Click here to load reader
Upload
trizka-ramadhany
View
323
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Peninjauan kembali Yunnan Baiyao sebagai terapi alternatif untuk recurrent aphtous
stomatitis minor
Penelitian ini didisain untuk mengevaluasi efektifitas dan keamanan dari
ekstrak herbal Yunnan Baiyao yang diformulasikan dalam pasta gigi sebagai terapi
alternatif untuk RAS minor. Sebuah uji coba klinis secara acak, double-blind, dengan
kontrol placebo (dari Maret 2010 hingga Maret 2011) dilakukan pada kohort dari 227
pasien RAS minor. Pasta gigi yang mengandung Yunnan Baiyao digunakan dua kali
sehari setiap hari sebagai bagian dari oral hygiene rutin pasien selama 5 hari.
Penilaian dari besar dan nyeri ulseratif dicatat pada hari 0 (pemeriksaan awal), hari
ke-3, dan hari ke-5. Setiap reaksi yang merugikan, dicatat. Semua data dianalisa
menggunakan software SAS 8.0. Sebagai hasil, pasta gigi yang mengandung Yunnan
Baiyao mulai tampak memperlihatkan efektifitas terhadap penyembuhan ulser
(ukuran ulser) pada hari ketiga (27.5 % versus 15.8%, P<0.05), dimana kemudian
meningkat pada hari kelima jika dibandingkan dengan placebo (66.4% versus 50.0%,
P=0.01). Perbedaan yang signifikan dalam berkurangnya dicatat pada hari kelima
untuk mereka yang menggunakan pasta gigi mengandung Yunnan Baiyao (66.4%
versus 51.8%, P<0.05). Tidak ada efek samping yang dicatat sebagai akibat dari
penggunaan Yunnan Baiyao. Oleh karena itu, Yunnan Baiyao dapat memberikan
terapi alternatif untuk ulser minor dengan mendorong terjadinya penyembuhan.
Pendahuluan
Recurrent aphtous stomatitis (RAS) merupakan gangguan rongga mulut yang
umum terjadi dengan prevalensi 25%, ditandai oleh ulser rekuren pada mukosa
rongga mulut unkeratinized. Tiga jenis klinisnya diklasifikasikan sebagai minor,
mayor, dan herpetiform. Minor aphtous mewakili 80-85% dari RAS, tampak dengan
ulser yang terasa nyeri berukuran diameter 3-10 mm hingga 5 lesi secara bersamaan
dan biasanya berlangsung selama 10-14 hari. Saat ini, tidak ada perawatan kuratif
definitif untuk RAS, karena etiologinya yang belum jelas, tetapi rekomendasi yang
disepakati adalah mengurangi nyeri dan durasi ulser dengan menekan respon imun
lokal dan mencegah infeksi sekunder. Oleh karena itu, agen topikal meliputi
kortikosteroid, anti mikroba, dan analgesik menjadi pilihan pertama untuk pasien
RAS karena efek merugikannya yang minimum. Kortikosteroid topikal seperti
triamcinolone acetonide, prednisolone, dan betametahsone merupakan obat utama
yang tersedia dan membantu dalam menurunkan inflamasi lokal dan mempercepat
proses penyembuhan. Chlorhexidine dan tetrasiklin, merupakan anti mikroba,
memberikan pendekatan anti inflamasi lokal lainnya untuk RAS. Namun, dengan
paparan yang sering dan dalam jangka waktu yang lama untuk kortikosteroid topikal
atau anti mikroba tertentu, dapat terjadi resistensi obat, ketidakseimbangan flora
rongga mulut, dan infeksi jamur sekunder, yang dapat mendorong diresepkannya
agen terapeutik yang lebih kuat dan bahkan pemberian sistemik. Akibatnya, akan
meningkatkan risiko yang lebih potensial untuk kesehatan seperti adrenal
suppression, myelosuppression, dan bahkan menginduksi neoplasma.
Dalam penelitian ini, kami menganjurkan bahwa pendekatan pengobatan
herbal dapat menawarkan terapi alternatif untuk RAS minor. Yunnan Baiyao telah
dikenal baik dalam pengobatan tradisional Cina, diformulasikan dalam bentuk serbuk
atau kapsul. Awalnya telah digunakan secara luas untuk luka karena fungsi
hemostatis anti hemorrhagicnya, dan kemudian untuk perdarahan gastrointestinal.
