26
Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 19 PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI DI ERA GLOBALISASI THE ROLE OF SESKOAD TO EDUCATE TNI LEADER CANDIDATE IN GLOBALIZATION ERA Chairi Suhanda1, Mukhtadi2, Wibisono Poespitohadi3 Prodi Strategi Pertahanan Darat Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan ([email protected]) Abstrak -- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI Angkatan Darat yang didirikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan para perwira TNI AD menjadi pemimpin TNI. Sebagai dapur konsepsi Angkatan Darat, selain menghasilkan sejumlah perwira sebagai komandan militer, Seskoad juga menghasilkan alumni yang berhasil menjadi pemimpin sipil, bahkan pemimpin negara, dan tokoh dunia. Menjadi kelaziman di dalam dunia kemiliteran di negara manapun bila ingin membangun angkatan bersenjata yang kuat dan modern. Untuk itu diperlukan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki kemampuan staf dan komando. Penelitian ini dilaksanakan guna memperoleh pemahaman tentang bagaimana peran Seskoad dalam mempersiapkan perwira-perwira TNI AD yang melaksanakan pendidikan untuk dapat menjadi pemimpin TNI di era globalisasi. Tujuan penelitian, untuk: pertama, menganalisis peran pendidikan di Seskoad dalam mendidik perwira TNI AD; kedua, menganalisis hal-hal yang mempengaruhi peran seskoad dalam mendidik para perwira TNI AD untuk siap menjadi pemimpin TNI di era globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan, analisis data menggunakan analisis domain. Lokasi penelitian di wilayah Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran Seskoad dalam mempersiapkan para perwira TNI AD agar dapat menjadi pemimpin TNI di era globalisasi harus disesuaikan dengan pemberian materi perkembangan lingkungan strategis internasional dan nasional; 2) Hal-hal yang mempengaruhi peran Seskoad dalam mempersiapkan para perwira TNI AD agar siap menjadi pemimpin di era globalisasi antara lain adalah materi kuliah, kualitas pengajar dan pengembangan wawasan melalui studi banding maupun kuliah kerja lapangan. Kata kunci: peran pendidikan, pemimpin TNI, era globalisasi Abstract -- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) is the highest military general education development institution established to provide knowledge and abilities of Army officers to be TNI leaders. As an army conception, in addition to producing a number of officers as military commanders, Seskoad also produced alumni who managed to become civilian leaders, even state leaders, and world leaders. Become commonplace in the military world in any country if you want to build a strong and modern army. For this reason, an educational institution that has staff and 1Program Studi Strategi Pertahanan Darat, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan. 2 Program Studi Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan. 3 Program Studi Strategi Perang Semesta, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan.

PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 19

PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI

DI ERA GLOBALISASI

THE ROLE OF SESKOAD TO EDUCATE TNI LEADER CANDIDATE

IN GLOBALIZATION ERA

Chairi Suhanda1, Mukhtadi2, Wibisono Poespitohadi3

Prodi Strategi Pertahanan Darat Fakultas Strategi Pertahanan Universitas Pertahanan

([email protected])

Abstrak -- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) merupakan lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi TNI Angkatan Darat yang didirikan untuk memberikan bekal pengetahuan dan kemampuan para perwira TNI AD menjadi pemimpin TNI. Sebagai dapur konsepsi Angkatan Darat, selain menghasilkan sejumlah perwira sebagai komandan militer, Seskoad juga menghasilkan alumni yang berhasil menjadi pemimpin sipil, bahkan pemimpin negara, dan tokoh dunia. Menjadi kelaziman di dalam dunia kemiliteran di negara manapun bila ingin membangun angkatan bersenjata yang kuat dan modern. Untuk itu diperlukan sebuah lembaga pendidikan yang memiliki kemampuan staf dan komando. Penelitian ini dilaksanakan guna memperoleh pemahaman tentang bagaimana peran Seskoad dalam mempersiapkan perwira-perwira TNI AD yang melaksanakan pendidikan untuk dapat menjadi pemimpin TNI di era globalisasi. Tujuan penelitian, untuk: pertama, menganalisis peran pendidikan di Seskoad dalam mendidik perwira TNI AD; kedua, menganalisis hal-hal yang mempengaruhi peran seskoad dalam mendidik para perwira TNI AD untuk siap menjadi pemimpin TNI di era globalisasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Teknik analisis data lebih banyak dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data saat peneliti berada di lapangan, analisis data menggunakan analisis domain. Lokasi penelitian di wilayah Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Peran Seskoad dalam mempersiapkan para perwira TNI AD agar dapat menjadi pemimpin TNI di era globalisasi harus disesuaikan dengan pemberian materi perkembangan lingkungan strategis internasional dan nasional; 2) Hal-hal yang mempengaruhi peran Seskoad dalam mempersiapkan para perwira TNI AD agar siap menjadi pemimpin di era globalisasi antara lain adalah materi kuliah, kualitas pengajar dan pengembangan wawasan melalui studi banding maupun kuliah kerja lapangan. Kata kunci: peran pendidikan, pemimpin TNI, era globalisasi Abstract -- Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) is the highest military general education development institution established to provide knowledge and abilities of Army officers to be TNI leaders. As an army conception, in addition to producing a number of officers as military commanders, Seskoad also produced alumni who managed to become civilian leaders, even state leaders, and world leaders. Become commonplace in the military world in any country if you want to build a strong and modern army. For this reason, an educational institution that has staff and

1Program Studi Strategi Pertahanan Darat, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan. 2 Program Studi Manajemen Bencana, Fakultas Keamanan Nasional, Universitas Pertahanan. 3 Program Studi Strategi Perang Semesta, Fakultas Strategi Pertahanan, Universitas Pertahanan.

Page 2: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

20 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

command capability is needed. This research was conducted in order to gain an understanding of how the role of Seskoad in preparing army officers who carry out education in order to become TNI leaders in the era of globalization. Research objectives, to: first, analyze the role of education in Seskoad in educating army officers; second, analyzing matters that influence the role of seskoad in educating army officers to be ready to become TNI leaders in the era of globalization. This study uses a qualitative method. Data is obtained through observation, interviews and literature studies. More data analysis techniques are carried out simultaneously with data collection when researchers are in the field, analyzing data using domain analysis. Research location in Bandung area. The results of the study show that: 1) The role of Seskoad in preparing TNI AD officers to become TNI leaders in the era of globalization must be adjusted to the provision of material for the development of international and national strategic environments; 2) Matters that influence the role of Seskoad in preparing army officers to be ready to become leaders in the era of globalization include lecture material, teaching quality and development of insight through comparative studies and lectures in field work. Keywords: role of education, TNI leaders, era of globalization

Pendahuluan

lobalisasi merupakan suatu hal

yang tidak bisa dihindari oleh

siapapun dan di negara

manapun. Globalisasi pada

hakikatnya adalah suatu proses dari

gagasan yang dimunculkan, kemudian

ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain

yang akhirnya sampai pada suatu titik

kesepakatan bersama dan menjadi

pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di

seluruh dunia. Kehadiran globalisasi

tentunya membawa pengaruh bagi

kehidupan suatu negara termasuk

Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua

sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh

negatif. Untuk mendatangkan pengaruh

positif diperlukan kesiapan institusi dari

seluruh aspek kehidupan yaitu aspek

sosial, ekonomi, hukum, politik,

4 Thomas L. Friedman (2000). Globalisasi “The World Is Flat”. Cet. 2, Dian Rakyat. 5 Dehesa de la Guilarmo. (2006). The Winner and The Loser in Globalization. Wiley-Blackwell.

keamanan, teknologi, administrasi,

budaya dan sebagainya.

Menurut Thomas L. Friedman4,

Globalisasi adalah sebuah sistem netral.

Globalisasi bisa berpengaruh positif

ataupun negatif. Bisa memperkuat atau

melemahkan sandi – sandi kehidupan,

menyeragamkan atau mempolarisasikan,

juga mendemokratisasikan atau justru

sebaliknya. Itu semua tergantung

bagaimana kita meresponsnya.

Dehesa5 menyatakan bahwa

“Globalization is dynamic process of

liberalization, openness, and international

integration accros a wide range of markets,

from labor to good and from services to

capital and technology”.

