67
i PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENCUCI TANGAN DENGAN BENAR DAN MEMAKAI SABUN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK AISYIYAH BLIMBING KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI “Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan” Oleh : INDRO SETIAWAN NIM. S10018 PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

i

PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK MENCUCI TANGAN

DENGAN BENAR DAN MEMAKAI SABUN PADA ANAK USIA

PRA SEKOLAH DI TK AISYIYAH BLIMBING

KABUPATEN SUKOHARJO

SKRIPSI

“Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Guna Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan”

Oleh :

INDRO SETIAWAN

NIM. S10018

PROGAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2014

Page 2: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ii

Page 3: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

iii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Indro Setiawan

NIM : S10018

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1) Karya tulis saya, skripsi ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik (Sarjana), baik di STIKes Kusuma Husada

Surakarta maupun perguruan tinggi lain.

2) Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,

tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan dari

Tim Penguji.

3) Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang

dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4) Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila di kumudian hari terdapat

pentimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia

menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di

perguruan tinggi.

Surakarta, 10 Juli 2014

Yang membuat pernyataan,

Indro Setiawan

S10018

Page 4: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

iv

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya

serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peran

Orangtua Dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan Dengan Benar Dan Memakai

Sabun Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Suko-

harjo”. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bimbingan serta

dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan

dukungan maka kurang sempurna penyelesaian skripsi ini. Untuk itu penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, MSi. selaku ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta

2. Ibu Wahyu Rima Agustin, S.Kep.,Ns.,M.Kep, selaku pembimbing utama dan

kepala program studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

yang telah memberikan banyak masukan dan bimbingan serta arahan dalam

penyusunan skripsi ini.

3. Ibu Ariyani, S.Kep.,Ns.,M.Kes, selaku pembimbing pendamping yang telah

memberikan banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Kepala Sekolah TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo yang telah

memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

5. Seluruh staf pengajar dan akademik Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma

Husada Surakarta yang telah membantu penulis.

Page 5: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

v

6. Bapak dan ibu yang tak henti – hentinya mendoakan penulis dan selalu

memberikan motivasi serta dukungan terbesar kepada penulis.

7. Kakak tercinta atas doa dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.

8. Sahabat PAIDI ( Pitriono, Azis, Dayat dan Irawan) serta Teman – teman

seperjuangan dan seangkatan yang tak pernah berhenti memberikan

semangat, motivasi dan dukungan kepada penulis.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu – persatu dalam penyusunan

skripsi ini.

10. Para responden saya ucapkan terimakasih banyak atas partisipasi dan

ketersedian waktu dalam penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan,

untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari berbagai pihak.

Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Surakarta, 10 Juli 2014

Penulis

Page 6: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ............................................................................ iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

DAFTAR ISI ................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... x

DAFTAR SKEMA ...................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

ABSTRAK ................................................................................................... xiii

ABSTRACT ................................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................. 4

1.3. Tujuan ............................................................................... 5

1.4. Manfaat Penelitian ............................................................ 5

1.5. Keaslian Penelitian ........................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peran Orangtua ................................................................. 9

2.1.1. Pengertian ............................................................ 9

2.1.1.1. Macam-macam Peran ............................ 10

Page 7: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

vii

2.1.1.2. Faktor yang Mempengaruhi Peran .......... 14

2.1.2. Motivasi .............................................................. 16

2.1.3. Cuci Tangan ........................................................ 17

2.1.3.1. Pentingnya Mencuci Tangan Memakai

sabun ........................................................ 18

2.1.3.2. Bahaya Jika tidak Mencuci Tangan ........ 19

2.1.3.3. Cara Mencuci Tangan ............................ 19

2.1.4. Sabun ................................................................. 21

2.1.5. Anak Usia Pra Sekolah ....................................... 21

2.1.5.1.Ciri-ciri Anak Pra Sekolah ....................... 23

2.1.5.2.Tugas Perkembangan Anak ..................... 25

2.1.5.3.Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan 26

2.2. Kerangka Teori ................................................................. 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ....................................... 31

3.2. Populasi dan Sampel ........................................................ 31

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 32

3.4. Variabel Penelitian ............................................................ 32

3.5. Alat Penelitian dan Pengumpulan Data ............................ 33

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................. 35

3.7. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ............................... 36

3.8. Etika Penelitian ................................................................. 37

Page 8: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................... 39

4.2. Karakteristik Responden .................................................... 40

4.3. Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci

Tangan dengan Benar dan Memakai Sabun 42

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden .................................................... 43

5.2. Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan

dengan Benar dan Memakai Sabun ................................... 43

5.3. Keterbatasan Penelitian .................................................... 47

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan ........................................................................ 49

6.2. Saran .................................................................................. 50

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

ix

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul Tabel Halaman

1.1 Keaslian Penelitian 6

3.1 Definisi Operasional 33

4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu 40

4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu 40

4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu 41

4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin

Anak

41

4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak 42

4.6 Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci

Tangan dengan Benar dan Memakai Sabun

42

Page 10: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

1 Cuci tangan memakai sabun 19

2 6 Langkah Cuci Tangan 20

Page 11: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

xi

DAFTAR SKEMA

Nomor Skema Judul Skema Halaman

1 Kerangka Teori 30

Page 12: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jadwal Penelitian

Lampiran 2 : F-1 Usulan Topik Penelitian

Lampiran 3 : F-2 Pengajuan Persetujuan Judul

Lampiran 4 : F-4 Pengajuan Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 5 : F-3 Penggantian Judul Skripsi

Lampiran 6 : Surat Izin Studi Pendahuluan

Lampiran 7 : F-6 Lembar AUDIENCE Ujian Sidang Proposal Skripsi

Lampiran 8 : F-5 Lembar OPONENT Ujian Sidang Proposal Skripsi

Lampiran 9 : F-7 Pengajuan Ijin Penelitian

Lampiran 10 : Surat Ijin Penelitian

Lampiran 11 : Surat Rekomendasi BAPPEDA Sukoharjo

Lampiran 12 : Lembar Kuesioner

Lampiran 13 : Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 14 : Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 15 : Hasil Kuesioner

Lampiran 16 : Hasil SPSS

Lampiran 17 : Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 1

Lampiran 18 : Lembar Konsultasi Proposal Pembimbing 2

Lampiran 19 : Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 1

Lampiran 20 : Lembar Konsultasi Skripsi Pembimbing 2

Lampiran 21 : Dokumentasi Penelitian

Page 13: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

xiii

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

2014

Indro Setiawan

Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan dengan Benar dan Me-

makai Sabun Pada Anak Usia Pra Sekolah Di TK Aisyiyah

Blimbing Kabupaten Sukoharjo

Abstrak

Peran Orangtua dalam menjaga kesehatan anak usia pra sekolah biasanya

berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah satunya adalah

kebiasaan mencuci tangan dengan memakai sabun. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci tangan dengan benar

dan memakai sabun pada anak usia pra sekolah.

Penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode

observasional terhadap kebiasaan mencuci tangan memakai sabun pada anak usia

pra sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo. Analisis data

menggunakan univariat yaitu distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa sebagian besar responden memiliki peran motivasi sedang pada anak, yaitu

16 responden (80 %).

Peran orangtua dalam memotivasi anak merupakan kewajibannya dalam

membimbing dan menjaga kesehatan anak, khususnya dalam kegiatan mencuci

tangan menggunakan sabun. Orangtua dapat mempertahankan peran tersebut,

sehingga kesehatan anak terjaga dengan baik.

Kata kunci : Peran Orangtua, Cuci Tangan, Pra Sekolah

Daftar Pustaka : 38 (1999-2013)

Page 14: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

xiv

BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE

KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA 2014

Indro Setiawan

ROLE OF PARENTS IN MOTIVATING CHILDREN TO WASH HANDS

RIGHTLY WITH SOAP AT AISYIYAH KINDERGARTEN OF

BLIMBING, SUKOHARJO REGENCY

Abstract

The role of parents in maintaining the health of pre-school children is

usually related to the conducts of individual and environmental hygiene. One of

them is the habit of hand washing with soap. The objective of this research is to

investigate the role of parents in motivating their children to wash their hands

with soap correctly at their pre-school ages.

This research used the descriptive analytical method with observation

toward the habit of hand washing with soap of the pre-school children at Aisyiyah

Kindergarten of Blimbing, Sukoharjo regency. The data of the research were

analyzed by using the univariate analysis, namely: frequency distribution. The

result of the research shows that 16 respondents (80%) have a moderate role in

motivating children to conduct hand washing with soap.

The role of parents in motivating their children is their responsibility to

guide their children to wash hands particularly with soap and to maintain their

health. The parents shall keep their role in motivating their children to wash hands

with soap so that their health is maintained.

