12
G. Penyusutan Aset Tetap Definisi penyusutan di lingkungan akuntansi swasta adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Salah satu konsep dasar yang mendasari penyusutan adalah penandingan biaya dan pendapatan (matching cost against revenue). Dengan demikian, aset tetap yang memberikan manfaat selama periode tertentu harus disusutkan nilainya sepanjang periode tersebut. Metode penyusutan tersebut dapat berupa : 1. Metode garis lurus (straight line method) 2. Metode penyusutan dipercepat (decreasing charge method) Jumlah tahun penyusutan (sum of the years digit) Penyusutan berganda (declining balance method) 3. Metode unit produksi (unit of production method) 4. Metode depresiasi khusus (special depreciation method) Metode depresiasi kelompok (group and composite methods) Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana memperlakukan depresiasi untuk lingkungan pemerintahan. Mengingat pemerintah bukanlah organisasi yang bertuuan mencari keuntungan, konsep matching cost agains revenue tidaklah relevan untuk digunakan. Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, diatur bahwa aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian kembali, aset tetap disajikan dengan penyesuaian pada akun aset tetap dan diinvestasikan pada aset tetap.

Penyusutan Aset Tetap

Embed Size (px)

DESCRIPTION

depresiasi

Citation preview

Page 1: Penyusutan Aset Tetap

G.Penyusutan Aset Tetap

Definisi penyusutan di lingkungan akuntansi swasta adalah alokasi sistematik jumlah

yang dapat disusutkan dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Salah satu konsep dasar yang

mendasari penyusutan adalah penandingan biaya dan pendapatan (matching cost against

revenue). Dengan demikian, aset tetap yang memberikan manfaat selama periode tertentu

harus disusutkan nilainya sepanjang periode tersebut. Metode penyusutan tersebut dapat

berupa :

1. Metode garis lurus (straight line method)

2. Metode penyusutan dipercepat (decreasing charge method)

Jumlah tahun penyusutan (sum of the years digit)

Penyusutan berganda (declining balance method)

3. Metode unit produksi (unit of production method)

4. Metode depresiasi khusus (special depreciation method)

Metode depresiasi kelompok (group and composite methods)

Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana memperlakukan depresiasi untuk

lingkungan pemerintahan. Mengingat pemerintah bukanlah organisasi yang bertuuan mencari

keuntungan, konsep matching cost agains revenue tidaklah relevan untuk digunakan.

Berdasarkan PP 24 Tahun 2005, diatur bahwa aset tetap disajikan berdasarkan biaya

perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan

penilaian kembali, aset tetap disajikan dengan penyesuaian pada akun aset tetap dan

diinvestasikan pada aset tetap.

Metode yang digunakan berdasarkan PP 24 Tahun 2005 adalah :

1. Metode garis lurus (straight line method)

2. Metode saldo menurun ganda (double declining balance method)

3. Metode unit produksi (unit of production method)

Contoh 9

Pada tanggal 1 April 2007, dilakukan pembelian kendaraan senilai Rp 500 juta.

Kendaraan ini memiliki umur ekonomis (masa manfaat) selama 4 tahun. Kebijakan akuntansi

yang diambil adalah menggunakan metode depresiasi garis lurus dan pada akhir periode

akuntansi kendaraan tersebut memiliki nilai sisa Rp 20 juta.

Page 2: Penyusutan Aset Tetap

Langkah-langkah dalam menentukan beban depresiasi adalah :

1. Tentukan dasar biaya yang akan didepresiasikan, yaitu harga perolehan dikurangi

nilai sisa. Dalam kasusu ini adalah Rp 480 juta (Rp 500 juta dikurangi Rp 20 juta).

2. Tentukan beban depresiasi berdasarkan metode yang digunakan. Untuk metode garis

lurus, tingkat depresiasinya adalah 25% / tahun.

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 500 0 500 25% 120 380

2 500 120 380 25% 120 260

3 500 240 260 25% 120 140

4 500 360 140 25% 120 20

Untuk akuntansi berbasis akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 120.000.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 120.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 120.000.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 120.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Page 3: Penyusutan Aset Tetap

Apabila kebijakan akuntansi adalah menggunakan metode saldo menurun ganda, maka

perhitungan beban depresiasi adalah :

(dalam jutaan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 500 0 500 50% 250 250

2 500 250 250 50% 125 125

3 500 375 125 50% 62,5 62,5

4 500 437,5 62,5 - 42,5 20

Untuk akuntansi berbasi akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 125.000.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 125.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 125.000.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 125.000.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Contoh 10

Pada tanggal 1 April 2007, dilaakukan pembelian ekskavator senilai Rp 2 miliar.

Kebijakan akuntansi yang diambil adalah menggunakan metode unit produksi sebagai metode

depresiasi, dengan nilai sisa pada akhir tahun kelima sebesar Rp 250 juta. Alat ini

diperkirakan dapat bekerja selama 20.000 jam.

Langkah-langkah dalam menentukan beban depresiasi adalah :

1. Tentukan dasar biaya yang akan didepresiasikan, yaitu harga perolehan dikurangi

nilai sisa. Dalam kasusu ini adalah Rp 1,75 miliar (Rp 2 miliar dikurangi Rp 250 juta).