Era Globalisasi yang bercirikan suatu

interdependensi, yaitu suatu era saling

ketergantungan yang ditandai dengan

G

Page 3: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 21

semakin canggihnya sarana komunikasi

dan interaksi. Perkembangan dan

kemajuan pesat di bidang teknologi dan

informasi memberikan dampak yang amat

besar terhadap proses komunikasi dan

interaksi tersebut. Era globalisasi sering

pula dinyatakan sebagai era yang penuh

dengan tantangan dan peluang untuk

saling bekerja sama. Dalam memasuki

tatanan dunia baru yang penuh perubahan

dan dinamika tersebut, keadaan dewasa

ini telah membawa berbagai implikasi

terhadap berbagai bidang kehidupan,

termasuk tuntutan dan perkembangan

bentuk komunikasi dan interaksi sosial

dalam suatu proses kepemimpinan.

Kepemimpinan di era global sangat

dituntut untuk profesional dan proaktif

sehingga memiliki daya tahan yang kuat

terhadap terpaan gelombang globalisasi

dengan ciri adanya perubahan mendadak

tanpa dapat diprediksi sebelumnya. Setiap

bangsa, nampaknya dipersyaratkan untuk

memiliki kualitas dan kondisi

kepemimpinan yang mampu menciptakan

suatu kebersamaan dan kolektivitas yang

lebih dinamik, bahkan diharapkan mampu

menciptakan keunggulan yang tinggi.

Begitu pula dalam konteks pergaulan dan

hubungan yang lebih luas, setiap negara-

bangsa (nation state) dituntut mampu

berperan secara aktif dan positif baik

dalam lingkup nasional, regional maupun

internasional.

Tantangan abad 21 memerlukan

pembinaan profesionalisme yang lebih

berkualitas sehingga bagi TNI diperlukan

kebijakan pengembangan SDM TNI yang

lebih bermutu, mendasar dan terpadu,

bersifat strategis berupa Blue-Print

Human Capital yang bersifat strategis

jangka panjang 20 tahun ke depan. Hal ini

sejalan pula dengan salah satu syarat

utama pembangunan kebijakan Human

Capital dalam kerangka pengembangan

mutu SDM TNI yang bersifat strategis

jangka panjang. Terdapat tiga kategori

konsep pengembangan SDM yaitu,

personel, Human Resources dan Human

Capital. Dari berbagai pertimbangan,

terutama dalam kaitan Core-Business TNI

dan relevansinya dengan karakterisitik

ancaman dan keunikan perang abad 21

maupun fenomena yang berkembang saat

ini dan juga perkiraan dalam kurun waktu

5 tahun ke depan, maka kebijakan

pengembangan SDM Perwira TNI dalam

rangka peningkatan mutu profesionalisme

TNI abad 21 membutuhkan kebijakan yang

berbasis pada konsep Human Capital dan

Human Capital Management.

Berdasarkan laporan lembaga

Human Development Report (HDR)

tanggal 2 November 2011, kualitas SDM

Page 4: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

22 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

Indonesia berada di urutan ke 124 dari 187

negara yang diteliti6. Laporan tersebut

menunjukan bahwa kualitas SDM

Indonesia tergolong rendah. Oleh karena

itu bangsa Indonesia perlu berjuang dan

mengupayakan untuk meningkatkan

kualitas SDM. Salah satu upaya bangsa

Indonesia meningkatkan kualitas SDM

adalah melalui pendidikan. Jika demikian

maka pendidikan merupakan salah satu

sarana penting untuk meningkatkan

kualitas SDM Indonesia. Melalui

pendidikan diharapkan dapat tercipta

manusia-manusia yang bekualitas. Karena

hanya manusia-manusia berkualitas yang

nantinya akan mampu menghadapi

persaingan.

Pendidikan dilingkungan TNI AD

mempunyai peranan yang sangat penting

dalam mendukung terbentuknya postur

prajurit TNI AD yang profesional, tanggap,

tanggon dan trengginas yang bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

bermental ideologi Pancasila, berjiwa

Sapta Marga dan Sumpah Prajurit dalam

melaksanakan tugas. Kondisi sumber daya

manusia terutama Perwira TNI AD saat ini

kualitasnya memang sudah meningkat

namun belum secara keseluruhan

dikarenakan masih ada berbagai

6 http://hdr.undp.org/en/statistics/ diakses pada

tanggal 23 Okt 2018

kekurangan dan kondisi dari organisasi itu

sendiri. Untuk meningkatkan kualitas

perwira maka setiap penyelenggaraan

pendidikan harus dikelola secara

terencana dengan penuh kesungguhan

oleh penyelenggara pendidikan begitupun

juga sistem seleksi Pendidikan. Proses

pendidikan merupakan wahana strategis

dalam menciptakan perubahan yang

memiliki peran sebagai agen perubahan

dalam kaitannya dengan tanggung jawab

untuk mempersiapkan Kader pimpinan

TNI AD dimasa yang akan datang.

Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan

dua elemen yang saling berkaitan. Artinya,

kepemimpinan (style of the leader)

merupakan cerminan dari

karakter/perilaku pemimpinnya (leader

behavior). Banyak pakar manajemen yang

mengemukakan pendapatnya tentang

kepemimpinan. Dalam hal ini dikemukakan

George R. Terry7, sebagai berikut:

“Kepemimpinan adalah kegiatan-kegiatan

untuk mempengaruhi orang agar mau

bekerja sama untuk mencapai tujuan

kelompok secara sukarela.” Dari defenisi

tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam kepemimpinan ada keterkaitan

antara pemimpin dengan berbagai

kegiatan yang dihasilkan oleh pemimpin

7 George R. Terry, 2006. Principles of Management. (Alih bahasa winardi), Alumni Bandung.

Page 5: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 23

tersebut. Pemimpin adalah seseorang

yang dapat mempersatukan orang-orang

dan dapat mengarahkannya sedemikian

rupa untuk mencapai tujuan tertentu.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan

oleh seorang pemimpin, maka ia harus

mempunyai kemampuan untuk mengatur

lingkungan kepemimpinannya.

Kepemimpinan dicirikan kepada

bakat kejujuran, integritas dan rasa

percaya diri untuk memimpin suatu

organisasi. Kemajuan teknologi dan

perkembangan lingkungan strategis yang

sangat cepat memunculkan adanya

tantangan-tantangan baru bagi para

pemimipin di masa yang akan datang

khususnya pada era globalisasi.

Perubahan dan perkembangan kondisi

tersebut menuntut adanya kepemimpinan

TNI yang mampu menjawab tantangan

tersebut. Kriteria yang harus dimiliki oleh

pemimpin di masa yang akan datang

adalah sebagai berikut:

1. Pemimpin Harus Terbuka dan Jujur

Kejujuran adalah faktor yang paling

penting bagi seorang pemimpin.

Sebagai seorang pemimipin dituntut

untuk mampu memberikan keyakinan

kepada anak buahnya bahwa

pemimpinnya dapat dipercaya untuk

menjalankan tanggung jawab yang

diberikan sebagai pemimpin yang

dipercaya dan memiliki etika.

2. Pemimpin Memiliki Tingkat

Professional Yang Tinggi

Dengan memiliki pengetahuan yang

luas, keahlian dan kemampuan

melaksanakan tugas yang diberikan

dengan tuntutan peran TNI serta

dihadapkan kepada tantangan yang

dihadapi, baik yang berdimensi luar

negeri maupun dalam negeri, maka

perwira TNI diharapkan mampu

bertindak sebagai patriot, ahli dalam

bidangnya, pemimpin, pembina dan

pemikir. “Jiwa patriotisme haruslah

melekat sepanjang masa pengabdian,

sedangkan derajat keahlian dan

kemampuan untuk memimpin,

membina dan berpikir, tentu

disesuaikan dengan tingkat

kepangkatan dan jabatan perwira yang

bersangkutan.” Seorang pemimpin

dituntut untuk memiliki pengetahuan

yang luas menyangkut semua bidang

pada umumnya dan bidang yang

digelutinya secara khusus termasuk

penguasaan Informasi Teknologi (IT).

Keahlian untuk melaksanakan

komunikasi yang efektif sebagai

seorang pembicara maupun pendengar

haruslah seimbang. Dengan

kemampuannya tersebut diharapkan

Page 6: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

24 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

mampu membangun jaringan kerja

(network) yang sangat baik dan diikuti

oleh kemampuan yang bersifat kognitif

(kemampuan dalam memproses

informasi yang sedemikian banyak).