Bubuk Yunnan Baiyao secara umum telah digunakan untuk RAS pada populasi Cina.
Namun, karena tidak adanya data klinis yang dapat diandalkan, serta tidak adanya
publikasi non-bahasa Inggris yang relevan, terdapat keterbatasan untuk pengakuan
secara luas terhadap kemampuan klinisnya. Dalam penelitian ini, kami melakukan uji
coba klinis secara random, double-blind, dengan kontrol placebo, yang melibatkan
227 orang pasien dengan RAS minor untuk menilai efektifitas dan keamanannya
ketika diformulasikan dalam pasta gigi.
Bahan dan metode
2.1. Persetujuan Etik. Persetujuan etik untuk penelitian ini diperoleh dari Peking
University Institutional Review Board. Setiap pasien menyetujui dan menandatangani
informed consent sebelum penelitian. Disain dan protokol penelitian sejalan dengan
Helsinki Declaration dan hukum regulasi Cina yang berkaitan untuk melakukan uji
coba klinis.
2.2. Partisipan. Sebuah penelitian secara random, double-blind, dengan kontrol
placebo dilakukan di tiga pusat klinik stomatologi: School dan Hospital of
Stomatology, Peking University (Peking Center); Stomatology Hospital, Capital
Medical University (Capital Centre); Stomatological Hospital, Nankai University
(Nankai Center). Sebanyak total 240 pasien dilibatkan dalam penelitian. Rinciannya
masing-masing adalah sebagai berikut: 84, 78, dan 78 pasien berturut-turut adalah
dari Peking, Capital, dan Nankai Center. Pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini
memiliki riwayat sedikitnya dua episode RAS dalam 12 bulan sebelumnya tanpa
penyebab definitif apapun. Berikut adalah kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi: (1) laki-laki dan perempuan berusia 18 hingga 65 tahun; (2)
pasien didiagnosa menderita recurrent aphtous stomatitis minor dengan durasi dari
setiap ulser lebih dari 5 hari; (3) terdapat ulser yang baru terbentuk dengan erupsi
kurang dari 72 jam.
Kriteria eksklusi: (1) hipersensitif terhadap beberapa agen pengobatan; (2)
penyakit infeksi akut; (3) hamil atau menyusui; (4) penyakit imunologi lainnya; (5)
menerima pemberian sistemik kortikosteroid atau agen imunosupresan dalam 3 bulan;
(6) aphtous-like upcer berhubungan dengan gangguan sistemik tertentu seperti
ulcerative colitis, Crohn’s disease, Behcet’s syndrome, dan anemia berat; (7) aphtous-
like ulcer yang berhubungan dengan obat seperti NSAID (non steroidal anti-
inflammatory drugs) dan anti histamin; (8) menerima terapi anastetik dalam 24 jam,
antibiotik sistemik dalam 2 minggu, atau penanganan lain untuk ulser rongga mulut
dalam 72 jam sebelum penelitian; (9) pasien neoplasma; (10) partisipan dari uji coba
klinis lainnya terhadap agen pengobatan atau pasta gigi dalam satu bulan terakhir.
2.3. Bahan. Pasta gigi eksperimental (kemasan berat 120 gram; oleh Yunnan Baiyao
Group Co., Ltd., Cina) mengandung 0.65% (sekitar 0.78 gram) dari ekstrak aktif
Yunnan Baiyao, serta sodium phosphate dibasic dehydrate, sorbitol, hydrated silica,
sodium lauryl sulfate, flavoring essence, pectin, dan sodium benzoate. Pasta gigi
placebo (kemasan berat 120 gram; oleh Yunnan Baiyao Group Co., Ltd., Cina)
mengandung komposisi di atas, kecuali ekstrak aktif Yunnan Baiyao, namun
menunjukkan warna, bau, dan rasa yang sama dengan pasta gigi eksperimental.
