135
PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI DAN ASPERGILLUS NIGER YANG DIIRADIASI GAMMA PADA RUMPUT GAJAH DAN KEMBANG BULAN HIFZIAH AHMAD HIFNI PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M / 1438 H

PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI

DAN ASPERGILLUS NIGER YANG DIIRADIASI GAMMA

PADA RUMPUT GAJAH DAN KEMBANG BULAN

HIFZIAH AHMAD HIFNI

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M / 1438 H

Page 2: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI

DAN ASPERGILLUS NIGER YANG DIIRADIASI GAMMA

PADA RUMPUT GAJAH DAN KEMBANG BULAN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Kimia

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

HIFZIAH AHMAD HIFNI

1110096000060

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016 M/1438 H

Page 3: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,
Page 4: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,
Page 5: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN

SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI

ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Ciputat, Desember 2016

Hifziah Ahmad Hifni

1110096000060

Page 6: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

ABSTRAK

Hifziah Ahmad Hifni, Penyerapan Pb dan Cd Menggunakan Jerami Padi dan

Aspergillus niger yang diiradiasi Gamma Pada Rumput Gajah dan Kembang

Bulan. Dibimbing oleh Tri Retno Dyah Larasati dan Nurhasni

Kontaminasi logam berat pada tanah kini telah menjadi masalah yang

meluas. Logam yang berpotensi menjadi racun jika berada dalam konsentrasi

berlebih adalah logam Timbal (Pb) dan Kadmium (Cd). Agar lahan dapat

digunakan kembali untuk berbagai kegiatan secara aman maka perlu dilakukan

remediasi yaitu menggunakan fungi (bioremediasi) dan tanaman (fitoremediasi).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Aspergillus niger yang

diiradiasi gamma dan yang tidak diiradiasi dalam menyerap logam Pb dan Cd

serta peranan tanaman rumput gajah dan kembang bulan. Metode yang digunakan

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial. Variasi yang diamati yaitu pH,

kadar air, kadar abu, kadar bahan organik, TPC, Pb dan Cd lindi tanah, berat

kering tanaman, kadar logam Pb dan Cd tanaman, Translocation factor (TF) dan

Bioconcentration factor (BCF). Aspergillus niger yang diiradiasi gamma 0, 250,

500 dan 750 Gray dilakukan fermentasi fase padat kemudian di inkorporasikan ke

dalam tanah setelah itu ditanami tanaman. Hasil dari penelitian ini adalah

Aspergillus niger yang diiradiasi 500 Gray memiliki pengaruh dalam proses

fermentasi, logam Pb dan Cd lindi tanah memiliki nilai efektivitas masing-masing

sebesar 68,22% dan 53,26% serta memiliki bobot kering biomassa paling besar.

Hasil akumulasi logam Pb dan Cd pada akar lebih besar daripada di tajuk.

Tanaman rumput gajah untuk logam Pb dan Cd TF<1 dan BCF<1. Tanaman

kembang bulan untuk logam Pb memiliki nilai TF<1 BCF<1, sedangkan untuk

logam Cd TF<1 dan BCF >1.

Keywords: Aspergillus niger, Logam berat, kembang bulan, Rumput gajah

Page 7: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

ABSTRACT

Hifziah Ahmad Hifni, Pb and Cd Metal Absorption Using Rice Straw and

Aspergillus niger Which Irradiated with Gamma at Elephant Grass and Mexican

Sunflower. Supervised by Tri Retno Dyah Larasati and Nurhasni

Heavy metal contamination in soil has now become a widespread problem.

Heavy metals that could potentially be toxic if in the ground with excessive

concentration are Pb and Cd. In order that the contaminated land could be reused

for activities safely it is necessary to remediation it using with Fungi

(bioremediation) and plants (phytoremediation). This study aims to determine the

ability of Aspergillus tniger which are irradiated and not irradiated in absorbing

Pb and Cd metals, as well as the role of Elephant Grass and Mexican Sunflowers

displays on contaminated soil. This study uses a Completely Randomized Design

(CRD) Factorial. The variation observed in this study are pH, moisture content,

ash content, organic matter, TPC, Pb & Cd soil leachate, dry weight of plants,

levels of metals Pb and Cd plant and translocations factor value and

bioconcentration factor value. Aspergillus niger Fungi in this study irradiated with

250, 500 and 750 Gray gamma, then fermented by Solid State Fermentation (SSF)

using rice straw and later incorporated into the soil, and planted with Mexican

Sunflower and Elephant Grass. The results of this study are Aspergillus niger 500

Gray has an influence in the SSF process, the metal pb and Cd soil leachate has a

value of effectiveness respectively by 68.22% and 53.26% also has the most

biomass dry weights. AAS measurement results indicated that the accumulation of

Pb and Cd in the roots of Elephant Grass and Mexican Sunflower are bigger than

in the canopy. Elephant Grass has a TF<1 and BCF<1 for Pb and Cd. Mexican

Sunflower has TF<1 and BCF<1 for Pb metal and for Cd metal has TF<1 and

BCF> 1.

Keywords: Aspergillus niger, heavy metals, mexican sunflower, elephant grass

Page 8: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiim

Assalamua’laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penyerapan Pb dan

Cd Menggunakan Jerami Padi dan Aspergillus Niger yang Diiradiasi Gamma

pada Rumput Gajah dan Kembang Bulan”. Skripsi ini merupakan salah satu

syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) di Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak

mendapat bantuan dari berbagai pihak, untuk ini perkenankan penulis untuk

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Retno Diah L, M.Si selaku Pembimbing I, yang banyak

memberikan pengetahuan, pengarahan, serta bimbingannya sehingga

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Nurhasni, M.Si selaku Pembimbing II yang banyak memberikan ilmu,

bimbingan dan masukan serta meluangkan waktunya untuk membantu

dalam penulisan skripsi ini.

3. Drs. Dede Sukandar, M.Si, selaku Ketua Program Studi Kimia, Fakultas

Sains dan Teknologi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Page 9: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

ix

4. Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Nana Mulyana, S.T yang banyak memberikan pengarahan, pengetahuan,

serta bantuannya selama penelitian berlangsung, sehingga penulis bisa

menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

6. Bapak Dadang, Bapak Mawardi, Bapak Edi, Mas Arif, beserta staff

BATAN yang telah banyak membantu penulis selama melakukan

penelitian.

7. Dr. Thamzil Las dan Adi Riyadhi, M.Si selaku dosen penguji yang telah

banyak memberikan masukan dalam skripsi ini.

8. Segenap dosen program studi kimia atas ilmu pengetahuan dan ilmu

hidup yang dengan ikhlas diajarkan kepada penulis.

9. Mama Siti Aisyah dan Papa Ahmad Hifni, Adik ku Hasanain dan

Hanifah terima kasih atas doa yang tidak pernah putus dan telah

memberikan dukungan moral dan materil, dan tak henti-hentinya

memberikan semangat untuk penulis.

10. Yus, Rivnida, Rizki, Hanna, Widya, Susi, Liya, sesepuh irmafa, polideka

kimia 2010 dan The Bataners terima kasih atas bantuan dan semangatnya

selama ini.

11. Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat, motivasi,

perhatian dan bantuan selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Page 10: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

x

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia yang memiliki keterbatasan,

tentu skripsi ini tidak mungkin luput dari kekurangan. Dengan segala

kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Ciputat, Desember 2016

Hifziah

Page 11: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xi

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Rumusan masalah......................................................................................... 5

1.3. Hipotesis ..................................................................................................... 6

1.4. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6

1.5. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 7

2.1. Kontaminasi Logam Berat ........................................................................ 7

2.1.1. Logam Timbal (Pb) ......................................................................... 8

2.1.2. Logam Kadmium (Cd) .................................................................... 9

2.2. Aspergillus niger ....................................................................................... 10

2.2.1. Klasifikasi Aspergillus niger ........................................................... 10

2.2.2. Morfologi Aspergillus niger ........................................................... 10

2.3. Radiasi .................................................................................................... 12

2.4. Jerami Padi ............................................................................................. 14

2.5. Solid State Fermentation (SSF) ................................................................. 15

2.5.1. Kelebihan dan Kekurangan SSF ..................................................... 16

2.5.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi ............................ 17

2.6. Remediasi ............................................................................................. 18

2.6.1. Bioremediasi ................................................................................... 18

2.6.2. Fitoremediasi ................................................................................... 19

2.6.3. Bioconcentration Factor (BCF) dan Translocation Factor (TF) ... 21

2.7. Tanaman Rumput Gajah (Pennisetum purpureum schaum) ..................... 21

2.7.1. Klasifikasi Rumput Gajah .............................................................. 21

Page 12: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xii

2.7.2. Morfologi Rumput Gajah ............................................................... 22

2.7.3. Habitat Rumput Gajah .................................................................... 22

2.7.4. Manfaat Rumput Gajah ................................................................... 23

2.8. Tanaman Kembang Bulan (Tithonia diversifolia) ................................... 23

2.8.1. Klasifikasi Kembang Bulan ............................................................ 23

2.8.2. Morfologi Kembang Bulan .............................................................. 24

2.8.3. Habitat Kembang Bulan .................................................................. 24

2.8.4. Manfaat Kembang Bulan ................................................................. 25

2.9. Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) ................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 28

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 28

3.2. Alat dan Bahan Penelitian ......................................................................... 28

3.2.1. Alat ................................................................................................. 28

3.2.2. Bahan ............................................................................................. 28

3.3. Metode Penelitian ..................................................................................... 29

3.4. Prosedur Kerja ........................................................................................... 29

3.4.1. Preparasi Kultur Fungi Aspergillus niger ...................................... 29

3.4.2. Paparan Iradiasi Gamma Dosis Rendah ......................................... 30

3.4.3. Kultivasi Fungi Aspergillus niger .................................................. 30

3.4.4. Pertumbuhan Fungi Dalam Medium Cair ...................................... 30

3.4.5. Tahap Fermentasi Fase Padat (SSF) ............................................... 31

3.4.5.1. Preparasi Substrat Jerami Padi .......................................... 31

3.4.5.2. Fermentasi Fase Padat Jerami Padi .................................... 31

3.4.6. Tahap Inkorporasi ........................................................................... 31

3.4.6.1. Penyiapan Media Tanah .................................................... 31

3.4.6.2. Pembuatan Media Tanam ................................................... 32

3.4.6.3. Inkorporasi 21 Hari ............................................................. 32

3.4.7. Tahap Fitoremediasi ........................................................................ 32

3.4.7.1. Penanaman .......................................................................... 33

3.4.7.2. Pemeliharaan tanaman ...................................................... 33

3.4.7.3. Pemanenan ......................................................................... 33

3.5. Parameter yang Diamati ............................................................................ 34

Page 13: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xiii

3.5.1. Pengukuran pH SSF ....................................................................... 34

3.5.2. Pengukuran pH Tanah .................................................................... 34

3.5.3. Penentuan Kadar Air ....................................................................... 34

3.5.4. Kadar Abu dan Kadar Bahan Organik ........................................... 35

3.5.5. Menentukan Total Plate Count (TPC) ............................................ 35

3.5.6. Penentuan Kadar Logam Lindi Tanah ........................................... 36

3.5.7. Penetapan Logam Berat Total dalam Tanah .................................. 36

3.5.8. Penetapan Logam Berat Total Tanaman Cara Pengabuan Basah

dengan HNO3 dan HClO4 ............................................................... 37

3.6. Analisis Data ............................................................................................ 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 38

4.1. Hasil Analisis Kualitas Proses SSF .......................................................... 38

4.1.1. Hasil Analisis pH ........................................................................... 39

4.1.2. Hasil Analisis Kadar Air ................................................................ 40

4.1.3. Hasil Analisis Kadar Bahan Organik ............................................. 41

4.1.4. Hasil Analisis Kadar Abu .............................................................. 42

4.1.5. Hasil Analisis Total Plate Count (TPC) ........................................ 44

4.2. Hasil Analisis Inkorporasi ........................................................................ 45

4.2.1. Hasil Analisis pH tanah .................................................................. 47

4.2.2. Hasil Analisis Kadar Air ................................................................ 48

4.2.3. Hasil Analisis Kadar Bahan Organik .............................................. 50

4.2.4. Hasil Analisis Kadar Abu .............................................................. 52

4.2.5. Hasil Analisis Total Plate Count (TPC) ........................................ 53

4.2.6. Hasil Analisis Efektivitas Kadar Logam Pb dan Cd lindi dalam

tanah .............................................................................................. 54

4.3. Hasil Analisis Fitoremediasi .................................................................... 55

4.3.1. Hasil Analisis pH tanah .................................................................. 56

4.3.2. Hasil Analisis Kadar Air ................................................................ 58

4.3.3. Hasil Analisis Kadar Bahan Organik ............................................. 59

4.3.4. Hasil Analisis Kadar Abu ............................................................... 61

4.3.5. Hasil Analisis Total Fungi Fitoremediasi ...................................... 62

4.4. Hasil Analisis Bobot kering tanaman ........................................................ 63

4.5. Hasil Analisis Penyerapan Logam Pb dan Cd Pada Tanaman .................. 65

Page 14: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xiv

4.5.1. Hasil Analisis Penyerapan Logam Pb Pada Tanaman Rumput

Gajah dan Kembang Bulan .............................................................. 65

4.5.2. Hasil Analisis Penyerapan Logam Cd Pada Tanaman Rumput

Gajah dan Kembang Bulan .............................................................. 67

4.6. Hasil Analisis Nilai Faktor Translokasi dan Faktor Biokonsentrasi

Tanaman Rumput Gajah dan Kembang Bulan ......................................... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 73

5.1. Simpulan ................................................................................................... 73

5.2. Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 75

LAMPIRAN .................................................................................................. 88

Page 15: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Sumber dari Logam Berat dan Perputarannya dalam Ekosistem ..... 7

Gambar 2. Fungi Aspergillus niger. A: kepala konidia B: Konidiofora C:

konidia ..............................................................................................11

Gambar 3. Jerami Padi. (a) Jerami padi ukuran 10–5 mm, (b) Jerami padi

ukuran 5–2 mm, (c) Jerami padi ukuran 2 mm ...............................15

Gambar 4. Tanaman Rumput Gajah...................................................................22

Gambar 5. (a) Bunga Kembang Bulan, (b) Daun Kembang Bulan, (c)

Tanaman Kembang Bulan ...............................................................24

Gambar 6. Skema Alat Spektrofotometer Serapan Atom ..................................26

Gambar 7. Lampu HCL (Hollow Chatode Lamp) .............................................27

Gambar 8. Perubahan Nilai pH Terhadap waktu Fermentasi ...........................39

Gambar 9. Perubahan Kadar Air Terhadap Waktu Fermentasi ........................40

Gambar 10. Perubahan Kadar Bahan Organik Terhadap Waktu Fermentasi .....42

Gambar 11. Perubahan Kadar Abu Terhadap Waktu Fermentasi .......................43

Gambar 12. Perubahan Total Fungi terhadap waktu fermentasi ........................44

Gambar 13. Perubahan Nilai pH Terhadap Waktu Inkorporasi ..........................47

Gambar 14. Perubahan Kadar Air Terhadap Waktu Inkorporasi ......................49

Gambar 15. Perubahan Kadar Bahan Organik Terhadap Waktu Inkorporasi .....50

Gambar 16. Perubahan Kadar Abu Terhadap Waktu Inkorporasi ......................52

Gambar 17. Perubahan Total Fungi Terhadap Waktu Inkorporasi .....................53

Gambar 18.Efektivitas kadar logam Pb dan Cd lindi pada tahapan

inkorporasi .....................................................................................54

Gambar 19. pH Tanah pada Proses Fitoremediasi ..............................................57

Page 16: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xvi

Gambar 20. Kadar Air pada Proses Fitoremediasi ............................................59

Gambar 21. Kadar Bahan Organik pada Proses Fitoremediasi ...........................60

Gambar 22. Kadar Abu Pada Proses Fitoremediasi ............................................61

Gambar 23. Total Fungi pada Proses Fitoremediasi ...........................................62

Gambar 24.Bobot Kering Biomassa Tanaman Rumput Gajah dan Kembang

Bulan ...............................................................................................64

Gambar 25.Penyerapan Logam Pb pada Tanaman rumput gajah (a) dan

kembang bulan (b) ...........................................................................66

Gambar 26.Penyerapan Logam Cd Pada Tanaman Rumput Gajah (a) dan

kembang bulan (b) ............................................................................67

Page 17: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi ....................................................... 14

Tabel 2. Perlakuan Sampel ........................................................................... 29

Tabel 3. Variasi Perlakuan Media Tanam .................................................... 33

Tabel 4. Hasil analisis fermentasi fase padat (SSF) ...................................... 38

Tabel 5. Hasil Analisis Proses Inkorporasi .................................................... 46

Tabel 6. Hasil Analisis Fitoremediasi Tanaman Rumput Gajah dan

Kembang Bulan ............................................................................... 56

Tabel 7. Niai TF dan BCF pada Rumput Gajah dan Kembang Bulan .......... 69

Page 18: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Diagram alir penelitian ............................................................. 88

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian ................................................................ 89

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Data ......................................................... 97

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ............................................................ 101

Lampiran 5. Uji Statistik Ibm SPSS 20.0...................................................... 105

Page 19: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini salah satu permasalahan lingkungan yang menjadi perhatian

masyarakat global adalah cemaran logam berat. Hal ini karena adanya

peningkatan pemakaian logam berat dalam aktivitas industri yang menyebabkan

adanya limbah yang mengandung ion logam berat. Logam berat yang berpotensi

menjadi racun jika berada dalam tanah dengan konsentrasi berlebih adalah logam

Pb (Timbal) dan Cd (Kadmium). Logam Pb berasal dari industri baterai, kabel,

pestisida, kosmetik, keramik, dan bahan bakar kendaraan (Gusnita, 2012).

Sedangkan logam Cd berasal dari industri electroplating, cat, keramik, baterai,

fotografi, pupuk phospat, serta industri tekstil (Widowati et al., 2008).

Logam berat tidak dapat didegradasi, sehingga untuk melakukan remediasi

area yang tercemar oleh logam berat dilakukan secara fisik dan kimiawi namun

metode tersebut mahal, tidak efektif dan berdampak negatif bagi lingkungan

(Mitch, 2002). Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pemulihan (remediasi)

yang mudah, murah dan efisien agar lahan yang tercemar logam berat dapat

digunakan kembali untuk berbagai kegiatan dengan aman. Salah satu metode

remediasi yang dapat digunakan untuk menanggulangi pencemaran logam Pb dan

Cd adalah menggunakan fungi (bioremediasi) dan menggunakan tanaman

(fitoremediasi).

Page 20: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

2

Dalam Al-Qur’an telah disebutkan ayat-ayat yang menjelaskan tentang

kekuasaan Allah, sehingga apa yang telah diciptakan-Nya patut di syukuri dan

dipelajari. Allah SWT berfirman dalam QS Al-Imran 190-191 yang berbunyi :

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam

dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”. “(yaitu) orang-

orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan

berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

berkata): “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia,

Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka”

Ayat tersebut menunjukkan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta

sesuatu yang ada didalamnya, termasuk pergantian siang dan malam, keteraturan

yang ada didalamnya menunjukkan keesaan Allah dan kesempurnaan

kehendakNya. Manusia makhluk yang diberi kelebihan akal di perintahkan Allah

untuk mengkaji/meneliti apa yang telah diciptakanNya, karena segala sesuatu

yang ada dilangit dan dibumi tidak ada hasil ciptaanNya yang sia-sia. Semua

ciptaan Allah memiliki manfaat dan harus dimanfaatkan, karena dengan

terungkapnya rahasia rahasia alam melalui hasil penelitian akan mempertebal

keimanan kepada Allah sebagai pencipta alam semesta ini, juga akan menambah

ilmu kekayaan alam untuk dimanfaatkan dalam mensejahterakan umat manusia,

dengan meneliti fungi dan tanaman yang diharapkan dapat bermanfaat bagi

kelangsungan hidup manusia (Tafsir Al-Azhar).

Page 21: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

3

Fungi yang digunakan untuk remediasi logam berat di tanah dalam

penelitian ini adalah Aspergillus niger. Aspergillus niger merupakan salah satu

spesies dari genus Aspergillus yang telah diuji memiliki toleransi terhadap logam

berat Pb dan Cd (Iram et al., 2009). Aspergillus niger dapat dibiakkan dengan

baik dalam media agar, ramah lingkungan dan bernilai ekonomis. Aspergillus

niger juga mampu menyerap logam Cr pada pH 5 sebesar 51,3 % dengan

konsentrasi awal 10 ppm (Komari et al., 2012). Berdasarkan penelitian Beny et

al., (2015) bahwa Aspergillus niger yang tidak diradiasi maupun yang diradiasi

250 Gray mampu mereduksi logam berat Pb.

Aspergillus niger pada penelitian ini diberikan paparan iradiasi dosis

rendah karena dapat menstimulasi pertumbuhan fungi (Afify et al., 2013).

Mulyana et al., (2015) telah melakukan penelitian tentang pengaruh dosis radiasi,

hasilnya adalah bahwa fungi Aspergillus niger yang dipapari sinar gamma 500

Gray memiliki potensi yang baik dalam meningkatkan aktivitas selulase dan

produksi glukosa di bandingkan perlakuan lain (0, 125, 250, 375, 625 Gray)

dalam substrat jerami padi melalui fermentasi padat selama 14 hari. Menurut

Larasati et al., (2012), inokulan fungi terpapar iradiasi gamma 250 Gray lebih

mampu meningkatkan tampilan pertumbuhan tanaman sorgum dan kedelai

dibandingkan inokulan fungi yang tidak dipapar iradiasi gamma.

Penelitian ini menggunakan substrat jerami padi karena jerami padi

merupakan limbah hasil pertanian tanaman padi yang jumlahnya melimpah di

Indonesia. Saha (2004) menyatakan bahwa komponen terbesar penyusun jerami

padi adalah selulosa (35-50%), hemiselulosa (20-35%), dan lignin (10-25%).

Limbah jerami padi saat ini belum dimanfaatkan secara optimal, selama ini jerami

Page 22: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

4

padi dimanfaatkan oleh petani sebagai pakan ternak sekitar 22%, pupuk kompos

sekitar 20%-29% dan sisanya dibakar untuk menghindari penumpukkan (Ikhsan et

al., 2009). Menurut Fatoni et al., (2010) jerami padi mampu mengadsorpsi ion

logam kadmium sebesar 70% dari konsentrasi awal ion logam sebesar 25 mg/L.

Selama ini pemanfaatan jerami padi memiliki beberapa kendala diantaranya

karena rendahnya kecernaan jerami padi yang disebabkan oleh lignifikasi dinding

sel tanaman (Martawidjaja, 2003), sehingga degradasi jerami padi perlu dilakukan

untuk menghancurkan lignin dan memecah polisakarida (Jurado et al., 2009).

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas jerami padi

adalah dengan memecah ikatan kompleks lignoselulosa baik secara kimia, fisika,

biologi maupun kombinasinya (Doyle et al., 1986).

Pemanfaatan mikroorganisme untuk memecah ikatan kompleks

lignoselulosa dalam penelitian ini menggunakan cara fermentasi. Penelitian ini

menggunakan metode fermentasi Solid State Fermentation (SSF) atau fermentasi

fase padat untuk meningkatkan kualitas jerami padi. Metode yang sudah umum

digunakan adalah Submerged Fermentation (SMF) atau fermentasi media cair

namun biaya yang mahal serta rendahnya enzim yang dihasilkan menjadi masalah

utama dalam aplikasinya (Kang et al., 2004). Beberapa keuntungan dari metode

SSF di antaranya adalah meminimalisir kontaminasi dari bakteri atau kapang lain

karena kadar air yang rendah, kondisi media yang mirip dengan habitat fungi,

komposisi media yang relatif sederhana serta biaya produksi yang lebih murah

(Mienda et al., 2011). Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa akktivitas enzim

tannase oleh Aspergillus niger dengan menggunakan metode SSF 2,5 kali lebih

tinggi daripada metode SMF (Aguilar et al., 2001). Salah satu faktor utama

Page 23: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

5

keberhasilan proses SSF adalah pemilihan substrat padat. Substrat padat tersebut

digunakan sebagai tempat hidup dan sumber nutrisi mikroba untuk melakukan

aktivitas hidupnya (Shah dan Madamwar, 2005). Penelitian ini menggunakan

jerami padi karena jerami merupakan sumber karbon bagi Aspergillus niger

(Wezyah et al., 2013).

Aspergillus niger yang di iradiasi gamma dan di fermentasi menggunakan

substrat jerami padi dengan metode SSF sejauh ini masih jarang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan tanaman kembang bulan dan rumput gajah sebagai

indikator karena tanaman ini mudah di dapat di Indonesia dan mempunyai daya

adaptasi yang luas terhadap berbagai jenis tanah serta memiliki potensi untuk

digunakan sebagai tanaman hiperakumulator (Razikin et al., 2015), selain itu

untuk melihat tingkat kesuburan tanaman setelah diberikan substrat jerami padi

berbasis fermentasi fungi Aspergillus niger yang diiradiasi terhadap logam Pb dan

Cd.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dapat diuraikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh iradiasi terhadap efektivitas fungi Aspergillus niger

dalam proses fermentasi fase padat?

2. Apakah Aspergillus niger yang diiradiasi gamma dan jerami padi mampu

mendekontaminasi logam Pb dan Cd dalam tanah?

3. Bagaimana pengaruh tanaman kembang bulan dan tanaman rumput gajah

terhadap cemaran logam Pb dan Cd?

Page 24: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

6

1.3 Hipotesis

1. Iradiasi gamma dosis rendah berpengaruh terhadap efektivitas fungi

Aspergillus niger dalam proses fermentasi fase padat.