Tipe kepemimpinan TNI ke depan harus

memiliki sifat, karakter dan model

kepemimpinan yang disesuaikan

dengan perkembangan lingkungan

strategis, kondisi, situasi dan

permasalahan yang dihadapinya,

khususnya terkait dengan tantangan

tugas masa depan, yakni permasalahan

menghadapi masalah-masalah strategis

dan tantangan arus globalisasi.

3. Memiliki Visi Dan Misi Membangun Ke

Depan

Visi merupakan komponen yang sangat

penting yang digunakan sebagai acuan

untuk melaksanakan misi-misi yang

akan dilaksanakan oleh suatu

organisasi. Seseorang yang memiliki visi

ke depan pada umumnya memiliki

tekad, motivasi dan keinginan besar

untuk menghadapi tantangan tugas

yang menantang. Hal yang utama yang

harus dilakukan oleh seorang pemimpin

adalah mengkomunikasikan visi yang

dimiliki untuk mendapatkan

pemahaman yang sama. Keberhasilan

suatu organisasi dalam menjalankan

tugas pokoknya sangat tergantung dari

pemimpinnya, saat ini banyak

pemimpin yang sebenarnya hanya

berkemampuan sebagai manajer,

bukan pemimpin. Kepemimpinan

dalam TNI harus mampu melaksanakan

tugas sebagai prajurit profesional,

dengan terciptanya kepemimpinan TNI

yang baik, maka akan berimplikasi

dalam membentuk citra positif TNI.

TNI (Tentara Nasional Indonesia)

dituntut untuk mengembangkan

kepemimpinan yang handal, kredibel dan

responsif terhadap tantangan tugas yang

semakin berat. Kepemimpinan TNI yang

dibutuhkan adalah kemimpinan yang

mampu menghadapi tantangan tugas di

era globalisasi dimana ancaman terhadap

bangsa dan negara semakin komplek

meliputi ancaman militer maupun non

militer. Kualitas hasil pendidikan SESKOAD

sangat mempengaruhi masa depan TNI

AD khususnya dan TNI secara umum.

Evaluasi dan perbaikan sistem pendidikan

SESKOAD harus dilaksanakan secara

teratur guna meningkatkan kualitas hasil

pendidikan dalam rangka mempersiapkan

pimpinan TNI masa depan.

SESKOAD sebagai lembaga

pendidikan pengembangan umum

tertinggi di Lingkungan TNI AD yang

memiliki Visi: Terbaik, Terhormat dan

Disegani, maka SESKOAD lebih

Page 7: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 25

mengutamakan kualitas hasil peserta didik

yang sesuai dengan tujuan pendidikan8.

Sebagai salah satu upaya yang

dilaksanakan dalam mencapai kualitas

hasil peserta didik diantaranya adalah

melalui penegakkan aturan yang berlaku

bagi Perwira Siswa (Pasis) SESKOAD

selama mengikuti pendidikan. Agar

mencapai tujuan tersebut, sistem

pendidikan SESKOAD diharapkan dapat

didesain dengan baik melalui

perbandingan, adopsi dan penyesuaian

praktek terbaik dari lembaga pendidikan

SESKOLN dalam segi proses instruksional,

pengajar, kurikulum, bahan instruksional,

serta sarana dan prasarana pendukung.

Salah satu misi SESKOAD adalah

"mengabdi kepada masyarakat dengan

senantiasa meningkatkan kualitas hasil

pendidikan SESKOAD sehingga

bermanfaat bagi Bangsa dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia". Setiap

tahun, keluaran dari SESKOAD adalah

sekitar 150 - 250 perwira yang akan

menjadi generasi pemimpin TNI di masa

depan.

8https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Staf_dan_K

omando_Angkatan_Darat, 5 Mei 2018.

Metode Penelitian

Dalam Tesis ini penulis menggunakan

penelitian metode kualitatif dengan teknik

yang digunakan adalah wawancara

mendalam, observasi atau pengamatan,

dan pemanfaatan dokumen. Dalam

metode penelitian kualitatif, pemilihan

subjek penelitian dapat menggunakan

criterion-based selection9, yang didasarkan

pada asumsi bahwa subjek tersebut

sebagai aktor dalam tema penelitian yang

diajukan. Selain itu dalam penentuan

informan, dapat digunakan model snow

ball sampling. Metode ini digunakan untuk

memperluas subjek penelitian. Hal lain

yang harus diketahui bahwa dalam

penelitian kualitatif, kuantitas subjek

bukanlah hal utama sehingga pemilihan

informan lebih didasari pada kualitas

informasi yang terkait dengan tema

penelitian yang diajukan. Bertitik tolak

dari pemahaman tersebut maka informan

yang akan diwawancarai sebagai subyek

penelitian adalah para pejabat dan

perangkat pendidikan di SESKOAD serta

beberapa abituren SESKOAD.

9 Noeng Muhajir. (1993). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori. Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Page 8: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

26 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

Temuan Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh dari

beberapa kajian yang telah dilaksanakan

SESKOAD tentang kurikulum dan Gadik

serta hasil wawancara, peneliti telah

melaksanakan analisis. Setelah melalui

proses reduksi data maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

a. Hubungan Antara Perkembangan

Lingkungan Strategis dan Tuntutan

Terhadap Kualitas Perwira.

b. Hubungan Antara Pelatihan dan

Pendidikan. Kemampuan seorang

perwira bisa ditumbuh melalui

pelatihan dan pendidikan.

c. Temuan Tentang Sistem Pendidikan

SESKOAD. Secara umum, sistem

pendidikan pada SESKOAD hampir

sama.

Pembahasan

Berdasarkan beberapa permasalahan

yang ditemukan oleh peneliti pada saat

pelaksanaan penelitian antara lain tentang

sistem pendidikan militer, model

pembelajaran, kurikulum dan lain

sebagainya, maka penulis berupaya untuk

memperdalam pembahasan tersebut.

1. Peran SESKOAD dalam Mendidik

Perwira Menengah TNI AD

TNI merupakan perwujudan dari

kombinasi yang harmonis antara unsur

personel dan peralatan. Unsur

peralatan dan personel perlu di

tempatkan pada kondisi yang baik guna

menghasilkan kemapuan pertahanan

yang diperlukan oleh negara. Namun

demikian, unsur personil masih lebih

penting dijamin mutunya karena ialah

yang menggunakan dan

mengendalikan unsur materiil. Untuk

menjamin kualitas yang tinggi dari

unsur personil pembinaan pendidikan

bagi personil itu amat menentukan

perannya. Yang dimaksudkan dengan

pendidikan adalah semua usaha yang

dilakukan untuk menyampaikan segala

informasi dan mengalihkan kecakapan

kepada unsur personil serta melatihnya

sehingga sungguh-sungguh mampu

dan prigel untuk melakukan segala hal

yang perlu dilakukannya. Maka itu

meliputi usaha membentuk cara

berpikir dan berperasaan yang cocok

sebagai anggota angkatan bersenjata,

sehingga terwujud kekuatan psikis dan

fisik sebagaimana diperlukan untuk

menjadikan angkatan bersenjata itu

kuat dan efektif. Secara kongkrit itu

meliputi kekuatan dan keuletan moril,

kecakapan dan keprigelan bertindak

dengan memanfaatkan peralatan dan

senjata secara tepat dan menjalankan

Page 9: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 27

kepemimpinan untuk membawa

organisasinya mencapai tujuannya.

Ada beberapa faktor yang

mempengaruhi pembinaan pendidikan

TNI dalam era globalisasi yang perlu

diperhatikan. Di antaranya yang

terpenting adalah:

a. Pendidikan harus menumbuhkan

kesadaran yang kuat terhadap Sapta

Marga dan Sumpah Prajurit

Anggota TNI harus selalu sadar

bahwa eksistensi Republik Indonesia

tidak dapat dipisahkan dari

Pancasila. Oleh sebab itu

sebagaimana ditetapkan oleh Sapta

Marga setiap anggota TNI adalah

Pembela Pancasila. Adalah amat

penting bahwa satu angkatan

bersenjata selalu sadar tentang

tujuan perjuangannya (they must

know what they are fighting for).

Tanpa keasadaran dan keyakinan itu

sukar mengharapkan perilaku

(performance) yang bermutu,

termasuk kemampuan melakukan

prestasi yang luar biasa (beyond the

call of duty).

