76
PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN DAN MINERAL

Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PENYAKIT AKIBAT KEKURANGAN VITAMIN DAN MINERAL

Page 2: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PENDAHULUAN

Gambar 1. skema patomekanisme penyakit kekurangan gizi

FAKTOR LINGKUNGAN

KETIDAKCUKUPAN

FAKTOR MANUSIA

PERSEDIAAN/CADANGAN JARINGAN

KEMEROSOSTAN JARINGAN

MALNUTRISI DITANDAI DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DAN PERTUMBUHAN TERHAMBAT

PERUBAHAN BIOKIMIA

PERUBAHAN FUNGSI

PERUBAHAN ANATOMI

MALNUTRISI YANG DIPERIKSA MELALUI LAB

TAMPAK TANDA-TANDA KHAS

MUNCULNYA TANDATANDA KLASIK

Page 3: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

ANEMIA

DEFINISI : suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit di bawah nilai normal

Berdasarkan patogenesisnya dibagi menjadi :1. Anemia oleh karena kehilangan darah2. Anemia oleh karena kerusakan sel-sel darah

merah3. Anemia oleh karena gangguan produksi sel

darah merah

Page 4: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

ANEMIA

1. ANEMIA PASCA PERDARAHAN2. ANEMIA HEMOLITIK :

a. faktor intra sel : talasemia, hemoglobinopatib. Faktor ekstra sel : intoksikasi, infeksi, imunologis

3. ANEMIA DEFISIENSI (Fe, asam folat, B12, protein, piridoksin, eritropoetin, dsb)

4. ANEMIA APLASTIK

Page 5: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PREVALENSI DI INDONESIASKRT 1995 SKRT 2001

BALITA 0-5 TH 40,5 % 47 %WUS 39,5 % 40 %WANITA HAMIL 50,9 % 40,1 %ANAK USIA SEKOLAH DAN REMAJA

57,1 % 26,5 %

SUMBER : DEPKES RI 2005

Page 6: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tabel 1. Nilai Cut of point kategori anemia berdasarkan kelompok umur menurut WHO/UNICEF

KELOMPOK UMUR NILAI (g/dL)Usia 6 bln – 5 thn 11,0

Usia 5 – 11 thn 11,5Usia 12 – 13 thn 12,0Wanita dewasa 12,0Wanita hamil 11,0

Laki-laki 13,0

Page 7: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

ANEMIA OLEH KARENA DEFISIENSI BESI

Gambar 2. Model penyebab terjadinya anemis gizi besi (Prihananto, 2004)

Anemi defisiensi Fe

Asupan yang rendah Penyakit infeksi/non infeksi

Kebutuhan meningkat

Ketersediaan pangan kaya besi rendah

Biaya tinggi/tidak dapat akses

Tradisional, budaya, kebiasaaan

Pengasuhan ibu dan anak kurang

Sanitasi, air bersih, yankes dasar tidak memenuhi

Kehilangan darah, menstruasi

Wanita kontrasepsi, multiparity

Status besi ibu, berat lahir, ASI eksklusif

Kurang pendidikan, pengetahuan & keterampilan

Kurang pemberdayaan wanita & keluarga, kurang pemanfaatan sumber daya masyarakat

Krisis ekonomi, politik dan sosial

Page 8: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tahapan defisiensi besi

1. Tahap awal : kekurangan zat besi (iron depletion)

ferritin plasma < 120 ug/L, SI dan Hb normal2. Defisiensi zat besi tanpa anemia (normocytic

iron depletion erytrophoesis) SI dan saturasi transferrin menurun, FEP

meningkat, Hb 95%3. Anemia defisiensi besi Hb dan Ht menurun

Page 9: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Prevalensi anemia gizi besi di Indonesia tahun 2001

Ibu hamil•48,1 %

Anak balita dan wanita usia subur•27,9 %

Perkiraan jumlah penduduk yang terkena dan berisiko•100.286.688

Page 10: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tabel 3. Angka Kecukupan Gizi Besi yang dianjurkan untuk Indonesia, menurut Widya Karya Pangan dan Gizi tahun 1998