2.4. Randomisasi. Pasta gigi eksperimen dan placebo (rasio allocation 1:1) dirandom
menggunakan computer-based random number generator dan didistrisbusikan ke
centers. Daftar randomisasi dikunci, dan isinya dicatat pada protokol dimana dijaga
oleh pihak ketiga (perusahaan statistik yang ditugaskan). Pasien dan peneliti blinded
hingga akhir penelitian.
2.5. Intervensi Penelitian. Pasien diinstruksikan untuk menyikat gigi dua kali sehari
(di pagi hari setelah bangun dan sebelum tidur) selama 5 hari, menggunakan 1 gram
pasta gigi yang disediakan (kurang lebih sekitar 6-7 baris pada sikat gigi standar)
selama tiga menit, sedangkan analog lainnya dilarang. Ukuran ulser dan level nyeri
diukur dan dicatat pada masing-masing klinik stomatologi pada hari 0 (pemeriksaan
awal), 3, dan 5 oleh dua orang peneliti klinis independen yang ditugaskan. Setiap
komplikasi mukosa rongga mulut dan efek samping selama penelitian sebagai akibat
dari penggunaan pasta gigi, serta temperatur, denyut, respirasi, dan tekanan darah,
dicatat pada saat kunjungan, disertai dengan pemeriksaan rongga mulut secara detail.
Jika ulser menurun dalam periode 5 hari, pasta gigi eksperimental dan/atau placebo
dikumpulkan.
Sebelum penelitian, semua klinisi yang ditugaskan dari pusat klinik yang
berbeda diberi pelatihan oleh peneliti utama sebagai prosedur operasi standar, dimana
meliputi pengukuran ulser, menggunakan skala analog visual (VAS), dan pencatatan
data. Untuk kalibrasi nilai yang diukur oleh peneliti yang berbeda, analisis statistik
kappa dilakukan pada 10 pasien (K=0.8). Durasi menyikat standar ditekankan, dan
waktu yang dikalibrasi diberikan kepada partisipan penelitian. Penelitian
distandarisasi dalam hal pemakaian pasta gigi, dimana direkomendasikan 2 gram
setiap hari untuk setiap pasien, dan pasien yang menggunakan pasta gigi kurang dari
80% sehari atau lebih dari 120% dari 2 gram per hari, dikeluarkan dari penelitian.
Pemakaian harian dari pasta gigi dihitung melalui berat dari pasta gigi yang tersisa
pada akhir penelitian.
2.6. Evaluasi klinis. Ulser yang baru, seperti yang dikemukakan memiliki onset 72
jam dan harus terlihat jelas dan dapat diakses oleh peneliti, dicatat. Penilaian dari area
permukaan ulser diukur dalam millimeter menggunakan dental probe (Shanghai
Dental Instrument Factory, China). Ukuran ulser dinilai sebagai hasil dari diameter
maksimum dan diameter vertikalnya. Intensitas nyeri diukur menggunakan VAS,
dimana besar nyeri dicatat dengan kisaran dari 0 (tanpa nyeri) hingga 10 (nyeri yang
tidak tertahankan). Nyeri dinilai melalui menekan ulser dengan periodontal probe.
Nilai dikumpulkan oleh peneliti yang ditugaskan.
Efektifitas indeks (EI) diukur sebagai fungsi dari indeks ukuran ulser (EI size)
atau indeks intensitas nyeri (EI pain), dihitung sebagai berikut:
EI (ukuran) = E0-(E3/E5) / E0 x 100%
EI (nyeri) = E0-(E3/E5) /E0 x 100%
E0, E3, dan E5 menunjukkan masing-masing nilai data (berdasarkan ukuran
atau nyeri ulser) yang dikumpulkan pada hari 0, 3, dan 5. Respon terhadap terapi
(eksperimental dan placebo) dibagi menjadi empat kriteria (Tabel 1) (nomor registrasi
ClinicalTrials.gov: NCT01652625).
2.7. Analisis statistik. Uji statistik parametrik dan non parametrik digunakan untuk
analisis dari perbandingkan ukuran ulser dan skala nyeri antara kelompok
eksperimental dan placebo. Uji t digunakan untuk analisis ukuran ulser, uji Wilcoxon
rank-sum test untuk data kategorikal dari VAS (nyeri), dan uji chi-square untuk
perbandingan jenis kelamin dan indeks efektifitas (EI). Semua data dianalisa
menggunakan software SAS 8.0 (SAS Institute Inc., AS). P<0.05 dianggap signifikan
secara statistik.