Sebab itu pendidikan TNI harus

selalu memberikan tempat penting

bagi pendidikan ideologi ini.

b. Pendidikan harus menyadarkan

peran TNI dalam menjalankan

Pertahanan Rakyat Semesta

Pertahanan Rakyat Semesta telah

diyakini sebagai metode pertahanan

yang paling tepat dan efektif bagi

bangsa Indonesia. Dalam metode

pertahanan itu dilaksanakan

kegiatan militer yang tradisional

sampai yang paling modern.

Bersamaan dengan itu peran rakyat

dan wilayah Indonesia dapat

berperan sesuai dengan

keunggulannya.

c. Pendidikan harus memperhatikan

perkembangan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi seluruh dunia

Harus selalu diusahakan untuk

mengikuti perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi dunia,

khususnya yang bersangkutan

dengan dunia pertahanan.

d. Pendidikan harus sesuai dengan

Anggaran yang tersedia

Agar pendidikan dapat terlaksana

dengan efektif, maka arus dilakukan

sesuai dengan anggaran yang

tersedia. Akan tetapi itu sebaliknya

juga menuntut kepada pimpinan

Negara dan TNI agar ada anggaran

TNI yang memadai sehingga dapat

dilakukan pendidikan yang dapat

Page 10: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

28 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

membentuk TNI di darat, laut dan

udara yang kuat dan efektif.

Upaya untuk menyiapkan hal

tersebut diwujudkan dengan

menyusun kurikulum Dikreg SESKOAD

yang memberikan pengetahuan

maupun keterampilan yang memadai

kepada Pasis SESKOAD sehingga saat

lulus dari pendidikan telah memiliki

bekal yang cukup untuk menjalankan

peranannya sebagai staf ataupun

pimpinan di satuannya kelak.

2. Model Pembelajaran SESKOAD dalam

Membekali Perwira Menengah TNI AD

untuk Menjadi Pemimpin

Temuan hasil penelitian menunjukkan

bahwa model pembelajaran di lembaga

pendidikan SESKOAD bergeser ke

pembelajaran dewasa. Gencarnya

teknologi informatika menuntut

perwira untuk dapat menangkap segala

perkembangan yang terjadi pada

lingkungan sekitarnya dan global

dengan cepat. Pada masa sekarang,

perkembangan teknologi informasi

telah dapat memberikan lebih banyak

informasi di internet daripada di

pemberian materi pada bahan

pelajaran dikelas. Oleh karena itu,

sebagian besar orang kini telah terbiasa

pada mencari informasi di internet

untuk mengetahui lebih banyak

tentang sesuatu. Akibatnya, model

pembelajaran yang digunakan adalah

pengantar yang singkat untuk

mengarahkan pembacaan sendiri dan

pelaksanaan diskusi. Pelaksanaan

diskusi yang lebih mendalam bertujuan

untuk merangsa perwira siswa agar

dapat membandingkan materi yang

telah diberikan dengan permasalahan-

permasalahan yang berkaitan yang

terjadi secara nyata di lapangan.

3. Kurikulum

Tujuan pendidikan yang

diselenggarakan SESKOAD adalah

mengembangkan kemampuan Perwira

Siswa Dikreg SESKOAD dalam sikap

perilaku sebagai prajurit Sapta Marga

dan Sumpah Prajurit, pengetahuan dan

keterampilan sebagai pemimpin serta

staf militer pada level jabatan

operasional golongan V/Letkol,

potensial untuk jabatan pilihan

golongan IV/Kolonel, serta strategis

pada jabatan Pati yang berkarakter,

meliputi pengetahuan dan

keterampilan OMP maupun OMSP,

perencanaan strategis, analisa,

pengkajian perkembangan lingkungan

strategis serta kondisi jasmani yang

samapta. Sedangkan tugas-tugas

keluaran pendidikan di antaranya:

Page 11: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 29

1) Melaksanakan tugas-tugas sebagai

pemimpin militer, manajer staf

militer, perencana, analis dan

pengkaji level strategis militer dan

pertahanan yang profesional pada

jabatan golongan V/Letkol, potensial

pada jabatan pilihan golongan

IV/Kolonel serta strategis pada

jabatan Pati.

2) Mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan militer guna

mendukung sistem pertahanan

negara pada tataran operasional dan

strategis.

3) Melaksanakan tugas-tugas

manajerial pada sistem kerja

organisasi militer.

4) Memelihara kondisi jasmani yang

samapta. Untuk dapat

melaksanakan tugas-tugas tersebut,

keluaran pendidikan

SESKOAD harus memiliki

kemampuan memantapkan integritas

kepribadian sebagai Perwira TNI AD,

kemampuan mengaplikasikan ilmu-ilmu

kemiliteran matra darat (Kompetensi

Utama), kemampuan mengaplikasikan

ilmu-ilmu kemiliteran pendukung

(Kompetensi Pendukung),

kemampuan mengaplikasikan ilmu-ilmu

pengetahuan akademik/sains

(Kompetensi Lainnya) dan kemampuan

memelihara kondisi jasmani yang

samapta.

Kurikulum pendidikan SESKOAD

yang dikembangkan berbasis

kompetensi untuk menjawab tuntutan

penugasan maupun tantangan

perkembangan lingkungan strategis

bagi para lulusan Dikreg SESKOAD

menitikberatkan pada penguasaan

materi Operasi Matra Darat dan Operasi

Gabungan serta kemampuan untuk

menganalisa perkembangan

lingkungan strategis didukung oleh

materi sains pendukung yang

relevan.Perkembangan lingkungan

strategis yang dinamis akan membawa

perubahan pada kompetensi dosen

yang dibutuhkan oleh SESKOAD.

4. Tenaga Pengajar SESKOAD

Kualitas SESKOAD sebagai sebuah

lembaga pendidikan di lingkungan TNI

AD dan kemampuannya untuk

menjawab tuntutan kurikulum akan

sangat dipengaruhi oleh keberadaan

dosen yang tidak hanya berkualitas dan

profesional, namun juga memiliki

standar kompetensi yang mengacu

kepada sistem pendidikan nasional.

Agar dapat memenuhi tuntutan

kurikulum pendidikan SESKOAD yang

bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan lulusannya di bidang

Page 12: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

30 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

profesionalisme kemiliteran, dan juga

mengarah kepada terwujudnya lulusan

SESKOAD yang memiliki

kualifikasi/gelar Pascasarjana (S-2),

maka kebutuhan akan dosen yang

kompeten merupakan suatu hal yang

mutlak dan tidak bisa ditunda lagi.

Menyadari pentingnya ketersediaan

dosen yang berkualitas, profesional

dan kompeten dalam penyelenggaraan

pendidikan reguler SESKOAD untuk

menjawab tuntutan kurikulum

pendidikan SESKOAD, diperlukan suatu

konsep tentang formulasi kompetensi

yang harus dimiliki oleh dosen yang

bertugas di SESKOAD. Berdasarkan hal

tersebut, maka SESKOAD

melaksanakan pengkajian tentang

Kompetensi Dosen SESKOAD Dalam

Rangka Menjawab Tuntutan Kurikulum

Pendidikan. Pembelajaran berbasis

kompetensi di lingkungan SESKOAD,

didasarkan atas pokok-pokok pikiran

bahwa apa yang ingin dicapai oleh Pasis

melalui kegiatan pembelajaran harus

dirumuskan dengan jelas. Perumusan

dimaksud diwujudkan dalam bentuk

standar kompetensi yang diharapkan

dikuasai oleh Pasis yang telah

diorientasikan pada jabatan-jabatan

yang akan diduduki. Standar

kompetensi meliputi standar materi

atau standar isi (content standard) dan

standar pencapaian (performance

standard). Standar materi berisikan

jenis, kedalaman, dan ruang lingkup

materi pembelajaran yang harus

dikuasai Pasis. Sedangkan standar

penampilan berisikan tingkat

penguasaan yang harus ditampilkan

Pasis. Tingkat penguasaan itu misalnya

harus 100% dikuasai atau boleh kurang

dari 100%. Sesuai dengan pokok-pokok

pikiran tersebut, masalah materi

pembelajaran memegang peranan

penting dalam rangka membantu Pasis

mencapai standar kompetensi. Materi

pembelajaran yang ada di Kurdik

SESKOAD akan dapat diterima oleh

peserta didik secara baik, hanya jika

disampaikan oleh dosen-dosen yang

memiliki kompetensi sebagaimana

diharapkan.