Page 4: Penyusutan Aset Tetap

2. Tentukan beban depresiasi berdasarkan metode yang digunakan. Untuk metode unit

produksi, tingkat depresiasinya adalah 87.500 / jam kerja. Jumlah jam kerja pada

tahun pertama samapi akhir tahun keempat berturut-turut 1.000 jam, 1.500 jam, 3.000

jam, dan 5.000 jam

(dalam ribuan rupiah)

Tahun Biaya

Akumulasi

Depr.

Nilai Buku

pada Awal

Tahun Tingkat/jam

Depresiasi

per Tahun

Nilai Buku

pada Akhir

Tahun

1 2.000.000 0 2.000.000 87.500 87.500 1.912.500

2 2.000.000 87.500 1.912.500 87.500 131.250 1.781.250

3 2.000.000 218.750 1.781.250 87.500 262.500 1.518.750

4 2.000.000 481.250 1.518.750 87.500 437.500 1.081.250

Untuk akuntansi berbasis akrual, jurnal transaksi ini adalah :

Dr. Beban Depresiasi Kendaraan 87.500.000

Cr. Akumulasi Depresiasi - Kendaraan 87.500.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Untuk akuntansi pemerintahan di Indonesia, jurnal untuk transaksi ini adalah :

Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap - Kendaraan 87.500.000

Cr. Aset Tetap - Kendaraan 87.500.000

(jurnal untuk tahun pertama)

Page 5: Penyusutan Aset Tetap

H.Penyajian dan Pengungkapan

Aset tetap disajikan dalam kelompok aset tetap. Masing-masing tipe aset tetap

dikelompokan dan disajikan sesuai dengan jenisnya. Berikut ini adalah contoh ilustratif

penyajian aset tetap.

NERACA

PEMERINTAH KOTA HARAPAN

Per 31 Desember 2007

ASET 2007 2006

ASET LANCAR

INVESTASI JANGKA PANJANG

ASET TETAPTanah 3.465.709.800 3.084.481.722Peralatan dan Mesin 67.890.500 60.422.545Gedung dan Bangunan 1.657.000.500 1.474.730.445Jalan, Irigasi, dan Jaringan 976.570.000 869.147.300Aset Tetap Lainnya 398.679.500 354.824.755Akumulasi Penyusutan - -Jumlah Aset Tetap 6.565.850.300 5.843.606.767

DANA CADANGAN 45.000.000 35.000.000

ASET LAINNYA - -

TOTAL ASET 7.834.465.900 6.964.647.513

EKUITAS DANA

EKUITAS DANA LANCAR

EKUITAS DANA INVESTASI

Diinvstasikan dalam Investasi Jangka Panjang

452.220.000 384.070.750

Diinvestasikan dalam Aset Tetap6.565.850.300 6.565.850.300

Diinvestasikan dalam Aset Lainnya - -Dana yang harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang

(225.000.000) (265.000.000)

Jumlah Ekuitas Dana Investasi 6.793.070.300 5.962.677.517

Informasi yang harus diungkapkan dalam penyajian aset tetap adalah :

1. Kebijakan akuntansi untuk aset tetap.

2. Dasar penilaian yang digunakan untuk mencatat aset tetap.

Page 6: Penyusutan Aset Tetap

3. Rekonsiliasi jumlah yang tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan

penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan, dan mutasi aset tetap lainnya.

4. Informasi penyusutan yang meliputi : nilai penyusutan, metode penyusutan yang

digunakan, nilai manfaat, atau tarif penyusutan yang digunakan.

Page 7: Penyusutan Aset Tetap

I. Ilustrasi Kasus

Berikut adalah ilustrasi kasus yang disesuaikan dengan PP 24 Tahun 2005 :

4 Maret Dilakukan pembayarana sebesar Rp 50 juta sebagai pembayaran pertama

untuk pembangunan gedung kantor.

30 April Dilakukan pembayaran atas perluasan gedung kantor senilai Rp 3 miliar.

10 Juni Pada tanggal 10 Juni 2007 dilakukan pembayaran atas pembelian mobil

dengan perincian :

1. Harga Beli sebesar Rp 200.000.000

2. Penambahan Aksesoris sebesar Rp 20.000.000

20 Juli Dilakukan pembayaran terakhir sebesar Rp 300 juta untuk pembayaran

gedung kantor. Pembayaran pertama dilakukan pada tanggal 4 Maret.

25 Juli Ditandatangani berita acara penyerahan gedung dari kontraktor.

Buatlah jurnal untuk mencatat seluruh transaksi tersebut.

4 Maret Dr. Belanja Modal - Gedung 50.000.000

Cr. Kas 50.000.000

Dr. Konstruksi dalam Pengerjaan 50.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 50.000.000

30 April Dr. Belanja Modal - Gedung 3.000.000.000

Cr. Kas 3.000.000.000

Dr. Aset Tetap - Gedung 3.000.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 3.000.000.000

10 Juni Dr. Belanja Modal - Kendaraan 220.000.000

Cr. Kas 220.000.000

Dr. Aset Tetap - Kendaraan 220.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 220.000.000

30 Juli Dr. Belanja Modal - Gedung 300.000.000

Cr. Kas 300.000.000

Dr. Konstruksi dalam Pengerjaan 300.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 300.000.000

25 Juli Dr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 350.000.000

Page 8: Penyusutan Aset Tetap

Cr. Konstruksi dalam Pengerjaan 350.000.000

Dr. Aset Tetap - Gedung 350.000.000

Cr. Diinvestasikan dalam Aset Tetap 350.000.000