Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Penyembuhan Ulser dengan Pemaparan Ekstrak Etanol Kelopak
Bunga Rosella Teridentifikasi 3.75%
Yan Lewis, Daniel Putra, Agoeng Tjahajani, Dewi Fatma Suniarti
Corresponding address : Departemen Biologi Oral, Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia. Jalan Salemba Raya No. 4 Jakarta Pusat 10430, Indonesia.
Telepon: (021) 31906289, Fax: (021) 31906289
Email: [email protected] (Yan Lewis)
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
2
Abstract
Ulcers are often found in oral mucosa. Roselle was reported affect wound healing. To
analyze the effectiveness of identified ethanol extract of roselle calyx 3.75%. Adult male
rats were observed for 3 days, their weighed and body temperature were measured.
Ulcers were made by punch biopsy. Every day the roselle was applied to ulcer. The
ulcers (macroscopic) were observed on 1st, 3rd, 7th, and 14th days. Rats were sacrificed,
specimens were made and microscopic slides were scored. The effectiveness of identified
ethanol extract of roselle calyx 3.75% on wound healing lower than positive control.
Keywords : Healing, roselle, ulcer
Abstrak
Ulser sering ditemukan di mukosa mulut. Rosella dilaporkan berperan dalam
penyembuhan ulser. Untuk menganalisis efektivitas dari ekstrak etanol kelopak bunga
rosella teridentifikasi 3.75%. Tikus jantan dewasa diobservasi selama 3 hari, berat badan
dan suhu tubuh diukur. Ulser dibuat menggunakan punch biopsi. Setiap hari rosella
diaplikasikan pada ulser. Ulser (makroskopik) diobservasi pada hari ke 1, 3, 7, dan 14.
Tikus dikorbankan, kemudian spesimen dibuat dan dilakukan skoring pada sediaan
mikroskopik. Efektivitas ekstrak etanol kelopak bunga rosella teridentifikasi 3.75%
dalam penyembuhan ulser lebih rendah dibandingkan kontrol positif.
Keywords : Penyembuhan, rosella, ulser
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
3
PENDAHULUAN
Negara Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya hayati kedua
terbesar di dunia. Sumber daya hayati tersebut tersebar dari Sabang hingga Merauke dan
terdapat lebih kurang 30.000 jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di Indonesia. Lebih
kurang 7.500 jenis diantaranya termasuk tanaman berkhasiat obat, lebih dari 1.800 jenis
tanaman telah teridentifikasi dari beberapa hutan, namun hingga saat ini pemanfaatannya
belum optimal. Jumlah tanaman obat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat adalah
sekitar 1.000 – 1.200 jenis, dan yang digunakan secara rutin dalam industri obat
tradisional sekitar 300 jenis. Pada beberapa tahun terakhir ini, minat akan produk
makanan maupun obat-obatan berbasis bahan baku alami semakin meningkat.(1)
Data dari BPOM menyatakan bahwa sejak tahun 2003 sudah ada sekitar sembilan
tanaman obat siap menjadi fitofarmaka. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan
uji klinik, serta bahan baku dan produk jadinya telah teridentifikasi. Tahap yang dilalui
oleh suatu bahan obat menjadi fitofarmaka cukup panjang, melewati diantaranya uji
toksisitas, uji eksperimental pada hewan, serta uji klinik pada manusia sehat dan manusia
dengan penyakit terkait. Namun sampai saat ini baru terdapat lima jenis tanaman yang
masuk kategori fitofarmaka.(2)
Salah satu tanaman herbal yang telah dilaporkan berkhasiat adalah Rosella dengan
nama latin Hibiscus sabdariffa L. Rosella dilaporkan memiliki kandungan, seperti
vitamin C dan anthocyanin, yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Beberapa
khasiat rosella yang lain seperti antihipertensi, diuretik, anti inflamasi telah dilaporkan.
