilakukan dalam 4 (empat)
tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan
(action), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),
secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan/ planning
Rencana perbaikan pembelajaran untuk siklus III ini,
peneliti berupaya meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa serta
hasil dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus ini
masih sama, yaitu materi menulis karangan berdasarkan pengalaman.
Adapun perencanaan dalam siklus III ini, sebagai berikut:
71
1) Mengidentifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksi
pada siklus II.
2) Menentukan sub pokok bahasan.
3) Pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus III.
RPP ini disusun dengan mempertimbangkan hasil pembelajaran
atau kelemahan pada siklus II. RPP ini dilakukan sebelum
tindakan dilakukan.
4) Mendiskusikan penerapan teknik mind mapping dengan guru,
peneliti mendiskusikan tata cara pelaksanaan teknik mind
mapping pada siklus III dengan guru kolabolator, guna
mempersiapkan perlengkapan mind mapping agar lebih baik
dari siklus I dan siklus II
5) Merancang soal-soal untuk dikerjakan siswa sebagai tes
formatif untuk mengetahui kemampua siswa.
6) Merancang lembar observasi untuk mengetahui atau
mendapatkan data perubahan dan perkaembangan siswa.
7) Merancang lembar observasi untuk guru guna mengetahui
perubahan dan perkembangan.
8) Mengupayakan siswa agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.
72
b. Tahap implementasi tindakan/ acting.
Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
a. Guru mengucap salam.
b. Guru melakukan presensi siswa.
c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
e. Pretest
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
a. Guru memberi pertanyaan siswa tentang pengertian
karangan.
b. Guru memberi kesempatan siswa untuk menjelaskan
pengertian karangan yang siswa ketahui.
c. Guru mengajak siswa menuliskan pengertian karangan
yang siswa ketahui.
Elaborasi
a. Guru menyuruh siswa melihat catatan mind mapp siswa.
73
b. Guru membacakan karangan yang menceritakan
pengalaman berlibur
c. Siswa menulis kembali cerita yang telah didengar di depan
d. Guru memberikan penjelasan tentang menulis karangan yang
benar
e. Siswa diberi tugas untuk membuat peta pikiran (mind
mapping) berdasarkan tema yang telah dipilih
f. Siswa membuat karangan berdasarkan peta pikiran (mind
mapping) yang telah dibuat
Konfirmasi
a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
b. Siswa mengerjakan tes formatif.
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
b. Guru mengucapkan salam.
c. Tahap observasi dan interprestasi / observing.
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/ pengamatan
terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1. Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan siswa dengan lembar pengamatan siswa.
2. Melakukan pengamatan terhadap peneiti yang dilakuakan oleh
guru kolaborator.
74
3. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
penerapan teknik mind mapping yang sedang berlangsung.
4. Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang
kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang dilakukan guru
serta memberikan saran perbaikan untuk pembelajaran
berikutnya.
5. Guru memberi pengarahan terhadap siswa yang kurang
maksimal dalam mengerjakan tugasnya.
d. Tahap refleksi/ reflecting.
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus III.
Pada siklus III ini jumlah siswa yang memperhatikan semakin
banyak dibanding siklus II, hal ini karena perlengkapan dan cara
pembelajaran mind mapping yang dikukan oleh guru sudah semakin
baik, sehingga siswa dapat memperhatikan pelajaran secara
maksimal serta hasil belajar siswa pun menjadi lebih baik dari
siklus II.
75
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Paparan Siklus
1. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian tindakan kelas, kondisi awal siswa
dalam belajar bahasa Indonesia masih menunjukkan rendah terutama
dalam materi mengarang. Kondisi awal ini sebagai acuan dalam
melakukan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V MI Al-
Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Berdasarkan pengamatan terhadap siswa sebelum melakukan
penelitian, menunjukkan bahwa prestasi siswa masih rendah
terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia. Prestasi siswa pada mata
pelajaran bahasa Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Nilai Bahasa Indonesia siswa kelas V
No Nama
Nilai
Nilai KKM ket
1 Anisa’atul
Mukminah
68 70 Tidak
Tuntas
76
2 Rizqi Saputra 55 70 Tidak
Tuntas
3 Abu Rif’an Fahrani 59 70 Tuntas
Tuntas
4 Ahmad Yahya
Alchilma
50 70 Tidak
Tuntas
5 Annisa’atul Aliyah 60 70 Tidak
Tuntas
6 Arina Mana Sikana 68 70 Tuntas
Tuntas
7 Aida Putri Pertiwi 50 70 Tidak
Tuntas
8 Dinda Puspita M.S 40 70 Tidak
Tuntas
9 Dwi Umni Labibah 82 70 Tuntas
10 Harun Rosidi 45 70 Tidak
Tuntas
11 Jovis Al Faid 40 70 Tidak
Tuntas
12 M. Roikhan Mahfud 52 70 Tidak
Tuntas
13 Leonita Tri Utami 45 70 Tidak
Tuntas
14 M. Muthohar
Asy’ari
55 70 Tidak
77
Tuntas
15 Nur Farida R 60 70 Tidak
Tuntas
16 Riska Irnawati 50 70 Tidak
Tuntas
17 Rahmat Agung
Hanafi
55 70 Tidak
Tuntas
18 Sarif Arifin Iksan 72 70 Tuntas
19 Syntha Kalimatun S 52 70 Tidak
Tuntas
20 Vivit Rahmawati 30 70 Tidak
Tuntas
21 Riski Rahmadani 45 70 Tidak
Tuntas
22 Annanda Arsy Asy
Syam
70 70 Tuntas
23 Akbar Pratama 55 70 Tidak
Tuntas
24 Salamah 60 70 Tidak
Tuntas
Jumlah 1255
Rata – rata 52.29%
78
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa jumlah
siswa yang telah tuntas sebanyak 12.5%, sedangkan siswa yang tidak
tuntas sebanyak 87.5%. Hasil ini membuktikan bahwa masih banyak
siswa yang belum tuntas KKM. Data di atas dijadikan sebagai dasar
dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik mind
mapping di MI Al-Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten
Semarang.
