48
i PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS JASA OJEK ON-LINE BERDASARKAN PERDA DIY NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA DIY NO. 10 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DI PROVINSI DIY SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM OLEH: ANWAR AFANDI 12340093 PEMBIMBING: 1. UDIYO BASUKI, S.H., M.Hum. 2. ACH. TAHIR, S.H.I., S.H., LL.M., M.A. ILMU HUKUM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016

PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

i

PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS JASA OJEK

ON-LINE BERDASARKAN PERDA DIY NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERDA DIY NO. 10 TAHUN 2001 TENTANG

PENYELENGGARAAN ANGKUTAN ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN

UMUM DI PROVINSI DIY

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR

SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM

OLEH:

ANWAR AFANDI

12340093

PEMBIMBING:

1. UDIYO BASUKI, S.H., M.Hum.

2. ACH. TAHIR, S.H.I., S.H., LL.M., M.A.

ILMU HUKUM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2016

Page 2: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

ii

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak besar bagi kehidupan

manusia. Dampak tersebut telah menyentuh berbagai lini termasuk dalam dunia transportasi.

Kebutuhan akan moda transportasi yang besar diiringi dengan mobilitas masyarakat yang

meningkat, tidak dibarengi dengan kesiapan pemerintah dalam menyelenggarakan

penyediaan moda transportasi yang murah, aman, nyaman dan terjangkau. Akhirnya dalam

penyelenggaraan angkutan, muncul fenomena moda angkutan berbasis aplikasi on-line yang

menyasar pasar taksi dan ojek. Kehadirannya di beberapa wilayah Indonesia juga merambah

ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terutama moda angkutan ojek on-line. Angkutan ojek

on-line di beberapa daerah termasuk DIY telah membawa polemik terkait legalitasnya

sebagai angkutan umum yang menggunakan kendaraan sepeda motor. Selain itu mengenai

izin dan pengawasan, dimana ojek on-line dapat beroperasi di wilayah DIY. Pemerintah

Provinsi dalam hal ini Dinas Perhubungan yang memiliki wewenang dalam pembinaan

angkutan jalan perlu untuk diteliti terkait dengan perannya atas legalitas keberadaan ojek on-

line di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan

yuridis empiris. Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitis, untuk menggambarkan,

menguraikan dan menganalisa peran Dinas Perhubungan DIY atas legalitas jasa ojek on-line

berdasarkan Perda DIY No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Perda DIY No. 10 Tahun

2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di

Provinsi DIY dengan kerangka teoretik berupa teori legalitas, teori good governance, teori

perizinan dan teori pengawasan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

lapangan dan studi pustaka. Studi lapangan meliputi kegiatan observasi secara langsung, dan

juga wawancara secara mendalam dan terpimpin kepada narasumber dari Dinas Perhubungan

DIY. Studi kepustakaan dilakukan dengan cara mendokumentasikan dokumen dan literatur

yang berhubungan dengan materi penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan ojek on-line masuk dalam 2 wilayah

instrumen hukum, yaitu Hukum Administrasi Negara dan Hukum Perdata. Hukum

Administrasi Negara berkaitan dengan pengaturan (regeling) yang menjadi kewenangan

Kementerian Perhubungan, Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah terkait. Diskresi

presiden atas adanya pelarangan atau penolakan terhadap keberadaan ojek on-line adalah

berorientasi pada tujuan, keguanaan dan kemanfaatan (doelmatigheid) yaitu tujuan

kepentingan umum. Tidak semerta-merta pada penegakan asas legalitas/keabsahan

(rechtmatigheid). sedangkan menurut Hukum Perdata, perusahaan angkutan berbasis

teknologi informasi yang melayani penjualan jasa angkutan secara on-line, pada transaksi jual

belinya telah memenuhi syarat-syarat sah jual beli (perjanjian) seperti yang diatur dalam

Pasal 1320 KUHPerdata. Sehingga tidak mudah menegakkan asas legalitas, karena diketahui

fenomena ojek on-line tidak hanya menjadi isu regional atau nasional saja, akan tetapi sudah

menjadi global. Oleh karena itu lebih diutamakan pada asas tujuan atau kemanfaatannya

(doelmatigheid) bagi kepentingan umum. Sementara untuk perizinannya, Dinas Perhubungan

DIY dalam hal ini tidak bisa memberikan izin kepada ojek on-line karena tidak bisa

mengikuti persyaratan atau ketentuan sebagai angkutan umum yang diantaranya harus

melakukan uji berkala, menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)/Plat

Nomor kuning, serta membayar retribusi/pajak sesuai dengan peraturan perpajakan.

Mengenai pengawasan, Dinas Perhubungan DIY belum bisa melakukan pengawasan

mengingat tidak ada regulasi yang menjadi dasar pelaksanaan untuk melakukan pengawasan

terhadap angkutan ojek on-line.

Page 3: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

iii

Page 4: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

iv

Page 5: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

v

Page 6: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

vi

Page 7: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

vii

MOTTO

" Tidak ada yang lebih merusak martabat pemerintah dan hukum

negeri dibanding meloloskan undang-undang yang tidak bisa

ditegakkan." ~Albert Einstein

“The foes of the righteous will be condemned”

Page 8: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Limpahan puji ke hadirat Allah yang Maha Luhur, Maha Mencipta dari yang

tiada menjadi ada, Maha Membentangkan Alam Semesta dengan penuh keindahan,

pemilik kerajaan langit dan bumi, penguasa hati sanubari hamba-hamba-Nya. Atas

izin-Nya lah tugas akhir ini terselesaikan.

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya yang dengan

ketulusannya, dengan kasih sayangnya, dan dengan cintanya telah membimbing,

mendidik , dan membesarkan saya hingga dewasa sekarang. Tiada kata selain "terima

kasih" dan "maaf". Selama ini belum bisa menjadi harapan kalian, belum bisa

membahagiakan kalian.

Untuk kakak dan adik saya, yang selama ini menyemangati saya hingga akhir

penulisan. Terima kasih, kalian adalah semangatku.