Kelompok Umur Angka kecukupan Besi (mg/hari)

Bayi 3 – 5 Balita 8 - 9 Anak sekolah 10Remaja laki-laki 14 - 17 Remaja perempuan 14 – 25Dewasa laki-laki 13 Dewasa perempuan 14 – 26 Ibu hamil + 20 dari dewasa

perempuan

Ibu menyusui + 2 dari dewasa perempuan

Page 11: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

ANEMIA GIZI

Wanita Usia Subur / Wanita Pra Hamilbebas anemia dan status besi cukup

Ibu Sehatbebas anemia bumil / bufas

Bayi Sehatlahir dari ibu sehat

Cukup Konsumsi Fe (hewani & nabati)Suplementasi TTD

Hamil > 20 thPenyuluhan

TTD & aneka ragam makanan

TTD & aneka ragam makanan

KIE

KIE

Page 12: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Anemia defisiensi zat besi ibu hamil

• WHO : prevalensi defisiensi besi pada ibu hamil ± 35 – 75% dan semakin meningkat seiring pertambahan usia kehamilan

• 40% kematian ibu hamil karena anemia o.k defisiensi besi dan perdarahan akut

Page 13: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

63.5%

50.9%

40.1%

1992 1995 2001

Gambar 3. Grafik prevalensi anemia pada bumil di Indonesia berdasarkan SKRT 1992-2001

Page 14: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Etiologi anemia defisiensi besi pada ibu hamil

a. Hipervolemia menyebabkan pengenceran darah

b. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma

c. Kurangnya zat besi dalam makanan (faktor enhancer dan inhibitor)

d. Kebutuhan zat besi meningkate. Gangguan pencernaan dan absorbsi

Page 15: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Nilai ambang batas Hb ibun hamil yang ditetapkan oleh WHO 1972

normal

• ≥ 11 g/dL

Anemia ringan

•8 – 11 g/dL

Anemia berat

•< 8 g/dL

Page 16: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PROGRAM PENANGGULANGAN

Upaya yang telah dilakukan DEPKES a.l:1. Pemberian tablet besi pada ibu hamil secara rutin

(minimal 90 tablet selama kehamilan)2. Penerbitan buku pedoman pemberian zat besi bagi

petugas dan poster-poster mengenai tablet besi dibagikan

3. Buku pedoman operasional penanggulangan anemia gizi bagi petugas

4. Perbaikan kemasan tablet Fe dengan membuat tablet salut 30 biji /bungkus

Page 17: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Cakupan distribusi tablet tambah darah pada ibu hamil 2001

Fe 1 : 67,49%Fe 3 : 63,08 %

Page 18: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pengobatan

• Penderita anemia defisiensi besi harus mengonsumsi 60-120 mg Fe/hari

• Wanita hamil dengan anemia tingkat ringan diberikan Fe dosis 60-120mg/hr, dosis berikutnya dikurangi menjadi 30 mg/hr ketika Hb atau Ht menjadi normal untuk usia kehamilannya

Page 19: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Fortifikasi Fe

• Definisi : upaya meningkatkan mutu gizi makanan dengan menambahkan pada makanan tersebut satu atau lebih zat gizi mikro tertentu

• SK Menkes no.632/MENKES/SK/VI/1998 : menetapkan peraturan Fortikasi tepung terigu

• Di USA, fortifikasi tepung terigu dengan Fe berkontribusi cukup tinggi terhadap asupan 19% dan 14% Fe

Page 20: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

KEKURANGAN VITAMIN A(KVA)

Page 21: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 22: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PENDAHULUAN

Vitamin A• Sumber vitamin A : sayur-sayuran, buah-

buahan, daging, hati, telur dsb.• Bentuk aktif vit. A : retinol, retinal, asam

retinoat.• Dalam bahan makanan umumnya berupa

provitamin A : karoten• Preformed vit. A (bentuk aktif Vit. A)

terdapat pada bahan makanan hewani

Page 23: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Fungsi Vitamin AMencakup 3 golongan besar :

1. fungsi dalam proses melihat2. fungsi dalam metabolisme umum3. fungsi dalam proses reproduksi

a. Fungsi dalam proses melihat• Vit. A berperan sebagai retinal yang

merupakan komponen dari zat penglihat rhodopsin.