2. Substrat jerami padi dari fermentasi fase padat berbasis fungi Aspergillus

niger mampu mendekontaminasi logam Pb dan Cd di dalam tanah

3. Substrat jerami padi dari fermentasi padat berbasis fungi Aspergillus niger

dapat digunakan sebagai agen remediasi polutan Pb dan Cd menggunakan

tanaman kembang bulan dan tanaman rumput gajah

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui pengaruh iradiasi dosis rendah terhadap efektivitas fungi

Aspergillus niger dalam proses fermentasi fase padat.

2. Mengetahui efektivitas substrat jerami padi dari fermentasi fase padat

berbasis fungi Aspergillus niger dalam mendekontaminasi logam Pb dan

Cd di dalam tanah.

3. Mengetahui pengaruh substrat jerami padi dari fermentasi padat berbasis

fungi Aspergillus niger sebagai agen remediasi polutan Pb dan Cd

menggunakan tanaman kembang bulan dan tanaman rumput gajah

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah dapat memberikan

masukan dalam usaha pemanfaatan limbah pertanian jerami padi dan fungi

Aspergillus niger untuk menjadi alternatif dalam menangani permasalahan

lingkungan.

Page 25: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kontaminasi Logam Berat

Kontaminasi tanah oleh logam berat merupakan salah satu bentuk

pencemaran lingkungan yang sangat berbahaya bagi makhluk hidup. Kontaminasi

pada tanah diakibatkan oleh banyak penyebab termasuk limbah industri, limbah

penambangan, residu pupuk, dan pestisida hingga bekas instalasi senjata kimia.

Bentuk kontaminasi berupa berbagai unsur dan substansi kimia berbahaya yang

mengganggu keseimbangan fisik, kimia, dan biologi tanah. Kontaminasi oleh

logam berat seperti Kadmium (Cd), Seng (Zn), Plumbum (Pb), Kuprum (Cu),

Kobalt (Co), Selenium (Se) dan Nikel (Ni) menjadi perhatian serius karena dapat

menjadi potensi polusi pada permukaan tanah maupun air tanah dan dapat

menyebar ke daerah sekitarnya melalui air, angin, penyerapan oleh tumbuhan, dan

bioakumulasi pada rantai makanan (Hidayati, 2005). Sumber dari logam Pb dan

Cd serta perputarannya dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Sumber dari logam berat dan perputarannya dalam ekosistem

(Soepardi, 1983)

Produk industri

Pembakaran bahan

bakar

Pupuk

Pestisida

Batuan

Udara

Tanah

Air

Tanaman

Burung

Ternak

ikan

Manusia

Page 26: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

8

2.1.1. Logam Timbal (Pb)

Timbal disebut juga dengan plumbun. Timbal mempunyai berat atom

207,21 g/Ar, berat jenis 11,34 g cm-3

, nomor atom 82, titik leleh 327,40C, titik

didih 1,620oC, bersifat lunak, dan berwarna biru atau silver abu-abu dengan kilau

logam (Sudarmadji et al., 2006). Timbal biasanya ditemukan di dalam batu-

batuan, tanah, tumbuhan dan hewan. Timbal 95% bersifat anorganik dan pada

umumnya dalam bentuk garam anorganik yang umumnya kurang larut dalam air.

Selebihnya berbentuk timbal organik. Keberadaan timbal dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti arus angin dan curah hujan. Timbal tidak mengalami

penguapan namun dapat ditemukan di udara sebagai partikel. Karena timbal

merupakan sebuah unsur maka tidak mengalami degradasi (penguraian) dan tidak

dapat dihancurkan (Sudarwin, 2008). Banyak industri yang menggunakan Pb

sebagai bahan baku misalnya industri baterai dan aki serta banyak pula industri

yang menghasilkan produk yang mengandung Pb misalnya industri cat dan bahan

pewarna lainnya (Sudarmadji et al., 2006). Ambang Batas logam Pb dalam tanah

adalah 100 ppm dan untuk tanaman sebesar 50 ppm (Tonapa, 2015)

Logam Pb pada tubuh manusia bisa menghambat aktivitas enzim yang

terlibat dalam pembentukan hemoglobin (Hb) dan sebagian kecil logam Pb

dieksresikan lewat urin atau feses karena sebagian terikat oleh protein, sedangkan

sebagian lagi terakumulasi dalam ginjal, hati, kuku, jaringan lemak, dan rambut

(Widowati, 2008). Oleh karena itu, tanaman atau sayuran yang tercemar oleh

timbal jika terkonsumsi, dapat menyebabkan berbagai gangguan pada organ.

Resiko gangguan pada organ yang dapat terjadi adalah gangguan neurologi, fungsi

Page 27: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

9

ginjal, sistem reproduksi, sistem hemopoitik, dan sistem syaraf (Sudarmadji, et

al., 2008).

2.1.2 Logam Kadmium (Cd)

Kadmium merupakan salah satu dari berbagai jenis logam berat yang

berbahaya, dan bukan hara yang esensial bagi tanaman. Logam berat Cd

bergabung bersama timbal dan merkuri sebagai the big three heavy metal yang

memiliki tingkat pencemaran tertinggi terhadap lingkungan (Widyaningrum et al,

2007). Kadmium lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibanding logam berat

lainnya seperti timbal. Kadmium berwarna kebiruan yang lunak , mudah

dibentuk, nomor atom 48, titik leleh 320,9oC dan titik didih 767ºC. Batas kritis

kadmium pada tanaman sebesar 5-30 ppm dan pada tanah sebesar 0,5 ppm

(Tonapa, 2015).

Kadmium terjadi secara alami berasal dari erosi dan abrasi batuan dan

tanah, kebakaran hutan dan letusan gunung berapi. Secara alami terdapat di mana-

mana seperti di udara, air, tanah dan bahan makanan. Mineral kadmium paling

terkenal adalah greenockite dan kadmium sulfida (Nasir et al., 2014). Jalur

antropogenik utama kadmium yang memasuki lingkungan adalah melalui limbah

dari proses industri seperti elektroplating, peleburan, paduan manufaktur, pigmen,

plastik, nikel kadmium baterai, pupuk, pestisida, pertambangan, pigmen pewarna,

tekstil operasi dan penyulingan (Rao, 2010) Dampak negatif logam Cd dalam

tubuh manusia yaitu dapat menghambat kerja paru-paru, bahkan mengakibatkan

kanker paru-paru, mual, muntah, diare, kram, anemia, kerusakan ginjal dan hati

(Palar, 2008).

Page 28: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

10

2.2 Aspergilus niger

2.2.1. Klasifikasi Aspergillus niger

Klasifikasi jamur Aspergillus niger menurut niger Wuryanti (2008) adalah

sebagai berikut :

Kingdom : Fungi

Filum : Ascomycota

Kelas : Ascomycetes

Ordo : Eurotiales

Famili : Trichocomaceae

Genus : Aspergillus

Spesies : Aspergillus niger

2.2.2. Morfologi Aspergillus niger

Aspergillus niger merupakan jamur multiselluler (mempunyai inti lebih

dari satu) yang membentuk benang-benang hifa atau filamen. Kumpulan dari hifa

disebut miselium yang membentuk suatu anyaman. Hifa yang dibentuk ada yang

bersekat ataupun tidak bersekat. Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna

putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai

hitam. Aspergillus niger memiliki warna putih atau kuning dengan lapisan

konidiospora tebal berwarna coklat gelap sampai hitam (Madigan dan Martinko,

2006). Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah menjadi

bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora

memiliki dinding yang halus dan berwarna coklat (Hidayat et al., 2007).

Morfologi Aspergillus niger dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 29: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

12

2.3 Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam

bentuk panas, partikel, atau gelombang elektromagnetik (foton) dari suatu sumber

energi (Poespodarsono, 1988). Terdapat beberapa tipe radiasi yang digunakan

dalam radiasi komersial yaitu sinar X, sinar gamma dan tembakan elektron

(electron beam) atau partikel alfa dan partikel beta (Fauziyah, 2013). Daya tembus

yang paling besar adalah radiasi gamma (Batan, 2009). Panjang gelombang sinar

gamma lebih pendek dari sinar X dan berkas elektron, sehingga daya tembusnya

lebih kuat dibanding keduanya (Arvanitoyannis, 2010). Radiasi dengan tingkat

energi yang terukur atau diketahui dosisnya disebut iradiasi (Batan, 2009).

Sinar gamma dosis rendah merupakan iradiasi sinar gamma dengan dosis

kurang dari 1000 Gy (BPOM, 2010). Sinar gamma merupakan pancaran

gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang sangat pendek dan energi

tinggi dalam bentuk paket-paket energi (foton), merambat dengan kecepatan

cahaya (3 x 108 cm/det). Sumber sinar gamma berasal dari beberapa radioisotop

alam diantaranya Cobalt-60 (60

Co) dan Cesium-137 (137

Cs), dengan satuan

aktivitasnya Ci (Curie) (Jatiman, 1986). Reaksi pembentukan isotop Co-60 dapat

ditulis sebagai berikut :

Cobalt-60 adalah sejenis metal yang mempunyai karakteristik hampir sama

dengan besi/nikel (Wahyudi, 2005). Energi radiasi gamma yang dikeluarkan oleh

60Co cukup besar, yaitu 1,17 dan 1,33 MeV yang dihasilkan dari proses peluruhan

β, radioisotop 60

Co menjadi isotop stabil 60

Ni (Jatiman, 1986). Irradiator yang

banyak digunakan pada umumnya sumber radiasinya memakai Isotop Cobalt-60

Page 30: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

13

memiliki umur paro yaitu 5,27 tahun atau Cesium-137 memiliki umur paro 30

tahun (Wardhana, 2007). Secara umum bila suatu materi diiradiasi dengan sinar

gamma akan terjadi tiga peristiwa yaitu : efek fotolistrik, hamburan Compton, dan

produksi pasangan (Spink dan Woods, 1976).

Dosis iradiasi yaitu jumlah energi radiasi yang diserap ke dalam bahan.

Untuk setiap jenis bahan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang

diinginkan Satuan dari dosis serap adalah rad (Radiation absorbed dose)

sedangkan dalam SI satuan dosis serap adalah Gray (Gy), Satu Gray = 1 Joule/Kg

(Wahyudi, 2005). Penggunaan dosis iradiasi bergantung kepada beberapa hal,

antara lain populasi mikroba (cendawan atau bakteri) sebelum diiradiasi, daya

tahan mikroba terhadap radiasi, lingkungan waktu meradiasi dan tujuan

pemakaian dosis iradiasi (Hilmy, 1980). Agar setiap bahan dapat menerima dosis

iradiasi secara tepat, maka dilakukan pengukuran dosis iradiasi dengan

menggunakan dosimetri (Sinaga, 1998).

Dalam bidang mikrobiologi pemakaian dosis iradiasi selain untuk tujuan

pengawetan bahan makan juga ditunjukkan untuk membantu perbaikan galur

sehingga dapat menghasilkan keturunan yang lebih baik (Sudaryati dan

Djajasukma, 1990) atau juga untuk menstimulasi pertumbuhan mikroba yang

bermanfaat (Siagian, 1980). Iradiasi gamma dosis rendah dapat menstimulasi

pertumbuhan fungi (Afify et al., 2013). Mutasi akibat radiasi dapat memperbaiki

cendawan terinduksi untuk menghasilkan enzim yang lebih banyak daripada

sebelum diradiasi (Wahyudi, 2005).

Page 31: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

14

2.4 Jerami padi

Jerami padi adalah sisa tanaman setelah diambil bulir padinya. Sisa

tanaman tersebut dapat berupa batang dan daun, baik yang masih segar maupun

yang sudah menguning (Mujiyono, 1996). Komponen terbesar penyusun jerami

padi adalah selulosa (38%), hemiselulosa (24%) dan lignin (8%) serta zat lain

penyusun jerami padi (Abedinifar et al., 2009). Jerami padi memiliki nilai nutrisi

yang rendah, oleh karena itu jerami padi merupakan salah satu limbah pertanian di

Indonesia yang belum dimanfaatkan secara optimal (Pangesti et al., 2012).

Kandungan nutrisi jerami padi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kandungan Nutrisi Jerami Padi

Zat Makanan Nilai (%)

Bahan kering 79,75

Protein kasar 4,90

Lemak kasar 1,56

Serat kasar 27,80

Abu 12,32

Sumber: Zuraida dan Yunasri, 2011

Menurut Juliano (1985), Jerami padi merupakan limbah pertanian

memiliki kandungan selulosa cukup tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai

adsorben logam berat. Selulosa memiIiki gugus fungsi yang dapat meIakukan

pengikatan dengan ion Iogam. Gugus fungsi tersebut adalah gugus karboksil dan

hidroksil (Ibbet, 2006 ; Herwanto, 2006). Berdasarkan penelitian Gunam et al.,

(2010) jerami padi dapat digunakan sebagai substrat untuk produksi enzim

selulase dari A. niger secara fermentasi media cair selama 9 hari dengan pH awal

6. Berdasarkan penelitian Wezyah et al., (2013), jerami padi juga berfungsi

sebagai sumber karbon untuk Aspergillus niger.

Page 32: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

16

diimpregnasi dengan medium cair (Oojikaas et al., 2000). Selain itu, proses SSF

juga dapat dibedakan berdasarkan strain (koloni fungi) yang digunakan yaitu SSF

murni dan SSF campuran. Pada SSF murni, hanya terdapat satu strain yang

digunakan sementara pada SSF campuran, digunakan beberapa mikroorganisme

yang berbeda (Bhargav et al., 2008).

Tujuan dari SSF adalah untuk membawa fungi atau mikroba yang telah

dikultivasi agar berinteraksi dengan kuat pada substrat yang tidak larut air serta

untuk mencapai konsentrasi nutrisi tertinggi dari substrat (Bhargav et al., 2008).

Media padat dalam fermentasi ini berfungsi sebagai sumber karbon, nitrogen

mupun sumber energi. Air yang terdapat dalam media biasanya dalam keadaan

terserap atau dalam bentuk kompleks yang menyebabkan media padat menjadi

lembab (Satyawiharja, 1982).

2.5.1 Kelebihan dan Kekurangan SSF

Fermentasi substrat padat mempunyai beberapa kelebihan yaitu:

1. Medium yang digunakan relatif sederhana

2. Ruangan yang diperlukan untuk peralatan fermentasi relatif kecil,

karena air yang digunakan sedikit

3. Inokulan dapat disiapkan secara sederhana

4. Kondisi medium tempat pertumbuhan fungi mendekati kondisi habitat

alaminya

5. Aerasi dihasilkan dengan mudah karena ada ruang udara diantara tiap

partikel substrat

6. Produk yang dihasilkan dapat dipanen dengan mudah (Dharma (1992)

Page 33: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

17

Fermentasi substrat padat selain memiliki kelebihan juga memiliki

beberapa kekurangan antara lain keterbatasan dalam jenis mikroba yang dapat

digunakan, membutuhkan jumlah spora inokulum yang cukup besar, dan

pengaturan kadar air yang optimum untuk pertumbuhan mikroba (Satiawihardja,

1989)

2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fermentasi

Proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Kadar Air

Mikroba tidak akan tumbuh tanpa adanya air. Air bertindak sebagai pelarut

dan sebagian besar aktivitas metabolik dalam sel dilakukan dalam lingkungan

air. Air merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan

mikroba dan kelangsungan proses fermentasi (Saono, 1976).

2. Derajat Keasaman (pH)

pH dapat mempengaruhi respon terhadap aktivitas metabolit. Variasi pH

bergantung pada jenis substrat dan mikroorganisme yang digunakan. pH pada

penggunaan Aspergillus sp., Penicilium sp., dan Rhizopus sp. dapat divariasikan

sangat rendah sampai pH 3 sedangkan penggunaan Trichoderma, Sporotrichum

Dan Aspergillus lebih stabil di antara pH 4 sampai 7 (Raimbault, 1988).

3. Lama Inkubasi

Lama inkubasi berkaitan erat dengan waktu yang dapat digunakan oleh

mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak dalam medium fermentasi.

Semakin lama waktu fermentasi maka semakin banyak kandungan zat yang

Page 34: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

18

digunakan kapang untuk hidup sehingga kandungan zat makanan yang tersisa

akan semakin sedikit (Mishra et al., 2013)

4. Konsentrasi substrat dan nutrient

Pertumbuhan fungi akan optimum jika nutrient yang diperlukan dan

kondisi media sesuai. Substrat padat digunakan sebagai tempat hidup dan

sumber nutrisi mikroba untuk melakukan aktivitas hidupnya (Shah dan

Madamwar, 2005). Semua mikroba memerlukan nutrient dasar untuk kehidupan

dan pertumbuhannya yaitu sebagai sumber karbon, nitrogen, energi serta faktor

pertumbuhan lainnya seperti vitamin dan mineral (Fardiaz, 1992)

2.6 Remediasi

Remediasi diartikan sebagai perbaikan lingkungan secara umum yang

diharapkan dapat menghindari resiko-resiko yang ditimbulkan oleh kontaminasi

logam yang berasal dari alam (geochemical) dan akibat ulah manusia

(anthropogenik) (Purwani, 2010). Penelitian ini menggunakan bioremediasi dan

fitoremediasi.

2.6.1 Bioremediasi

Bioremediasi yaitu suatu metode dengan melibatkan peran

mikroorganisme dalam pereduksian cemaran yang terdapat di alam sehingga

kondisi lingkungan dapat dimanfaatkan kembali secara optimal, aman, sehat, dan

berkelanjutan. Secara umum, aplikasi bioremediasi menggunakan organisme

hidup, khususnya mikroorganisme yang digunakan untuk mereduksi polutan

(Kurniawan dan Ekowati 2016). Agen biologi di dalam proses bioremediasi

disebut bioremediator. Bioremediasi merupakan pengembangan dari bidang

Page 35: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

19

bioteknologi lingkungan dengan memanfaatkan proses biologi dalam

mengendalikan pencemaran (Hardiani et al., 2011). Bioremediasi diartikan

sebagai proses pendegradasian bahan organik berbahaya secara biologis menjadi

senyawa lain seperti karbondioksida (CO2), metan dan air (Satria, 2015). Teknik

bioremediasi sering diterapkan untuk membersihkan lingkungan dari pencemaran

yang ditimbulkan oleh logam berat, hidrokarbon, pestisida maupun zat radioaktif.

Beberapa keunggulannya antara lain ramah lingkungan, mampu membersihkan

pencemar dalam konsentrasi rendah dan mengurangi penggunaan bahan kimia

sebagai koagulan (Yazid, 2007)

Teknologi bioremediasi ada dua jenis, yaitu ex-situ dan in situ. Ex-situ

adalah pengelolaan yang meliputi pemindahan secara fisik bahan-bahan yang

terkontaminasi ke suatu lokasi untuk penanganan lebih lanjut. Penggunaan

bioreaktor, pengolahan lahan (landfarming), pengkomposan dan beberapa bentuk

perlakuan fase padat lainnya adalah contoh dari teknologi ex-situ, sedangkan

teknologi in situ adalah perlakuan yang langsung diterapkan pada bahan-bahan

kontaminan di lokasi tercemar (Hardiani et al., 2011). Penelitian ini menggunakan

metode bioremediasi ex situ pengolahan lahan.

2.6.2 Fitoremediasi

Istilah fitoremediasi berasal dari kata Inggris phytoremediation. Kata ini

sendiri tersusun atas dua bagian kata, yaitu phyto yang berasal dari kata Yunani

phyton yaitu tumbuhan dan remediation yang berasal dari kata Latin remedium

yang berarti menyembuhkan atau membersihkan. Fitoremediasi merupakan salah

satu teknologi yang bersifat biologi, yaitu pemanfaatan jasa tumbuhan hijau dan

ataupun mikroorganisme yang berasosiasi, untuk mengurangi polutan lingkungan,

Page 36: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

20

baik pada air, tanah, maupun udara, baik yang disebabkan oleh polutan metal

maupun organik (Truu et al., 2003).

Saat ini pengetahuan mengenai mekanisme fisiologi fitoremediasi

mulai digabungkan dengan biologi dan teknik untuk mengoptimalkan

fitoremediasi sehingga terbagi menjadi (Salt et al., 1996) :

1. Fitoekstraksi, yaitu penyerapan polutan logam berat di dalam tanah oleh

akar tumbuhan, dan mengakumulasikan senyawa tersebut ke bagian

tumbuhan (akar, batang, atau daun).

2. Rhizofiltrasi, yaitu pemanfaatan kemampuan akar tumbuhan untuk

menyerap, mengendapkan, dan mengakumulasi logam dari permukaan

atau aliran air yang terkontaminasi Limbah.

3. Fitostabilisasi, yaitu penggunaan jenis tumbuhan tertentu untuk

mengimobilisasi polutan di daerah rhizosfer tanah dan permukaan air,

melalui absorpsi dan akumulasi oleh akar.

4. Fitodegradasi adalah metabolisme logam berat di dalam jaringan tanaman

oleh enzim seperti dehalogenase dan oksigenase.

5. Fitovolatilisasi terjadi ketika tanaman menyerap logam berat dan

melepaskannya ke udara lewat daun dan ada kalanya logam berat

mengalami degradasi terlebih dahulu sebelum dilepas lewat daun.

Tanaman yang ideal untuk fitoremediasi harus memiliki produktivitas

biomassa yang tinggi, toleransi yang tinggi dan kapasitas akumulasi konsentrasi

tinggi dari kontaminan. Tanaman cukup mampu untuk menyerap kontaminan

dalam konsentrasi tinggi tanpa kerusakan yang lebih besar untuk pertumbuhan

tanaman. Hal ini tidak hanya untuk membersihkan tanah tetapi juga air.

Page 37: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

21

Penyerapan dan akumulasi kontaminan tergantung pada sifat dan jenis tanaman

(Rija, 2000).

2.6.3 Bioconcentration Factor (BCF) dan Translocation Factor (TF)

Kemampuan tanaman dalam mengakumulasi logam berat dapat diprediksi

dari nilai Bioconcentration Factor (BCF) dan Transfer Factor (TF). Menurut

(Ghosh and singh, 2005), Bioconcentration Factor adalah kemampuan tanaman

untuk mengakumulasi logam berat tertentu sebagai tanggapan terhadap

konsentrasi logam tersebut didalam substrat. Bioconcentration Factor (BCF)

ditentukan oleh rasio logam di akar dengan yang terdapat didalam tanah. Nilai

BCF > menunjukan spesies tersebut sebagai akumulator. Transfer Factor (TF)

menurut Sharma et al., (2010) adalah rasio konsentrasi logam pada bagian tajuk

terhadap bagian akar, menunjukan kemampuan transfer logam pada bagian tajuk

tanaman. Pada tanaman hiperakumulator atau akumulator, nilai TF > 1 digunakan

untuk tujuan fitoekstraksi, sebaliknya TF < 1 sebagai ekskluder (digunakan untuk

tujuan fitostabilisasi) (Haque et al., 2008).

2.7 Tanaman Rumput Gajah

2.7.1. Klasifikasi Tanaman Rumput Gajah

Klasifikasi tanaman Rumput Gajah dalam (Tjitrosoepomoe, 2004) sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivision : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Glumiflora

Family : Gramineae

Genus : Pennisetum

Spesies : Pennisetum purpureum schaum

Page 38: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

23

tambahan nutrient. Sehingga tanaman ini dapat memperbaiki kondisi tanah yang

rusak akibat erosi. Tanaman ini juga dapat hidup pada tanah kritis dimana

tanaman lain relatif tidak dapat tumbuh dengan baik (Sanderson dan Paul, 2008).

Selama satu tahun rumput gajah dapat dipanen hingga empat kali

(Tjitrosoepomoe, 2004). Rumput gajah dapat dikembang biakan secara vegetatif

yaitu stek batang atau sobekan anakan atau rumpun. Panjang stek yang dianjurkan

adalah 25 cm atau 2-3 ruas dan diambil dari tanaman berumur 3-6 bulan

(Martadinata, 2014).

2.7.4 Manfaat Tanaman Rumput Gajah

Rumput gajah banyak dimanfaatkan sebagai makanan hewan ternak

seperti sapi, kambing dan kuda (Martadinata, 2014). Rumput gajah termasuk

kedalam salah satu famili yang mempunyai sifat hiperakumulator terhadap logam

berat. Rumput gajah mini mampu mengakumulasi kadar logam Pb 0,839 mg/kg

dan Cd 0,744 mg/kg (Razikin et al., 2015).

2.8 Tanaman Kembang Bulan (Tithonia diversifolia)

2.8.1 Klasifikasi Kembang Bulan

Klasifikasi jamur Tithonia diversifolia menurut Kendall dan van Houten

(1997) adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae

Superdivision : Spermatophyta

Division : Magnoliophyta

Class : Magnoliopsida

Ordo : Asterales

Family : Asteraceae

Genus : Tithonia Desf. Ex Juss.

Species : Tithonia diversifolia (Hemsl) Gray

Page 39: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

25

umumnya tumbuhan liar di tempat-tempat curam, misalnya di tebing-tebing, tepi

sungai dan selokan. Sekarang banyak ditanam sebagai tanaman hias karena warna

bunganya yang kuning indah dan sebagai pagar untuk mencegah kelongsoran

tanah. Juga merupakan tumbuhan tahunan yang kerap tumbuh di tempat terang

dan banyak sinar matahari langsung. Tumbuh dengan mudah di tempat atau di

daerah berketinggian 5-1500 m di atas permukaan laut (Didik dan Sulistijowati,

2001). Berdasarkan pengamatan di Nigeria tanaman ini tersebar secara luas dan

tumbuh di sepanjang tepi sungai dan lahan pertanian yang dibudidayakan

(Olabode et al., 2007)

2.8.4 Manfaat Kembang Bulan

Tanaman kembang bulan merupakan salah satu tanaman yang secara

tradisional telah digunakan masyarakat untuk obat sakit perut, diare, antidiabetes,

penyakit hepar, dan penanganan luka (Moronkola et al., 2006) Kembang bulan

berpotensi sebagai sumber hara dan pupuk hijau karena mengandung 3,50% N,

0,37% P, dan 4,10% K dan dapat meningkatkan kesuburan tanah. (Hartatik,

2007). Berdasarkan hasil penelitian Adesodun JK. (2010) dan Figueroa JAL

(2007) dalam Purwani (2010), bahwa tanaman kembang bulan efektif untuk

remediasi logam Pb, Cd, Ag, Cu dan Zn. Selain itu hasil penelitian Adewole et al.,

(2010) adalah bahwa tanaman kembang bulan mampu membersihkan tanah yang

terkontaminasi logam berat Pb lebih banyak daripada Cu dan Cd dengan

menggunakan Organommetal fertilizer (OMF).

