87
“PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA PERILAKU ISLAMI PESERTA DIDIK KELAS IX DI SMPN 40 SATAP KEPULAUAN SELAYAR KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassaar OLEH NUR FITRI 105191102817 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H/2021

“PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

“PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MEMBINA PERILAKU ISLAMI PESERTA DIDIK

KELAS IX DI SMPN 40 SATAP KEPULAUAN

SELAYAR KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassaar

OLEH

NUR FITRI

105191102817

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2021

Page 2: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

ii

“PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DALAM MEMBINA PERILAKU ISLAMI PESERTA DIDIK

KELAS IX DI SMPN 40 SATAP KEPULAUAN

SELAYAR KABUPATEN KEPULAUAN

SELAYAR”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

(S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassaar

OLEH

NUR FITRI

105191102817

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H/2021

Page 3: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

iii

Page 4: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

iv

Page 5: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

v

Page 6: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

vi

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Nur Fitri

NIM : 105191102817

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Agama Islam

Kelas : B

Dengan ini menyatakan hal sebagai berikut:

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesai penyusunan skripsi ini,

saya menyusun sendiri skripsi saya (tidak dibuatkan oleh siapapun)

2. Saya tidak melakukan penjiplakan (Plagiat) dalam menyusun skripsi

3. Apabila saya melanggar perjanjian seperti pada butir 1, 2, dan 3 saya

bersedia menerima sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran

Makassar, 09 Dzulkaidah 1442 H

18 Juni 2021 M

Yang Membuat Pernyataan

Siti Muthi‟ah Islami Rodja

NIM:105191105017

Page 7: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

vii

ABSTRAK

NUR FITRI (105191102817) 2021. Penelitian ini berjudul Peran Orang

Tua dan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Perilaku Islami Peserta

Didik kelas IX di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar, Kabupaten Kepulauan

Selayar. Skripsi Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam. Di

bimbing oleh Nur‟ani Azis dan Muh. Amin Umar.

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui Peran Orang Tua dan

Guru Pendidikan Agama Islam sebagai pendidik dalam membina perilaku Islami

peserta didik kelas IX. Apakah sudah di jalankan atau belum, Ingin mengetahui

gambaran perilaku Islami peserta didik seperti apa dan faktor pendukung dan

penghambat dalam membina perilaku Islami peserta didik di SMPN 40 Satap

Kepulauan Selayar Kelas IX.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriktif kualitatif, maka

kehadiran peneliti di lapangan sangat penting. Peneliti bertindak lansung sebagai

instrument dan sebagai pengumpul data di lakukan dengan menggunakan teknik

obsevasi, teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Data yang telah di

kumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data, penyajian data, dan

penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Peran guru dan orang tua dalam

membina perilaku Islami peserta didik perlu di tingkatkan, peran guru dalam

membina perilaku Islami sudah di jalankan dengan baik dengan cara mengajarkan,

membimbing, dan memberi contoh kepada peserta didik sedangkan peran orang

tua dalam membina perilaku Islami perlu di tingkatkan dengan cara ikut

pengkajian Islami, belajar buku, dan menonton di media sosial tentang pengkajian

atau masalah agama dan ikut kelompok Ibu-Ibu pengajian serta gambaran perilaku

Islami peserta didik yang kurang baik, dapat di buktikan dengan pengaplikasian

peserta didik lewat tindakan sehari-hari dengan senantiasa berperilaku kurang

baik kepada guru, dan teman sebaya baik di sekolah maupun di lingkungan.

Faktor pendukung dalam membina perilaku Islami peserta didik adalah guru

Pendidikan Agama Islam yang sudah mengajarkan, membimbing membina dan

memberikan contoh yang baik bagi peserta didik dan kegiatan pengkajian setiap

pekan dengan tema pembinaan perilaku Islami, dan faktor penghambat dalam

membina perilaku Islami peserta didik yaitu, kurangnya pemahaman agama bagi

orang tua, lingkungan yang kurang baik dalam pembentukan perilaku Islami,

kurangnya sarana-prasarana seperti mesjid atau mushallah, sehingga peserta didik

harus terlambat dalam melaksanakan shalat.

Page 8: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang memberi kita kesempatan dan

kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta

salam dan salawat tak lupa pula kita kirimkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad

saw. di mana seorang manusia yang patut kita contoh mulai dari bangun tidurnya

hingga ia tidur kembali. beserta keluarga, sahabat-sahabat, dan para ulama yang

telah membimbing umat Islam kearah jalan yang paling benar.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skipsi ini tentunya tidak

dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada

kesempatan kali ini patutlah kiranya penulis menyampaikan rasa syukur dan

ungkapan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:

1. Kedua orang tua tercinta Ayah saya almarhum Dg.Rumpa dan ibunda

saya Rohana beserta keluarga yang selalu mendoakan dan

mengantarkan penulis hingga seperti sekarang dengan penuh kasih

sayang, kesabaran, keikhlasan, motivasi, dan perjuangan hidup.dan

terima kasih juga kepada saudara kandung saya yaitu: bunga intang,

Muhammad Rais, Abdul Kadir, Ali Imran, dan juliarti yang selalu

memberikan doa dan semangat serta membantu dalam hal tenaga,

waktu, dan lain-lain. sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag sebagai Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Page 9: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

ix

3. Ibu Dr. Amirah Mawardi, S.Ag.,M.Si selaku Dekan Fakultas Agama

Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ibu Nurhidaya M. S.pd.I , M.pd.I Selaku Ketua Prodi Fakultas Agama

Islam.

5. Ibu Dr. Dra. Nur‟Ani Azis, M.Pd.I dan Muh. Amin Umar,

S.Ag.M.Pd.I selaku pembimbing yang dengan tulus meluangkan

waktunya memberikan bimbingan, pengarahan, serta motivasi dengan

penuh kesabaran dan keikhlasan sehingga skripsi ini dapat tersusun

sebagaimana mestinya.

6. Bapak/Ibu Dosen dan Asisten Dosen Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar.

7. Bapak Muhayyeng S.pd. selaku kepala sekolah SMPN 40 Satap

Kepulauan Selayar yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian.

8. Haswati, Katija, dan Riswana, orang tua peserta didik.

9. Bapak/Ibu guru di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar.

10. Peserta Didik SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar.

Terakhir, Sahabat penulis serta teman seperjuangan angkatan 2017 yang

namanya tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, tetapi banyak membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

SemogaAllah memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua

pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi.

Page 10: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................... ………..i

PENGESAHAN SKRIPSI ……………………………………………………ii

BERITA ACARA MUNAQASYAH .............................................................. iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv

ABSTRAK ......................................................................................................... v

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ......................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. x

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitiam ................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Peran Orang Tua ..................................................................................... 9

1. Pengertian Peran................................................................................ 9

2. Pengertian Orang Tua ....................................................................... 9

3. Tugas Orang Tua ............................................................................. 10

B. Peran Guru PAI ..................................................................................... 12

1. Pengertian Guru PAI ....................................................................... 12

2. Tugas Guru PAI .............................................................................. 13

C. Prilaku Islami ........................................................................................ 15

1. Pengertian Prilaku Islami ................................................................ 15

2. Macam-macam Prilaku Islami ........................................................ 15

3. Aspek-aspek Pembentukan prilaku Islami ...................................... 22

4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prilaku Islami ......................... 22

5. Dalil Tentang Prilaku Islami ........................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ................................................................................... 25

B. Likasi dan Objek Penelitian .................................................................. 26

C. Fokus Penelitian .................................................................................... 26

D. Deskripsi Fokus Penelitian .................................................................... 26

E. Sumber Data .......................................................................................... 28

Page 11: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

xi

F. Instrumen Penelitian.............................................................................. 28

G. Tekhnik Pengumpulan Data .................................................................. 28

H. Tekhnik Analisis Data ........................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ................................................................. 32

1. Sejarah Sekolah ............................................................................... 32

2. Visi, Misi, Tujuan Sekolah.............................................................. 33

3. Identitas Sekolah ............................................................................. 34

4. Keadaan Guru.................................................................................. 34

5. Keadaan Peserta Didik .................................................................... 36

6. Sarana Dan Prasarana ...................................................................... 37

7. Grafik Sekolah ................................................................................ 38

B. Peran Orang Tua dan Guru PAI dalam Membina Prilaku Islami Peserta

Didik di SMPN 40 Kepulauan Selayar ................................................. 39

C. Gambaran Prilaku Peserta Didik di SMPN 40 Kepulauan Selayar

D. Faktor Pendudkung dan Penghambat dalam Membina Prilaku Islami

Peserta Didik di SMPN 40 Kepulauan selayar ..................................... 42

BAB V PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................... 46

B. Saran ...................................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 46

RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... 51

LAMPIRAN ..................................................................................................... 52

Page 12: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Data Guru dan Karyawan.................................................................... 34

Tabel 2 : Keadaan Peserta Didik ....................................................................... 37

Tabel 3 : fasilitas sekolah .................................................................................. 37

Page 13: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu cara yang sengaja dan terarah untuk

memanusiakan manusia. Melalui suatu proses pendidikan, manusia dapat tumbuh

dan berkembang secara sempurna. Sehingga ia dapat melaksanakan tugas

sebagai manusia serta memelihara sekelilingnya secara baik dan bermanfaat.

Pendidikan juga suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, Pendidikan yang

diberikan oleh orang tua kepada anaknya adalah merupakan pendidikan yang akan

selalu berjalan seiring dengan pembentukan kepribadian anak tersebut. orang tua

harus sedini mungkin merencanakan masa depan anak-anaknya agar mereka

menjadi manusia lebih baik dan berguna.

Pendidikan akan berlangsung sepanjang hidup manusia. Semenjak

manusia dilahirkan sampai mati. orang yang pertama mendidiknya adalah kedua

orang tuanya. orang tua di sini sangat berperan dalam membina perilaku Islami

peserta didik, karna merupakan tanggung jawab sebagai orang tua dalam

membina perilaku Islami. Kemudian kedua orang tuanya membutuhkan sosok

pendidik yang dapat memberikan pendidikan yang baik kepada anaknya, yaitu

dengan membawa anaknya ke lembaga pendidikan atau sekolah.

Maka dengan pendidikan, manusia begitu penting di dalam kehidupan.

Selain orang tua membawanya ke lembaga pendidikan, orang tua tetap mendidik

di rumah, karna lembaga pendidikan tidak bisa mengawasi peserta didik selama

Page 14: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

2

24 jam. Maka itu tugas orang tua di dalam keluarganya juga dapat dilakukan

dengan memberi pendidikan, membimbing, membina anak-anak. agar anak dapat

belajar menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

Anak adalah titipan Allah, karena itu nasib dan masa depan anak-anak

adalah tanggung jawab kita semua. tetapi tanggung jawab utama terletak pada

orang tua masing-masing. Orang tualah yang pertama berkewajiban membina,

membimbing, memelihara, mendidik, dan membesarkan anak-anaknya agar

menjadi manusia yang berkemampuan dan berguna. karna orang tualah yang

selalu bersama anak mulai dari bayi.

Masa anak-anak merupakan masa transisi dan kelanjutan dalam menuju

tingkat kematangan sebagai persiapan untuk mencapai keremajaan. ini berarti

kemajuan perkembangan yang dicapai dalam masa anak-anak merupakan bekal

keberhasilan orang tua dalam mendidiknya. baik buruknya sikap dan tingkah laku

seseorang di masa anak-anak, sangat banyak ditentukan oleh pengalaman mereka

dalam melihat orang-orang disekitarnya terutama kedua orang tuanya. Itu semua

merupakan bekal pendidikan bagi anak-anak nantinya.

seorang anak kepribadiannya terbentuk, peran orang tua selanjutnya

adalah mengajarkan nilai-nilai pendidikan kepada anak-anaknya.