Keywords: Role of parents, hand washing, and pre-school

References: 38 (1999-2013)

Page 15: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Peran aktif orangtua sangat diperlukan disaat mereka berada

dibawah usia lima tahun. Peran aktif orang tua tersebut yang dimaksud

adalah usaha langsung terhadap anak seperti membimbing, memberikan

pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak serta

peran lain yang lebih penting adalah dalam menciptakan lingkungan

rumah sebagai lingkungan sosial yang dialami oleh anak, melalui

pengamatannya terhadap tingkah laku secara berulang ulang, anak ingin

menirunya dan kemudian menjadi ciri kebiasaan atau kepribadiannya,

ucapan dan tingkah laku atau perilaku orangtua yang konsisten, anak

memperoleh perasaan aman, mengetahui apa yang diharapkan dari

hubungan anak, serta membangun pengertian yang jelas tentang apa yang

benar dan salah (Suherman 2000).

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia pra sekolah

biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, salah

satunya adalah kebiasaan mencuci dengan pakai sabun. Survey Health

Service Program Tahun 2006 tentang persepsi dan perilaku terhadap

kebiasaan mencuci tangan menemukan bahwa sabun telah sampai ke

hampir setiap rumah di Indonesia, namun sekitar 3% yang menggunakan

sabun untuk cuci tangan, dan di desa angkanya bisa lebih rendah lagi.

Page 16: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

2

Menurut penelitian World Health Organization (WHO) mencuci tangan

pakai sabun dapat menurunkan resiko diare hingga 50% (Tazrian 2011).

Cuci tangan pakai sabun yang dipraktikkan secara tepat dan benar

merupakan cara termudah dan efektif untuk mencegah berjangkitnya

penyakit seperti diare, kolera, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA),

cacingan, flu, hepatitis A, dan bahkan flu burung. Mencuci tangan dengan

air dan sabun dapat lebih efektif menghilangkan kotoran dan debu secara

mekanis dari permukaan kulit dan secara bermakna mengurangi jumlah

mikroorganisme penyebab penyakit seperti virus, bakteri dan parasit

lainnya pada kedua tangan. Mencuci tangan dengan menggunakan air dan

sabun dapat lebih efektif membersihkan kotoran dan telur cacing yang

menempel pada permukaan kulit, kuku dan jari-jari pada kedua tangan

(Desiyanto dan Djannah 2012).

Anak pra sekolah adalah anak yang berusia 3-5 tahun dan mengikuti

program pra sekolah (Patmonodewo 2003). Pada masa ini anak

menggunakan fungsi biologisnya untuk menemukan berbagai hal dalam

dunianya. Anak suka bermain dengan posisi sangat berdekatan satu sama

lain, menggunakan tangan untuk meletakkan suatu benda di mulutnya,

makan dan membuang ingus. Kondisi tersebut dapat berdampak pada

tingginya kejadian infeksi pada anak usia prasekolah karena mudahnya

penyebaran beberapa penyakit infeksi melalui tangan. Tingginya angka

penyebaran infeksi yang terjadi di lingkungan sekolah menimbulkan

kecemasan para orang tua, mengganggu konsentrasi belajar anak dan

Page 17: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

3

berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap hasil belajar anak

(Cutler 2010).

Salah satu perilaku hidup sehat yang dilakukan anak usia pra sekolah

diantaranya adalah mencuci tangan dengan sabun. Perilaku cuci tangan ini

pada umumnya sudah diperkenalkan kepada anak-anak sejak kecil, tidak

hanya oleh orang tua di rumah, bahkan menjadi salah satu kegiatan rutin

yang diajarkan para guru di Taman Kanak-Kanak sampai dengan Sekolah

Dasar. Pada anak usia 4-5 tahun sangat rentang terkena penyakit, mereka

belum mendapat kesehatan dengan baik dan pada usia tersebut anak masih

berperilaku ceroboh sehingga membahayakan kesehatannya.

Kenyataannya perilaku sehat ini belum menjadi budaya masyarakat kita

dan biasanya hanya dilakukan sekedarnya. Tangan merupakan pembawa

utama kuman penyakit. Sehingga sangat penting perilaku cuci tangan

pakai sabun merupakan perilaku yang sangat efektif untuk mencegah

penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare, ISPA dan Flu

Burung.

Mempertahankan kesehatan anak merupakan tanggung jawab orang

tua, namun demikian sekolah-sekolah umum dan departemen kesehatan

telah kontribusi dalam upaya peningkatan kesehatan anak dengan

menyediakan lingkungan sekolah yang sehat, pelayanan kesehatan, dan

pendidikan kesehatan yang sangat menekankan pada praktik-praktik

kesehatan (Wong 2008). Anak-anak sekolah di dalam kehidupan bangsa

tidak dapat diabaikan, karena mereka inilah sebagai generasi penerus

Page 18: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

4

bangsa. Sekolah adalah sebagai perpanjangan tangan keluarga dalam

meletakkan dasar perilaku untuk kehidupan anak selanjutnya, termasuk

perilaku kesehatan (Notoatmodjo 2010).

Berdasarkan hasil studi yang dilakukan di TK Aisyiyah Blimbing

Kabupaten Sukoharjo secara observasi saat pengambilan data awal yang

dilakukan peneliti tanggal 23 Desember 2013 pada anak usia pra sekolah

4-5 tahun, didapatkan data bahwa kebiasaan cuci tangan pada anak sudah

diterapkan. Namun kebiasaan cuci tangan ini hanya dilakukan sebelum

makan oleh anak-anak, sedangkan sesudah makan dan setelah main di luar,

anak-anak belum mempunyai kesadaran yang tinggi untuk melakukan cuci

tangan.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti ten-

tang Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan dengan

Benar dan Memakai Sabun Pada Anak Usia Pra Sekolah di TK Aisyiyah

Blimbing Kabupaten Sukoharjo.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan permasalahan

sebagai berikut : Bagaimana Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak

Mencuci Tangan dengan Benar dan Memakai Sabun Pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo?

Page 19: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

5

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci

tangan dengan benar dan memakai sabun pada anak usia pra sekolah.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengidentifikasi peran orangtua dalam memotivasi anak

mencuci tangan dengan benar

2. Untuk mengidentifikasi perilaku anak dalam mencuci tangan memakai

sabun.

3. Untuk mengevaluasi peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci

tangan dengan benar dan memakai sabun.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Masyarakat

Masyarakat dapat mengetahui pentingnya mencuci tangan dengan

benar dan memakai sabun pada anak usia pra sekolah.

1.4.2. Instansi Pendidikan

Sebagai bahan refrensi tambahan dalam melakukan penelitian

selanjutnya.

Page 20: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

6

1.4.3. Peneliti Lain

Peneliti lain dapat mengetahui hasil dari penelitian yang dilakukan

serta dapat menambah pengetahuan peneliti tersebut dan dapat menjadikan

pedoman dalam melakukan penelitian yang sama di daerah lain.

1.4.4. Peneliti

Menjadi pengalaman berharga bagi penulis dan menambah

pengetahuan peneliti tentang peran orangtua dalam memotivasi anak

mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun pada anak usia pra

sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo.

1.4.5. Perawat

Perawat dapat mengetahui pentingnya peran orangtua terhadap

perilaku anak dalam mencuci tangan memakai sabun.

1.5. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode yang

digunakan

Hasil Penelitian

Dyna Apriany Perbedaan

Perilaku Mencuci

Tangan Sebelum

dan Sesudah

Diberikan

Pendidikan

Kesehatan Pada

Anak Usia 4-5

Tahun

Metode

Kuantitatif

Didapatkan hasil

bahwa

terdapat perbedaan

signifkan antara

perilaku sebelum

dan sesudah diberi-

kan

pendidikan

kesehatan

Page 21: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

7

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode yang

digunakan

Hasil Penelitian

Fajar Ardi

Desiyanto

Efektivitas

Mencuci Tangan

Menggunakan

Cairan Pembersih

Tangan

Antiseptik (Hand

Sanitizer)

Terhadap Jumlah

Angka Kuman

True

experiment

dengan

rancangan

penelitian

posttest only

control group

design

Bahwa perlakuan

cuci tangan dengan

air mengalir tidak

efektif, sedangkan

kelompok

perlakuan cuci

tangan dengan

sabun, hand

sanitizer A, dan

hand sanitizer B

efektif dalam

penurunan jumlah

angka kuman

dr A. Chusnul

Chuluq Ar,

MPH, Ns. Dian

Susmarini,

S.Kep, MN, Asri

Puji Lestari

Pengaruh

Kegiatan Rutin

Mencuci Tangan

di Sekolah

dengan Perilaku

Mencuci Tangan

Anak Pra

Sekolah Usia 4-6

Tahun di TK

Islam Terpadu

As-Salam Kota

Malang

Design

penelitian ini

adalah cross

sectional

design dengan

menggunakan

Tehnik

sampling yaitu

Total Sampling

Hasil analisa

bivariat

menunjukkan

adanya hubungan

bermakna antara

kegiatan rutin

mencuci tangan

disekolah dengan

perilaku mencuci

tangan anak

prasekolah usia 4-6

tahun (baik

perilaku ketika

disekolah,

dirumah), dengan

kekuatan korelasi

masing-masing

0,338 ; 0,401 ;

0,303. Uji rasio

prevalensi

menunjukkan

kegiatan rutin

mencuci tangan

disekolah

merupakan faktor

Page 22: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

8

Nama Peneliti Judul Penelitian Metode yang

digunakan

Hasil Penelitian

(ketika disekolah,

dirumah) dengan

nilai rasio

prevalensi 3,85 ;

1,87 ; 1,37

Page 23: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Peran Orangtua

2.1.1. Pengertian

Peran adalah perilaku yang berkenaan dengan siapa yang memegang

posisi tertentu, posisi mengidentifikasi status atau tempat seseorang dalam

suatu sistem sosial. Setiap perilaku individu menempati posisi-posisi

multiple, orang dewasa dan pria suami (Biddle dalam Friedmen 2002)

yang berkaitan dengan masing-masing posisi ini adalah sejumlah peran, di

dalam hal posisi ibu, beberapa peran yang terkait adalah sebagai penjaga

rumah, merawat anak, pemimpin kesehatan dalam keluarga, memasak,

sahabat atau teman bermain bagi anak (Friedman 2002).