Untuk almamaterku Ilmu Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan semua

pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu, terima kasih telah memberikan

motivasi, kritik dan saran hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Page 9: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

ix

KATA PENGANTAR

بسن هللا الّرحوي الّرحين

لحود هلل رّب العلويي, وبه ًستعيي على أهىر الّدًيا والّديي, والّصالة والّسالم على أشرف األًبياء ا

والورسليي، سيّدًا وهىالًا هحّود وعلى أله وأصحابه أجوعيي, وهي تبيعهن باحساى ألى يىم الّديي. أّها بعد.

Segala puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan

Rahmat dan Hidayah-Nya yang dicurahkan kepada penulis sehingga pada akhirnya skripsi ini

dapat terselesaikan.

Banyak kendala yang dihadapi oleh penulis dalam penyusunan skripsi ini, hanya

berkat bantuan berbagai pihak, maka skripsi ini dapat selesai pada waktunya. Dalam

kesempatan ini penulis dengan tulus menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi MA, Ph.D. selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Syafiq Mahmadah Hanafi, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Ahmad Bahiej, S.H., M.Hum. selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta dan Bapak Faisal Lukman

Hakim, S.H., M.Hum. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Hukum Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Faisal Luqman Hakim, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing Akademik.

5. Bapak Udiyo Basuki, S.H., M.Hum. selaku Pembimbing I yang dengan sabar dan

ikhlas memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis.

Page 10: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

x

6. Bapak Ach. Tahir, S.H.I., S.H., LL.M., M.A. selaku Pembimbing II yang dengan

sabar dan ikhlas memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu kepada penulis.

8. Seluruh teman-teman Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta angkatan 2012 yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah

memberikan dorongan dan semangat pada penulis.

9. Semua personalia KKN angkatan 98 kelompok 86 yang menjadi pendorong dan

penyemangat bagi penulis.

10. Seluruh jajaran pengurus dan keluarga PSKH (Pusat Studi dan Konsultasi Hukum)

Fakultas Syariah dan Hukum yang menjadi wadah untuk saya belajar dan

berkembang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan

saran yang membangun bagi penyempurnaan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi

perkembangan ilmu hukum pada umumnya dan khususnya bagi kita semua yang

membacanya.

Yogyakarta, 6 Juni 2016

Penyusun,

Anwar Afandi

NIM. 12340093

Page 11: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

HALAMAN ABSTRAK ................................................................................................... ii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN ........................................................................... iii

HALAMAN SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ......................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... vi

HALAMAN MOTTO ..................................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ix

DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah ..............................................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................6

C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ...............................................................7

D. Telaah Pustaka ..............................................................................................8

E. Kerangka Teoretik ......................................................................................11

F. Metode Penelitian........................................................................................16

G. Sistematika Pembahasan ............................................................................21

BAB II TINJAUAN UMUM PERIZINAN TRANSPORTASI DI PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.......................................................22

A. Pengertian Perizinan .................................................................................22

1. Sifat dan Bentuk Izin ...............................................................................25

2. Unsur Perizinan ........................................................................................27

3. Fungsi Perizinan.......................................................................................31

Page 12: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

xii

4. Tujuan Perizinan ......................................................................................33

B. Konsep Dasar Transportasi .......................................................................35

1. Pengertian Transportasi ...........................................................................35

2. Manfaat Transportasi ...............................................................................38

3. Jenis Transportasi.....................................................................................40

4. Asas Transportasi .....................................................................................41

C. Perizinan Transportasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ........43

1. Izin Penyelenggaraan Angkutan Orang Dalam Trayek ...........................45

2. Izin Penyelenggaraan Angkutan Tidak Dalam Trayek ............................50

BAB III TINJAUAN ATAS PERIZINAN JASA OJEK ON-LINE DI PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.......................................................55

A. Perizinan Jasa Ojek On-line di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ..................................................................................................55

B. Profil Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta ..................................................................................................59

1. Sejarah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ....................................................60

2. Visi dan Misi ............................................................................................62

3. Tujuan ......................................................................................................63

4. Sasaran .....................................................................................................64

5. Tugas dan Fungsi .....................................................................................65

6. Struktur Organisasi ..................................................................................67

7. Pola kerja dan Koordinasi ........................................................................69

Page 13: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

xiii

BAB IV ANALISA PERAN DINAS PERHUBUNGAN DIY ATAS

LEGALITAS JASA OJEK ON-LINE ............................................................70

A. Legalitas Jasa Ojek On-line .......................................................................70

B. Peran Dinas Perhubungan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dalam Perizinan dan Pengawasan Jasa Ojek On-

line ................................................................................................................83

1. Perizinan Jasa Ojek On-line di Daerah Istimewa Yogyakarta .................84

2. Pengawasan Jasa Ojek On-line di Daerah Istimewa

Yogyakarta ...............................................................................................98

BAB V PENUTUP .......................................................................................................105

A. Kesimpulan .................................................................................................105

B. Saran ...........................................................................................................107

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................108

LAMPIRAN

CURICULUM VITAE

Page 14: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebutuhan akan moda transportasi yang besar diiringi dengan mobilitas

masyarakat yang semakin tinggi, seiring dengan perkembangan zaman, moda

transportasi menjadi bagian penting dari kehidupan manusia. Moda transportasi

yang dapat memindahkan orang dari satu tempat ke tempat lain memberikan

kemudahan bagi mobilitas masyarakat. Moda transportasi yang terintegrasi,

cepat, aman, nyaman dan murah adalah harapan masyarakat banyak. Namun pada

kenyataannya kebutuhan akan moda transportasi tersebut tidak diiringi dengan

penyediaan atau pengadaan moda transportasi yang layak dan memadai oleh

pemerintah.

Ada pendapat yang menyatakan bahwa terdapat tiga hal yang membuat

suatu bangsa itu besar dan makmur, yaitu tersedianya tanah yang subur, sumber

daya manusia yang berketerampilan, dan mudahnya transportasi manusia dan

barang dari sutau tempat ke tempat lainnya.1 Pertumbuhan transportasi telah

memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat dan mempengaruhi semua

aspek kehidupan manusia. Transportasi juga telah menciptakan persoalan-

persoalan yang meliputi banyak dimensi dan banyak menyangkut kepentingan

umum, sehingga pemerintah harus mengaturnya secara terarah dan seksama.