Selain itu, tugas orang tua dalam mendidik anak masih banyak lagi dalam proses

pembentukan perilaku dan karakter anak, bagaimana anak belajar, percaya diri,

menghargai orang lain, dan terlebih lagi orang tua dapat memberikan rasa aman

dan nyaman bagi anak, karena hal itu akan berguna bagi masa depannya. Peran

orang tua dalam pendidikan mempunyai peran besar terhadap masa depan anak.

Page 15: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

3

sehingga demi mendapatkan pendidikan yang terbaik, maka sebagai orang tua

harus berusaha untuk dapat menyekolahkan anak sampai ke jenjang pendidikan

yang paling tinggi. ini adalah salah satu cara agar anak mampu mandiri secara

finansial nantinya.

Tugas orang tua dalam mendidik anaknya, orang tua perlu menjadi teladan

bagi anaknya dalam menanamkan perilaku Islami, pandangan hidup beragama,

dan bagaimana bertanggung jawab terhadap tugasnya. sebagai orang tua ketika

anaknya masih berada di sekolah, orang tua sepenuhnya menyerahkan proses

pendidikan peserta didik kepada sekolah. sehingga sekolah memiliki tanggung

jawab untuk mendidik peserta didik dan mengoptimalkan potensi yang ada di

dalam diri peserta didik. guru mempunyai tugas untuk membangun pemahaman

kepada orang tua akan peranya dalam membantu memperbaiki pendidikan peserta

didik khususnya dalam membina perilaku Islami.

Sekolah orang yang sangat berperan dalam mendidik peserta didik adalah

guru. dapat dikatakan guru merupakan pendidik kedua setelah kedua orang tua. di

sekolah guru menjadi contoh yang paling utama dalam membina perilaku Islami.

Suatu lembaga pendidikan atau sekolah tidak disebut lembaga apabila di

dalamnya tidak terdapat sosok seorang pendidik khususnya guru pendidikan

agama Islam.

Sebagaimana firman Allah di dalam Q.S.Ar-Rahman (55) ayat 2-4

ػي اىبا ػي غا خيق ال اىقشآ

Page 16: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

4

Terjemahanya:

“yang telah mengajarkan Al-qur‟an. dia menciptakan manusia.

Mengajarnya pandai berbicara.”1

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa

Allah memerintahkan kepada pendidik khususnya guru untuk mendidik,

membina, membimbing menjadi manusia yang lebih baik lagi sebagaimana yang

ada di dalam al-qur‟an.

Guru dan orang tua dalam pendidikan mempunyai tujuan yang sama yakni

mengasuh, mendidik, membimbing, membina perilaku Islami peserta didik dan

dapat memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

sebagaimana firman Allah di dalam Q.S. luqman (31) ayat 13

إ ل حششك بالل ؼظ ا ب لب ا إر قاه ىق

شك ىظي اىش ػظ

Terjemahanya:

“Dan (ingatlah) ketika lukman berkata pada anaknya, ketika dia

memberi pelajaran kepadanya,”wahai annakku! Janganlah engkau

menyekutukan Allah, sesungguhnya menyekutukan Allah adalah

benar-benar kezaliman yang besar.”2

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa

Allah memerintahkan kepada orang tua untuk membimbing, membina anak-

anaknya sebagaimana yang dilakukan oleh lukman yaitu membimbing anaknya

1Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 531

2 Depertemen Agama RI, AL-Qur’an Hafalan, (Bandung:Cordoba, 2019), h 412

Page 17: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

5

menjadi manusia yang selalu taat kepada Allah. contohnya jangan menyekutukan

Allah, ketika melakukan sesuatu haruslah sesuai dengan syariat Islam.

Guru pendidikan agama Islam merupakan seorang yang memberikan

pendidikan atau ilmu dalam bidang aspek keagamaan khusunya perilaku Islami,

membimbing peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.

serta membentuk kepribadian muslim yang sesuai dengan tuntunan yang ada di

dalam Al-qur‟an dan yang diajarkan oleh Rasulullah.

Tugas seorang guru bukanlah sekedar mentransfer ilmu kepada peserta

didik tetapi juga mengarahkan dan membentuk kepribadian yang baik khususnya

perilaku Islami terutama kepada guru Pendidikan Agama Islam. Peran seorang

guru bukanlah sekedar transfer of knowledge namun yang paling penting adalah

transfer of character.Dengan Pendidikan Agama Islam, seorang guru bisa lebih

mudah menanamkan nilai-nilai keIslaman kepada peserta didik, sebab dalam

materi pembelajaran yang diajarkan sehari-hari telah mengandung nilai-nilai

positif yang mengarahkan peserta didik kepada arah yang lebih baik. Kompetensi

kepribadian bagi guru merupakan kemampuan personal yang mencerminkan

kepribadian yang berperilaku Islami, berakhlak mulia, berwibawa, dan dapat

menjadi teladan bagi peserta didik. Seorang guru bukan hanya di tuntut memiliki

perilaku Islami pada dirinya sendiri melainkan dituntut untuk bisa menjadi teladan

bagi peserta didiknya, yaitu dengan bertindak sesuai dengan norma-norma agama,

dan memiliki perilaku yang pantas diteladani oleh peserta didik sehingga peserta

didik juga memiliki perilaku Islami atau akhlak yang baik.

Page 18: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

6

Permasalahan yang terjadi saat ini yaitu menurunnya perilaku Islami,

moral, maupun etika yang ada di sekeliling kita. khususnya di SMPN 40 SATAP

Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar. terutama terjadi pada peserta

didik. Hal ini di tandai dengan perilaku peserta didik yang tidak mencerminkan

berperilaku Islami seperti masih banyak peserta didik yang tidak menghargai

guru-gurunya di sekolah dan berbuat semaunya sampai memberikan masalah, baik

di sekolah maupun di luar sekolah, dan pergaulan yang kurang baik yang masih

menjadi pusat perhatian di kampung yang peneliti akan teliti. Dengan adanya

penelitian ini, Peneliti harapkan peserta didik bisa memberikan perilaku yang baik

kepada lingkungan sekitar baik di sekolah maupun di masyarakat, memberikan

perilaku sopan santun dan mematuhi perintah dari guru serta menghargai sesama.

Latar belakang di atas peneliti tertarik ingin melakukan penelitian

kualitatif dengan judul penelitian: “Peran Orang Tua dan Guru Pendidikan

Agama Islam dalam Membina Perilaku Islami Peserta Didik di SMPN 40

Satap Kepulauan Selayar, Kabupaten Kepulauan Selayar.”

Berdasarkan dari latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka

permasalahan yang akan di bahas adalah sebagai berikut:

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran Orang Tua dan Guru Pendidikan Agama Islam dalam

membina perilaku Islami peserta didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar

Kabupaten Kepulauan Selayar?

2. Bagaimana gambaran perilaku Islami peserta didik di SMPN 40 Satap

Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar?

Page 19: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

7

3. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam membina perilaku Islami

peserta didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan

Selayar?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peran Orang Tua dan Guru Pendidikan Agama Islam

dalam membina perilaku Islami peserta didik di SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Untuk mengetahui gambaran perilaku Islami peserta didik di SMPN 40

Satap Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar.

3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam membina

perilaku Islami peserta didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar Kabupaten

Kepulauan Selayar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitain ini di harapkan dapat dijadikan bahan kajian dalam

menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya pada

perilaku Islam

2. Manfaat Praktis di harapkan dari Penelitian ini sebagai berikut

a. Bagi Peserta Didik

Memperoleh Pengalaman lansung dengan adanya bimbingan dan arahan

dari guru.

Page 20: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

8

b. Bagi Peneliti

Sebagai bahan pembanding bagi mahasiswa atau peneliti lainnya yang

ingin meneliti topik atau permasalahan yang sama tentang peran orang tua

dan guru PAI dalam membina perilaku Islami.

c. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bahwa tugas seorang guru bukanlah sekedar

mentransfer ilmu kepada seorang peserta didik melainkan menjadi seorang

pembimbing, pengarah, dan pembina serta menjadi tauladan yang baik

bagi peserta didiknya.

d. Bagi Pihak Sekolah

Sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan

peningkatan mutu pendidikan.

e. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas khususnya bagi para orang tua dalam

membimbing, membina, dan mengajarkan anaknya menjadi yang lebih

baik dari sebelumnya.

Page 21: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

9

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Peran Orang Tua

Menurut kamus umum bahasa Indonesia, peran adalah sesuatu yang jadi

bagian atau yang memegang pimpinan yang terjadi di dalam sesuatu hal atau

peristiwa.3peran menurut soekarto adalah aspek dinamis dari kedudukan, yaitu

sesorang yang melaksnakan hak-hak dan kewajiban sebagaimana mestinya.4

1. Pengertian Orang Tua

Menurut kamus bahasa Indonesia, orang tua dapat diartikan sebagai ayah

dan ibu kandung, orang yang di anggap tua (cerdik, pandai, ahli dan

sebagainya), orang yang di hormati Pengertian Peran (di segani) di kampung,

tertua.5

Orang tua adalah ibu dan bapak kandung yang di kenal mula pertama oleh

anak-anaknya. orang tua merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi

anak-anaknya, karna dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. dengan

demikian bentuk pertama dari pendidikan di dalam rumah tangga itu, karna di

latar belakangi selalu bersama orang tua.

2. Tugas Orang Tua

Ayah dan ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan perilaku pribadi

anak. pemikiran dan perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki pengaruh

3W.J.S, Poerdarminta, Kamus UmumBahasa Indonesia (cet-3, Jakarta Timur, Balai

Pustaka, 2011), h 817 4Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2013) h 217

5W.J.S, Poerdarminta, Kamus UmumBahasa Indonesia (cet-3, Jakarta Timur, Balai

Pustaka, 2011), h 688

Page 22: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

10

yang sangat dalam terhadap pemikiran dan perilaku anak. Karena kepribadian

manusia muncul dari apa yang di lihat berupa perilaku-perilaku pada berbagai

ragam situasi dan kondisi dalam lingkungan keluarga. Keluarga berperan sebagai

pembentukan perilaku Islami.

Sebagaimana di dalam Q.S. Attahrim (66) ayat 13

دا اىاط ق اسا ن ي ا فغن ا ا ا ق ا ا اىز ا

ش ا ا الل ى نت غلظ شذاد ل ؼص

ي ا اىحجاسة ػي

ش ا ؤ فؼي

Terjemahan:

Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia

dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang

tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan

kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.6

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami

bahwa: Allah memerintahkan kepada keluarga, terutama suatu

pemimpin. dan pemimpin suatu keluarga adalah orang tua.berarti di sini

orang tua bertugas melindungi keluarganya dari perbuatan yang dimurkai

Allah

Adapun tugas dari orang tua:

a. Menanamkan Pandangan Hidup Beragama

Tugas orang tua terhadap anak bisa dilakukan dengan memberikan

penanaman beragama pada masa kanak-kanak, karena masa kanak-kanak

6Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 559

Page 23: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

11

merupakan masa yang paling baik untuk mengenalkan dasar-dasar hidup

beragama. Penanaman hidup beragama ini bisa dilakukan dengan mengajak anak-

anak untuk ikut serta pergi ke masjid bersama orang tua menjalankan ibadah,

mendengarkan kultum, maupun ceramah agama yang mencerminkan perilaku

Islami. bila semasa kecilnya anak tidak dikenalkan dengan agama, tidak pernah

pergi bersama orang tua ke masjid mendengarkan ceramah maupun sholat

berjamaah, maka setelah dewasa mereka pun tidak ada perhatian terhadap hidup

beragama.Untuk itu, tugas orang tua dalam mendidik anak sangat perlu

diperhatikan di awal masa kanak-kanaknya. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad

s.a.w.

