Upload
others
View
7
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PERAN GURU PPKn TERHADAP PEMBENTUKAN PERILAKU
BERLANDASKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA PESERTA DIDIK
DI SMP PGRI SUNGGUMINASA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh:
Nureni
105430019515
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
2020
2
3
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nureni
Nim : 10543 00195 15
Jurusan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Judul skripsi : Peran Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan
Nilai-Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sunguminasa
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim
penguji adalah hasil karya saya sendiri dan bukan hasil ciptaan orang lain atau
ddibuatkan oleh siapapun.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat dan saya bersedia menerima
sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.
Makassar, 2020
Yang membuat pernyataan
Nureni
iv
ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
SURAT PERJANJIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nureni
Nim : 10543 00195 15
Jurusan : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut:
1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini, saya
akan menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun).
2. Dalam menyusun skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan
pembimbing yang telah ditetapkan oleh pemimpin fakultas.
3. Saya tidak akan melakukan penjiplakan (Plagiat) dlam penyusunan skripsi.
4. Apabila saya melanggar perjanjian seperti butir 1, 2, dan 3, saya bersedia
menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.
Makassar, 2020
Yang membuat pernyataan
Nureni
v
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,”
(surah Al-insyirah ayat 5)
Kupersembahkan karya ini buat:
Kedua orang tuaku, saudaraku, dan sahabatku,
atas keikhlasan dan doanya dalam mendukung penulis
mewujudkan harapan menjadi kenyataan.
vi
iv
ABSTRAK
Nureni. 105430019515. Peran Guru PPKn Terhadap Pembentukan
Perilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila Pada Peserta Didik Di SMP PGRI
Sungguminasa.Jurusan Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Pembimbing 1 Andi Sugiati dan Pembimbing 2 Rismawati.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui Peran
Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila
pada Peserta Didik di SMP PGRI Sungguminasa.(2) Untuk mengetahui Upaya
Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila
pada Peserta Didik di SMP PGRI Sungguminasa.
Jenis Penelitian ini adalah Kualitatif Deskriptif dan yang menjadi populasi
adalah keseluruhan Siswa SMP PGRI Sungguminasa .Penentuan sampel dalam
penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru PPKn, dan Siswa SMP PGRI
Sungguminasa.
Hasil penelitian dengan judul Peran Guru PPKn terhadap pembentukan
perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta didik di SMP PGRI
Sungguminas, yaitu peran guru sebagai mengajar dan mendidik, bimbingan,
memerikan arahan, pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila: Nilai
Ketuhanan, siswa Membaca doa sebelum pembelajaran dimulai, memberikan
salam. Nilai Kemanusiaan, Tidak memili-milih teman,tolong menolong. Nilai
Persatuan, Bergotong royong dalam piket kebersihan, dan melaksakan upacara
bendera. Nilai Kerakyatan, bermusyawarah atau berembug dalam
kelompok Nilai Keadilan, Menolong Sesama Teman, Tidak Membeda-bedakn
Suku,ras, Dan Agama. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru PPKn dengan (1)
memberikan contoh yang baik , (2) memberi pengarahan tentang perilaku yang
baik, dan (3) pemberian motivasi.
Kata Kunci: Peran Guru, Pembentukan Perilaku, Nilai-Nilai Pancasila, Peserta
Didik
vii
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberi
berbgai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada seluruh makhluk-nya
terutama kita selaku hamba-nya. Salam dan salawat kita haturkan kepada
junjungan kita nabi Muhammad Shallalahu, AlaihiWasallam yang merupakan
panutan kita sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapat
menyelesaikan kewajiban akademik dalam penulisan Skripsi
Meskipun upaya-upaya untuk tersusunnya Skripsi penelitian baik telah
dilakukan secara maksimal akan tetapi sebagai manusia biasa tentu ada
kekurangan-kekurangan yang terdapat dalam Penulisan skripsi ini. Penyelesaian
skripsi ini ditentukan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu,saya ucapkan terimah
kasih kepada orang tua Salle Dg.Mile dan Sayati dan saudara yang telah berdoa,
memotivasi, dan memberi nasihat yang tiada henti dan membiayai penulisan
dalam pencarian ilmu. Kepada Dr.Andi Sugiati, M.Pd dan Rismawati, S.Pd.,
M.Pd sebagai pembimbing 1 dan 2, yang telah memberikan arahan serta motivasi
untuk menyelesaikan dari awal skripsi hingga selesai skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimah kasih kepada:
Prof.Dr.H.Abdul Rahman Rahim. SE, MM Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar, Erwin Akib,S.Pd., M.Pd.,Ph.D., Dekan FKIP Universitas
Muhammadiyah Makassar, dan Dr.Muhajir. M.Pd ketua Program Studi
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraa Universitas Muhammadiyah
viii
vi
Makassar. Dan ucapan terimah kasih kepada tim penguji ujian skripsi, Dr. A.
Rahim, M.Hum selaku ketua, Dra. Jumiati Nur, M.Pd selaku sekretaris, Dr.H.
Nurdin, M.Pd selaku anggota, dan Auliah Andika Rukman, SH., MH selaku
anggota.
Ucapan terimah kasih kepada Sekolah SMP PGRI Sungguminasa dan
Guru PPKn , yang telah memberikan izin dan bantuan untuk melakukan
penelitian. Penulis juga mengucapkan kepada teman seperjuangan Jasma,
Ardiana, Rismawati, Darmawati, Karmila.K dan ST.haerunnisa yang selalu
menemani dalam suka maupun duka dan teman-teman rekan mahasiswa jurusan
PPKn angkatan 2015 atas segala kebersamaan, motivasi,saran dan bantuannya
kepada penulis.
Akhir kata penulis mengharapkan kritikan dan saran dan berbgai pihak
agar dapat menjadi masukan yang bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca
Makassar, 28 Januari 2020
Penulis
Nureni
105430019815
ix
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………....i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................... iii
SURAT PERNYATAAN.……..……………….………….…….……………….iv
SURAT PERJANJIAN……………………………………………………………v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN………………………..…...………………….vi
ABSTRAK……………………………………………………………....……….vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL………………………………………………………....…..…xii
DAFTAR GAMBAR...……………………………………….…………...…….xiii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................................. 5
Hasil Penelitian Yang Relevan.................... Error! Bookmark not defined. A.
1. Pengertian Guru ........................................................................................ 6
2. Peran Guru ................................................................................................ 8
B. Pengertian Perilaku .................................................................................... 12
1. Motif dan Jenis Perilaku ......................................................................... 12
2. Bentuk Perilaku ...................................................................................... 13
3. Proses Pembentukan Perilaku................................................................. 14
Nilai-Nilai Pancasila .................................................................................. 17 C.
1. Pengertian Nilai ...................................................................................... 17
2. Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUD 1945 ................................................ 17
Kerangka Pikir ........................................................................................... 19 D.
Definisi Operasional Variabel .................................................................... 19 E.
x
iv
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 21
A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 21
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian..................................................................... 22
Sumber Data Penelitian .............................................................................. 22 C.
Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................................ 23 D.
Instrumen Penelitian................................................................................... 24 E.
Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 25 F.
Teknik Analisis Data .................................................................................. 26 G.
BAB IV HASIL PEMBAHASAN ........................................................................ 28
A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 28
Pembahasan ................................................................................................ 37 B.
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 44
A. Kesimpulan ................................................................................................ 44
Saran ........................................................................................................... 44 B.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan wahana umtuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada
budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku dalam kehidupan sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat, warga negara, dan mahluk ciptaan Tuhan YME.
Guru sangatlah berperan penting bagi pembentukan perilaku terhadap
peserta didik. Dengan perkembangan zaman yang pesat , sudah mulai Nampak
ada kemerosotan perilaku atau sikap peserta didik, guru harus menjadi solusi
dalm masalah ini. Guru harus mengambil peranan sebagai sosok yang dapat
dijadikan contoh bagi para peserta didik. Peran guru dapat berupa sikap-sikap
yang dapat dicontoh , tindakan yang terus mengawasi perkembangan peserta didik
dan juga mau mengarahkan peserta didik ke tujuan yang baik.
Sebagai ideologi nasional, nilai-nilai dasar Pancasila menjadi cita-cita
masyarakat Indonesia yang sekaligus menunjukan karakter bangsa yang hendak
dibangun. Karakter, identitas atau jati diri sebuah bangsa bukanlah sesuatu yang
telah jadi. Karakter adalah hasil konstruksi dan produk dari pembudayaan melalui
pendidikan. Pancasila mendasari dan menjiwai semua proses penyelenggaraan
negara dalam berbagai bidang serta menjadi rujukan bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam bersikap dan bertindak dalam kehidupannya sehari-hari. Pancasila
memberikan suatu arah dan kriteria yang jelas mengenai layak atau tidaknya suatu
1
2
sikap dan tindakan yang dilakukan oleh setiap warga negara Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Bagian terpenting penanaman nilai-nilai Pancasila di dunia pendidikan
tidak hanya meliputi materi, tetapi juga sikap-sikap yang dibentuk berdasarkan
nilai Pancasila itu sendiri. Pasalnya, meskipun diberikan mata pelajaran itu, belum
tentu anak tersebut menjadi seorang pancasilais. Saat ini sebagian besar orang
hanya mengetahui rambu-rambu Pancasila, tetapi jarang sekali yang
mengamalkan inti dari nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi tersebut.