1 Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pembangunan Transportasi, (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2014), hlm. 5.

Page 15: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

2

Keterlibatan pemerintah secara aktif dalam penyelenggaraan kegiatan transportasi

sangat diperlukan terutama dalam tahap-tahap permulaan pembangunan.2

Belakangan muncul dalam dunia transportasi yang cukup menyita

perhatian masyarakat yaitu jasa ojek on-line seperti GO-JEK, Grab Bike, Blue

Jack, yang merupakan jasa layanan ojek berbasis aplikasi ponsel pintar

(smartphone). Definisi ojek menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah sepeda

motor ditambangkan dengan cara memboncengkan penumpang atau

penyewanya.3 Ojek merupakan sarana transportasi darat yang menggunakan

kendaraan roda dua (sepeda motor) dengan berplat nomor hitam, untuk

mengangkut penumpang dari satu tujuan ke tujuan lainnya kemudian menarik

bayaran. Perbedaannya adalah jika ojek on-line konsumen yang memesan jasa

ojek melalui sebuah aplikasi smartphone yang terhubung internet.

Munculnya fenomena baru dalam dunia transportasi ini mendapat

tanggapan beragam dari banyak kalangan. Respon positif datang dari masyarakat

dan sebaliknya kalangan akademisi dan praktisi pemerintah tidak sedikit yang

mempertanyakan tentang keberadaannya terkait legalitasnya sebagai angkutan

umum di jalan raya. Sisi lain dari keberadaan ojek on-line yang menjadi polemik

adalah tentang perizinan dan pengawasannya oleh lembaga terkait, mengingat

dalam peraturan perundang-undangan kendaraan sepeda motor tidak masuk dalam

kriteria kendaraan angkutan umum. Sehingga izin seperti apakah yang kemudian

2 Rahardjo Adisasmita, Manajemen Pembangunan … , hlm. 6.

3 Meity Taqdir Qadratilah, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, (Jakarta: Badan

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011), hlm. 138.

Page 16: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

3

diberikan kepada ojek on-line sehingga pada faktanya dapat beroperasi di

beberapa wilayah termasuk di D.I.Yogyakarta.

Menurut Arnold M. Rose sebagaimana dikutip Soerjono Soekanto, ada 3

teori yang menjadi faktor perubahan-perubahan sosial. Satu diantaranya adalah

kumulasi yang progresif daripada penemuan-penemuan di bidang teknologi.4

Teori ini terbukti dengan realita yang terjadi di masyarakat modern dengan

munculnya ojek on-line. Masayarakat pada mulanya adalah pengguna moda

transportasi masal yang manual. Seiring berkembangnya teknologi, muncul

inovasi moda transportasi berbasis internet atau on-line yang lebih praktis dan

cepat, artinya dinamika masyarakat dalam hal ini telah bekembang. Hukum juga

harus demikian, bersifat dinamis mengikuti perkembangan masyarakat. Polemik

atas munculnya jasa ojek on-line di tengah masyarakat yang berkaitan dengan

legalitas, izin dan pengawasan oleh Dinas Perhubungan menarik untuk diteliti,

mengingat kemunculan ojek on-line merupakan fenomena baru dalam masyarakat

khususnya di Provinsi D.I.Yogyakarta. Penelitian ini juga tergolong baru dan

belum ada penelitian sebelumnya sehingga diharapkan dapat mengisi kekosongan

atas penelitian yang berkaitan dengan peran Dinas Perhubungan Provinsi

D.I.Yogyakarta atas legalitas jasa ojek on-line.

Berdasarkan ketentuan Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, "Negara Indonesia adalah negara hukum".5 Sebagai negara hukum,

4 Soerjono Soekanto, Pokok-pokok Sosiologi Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2004), hlm.

108.

5 Pasal 1 ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Repuplik Indonesia Tahun 1945.

Page 17: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

4

Indonesia mengedepankan asas legalitas.6 Jasa ojek on-line dalam kasus ini adalah

kendaraan bermotor berupa sepeda bermotor digunakan sebagai armada dalam

pelayanannya mengangkut orang dan/atau barang di jalan. Permasalahan inilah

yang kemudian menimbulkan polemik berbagai kalangan terkait legalitasnya.

Aturan dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan

Angkutan Jalan pada Pasal 47 ayat (2) dan ayat (3) mengatur bahwa sepeda motor

tidak termasuk dalam golongan kendaraan bermotor umum. Begitu pula dalam

Pasal 138 ayat (3) menyebutkan bahwa angkutan orang dan/atau barang hanya

dilakukan oleh kendaraan umum. Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014

tentang Angkutan Jalan pada Pasal 41 sampai dengan Pasal 46 mengklasifikasikan

angkutan-angkutan yang masuk dalam kriteria angkutan orang tidak dalam trayek,

dimana kendaran sepeda motor tidak digunakan dalam klasifikasi tersebut. Begitu

pula dalam Peraturan Daerah (Perda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) No. 1

Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa

Yogyakarta No. 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di

Jalan dengan Kendaraan Umum di Provinsi DIY pada Pasal 12 mengenai ciri-ciri

pelayanan angkutan orang tidak dalam trayek.

Keberadaan jasa ojek on-line telah berkembang pesat di Indonesia

termasuk di D.I.Yogyakarta. Beragam tanggapan muncul terkait dengan

keberadaanya di beberapa wilayah, ada yang sengaja dibiarkan atau diperbolehkan

dengan alasan belum ada aturan yang mengaturnya dan ada yang di tolak

keberadaannya. Pemerintah dalam hal ini Menteri Perhubungan pada tanggal 17

6 Ridwan HR, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 17.

Page 18: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

5

Desember 2015 sebenarnya telah mengeluarkan Surat Pemberitahuan No.