عؼذ ػ ب ثا إبشا باع حذ اىط ػغى ؼ اب ذ ب ح ثا حذ

صيى الل قاه قاه اىب جذ ػ أب عبشة ػ بغ ب اىش يل ب ػبذ اى

إرا بيغ ػشش لة إرا بيغ عبغ ع باىص ب شا اىص عي ػي ع

ا فاضشب ػي

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Isa bin Ali bin Abi

Thalib-Thabba'] telah menceritakan kepada kami [Ibrahim bin Sa'd] dari

[Abdul Malik bin Ar-Rabi' bin Sabrah] dari [Ayahnya] dari [Kakeknya]

dia berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Perintahkanlah

anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah mencapai umur tujuh

tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun maka pukullah dia

apabila tidak melaksanakannya". ( HR. Abu daud ).7

7Javanladflabs, hadis abu dawud 417. Di akses dari https:// tafsirq.com pada tanggal 5

mei 2015

Page 24: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

12

Menurut penulis dari hadits di atas menjelaskan bahwa wajib bagi orang

tua memerintahkan anak-anak mereka untuk shalat pada umur 7 tahun, walaupun

sebenarnya shalat belum wajib atas mereka. Bahwa orang tua wajib

memerintahkan kepada mereka tapi hukum shalat belum wajib atas mereka.

artinya lagi bahwa apabila orang tua tidak memerintahkan anak-anaknya untuk

shalat pada umur 7 tahun, maka orang tua berdosa, dan apabila anak-anak tersebut

tidak shalat maka mereka tidak berdosa dan usahan untuk selalu memerintahkan

untuk shalat setiap kali waktu shalat datang. apabila mereka sudah mencapai 10

tahun, dan mereka meninggalkan shalat tetap mereka tidak berdosa akan tetapi

apabila mereka meninggalkan shalat pada umur 10 tahun maka wajib untuk di

pukul. hal tersebut untuk membiasakan mereka agar kelak ketika sudah dewasa

mereka sudah terbiasa untuk shalat.

Menurut J Verkuyl (dalam Hartomo, 2011) mengemukakan ada tiga tugas

orang tua kepada anak yaitu:

a. Mengurus keperluan materil anak

Ini merupakan tugas orang tua kepada anaknya, karena anak belum

bisa mencari makan, mencari tempat berlindung, dan membeli pakaian

sendiri. Anak masih sepenuhnya bergantung kepada orang tuanya

karena anak belum mampu mencukupi kebutuhannya sendiri.

b. Menciptakan suatu “Home” bagi anak

Maksud dari “Home” disini adalah didalam keluarga itu anak-anak

dapat berkembang dengan subur, merasakan kasih sayang, keramah-

tamahan, merasa aman, terlindung dan lain-lain. Hanya di dalam

rumah anak merasa tentram, tidak pernah kesepian, dan selalu

gembira.

c. Memberikan pendidikan

Memberikan pendidikan merupakan tugas terpenting dari orang tua

terhadap anak-anaknya. Tujuan pendidikan di sini menurut Verkuyl

ialah mengajar dan melatih anak-anak sehingga mereka dapat

Page 25: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

13

memenuhi tugas mereka kepada Tuhan, sesame manusia, dan

lingkungan mereka. 8

1. Kewajiban dan Tanggung Jawab Orang Tua

Keluarga merupakan masyarakat pendidikan pertama yang nantinya akan

menyediakan pendidikan pertama serta kebutuhan biologis anak, sehingga

menghasilkan pribadi-pribadi yang dapat hidup dalam masyarakat. Orang tua

mempunyai tanggung jawab besar terhadap anak, yaitu memberikan perhatian,

dorongan, fasilitas dan teladan yang baik pada anak, sehingga akan tercipta

perilaku yang baik, perilaku yang ihsan, baik dalam keluarga maupun di

lingkungan masyarakat. Hal ini membutuhkan proses yang panjang yang harus

dimulai sedini mungkin, yaitu sejak masa anak-anak sampai dewasa.

Menrut ajaran Islam, anak adalah amanah dari Allah. Amanah tersebut

wajib dipertanggung jawabkan. Jelas, tanggung jawab orang tua terhadap anak

tidaklah kecil. Secara umum tanggung jawab yang dimaksud ialah

penyelenggaraan pendidikan bagi anak-anak dalam rumah tangga.

Dalam riwayat Abu Dawud di sebutkan :

ب ذالل ػب اب ػاص ث :حذ عفا ػ د:حذ ثاح غذ حذ ثا

ح ػي ب اىحغ أر ف أر ه الل ج سع قو: سأ اب سافغ ػ اب

لة ت باىص ىذح فاط

Artinya:

“Musaddad menyampaikan kepada kami dari Yahya, dari Sufyan, dari

Ashim bin Ubaidillah bin Abu Rafi‟ bahwa ayahnya berkata, “Aku melihat

8 Hartomo, Arnicun Aziz, Ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 83-84

Page 26: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

14

Rasulullah saw, mengumandangkan azan di telinga al-Hasan bin Ali ketika

Fatimah melahirkannya. Beliau mengumandangkan seperti azan untuk

salat”.9

Hadis tersebut menjelaskan bagaimana seorang ayah telah mengajarkan

anaknya tentang mengenal Allah SWT dengan cara mengadzani di telinga anak.

Hal itu dapat dikuatkan oleh adanya hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah.

R.a. berikut:

ت ب ابى عي شي ػ اىض اب رئب ػ ثا اب حذ ثا اد حذ

صو الل ه الل قاه:قاه سع ػ الل شة سض ش اب ػ ػبذاىش ح

ػي ا شا ص ا دا ا د ىذػيى اىفخشة فا ب ى :مو عي

)سااىبخاسي غي( غ ج

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Adaam, dari Ibnu Abi Dzi‟b dari Zuhri

dari Abi Salamah bin „Abdurrohman dari Abu Hurairah ra., iaberkata,

Rasulullah saw bersabda: “setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci.

Ayah dan ibunyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi”.10

Hadis ini menjelaskan bahwa semua anak yang baru saja dilahirkan itu

adalah fitrah. Tinggal kedua orang tuanya, bagaimana cara mendidik anaknya,

sesuai dengan ajaran Islam atau ajaran lainya.

Anak berhak menerima sesuatu dari orang tuanya dan orang tua

berkewajiban untuk memberikan sesuatu itu kepada anaknya. Orang tua harus

memperhatikan kewajiban dan tanggung jawabnya kepada anak. Adapun

kewajiban orang tua kepada anak, yaitu sebagai berikut:

9 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy‟ats Al-Azdi as-Sijistani, Ensiklopedia Hadis 5: Sunan

Abu Dawud, (Jakarta: Almahira, 2013), h, 1064. 10

Imam Bukhori, h, 153.

Page 27: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

15

a. Memberikan anak nama yang baik

Nama adalah cerminan harapan orang tua kepada anaknya. Oleh

karena itu, setiap orang tua pasti memberikan nama yang baik kepada anak

dan berharap anak akan berperilaku sesuai dengan arti nama mereka.

b. Memberikan anak makanan yang halal dan baik

Orang tua berkewajiban memberikan anak makanan yang halal dan

baik, maksudnya halal dari segi syariah dan baik dari segi kesehatan, gizi,

dan lainnya.11

Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam

surat Al-Maidah ayat 88:

( ؤ ب خ اىزي ااحقا الل حيل طبا

الل ا سصقن ا مي

ئذة/ (88: 5اىا

Terjemahnya:

Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai

rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu

beriman kepada-Nya. (Al-Ma'idah/5:88).12

c. Mengajarkan pendidikan agama kepada anak

Mendidik anak baik laki-laki maupun perempuan adalah kewajiban

orang tua. Pendidikan agama mempunyai pengaruh yang sangat besar

dalam membina kepribadian anak, khususnya tingkah laku, tutur kata,

sopan santun dan sebagainya.13

d. Memberikan kasih sayang kepada anak

11

Imran Siswadi, “Perlindungan Anak Dalam Perspektif Hukum Islam Dan HAM”,

Jurnal Ilmiah UII Yogyakarta, Vol.11 No. 2 (Septerber-Januari 2011), h. 229-230. 12

Kementrian Agama, Alquran dan Terjemahan, 2002. 13

Ihsan Dacholfany, Uswatun Hasanah, Pendidikan Anak Usia Dini Menurut Konsep

Islam, (Jakarta: Amzah, 2018), h. 150-151.

Page 28: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

16

Orang tua tidak hanya berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan

materi berupa makanan, pakaian dan fasilitas lainnya. Ada yang lebih

penting dari itu semua yaitu memberikan kasih sayang yang tulus kepada

anak.14

2. Peran Orang Tua dalam Keluarga

Kata peran sering dikaitkan dengan seorang aktor dalam suatu drama. Kata

peran dalam kamus Oxford Dictionary diartikan dengan Actor’s part, One’s Task

Of Function yang berarti aktor, tugas seorang atau fungsi. Istilah peran dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti pemain sandiwara (film)

perangkat tingkah laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

di masyarakat.15

Sedangkan menurut Soerjono Soekanto Peran merupakan aspek

dinamis kedudukan (status), apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka ia menjalankan suatu

peranan.16

Kata peran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tugas utama atau

kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang tua kepada anaknya. Peranan

mencakup tiga hal besar yaitu:

a. Peran meliputi norma-norma yang diungkapkan dengan posisi atau tempat

seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian

peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan

masyarakat.

14

Imran Siswadi, op. cit., h, 232. 15

Marcelino Sumolang, “Peranan Internet Terhadap Generasi Muda Di Desa Tounelet

Kecamatan Langowan Barat”. Jurnal, Vo.2 No. 4 (2013). 16

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2009), h. 212-213.

Page 29: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

17

b. Peran adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu

masyarakat sebagai individu.

c. Peran juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting sebagai

struktur sosial masyarakat.17

Orang tua yaitu ibu dan ayah memegang peranan yang sangat penting dan

amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Di dalam keluarga ibu dan ayah

berperan sebagai pendidik, pelindung, pengasuh, dan pemberi contoh. Menurut

Jhonson di dalam keluarga ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,

pelindung dan pemberi rasa aman, serta sebagai kepala keluarga. Sedangkan ibu

berperan sebagai pengurus rumah tangga, pelindung, pengasuh, dan mendidik

anak-anaknya.

Pendidikan ibu adalah sosok terdepan dalam keluarga yang turun langsung

mendidik anak-anaknya. Apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini banyaknya

dampak negatif dari kemajuan teknologi yang menjangkit anak bangsa.

Pendidikan seorang ibu terhadap anakn merupakan pendidikan dasar yang tidak

dapat diabaikan, meskipun sosok ayah tetap menjadi teladan utama di rumah.18

Tugas ayah adalah memenuhi kebutuhan materi berupa makanan, pakaian

dan fasilitas lainnya. Sebagai kepala keluarga ayah harus mempersiapkan segala

kebutuhan keluarga. Selain itu ayah juga dituntut agar aktif dalam membina

perkembangan dalam pendidikan pada anak.

Menurut Harjati menjelaskan bahwa peran orang tua dalam keluarga

terdiri dari:

17

Ibid., h, 214 18

Marliana, “Penguatan Peran Ibu Dalam Pendidikan Anak”, Jurnal Islam Al I‟tibar

Vol.2 No.1 (Agustus 2017),h.36.