Dengan demikian, dapat

dipastikan bahwa dengan kompetensi

dosen yang baik pada gilirannya akan

dapat menjawab tuntutan kurikulum

pendidikan yang telah ditetapkan oleh

lembaga. Agar dosen maupun Gadik

secara umum di lingkungan TNI AD

memiliki motivasi dan semangat kerja

yang tinggi, perlu dipikirkan untuk

menyusun jenjang karier tersendiri bagi

tenaga pendidik, di mana seorang

Page 13: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 31

perwira yang telah menetapkan pilihan

kariernya di bidang pendidikan akan

dapat menapaki kariernya secara

berjenjang mulai dari perwira pertama

hingga mencapai perwira tinggi.

Dengan adanya regulasi tersebut

diharapkan seorang Gadik akan lebih

profesional karena memiliki jalur karier

yang jelas dan tidak terpengaruh untuk

mencari jabatan lain yang lebih

strategis dan bergengsi. Mulai dari

menjadi Gumil di tingkat Sarcab dengan

pangkat Letnan Dua sampai menjabat

sebagai Dosen Ahli di SESKOAD dan

SESKOAD TNI dengan pangkat Brigadir

Jenderal. Dosen Ahli yang berjumlah 6

orang tersebut dirancang sesuai

dengan pengelompokan mata kuliah

yang harus dikuasai sebagai berikut:

1) Dosen ahli bidang doktrin dan

operasi, dijabat oleh seorang Pati

TNI AD berpangkat Brigjen dengan

kualifikasi akademik minimal S-2/S-3

dan memiliki kompetensi keilmuan di

bidang Doktrin Militer, OMP dan

OMSP.

2) Dosen ahli bidang manajemen

pertahanan darat, dijabat oleh

seorang Pati TNI AD berpangkat

Brigjen dengan kualifikasi akademik

minimal S-2/S-3 dan memiliki

kompetensi keilmuan di bidang

Manajemen Pertahanan Darat.

3) Dosen ahli bidang budaya dan

kepemimpinan, dijabat oleh seorang

Pati TNI AD berpangkat Brigjen

dengan kualifikasi akademik minimal

S-2/S-3 dan memiliki kompetensi

keilmuan di bidang Kepemimpinan

Militer Strategis.

4) Dosen ahli bidang wilayah

pertahanan darat, dijabat oleh

seorang Pati TNI AD berpangkat

Brigjen dengan kualifikasi akademik

minimal S-2/S-3 dan memiliki

kompetensi keilmuan di bidang Studi

Wilayah Pertahanan dan Ketahanan

Nasional serta Keamanan Nasional.

5) Dosen ahli bidang filsafat ilmu dan

metodologi riset, dijabat oleh

seorang Pati TNI AD berpangkat

Brigjen dengan kualifikasi akademik

minimal S-2/S-3 dan memiliki

kompetensi keilmuan di bidang

Filsafat Ilmu dan Metodologi Riset.

6) Dosen ahli bidang strategi dan

kawasan, dijabat oleh seorang Pati

TNI AD berpangkat Brigjen dengan

kualifikasi akademik minimal S-2/S-3

dan memiliki kompetensi keilmuan di

bidang Strategi dan Teori Perang,

Peperangan Modern, Strategi dan

Page 14: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

32 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

Konflik Bersenjata, Studi Kawasan

dan Hubungan Internasional.

5. Sarana dan Prasarana

Secara umum di suatu sekolah

SESKOAD, sarana dan prasarana telah

mampu mendukung proses

pembelajaran dengan penggunaan

perpustakaan online (e-library) dan

teknologi informasi sebagai platform

pembelajaran. e-library juga berhubung

dengan e-library nasional, jurnal

internasional dan sumber daya lainnya

sehingga sumber bahan bisa seluasnya

mungkin untuk memenuhi kebutuhan

perwira siswa. Infrastruktur teknologi

informasi yang baik juga

memungkinkan adanya platform

pembelajaran yang terpadu dan

interaktif bagi seluruh perwira siswa.

1) Ilmu kemiliteran. Diajarkan oleh

dosen organik maupun dosen

nonorganik yang memiliki

kemampuan dan kualitas kursus

operasi gabungan (Susopsgab),

SESKOAD, SESKOAD TNI maupun

Lemhannas, sesuai dengan

bidang/keahliannya.

2) Ilmu sains pendukung. Diajarkan

oleh dosen organik/nonorganik yang

memiliki kemampuan dan kualitas

sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimilikinya, dengan kualifikasi

akademis minimal S2/S3.

3) Ilmu keterampilan khusus. Diajarkan

oleh dosen organik/nonorganik yang

memiliki kemampuan khusus dan

kualifikasi lulusan kursus operasi

gabungan (Susopsgab), SESKOAD

TNI maupun Lemhannas, Ahli bidang

Ilpengtek, Teknologi Informasi (TI),

Hukum Perundang-undangan

ataupun keterampilan khusus

lainnya yang diperlukan.

4) Jasmani. Diajarkan dan dilatihkan

oleh personel yang memiliki

kemampuan dan kualifikasi bidang

jasmani.

6. Pengaruh Teknologi

Perkembangan lingkungan di luar

Seskoad yang sangat dinamis akan

mempengaruhi pola pikir dari siswa

dan tenaga pendidik. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi

khususnya di bidang teknologi

informasi membutuhkan

kemampuan yang handal agar mahir

dibidangnya, salah satu nya

penerapan E-learning. Alat

pendukung E-learning berupa

jaringan internet, namun kapasitas

jaringan internet di seskoad belum

mencukupi dengan jumlah siswa. Guru

militer dan siswa menggunakan

Page 15: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 33

jaringan internet yang terbatas di

dalam proses belajar mengajar.

Kapasitas internet (Bandwidth) yang

dialokasikan ke Seskoad terbatas, hal

tersebut akan mempengaruhi

kecepatan dalam mengakses internet.

Siswa akan kesulitan didalam

mengakses internet sehingga

menggunakan alat lain (modem) untuk

membantu mereka di dalam

menggunakan E-Learning. Kondisi ini

akan menjadi kendala didalam

penerapan metode E-Learning kepada

siswa Seskoad dalam rangka

menghasilkan perwira TNI AD yang

berkualitas.

a. Inovasi.

Memerintahkan dan memberi

dorongan kepada para Pasis dan

Guru militer untuk melakukan

inovasi terhadap pemanfaatan

metode E-Learning agar diperoleh

suatu formulasi pembelajaran yang

lebih baik, lebih kreatif dan lebih

edukatif sehingga pembelajaran

dapat dilakukan secara optimal.

Inovasi dilaksanakan dengan

pembuatan buku saku praktis

tentang E-Learning untuk siswa,

melakukan kombinasi penerapan

edutainment (education and

entertainment) dalam metode E-

Learning.

b. Pembekalan dan penataran E-

Learning. Perkembangan

dunia ilmu pengetahuan dan

teknologi informasi menuntut

perwira siswa untuk mampu

beradaptasi dengan kondisi

tersebut. Pasis yang mengikuti

pendidikan di Seskoad harus

melaksanakan penataran E-Learning

yang sangat berguna selama

mengikuti pendidikan. Materi

pelajaran yang diberikan melalui

teori singkat dan praktek secara

praktis sehingga perwira siswa

memahami dan mampu

melaksanakannya. Tenaga pengajar

diambil dari tenaga ahli IT dari luar.

Dengan adanya pembekalan dan

penataran tersebut menjadikan

siswa tidak dapat memiliki alasan

untuk tidak dapat menggunakan E-

Learning selama pendidikan.

Perkembangan dalam karakter

perang, peperangan dan pertempuran

sangat dipengaruhi oleh fenomena

perkembangan teknologi yang pesat.

Begitupun halnya dengan peperangan di

abad 21 ini yang telah mengalami

lompatan jauh ke depan dibandingkan

peperangan di abad 20. Pentingnya

Page 16: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

34 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

teknologi bagi penyelenggaraan fungsi-

fungsi TNI AD telah sangat nampak pada

transformasi TNI AD. Pada aspek

pertempuran, fenomena perkembangan

alutsista dan jaringan kerja10 (networked

army) menjadi latar belakang perlunya

modernisasi alutsista dan teknologi

penunjang yang digunakan di tubuh TNI

AD. Hal ini bukanlah sekedar angan-angan

ke depan karena saat ini proses akuisisi

berbagai alutsista modern tengah

berlangsung di TNI AD dan dengan

demikian perlu diimbangi dengan

penguasaan teknologinya. Tantangan

perkembangan teknologi global saat ini

enjadi salah satu tuntutan untuk diimbangi

dengan penguasaan teknologi yang setara

dalam melaksanakan pembinaan wilayah

pertahanan. Demikian pula halnya dengan

pemikiran tentang teknologi yang,

perkembangan teknologi memiliki

pengaruh yang sangat signifikan hampir

pada semua komponen dukungan baik

intelijen, personel, logistik, pendidikan

dan sebagainya.