2. Siklus I
Dalam penelitian ini setiap pembelajaran digunakan lembar
soal dan lembar observasi untuk mengukur sejauh mana prestasi
belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia
dengan menerapkan teknik mind mapping.
a. Hasil Pretest dan post test pada siklus I
Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus I ini,
didapatkan hasil sebagaimana pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2
Hasil pretest dan post test pada siklus I
No Nama
Nilai
Pre test ket Post
test KKM ket
1 Anisa’atul
Mukminah
40 Tidak 60 70 Tidak
79
Tuntas Tuntas
2 Rizqi Saputra 30 Tidak
Tuntas
55 70 Tidak
Tuntas
3 Abu Rif’an Fahrani 50 Tidak
Tuntas
80 70 Tuntas
4 Ahmad Yahya
Alchilma
25 Tidak
Tuntas
55 70 Tidak
Tuntas
5 Annisa’atul Aliyah 35 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
6 Arina Mana Sikana 75 Tuntas 75 70 Tuntas
7 Aida Putri Pertiwi 40 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
8 Dinda Puspita M.S 20 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
9 Dwi Umni Labibah 75 Tuntas 80 70 Tuntas
10 Harun Rosidi 35 Tidak
Tuntas
45 70 Tidak
Tuntas
11 Jovis Al Faid 35 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
12 M. Roikhan Mahfud 50 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
13 Leonita Tri Utami 35 Tidak
Tuntas
45 70 Tidak
Tuntas
80
14 M. Muthohar
Asy’ari
50 Tidak
Tuntas
55 70 Tidak
Tuntas
15 Nur Farida R 35 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
16 Riska Irnawati 25 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
17 Rahmat Agung
Hanafi
30 Tidak
Tuntas
55 70 Tidak
Tuntas
18 Sarif Arifin Iksan 75 Tuntas 85 70 Tuntas
19 Syntha Kalimatun S 30 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
20 Vivit Rahmawati 30 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
21 Riski Rahmadani 25 Tidak
Tuntas
45 70 Tidak
Tuntas
22 Annanda Arsy Asy
Syam
45 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
23 Akbar Pratama 25 Tidak
Tuntas
55 70 Tidak
Tuntas
24 Salamah 30 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
Jumlah 945 1375
Rata – rata 39.37 57.29
81
Keterangan :
Siswa yang tuntas pre test : 3 Siswa (12.5%)
Siswa yang tidak tuntas pretest : 21 Siswa (87.5%)
Siswa yang tuntas post test : 5 Siswa (20,83 %)
Siswa yang tidak tuntas post test : 19 Siswa (79,17 %)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan.
Siklus I ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70
sebanyak 3 siswa atau 12.5%, dengan rata-rata kelas 39.37,
sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70
sebanyak 5 siswa atau 20.83% dengan rata-rata kelas 57.29.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan
jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test
sebanyak 2 siswa atau 8.33%. Namun demikian, masih ada siswa
yang belum tuntas sebanyak 19 siswa atau 79.17%. Oleh karena
itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus
selanjutnya.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I
ini, dari 24 siswa ternyata banyak siswa yang kurang
memperhatikan, hal ini disebabkan selain teknik pembelajaran
82
yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang tidak bersungguh-
sungguh belajar dengan teknik mind mapping, banyak yang
bermain sendiri. Dari data dan uraian tersebut maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa pada siklius I dapat diperoleh hasil sebagai
berikut :
a) Banyak murid yang tidak tahu maksud dari pembelajaran
dengan teknik mind mapping, kebanyakan dari mereka
hanya bermain-main dan bercanda bersama teman. Mereka
tidak fokus terhadap apa yang diinstruksikan oleh guru.
b) Dari guru, sosialisasi teknik ini belum dapat diterima oleh
siswa sehingga siswa kebingungan dalam mengikuti
pelajaran.
c) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai
sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan
karena teknik pembelajaran yang baru.
Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun
hasil belajar siswa belum mencapai rata - rata 70. Hal ini harus
dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam pelaksanaan siklus II.
3. Siklus II
a. Hasil pretest dan post test pada siklus II
83
Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus II ini,
didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.3
Hasil pretest dan post test pada siklus II
No Nama
Nilai
Pre
test ket
Post
test KKM ket
1 Anisa’atul Mukminah 50 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
2 Rizqi Saputra 60 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
3 Abu Rif’an Fahrani 60 Tidak
Tuntas
85 70 Tuntas
4 Ahmad Yahya
Alchilma
50 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
5 Annisa’atul Aliyah 70 Tuntas 70 70 Tuntas
6 Arina Mana Sikana 75 Tuntas 80 70 Tuntas
7 Aida Putri Pertiwi 55 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
8 Dinda Puspita M.S 35 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
9 Dwi Umni Labibah 70 Tuntas 85 70 Tuntas
84
10 Harun Rosidi 50 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
11 Jovis Al Faid 70 Tuntas 75 70 Tuntas
12 M. Roikhan Mahfud 55 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
13 Leonita Tri Utami 45 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
14 M. Muthohar Asy’ari 75 Tuntas 75 70 Tuntas
15 Nur Farida R 50 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
16 Riska Irnawati 55 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
17 Rahmat Agung Hanafi 65 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
18 Sarif Arifin Iksan 75 Tuntas 85 70 Tuntas
19 Syntha Kalimatun S 60 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
20 Vivit Rahmawati 40 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
21 Riski Rahmadani 45 Tidak
Tuntas
65 70 Tidak
Tuntas
22 Annanda Arsy Asy
Syam
70 Tuntas 80 70 Tuntas
23 Akbar Pratama 40 Tidak 65 70 Tidak
85
Tuntas Tuntas
24 Salamah 55 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
Jumlah 1375 1605
Rata - rata 57.29 66.87
Keterangan:
Siswa yang tuntas pretest : 7 Siswa (29.16%)
Siswa yang tidak tuntas pretest : 17 Siswa (70.83%)
Siswa yang tuntas Post test : 13 Siswa (54,17%)
Siswa yang tidak tuntas Post test : 11 Siswa (45,83%)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan.
Siklus II ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70
sebanyak 7 siswa atau 29.16%, dengan rata-rata kelas 57.29,
sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70
sebanyak 13 siswa atau 54.17% dengan rata-rata kelas 66.87.
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan
jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post
test sebanyak 6 siswa atau 25%. Namun demikian, masih ada
siswa yang belum tuntas sebanyak 11 siswa atau 45.83%.
86
kebanyankan siswa yang belum tuntas menurut pengamatan
guru kolaborator memang kurang memiliki motivasi dan
perhatian dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat
pembelajaran berlangsung.
b. Refleksi
Pada siklus II siswa sudah mulai mengerti apa yang
diintruksikan guru dibandingkan pada siklus I, hal ini
dikarenakan guru mengadakan sosialisai terlebihdahulu sebelum
pembelajaran dimulai. Dari hasil belajar siswa terjadi
peningkatan menulis karangan siswa, terbukti dari 24 siswa 13
siswa (54,17 %) tuntas dan 11 siswa (45, 83%) tidak tuntas.
berarti ada peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar
siswa.
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada
Siklus II didapatkan hasil sebagai berikut:
a) Siswa tidak lagi merasa bingung dengan pembelajaran
menggunakan teknik mind mapping, hal ini dikarenakan
guru melakukan sosialisasi terlebih dahulu terhadap
siswa.
b) Siswa sudah fokus terhadap apa yang diperintahkan oleh
guru.
