19
Mata Pelajaran : Penjas Anggota : Fauji Ajeng Kitza Valletta Kolen Linda Amelia Wijaya Melanita Lusiana Nining Ayu Aprillia

Penjas 'Pencak Silat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pencak silat

Citation preview

Mata Pelajaran : Penjas

Anggota :

Fauji AjengKitza Valletta KolenLinda Amelia WijayaMelanita LusianaNining Ayu Aprillia

Etimologi

Istilah silat dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia istilah yang digunakan adalah pencak silat. Istilah ini digunakan sejak 1948 untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia. Nama "pencak" digunakan di Jawa, sedangkan "silat" digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya dan Kalimantan. Dalam perkembangannya kini istilah "pencak" lebih mengedepankan unsur seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan "silat" adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

Pengertian Pencak Silat

Pencak silat adalah suatu metode bela diri yang diciptakan untuk mempertahankan diri dari bahaya yang dapat mengancam keselamatan dan kelangsungan hidup. Dalam kamus bahasa Indonesia, pencak silat diartika permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan kepandaian menangkis, menyerang dan membela diri dengan atau tanpa senjata. Ada juga yang mengatakan bahwa pencak silat adalah gerak bela diri tingkat tinggi yang disertai dengan perasaan sehingga penguasaan gerak efektif dan terkendali.

Istilah dalam Pencak Silat

Kuda-kuda: adalah posisi menapak kaki untuk memperkokoh posisi tubuh. Kuda-kuda yang kuat dan kokoh penting untuk mempertahankan posisi tubuh agar tidak mudah dijatuhkan. Kuda-kuda juga penting untuk menahan dorongan atau menjadi dasar titik tolak serangan (tendangan atau pukulan).

Sikap dan Gerak: Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.

Langkah: Ciri khas dari Silat adalah penggunaan langkah. Langkah ini penting di dalam permainan silat yang baik dan benar. Ada beberapa pola langkah yang dikenali, contohnya langkah tiga dan langkah empat.

Kembangan: adalah gerakan tangan dan sikap tubuh yang dilakukan sambil memperhatikan, mewaspadai gerak-gerik musuh, sekaligus mengintai celah pertahanan musuh. Kembangan utama biasanya dilakukan pada awal laga dan dapat bersifat mengantisipasi serangan atau mengelabui musuh. Seringkali gerakan kembangan silat menyerupai tarian atau dalam maenpo Sunda menyerupai ngibing (berjoget). Kembangan adalah salah satu bagian penilaian utama dalam seni pencak silat yang mengutamakan keindahan gerakan.

Buah: Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Secara tradisional istilah teknik ini dapat disamakan dengan buah. Pesilat biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

Jurus: pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan teknik-teknik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

Sapuan dan Guntingan: adalah salah satu jenis buah (teknik) menjatuhkan musuh dengan menyerang kuda-kuda musuh, yakni menendang dengan menyapu atau menjepit (menggunting) kaki musuh, sehingga musuh kehilangan keseimbangan dan jatuh.

Kuncian: adalah teknik untuk melumpuhkan lawan agar tidak berdaya, tidak dapat bergerak, atau untuk melucuti senjata musuh. Kuncian melibatkan gerakan menghindar, tipuan, dan gerakan cepat yang biasanya mengincar pergelangan tangan, lengan, leher, dagu, atau bahu musuh.

Senjata Keris: sebuah senjata tikam berbentuk pidau kecil, sering

dengan bilah bergelombang yang dibuat dengan melipat berbagai jenis logam bersama-sama dan kemudian cuci dalam asam.

Kujang: pisau khas Sunda Samping/Linso: selendang kain sutera dipakai sekitar pinggang

atau bahu, yang digunakan dalam penguncian teknik dan untuk pertahanan terhadap pisau.

Galah: tongkat yang terbuat dari kayu, baja atau bambu . Cindai: kain, biasanya dipakai sebagai sarung atau dibungkus

sebagai kepala gigi. Tradisional perempuan menutupi kepala mereka dengan kain yang dapat diubah menjadi cindai.

Tongkat/Toya: tongkat berjalan yang dibawa oleh orang tua, pengelana dan musafir.

Kipas: kipas lipat tradisional yang kerangkanya dapat terbuat dari kayu atau besi.

Kerambit/Kuku Machan: sebuah pisau berbentuk seperti cakar harimau yang bisa diselipkan di rambut perempuan.

Sabit/Clurit: sebuah sabit, biasa digunakan dalam pertanian, budidaya dan panen tanaman.

Sundang: sebuah ujung pedang ganda Bugis, sering berombak-berbilah

Rencong: belati Aceh yang sedikit melengkung Tumbuk Lada: belati kecil yang juga sedikit

melengkung mirip rencong, secara harfiah berarti "penghancur lada".

Gada: senjata tumpul yang terbuat dari baja. Tombak: lembing yang terbuat dari bambu, baja

atau kayu yang kadang-kadang memiliki bulu yang menempel di dekat pisau.

Parang/Golok: pedang pendek yang biasa digunakan dalam tugas sehari-hari seperti memotong saat menyisir hutan.

Trisula: tiga sula atau senjata bercabang tiga Chabang/Cabang: trisula bergagang pendek,

secara harfiah berarti "cabang".

Pencak Silat Sebagai Seni

Ciri khusus lainnya pencak silat adalah merupakan bagian dari kesenian. Di

daerah-daerah tertentu terdapat tetabuhan atau iringan musik yang khas dan juga

terdapat kaidah-kaidah gerak dan irama yang merupakan suatu pendalaman khusus.

Pencak silat sebagai seni harus menurut ketentuan keselarasan, keseimbangan,

keserasian antara wirama, wirasa, dan wiraga.

Pencak Silat sebagai Bela Diri

Pada dasarnya pencak silat adalah usaha pembelaan diri agar selamat dari serangan lawan. Dengan demikian, unsur gerakannya terdapat dua bagian, yaitu unsur untuk menyerang dan unsur untuk membela termasuk usaha menyelamatkan diri. Melalui latihan-latihan yang tekun, pesilat dapat memupuk dan meningkatkan kemampuan, ketangkasan, keterampilan, dan kekuatannya dalam melakukan serangan maupun pembelaan diri. Sesuai falsafah bangsa Indonesia, maka pesilat Indonesia lebih mengutamakan pembelaan diri dari pada menyerang. Oleh karena itu pencak silat disebut seni bela diri bukan seni menyerang.

Contoh Gambar Sikap tegak

Contoh Sikap kangkang

Contoh Sikap Kuda-Kuda

Sikap Jongkok

Sikap Duduk

Sikap Berbaring

Sikap Khusus

Tata tertib pencak silatSejalan dengan norma dan nilai budaya khususnya di Indonesia, terdapat beberapa peraturan yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan seksama ketika berlatih pencak silat, di antaranya sebagai berikut.

1.Upacara pembukaan latihan yang terdiri atas: a) Menyiapkan barisan;b) Berdoa dipimpin oleh pelatih;c) Pembacaan “Prasetya pesilat Indonesia"d) Penghormatan kepada pelatih, dipimpin oleh pemimpin

barisan.2.Pemanasan3.Latihan inti4.Pendinginan5.Upacara penutupan latihan diakhiri dengan penghormatan dan berjabat tangan.

Nilai Positif Pencak SilatBeberapa nilai positif yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:

Kesehatan dan kebugaran; Membangkitkan rasa percaya diri; Melatih ketahanan mental; Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi; Membina sportifitas dan jiwa ksatria; Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi.

Terimakasih