Kesimpulan

Globalisasi tentu saja menghadirkan

tantangan dan ancaman terhadap

10 Antulio J. Echevarria II, ‘Clausewitz and The

Nature of War on Terror,’ in Clausewitz in the TwentyFirst-Century, ed. Hew Stratchan and Andreas Herberg-Rothe (New York:

pembangunan pertahanan nasional

berbagai negara, termasuk Indonesia.

Berbagai upaya mesti dilakukan untuk

menjawab tantangan dan ancaman ini.

Salah satunya, dengan mendorong

transformasi di lembaga pendidikan

militer, termasuk di Sekolah Staf dan

Komando TNI AD (SESKOAD).

1. SESKOAD memiliki peran penting

dalam mendidik para peserta didiknya

untuk menghadapi era globalisasi

Hubungan Antara Perkembangan

Lingkungan Strategis dan Tuntutan

Terhadap Kualitas Perwira. Pengaruh

globalisasi serta kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi telah

mempengaruhi segala sendi kehidupan

di seluruh dunia. Tidak terkecuali juga

dunia kemiliteran sebagai salah satu

institusi yang paling banyak

menggunakan produk atau teknologi

hasil perkembangan ilmu pengetahuan.

Dari hari ke hari, tercipta berbagai jenis

dan macam teknologi untuk memenuhi

kebutuhan militer, antara lain sistem

senjata (weapon system), sistem

pengintaian (reconnaissance system)

dan sistem dukungan (sustainment

system). Jenis-jenis ancaman pun

OxfordUniversity Press, 2007) p. 208 dalam Kajian Triwulan I TA. 2014, Implementasi Transformasi TNI AD di Lemdik Seskoad Terbaik, Terhormat dan Disegani.

Page 17: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 35

mengalami banyak pergeseran yang

mengharuskan diambilnya berbagai

langkah antisipasi yang jauh berbeda

dari tahun-tahun sebelumnya.

Ancaman perang berupa perang

konvensional lambat laun berkembang

menjadi ancaman dalam bentuk lain.

Istilah-istilah seperti assymetris war dan

proxy war lambat laun mulai akrab

ditelinga kita dan menjadi topik

pembahasan di berbagai media

informasi baik cetak maupun digital.

Proyeksi keamanan di kawasan Asia

Pasifik di masa yang akan datang juga

menuntut kesiapan Indonesia di segala

bidang khususnya bidang pertahanan.

Berbagai jenis tantangan tersebut

di atas harus dihadapi oleh para perwira

lulusan SESKOAD sebagai kader-kader

pimpinan TNI AD di masa yang akan

datang. SESKOAD sebagai lembaga

pendidikan umum tertinggi TNI AD

dituntut untuk mampu menyiapkan

para perwira menengah yang terpilih

melalui proses seleksi pendidikan agar

dapat tampil sebagai calon pimpinan

TNI AD yang terbaik, terhormat dan

disegani, termasuk menyiapkan mereka

di dalam menghadapi segala

kemungkinan ancaman dan tantangan

di masa yang akan datang.

TNI AD melalui lembaga

pendidikannya memiliki tugas untuk

mendidik cikal bakal pemimpin di masa

depan. SESKOAD sebagai lembaga

pendidikan pengembangan umum bagi

perwira memiliki peran yang penting

dalam menyiapkan para perwira calom

pemimpin tersebut. Tentunya pola

pendidikan yang di susun oleh

SESKOAD harus dapat memberikan

keluaran perwira TNI AD yang siap

secara keterampilan maupun

pengetahuan dalam menghadapi era

globalisasi

SESKOAD harus dapat membekali

para siswanya untuk dapat bekerja dan

menguasai pada tingkat taktis, memiliki

kemampuan pengambilan keputusan

cepat yang tentunya didasari oleh nilai-

nilai yang kuat dari kepentingan

organisasi serta keinginan untuk belajar

secara terus menerus untuk menujang

kemampuan mereka dalam memimpin.

Pemimpin TNI di era globalisasi

bukanlah pekerjaan dan kemampuan

yang mudah untuk dicapai. Perwira di

era globalisasi harus dapat berpikir

secara strategis, mengikuti

perkembangan lingkungan baik dalam

negeri, regional maupun internasional.

Oleh karena itu berbagai peningkatan

Page 18: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

36 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

keterampilan dan pengetahuan harus

dilaksanakan SESKOAD dengan cara:

a. Ilmu kemiliteran. Diajarkan oleh

dosen organik maupun dosen

nonorganik yang memiliki

kemampuan dan kualitas kursus

operasi gabungan (Susopsgab),

SESKOAD, SESKOAD TNI maupun

Lemhannas, sesuai dengan

bidang/keahliannya.

b. Ilmu sains pendukung. Diajarkan

oleh dosen organik/nonorganik yang

memiliki kemampuan dan kualitas

sesuai dengan disiplin ilmu yang

dimilikinya, dengan kualifikasi

akademis minimal S2/S3.

c. Ilmu keterampilan khusus. Diajarkan

oleh dosen organik/nonorganik yang

memiliki kemampuan khusus dan

kualifikasi lulusan kursus operasi

gabungan (Susopsgab), SESKOAD

TNI maupun Lemhannas, Ahli bidang

Ilpengtek, Teknologi Informasi (TI),

Hukum Perundang-undangan

ataupun keterampilan khusus

lainnya yang diperlukan.

d. Jasmani. Diajarkan dan dilatihkan

oleh personel yang memiliki

kemampuan dan kualifikasi bidang

jasmani

Lembaga pendidikan mau tidak

mau harus beradaptasi dan

mengantisipasi metode dan pola

pendidikannya dalam menghadapi

globalisasi. Hal tersebut dapat

dilakukan melalui transformasi institusi

pendidikan militer, terutama untuk

memproduksi struktur atau

menciptakan norma baru mengenai

militer profesional.

Dengan Paradigma baru TNI dan

semakin berkembangnya TNI yang ada

sekarang ini maka mendidik seorang

pemimpin yang akan menghadapi

harus punya sifat-sifat kepemimpinan

yang dapat diterapkan di satuannya

dan anak buahnya sehingga akan

terjalin kerja sama untuk mencapai

tujuan dinginkannya serta dapat

mengikuti perkembangan jaman atau

Ilpengtek baik di dalam satuannya

maupun dalam lingkungannya.

Memahami dan mempraktekkan

prinsip kepemimpinan merupakan

suatu keharusan dan kepemimpinan

seseorang tidak semata-mata

tergantung dalam menggunakan asas

dan prinsip kepemimpinan saja.

2. Lulusan SESKOAD telah memiliki bekal

pengetahuan yang cukup untuk dapat

menjadi pimpinan TNI di Era Globalisasi

Kepiawaian sesorang dalam memimpin

akan membawa orang tersebut menuju

pengakuan dari orang-orang yang

Page 19: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 37

dipimpinnya serta kesuksesan dalam

melaksanakan tugas pokok organisasi.

