2
xvii EVALUASI PENUMPUKAN PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DI AKHIR TAHUN ANGGARAN PADA SATUAN KERJA INTISARI Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat saat ini masih saja terpusat pada semester 2, terutama pada bulan-bulan terakhir berlakunya anggaran. Dari tahun 2006 sampai dengan 2013, persentase pencairan anggaran pada semester 1 lebih kecil daripada persentase pencairan anggaran pada semester 2. Dengan rendahnya penyerapan belanja pemerintah pusat pada semester 1, maka untuk mengejar target penyerapan anggaran, pencairan anggaran belanja akan menumpuk pada semester 2 sampai dengan akhir tahun anggaran. Hal tersebut dapat berpotensi menimbulkan kualitas output yang kurang baik. Hal ini juga mengakibatkan beban kerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai institusi yang mengelola pencairan anggaran bertambah besar pada setiap akhir tahun anggaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan penumpukan pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran dan faktor- faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukan pada satuan kerja di wilayah bayar KPPN Purwokerto. Satuan kerja dipilih berdasarkan nominal Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yang terbesar dan yang terkecil serta berdasarkan jumlah kegiatan 2013 yang terbanyak dan yang paling sedikit. Informan penelitian ini adalah pejabat atau pegawai yang terlibat secara langsung dalam pengelola keuangan, seperti Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM), dan Bendahara Pengeluaran (BP). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis tematik. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan penumpukan pencairan anggaran belanja di akhir tahun pada satuan kerja di wilayah bayar KPPN Purwokerto. Faktor-faktor yang menyebabkan penumpukan pencairan anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun yaitu perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pengadaan barang/jasa, sumber daya manusia, dan regulasi pengelolaan anggaran. Faktor yang paling dominan adalah faktor perencanaan anggaran. Lebih lanjut, pencairan anggaran dikaitkan dengan institutional isomorphism theory dan menghasilkan kesimpulan bahwa penumpukan pencairan anggaran belanja di akhir tahun sebagian besar dipengaruhi oleh adanya coercive isomorphism dan normative isomorphism. Kata kunci: penumpukan, pencairan, anggaran belanja pemerintah pusat, institutional isomorphism theory, coercive isomorphism, normative isomorphism, analisis tematik.

Penumpukan Anggaran Abstract

Embed Size (px)

DESCRIPTION

EVALUASI PENUMPUKAN PENCAIRAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT DI AKHIR TAHUN ANGGARAN PADA SATUAN KERJAPenulis: SolikhinPembimbing: Prof. Dr. Abdul Halim, M.B.A., Akt.

Citation preview

Page 1: Penumpukan Anggaran Abstract

xvii

EVALUASI PENUMPUKAN PENCAIRAN ANGGARAN BELANJAPEMERINTAH PUSAT DI AKHIR TAHUN ANGGARAN

PADA SATUAN KERJA

INTISARI

Pola pencairan anggaran belanja pemerintah pusat saat ini masih saja terpusatpada semester 2, terutama pada bulan-bulan terakhir berlakunya anggaran. Daritahun 2006 sampai dengan 2013, persentase pencairan anggaran pada semester 1lebih kecil daripada persentase pencairan anggaran pada semester 2. Denganrendahnya penyerapan belanja pemerintah pusat pada semester 1, maka untukmengejar target penyerapan anggaran, pencairan anggaran belanja akan menumpukpada semester 2 sampai dengan akhir tahun anggaran. Hal tersebut dapat berpotensimenimbulkan kualitas output yang kurang baik. Hal ini juga mengakibatkan bebankerja Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) sebagai institusi yangmengelola pencairan anggaran bertambah besar pada setiap akhir tahun anggaran.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kecenderungan penumpukanpencairan anggaran belanja pemerintah pusat di akhir tahun anggaran dan faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang dilakukanpada satuan kerja di wilayah bayar KPPN Purwokerto. Satuan kerja dipilihberdasarkan nominal Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 yangterbesar dan yang terkecil serta berdasarkan jumlah kegiatan 2013 yang terbanyakdan yang paling sedikit. Informan penelitian ini adalah pejabat atau pegawai yangterlibat secara langsung dalam pengelola keuangan, seperti Kuasa PenggunaAnggaran (KPA), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Penanda TanganSurat Perintah Membayar (PPSPM), dan Bendahara Pengeluaran (BP). Data yangdiperoleh dianalisis menggunakan analisis tematik.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan penumpukanpencairan anggaran belanja di akhir tahun pada satuan kerja di wilayah bayar KPPNPurwokerto. Faktor-faktor yang menyebabkan penumpukan pencairan anggaranbelanja pemerintah pusat di akhir tahun yaitu perencanaan anggaran, pelaksanaananggaran, pengadaan barang/jasa, sumber daya manusia, dan regulasi pengelolaananggaran. Faktor yang paling dominan adalah faktor perencanaan anggaran. Lebihlanjut, pencairan anggaran dikaitkan dengan institutional isomorphism theory danmenghasilkan kesimpulan bahwa penumpukan pencairan anggaran belanja di akhirtahun sebagian besar dipengaruhi oleh adanya coercive isomorphism dan normativeisomorphism.

Kata kunci: penumpukan, pencairan, anggaran belanja pemerintah pusat,institutional isomorphism theory, coercive isomorphism, normative isomorphism,analisis tematik.

Page 2: Penumpukan Anggaran Abstract

xviii

EVALUATION OF BUILDUP DISBURSEMENT OFCENTRAL GOVERNMENT EXPENDITURE BUDGET

AT THE END OF FISCAL YEAR IN THE BUDGET USER UNITS

ABSTRACT

Disbursement pattern of central government expenditure budget still occursmost concentrated in second semester, especially in the last months of theenactment of the budget. From 2006 to 2013, percentage of first semesterexpenditure budget disbursement has been less than percentage of second semester.Due to the low budget absorption in semester 1, it needs to pursue the budgetdisbursement target, so that the disbursement will be cumulated in the end of budgetyear. This can potentially produce bad output quality. It also causes heavierworkload for national treasury service office (KPPN) as the institution whichmanages budget disbursement in the every last months of budget or fiscal year.

The purpose of this study is to identify the tendency of buildup disbursementof central government expenditure budget at the end of budget year and factors thatcan cause it. This study used qualitative method which was conducted in spendingunits within disbursement area of KPPN Purwokerto. Spending units chosen in thisstudy were according to the largest and the smallest amount of nominal of DIPA in2013 and also according to the most and the least activities in 2013. Informants ofthis study were the officials or employees who were directly involved in unitfinancial management, such as KPA, PPK, PPSPM, and BP. Collected data wereanalyzed using thematic analysis.

The result of data analysis shows that there was a tendency of buildupdisbursement of central government expenditure budget at the end of fiscal yearthat occurred in the spending units within disbursement area of KPPN Purwokerto.Factors which caused the buildup disbursement were budget planning, budgetexecution, procurement, human resources, and regulations. The main factor wasbudget planning. Furthermore, budget disbursement was then associated withinstitutional isomorphism theory and resulted the conclusion that the cumulativedisbursement of budget in the end of the fiscal year is mostly influenced by coerciveisomorphism and normative isomorphism.

Keywords: cumulative, disbursement, central government expenditure budget,institutional isomorphism theory, coercive isomorphism, normative isomorphism,thematic analysis.