87
c) Dari guru, tidak ada lagi kendala dalam mempersiapkan
pembelajaran tersebut karena belajar dari pengalaman
pelaksanaan siklus I.
Meskipun demikian siswa yang tuntas dalam mengikuti
pretest dan post test pada Siklus II akan tetapi nilai yang
diperoleh belum cukup memuaskan sehingga perlu diadakan
Siklus III.
4. Siklus III
a. Hasil pretest dan post test pada siklus III
Adapun dari hasil pretest dan post test pada siklus III ini,
didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.4
Hasil pretest dan post test pada siklus III
No
Nama
Pretest Ket Post
test
KKM Ket
1 Anisa’atul Mukminah 70 Tuntas 75 70 Tuntas
2 Rizqi Saputra 75 Tuntas 80 70 Tuntas
3 Abu Rif’an Fahrani 80 Tuntas 95 70 Tuntas
4 Ahmad Yahya
Alchilma
60 Tidak 70 70 Tuntas
88
Tuntas
5 Annisa’atul Aliyah 80 Tuntas 85 70 Tuntas
6 Arina Mana Sikana 80 Tuntas 90 70 Tuntas
7 Aida Putri Pertiwi 70 Tuntas 70 70 Tuntas
8 Dinda Puspita M.S 50 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
9 Dwi Umni Labibah 85 Tuntas 95 70 Tuntas
10 Harun Rosidi 85 Tuntas 85 70 Tuntas
11 Jovis Al Faid 80 Tuntas 90 70 Tuntas
12 M. Roikhan Mahfud 70 Tuntas 80 70 Tuntas
13 Leonita Tri Utami 70 Tuntas 80 70 Tuntas
14 M. Muthohar Asy’ari 75 Tuntas 75 70 Tuntas
15 Nur Farida R 70 Tuntas 75 70 Tuntas
16 Riska Irnawati 60 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
17 Rahmat Agung Hanafi 70 Tuntas 75 70 Tuntas
18 Sarif Arifin Iksan 80 Tuntas 85 70 Tuntas
19 Syntha Kalimatun S 65 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
20 Vivit Rahmawati 70 Tuntas 75 70 Tuntas
21 Riski Rahmadani 55 Tidak 70 70 Tuntas
89
Tuntas
22 Annanda Arsy Asy
Syam
80 Tuntas 80 70 Tuntas
23 Akbar Pratama 55 Tidak
Tuntas
65
70 Tidak
Tuntas
24 Salamah 70 Tuntas 70 70 Tuntas
Jumlah 1700 1870
Rata - rata 70.83% 77.91%
Keterangan:
Siswa yang tuntas Pretest : 14 Siswa (58.33%)
Siswa yang tidak tuntas post test : 8 Siswa (33.33%)
Siswa yang tuntas pretest : 22 Siswa (91,67 %)
Siswa yang tidak tuntas post test : 2 Siswa (8,33 %)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui
bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus
III ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak
14 siswa atau 58.33%, dengan rata-rata kelas 70.83 sedangkan hasil
post test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 22 siswa
atau 91.67% dengan rata-rata kelas 77.91. Berdasarkan data diatas
dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat
mencapai KKM dari pre tes ke post test sebanyak 8 siswa atau
90
33.33 %. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas
sebanyak 2 siswa atau 8.33%. Siswa yang belum tuntas menurut
pengamatan guru kolaborator memang kurang memiliki motivasi dan
perhatian dalam mengikuti pembelajaran dan kurang aktif saat
pembelajaran berlangsung.
Pada siklus III hampir semua siswa fokus dan
memperhatikan materi pembelajaran yang disampaikan guru, hal ini
dikarenakan guru mempersiapkan pembelajaran menggunakan
teknik mind mapping secara maksimal. Selain itu pembelajaran
menggunakan teknik mind mapping yang dilaksanakan pada siklus
III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari
pengamatan guru kolaborator yang mengamati perhatian siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Dari pengamatan diperoleh bahwa
70 % siswa fokus dalam mengikuti pembelajaran, sisanya atau 30 %
masih kurang memperhatikan. Berarti ada peningkatan yang
signifikan kemampuan siswa terhadap hasil belajar dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan teknik mind
mapping.
b. Refleksi
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada Siklus III
didapatkan hasil sebagai berikut:
a) Siswa sudah terbiasa dengan belajar teknik mind mapping.
91
b) Sebagian besar siswa sudah fokus mengikuti instruksi yang
disampaikan guru.
c) Guru tidak lagi menjelasakan mengenai pembelajaran dengan
teknik mind mapping kepada siswa sehingga hanya fokus terhadap
materi yang akan diberikan kepada siswa.
Pada siklus III ini sudah dikatakan berhasil baik dilihat dari segi
perhatian siswa maupun dari tingkat pemahaman siswa. Tetapi masih
ada dua siswa yang tidak tuntas, mereka adalah
1. Dinda Puspita M.S beralamatkan di Desa Glawan Dusun
Semare ini memang memiliki kekurangan dalam belajar, sejak
kelas bawah selalu mendapat peringkat terbawah. Ayahnya
bekerja sebagai guru di SMA Negeri, Ibunya bekerja sebagai
satpam disebuah pabrik dan memiliki dua orang kakak.
Dengan pekerjaan orang tuanya yang sibuk dia menjadi malas
untuk belajar dan pasrah dalam belajar. Saat pelajaran dia
mendengarkan tetapi tidak paham dengan apa yang diajarkan
oleh gurunya. Dan selalu kesulitan apabila mengerjakan tugas,
sehingga prestasinya tidak meningkat dari tahun ke tahun.
2. Akbar Pratama siswa yang beralamatkan di desa Semowo rt
1/1 ini memiliki satu orang saudara. Ayahnya dusah tiada dan
ibunya sebagai ibu rumah tangga. Sebagai ibu rumah tangga
yang memiliki dua orang anak maka perhatiannyapun terbagi
dan bahkan kurang. Siswa ini sudah berpindah sekolah 3 kali,
92
sehingga dia sulit mengikuti pelajaran yang ada di sekolah
barunya. Pada saat pelajaran berlangsung dia selalu bermain
sendiri dan kurang memperhatikan pelajaran, dia juga kesulitan
dalam membaca dan menulis, sehingga mengakibatkan
rendahnya prestasi belajarnya.
B. Pembahasan
1. Hasil rekapitulasi
Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini:
Hasil rekapitulasi belajar Bahasa Indonesia dengan menggunakkan teknik
mind mapping.