Untuk itu seorang perwira lulusan

SESKOAD dapat melakukan sebagai

berikut:

a. Mahir dalam soal-soal tehnis dan

taktis. Seorang pemimpin harus

mampu membuktikan kepada

satuannya kecakapan memimpin

dalam setiap bentuk operasi

maupun latihan, demikian juga

dalam aspek teknik dan administratif

dari tugasnya. Pimpinan harus

mampu memperlihatkan

kecakapannya untuk menumbuhkan

kepercayaan dan penghargaan

bawahannya. Jika seorang

pemimpin tidak dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik, maka anak

buahnya akan kehilangan

kepercayaan terhadap

kemampuannya dan efektif atas

satuannya akan hilang.

b. Seorang pemimpin harus mampu

menilai diri sendiri, mengenal dan

menemukan kelemahan kekuatan

yang ada pada dirinya. Usahakan

untuk memperbaiki dan mengisi

kekurangan tersebut dan

pergunakan sebaik-baiknya

kekuatan yang memiliki untuk

mengatasi kelemahan yang masih

dirasakan ada. Dengan mengenal

dirinya sendiri serta pengenalan

tingkah laku perorangan dan

kelompok, pemimpin dapat

mengevaluasikan tindakan-tindakan

dan perasaan bawahannya.

c. memastikan bahwa tugas-tugas

dimengerti, diawasi dan

diselesaikan. Anggota bawahan

harus mengetahui apa yang

diharapkan dari mereka dalam

melaksanakan tugasnya. Untuk itu

seorang pemimpin harus mampu

memberikan perintah yang jelas,

singkat dan tepat. Jangan

memberikan perintah yang terlalu

terperinci. Bawahan tidak menyukai

pengawasan yang berlebihan dan

menimbulkan gangguan dalam

pelaksanaan tugas. Inisiatif akan

berkembang bila mereka dapat

mengembangkan teknik

pelaksanaan tugasnya. Pemimpin

harus yakin bahwa perintahnya

dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya, dengan cara memeriksa dan

mengawasi secara pribadi atau

menggunakan saluran Komando.

d. Kenali anggota-anggota bawahan

dan pelihara kesejahteraan mereka.

Setiap pemimpin bertanggung

jawab terhadap kesejahteraan para

Page 20: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

38 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

anggotanya. Tugas mengurus

mereka itu tidaklah ringan dan untuk

itu harus selalu mengetahui keadaan

bawahan sedalam-dalamnya.

Pengertian yang baik akan keadaan

anggota, mengenal langsung dan

memahami benar-benar anggota,

mengenal langsung dan memahami

benar-benar kebutuhan fisik dan non

fisik mereka, akan sangat berguna

bagi perencanaan tugas-tugas yang

akan datang serta mengetahui dan

mengerti tentang perilaku individu

dan kelompok, karena tanpa

pengetahuan tersebut seorang

pemimpin tidak akan mengerti

“mengapa” bawahan tersebut

berbuat sesuatu. Bilamana anggota

mengetahui bahwa pimpinan

memperhatikan kesejahteraannya,

mereka akan bersikap yang

memungkinkan tercapainya tujuan

satuan.

e. Mengusahakan dan memelihara

selalu anggota dan mendapatkan

keterangan yang diperlukan. Yakin

bahwa tugas, keadaan, maksud dan

tujuan dimasa-masa dekat diketahui

oleh Staf, pemimpin bawahan dan

anggota. Berikan penjelasan

mengapa tugas itu harus

dilaksanakan. Hal ini akan

menumbuhkan inisiatif,

meningkatkan kerja sama dan moril

serta akan menunjukkan yang lebih

baik terhadap pemimpin serta

kesatuannya. Di samping itu

pimpinan bawahan akan selalu

memahami situasi yang dihadapinya,

bila pimpinan atasannya

berhalangan, ia akan mampu

mengambil keputusan yang didasari

oleh pemikiran yang sama. Prajurit

biasanya merasa takut dan cemas

terhadap hal-hal yang tidak

diketahuinya. Pemberian informasi

akan mengurangi kecemasan dan

mampu menghadapi desas-desus.

f. Memberikan tauladan dan contoh

yang baik. Seorang pimpinan harus

menjadi contoh yang baik bagi

bawahannya dalam hal kepribadian,

keberanian, pengetahuan

administrasi, penguasaan profesi,

penampilan diri dan keluwesan

dalam pergaulan. Penampilannya

akan jadi ukuran satuannya baik dari

segi pribadi maupun profesi. Bila

penampilannya tidak

menyenangkan, maka hal itu akan

merusak kepercayaan dan rasa

hormat antara atasan bawahannya.

g. Menumbuhkan rasa tanggung jawab

di kalangan para anggota. Salah

Page 21: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 39

satu cara untuk menunjukan bahwa

pemimpin memperhatikan

kesejahteraan bawahan adalah

dengan memberikan kesempatan

kepada mereka untuk

mengembangkan profesinya.

Pendelegasian wewenang yang

sepadan dengan tanggung jawab

akan meningkatkan saling percaya

dan saling hormat antara pemimpin

dengan bawahannya. Hal

demikian akan menumbuhkan

keberanian bawahan untuk

menyelesaikan tugas satuannya.

Pemimpin yang memberikan

delegasi wewenang secara layak

menunjukan kepercayaan kepada

bawahan dan meningkatkan

tanggung jawab yang lebih besar.

Kegagalan dalam memberikan

pendelegasian wewenang

menunjukkan suatu kelemahan

kepemimpinan.

h. Melatih anggota bawahan sebagai

satu tim yang kompak. Pada

hekekatnya prinsip ini adalah salah

satu tujuan daripada kepemimpinan

terutama kepemimpinan Militer.

Kerja sama tim ini merupakan kunci

dari suksesnya tugas. Bawahan

harus berlatih baik agar dapat

menyelesaikan berbagai tugas.

Tugas pemimpin adalah melatih

anggota satuaannya, agar mereka

memiliki kemahiran taktik dan tehnik

serta dengan cara demikian mereka

dapat bekerja sama dalam satuan

tim, dengan kerja yang baik dan

terkoordinasi dapat dikembangkan

spontanitas dan kesatuan usaha

dalam menghadapi keadaan yang

kritis yang membutuhkan

penyelesaian dengan segera.

i. Membuat keputusan yang sehat dan

pada waktu yang tepat. Pemimpin

harus mampu membuat suatu

perkiraan ke dalam secara tepat.

Untuk dapat mengambil suatu

keputusan yang cepat dan tepat

sangat diperlukan pelbagai tindakan

dengan memanfaatkan peluang

yang timbul. Ia harus mampu

mengambil keputusan tanpa ragu-

ragu, rasa cemas atau takut, apabila

harus menghadapi keadaan yang

kritis, gawat ataupun yang tidak

menguntungkan. Pemimpin yang

tidak mampu mengambil keputusan

yang tepat, tidak dapat

mengerahkan satuannya dengan

baik, keadaan itu akan menciptakan

keraguan, hilangnya kepercayaan

dan situasi yang tidak menentu

dalam satuan.

Page 22: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

40 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

j. Memberikan tugas dan kepercayaan

kepada satuan sesuai

kemampuannya. Untuk dapat

mencapai hasil yang sebaik-baiknya,

pimpinan wajib mengenal dan

memahami kemampuan maupun

keterbatasan yang dimiliki kesatuan

atau organisasi. Ia harus

memberikan tugas yang sepadan

dengan kemampuan yang dimiliki

oleh kesatuan atau organisasi

termasuk juga kemampuan dari

masing-masing anggotanya.

Anggota akan merasa puas bila

diberi tugas yang wajar tetapi penuh

tantangan dan akan merasa tidak

puas bila diberi tugas yang mereka

anggap terlalu mudah atau terlalau

sukar dilaksanakan.

k. Mengambil inisiatif dan pikul

tanggung jawab atas segala

tindakan yang dilakukan. Sekalipun

tidak ada perintah ataupun instruksi,

seorang pemimpin tetap harus

mengembangkan

kepemimpinannya. Demikian pula

pada suatu waktu ia harus

melakukan tugas yang

dikembangkan dari inisiatifnya

sendiri yang biasanya meru-pakan

kelanjutan atau penyempurnaan

terhadap usaha yang dilakukannya

berdasarkan tugas sebelumnya.

Dengan mencari tanggung jawab

maka ia berusaha mengembangkan

diri secara profesional dan

meningkatkan kemampuan

kepemimpinannya. Hanya

pimpinan sajalah yang tanggung

jawab terhadap apa yang dilakukan

atau yang tidak dilakukan oleh

kesatuannya. Oleh karena itu ia

harus bersedia menerima tegoran,

kritik ataupun pujian terhadap apa

yang dilakukan oleh kesatuan-

kesatuannya.