Hasil
Sebanyak total 240 pasien dilibatkan dalam penelitian (dari Maret 2010
hingga Maret 2011), dan setelah penelitian dimulai, 13 pasien mengundurkan diri
karena alasan pribadi, sehingga total subjek menjadi 227 pasien. Pasien secara acak
dibagi menjadi dua kelompok, kelompok eksperimental (113 pasien) dan placebo
(114 pasien). Pada kunjungan awal (pemeriksaan awal hari 0), tidak ada perbedaan
yang dicatat untuk usia, jenis kelamin, durasi dari ulser sebelumnya, ukuran ulser,
dan intensitas nyeri (Tabel 2). Dua ratus dua puluh tujuh pasien yang dilibatkan
kooperatif selama lima hari periode penelitian.
3.1. Efek dari Yunnan Baiyao terhadap ukuran ulser. Observasi mengenai efek
Yunnan Baiyao terhadap ukuran ulser dinilai baik untuk kelompok eksperimental
maupun placebo selama hari ke-3 dan ke-5 menggunakan indeks efektifitas (EI)
seperti yang dikemukakan pada Bagian 2. Tabel 2 memperlihatkan rangkuman dari
hasil-hasil tersebut. Pada hari ke-3, dimulai dengan mereka yang berada pada
EIukuran = kategori 100%, 11 orang dari kelompok eksperimental dan 6 dari
kelompok placebo, sembuh secara penuh. Pada EIukuran=kategori 70-100%, 20
orang dari kelompok eksperimental dan 12 dari kelompok placebo, mengalami
penyembuhan sedang. Jika kami memasangkan EI=kategori 100% dan EI=70-100%
sebagai penyembuhan ulser yang dianggap signifikan dan EI=0-30% dan EI=30-70%
sebagai penyembuhan yang tidak signifikan, perbedaan yang jelas antar kelompok
diidentifikasi dalam hal tingkat penyembuhan signifikan dalam hal ukuran ulser,
dengan 27.4% pada kelompok eksperimental dibandingkan dengan 15.8% dari
kelompok placebo (P<0.05). Pada hari ke-5, 39 pasien dari kelompok eksperimental
(34.5%, meliputi 11 pasien dari hari ke-3) berada pada EIukuran=kategori 100%, dan
31.9% (36/113) pasien berada pada EIukuran=70-100%, sedangkan pada kelompok
placebo, 21.5% (24/114) berada pada EIukuran=kategori 100% dan 28.9% berada
pada EIukuran=kategori 70-100%. Sehingga, tingkat penyembuhan signifikan yang
relatif lebih tinggi terlihat pada kelompok eksperimental dibandingkan kelompok
placebo (66.4% pada kelompok eksperimental dibandingkan 50% pada kelompok
kontrol, P=0.01). Sementara itu, perbedaan antara kelompok dalam hal ukuran rata-
rata dari ulser terlihat pada hari ke-3 (3.4 mm2 dengan 5.3 mm2, P=0.01), dan pada
hari ke-5 (2.1 mm2 dengan 3.7 mm2, P<0.01) (lihat Tabel 3 dan Gambar 1). Hasil ini
menunjukkan efektifitas potensial dari ekstrak aktif Yunnan Baiyao dalam
menurunkan ukuran ulser.
3.2. Efek Yunnan Baiyao terhadap level nyeri. Level nyeri dicatat menggunakan VAS
untuk kedua kelompok. Pengukuran dilakukan pada 113 orang pasien eksperimental
dan 114 pasien placebo. Berdasarkan kriteria EI untuk nyeri, pada hari ke-3, nilai
VAS menurun dengan 24.8% (28/113) dari kelompok eksperimental untuk
EInyeri=kategori 100% dan EInyeri=kategori 70-100%, dibandingkan dengan 14.9%
(17/114) pada kelompok placebo. Pada hari ke-5, nilai VAS lebih lanjut menurun
untuk sebagian besar pasien baik untuk EInyeri=kategori70-100% maupun
EInyeri=kategori100%, 66.4% (75/113) untuk kelompok eksperimental dan 51.8%
(59/114) untuk kelompok placebo. Perbedaan yang jelas terlihat pada hari ke-5 tetapi
tidak pada hari ke-3 (lihat Tabel 4).