Dengan harapan setelah guru mengajarkan mata pelajaran PPKn kepada
siswa terutama mengenai nilai-nilai pancasila, siswa mampu menerapkan kembali
nilai-nilai pancasila terhadap dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya.
Pada kenyataannya ada beberapa bentuk pelanggaran yang sering
dilakukan oleh peserta didik di SMP PGRI Sungguminasa diantaranya adalah
membolos saat jam pelajaran, malas mencatat pada saat proses belajar megajar,
berbicara pada saat guru menjelaskan materi yang diajarkan, tidak mengerjakan
tugas ataupun pr, pada saat jam belajar pembelajaran minta izin ke toilet padahal
ke kantin belanja, adapun perilaku dalam masalah kerapian seperti baju tidak rapi,
tidak memakai dasi, terlambat mengikuti upacara ,tidak memakai atau membawa
topi pada saat upacara, serta masalah ketertiban seperti terlambat masuk kelas.
Adapun hal yang positif yang diadakan yaitu sholat Dhuha
Guru sebagai media penyalur ilmu kepada peserta didik hendaknya
menguasai konsep pembelajaran sehingga siswa dapat menangkap informasi
dengan baik, mudah diingat, menyenangkan serta dapat diterapkan dalam
pemecahan masalahnya dalam bentuk evaluasi yang diberikan guru, sehingga
3
hasil akhir dalam proses pendidikan dapat maksimal. Berdasarkan latar belakang
diatas, penulis tertarik mengambil judul : Peran Guru PPKn Terhadap
Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila Pada Peserta Didik di
SMP PGRI Sungguminasa.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari pemahaman latar belakang sebelumnya maka dapat ditentukan
rumusan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Bagaimana Peran Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa?
2. Bagaimana Upaya Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini dilaksanakan untuk
memperoleh data, yaitu :
1. Untuk mengetahui Peran Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa.
2. Untuk mengetahui Upaya Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah referensi peneliti yang tidak hanya seorang
mahasiswa tetapi juga sebagai calon guru yang akan mengajar dan
pendidik, peran guru dalam membentuk perilaku siswa berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik sehingga menghasilkan generasi penerus
bangsa yang dapat menerapkan nilai-nilai pancasila pada diri sendiri dan
lingkunagan masyarakat .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Meningkatkan Sikap dan perilakunya terhadap nilai-nilai yang
berlandaskan pancasila .
b. Bagi guru
Memberikan landasan untuk memberikan masukan dalam
pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta
didik.
c. Bagi sekolah
Menganalisa maupun mengevaluasi sejauh mana peran guru dalam
pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta
didik . Mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada sehingga dapat
dipakai sebagai dasar untuk perbaikan mengenai peran guru dalam
meningkatkan sikap terhadap peserta didik.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Hasil Penelitian Yang Relevan A.
Dari penelusuran yang penulis lakukan, maka ada beberapa literature
ilmiah yang berkaitan, dengan pembahasan tentang :
1) Peran guru PPKn terhadap pembentukan karakter siswa SMP Negeri 3
Lamuru yang dilakukan oleh Taslina, Hasil penelitian dan pembahasan
dapat disimpulkan adalah yang pertama penanaman nilai, guru PPKn
hendaknya menjadi model atau contoh bagi peserta didik sebagai guru yang
berkarakter. Kedua norma, untuk mewujudkan guru PPKn sebagai bagian
dari pembentukan karakter maka guru harus menciptakan sekolah yang
kondusif bagi pengembangan karakter siswa. Dan yang ketiga moral, Peran
guru PPKn dalam membina dan membimbing untuk memiliki moral dan
perilaku yang baik dapat dilakukan didalam kelas maupun diluar kelas.
Faktor pendukung guru dalam membentuk karakter siswa yaitu dengan
adanya kegiatan ekstrakulikuler seperti, pramuka, PMR, dll. Sedangkan
yang menjadi faktor penghambat adalah kemajuan teknologi dan lingkungan
sosial.
2) Implementasi nilai-nilai pancasila dalam perilaku siswa di SMK Islam
Terpadu Gunung Sari Makassar yang dilakukan oleh Iin Putriawati. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dalam beberapa kegiatan didalam kelas
maupun diluar kelas. Guru mengimplementasikan nilai-nilai pancasila
dengan memasukkannya dalam kegiatan didalam kelas maupun di luar
kelas, faktor pendukung dari implemntasi nilai-nilai pancasila ini yaitu
5
6
adanya kesadaran, dukungan, dan upaya dari Kepala sekolah, guru, ketua
yayasan, sarana dan prasarana sekolah serta lingkungan sekolah yang
mendukung. Faktor prnghambat yaitu masih sukarnnya moral siswa yang
dibentuk seperti mengolok-mengolok teman , dan masih ada siswa yang
masih memilih-milih dalam berteman.
3) Peran guru PPKn dalam upaya pembentukan karakter peserta didik, fadil
dkk. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat
ditarik kesimpulan peran guru dalam memberikan materi di kelas
diharapkan mengacu dan menekankan pada tujuan pembelajaran mengenai
implikasi dalam kehidupan sehari-hari. Jadi tentunya guru PPKn dalam
membentuk karakter peserta didik memiliki peranan yang sangat penting.
Karena PPKn merupakan pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
warganegara yang baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
memiliki kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga
terciptalah generasi bangsa yang cerdas dan bermoral.
1. Pengertian Guru
Pengertian Guru Menurut UU Guru dan Dosen
Guru adalah tenaga pendidik profesional di bidangnya yang
memiliki tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi
arahan, memberi pelatihan, memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi
kepada peserta didik yang menempuh pendidikannya sejak usia dini
melalui jalur formal pemerintahan berupa Sekolah Dasar hingga Sekolah
7
Menengah. (Undang Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
Bab 1, Pasal 1, Ayat 1 )
Menurut M. User Usman, Guru adalah seseorang yang memiliki
kewenangan dan tugas dalam dunia pendidikan serta pengajaran pada
lembaga pendidikan formal.
Menurut KKBI Guru adalah orang yang pekerjaannya atau
profesinya mengajar.
Menurut Dr.Ahmad Tafsir Guru merupakan siapa saja yang
bertanggungjawab terhadap perkembangan anak didik. Tugas guru dalam
pandangan islam adalah mendidik. Mendidik memiliki arti yang sangat
luas. Mendidk dapat dilakukan dengan cara mengajar, memberi dorongan,
memberi contoh (suri tauladan), memberi hukuman, dan lain-lain
Guru ialah orang yang mendidik, mengadakan pengajaran,
memberi bimbingan, menambahkan pelatihan fisik atau non fisik,
memberikan penilaian, dan melakukan evaluasi berkala berkaitan dengan
satu ilmu atau lebih kepada seluruh pelajar .
Guru memiliki tugas mulia memberikan pendidikan kepada pelajar
agar dapat mengembangkan nilai-nilai hidup yang mereka miliki kearah
yang lebih baik. Guru harus berusaha memperbaiki aspek afektif atau
sikap para peserta didiknya.
Guru juga mempunyai tanggung jawab yang besar pada peserta
didik , selain memberikan ilmu pengetahuan dan pendidikan sebagai bekal
bersosialisasi dalam lingkungan masyarakat dan bekal di masa depannya,
8
guru juga dapat berperan sebagai orang tua kedua pelajar di sekolah yang
dimana memperbaiki nilai moral dan lain sebagainya
2. Peran Guru
Proses pembelajaran ataupun kegiatan belajar-mengajar tidak bisa
lepas dari keberadaan guru. Tanpa adanya guru pembelajaran akan sulit
dilakukan, apalagi dalam rangka pelaksanaan pendidikan formal, guru
menjadi pihak yang sangat vital. Guru memiliki peran yang paling atif
dalam pelaksanaan pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan yang
hendak dicapai. Guru melaksanakan pendidikan melalui kegiatan
pembelajaran dengan mengajar peserta didik atau siswa.
Siswa juga akan kesulitan dalam belajar ataupun menerima materi
tanpa keberadaan guru, hanya mengandalkan sumber belajar dan media
pembelajaran saja akan sulit dalam penguasaan materi tanpa bimbingan
guru. Guru juga memiliki banyak kewajiban dalam pembelajaran dari
mulai merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
hingga melakukan evaluasi pembelajaran yang telah dilakukan.