Ekstrak rosella telah melalui berbagai uji parameter ekstrak untuk menuju obat herbal
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
4
terstandar, namun dalam pengembangannya masih memerlukan tahapan uji khasiat secara
in vivo.(3,4)
Obat herbal terstandar membutuhkan bukti ilmiah berupa penelitian preklinik
seperti standar kandungan, standar pembuatan ekstrak, standar pembuatan yang higienis,
serta uji toksisitas akut dan kronis. Penelitian yang diadakan oleh Suwandi (2012)
menunjukkan bahwa rosella telah melewati beberapa tahapan preklinik yaitu parameter
nonspesifik ekstrak etanol kelopak bunga rosella yaitu susut pengeringan sebesar 22.2%,
bobot jenis 0.9036g/mL, kadar air 8.03%, kadar abu 8.13%. Parameter spesifik ekstrak
etanol kelopak bunga rosella (parameter organoleptik) yaitu bentuk pasta kental dengan
warna hitam, rasa asam dengan pH 5.2, dan bau manis. Keamanannya telah diteliti
berdasarkan uji toksisitas jangka pendek (toksisitas akut) selama 14 hari dan jangka
panjang (toksisitas subkronis) selama 30 hari. Hasil uji toksisitas akut adalah aman
dengan LD50>15gr/kg. Hasil uji toksisitas subkronis adalah aman dengan NOEL
1,25g/kgBB. Selain itu, ekstrak etanol kelopak bunga rosella 0.78% telah dibuktikan
memiliki efek antibakteri terhadap bakteri S. Sanguinis secara in vitro.(5)
Ulser traumatik dapat terjadi di bagian mana saja dalam rongga mulut. Bagian
yang paling sering mengalami trauma adalah pada tepi lidah dan mukosa labial. Rasa
nyeri yang timbul akibat trauma menyebabkan rasa tidak nyaman sehingga penderita
akan mencari pengobatan untuk mempercepat penyembuhan dan menghilangkan nyeri.
Penyebab ulser traumatik dapat berupa faktor fisik, khemis, maupun thermis. Contoh
faktor fisik adalah tergigit saat makan ataupun berbicara. Contoh faktor khemis adalah
kontak mukosa mulut dengan obat aspirin dalam jangka waktu yang lama. Contoh faktor
thermis adalah makanan maupun minuman yang panas.(6,7)
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
5
Secara makroskopis, ulser terlihat berbentuk ovoid berwarna putih kekuningan
dan dikelilingi oleh tepi berwarna kemerahan. Secara mikroskopis, ulser menunjukkan
kerusakan permukaan epitel, sebukan sel radang, serta dilatasi pembuluh darah.(8)
Fase penyembuhan ulser traumatik meliputi 4 fase yaitu 1) hemostasis; 2)
inflamasi; 3) proliferasi; 4) maturasi. 1) Fase hemostasis langsung terjadi setelah terjadi
ulser, pembuluh darah akan mengalami vasokonstriksi dan platelet menempel pada
daerah sekitar ulser untuk membentuk bekuan darah. 2) Fase inflamasi terjadi pada hari
ke 1-4 setelah terjadinya ulser. Fase ini diawali dengan kemunculan sel lekosit
polymorphonuclear (PMN) setelah 6-8 jam dan menurun pada hari ke-3. Selanjutnya, sel
monosit hadir dan berdiferensiasi menjadi makrofag, yang mengeluarkan fibroblast
growth factor untuk memicu migrasi dan proliferasi fibroblas, serta vascular endothelial
growth factor untuk memicu migrasi dan proliferasi sel endotel yang berperan dalam
angiogenesis (pembentukan pembuluh darah baru). 3) Pada fase proliferasi terjadi pada
hari ke 4-14, fibroblas akan muncul dan jumlahnya memuncak pada 7-10 hari. Fibroblas
bertanggung jawab membentuk komponen jaringan ikat yaitu glikosaminoglikan serta
menghasilkan kolagen yang akan dideposit pada jaringan ikat. Pada fase ini, juga terjadi
angiogenesis. 4) Fase remodeling terjadi pada hari ke-14 hingga 2 tahun. Kolagen akan
mengalami degradasi dan kemudian digantikan dengan kolagen yang baru dalam pola
yang lebih teratur. Kolagen ini juga akan berikatan silang antar molekul dalam jaringan
ikat tersebut sehingga akan meningkatkan gaya tarik-menarik pada tepi ulser.(9)
Ulser traumatik dapat sembuh dengan menghilangkan penyebabnya. Ulser pada
mukosa mulut disebut self-limiting disease sebab ulser dapat sembuh sendiri dalam waktu
10-14 hari. Untuk terapi suportif digunakan obat sintetis, tanaman obat, dan bahan alam.