Page 24: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Fungsi Vitamin A

Fungsi dalam metabolisme umum• Fungsi ini erat kaitannya dengan

metabolisme protein yaitu :- menjaga integritas epitel- pertumbuhan- permeabilitas membran- pertumbuhan gigi- produksi hormon steroid

Page 25: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Fungsi Vitamin Ac. Fungsi dalam proses reproduksi• Pada hewan coba : defisiensi vit. A dapat

memberikan dampak kemandulan baik pada jantan maupun betina

• Terjadi hambatan perkembangan sel-sel reproduksi yakni sel ootid tidak dapat berkembang menjadi ovum dan sel spermatid tidak dapat berkembang lebih jauh menjadi spermatozoa

• Fungsi vitamin A pada proses ini tidak dapat dipenuhi oleh asam retinoat

Page 26: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

• Metabolisme vit. Adi dalam saluran cerna, ester vitamin A dihidrolisa dengan bantuan enzim hydrolase dan retinol yang terbebas diserap dengan proses penyerapan aktif. Provitamin A diserap sambil diubah menjadi retinol dalam sel epitel usus dengan bantuan enzim 5,5’-dioksi hydrolase. untuk penyerapan karoten diperlukan empedu.

Page 27: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

• Kebutuhan Vit. Adinyatakan dalam Satuan Internasional Usia (SI/hari)- 6-12 bln 1200 - 1-3 th 1500- 4-6 th 1800- 7-9 th 2400

Pria Wanita10-12 th 3450 340013-dst 4000 3500

Wanita hamil 4000Wanita menyusui 6500

Page 28: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

TAHAPAN DEFISIENSI VITAMIN A

Deplesi vit. A berlangsung lama, dimulai dengan :1. habisnya persediaan vit A di hati, 2. menurunnya kadar vit A di plasmA3. terjadi disfungsi retina 4. akhirnya perubahan jaringan epitel.

Bila sudah terjadi kelainan mata:• kadar vit A serum sudah sangat rendah (<5 ug/100

ml) • kadar RBP < 20 ug/100 mlKEP : kadar vit A di hepar < 15 ug/gram jaringan hepar

Page 29: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PENENTUAN STATUS VITAMIN A

1. Secara Biokimia :Kurang vitamin A indikator yang digunakan : plasma vit A ≤ 10 ug/dl liver vitamin A ≤ 5 ug/dl2. Secara BiofisikDengan tes adaptasi gelap3. Secara Klinis dengan memeriksa dan

menemukan gejala dan tanda klinis

Page 30: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Kekurangan Vitamin A

• Disebut Xeropthalmia• Gejalanya terbagi 2:

1. keadaan yang reversibel (dapat sembuh)- buta senja (hemerolopia)- xerosis conjunctiva- xerosis kornea- bercak bitot

Page 31: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Kekurangan Vitamin A

b. Keadaan yang irreversibel (agak sulit sembuh)- ulserasi kornea- keratomalasia

Page 32: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 33: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 34: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 35: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi KVA1. XN : buta senja2. X1A: konjungtiva mengering3. X1B : bercak bitot dan konjungtiva mengering4. X2 : kornea mengering5. X3A : ulserasi kornea + kornea mengering6. X3B : keratomalasia7. XS : parut kornea8. XF : xerophtalmia fundus

Page 36: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi

• X1A – X2 : reversibel• X3A – seterusnya : irreversibel

Page 37: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Indikator Kesehatan Masyarakat

Kriteria kurang vitamin A sebagai masalahkesehatan masyarakat menurut IVACG :a. Bercak bitot dg konjungtiva mengering

> 0.50%b. Kornea mengering/ulserasi

kornea/keratomalasia > 0.01%c. Parut kornea >0.05% dari total yang

diperiksa

Page 38: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Indikator Kesehatan Masyarakat

