34
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN DISAMPAIKAN PADA APRESIASI TEKNIK PENATAAN RUANG DI WILAYAH I DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Bali, 5 Mei 2009

Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Embed Size (px)

DESCRIPTION

science

Citation preview

Page 1: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENATAAN RUANG WILAYAH KABUPATEN

DISAMPAIKAN PADA APRESIASI TEKNIK PENATAAN RUANG DI WILAYAH I DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMBali, 5 Mei 2009

Page 2: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Muatan RTRW Kabupaten

Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Rencana Struktrur Ruang Rencana Pola Ruang Penetapan Kawasan Strategis Provinsi Arahan Pemanfaatan Ruang Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Ketentuan umum peraturan zonasi Ketentuan perizinan Ketentuan insentif-disinsentif Arahan sanksi

Page 3: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Muatan Buku RTRW Kabupaten

Bab I Pendahuluan1.1 Dasar Hukum Penyusunan RTRW Kabupaten …1.2 Profil Tata Ruang Kabupaten …

1.2.1 Gambaran Umum Kabupaten …1.2.2 Kependudukan1.2.3 Potensi Bencana Alam1.2.4 Potensi Sumberdaya Alam1.2.5 Potensi Ekonomi Wilayah

1.3 Isu-isu Strategis

Bab II Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang2.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten ..2.2 Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten …

Page 4: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Muatan Buku RTRW Kabupaten

Bab III Rencana Struktur Ruang3.1 Rencana Sistem Perkotaan 3.2 Rencana Sistem Jaringan Transportasi3.3 Rencana Sistem Jaringan Energi3.4 Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi3.5 Rencana Sistem Jaringan Sumberdaya Air3.6 Rencana Sistem Jaringan Lainnya

Bab IV Rencana Pola Ruang4.1 Rencana Kawasan Lindung4.2 Rencana Kawasan Budidaya

Bab V Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten

Page 5: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Muatan Buku RTRW Kabupaten

Bab VI Arahan Pemanfaatan Ruang6.1 Prioritas Pemanfaatan Ruang6.2 Indikasi Program Utama6.3 Pembiayaan dan Kelembagaan

Bab VII Ketentuan Pengendalian Pemanfaatan Ruang7.1 Ketentuan Umum Peraturan Zonasi7.2 Ketentuan Umum Perizinan7.3 Ketentuan Umum Insentif-Disinsentif7.4 Arahan Sanksi

Page 6: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Pertanyaan yang sering ditanyakan :1. Pertanyaan : Apakah di dalam Buku RTRW ada uraian tentang

analisis ?Jawab: Tidak! Buku RTRW hanya berisi produk Rencana Tata Ruang saja!

2. Pertanyaan : Apakah RTRW sekarang (menurut UU26/ 2007) tidak perlu memakai analisis ?Jawab: Harus memakai analisis!

3. Pertanyaan : Dimana adanya analisis dan untuk apa ?Jawab : Seluruh proses analisis, meliputi data masukan, dasar-dasar pertimbangan, perhitungan dan hasil-hasilnya, ditempatkan Buku Analisis. Hanya hasil utama analisis saja yang dikutip sebagai dasar penyusunan rencana di dalam Buku Rencana Tata Ruang

Page 7: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

4. Pertanyaan : Lalu apa gunanya sebagian besar analisis yang harus dilakukan bila yang diambil untuk rencana hanya hasil-hasil utamanya saja ? Jawab: Secara keseluruhan ada dua bagian analisis yang harus dilakukan. Pertama analisis utama yang bertujuan untuk mengungkapkan persoalan-persoalan tata ruang yang bersifat laten. Kedua analisis lanjutan, yang bertujuan untuk mengaplikasikan hasil analisis utama menjadi rencana tata ruang

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 8: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

5. Pertanyaan : Apa yang dimaksud dengan persoalan tata ruang laten dan apa gunanya diungkap ?Jawab : Persoalan tata ruang laten adalah persoalan tata ruang yang tidak kasat mata. Tidak dapat terlihat langsung dalam kehidupan sehari-hari, dan hanya terungkap melalui serangkaian analisis. Contohnya: potensi rawan bencana alam yang mengancam kehidupan masyarakat hanya dapat terungkap melalui analisis geologi tata lingkungan. Besarnya jumlah penduduk di masa datang yang membutuhkan ruang untuk hunian, lahan usaha dan lapangan kerja, hanya akan terungkap setelah melalui analisis proyeksi penduduk dan analisis daya dukung ruang. Adanya peluang pengembangan ekonomi wilayah, hanya dapat diketahui setelah melakukan analisis kesesuaian lahan pertanian/perkebunan dan analisis pasar komoditas pertanian/perkebunan. Banyak lagi persoalan tata ruang laten atau yang tidak kasat mata yang harus diungkap melalui serangkaian analisis ekonomi-tata ruang. Seluruh persoalan tata ruang laten dan berbagai informasi lain yang secara bersama-sama membentuk gambaran utuh wilayah kabupaten, selanjutnya disajikan dalam Profil Tata Ruang Kabupaten yang ada di dalam Bab I Pendahuluan Buku RTRW Kabupaten. Berdasarkan Profil Tata Ruang seperti inilah seharusnya Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten disusun.