Dari semua proses pembelajaran mulai perencanaan hingga
evaluasi pembelajaran profesi guru memiliki banyak peran. Sardiman
(2011: 143-144) menyebutkan bahwa terdapat beberapa pendapat yang
menjelaskan mengenai peran-peran yang dimiliki oleh guru, anttara lain
adalah:
a) Prey Katz yang menggambarkan peranan guru sebagai
komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihat-nasihan,
motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing
dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, dan
sebagai orang yang menguasai bahan yang diajarkan.
9
b) Havighurst menjelaskan bahwa peranan guru di sekolah sebagai
pegawai dalam hubungan kedinasan, sebagai bawahan terhadap
atasannya, sebagai kolega dalam hubungannya dengan teman
sejawat, sebagai mediator dalam hubungannya dengan anak didik,
sebagai pengatur disiplin, evaluator dan pengganti orang tua.
c) James W. Brown mengemukakan bahwa tugas dan peranan guru
antara lain menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,
merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari,
mengontrol dan mengevaluasi kegiatan siswa.
d) Federasi dan Organsasi Profesional Guru Sedunia
mengungkapkan bahwa peranan guru di sekolah tidak hanya
sebagai transmitter dari ide tetapi juga berperan sebagai
transformer dan katalisator dari nilai dan sikap.
Berdasarkan pendapat-pendapat mengenai peranan guru diatas,
Sardiman (2011: 144-146) merincikan peranan guru tersebut menjadi 9
peran guru. 9 peranan guru dalam kegiatan belajar mengajar tersebut yaitu:
1. Informator. Sebagai pelaksana mengajar informatif, laboratorium,
studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun
umum.
2. Organisator. Pengelola kegiatan akademik, silabus, workshop, jadwal
pelajaran dan lain-lain. Organisasi komponen-komponen kegiatan
belajar harus diatur oleh guru agar dapat mencapai efektivitas dan
efisiensi dalam belajar pada diri guru maupun siswa.
3. Motivator. peran sebagai motivator penting artinya dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.
Guru harus mampu memberikan rangsangan, dorongan serta
reinforcement untuk mengembangkan potensi siswa, menumbuhkan
swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi
dinamika dalam proses belajar.
4. Pengarah atau Director. Guru harus dapat membimbing dan
mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-
citakan.
5. Inisiator. Guru sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Ide-ide
yang dicetuskan hendaknya adalah ide-ide kreatif yang dapat dicontoh
oleh anak didik.
6. Transmitter. Dalam kegiatan belajar mengajar guru juga akan
bertindak selakuk penyebar kebijaksanaan pendidikan dan
pengetahuan.
7. Fasilitator. Guru wajib memberikan fasilitas atau kemudahan dalam
proses belajar mengajar misalnya dengan menciptakan susana
kegiatan pembelajaran yang kondusif, seerasi dengan perkembangan
siswa, sehingga interaksi belajar mengajar berlangsung efektif dan
optimal.
10
8. Mediator. Mediator ini dapat diartikan sebagai penengah dalam
kegiatan belajar siswa. Misalnya saja menengahi atau memberikan
jalan keluar atau solusi ketika diskusi tidak berjalan dengan baik.
Mediator juga dapat diartikan sebagai penyedia media pembelajaran,
guru menentukan media pembelajaran mana yang tepat digunakan
dalam pembelajaran.
9. Evaluator. Guru memiliki tugas untuk menilai dan mengamati
perkembangan prestasi belajar peserta didik. Guru memiliki otoritas
penuh dalam menilai peserta didik, namun demikian evaluasi tetap
harus dilaksanakan dengan objektif. Evaluasi yang dilakukan guru
harus dilakukan dengan metode dan prosedur tertentu yang telah
direncanakan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Bisa dilihat bahwa guru memiliki banyak peran yang harus dikerjakan
bersamaan. Dari peran-peran yang dimiliki guru tersebut tentunya guru
mengemban tugas yang cukup kompleks, bukan hanya sekedar mengajar saja,
sangat pantas profesi guru diberikan apresisasi yang tinggi karena jasanya yang
aktif dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang tertuang pada
pembukaan UUD 1945.
Guru juga dipandang sebagai pekerjaan dan memiliki tanggung jawab moral
di masyarakat. Seorang yang memiliki profesi sebagai guru banyak dianggap
sebagai tokoh masyarakat dan layak untuk dijadikan panutan. Hal ini membuat
peranan guru semakin lengkap dan tidak sembarang orang dapat begitu saja
menjadi guru.
Dalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 Bab IV, Pasal 10, Ayat 1
tentang guru dan dosen peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 tentang
Kompetensi Guru Yang harus dimiliki sebagai berikut :
a) Memiliki akademik yang berlaku
b) Memiliki potensi pedagogik, yaitu meliputi : pemahaman wawasan atau
landasan kependidikan, pemahaman terhadap peserta didik,
pengembangan kurikulum atau silabus, perancangan pembelajaran,
11
pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis, pemanfaatan
teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
c) Memiliki potensi kepribadian, yang meliputi : beriman dan bertakwa,
berakhlak mulia, arif dan bijaksana, demokratis, mantap, beribawa,
stabil, dewasa, jujur, sportif dan menjadi teladan bagi peserta didik dan
masyarakat,
d) Memiliki potensi sosial yang meliputi : berkomunikasi lisan, tulis dan /
atau isyarat secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan
informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik,
sesama pendidik, orang tua wali peserta didik, bergaul secara santun
dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem
nilai yang berlaku
e) Memiliki kompetensi professional yang meliputi : mampu menguasai
materi secara kuas dan mendalam sesuai dengan standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, dan / atau kelompok mata pelajaran
yang akan diampu dan mampu menguasai konsep dan metode disiplin
keilmuan, teknologi atau seni yang relevan, yang secara konseptual
menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata
pelajaran, dan/ atau kelompok mata pelajaran yang akan dilampaui.
Selain tugas-tugas guru tersebut seorang guru juga mempunyai fungsi
penting yang tercntum dalam UU No. 14 Tahun 2005 Bab II Pasal 4 Tentang
Guru dan Dosen, dikatakan bahwa guru sebagai tenaga professional berfungsi
12
untuk meningkatkan martabat dan peran sebagai agen pembelajaran yang
berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Keberhasilan
seorang guru dalam mendidik siswa-siswinya ketika siswa mampu memahami
dan melakukan apa yang telah diajarkan oleh gurunya.
B. Pengertian Perilaku
1. Motif dan Jenis Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan,
berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan
sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia
adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau
tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk
berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan
refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
a. Motif perilaku
Motif dalah dorongan yang menggerakkan seseorang bertingkah
laku di karenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin di penuhi
oleh manusia. Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari
dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan ( Sardiman, 2007:73).
13
Menurut J.P.Chaplin motif adalah satu kesatuan dalam diri
individu yang melahirkan, memelihara, dan mengarahkan perilaku
kepada suatu tujuan.
b. Jenis-Jenis Perilaku
Jenis-jenis perilaku individu menurut Okviana(2015):
1. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan
saraf.
2. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif.
3. Perilaku tampak dan tidak tampak.
4. Perilaku sederhana dan kompleks
5. Perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor.
2. Bentuk Perilaku
Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan
tindakan, namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya
dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat
potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.
Bloom (1956), membedakannya menjadi 3 macam bentuk perilaku, yakni
Coqnitive, Affective dan Psikomotor, Ahli lain menyebut Pengetahuan,
Sikap dan Tindakan, Sedangkan Ki Hajar Dewantara, menyebutnya
Cipta, Rasa, Karsa atau Peri akal, Peri rasa, Peri tindakan.
Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap
stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon
14
atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa
diamati secara jelas oleh orang lain.
b. Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang
terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon
terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan
atau praktek (practice).
3. Proses Pembentukan Perilaku
Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor
yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut
antara lain :
a. Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan
melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan
sebagainya.
b. Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak
untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan
gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku
c. Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis
yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan
jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan
(bawaan), Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang
berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai
dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul
karena emosi merupakan perilaku bawaan.
15
d. Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku
dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan.
Barelson (1964) mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan
perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.
Perilaku manusia terjadi melalui suatu proses yang berurutan.
Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut
terjadi proses yang berurutan, yaitu:
a. Awareness (kesadaran), yaitu orang tersebut menyadari atau
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu.
b. Interest (tertarik), yaitu orang mulai tertarik kepada stimulus.
c. Evaluation (menimbang baik dan tidaknya stimulus bagi dirinya).
Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
d. Trial, orang telah mulai mencoba perilaku baru
e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses
seperti ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif maka
perilaku tersebut akan menjadi kebiasaan atau bersifat langgeng (Notoatmodjo:
2003)
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
Menurut teori Lawrance Green dan kawan-kawan (dalam
Notoatmodjo, 2007) menyatakan bahwa perilaku manusia dipengaruhi
16
oleh dua faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behaviorcauses) dan faktor
diluar perilaku (non behaviour causes). Selanjutnya perilaku itu sendiri
ditentukan atau terbentuk dari 3 faktor yaitu:
a. Faktor predisposisi (predisposing factors), yang mencakup
pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan
sebagainya.
Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai
tingkatan, yaitu: menerima (receiving), menerima diartikan bahwa
subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan.Merespon
(responding), memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan,
dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap. Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk
mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu
indikasi sikap tingkat tiga. Bertanggungjawab (responsible),
bertanggungjawab atas segala suatu yang telah dipilihnya dengan
segala risiko merupakan sikap yang memiliki tingkatan paling
tinggi manurut Notoatmodjo(2011).
b. Faktor pemungkin (enabling factor), yang mencakup lingkungan fisik,
tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana
keselamatan kerja, misalnya ketersedianya alat pendukung, pelatihan
dan sebagainya.
c. Faktor penguat (reinforcement factor), faktor-faktor ini meliputi
undang-undang, peraturan-peraturan, pengawasan dan sebagainya .
17
Nilai-Nilai Pancasila C.
1. Pengertian Nilai
Muchson AR (2000: 16) mendefinisikan nilai yang dalam bahasa
Inggrisnya adalah value biasa diartikan sebagai harga, penghargaan, atau
taksiran. Maksudnya adalah harga yang melekat pada sesuatu atau
penghargaan terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Kaelan (2002: 123),
nilai itu pada hakekatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada
suatu objek, bukan objek itu sendiri. Sesuatu itu mengandung nilai, artinya
ada sifat atau kualitas yang melekat pada sesuatu itu.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
nilai merupakan esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi
kehidupan manusia. Esensi itu sendiri belum berarti sebelum dibutuhkan
manusia, tetapi bukan berarti adanya esensi itu karena adanya manusia
yang membutuhkan. Hanya saja kebermaknaan esensi tersebut semakin
meningkat sesuai dengan daya tangkap dan pemaknaan manusia itu
sendiri.
2. Nilai-Nilai Pancasila Dalam UUD 1945
Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sebagai warga negara
Indonesia kita harus berpegang teguh pada Pancasila yang mana itu adalah
ideologi dasar negara kita. Pancasila sebagai pedoman bagi seluruh warga
negara Indonesia seharusnya lebih dari cukup untuk menjadi arah hidup
kita dalam berbangsa dan bernegara. Namun sebelum menerapkan nya
kedalam bermasyarakat maka kita harus tau makna yang terkandung
dalam simbo-simbol sila pancasila.
18
Adapun nilai-nilai pancasila dalam UUD 1945 sebagai berikut:
I. Nilai Ketuhanan
Makna sila ini adalah:
1. Percaya dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan
agama dankepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
2. Hormat dan menghormati serta bekerjasama antara pemeluk agama
dan penganut penganut kepercayaan yang berbeda-beda
sehingga terbina kerukunanhidup.
3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan
agama dankepercayaan masing-masing.
4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaannya kepada orang
lain
II. Nilai Kemanusiaan
Makna sila ini adalah:
1. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan persamaan
kewajibanantara sesama manusia.
2. Saling mencintai sesama manusia.
3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
III. Nilai Persatuan
Makna sila ini adalah:
1. Menjaga Persatuan dan Kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
2. Rela berkorban demi bangsa dan negara.
3. Cinta akan Tanah Air.
4. Berbangga sebagai bagian dari Indonesia.
5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang
ber-Bhinneka Tunggal Ika.
IV. Nilai Kerakyatan
Makna sila ini adalah:
1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
3. Mengutamakan budaya rembug atau musyawarah dalam mengambil
keputusan bersama.
4. Berrembug atau bermusyawarah sampai mencapai konsensus atau
katamufakat diliputi dengan semangat kekeluargaan.
V. Nilai Keadilan
Makna sila ini adalah:
1. Bersikap adil terhadap sesama.
19
2. Menghormati hak-hak orang lain.
3. Menolong sesama.
4. Menghargai orang lain
Kerangka Pikir D.
Adapun kerangka pikir mengenai peran guru PPKn terhadap pembentukan
perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta didik di SMP PGRI
Sungguminasa. Guru berperan penting dalam pembentukan perilaku peserta
didik.
Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
Definisi Operasional Variabel E.
Penegasan istilah dalam hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalah
pahaman dalam implementasikan istilah-istilah yang terdapat dalam judul
proposal, maka penegasan istilah sebagai berikut :
1. Peran guru bisa dilakukan dalam penyampaian,informasi, dan
memberikan contoh dari nilai pancasila 1 sampai 5. Dalam
pembentukan perilaku belandaskan nilai-nilai pancasila adalah
Peran Guru PPKn
Peran Guru PPKn
terhadap Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila
pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa
Upaya Guru PPKn terhadap
Pembentukan Perilaku
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila
pada Peserta Didik di SMP PGRI
Sungguminasa
Terbentuknya Perilaku Peserta Didik
Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila di
SMP PGRI Sungguminasa
20
terciptanya suatu rangkaian pembelajaran PPKn dalam penerapan nilai-
nilai pancasila, dan siswa dapat menerapkan nilai-nilai pancasila pada
diri sendiri maupun dil lingkungan sekitarnya.
2. Perilaku adalah perbuatan atau tindakan dilakukan oleh peserta didik
yang mencerminkan nilai-nilai pancasila.
3. Upaya guru adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh guru PPKn
menjelaskan, memberi contoh, menyuruh,mengerjakan.
4. Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembukaan UUD 1945
a) Nilai ketuhanan
b) Nilai Kemanusiaan
c) Nilai Persatuan
d) Nilai Kerakyatan
e) Nilai Keadilan
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata dari orang-orang, fenomena, peristiwa,
aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, dan pemikiran orang secara
individual maupun kelompok. Penelitian ini menggunakan teknik pendekatan
dengan analisis deskriptif yakni penelitian yang yang dimaksudkan untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis atau lisan dari
orang-orang dari karakter yang diamati. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif.Artinya, peneliti menganalisis dan menggambarkan penelitian
secara objektif dan mendetail untuk mendapatkan hasil yang akurat.
Penelitian ini berupaya mendeskripsikan atau menggambarkan apa yang
diteliti mengenai peran Guru PPKn terhadap pembentukan perilaku
berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta didik.
Secara teoritis, penetian deskriptif adalah penelitan yang bermaksud
untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu
keadaan gejala menurut apa adanya pada saat dilakukan suatu penelitian,
sehinggahanya merupakan penyingkapan fakta dengan menganalisis data.
Penelitian ini memberikan suatu gambaran tetang peran Guru PPKn terhadap
Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-Nilai Pancasila Pada Peserta Didik
di SMP PGRI Sungguminasa
21
22
B. Waktu Dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dua bulan, yaitu dari
bulan Desember sampai dengan bulan januari.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI Sunguminasa
Kabupaten Gowa yang terletak di Jalan Mangka dg Bombong . Alasan
saya mengabil Lokasi ini yaitu karena pertimbangan biaya, waktu,dan
pernah melaksanakan magang 2 di lokasi ini, nilai-nilai pancasila belum
terlihat dalam perilaku siswa.
Sumber Data Penelitian C.
Sumber data penelitian diperoleh adalah subjek dari mana data diperoleh
(Arikunto, 2006 : 129). Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Sumber Data Primer
Data primer dicatat melalui catatan tertulis, audio tapes dan
pengambilan foto. Data primer diperoleh peneliti melalui wawancara
dengan responden dan informan. Informan penelitian ini adalah Kepala
Sekolah, guru, dan Siswa SMP PGRI Sungguminasa
2. Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data tertulis yang meliputi sumber
buku, majalah ilmiah, sumber arsip, dokumen pribadi dan dokumen
resmi (Moleong, 2007: 159). Data sekunder yaitu data tertulis yang
digunakan seperti buku literatur yang berkaitan dengan judul penelitian.
23
Populasi Dan Sampel Penelitian D.
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subyek yang
mempunyai kualita dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian utuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Adapun populasi di dalam penelitian ini adalah guru PPKn dan
keseluruhan siswa yang ada di SMP PGRI Sungguminasa dengan data
sebagai berikut:
No Kelas
Jenis Kelamin
Jumlah
Laki-Laki Perempuan
1 VII A 15 18 33
2 VII B 19 13 32
3 VII C 19 13 32
4 VIII A 12 18 30
5 VIII B 15 13 28
6 VIII C 10 16 26
7 VIII D 19 10 29
8 VIII E 12 12 24
9 IX A 17 10 27
10 IX B 16 10 26
11 IX C 17 12 29
12 IX D 13 14 27
24
13 IX E 12 12 24
Total 196 171 367
1 Guru PPKn - 1 1
Total 368
Tabel 3.1 Jumlah Populasi Dalam Penelitian
2. Sampel Penelitian
Adapun menjadi sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari
jumlah populasi siswa kelas VII C. Penelitian ini mempergunakan
purposive sampling, menurut Notoatmodjo (2010) purposive sampling
adalah pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan
tertentu seperti sifat-sifat populasi atau ciri-ciri yang sudah diketahui
sebelumnya dengan data sebagai berikut. Adapun alasan saya mengambil
sampel kelas VII C sebagian siswa belum paham mengenai nilai-nilai
Pancasila baik di terapkan di dalam kelas maupun diluar kelas, sehingga
saya mengambil menjadi sampel penelitian ini.:
Tabel 3.2 Jumlah Sampel Penelitian
Kelas
Jenis kelamin
Jumlah
Laki-laki Perempuan
Kelas VII C 19 13 32
Instrumen Penelitian E.