Page 30: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

18

a. Peran sebagai pendidik, orang tua perlu menanamkan kepada anak-

anak arti penting pendidikan dan ilmu pengetahuan yang mereka

dapatkan dari sekolah.

b. Peran sebagai pendorong, sebagai anak yang sedang menghadapi masa

peralihan, anak membutuhkan dorongan orang tua untuk

menumbuhkan keberanian dan rasa percaya diri dalam menghadapi

masalah.

c. Peran sebagai panutan, orang tua perlu memberikan contoh dan teladan

bagi anak, baik dalam berkata jujur maupun dalam menjalankan

kehidupan sehari-hari dan bermasyarakat.

d. Peran sebagai teman, menghadapi anak yang sedang menghadapi masa

peralihan, orang tua lebih sabar dan mengerti tentang perubahan anak.

Orang tua dapat menjadi informasi, teman bicara atau teman bertukar

pikiran tentang kesulitan atau masalah anak, sehingga anak merasa

nyaman dan terlindungi.

e. Peran sebagai pengawas, kewajiban orang tua adalah melihat dan

mengawasi sikap dan perilaku agar anak tidak keluar jauh dari jati

dirinya, terutama dari pengaruh lingkungan baik dari lingkungan

keluarga, sekolah dan masyarakat.

f. Peran sebagai konselor, orang tua dapat memberikan gambaran dan

pertimbangan nilai positif dan negatif sehingga anak mampu

mengambil keputusan yang terbaik.19

B. Peran Guru Pendidikan Agama Islam

Guru memiliki tugas yang beragam dalam berimplementasi dalam bentuk

pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan

bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar

dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup

dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi sedangkan melatih berarti mengembangkan

keterampilan-keterampilan pada peserta didik.

19

Harjati, Peran Orang Tua Dalam kepribadian Anak, (Jakarta: Permata Pustaka, 2013),

h, 45-48

Page 31: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

19

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya

sebagai orang tua kedua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi panutan

para peserta didiknya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah

dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku

kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa. Guru

adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa

yang tidak mungkin digantikan oleh unsure maupun dalam kehidupan sebuah

bangsa sejak dahulu semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran

dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan

seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari

potret guru dimasa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat

bergantung dari “citra” guru ditengah-tengah masyarakat. Beberapa peran seorang

guru adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam

Secara umum (universal) guru berperan sebagai pendidik (educator) dan

pengajar (instructor). Peran guru sebagai pendidik (educator), yaitu guru harus

bisa mendidik peserta didiknya dengan ilmu pengetahuan (knowledge) dan juga

mampu mendidik sesuai dengan nilai-nilai (values) positif. mendidik di sini di

artikan lebih konfrehensif, sebagai usaha untuk mendidik peserta didik secara

utuh dan menyeluruh (holistic), baik aspek pengetahuan (kognitif), keterampilan

Page 32: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

20

(psikomotorik), maupun sikap (afektif) agar tumbuh sebagai manusia-manusia

yang berkepribadian dan berdedikasi tinggi .20

Guru Pendiikan Agama Islam adalah seorang yang mendidik peserta didik

sesuai dengan profesinya sebagai guru Pendidikan Agama Islam yaitu mengajar,

membimbing, dan membina peserta didik menjadi manusia yang sesungguhnya

sesuai syariat Islam.

2. Tugas Guru Pendidikan Agama Islam

a. Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Pembimbing

Guru Pendidikan Agama Islam harus membimbing peserta didik agar

dapat mencapai dan melaksanakan tugas-tugas perkembangan mereka, sehingga

dengan ketercapaian ia dapat tumbuh dan berkembang sebagai manusia berguna

yang menjadi harapan setiap orang tua, masyarakat, bangsa, dan Negara.21

b. Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Sumber Belajar

Tugas guru pendidikan Agama Islam sebagai sumber belajar merupakan

tugas yang sangat penting. yaitu guru sebagai tempat bertanya bagi peserta didik,

guru sudah seyogianya harus kaya akan pengetahuan (knowledge).

Guru harus menguasai berbagai macam pengetahuan dengan membaca

berbagai pengetahuan dengan membaca sebagai macam literature yang terkait

dengan pembelajaran. Guru berperan sebagai pusatnya pengetahuan yang bersifat

20

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi

profesionalisme guru, (cet-2; Bandung: Penerbit TraumaWdya, 2018), h 165 21

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi

profesionalisme guru, (cet-2; Bandung: Penerbit TraumaWdya, 2018), h 159

Page 33: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

21

lansung, artinya peserta didik dapat bertanya secara lansung dan memperoleh

pengetahuan secara cepat.22

c. Guru Pendidikan Agama Islam Sebagai Pemimpin

Guru sebagai pemimpin berarti guru bertugas dalam memimpin kegiatan

belajar mengajar (KBM). Sebagai pemimpin yang baik, seyogianya guru memiliki

kecakapan dalam memimpin dan mengantarkan peserta didik pada kesuksesan

dalam pencapaian cita-cita mereka.

d. Guru Sebagai Orang Tua dan Teladan

Guru yang afektif adalah guru yang menunaikan peran, tugas, dan fungsinya

secara profesional. Sebagai teladan, guru tidak hanya mengajar (instructor) secara

tepat dan efektif. tapi harus efektif juga dalam mendidik (educatior). mendidik

dengan keteladanan itu lebih efektif dan lebih baik dari pada mengajar hanya

dengan perkataan saja (lisan al-hal ashahu min lisan al-maqal).23

C. Perilaku Islami.

1. Pengertian Perilaku Islami

Perilaku Islami adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, bersikap,

dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik

fisik maupun non fisik. perilaku juga diartikan sebagai suatu perilaku seseorang

terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi dua, yakni

22

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi

profesionalisme guru, (cet-2; Bandung: Penerbit TraumaWdya, 2018), h 172 22

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi

profesionalisme guru, (cet-2; Bandung: Penerbit TraumaWdya, 2018), h 173 23

Aminatul Zahroh, Membangun Kualitas Pembelajaran melalui Dimensi

profesionalisme guru, (cet-2; Bandung: Penerbit TraumaWdya, 2018), h 178

Page 34: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

22

dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif

(dengan tindakan konkrit). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah

segala bentuk perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.

Menurut J.P. Chaplin, dalam Dictionary of Psychology yang dikutip oleh

Ramayulis,

Perilaku merupakan, sembarang respon yang mungkin berupa reaksi,

tanggapan, jawaban atau balasan yang dilakukan oleh organisme. dan

Tingkah secara khusus tingkah laku juga bisa berarti suatu perbuatan atau

aktifitas.24

Pengertian perilaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara mengartikan

perkata. Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

atau lingkungan. Sedangkan kata keagamaan berasal dari kata dasar agama yang

berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada Allah dengan ajaran kebaktian dan

kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu.

Kata keagamaan itu sudah mendapat awalan “ke” dan akhiran “an” yang

mempunyai arti sesuatu (segala tindakan) yang berhubungan dengan agama.

Dengan demikian, perilaku Islami berarti segala tindakan perbuatan atau ucapan

yang dilakukan seseorang, sedangkan perbuatan atau tindakan serta ucapan tadi

akan ada kaitannya dengan agama Islam, semuanya dilakukan karena adanya

kepercayaan kepada Allah dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban

yang bertalian dengan kepercayaan.

Agama ada ajaran-ajaran yang dilakukan bagi pemeluk-pemeluknya, bagi

agama Islam, ada ajaran agama yang harus dilakukan dan ada pula yang berupa

larangan. ajaran-ajaran yang berupa perintah yang harus dilakukan di antaranya

24

Ramayulis, Psikologi Agama, (Jakarta: Kalam Mulia, 2007), Cet. 8, hal. 99

Page 35: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

23

adalah sholat, zakat, puasa, haji, menolong orang lain yang sedang kesulitan,

berperilaku sesuai dengan syariat Islam dan masih banyak lagi. Sedangkan yang

kaitannya dengan larangan itu juga banyak, seperti tidak ada etika, berpakaian tapi

telanjang, minum-minuman keras, judi, korupsi dan lain-lain.

Kehidupan sehari-hari secara tidak langsung banyak aktivitas yang telah

kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara makhluk dengan sang

Pencipta, maupun antara makhluk dengan makhluk, itu pada dasarnya sudah

diatur oleh agama. Sedangkan pengertian perilaku Islami adalah perilaku normatif

manusia yang normanya diturunkan dari ajaran Islam dan bersumber dari Al-

Qur‟an dan As-Sunnah.

2. Macam-Macam Perilaku Islami

Dilihat dari perpaduan antara iman, ibadah, pengetahuan dan akhlak,

maka perilaku Islami seorang muslim dapat dikategorikan menjadi tiga komponen

antara lain

a. Perilaku Islami terhadap Allah

Sifat hubungan antara manusia dengan Allah dalam ajaran Islam bersifat

timbal-balik, yaitu bahwa manusia melakukan hubungan dengan Tuhan dan

Tuhan juga melakukan hubungan dengan manusia. Tujuan hubungan manusia

dengan Allah adalah dalam rangka pengabdian atau ibadah. Dengan kata lain,

tugas manusia di dunia ini adalah beribadah.

Sebagaimana firman Allah di dalam Q.S. Adz-Dzariat (51) ayat 56

ا خيقج اىج ( ظ إلىـؼبذ ال ۵٦(

Terjemahan:

Page 36: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

24

“Dan tidak aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka

menyembah kepada ku.”25

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa

Allah memerintahkan kepada manusia bahwa Allah menciptakan di dunia untuk

beribadah. Manusia di ciptakan di dunia ini tujuanya hanya untuk beribadah

kepada Allah diantaranya: berbuat baik kepada semua orang, selalu taat

beribadah, .selalu berperilaku yang sesuai dengan syariat Islam.

Perilaku manusia terhadap Allah bisa dikatakan bahwa manusia harus taat

pada-Nya. Manusia adalah sebagai Abdullah, yang artinya adalah sebagai hamba

Allah. Sebagai hamba Allah maka manusia harus menuruti kemauan Allah, yang

tidak boleh membangkang pada-Nya.

Seorang yang membangkang maka kita akan terkena konsekuensi yang

sangat berat. Kita adalah budak Allah, karenanya setiap perilaku kita harus

direstui oleh-Nya, harus menyenangkan-Nya, harus mengagungkan-Nya. Kita ini

memang budak dihadapan Allah, namun dengan inilah kita menjadi mulia, kita

menjadi mempunyai harga diri, kita menjadi mempunyai jiwa, kita menjadi

mempunyai hati, kita menjadi mempunyai harapan cerah yang akan diberikan

Allah, karena ketaatan kita.

b. Perilaku Islami terhadap Sesama Manusia

Pada hakikatnya, tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri tanpa

berhubungan dengan orang lain. Manusia memiliki naluri untuk hidup

berkelompok dan berinteraksi dengan orang lain. Karena pada dasarnya, setiap

25

Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 520

Page 37: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

25

manusia memiliki kemampuan dasar yang berbeda-beda dan memiliki ciri khas

tersendiri yang dapat dijadikan sebagai alat tukar menukar pemenuhan kebutuhan

hidup.

Hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu

hidup bersama dengan manusia lainnya. dorongan masyarakat yang dibina sejak

lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan

sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia

ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain,

manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah

tengah manusia.

Selain saling mengenal, manusia juga sangat dianjurkan agar dapat

menjalin hubungan yang baik antar sesamanya.