Tabel 4.5
Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM per siklus
Kegiatan Pretest Post test Peningkatan
Siklus I 3 siswa
(12,5%)
5 siswa
(20.83%)
2 siswa
(8.33%)
Siklus II 7 siswa
(29.16%)
13 siswa
(54.17%)
6 siswa
(25.00%)
Siklus III 14 siswa
(58.33%)
22 siswa
(91.67%)
8siswa
(33,33%)
2. Kondisi akhir
Setelah diadakanya pembelajaran Bahasa Indonesia dengan
penerapan teknik mind mapping di MI Al Ittihad, Semowo Kec.
93
Pabelan,Kab. Semarang tahun 2014/2015 dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan prestasi siswa saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Hal ini menunjukkan bahwa ada keberhasilan peningkatan setelah
menggunakan teknik mind mapping, dalam hasilnya ada yang
menunjukkan prestasi yang signifikan. Pada tahap siklus I siswa yang
memperhatikan mencapai 5 orang siswa atau jika dipersentase 20,83%,
kemudian pada tahap siklus II siswa yang perhatiannya berjumlah 13
orang siswa atau 54,17%. Ini membuktikan adanya peningkatan sebesar
33.33% dari siklus I. Kemudian masih melakukan lagi pada siklus III, pada
tahap ini siswa yang memperhatikan sudah banyak dengan jumlah 18
orang siswa atau 75.00% dari siklus II. Ini membuktikan bahwa ada
peningkatan sebesar 20.83%. Sedangkan berdasarkan data diatas dapat
diketahui bahwa siklus I peningkatan dari pre test ke post test sebanyak 2
siswa atau 8.33%, siklus II peningkatan dari pre test ke post test sebanyak
6 siswa atau 25%. Siklus III peningkatan dari pre test ke post test sebanyak
8 siswa atau 33.33%.
Dari prestasi belajar di atas masih ada 2 anak yang belum tuntas
dalam KKM. Kedua anak ini memiliki kesamaan dalam kegiatan
pembelajaran. Mereka cukup memperhatikan dalam pelaksanaan
pembelajaran akan tetapi dalam pelaksanaan tugas mereka kesulitan itu
dikarenakan mereka kurang lancar dalam membaca. Kedua anak tersebut
juga hampir mempunyai masalah yang sama yakni masalah dalam
keluarga. Mereka cenderung tidak diperhatikan oleh keluarganaya.
94
Keluarganya sibuk dengan pekerjaannyan, sehingga berimbas pada
prestasi belajar anak. Sebagai akibatnya siswa tersebut tetap harus
mendapatkan remedial. Remedial dapat dilakukan dengan menambah
waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada siswa tersebut.
95
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari Penelitian Tindakan Kelas
dengan judul yaitu: “Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind Mapping Pada
Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang
Tahun 2014/2015”
Prestasi belajar Bahasa Indonesia kelas V MI Al-Ittihad Semowo
Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015 mengalami peningkatan
setelah penerapan teknik mind mapping dengan ditunjukkan data sebagai
berikut:
Pada siklus I siswa yang tuntas dengan KKM 70 sebelum
diadakan tindakan sebanyak 3 siswa atau 12.5%, setelah diadakan tindakan
sebanyak 5 siswa atau 20.83% meningkat 8.33%. Siklus II dicapai
persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebelum diadakan tindakan
sebanyak 7 siswa atau 29.16%, setelah diadakan tindakan sebanyak 13
siswa atau 54.17% ada kenaikan lagi sebesar 25.00% dari siklus I. Pada
Siklus III dicapai persentase ketuntasan belajar dengan KKM 70 sebelum
diadakan tindakan sebanyak 14 siswa atau 58.33%, setelah diadakan
tindakan sebanyak 22 siswa atau 91.67% meningkat 33.33% dari siklus II.
96
Jadi dari siklus I sampai dengan siklus III terjadi kenaikan persentase hasil
belajar dari 2 siswa atau 8.33% menjadi 6 siswa atau 25% naik sebesar 8
siswa atau 33.33% dari jumlah siswa yang ada yaitu 24 siswa.
Presentase didapat dari nilai siswa yang telah memenuhi Kriteria
Ketuntasan Minimun (KKM) yaitu 70 untuk mata pelajaran bahasa
Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya
dilakukan oleh guru maupun sekolah agar proses belajar mengajar menjadi
aktif, kreatif dan inovatif untuk peningkatan prestasi belajar siswa adalah
sebagai berikut:
1. Guru
Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk
menggunakan teknik mind mapping sehingga pembelajaran
menjadi lebih optimal dan menyenangkan. Selain itu persiapan
lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan
RPP, Silabus, dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka
pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran
dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan
untuk meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan
siswa.
97
2. Sekolah
Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti
kepala sekolah dan komite sebaiknya mengadakan pembinaan
bagi para guru agar menambah wawasan seperti penataran guru
atau workshop sehingga diharapkan dapat menjadi guru yang
profesional dan dapat mendorong kreatifitas guru agar dapat
lebih baik dalam memberikan pelayanan yang maksimal
kepada peserta didik. Sebelum melaksanakan pembelajaran,
sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan
baik itu metode ataupun media dengan sebaik-baiknya.
98
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT
RINEKA CIPTA.
Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga
Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional (prinsip tehnik prosedur). Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwan, Saifuddin. 1997. Penyusunan Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Broto, A.S, DR.1980. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di
Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif. Jakarta:
Bulan Bintang.
Buzan, Tony. 2006. How To Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:
Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.
Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Djamarah, Saiful Bari dan Azwan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hernacki, Mike dan Bobby DePorter. 2004. Terjemahan Susanto Windura.
Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.
Bandung: Kaifa.
99
Ilmaka. 2012. Manfaat dan tujuan karangan. (online),
(http://ilmika.wordpress.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).
Mahmudin. 2009. Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran Mind Mapping. (online),
(Http://mahmmudin.wordpress.com/, diakses pada tanggal 01 Desember
2015).
Muslich, Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era
Globalisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Mustaqim, H, Drs.2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Offset.
Nasucha, Yakup, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis
Ilmiyah. Yogyakarta: Media Perkasa.
Poerwodarminto, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III.
Jakarta: Balai Pustaka.
Purwanto, M Ngalim, Drs, MP. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja
Karya.
Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Student, Homework. 2011. Karangan Yang Baik. (online), (http://homework-
student.blogspot.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).
Sudrajat, akhmad. 2013. Mind map peta pikiran. (online), (https://akhmadsudrajat.
wordpress. com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).
Surahmad. 1994. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: CV.
Mahaputra Adidaya.
100
Suyatno, H. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia untuk SD/MI kelas V.
Jakarta: PT. Mentari Pustaka.
Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Al Ittihad
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis
Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi,
dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu : 2 X 35 Menit
A. Kompetensi Dasar
4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan kata dan penggunaan ejaan
B. Indikator
1. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
2. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)
3. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami
dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)
4. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
C. Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
dengan benar
2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind
mapping)
3. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis
karangan berdasarkan pengalaman yang dialami
4. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan
benar
Karakter siswa yang diharapkan :
Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air
D. Materi Pokok
Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam
bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita,
buku, puisi, ciptaan lagu dsb.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi
Karangan Deskripsi
Karangan Ekspoisisi
Karangan Persuasi
Karangan Argumentasi
1. Karangan Narasi
ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel,
roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
2. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya
sendiri.
3. Karangan Eksposisi
adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
4. Karangan Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh
konkrit.
5. Karangan Argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:
1 Menentukan topik/tema.
2 Membuat kerangka karangan.
3 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran
(mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping)
Setelah 1 minggu
kelas tiga
teman-teman menjenguk
1 minggu dirumah sakit
perut perih
gejala thypus periksakedokter
rawat inap
Contoh Karangan:
Perawatan Akibat ThypusWaktu duduk di kelas tiga, aku pernah dirawat di
rumah sakit selama seminggu. Aku dirawat karena sakit gejalaTyphus. Itu kali
pertama aku sakitTyphus dan dirawat di rumah sakit.
Saat pertama sakit, aku hanya merasakan suhu badanku naik dan perutku
terasa perih. Saat itu juga, aku juga merasa lidahku terasa pahit. Keesokan
harinya, ayahku membawaku periksa ke dokter. Setelah dokter memeriksa, ia
menyimpulkan bahwa aku menderita gejalaTyphus. Karena itu, aku harus dirawat
dengan intensif. Dokter menyarankan supaya aku mendapat rawat inap. Saat itu
juga ayahku memutuskan agar aku mendapat perawatan intensif Aku dirawat di
ruangan khusus. Selama masa perawatan, aku harus menjaga pola makan dan
istirahat yang cukup. Pantangan yang harus dilakukan selama perawatan adalah
thypus
menghindari makanan yang terlalu keras, pedas, asam dan asin, serta tidak boleh
banyak bergerak.
Teman-temanku mulai menjengukku sejak hari pertama. Mereka semua
mendoakanku agar cepat sembuh. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit,
akhirnya aku diperbolehkan pulang. Dalam masa pemulihan setelah sakit, aku
harus menjaga kesehatan dan pola makan. Agar kondisi kesehatanku terjaga, aku
dianjurkan untuk makan bergizi dan rajin berolahraga.
E. Metode Pembelajaran
1. Tanya jawab
2. Tugas
3. Diskusi
4. Peta pikiran (mind mapping)
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
f. Guru mengucap salam.
g. Guru melakukan presensi siswa.
h. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
i. Guru menata duduk siswa dengan baik.
j. Guru menanyakan keadaan siswa.
k. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
l. Pretest
2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
f. Guru menjelaskan cara membuat karangan
g. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)
dalam karangan bebas
h. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping)
i. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
j. Guru membagikan karangan yang dibawa
Elaborasi
e. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru
f. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran
(mind mapping) dengan tema liburan
g. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan
peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat
h. Siswa mempresentasikan hasil karangan
Konfirmasi
d. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
e. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
f. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
c. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
d. Guru mengucapkan salam.
G. Alat Sumber
A. Media
- Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
- Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
- Spidol warna
B. Sumber
- Silabus KTSP kelas V
- Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang
Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
H. Penilaian
A. Prosedur : tes proses dan tes akhir
B. Jenis Tes: tertulis
C. Bentuk : uraian
D. Alat tes:
1.soal tes
2. kunci jawaban
3. kriteria penilaian
Soal tes evaluasi
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. - tentukan tema karangan tentang berlibur
- kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping)
- susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban:
Kebijakan Guru
Aspek Yang
Dinilai
Skor Kriteria
ISI 27-30
22-26
17-21
13-16
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif
*substansif *relevan dengan permasalahan dan
tuntas
CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi
cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan
dengan masalah tetapi tak lengkap
SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi
cukup * pengembangan tesis tak cukup
*permasalahan tak cukup
SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada
substansi *ada pengembangan tesis *tak ada
permasalahan
ORGANISASI 18-20
14-17
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar *
gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata
dengan baik *urutan logis
CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan
pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak
lengkap
SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau,
10-13
7-9
terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak
logis
SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak
terorganisir * tak layak nilai
KOSA KATA 18-20
14-17
10-13
7-9
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan
potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan
tepat tetapi tak mengganggu
CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang
kurang tepat tetapi tak mengganggu
SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata
terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
katadan dapat merusak makna
SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata
asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata
rendah *tak layak nilai
PENG
BAHASA
22-25
18-21
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi
kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit
kesalahan bentuk bahasa
CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks
*terjadi
sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur
11-17
5-10
SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan
atau kabur
SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan
sintaksis
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak
layak
nilai
MEKANIK 5
4
3
2
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan
penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan
ejaan
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan
tetapi tak mengaburkan makna
SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan
ejaan
*makna membingungkan atau kabur
SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan
penulisan
*terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak
terbaca
*tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100
Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Al Ittihad
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis
Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi,
dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu : 2 X 35 Menit
B. Kompetensi Dasar
4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan kata dan penggunaan ejaan
B. Indikator
5. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
6. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)
7. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami
dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)
8. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
I. Tujuan Pembelajaran:
5. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
dengan benar
6. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind
mapping)
7. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis
karangan berdasarkan pengalaman yang dialami
8. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan
benar
Karakter siswa yang diharapkan :
Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air
J. Materi Pokok
Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam
bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita,
buku, puisi, ciptaan lagu dsb.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi
Karangan Deskripsi
Karangan Ekspoisisi
Karangan Persuasi
Karangan Argumentasi
6. Karangan Narasi
ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel,
roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
7. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya
sendiri.
8. Karangan Eksposisi
adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
9. Karangan Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh
konkrit.
10. Karangan Argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:
4 Menentukan topik/tema.
5 Membuat kerangka karangan.
6 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran
(mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping)
Setiba di tempat tujuan
perjalanan ke tempat kemah mendirikan tenda
memasak
hari Sabtujam 07.00 pagi
Berkemah setelah usai berkemah
Suasan malam dan pagi hari perjalanan pulang
pengalaman berkesan
api unggun
jelajah tempat
Contoh Karangan:
Berkemah
Hari ini MI Ma’arif mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul 06.00
para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 07.00 mereka
berangkat menuju Bumi Perkemahan Muncul Banyubiru. Mereka tampak
bergembira ria menikmati perjalanan.
Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Kemudian, mereka
mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan
minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, lalu menanak nasi, kemudian
memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan
tuntas.
Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan
mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan
dan kegiatan -kegiatan menarik yang lainnya. Setelah keesokan harinya mereka
mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga
peristiwa-peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Di tengah-tengah keasyikan
para siswa ada pula kakak Pembina yang ikut serta mendampingi para siswa.
Sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa dapat terbimbing dan lebih
terarah.
Setelah usai mengikuti kegiatan perkemahan selama dua hari, MI Ma’arif
pun akhirnya melakukan perjalanan pulang dan meninggalkan Bumi Perkemahan.
Kegiatan kemah ini benar – benar menjadi sebuah kenangan yang indah dan sulit
untuk dilupakan.
K. Metode Pembelajaran
5. Tanya jawab
6. Tugas
7. Diskusi
8. Peta pikiran (mind mapping)
L. Langkah-Langkah Pembelajaran
4) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
m. Guru mengucap salam.
n. Guru melakukan presensi siswa.
o. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
p. Guru menata duduk siswa dengan baik.
q. Guru menanyakan keadaan siswa.
r. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
s. Pretest
5) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
k. Guru menjelaskan cara membuat karangan
l. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)
dalam karangan bebas
m. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping)
n. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
o. Guru membagikan karangan yang dibawa
Elaborasi
i. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru
j. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran
(mind mapping) dengan tema liburan
k. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan
peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat
l. Siswa mempresentasikan hasil karangan
Konfirmasi
g. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
h. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
i. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
6) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
e. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
f. Guru mengucapkan salam.
M. Alat Sumber
C. Media
- Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
- Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
- Spidol warna
D. Sumber
- Silabus KTSP kelas V
- Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang
Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
N. Penilaian
A. Prosedur : tes proses dan tes akhir
B. Jenis Tes: tertulis
C. Bentuk : uraian
D. Alat tes:
1.soal tes
2. kunci jawaban
3. kriteria penilaian
Soal tes evaluasi
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. - tentukan tema karangan tentang liburan
- kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping)
- susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban:
Kebijakan Guru
Aspek Yang
Dinilai
Skor Kriteria
ISI 27-30
22-26
17-21
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif
*substansif *relevan dengan permasalahan dan
tuntas
CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi
cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan
dengan masalah tetapi tak lengkap
SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi
cukup * pengembangan tesis tak cukup
*permasalahan tak cukup
SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada
substansi *ada pengembangan tesis *tak ada
permasalahan
13-16
ORGANISASI 18-20
14-17
10-13
7-9
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar *
gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata
dengan baik *urutan logis
CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan
pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak
lengkap
SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau,
terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak
logis
SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak
terorganisir * tak layak nilai
KOSA KATA 18-20
14-17
10-13
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan
potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan
tepat tetapi tak mengganggu
CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang
kurang tepat tetapi tak mengganggu
SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata
terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
katadan dapat merusak makna
SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata
asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata
7-9
rendah *tak layak nilai
PENG
BAHASA
22-25
18-21
11-17
5-10
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi
kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit
kesalahan bentuk bahasa
CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks
*terjadi
sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur
SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan
atau kabur
SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan
sintaksis
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak
layak
nilai
MEKANIK 5
4
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan
penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan
ejaan
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan
tetapi tak mengaburkan makna
3
2
SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan
ejaan
*makna membingungkan atau kabur
SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan
penulisan
*terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak
terbaca
*tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100
Semowo, 16 Desember 2014
Guru Kelas, Peneliti,
Sih Winarti, S E Dwi Yan Kuncarani
NIM. 11510011
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : MI Al Ittihad
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : 5 / Pertama
Standar Kompetensi : 4. Menulis
Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi,
dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk
karangan, surat undangan, dan dialog tertulis
Waktu : 2 X 35 Menit
C. Kompetensi Dasar
4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan
pilihan kata dan penggunaan ejaan
B. Indikator
9. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
10. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)
11. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami
dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)
12. Mampu menggunakan kata penghubung lalu dengan tepat
O. Tujuan Pembelajaran:
9. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang
dengan benar
10. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind
mapping)
11. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis
karangan berdasarkan pengalaman yang dialami
12. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan
benar
Karakter siswa yang diharapkan :
Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air
P. Materi Pokok
Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam
bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita,
buku, puisi, ciptaan lagu dsb.
Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan
dapat dibagi menjadi beberapa jenis.
Karangan Narasi
Karangan Deskripsi
Karangan Ekspoisisi
Karangan Persuasi
Karangan Argumentasi
11. Karangan Narasi
ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya
disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel,
roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.
12. Karangan Deskripsi
ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu
seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya
sendiri.
13. Karangan Eksposisi
adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan,
menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
14. Karangan Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau
mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh
konkrit.
15. Karangan Argumentasi
adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau
mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti, dan contoh nyata.
Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:
7 Menentukan topik/tema.
8 Membuat kerangka karangan.
9 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.
Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran
(mindmapping)
Contoh peta pikiran (mind mapping)
perjalanan ke Pantai
setelah usai berlibur berlibur ke pantai
perjalanan menggunakan bis
pengalaman berkesan
Berganti pakaian
setibanya di pantai bermain pasir
pemandangan
Contoh Karangan:
Hari ini Sabtu siswa kelas V MI Suka Maju mengadakan berjalanan wisata
berlibur ke pantai. Para siswa berkumpul di halaman sekoalah pukul 07.00 wib.
Kami menuju pantai Ayah di Pacitan. Dengan menggunakan armada bis mereka
merangkat dengan senang.
Setibanya di tempat tujuan, mereka langsung berganti pakaian.
Kemudian,bermain dengan teman – temannya,ada yang bermain pasir untuk
kebanyakan siswa perempuan.
Setelah beberapa jam bermain merasa lelah dan langsung makan bekal
yang kami bawa dari rumah. Setelah selesai makan kami masih bermain lagi ada
yang bermain menyanyi, menari, dan dan kegiatan -kegiatan menarik yang
lainnya. Ada juga yang menikmati pemandangan sambil berfoto. Kami berfoto
secara berkelompok jadi merasa senang, dan ramai. Sambil tertawa dan bersenag-
senang tidak terasa kami sudah sore dan kami mandi untuk membersihkan diri.
Setelah usai mengikuti berlibur ke pantai, MI Suka Majupun akhirnya
melakukan perjalanan pulang dan meninggalkan pantai. Kegiatan kali ini benar –
benar menjadi sebuah kenangan yang indah dan sulit untuk dilupakan.