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalm mengumpulkan data
penelitian. Adapun instrumen yang digunakan adalah:
1. Pedoman Observasi, Observasi adalah pengamatan secara langsung
(Arikunto, 2006: 229).
25
2. Pedoman wawancara, Wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan pihak yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong,
2007: 186). Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini
adalah wawancara secara langsung, berupa interview secara mendalam
kepada Guru Pendidikan Kewarganegaraan yang ada di SMP PGRI
Sungguminasa. Dalam hal ini peneliti mempersiapkan buku catatan yang
berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data, maka
peneliti mempunyai bukti bahwa telah melakukan wawancara kepada
informan atau sumber data, maka peneliti menggunakan kamera digital
untuk mengambil gambar ketika peneliti sedang melakukan pembicaraan
dengan informasi atau sumber data. Dengan adanya foto ini, maka dapat
meningkatkan keabsahan peneliti benar-benar melakukan pengumpulan
data.
3. Pedoman dokumentasi, adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, agenda,
dan sebagainya (Arikunto, 2006: 231).
Teknik Pengumpulan Data F.
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode yang utama
yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data adalah metode
wawancara.
1. Wawancara
26
. Wawancara dalam peneliti ini untuk memperoleh keterangan
tentang bagaimana peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan terhadap
pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila, metode yang
digunakan untuk Pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila
pada peserta didik dan hambatan-hambatan apa yang dialami Guru
Pendidikan Kewarganegaraan Pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik di SMP PGRI Sungguminasa dan cara
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
2. Observasi
Observasi digunakan untuk memperoleh data tentang peran guru
PPKn terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila
pada peserta didik di SMP PGRI Sungguminasa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data
serta informasi tertulis yang berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Dalam penelitian metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan
data yang berkaitan dengan aspek kajian yang telah dirumuskan berupa
catatan transkip,buku dan sebagainya.
Teknik Analisis Data G.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif kualitatif. Analisis data adalah proses menyusunan data
secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh
kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman (1992:16) analisis terdiri dari tiga
alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian
27
data, penarikan kesimpulan/verifikasi. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu berupa
wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan serta
dokumen resmi dan sebagainya dengan melakukan pengolahan data dengan
cara menuliskan, mengedit, mengklasifikasi, kemudian diuraikan dalam
bentuk penjelasan untuk mendapatkan kesimpulan akhir.
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.
2. Penyajian data
Menurut Miles dan Huberman membatasi suatu penyajian sebagai
sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Menarik kesimpulan
Menurut Miles dan Huberman penarikan kesimpulan hanyalah
sebagian dari satu kegiatan dari konfiguasi yang utuh. Kesimpulan-
kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.
28
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN
Hasil Penelitian A.
1. Visi dan Misi SMP PGRI Sungguminasa
a. Visi
“Ungul dalam disiplin belajar dan aktivitas keagamaa berdasarkan
iman dan taqwa”.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif, sehingga
tiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimilikinya .
2) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
3) Menumbuhkan sifat disiplin yang tinggi pada setiap siswa dan
seluruh warga sekolah.
4) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan ajaran agama yang
dianut dan budaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam
bertindak.
5) Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi
dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal.
6) Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluh warga
sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah.
2. Profil sekolah
a. Profil Sekolah
28
29
1. Nama Sekolah : SMP PGRI SUngguminasa
2. Status : Disamakan (B)
3. NDS/NSS : 201 190 80007/2019080001 :
4. Alamat Sekolah
Jalan : Mangka Dg. Bombong
Kecamatan : Somba Opu
Kabupaten : Gowa
Provinsi : Sulawesi Selatan
Kode Pos :
5. No. Telepon : (0411) 840198
Email :[email protected]
6. Luas Tanah Milik : 1850 m2
Luas Bangunan :
7. Kurikulum :K13
b. Fasilitas Sekolah
Bangunan sekolah pada umumnya dalam kondisi baik. Jumlah
ruang kelas menunjang kegiatan belajar memadai. Keadaan gedung SMP
PGRI Sungguminasa .
Ruang kepala sekolah : 1 Baik
Ruang TU : 1 Baik
Ruang Kelas : 15 Baik
Ruang Komputer : 1 Baik
Ruang Perpustakaan : 1 Baik
30
Ruang belajar : 15 baik
c. Jumlah Siswa
Siswa di SMP PGRI Sungguminasa berjumlah 360 siswa. Terdiri
dari kelas VII yang berjumlah 96 siswa, kelas VIII berjumlah 131 Siswa,
dan Kelas IX berjumlah 133 siswa.
d. Tenaga Kependidikan (Kepala Sekolah, Guru, Pegawai)
No Nama/Nip Jabatan
Mengajar Mata
Pelajaran
1 Hj.Yusmiati Hijas, S.Pd
NUPK. 2144735637300003 Kepala Sekolah -
2 Dra. Hasniati
Nip. 19660124 198903 2 009 Wakasek Bhs.Inggris
3 Sufriadi Cam
Nip. 19610429 198303 1 010 Gmp Bhs.Inggris
4 Hj. St. Aminah, S.Pd
Nip. 19591231 198403 2 059 Gmp Bhs. Indonesia
5 Hj. St. Alwati, S.Pd
Nip. 19591202 198102 2 002 Gmp Seni Budaya
6 Hj. Sarahwati, S.Pd
Nip. 19650305 200604 2 004 Gmp
Matematika
7 Hj. Sungguh, A.Md
19600505 98603 2 023
Gmp
Perpustakaan Bhs. Indonesia
8 Kurniawati, S.Kom
Nip. 19770531 200904 2 003 Gmp -
9 Ramlatih, S.Pd Gmp IPA Terpadu
10 Sri Indrati, SE Gmp IPS Terpadu
11 Kurnia Rachim Gmp Seni Budaya
12 Ifa Yulianti, S.Pd, M.Pd Gmp Bhs. Inggris
13 Muhammad Syair, S.Pd Gmp IPA Terpadu
14 Hasraufyana B, S.Kom Gmp TIK
15 Sri Ismayanti, S.Pd Gmp Pkn
16 Suhera,S.Pd
Nip. 19600805 198703 2 008 Gmp Pkn
17 Sandoana, S.Pd
Nip. 19790107 200604 2 019 Gmp
Matematika
18 Hardanengsi, S.Pd Gmp Bhs. Indonesia
19 Nur Intan, S.Pd Gmp Matematika
20 Sitti Nursidah, S.Pd.I Gmp Bahasa Daerah
21 Rosdiana, S.Pd.I Gmp Pend. Agama
22 Karman, S.Pd Gmp PJOK
31
23 Siska Hudayani J S.Pd Gmp Bhs. Daerah
3. Hasil Penelitian Berdasarkan Observasi
a. Berdasarkan hasil observasi langsung di dalam kelas bahwa
seorang guru berperan mengajarkan materi pembelajaran di dalam kelas
dan mengarahkan siswanya melakukan atau menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. untuk membentuk perilaku peserta didik, guru
membentuk perilaku pada diri peserta didik masing-masing. Terutama
membentuk perilaku pada peserta didik seperti bertaqwa kepada tuhan
yang maha esa,saling menghargai, tolong menolong, dan toleransi.
Lembar Observasi Siswa mengenai nilai-nilai pancasila:
a. Nilai Ketuhanan, siswa Membaca doa sebelum pembelajaran
dimulai, memberikan salam.
b. Nilai Kemanusiaan, Tidak memili-milih teman,tolong menolong.
c. Nilai Persatuan, Bergotong royong dalam piket kebersihan, dan
melaksakan upacara bendera.
d. Nilai Kerakyatan, bermusyawarah atau berembug dalam kelompok
e. Nilai Keadilan, Menolong Sesama Teman, Tidak Membeda-bedakn
Suku,ras, Dan Agama
b. Berdasarkan hasil observasi langsung yang telah dilakukan diluar
kelas bahwa siswa sangat dituntut untuk menerapkan apa yang sudah di
pelajari di dalam kelas dalam kehidupan sehari-hari baik dalam lingkungan
sekolah maupun diluar lingkungan sekolah. Dan siswa sebagian besar
sudah membuktikan itu semua dengan dengan menaati peraturan tata tertib
32
sekolah, saling menghargai, melakukan kerja bakti di dalam lingkungan
sekolah serta pemberian motivasi yang dilakukan oleh guru setiap hari
jumat dalam pelaksanaan jumat ibadah yang dilakukan pada pagi hari
sebelum pelaksaan proses pembelajaran merupakan salah satu cara guru
dalam membentuk perilaku siswa. Dan melaksanakan sholat dhuha
beserta peserta didik dan guru.