UM.3012/1/21/Phb/2015 yang menyatakan bahwa ojek on-line semacam GO-

JEK, Grab Bike, dan sebagainya dilarang beroperasi. Surat Pemberitahuan ini

mendapat respon langsung dari Presiden Joko Widodo yang kemudian meminta

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan untuk segera membatalkannya dengan

alasan layanan ojek on-line masih dibutuhkan masyarakat.7

Terkait dengan pengawasan dan perizinan, sesuai dengan Undang-undang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas

Perhubungan memiliki peran atau wewenang dalam pembinaan lalu lintas dan

angkutan jalan diantaranya meliputi:8

a) penetapan sasaran dan arah kebijakan sistem lalu lintas dan angkutan jalan

provinsi dan kabupaten/kota yang jaringannya melampaui batas wilayah

kabupaten/kota;

b) pemberian bimbingan, pelatihan, sertifikasi, dan izin kepada perusahaan

angkutan umum di provinsi; dan

c) pengawasan terhadap pelaksanaan lalu lintas dan angkutan jalan provinsi.

Moda transportasi berupa ojek on-line kini telah hadir dan beroperasi di

D.I.Yogyakarta. Pertanyaannya adalah bagaimana legalitasnya sebagai angkutan

umum, dan izin serta pengawasannya seperti apa yang kemudian akan

7"Menhub Larang Gojek, Jokowi: Aturan Jangan Bikin Rakyat Susah,"

http://m.cnnindonesia.com/teknologi/20151218111258-185-99074/menhub-larang-gojek-jikowi-

aturan-jangan-bikin-rakyat -susah/, akses 8 maret 2016.

8 Pasal 6 ayat (3) Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

Page 19: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

6

diperuntukkan untuk ojek on-line sehingga dapat beroperasi di suatu wilayah

khususnya D.I.Yogyakarta. Peran Pemerintah Provinsi D.I.Yogyakarta dalam hal

ini Dinas Perhubungan sangat diperlukan sebagai instansi yang berwenang

melaksanakan aturan Perda tersebut, atas keberadaan ojek on-line di wilayah

D.I.Yogyakarta. Poin-poin tersebut di atas membuat penulis tertarik untuk

melakukan sebuah penelitian yang diharapkan dapat memberikan solusi dari

permasalahan kondisi di atas dengan judul: PERAN DINAS PERHUBUNGAN

PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS JASA OJEK ON-LINE BERDASARKAN

PERDA DIY NO. 1 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERDA

DIY NO. 10 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN

ORANG DI JALAN DENGAN KENDARAAN UMUM DI PROVINSI DIY.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan beberapa

masalah yang akan menjadi pokok pembahasan anatara lain:

1. Bagaimana legalitas jasa ojek on-line di Provinsi D.I.Yogyakarta

berdarkan Perda tersebut ?

2. Bagaimana peran Dinas Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta dalam

perizinan dan pengawasan ojek on-line berdasarkan Perda tersebut ?

Page 20: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui legalitas keberadaan jasa ojek on-line di

wilayah Provinsi D.I.Yogyakarta menurut peraturan perundang-

undangan.

b. Untuk mengetahui peran Dinas Perhubungan D.I.Yogyakarta

dalam hal perizinan dan pengawasan atas keberadaan jasa ojek on-

line di wilayah Provinsi D.I.Yogakarta.

2. Kegunaan penelitian yang diharapakan penulis antara lain:

a. Kegunaan Akademik

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran di bidang keilmuan, khususnya bidang ilmu

hukum yang menyangkut peran Dinas Perhubungan

D.I.Yogyakarta atas legalitas jasa ojek on-line.

2) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, bahan

informasi, dan acuan bagi mahasiswa ilmu hukum untuk

kegiatan pengkajian dan penelitian selanjutnya.

b. Kegunaan Aplikatif

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran teoritikal dan kritikal bagi Pemerintah Daerah

dalam hal melakukan kegiatan pembenahan

penyelenggaraan transportasi di D.I.Yogyakarta.

Page 21: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

8

2) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

penulis dan masyarakat luas terkait peran Dinas

Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta atas legalitas jasa

ojek on-line.

D. Telaah Pustaka

Untuk menghindari adanya kemungkinan pengulangan penelitian yang

pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya dan untuk membuktikan bahwa judul

ini belum pernah dijadikan sebagai objek penelitian, maka penulis melakukan

penelusuran terhadap penelitian-penelitian terdahulu. Adapun beberapa penelitian

diantaranya:

Skripsi Syanico Pratama dengan judul "Pengaturan Perizinan Becak Motor

di Kota Sengkang" membahas tentang pelaksanaan atau implementasi Surat

Keputusan Bupati Wajo tentang Becak Motor, beserta faktor-faktor pendukung

dan penghambat pelaksanaan peraturan tersebut.9 Adapun persamaan dan

perbedaan penelitian dengan penelitian penulis bahwa penelitian ini sama-sama

mengangkat mengenai jasa ojek dimana dikaji dari aspek peraturan perundang-

undangan yaitu terkait pelaksanaan atau implementasi peraturan daerah.

Sedangkan perbedaannya adalah penulis dalam penelitian ini lebih menyoroti

terkait bagaimana legalitas ojek on-line beserta peran dinas perhubungan dalam

hal izin dan pengawasannya.

9 Syanico Pratama, "Pengaturan Perizinan Becak Motor di Kota Sengkang", Skripsi

Fakultas Hukum Universitas Hasanudin Makassar, 2009.

Page 22: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

9

Penelitian yang dilakukan oleh Dillah Joedi W.R, dkk, dengan judul

"Analisis Legalitas dan Kelayakan Finansial Operasional Angkutan Ojek di

Kabupaten Sidoarjo" membahas secara keseluruhan tentang ojek dari

karakteristik, aspek penawaran permintaan dan aspek legalitasnya, serta

bagaimana memformulasikan sebuah regulasi tentang ojek. Dalam peraturan-

perundangan memang ada beberapa daerah yang mengeluarkan Peraturan Daerah

(Perda) mengenai aturan tentang ojek seperti di Kabupaten Majene, Dompu dan

Kota Palopo. Penelitian ini diharapakan dapat memformulasikan suatu regulasi

tentang keberadaan ojek di Kabupaten Sidoarjo yang kemudian dapat memberikan

status atau kepastian hukum atas keberadaan ojek.10

Adapun perbedaan penelitian

dengan penelitian penulis dimana penulis lebih fokus menganalisa aspek

legalitasnya dari peraturan perundang-undangan terkait dari yang paling tinggi

yaitu Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Jalan (UULAJ) hingga yang paling rendah yaitu Peraturan Daerah Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Perda DIY

No. 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan

Kendaraan Umum di Provinsi DIY.