Page 40: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

26

2.9 Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)

Metode spektrofotometer serapan atom (SSA) merupakan metode analisis

unsur secara kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya

dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas

(Skoog et al., 2000) Metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) berprinsip

pada absorbsi cahaya oleh atom. Atom-atom menyerap cahaya tersebut pada

panjang gelombang tertentu, tergantung pada sifat unsurnya. Proses dalam SSA

melalui dua tahap, yaitu: Atomisasi sampel dan absorbsi radiasi dari sumber oleh

atom bebas (Susiyanti, 2015). Sistem instrumentasi Spektrofotometer Serapan

Atom dapat dilihat dalam Gambar 6.

Gambar 6. Skema Alat Spektrofotometer Serapan Atom (Welz, 2005).

Sistem instrumentasi Spektrofotometer Serapan Atom mempunyai lima

bagian utama (Underwood, 2001), yaitu :

a. Sumber cahaya

Sumber cahaya berfungsi memancarkan spektrum atom dari unsur yang

akan ditentukan. Sumber cahaya yang sering digunakan adalah lampu HCL

(Hollow Chatode Lamp) (Gambar 7). Lampu HCL merupakan sumber cahaya

dengan spektra yang tajam dan mengemisikan gelombang monokromatis.

Page 41: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

27

Gambar 7. Lampu HCL (Hollow Chatode Lamp) (Cantle, 1982).

b. Sistem pengatoman atau sistem absorpsi

Sistem pengatoman atau sistem absorpsi berfungsi untuk mengubah materi

menjadi atom-atom bebas yang biasanya melibatkan suhu tinggi.

c. Monokromator

Monokromator berfungsi untuk mengisolasi salah satu garis resonansi dari

sekian banyak spektrum yang dihasilkan oleh lampu katoda cekung yang

diabsorpsi paling kuat oleh atom-atom di dalam nyala api (panjang gelombang

maksimal) dan menahan garis-garis emisi lain dari lampu katoda berongga yang

tidak digunakan untuk analisis. (Gandjar dan Rohman, 2007).

d. Detektor

Fungsi detektor adalah mengubah energi sinar menjadi energi listrik

sehingga dapat menampilkan angka pada layar monitor (Gandjar dan Rohman,

2007).

e. Rekorder

Rekorder berfungsi untuk menampilkan bentuk sinyal listrik menjadi

satuan yang dapat dibaca. Tampilan yang terdapat pada layar menunjukkan

data absorbansi (Gandjar dan Rohman, 2007).

Page 42: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

28

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari 2015 - Agustus 2015 di

Laboratorium Kelompok Lingkungan, Bidang Industri dan Lingkungan, Pusat

Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR - BATAN) Jl.

Raya Pasar Jum’at, Cinere - Jakarta Selatan. Analisa logam berat menggunakan

Spektrofotometer Serapan Atom (SSA) dilakukan di Pusat Laboratorium Terpadu

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah iradiator Sinar Gamma

Co-60, sealer, pH meter, sentrifuge (Himac CR 21 GII), cutting mill, autoklaf

(Wisd), laminar air flow (Panasonic), inkubator (Heracus), furnace (Pyrolabo),

oven (Memmert), neraca analitik (Acculab), desikator (Sanplatec), micropipette,

microtube, vortex (Bohemia), eppendorf, bunsen, ose, kassa, kapas, gunting,

alumunium foil, spatula, polybag, Shaker (Heidolf), cawan porselen, penggaris,

blender, plate count dan Spektrofotometer Serapan Atom (AAS) (Perkin Elmer)

dan peralatan gelas lainnya.

3.2.2 Bahan

Sampel yang digunakan adalah jerami padi, tanah kering, stek tanaman

kembang bulan dan stek tanaman rumput gajah yang diperoleh dari Pusat Aplikasi

Page 43: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

29

Isotop dan Radiasi-BATAN, Strain fungi Aspergillus niger diperoleh dari koleksi

kultur terseleksi yang dipelihara dalam slent dengan media PDA pada 4ºC di

Bidang Industri dan Lingkungan, Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi. Potato

Dextrose Broth (PDB), Potato Dextrose Agar (PDA), larutan fisiologis (NaCl

0.85%), larutan molase, Pb(NO3)2 dan CdSO4.8H2O, H3PO4, H2SO4, KH2PO4,

MgSO4.7H2O, (NH4)2SO4, dan akuades.

3.3 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Faktorial. Percobaan dilakukan 2 faktor yaitu F1 (Aspergillus niger yang tidak di

iradiasi gamma dan Aspergillus niger yang di iradiasi gamma) dan F2

(menggunakan tanaman runput gajah dan tanaman kembang bulan).

Tabel 2. Perlakuan Sampel

Sampel tanah

+cemaran logam

+aspergilus niger

Tanaman

Rumput Gajah Kembang bulan

Kontrol √ √

0 Gray √ √

250 Gray √ √

500 Gray √ √

750 Gray √ √

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Preparasi Kultur Fungi Aspergillus niger

Kultur fungi dikultivasi dalam media Potatoes Dextrose Broth (PDB)

dengan shaker mekanis pada 150 rpm dan suhu ruang sekitar 28-32ºC selama 4

hari, kemudian disebarkan pada permukaan media Potatoes Dextrose Agar (PDA)

di dalam cawan petri dan diinkubasi pada 32ºC selama 4 hari. Setelah kultur fungi

tumbuh secara merata pada permukaan PDA dalam cawan petri kemudian

Page 44: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

30

dipindah tanam ke permukaan media PDA di dalam tabung slent dan diinkubasi

pada 32ºC selama 7 hari sebelum perlakuan iradiasi gamma.

3.4.2 Paparan Iradiasi Gamma Dosis Rendah

Inokulan Aspergilus niger dipapar dengan iradiasi gamma pada dosis

yang berbeda. Inokulan diiradiasi pada dosis 0, 250, 500, dan 750 Gray. Perlakuan

iradiasi gamma dengan sumber 60

Co dengan laju dosis 2,1 kGy/jam menggunakan

fasilitas iradiator Gamma Chamber 4000A di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi,

Badan Tenaga Nuklir Nasional.

3.4.3 Kultivasi Fungi Aspergillus niger

Kultur fungi Aspergillus niger dengan perlakuan dosis iradiasi gamma

yang berbeda masing-masing dikultivasi dalam media Potatoes Dextrose Broth

(PDB) yang diagitasi dengan magnetic stirer dan shaker mekanis pada 150 rpm

dan suhu ruang sekitar 28-32ºC selama 4 hari.

3.4.4 Pertumbuhan Fungi Dalam Medium Cair

Dibuat larutan MSM sebanyak 1000 mL larutan yang

mengandung 24 g/L PDB, 1 g/L (NH4)2SO4, 0,5 g/L KH2PO4, 0,5 g/L

K2HPO4, 0,2 g/L MgSO4.7H2O. kemudian dimasukkan sebanyak 50 mL

ke dalam 20 botol masing-masing berukuran 500 mL, kemudian diukur

pH awal dan disterilkan dengan autoclave pada 121ºC selama 2x15 menit

dan didinginkan. Kemudian diinokulasi 5 mL kultur cair fungi

Aspergillus niger dengan kerapatan masing-masing sekitar 106 spora/ml

didalam Laminar Air Flow, kemudian diinkubasi dalam shaker mekanis

pada 100-150 rpm dan suhu ruang 28-32ºC selama 4-6 hari. Fermentasi

Page 45: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

31

dilakukan dengan kelembaban substrat 1 : 6 selama 14 hari berdasarkan

penelitian Ningrum (2015).

3.4.5 Tahap Fermentasi Fase Padat (SSF)

3.4.5.1 Preparasi Substrat Jerami Padi

Jerami padi dikeringkan dan dicacah dengan chopper mekanis, kemudian

dihaluskan dengan cutting mill dan diayak sehingga diperoleh substrat jerami padi

dengan ukuran partikel < 2 mm, kemudian ditimbang masing-masing 100 g

sebanyak 20 plastik. Lalu ditambahkan larutan molase masing-masing sebanyak

300 mL dan di autoklaf.

3.4.5.2 Fermentasi Fase Padat Jerami Padi

Substrat Jerami padi yang telah diautoklaf kemudian diinokulasikan

kultur cair fungi Aspergillus niger dengan kerapatan masing-masing sekitar 106

spora/mL, dilakukan secara aseptik di dalam laminar air flow. Substrat yang tidak

diinokulasi kultur cair fungi digunakan sebagai kontrol. Semua substrat diletakkan

di tempat fermentasi yang tertutup rapat dan diinkubasi di ruang gelap (tanpa

pencahayaan) pada 28-32ºC selama 14 hari dan dilakukan analisis setiap minggu.

3.4.6 Tahap Inkorporasi

3.4.6.1 Penyiapan Media Tanah

Tanah yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari sekitar gedung

kelompok lingkungan BATAN. Kemudian tanah tersebut dibersihkan dari batuan

akar-akaran yang ada dalam tanah tersebut. Selanjutnya dimasukkan ke dalam 10

kantong plastik sebanyak 4000 g dan diinkubasi selama dua minggu.

Page 46: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

32

3.4.6.2 Pembuatan Media Tanam

Sebanyak 4000 g berat tanah dicampurkan dengan cemaran 400 mL yang

mengandung Pb (500 ppm) dan Cd (50 ppm), kemudian 600 mL H2O lalu di aduk

hingga rata. Cara pembuatan larutan induk Pb dan Cd buatan yang digunakan

adalah dilarutkan 32,0414 g Pb(NO3)2 dan 4,8050 g 3Cd(SO4).8H2O dalam 4000

mL aquadest.

3.4.6.3 Inkorporasi 21 Hari

Tanah yang telah ditimbang ditambahkan 100 g substrat jerami padi hasil

SSF (14 hari), kemudian diaduk merata dan dimasukkan ke dalam plastik. Setelah

inkoporasi substrat jerami padi tersebut, diinkubasi selama 21 hari dan dilakukan

analisis setiap minggu.

3.4.7 Tahap Fitoremediasi

Sampel tanaman diberi kode K (Kembang bulan) dan R (Rumput gajah).

Kemudian setiap sampel K dan R dilakukan pengulangan empat kali dengan lima

perlakuan yang berbeda, sampel K: Kk (kontrol), K0 (tanpa iradiasi), K250 (dosis

iradiasi 250 Fray), K500 (dosis iradiasi 500 Gray) dan K750 (dosis iradiasi 750

Gray), sedangkan sampel R: Rk (kontrol), R0 (tanpa iradiasi), R250 (dosis iradiasi

250 Gray), R500 dosis iradiasi 500 Gray) dan R750 (dosis iradiasi 750 Gray).

Variasi perlakuan dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 47: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

33

Tabel 3. Variasi Perlakuan Media Tanam

Komposisi

media

tanam

Tanaman

Rumput Gajah Kembang Bulan

RK

R0

gray

R250

gray

R500

gray

R750

gray KK

K0

gray

K250

gray

K500

gray

K750

gray

Tanah (g) 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000 1000

Substrat (g) 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Cemaran Pb

dan Cd

(mL)

400 400 400 400 400 400 400 400 400 400

H2O (mL) 600 600 600 600 600 600 600 600 600 600

3.4.7.1 Penanaman

Stek tanaman rumput gajah dan kembang bulan dipotong sepanjang 25

cm dan stek ditanam ke dalam pot yang telah berisi media tanam sebesar 1000

gram. Satu pot masing-masing hanya diisi oleh satu jenis tanaman. Masing-

masing empat kali ulangan.

3.4.7.2 Pemeliharaan tanaman

Percobaan dilakukan di rumah kaca selama 21 hari. Selama 21 hari

pemeliharaan tanaman, dilakukan penyiraman dengan air sebanyak 100 mL/pot

secara berkala setiap hari sekali. Perlakuan percobaan adalah media tanam.

Sedangkan media tanam adalah media tanah terkontaminasi dengan jerami padi

yang ditambahkan Aspergillus niger dosis iradiasi yang berbeda.

3.4.7.3 Pemanenan

Setelah 21 hari periode pemeliharaan tanaman, dilakukan panen

biomassa tanaman dan pengambilan sampel tanah. Sampel daun dicabut dari

batang, kemudian di timbang berat basah, setelah itu dikeringkan di oven 60ºC

selama 24 jam dan dihaluskan untuk ditimbang berat kering. Sampel akar tanaman

Page 48: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

34

dicuci bersih dengan deterjen dan di bilas dengan air mengalir, ditiriskan,

kemudian dikeringkan didalam oven 60ºC selama 24 jam dan dihaluskan. Sampel

tanah dibersihkan dari eksudat akar, kemudian dikeringkan dalam oven 60ºC

selama 24 jam, kemudian dihaluskan. Sampel daun, akar dan tanah yang telah di

haluskan di lakukan analisis.

3.5 Parameter yang diamati

3.5.1 Pengukuran pH SSF (AOAC, 2005)

Pengukuran pH dilakukan dengan cara sampel ditimbang sebanyak 2-3 g

dan ditambahkan akuades sebanyak 10-15 mL. Selanjutnya dihomogenkan

menggunakan shaker mekanis selama 15 menit dan diukur dengan menggunakan

pH meter.

3.5.2 Pengukuran pH Tanah (Sudjadi et al., 1971)

Timbang 5 g contoh tanah dimasukkan ke dalam botol kocok, ditambah

50 mL air. Kocok dengan mesin pengocok shaker selama 30 menit. Suspensi

tanah diukur dengan pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer

pH 7,0 dan pH 4,0.

3.5.3 Penentuan Kadar Air (AOAC, 2005)

Cawan porselen dicuci menggunkan akuades lalu dikeringkan dalam

oven pada suhu 105oC selama 1 hari. Cawan tersebut kemudian diletakkan di

desikator selama 30 menit lalu ditimbang (a). Sampel seberat ±3 g ditimbang

kedalam cawan (b). Cawan yang berisi sampel dimasukkan kedalam oven dengan

suhu 105oC selama 1 hari. Cawan kemudian dimasukkan kembali ke dalam

Page 49: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

35

desikator dan dibiarkan selama 30 menit kemudian ditimbang hingga memperoleh

bobot yang tetap (c). Perhitungan kadar air dapat dilakukan menggunakan rumus:

……………………………………………....(1)

Keterangan :

a = berat cawan kosong (gram)

b = berat cawan yang diisi dengan sampel (gram)

c = berat cawan yang sudah dikeringkan (gram)

3.5.4 Kadar Abu dan Kadar Bahan Organik (AOAC, 2002)

Sampel bekas penetapan kadar air dimasukkan ke dalam tanur. Mula-

mula diabukan pada suhu 300oC selama 1,5 jam dan selanjutnya pada suhu 550-

600oC selama 2,5 jam. Kemudian tanur dimatikan dan dibiarkan semalam. Setelah

itu sampel didinginkan dan dimasukkan ke dalam desikator kemudian ditimbang.

……………………………………… (2)

Keterangan:

W0 = cawan kosong (g)

W1 = Cawan dengan sampel (g)

W2 = Cawan dengan sampel setelah di abukan

fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)

Untuk perhitungan Kadar Bahan Organik dapat menggunakan rumus:

……………………. . (3)

3.5.5 Menentukan Total Plate Count (TPC) (Sinha et al., 1997)

Perhitungan total fungi dilakukan dengan cara sampel ditimbang

sebanyak 1 g dan ditambahkan 9 mL NaCl 0,85% yang sudah di sterilkan

sebelumnya, selanjutnya dihomogenkan menggunakan shaker selama 30 menit.

Sampel diambil sebanyak 0,1 mL dan dimasukkan kedalam microtube yang berisi

0,9 mL NaCl 0,85% dan dilakukan pengenceran dari 10-2

hingga seri 10-5

.

Page 50: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

36

Selanjutnya pada pengenceran yang dikehendaki diambil sebanyak 0,1 mL ke

dalam media Potato Dextrose Agar (PDA) dan diinkubasi pada suhu 37oC selama

2-3 hari. Perhitungan total fungi dilakukan dengan metode Total Plate Count

(TPC).

3.5.6 Penentuan Logam Lindi Tanah (Suharto et al., 2011 modifikasi)

Sampel tanah ditimbang sebanyak 3 g dan ditambahkan akuades sebanyak

30 mL. Selanjutnya di sentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit.

Kemudian supernatan dipisahkan dari filtrat dan di sentrifuge kembali dengan

kecepatan 12000 rpm selama 15 menit. Kemudian supernatant dipisahkan dari

substrat dan dianalisis kadar logam Pb dan Cd menggunakan AAS.

3.5.7 Penetapan Logam Berat Total dalam Tanah (AOAC, 2002)

Ditimbang teliti 2,5 g contoh tanah halus < 0,5 mm ke dalam tabung

digest, ditambahkan 5 mL asam nitrat p.a, dibiarkan satu malam. Esoknya

dipanaskan pada suhu 100oC selama 1 jam 30 menit, dinginkan dan ditambahkan

lagi 5 mL asam nitrat p.a. dan 1 mL asam perklorat p.a. Kemudian dipanaskan

hingga 130oC selama 1 jam, suhu ditingkatkan lagi menjadi 150

oC selama 2 jam

30 menit (sampai uap kuning habis, bila masih ada uap kuning waktu pemanasan

ditambah lagi), setelah uap kuning habis suhu ditingkatkan menjadi 170oC selama

1 jam, kemudian suhu ditingkatkan menjadi 200oC selama 1 jam (hingga

terbentuk uap putih). Destruksi selesai dengan terbentuknya endapan putih atau

sisa larutan jernih sekitar 1 mL. Ekstrak didinginkan kemudian diencerkan dengan

air bebas ion menjadi 25 mL, lalu dikocok hingga homogen, biarkan semalam.

Page 51: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

37

Ekstrak jernih digunakan untuk pengukuran logam berat Pb dan Cd menggunakan

SSA metode Nyala untuk tingkat konsentrasi ppm.

3.5.8 Penetapan Logam Berat Total Tanaman Cara Pengabuan Basah

dengan HNO3 dan HClO4 (Ayu, 2002)

Metode penentuan logam berat ini mengacu pada penelitian Ayu (2002)

yakni dengan cara sampel tanaman ditimbang kemudian dipotong kecil-kecil.

Tanaman dikeringkan dalam oven pada temperatur 700C sampai mencapai bobot

konstan dan selanjutnya dihaluskan dengan blender. Pada analisa logam berat

dilakukan proses destruksi basah yakni dengan ditimbang 0,5 g sampel dimasukan

ke dalam erlenmeyer. Ditambahkan 5 mL H3PO4 pekat dan 10 mL H2SO4 pekat,

lalu dipanaskan hingga larutan berwarna coklat gelap dan mengeluarkan asap

berwarna kecoklatan. Ditambahkan 2 mL HNO3 dan pemanasan dilanjutkan

hingga asap coklat yang terbentuk menghilang. Kemudian ditambahkan H2O2 ke

dalam larutan dan dipanaskan hingga larutan kuning jernih. Selanjutnya ditambah

10 mL akuades dan pemanasan dilanjutkan sampai larutan mengeluarkan asap.

Lalu didiamkan hingga suhu ruang dan diencerkan menggunakan labu ukur 50 mL

dengan menambahkan akuades hingga tanda tera lalu dianalisis kadar logam

beratnya menggunakan Spektropotometer Serapan Atom. Logam Pb dianalisa

pada panjang gelombang 283,3 nm, Cd pada panjang gelombang 288,8 nm.

3.6 Analisis Data

Data diolah menggunakan uji Analysis Of Varience (ANOVA) pada

tingkat kepercayaan 95% untuk melihat perbedaan dari tiap perlakuan. Bila

terdapat perbedaan yang nyata dari perlakuan maka akan dilanjutkan uji Duncan

(α=0,05), dibantu dengan program SPSS 2.0 secara visual data meliputi parameter

yang diamati disajikan dalam bentuk kurva menggunakan program Excel 2007.

Page 52: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

38

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Kualitas Proses SSF

Berdasarkan hasil analisis pH, kadar air, kadar abu, kadar bahan organik dan

total fungi, maka dapat dilihat bahwa telah terjadi perubahan selama proses

fermentasi. Hasil Analisis kualitas proses SSF dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil analisis fermentasi fase padat (SSF)

Parameter

Dosis (Gray)

Hari ke-

0 14

pH

K 7.28 7.65

0 7.45 7.92

250 7.56 7.90

500 7.11 7.91

750 7.27 7.92

Kadar Air (%)

K 74.70 79.32

0 75.70 79.48

250 75.67 80.29

500 75.49 79.94

750 75.39 79.96

Kadar Abu (%)

K 32.59 34.93

0 32.05 33.28

250 32.57 35.45

500 32.02 35.89

750 31.25 33.59

Kadar Bahan Organik (%)

K 67.41 65.07

0 67.95 66.72

250 67.43 64.55

500 67.98 64.11

750 68.75 66.41

TPC (CFU/g)

K 6.34 7.14

0 7.04 7.77

250 7.48 8.30

500 7.36 8.42

750 7.29 7.37

Page 53: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

39

Pada kondisi ini, mikroorganisme mampu bekerja dengan baik karena

didukung oleh kondisi lingkungan yang sesuai. Dalam kondisi ini mikroorganisme

mampu bekerja lebih cepat untuk mendegradasi bahan-bahan organik yang

terkandung dalam substrat jerami padi. Hasil keseluruhan analisis menunjukkan

bahwa terjadi kenaikan angka namun berdasarkan uji statistik ragam (ANOVA) pada

semua perlakuan kecuali total fungi menunjukkan nilai probabilitas (signifikan)

(P≥0.05), maka nilai semua perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan yang

nyata.

4.1.1 Hasil Analisis pH

Nilai pH merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi pertumbuhan

mikroorganisme dalam proses fermentasi. Perubahan pH pada proses fermentasi

dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Perubahan nilai pH terhadap waktu fermentasi

Berdasarkan Gambar 8 proses fermentasi pH mengalami kenaikan dengan nilai pH

tertinggi terdapat pada Aspergillus niger yang tidak diradiasi (0 Gray) dan 750 Gray

(Lampiran 2), sedangkan nilai pH paling rendah terdapat pada kontrol yaitu sebesar

Page 54: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

40

7,65. Nilai pH yang dihasilkan pada proses fermentasi berkisar antara 7,10-7,92.

Rentang nilai pH tersebut masih dalam rentang pH pertumbuhan yang optimum bagi

Aspergillus niger yaitu pada pH 4 sampai 7 (Raimbault, 1998). Menurut Mustikasari

(2009), nilai pH cenderung mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya

masa inkubasi. Hal ini disebabkan karena adanya aktivitas mikroorganisme yang

terjadi dikarenakan dilepaskannya amonia sebagai hasil metabolisme ammonium

sulfat dan adanya proses deaminasi substrat protein dalam medium (Rahayuningsih,

2003). Menurut (Andini et al., 2008) Peningkatan pH tanah terjadi apabila bahan

organik yang ditambahkan telah terdekomposisi dengan baik, karena bahan organik

yang telah termineralisasi akan melepaskan mineralnya yang berupa kation-kation

basa.

4.1.2 Hasil Analisis Kadar Air

Kadar air Aspergillus niger menggunakan substrat jerami padi pada proses

fermentasi dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Perubahan Kadar Air terhadap waktu fermentasi

Pada proses fermentasi, kadar air berfungsi untuk proses transport nutrien dan

produk-produk metabolit melalui membran sel (Hilakore, 2008). Berdasarkan

Page 55: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

41

Gambar 9 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pada semua perlakuan dengan

kisaran dari 75-80%. Hasil analisis menunjukkan bahwa kadar air tertinggi terdapat

pada sampel Aspergillus niger 250 Gray yaitu sebesar 80.22% dan terendah pada

kontrol sebesar 79.32% (Lampiran 2). Hal ini sesuai dengan Santosa (1999) bahwa

kelembapan berkisar antara 50-80% kapasitas penyangga air merupakan kelembaban

ideal untuk berlangsungnya aktivitas mikroba. Peningkatan kadar air disebabkan

karena semakin lama waktu fermentasi, aktivitas Aspergillus niger juga semakin

meningkat. Hal ini terjadi karena pada proses fermentasi terjadi perombakan

karbohidrat menjadi gula-gula sederhana yang kemudian diubah menjadi energi

dengan hasil sampingan berupa metabolit, alkohol, asam, karbondioksida (CO2) dan

air (H2O) sehingga akan meningkatkan kadar air pada bahan kering (Rahmadi, 2003).

Dengan kata lain, kadar air yang tinggi disebabkan karena semakin lama proses

fermentasi maka perubahan glukosa menjadi CO2 dan H2O semakin tinggi.