Peran merupakan seperangkat tingkah laku seseorang yang

diharapkan sesuai dengan fungsi, potensi, kemampuan serta tanggung

jawabnya (Rice 2001). Orang tua merupakan seorang atau dua orang ayah-

bunda yang bertanggung jawab pada keturunannya semenjak terbentuknya

hasil pembuahan atau zigot baik berupa tubuh maupun sifat-sifat moral

dan spiritual (Wadnaningsih 2005).

Orang tua adalah tokoh panutan anak, maka diharapkan orang tua

dapat ditiru, sehingga anak yang bebas bersekolahpun sudah mau dan

mampu melakukan cuci tangan dengan benar melalui model yang ditiru

dari orang tuanya (Maulani dkk 2005)

Page 24: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

10

Peran orangtua adalah seperangkat tingkah laku dua orang ayah-ibu

dalam bekerjasama dan bertanggung jawab berdasarkan keturunan sebagai

tokoh panutan anak semenjak terbentuknya pembuahan atau zigot secara

konsisten terhadap stimulus tertentu, baik berupa bentuk tubuh maupun

sikap dan spiritual serta emosional yang mandiri (Wadnaningsih 2005).

2.1.1.1.Macam-macam Peran

Ada dua macam peran :

1. Peran Formal

Peran formal merupakan peran yang membutuhkan

ketrampilan dan kemampuan tertentu dalam menjalankan peran

tersebut. Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga yaitu

ayah sebagai pencari nafkah, ibu sebagai pengatur ekonomi keluarga,

di samping itu tugas pokok sebagai pengasuh anak. Jika salah satu

anggota keluarga tidak dapat memenuhi suatu peran, maka anggota

keluarga yang lainnya mengambil alih kekosongan ini dengan

memerankan perannya agar tetap berfungsi dengan baik (Murray dkk

dalam Friedman 2002).

Setiap posisi peran dalam keluarga adalah peran yang terkait,

yaitu sejumlah perilaku yag kurang lebih bersifat homogen. keluarga

membagi peran secara merata kepada para anggotanya seperti cara

masyarakat membagi peran-perannya menurut pentinggnya

pelaksanaan peran bagi berfungsinya suatu sistem. Ada peran yang

Page 25: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

11

yang membutuhkan keterampilan dan kemampuan tertetu, ada juga

peran yang tidak terlalu komplek, sehingga dapat didelegasikan

kepada mereka yang kurang terampil atau kepada mereka yang

kurang memiliki kekuasaan (Maulani dkk 2005).

Peran formal yang standar terdapat dalam keluarga (pencari

nafkah, ibu rumah tanggga, sopir, pengasuh anak, dan lain-lain). Jika

dalam keluarga hanya terdapat sedikit orang yang memenuhi peran

ini, maka akan lebih banyak tuntutan dan kesempatan bagi anggota

keluarga untuk memerankan beberapa peran pada waktuyang

berbeda. Jika seorang anggota keluarga meninggalkan rumah, dan

karenanya ia tidak memenuhi suatu peran, maka anggota laian akan

mengambil alaih kekosongan ini dengan memerankan perannya agar

tetap berfungsi (Maulani dkk 2005). Peran yang membentuk posisi

sosial sebagai suami-ayah dan istri-ibu antara lain sebagai barikut :

a. Peran sebagai provaider atau penyedia

b. Sebagai pengatur rumah tangga

c. Perawat anak, baik yang sehat maupun yang sakit

d. Sosialisasi dan rekresasi anak

e. Persaudaraan, memelihara hubungan keluarga peternal man

maternal

f. Peran terapeutik dan peran seksual

Page 26: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

12

2. Peran Informal

Peran informal adalah peran yang mempunyai tuntutan yang

berbeda, tidak terlalu didasarkan pada usia, jenis kelamin dan lebih

berdasarkan pada atribut personalitas atau kepribadian individu.

Peran formal dapat mempermudah pandangan terhadap sifat masalah

yang dihadapi dan mendapatkan solusi yang tepat. Pelaksanaan peran

informal yang efektif dapat mempermudah pelaksanaan peran-peran

formal (Friedmen 2002).

Peran informal adalah peran yang bersifat implisit, biasanya

tidak tampak, dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan emosional indivudu atau untuk menjaga keseimbangan

dalam keluarga (Maulani dkk 2005). Berikut beberapa contoh peran

informal antara lain :

a. Pendorong. Pendorong memiliki arti bahwa dalam keluarga

terjadi kegiatan mendorong, memuji, setuju dengan, dan

menerima kontribusi dari orang lain. Akibatnya ia dapat

merangkul orang lain dan membuatmereka merasa bahwa

pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengarkan.

b. Pengharmonis. pengharmonis yaitu berperan menengahi

perbedaaan yang terdapat diantara para anggota, penghibur dan

menyatukan kembali perbedaan pendapat.

Page 27: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

13

c. Inisiator-kontribitor. mengemukakan dan mengajukan ide-ide

baru atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan

kelompok-kelompok.

d. Pendamai. Pendamai berarti jika terjadi konflik dalam keluarga

maka konflik konflik dapat diselesaikan dengan jalan

musyawaroh atau damai.

e. Pencari nafkah. Pencari nafkah yaitu peran yang dijalankan oleh

orang tua dalam memenuhi kebutuhan, baik material maupun

nonmaterial anggota keluarganya.

f. Perawatan keluarga. Perawatan keluarga yaitu peran yang

dijalankan terkait merawat anggota keluarga jika ada yang sakit.

g. Penghubung keluarga. Perantara keluarga adalah penghubung,

biasanya ibu mengirim dan memonitorkomunikasi dalam

keluarga.

h. Pionir keluarga. Pionir keluarga yaitu membawa keluarga

pindah ke suatu wilayah asing dan mendapatkan pengalaman

baru.

i. Sahabat, Penghibur dan koordinator. Koordinator berarti

mengorganisasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan keluarga

yang berfungsi mengangkat keakraban dan memerangi

kepedihan.

Page 28: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

14

j. Pengikut dan saksi. Saksi sama dengan pengikut kecuali dalam

beberapa hal, saksi lebih pasif. Saksi hanya mengamati dan tidak

melibatkan dirinya.

2.1.1.2.Faktor yang Mempengaruhi Peran

1. Faktor Kelas Sosial

Kelas sosial ditentukan oleh unsure-unsur seperti pendidikan,

pekerjaan dan penghasilan. Pendapatan seseorang dari segi finansial

akan mempengaruhi status ekonomi, dimana dengan pendapatan

yang lebih besar memungkinkan lebih bias terpenuhinya kebutuhan,

sehingga yang ada di masyarakat bahwa semakin tinggi status

ekonomi seseorang maka akan semakin tinggi pula kelas sosialnya

(Notoatmodjo 2003).

Pada keluarga dengan status ekonomi kurang, peran orang tua

merupakan hal paling penting dari sang ibu, dimana ibu lebih jauh

bersifat tradisional dalam pandangannya terhadap pengasuhan anak

dengan suatu penekanan yang lebih besar pada kehormatan,

kepatuhan, kebersihan dan disiplin bila dibandingkan dengan

keluarga menengah ke atas yang lebih menitik beratkan pada

pengembangan pengendalian kekuatan sendiri dan kemandirian

prinsip perkembangan dan psikologi dengan orang tua dan anak

(Besmer dalam Friedmen 2002).

Page 29: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

15

2. Faktor Bentuk Keluarga

Keluarga merupakan unsur penting dalam perawatan anak

mengingat anak adalah bagian dari keluarga. Kehidupan anak dapat

ditentukan oleh lingkungan keluarga, untuk itu keperawatan anak

harus mengenal keluarga sebagai tempat tinggal atau sebagai

konstanta tetap dalam kehidupan anak (Wong 2009). Anak

merupakan individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai

dengan tahap perkembangan, meliputi kebutuhan fisiologis sosial

dan spiritual (Hidayat 2008).