KVA sebagai masalah masyarakat berdasarkan IVAACG tahun 2006 jika : prevalensi xeropthalmia >0,5%Prevalensi serum retinol <20 ug/dL sebesar

>15%

Page 39: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Prevalensi di Indonesia

• Tahun 2006 dari 10 propinsi yang disurvei menunjukkan prevalensi xeropthalmia 0,13%, serum retinol ,20ug/dL pada balita 14,6%

(sudah lebih baik jika dibandingkan tahun 1992 : 50% balita dengan serum retinol <20ug/dL)

Tahun 2006: 26.000 balita xeropthalmia2.920.000 balita dengan serum retinol < 20ug/dL

Page 40: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

PERILAKU

PENGETAHUAN

SIKAP

TINDAKAN

PENDIDIKAN

SOSIAL BUDAYA

EKONOMI

LINGKUNGAN

Page 41: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Faktor-faktor Risiko Defisiensi Vit A

1. Perilaku : pengetahuan, sikap, tindakan (yang dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi, sosial budaya, lingkungan)

2. Gangguan absorbsi vitamin A: penyakit infeksi saluran cerna

3. Alkoholisme

Page 42: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Suplementasi Vitamin A

Program Pemerintah memberikan kapsul vitamin A pada bayi-balita 6-59 bulan dan ibu Nifas pada bulan Pebruari dan September• Bayi 6-11 bulan dosis 100.000 IU• Balita dan ibu nifas dosis 200.000 IU

Page 43: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN IODIUM (GAKI)

Oleh:TRIAWANTI

BAGIAN BIOKIMIA/GIZI FK UNLAM

Page 44: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 45: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 46: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)

Dapat mengakibatkan :• Pembesaran kelenjar gondok• Pada ibu hamil : abortus, lahir mati, kelainan

bawaan pada bayi, kretinisme

Page 47: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

kretinisme

• Kretin : keadaan seseorang yang lahir di daerah endemik dan memiliki 2 atau lebih kelainan berikut

1. Perkembangan mental terhambat2. Pendengaran terganggu dan dapat menjadi tuli3. Perkembangan saraf motorik terhambat (jalan dg

langkah khas, mata juling, gangguan bicara, refleks fisiologis meningkat)

Page 48: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Page 49: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Kretinisme

• Istilah gondok endemik digunakan jika di suatu daerah ditemukan banyak penduduk yang mengalami pembesaran kelenjar gondok.

• Kretin endemik terdapat di daerah gondok endemik • Kelainan kretin terjadi pada waktu bayi dalam

kandungan atau tidak lama setelah dilahirkan, terdiri atas kerusakan pada saraf pusat dan hipotiroidisme.

Page 50: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Kretinisme• Kerusakan saraf pusat bermanifestasi dengan :a. Retardasi mentalb. Gangguan pendengaran sampai bisu tulic. Gangguan neuromotor, seperti gangguan bicara,

cara jalan dlld. Hipotiroidi dengan gejala :

-mixedema pada hipotiroidisme berat- tinggi badan kurang, cebol (stunted growth) dan osifikasi terlambat- pemeriksaan darah : kadar hormon tiroid rendah

Page 51: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tanda-tanda klinis GAKY

• Lakukan pemeriksaan secara inspeksi dan palpasi pada kelenjar gondok untuk menentukan derajat pembesarannya

• Dalam pemeriksaan perlu diperhatikan kondisi sbb :1. Cahaya cukup menerangi bagian leher yang

diperiksa2. Pada saat inspeksi posisi mata pemeriksa sejajar dg

leher orang yg diperiksa3. Palpasi jangan terlalu keras

Page 52: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Urutan pemeriksaan kelenjar gondok :

1. Orang yang diperiksa berdiri tegak atau duduk menghadap pemeriksa

2. Pemeriksa melakukan pengamatan pada leher bagian depan

3. Amatilah apakah ada pembesaran kelenjar gondok (termasuk tk II dan III)

4. Atau sampel disuruh menengadah dan menelan ludah. Tujuannya unutk mengetahui apakah yang ditemukan adalah kelenjar gondok atau bukan. Pada gerakan menelan, klj gondok akan ikut bergerak