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
6
Obat sintetis berupa ointment misalnya Triamcinolone Acetonide (TA), obat kumur
misalnya natrium bikarbonat dalam air, povidone iodine, chlorhexidine, atau
benzydamine. Tanaman obat misalnya aloe vera dan rosella. Bahan alam misalnya
madu.(6,7,10,11)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas ekstrak etanol kelopak
bunga rosella teridentifikasi 3.75% terhadap proses penyembuhan ulser mukosa mulut
tikus.
METODE PENELITIAN
Penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan 36 ekor tikus yang
terbagi ke dalam 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif (saline 0.9%),
kelompok kontrol positif (Triamcinolone acetonide 0.1%), dan kelompok perlakuan
(ekstrak etanol kelopak bunga rosella 3.75%). Masing-masing kelompok akan
diobservasi secara makroskopis (diameter ulser, pembengkakan di sekitar ulser, dan
kemerahan di sekitar ulser) serta secara mikroskopis (skor radang Eda dan Fukuyama)
pada 1, 3, 7, dan 14 hari.
Pembuatan ulser pada bagian mukosa labial tikus menggunakan punch biopsy 4
mm. Pada kelompok saline, dengan menggunakan pipet tetes akan diteteskan 0,1 mL
larutan saline 0.9% sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore). Pada kelompok ekstrak
rosella, dengan menggunakan pipet tetes akan diteteskan 0,1 mL ekstrak rosella 3.75%
sebanyak 2 kali sehari (pagi dan sore). Pada kelompok TA, dengan menggunakan cotton
bud akan dioleskan TA 0.1% sebanyak 1 kali sehari (siang).
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
7
Pada hari ke 2, 4, 8, dan 15 tikus akan dikorbankan kemudian daerah sekitar ulser
pada mukosa labial tikus dipotong, difiksasi dengan PFA, dan dilakukan skoring pada
sediaan mikroskopis.
Data hasil skoring sediaan mikroskopis dianalisis dengan uji normalitas Saphiro-
Wilk. Data hasil skoring tidak berdistribusi normal sehingga diuji dengan uji non-
parametrik Kruskal-Wallis. Uji statistik yang dilakukan memiliki tingkat signifikansi
0.05.
HASIL PENELITIAN
Selisih diameter ulser pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada Gambar.
1. Skor radang pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada Gambar. 2 sampai
Gambar. 5. Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis, hasilnya
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan bermakna pada setiap pemaparan.
DISKUSI
Tabel 5.1, 5.2, 5.3 pada hari ke-1, semua kelompok menunjukkan pembengkakan
dan kemerahan yang positif. Hal ini diduga karena vasodilatasi pembuluh darah sehingga
jumlah eritrosit meningkat dan memberi tampakan kemerahan, serta pembengkakan
terjadi akibat peningkatan jumlah netrofil dan monosit pada daerah ulser sebagai respon
tubuh untuk eliminasi benda asing. Hal ini didukung pada penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa pembengkakan dan kemerahan merupakan tanda inflamasi yang
terjadi sebagai akibat respon sistem imun karena adanya luka (injury) ataupun infeksi.(12)
Pada hari ke-3, kelompok saline menunjukkan pembengkakan dan kemerahan yang
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
8
positif. Hal ini diduga karena pada penyembuhan ulser yang normal, pada hari ke-3
kondisi ulser berada pada fase inflamasi. Hal ini didukung pada penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa fase inflamasi mencapai puncaknya pada hari ke-3 setelah terjadinya
ulser sehingga masih terdapat pembengkakan dan kemerahan.(8) Pada kelompok TA
menunjukkan pembengkakan yang negatif dan kemerahan yang positif. Hal ini diduga
karena TA merupakan kortikosteroid yang memiliki efek antiinflamasi. Hal ini didukung
pada penelitian terdahulu yang menunjukkan pemaparan TA selama 3 hari dapat
mengurangi inflamasi.(13) Kelompok ekstrak rosella 3.75% juga menunjukkan
pembengkakan negatif dan kemerahan positif. Hal ini diduga karena efek anthocyanin
sebagai antiinflamasi yang terkandung dalam rosella. Hal ini didukung pada penelitian
terdahulu yang menyatakan bahwa anthocyanin memiliki efek anti inflamasi dengan cara
inhibisi COX-2 yang berperan pada proses inflamasi.(14) Pada hari ke-7 hingga hari ke-14,