4.1.3 Analisis Kadar Bahan Organik

Perubahan kadar bahan organik substrat jerami padi selama fermentasi

mengalami penurunan pada hari ke-14. Berdasarkan Gambar. 10 dapat dilihat kadar

bahan organik pada fermentasi berkisar 64,10% hingga 68,75%. Kadar bahan organik

pada kontrol sebesar 65,07%. Aspergillus niger yang tidak di iradiasi (0 Gray)

menunjukkan kadar bahan organik tertinggi yaitu sebesar 66.72% dan kadar bahan

organik terendah terdapat pada Aspergillus niger 500 Gray yaitu sebesar 64.10%

(Lampiran 2). Perubahan penurunan kadar bahan organik paling tinggi terjadi pada

Page 56: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

42

perlakuan 500 gray yaitu sebesar 3.87%, sedangkan perubahan paling kecil terjadi

pada perlakuan Aspergillus niger dosis 250 Gray sebesar 1.23%.

Gambar 10. Perubahan Kadar Bahan Organik terhadap waktu fermentasi

Berdasarkan Gambar 10 terjadi penurunan kandungan bahan organik karena

nutrien yang tersedia pada bahan telah dirombak dan dimanfaatkan oleh kapang

(Kasmiran, 2011). Pertumbuhan fungi erat kaitannya dengan lama fermentasi,

semakin lama fermentasi maka pertumbuhan fungi akan semakin baik, merata dan

kompak sesuai dengan ketersediaan nutrien pada bahan. Fungi yang tumbuh semakin

aktif melakukan perombakan karbohidrat dan protein yang merupakan bagian dari

bahan organik. Sesuai dengan pernyatan Sutardi (1980) bahwa bahan organik terdiri

dari lemak, protein dan karbohidrat. Kemudian Sulaiman (1988) menambahkan

bahwa semakin lama waktu fermentasi semakin banyak zat makanan yang dirombak.

4.1.3 Hasil Analisis Kadar Abu

Kadar abu merupakan besarnya kandungan bahan anorganik dan unsur

mineral suatu bahan (Juliando, 2010). Perubahan kandungan substrat selama proses

fermentasi disebabkan oleh perubahan bahan organik yang terjadi selama proses

Page 57: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

43

biokonversi (Haddadin et al., 2009). Perubahan kadar abu selama proses fermentasi

dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Perubahan Kadar Abu terhadap Waktu Fermentasi

Berdasarkan Gambar 11 menunjukkan bahwa semua perlakuan mengalami

kenaikan kadar abu. Kadar abu pada proses fermentasi berkisar antara 31,25% hingga

35,90%. Hal ini menunjukkan bahwa kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan

Aspergillus niger 500 Gray yaitu sebesar 35.90%, sedangkan kadar abu terendah

terdapat pada perlakuan Aspergillus niger yang tidak di iradiasi (0 Gray) yaitu

sebesar 33.27% (Lampiran 2). Kadar Abu kontrol dalam proses fermentasi yaitu

sebesar 34,92%. Peningkatan kadar abu disebabkan karena selama proses

dekomposisi mineral dari substrat dikonsumsi oleh mikroorganisme dan digunakan

untuk pembentukan koenzim-koenzim. Kemudian mineral-mineral tersebut akan

dilepaskan ke dalam kulturnya berupa oksida mineral atau abu (Hanum & Usman,

2011). Proses mineralisasi ini terjadi ketika mikroba memanfaatkan bahan organik

yang tersedia didalam media. Mineral tersebut dapat berupa bahan organik, garam

anorganik, atau dalam bentuk senyawa kompleks bersifat organik (Mulyohardjo,

1998).

Page 58: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

44

4.1.5 Hasil Analisis Total Plate Count (TPC)

Perubahan total fungi selama proses fermentasi bertujuan untuk mengetahui

pertumbuhan fungi dengan cara menghitung jumlah fungi menggunakan metode

Total Plate Count (TPC). Perubahan total fungi selama fermentasi dapat dilihat pada

Gambar 12.

Gambar 12. Perubahan Total Fungi terhadap waktu fermentasi

Berdasarkan Gambar 12 menunjukkan bahwa total fungi mengalami

peningkatan. Pertumbuhan fungi paling banyak terdapat pada perlakuan Aspergillus

niger 500 Gray, sedangkan total fungi paling sedikit terdapat pada kontrol yaitu

sebesar 7,13 cfu/g. Gambar 12 menunjukkan bahwa total fungi pada awal fermentasi

berkisar antara 6.34-7.48 cfu/g, sedangkan total fungi pada hari ke-14 berkisar antara

7.13-8.42 cfu/g. Meningkatnya total sel fungi pada semua perlakuan menunjukkan

bahwa Aspergillus niger dapat hidup pada tanah yang memiliki pH kisaran 7.

Pertumbuhan fungi pada media fermentasi dipengaruhi oleh nutrisi yang ada didalam

substrat maupun yang diberikan ke substrat. Larutan nutrisi yang digunakan

(NH4)2SO4, KH2PO4, MgSO4•7H2O, dan CaCl2•H2O (Singhania, et al., 2009). Total

fungi juga mengalami peningkatan karena unsur hara yang dibutuhkan bagi

Page 59: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

45

kehidupan mikroorganisme terpenuhi, karena adanya bahan pembawa yaitu jerami

padi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Larasati et al., (2010) bahwa bahan pembawa

(carrier) memiliki ketersediaan dan keseimbangan yang sesuai untuk kelangsungan

hidup mikroorganisme. Peningkatan jumlah fungi tersebut disebabkan karena fungi

mengalami pertumbuhan berupa penambahan jumlah sel. Mikroba memanfaatkan

nutrisi (karbohidrat) yang telah dipecah menjadi gula sederhana untuk melakukan

aktifitas pertumbuhan sehingga pertumbuhan mikroba meningkat (Andarti et al.,

2015). Kelangsungan hidup fungi diuji dengan analisis ragam ANOVA, dimana nilai

probabilitas pada kelima perlakuan sampel awal dan akhir menunjukkan angka 0.006

atau (P≤0.05) yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Dengan demikian

penambahan Aspergillus niger yang dipapar iradiasi gamma memberikan pengaruh

yang nyata terhadap kelangsungan hidup fungi anaerob.

4.2 Hasil Analisis Proses Inkorporasi

Setelah dilakukan proses SSF selama 14 hari, selanjutnya hasil dari proses

SSF diinkorporasikan kedalam tanah yang telah dicemari logam berat kemudian

dilakukan analisis setiap satu minggu sekali selama 21 hari. Berdasarkan hasil

analisis pH, kadar air, kadar abu, kadar bahan organik dan total fungi, logam Pb dan

Cd lindi maka dapat dilihat bahwa telah terjadi perubahan selama proses inkorporasi.

Hasil analisis proses inkorporasi secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 60: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

46

Tabel 5. Hasil Analisis Proses Inkorporasi

Parameter Dosis (Gray) Hari ke-

0 21

pH

K 7.73 7.72

0 7.70 7.69

250 7.72 7.70

500 7.70 7.68

750 7.72 7.69

Kadar Air (%)

K 27.92 26.60

0 28.00 26.23

250 26.80 27.13

500 28.01 27.42

750 27.73 26.97

Kadar Abu (%)

K 87.06 86.32

0 87.22 85.61

250 87.29 85.33

500 86.68 85.62

750 86.92 86.04

Kadar Bahan Organik (%)

K 12.94 13.68

0 12.78 14.39

250 12.71 14.67

500 13.32 14.38

750 13.08 13.96

Total Fungi (TPC) (CFU/g)

K 5.71 5.83

0 6.02 6.40

250 6.39 6.76

500 6.49 6.61

750 5.81 6.93

Pb Lindi (ppm)

K 2.59 1.78

0 2.49 1.48

250 2.59 0.97

500 2.49 0.79

750 2.50 1.20

Cd Lindi (ppm)

K 3.11 1.81

0 3.01 1.59

250 3.18 1.65

500 3.02 1.41

750 3.04 1.53

Page 61: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

47

4.2.1 Hasil Analisis pH tanah

pH tanah digunakan sebagai indikator kesuburan kimiawi tanah, karena dapat

menunjukkan ketersediaan hara dalam tanah tersebut (Hanafiah, 2005). Hasil analisis

pH dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13. Pengukuran pH pada tahapan inkorporasi

Berdasarkan Gambar 13 semua perlakuan pada proses inkorporasi

menunjukkan bahwa nilai pH berada pada kisaran 7.55-7.75 (Lampiran 2). Pada

umumnya unsur hara makro mudah di serap akar tanaman pada tanaman pada tanah

pH tanah sekitar netral, karena pada pH tersebut kebanyakan unsur hara mudah larut

dalam air. Ketersediaan unsur hara Mg dan Ca dalam tanah pada pH 7.0-8.5,

sedangkan untuk ketersediaan N pada pH 6.0-8.0 (Hanafiah, 2005). Nilai pH pada

semua perlakuan mengalami penurunan pada hari ke-7. Namun pada hari ke 14

menunjukkan adanya kenaikan nilai pH. Sedangkan pada hari ke 21 nilai pH

mengalami penurunan kembali dengan penurunan pH paling tinggi yaitu pada

perlakuan Aspergillus niger 500 Gray dan penurunan pH paling rendah terdapat pada

kontrol. Terjadi penurunan pada pH karena Aspergillus niger merupakan mikroba

pelarut P yang menghasilkan asam-asam organik saat aktivitas diantaranya adalah

Page 62: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

48

asam sitrat, glutamate, suksinat, laktat, oksalat, glioksalat, malat, fumarat, tartarat,

dan α-ketobutirat (Rao dan Subba, 1994). Peningkatan pH pada pada proses ini

karena bahan organik yang digunakan telah terdekomposisi dengan baik dan telah

termineralisasi sehingga melepaskan mineralnya yang berupa kation basa (Mg+, K+,

Ca+). Nilai H akan mempengaruhi kemampuan fungi dalam menjaga kelangsungan

aktivitas-aktivitas seluler, transport membran sel dan keseimbangan reaksi yang

dikatalis enzim-enzimnya (Suntoro, 2003). Hasil analisis ragam ANOVA pada pH

inkorporasi tanah menunjukkan bahwa semua perlakuan menunjukkan adanya

perbedaan nyata (P≤0.05) pada hari ke 7 dengan nilai 0,000 dan hari ke 14 dengan

nilai 0,010 (lampiran 5), namun tidak memiliki perbedaan yang tidak nyata (P≥0,05)

pada hari ke 0 dengan nilai 0,992 dan hari ke 21 dengan nilai 0,541 (lampiran 5).

Dengan demikian pemberian inokulan Aspergillus niger yang di fermentasi

menggunakan substrat jerami padi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

nilai pH pada hari ke 7 dan hari ke 14.

4.2.2 Hasil Analisis Kadar air

Kadar air merupakan parameter yang penting untuk mendukung aktifitas

metabolik mikroorganisme. Perubahan kadar air semua perlakuan pada proses

inkorporasi selama 21 hari dapat dilihat pada Gambar 14.

Page 63: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

49

Gambar 14. Kadar Air pada tahap inkorporasi

Berdasarkan Gambar 14 rata-rata nilai kadar air selama proses inkorporasi

berkisar 26-34%. Kadar air paling tinggi terdapat pada Aspergillus niger 500 Gray

sebesar 27,42%, sedangkan kadar air terendah terdapat pada Aspergillus niger yang

tidak di iradiasi (0 Gray) sebesar 26,23%. Nilai kadar air pada tahapan inkorporasi

lebih rendah daripada nilai kadar air saat tahapan fermentasi fase padat (SSF), hal ini

dikarenakan tanah tidak berkontak langsung dengan udara sehingga terjadi

kekurangan oksigen, kurangnya oksigen akan mendorong mikroorganisme

melakukan aktivitasnya dalam kondisi anaerob (Andini, 2015). Pada hari ke-7 semua

perlakuan mengalami peningkatan kadar air, hal ini karena adanya proses

dekomposisi yang dilakukan oleh mikroorganisme tanah. Proses dekomposisi ini

menghasilkan air dan CO2, hal ini sesuai sesuai dengan pendapat Haug (1980), bahwa

hasil akhir dekomposisi secara aerob berupa CO2, H2O, panas dan unsur hara dan

humus. Sedangkan pada hari ke-14 dan hari ke-21 semua perlakuan mengalami

penurunan kadar air, hal ini diduga karena adanya perubahan senyawa kompleks

menjadi senyawa yang lebih sederhana (Dini et al., 2014).

Page 64: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

50

Hasil analisis ragam ANOVA pada inkorporasi tanah menunjukkan bahwa

semua perlakuan menunjukkan adanya perbedaan nyata (P≤0.05) pada hari ke 14

dengan nilai 0,008 (lampiran 5), namun tidak memiliki perbedaan yang tidak nyata

(P≥0,05) pada hari ke 0 dengan nilai 0,342, hari ke 7 dengan nilai 0,364 dan hari ke

21 dengan nilai 0,241 (lampiran 5). Dengan demikian pemberian inokulan

Aspergillus niger yang di fermentasi menggunakan substrat jerami padi memberikan

pengaruh yang signifikan terhadap kadar air inkorporasi hanya pada hari ke 14.

4.2.3 Analisis Kadar Bahan Organik

Pada penelitian ini dilakukan uji kadar bahan organik, karena bahan organik

sangat menentukan sifat biokimia, fisika, kesuburan tanah dan membantu menetapkan

arah proses pembentukan tanah (Mukhlis, 2007). Pada penelitian ini kadar bahan

organik pada proses inkorporasi mengalami perubahan yang ditunjukkan oleh

Gambar 15.

Gambar 15. Pengukuran kadar bahan organik tanah inkorporasi

Berdasarkan Gambar 15 menunjukkan bahwa nilai kadar bahan organik pada

proses inkorporasi mengalami kenaikan pada semua perlakuan. Kadar bahan organik

Page 65: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

51

tertinggi terdapat pada sampel Aspergillus niger 250 Gray yaitu sebesar 14,66% dan

kadar bahan organik terendah terdapat pada Aspergillus niger yang tidak diiradiasi (0

Gray) yaitu sebesar 13.67%. (Lampiran 2). Kadar bahan organik pada awal

fermentasi berkisar antara 12,71%-13,32%, sedangkan pada hari ke-21 berkisar

antara 13,67% - 14,66%.

Terjadi peningkatan kadar bahan organik pada penelitian ini karena masih

terdapatnya komponen organik yang harus di pecah menjadi senyawa yang lebih

sederhana lagi, sehingga pada proses ini aktivitas mikroba masih berlanjut. Sisa-sisa

komponen yang lambat terdekomposisi akan terus menyediakan energi untuk

kelangsungan hidup mikroorganisme selanjutnya (Hakim et al., 1986). Hanafiah

(2005) menyatakan bahwa bahan organik sangat besar peranannya dalam

memperbaiki kesuburan tanah walaupun persentasenya hanya sebesar 5 % dari total

volume tanah. Bahan organik yang didekomposisikan dalam tanah dapat berupa sisa

hewan atau tanaman ataupun jasad renik dari jaringan tumbuhan dan hewan yang

terdekomposisikan pada permukaan tanah.

Hasil statistik ragam ANOVA menunjukkan bahwa nilai probabilitas

(signifikan) rata-rata kadar bahan organik pada lima perlakuan menunjukkan

perbedaan yang tidak nyata dengan nilai 0,926 pada hari ke- 0 dan 0,171 pada hari

ke- 21 (P≥0,05).

Page 66: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

52

4.2.4 Hasil Analisis Kadar Abu

Analisis kadar abu dilakukan untuk mengetahui jumlah zat anorganik sisa

hasil pembakaran suatu bahan organik (Sudarmadji et al., 1996). Kadar abu pada

proses inkorporasi dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 16. Kadar abu pada tahapan inkorporasi

Organic Sediment Research Center (OSRC) menghubungkan antara kadar

abu dan kadar organik sebagai hubungan berbanding terbalik dimana apabila kadar

abunya rendah, maka kadar organiknya tinggi dan sebaliknya (Nurdin, 2011).

Berdasarkan Gambar 16 menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar abu pada

semua perlakuan Aspergillus niger. Kadar abu pada awal fermentasi berkisar antara

86,67%-87,28%, sedangkan pada hari ke-21 berkisar antara 85,33% - 86,32%. Pada

proses inkorporasi kadar abu tertinggi terdapat pada kontrol, sedangkan kadar abu

terendah terdapat pada perlakuan Aspergillus niger yang tidak di iradiasi (0 Gray)

(Lampiran 2). Tingginya kadar abu pada perlakuan kontrol menunjukkan bahwa

bahan organik yang terdekomposisi pada perlakuan tersebut cukup tinggi. Selain itu

tingginya kadar abu mengindikasikan jumlah bahan mineral yang cukup banyak di

dalam fungi. penguraian bahan organik oleh fungi tersebut menyebabkan unsur hara

Page 67: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

53

dapat tersedia bagi tanaman (Ersita et al., 2011). Hasil analisis ragam ANOVA

menunjukkan bahwa kadar abu akhir proses inkorporai tidak memiliki milai

probabilitas (signifikan) yang menunjukkan angka 0,171 (P≥0,05).

4.2.5 Hasil Analisis Total plate Count (TPC)

Pada proses inkorporasi, total fungi pada semua perlakuan mengalami

perubahan. Hasil analisis total fungi dilakukan dengan metode Total Plate Count

(TPC) yang dapat dilihat pada Gambar 17.

Gambar 17. Total Fungi Tahapan Inkorporasi

Berdasarkan Gambar 17. Menunjukkan adanya peningkatan total fungi pada

hari ke 7, peningkatan total sel fungi diduga karena unsur hara yang dibutuhkan bagi

kehidupan mikroorganisme terpenuhi. Unsur hara diduga berasal dari bahan

pembawa yaitu jerami padi. Sedangkan total sel fungi pada hari ke 14 dan hari ke 21

mengalami penurunan. Total fungi paling tinggi terdapat pada Aspergillus niger 750

Gray sebesar 6,93 cfu/g (Lampiran 2), sedangkan total fungi terendah terdapat pada

kontrol sebesar 5,83 cfu/g. Nilai total fungi pada tahapan inkorporasi lebih rendah

daripada total fungi pada saat tahapan fermentasi fase padat (SSF). Penurunan

Page 68: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

54

tersebut diduga karena banyak sel sel fungi yang telah mati akibat berkurangnya

ketersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik. Habisnya nutrisi

menyebabkan jumlah sel yang mati lebih banyak sehingga mengalami penurunan

jumlah sel (Yuwono, 2006). Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa total

fungi pada semua perlakuan memiliki nilai probabilitas yang menunjukkan angka

0,284 (P≥0,05). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jerami padi dan Aspergillus

niger tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada jumlah fungi selama proses

remediasi.

4.2.6 Hasil Analisis Efektivitas Kadar logam Pb dan Cd lindi dalam tanah

Hasil analisis efektivitas logam Pb dan Cd lindi tanah dapat dilihat pada

Gambar 18.

Gambar 18. Efektivitas kadar logam Pb dan Cd lindi pada tahapan inkorporasi

Berdasarkan Gambar 18 terlihat adanya penurunan kandungan logam berat Pb

maupun Cd lindi paling besar yang terjadi pada Aspergillus niger 500 Gray masing

masing memiliki nilai efektivitas sebesar 68% dan 53%. Sedangkan penurunan logam

Pb dan Cd lindi yang paling sedikit terdapat pada kontrol dengan nilai efektivitas

masing-masing sebesar 31% dan 42% (Lampiran 2). Hal ini menunjukkan bahwa

Page 69: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

55

reduksi logam pada perlakuan Aspergillus niger yang di iradiasi lebih banyak

menahan logam berat pada tanah sehingga tidak banyak yang terlarut dalam air.

Penurunan logam terjadi karena adanya adsorpsi antara logam dan Aspergillus niger.

Proses adsorpsi terjadi pada dinding sel jamur yang sebagian besar tersusun atas

gugus karboksil dan gugus amino yang mampu bertindak sebagai penukar ion dan

pembentuk kompleks dengan ion logam (Komari, 2012). Hasil statistik ragam

ANOVA menunjukkan bahwa nilai probabilitas (signifikan) perubahan logam Pb dan

Cd lindi pada lima perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata dengan

nilai masing masing 0,038 dan 0,021 (P≤0,05). Dengan demikian pemberian

Aspergillus niger yang telah di fermentasi menggunakan substrat jerami padi

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan logam lindi pada tanah.

4.3 Hasil Analisis Fitoremediasi

Hasil Inkorporasi selama 21 hari selanjutnya ditanami tanaman rumput gajah

dan kembang bulan. Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil analisis pada

proses fitoremediasi tanaman rumput gajah dan kembang bulan mengalami perubahan

terhadap beberapa parameternya yaitu pH, kadar air, kadar bahan organik, kadar abu,

dan total fungi. Hasil analisis fitoremediasi dapat dilihat pada Tabel 6.

Page 70: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

56

Tabel 6. Hasil Analisis Fitoremediasi Tanaman Rumput Gajah dan Kembang Bulan

4.3.1 Hasil Analisis pH Tanah

pH tanah merupakan salah satu parameter yang saling berhubungan antara

logam berat dengan pertumbuhan dari tumbuhan. Selain itu berpengaruh juga

terhadap aktivitas mikroorganisme dan proses dekomposisi bahan organik dalam

tanah. pH tanah pada proses fitoremediasi dapat dilihat pada Gambar 19.

Parameter Dosis (Gray) Rumput Gajah Kembang Bulan

pH

K 7.35 7.26

0 7.29 7.26

250 7.28 7.3

500 7.34 7.31

750 7.31 7.29

Kadar air (%)

K 29.33 24.64

0 29.5 27.6

250 25.73 26.49

500 30.59 30.67

750 30.30 31.67

Kadar Bahan organik (%)

K 11.56 11.88

0 11.47 10.84

250 12.56 11.38

500 11.21 13.17

750 11.28 12.14

Kadar abu (%)

K 88.44 89.12

0 88.53 89.17

250 87.45 88.62

500 88.79 86.84

750 88.72 87.86

Total Fungi (CFU/g)

K 5.88 5.48

0 6.12 5.96

250 6.86 5.81

500 6.29 6.33

750 7.12 6.71

Page 71: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

57

Gambar 19. pH Tanah pada Proses Fitoremediasi

Berdasarkan Gambar 19 dapat dilihat bahwa pH tanah berada pada pH netral

yaitu ±7. pH tanah pada proses fitoremediasi lebih kecil daripada pH pada proses

inkorporasi. Hal ini karena adanya mekanisme tanah yang bereaksi dengan H+ dan

OH- maka tanah tersebut berubah mendekati netral dengan pH ±7. Salah satu

penyebabnya karena adanya peranan air yang diberikan kepada media tumbuh setiap

harinya. Air yang diberikan pada media tumbuh akan terhidrolisa menjadi ion

hidronium (H3O+ ) atau ion yang sering disebut dengan ion hidrogen dan ion hiroksil

(OH-). Penyebab lain yang membuat pH menjadi netral adalah dengan bertambahnya

ion H+ di dalam tanah karena akar tumbuhan dan organisme yang melepas H

+ pada

saat mengambil unsur hara di dalam tanah. Selain itu disebabkan karena adanya

tumbuhan mengambil ion H+ dan OH sebagai makanannya, sehingga pH pada tanah

akan menjadi netral. Oleh karena proses tersebut, tumbuhan dikenal sebagai buffer

pH (Brady dan Weil, 2002). Hasil statistik ANOVA menunjukkan bahwa pH tanah

pada tanaman rumput gajah dan kembang bulan pada lima perlakuan menunjukkan

adanya perbedaan nyata masing masing sebesar 0,029 dan 0,002 (P≤0,05). Dengan

Page 72: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

58

demikian iradiasi Aspergillus niger yang telah difermentasi menggunakan jerami padi

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pH tanah tersebut.

4.3.2 Hasil Analisis Kadar Air

Air merupakan komponen utama dalam suatu tanaman, bahkan hampir

mencapai 90% sel-sel tanaman tersusun oleh air. Air yang diserap tanaman juga

berfungsi sebagai media reaksi pada hampir seluruh proses metabolismenya

(Susiyanti 2015). Hasil analisis kadar air pada Gambar 20 menunjukkan bahwa kadar

air pada setiap media tanam tanaman rumput gajah dan kembang bulan memiliki

kadar air yang berbeda-beda.

Berdasarkan Gambar 20 kadar air media tanam tanaman rumput gajah paling

tinggi terdapat pada Aspergillus niger 500 Gray sedangkan kadar air terendah

terdapat pada Aspergillus niger 250 Gray (Lampiran 2). Kadar air media tanam

tanaman kembang bulan paling tinggi terdapat pada Aspergillus niger 750 Gray

sedangkan kadar air paling rendah terdapat pada kontrol. Hal tersebut berhubungan

dengan kadar bahan organik, dimana kandungan bahan organik yang terkandung di

dalam masing-masing tanah juga berbeda-beda. Apabila semakin tinggi kandungan

bahan organik di dalam tanah mencerminkan semakin tinggi kadar air dan

ketersediaan air di dalam tanah, dikarenakan bahan organik tanah memiliki pori-pori

mikro yang lebih banyak dibandingkan partikel mineral (kadar abu) tanah. Selain

kadar bahan organik, ketersediaan air juga tergantung pada tekstur tanah, senyawa

kimia, lapisan tanah dan jenis tanaman (Sutanto, 2005).

Page 73: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

59

Gambar 20. Kadar Air pada Proses Fitoremediasi

Hasil analisis ragam (ANOVA) untuk rata-rata kadar air pada proses

fitoremediasi tanaman rumput gajah dan kembang bulan memiliki nilai signifikan

masing-masing 0,162 (P≥0.05) dan 0,038 (P≤0,05). Dengan demikian jerami padi

hasil fermentasi Aspergillus niger yang dipapar radiasi tidak memberikan pengaruh

yang nyata pada tanaman rumput gajah namun memberikan pengaruh yang nyata

pada tanaman kembang bulan.