Page 53: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Urutan pemeriksaan kelenjar gondok :

5. Pemeriksa berdiri di belakang sampel dan lakukan palpasi dengan cara meletakkan dua jari telunjuk dan dua jari tengahnya pd masing2 lobus kelenjar gondok. Kemudian lakukan palpasi dengan meraba menggunakan kedua jari telunjuk dan jari tengah tersebut

Page 54: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Urutan pemeriksaan kelenjar gondok :

6. Menentukan apakah orang tersebut menderita gondok atau tidak. Apabila salah satu atau kedua lobus lebih kecil dari ruas terakhir ibu jari orang yang diperiksa, berarti normal. Apabila salah satu atau kedua lobus ternyata lebih besar dari ruas terakhir ibu jari orang yang diperiksa maka orang tersebut menderita gondok

Page 55: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi

1. Grade 0 : normalInspeksi : tidak terlihatpalpasi : tidak teraba

2. Grade IA : Inspeksi : kelenjar gondok pada saat datar maupun tengadah maksimal tidak terlihatpalpasi : terasa lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita

Page 56: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi

3. Grade IBInspeksi : kelenjar gondok pada saat datar tidak terlihat, namun terlihat dengan tengadah maksimalpalpasi : terasa lebih besar dari grade IA

Page 57: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi

4. Grade IIInspeksi : terlihat pada posisi datarPalpasi : teraba lebih besar dari grade IB

5.Grade IIIInspeksi : dapat terlihat dari jarak 6 meter

Page 58: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Klasifikasi

• Penentuan prevalensi gondok endemik dengan rumus TGR (Total Goiter Rate) dan VGR (Visible Goiter Rate)

Grade (IA+IB+II+III)TGR = x 100%

banyaknya yg diperiksa

Page 59: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Grade (IB+II+III)VGR = x 100%

banyaknya yg diperiksa

Page 60: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pemeriksaan secara biokimia

analisis biokimia : kadar TSH dalam darah dan ekskresi yodium dalam urineTingkat keparahan gondok endemik karena defisiensi yodium diklasifikasikan menurut ekskresi yodium dalam urine :

Page 61: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pemeriksaansecara biokimia

• Tahap 1 : gondok endemik dengan rata-rata ekskresi iodium dalam urine > 50ug/g kreatinin. Pada keadaan ini suplai hormon tiroid cukup untuk perkembangan fisik dan mental yang normal

Page 62: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pemeriksaan secara biokimia

• Tahap 2 : gondok endemik dengan ekskresi yodium 25-50 ug/g kreatinin. Pada kondisi ini hormon tiroid mungkin tidak cukup, dapat terjadi risiko hipotiroidisme, tetapi belum sampai kretinisme

• Tahap 3 : ekskresi yodium < 25 ug/g kreatinin. Populasi memiliki risiko menderita kretinisme

Page 63: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

keparahan Gambaran klinis TGR(%) Rata-rata kadar urine (ug/L)

Prioritas koreksi

Goiter Hipotiroid kretin

Derajat 0 (normal)

0 0 0 <5,0 ≤100 -

Derajat I (ringan)

+ 0 0 5,0-19,9 50-99 Penting

Derajat II (sedang)

++ + 0 20,0-29,9 20-49 Segera

Derajat III (parah)

++ +++ ++ ≥30,0 <20 kritis

Tabel 1. Kriteria keparahan dan signifikansi masalah kesehatan GAKY

Page 64: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tabel 2. kriteria pemeriksaan keparahan GAKY

Prevalensi GAKY indikatorTotal goiter rate (%) Rata-rata kadar urine

(ug/L)

Normal < 5,0 ≤100

Ringan 5,0-19,9 50-99

Sedang 20,0-29,9 20-49

Berat ≥30,0 <20

Page 65: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pencegahan

Anjuran asupan iodium (dosis ug/hari)• 0-12 bulan 50• 1-6 tahun 90• 7-12 120• 12-dewasa 150• Ibu hamil 200• Menyusui 200

