PENYAKIT PARU

  • Upload
    nhindya

  • View
    57

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisioterapi

Citation preview

PENYAKIT PARU

PENYAKIT PARUPATOLOGI KHUSUSAKADEMI FISIOTERAPI UKIIdentifikasi fungsi anatomis dari setiap struktur pernapasan volume ekspirasi pernapasan

1

PENYAKIT PARUOBSTRUKTIFObstruksi saluran pernapasan, baik oleh peningkatan retensi sekresi pernapasan, penyempitan dan obstruksi jalan napas atau deteriorasi struktur alveoliTdd bronchitis kronis, emfisema, asma, cystic fibrosis dan bronchiectasisUmumnya disebut PPOKRESTRIKTIFRestriksi kemampuan paru untuk mengembang sempurna, baik akibat gangguan intra atau ekstra pulmonalTdd pneumonia dan atelektasis

KARAKTERISTIK UMUMOBSTRUKTIFPasien menunjukkan resistensi aliran napas yang persisten, menyebabkan gangguan ekspirasiKapasitas vital menurunToleransi latihan menurunRESTRIKTIFGangguan inspirasi, umumnya tidak dapat bernapas dalamTakipneaBatuk inefektifMenurunnya mobilitas thoraksDeviasi posturalKelemahan dan kelelahanVolume tidal, inspirasi, kapasitas vital dan total menurunBRONCHITIS KRONISInflamasi bronchi yang menyebabkan iritasi dan batuk produktif selama 3 bulan, dan berulang selama 2 tahunUmumnya terjadi pada perokok berat

BRONCHITIS KRONISPeningkatan pada jumlah sel goblet penghasil mukus pada cabang bronchialPenurunan jumlah dan kinerja sel epitel bersilia yang memobilisasi sekresiPenyempitan jalan napas akibat inflamasi kronis pada cabang bronchial

BRONCHITIS KRONISCyanosis akibat hipoksemiaPemendekan napasKelebihan berat badanBloated karena venous statis

EMFISEMAInflamasi kronis, penyempitan, penebalan dan destruksi dari bronchioli dan alveoliSaluran napas tersebut mengalami parut, distorsi dan alveoli kehilangan daya elastic recoilnya, lalu melemah dan rupturAkibatnya, pasien mengalami kesulitan ekspirasi dan udara terjebak di paruSetelah beberapa tahun, bronkhitis kronis dan emfisema dapat menimbulkan PJK dan kematianEMFISEMAOverinflasi paru dan formasi kantung udara dikenali sebagai bullae, sehingga terjadi peningkatan ruang udara di paruDestruksi jaringan paru dan hilangnya area efektif pertukaran gas terjadi

EMFISEMAPasien nampak bersemu merah dan kurusPostur abnormal-forward head, rounded, bahu elevasiClubbing fingerHipertrofi otot bantu pernapasan dan berkurangnya diaphragmatic breathing selama inspirasiMelakukan pursed lip breathing saat ekspirasiBarrel chestASMAHipersensitifitas bronkus dan trakea dan menyebabkan kesulitan respirasi akibat bronkospasme dan peningkatan produksi mukus yang bersifat reversibleSerangan asma menimbulkan pemendekan napas saat terpapar alergen, sehingga menimbulkan suara mengiASMAPaparan alergen menimbulkan spasme pada otot halus cabang bronchialInflamasi pada kelenjar mukosa cabang trachobranchial dan hipersekresi mukusPada jangka panjang dapat menyebabkan emfisema

BRONCHIECTASISDilatasi pada bronchioli ukuran sedang, umumnya pada cabang ke 4-9 disertai infeksi berulangMenimbulkan infeksi pada bronhiole yg terobstruksi, batuk produktif disertai sputum purulen dan hemoptysisBila terjadi infeksi lobus paru terlokalisasi, akan disarankan lobektomiBRONCHIECTASIS

CYSTIC FIBROSISPenyakit genetis (autosomal resesif) yang menimbulkan malfungsi kelenjar eksokrin, menimbulkan sekresi abnormal pada tubuhDikarakteristikkan dengan sangat tingginya konsentrasi sodium pada keringat, penyakit difusi paru dan malfungsi pankreas

PNEUMONIAInflamasi pada paru yang dikarakteristikkan dengan konsolidasi dan eksudasi dan disebabkan infeksi bakterial dan viralTdd dari bronchopneumonia, pneumonia lobar akut, pneumonia segmental

ATELEKTASISRestriksi paru berupa kolaps pada lobus atau segmen lobus akibat peningkatan tekanan pada paruTerdiri dariAtelektasis obstruktif Atelektasis non obstruktif efusi pleura atau tumorPost operative ateleltasis