Tesis Herlinah Johar dengan judul "Aspek Hukum tentang Pengendalian

Operasional Transportasi Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar (Studi

Kasus Peraturan Walikota Makassar No. 22 Tahun 2012 tentang Pengendalian

Operasional Kendaraan Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar" mengkaji

10 Dillah Joedi, dkk, "Analisis Legalitas dan Kelayakan Finansial Operasional Angkutan

Ojek di Kabupaten Sidoarjo", Laporan Penelitian, Fakultas Tenik Sipil Institut Teknologi Sepuluh

November Surabaya, 2012.

Page 23: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

10

implementsi dari Peraturan Walikota No. 22 Tahun 2012 tentang Pengendalian

Operasional Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar dan juga mengenai

kewenanagan antra polisi dengan dinas perhubungan terkait dengan operasional

becak motor tersebut. Dalam tesis ini dijelaskan bahwa dalam operasional

transportasi becak motor di Kota Makassar tidak sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Instansi Kepolisian dan Dinas Perhubungan menegaskan

sama-sama tidak memberikan izin operasional becak motor walaupun jelas-jelas

ada operasionalnya di jalan raya. Sedangkan mengenai pelaksanaan kewenangan

antara Polisi Lalu Lintas dan Dinas Perhubungan darat terhadap operasional

transportasi becak motor di Kota Makassar masih adanya ketidaksinkronan.11

Adapun perbedaan penelitian dengan penelitian penulis bahwa objek yang dikaji

dari penelitian penulis adalah tentang ojek on-line, walaupun sama-sama

mengenai masalah aspek legalitas hukum keberadaannya. Penulis juga

memasukkan masalah tentang peran Dinas Perhubungan dalam hal izin dan

pengawasan keberadaan ojek on-line di wilayah Provinsi D.I.Yogyakarta berbeda

dengan penulis sebelumnya yang menyoroti masalah kewenangan antara

Kepolisian dan Dinas Perhubungan.

11 Herlinah Johar, "Aspek Hukum tentang Pengendalian Operasional Transportasi Becak

Motor Dalam Wilayah Kota Makassar (Studi Kasus Peraturan Walikota Makassar No. 22 Tahun

2012 tentang Pengendalian Operasional Kendaraan Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar",

Tesis Program Magister Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, 2014.

Page 24: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

11

E. Kerangka Teoretik

Untuk memperjelas dan memperdalam pembahasan tema, penulis

menggunakan beberapa teori antara lain:

1. Asas Legalitas

Istilah asas legalitas dalam Hukum Pidana "nullum delictum sine

praevia lege poenali" (tidak ada hukuman tanpa undang-undang), di dalam

Hukum Administrasi Negara juga dikenal istilah asas legalitas "dat het

bestuur aan de wet is onderworpen" (bahwa pemerintah tunduk kepada

undang-undang). Asas legalitas ini merupakan prinsip negara hukum yang

sering dirumuskan dengan ungkapan "het beginsel van wetmatigheid van

bestuur" yaitu prinsip keabsahan pemerintahan.12

H.D. Stout, dengan mengutip pendapat Verhey, mengemukakan

bahwa prinsip keabsahan pemerintahan mengandung tiga aspek, yaitu:13

a. Aspek Negatif

Aspek negatif menentukan bahwa tindakan pemerintahan

tidak boleh bertentangan dengan undang-undang. Tindakan

pemerintahan adalah tidak sah jika bertentangan dengan peraturan

perundang-undangan yang lebih tinggi.

12 Ridwan HR, Hukum Administrasi … , hlm. 91.

13

Ibid., hlm. 92.

Page 25: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

12

b. Aspek Formal-Positif

Aspek formal positif menentukan bahwa pemerintah hanya

memiliki kewenangan tertentu sepanjang diberikan atau

berdasarkan undang-undang.

c. Aspek Materiil-Positif

Aspek materiil positif menetukan bahwa undang-undang

memuat aturan umum yang mengikat tindakan pemerintahan. Hal

ini berarti bahwa kewenangan itu harus memiliki dasar perundang-

undangan dan juga bahwa kewenangan itu isinya ditentukan

normanya oleh undang-undang.

2. Teori Good Governance/Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik

(AAUPB)

Salah stau tolok ukur untuk menilai apakah tindakan pemerintah

itu sejalan dengan negara hukum atau tidak adalah dengan menggunakan

Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AAUPB). Merupakan nilai-

nilai etik yang hidup dalam Hukum Administrasi Negara, berfungsi

sebagai pegangan bagi pejabat administrasi negara dalam menjalankan

fungsinya.

a. Asas Kebijaksanaan

Asas ini menghendaki agar pemerintah dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya diberi kebebasan dan

keleluasaan untuk menerapkan kebijkasanaan tanpa harus berpaku

Page 26: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

13

pada perauran perundang-undangan formal. Karena peraturan

perundang-undangan formal atau hukum tertulis itu selalu

membawa cacat bawaan yang berupa tidak fleksibel dan tidak

dapat menampung semua persoalan serta cepat ketinggalan zaman,

sementara perkembangan masyarakat itu bergerak dengan cepat

dan dinamis.14

b. Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum

Asas ini menghendaki agar pemerintah dalam menjalankan

tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum, yakni

kepentingan yang mencakup semua aspek kehidupan orang

banyak. Asas ini merupakan konsekuensi atas dianutnya konsepsi

negara hukum modern (welfare state), yang menempatkan

pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab untuk

mewujudkan kesejahteraan umum bagi warga negaranya. Pada

dasarnya pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan harus

berdasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku

(asas legalitas), tetapi karena ada kelemahan dan kekurangan asas

legalitas tersebut, pemerintah dapat bertindak atas dasar

kebijaksanaan untuk menyelenggarakan kepentingan umum.15

14 Ibid., hlm. 262.

15

Ibid., hlm. 263.