4.3.3 Hasil Analisis Kadar Bahan Organik

Bahan organik tanah merupakan penentu produktivitas tanah dan merupakan

sumber makanan mikroorganisme dalam tanah melalui reaksi-reaksi kimia. Bahan

organik juga berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan dan pertumbuhan

tanaman dan mikroba tanah, yaitu sebagai sumber energi, hormon, vitamin dan

senyawa perangsang tumbuh lain (Hanafiah, 2005). Komponen organik yang aktif

secara biologi dari fraksi tanah diantaranya adalah polisakarida, amino, gula-gula

yang lain, sulfur dan fosfat (Susiyanti, 2015). Kadar bahan organik tanah tanaman

Page 74: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

60

rumput gajah dan kembang bulan 21 hari setelah tanam (hst) dapat dilihat pada

Gambar 21.

Gambar 21. Kadar Bahan Organik pada Proses Fitoremediasi

Berdasarkan Gambar 21 nilai kadar bahan organik tanaman rumput gajah

berkisar antara 11.21%-12.55 % sedangkan pada tanaman rumput gajah berkisar

10.83%-13.16% (Lampiran 2). Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar

bahan organik dari proses sebelumnya yaitu inkorporasi (Gambar 15). Penurunan

kandungan bahan organik disebabkan karena sering digunakannya zat hara tersebut

oleh tanaman yang hidup diatas tanah. Penurunan kandungan bahan organik sejalan

dengan pertumbuhan mikroba dan peningkatan kandungan air yang tinggi. Menurut

Syamsu (2007) ketersediaan karbohidrat terlarut dalam suatu bahan akan

meningkatkan populasi mikroorganisme yang mengubah karbohidrat terlarut menjadi

H2O, CO2 dan energi, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan kandungan air

dan penurunan kandungan bahan organik.

Hasil analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa kadar bahan organik pada

tanaman rumput gajah dan kembang bulan pada lima perlakuan tidak menunjukkan

adanya perbedaan nyata masing masing sebesar 0,418 dan 0,248 (P≥0,05). Dengan

Page 75: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

61

demikian iradiasi Aspergillus niger yang telah difermentasi menggunakan jerami padi

tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar bahan organik tersebut.

4.3.4 Hasil Analisis Kadar Abu

Analisis kadar abu pada proses fitoremediasi dapat dilihat pada Gambar 22.

Gambar 22. Kadar Abu pada Proses Fitoremediasi

Hasil analisis kadar abu pada Gambar 22 menunjukkan bahwa kadar abu pada

setiap media tanam tanaman rumput gajah dan kembang bulan memiliki kadar abu

yang berbeda-beda. Hasil kadar abu media tanam rumput gajah tertinggi di tunjukkan

oleh Aspergillus niger dengan dosis 500 Gray, sedangkan kadar abu terendah terdapat

pada Aspergillus niger dengan dosis 250 Gray (Lampiran 2). Hasil analisis kadar abu

media tanam kembang bulan tertinggi ditunjukkan oleh Aspergillus niger yang tidak

di iradiasi (0 Gray), sedangkan kadar abu media tanam kembang bulan terendah

ditunjukkan oleh Aspergillus niger 500 Gray. Kadar abu mengalami peningkatan dari

proses inkorporasi disebabkan karena bahan yang terkandung dalam perlakuan

mengalami proses mineralisasi. Proses mineralisasi ini diakibatkan oleh metabolisme

dari tanaman dan mikroba dengan cara memanfaatkan polutan yang terkandung

dalam media. Mineral tersebut terdapat dalam bentuk garam organik, garam

Page 76: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

62

anorganik atau sebagai bentuk senyawa kompleks yang bersifat organik

(Mulyohardjo, 1998). Hasil penelitian suryanto (1994) menunjukkan kadar abu

berkolerasi dengan nilai pH tanah, tergantung larutan yang digunakan. Semakin

tinggi kadar abu maka akan semakin tinggi pula nilai pH. Peningkatan kadar abu

seiring dengan meningkatnya proses mineralisasi tanah (Noor, 2001).

Hasil statistik ANOVA menunjukkan bahwa kadar abu pada tanaman rumput

gajah dan kembang bulan pada lima perlakuan tidak menunjukkan adanya perbedaan

nyata masing masing sebesar 0,418 dan 0,248 (P≥0,05). Dengan demikian iradiasi

Aspergillus niger yang telah difermentasi menggunakan jerami padi tidak

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar abu tersebut.

4.3.5 Hasil Analisis Total Fungi Fitoremediasi

Total Fungi pada proses fitoremediasi dapat dilihat pada Gambar 23. Jumlah

mikroorganisme berdasarkan Gambar 23 menunjukkan adanya kelangsungan hidup

dari suatu mikroorganisme.

Gambar 23. Total Fungi pada proses fitoremediasi

Page 77: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

63

Berdasarkan Gambar 23 total fungi pada media tanam tanaman rumput gajah

dan kembang bulan paling tinggi ditunjukkan oleh perlakuan Aspergillus niger

iradiasi 750 Gray. Sedangkan total fungi paling sedikit ditunjukkan oleh kontrol, hal

ini disebabkan karena Aspergillus niger tidak terdapat pada kontrol. Menurut

Waksman (1952), sebagian besar mikroorganisme tanah hidup dengan baik dalam

keadaan keseimbangan. Hasil statistik ANOVA menunjukkan bahwa total fungi pada

tanaman rumput gajah dan kembang bulan pada lima perlakuan menunjukkan adanya

perbedaan nyata masing masing sebesar 0,002 dan 0,60 (P≤0,05). Dengan demikian

iradiasi Aspergillus niger yang telah di fermentasi menggunakan jerami padi

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah total fungi tersebut.

4.4 Hasil Analisis Bobot Kering Tanaman

Bobot kering tanaman merupakan biomassa tanaman yang terbentuk dari hasil

proses fotosintesis tumbuhan. Gardner et al., (1991) dalam Radja dan Susanto (2009)

menyatakan bahwa hasil bobot kering total merupakan hasil efisiensi penyerapan dan

pemanfaatan radiasi matahari yang tersedia sepanjang pertumbuhan tanaman.

Tanaman rumput gajah dan kembang bulan dipanen setelah 21 hari setelah tanam

(hst), kemudian dihitung bobot basah dan bobot keringnya. Hasil bobot kering

tanaman rumput gajah dan kembang bulan dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 24.

Page 78: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

64

Gambar 24. Bobot kering Biomassa Tanaman Rumput Gajah dan Kembang Bulan

Berdasarkan Gambar 24 berat kering biomassa tanaman rumput gajah berkisar

antara 0.46-0.98 gram sedangkan pada tanaman kembang bulan berkisar antara 0,12-

0,50 gram. Bobot kering biomassa tanaman rumput gajah terendah terdapat pada

Aspergillus niger 250 Gray sedangkan yang paling tinggi terdapat pada Aspergillus

niger 500 Gray (Lampiran 2). Bobot kering biomassa tanaman kembang bulan

terkecil terdapat pada kontrol sedangkan yang paling tinggi terdapat pada Aspergillus

niger 500 Gray.

Hasil analisis statistik ragam (ANOVA) pada bobot kering biomassa tanaman,

semua perlakuan menunjukkan nilai signifikan 0.000 (p<0.05) yang dilanjutkan

dengan uji Duncan menunjukkan rata-rata bobot kering tajuk dan akar semua

perlakuan menunjukkan perbedaan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa adanya

interaksi antara kedua faktor yaitu inokulan Aspergillus niger dan berat kering

tanaman. Hal ini disebabkan karena Aspergillus niger dapat menghasilkan hormon

auksin dan giberilin (Bilkay et al., 2008). Hormon auksin tersebut yang mampu

mempengaruhi tanaman. Aspergillus niger merupakan fungi pelarut posfat yang

mampu mengeluarkan asam-asam organik yang dapat mengkhelat ion-ion logam

Page 79: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

65

yang mengikat ion-ion fosfat. Dengan terbebasnya ion-ion tersebut maka ketersediaan

P dapat dipergunakan oleh tanaman untuk akar dan batang. Hal ini sesuai dengan

literatur Hanafiah (2005) yang menyatakan bahwa mikroba pelarut fosfat yang berada

di daerah perakaran sangat berarti dalam meningkatkan asimilasi fosfor dalam

tumbuhan, karena mikroba mengeluarkan eksudat - eksudat yang menghasilkan

asam-asam organik yang mempunyai sifat khelat dan memungkinkan untuk

melarutkan fosfat (Putri, 2013).

4.5 Hasil Analisis Penyerapan Logam Pb dan Cd Pada Tanaman

4.5.1 Hasil Analisis Penyerapan Logam Pb pada Tanaman Rumput Gajah dan

Kembang Bulan

Pada penelitian ini dilakukan analisa logam Pb pada akar dan tajuk tanaman

rumput gajah dan kembang bulan yang dapat dilihat pada Gambar 25. Berdasarkan

Gambar 25 hasil analisa serapan logam berat dengan menggunakan AAS,

menunjukkan distribusi ion logam Pb pada tanaman rumput gajah dan kembang bulan

paling banyak berada pada akar. Adanya kecenderungan akumulasi logam di akar

yang lebih tinggi daripada di tajuk disebabkan karena akar merupakan organ tanaman

yang berfungsi menyerap unsur hara dari media tanam dan sekaligus organ yang

kontak langsung dengan media tanam (Eddy, 2009). Penyerapan logam Pb pada tajuk

tanaman rumput gajah dan kembang bulan berdasarkan Gambar 25 paling sedikit

ditunjukkan oleh Aspergillus niger yang diiradiasi 500 Gray (Lampiran 2).

Sedangkan akumulasi logam Pb terbesar pada akar tanaman rumput gajah dan

kembang bulan ditunjukkan oleh Aspergillus niger yang tidak diiradiasi. Hal ini

Page 80: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

66

menunjukkan bahwa Aspergillus niger yang dipapar radiasi mampu menahan

akumulasi logam Pb dalam akar tanaman. Selain itu, menunjukkan bahwa tanaman

rumput gajah dan kembang bulan mempunyai kemampuan yang besar untuk menarik

logam Pb dari tanah, tetapi kemampuan untuk mentranslokasikan logam Pb kebagian

tajuk sangat rendah. Kemampuan tanaman dalam mendistribusikan logam berat ke

seluruh bagian tanaman dipengaruhi oleh jaringan pengangkut utama pada tanaman

yaitu xylem dan floem (Siahaan dan Yulianto, 2013).

(a) (b)

Gambar 25. Penyerapan Logam Pb pada Tanaman Rumput Gajah (a) dan Tanaman

Kembang Bulan (b)

Timbal (Pb) merupakan logam yang cenderung terakumulasi dan

tersedimentasi dalam tanah karena kelarutannya yang rendah dan relatif bebas dari

degradasi mikroorganisme (Adelia, 2004). Selain itu timbal merupakan logam yang

bersifat immobile atau sulit diserap oleh tanaman, sehingga pada penelitian ini timbal

hanya diserap di bagian perakaran saja. Penyerapan timbal oleh tanaman melalui akar

hanya terjadi apabila timbal yang terdapat di dalam tanah berbentuk senyawa yang

larut air. Tanaman dapat menyerap logam Pb pada saat kondisi kesuburan

kandungan bahan organik yang rendah. Pada keadaan ini logam berat Pb akan

Page 81: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

67

terlepas dari ikatan tanah dan berupa ion yang bergerak bebas pada larutan tanah.

Jika logam lain tidak mampu menghambat keberadaannya, maka akan terjadi serapan

Pb oleh akar tanaman (Davies, 1995). Namun akar juga mempunyai sistem

penghentian transpor logam menuju tajuk terutama logam non esensial, sehingga ada

penumpukkan logam di akar (Yoon et al., 2006). Berdasarkan Hasil statistik ANOVA

pada serapan Pb akar dan tajuk menunjukkan nilai probabilitas (signifikan) sebesar

0.000 (P<0.05) yang kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan, dari hasil analisis uji

Duncan menunjukkan rata-rata serapan logam Pb akar dan tajuk pada kelima

perlakuan menunjukkan adanya perbedaan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa

Aspergillus niger yang diiradiasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap

serapan logam berat Pb pada akar dan tajuk tanaman rumput gajah dan kembang

bulan.

4.5.2 Hasil Analisis Penyerapan Logam Cd pada Tanaman Rumput Gajah dan

Kembang Bulan

Pada penelitian ini, penyerapaan kadar logam Cd pada tanaman rumput gajah

dan kembang bulan dapat dilihat pada Gambar 26.

(a) (b)

Gambar 26. Penyerapan Logam Cd Pada Tanaman Rumput Gajah (a) dan Kembang

Bulan (b)

Page 82: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

68

Berdasarkan Gambar 26 menunjukkan bahwa penyerapan logam Cd pada

tajuk pada tanaman rumput gajah paling besar terdapat pada Aspergillus niger 250

Gray, sedangkan penyerapan Cd tertinggi pada tajuk tanaman kembang bulan

terdapat pada Aspergillus niger yang tidak diiradiasi. Penyerapan logam Cd terendah

pada tajuk tanaman rumput gajah dan kembang bulan ditunjukkan oleh Aspergillus

niger yang diiradiasi 500 Gray. Berdasarkan Gambar 23 menunjukkan konsentrasi

logam Cd pada tanaman rumput gajah dan kembang bulan paling besar terdapat pada

bagian akar, Hal ini menunjukkan bahwa logam Cd pada tanaman rumput gajah dan

kembang bulan dengan atau tanpa diiradiasi lebih banyak tertahan di akar. Penelitian

ini sesuai dengan pernyataan Liong et al., (2009) yaitu pada umumnya kandungan Cd

dalam bagian tanaman semakin berkurang sesuai urutan sebagai berikut akar > batang

> daun > buah > biji baik pada variasi waktu panen maupun pada variasi penambahan

konsentrasi Cd pada media tumbuh kangkung darat.

Berdasarkan Hasil statistik ANOVA pada serapan Cd akar dan tajuk

menunjukkan nilai probabilitas (signifikan) sebesar 0.000 (P<0.05) yang kemudian

dilanjutkan dengan uji Duncan, dari hasil analisis uji Duncan menunjukkan rata-rata

serapan logam Cd akar dan tajuk pada kelima perlakuan menunjukkan adanya

perbedaan yang nyata. Hal ini menunjukkan bahwa Aspergillus niger yang diiradiasi

memberikan pengaruh yang signifikan terhadap serapan logam berat Cd pada akar

dan tajuk tanaman rumput gajah dan kembang bulan.

Page 83: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

69

4.6 Hasil Analisis Nilai Translocation Factor (TF) dan Bioconcentration

Factor (BCF) Tanaman Rumput Gajah dan Kembang Bulan.

Pada Penelitian ini dilakukan perhitungan nilai Translocation factor (TF) dan

Bioconcentration Factor (BCF). TF digunakan untuk melihat translokasi logam dari

akar ke tajuk tanaman, dengan cara membagi konsentrasi logam di bagian tajuk

dengan konsentrasi logam di bagian akar. Sedangkan BCF dilakukan untuk

mengetahui kemampuan suatu tanaman dalam mengakumulasi logam dari dalam

tanah ke bagian akar, ditentukan oleh rasio logam di akar dengan yang terdapat di

dalam tanah (Susana et al., 2013). Nilai TF dan BCF dapat dilihat pada Tabel 7

Tabel 7 Nilai TF dan BCF pada Rumput Gajah dan Kembang Bulan

Logam Sampel Rumput gajah Kembang Bulan

TF BCF TF BCF

Pb

Kontrol 0.77 0.34 0.36 0.62

0 Gray 0.14 0.40 0.25 0.63

250 Gray 0.34 0.14 0.33 0.45

500 Gray 0.11 0.15 0.07 0.40

750 Gray 0.55 0.23 0.19 0.53

Cd

Kontrol 0.29 2.16 0.24 5.09

0 Gray 0.32 1.89 0.18 6.06

250 Gray 0.30 2.55 0.17 3.43

500 Gray 0.10 2.75 0.09 2.97

750 Gray 0.10 3.61 0.14 6.04

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai TF paling kecil pada tanaman

rumput gajah untuk logam Pb terdapat pada Aspergillus niger dosis 500 Gray sebesar

0,11 dan untuk logam Cd paling kecil terdapat pada Aspergillus niger 750 dan 500

Gray sebesar 0.10, sedangkan untuk tanaman kembang bulan nilai TF pada logam Pb

dan Cd paling kecil terdapat pada Aspergillus niger 500 Gray masing masing sebesar

0.07 dan 0,09. Nilai TF <1 menunjukkan bahwa logam Pb dan Cd lebih banyak

Page 84: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

70

tertahan pada jaringan akar dan hanya sedikit yang di transfer ke tajuk atau

menunjukkan mobilitas Cd dan Pb yang rendah dari akar ke tajuk dan Cd dan Pb

terimmobilisasi di akar. Berdasarkan Tabel 7 Tanaman kembang bulan memiliki nilai

TF yang lebih kecil daripada tanaman rumput gajah, hal ini menunjukkan bahwa

tanaman kembang bulan mempunyai kemampuan menahan Pb dan Cd di akar lebih

besar. Hal ini sesuai dengan pendapat Gupta dan Sinha (2008), bahwa tanaman secara

aktif memiliki mekanisme tersendiri untuk mencegah pergerakan unsur dari akar ke

tajuk dengan cara mensekuestrasi logam di bagian akar, khususnya di bagian vakuola

atau dinding sel. Selain itu, akumulasi logam dalam tanaman tidak hanya tergantung

pada kandungan logam dalam tanah, tetapi juga tergantung pada karakteristik tanah,

jenis logam, dan spesies tanaman. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi satu

sama lain. Pergerakan logam dari akar ke tajuk dipengaruhi oleh sifat logam, artinya

setiap logam mempunyai pergerakan berbeda dari akar ke tajuk (Darmono, 1995).

Tabel 7 menunjukkan bahwa BCF untuk logam Pb pada tanaman rumput

gajah paling kecil terdapat pada Aspergillus niger 250 Gray sebesar 0,14, sedangkan

untuk logam Cd paling kecil terdapat pada Aspergillus niger yang tidak diradiasi (0

Gray) sebesar 1,89. Sedangkan untuk tanaman kembang bulan nilai BCF pada logam

Pb dan Cd terdapat pada Aspergillus niger 500 Gray masing-masing sebesar 0.40 dan

2,97. Berdasarkan Tabel 7 nilai BCF untuk logam timbal pada tanaman rumput gajah

paling besar terdapat pada Aspergillus niger yang tidak diiradiasi (0 Gray) sebesar

0.40, sedangkan nilai BCF untuk logam kadmium paling besar terdapat pada

Aspergillus niger 750 Gray sebesar 3,61. Pada tanaman kembang bulan nilai BCF

untuk logam Pb dan Cd paling besar terdapat pada Aspergillus niger yang tidak

Page 85: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

71

diiradiasi (0 Gray) masing masing sebesar 0.63 dan 6.06. Hal ini menunjukkan

semakin besar nilai faktor biokonsentrasi maka logam yang terdapat di akar jumlah

nya besar, begitupun sebaliknya.

Faktor Biokonsentrasi tanaman rumput gajah dan kembang bulan terhadap

timbal memiliki akumulasi yang lebih besar di media tanam sehingga nilai BCF<1,

BCF<1 termasuk tanaman excluder untuk logam Pb. Sedangkan akumulasi kadmium

pada tanaman rumput gajah dan kembang bulan lebih besar di jaringan tanaman

daripada di media tanam sehingga nilai BCF > 1, BCF > 1 termasuk tanaman

akumulator logam Cd. Hal ini sesuai dengan pernyataan Baker (1981) yang membagi

tanaman menjadi 3 kategori yaitu akumulator, excluder dan indikator. Akumulator

mempunyai nilai BCF >1, excluder mempunyai nilai BCF < 1.

Pada dasarnya, faktor BCF dan TF merupakan indikator yang dapat

membedakan mekanisme akumulasi antara fitostabilisasi dan fitoektraksi. Jika nilai

BCF > 1 dan TF < 1, disebut mekanisme fitostabilisasi dan sebaliknya, jika nilai BCF

< 1 dan TF > 1 maka disebut fitoekstraksi (Sopyan et al., 2014). Berdasarkan dari

Tabel 7 tanaman rumput gajah dan kembang bulan untuk logam Cd menunjukkan

nilai TF< 1 dan BCF > 1 sehingga mekanisme atau proses yang terjadi pada tanaman

dalam menyerap logam Pb dan Cd adalah fitostabilisasi. Menurut Pivetz (2001) yang

dipublikasikan oleh EPA (Environmental Protection Agency), fitostabilisasi adalah

proses penempelan zat-zat kontaminan tertentu pada akar yang tidak mungkin

terserap ke dalam batang tumbuhan. Zat-zat tersebut menempel erat (stabil) pada akar

sehingga tidak akan terbawa oleh aliran air atau media. Salt et al., (1996) berpendapat

bahwa dalam fitostabilisasi, polutan diakumulasi oleh akar, kemudian di jerap

Page 86: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

72

dipermukaan akar atau diendapkan dan diakumulasikan didaerah perakaran

(rizhosfer), sehingga dapat mengurangi resiko masuknya logam berat dalam rantai

makanan pada saat tanaman tersebut mencapai fase generatif (pembentukan bunga

dan buah).

Sedangkan untuk timbal pada tanaman rumput gajah dan kembang bulan

menunjukkan nilai TF< 1 dan BCF<1. Hal ini karena Timbal (Pb) merupakan logam

yang cendrung terakumulasi dan tersedimentasi dalam tanah karena kelarutannya

yang rendah dan relatif bebas dari degradasi mikroorganisme (Adelia, 2004). Selain

itu timbal merupakan logam yang bersifat immobile atau sulit diserap oleh tanaman,

Alloway (1977) mengklasifikasikan unsur Mn, Zn, Cd, B, dan Se sebagai unsur yang

cepat pindah atau bergerak ke tajuk tanaman; Ni, Co dan Cu tergolong intermediate,

sedangkan Cr, Pb dan Hg tergolong logam yang paling lambat bergerak ke tajuk. Hal

ini juga sesuai dengan pernyataan Yoon et al., (2006) yang menyatakan terkadang

akar juga mempunyai sistem penghentian transport logam menuju daun terutama

logam non essensial, sehingga ada penumpukan logam di akar. Logam Pb sebagai

salah satu logam non essensial bagi tanaman yang memiliki kecenderungan ditumpuk

oleh akar daripada di transfer ke bagian tajuk.

Page 87: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1. Aspergillus niger yang diiradiasi dosis 500 Gray memiliki pengaruh dalam

proses fermentasi fase padat dengan nilai pH yaitu sebesar 7,91, kadar air

79,94%, kadar bahan organik 64,11%, kadar abu 35,89% dan total fungi

8,42 CFU/g.

2. Aspergillus niger yang diiradiasi dosis 500 Gray memiliki nilai efektivitas

sebesar 68,22% untuk logam Pb lindi dengan konsentrasi awal 500 ppm dan

53,26% untuk logam Cd lindi dengan konsentrasi awal 50 ppm. Aspergillus

niger yang diiradiasi dosis 500 Gray mampu mengakumulasi logam Pb dan

Cd pada tanaman rumput gajah masing-masing sebesar 45,81 ppm dan 85,32

ppm, dan tanaman kembang bulan sebesar 105,91 ppm dan 82,84 ppm.

3. Aspergillus niger yang diiradiasi dosis 500 Gray memiliki bobot kering

biomassa tanaman yang paling besar dibandingkan perlakuan lain yaitu

sebesar 0,981 g pada tanaman rumput gajah dan 0,498 g pada tanaman

kembang bulan, Tanaman rumput gajah untuk logam Pb dan Cd memiliki

nilai Translocation factor (TF)<1 dan Nilai Bioconcentration factor

(BCF)<1. Tanaman kembang bulan untuk logam Pb memiliki nilai TF<1 dan

nilai BCF <1 sedangkan untuk logam Cd memiliki nilai TF<1 dan BCF >1.

Page 88: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

74

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian mengenai

kemampuan fungi dalam menyerap logam berat menggunakan konsentrasi logam

yang lebih besar, variasi fungi dan iradiasi fungi, serta tanaman pada lapangan

dalam waktu yang lebih lama.

Page 89: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

75

DAFTAR PUSTAKA

Abedinifar, K., Karimia M., Khanahmadi, M.J., and Taherzadeh. 2009. Ethanol

Production by Mucor Indicus and Rhizopus Oryzae from Rice Straw by

Separate Hydrolysis and Fermentation. J. Biomass and Bioenergy, Vol. 33 :

828

Adewole, M. B., M. K. C. Sridhar., and G. O. Adeoye. 2010. Removal of Heavy

Metals from Soil Polluted with Effluents from a Paint Industry Using

Helianthus annuus L. and Tithonia diversifolia (Hemsl.) as Influenced by

Fertilizer Applications. Bioremediation Journal, 14 (4) : 169–179

Adelia. 2004. Evaluasi Kadar Ambien Logam Berat Nikel (Ni) dan Timbal (Pb)

Dalam Tanah Sebagai Dasar Penyempurnaan Kriteria Baku Mutu Tanah

Di Indonesia. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Afify, A.E.M.R., Mohamed, A.A.E., Ghada, M.I., Bassam W.K. 2013. Exposing

of Trichoderma spp. to Gamma Radiation for Stimulating Pesticide

Biodegradation Activity. J. Plant Pathol Microb Vol. 4 No. 9

Aguilar, C.N., Augur, C., Favela-Torres, E. and Viniegra-González, G., 2001.