4. Hasil Penelitian Berdasarkan Wawancara
a. Peran Guru PPKn Terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-
Nilai Pancasila Pada Peserta Didik Di SMP PGRI Sungguminasa.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil observasi yang dilakukan peneliti
bahwa peran guru PPKn terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik adalah:
1) Guru sebagai mengajar dan mendidik
Peran guru dalam lingkungan SMP PGRI Sungguminasa sangat
memiliki peran penting di dalam pembentukan perilaku peserta didik,
mengingat guru guru adalah orang tua kedua yang dipercaya setelah orang
tua dalam mendidik dan membimbing anak. Guru memiliki peran dalam
proses pembelajaran sebagai pendidik, pengajar, dan pelatih.
Guru dikatakan sebagai pendidik karena dia telah menyajikan tugas
kependidikan sebagaimana tugas orang tua. Guru adalah orang yang
memiliki pengetahuan luas dan keahlian dalam pengetahuan. Sehingga guru
dituntut memilki tanggung jawab dalam mendidik siswanya secara
sempurna meliputi pendidikan jasmani, akal, dan perilaku. Dalam hal ini
seorang guru tidak hanya mendidik saja akan tetapi harus mampu untuk
33
membimbing dan membentuk siswa seperti yang ada dalam tujuan dan
kurikulum pendidikan .
Berdasrakan hasil wawancara Guru PPKn (SI)
“Peran guru sangat penting dalam pembentukan perilaku peserta didik,
karena sebagaimana diketahui bahwa guru itu sendiri tugasnya bukan hanya
mengajar, tetapi juga mendidik.”
Berdasarkan hasil wawancara Kepala sekolah (YH)
“Peran guru dalam membentuk perilaku siswa yaitu memberikan
contoh yang baik supaya anank tersebut, bisa melakukan yang terbaik bagi
dirinya masing-masing kemudian termotivasi untuk melakukan perbuatan
yang baik.”
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa peran guru
dalam mengajar dan mendidik pada peserta didik sangatlah penting, karena
dimana seorang guru memberikan pelajaran dan disitupun guru juga
mendidik peserta didik untuk membentuk perilaku peserta didik menjadi
lebih baik lagi. Dan guru dalam pembentukan perilaku peserta didik menjadi
lebih baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Dengan demikian, peserta didik diharapkan berkepribadian yang
sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptanya generasi bangsa
yang cerdas dan bermoral .
Adapun hasil wawancara guru PPKn (SI) dalam pembentukan perilaku
berlandaskan nilai-nilai pancasila
“ Nilai-nilai pancasila itu terdiri dari nilai ketuhanan guru mengajarkan
peserta didik untuk besrsifat religi dan bermoral contohnya itu memberi
salam, membaca doa saat mata pelajaran dimulai . Nilai kemanusiaan
megaskan kepada peserta didik bahwa hakikatnya siswa memilki martabat,
derajat dan hak kewajiban yang sama contohnya peserta didik bebas
mengemukakan pendapat. Nilai persatuan yaitu seorang guru mengajarkan
pesrta didik untuk saling berpartisipasi dan bekerja sama contohnya
membersihkan kelas secara bergotong royong . Nilai kerakyatan yaitu
saling bermusyawarah dalam kegiatan kerja kelompok. dan nilai keadilan
34
guru mengajarkan bahwasanya rakyat Indonesia memiliki hak dan
kewajiban yang sama atau kedudukan yang sama contohnya dia dalam
kelas bebas dalam memilh ketua kelas.”
Berdasarkan hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa
pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila ini sangat
berperan bagi kehidupan peserta didik dalam menjalankan hal-hal positif
yang bisa diterapkan di lingkungan maupun diluar lingkungan sekolah.
Adapun hasil wawancara peserta didik kelas VII C mengenai setiap
pembelajaran PPKn, apah guru anda memberikan arahan mengenai
membentuk perilaku yang baik.
“ Iya, biasanya guru memberikan arahan apabila ada teman saya yang
nakal dinasehati oleh guru, disuruh menjaga kebersihan kelas, jangan ribut
pada saat jam pelajaran. Biasanya juga guru apabila melihat siswa laki-laki
yang rambutnya gonrong biasanya siswa dibawa kekantor untuk di guting
rambutnya.”
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah Ibu (YH) mengenai
perkembangan perilaku siswa dari tahun ke tahun
“ Alhamdulilah, apabila memberikan nasihat pada peserta didik, maka
apa yang ada paad visi misi sekolah akan berhasil”
2) Guru sebagai membimbing
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah ibu (YH) mengenai
bagaimana solusi membimbing peserta didk dalam membentuk perilaku
siswa
“ Solusinya kita adakan kegiatan ekstrakulikuler atau latihan di lingkungan
sekolah. Contohnya pramuka, Paskibra ,PMR. Supaya dapat membetuk
perilaku peserta didik berlandaskan nilai-nilai pancasila”
3) Guru sebagai memberi arahan
Berdasarkan hasil wawacara siswa kelas VII C
35
“ Guru memberikan arahan yang baik pada siswa,contohnya saja ada
teman saya yang malas belajar, keluar kelas pada saat jam pelajaran
diberikan arahan jangan malas belajar.”
Berdasrkan hasil wawancara Guru PPKn (SI)
“ Selalu memberikan arahan kepada peserta didik supaya dia melakukan
hal-hal yang positf .”
Berdasarkan hasil wawancara mengenai peran guru dalam memberikan
arahan, yaitu memberikan arahan mengenai hal-hal positif supaya siswa
dapat menerapkan di dirinya supaya tidak melakukan hal-hal yang negatif.
b. Upaya Guru PPKn terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-
Nilai Pancasila pada Peserta Didik di SMP PGRI Sungguminasa
Upaya dalam pembentukan perilaku peserta didik di SMP PGRI
Sungguminasa adalah dengan memperanaktifkan guru PPKn dan
memanfaaatkan saat jam pelajaran PPKn untuk bisa memberikan contoh
kepada peserta didik apabila peserta didik melakukan hal-hal yang
melanggar yang negative. Hal ini yang disampaikan oleh Guru PPKn
Berdasarkan hasil wawancara Guru PPKn (SI):
“ Yang diupayakan adalah dengan memberikan contoh yang baik yang
harus diikuti oleh peserta didik. Selain memberikan contoh, guru juga
tidak berhenti untuk memberi pengarahan tentang berperilaku yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara tersebut dengan upaya guru dalam
pembentukan perilaku dapat disimpulkan bahwa guru harus mengarahkan,
memberikan contoh yang baik pada peserta didik, dikarenaka guru sebagai
orang tua kedua di sekolah. Jadi guru harus memberikan contoh yang baik
pada peserta didik, dan sebagaian siswa mengikti apa yang dicontohkan
gurunya dan diterapkan pada dirinya.
36
Adapun hambatan dalam pembentukan perilaku, hasil wawancara ibu
(SI) selaku Guru PPKn menjelaskan bahwa
“Tidak semua peserta didik bisa menerima arahan dari guru tentang
perilaku yang baik. Tidak semua guru bisa memberikan arahan perilaku
kepada peserta didik secara terus menerus, dikarenakan guru juga
mempunyai tugas pokok yaitu mengajar di kelas.”
Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui, adapun
hambatan dalam pembentukan perilaku peserta didik kurangnya kesadaran
siswa dalam mendengarkan guru yang sedang memberikan arahan.
Srtategi dan metode yang dilakukan oleh guru, , hasil wawancara ibu
(SI) selaku Guru PPKn menjelaskan bahwa:
“Selalu memberikan arahan tentang perilaku yang baik, memberikan
pemahaman tentang pentingnya perilaku yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, dan bekerja sama dengan sesama guru agar peserta didik
bisa memberikan perilaku yang baik.”
Jadi berdasarkan hasil wawancara diatas dapat diketahui strategi dan
metode guru dalam pembentukan perilaku dimana guru harus memberikan
arahan-arahan yang positif supaya peserta didik dapat mengaplikasikan
pada dirinya sendiri.
37
Pembahasan B.
1. Peran Guru PPKn Terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-
Nilai Pancasila Pada Peserta Didik Di SMP PGRI Sungguminasa.
Guru adalah tenaga pendidik profesional di bidangnya yang memiliki
tugas utama dalam mendidik, mengajar, membimbing, memberi arahan,
memberi pelatihan, memberi penilaian, dan mengadakan evaluasi kepada
peserta didik yang menempuh pendidikannya sejak usia dini melalui jalur
formal pemerintahan berupa Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah.