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 9: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

6. Pertanyaan : Lalu apa yang dimaksud dengan Analisis

Lanjutan ?Jawab : Analisis lanjut adalah analisis-analisis yang bersifat parsial yang diperlukan untuk menjabarkan Strategi Penataan Ruang Kabupaten menjadi Rencana Struktur Ruang, Rencana Pola Ruang, Penetapan Kawasan Strategis dan Indikasi Program Sektor Utama yang sesuai dengan kondisi tata ruang yang ada. kondisi tata ruang yang ada. Misalnya, untuk menyusun Recana Struktur Ruang, kita perlu menggunakan analisis kepusatan untuk mengidentifikasi hirarki pusat-pusat pelayanan yang ada. Untuk menyusun Rencana Pola Ruang kita memerlukan analisis spasial yang meloibatkan berbagai peta masukan. Untuk menyusun Indikasi Program Utama kita memerlukan analisis kemampuan pembiayaan daerah. Banyak analisis lanjutan lain yang harus dipergunakan dalam menyusun Rencana Tata Ruang

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 10: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

7. Pertanyaan : Ada berapa banyak buku yang harus dihasilkan dalam penyusunan RTRW ?Jawab: Ada 4 Buku. 1) Buku Data dan Analisis. 2) Buku Rencana Tata Ruang Wilayah. 3) Buku Rancangan Peraturan Daerah RTRW. 4) Album Peta RTRW

8. Pertanyaan : Apakah keempat buku tersebut harus diperdakan ?Jawab: Tidak! Hanya 3 buku yang akan menjadi kesatuan Peraturan Daerah tentang RTRW, yaitu Buku Perda Tata Ruang, Buku RTRW (sebagai naskah akademis) dan Album Peta RTRW.

9. Pertanyaan : Bagaimana ukuran penyajian ketiga buku tersebut ?Jawab: Untuk Buku RTRW dan Buku Perda RTRW dianjurkan disusun dalam ukuran A4. Album Peta RTRW disajikan dalam ukuran A1 sesuai dengan ukuran peta Rupabumi yang diterbitkan oleh Bakosurtanal.

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 11: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

10. Pertanyaan : Bagaimana dengan peta-peta yang harus tergambarkan dalam Buku RTRW?Jawab: Semua peta dan gambar yang ada di dalam Buku RTRW digambarkan dalam kertas A4 dengan layout landscape. Catatan: SEMUA PETA HARUS DIGAMBARKAN BERWARNA BUKAN FOTO KOPIAN!

11. Pertanyaan : Bagaimana bila peta yang disajikan dalam Buku RTRW tidak nampak atau terlalu kecil untuk ukuran A4 karena bentuk wilayah administrasinya yang memanjang? Jawab: Kami tidak menolak Buku RTRW dalam ukuran A3, dengan catatan Buku Perda RTRW tetap dalam ukuran A4 dan Album Peta tetap dalam ukuran A1.

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 12: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

12. Pertanyaan : Bagaimana dengan ukuran Buku data dan Analisis?Jawab: Kami tidak mengatur, karena tidak akan diperiksa di forum BKPRN. Silahkan digunakan ukuran yang sesuai dengan keperluan dan kemampuan masing-masing.

13. Pertanyaan : Apa muatan Album Peta dan bagaimana layout serta ketentuan-ketentuannya?Jawab: Secara garis besar Album Peta RTRW berisikan peta-peta profil tata ruang wilayah dan peta-peta rencana tata ruang wilayah. Layout dan ketentuan-ketentuannya akan dijelaskan lebih lanjut pada pembicaraan tentang Rencana Pola Ruang

14. Pertanyaan : Apakah daerah dapat langsung memperdakan RTRWnya bersama DPRD?Jawab: Tidak Boleh! Setelah RTRW Kabupaten/Kota selesai disusun, pemerintah daerah harus mengajukannya kepada pemerintah provinsi untuk diperiksa. Pemerintah provinsi akan memeriksa materi muatan RTRW Kabupaten/Kota dan bila semuanya sudah sesuai, pemerintah provinsi akan mengeluarkan surat rekomendasi Gubernur. Dengan surat rekomendasi Gubernur tersebut Dokumen RTRW Kabupaten/Kota dikirim ke BKPRN untuk diperiksa. Bila semuanya sudah sesuai, BKPRN akan mengembalikan Dokumen RTRW kepada bupati/walikota untuk diperdakan.