Tidak ada perubahan patologis dalam hal suhu tubuh, tekanan darah, denyut,
dan respirasi sebagai hasil dari penelitian. Kami mencatat dua orang dari kelompok
placebo mengeluhkan lingual numbness (tidak berhubungan dengan penelitian),
setelah follow up lebih lanjut, mereka sembuh tanpa intervensi medis apapun.
Diskusi
Dalam penelitian ini, kami memeriksa peninjauan kembali pengobatan herbal
Cina untuk penanganan RAS dalam hal efektifitas dan keamanannya. Yunnan baiyao
merupakan kombinasi dari senyawa beberapa pengobatan herbal China. Yunnan
Baiyao telah diketahui efektif untuk fungsi/kemampuan hemostatik anti
hemoragiknya pada populasi Cina. Selama hampir satu abad, resepnya masih
dilindungi oleh pemerintah China karena masalah hak milik intelektual.
Dalam penelitian ini, sebanyak total 13 miligram dari ekstrak Yunnan Baiyao
terdapat dalam 2 gram pasta gigi yang didisain untuk pasien dewasa yang menderita
RAS minor. Dengan menghitung berat pasta gigi yang tersisa di akhir penelitian,
pemakaian pasta gigi yang diijinkan adalah dibatasi 1.6-2.4 gram setiap hari (80-
120% dari 2 gram). Dengan demikian, terdapat perbedaan 0.8 gram pada jumlah
antara maksimum dan minimum yang diijinkan, terdiri atas 5.2 miligram Yunnan
Baiyao, pada pasien yang berbeda. Selain jumlah pemakaian pasta gigi yang sama,
pendekatan penyikatan dan durasi menyikat yang distandarisasi juga diinstruksikan
oleh peneliti sebelum penelitian, bersama dengan daerah ulser yang dapat dijangkau
oleh busa dari penyikatan, untuk menjamin jumlah yang sama dari busa penyikatan
untuk per unit dari area ulser. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi
dosis/respon dan titrasi dari Yunnan Baiyao berdasarkan banyaknya pasta gigi. Hasil
yang ditampilkan dalam penelitian ini adalah dapat diandalkan karena kesamaan
dalam hal ukuran ulser dan level nyeri ulser antar kelompok pada pemeriksaan awal
dan durasi onset ulser dalam 72 jam.
Sebagai hasil dari penelitian, pada hari ketiga, efek dari Yunnan Baiyao mulai
terlihat dalam menurunkan ukuran ulser dibandingkan dengan placebo, dimana
terlihat berkurangnya ukuran rata-rata dari ulser, dan pada hari kelima, ukuran tidak
signifikan. Selain itu, pada hari ketiga dan kelima, area permukaan dari ulser yang
tertutup, terjadi pada tidak kurang dari 70% pada proporsi yang lebih besar untuk
pasien dengan pasta gigi Yunnan Baiyao dibandingkan mereka dengan placebo.
Terlepas dari ekstrak aktif Yunnan Baiyao, tidak ada perbedaan signifikan antara
pasta gigi eksperimental dan placebo dalam hal kandungan dan jumlah komponen.