(Undang Undang No 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen Bab 1,
Pasal 1, Ayat 1 )
Tugas guru memang tidak sebatas hanya memberikan materi
pembelajaran saja terhadap peserta didik, akan tetapi lebih dari itu. Guru
harus mampu membimbing dan mendidik peserta didik agar mampu
menerapkan perilaku yang baik terhadap peserta didik oleh guru dan
diperkuat dengan memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebahgai
agen dimana guru harus mampu mengajar, mendidik, membimbing, dan
memberikan arahan bagi peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian peran
guru PPKn di SMP PGRI Sungguminasa sangat penting dalam
pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta
didik. Berdasarkan peran guru sebagai agen pembelajaran maka peran guru
PPKn terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila
pada peserta didik adalah Peran Guru sebagai mengajar, mendidik,
membimbing, dan memberikan arahan.
38
a. Peran Guru Sebagai Mengajar dan mendidik
Peran guru adalah ganda, disamping ia sebagai pengajar guru juga
berperan sebagai pendidik. Dengan demikian dalam waktu yang
bersamaan ia harus mengemban 2 tugas utama yaitu mengajar dan
mendidik, guru mengajar berarti mendidik dan mendidik berarti pula
mengajar.
Peranan ini akan dapat dilaksanakan bila guru memenuhi syarat-syarat
kepribadian dan penguasaan ilmu. Guru akan mampu mendidik dan
mengajar apabila dia mempunyai kestabilan emosi, memiliki rasa
tanggung jawab yang besar untuk memajukan anak didik, bersikap
realistis, bersikap jujur, serta bersikap terbuka dan peka terhadap
perkembangan, terutama terhadap inovasi pendidikan. Sehubungan dengan
perannya sebagai pendidik dan pengajar, guru harus menguasai ilmu,
antara lain mempunyai pengetahuan yang luas, menguasai bahan pelajaran
serta ilmu-ilmu yang bertalian dengan mata pelajaran yang diajarkannya,
menguasai teori dan praktek mendidik, teori kurikulum.
Apadapun menurut hasil wawancara mengenai peran guru
Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam
mengajar dan mendidik pada peserta didik sangatlah penting, karena
dimana seorang guru memberikan pelajaran dan disitupun guru juga
mendidik peserta didik untuk membentuk perilaku peserta didik menjadi
lebih baik lagi. Dan guru dalam pembentukan perilaku peserta didik
menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari-hari atau dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Dengan demikian, peserta didik diharapkan
39
berkepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga
terciptanya generasi bangsa yang cerdas dan bermoral .
Jadi, fungsi guru sebagai pendidik dan pengajar merupakan hakikat dari
guru itu sendiri, sehingga seorang guru harus mempunyai kemampuan
dalam mendidik sesuai dengan standar kompetensi.
b. Peran guru sebagai pembimbing
Peran guru sebagai pembimbing harus lebih dipentingkan, karena
kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing peserta didik
menjadi manusia dewasa susila yang cakap, terampil, berbudi pekerti luhur
dan berakhlakmulia. Tanpa bimbingan, peserta didik akan mengalami
kesulitan dalam menghadapi perkembangan dirinya. Kekurang mampuan
peserta didik menyebabkan lebih banyak tergantung pada bantuan guru.
Tetapi semakin dewasa, pererta didik semakin berkurang
ketergantungannya kepada guru. Bagaimanapun juga bimbingan dari guru
sangat diperlukan pada saat peserta didik belum mampu mandiri.
c. Peran guru memberikan arahan
Peran guru memberikan arahan adalah suatu kegiatan yang
dilakukan guru kepada peserta didik agar dapat mengikuti apa yang harusn
dilakukan agar tujuan tercapai. Mengarahkan bukan berarti memaksa,
kebebasan peserta didik tetap dihormati dengan tujuan agar kreativitas dan
inisiatif peserta didik secara mandiri.
40
2. Upaya Guru PPKn Terhadap Pembentukan Perilaku Berlandaskan Nilai-
Nilai Pancasila Pada Peserta Didik Di SMP PGRI Sungguminasa.
Berdasarkan hasil penelitian Fadil Yudia Fauzi (2013). Dalam upaya
pembentukan karakter peserta didik memang semestinya dilakukan oleh
orang tua. Namun, ketika peserta didik ada di sekolah , maka yang menjadi
orang tua anak adalah guru. Sehubungan dengan perannya sebagai
pembentuk karakter peserta didik, maka guru dituntut untuk sungguh-
sungguh menjalankan peran tersebut, karena salah membentuk karakter
peserta didik akan berakibatkan fatal bagi kehidupan peserta didik. Oleh
karena itu guru memiliki peran penting dan strategis bagi setiap
pembaharuan pendidikan, hal ini menuntut guru untuk memilki cara
bertindak untuk menanamkan nilai-nilai pancasila.
Seorang guru harus menjadi seorang membimbing bagi peserta didik,
menjadi panutan dan teladan untuk dicontoh oleh peserta didik, guru pula
harus menjadi pembimbing untuk membimbing peserta didiknya. Namun
upaya dalam pembentukan karakter peserta didik hal yang tidak mudah
dijalankan oleh seorang guru. Guru akan kesulitan dalam membentuk
karakter merupakan tanggung jawab bersama guru-guru di sekolah.
Peran guru dalam karakter di sekolah sebagai contoh atau teladan
bagi anak khusunya dan masyarakat pada umumnya. Oleh Karena itu
seorang guru harus memberi contoh yang baik, segala tingkah lakunya
tidak bertentangan dengan norma dan nilaiyang berlaku dimasyarakat.
Segala bentuk penyimpangan tidak akan terjadi jika guru ,orang tua, dan
41
masyarakat mampu memberikan teladan yang baik bagi anak, potensi
untuk berbuat yang melanggar norm, aturan itu akan semakin kecil.
Jadi seorang guru harus bisa menjadi orang tua kedua bagi peserta
didik merasa nyaman dan terbuka kepada guru disekolah. Sehingga
nantinya guru dapat menanamkan nilai-nilai karakter kepada peserta didik,
dan bisa mengarahkan mereka kearah yang lebih baik dalam menacari jati
diri mereka yang berakhlak muia.
Dan sebagai guru PKn penanaman karakter tidak lepas dari nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila. Disini pendidikan pancasila dapat
dijadikan sebagai sarana dalam pembentukan karakter peserta didik,
karena pancasila mengandung nilai-nilai kehidupan yang bisa dijadikan
pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peserta
didik hakikatnya adalah warga Negara Indonesia.
Jadi tentunya guru pkn dalam membentuk karakter peserta didik
memiliki peranan yang sangat penting karena pkn merupakan pelajaran
yang bertujuan untuk membentuk warganegara yang baik dalam kehidupan
sehari-hari atau dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
demikian diharapkan kepada peserta didik memilki kepribadian yang
sesuai dengan nilai-nilai pancasila sehingga terciptalah generasi bangsa
yang cerdas dan bermoral.
Pembentukan perilaku di dalam diri Peserta didik diakui sebagai suatu
hal yang sangat fundamental dan penting guna terbentuknya perilaku yang
baik bagi peserta didik. Guru sebagai pendidik siswa merupakan orangtua
kedua bagi peserta didik yang memiliki kewajiban untuk mendidik siswa
42
agar tebentuknya perilaku peserta didik menjadi lebih baik. Hal ini
disadari sebagai salah satu faktor berhasil atau tidaknya mereka di sekolah
melalui cara mereka menanggapi batasan atau aturan, serta bagaimana
mereka menerima dan menerapkan apa yang sudah dipelajari dan
diarahkan oleh gurunya.
Peran guru sebagai pengajar dan pendidik merupakan estafet
pertama dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu
mengembangkan, membentuk watak, serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Dengan demikian, tergambar dengan jelas bahwa betapa
pentingnya Peran seorang guru dalam mengajar dan mendidik di dalam
diri peserta didik, bukan hanya pelajar namun dalam perannya sebagai
pendidik baik bagi diri peserta didik maupun orang lain dan mampu
menerapkan apa yang sudah dipelajari disekolah di dalam lingkungan
masyarakat.
Hal tersebut sangat di sadari oleh guru mata pelajaran PPKn di
SMP PGRI Sungguminasa dengan membentuk beberapa upaya dalam
rangka pembentukan perilaku peserta didik berlandaskan nilai-nilai
pancasila. Upaya yang dilakukan dalam pembentukan perilaku peserta
didik dilakukan baik di dalam proses belajar mengajar maupun melalui
43
penciptaan suasana sekolah. Didalam proses pembelajaran di kelas, upaya
yang dilakukan guru dalam mata pelajaran PPKn dalam membentuk
perilaku peserta didik di SMP PGRI sungguminas antara lain (1) Bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) saling menghargai, (3) tolong
menolong, (4) Toleransi . Sedangkan upaya dalam pembentukan perilaku
yaitu (1) memberikan contoh yang baik , (2) memberi pengarahan tentang
perilaku yang baik, dan (3) pemberian motivasi.