Q. Metode Pembelajaran
9. Tanya jawab
10. Tugas
11. Diskusi
12. Peta pikiran (mind mapping)
R. Langkah-Langkah Pembelajaran
7) Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
Appersepsi
t. Guru mengucap salam.
u. Guru melakukan presensi siswa.
v. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum
pelajaran dimulai.
w. Guru menata duduk siswa dengan baik.
x. Guru menanyakan keadaan siswa.
y. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.
z. Pretest
8) Kegiatan inti (60 menit), antara lain:
Eksplorasi
p. Guru menjelaskan cara membuat karangan
q. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)
dalam karangan bebas
r. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping)
s. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
t. Guru membagikan karangan yang dibawa
Elaborasi
m. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru
n. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran
(mind mapping) dengan tema liburan
o. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan
peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat
p. Siswa mempresentasikan hasil karangan
Konfirmasi
j. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
k. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau
simpulan pembelajaran.
l. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan
9) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:
g. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama.
h. Guru mengucapkan salam.
S. Alat Sumber
E. Media
- Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping)
- Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)
- Spidol warna
F. Sumber
- Silabus KTSP kelas V
- Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang
Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.
T. Penilaian
A. Prosedur : tes proses dan tes akhir
B. Jenis Tes: tertulis
C. Bentuk : uraian
D. Alat tes:
1.soal tes
2. kunci jawaban
3. kriteria penilaian
Soal tes evaluasi
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. - tentukan tema karangan tentang liburan
- kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping)
- susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat
Kunci jawaban:
Kebijakan Guru
Aspek Yang
Dinilai
Skor Kriteria
ISI 27-30
22-26
17-21
13-16
SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif *
relevan dengan permasalahan dan tuntas
CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi
cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan
dengan masalah tetapi tak lengkap
SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi
cukup * pengembangan tesis tak cukup
*permasalahan tak cukup
SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada
substansi *ada pengembangan tesis *tak ada
permasalahan
ORGANISASI 18-20
14-17
SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar *
gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata
dengan baik *urutan logis
CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang
terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan
pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak
lengkap
SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau,
10-13
7-9
terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak
logis
SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak
terorganisir * tak layak nilai
KOSA KATA 18-20
14-17
10-13
7-9
SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan
potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan
tepat tetapi tak mengganggu
CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak
canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang
kurang tepat tetapi tak mengganggu
SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata
terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa
katadan dapat merusak makna
SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata
asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata
rendah *tak layak nilai
PENG
BAHASA
22-25
18-21
11-17
SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi
kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit
kesalahan bentuk bahasa
CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi
efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks
*terjadi
sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur
SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius
dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan
atau kabur
5-10
SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan
sintaksis
*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak
layak
nilai
MEKANIK 5
4
3
2
SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan
penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan
ejaan
CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan
ejaan
tetapi tak mengaburkan makna
SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan
ejaan
*makna membingungkan atau kabur
SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan
penulisan
*terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak
terbaca
*tak layak nila
Skor maksimal (Nilai Akhir)=100
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Al Ittihad Semowo Semester : I
Nama Guru : Dwi Yan Kuncarani Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun pelajaran : 2014
Materi : Menulis Karangan Bebas
No ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
0 1 2 3 4
1 Membuat RPP V
2 Menyesuaikan Bahan Ajar V
3 Merumuskan indikator V
4 Menyusun materi V
5 Memilih media yang tepat V
6 Memilih sumber belajar V
7 Memilih metode yang tepat V
Jumlah
Pelaksanaan:
1 Memotivasi siswa V
2 Menjelaskan materi V
3 Membantu siswa yang kesulitan V
4 Memfasilitasi siswa dalam belajar V
5 Guru dan murid membuat kesimpulan V
Jumlah 3 18 3
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat anda
Keterangan Skala Penilaian:
0 : Tidak Dilakukan
1-10 : Dilakukan Kurang Baik
11-20 : Dilakukan Cukup Baik
21-30 : Dilakukan Dengan Baik
31-40 : Dilakukan Sangat Baik
Predikat : Sangat Baik
Lampiran 7Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I
Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus I
No Nama Baik Cukup Kurang ket
1 Anisa’atul Mukminah √
2 Rizqi Saputra √
3 Abu Rif’an Fahrani √
4 Ahmad Yahya Alchilma √
5 Annisa’atul Aliyah √
6 Arina Mana Sikana √
7 Aida Putri Pertiwi √
8 Dinda Puspita M.S √
9 Dwi Umni Labibah √
10 Harun Rosidi √
11 Jovis Al Faid √
12 M. Roikhan Mahfud √
13 Leonita Tri Utami √
14 M. Muthohar Asy’ari √
15 Nur Farida R √
16 Riska Irnawati √
17 Rahmat Agung Hanafi √
18 Sarif Arifin Iksan √
19 Syntha Kalimatun S √
20 Vivit Rahmawati √
21 Riski Rahmadani √
22 Annanda Arsy Asy Syam √
23 Akbar Pratama √
24 Salamah √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih
berbicara sendiri.
3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat.
Pengisian
√ : melakukan
: tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Al Ittihad Semowo Semester : I
Nama Guru : Dwi Yan Kuncarani Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun pelajaran : 2014
Materi : Menulis Karangan Bebas
No ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
0 1 2 3 4
1 Membuat RPP V
2 Menyesuaikan Bahan Ajar V
3 Merumuskan indikator V
4 Menyusun materi V
5 Memilih media yang tepat V
6 Memilih sumber belajar V
7 Memilih metode yang tepat V
Jumlah
Pelaksanaan:
1 Memotivasi siswa V
2 Menjelaskan materi V
3 Membantu siswa yang kesulitan V
4 Memfasilitasi siswa dalam belajar V
5 Guru dan murid membuat kesimpulan V
Jumlah 2 12 12
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat
anda
Keterangan Skala Penilaian:
0 : Tidak Dilakukan
1-10 : Dilakukan Kurang Baik
11-20 : Dilakukan Cukup Baik
21-30 : Dilakukan Dengan Baik
31-40 : Dilakukan Sangat Baik
Predikat : Sangat Baik
Lampiran 8Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II
Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus II
No Nama Baik Cukup Kurang ket
1 Anisa’atul Mukminah √
2 Rizqi Saputra √
3 Abu Rif’an Fahrani √
4 Ahmad Yahya Alchilma √
5 Annisa’atul Aliyah √
6 Arina Mana Sikana √
7 Aida Putri Pertiwi √
8 Dinda Puspita M.S √
9 Dwi Umni Labibah √
10 Harun Rosidi √
11 Jovis Al Faid √
12 M. Roikhan Mahfud √
13 Leonita Tri Utami √
14 M. Muthohar Asy’ari √
15 Nur Farida R √
16 Riska Irnawati √
17 Rahmat Agung Hanafi √
18 Sarif Arifin Iksan √
19 Syntha Kalimatun S √
20 Vivit Rahmawati √
21 Riski Rahmadani √
22 Annanda Arsy Asy Syam √
23 Akbar Pratama √
24 Salamah √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih
berbicara sendiri.