Page 27: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

14

3. Teori Perizinan

Bagir Manan menyebutkan bahwa izin dalam arti luas berarti suatu

persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan

untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan tertentu yang

secara umum dilarang. N.M. Spelt dan J.B.J.M. ten Berge membagi

pengertian dalam arti luas dan sempit sebagai berikut:16

Izin adalah salah satu instrumen yang paling banyak digunakan

dalam Hukum Administrasi. Pemerintah menggunakan izin sebagai

sarana yuridis untuk mengemudikan tingkah laku para warga.

Izin ialah suatu persetujuan dari penguasa berdasarkan undang-

undang atau peraturan pemerintah untuk dalam keadaan tertentu

menyimpang dari ketentuan-ketentuan larangan perundangan.

Dengan memberi izin, penguasa memperkenakan orang yang

memohonnya untuk melakukan tindakan-tindakan tertentu yang

sebenarnya dilarang. Ini menyangkut perkenan bagi suatu tindakan

yang demi kepentingan umum mengharuskan pengawasan khusus

atasnya.

Izin dalam arti sempit adalah pengikatan-pengikatan pada suatu

peraturan izin pada umumnya didasarkan pada keinginan pembuat

undang-undang untuk mencapai suatu tatanan tertentu atau untuk

menghalangi keadaan-kadaan yang buruk.17

Pada pokoknya dalah

bahwa suatu tindakan dilarang, terkecuali diperkenankan, dengan

16 Ibid., hlm. 199.

17

Ibid.

Page 28: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

15

tujuan agar dalam ketentuan-ketentuan yang disangkutkan dengan

perkenan dapat dengan teliti diberikan batas-batas tertentu bagi tiap

kasus. Jadi persoalannya bukanlah hanya untuk memberi perkenan

dalam keadaan yang sangat khusus, tetapi agar tindakan-tindakan

yang diperkenankan dilakukan dengan cara tertentu (dicantumkan

dalam ketentuan-ketentuan).18

4. Teori Pengawasan

Menurut Prayudi Atmosudirjo, pengawasan adalah proses

kegiatan-kegiatan yang membandingkan apa yang dijalankan,

dilaksanakan atau diselenggarakan dengan apa yang dikehendaki,

direncanakan atau diperintahkan.19

Lyndal F. Urwik berpendapat bahwa

pengawasan adalah upaya agar sesuatu dilaksanakan sesuai dengan

peraturan yang telah ditetapkan dan instruksi yang dikeluarkan. George R.

Terry mengemukakan bahwa pengawasan adalah proses penentuan apa

yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan, yaitu menilai

pelaksanaan dan bila perlu melakukan perbaikan-perbaikan sehingga

pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.20

18 Ibid., hlm. 200.

19

Prayudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981),

hlm. 80.

20

"Teori Pengawasan", http://www.negarahukum.com/hukum/teori-pengawasan.html,

akses 25 Maret 2016 Pukul 21.30 WIB.

Page 29: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

16

Pengawasan dilihat dari segi sifat pengawasan terhadap objek yang

diawasi dapat dibedakan dalam dua kategori yaitu: 21

a) Pengawasan dari segi hukum (rechtmatigheidstoetsing), misalnya

pengawasan yang dilakukan oleh badan peradilan pada prinsipnya

hanya menitik beratka pada segi legalitas. Contoh hakim

Pengadilan Tata Usaha Negara bertugas menilai sah tidaknya suatu

ketetapan pemerintah.

b) Pengawasan dari segi kemanfaatan (doelmatigheidstoetsing), selain

bersifat legalitas juga lebih menitik beratkan pada segi penilaian

kemanfaatan dari tindakan yang bersangkutan.

F. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif

untuk mengetahui peran Dinas Perhubungan D.I.Yogyakarta atas legalitas jasa

ojek on-line berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) No. 1 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Perda DIY No. 10

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan

Umum di Provinsi DIY. Berdasarkan teori yang digunakan penulis akan

menjelaskan jenis penelitian, sifat penelitian, pendekatan penelitian, sumber data,

teknik pengumpulan data dan analisa data sebagai berikut:

21 Saiful Anwar, Sendi-Sendi Hukum Administrasi Negara, (Medan: Glora Madani Press,

2004), hlm. 129.

Page 30: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

17

1. Jenis Penelitian

Terkait dengan rumusan masalah penelitian ini, penulis

menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). Penelitian yang

dilakukan secara langsung ke objek penelitian yaitu pada Dinas

Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta untuk mendapatkan data yang

relevan.

2. Sifat Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif analitik, yaitu penelitian yang

didasarkan atas satu atau dua variabel yang saling berhubungan yang

didasarkan pada teori atau konsep yang bersifat umum yang diaplikasikan

untuk menjelaskan tentang seperangkat data, atau menunjukkan komparasi

ataupun hubungan seperangkat data dengan seperangkat data lainnya.22

Penelitian ini mendiskripsikan suatu data terkait dengan legalitas dan

peran Dinas Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta terkait izin dan

pengawasan jasa ojek on-line.

3. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan

yuridis empiris. Yuridis yaitu pendekatan masalah yang diambil dari

peraturan perundang-undangan, yaitu Perda D.I.Yogyakarta No. 1 Tahun

2008 tentang Perubahan atas Perda DIY No. 10 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di

Provinsi DIY. Sedang empiris yaitu penelitian yang menekankan pada

22 Bambang Sugono, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), hlm. 38.

Page 31: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

18

kenyataan atau fakta-fakta yang ada di lapangan, dalam hal ini terkait

dengan legalitas dan peran Dinas Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta

terkait izin dan pengawasan ojek on-line.