Oleh karena itu, dikemukakan bahwa ekstrak aktif Yunnan Baiyao dapat memegang
peranan penting dalam hal penyembuhan ulser. Yunnan Baiyao yang diformulasikan
dalam pasta gigi dapat direkomendasikan sebagai perawatan tambahan dari RAS
minor atau bahkan efektif untuk pasien dengan RAS yang parah, bersama dengan
obat lainnya. Efek dari Yunnan Baiyao terhadap penyembuhan ulser berdasarkan
penelitian kami akan memberikan dorongan untuk menggunakan pendekatan lain dari
ekstrak tersebut, yang akan difokuskan (meningkatkan konsentrasi) untuk
penyembuhan ulcer yang meliputi pendekatan dalam bentuk salep, gel atau obat
kumur. Namun, formulasi yang hanya dalam bentuk pasta gigi dari Yunnan Baiyao
dalam penelitian ini , mungkin menghambat penyembuhan yang signifikan pada lebih
banyak pasien (27.4% dari pasien pada hari ke-3 dan 66.4% pada hari ke-5) dalam
hal ukuran ulser. Busa dari menyikat gigi membatasi durasi dari ekstrak Yunnan
Baiyao yang berkontak dengan permukaan lesi, dan penetrasi ke dalam lapisan sub
epitelial yang diinfiltrasi oleh sejumlah sel inflamatori. Dengan menutup ulser lebih
banyak, nyeri dari ulser menghilang. Efektifitas pasta gigi Yunnan Baiyao terhadap
nyeri, ditunjukkan dalam penelitian ini pada hari ke-5, kemungkinan disebabkan oleh
penyembuhan dari ulser, bukan secara langsung karena berhubungam dengan fungsi
analgetik.
RAS merupakan gangguan yang etiologinya kompleks dan dianggap
merupakan manifestasi umum dari kelompok kelainan dengan penyebab yang
berbeda, bukannya sebagai entitas tunggal. Mekanisme imun meliputi imun lokal
yang dapat terlibat dalam berkembangnya ulser, yang diperparah dengan infiltrasi
histologis dari netrofil, limfosit, dan sel plasma pada epitel yang terlibat. Beberapa
sitokin dapat berperan dalam patogenesis ulser, seperti meningkatnya IL-2, IFN-γ
dan TNFα, sedangkan konsentrasi yang rendah dari IL-10 dilaporkan pada lesi dari
pasien RAS. Meskipun mekanisme pastinya masih belum diketahui, efek Yunnan
Baiyao terhadap ukuran lesi dalam penelitian kami ini dapat disebabkan karena
peranannya dalam jalur anti inflamatori atau imunosupresif, sehingga mempercepat
proses penyembuhan. Kemampuan Yunan Baiyao dalam mendorong penyebaran sel
mukosa intestinal, dikonfrimasi melalui lamellipodia yang lebih luas pada tepi dari
luka, dapat bermanfaat menyembuhkan ulser rongga mulut yang dimulai dari perifer.
Lebih lanjut, aktifitas imunosupresif dari Yunnan Baiyao ditunjukkan oleh
sitotoksisitas selektif yang tinggi terhadap limfosit B dan T dan kemampuan
menghambat pelepasan TNFα dan IFNγ dalam mukosa kolonik dan serum dari colitis
tikus yang diteliti, ditemukan oleh Li dkk. Peningkatan level dari TNFα dalam lesi
oral dianggap memegang peranan penting dalam erupsi RAS, yang diproduksi oleh
sel gamma-delta T, makrofag, dan mast cell dan dapat menginduksi inflamasi melalui
aksi kemotaksisnya pada neutrofil. Dengan demikian, sebagai strategi terapeutik
akhir, kelompok dari agen anti TNFα digunakan oleh klinisi oral untuk pasien RAS
parah dan refraktori, meliputi pentoxifylline, thaludomide, adalimumab, dan
infliximab dan akhirnya diperoleh keberhasilan terapeutik dalam memperpendek
durasi ulser dan memperpanjang masa bebas ulser. Oleh karena itu, Yunnan Baiyao
dapat menjadi alternatif potensial agen anti TNFα untuk RAS.
Ulser pada pasien RAS secara umum terpapar oleh banyak mikroorganisme
dimana dapat menginduksi dan mendorong reaksi inflamasi. Perlindungan lesi dalam
melawan mikroba dapat bermanfaat dalam penyembuhan ulser tersebut. Meskipun
aktifitas anti mikroba dari Yunnan Baiyao pada penyakit inflamasi usus ditolak oleh
Li dkk untuk ketidakefektifannya terhadap pertumbuhan E.coli, efek dari Yunnan
Baiyao terhadap mikroba yang berhubungan dengan RAS tidak dideteksi dalam
penelitian ini.