3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat.
Pengisian
√ : melakukan
: tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III
LEMBAR PENGAMATAN GURU DALAM PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN SIKLUS III
Nama Sekolah : MI Al Ittihad Semowo Semester : I
Nama Guru : Dwi Yan Kuncarani Kelas :V
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Tahun pelajaran : 2014
Materi : Menulis Karangan Bebas
No ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
0 1 2 3 4
1 Membuat RPP V
2 Menyesuaikan Bahan Ajar V
3 Merumuskan indikator V
4 Menyusun materi V
5 Memilih media yang tepat V
6 Memilih sumber belajar V
7 Memilih metode yang tepat V
Jumlah
Pelaksanaan:
1 Memotivasi siswa V
2 Menjelaskan materi V
3 Membantu siswa yang kesulitan V
4 Memfasilitasi siswa dalam belajar V
5 Guru dan murid membuat kesimpulan V
Jumlah 8 24
Petunjuk: Beri tanda V pada kolom yang sesuai pendapat
anda
Keterangan Skala Penilaian:
0 : Tidak Dilakukan
1-10 : Dilakukan Kurang Baik
11-20 : Dilakukan Cukup Baik
21-30 : Dilakukan Dengan Baik
Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III
Hasil Pengamatan Terhadap Perhatian Siswa pada Siklus III
No Nama Baik Cukup Kurang ket
1 Anisa’atul Mukminah √
2 Rizqi Saputra √
3 Abu Rif’an Fahrani √
4 Ahmad Yahya Alchilma √
5 Annisa’atul Aliyah √
6 Arina Mana Sikana √
7 Aida Putri Pertiwi √
8 Dinda Puspita M.S √
9 Dwi Umni Labibah √
10 Harun Rosidi √
11 Jovis Al Faid √
12 M. Roikhan Mahfud √
13 Leonita Tri Utami √
14 M. Muthohar Asy’ari √
15 Nur Farida R √
16 Riska Irnawati √
17 Rahmat Agung Hanafi √
18 Sarif Arifin Iksan √
19 Syntha Kalimatun S √
20 Vivit Rahmawati √
21 Riski Rahmadani √
22 Annanda Arsy Asy Syam √
23 Akbar Pratama √
24 Salamah √
Keterangan
1. Baik, jika siswa memperhatikan dengan seksama dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
2. Cukup, jika siswa memperhatikan dengan seksama tapi terkadang masih
berbicara sendiri.
3. Kurang, siswa tidak memperhatikan dan sering berpindah pindah tempat.
Pengisian
√ : melakukan
: tidak melakukan
Semowo, 22 Januari 2014
Pengamat
Lampiran 10 Dokumentasi
Siswa siswi MI Al Ittihad Semowo
Siswa mengerjakan soal dengan kelompok Siswa mengerjakan soal dengan kelompok
Gedung MI Al Ittihad Semowo
Kegiatan pembelajaran Guru menjelaskan dengan Mind mapping
Guru membacakan kesimpulan Siswa membacakan hasil karangan
Daftar Nilai SKK
Nama : Dwi Yan Kuncarani
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Nim : 11510011
Dosen PA : Tri Wahyu Hidayati, M.Ag
Jurusan : Tarbiyah
No
Kegiatan
Waktu Kegiatan
Keterangan
Point
1
Opak Stain Salatiga 2010
25-27 Agustus 2010
Peserta 3
2
User Education Oleh Perpus
Stain Salatiga
20-25 September 2010
Peserta 3
3
MAPABA PMII
12-14 November
2010
Peserta 3
4
Ceramah dan Dialog
(CERDIG) Kemuslimahan
3 Desembar 2010
Peserta 2
6
5 Dauroh Mar’atus Sholihah
(DMS)
18 Desember 2010
Peserta
6
Pilwakot Yang Ideal Untuk
Masa Depan Salatiga Yang
Lebih Baik
26 Januari 2011
Peserta
3
7
Heal The World With
Voluntary Service
19 Maret 2011
peserta 3
8
Seminar Keperempuanan
17 Mei 2011
Peserta 3
9
Seminar Nasional
Pendidikan “ Realisasi
Pendidikan Karakter Bangsa
dalam Kurikulum
Pendidikan Nasional”
20 Juni 2011 Peserta 6
10
Seminar Regional
Kebangsaan Seminar
22 November 2011
Peserta
4
11
IPNU kec. Susukan kab.
Semarang
26-27 November 2011
Peserta
2
12
Stain araby “ Bahasa Arab
Sebagai Penunjang
Perkuliahan Bahasa”
7 Maret 2011
Peserta
3
13 Public Hearning Senat
Mahasiswa (SEMA) 27 Maret 2012
Peserta
3
14
Seminar Regional “ Peran
Mahasiswa dalam
Mengawal BLSM (BLT)
Tepat Sasaran”
3 Mei 2012
Peserta
4
15
Seminar Nasional Senat
Mahasiswa (SEMA) STAIN
Salatiga
15 Mei 2012
Peserta
6
16
Seminar Nasional”
6 Juni 2012
Peserta
6
Pendidikan Multikultural
Sebagai Pilar Karakter
Bangsa”
17
Sarasehan Nasional “ Peran
Mahasiswa dalam Realita
dan Idealita Bangsa”
1 Juli 2012
Peserta
6
18
Seminar Regional Resimen
Mahasiswa
29 Oktober 2012
Peserta
4
19
Seminar Nasional HMJ
Syariah
29 November 2012
Peserta 6
20
Seminar Nasional “ Upaya
Membangun Perekonomian
dan Stabilitas Keuangan
Nasional, Menimbang Peran
dan Fungsi BI Pasca
Pembentukan OJK”
15 Desember 2015 peserta 6
Lampiran 16 Daftar Riwayat Hidup
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Dengan ini penulis cantumkan riwayat hidup sebagai berikut:
1. Nama : Dwi Yan Kuncarani
2. NIM : 11510011
3. TTL : Kab. Semarang, 05 Januari 1992
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Agama : Islam
6. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
7. Alamat : Desa Semowo Rt 04/I Kec. Pabelan Kab Semarang.
8. Riwayat Pendidikan
a. RA Bintang Sembilan Semowo, lulus tahun 1998
b. SDN I Semowo, lulus tahun 2003
c. SMP N 2 Pabelan, lulus tahun 2006
d. SMK PGRI 2 Salatiga, lulus tahun 2009
e. Sedang menyelesaikan S1 Kependidikan Islam STAIN Salatiga
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, Februari 2014
Penulis,
Dwi Yan Kuncarani
NIM 11510011