Keluarga dengan orang tua lengkap yaitu dengan adanya ayah

dan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

anggota keluarga terutama anak, dimana anggota keluarga dengan

adanya ayah dan ibu akan menimbulkan perasaan aman dan nyaman

dalam mengembangkan dan memenuhi kebutuhan fisik, mental dan

sosial dibandingkan dengan keluarga dengan orang tua tunggal yang

hanya mengenal salah satu sosok orang tua sehingga anggota

keluarga atau anak mengalami kesulitan mencari identitas diri

(Wong 2009).

3. Faktor Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga dimulai dari terjadinya

pernikahan yang menyatukan dua pribadi yang berbeda, dilanjutkan

dengan tahap persiapan menjadi orang tua. Tahap selanjutnya adalah

menjadi orang tua dengan anak usia bayi sampai tahap-tahap

Page 30: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

16

berikutnya yang berakhir dengan tahap berduka kembali dimana

dalam setiap tahap individu mempunyai peran yang berbeda sesuai

dengan keadaan (Wong 2009).

4. Faktor Model Peran

Individu merupakan bagian dari masyarakat, informasi yang

diterima individu terkait dengan masalah sehari-hari dalam

masyarakat akan menyebabkan masalah peran dari individu tersebut

sehingga akan terjadi transisi peran dan konflik peran (Friedman

2002).

5. Faktor Peristiwa Situasional Khususnya Masalah Kesehatan atau

Sakit

Kejadian kehidupan situasional yang berhadapan dengan

keluarga dengan pengaruh sehat-sakit terhadap peran keluarga, peran

sentral ibu sebagai pembuat keputusan tentang kesehatan utama,

pendidik, konselor, dan pemberi asuhan dalam keluarga (Litman

dalam Friedman 2002).

2.1.2. Motivasi

Motivasi merupakan hasrat didalam diri seseorang yang

menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan (Malthis 2001).

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi

individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu

(Rivai 2004). Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi

Page 31: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

17

guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan

usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robins dan

Mary 2005).

Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat

individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab

terhadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan (Masrukhin dan Waridin,

2004). Sedangkan Hasibuan (2004) berpendapat bahwa motivasi adalah

hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia,

supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.

Motivasi merupakan sesuatu yang membuat bertindak atau berperilaku

dalam cara-cara tertentu (Armstrong 1999).

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa motivasi

merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan

mendorong perilaku manusia. Peran orangtua dalam memotivasi anak

mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun salah satu untuk

menjaga kesehatan anak agar terhindar dari penyakit seperti diare.

2.1.3. Cuci Tangan

Cuci tangan adalah salah satu bentuk kebersihan diri yang paling

penting. Selain itu mencuci tangan juga dapat diartikan menggosok

menggunakan dengan sabun secara bersama seluruh kulit permukaan

tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian dibilas dibawah air yang

mengalir (Potter 2005).

Page 32: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

18

2.1.3.1.Pentingnya Mencuci Tangan Memakai Sabun

Mantan Menteri Kesehatan, Dr. dr. Siti Fadilah Supari mengatakan

bahwa kebiasaan mencuci tangan dengan air saja, tidak cukup untuk

melindungi seseorang dari kuman penyakit yang menempel di tangan.

Terlebih bila mencuci tangan tidak dibawah air mengalir. Berbagi kobokan

sama saja saling berbagi kuman. Kebiasaan itu harus ditinggalkan.

Mencuci tangan pakai sabun terbukti efektif dalam membunuh kuman

yang menempel di tangan. Gerakan nasional cuci tangan pakai sabun

dilakukan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk pengendalian

risiko penyakit yang berhubungan dengan lingkungan seperti diare dan

penyakit kecacingan (Lestari 2008).

Sama halnya dengan Erman (2007) yang mengatakan bahwa, untuk

mengatasi kuman dibutuhkan pengertian akan pentingnya kebiasaan

mencuci tangan oleh siapapun. Bukan hanya sekedar mencuci tangan saja

melainkan juga menggunakan sabun dan dilakukan di bawah air yang

mengalir karena sabun bisa mengurangi atau melemahkan kuman yang ada

di tangan.

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan kebiasaan yang

bermanfaat untuk membersihkan tangan dari kotoran dan membunuh

kuman penyebab penyakit yang merugikan kesehatan. Mencuci tangan

yang baik membutuhkan beberapa peralatan berikut: sabun antiseptic, air

bersih dan handuk atau lap tangan bersih. Untuk hasil yang maksimal

disarankan mencuci tangan selama 20-30 detik (Wati 2010).

Page 33: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

19

2.1.3.2.Bahaya Jika Tidak Mencuci Tangan

Disamping manfaat secara kesehatan yang telah terbukti, banyak

orang tidak melakukannya sesering yang seharusnya bahkan setelah ke

kamar mandi. Jika tidak mencuci tangan memakai sabun, kita dapat

menginfeksi diri sendiri terhadap kuman dengan menyentuh mata, hidung

atau mulut. Dan kita juga dapat menyebarkan kuman ke orang lain dengan

menyentuh mereka atau dengan menyentuh permukaan yang mereka

sentuh juga seperti handel pintu. Penyakit infeksi umumnya menyebar

melalui kontak tangan ke tangan termasuk demam biasa (common cold),

flu dan beberapa kelainan system pencernaan seperti diare. Kebersihan

tangan yang kurang juga menyebabkan penyakit terkait makanan seperti

infeksi Salmonella dan E.coli. Beberapa mengalami gejala yang

mengganggu seperti mual, muntah, diare (Lestari 2008).

2.1.3.3.Cara Mencuci Tangan dengan Benar

Mencuci tangan dengan air dan sabun dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

Gambar 1. Cuci tangan memakai sabun (WHO 2013)

Page 34: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

20

1. Rata sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan.

2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan pada kedua

tangan.

3. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan.

4. Gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling

mengunci.

5. Gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan,

lakukan juga pada tangan satunya.

6. Usapkan ujung kuku tangan kanan diputar di telapak tangan kiri,

lakukan juga pada tangan satunya kemudian bilas.

7. Setelah selesai mencuci tangan keringkan menggunakan handuk

kertas atau pengering udara.

Gambar 2. 6 Langkah Cuci Tangan (WHO 2013)

Page 35: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

21

2.1.4. Sabun

Sabun adalah pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara basa

Natrium atau Kalium dengan asam lemak dari minyak nabati atau lemak

hewani (SNI 1994). Ditambahkan pula oleh Kirk (2005), komponen utama

pembuatan sabun terdiri dari asam lemak rantai C12 – C18 dan garam

sodium atau potassium. Asam lemak yang berikatan dengan garam sodium

(NaOH) dikenal dengan nama hard soaps, sedangkan asam lemak yang

berikatan dengan garam potassium (KOH) dikenal dengan nama soft

soaps.

Sabun dapat dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan

proses netralisasi minyak. Pada proses saponifikasi minyak akan diperoleh

produk sampingan yaitu gliserol, sedangkan sabun yang diperoleh dengan

proses netralisasi tidak menghasilkan gliserol. Proses saponifikasi terjadi

karena reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi

terjadi karena reaksi antara asam lemak dengan alkali (Kirk 2005).

2.1.5. Anak Usia Pra Sekolah

Anak usia prasekolah yaitu anak yang berusia 3 sampai 5 tahun.

Pada masa ini terjadi pertumbuhan biologis, kognitif, psikososial dan

spiritual serta mengalami banyak perubahan fisik dan mental ( Betz 2002).

Anak usia prasekolah biasanya mengikuti program pra sekolah misalnya

kelompok bermain dan Taman Kanak-Kanak (Padmonodewo 2003).

Page 36: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

22

Anak usia pra sekolah memainkan peranan penting mengenai citra

tubuhnya. Mereka mengenali perbedaan warna kulit, bentuk tubuh, dan

ras. Mereka menyadari makna kata “ cantik”, ataupun “ jelek “. Anak

mulai membandingkan postur tubuh dengan teman sebaya dan bisa

membandingkan apakah mereka tinggi, pendek, kecil atau terlalu besar,

anak yang memiliki citra tubuh tidak sempurna akan merasa malu (Wong

2008).

Tugas perkembangan anak usia prasekolah yaitu anak mampu

memakai pakaianya sendiri, Naik turun tangga, memasang manik-manik

besar, membuka kancing depan dan samping, memanjat dan melompat,

Bermain lompat tali dengan cukup baik, melempar bola dengan cukup

baik, menggunting gambar sederhana, mengikat tali sepatu, memukul

kepala paku dengan palu, dapat menulis namanya sendiri dan orang lain,

bermain bersama teman sebaya, mampu menggunakan garpu dan pisau

(Betz 2002).