3. Kemampuan Dosen dan tenaga

pengajar di SESKOAD perlu selalu dikaji

untuk dapat membekali calon-calon

pemimpin TNI di era globalisasi

Kondisi Dosen dan Patun saat ini secara

kuantitas sudah memenuhi kuota

sesuai TOP, tetapi yang perlu menjadi

perhatian di Seskoad adalah kualitas

Gadik. Dosen yang ideal di Seskoad

adalah perwira-perwira yang telah

memiliki kualifikasi akademis S2 atau

S3. Namun demikian, jika kondisi ideal

tersebut sulit untuk dipenuhi pada saat

ini dengan segera, maka kualifikasi

akademis yang harus dimiliki oleh

pejabat Dosen Seskoad minimal harus

berstrata S2. Syarat minimal tersebut

diikuti dengan pengujian kompetensi

Page 23: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 41

oleh sebuah Dewan Dosen Seskoad

guna memastikan kualitas kualifikasi

akademis yang dimiliki oleh seorang

calon Dosen. Memberikan kesempatan

menempuh pendidikan pasca sarjana

bagi Dosen-Dosen Seskoad saat ini yang

belum memiliki kualifikasi akademis S2.

Pemberian kesempatan belajar ini

dapat memanfaatkan program-

program bea siswa TNI AD ataupun atas

biaya pribadi Dosen yang

bersangkutan. Banyaknya partisipasi

para Perwira Seskoad dalam program

pasca sarjana saat ini merupakan

bentuk usaha mandiri untuk

menyesuaikan diri terhadap proses

transformasi. Guna memberikan akses

yang luas, Seskoad juga mengadakan

kerja sama dengan berbagai perguruan

tinggi yang berakreditasi “A”.

Rekomendasi

Suatu pendidikan pasti mempunyai tujuan

pendidikan, tujuan ini merupakan hasil dari

proses belajar mengajar yang di

laksanakan oleh lembaga pendidikan.

Hasil dari proses pembelajaran bukan saja

ditentukan oleh sekolah, pola, media,

struktur dan kurikulum, akan tetapi

sebagian besar hasil dari proses

pembelajaran ditentukan oleh kompetensi

guru yang mengajar dan membimbing

peserta didik. Apabila seorang guru

berkompeten maka akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, lebih mampu mengelola kelas dan

lain sebagainya, sehingga peserta didik

semangat untuk belajar.

Menyadari betapa pentingnya tugas

dan fungsi SESKOAD dalam menyiapkan

kader-kader pimpinan TNI AD ke masa

depan, maka pimpinan TNI AD selalu

memberikan atensi dan mendorong

SESKOAD untuk tetap berkualitas dalam

menghasilkan calon-calon pimpinan TNI

AD. Sebagai lembaga pendidikan tertinggi

yang diberi kepercayaan dan kehormatan

dari pimpinan TNI AD, maka SESKOAD

bertekad dan bertanggungjawab untuk

menampilkan kinerja terbaiknya, baik

dalam proses penyelenggaraan

pendidikan maupun pada keluaran hasil

pendidikan.

Pada kesempatan ini, peneliti

merekomendasikan beberapa hal yang

mungkin dapat digunakan sebagai

masukan dan pertimbangan bagi

pimpinan di TNI AD khususnya lembaga

SESKOAD antara lain:

1. Membentuk tim kelompok kerja untuk

merumuskan kompetensi dosen

SESKOAD secara lebih valid dan

terukur, untuk selanjutnya disusun

kriteria dosen SESKOAD sesuai dengan

Page 24: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

42 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1

kurikulum bagi perwira yang akan

menjabat sebagai dosen di SESKOAD.

2. Memperbanyak kerja sama dengan

lembaga pendidikan lain baik

universitas sipil maupun lembaga

pendidikan militer baik di dalam dan di

luar negeri dalam rangka meningkatkan

kurikulum di SESKOAD.

3. Menyusun dan merumuskan pola

pembinaan karier bagi Gadik di jajaran

TNI AD yaitu dengan jenjang karier

khusus tenaga pendidik TNI AD,

termasuk didalamnya

mengembangkan organisasi Korps

Dosen SESKOAD dengan

menambahkan ruang jabatan bagi

Dosen Ahli dengan pangkat Brigadir

Jenderal.

Daftar Pustaka

Buku Antulio J. Echevarria II, ‘Clausewitz and

The Nature of War on Terror,’ in Clausewitz in the TwentyFirst-Century, ed. Hew Stratchan and Andreas Herberg-Rothe (New York: OxfordUniversity Press, 2007) p. 208 dalam Kajian Triwulan I TA. 2014, Implementasi Transformasi TNI AD di Lemdik Seskoad Terbaik, Terhormat dan Disegani.

Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bass, B. M., & Avolio, B. J. (1993). Transformational Leadership and Organizational Culture. Public Administration Quarterly, 17.

Burt Nanus.1992 Visionary Leadership: Creating a Compelling Sense of Direction for Your Organization. San Francisco, CA: Jossey-Bass Publishers

Bagong, Suyanto J. Dwi Narwoko. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Media Group.

Cahyono, Dwi. 2008. “Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Ambiguitas Peran, dan Konflik Peran Sebagai Mediasi antara Program Mentoring dengan Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Niat Ingin Pindah.” Disertasi tidak dipublikasikan. Universitas Diponegoro Semarang.

Conger, J.A. and Kanungo, R.N. (1988) The Empowerment Process Integrating Theory and Practice. Academy of Management Review, 13.

Daniel Katz and Robert L. Kahn. Wiley, 1978. The Social Psychology of Organizations

Dehesa de la Guilarmo. 2006. The Winner and The Loser in Globalization. Wiley-Blackwell.

George R. Terry, 2006. Principles of Management. (Alih bahasa winardi), Alumni Bandung.

Hemphill, J. K., & Coons, A. E. 1957. Development of the leader behavior description questionnaire. In R. M. Stodgill and A. E. Coons (Eds.), Leader behavior: Its description and measurement. Columbus, Ohio: Bureau of Business. Research, Ohio State University.

Herdiansyah, haris. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Salemba. Humanika.

Noeng Muhajir. (1993). Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori. Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Page 25: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

Peran Seskoad Dalam Mendidik Calon Pemimpin TNI … | Suhanda, Mukhtadi, Poespitohadi | 43

Mustofa, Hasan. 2006. “Perspektif Dalam Psikologi Sosial.” Makalah tidak dipublikasikan. Fakultas Administrasi Negara Universitas Parahiyangan Bandung.

Martono, Nanang. (2012). Sosiologi perubahan sosial: perspektif klasik, modern, postmodern, dan postkolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Miles, Matthew B. and A. Michael Huberman. 2005. Qualitative Data Analysis (terjemahan). Jakarta : UI Press.

Patton, M.Q., 2002, Qualitative Research & Evaluation Methods Third Edition,. California, Sage Publication, Inc.

Rauch, C.F. and Behling, O. (1984) Functionalism Basis for an Alternate Approach to the Study of Leadership. Leaders and Managers International Perspectives on Managerial Behavior and Leadership.

Ritzer, dan Goodman J. Douglas. 2010. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Spencer, Lyle & Signe M. Spencer. 1993. Competence at Work, Models For Superior. Performance. Canada : John Wiley & Sons, Inc.

Stephen P. Robbins, 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih Bahasa : Hadyana Pujaatmaka. Edisi Keenam. Penerbit PT.Bhuana.

Sarwono, W Sarlito, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002.

Sukmadinata, 2006. Metode Penelitian Tindakan. Bandung: Remaja Rodsakarya.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.

Thomas L. Friedman. 2000. Globalisasi “The World Is Flat”. Cet. 2, Dian Rakyat.

Veithzal Rivai, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Dari Teori ke Praktik, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wuryan, Sri. & Syaifullah. (2008). Ilmu Kewarganegaraan. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Widodo, Joko. 2009. Analisis Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasi Analisis Proses Kebijakan Publik. Malang: Bayumedia Publishing.

William D. Hitt, (1993) "The Model Leader: A Fully Functioning Person", Leadership & Organization Development Journal , Vol. 14 Issue: 7.

Wahjosumidjo. 1991. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Yukl, Gary, 2010, Kepemimpinan dalam Organisasi, Edisi Kelima. Jakarta: PT. Indeks.

Internet https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Staf

_dan_Komando_Angkatan_Darat diakses tanggal 15 mei 2018

https://sayidiman.suryohadiprojo.com Perjuangan, Pengabdian dan Kesetiaan Seorang Prajurit diakses pada 5 Oktober 2018

http://hdr.undp.org/en/statistics/ diakses pada tanggal 23 Okt 2018

https://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_Staf_dan_Komando_Angkatan_Darat5 Mei 2018.

Page 26: PERAN SESKOAD DALAM MENDIDIK CALON PEMIMPIN TNI …

44 | Jurnal Strategi dan Kampanye Militer | April 2019 | Volume 5 Nomor 1