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 13: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

15. Pertanyaan : Bagaimana proses pemeriksaan di BKPRN?Jawab: Akan diterangkan lebih rinci pada penjelasan tentang Proses Evaluasi Raperda RTRW selanjutnya

Ada pertanyaan lain ?

Pertanyaan yang sering ditanyakan :

Page 14: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten
Page 15: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Pengertian Umum Tujuan Penataan Ruang adalah suatu kondisi tata ruang

ideal yang ingin diwujudkan atau ingin dicapai di masa depan (20 tahun mendatang)

Tujuan Penataan Ruang disusun berdasarkan atau sebagai ungkapan keinginan untuk memperbaiki berbagai persoalan tata ruang yang dihadapi sekarang

RTRW harus memiliki Tujuan Penataan Ruang agar semua rencana yang ada di dalamnya memiliki kejelasan ke arah mana harus dibawa. Adanya Tujuan Penataan Ruang membuat produk RTRW dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingannya

Page 16: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Kriteria Tujuan Penataan Ruang harus bersifat spesifik

terhadap kabupaten yang bersangkutan, baik terhadap persoalan-persoalan tata ruang yang dihadapinya maupun terhadap aspirasi yang berkembang di masyarakatnya

Tujuan Penataan Ruang tidak harus mengutip Tujuan Penataan Ruang yang berada pada jenjang di atasnya, RTRW Provinsi, RTR Pulau ataupun RTRW Nasional

Tujuan Penataan Ruang tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku

Tujuan Penataan Ruang dapat disajikan dalam bentuk satu kalimat utuh seperti halnya kalimat Visi ataupun dalam bentuk pointers

Tujuan Penataan Ruang tidak bersifat abadi dan dapat dirubah pada saat revisi RTRW kabupaten dilakukan

Page 17: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Dapat dirumuskan melalui berbagai cara. Dapat diputuskan sendiri oleh kepala daerah, atau dirumuskan oleh sekelompok orang yang diberi wewenang dan disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di kabupaten

Perumusan Tujuan dapat ditempuh melalui beberapa langkah sebagai berikut : Inventarisasi semua persoalan tata ruang yang dihadapi oleh

kabupaten sekarang ini dan semua persoalan yang diperkirakan akan timbul di kemudian hari, sehingga menghasilkan suatu daftar panjang persoalan tata ruang kabupaten

Agregatkan persoalan-persoalan yang ada pada setiap kelompok menjadi hanya satu pernyataan yang mewakili semua persoalan yang ada di dalam kelompok tersebut.

Rumuskan solusi yang paling ideal untuk setiap agregat persoalan dan kemudian temukan kata-kata kunci yang terkandung pada setiap solusi agregat persoalan.

Ramulah kata-kata kunci tersebut menjadi satu kalimat yang bermakna sebagai Tujuan Penataan Ruang

Cara Merumuskan Tujuan Penataan Ruang

Page 18: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Daftar Panjang Persoalan Sempitnya ruang kawasan budidaya (hanya 35%) sehingga sulit

untuk mengembangkan kegiatan usaha Terlalu luasnya kawasan Hutan Lindung dan Taman Nasional

yang harus dijaga sementara yang menikmati manfaat ekonomisnya adalah provinsi tetangga

Terbatasnya akses jalan keluar dan menuju ke wilayah kabupaten menyebabkan kegiatan usaha masyarakat sulit untuk berkembang

Terbatasnya akses jalan keluar dan menuju ke wilayah kabupaten juga menyebabkan masyarakat kurang mendapatkan pelayanan sosial-ekonomi

Sebagian besar wilayah administratif kabupaten merupakan pegunungan dengan kemiringan tanah di atas 40%

Layanan transportasi umum masih sangat terbatas akibatnya penduduk kesulitan untuk mendapatkan pelayanan sosial-ekonomi dan juga sulit untuk memasarkan produk pertaniannya

Lahan pertanian yang ada cukup subur namun terlalu sempit untuk dapat menghidupi seluruh penduduk kabupaten, hal ini menyebabkan ketergantungan bahan pangan, khususnya beras kepada kabupaten lain