semua kelompok menunjukkan pembengkakan dan kemerahan yang negatif. Hal ini
diduga karena ulser traumatik merupakan self-limitting disease yang dapat sembuh dalam
waktu 10-14 hari. Hal ini didukung oleh peneliti terdahulu yang menyatakan bahwa
model ulser pulih pada hari ke-20 setelah pembuatan model ulser.(8)
Gambar 5.1, pada perlakuan 3 hari, selisih diameter ulser pada kelompok saline
adalah 0.33 mm, pada kelompok TA adalah 1.1 mm, dan pada kelompok ekstrak rosella
3.75% adalah 0.87 mm. Hal ini diduga karena pada hari ke-3 kondisi ulser masih dalam
fase inflamasi. Hal ini didukung oleh penulis terdahulu yang menyatakan bahwa fase
inflamasi berlangsung pada hari ke 1-4 setelah terjadinya ulser.(9) Pada perlakuan 7 hari,
selisih diameter pada kelompok saline adalah 1.7 mm, pada kelompok TA adalah 1.93
mm dan pada kelompok ekstrak rosella 3.75% adalah 2 mm. Hal ini diduga karena pada
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
9
hari ke-7, kondisi ulser memasuki fase proliferasi. Hal ini didukung oleh penulis
sebelumnya yang menyatakan bahwa fase proliferasi dimulai pada hari ke-4 hingga ke-
14.(9) Pada perlakuan 14 hari, selisih diameter pada semua kelompok hampir mendekati
diameter ulser awal yaitu 4 mm. Hal ini diduga karena hari ke-14 kondisi ulser memasuki
fase remodeling. Hal ini didukung oleh penulis sebelumnya yang menyatakan bahwa fase
remodeling dimulai pada hari ke-14 hingga 2 tahun.(9)
Gambar 5.2, pada hari ke-1, tampak semua kelompok menunjukkan skor radang
4. Hal ini diduga karena pemaparan saline, TA, dan ekstrak rosella 3.75% belum
berpengaruh terhadap pemulihan ulser. Hal ini didukung pada penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa gambaran mikroskopis model ulser pada hari ke-1 dan ke-2
menunjukkan infiltrasi sel radang yang padat, pelebaran pembuluh darah serta adanya
erosi lapisan epitel.(8)
Pada gambar 5.3, pada kelompok saline terlihat satu ekor tikus menunjukkan skor
radang 4, dua ekor menunjukkan skor radang 3. Pada kelompok TA terlihat satu ekor
tikus menunjukkan skor radang 4, dua ekor menunjukkan skor radang 3. Hal ini diduga
karena pada 2 ekor tikus mengalami gangguan asupan nutrisi. Hal ini didukung oleh
penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa asupan nutrisi yang memadai diperlukan
agar proses pemulihan ulser dapat berlangsung dengan baik.(15)
Gambar 5.4, pada kelompok saline menunjukkan skor radang 3. Pada kelompok
TA, satu ekor tikus menunjukkan skor radang 3 dan dua ekor tikus menunjukkan skor
radang 2. Pada kelompok ekstrak rosella 3.75%, satu ekor tikus menunjukkan skor
radang 2, dua ekor tikus menunjukkan skor radang 3. Hal ini diduga karena TA
merupakan kortikosteroid yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Hal ini didukung oleh
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
10
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa TA berkhasiat sebagai antiinflamasi.(16)
Selain itu, diduga ekstrak rosella mengandung anthocyanin dan vitamin C. Hal ini
didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ekstrak rosella
mengandung anthocyanin dan vitamin C yang berkhasiat sebagai inflamasi, antioksidan,
dan kofaktor pembentukan kolagen.(17,18)
Gambar 5.5, pada kelompok saline menunjukkan skor radang 3. Pada kelompok
TA, satu ekor tikus menunjukkan skor radang 2, dua ekor tikus menunjukkan skor radang
1. Pada kelompok ekstrak rosella 3.75% menunjukkan skor radang 2. Hal ini diduga
karena TA merupakan kortikosteroid yang berfungsi sebagai antiinflamasi. Hal ini
didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa TA berkhasiat sebagai
antiinflamasi.(16) Selain itu, diduga ekstrak rosella mengandung anthocyanin dan vitamin
C. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa ekstrak rosella
mengandung anthocyanin dan vitamin C yang berkhasiat sebagai inflamasi, antioksidan,
dan kofaktor pembentukan kolagen.(17,18)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak kelopak bunga rosella
3.75% kurang efektif dalam mempercepat penyembuhan luka.