Sebagaimana firman Allah di dalam Q.S. Al-Hujuraat (49) ayat 13

sebagai berikut:

جغ ىا م أـثى رمش ااىاط إا خيقام أـ

قـبائو ىخـؼاسفا ػ ػبا أحـقام ذ اىي ػ ن أمش إ

الل خبش ) إ ۳۱ػي

Terjemahan:

Page 38: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

26

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-

laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan

bersuku-suku. supaya kamu saling mengenal.26

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa Allah

memerintahkan kepada manusia untuk saling kenal-mengenal, baik itu laki-laki

atau perempuan, berbeda suku, beda warna kulit.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah

orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha

mengetahui apa yang terjadi. tata krama pergaulan dengan sesama muslim,

sesama tetangga ayat di atas beralih kepada uraian tentang prinsip dasar hubungan

antar manusia.

Ayat tersebut menegaskan bahwa semua manusia derajat kemanusiaannya

sama di sisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain. Tidak

ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan.Yang

membedakan hanyalah iman.

c. Perilkau Islami terhadap Alam

Perilaku Islami terhadap alam adalah bahwa bagaimana seorang muslim

berbuat terhadap alam. Yang dimaksud alam di sini adalah segala sesuatu yang

ada di sekitar manusia, baik hewan, tumbuh-tumbuhan maupun benda-benda tak

bernyawa. alam harus diperlakukan dengan baik dengan selalu menjaga, merawat

26

Kementrian Agama RI, AL-QUR’AN HAFALAN, (Bandung: Cordoba, 2019), h 517

Page 39: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

27

dan melestarikannya, karena secara etika hal ini merupakan hak dan kewajiban

suatu masyarakat serta merupakan nilai yang mutlak adanya.27

Berperilaku Islami terhadap alam adalah menjalin dan mengembangkan

hubungan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Pada intinya, etika Islam

terhadap alam semesta mengajarkan perintah yaitu jangan membuat kerusakan di

muka bumi. Perintah ini mempunyai arti yang cukup luas mulai dari menjaga

kebersihan bumi, tidak bersikap sewenang-wenang terhadap alam, tidak

mengeksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan sendiri, dan himbauan

untuk memperbaiki kembali sumber daya alam yang telah rusak oleh ulah pihak

yang tidak bertanggung jawab.

Manusia sebagai salah satu unsur alam seharusnya selalu tunduk terhadap

aturan/ketentuan yang ada dalam ekosistem tersebut. Akan tetapi, manusia yang

memiliki fungsi sebagai khalifah Allah di bumi ini dilengkapi kebebasan

berkehendak, maka ia bebas untuk tunduk dan atau tidak tunduk sama sekali. dari

sini, mulai tampak perbedaan antara manusia (sebagai salah satu unsur alam)

dengan alam lainnya, yakni manusia bebas menentukan sedangkan alam tidak.

Dengan demikian alam memiliki kelebihan sekaligus kelemahan. Kelebihannya

terletak pada selalu tunduk atas aturan ketentan Allah, maka alam selalu berada

pada posisi yang selalu harmonis. Sedangkan kelemahannya terletak pada tidak

berdayanya menentukan sikap- sikap bila umpamanya manusia dengan seleranya

mencoba merusak ekosistemnya.28

27

Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),

h. 15 28

Didiek Ahmad Supadie, dkk, Pengantar Studi Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), h

145-146.

Page 40: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

28

Manusia disamping mempunyai status sebagai makhluk dari bagian alam,

ia juga mempunyai tugas sebagai khalifah atau penguasa di muka bumi. manusia

dibebani tanggung jawab dan anugerah kekuasaan untuk mengatur dan

membangun dunia ini dalam berbagai segi kehidupan, dan sekaligus menjadi saksi

dan bukti atas kekuasaan Allah di alam jagad raya ini. Tugas kekhalifahan bagi

manusia adalah merupakan tugas suci, karena merupakan amanah dari Allah,

maka menjalankan tugas sebagai khalifah di bumi merupakan pengabdian

(ibadah) kepadaNya. Bagi mereka yang beriman akan menyadari statusnya

sebagai khalifah di bumi, serta mengetahui batas kekuasaan yang dilimpahkan

kepadanya.

Sebagaimana di dalam Q.S. Al-Baqarah (2) ayat 30

ل ئنت إرقاه سبل ىي إى جاػو فى الأسض خيفت

ح اء غفل اىذ ـفظ د فا ػو فا قاه اأحج

ط ىل ـقذ ذ ك غبح بح ال حـؼي قاه إى أػي

Terjemahan:

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

“Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.

Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi

itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan

darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman” Sesungguhnya Aku mengetahui

apa yang tidak kamu ketahui”.29

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa

Allah memerintahkan kepada pemimpin untuk menjaga yang ada di

29

Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 6

Page 41: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

29

lingkungannya. Seperti alam dari manusia-manusia yang ingin merusak di muka

bumi. itulah tujuan dari seorang khalifah atau pemimpin.

3. Aspek-aspek pembentukan perilaku Islami

Aspek-aspek pembentukan perilaku Islami diantaranya adalah: bersihnya

akidah, lurusnya ibadah, kukuhnya akhlak, mampu mencari penghidupan, luasnya

wawasan berfikir, teratur urusannya, perjuangan diri sendiri, memperhatikan

waktunya, bermanfaat bagi orang lain.

Tujuan pembentukan perilaku Islami yaitu: terbentuknya kedisiplinan,

mampu mengendalikan hawa nafsu serta memelihara diri dari perilaku

menyimpang. seorang muslim haruslah mampu berperilaku Islami terhadap Allah,

sesama manusia, dan alam.

4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Islami.

Perilaku seseorang dapat terbentuk sejak dini melalui beberapa faktor

antara lain:

a. Faktor formal

Faktor pembentuk perilaku formal dapat diperoleh di sekolah dan lembaga

pendidikan, seperti dari sekolah umum maupun kejuruan, sekolah yang berbasis

agama tertentu, dari jenjang yang paling rendah hingga yang tertinggi. Sekolah

berperan sebagai wahana penyampaian pengajaran dan pendidikan turut

mempengaruhi tingkat perkembangan perilaku pada peserta didik.30

Peran guru sebagai pentransferan ilmu sangatlah penting. Seorang guru

bukan hanya memberikan pendidikan dalam bentuk materi saja, tetapi lebih dari

30Abuddin Nata, (2010), Akhlak Tasawuf , Jakarta:PT, Raja Grapindo Persada, hal.160-

163

Page 42: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

30

itu harus dapat mencontoh dari sisi teladannya. Disamping itu, guru juga harus

memberikan contoh yang baik dalam sosialisasi kehidupan. hal ini dikarenakan

perilaku seorang gurulah yang pertama-tama di lihat oleh peserta didiknya.

b. Faktor informal (keluarga dan lingkungan)

Faktor pembentuk perilaku informal yaitu kelurga dan lingkungan.

Sebagaimana Menurut KI Hajar Dewantara:

” keluarga adalah tempat pendidikan perilaku yang terbaik dibanding

pendidikan yang lain. hal ini dikarenakan, melalui keluarga orang tua

akan memberikan pendidikan akhlak kepada peserta didik sedini

mungkin. dari lingkungan keluarga inilah pembentukan perilaku

mudah diterima oleh anak. karena komunikasi yang terjadi setiap

waktu antara orang tua dan anak, melalui perhatian, kasih sayang, serta

penerapan akhlak yang baik dari orang tua kepada anaknya berlangsung

secara alami”.31

Faktor formal dan informal diatas sangatlah menentukan terbentuknya

perilaku yang baik maupun yang buruk. alangkah baiknya jika faktor-faktor

tersebut bisa saling melengkapi. hal ini dikarenakan terkadang secara tidak sadar

masih terdapat kekurangan-kekurangan dari pendidikan akhlak dan budi pekerti

yang di dapat dari lingkungan formal maupun non formal.

5. Dalil Tentang Perilaku Islami

Sebagaimana di dalam Q.S.Albagarah (2) ayat 208

ل حخبؼا مافت ي ا ادخيا ف اىغ آ ا اىز اث ا أ خط

ب ػذ ىن إ طا اىش

Terjemahan:

31Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 32

Page 43: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

31

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam

keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan,

Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.32

Setelah saya menganalisis dalil di atas maka penulis memahami bahwa Allah

memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk selalu waspada dari

bisikan syaitan, karna syaitan merupakan musuh nyatanya manusia, jangan

sampai melakukan sesuatu tidak sesuai dengan syariat Islam..

32

Depertemen Agama RI, AL-qur’an Hafalan, (Bandung: Cordoba, 2019) h 32

Page 44: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Menurut Bagdo dan Taylor,

metodologi penelitian adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriktif kualitatif berupa data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan

perilaku yang diamati33

Menurut keduanya pendekatan ini diarahkan pada latar

individu menyeluruh.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki,

menemukan, menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari

pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan melalui

pendekatan kuantitatif.

Masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada ruang

yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian tersebut

nantinya dapat berkembang secara luas sesuai dengan keadaan di lapangan.34

Menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat dengan mudah dipahami dan

disampaikan tanpa melakukan perhitungan statistik. Karena penelitian ini sifatnya

mendeskripsikan hasil dari penelitian yang sifatnya tulisan, suara ataupun

tindakan yang dilakukan.

33

Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif (Cet-XI; Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2012), hal 65 34

Fakultas Agama Islam , Panduan Penulisan Karya Ilmiah ,(Cet – 1 Universitas

Muhammadiah Makassar:2019) ,hal 1

Page 45: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

33

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat melakukan penelitian guna memperoleh

data penelitian. Lokasi penelitian bertempat di SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan. objek penelitian

dapat dinyatakan sebagai situasi sosial penelitian yang ingin diketahui apa yang

terjadi di dalamnya. objek dari penelitian ini adalah orang tua, guru, dan peserta

didik kelas IX.

C. Fokus Penelitian

Fokus penelitian adalah pemusatan fokus kepada intisari penelitian yang

akan dilakukan, hal tersebut harus dilakukan dengan cara eksplisit agar

kedepannya dapat meringankan peneliti sebelum turun atau melakukan

observasi/pengamatan. Maka yang menjadi fokus penelitian dan deskripsi

fokusnya adalah”.Peran orang tua, Guru Pendidikan Agama Islam Dan Perilaku

Islami Peserta Didik”35

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Deskripsi Peneliti menjelaskan atau mendeskripsikan titik fokus

penelitian.36

Berdasarkan fokus penelitian, maka peneliti akan mendiskripsikan

fokus penelitian yaitu:

1. Pengertian Peran Menurut kamus umum bahasa Indonesia, peran adalah

sesuatu yang jadi bagian atau yang memegang pimpinan yang terjadi di

35

Fakultas Agama Islam , Panduan Penulisan Karya Ilmiah ,(Cet – 1 Universitas

Muhammadiah Makassar:2019) ,hal 12

36Fakultas Agama Islam, Panduan Penulisan Karya Ilmiah, (Cet-1 ; Universitas

Muhammadiyah Makassar: 2019) , h. 12.

Page 46: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

34

dalam sesuatu hal atau peristiwa.37

peran menurut soekono soekarto adalah

aspek dinamis dari kedudukan, yaitu sesorang yang melaksanakan hak-hak

dan kewajiban sebagaimana mestinya.38

Orang tua adalah ibu dan bapak

kandung yang di kenal mula pertama oleh anak-anaknya. orang tua

merupakan pendidikan yang utama dan pertama bagi anak-anaknya, karna

dari merekalah anak mulai menerima pendidikan. dengan demikian bentuk

pertama dari pendidikan di dalam rumah tangga itu, karna di latar

belakangi selalu bersama orang tua.

2. Guru pendidikan agam Islam adalah seorang yang memberikan pendidikan

atau ilmu dalam bidang aspek keagamaan dan membimbing Peserta didik

ke arah pencapaian kedewasaan serta membentuk kepribadian muslim

yang berakhlak, sehingga terjadi keseimbangan kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

3. Perilaku Islami adalah keadaan jiwa untuk berpendapat, berpikir, bersikap,

dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dariberbagai macam aspek,

baik fisik maupun nonfisik. Perilaku juga diartikan sebagai suatu perilaku

seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan

menjadi dua, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit),

dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). Sedangkan dalam

pengertian umum perilaku adalah segala bentuk perbuatan atau tindakan

yang dilakukan oleh makhluk hidup.