Contoh Perumusan Tujuan

Page 19: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Daftar Panjang Persoalan Adanya kecenderungan penduduk untuk menanam komoditi

hortikultur yang menghasilkan uang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan menanam padi sawah, sehingga menambah besar nilai ketergantungan beras ke wilayah lain

Fasilitas sosial-ekonomi yang tersedia di wilayah kabupaten, terutama fasilitas pendidikan dan kesehatan masih sangat terbatas dan masih sangat rendah kualitas pelayanannya

Selain terbatas, fasilitas sosial-ekonomi juga tidak tersebar merata ke seluruh wilayah kabupaten, sebagian besar berada di pusat pemerintahan kabupaten

Sebagai kabupaten baru hasil pemekaran, sumberdaya manusia yang ada, terutama untuk menangani bidang tata ruang, hampir tidak ada

Tingkat kesejahteraan penduduk pada umumnya masih belum baik, mereka membutuhkan lahan usaha untuk menunjang kehidupannya, sementara lahan budidaya sangat sempit

Adanya kecenderungan masyarakat untuk merambah kawasan hutan lindung dan taman nasional untuk membuka ladang hortikultur yang memiliki pasaran yang baik

Contoh Perumusan Tujuan

Page 20: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Daftar Panjang Persoalan Jumlah panjang jalan serta kualitas jalan yang ada di

wilayah kabupaten relatif sangat pendek dan belum mampu untuk menjangkau seluruh bagian wilayah kabupaten

Selain parasarana jalan, prasarana telekomunikasi dan energi listrik pun masih terbatas. Jaringan listrik masih terbatas pada permukiman yang berada di sepanjang jalur jalan kabupaten. Sedangkan satuan sambungan telepon baru mencapai kantor kecamatan. Sebagian wilayah kabupaten yang berada di sepanjang jalankabupaten sudah terlayani oleh jaringan telepon selular

Pasokan energi untuk memasak, minyak tanah dan gas, terbatas dan kontinuitasnya tidak lancar sehingga sebagian besar penduduk masih mengandalkan kayu bakar sebagai sumber energi untuk keperluan domestik/ memasak

Contoh Perumusan Tujuan

Page 21: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Daftar Pendek Persoalan atau Agregat Persoalan Ruang kawasan budidaya sangat terbatas (35%) tidak cukup

untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk hunian dan lahan usaha yang dapat menghidupi seluruh penduduk kabupaten di masa datang

Ruang kawasan lindung dan taman nasional yang sangat luas lebih masih merupakan beban daripada manfaat kepada kehidupan ekonomi masyarakat

Sumberdaya manusia masih sangat rendah baik kualitas maupun kuantitasnya

Prasarana dan sarana sosial-ekonomi masih sangat terbatas dan tidak merata

Contoh Perumusan Tujuan

Page 22: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Solusi Agregat Persoalan Optimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya yang

ada agar dapat menghidupi masyarakat, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang

Dayagunakan hutan lindung dan taman nasional sebagai sumber pendapatan daerah dan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian fungsinya

Tingkatkan kesejahteraan masyarakat agar kualitas sumberdaya manusia meningkat

Tingkatkan pemerataan prasarana dan sarana sosial-ekonomi ke seluruh daerah

Kata KunciOptimumKelestarianKesejahteraan Pemerataan

Contoh Perumusan Tujuan

Page 23: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Tujuan Penataan Ruang

Mewujudkan Wilayah Kabupaten yang Sejahtera dan Merata melalui optimasi pemanfaatan ruang yang memperhatikan kelestarian lingkungan

Contoh Perumusan Tujuan

Page 24: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Pengertian Umum

Kebijakan Penataan Ruang adalah garis besar tindakan yang harus diambil untuk mencapai atau untuk mewu judkan Tujuan Penataan Ruang

Mengingat bahwa Tujuan Penataan Ruang disusun berdasarkan berbagai persoalan tata ruang yang dihadapi sekarang, maka Kebijakan Penataan Ruang pun harus berangkat dari atau dikaitkan dengan penyele saian berbagai persoalan tata ruang yang dihadapi sekarang

Page 25: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Kriteria Kebijakan Penataan Ruang harus bersifat spesifik

terhadap provinsi yang bersangkutan, baik terhadap persoalan-persoalan tata ruang yang dihadapinya maupun terhadap sumberdaya maupun kemampuan untuk mengatasinya

Kebijakan Penataan Ruang tidak harus mengutip Kebijakan Penataan Ruang yang berada pada jenjang di atasnya, RTR Pulau ataupun RTRW Nasional

Kebijakan Penataan Ruang harus mengakomodasi kebijakan pemerintah pusat yang sudah ditetapkan untuk provinsi yang bersangkutan (Kawasan Andalan Nasional, Kebijakan Hankam dsb)