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
11
SARAN
Jika ingin dilakukan penelitian lebih lanjut, sebaiknya menggunakan ekstrak rosella
dengan konsentrasi yang lebih tinggi serta perlu dilakukan penelitian farmasi untuk
pengembangan sediaan ekstrak etanol kelopak bunga rosella dalam bentuk sediaan oral
untuk terapi ulser.
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kebun Tanaman Obat Badan POM RI. Jakarta:
Badan POM RI. p.1.
2. Oktora M. Fitofarmaka Indonesia. [Online]. Tersedia:
http://apotekerbercerita.wordpress.com/2011/06/07/fitofarmaka-indonesia-apa-saja-ya/
(Diakses tanggal 18 April 2013)
3. Wijayanti P. Budidaya Tanaman Obat Rosella Merah (Hibiscus sabdariffa L.) dan
Pemanfaatan Senyawa Metabolis Sekundernya di PT. Temu Kencono, Semarang.
Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta. 2010. p.15
4. Manfaat Bunga Rosella Mampu Obati Penyakit Gusi. Tersedia:
http://massaidi.blogspot.com/2012/07/manfaat-bunga-rosela-mampu-obati.html
(Diakses tanggal 18 April 2003)
5. Suwandi T. Pengembangan Potensi Antibakteri Kelopak Bunga Hibiscus sabdariffa L.
(Rosella) Terhadap Strectococcus sanguinis Penginduksi Gingivitis Menuju Obat
Herbal Terstandar. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. 2012. p.107-109;
111-114; 127.
6. Jordan RCK, Lewis MAO. A Colour Handbook Oral Medicine. London: Manson
Publishing; 2004. p.22-23.
7. Cunnungham SJ. Ulcerative Lesions of the Oral Cavity. Tersedia:
http://www.utmb.edu/otoref/grnds/Ulcer-oral-021016/Ulcer-oral-021016.htm (Diakses
tanggal 10 Oktober 2013)
8. Cavalcante GM, et al. Experimental Model of Traumatic Ulcer in the Cheek Mucosa
of Rats. Acta Cir.Bras. 2011;26(3).
9. Fonseca RJ. Oral and Maxillofacial Trauma Volume 1. 4th ed. Michigan: Elsevier
Saunders; 2005. p.13-31.
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
13
10. WebMD. Triamcinolone Acetonide Dent. [Online].
http://www.webmd.com/drugs/drug-75280-
triamcinolone+acetonide+Dent.aspx?drugid=75280&drugname=triamcinolone+aceton
ide+Dent (Diakses tanggal 12 Desember 2013)
11. Al-Waili N, Salom K, Al-Ghamdi AA. Honey for wound healing, ulcers, and burns;
data suporting its use in clinical practice. The Scientific World Journal. 2011;11:766-
87.
12. Punchard NA, Whelan CJ, Adcock I. The Journal of Inflammation. J Inflamm.
2004;1:1-2.
13. Yang JH, Kim DK, Kim TY, Kim GY, Shin SC. Anti-inflammatory effects by
transdermal application of triamcinolone acetonide gel using phonophoresis in rats. Int
J Pharm. 2005;302(1-2):39-46.
14. Miguel MG. Anthocyanins: Antioxidant and/or anti-inflammatory activities. J App
Pharm Sci. 2011;1(6):07-15.