37

W.J.S, Poerdarminta, Kamus UmumBahasa Indonesia (cet-3, Jakarta Timur, Balai

Pustaka, 2011), h 817 38

Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Rajawali Pers, 2013) h 217

Page 47: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

35

E. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini dapat diklsifikasikan sebagai

berikut:

1. Sumber primer, yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data. adapun yang menjadi sumber data primer dalam

penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, Orang

Tua dan Peserta didik di SMPN 40 Kepulauan Selayar Kabupaten

Kepulauan Selayar.

2. Sumber Sekunder, yaitu sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Penelitian ini di lakukan dengan: Observasi, Wawancara, Dokumentasi.39

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang di pilih dan digunakan oleh

peneliti dalam kegiatannya.agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan di

permudah olehnya. adapun instrumen dalam penelitian ini adalah kamera, hp,

leptop, pulpen, dan buku.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data,

pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan

berbagai cara.

39Hardayani, Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif, ( Cet- 1; Yogyakarta: Pustaka

Ilmu, 2020), h. 121.

Page 48: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

36

Bagian ini memuat uraian dan rinci tentang langkah-langkah dan prosedur

pengambilan dan pengumpulan data, misalnya pengukuran lansung, observasi,

pelaksanaan test, pelaksanaan wawancara langsung atau pengiriman angket. bila

menggunakan orang lain sebagai pengumpul data, perlu di jelaskan cara

pemilihannya.40

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Observasi, merupakan salah satu proses yang di lakukan dengan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang di selidiki.41

Hal yang hendak di obsevasi haruslah di perhatikan secara detail. dengan

metode obsevasi ini, bukan hanya hal yang di dengar saja yang dapat di

jadikan informasi, tetapi gerakan-gerakan dan raut wajah pun

mempengaruhi obsevasi yang di lakukan.

2. Wawancara mendalam, merupakan proses tanya jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka

mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-

keterangan secara mendalam dan detail.42

3. Dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari

tempat penelitian.43

Dalam hal ini penelitian ini mengambil dokumen

melalui gambar, menulis ataupun merekam sebagai bukti keaslian data

yang diperoleh.

40Hardayani, Metode Penelitian Kualitatif&kuantitatif, h. 120.

41 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, metode penelitian (cet.VIII; Jakarta :PT. Bumi

Aksara, 2007), h.120

42Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi ,Metodologi Penelitian,h. 82

43Sudaryono, Metodologi Penelitian, ( Cet.2; Depok: Rajagrafindo Persada, 2018), h. 229

Page 49: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

37

H. Teknik Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, seluruh data yang terkumpul akan

diolah oleh peneliti. data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif

yaitu dengan mendeskripsikan secara menyeluruh data yang ditemukan selama

proses penelitian. Miles dan Huberman dalam buku karangan Sugiyono

mengungkapkan bahwa dalam mengola data kualitatif dilakukan melalui tahap

reduksi (reduction), penyajian data ( data display), dan penarikan simpulan

(verification).44

1. Reduksi Data (reducation)

Mereduksi berarti merangkum, proses pemilihan, memilih hal-hal pokok

dan penting kemudian di cari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti

memilah informasi yang relevan dan yang tidak relevan dengan penelitian.

Setelah direduksi data akan mengerucut. Semakin sedikit dan mengarah ke

inti permasalahan sehingga mampu memberikan gambaran yang lebih

jelas mengenai objek penelitian.

2. Penyajian Data ( data display)

Setelah dilakukan reduksi data, selanjutnya adalah menyajikan data. Data

disajikan dalam bentuk tabel dan uraian penjelasan yang bersifat

deskriptif.

3. Penarikan kesimpulan

44Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif ( Bandung: Alfabeta, 2012), h. 246

Page 50: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

38

Tahap akhir penarikan kesimpulan, Setelah semua data tersaji,

permasalahan yang menjadi objek penelitian dapat dipahami kemudian

ditarik kesimpulan yang merupakan hasil dari penelitian.45

45Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif, h. 247

Page 51: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

39

BAB 1V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar adalah salah satu satuan pendidikan

dengan jenjang SMP di Nyiur Indah .Kecamatan Taka Bonerate, Kab. Kepulauan

Selayar, Sulawesi Selatan. dalam menjalankan kegiatannya, SMPN 40 satap

Kepulauan Selayar berada di bawah naungan Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar beralamat di Bonelambere, Nyiur

Indah, Kecamatan Taka Bonerate, Kabupaten kepulauan selayar Kepulauan

Selayar, Sulawesi Selatan, dengan kode pos 92861.

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar berdiri pada tahun 2009 yang

sebelumnya bernama SMPN 6 Taka Bonerate, dengan seiring berjalannya waktu,

pada tahun 2018 berubah menjadi SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar.

Dalam masa perjalanannya, selalu berubah dalam kepemimpinannya.

Adapun kepala sekolah dari masa ke masa pada saat itu sebagai berikut:

1. Bapak Nur.Alim Syartaib, S.pd. MA.

2. Bapak Muh. Yasin, S.Sos

3. Bapak Muhayyeng , S.pd

Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa ada 3 kepala sekolah yang

menjabat mulai dari tahun 2009 sampai 2021. pada tahun 2009 bapak Nur.Alim

Syartaib, S.pd. MA yang menjabat sebagai kepala sekolah pertama di sekolah

Page 52: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

40

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar. Pada tahun 2014 Bapak Muh. Yasin, S.sos

yang menjabat sebagai kepala sekolah yang ke-2. Pada tahun 2020 sampai

sekarang Bapak Muhayyeng, S.pd yang menjabat sebagai kepala sekolah.

2. Visi Misi dan Tujuan Sekolah

a. Visi

Visi SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar adalah terciptanya sekolah yang

berprestasi dalam berkarakter dan berwawasan lingkungan.

b. Misi

Misi pendidikan SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar di rumuskan sebagai

berikut:

1. Mengembangkan lingkungan sekolah yang sehat, rapih, bersih, aman

dan nyaman.

2. Menumbuhkan kedisiplinan, rasa kekeluargaan dan semangat pada

seluruh warga sekolah.

3. Mengembangkan pengelolaan manajeman sekolah yang efektif dan

efisien.

4. Mengembangkan pembelajaran yang efektif, aktif, efisien, kreatif, dan

menyenangkan.

5. Mengoptimalkan proses belajar mengajar selama 6 hari sepekan.

6. Meningkatkan prestasi akademik maupun non akademik peserta didik.

7. Membina kemandirian peserta didik melalui pembiasaan, dan

pengembangan diri yang terencana dan berkesinambungan.

c. Tujuan Sekolah

Page 53: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

41

1. Meningkatkan kemampuan peserta didik di bidang ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2. Terwujudnya suasana belajar yang kondusif efektif dan efesien.

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran.

4. Meningkatkan akhlak dan moral peserta didik.

5. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam kegiatan proses belajar

mengajar.

6. Membangun suasana lingkungan pendidikan yang bernuansa religious.

3. Identits sekolah

1) Nama sekolah : SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar

2) Akreditas : C

3) NPSN : 40318566

4) Alamat Sekolah:

a. Desa/Kelurahan : Nyiur Indah

b. Kec/Kab/Kota : Selayar

c. Provinsi : Sulawesi Selatan

d. No.Telfon : 08114604774

5) Luas Tanah : 2.317 m²

6) Kode Pos : 92861

7) Status Kepemilikan : Milik Negri

4. Keadaan Guru

Tabel 1: Data Guru dan Karyawan

Page 54: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

42

No

Nama

Jabatan

Pendidikan

Guru

Mapel

1 Muhayyeng,

S.pd

Kepala

sekolah

S1

Bahasa

Indonesia

2 Reni Apriani,

S.pd

PNS

S1

IpaTerpadu

3 Sarifuddin,

S.pd

PNS

S1

Penjas

4 Muh.

Amirudin,

S.pd

PNS

S1

Ipa Terpadu

5 Andi Sukma

Wati, S.pd

Kontrak

S1

Bahasa

Inggris

6 Erli Yanti,

S.pd

Kontrak

S1

Matematika

7 Andi Amran

S.pd

Kontrak

S1

Pend.Agama Islam

8 Andi Nur

Hikma, S.pd

Kontrak

S1

Bahasa Ingris

9 Sulpiana,

S.pd

Kontrak

S1

Ips Terpadu

Page 55: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

43

10 Ramlah, S.pd Kontrak

S1

Tik

11 Andi Risna,

S.pd

Honorer

S1

Bahasa Indonesia

12 Riska

Wati,SE

Honorer

S1

Ips Terpadu

13 Nurhang,

S.pd

Honorer

S1

Kelautan

14 Jumriadi,S.pd Honorer

S1

Penjas

15 Risma

wati,S,pd

Honorer

S1

Bahasa Indonesia

16 Muh.Rais,

S.pd.I

Honorer

S1

Pkn

17 Muh.Ali,

S.pd

Honorer

S1

Pend. Agama Islam

Sumber: Dokumentasi di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar, 4 Juni 2021

Page 56: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

44

5. Keadaan Peserta Didik

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar merupakan sekolah pertama di desa

Nyiur Indah dengan jumlah peserta didik 72 orang dengan rincian 33 orang

berjenis laki-laki dan 22 orang berjenis kelamin perempuan dan 100% menganut

Agama Islam. Adapun rincianya sebagai berikut:

Tabel 2 Keadaan Peserta Didik

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-Laki Perempuan

1 1 6 18 24

2 2 11 16 27

3 3 10 18 28

Jumlah 27 52 79

Sumber: Dokumentasi di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar, 4 Juni 2021

6. Sarana dan Prasarana

Dengan sarana-prasarana yang tidak memadai secara tidak lansung

menjadi faktor penghambat dalam membina perilaku Islami peserta didik. di

SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar. Untuk

mengetahui apa sarana prasarana yang terdapat di sekolah tersebut, berikut

Page 57: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

45

peneliti akan paparkan. Adapun sarana dan prasarana yang terdapat di sekolah

tersebut, berikut peneliti akan paparkan. Adapun sarana dan prasarananya yaitu:

Tabel 3: Fasilitas Sekolah

Jenis Bangunan/Gedung dan Lain-

Lain

Jumlah Keterangan

Bangunan Gedung Sekolah

1

Kurang Baik

Ruangan Kepala Sekolah

1

Baik

Ruangan Guru

1

Kurang Baik

Ruangan Laboratorium

2

Kurang Baik

Masjid

-

Tidak Ada

Perpustakaan

1

Kurang Baik

Ruangan Kelas

3

Baik

Ruangan OSIS

1

Baik

Page 58: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

46

UKS (usaha kesehatan sekolah)

-

Tidak Ada

Wc

2

Baik

Sumber: Dokumentasi di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar, 4 Juni 2021

7. Grafik Sekolah

Adapun grafik sekolah SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar mulai dari

tahun 2017-2021.adalah sebagai berikut:

Sumber: Dokumentasi di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar, 4 Juni 2021