Production of tannase by Aspergillus niger Aa-20 in submerged and solid-

state fermentation: influence of glucose and tannic acid. Journal of

Industrial Microbiology and Biotechnology, 26(5) : 296-302

Alloway, B.J and D.C. Ayres. 1997. Chemical Principles Of Environmental

Pollution, 2nd Edition, Blackie Academic and Professional, Chapman &

Hall, London.

Amri, A., 2005. Pengaruh Suhu dan pH Terhadap Isoterm Biosorpsi Logam Pb

dengan Biomass Aspergillus Niger. Jurnal Rekayasa Kimia dan

Lingkungan No. 4 : 9-16.

Andarti, Ika Y dan Agustin Krisna Wardani. 2015. Pengaruh Lama Fermentasi

Terhadap Karakteristik Kimia, Mikrobiologi, dan Organoleptik Miso

Kedelai Hitam Glycine Max L. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol. 3

No. 3 : 889-898

Andini, Y.S.L. 2015. Fitoremediasi Tanah Tercemar Logam Pb dan Cd

Menggunakan Jerami Pado Hasil Fermentasi Truchoderma viride yang

dipapar Iradiasi Gamma Dosis 250 Gray. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

AOAC. 2005. Official Method Of Analysis. Association Of Official Analytical

Chemists. Maryland.

Page 90: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

76

Association of Official Agriculture Chemists. 2002. Official methods of analysis

of AOAC international. Volume 1. p. 2.5-2.37. In Horwitz, W. (Ed.).

Agricultural Chemicals, Contaminants, Drugs. AOAC International,

Maryland, USA. 17th ed.

Arvanitoyannis, I. S. (2010). Irradiation of food commodities: Techniques,

applications, detection, legislation, safety and consumer opinion.

Academic Press.

Ayu, C. C. 2002. Mempelajari Kadar Mineral Dan Logam Berat Pada Komuditi

Sayuran Segar Di Beberapa Pasar Di Bogor. Skripsi. Fakultas Teknologi

Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). 2009. Peraturan Kepala Badan

Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK

701/MENKES/PER/VII/2009 tentang Pangan Radiasi. Jakarta : Kepala

BPOM.

Baker A.J. (1981). Accumulator and Excluders strategic In The Response Of

Plants To Heavy Metals, Journal Plant Nutrition. 3 : 1-4

Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). 2009. Dasar Proteksi Radiasi. Jakarta

(ID) : PP BATAN

Bhargav, S., B.P Panda, M. Ali, and S. Javed. 2008. Solid State Frementation: An

Overview. Chem, Biochem, Eng Q. 22 (1) 49-70

Brady, N C and R.R Weil. 2002. The Nature and Properties Of Soils. 13th

Ed.

Pearson Education, Inc., New Jersey, Usa

Bueche, F., & Wallach, D. L. 1994. Technical physics. Technical Physics, 4th

Edition, by Frederick Bueche, David L. Wallach, pp. 704. ISBN 0-471-

52462-X. Wiley-VCH, January 1994., 1.

Cannel, E., and Mooyoung, M. 1980. Solid-state fermentation systems. Process

Biochemistry, 15(6) : 24-28.

Cantle, J. 1982. Atomic Absorption Spectrometry. Elsevier Science Publishing

Company. Vol. 5 : 26.

Darmono. 1995. Logam Dalam Sistem Biologi Mahluk Hidup. Jakarta: Ui-Press.

Davies, B. E. 1995. Heavy Metal In Soils. Second Edition. Blackie Academic and

Professional.s London

Didik,G. dan Sulistijowati, A. 2001. Efek Ekstrak Daun Kembang Bulan

Terhadap Candida Albicans Serta Profil Kromatogramnya. Dalam:

Cermin Dunia Kedokteran Jakarta: UI-Press. No. 130. Hal. 31-32, 35

Page 91: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

77

Dini Siswani Mulia, Miftakhul Mudah, Heri Maryanto, Cahyono Purbomartono.

2014. Fermentasi Ampas Tahu dengan Aspergillus Niger untuk

Meningkatkan Kualitas Bahan Baku Pakan Ikan. Prosiding Seminar

Nasional Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian LPPM Ump.

Purwokerto.

Doyle, P.T., C. Devendra and G.R. Pearce., Rice Straw as a Feed for Ruminants,

International Development Program of Australia Universities and Collages

ltd., Canberra, 1986.

Eddy, Syaiful. 2009. Kemampuan Tanaman Eceng Gondok Sebagai Agens

Fitoremediasi Air Tercemar Timbal (Pb). Sainmatika. Vol 6 No. 2 : 1-7

Fatoni, A., Noor Hindryawati, Norma Sari. 2010. Pengaruh pH Terhadap

Adsorpsi Cd (II) Oleh Adsorben Jerami Padi. Jurnal Kimia Mulawarman.

Vol. 7 No. 5 : 59-61

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi Pengelolaan Pangan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar

Universitas Pangan dan Gizi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Fasuyi A O, Dairo F A S and Ibitayo F J. 2010. Ensiling Wild Sunflower

(Tithonia diversifolia) Leaves With Sugar Cane Molasses. Livestock

Research For Rural Development. Vol 22, Article #42. Retrieved October

3, 2016, From Http://Www.Lrrd.Org/Lrrd22/3/Fasu22042.Htm

Fauziyah, A. 2013. Pengaruh Radiasi Sinar X Terhadap Motilitas Sperma Pada

Tikus Mencit (Mus muculus). Skripsi. Semarang: Universitas Negeri

Semarang.

Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Gardner. F. P., R. B. earce and R.L Mitchell. 1991. Physiology of cro plants

(Fisiologi Tanam Budidaya). Jakarta : UI Press

Ghosh M. and Singh S.P. 2005. Comparative Uptake and Phytoextraction Study

Of Soil Induced Chromium By Accumulator and High Biomass Weed

Spesies. Journal Applied Ecology and Environmental Research Vol. 3

No.2 : 67-79.

Guillaume, V. 2004. Aspergillus Niger (Http://Www.Genebio.Ac-Aix-

Marseille.Fr/Zimages/Spip.Php/) 12 September 2016 Pukul 11.40 Wib

Gunam I.D.W., Ketut Buda, I Made Yoga Semara Guna. 2010. Pengaruh

Perlakuan Delignifikasi dengan Larutan NaOH dan Konsentrasi Substrat

Jerami Padi Terhadap Produksi Enzim Selulase dari Aspergillus niger

NRRL A-II, 264. Jurnal Biologi. Vol XIV (1) No.2 : 55 - 61

Page 92: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

78

Gupta, A. K and Sinha, S. 2008. Decontamination and/or Revegetation of Fly

Ash Dykes Through Naturally Growing Plants, Journal Of Hazardous

Materials Vol. 153 Page: 1078-1084.s

Gusnita, D., 2012. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) di Udara dan Upaya

Penghapusan Bensin Bertimbal. Berita Dirgantara, 13(3) : 95-101

Haddadin, M.S.T., Haddadin, J., Arabiyat, O.I., and Hattar, B. 2009. Biological

Conversion of olive pomace into compost by using Trichoderma

harzianum and Phanerochaete chrysosporium. Bioresour. Technol. 100 :

4773-4782.

Hakim, N., M. Y. Nyakpa., A. M. Lubis., S. G. Nugroho., M. A. Diha., Go Ban

Hong., dan H. H. Bailey. 1986. Dasar - Dasar Ilmu Tanah. Penerbit

Universitas Lampung. Lampung

Hanafiah, K. A. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Rajawali Press

Hanum, Z dan Y. Usman. 2011. Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi dengan

Penambahan Isi Rumen. Jurnal Agripet. Vol. 11 No. 1 : 39- 44

Hardiani, H., Teddy Kardiansyah., dan Susi Sugesty. 2011. Bioremediasi Logam

Timbal (Pb) dalam Tanah Terkontaminasi Limbah Sludge Industri Kertas

Proses Deinking. Jurnal Selulosa. Vol. 1 No. 1 : 31 – 41

Hartatik, W. 2007. Tithonia diversifolia Sumber Pupuk Hijau. Warta Penelitian

dan Pengembangan Pertanian Vol.29 No.5 Balai penelitian Tanahh.

Bogor.

Haug, R.T. 1980. Compost Engineering : Principle and Practice. Ann Arbor

Science, Michigan.

Haque, N., J.R. Beralta-Videa, G.L. Jones, T.E. Gill, and J.L. Gardea-Torresdey.

2008. Screening the Phytoremediation Potential of Desert Broom

(Baccharis Sarothroides Gray) Growing on Mine Tailings In Arizona,

USA. Journal Environmental Pollution. Vol.153 : 362-368

Herwanto, B. dan Santoso, E., 2006, Adsorpsi Ion Logam Pb(II) Pada Membran

Selulosa Kitosan Terikat Silang, Akta Kimia Indonesia, Vol. 2 No. 1 : 9-

24.

Hidayat, Nur., Masdiana C. Padaga, dan Sri Suhartini. 2006. Mikrobiologi

Industri. Yogyakarta: Penerbit Andi 49-52

Hidayati, Nurul. 2005. Fitoremediasi dan Potensi Tumbuhan Hiperakumular.

Jurnal Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 12

(1) : 35-40

Page 93: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

79

Hilmy, N. 1980. Penetapan Dosis Sterilisasi dan Pasteurisasi Radiasi. Pusat

Aplikasi Isotop dan Radiasi. BATAN. Jakarta.

Hilakore, M.A. 2008. Peningkatan Kualitas Nutrisi Putak Melalui Fermentasi

Campuran Trichoderma Reesei dan Aspergillus Niger Sebagai Pakan

Ruminansia. Thesis. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hutapea, J. R., (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hal. 297

Ibbet, R.N.; Kaenthong, S.; Philips, D.A.S.; Wilding, M.A. 2006, Charaterisatim

of Porosity of Regenerated Cellulosil Fibres Using Classical Dye

Adsorbtion Techniques, Lenzinger Berichte, Vol. 88 : 77-86.

Ikhsan, D., Yulianto, Me., Hartati, I. 2009. Hidrolisis Enzimatis Untuk Produksi

Bioetanol dari Biomassa Jerami Padi. J Pengembangan Bioreaktor.

Iram, S., Ahmad, I. and Stuben, D.O.R.I.S., 2009. Analysis of mines and

contaminated agricultural soil samples for fungal diversity and tolerance to

heavy metals. Pak. J. Bot, 41(2) : 885-895.

Jatiman, S. dan Soetrisnanto, A.Y. 1986. Buku Pengetahuan Nuklir. Jakarta:

Karunika UT.

Juliando, S. 2010. Pengaruh Delignifikasi Menggunakan Phanerochaete

Chrysosrium dan Hidrolisis Oleh Kapang Selulolitik Terhadap Kualitas

Tongkol Jagung Sebagai Pakan Ternak. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian

Bogor

Juliano, B.O. 1985. Rise Chemistry And Technology. The American Association

Of Cereal Chemist, Inc, Minessota

Jurado, M., Prieto, A., Martinez – Aleala, A., Martinez, A.T., and Martinez M.J.

2009. Laccase detoxification of steam-exploded wheat straw foor second

generation bioethanol. J. Biortech. 100 : 6378-6384

Kang, S.W., Park, Y.S., Lee, J.S., Hong, S.I. and Kim, S.W., 2004. Production of

cellulases and hemicellulases by Aspergillus niger KK2 from

lignocellulosic biomass. Bioresource technology, 91(2) : 153-156.

Kargbo, F., Xing, J., and Zhang, Y. 2010. Property Analysis and Pretreatment of

Rice Straw for Energy Use in Grain Drying: A Review. Agric. Biol. J. N.

Am. 1(3), 195–200.

Kasmiran, A. 2011. Pengaruh Lama Fermentasi Jerami Padi Dengan

Mikroorganisme Lokal Terhadap Kandungan Bahan Kering, Bahan

Organik, dan Abu. Lentera. Vol.11, No.1

Page 94: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

80

Kendall, B. and H. van Houten. 1997. Using The Wild Sunflower, Tithonia, in

Kenya; for Soil Fertility and Crop Yield Improvement. Intenational Center

for Research in Agroforestry. Nairobi.

Kumar, Raman, Prem Singh, Bhupinder Dhir. 2014. Potential Of Some Fungal

And Bacterial Species In Bioremediation Of Heavy Metals. Journal Of

Nuclear Physics, Material Sciences, Radiation and Applications. Vol.1

No.2 : 213–223

Kurniawan, A., & Ekowati, N. (2016). Review: Potensi Mikoremediasi Logam

Berat. Jurnal Bioteknologi dan Biosains Indonesia, 3(1), 36-45

Komari, Noer dan Anjang Yudistri. 2012. Penggunaan Biomassa Aspergillus

Niger Sebagai Biosorben Cr(III). Jurnal Manusia dan Lingkungan. Vol.19

No.1 : 46-51

Larasati T.R.D Mulyana, D. Sudrajat. 2012. Stimulasi Fitostabilisasi Logam Berat

Pb dan Cd dengan Inokulan Fungi Yang Terpapar Iradiasi Gamma Dosis

Rendah. PAIR-BATAN. Jakarta

Liong, S. 2010. Mekanisme Fitoakumulatif Ion Cd(II), Cr(VI) adan Pb(II) Pada

Kangkung Darat (Ipomoea Reptans Poir). Disertasi. Program Pasca

Sarjana Universitas Hasanuddin, Makassar

Liong., Syarifuddin., Alfian Noor., Paulina Taba., dan Hazirin Zubair. 2009.

Dinamika Akumulasi Kadmium Pada Tanaman Kangkung Darat (Ipomoae

Reptans Poir). Indonesia Chimica Acta, Vol. 2 No. 1.

Madigan MT., and Martinko JM. 2006. Brock Biology of Microorganisms 11th

ed. New Jersey : Pearson Education. page 178-185.

Mandal KG., Misra AK., Hati KM., Bandyopadhyay., and Mohanty PM. 2004.

Rice residue-management options and effects on soil properties and crop

productivity. Food, Agriculture & Environment. 2 (1): 224-231.

Martadinata. 2014. Pengaruh Sistim Olah Tanah dan Dosis Pupuk Npk Majemuk

16:16:16 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Rumput Gajah (Pennisetum

Purpureum). Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Sarif Kasim Riau.

Martawidjaja, M., 2003. Pemanfaatan Jerami Padi Sebagai Pengganti Rumput

Untuk Ternak Ruminansia Kecil. Wartazoa, 13(3) : 119-127

Marquez, A.P.G.C., A.O.S.S. Rangel and P.M.L. Castro. 2009. Remediation of

Heavy Metal Contamined Soils : Phytoremediation as a Potentially

Promising Clean-up Technology. Environmental Science and Technology

39 : 622-654.

Page 95: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

81

Masrum, Masrum (2010) Peningkatan viabilitas (priming) benih wijen (Sesamun

indicum L.) dengan polyethylene glycol (PEG) 6000.Undergraduate thesis,

Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Mienda, B.S., Ahmad, I., and Abdul hamid, U. 2011. Microbial Features of Solid

State Fermentation and its Application. Research in Biotechnology. 2(6):

21-26

Mihrani. 2008. Evaluasi Penyuluhan Penggunaan Bokashi Kotoran Sapi Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah. Jurnal Agrisistem. 4(1): hal 18-

27

Mishra, S., Peeyush, K., and Anushree, M. 2013. Effect of Process Parameters on

the Enzyme Activity of a Novel Beauveria bassiana Isolate. Int J. Current

Microbiology and Appllied Science. Vol. 2 No. 9

Mitch, M.L., 2002. Phytoextraction of toxic metals: a review of biological

mechanism. Journal of Environmental Quality, 31, pp.109-120.

Mujiyono. 1996. Seri Life Skill: Beternak Kerbau, Jakarta: PT Musi Perkasa

Utama hal 30.

Mukhlis. 2007. Analisis Tanah Dan Tanaman. Meedan : USU Press

Mulyohardjo. 1998. Teknologi Pengawetan Pangan. Jakarta: UI Press.

Moronkola,D.O., Ogunwade,I.A., Walker,T.M., Setzer,W.N., and Oyewole,I.O.,

2006. Identification Of The Main Volatile Compounds In The Leaf And

Flower Of Tithonia Diversifolia (Hemsl) Gray. J Nat Med. 61: 63 - 66

Mulyana, N., Tri Retno D.L., Nurhasni dan Meliana, N. 2015. Peningkatan

Aktivitas Enzim Selulase dan Produksi Glukosa Melalui Fermentasi

Substrat Jerami Padi dengan Fungi Aspergillus niger yang Dipapari Sinar

Gamma. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop dan Radiasi. Vol. 11 No. 1 : 13-26

Mustikasari, N.S. 2009. Pengaruh Jumlah Inokulum Phanerochaete

Chrysosporium dan Konsentrasi Batu Bara Pada Pencairann

(Solubilisasi Batu Bara). Skripsi. Jurusan Mikrobiologi. Institut

Teknologi Bandung. Bandung

Nasir, S., Putri, Y.E. dan Elita, I., 2014. Penyisihan Ion Kadmium pada Limbah

Cair Pabrik Pulp & Paper dengan Menggunakan Membran Keramik.

Jurnal Teknik Kimia, 20(2) : 7-16.

Noor, Muhammad. 2001. Pertanian Lahan Gambut. Yogyakarta: Kanisius.

Nurdin, Sukiman, Analisis Perubahan Kadar Air dan Kuat Geser Tanah Gambut

Lalombi Akibat Pengaruh Temperatur dan Waktu Pemanasan. 2011.

Jurnal Smartek, Vol. 9 No. 2 : 88 – 108

Page 96: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

82

Olabode, Os., Ogunyemi S., Akanbi, W.B., Adesina G.O., and P.A. Babajide.

2007. Evaluation Of Tithonia Diversifolia (Hemsl) A Gray For Soil

Improvement. World Journal Of Agricultural Sciences. 3 (4): 503-507.

Oojikaas, L.P., Weber, F.J., Buitelaar, R.M., Tramper, J., and Rinzema, A. 2000.

Trends Biotechnol. Vol. 18: 356.

Palar, H., 2008. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Cet: 4. Rineka Cipta,

Jakarta.

Pangesti, N.W.I., Arini, P dan Estu, R.N. 2012. Pengaruh Penambahan Molase

pada Produksi Enzim Xilanase oleh Fungi Aspergillus niger dengan

Substrat Jerami Padi. Bioteknologi, Vol. 9(2): 41-48.

Pivetz, B.E. 2001. Phytoremediation of Contaminated Soil and Ground Water At

Hazardous Waste Sites. United States: Ground Water Issue,

Environmental Protection Agency.

Poespodarsono, S. 1988. Dasar-dasar Ilmu Pemuliaan Tanaman. Bogor: IPB

Press.

Purwani, J. 2010. Remediasi Tanah dengan Menggunakan Tanaman Akumulator

Logam Berat Akar Wangi (Vetiveria Zizanioides L.). Balai Penelitian

Tanah. Bogor.

Putri Juli Artha, Hardy Guchi2 Posma Marbun. 2013. Efektivitas Aspergillus

Niger dan Penicillium Sp. Dalam Meningkatkan Ketersediaan Fosfat dan

Pertumbuhan Tanaman Jagung Pada Tanah Andisol. Jurnal Online

Agroekoteknologi Vol.1, No.4.

Radja, R.D.D. dan S. Susanto. 2009. Pengaruh Pupuk Fosfor Terhadap

Pertumbuhan Vegetatif dan Generatif Rosela (Hibiscus Sabdariffa L.).

Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Rahman, Ansori. 1989. Teknologi Fermentasi. Pangan dan Gizi. IPB. Bogor

Rahmadi, D. 2003. Pengaruh Lama Fermentasi Dengan Kultur Mikroorganisme

Campuran Terhadap Komposisi Kimiawi Limbah Kubis. Skripsi.

Fakultas Perternakan Diponogoro, Semarang.

Rahayuningsih, M. 2003. Toksisitas dan Aktivitas Dipterosidal Bioinsektisida

Bacillus thuringiensis israelensis Tipe Liar dan Mutan pada Berbagai

Formulasi Media dan Kondisi Kultivasi. Disertasi. Bogor: Institut

Pertanian. Bogor.

Raimbault, M. 1998. General and Microbial Aspects of Solid State Fermentation.

Electronic Journal of Biotechnology, Vol. 1 No.3.

Page 97: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

83

Rao, N.S, Subba. 1994. Soil Microorganisms and Plant Growth. Oxford and Ibm

Publishing Co. London

Raper, K.B., and D.I. Fennel. 1977. The Genus Aspergillus. The William and

Wilkingco., Baltimore.

Rat Ledge, C. 1994. Biochemistry Of Microbial Degradation. Kluwer Academic

Publishers, London.

Ravichandran. S. 2011. Possible Natural Ways To Eliminate Toxic Heavy Metals.

International Journal of Chemical Technology Research Coden (Usa).

Vol. 3 No. 4 : 1886 – 1890.

Tonapa, Redita. 2015. Potensi Tanaman Alfalfa (Medicago Sativa L.) Sebagai

Fitoremediator Tanah Tercemar Logam Berat Timbal (Pb). Skripsi. Uajy.

Rao, K.S., Mohapatra, M., Anand, S. and Venkateswarlu, P., 2010. Review on

Cadmium Removal from Aqueous Solutions. International Journal of

Engineering, Science And Technology, Vol 2 No 7 : 81-103

Razikin R. K., A. Mudjiharjati, dan T. C. Setiawati. 2015. Uji Tanaman Bayam

(Amaranthus Tricolor) dan Rumput Gajah (Pennisetum Purpureum)

Sebagai Agen Fitoremediasi Pada Tanah Tercemar Logam Pb dan Cd .

Berkala Ilmiah Pertanian. 1(1) : 1 - 6

Rija, S. 2000. Evaluasi Pengaruh Tahan Terpapar Air Buangan Tekstil terhadap

Pertumbuhan Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa) serta Serapan beberapa

Unsur Logam Berat. Di dalam: Prosiding Kongres Nasional VII Himpunan

Ilmu Tanah Indonesia. Bandung : 1507-1521.

Saha, B.C., 2004, Lignocellulose Biodegradation and Applications in

Biotechnology. In ACS symposium series (pp.2-35). Washington,DC;

American Chemical Society; 1999

Santosa, D.A. 1999. Bahan Kuliah Bioteknologi Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas

Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Satria, B.M., Amin, A.A., Hariyadi, H. And Tuasikal, B.J. 2015. Penggunaan

Aspergilus Niger yang Diradiasi Gamma Sebagai Bioremedian Residu

Triazofos dan Logam Berat pada Bawang Merah (Allium Cepa L.). Jurnal

Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 5(2) : 106-110.

Satiawihardja, B. 1989. Fermentasi Media Padat dan Manfaatnya. Dept.

Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Shah, A.R. and Madamwar, D., 2005. Xylanase Production Under Solid-State

Fermentation and Its Characterization by an Isolated Strain Of Aspergillus

Foetidus in India. World Journal of Microbiology and

Biotechnology, 21(3) : 233-243.

Page 98: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

84

Salt, D. E., M. Blaylock, N. P. B. A. Kumar, V. Dushenkov, B. D. Enshley, L.

Chet and L .Raskin. 1996. Phytoremediation: A Novel Strategy for the

Removal of Toxic Metals from the Environments Using Plants.

Biotechnology. Vol. 13 : 468 – 474.

Sanderson, M. A. and R. A., Paul. 2008. Perennial Forages as Second Generation

Bioenergy Crops. International Journal Of Molecular Sciences. 9 : 768-

788.

Saono, S. 1976. Metabolisme dari Fermentasi. Ceramah Ilmiah Proceeding

Lokakarya Bahan Pangan Berprotein Tinggi. LKN-LIPI, Bandung.

Septiyana. 2010. Studi Hidrolisis Hemiselulosa Jerami Padi Menggunakan

Actinomycetes Isolat Lokal. Skripsi. Universitas Lampung

Satyawiharja, B. 1982. Production Of Fungal Pectinases By Solid Fermentation

Using Tapioca Waste. Msc Thesis. Univ. Mysore, India.

Shah, A. R and Datta Madamwar. 2005. Xylanase Production Under Solid-State

Fermentation And Its Characterization by an Isolated Strain of Aspergillus

Foetidus In India. World Journal of Microbiology & Biotechnology, 21:

233–243

Sharma S., Sharma P., and Mehrotra. 2010. Bioaccumulation Of Heavy Metals in

Pisum Sativum L. Growing In Fly Ash Amandemed Soil. Journal Of

American Science. Vol. 6 No. 6 : 43-50

Skoog, D. A., West, D. M., and Holler, F. J. 2000. Analytical Chemistry : an

Introduction 7th Ed., Fort Worth Tex., Saunders College Pub.

Siagian EC, 1980. Mikrobiologi Dasar. Pusdiklat BATAN, Jakarta

Siahaan, M.T.A., dan Yulianto, A.B., 2013, Pengaruh Pemberian Timbal (Pb)

Dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Klorofil, Kandungan Timbal Pada

Akar dan Daun, Serta Struktur Histologi Jaringan Akar Anakan Mangrove

Rhizophora Mucronata, Journal Of Marine Research, 2 (2): 111-119.

Sinaga R, 1998. Penggunaan Iradiasi Untuk Memperpanjang Daya Simpan

Pisang dan Tomat. Presentasi Ilmiah 26 Feb 1998. PAIR-BATAN,

Jakarta.

Singhania. 2009. Cellulolytic Enzymes, Biotechnology for Agro-Industrial

Residues Utilization. Chapter 20, 371-381.

Sinha, U. and Srivastava, An Introduction To Bacteria, Vikas Publishing House

Pvt Ltd, New Delhi: Vi, 259 (1997).

Page 99: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

85

Sonke, D. 1997. Tithonia Weed – A Potential Green Manure Crop. Echo Develop

Ment Notes 57: 5–6

Sopyan, Rismawati Sikanna, dan Ni Ketut Sumarni. 2014. Fitoakumulasi Merkuri

Oleh Akar Tanaman Bayam Duri (Amarantus Spinosus Linn) Pada Tanah

Tercemar. Online Jurnal Of Natural Science, Vol.3(1):31-39

Spink, J.W.T. dan Woods, R.J. 1976. An Introduction to Radiation Chemistry.