4. Sumber Data

Sumber data yang digali dari penelitian ini adalah:

a. Sumber data primer

Data primer diperoleh langsung dari hasil penelitian

lapangan di Dinas Perhubungan D.I.Yogyakarta melalui observasi,

dokumentasi, wawancara, dan pengumpulan data-data yang terkait

dengan permasalahan yang diteliti.

b. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder digunakan untuk melengkapi sumber

data primer berupa: peraturan perundang-undangan, buku, jurnal,

artikel, dokumen, sumber internet dan sumber lain yang memiliki

keterkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

c. Sumber data tersier

Sumber data tersier memberi petunjuk maupun penjelasan

terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti: kamus

hukum, kamus Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain

sumber data sekunder yang berasal dari bahan-bahan hukum,

penulis juga menggunakan bahan-bahan non hukum yang dinilai

relevan dengan penelitian ini, misalnya dari bidang keilmuan

Filsafat dan Sosiologi.

Page 32: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

19

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah:

a. Observasi

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan

cara mengamati fenomena suatu masyarakat tertentu dalam waktu

tertentu. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data yang lebih

akurat, detail dan rinci.23

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu berupa tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau

orang (people). Baik berupa buku ilmiah, catatan dan surat kabar

dan surat resmi yang terkait dengan pembahasan. Dokumentasi

merupakan metode pengumpulan data yang menghasilkan catatan

penting yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Sehingga

diperoleh data yang lengkap, sah bukan berdasarkan perkiraan.

Dalam penelitian sosial fungsi data dari dokumentasi lebih banyak

digunakan sebagai pendukung dan pelengkap data primer.24

23 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 168.

24

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta : Rineka Cipta, 2008),

hlm. 158.

Page 33: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

20

c. Wawancara

Wawancara dimaksudkan melakukan tanya jawab secara

langsung antara peneliti dengan responden atau narasumber untuk

mendapatkan informasi.25

Wawancara dilakukan dengan metode

wawancara mendalam (depth interview) dan secara terpimpin

(guided interview/structured interview) menggunakan kerangka

pertanyaan yang terstruktur kepada pihak-pihak terkait.

6. Analisis Data

Data yang diperoleh dari data primer, sekunder, dan tersier

kemudian dianalisis dengan teknik kualitatif, sifat analisis yaitu deskriptif

analitis dan menggunakan penalaran deduktif.

Analisis data merupakan kegiatan dalam penelitian yang berupa

melakukan kajian atau telaah terhadap hasil pengolahan data yang dibantu

dengan teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Secara sederhana

analisis data disebut sebagai kegiatan memberi telaah, yang dapat berarti

menentang, mengkritik, mendukung, menambah atau memberi komentar

dan kemudian membuat suatu kesimpulan terhadap hasil penelitian dengan

pikiran sendiri dan bantuan teori yang telah dikuasai.26

25 Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian … , hlm. 161.

26

Ibid., hlm. 183.

Page 34: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

21

G. Sistematika Pembahasan

Pembahasan dalam penulisan ini terbagi dalam lima bab dimana setiap bab

memiliki bebrapa sub bab sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka,

kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Bab kedua, memaparkan tinjauan umum tentang perizinan transportasi di

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bab ketiga, menjelaskan tinjauan atas perizinan jasa ojek on-line, profil

ojek on-line, dan Dinas Perhubungan Provinsi D.I.Yogyakarta.

Bab keempat analisa data dan pembahasan, membahas dan menganalisa

mengenai legalitas ojek on-line dan peran Dinas Perhubungan D.I.Yogyakarta

dalam perizinan dan pengawasan jasa ojek on-line berdasarkan Perda DIY No. 1

tahun 2008 tentang perubahan atas Perda DIY No. 10 tahun 2001 tentang

penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum di Provinsi

DIY.

Bab kelima penutup, memaparkan tentang kesimpulan hasil penelitian,

saran, dan rekomendasi bagi semua pihak yang berkaitan dengan penelitian ini

Page 35: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

105

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menguraikan hasil penelitian pada bab IV, maka penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Keberadaan ojek on-line masuk dalam 2 wilayah instrumen hukum, yaitu

Hukum Administrasi Negara dan Hukum Perdata. Hukum Administrasi

Negara, berkaitan dengan pengaturan (regeling) terhadap pembinaan

penyelenggaraan angkutan yang menjadi kewenangan Kementerian

Perhubungan, Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah terkait. Adanya

diskresi oleh presiden yang sebelumnya dilakukan penolakan-penolakan

terhadap keberadaannya kemudian melegalkan ojek on-line untuk

sementara waktu. Diskresi yang dilakukan presiden adalah berorientasi

pada tujuan, kemanfaatan, dan kegunaan (doelmatigheid), yaitu tujuan

penyelenggaraan kepentingan umum, tidak semerta merta pada penegakan

aspek keabsahan atau legalitasnya (rechtmatigheid) karena pemerintah

menyadari belum bisa menyediakan moda transportasi harapan masyarakat

yang aman nyaman murah cepat dan terjangakau. Sementara itu menurut

instrumen Hukum Perdata, perusahaan angkutan berbasis teknologi

informasi yang melayani penjualan jasa angkutan secara on-line, pada

transaksi jual belinya telah memenuhi syarat-syarat sah jual beli

(perjanjian) seperti yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata. Sehingga

Page 36: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

106

2. tidak mudah untuk menegakkan aspek legalitas semudah membalikkan

telapak tangan, karena pada kenyataannya tidak terjadi masalah dan

diketahui fenomena ojek on-line tidak hanya menjadi isu regional atau

nasional saja akan tetapi sudah menjadi global. Pada faktanya ojek telah

ada sejak dulu, diterima dan diakui oleh masyarakat sebagai angkutan

alternatif. Sehingga lebih diutamakan pada asas tujuan atau

kemanfaatannya (doelmatigheid).

3. Keberadaan ojek on-line di DIY sampai saat ini belum ada izinnya dan

tidak bisa diberikan izin oleh Dinas Perhubungan Provinsi DIY. Atas

status tidak diakuinya sebagai angkutan umum sehingga tidak bisa

memperoleh izin angkutan. Pembatalan Surat Pemberitahuan Menteri

Perhubungan No. UM.3012/1/21/Phb/2015 oleh presiden memberikan

pengecualian bagi ojek on-line untuk dapat beroperasi sementara sampai

pemerintah mampu menyediakan moda transportasi yang memadai. Dinas

Perhubungan Provinsi DIY selama ini juga belum bisa melakukan

tindakan pengawasan secara langsung terhadap keberadaan ojek on-line

karena beberapa hal menyangkut legalitas ojek on-line sendiri, di samping

tidak ada aturan/regulasi yang bisa dijadikan dasar tindakan untuk

melakukan pengawasan.