Perkembangan perilaku sosialisasi pada anak usia pra sekolah yaitu

anak selalu memandang orang tua sebagai figur yang terpenting, bersifat

posesif : ingin maunya sendiri, mampu bekerjasama dengan teman sebaya

dan orang dewasa sehingga dalam melakukan kebiasaan sehari-hari anak

selalu menirukan kebiasaan orang tua dan model peran dewasa lainnya.

Sementara perkembangan moral anak usia pra sekolah yaitu anak melihat

aturan sebagai sesuatu yang kaku dan tidak fleksibel, konsekuensi negatif

dilihat sebagai hukuman terhadap perilaku yang tidak sesuai dan anak

Page 37: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

23

selalu melihat orang tua sebagai otoritas tertinggi untuk menetapkan benar

dan salah sehingga anak mulai mendalami proses pengertian benar dan

keliru (Padmonodewo 2003).

2.1.5.1.Ciri-Ciri Anak Usia Pra Sekolah

Menurut Padmonodewo (2003), mengemukakan ciri-ciri anak

prasekolah meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif anak.

1. Ciri Fisik

Penampilan atau gerak-gerik prasekolah mudah dibedakan dengan

anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.

a. Anak dengan prasekolah umumnya sangat aktif. mereka telah

memiliki penguasaan (kontrol) terhadap tubuhnya dan sangat

menyukai kegiatan-kegiatan yang dilakukan sendiri. berikan

kesempatan kepada anak untuk lari, memanjat, dan melompat.

usahakan kegiatan-kegiatan tersebut sebanyak mungkin sesuai

dengan kebutuhan anak dan selalu dibawah pengawasan (Pad-

monodewo 2003).

b. Walaupun anak laki-laki lebih besar, namun anak perempuan

lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya da-

lam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik

anak lelaki apabila dia tidak terampil. jauhkan dari sikap mem-

bandingkan lelaki-perempuan, juga dalam kompetensi ket-

rampilan (Padmonodewo 2003).

Page 38: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

24

2. Ciri Sosial

Anak prasekolah mudah bersosialisasi dengan orang di

sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua

sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat

menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman.

Sahabat yang biasa dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya,

tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis

kelamin yang berbeda (Padmonodewo 2003).

3. Ciri Emosional

Anak pra sekolah mudah bersosialisasi dengan orang di

sekitarnya. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua

sahabat yang cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat

menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman.

Sahabat yang biasa dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya,

tetapi kemudian berkembang menjadi sahabat yang terdiri dari jenis

kelamin yang berbeda (Padmonodewo 2003).

4. Ciri Kognitif

Anak prasekolah umumnya sudah terampil berbahasa,

sebagian besar dari mereka senang berbicara, khususnya pada

kelompoknya. Sebaliknya anak diberi kesempatan untuk menjadi

pendengar yang baik (Padmonodewo 2003).

Page 39: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

25

2.1.5.2.Tugas Perkembangan Anak

Soetjiningsih (1998), mengemukakan bahwa semua tugas

perkembangan anak usia 4-5 tahun itu disusun berdasarkan urutan

perkembangan dan diatur dalam empat kelompok besar yang disebut

sektor perkembangan yang meliputi:

1. Perilaku Sosial

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan kemandirian,

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan misalnya,

membantu di rumah, mengambil makan, berpakaian tanpa bantuan,

menyuapi boneka, menggosok gigi tanpa bantuan, dapat makan

sendiri (Soetjiningsih 1998).

2. Gerakan Motorik Halus

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk

mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian

tubuh tertentu yang dilakukan otot-otot terkecil, tetapi memerlukan

koordinasi yang cermat misalnya menggambar garis, lingkaran dan

menggambar manusia (Soetjiningsih 1998).

3. Bahasa

Kemampuan yang memberikan respon terhadap suara,

mengikuti perintah, misalnya bicara semua dimengerti, mengenal

dan menyebutkan warna, menggunakan kata sifat besar-kecil

(Soetjiningsih 1998).

Page 40: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

26

4. Gerakan Motorik Kasar

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh,

misalnya berdiri dengan satu kaki, berjalan naik tangga dan

menendang bola ke depan (Soetjiningsih 1998).

2.1.5.3.Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak antara lain

(Supartini 2004) :

1. Keturunan

Karakteristik yang diturunkan mempunyai pengaruh besar

pada perkembangan jenis kelamin anak, yang ditentukan oleh seleksi

acak pada waktu konsepsi, mengarahkan pola pertumbuhan dan

perilaku pada aktu orang lain terhadap anak. Jenis kelamin dan

determinan keturunan lain secara kuat mempengaruhi hasil akhir

pertumbuhan dan laju perkembangan untuk mendapatkan hasil akhir

tersebut. Terdapat hubungan yang besar antara orang tua dan anak

dalam hal sifat seperti tinggi badan, berat badan dan laju

pertumbuhan. Kebanyakan karakteristik fisik, termasuk pola dan

bentuk gambaran, bangun tubuh dan keganjilan fisik diturunkan dan

dapat mempengaruhi cara pertumbuhan dan integrasi anak dengan

lingkungan.

Page 41: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

27

2. Faktor Neuroendokrin

Penelitian menunjukan kemungkinan adanya pusat

pertumbuhan dalam region hipotalamik yang bertanggng jawab

untuk mempertahankan pola pertumbuhan yang ditetapkan secara

genetik. Beberapa hubungan fungsional diyakini diantara

hipotalamus dan system endokrin yang mempengaruhi pertumbuhan.

3. Nutrisi

Nutrisi mungkin merupakan satu-satunya pengaruh paling

penting pada pertumbuhan. faktor diit mengatur pertumbuhan pada

semua tahap perkembangan dan efeknya ditunjukan pada cara yang

beragam dan rumit, selama masa bayi dan kanak-kanak. Kebutuhan

kalori relative besar dibuktikan oleh peningkatan tinggi dan berat

badan.

4. Hubungan Interpersonal

Hubungan dengan orang terdekat memainkan peran penting

dalam perkembangan terutama dalam perkembangan emosi,

intelektual dan kepribadian, terutama dalam perkembangan emosi,

intelektual dan kepribadian tidak hanya kualitas dan kuantitas kontak

dengan orang lain yang memberi pengaruh pada anak yang sedang

berkembang tetapi luasnya rentang kontak penting untuk

pembelajaran dan perkembangan kepribadian yang sehat.

Page 42: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

28

5. Tingkat Sosial Ekonomi

Tingkat sosial ekonomi keluarga mempunyai dampak

signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan. Pada semua usia

anak dari kelas atas dan menengah mempunyai tinggilebih dari anak

keluarga dengan strata ekonomi rendah. keluarga dari sosioekonomi

rendah kurang memiliki pengetahuan atau sumber daya yang

diperlukan untuk memberikan lingkungan yang aman, menstimulasi

dan kaya nutrisi yang membantu perkembangan optimal anak.

6. Penyakit

Perubahan pertumbuhan dan perkembangan adalah satu

manifestasi klinis dalam sejumlah gangguan hereditas. Gangguan

pertumbuhan terutama terlihat pada gangguan skeletal, seperti

berbagai bentuk duarfisme dan sedikitnya satu anomaly kromosom

(syndrome turner) banyak gangguan metabolisme seperti riketsia

resisten-vitamin D, mukopoli sekaridosis dan berbagai gangguan

lain, kecendrungannya adalah kearah persentil atas tinggi badan.

Gangguan apapun yang dicirikan dengan ketidakmampuan untuk

mencerna dan mengabsorbsi nutrisi tubuh akan memberi efek

merugikan pada pertumbuhan dan perkembangan.

7. Bahaya Lingkungan

Bahaya dilingkungan adalah sumber kekawatiran pemberi

asuhan kesehatan dan orang lain yang memperhatikan kesehatan dan

keamanan. Cedera fisik paling sering terjadi akibat bahaya

Page 43: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

29

lingkungan dan berkaitan dengan usia dapat menimbulkan bahaya

karna ketidakmampuan fisik.

8. Stress pada Masa Kanak-Kanak

Meskipun semua anak mengalami stress beberapa anak muda

tampak lebih rentan dibanding yang lain. Usia anak temperamen

situasi hidup dan status kesehatan mempengaruhi kerentanan reaksi

dan kemampuan mereka mengatasi stress. Orang tua dapat mencoba

untuk mengenali tanda stress untuk membantu anak menghadapi

stress sebelum menjadi berat.

9. Pengaruh Media Massa

Media dapat member pengaruh besar pada perkembangan

anak, media memberi anak suatu cara untuk memperluas

pengetahuan mereka tentang dunia tempat mereka hidup dan

berkontribusi untuk mempersempit perbedaan antar kelas. Anak

dapat mengidentifikasi secara dekat orang atau karakter yang

digambarkan dalam materi bacaan, film, video dan program televisi

serta iklan.