Kebijakan Penataan Ruang tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku

Page 26: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Kriteria Kebijakan Penataan Ruang harus bersifat

realistis dan dapat dijabarkan menjadi Strategi Penataan Ruang yang operasional

Kebijakan Penataan Ruang tidak bersifat abadi dan dapat dirubah pada saat revisi RTRW provinsi dilakukan

Page 27: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Dapat dirumuskan melalui berbagai cara. Dapat diputuskan sendiri oleh kepala daerah, atau dirumuskan oleh sekelompok orang yang diberi wewenang dan disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di kabupaten

Perumusan Kebijakan dapat ditempuh melalui beberapa langkah sebagai berikut :Mulailah dari solusi agregat persoalan yang sudah

terbentuk pada saat penyusunan Tujuan Penataan RuangRubahlah kalimat solusi agregat persoalan tadi menjadi

tindakan makro yang merupakan kebijakan publik

Merumuskan Kebijakan Penataan Ruang

Page 28: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Solusi Agregat Persoalan dan Kalimat Kebijakan Penataan Ruang

Optimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya yang ada agar dapat menghidupi masyarakat, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang

Meningkatkan pemanfaatan ruang budidaya seoptimal mungkin demi untuk meningkatkan hasil guna sebesar mungkin untuk keperluan masyarakat

Dayagunakan hutan lindung dan taman nasional sebagai sumber pendapatan daerah dan masyarakat dengan tetap menjaga kelestarian fungsinya

Mendayagunakan semua manfaat yang ada pada kawasan hutan lindung dan taman nasional dengan tetap mendukung dan menjaga kelestariannya

Contoh Perumusan Kebijakan

Page 29: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Solusi Agregat Persoalan dan Kalimat Kebijakan Penataan Ruang

Tingkatkan kesejahteraan masyarakat agar kualitas

sumberdaya manusia meningkatMeningkatkan kesejahteraan hidup, tingkat

kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat Tingkatkan pemerataan prasarana dan sarana sosial-ekonomi

ke seluruh daerah Meningkatkan pemerataan prasarana dan sarana

sosial-ekonomi

Contoh Perumusan Kebijakan

Page 30: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Kebijakan Penataan Ruang Meningkatkan pemanfaatan ruang budidaya

seoptimal mungkin demi untuk meningkatkan hasil guna sebesar mungkin untuk keperluan masyarakat

Mendayagunakan semua manfaat yang ada pada kawasan hutan lindung dan taman nasional dengan tetap mendukung dan menjaga kelestariannya

Meningkatkan kesejahteraan hidup, tingkat kesehatan dan tingkat pendidikan masyarakat

Meningkatkan pemerataan prasarana dan sarana sosial-ekonomi

Contoh Perumusan Kebijakan

Page 31: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Pengertian Umum Strategi Penataan Ruang adalah penjabaran Kebijakan

Penataan Ruang ke dalam langkah-langkah yang bersifat lebih operasional, terukur dan dapat diimplementasikan secara spasial

Page 32: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Kriteria Strategi Penataan Ruang harus memiliki kaitan logis

terhadap Kebijakan Penataan Ruang Strategi Penataan Ruang tidak harus mengutip

Strategi Penataan Ruang yang berada pada jenjang di atasnya, RTR Pulau ataupun RTRW Nasional

Strategi Penataan Ruang tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku

Strategi Penataan Ruang harus bersifat realistis dan harus dapat dijabarkan secara spasial

Strategi Penataan Ruang tidak bersifat abadi dan dapat dirubah pada saat revisi RTRW provinsi dilakukan

Page 33: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Dapat dirumuskan melalui berbagai cara. Dapat diputuskan sendiri oleh kepala daerah, atau dirumuskan oleh sekelompok orang yang diberi wewenang dan disepakati oleh seluruh pemangku kepentingan yang ada di kabupaten

Penyusunan Strategi Penataan Ruang tidak dapat lagi dilakuka dengan cara serupa seperti menyusun Kebijakan Penataan Ruang, tetapi harus menggunakan satu metoda pendekatan yang lebih bisa dipertanggung jawabkan kepada publik. Disini kita akan menggunakan metoda pendekatan Manajemen Stratejik yang relatif sederhana.

Penggunaan metoda Manajemen Stratejik akan dijelaskan langsung dalam praktek bersama selanjutnya.

Merumuskan Strategi Penataan Ruang

Page 34: Penyusunan Tujuan Kebijakan & Strategi RTRW Kabupaten

Sekian dan Terimakasih