John Willey and Sons Inc. New York

Subowo, Mulyadi, S. Widodo dan Asep Nugraha. 1999. Status dan Penyebaran

Pb, Cd, Dan Pestisida Pada Lahan Sawah Intensifikasi Di Pinggir Jalan

Raya. Prosiding. Bogor: Bidang Kimia dan Bioteknologi Tanah,

Puslittanak

Sudarmaji, S., Mukono, J. dan Prasasti, C.I., 2006. Toksikologi logam berat B3

dan dampaknya terhadap kesehatan. Jurnal kesehatan lingkungan, 2(2) :

133-140

Sudaryati YS, dan Djajasukma E, 1990. Pengaruh Iradiasi Sinar Neutron terhadap

Produksi Enzim Selulase dan Amilase oleh Aspergillus niger pada Media

Dedak. BATAN, Jakarta

Sudarmadji, S, Bambang, H dan Suhardi. 1996. Analisa Bahan Makan dan

Pertanian. Yogyakarta : Libertys

Sudarwin, S., 2008. Analisis Spasial Pencemaran Logam Berat (Pb dan Cd) Pada

Sedimen Aliran Sungai dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah

Jatibarang Semarang (Doctoral Dissertation, Program Pasca Sarjana

Universitas Diponegoro).

Sudjadi M, dan I M. Widjik S. 1972. Metoda Analisa Air Irigasi. Publikasi No.

8/72. Lembaga Penelitian Tanah, Bogor

Suharto, B., Susanawati, L.D. dan Wilistien, B.I., 2011. Penurunan Kandungan

Logam Pb dan Cr Leachate Melalui Fitoremediasi Bambu Air (Equisetum

Hymale) dan Zeolit. Agorintek, 5(2) : 133-143

Sulaiman. 1988. Studi Pembuatan Protein Mikroba dengan Ragi Amiolitik dan

Ragi Simbal pada Media Padat dengan Bahan Ubi Kayu (Manihot

Utilissima). Sksipsi. Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor

Suntoro. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Upaya

Pengelolaan. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Suryanto, 1994. Improvement Of The P Nutrient Status of Tropical Ombrogenous

Peat Soils From Pontianak, West Kalimantan, Indonesia. Thesis.

Universiteit Gent. 216 P.

Page 100: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

86

Susana, Rini dan Denah Suswati. 2011. Ketersediaan Cd, Gejala Toksisitas dan

Pertumbuhan 3 Spesies Brassicaceae pada Media Gambut yang

Dikontaminasi Kadmium (Cd). J. Tek. Perkebunan & Padi. Vol 1 : 9-16.

Susiyanti, S. 2015. Fitoremediasi Lahan Tercemar Logam Berat Pb dan Cd

Menggunakan Konsorsium Inokulan Mikroba Berbasis Kompos Radiasi.

Skripsi. UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

Sutanto, R. 2005. Dasar – Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius,

Yogyakarta.

Sutardi, T. 1980. Landasan Nutrisi. Jilid I. Departemen Ilmu Makanan Ternak.

Fakultas Peternakan Institute Pertanian Bogor, Bogor.

Soeminto B, 1985. Manfaat Tenaga Atom untuk Kesejahteraan Manusia. CV

Karya Indah, Jakarta, 23-41; 125–130

Soepardi, F.G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Bogor: Jurusan Tanah, FAPERTA.

IPB

Tauber, H. 1950. Chemistry and Technology Of Enzymes. John Willey and Sonc

Inc., New York

Tjitrosoepomo, G. 2004. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Cetakan Ke

Delapan. UGM Press. Hal. 244

Truu, J. Talpsep, E. Vedler, E. Heinaru, E and Heinaru, A. 2003. Enhanced

Biodegradation of Oil Shale Chemical Industry Solid Wastes by

Phytoremediation and Bioaugmentation. Estonia Academy Publisher.

Underwood, A. L. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga.

Qazilbash, A. A. 2004. Isolation and Characterizationo of Heavy Metal Tolerant

Biota from Industrially Polluted Soils and Their Role in Bioremediation.

Biologial Science. 21 : 210-256

Rat Ledge, C. 1994. Biochemistry Of Microbial Degradation. Kluwer Academic

Publishers, London.

Vanis, D, R. 2007. Pengaruh Pemupukan dan Interval Defoliasi Terhadap

Pertumbuhan dan Produktivitas Rumput Gajah (Pennisetum purpureum)

Di Bawah Tegakan Pohon Segon (Paraserianthes falcataria). Skripsi.

Fakultas perternakan institut pertanian bogor.

Wahyudi. Priyo, Untung Suwahyono, Aris Mumpuni dan Dwi Wahyuningsih.

2005. Pengaruh Pemaparan Sinar Gamma Isotop Cobalt-60 Dosis 0,25-1

Kgy Terhadap Daya Antagonistic Trichoderma Harzianum Pada Fusarium

Oxysporum. Jurnal Berk Penelitian Hayati. Vol 10 : 143-151.

Page 101: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

87

Waksman, S. A., 1952. Soil Microbiology. Wiley, J. New York.

Welz, B. and Michael S. 2005. Atomic Absorption Spectrometry. Third

Completely Revised Edition. New York: WILEY-VCH.

Wezyah A., Elida Mardiaha, dan Afrizal. 2013. Produksi Enzim Selulase dari

Aspergillus niger dan Kemampuannya Menghidrolisis Jerami Padi. Jurnal

Kimia Unand. Vol 2 No. 2 : 103-108

Widowati, W., Sastiono, A. and Jusuf, R., 2008. Efek Toksik Logam: Pencegahan

dan Penanggulangan Pencemaran. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Widyaningrum, Miskiyah., dan Suismono. 2007. Bahaya Kontaminasi Logam

Berat dalam Sayuran dan Alternatif Pencegahan Cemarannya. Buletin

Teknologi Pascapanen Pertanian. 3: 16-27.

Wise Dl, Trantolo Dj, Cichon Ej, Inyang Hi, and Stottmeister U. 2000.

Bioremediation Of Cotaminated Soils. New York: Marcek Dekker Inc.

Wuryanti. 2008. Pengaruh Penambahan Biotin pada Media Pertumbuhan

Terhadap Produksi Sel Aspergillus niger. BIOMA. Vol. 10 No. 2 : 46-50

Yazid, M. Kajian Pemanfaatan Bakteria Sebagai Agen Bioremediasi Uranium di

Lingkungan Yogyakarta. Prosiding Ppi - Pdiptn 2007. Pustek Akselerator

dan Proses Bahan - Batan Yogyakarta. 115-122

Yoon, J., C. Xinde, Z. Qixing , And L.Q. Ma. 2006. Accumulation Of Pb, Cu,

And Zn In Native Plants Growing On A Contaminated Florida Site.

Science Of The Total Environment: 456-464

Yuwono, W. N. 2006. Pembuatan Kompos. UGM Press. Yogyakarta.

Zuraida, H., dan Yunasri U. 2011. Analisis Proksimat Amoniasi Jerami Padi

dengan Penambahan Isi Rumen. Agripet, Vol. 11 No. 1: 39-44.

Page 102: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

88

Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian

Preparasi jerami

padi

Preparasi kultur Aspergillus niger

Pencacahan dengan chopper

mekanik

Aspergillus niger di iradiasi gamma dosis rendah 0, 250,

500, 750 Gray

Pertumbuhan fungi dalam medium cair

pH

Diberi cemaran

Pb dan Cd

Preparasi

Tanah

Fermentasi fase padat substrat jerami padi selama 14 hari

Penanaman

Pengamatan tanaman kembang bulan dan rumput gajah (0, 7, 14 dan 21 hst)

Bobot kering, TPC, kadar air, kadar abu, kadar bahan organik,

pH.

Inkorporasi selama 21 hari

Pengukuran kadar logam Pb dan Cd

pada tanaman dan tanah

Pengolahan data

Kultivasi fungi Aspergillus niger yang telah di iradiasi gamma

Persiapan tanaman Media dalam polybag

Panen dan pengeringan

AAS

pH, kadar air, kadar abu, kadar bahan

organik, TPC, Pb dan Cd lindi.

Page 103: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

89

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian

A. Tabel Pengukuran pH

*pH SSF

Ulangan Hari - 0 Hari - 14

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 7.41 7.34 7.08 7.24 7.79 8.04 7.80 7.78 7.90 8.05

2 7.13 7.39 7.72 7.42 8.03 7.86 7.94 7.85 7.91 7.75

3 7.21 7.14 7.72 6.89 6.21 6.64 7.85 7.93 7.79 7.79

4 7.35 7.92 7.70 6.90 7.03 8.04 8.07 8.03 8.05 8.09

Rerata 7.28 7.45 7.56 7.11 7.27 7.65 7.92 7.90 7.91 7.92

**pH Inkorporasi

Sampel Hari-0

Hari-7

Hari-14

Hari-21

K 7.79

7.73 7.56

7.55 7.66

7.67 7.69

7.72 7.66 7.54 7.67 7.74

0 Gray 7.65

7.70 7.55

7.55 7.74

7.75 7.70

7.69 7.74 7.54 7.76 7.68

250 Gray 7.78

7.72 7.59

7.60 7.73

7.74 7.69

7.70 7.65 7.61 7.75 7.71

500 Gray 7.68

7.70 7.61

7.63 7.75

7.74 7.68

7.68 7.72 7.64 7.73 7.67

750 Gray 7.78

7.72 7.44

7.44 7.72

7.71 7.67

7.69 7.66 7.43 7.69 7.71

***pH Fitoremediasi

Ulangan Media tanam rumput gajah Media tanam Kembang Bulan

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 7.32 7.30 7.24 7.32 7.30 7.26 7.26 7.27 7.30 7.30

2 7.32 7.34 7.26 7.33 7.31 7.24 7.27 7.32 7.32 7.27

3 7.40 7.25 7.33 7.37 7.33 7.29 7.25 7.30 7.30 7.31

4 7.34 7.27 7.27 7.34 7.30 7.24 7.24 7.32 7.31 7.29

Rerata 7.35 7.29 7.28 7.34 7.31 7.26 7.26 7.30 7.31 7.29

A. Tabel Pengukuran Kadar Air

*Kadar Air SSF

Ulangan Hari-0, % Hari-14, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 72.634 76.618 75.411 75.529 74.727 78.049 79.627 80.027 79.197 79.683

2 75.855 77.817 80.399 75.127 72.262 79.917 79.921 81.643 79.329 79.582

3 75.474 73.191 73.316 74.414 76.045 79.980 78.883 79.240 81.280 80.628

4 74.819 75.177 73.535 76.910 78.554

79.990

Rerata 74.696 75.701 75.665 75.495 75.397 79.315 79.477 80.225 79.935 79.964

Page 104: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

90

**Kadar Air Inkorporasi

Sampel,

% Hari - 0

Hari - 7

Hari - 14

Hari - 21

K 27.4509 27.9159

29.0046 28.4784

26.8435 26.7484

26.3647 26.6026

28.3809 27.9523 26.6532 26.8406

0 Gray 28.0172 27.9975

30.5634 30.7550

27.3446 27.6997

26.8190 26.2331

27.9779 30.9466 28.0548 25.6472

250 Gray 27.2622 26.7990

28.4319 29.3997

27.5694 27.6214

27.4826 27.1268

26.3359 30.3676 27.6734 26.7711

500 Gray 27.9805 28.0073

38.0565 33.5782

28.6897 28.5489

27.4338 27.4164

28.0342 29.0999 28.4082 27.3989

750 Gray 28.4143 27.7315

26.7235 27.2435

27.5412 27.4521

27.1150 26.9722

27.0487 27.7635 27.3631 26.8294

***Kadar Air Fitoremediasi

Ulangan Media tanam rumput gajah, % Media tanam kembang bulan, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 30.013 30.305 23.934 31.498 30.825 23.552 29.645 26.682 33.949 31.709

2 31.190 30.773 26.787 33.186 29.661 25.028 25.421 24.468 30.381 35.540

3 29.699 30.043 27.366 33.796 33.986 23.723 32.453 24.806 30.102 33.870

4 26.399 26.869 24.851 23.883 26.721 26.274 22.883 29.999 28.258 25.551

Rerata 29,325 29.498 25.734 30.591 30.298 24.644 27.601 26.489 30.672 31.668

B. Tabel Pengukuran Kadar Abu

*Kadar Abu SSF

Ulangan Hari-0, % Hari-14, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 31.842 31.273 33.121 31.158 32.116 33.769 33.685 34.861 36.484 33.224

2 33.783 32.541 31.364 34.140 33.125 36.011 34.435 34.701 36.541 33.959

3 31.984 31.987 32.529 32.994 31.061 35.005 31.710 34.861 34.655 33.601

4 32.744 32.398 33.272 29.787 28.695

37.372

Rerata 32.588 32.050 32.571 32.020 31.249 34.928 33.277 35.449 35.893 33.595

**Kadar Abu Inkorporasi

Sampel, % Hari-0

Hari-21

K 87.638 87.059

86.383 86.323

86.479 86.263

0 Gray 87.786 87.222

85.471 85.611

86.659 85.750

250 Gray 87.767 87.289

84.925 85.333

86.811 85.740

500 Gray 86.000 86.678

85.271 85.617

87.355 85.962

750 Gray 87.291 86.917

86.040 86.039

86.544 86.038

Page 105: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

91

***Kadar Abu Fitoremediasi

Ulangan

Medium paska tanam rumput gajah,

% Medium paska tanam kembang bulan, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 89.279 88.895 88.606 88.864 89.351 87.877 88.464 91.776 87.510 87.443

2 86.726 88.107 88.611 89.533 87.561 88.449 87.908 88.038 86.598 88.114

3 89.140 88.744 85.129 87.486 88.849 88.050 88.065 86.573 85.645 87.934

4 88.599 88.361 87.433 89.273 89.133 88.103 92.235 88.093 87.583 87.953

Rerata 88.436 88.527 87.445 88.789 88.723 88.120 89.168 88.620 86.834 87.861

C. Tabel Pengukuran Kadar Bahan Organik

*Kadar Bahan Organik SSF

Ulangan Hari- 0, % Hari- 14, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 68.1585 68.7274 66.8794 68.8415 67.8843 66.2313 66.3149 65.1390 63.5165 66.7761

2 66.2172 67.4593 68.6358 65.8599 66.8750 63.9889 65.5651 65.2989 63.4593 66.0414

3 68.0164 68.0133 67.4709 67.0062 68.9389 64.9954 68.2898 65.1394 65.3453 66.3986

4 67.2558 67.6015 66.7284 70.2133 71.3054 62.6280

Rerata 67.4119 67.9504 67.4286 67.9802 68.7509 65.0719 66.7233 64.5514 64.1070 66.4054

** Kadar Bahan Organik Inkorporasi

Ulangan Hari-0, % Hari-21, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 12.3622 12.2142 12.2329 13.9996 12.7095 13.6166 14.5291 15.0751 14.7287 13.9603

2 13.5206 13.3410 13.1889 12.6449 13.4557 13.7375 14.2495 14.2599 14.0377 13.9615

Rerata 12.9414 12.7776 12.7109 13.3222 13.0826 13.6771 14.3893 14.6675 14.3832 13.9609

*** Kadar Bahan Organik Fitoremediasi

Ulangan Medium paska tanam rumput gajah, % Medium paska tanam kembang bulan, %

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 10.7211 11.1047 11.3940 11.1357 10.6495 12.1229 11.5362 8.2236 12.4902 12.5572

2 13.2738 11.8934 11.3888 10.4667 12.4395 11.5509 12.0924 11.9616 13.4023 11.8858

3 10.8600 11.2556 14.8710 12.5143 11.1511 11.9499 11.9353 13.4274 14.3550 12.0660

4 11.4013 11.6386 12.5669 10.7272 10.8674 11.8967 7.7651 11.9071 12.4167 12.0467

Rerata 11.5640 11.4731 12.5552 11.2110 11.2769 11.8801 10.8322 11.3799 13.1661 12.1389

E. Tabel Pengukuran Total Plate Count (TPC)

*TPC SSF

Ulangan Hari-0, CFU/g Hari-14, CFU/g

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 6.66 7.18 7.90 7.43 7.90 7.01 7.94 8.10 8.28 7.28

2 6.02 6.90 7.06 7.29 6.68 7.26 7.60 8.51 8.56 7.45

Rerata 6.34 7.04 7.48 7.36 7.29 7.14 7.77 8.30 8.42 7.37

Page 106: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

92

** TPC Inkoporasi

Hari-0, CFU/g

Hari-7, CFU/g

Hari-14, CFU/g

Hari-21, CFU/g

K 5.72 5.71 6.72 6.76 5.97 6.12 5.76 5.83

5.70

6.80

6.26

5.90

0 Gray 6.12 6.02 7.81 7.91 7.11 7.48 6.71 6.40

5.92

8.01

7.84

6.10

250 Gray 6.22 6.39 7.75 6.94 6.12 6.12 6.41 6.76

6.55

6.13

6.12

7.11

500 Gray 6.36 6.49 7.57 7.84 6.60 6.36 6.10 6.61

6.61

8.11

6.12

7.11

750 Gray 5.78 5.81 7.74 7.63 7.30 6.70 7.16 6.93

5.85

7.51

6.11

6.70

***TPC Fitoremediasi

Ulangan Medium Tanam Rumput Gajah, CFU/g Medium Tanam Kembang Bulan, CFU/g

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 5.86 6.12 6.70 6.45 7.15 5.33 6.11 5.82 6.52 6.32

2 5.91 6.12 7.02 6.14 7.09 5.63 5.80 5.81 6.13 7.10

Rerata 5.88 6.12 6.86 6.29 7.12 5.48 5.96 5.81 6.33 6.71

F. Tabel Pengukuran Biomassa Tanaman

*Biomassa Rumput Gajah

Akar

Basah,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.312 0.684 0.647 1.859 0.616

2 0.324 0.534 0.819 2.355 0.849

3 0.312 0.599 0.625 1.797 0.891

Rerata 0.316 0.606 0.697 2.004 0.785

Akar

Kering,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.280 0.350 0.294 0.590 0.270

2 0.290 0.273 0.373 0.747 0.372

3 0.280 0.306 0.284 0.570 0.391

Rerata 0.283 0.310 0.317 0.636 0.344

Tajuk

Basah,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 1.238 1.391 0.754 2.215 0.846

2 1.571 1.623 0.789 2.766 0.649

3 1.714 1.438 0.964 2.256 0.818

Rerata 1.508 1.484 0.835 2.412 0.771

Tajuk

Kering,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 1.238 1.391 0.754 2.215 0.846

2 1.571 1.623 0.789 2.766 0.649

3 1.714 1.438 0.964 2.256 0.818

Rerata 1.508 1.484 0.835 2.412 0.771

Page 107: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

93

*Biomassa Kembang Bulan

Akar

Basah,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.144 0.656 0.554 0.716 0.308

2 0.180 0.577 0.462 0.792 0.347

3 0.216 0.497 0.485 0.640 0.462

Rerata 0.180 0.577 0.500 0.716 0.372

Akar

Kering,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.088 0.435 0.368 0.440 0.172

2 0.110 0.382 0.306 0.487 0.194

3 0.132 0.330 0.322 0.393 0.258

Rerata 0.110 0.382 0.332 0.440 0.208

Tajuk

Basah,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.076 0.421 0.347 0.355 0.155

2 0.095 0.370 0.303 0.393 0.174

3 0.114 0.319 0.316 0.317 0.232

Rerata 0.095 0.370 0.322 0.355 0.187

Tajuk

Kering,

gram

Ulangan Kontrol 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

1 0.011 0.059 0.049 0.058 0.031

2 0.014 0.052 0.042 0.064 0.035

3 0.017 0.045 0.044 0.052 0.047

Rerata 0.014 0.052 0.045 0.058 0.038

G. Tabel Pengukuran Logam Pb Lindi Tanah pada Inkorporasi

Ulangan Hari-0, ppm Hari-21, ppm

K 0 Gy 250

Gy

500

Gy

750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500

Gy

750 Gy

1 2.650 2.431 2.527 2.556 2.449 1.962 1.762 1.043 0.868 1.137

2 2.525 2.556 2.650 2.431 2.560 1.608 1.207 0.906 0.717 1.273

Rerata 2.587 2.493 2.589 2.493 2.504 1.785 1.484 0.974 0.792 1.205

Uraian Ulangan K 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gy

Awal, ppm 2.59 2.49 2.59 2.49 2.50

Akhir, ppm 1 1.962 1.762 1.043 0.868 1.137

2 1.608 1.207 0.906 0.717 1.273

Efektivitas, % (ppm/ppm) 1 24.175 29.317 59.711 65.184 54.621

2 37.868 51.606 65.015 71.261 49.155

Rerata Efektivitas, % 31.02 40.46 62.36 68.22 51.89

H. Tabel Pengukuran Logam Cd Lindi Tanah pada Inkorporasi

Ulangan Hari-0, ppm Hari-21, ppm

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 3.191 2.931 3.101 3.056 2.961 1.744 1.559 1.688 1.460 1.493

2 3.024 3.083 3.251 2.986 3.113 1.866 1.627 1.606 1.364 1.561

Rerata 3.108 3.007 3.176 3.021 3.037 1.805 1.593 1.647 1.412 1.527

Page 108: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

94

Uraian Ulangan K 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

Awal, ppm 3.11 3.01 3.18 3.02 3.04

Akhir, ppm 1 1.744 1.559 1.688 1.460 1.493

2 1.866 1.627 1.606 1.364 1.561

Efektivitas % (ppm/ppm) 1 43.878 48.154 46.851 51.672 50.840

2 39.952 45.893 49.433 54.849 48.601

Rerata Efektivitas, % 41.91 47.02 48.14 53.26 49.72

I. Tabel Pengukuran logam berat pada tanaman

*Kadar logam Pb dan Cd pada rumput gajah

Logam Pb tanaman rumput gajah

Sampel Akar, ppm Tajuk, ppm Tanah, ppm

K 157.040 157.355 118.360 120.945 448.510 460.110

157.670 123.530 471.710

0 Gray 177.420 179.080 26.470 24.460 439.160 450.535

180.740 22.450 461.910

250 Gray 61.010 62.295 22.100 21.095 448.020 459.780

63.580 20.090 471.540

500 Gray 69.120 66.560 7.620 7.620 470.110 458.125

64.000 7.620 446.140

750 Gray 107.500 107.775 58.760 58.775 483.220 471.345

108.050 58.790 459.470

Logam Cd Tanaman Rumput Gajah

Sampel Akar, ppm Tajuk, ppm Tanah, ppm

K 100.770 97.720 29.590 28.560 46.320 45.195

94.670 27.530 44.070

0 Gray 82.480 82.760 26.470 26.300 42.640 43.860

83.040 26.130 45.080

250 Gray 116.900 116.645 34.500 35.170 47.150 45.660

116.390 35.840 44.170

500 Gray 122.880 124.420 13.330 13.330 44.060 45.280

125.960 13.330 46.500

750 Gray 171.230 174.135 18.440 18.265 49.530 48.235

177.040 18.090 46.940

Page 109: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

95

**Kadar logam Pb dan Cd pada Kembang Bulan

Logam Pb tanaman kembang bulan

Sampel Akar, ppm Tajuk, ppm Tanah, ppm

K 273.570 274.190 99.880 99.345 431.900 443.245

274.810 98.810 454.590

0 Gray 277.890 279.890 70.680 70.060 430.490 441.660

281.890 69.440 452.830

250 Gray 200.340 199.210 65.970 64.805 436.250 447.430

198.080 63.640 458.610

500 Gray 175.510 180.975 14.280 12.855 461.760 450.470

186.440 11.430 439.180

750 Gray 242.000 236.720 37.550 43.810 436.970 448.175

231.440 50.070 459.380

Logam Cd Tanaman Kembang Bulan

Sampel Akar, ppm Tajuk, ppm Tanah, ppm

K 230.710 232.525 55.710 56.425 46.820 45.650

234.340 57.140 44.480

0 Gray 273.890 271.555 48.050 48.825 45.990 44.800

269.220 49.600 43.610

250 Gray 157.510 159.525 27.870 27.290 45.080 46.465

161.540 26.710 47.850

500 Gray 140.740 139.645 12.000 12.425 45.740 47.040

138.550 12.850 48.340

750 Gray 261.360 266.200 36.300 37.550 45.360 44.090

271.040 38.800 42.820

J. Tabel Pengukuran Logam Pb dan Cd pada Biomassa Rumput Gajah

Ulangan Pb, ppm Cd, ppm

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 136.09 99.61 48.56 47.48 92.99 62.21 53.61 90.53 84.33 125.73

2 139.18 99.14 49.66 44.16 93.38 58.30 53.70 90.62 86.32 129.71

Rerata 137.633 99.375 49.112 45.817 93.184 60.258 53.656 90.576 85.324 127.721

K. Tabel Pengukuran Logam Pb dan Cd pada Biomassa Kembang Bulan

Ulangan Pb, ppm Cd, ppm

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 193.09 176.05 134.18 103.53 145.23 149.63 162.89 93.68 83.26 154.84

2 193.26 177.47 131.89 108.30 145.60 152.24 161.28 95.16 82.43 161.12

Rerata 193.177 176.761 133.035 105.914 145.416 150.930 162.086 94.419 82.845 157.980

Page 110: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

96

L. Tabel Pengukuran Faktor Translokasi Logam Berat pada Tanaman

*Faktor Translokasi Pb & Cd pada Tanaman Rumput Gajah

Ulangan FT logam Pb Rumput gajah FT logam Cd Rumput gajah

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 0.752 0.148 0.355 0.115 0.545 0.303 0.320 0.296 0.107 0.106