Page 44: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

30

2.2. Kerangka Teori

Skema 1. Kerangka Teori

Faktor Predisposisi

· Pengetahuan

· Sikap

· Kepercayaan

· Keyakinan

· Nilai-nilai

· Motivasi

Faktor Enabling

· Lingkungan

Fisik

· Sarana-sarana

Kesehatan

Faktor Reenforcing

· Peran

Orangtua

Mencuci Tangan

dengan Benar dan

Memakai Sabun

Anak Usia Pra Sekolah

· Fisik

· Sosial

· Emosional

· Kognitif

Page 45: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

kuantitatif dengan deskriptif analitik dengan metode observasional yaitu

mengetahui peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci tangan

dengan benar dan memakai sabun di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten

Sukoharjo (Dharma 2011).

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetap-

kan oleh penelitian untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan

(Sugiyono 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah orangtua anak-anak

murid A kelas besar di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo

sebanyak 20 orang.

3.2.2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian

jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, A aziz Al-

imul 2007). Sampel yang akan diteliti adalah orangtua anak-anak murid A

Page 46: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

32

kelas besar di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo sebanyak 20

orang.

3.2.3. Tehnik Sampling

Teknik penggunaan sampel menggunakan sampling jenuh yaitu

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2013).

Sampel yang akan diteliti adalah orangtua anak-anak murid A kelas besar

di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo sebanyak 20 orang.

3.3. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat / lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan

data selama kasus berlangsung (Notoatmojo 2003). Penelitian dilakukan di

TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo dan penelitian dilakukan

selama 1 bulan dari tanggal 1 Mei sampai 31 Mei 2014.

3.4. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

3.4.1. Variabel

Variabel adalah karakteritik subjek penelitian yang berubah dari satu

subjek ke subjek lainnya (Hidayat, A aziz Alimul 2007). Dalam peneltian

ini hanya ada satu variabel terikat (dependen) yaitu peran orangtua dalam

memotivasi anak mencuci tangan dengan benar memakai sabun

merupakan suatu tindakan untuk melakukan hidup bersih dan sehat.

Page 47: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

33

3.4.2. Definisi Operasional

Tabel 3.1. Definisi Operasional Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak

Mencuci Tangan dengan Benar Memakai Sabun Pada Anak Usia Pra

Sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo.

Variabel Definisi

Operasional

Alat Ukur Indikator

Penilaian

Skor Skala

Peran orang

tua dalam

memotivasi

anak cuci

tangan

Seperangkat

aktifitas

orang tua un-

tuk

mengajarkan

kebiasaan

mencuci tan-

gan kepada

anak guna

mencegah

penularan

penyakit.

Menggunakan

Kuesioner yang

terdiri dari 24

item pertanyaan

dengan skala lik-

ert dikategori

untuk jawaban

4= selalu

3= sering

2=kadang

1= tidak pernah

Peran

Orangtua

i. Kategori

baik skor ≥84

ii. kategori se-

dang skor 56-

84

iii. kategori

skor ≤56

Ordinal

3.5. Alat Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

3.5.1. Alat Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah jenis

pengukuran dengan mengumpulkan data secara formal kepada subjek

untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam 2011).

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah closedended

questions yaitu kuesioner yang sudah tersedia jawabannya sehingga

responden tinggal memilih. Penelitian ini menggunakan 1 jenis kuesioner

sesuai dengan 1 variabel. Kuesioner mengadopsi dari penelitian Muhamad

Marjuandi pada tahun 2011 yaitu kuesioner peran orangtua dalam memo-

Page 48: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

34

tivasi anak mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun dengan

penelitian yang berjudul “Hubungan antara peran orang tua dalam perilaku

hidup bersih sehat dengan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun pada

anak PraSekolah di TK Assalamah Ungaran Kabupaten Semarang”

(Nursalam 2011).

3.5.2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu

penelitian. Pada penelitian kuantitatif, peneliti harus melaksanakan lima

tugas dalam proses pengumpulan data. Tugas tersebut berhubungan dan

dilaksanakan secara simultan, dengan kata lain tidak secara berurutan.

Tugas tersebut meliputi : memilih subjek, mengumpulkan data secara

konsisten, mempertahankan pengendalian dalam penelitian, menjaga

integritas atau validitas, dan menyelesaikan masalah (Nursalam 2011).

Secara metodologis dikenal beberapa macam teknik pengumpulan

data, diantaranya : Observasi, Wawancara, Angket, Studi dokumentasi.

Penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data dengan angket yaitu

teknik pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar

pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang

dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat umum (fathoni

2006). Dalam penelitian ini adalah melakukan observasi pada seluruh anak

Page 49: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

35

murid A kelas besar dan memberikan kuesioner kepada orangtua murid di

TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo.

3.6. Uji Validitas dan Reliabilitas

3.6.1. Uji Validitas

Untuk mengetahui kuesioner yang kita susun tersebut mampu

mengukur yang hendak diukur maka akan dilakukan uji validitas. Uji

instrumen ini akan dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r

tabel (Arikunto 2002). Nilai kritis r tabel dengan n = 20 pada taraf

signifikansi 5% adalah 0,444 (Sugiyono 2005). Validitas instrumen diuji

cobakan pada 20 orang yang diambil secara acak dan memenuhi kriteria

sampel penelitian, yang mana akan diujikan di TK Aisyiyah Blimbing Ka-

bupaten Sukoharjo. Adapun ketentuan pengujiannya yaitu jika nilai rhitung >

rtabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid (Sugiyono 2008). Untuk nilai

rtabel dimana n=20, pada taraf signifikan 5% adalah 0,444.

3.6.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas berarti instrument yang bila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama

(Sugiyono 2003). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini. menggunakan

rumus Alpha Cronbach. Uji instrumen ini dikatakan reliabilitas jika r

hitung atau hasil nilai alpa lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel untuk N=20

Page 50: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

36

maka nilai df: N - 2 dengan taraf signifikansi 5% yaitu 0,468 (Arikunto

2002).

3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1. Pengolahan Data

Etika penelitian menurut Hidayat (2011), terdiri dari 4 macam yaitu:

1. Pengecekan Data (Editing)

Yaitu memeriksa kembali kabenaran data yang diperoleh

atau dikumpulkan, editing dapat dilakukan pada pengumpulan data

atau setelah data terkumpul.

2. Pemberian Kode Data (Coding)

Yaitu memberikan kode numerik (angka) terhadap data

yang terdiri atas beberapa kategori, pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan data menggunakan komputer.

3. Pemprosesan Data (Entering)

Yaitu langkah memasukkan data yang telah di kumpulkan

ke dalam data komputer,kemudian membuat distribusi frekuensi

sederhana.

4. Analisa Data (Analiting)

Dalam melakukan analisis terhadap data penelitian

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan

tujuan yang dianalisis. Data yang telah dikumpulkan pada saat

penelitian kemudian dilakukan analisis univariat dan bivariat.

Page 51: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

37

3.6.7. Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis univariat adalah analisis yang

menggambarkan karaktristik setiap variabel (Widyasari dan Anik 2010).

Penelitian ini menggunakan katagori penilaian selalu, sering, kadang-

kadang dan tidak pernah sehingga hasilnya akan tersaji dalam bentuk

distribusi frekuensi.

3.7. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian seorang peneliti harus menerapkan

etika penalitian (Hidayat 2011).

3.7.1. Persetujuan Riset (informed concent)

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan,

tujuannya agar responden mengerti maksud dan tujuan penelitian, jika

responden bersedia maka mereka harus menandatangani lembar

persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus

menghormati hak responden.

3.7.2. Kerahasiaan (confidentiality)

Masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil

penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya, semua informasi yang

telah di kumpulkan di jamin kerahasiaannya oleh peneliti hanya kelompok

data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Page 52: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

38

3.7.3. Tanpa Nama (Anonimity)

Merahasiakan atau tidak mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau penelitian yang akan disajikan.

Page 53: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang peran orangtua dalam

memotivasi anak mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun di TK Aisyi-

yah Blimbing Kabupaten Sukoharjo. Berdasarkan data yang diambil selama 7 hari

penelitian yaitu pada tanggal 5 mei 2014 sampai 12 mei 2014 dengan 20 respond-

en yang telah memenuhi kriteria. Dari kegiatan penelitian didapatkan hasil sebagai

berikut :

4.1. Gambaran Penelitian

TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu

TK terbesar yang berada di wilayah Polokarto. Siswa-Siswi yang sekolah

di TK tersebut dikelompokkan berdasarkan usia. Rata-rata jumlah siswa

satu kelas 20 anak dengan usia yang berbeda. Usia 4-5 di kelas yang

lebih kecil dan 5-6 di kelas yang lebih besar, jumlah kelas secara

keseluruhan di TK Aisyiyah sebanyak 8 kelas. Setiap siswa diijinkan

istirahat pada pukul 08.30 WIB. Pintu gerbang Sekolah selalu ditutup

ketika jam masuk tiba, hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan anak.