44
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
1. Peran guru PPKn Terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik di SMP PGRI Sungguminasa
a. Nilai Ketuhanan, siswa Membaca doa sebelum pembelajaran
dimulai, memberikan salam.
b. Nilai Kemanusiaan, Tidak memili-milih teman,tolong menolong.
c. Nilai Persatuan, Bergotong royong dalam piket kebersihan, dan
melaksakan upacara bendera.
d. Nilai Kerakyatan, bermusyawarah atau berembug dalam kelompok
e. Nilai Keadilan, Menolong Sesama Teman, Tidak Membeda-bedakn
Suku,ras, Dan Agama.
2. Adapun upaya yang dilakukan oleh guru PPKn dengan memberikan
contoh yang baik yang harus diikuti oleh peserta didik
a. Memberikan contoh yang baik
b. Memberi pengarahan tentang perilaku yang baik
c. Pemberian motivasi.
Saran B.
Dari hasil penelitian yang penulis lakukan SMP PGRI Sungguminasa
“Peran Guru PPKn terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai
44
45
pancasila” sehingga ada beberapa hal yang penulis diajukan sebagai saran sebagai
berikut :
1. Diperuntukkan kepada guru agar bekerja dan terus bekerja untuk meningkatkan
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dalam membentuk perilaku pesrta
didik untuk membina pribadi siswa agar menyadari bahwa perilaku itu sangat
penting baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Sehingga
terus berupaya untuk membentuk perilaku pada pribadi mereka dan merapkan di
dirinya dan di lingkungan sekitarnya.
2. Siswa, perlu menerapkan kembali nilai-nilai pancasila di lingkungan sekolah
maupun lingkungan masyarakat.
46
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun.2003.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT.Rosda
Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.
Dahar, Ratna Willis. 2005 “Teori-Teori Belajar”.Jakarta
Daroeso, Bambang 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral, Perilaku, dan
Kepribadian Pancasila. Semarang. Aneka Ilmu
Djohar.2006. Guru, Pendidikan & Pembinaannya (Penerapandalam Pendidikan
UU Guru). Yogyakarta.grafika Indah
Fadil yudia fauzi, dkk. Volume 1. Nomor 2, tahun 2013. Jurnal PPKN UJN
ONLINE. Peran guru PPKn dalamupaya pembentukan karakter peserta
didik.
Hambali.2015. Profesi Kependidikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Hamid Darmadi. Jurnal Edukasi, Vol. 13, No. 2, Desember 2015. tugas, Peran,
Kompetensi, Dan Tanggung Jawab Menjadi Guru Profesional
Iin putriawati, 2018.Implementasi nilai-nilai pancasila dalam perilaku siswa di
SMK Islam Terpadu Gunung Sari Makassar. Universitas Muhammadiyah
Makassar
Ismail. Jurnal Mudarrisuna Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2015 Peningkatan
Kompetensi Pedagogik Guru PAI dalam Pembelajaran
Kaelan (2002) Filsafat Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia.
Paradigma.Yogyakarta.
Kusnandar.2010. Guru Profesional (Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Maulana Arafat Lubis, Pembelajaran PPKn Teori Pengajaran Abad 21 DI
SD/MI, (Yogyakarta)
Moleong, J (2004) Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru (EdisiRevisi). Jakarta.
Rajawali Pers
Poerwadarminta. W.J.S 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai
Pustaka
Rukiyati, dkk. Pendidikan Pancasila. (Yogyakarta:UNY Press, 2013), hlm. 63
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
47
Sofyan S. Willis.2004. Konseling Individual: Teori Dan Praktek.Bandung:Alfabet
Sudjana, N. (1996) Metode Penelitian. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiono (2010). Metode Penelitian Pendidikan Kualitatif dan D & D. Alfabeth :
Bandung.
Taslina.2018. Peran guru PPkn terhadap pembentukan karakter siswa SMP Negeri
3 Lamuru Kab.Bone. Universitas Muhammadiyah Makassar
Rosda Karya Mursidin 2011. Moral Sumber Pendidikan. Bogor. Ghalia Indonesia
Satori, Djama’an & Aan Komariah. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung.
Alfabeta
Suryobroto,B.1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa
Cipta
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen
https://www.academia.edu/35141965/NILAI_NILAI_PANCASILA_DALAM_U
UD_1945, diakses 17/11/2019 18.50
1
L
A
M
P
I
R
A
N
PENELITIAN
2
INSTRUMEN PENELITIAN WAWANCARA
Lembar Instrumen Wawancara Kepala Sekolah
No Pertanyaan wawancara
1 Bagaimana menurut ibu mengenai pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada Peserta didik?
2 Bagaimana peran guru dalam membentuk perilaku siswa?
3 Apakah anda menerapkan nilai-nilai pancasila pada diri anda?
4 Setiap pembelajaran ppkn, apakah guru anda memberikan arahan tentang
perilaku yang baik?
5 Perilaku seperti apa yang sering di arahkan di dalam kelas maupun diluar
kelas?
3
Lembar Instrumen Guru PPKn
No ` Pertanyaan Wawancara
1 Apakah yang anda ketahui tentang pembentukan perilaku?
2 Pembentukan perilaku seperti apa yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila ?
3 Bagaimana peran guru terhadap pembentukan perilaku pada peserta didik?
4 Bagaimana peran guru terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik?
5 Bagaiamana upaya guru terhadap pembentukan perilaku berlandaskan nilai-
nilai pancasila pada peserta didik?
6 Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi dalam pembentukan perilaku
berlandaskan nilai-nilai pancasila pada peserta didik?
7 Strategi dan metode apa yang digunakan dalam pembentukan perilaku?
8 Menurut ibu, pembentukan perilaku berlandaskan nilai-nilai pancasila pada
peserta didik?
4
Lembar Instrumen Wawancara Siswa
No Pertanyaan Wawancara
1 Apa yang anda ketahui mengenai nilai-nilai pancasila?
2 Berikan 1 contoh nilai-nilai pancasila yang anda ketahui?
3 Apakah anda menerapkan nilai-nilai pancasila pada diri anda?
4 Setiap pembelajaran ppkn , apakah guru anda memberikan arahan dalam
berperilaku yang baik?
5 Perilaku seperti apa yang sering dilakukan didalam kelas maupun diluar
kelas?
5
Instrument Penelitian Observasi
Lembar Observasi Siswa
Lembar Observasi Guru
No.
Aspek yang diamati
Penilaian
Ya Tidak
1 Guru memberikan sanksi
kepada siswa yang
melanggar
2 Guru memberikan arahan
pada peserta didik
3 Guru memberikan
kebebasan kepada seluruh
anggota kelompok dalam
menyelesaikan masalah
4
5
Nilai-Nilai Pancasila Indikator
Hasil Observasi
Ya Tidak
Nilai Ketuhanan
Membaca doa sebelum
pembelajaran dimulai,
memberikan salam.
Nilai Kemanusiaan Tidak memili-milih
teman,tolong menolong
Nilai persatuan
Bergotong royong dalam piket
kebersihan, dan melaksakan
upacara bendera.
Nilai kerakyatan Bermusyawarah dalam kerja
kelompok
Nilai keadilan
Menolong sesama teman, tidak
membeda-bedakn suku,ras, dan
agama
Nilai-Nilai Pancasila Indikator
Hasil Observasi
Ya Tidak
Nilai Ketuhanan
Membaca doa sebelum
pembelajaran dimulai,
memberikan salam.
Nilai Kemanusiaan Tidak memili-milih
teman,tolong menolong
Nilai persatuan
Bergotong royong dalam piket
kebersihan, dan melaksakan
upacara bendera.
Nilai kerakyatan Bermusyawarah dalam kerja
kelompok
Nilai keadilan
Menolong sesama teman, tidak
membeda-bedakn suku,ras, dan
agama
6
LEMBAR DOKUMENTASI
Upacara Bendera Hari Senin di SMP PGRI Sungguminasa
Jumat ibadah
7
Proses belajar mengajar
Adapun Jadwal Guru Dalam Membimbing Peserta Didik Seperti Sholat
Dhuha, Jumat Ibadah, Dan Upacara Bendera
Jadwal Guru dalam melaksanakan Sholat dhuha bersama peserta didik
8
Jadwal guru dalam pelaksanaan jumat ibadah
Jadwal Pembina pelaksanaan upacara setiap hari senin
9
10
RIWAYAT HIDUP
Nureni. lahir pada tanggal 05 Januari 1997 di
Sungguminasa Kecamatan Somba Opu Kabupaten
Gowa. Anak Pertama dari Tiga bersaudara dari
pasangan Ayahanda Salle Dg. Mile dan Ibunda Sayati.
Penulis mulai memasuki dunia pendidikan tingkat
sekolah dasar pada tahun 2003 di SD Inpres Bonto-
Bontoa, tamat pada tahun 2009 kemudian penulis melanjutkan tingkat menengah
di SMP PGRI Sungguminas pada tahun 2009-2012 kemudian pada tahun 2012
penulis melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Somba Opu selama 3 tahun dan
berhasil menamatkan studinya di sekolah tersebut pada tahun 2015.
Pada tahun 2015 melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi melalui
jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan di terima di Jurusan
Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar Program Studi Strata 1.
1