B. Peran Guru PAI dan Orang Tua Dalam Membina Perilaku Islami

1. Peran Guru PAI Dalam Membina Perilaku Islami

Pada dasarnya peran guru pendidikan agama Islam dan guru umum itu

sama, yaitu sama-sama berusaha untuk memindahkan ilmu pengetahuan yang ia

miliki kepada anak didiknya, agar mereka lebih banyak memahami dan

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2017 2018 2019 2020 2021

Grafik Peserta Didik Dari Tahun 2017- 2021

Page 59: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

47

mengetahui ilmu pengetahuan yang lebih luas. Akan tetapi peran guru pendidikan

agama Islam selain berusaha memindahkan ilmu, ia juga harus menanamkan nilai-

nilai agama Islam kepada peserta didiknya agar mereka bisa mengintegrasikan

nilai-nilai Islam pengetahuan dari guru agama:

Berikut kutipan hasil wawancara dari guru Agama:

“ Perlu diketahui bahwa, guru memiliki banyak peran atau tugas yang

perlu diketahui secara umum, karena guru dalam profesinya di tuntut harus

mampu memahami akan karakteristik yang di miliki oleh peserta didiknya.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup

kepada peserta didik. Sebagai guru pendidikan agama Islam sebagaimana

saya harus lebih berperan dan menanamkan nilai-nilai agama kepada

peserta didik agar kedepannya mereka bisa menerapkan apa yang sudah

saya ajarkan (Amran, 2021)”46

Guru Pendidikan Agama Islam sebagai seorang pendidik memiliki banyak

peran dalam usaha membina perilaku peserta didik, peran guru Pendidikan Agama

Islam tidak bisa di nafi‟kan, sebab Guru Agama merupakan figure sentral yang

paling bertanggung jawab dalam proses pembinaan perilaku peserta didik. oleh

karna itu, setiap orang yang mempunyai tugas sebagai guru, harus mempunyai

perilaku Islami khususnya guru Agama Islam. dan seorang guru agama memiliki

tugas tugas yang lebih berat bila di bandingkan dengan guru pada umumnya.

sebab di samping ia harus menanamkan nilai-nilai iman dan akhlak yang mulia.

46

Amran S.pd.I (Guru Mata Pelajaran PAI) wawancara di kampung nyiur indah 8 juni

2021

Page 60: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

48

Adapun peran menurut Hamalik, Guru dapat melaksanakan perannya,

yaitu:

1. Sebagai fasilitator, yang menyediakan kemudahan-kemudahan bagi

Peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar.

2. Sebagai pembimbing, yang membantu peserta didik mengatasi

kesulitan dalam proses belajar.

3. Sebagai penyedia lingkungan, yang berupaya menciptakan lingkungan

yang menantang peserta didik agar melakukan kegiatan belajar.

4. Sebagai komunikator, yang melakukan komunikasi dengan peserta

didik dan masyarakat.

5. Sebagai model, yang mampu memberikan contoh yang baik kepada

peserta didik agar berperilaku yang baik.

6. Sebagai evaluator, yang melakukan penilaian terhadap kemajuan

belajar peserta didik.

7. Sebagai inovator, yang turut menyebarluaskan usaha-usaha

pembaruan kepada masyarakat.

8. Sebagai motivator, yang meningkatkan kegairahan dan pengembangan

kegiatan belajar peseta didik.

9. Sebagai agen kognitif, yang menyebarkan ilmu pengetahuan kepada

peserta didik dan masyarakat.

10. Sebagai Penilaian atau evaluasi, merupakan aspek pembelajaran yang

paling kompleks, karena melibatkan banyak latar belakang dan

hubungan, serta variabel lain yang mempunyai arti apabila

Page 61: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

49

berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin dapat

dipisahkan dengan setiap segi penilaian.47

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen menyatakan bahwa:

“ Guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal

2 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru

sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan

nasional.”48

Berikut wawancara peserta didik atas nama Nurti di SMPN 40

Kepulauan Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar mengatakan bahwa:

“Menurut saya peran guru di sekolah SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar sudah memberikan peran yang baik karena dia selalu

memberikan kami contoh yang baik dan menasehati kami agar kami

tidak lupa selalu melaksanakan ibadah”

Peran Orang Tua dalam membina prilaku Islami. Adapun wawancara

bersama peserta didik yang bernama salsabila, mengatakan bahwa:

“ Orang tua saya di rumah selalu memberikan nasehat dan menyuruh saya

selalu berperilaku baik baik dengan keluarga, guru, dan lingkungan

sekitar”

Kemudian peserta didik lainnya yang bernama Nurti mengatakan bahwa:

“ Disini orang tua saya hanya mengikuti kemauan anaknya, semau-mau

anaknya, jarang di marahi dan kurang memberikan contoh perilaku

Islami.”

47

Oemar, Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta : Sinar Grafika, 2008), hal.9. 48

UU RI No. 14 Thn 2005, Tentang Guru dan dosen, (Jakarta: Sinar Grafika, 2014),

Hlm. 23

Page 62: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

50

2. Gambaran Perilaku Islami Peserta Didik di SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar.

Perilaku Islami berarti segala tindakan, perbuatan atau ucapan yang

dilakukan seseorang di dalam kehidupan sehari-harinya, yang sesuai dengan

syariat Islam. Salah satu dari perilaku Islami diantaranya: shalat, membantu orang

Tua, berpuasa pada bulan ramadhan, mengaji, membantu sesama manusia,

menutup aurat, bertutur kata yang baik-baik, dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari orang yang sangat berperan dalam membina

perilaku Islami yaitu Orang Tua. Orang Tua adalah guru pertama bagi Anak-

anaknya. di dalam kelompok atau sekolah mempunyai pengaruh terhadap segala

tindakan, perbuatan, atau ucapan di dalam pembentukan perilaku Islami. seorang

guru Pendidikan Agama Islam sangat berperan dalam pembentukan perilaku.

seorang guru harus menjadi tauladan atau contoh bagi para peserta didiknya.

Untuk mengetahui bagaimana gambaran Perilaku Islami peserta didik

maka peneliti melakukan wawancara dengan guru PAI SMPN 40 Satap

Kepulauan Selayar. Beliau mengatakan bahwa:

“Perilaku peserta didik yang ada di kelas IX berbeda-beda ada peserta

didik yang memiliki kepribadian yang baik, sopan, dan ramah, adapun

peserta didik yang memiliki kepribadian yang kurang baik misalnya

cerewet, suka ganggu teman, selalu tidur di dalam kelas, dan suka

bolos.”(Amran)49

49

Amran S.pd.I (Guru Mata Pelajaran PAI) wawancara di kampung nyiur indah 8 juni

2021

Page 63: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

51

Untuk mengetahui bagaimana gambaran perilaku Islami peserta didik

maka peneliti melakukan wawancara dengan Orang Tua peserta didik di SMPN

40 Satap Kepulauan Selayar.

Berikut adalah kutipan hasil wawancara dengan selaku orang Tua dari

peserta didik mengatakan bahwa:

”Disini saya tidak memberi batasan kepada anak saya, tidak apa-apa kalau

berpacaran yang penting sewajarnya saja tetap dipantau, begitupun juga

kalau anak saya tidak memakai jilbab karena disini masih banyak anak-

anak remaja yang semaunya saja memakai jilbab dan tidak , kadang juga

disuruh shalat masih ada rasa kemalasan pada anak saya.(2021)”50

Hampir sama dengan yang di katakan Orang Tua dari peserta didik, ia

mengatakan bahwa:

“Anak saya itu kebiasaanya suka ikut-ikut temannya, maksudnya

lingkungan disini juga yang kurang bagus untuk pergaulannya, jadi anak

saya itu biar dinasehatin masih sama seperi biasanya, dalam berpakaian

juga tidak apa-apa saya rasa, kalau tidak memakai kaos kaki dan jilbab

panjang, yang pentingkan bagusji perilakunya. Sholat wajibnya juga

masih ditinggalkan, yah intinya saya sudah ingatkan kepada anak saya.51

Berbeda hasil wawancara dari Orang Tua peserta didik dari Salsabila, ia

berpendapat bahwa:

50

Katija (Orang Tua peserta Didik) Wawancara di Kampung, 5 juni 2021 51

Riswana (Orang Tua Peserta Didik) Wawancara di Kampung, 5juni 2021

Page 64: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

52

“Saya sudah berkali-kali menasehati bahwasanya harus berpakaian syar‟i,

tidak boleh berpacaran, dan main tik-tok, tetapi Anaknya yang tidak mau

mendengar dan ikut-ikutan sama temanya.”(2021)52

Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa Gambaran

Perilaku Islami Peserta didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar khususnya

kelas IX 70% tidak mencerminkan perilaku Islami di sebababkan kurangnya

pemahaman orang tua mengenai ilmu pengetahuan Islam.

Wawancara dengan peserta didik ia berpendapat bahwa:

“Perilaku Islami adalah segala perbuatan harus baik. Contohnya: shalat,

mengaji, dan membantu teman. sedangkan alasannya tidak berpakaian

syar‟i karna banyak temannya yang tidak berpakaian syar‟i dan di anggap

sebagai orang yang tidak ikut zaman kalau berpakaian syar‟i dan faktor

yang mempengaruhi adalah teman dan lingkungannya. (2021)53

Wawancara dengan peserta didik ia berpendapat bahwa:

“Perilaku Islami adalah segala perbuatan yang harus sesuai dengan Islam.

contohnya: Mengaji, Shalat, berpuaasa dan lain-lain. alasannya tidak

berpakaian syar‟i karna kaos kakinya cuma 1 dan dalaman jilbabnya tidak

ada serta rokya juga cuma rok sekolah. Faktor yang mempengaruhi adalah

tidak memiliki pakaian syar‟i” (2021).54

Wawancara dengan peserta didik di atas dapat di simpulkan Bahwa

perilaku Islami adalah segala sesuatu yang baik sebagaimana yang di ajarkan oleh

52

Haswati (Orang Tua Peserta Didik ) wawancara di Kampung, 5 juni 2021 53

Salsabila (peserta didik ) wawancara di kampung, 5 juni 2021 54

Nur Tamsina (peserta didik) wawancara di kampung 5 juni 2021

Page 65: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

53

Islam. Contohnya: sholat, membantu orang, dan lain-lain. faktor yang

mempengaruhi sama seperti di atas adalah tidak memiliki pakaian syar‟i.

3. Faktor pendukung dan penghambat Dalam Membina Perilaku Islami

Adapun wawancara bersama guru PAI dan beberapa peserta didik dengan

ini peneliti merangkum sebagai berikut:

Dalam membina Perilaku Islami tentunya ada faktor pendukung dan

penghambat

1. Faktor pendukung dalam Membina perilaku Islami.

Salah satu faktor pendukung yang ada di lapangan dalam membina perilaku

Islami di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar adalah:

a. Keadaan Guru

Guru di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar merupakan orang – orang

yang memiliki ilmu pengetahuan pendidikan agama termasuk guru mata pelajaran

Pendidikanagama Islam, sehingga mereka memiliki pengetahuan dan kemampuan

yang baik dalam ilmu pendidikan sehingga ia dapat berperan dalam membina

perilaku Islami peserta didik.

b. Adanya kegiatan ekstrakurikuler setiap minggunya mengadakan kegiatan

kajian di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar yang berupa terkait dengan

menanamkan pembelajaran tentang perilaku Islami.

2. Faktor penghambat perilaku Islami

Salah satu faktor penghambat dalam membina perilaku Islami peserta

didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar adalah sebagai berikut:

a. Faktor Orang Tua

Page 66: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

54

Orang Tua peserta didik masih banyak yang belum memahami terkait

dengan pengetahuan agama Islam sehingga masih sulit membina perilaku Islami

pada peserta didik.

b. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang ada di kampung desa Nyiur Indah masyarakat di sana

masih minim akan pengetahuan agama Islam sehingga perilaku peserta didik

masih kurang baik dan mengikuti pergaulan di kalangan lingkungan tersebut.

c. Sarana prasarana

Sarana prasarana di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar yang tidak

mendukung kegiatan spritual peserta didik seperti tidak adanya kegiatan shalat

berjamaah karna tidak memiliki fasilitas mushallah sehingga peserta didik masih

malas-malasan melaksanakan ibadah wajib.