Fasilitas yang ada di sekolah antara lain adalah tempat mencuci

tangan masih di kamar mandi dan belum ada tempat khusus untuk

mencuci tangan. Kondisi kamar mandi tampak bersih dan airnya jernih.

Lantai kamar mandi tidak tampak licin, anak-anak sering ke kamar mandi

tanpa melepas sepatu.

Page 54: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

40

4.2. Karakteristik Responden

4.2.1. Usia Ibu

Karakteristik ibu berdasarkan umur diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Ibu di TK Aisyiyah

Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Umur Jumlah Persentase (%)

28-33 tahun 9 45,0

34-40 tahun 7 35,0

41-47 tahun 4 20,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas usia ibu di TK

Aisyiyah Blimbing adalah antara 28-33 tahun dengan jumlah 9 orang

(45%).

4.2.2. Pendidikan Ibu

Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu di TK Aisyi-

yah Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SD

SMP

SMA

PT

7

9

2

2

35,0

45,0

10,0

10,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.2 diatas karakteristik ibu berdasarkan pendidikan

diketahui bahwa mayoritas ibu mempunyai tingkat pendidikan SMP, yaitu

sebanyak 9 orang (45%).

Page 55: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

41

4.2.3. Pekerjaan Ibu

Karakteristik ibu berdasarkan pekerjaan diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu di TK Aisyiyah

Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Wiraswasta

IRT

3

17

15,0

85,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.3 diatas bahwa karakteristik ibu berdasarkan

pekerjaan mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 17 orang (85 %).

4.2.4. Jenis Kelamin Anak

Karakteristik anak berdasarkan jenis kelamin diperoleh hasil sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Anak di TK

Aisyiyah Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Perempuan

Laki-laki

8

12

40,0

60,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa jenis kelamin anak di TK

Aisyiyah laki-laki sebanyak 12 orang (60,0%) dan perempuan sebanyak 8

anak (40%), sehingga mayoritas adalah jenis kelamin laki-laki.

Page 56: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

42

4.2.5. Usia Anak

Karakteristik anak berdasarkan usia diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Anak di TK Aisyiyah

Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Usia Anak Jumlah Presentase (%)

5 6 30,0

6 14 70,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.5 diatas bahwa karakteristik anak berdasarkan usia di

TK Aisyiyah adalah anak usia 6 tahun berjumlah 14 anak (70%).

4.3. Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan dengan

Benar dan Memakai Sabun

Hasil analisis adalah sebagai berikut :

Hasil analisis peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci

tangan dengan benar dan memakai sabun adalah sebagai berikut :

Tabel 4.6 Hasil Distribusi Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak

Mencuci Tangan dengan Benar dan Memakai Sabun di TK Aisyiyah

Blimbing Tahun 2014

(N=20)

Kategori Peran Jumlah Presentase (%)

Baik 2 10,0

Sedang 16 80,0

kurang 2 10,0

Total 20 100

Pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memiliki peran motivasi sedang pada anak, yaitu 16 responden (80 %).

Page 57: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

43

BAB V

PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas penelitian yang telah dilaksanakan pada anak

usia pra sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo. Hasil penelitian

menunjukkan bagaimana peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci tangan

dengan benar dan memakai sabun.

Penelitian ini seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya ber-

tujuan untuk mengetahui peran orangtua dalam memotivasi anak mencuci tangan

dengan benar dan memakai sabun pada anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah

Blimbing Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 5

Mei 2014 sampai 12 Mei 2014 dengan jumlah sebanyak 20 responden.

5.1. Karakteristik Responden

5.1.1. Usia Ibu

Motivasi orangtua terhadap anak dalam mencuci tangan dengan

benar dan menggunakan sabun pada penelitian ini ditemukan pada sebagi-

an besar ibu dengan usia 28-33 tahun. Menurut Ma’ruf (2006) usia 28-33

tahun merupakan kelompok usia dewasa muda. Menurut Sadli (2010) usia

dewasa muda paling benyak tersentuh dan menyentuh perubahan sosial

yang sedang berlangsung. Mereka juga kelompok yang dijadikan sasaran

program pembangunan, seperti program kesehatan, gizi, dan program

Keluarga Berencana (KB).

Page 58: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

44

Orangtua dengan usia dewasa muda akan lebih mudah membimbing

atau mengarahkan anak-anak mereka dalam menjaga kesehatan. Orangtua

akan menyadari pentingnya menjaga kesehatan diri dan anak mereka khu-

susnya dimulai dari hal kecil, seperti mencuci tangan menggunakan sabun.

5.1.2. Pendidikan Ibu

Pada penelitian ini mayoritas ibu dari anak-anak TK Aisyiyah ber-

pendidikan SMP (sekolah menengah pertama). Akhir tamatan SMP ini

lebih mempunyai wawasan luas dibanding mereka yang hanya tamat

sekolah dasar (SD). Pengetahuan yang mereka miliki salah satunya akan

menuntun anak-anak mereka menuju kehidupan yang sehat, karena orang-

tua telah berlandaskan pada ilmu-ilmu dasar terkait masalah kesehatan

yang didapatkan pada pembelajaran di SMP.

5.1.3. Pekerjaan Ibu

Berdasarkan hasil penelitian pekerjaan orangtua dari anak-anak di

TK tersebut mayoritas adalah ibu rumah tangga sebanyak 7 orang (85 %).

Pekerjaan ibu rumah tangga yang cukup padat terkadang membuat ibu ku-

rang memperhatikan anak-anaknya pada dalam menjaga kesehatan, khu-

susnya dalam hal mencuci tangan setelah anak melakukan aktivitas tidak

terlalu diperhatikan.

5.1.4. Jenis Kelamin Anak

Page 59: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

45

Jenis kelamin anak di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo

mayoritas adalah laki-laki dengan jumlah 12 anak (60 %). Anak laki-laki

kebanyakan bermain diluar rumah sehingga akan mudah kotor dalam ak-

tivitasnya. Orangtua yang memperdulikan anaknya dalam menjaga

kesehatan akan memberikan motivasi bagi anak-anak mereka dalam

mencuci tangan dengan menggunakan sabun setelah anak melakukan ak-

tivitas yang kotor.

5.2. Peran Orangtua dalam Memotivasi Anak Mencuci Tangan dengan

Benar dan Memakai Sabun

Hasil penilitian menunjukkan bahwa hampir semua orangtua mem-

iliki peran motivasi sedang pada anak. Orangtua yang masuk pada kategori

motivasi sedang yaitu 16 responden (80 %). Menurut Masrukhin dan War-

idin (2004) Motivasi merupakan faktor psikologis yang menunjukan minat

individu terhadap pekerjaan, rasa puas dan ikut bertanggung jawab ter-

hadap aktivitas atau pekerjaan yang dilakukan. Sedangkan Hasibuan

(2004) berpendapat bahwa motivasi adalah hal yang menyebabkan,

menyalurkan dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat

dan antusias mencapai hasil yang optimal. Peran motivasi orangtua kepada

anak termasuk motivasi sedang hal ini dipengaruhi oleh usia ibu, pendidi-

kan ibu, pekerjaan ibu, jenis kelamin anak. Hal-hal tersebut yang akan

merubah sikap atau tingkah laku orangtua dan anak-anak mereka dalam

menjaga kesehatan sehari-hari.

Page 60: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

46

Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa peran orang tua dalam

memotivasi anak untuk memcuci tangan memakai sabun rata-rata di-

pengaruhi karena tingkat pendidikan orang tua hanya sekolah menengah

pertama (SMP) sebanyak (45 %), dengan tingkat pendidikan SMP maka

tingkat pengetahuan orang tua dapat mempengaruhi dalam peran memoti-

vasi anak untuk mencuci tangan dengan menggunkan sabun. Selain pen-

didikan orang tua dengan lulusan tingkat SMP rata-rata bekerja sebagai ibu

rumah tangga sebanyak (85 %). Dengan pekerjaan orang tua sebagai ibu

rumah tanggga maka waktu bersama anak lebih banyak sehingga orangtua

mampu memperhatikan anaknya dalam menjaga kesehatan seperti halnya

mencuci tangan supaya terhindar dari penyakit seperti diare. Selain mem-

iliki nilai positif juga memiliki nilai negatif yaitu ibu hanya berinteraksi

dengan sesama ibu yang memiliki pekerjaan yang sama sehingga tingkat

pengetahuaan ibu hanya biasa dan tidak ada perubahan dalam penge-

tahuan.

Peran orangtua yang konsisten terhadap perilaku hidup sehat akan

ditiru oleh anak kemudian menjadi kebiasaan atau kepribadian anaknya.

Para orangtua sering kali mempraktekan kebiasaan lama mereka yaitu

bermain bebas dengan alam, namun jarang ada penyakit yang

menghinggapi dirinya dan ini dipraktekan pula oleh anaknya. Peran

orangtua sendiri dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan pengetahuan

yang menjadikan baik atau buruknya perilaku orangtua dalam

menanamkan peran motivasi pada anaknya.