Page 37: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

107

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan 3 hal yang

diharapkan dapat menjadi masukan di dalam persoalan ini. Adapun saran penulis

sebagai berikut :

1. Pemerintah Daerah Provinsi DIY sebaiknya ke depan segera melakukan

pembenahan dalam mengusahakan penyediaan angkutan transportasi yang

lebih memadai, menjangkau kebutuhan keamanan, kenyamanan, dan

kemudahan, serta mengadopsi kemajuan teknologi dengan

mengaplikasikan pelayanan-pelayanan yang memudahkan masyarakat.

2. Untuk masa sekarang selama ojek on-line masih beroperasi, sebaiknya

Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan tindakan

pengawasan terhadap penyelenggaraan angkutan tersebut terutama dalam

rangka melakukan perlindungan bagi keselamatan penumpang pengguna

jasa ojek on-line. Pengawasan dapat dilakukan dengan pengaturan atau

penghimbauan kepada penyelenggara agar melakukan kualifikasi-

kualifikasi terhadap pengemudi dan kendaraan sepeda motornya.

3. Jika ojek on-line di Indonesia hendak dilegalkan oleh pemerintah,

pemerintah dapat melakukan revisi ataupun membentuk sebuah regulasi

baru dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian atas keberadaannya

melihat pada aspek sosiologis maupun maslahahnya.

Page 38: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

108

DAFTAR PUSTAKA

A. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan.

Peraturan Menteri Nomor 32 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Angkutan

Orang dengan Kendaraan Umum tidak dalam Trayek.

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) No. 1 Tahun 2008 tentang

Perubahan atas Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta No. 10

Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan

Kendaraan Umum.

Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tatakerja Dinas Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peraturan Kapolri Nomor 5 Tahun 2012 tentang Registrasi dan Identifikasi

Kendaraan Bermotor.

Peraturan Daerah Kabupaten Dompu Nomor 7 Tahun 2004 tentang Petunjuk

Pelaksanaan Izin Usaha Angkutan Penumpang Umum dengan

Kendaraan Bermotor Roda Dua/Ojek.

Page 39: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

109

B. Buku/karya Ilmiah

Adisasmita, Rahardjo, Manajemen Pembangunan Transportasi, Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2014.

Anwar, Saiful, Sendi-sendi Hukum Administrasi Negara, Medan: Glora Madani

Press, 2004.

Atmosudirjo, Prayudi, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Ghalia Indonesia,

1981.

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta,

2008.

Fuady, Munir, Teori-teori Besar dalam Hukum, Jakarta: Kencana, 2013.

HR., Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Joedi, Dillah, dkk, "Analisis Legalitas dan Kelayakan Finansial Operasional

Angkutan Ojek di Kabupaten Sidoarjo", Laporan Penelitian, Institut

Teknologi Surabaya, 2012.

Johar, Herlinah, "Aspek Hukum tentang Pengendalian Operasional Transportasi

Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar (Studi Kasus Peraturan

Walikota Makassar No. 22 Tahun 2012 tentang Pengendalian Operasional

Kendaraan Becak Motor dalam Wilayah Kota Makassar", Tesis,

Pascasarjana Universitas Hasanuddin Makasar, 2014.

Masry Simbolon, Maringan, Ekonomi Transportasi, Jakarta: Ghalia Indonesia,

2003.

Masúd, Muhammad Khalid, Filsafat Hukum Islam dan Perubahan Sosial,

Surabaya: Al-Ikhlas, 1995.

Page 40: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

110

Mukti Fajar dan Yulianto Achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan

Empiris, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Pratama, Syanico, "Pengaturan Perizinan Becak Motor di Kota Sengkang",

Skripsi, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar, 2009.

Qadratillah, Meity Taqdir, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pelajar, Jakarta:

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2011.

Salim, Abbas, Manajemen Transportasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.

Soekanto, Soerjono, Pokok-pokok Sosiologi Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2004.

Sugono, Bambang, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Sutedi, Adrian, Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Jakarta: Sinar

Grafika, 2011.

C. Lain-lain

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2016/04/160427_indonesia_keme

nhub, akses 17 Mei 2016.

http://m.cnnindonesia.com/teknologi/20151218111258-185-99074/menhub-

larang-gojek-jikowi-aturan-jangan-bikin-rakyat -susah/, akses 8 maret

2016.

http://dishubdiy.net/index.php?option=com_content&view=article&id=162&Item

id=231, akses 15 Mei 2016.

Page 41: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

LAMPIRAN

Page 42: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 43: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 44: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 45: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 46: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 47: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi
Page 48: PERAN DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI DIY ATAS LEGALITAS …digilib.uin-suka.ac.id/21667/1/12340093_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi

CURICULUM VITAE

A. Biodata Pribadi

1. Nama : Anwar Afandi

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat, Tanggal Lahir : Bantul, 30 Agustus 1992

4. Kebangsaan : Indonesia

5. Agama : Islam

6. Alamat : Ploso Rt. 04 Wonolelo Pleret Bantul DIY

7. No. Telepon : 087838730009

8. E-Mail : [email protected]

B. Riwayat Pendidikan

1. TK : TK Masyitoh Melikan 1997-1998

2. SD : SDN Wonolelo 1998-2004

3. SMP : SMPN 2 Pleret 2004-2007

4. SMK : SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta 2007-2010

5. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta,

Fakultas Syariah dan Hukum, Program Studi Ilmu Hukum

2012-2016

C. Riwayat Organisasi

1. Divisi Litbang Pusat Studi dan Konsultasi Hukum (PSKH) Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2014-2015.

2. Sekretaris Pusat Studi dan Konsultasi Hukum (PSKH) Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta 2015-2016.

3. Wakil Ketua Persatuan Remaja Islam mandiri (2012-2016).