15. Burns JL, Mancoll JS, Phillips LG. Impairments to wound healing. Clin Plastic Surg.
2003;30:47-56.
16. Dailymed. Triamcinolone Acetonide. [Online].
http://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/lookup.cfm?setid=dec1337a-0ff1-44c0-9f7c-
7e5ef18d6fbd
17. Borissova P, Valcheva S, Belcheva A. Anti-inflammatory effects of flavonoids in the
natural juice from Aronia melanocarpa, rutin, and rutin-magnesium complex on an
experimental model of inflammation induced by histamine and serotonin. Acta Physiol
Pharmacol Bulg. 1994;20(1):25-30.
18. Builders PF, Kabele-Toge B, Builders M, Chindo BA, Anwunobi PA, Isimi YC.
Wound healing potential of formulated extract from hibiscus sabdariffa calyx. Indian J
Pharm Sci. 2013;75(1):45-52.
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
14
Tabel 1. Pembengkakan dan Kemerahan sekitar Ulser pada Tikus 1
Ket; +: Ada - : Tidak ada
Tabel 2. Pembengkakan dan Kemerahan sekitar Ulser
pada Tikus 2
Ket; +: Ada - : Tidak ada
Tikus 1 1 Hari 3 Hari 7 Hari 14
Hari B M B M B M B M
Saline 1 TA 1 3,75 1
+ + +
+ + +
Saline 3 TA 3 3,75 3
+ + +
+ + +
- + -
+ + -
Saline 7 TA 7 3,75 7
+ + +
+ + +
+ - -
+ + +
- - -
- - -
Saline 14 TA 14 3,75 14
+ + +
+ + +
+ + -
+ + +
- - -
- - -
- - -
- - -
Tikus 2 1 Hari 3 Hari 7 Hari 14
Hari B M B M B M B M
Saline 1 TA 1 3,75 1
+ + +
+ + +
Saline 3 TA 3 3,75 3
+ + +
+ + +
+ + -
+ + +
Saline 7 TA 7 3,75 7
+ + +
+ + +
+ - +
+ - +
- - -
- - -
Saline 14 TA 14 3,75 14
+ + +
+ + +
+ - -
+ - +
- - -
- - -
- - -
- - -
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
15
Tabel 3. Pembengkakan dan Kemerahan sekitar Ulser pada Tikus 3
Ket; +: Ada - : Tidak ada
Gambar 1. Selisih Diameter (mm) pada Hari 3, 7, dan 14
0.33
1.7
3.91
1.1
1.93
3.77
0.87
2
3.7
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
3 Hari 7 Hari 14 Hari
Diameter (m
m)
Durasi Pemaparan
Saline
TA
Ekstrak Rosella 3.75%
Tikus 3 1 Hari 3 Hari 7 Hari 14 Hari
B M B M B M B M Saline 1
TA 1 3,75 1
+ + +
+ + +
Saline 3 TA 3 3,75 3
+ + +
+ + +
+ + -
+ + +
Saline 7 TA 7 3,75 7
+ + +
+ + +
+ - -
+ - +
- - -
- - -
Saline 14 TA 14 3,75 14
+ + +
+ + +
+ - -
+ + +
- - -
- - -
- - -
- - -
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
16
Gambar 2. Skor Radang Pada Kelompok 1 Hari (p>0.05)
Gambar 3. Skor Radang Pada Kelompok 3 Hari (p>0.05)
0
1
2
3
4
Saline TA Ekstrak Rosella 3.75%
Skor Radang
Obat
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
0
1
2
3
4
Saline TA Ekstrak Rosella 3.75%
Skor Radang
Obat
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013
17
Gambar 4. Skor Radang Pada Kelompok 7 Hari (p>0.05)
Gambar 5. Skor Radang Pada Kelompok 14 Hari (p>0.05)
0
1
2
3
4
Saline TA Ekstrak Rosella 3.75%
Skor Radang
Obat
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
0
1
2
3
4
Saline TA Ekstrak Rosella 3.75%
Skor Radang
Obat
Tikus 1
Tikus 2
Tikus 3
Penyembuhan ulser..., Yan Lewis, FKG UI, 2013