Page 67: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Peran Guru dan Orang Tua Dalam

Membina Perilaku Islami Peserta Didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar”

maka dapat di simpulkan bahwa:

1. Peran Guru PAI dalam membina perilaku Islami Peserta didik di SMPN

40 Satap Kepulauan Selayar, yaitu memberikan contoh yang baik dan

memberikan pemahaman tentang ilmu pengetahuan agama dengan cara

melakukan kajian setiap pekan. Sedangkan peran orang tua dalam

membina perilaku Islami pada anaknya masih kurang di sebabkan karna

kurangnya pemahaman ilmu Agama Islam.

2. Gambaran Perilaku Islami Peserta Didik di SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar masih kurang baik dapat di lihat dari bagaimana peserta didik di

dalam sekolah, bagaimana peserta didik bersikap kepada guru yang

kurang baik, berpakaian yang tidak syar‟i serta perilaku yang tidak

menghargai peserta didik dengan temannya dan lingkungan sekitar.

3. Faktor pendukung dan penghambat dalam membina perilaku Islami

Peserta Didik.

a. Faktor Pendukung

Salah satu faktor pendukung dalam membina perilaku Islami adalah

memiliki seorang guru yang paham tentang ilmu agama, dan selalu melakukan

kajian setiap pekan.

Page 68: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

56

b. Faktor Penghambat dalam membina perilaku Islami

1. Orang Tua

Salah satu faktor penghambat dalam membina Perilaku Islami Peserta

didik adalah Orang Tua. Yang kurang memiliki pemahaman tentang ilmu Agama

Islam.

2. Lingkungan

Salah satu faktor penghambat dalam membina perilaku Islami peserta

didik di SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar adalah lingkungan.

3. Sarana dan Prasarana

Salah satu faktor yang menjadi penghambat dalam membina perilaku

Islami peserta didik adalah sarana prasarana. di mana sekolah yang tidak memiliki

mushallah.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, terdapat beberapa saran yang

mungkin dapat di gunakan sebagai evaluasi bagi seluruhnya yang terlibat, di

antaranya:

1. Kepada Orang Tua

Orang Tua harus lebih memahami ilmu Agama Islam dengan sering

mendatangi kajian dan menonton di media sosial. Serta orang tua bisa

mengontrol anaknya dengan siapa anaknya bergaul dan menasehati

anaknya. Orang tua juga harus menjadi contoh yang baik bagi anak di dalam

membina perilaku Islami.

2. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam

Page 69: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

57

Seorang guru Pendidikan Agama Islam harus memilki cara atau strategi di

dalam membina perilaku Islami serta melakukan pertemuan anatara guru

dan orang tua dan membicarakan masalah perilaku anak. ada peraturan yang

harus di sepakati dan ketika melanggar harus ada sanksinya. Dan orang tua

harus tanda tangan surat keterangan tidak akan protes ketika di beri sanksi

anaknya. Misalnya: ketika tidak pakai kaos kaki di beri sanksi di jemur

selama 2 jam, dan melakukan dakwh dari rumah ke rumah.

3. Kepada Peserta didik

Seorang anak anak diharapkan agar selalu giat dan lebih mendalami Ilmu

pendidikan Agama Islam serta mampu mengamalkannya baik di sekolah

maupun diluar sekolah.

4. Kepada Peneliti selanjutnya hendaknya mengembangkan penelitian ini

dengan melakukan penelitian jangkauan lebih luas dan mendalam. Hasil

dari analisis tentang peran orang tua dan guru PAI dalam membina Perilaku

Islami ini belum mendalam dan terdapat banyak kekurangan di karenakan

keterbatasan waktu, sumber rujukan, serta pengetahuan dan ketajaman

analisis yang di lakukan peneliti, oleh karna itu, di harapkan peneliti

selanjutnya untuk mengkaji ulang secara lebih mendalam hasil dari

penelitian ini

Page 70: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

58

DAFTAR PUSTAKA

Asep Jihad Suyanto, Asep Jihad, 2013.Menjadi guru Profesional (Strategi

Meningkatkan Kualifikasid dan guru di era global, Jakarta Erlangga

Group.

Abdul Majid, DKK, 2012.Pendidikan Karakter Perspektif Islam , Bandung

:PT Rosdakarya.

Burhan al Islam al Zarnuj 2004 i Ta’lim al Muta’allim Tariq al

ta’allum, Baladeya Khourtom al Daar Al Sudaniyyah Lil

Kutub.

Burhan Bungin, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada.

Depertemen Agama RI,2004.AL-Jamanatul Muta’ali, AL-Qur’an

dan Terjemahanya, Bandung:CV .Penerbit J –ART.

Marsuki,2015. Pendidikan Karakter Islam , Jakarta:Amzah.

Mahjuddin, 2002. Membina Akhlak Anak ,Surabaya;Al-

Ikhlas.

Depertemen Pendidikan dan kebudayaan, 1998. Kamus Besar Bahasa

Indonesia, sjakarta: Balai Pustaka.

Daeng Arufin, Dadi, 2007.Permadi dan Daeng Arifin, kepemimpinan

transformasi Kepala Sekolah dan Komite Sekolah,Bandung: PT.

Sarjana Panca Katya Nusa.

Mugaimin, 2005.Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam ,Jakarta:

Raja GrafindoPersada.

Bahri Djamarah, Syaiful, 2000.Guru dan Anak Didik dalam Interaksi

Edukatif, Jakarta : RinekaCipta..

Muhammad Kadri, Ridwan Abdullah Sani, 2016.Pendidikan Karakter

Mengembangkan Pendidikan Anak yang Islami, Jakarta: Bumi Aksra.

M. Yusuf, Kader, 2013.Tafsir Tarbawi, Pesan pesan qur‟a

Daulay, Haidar Putra, 2016. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat,

Jakarta: Prenade Media dia Group

Page 71: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

59

Alim , Muhammad,2006. Agama Islam, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin, 2010. Akhlak Tasawuf , Jakarta:PT, Raja Grapindo Persada.

Fakultas Agama Islam , 2019. Panduan Penulisan Karya Ilmiah

,Universitas

Muhammadiah Makassar.

Hardayani, 2020. Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif,Yogyakarta:

Pustaka Ilmu.

Azwar, Saifuddin, 1998.Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelaja.

Abu Ahmadi ,Cholid Narbuko, 2007.Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Bumi

Aksara.

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi ,Metodologi Penelitian.

Sudaryono, 2018. Metodologi Penelitian, Depok: Rajagrafindo

Persada.

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Syaikh Muhammad Nashiruddin,al-bani ,riyadhus Shalihin, Jakarta:Darul Hag

Daulay, Haidar Putra, 2016. Pendidikan Islam dalam Perspektif Filsafat,

Jakarta: Prenade Media dia Group

Alim , Muhammad,2006. Agama Islam, Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Nata, Abuddin, 2010. Akhlak Tasawuf , Jakarta:PT, Raja Grapindo Persada.

Fakultas Agama Islam , 2019. Panduan Penulisan Karya Ilmiah

,Universitas

Muhammadiah Makassar.

Hardayani, 2020. Metode Penelitian Kualitatif&Kuantitatif,Yogyakarta:

Pustaka Ilmu.

Azwar, Saifuddin, 1998.Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelaja.

Abu Ahmadi ,Cholid Narbuko, 2007.Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Bumi

Aksara.

Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi ,Metodologi Penelitian.

Sudaryono, 2018. Metodologi Penelitian, Depok: Rajagrafindo

Persada.

Page 72: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

60

Sugiono, 2012. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Syaikh Muhammad Nashiruddin,al-bani ,riyadhus Shalihin, Jakarta:Darul

Haq

Page 73: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

L A M P I R A N

Page 74: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

KEGIATAN WAWANCARA

Pedoman Wawancara Guru Pendidikan Agama Islam:

1. Menurut Bapak Bagaimana Perilaku Islami peserta didik?

2. Apakah Bapak Sudah Menerapkan Perilaku Islami di dalam proses belajar

mengajar di dalam kelas?

3. Bagaimana strategi Bapak dalam menerapkan Perilaku Islami pada peserta didik?

4. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dalam membina perilaku Islami peserta

didik?

5. Apa saja yang menjadi faktor penghambat dalam membina perilaku Islami peserta

didik?

Pedoman Wawancara Orang Tua

1. Bagaimana Bapak dan Ibu dalam membina perilaku Islami peseta didik ?

2. Bagaimana perilaku peserta didik di rumah?

3. Apa saja yang menjadi kendala Bapak dan Ibu dalam membina perilaku peserta

didik di rumah?

4. Apa saja yang menjadi faktor pendukung Bapak dan Ibu dalam membina perilaku

Islami pada anak?

Pedoman Wawancara pada peserta didik

1. Apa yang adik ketahui tentang perilaku Islami?

2. Apakah Adik Sudah Menerapkan Perilaku Islami?

3. Bagaimana Peran Guru PAI dan Orang Tua dalam Membina Perilaku Islami?

4. Bagaimana adik menerpakan perilaku Islami?

5. Apa saja yang menjadi kendala adik dalam memahami perilaku Islami?

Page 75: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 1: Wawancara bersama Guru PAI ( 5, juni 2021)

Page 76: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 2: wawancara orang tua peserta didik (6 juni 2021)s

Gambar 3: wawancara Salsabila, peserta didik kelas IX ( 6 juni 2021)

Page 77: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 4: wawancara dengan Nurti, peserta didik kelas IX (5 juni 2021)

Gambar 3: wawancara dengan salsabila,peseta didik kelas IX (5 juni 2021)

Page 78: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 4 :wawancara dengan katija orng tua peserta didik kelas IX (5 juni 2021)

Gambar 4:wawancara dengan haswati orang tua peserta didik kelas IX (6 juni

2021)

Page 79: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 5:ruangan kelas IX.

Page 80: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 6: Sekolah SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar (4 juni 2021).

Gambar 7: Sekolah SMPN 40 Satap Kepulauan Selayar.

Page 81: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 6: ruangan kelas IX (4 juni 2021).

Gambar 6: Ruangan Perpustakaan (4 juni 2021).

Page 82: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

Gambar 6: ruangan kelas IX (4 juni 2021).

Page 83: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …
Page 84: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …
Page 85: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …
Page 86: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …
Page 87: “PERAN ORANG TUA DAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM …

RIWAYAT HIDUP

Nur Fitri, lahir di kayuadi, tanggal 8 agustus Tahun 1998,

Merupakan Anak ketiga dari 5 bersaudara.buah hati dari bapak

dg.Rumpa dan ibu Rohana.pada tahun 2004 mulai memasuki

jenjang pendidikan formal tingkat dasar di SDN Bonelambere

Kayuadi, dan lulus pada tahun 2010, di SMPN 6 Satap Taka Bonerate, kemudian

melanjutkan pendidikan pada tahun 2013 di SMA Negri 1 Taka Bonerate

Kepulauan Selayar, lulus paa tahun 2016.

Pada tahun 2017 terdaftar sebagai mahasiswi di Universitas Muhammadiyah

Makassar, Fakultas Agama Islam, Program Studi Pendidikan Strata 1. Syukur

Alhamdulillah, berkat rahmat Allah, dan doa kedua orang tua, penulis telah

menyelesaikan skripsi dengan judul:

“Peran Orang Tua Dan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina

Perilaku Islami Peserta Didik Kelas IX di SMPN 40 Satap Kepulauan

Selayar Kabupaten Kepulauan Selayar”