Page 66: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pencegahan

• Makanan laut kaya akan yodium sekitar 100ug/100 gram

• Untuk memenuhi kebutuhan yodium sebesar 150ug/hari dengan garam beryodium, anggaplah konsumsi garam tiap orang 10 g, maka kadar yodium dalam garam harus memenuhi kisaran 20-40 mg yodium, atau 34-66 mg kalium yodida/kg

• Jika garam beryodium tidak tersedia, berikan kapsul minyak beryodium setiap 3,6 atau 12 bulan; atau suntikan ke dalam otot setiap 2 tahun

Page 67: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pencegahan

• Beberapa bahan makanan yang mengandung zat goitrogenik (zat yang dapat menimbulkan pembesaran kelenjar gondok) a.l:Ubi kayu, ubi jalar, maizena, rebung, buncis dan padiZat goitrogenik ini diturunkan dari cyanogenic glycosides yang berpotensi melepaskan sejumlah sianida melalui proses hidrolisis

Page 68: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Tabel 3. Kandungan yodium dalam makanan

Jenis makanan Keadaan segar (ug/gram)

Keadaan kering (ug/gram)

Ikan air tawar 17-40 68-194Ikan air laut 163-3180 471-4591Kerang 308-1300 1292-4987Daging hewan 27-97 -Susu 35-56 -Telur 93 -Serealia biji 22-72 34-92Buah 10-29 62-277Tumbuhan polong 23-36 223-245Sayuran 12-201 204-1636

Page 69: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pencegahan

• Kandungan yodium dalam bahan pangan dan diet yodium total dipengaruhi oleh keadaan geokimiawi, tanah, dan budaya, proses memasak

• Proses penggorengan akan mengurangi kadar yodium sebanyak 20%, penggilingan 23% dan perebusan 58%

Page 70: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pengobatan

1. Garam beryodiumFaktor yang mempengaruhi kadar yodium dalam garam: suhu panas, paparan sinar matahari, proses pemasakan, proses penyimpananPenyimpanan selama 6 bulan akan terjadi penyusutan 3-21%.Lama penyimpanan : dalam kemasan plastik pada suhu 25-27°C, kelembaban nisbi 70-80% tahan 6 bulan

Page 71: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pengobatan

2. Suplementasi yodium pada hewan yang dikonsumsiPemberian suplemen pada sapi akan meningkatkan kadar iodium dalam air susu dan daging sehingga mampu menjadi media pembawa yodium bagi manusia

Page 72: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Pengobatan

3. Suntikan minyak beriodiumDitujukan untuk daerah endemis berat. Sejak tahun 1992 diganti dengan kapsul beriodium dosis suntikan 1 cc mengandung 480 mg iodium

4. Kapsul minyak beriodium

Page 73: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Intervensi berdasarkan derajat keparahan atau keendemisan GAKY

Derajat ringan:• Prevalensi pada anak sekolah 5-20%, kadar

yodium urine 3,5-5,0 ug/dL• Dikoreksi dengan pemberian garam

beryodium sebanyak 10-25 mg/kg

Page 74: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Intervensi berdasarkan derajat keparahan atau keendemisan GAKY

Derajat sedang:• Prevalensi pada anak sekolah 30%, kadar

yodium urine 2,0-3,5 ug/dL• Dikoreksi dengn garam beryodium sebanyak

25-40 mg/kg, dengan catatan garam tersebut dapat diproduksi dan disebar secara efektif

Page 75: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Intervensi berdasarkan derajat keparahan atau keendemisan GAKY

Derajat berat:• Prevalensi pada anak sekolah >30%, kadar

yodium urine < 2,0 ug/dL, kretin endemis 1-10%

• Dikoreksi dengn minyak beryodium secara oral maupun suntikan. Dosis oral diberikan setiap 3, 6 dan 12 bulan. Suntikan tiap 2 tahun

Page 76: Penyakit Akibat Kekurangan Vitamin Dan Mineral

Sekian terimakasih

WASSALAM