2 0.785 0.125 0.323 0.115 0.546 0.282 0.316 0.307 0.107 0.104

Rerata 0.769 0.137 0.339 0.115 0.545 0.292 0.318 0.302 0.107 0.105

**Faktor Translokasi Pb & Cd pada Tanaman Kembang bulan

Ulangan FT logam Pb Kembang Bulan FT logam Cd Kembang Bulan

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 0.364 0.253 0.331 0.079 0.159 0.240 0.177 0.175 0.086 0.136

2 0.360 0.248 0.320 0.063 0.212 0.246 0.183 0.167 0.092 0.146

Rerata 0.362 0.250 0.325 0.071 0.185 0.243 0.180 0.171 0.089 0.141

M. Tabel Pengukuran Faktor Biokonsentrasi Logam Berat pada Tanaman

*Faktor Biokonsentrasi Pb & Cd pada Tanaman Rumput Gajah

Ulangan BCF Pb Rumput gajah BCF Cd Rumput gajah

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 0.34 0.39 0.13 0.15 0.23 2.23 1.88 2.56 2.71 3.55

2 0.34 0.40 0.14 0.14 0.23 2.09 1.89 2.55 2.78 3.67

Rerata 0.34 0.40 0.14 0.15 0.23 2.16 1.89 2.55 2.75 3.61

** Faktor Biokonsentrasi Pb & Cd pada Tanaman Kembang Bulan

Ulangan BCF Pb Kembang bulan BCF Cd Kembang bulan

K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy K 0 Gy 250 Gy 500 Gy 750 Gy

1 0.62 0.63 0.45 0.39 0.54 5.05 6.11 3.39 2.99 5.93

2 0.62 0.64 0.44 0.41 0.52 5.13 6.01 3.48 2.95 6.15

rerata 0.62 0.63 0.45 0.40 0.53 5.09 6.06 3.43 2.97 6.04

Page 111: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

97

Lampiran 3. Contoh Perhitungan Data

A. Perhitungan Kadar Air

Keterangan :

a = berat cawan kosong (gram)

b = berat cawan yang diisi dengan sampel (gram)

c = berat cawan yang sudah dikeringkan (gram)

Misal Sampel A:

A = 24.4850

B = 26.1915

C = 24.9520

Maka :

Kadar Air =

= 72.6340 %

B. Perhitungan Kadar Abu

Keterangan:

W0 = cawan kosong (g)

W1 = Cawan dengan sampel (g)

W2 = Cawan dengan sampel setelah di abukan (g)

fk = faktor koreksi kadar air = 100/(100 – % kadar air)

Misal Sampel A:

W0 = 24.4850

W1 = 26.1915

W2 = 24.6337

Kadar air = 72.6340 %

Maka :

Kadar Abu =

= 31.84 %

C. Perhitungan Kadar Bahan Organik

Maka :

% Kadar Bahan Organik = 100% - 31.84 = 68.16 %

Page 112: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

98

D. Perhitungan Total Plate Count (TPC)

Uraian Ulangan K 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

TPC, g 1 1.23E+06 4.00E+06 2.10E+07 7.00E+06 1.70E+07

2 2.75E+05 2.00E+06 3.00E+06 5.00E+06 1.00E+06

Kadar air, % 1 74.7 75.7 75.67 75.49 79.64

Bb sampel, g 1 1.0679 1.0831 1.0892 1.0552 1.0441

2 1.0438 1.0322 1.0625 1.0562 1.0243

Bk sampel, g 1 0.2702 0.2632 0.2650 0.2586 0.2126

2 0.2641 0.2508 0.2585 0.2589 0.2085

TPC, propagul/g 1 4.53E+06 1.52E+07 7.92E+07 2.71E+07 8.00E+07

2 1.04E+06 7.97E+06 1.16E+07 1.93E+07 4.80E+06

Rerata 2.79E+06 1.16E+07 4.54E+07 2.32E+07 4.24E+07

TPC, Log 10 propagul/g 1 6.66 7.18 7.90 7.43 7.90

2 6.02 6.90 7.06 7.29 6.68

Rerata

CFU/g 6.34 7.04 7.48 7.36 7.29

=

E. Perhitungan Lindi Tanah pada Inkorporasi

Sampel Ulangan

Analisis

Bb, g Ka, % Bk, g Air, ml analisis xFp Rerata

ppm

K 1 3 27.92 2.1624 30 0.191 2.6498 2.59

2 3 27.92 2.1624 30 0.182 2.5250

0 Gray 1 3 28.00 2.1600 30 0.175 2.4306 2.49

2 3 28 2.16 30 0.184 2.5556

250 Gray 1 3 26.80 2.1960 30 0.185 2.5273 2.59

2 3 26.8 2.196 30 0.194 2.6503

500 Gray 1 3 28.00 2.1600 30 0.184 2.5556 2.49

2 3 28 2.16 30 0.175 2.4306

750 Gray 1 3 27.73 2.1681 30 0.177 2.4491 2.50

2 3 27.73 2.1681 30 0.185 2.5598

Page 113: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

99

F. Kadar Logam Pb dalam medium tanaman Rumput Gajah

Sampel Ulangan Bb,

g

Ka,

%

Bk,

g

Vdes,

ml

Filt,

ml

Akua,

mL Fp

ppm (1)

mg/l

ppm

(2),

mg/l

ppm (3),

mg/kg

Rerata

Pb,

ppm

K 1 1.0763 29.33 0.76 9.3 5 5 2.00 18.341 36.68 448.51 460.11

2 1.0763 29.33 0.76 9.3 5 5 2.00 19.290 38.58 471.71

0

Gray

1 1.0848 29.5 0.76 6.8 5 5 2.00 24.696 49.39 439.16 450.54

2 1.0848 29.50 0.76 6.8 5 5 2.00 25.975 51.95 461.91

250

Gray

1 1.037 25.73 0.77 8.9 5 5 2.00 19.385 38.77 448.02 459.78

2 1.037 25.73 0.77 8.9 5 5 2.00 20.403 40.81 471.54

500

Gray

1 1.0256 30.59 0.71 6.3 5 5 2.00 26.560 53.12 470.11 458.13

2 1.0256 30.59 0.71 6.3 5 5 2.00 25.206 50.41 446.14

750

Gray

1 1.0668 30.3 0.74 13.2 5 5 2.00 13.610 27.22 483.22 471.35

2 1.0668 30.30 0.74 13.2 5 5 2.00 12.941 25.88 459.47

G. Perhitungan Kadar Logam Pb pada Biomassa Tanaman Rumput Gajah

Sampel Ulangan Akar Tajuk Tanaman

Bk, g Pb, ppm Bk, g Pb, ppm Bk, g Pb, ppm Rerata

K 1 0.2832 157.04 0.3347 118.36 0.6179 136.0881 137.63

2 0.2832 157.67 0.3347 123.53 0.6179 139.1773

0 Gray 1 0.3097 177.42 0.3295 26.47 0.6392 99.60707 99.38

2 0.3097 180.74 0.3295 22.45 0.6392 99.14339

250

Gray 1 0.3171 61.01 0.1492 22.1 0.4663 48.56014 49.11

2 0.3171 63.58 0.1492 20.09 0.4663 49.66469

500

Gray 1 0.6355 69.12 0.3451 7.62 0.9806 47.47647 45.82

2 0.6355 64 0.3451 7.62 0.9806 44.15833

750 Gray 1 0.3443 107.5 0.146 58.76 0.4903 92.98636 93.18

2 0.3443 108.05 0.146 58.79 0.4903 93.38151

Page 114: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

100

H. Tabel Perhitungan Nilai Faktor Translokasi Tanaman

Uraian Ulangan TF Pb Rumput gajah

K 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

Pb tajuk, ppm 1 118.36 26.47 22.10 7.62 58.76

2 123.53 22.45 20.09 7.62 58.79

Pb akar, ppm 1 157.04 177.42 61.01 69.12 107.50

2 157.67 180.74 63.58 64.00 108.05

Rerata 157.36 179.08 62.30 66.56 107.78

TF-Pb 1 0.7522 0.1478 0.3548 0.1145 0.5452

2 0.7850 0.1254 0.3225 0.1145 0.5455

Rerata 0.7686 0.1366 0.3386 0.1145 0.5453

I. Tabel Perhitungan Nilai Faktor Biokonsentrasi Tanaman

Uraian Ulangan BCF Pb Rumput gajah

K 0 Gray 250 Gray 500 Gray 750 Gray

Pb akar, ppm 1 157.04 177.42 61.01 69.12 107.50

2 157.67 180.74 63.58 64.00 108.05

Pb Tanah, ppm 1 448.51 439.16 448.02 470.11 483.22

2 471.71 461.91 471.54 446.14 459.47

Rerata 460.11 450.54 459.78 458.13 471.35

BCF-Pb 1 0.3413 0.3938 0.1327 0.1509 0.2281

2 0.3427 0.4012 0.1383 0.1397 0.2292

Rerata 0.3420 0.3975 0.1355 0.1453 0.2287

Page 115: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

101

Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian

Cutting mils

Autoklaf

Furnace

Laminar Air Flow

pH portable

Inkubator

AAS

Oven

Neraca Analitik

Page 116: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

102

Sentrifuge

Kembang Bulan

Pb Cd lindi

Kadar Abu tanah

Tanah & Tanaman H-0

Tanah Inkorporasi

Tanah Fitoremediasi

Tanaman Sebelum di panen

Page 117: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

103

Tanaman Kembang Bulan 21 HST

Aspergillus niger 750 Gray

Aspergillus niger 500 Gray

Aspergillus niger 250 Gray

Aspergillus niger 0 Gray

Kembang Bulan

Medium Cair Aspergillus niger

Bobot Biomassa

Page 118: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

104

Tanaman Rumput Gajah

Tanaman Rumput Gajah di dalam pot

Logam Pb dan Cd induk

Page 119: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

105

LAMPIRAN 5. Uji Statistik Ibm SPSS 20.0 1. Pengukuran pH **pH Inkorporasi

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Hari0

Between Groups .001 4 .000 .058 .992

Within Groups .029 5 .006

Total .030 9

Hari7

Between Groups .043 4 .011 56.237 .000

Within Groups .001 5 .000 Total .044 9

Hari14

Between Groups .010 4 .002 11.250 .010

Within Groups .001 5 .000 Total .011 9

Hari21

Between Groups .002 4 .000 .870 .541

Within Groups .002 5 .000

Total .004 9

Hari0

Duncan

Sampel N Subset for alpha =

0.05

1

0 2 7.6950

500 2 7.7000

250 2 7.7150

750 2 7.7200

K 2 7.7250

Sig. .713

Means for groups in homogeneous

subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

Hari7

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

750 2 7.4350 0 2 7.5450 K 2 7.5500 250 2 7.6000

500 2 7.6250

Sig. 1.000 .732 .129

Means for groups in homogeneous subsets

are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

Page 120: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

106

Hari14

Duncan

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

K 2 7.6650 750 2 7.7050 250 2 7.7400 7.7400

500 2 7.7400 7.7400

0 2 7.7500

Sig. 1.000 .071 .539

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Hari 21

Duncan

sampel N Subset for alpha =

0.05

1

500 2 7.6750

0 2 7.6900

750 2 7.6900

250 2 7.7000

K 2 7.7150

Sig. .145

Means for groups in homogeneous subsets

are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

*** pH Fitoremediasi ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Rumputgajah

Between Groups .015 4 .004 3.633 .029

Within Groups .015 15 .001

Total .030 19

Tithonia

Between Groups .010 4 .003 7.515 .002

Within Groups .005 15 .000

Total .015 19 Rumputgajah

Duncan

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

250 4 7.2750 0 4 7.2900 7.2900 750 4 7.3100 7.3100 7.3100

500 4 7.3400 7.3400

K 4 7.3450

Sig. .163 .053 .163

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

Page 121: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

107

Tithonia

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2

0 4 7.2550 K 4 7.2575 750 4 7.2925

250 4 7.3025

500 4 7.3075

Sig. .849 .288

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

2. Kadar Air

**Kadar Air Inkorporasi ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

hari0

Between Groups 2.084 4 .521 1.450 .342

Within Groups 1.796 5 .359

Total 3.880 9

hari7

Between Groups 47.176 4 11.794 1.367 .364

Within Groups 43.152 5 8.630 Total 90.327 9

hari14

Between Groups 3.314 4 .829 12.509 .008

Within Groups .331 5 .066 Total 3.645 9

hari21

Between Groups 1.704 4 .426 1.947 .241

Within Groups 1.094 5 .219

Total 2.798 9

Page 122: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

108

hari0

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1

250 2 26.7991

750 2 27.7315

K 2 27.9159

0 2 27.9976

500 2 28.0074

Sig. .111

Means for groups in homogeneous

subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

hari7

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1

750 2 27.2435

K 2 28.4785

250 2 29.3997

0 2 30.7550

500 2 33.5782

Sig. .093

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

hari21

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1

0 2 26.2331

K 2 26.6026

750 2 26.9722

250 2 27.1269

500 2 27.4164

Sig. .060

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

***Kadar Air Fitoremediasi ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

rumputgajah

Between Groups 60.773 4 15.193 1.902 .162

Within Groups 119.830 15 7.989

Total 180.602 19

Tithonia

Between Groups 136.269 4 34.067 3.338 .038

Within Groups 153.089 15 10.206

Total 289.358 19

hari14

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

K 2 26.7484 750 2 27.4522 250 2 27.6214 0 2 27.6997 500 2 28.5489

Sig. 1.000 .391 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 123: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

109

Rumputgajah

Duncan

Sampel N Subset for alpha =

0.05

1 2

250 4 25.7344 K 4 29.3251 29.3251

0 4 29.4975 29.4975

750 4 30.2982 30.2982

500 4 30.5907

Sig. .051 .569

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

Tithonia

Duncan

sampel N Subset for alpha =

0.05

1 2

K 4 24.6444 250 4 26.4886 26.4886

0 4 27.6006 27.6006

500 4 30.6724

750 4 31.6677

Sig. .233 .051

a. Uses Harmonic Mean Sample Size

= 4.000.

3. Kadar Abu

*Kadar Abu SSF ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

hari0

Between Groups 4.773 4 1.193 .649 .637

Within Groups 27.598 15 1.840

Total 32.371 19

hari14

Between Groups 16.407 4 4.102 3.222 .056

Within Groups 14.006 11 1.273

Total 30.413 15

hari0

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1

750 4 31.2492

500 4 32.0198

0 4 32.0497

250 4 32.5715

K 4 32.5883

Sig. .225

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

4.000.

Hari 14

Duncan

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

0 3 33.2767 750 3 33.5947 33.5947 K 3 34.9283 34.9283 34.9283

250 4 35.4488 35.4488

500 3 35.8933

Sig. .107 .074 .328

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.158.

Page 124: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

110

4. Kadar Bahan Organik *Kadar Bahan Organik SSF

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

h0

Between Groups 4.773 4 1.193 .649 .637

Within Groups 27.600 15 1.840

Total 32.373 19

h14

Between Groups 16.404 4 4.101 3.221 .056

Within Groups 14.006 11 1.273

Total 30.409 15

h0

Duncan

Sampel N Subset for alpha = 0.05

1

K 4 67.4120

250 4 67.4286

0 4 67.9504

500 4 67.9802

750 4 68.7509

Sig. .225

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.

h14

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

500 3 64.1070 250 4 64.5513 64.5513 K 3 65.0719 65.0719 65.0719

750 3 66.4054 66.4054

0 3 66.7233

Sig. .328 .074 .107

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.158.

b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is

used. Type I error levels are not guaranteed.

Page 125: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

111

5. Total Plate Count (TPC) *TPC SSF

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

hari0

Between Groups 1.670 4 .418 1.548 .318

Within Groups 1.349 5 .270

Total 3.019 9

hari14

Between Groups 2.532 4 .633 13.923 .006

Within Groups .227 5 .045

Total 2.759 9

Hari 0

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1

K 2 6.3371

0 2 7.0418

750 2 7.2919

500 2 7.3592

250 2 7.4819

Sig. .088

Means for groups in homogeneous subsets

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000. ***TPC Fitoremediasi

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Rumputgajah

Between Groups 2.129 4 .532 25.873 .002

Within Groups .103 5 .021

Total 2.232 9

Tithonia

Between Groups 1.791 4 .448 4.728 .060

Within Groups .473 5 .095

Total 2.264 9

hari14

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

K 2 7.1364 750 2 7.3677 7.3677 0 2 7.7727 7.7727 250 2 8.3030 8.3030

500 2 8.4204

Sig. .327 .116 .055 .606

Means for groups in homogeneous subsets are

displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 126: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

112

Rumput gajah

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

K 2 5.8844 0 2 6.1218 6.1218 500 2 6.2924 250 2 6.8568

750 2 7.1184

Sig. .159 .288 .128

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tithonia

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

K 2 5.4818 250 2 5.8126 5.8126 0 2 5.9581 5.9581 5.9581

500 2 6.3266 6.3266

750 2 6.7068

Sig. .192 .165 .065

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000. 5. Bobot Kering

*Bobot kering akar tanaman ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Rumputgajah

Between Groups .254 4 .064 18.180 .000

Within Groups .035 10 .003

Total .289 14

Tithonia

Between Groups .215 4 .054 31.752 .000

Within Groups .017 10 .002

Total .232 14 Rumput gajah Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2

K 3 .2832 0 3 .3097 250 3 .3171 750 3 .3443 500 3 .6355

Sig. .265 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 127: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

113

Tithonia

Duncan

sampel N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

K 3 .1100 750 3 .2080 250 3 .3320 0 3 .3823 .3823

500 3 .4400

Sig.

1.000 1.000 .165 .117

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

**Bobot kering tajuk tanaman

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

rumputgajah

Between Groups .003 4 .001 24.787 .000

Within Groups .000 10 .000

Total .004 14

tithonia

Between Groups .129 4 .032 28.716 .000

Within Groups .011 10 .001

Total .140 14

Rumputgajah

Duncan

Bobot

kering

N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

K 3 .0140 750 3 .0377 250 3 .0450 .0450 0 3 .0520 .0520

500 3 .0580

Sig. 1.000 .161 .179 .244

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

tithonia

Duncan

bobotkering N Subset for alpha = 0.05

1 2

750 3 .1460 250 3 .1493 0 3 .3293

K 3 .3350

500 3 .3453

Sig. .905 .589

Page 128: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

114

6. Lindi logam Pb ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

h0

Between Groups .020 4 .005 .679 .636

Within Groups .037 5 .007

Total .057 9

h21

Between Groups 1.257 4 .314 6.349 .034

Within Groups .247 5 .049 Total 1.504 9

perubahan

Between Groups 1872.985 4 468.246 6.009 .038

Within Groups 389.632 5 77.926

Total 2262.617 9

h0

Duncan

Lindipb N Subset for

alpha = 0.05

1

0 2 2.4931

500 2 2.4931

750 2 2.5045

K 2 2.5874

250 2 2.5888

Sig.

.328

h21

Duncan

lindipb N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

500 2 .7923 250 2 .9743 .9743 750 2 1.2050 1.2050 1.2050

0 2 1.4844 1.4844

K 2 1.7847

Sig. .131 .077 .053

7. Kadar Lindi Cd

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

h0

Between Groups .040 4 .010 .993 .489

Within Groups .051 5 .010

Total .091 9

h21

Between Groups .170 4 .042 10.507 .012

Within Groups .020 5 .004 Total .190 9

perubahan

Between Groups 137.271 4 34.318 8.112 .021

Within Groups 21.152 5 4.230

Total 158.423 9

Page 129: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

115

h0

Duncan

lindiCd N Subset for alpha = 0.05

1

0 2 3.0070

500 2 3.0209

750 2 3.0372

K 2 3.1077

250 2 3.1763

Sig. .166

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

h21

Duncan

lindiCd N Subset for alpha = 0.05

1 2 3

500 2 1.4123 750 2 1.5267 1.5267 0 2 1.5928 250 2 1.6468 1.6468

K 2 1.8052

Sig. .132 .126 .055

a. Uses Harmonic Mean Sample Size =

2.000.

8. Kadar Logam Pb pada tanaman *Logam Pb pada Tithonia

ANOVA

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Akar

Between Groups 8280.869 4 2070.217 119.677 .000

Within Groups 86.492 5 17.298

Total 8367.361 9

Tajuk

Between Groups 15500.655 4 3875.164 152.792 .000

Within Groups 126.812 5 25.362 Total 15627.466 9

tanah

Between Groups 105.980 4 26.495 .105 .976

Within Groups 1262.973 5 252.595

Total 1368.953 9

Akar

Duncan

pb tithonia N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

500 2 12.8550 750 2 43.8100 250 2 64.8050 0 2 70.0600 K 2 99.3450

Sig. 1.000 1.000 .262 1.000

Page 130: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

116

Tajuk

Duncan

pbtithonia N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

500 2 180.9750

250 2 199.2100

750 2 236.7200

K 2 274.1900

0 2 279.8900

Sig. 1.000 1.000 1.000 .309

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tanah

Duncan

pbtithonia N Subset for alpha = 0.05

1

0 2 441.6600

K 2 443.2450

250 2 447.4300

750 2 448.1750

500 2 450.4700

Sig. .609

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

**Logam Cd pada Tithonia

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Akar

Between Groups 2428.887 4 607.222 475.674 .000

Within Groups 6.383 5 1.277

Total 2435.270 9

Tajuk

Between Groups 29753.450 4 7438.362 496.801 .000

Within Groups 74.863 5 14.973 Total 29828.312 9

tanah

Between Groups 11.488 4 2.872 .897 .529

Within Groups 16.012 5 3.202

Total 27.500 9

Page 131: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

117

Akar

Duncan

Cdtithonia N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

500 2 12.4250 250 2 27.2900 750 2 37.5500 0 2 48.8250 K 2 56.4250

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tajuk

Duncan

Cdtithonia N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

500 2 139.6450 250 2 159.5250 K 2 232.5250 750 2 266.2000

0 2 271.5550

Sig. 1.000 1.000 1.000 .225

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tanah

Duncan

Cdtithonia N Subset for alpha = 0.05

1

750 2 44.0900

0 2 44.8000

K 2 45.6500

250 2 46.4650

500 2 47.0400

Sig. .172

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 132: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

118

Kadar Logam Pada Tanaman *Kadar Pb pada Rumput Gajah

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Akar

Between Groups 22151.790 4 5537.947 1243.33

4 .000

Within Groups 22.271 5 4.454

Total 22174.060 9

Tajuk

Between Groups 16671.065 4 4167.766 888.076 .000

Within Groups 23.465 5 4.693 Total 16694.530 9

tanah

Between Groups 443.738 4 110.935 .404 .800

Within Groups 1373.808 5 274.762

Total 1817.546 9

Akar

Duncan

PbRumput N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

250 2 62.2950 500 2 66.5600 750 2 107.7750 K 2 157.3550 0 2 179.0800

Sig. .099 1.000 1.000 1.000

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tajuk

Duncan

PbRumput N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

500 2 7.6200 250 2 21.0950 0 2 24.4600 750 2 58.7750 K 2 120.9450

Sig. 1.000 .181 1.000 1.000

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 133: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

119

Tanah

Duncan

PbRumput N Subset for alpha = 0.05

1

0 2 450.5350

500 2 458.1250

250 2 459.7800

K 2 460.1100

750 2 471.3450

Sig. .276

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000. **Kadar Cd pada Rumput Gajah

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Akar

Between Groups 9681.748 4 2420.437 298.723 .000

Within Groups 40.513 5 8.103

Total 9722.261 9

Tajuk

Between Groups 594.127 4 148.532 236.617 .000

Within Groups 3.139 5 .628 Total 597.266 9

tanah

Between Groups 20.461 4 5.115 1.571 .313

Within Groups 16.279 5 3.256

Total 36.740 9

Akar

Duncan

CdRumpugajah N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

0 2 82.7600 K 2 97.7200 250 2 116.6450 500 2 124.4200 750 2 174.1350

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 134: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

120

Tajuk

Duncan

CdRumpugajah N Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4 5

500 2 13.3300 750 2 18.2650 0 2 26.3000 K 2 28.5600 250 2 35.1700

Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Tanah

Duncan

CdRumpuGajah N Subset for alpha = 0.05

1

0 2 43.8600

K 2 45.1950

500 2 45.2800

250 2 45.6600

750 2 48.2350

Sig. .068

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.

Page 135: PENYERAPAN Pb DAN Cd MENGGUNAKAN JERAMI PADI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/44508/1/HIFZIAH-FST.pdf · Imam Zurly Ramadhan yg selalu memberikan semangat,

BIODATA MAHASISWA

IDENTITAS PRIBADI

Nama Lengkap : HIFZIAH HIFNI

Tempat Tanggal Lahir : BOGOR

NIM : 1110096000060

Anak ke : 1 dari 3 bersaudara

Alamat Rumah : JL AGUNG RAYA 2 RT 003/04 NO 11 LENTENG AGUNG

JAGAKARSA JAKARTA SELATAN

Telp/HP. : 0898810104

Email : [email protected]

Hobby/ Keahlian (softskill) : -

PENDIDIKAN FORMAL

Sekolah Dasar : SDN 05 PAGI JAKARTA Lulus tahun 2004

Sekolah Menengah Pertama : MTS N 4 JAKARTA SELATAN Lulus tahun 2007

SLTA/SMK : SEKOLAH INDONESIA SINGAPURA Lulus tahun 2010

Perguruan Tinggi : UIN SYARIF HIDAYATULLAH Masuk tahun 2010

PENGALAMAN ORGANISASI :

1. Laboratory Management

Chemistry

Jabatan Staff Dekorasi Lab Tahun 2011 sd 2012