Page 61: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

47

Mencuci tangan memakai sabun merupakan salah satu kebiasaan

yang tercakup dalam perilaku hidup bersih sehat. Meski terkesan simpel

namun mencuci tangan dengan sabun memiliki manfaat yang sangat besar.

Puluhan penyakit yang ditularkan lewat tangan yang kotor dapat dicegah

dengan mencuci tangan memakai sabun.

Berkaitan dengan penelitian ini maka peneliti berpendapat bahwa

peran orangtua dalam memotivasi pada anak terutama adalah kebiasaan

mencuci tangan. Semakin baik peran orangtua terutama dengan

keteladanan, pendidikan akan pentingnya kesehatan dan serta

menyediakan saran atau fasilitas penunjang maka akan semakin baik pula

anak dalam menerapkan kebiasaan untuk mencuci tangan dengan benar

dan memakai sabun setiap sebelum dan sesudah melakukan aktivitas.

5.3. Keterbatasan Penelitian

Kendala penelitian yaitu dalam pemberian kuesioner tidak secara

langsung diberikan kepada orangtua siswa. Alat penelitian atau kuesioner

diberikan kepada kepala sekolah untuk diberikan siswa dan dibawa pulang

agar kuesioner diisi oleh orangtuanya. Ketidak ada pertemuan dengan

orangtua mempengaruhi jawaban yang akan diisikan pada kuesioner.

Peneliti tidak mengetahui orang yang mengisi kuesioner tersebut, benar-

benar orang tua siswa atau orang lain. Peneliti juga tidak bisa menjelaskan

poin kuesioner secara langsung, apabila orangtua siswa kurang paham ter-

hadap sebagian kuesioner yang diberikan. Peniliti juga tidak melakukan uji

Page 62: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

48

validitas dan uji realibilitas karena kuesioner yang digunakan untuk

melakukan penelitian mengabdopsi dari penelitian Marjuandi pada tahun

2011 yang berjudul “Hubungan antara peran orang tua dalam perilaku

hidup bersih sehat dengan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun pada

anak PraSekolah di TK Assalamah, Ungaran, Kabupaten Semarang” selain

itu kuesioner juga sudah teruji validitasnya.

Page 63: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

49

BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang peran orangtua da-

lam memotivasi anak mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun pada

anak usia pra sekolah di TK Aisyiyah Blimbing Kabupaten Sukoharjo, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

6.1. Kesimpulan

6.1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

peran motivasi sedang pada anak, yaitu 16 responden (80 %).

6.1.2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku anak mencuci tangan

dengan benar dan memakai sabun dipengaruhi oleh peran orangtua dalam

membimbing anak dalam menjaga kesehatannya.

6.1.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran orangtua dalam memotivasi

anak merupakan kewajibannya dalam membimbing dan menjaga

kesehatan anak, khususnya dalam kegiatan mencuci tangan menggunakan

sabun.

Page 64: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

50

6.2. Saran

Saran dalam penelitian ini antara lain adalah :

6.2.1. Instansi Pendidikan

Instansi pendidikan hendaknya menambah bahan referensi tambahan

khususnya dalam menjaga perilaku hidup bersih sehingga dapat digunakan

sebagai tambahan pengetahuan bagi muridnya.

6.2.2. Masyarakat

Masyarakat hendaknya menjaga perilaku hidup bersih dengan

mencuci tangan memakai sabun sebelum dan sesudah melakukan kegiatan,

Orangtua dapat mempertahankan peran tersebut, sehingga kesehatan anak

terjaga dengan baik.

6.2.3. Peneliti Selanjutnya

Kepada peneliti selanjutnya diharapkan kuesioner dapat diberikan

secara langsung pada orangtua siswa tanpa melalui perantara orang lain.

Peneliti lain juga dapat memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua

siswa terkait penelitian yang dilakukan.

6.2.4. Perawat

Perawat perlu untuk memaksimalkan perannya sebagai pendidik

secara langsung dengan memberikan pendidikan atau penyuluhan

kesehatan pada orangtua dan masyarakat pada umumnya tentang perilaku

hidup bersih sehat.

Page 65: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Michael, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia: A Handbook Of

Human Resource Management. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Arikunto, S, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta :

Rineka Cipta.

Arthur, 2006, Peran Aktivitas Pengasuhan Pada Pembentukan Perilaku Anak Se-

jak Sejak Usia Dini: Kajian Psikologis Berdasarkan Teori Sistem Ekologis.

Journal of Child Psychology and Psychiatry.

Betz, Cecili 2002, buku saku keperawatan pediatri Ed.3, EGC, Jakarta.

Cutler, Ron. 2010. Promoting Hygiene in Schools : Breaking The Chain of Infec-

tion. Journal of School Nursing.

Desiyanto, F, A & Djannah, S, N, 2013, Efektivitas Mencuci Tangan

Menggunakan Cairan Pembersih Tangan Antiseptik (Hand Sanitizer) Ter-

hadap Jumlah Angka Kuman, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No.

2.

Dharma, Kelana, Kusuma. 2011. Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta Ti-

mur : CV Trans Info Media.

Hasibuan, Malayu. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.

Jakarta.

Hidayat, A, A. 2007. Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data, Ja-

karta: Salemba Medika.

Friedman, M. 2002, Keperawatan keluarga: teori praktek, Edisi ketiga, Jakarta:

Salemba Medika.

Kirk, 2005, ‘Kajian Pengaruh Kosentrasi Sukrosa dan Asam Sitrat Terhadap Mutu

Sabun Transparan’, Skripsi, Fakultas Tehnologi Pertanian Institut Per-

tanian Bogor.

Lestari, D, 2008, ‘Efektivitas Metode Expository Teaching Terhadap Perilaku

Mencuci Tangan dengan Menggunakan Sabun’, Skripsi, Universitas

Katolik Soegijapranata

Malthis, R.L dan Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba

Empat.Jakarta.

Page 66: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Masrukhin dan Waridin. 2004. Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Budaya

Organisasi Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai. EKOBIS. Vol

7. No.2. Hal: 197-209.

Maulani, dkk. 2005. Panduan Orang Tua Dalam Menjaga Dan Merawat

Kesehatan Gigi Bagi Anak-Anaaknya. Jakarta: Gramedia.

Ma’ruf, H, 2006, Pemasaran Ritel, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama, Ce-

takan Kedua

Marjuandi, M, 2011, ‘Hubungan antara peran orang tua dalam perilaku hidup ber-

sih sehat dengan kebiasaan mencuci tangan pakai sabun pada anak Pra-

Sekolah di TK Assalamah, Ungaran, Kabupaten Semarang’, Skripsi, Stikes

Ngudiwaluyo Ungaran.

Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. rineka

Cipta.

Nototatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka

Cipta

Notoatmodjo. 2010. Perilaku Kesehatan. Cetakan Ketiga. Edisi Revisi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Nursalam. 2011. Buku Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika.

Patmonodewo, S. 2003. Pendekatan Anak Pra Sekolah. Cetakan kedua. Jakarta:

PT. Rineka cipta.

Padmonodewo, Soemiarti 2003, Pendidikan anak prasekolah, PT Rineka Cipta,

Jakarta.

Rice. 2001. Keluarga Dalam Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak. Bandung :

Prioner Jaya.

Rivai, Veithzal. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. PT

Rajagrafindo Persada. Jakarta

Riyanti, E. 2008. Pengenalan Dan Perawatan Kesehatan Gigi Anak Sejak Dini.

http://www.google.co.id

Robbins, Stephen. P. dan Mary Coulter. 2005. Manajemen. PT Indeks Kelompok

Gramedia. Jakarta.

Page 67: PERAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAK …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/...gdl-indrosetia-560-1-skripsi-o.pdf · serta hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Sadli, S, 2010, Pemikiran Tentang Kajian Perempuan, Jakarta : PT Kompas Me-

dia Nusantara.

Soetjiningsih, 1998, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta : EGC

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. alfabeta.

Bandung.

Suherman. 2000. Buku Saku Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.

Supartini, Y. 2004, Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak, Jakarta: EGC.

Tazrian, 2011, ‘Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Mencuci Tangan Pa-

kai Sabun Menggunakan Media Film Terhadap Perubahan Perilaku

Mencuci Tangan Pakai Sabun Pada Anak Usia Sekolah’. Tugas Akhir,

Universitas Airlangga Surabaya.

Widnaningsih. 2005. Peran Orang Tua Bagi Anak. http://pikiran rakyat.com/anak.

Wati, Nur. 2010. ‘Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS Tentang Mencuci Tan-

gan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mencuci Tangan pada Siswa Kelas

V Di SDN Bulukantil Surakarta’, KTI, Universitas Sebelas Maret Surakar-

ta.

WHO 2013, Enam Langkah Cuci Tangan, Diakses 8 Januari 2014,

http://www.who.int

Wong, et al 2008, Buku ajar keperawatan pediatrik Ed.6, EGC, Jakarta.

Wong, L.D. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta: EGC.