Dalam hasil kami sebelumnya (tidak ditampilkan), 21.6 mg/kg/hari dari
ekstrak aktif Yunnan Baiyao diberikan intra gastrical pada tikus Sprague-Dawley
(tikus SD) (170-210 gr) selama 30 hari. Ekstrak diencerkan dalam 2 mililiter air dan
diberikan kepada tikus melalui alat rat stomach-cleaning. Berdasarkan formula
konversi Human Equivalent Dose (HED) yang direkomendasikan oleh FDA, 13 mg
dari ekstrak Yunnan Baiyao setiap hari dalam penelitian tersebut adalah sangat
kurang dari HED dari 222 mg untuk pasien dewasa dengan berat badan 70 kg.
Evaluasi keamanan dari Yunnan baiyao pada pasien RAS dewasa, yang memiliki
interaksi mukosa rongga mulut dengan dosis maksimum dari 13 mg Yunnan Baiyao
untuk total 6 menit setiap hari selama 5 hari, adalah dinilai melalui memonitor
temperatur tubuh, tekanan darah, denyut, dan respirasi, serta efek samping. Tidak
adanya perubahan patologis dari nilai yang ditemukan tersebut menunjukkan
keamanan Yunnan Baiyao untuk digunakan secara topikal sebagai pasta gigi. Lingual
numbness dicatat pada beberapa pasien pada kontrol placebo, kemungkinan
disebabkan oleh digantinya pasta gigi yang biasa digunakan oleh pasien, tidak
berhubungan dengan ekstrak Yunnan Baiyao.
Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, peninjauan kembali Yunnan Baiyao dapat memberikan
efek yang bermanfaat terhadap penyembuhan RAS minor melalui aplikasi topikal
jangka pendek tanpa efek samping signifikan apapun, dimana telah ditunjukkan oleh
uji coba klinis secara acak, double-blind, dengan kontrol placebo kami ini.
Keterangan tabel dan gambar:
Tabel 1. Kriteria dari t\respon terhadap terapi Kriteria Definisi EI=100% : Baik ulser maupun nyeri menghilangEI=70-100% : Lebih dari 70% area permukaan ulser tertutup atau nilai VAS menurun, meliputi 70% bukan 100%.EI=30-70%: Lebih dari 30% dari area permukaan ulser tertutup atau nilai VAS menurun, meliputi 30% bukan 70%.EI= 0-30%: Kurang dari 30% area permukaan ulser yang tertutup atau nilai VAS yang menurun.
Gambar 1: Perbandingan dari ukuran ulser antara kelompok eksperimental dan placebo untuk hari ke-0, 3, dan 5.
Tabel 2. Data demografi permeriksaan awal pada pasien Klp eksperimental Klp placebo P Usia (tahun) (rerata±SD)Jenis kelamin Laki-laki PerempuanDurasi ulser sebelumnya (hari)Ukuran ulser (mm)(rerata±SD)Nyeri ulser 0 1 3 dst VAS: visual analogue scale*uji t digunakan dalam analisis data kuantitatif, P>0.05**uji chi square digunakan dalam analisis data enumerasi, P>0.05***uji Wilcoxon rank-sum digunakan dalam analisis data ketegorikal, P>0.05
Tabel 3. Jumlah pasien dalam kelompok eksperimental dan placebo pada hari ke-3 dan 5 berdasarkan ukuran ulser JumlahUkuran (rerata±SD)Penyembuhan signifikan EIukuran=100% EIukuran=70-100%Penyembuhan tidak signifikan Eiukuran=30-70% Eiukuran=0-30% * dan **: nilai P menunjukkan perbandingan dari ukuran ulser antar kelompok berturut-turut pada hari ke-3 dan 5.*** dan ****: nilai P menunjukkan perbandingan dari penyembuhan yang signifikan dan tidak signifikan pada hari ke-3 dan 5.(): menunjukkan persentase per kelompok
Tabel 4. Jumlah pasien pada kelompok placebo dan eksperimental pada hari ke-3 dan 5 berdasarkan level nyeri JumlahUkuran (rerata±SD)Penyembuhan signifikan EIukuran=100% EIukuran=70-100%Penyembuhan tidak signifikan Eiukuran=30-70% Eiukuran=0-30% * dan ** : nilai P menunjukkan perbandingan penyembuhan signifikan antar kelompok pada hari ke-3 dan 5.