88
PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PROFESIONALISME GURU PAI SDN 12 PULAU PAMALIKAN KABUPATEN PANGKEP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S,Pd.I) Pada Jurusan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar AHMAD MANDAR 105 190 1269 11 FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1436 H/2015 M

PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

PROFESIONALISME GURU PAI SDN 12 PULAU PAMALIKAN

KABUPATEN PANGKEP

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S,Pd.I) Pada Jurusan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

AHMAD MANDAR

105 190 1269 11

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1436 H/2015 M

Page 2: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
Page 3: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
Page 4: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Skrips : Peranan Pengawas pendidikan Agama Islam Terhadap

Profesionalisme Guru Pai Di SDN 12 Pamalikang Kabupaten

Pangkep

Nama : Ahmad Mandar

Nim : 105 190 1269 11

Fakultas/ Jurusa : Agama Islam/ Pendidikan Agama Islam

Setelah dengan saksama memeriksa dan meneliti, maka skripsi ini di

nyatakan telah memenuhi syarat dan layak untuk diujikan didepan tim penguji skripsi

pada Jurusan PAI Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar.

Makassar, 4. Muharram 1437 H 17 oktober 2015 M

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. H.Mawardi Pewangi, M. Pd.I Markas Iskandar,S.Ag, M.Pd.I NBM : 554 612 NBM :2303 6090 691468

Page 5: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ahmad mandar

NIM : 105 190 1269 11

Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Pendidikan Agama Islam

Judul Skripsi : Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam Terhadap

Profesionalisme Guru PAI Di SDN 12 Pulau Pamalikan

Kabupaten Pangkep.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya ajukan di depan tim penguji

adalah asli hasil kerja saya sendiri dan bukan hasil ciplakan dan tidak dibuat oleh

siapapun.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya bersedia

menerima sanksi apabila pernyataan ini tidak benar.

Makassar, 2 Muharram 1436 H 15 oktober 2015 M

Yang membuat pernyataan

Ahmad Mandar

Page 6: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

SURAT PERJANJIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Ahmad Mandar

NIM : 105 190 1269 11

Fakultas/ Jurusan : Agama Islam/ Pendidikan Agama Islam

Dengan ini menyatakan perjanjian sebagai berikut :

1. Mulai dari penyusunan proposal sampai selesainya skripsi ini. Saya menyusun

sendiri dan tidak dibuatkan oleh siapapun.

2. Dalam penyusunan skripsi, saya akan selalu melakukan konsultasi dengan

pembimbing yang telah ditetapkan oleh pimpinan fakultas.

3. Saya tidak akan melakukan penciplakan (plagiat) dalam penyusunan skripsi saya.

4. Apabila saya melanggar perjanjian saya pada point 1, 2 dan 3 maka saya

bersedia menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku.

Demikian perjanjian ini saya buat dengan penuh kesadaran.

Makassar, 8 Muharram1437 H

20 oktober 2015 M

Yang membuat perjanjian

Ahmad Mandar

Page 7: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

ABSTRAK

Ahmad Mandar, 105190 126911 “ Peranan Pengawas PAI Terhadap Profesionalisme Guru Pai Di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang Kec.liukang Kalmas Kab. Pangkajene “ (Dibimbing oleh Mawardi Pewangi, dan Markas Iskandar.).

Tujuan penulisan ini mengacu pada tiga pokok permasalahan yaitu : Untuk Mengetahui bagai mana peranan pengawas dalam profesionalisme Guru PAI Dalam Proses Belajar Mengajar, Untuk Mengetahui bagai mana bentuk pembinaan dalam profesionalisme Guru PAI Dan mengetahui faktur-faktur Penghambat Dalam Meningkatkan Profesinalisme Guru PAI Pada Saat Proses Belajar Mengajar Di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang Kec. Liukang Kalmas Kab. Pangkajene.Metode yang dilakukan dalam penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( field research),dan dianalisis secara kualitatif yang dilakukan Di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang Kec. Liukang Kalmas Kab. Pangkajene sebagai lokasi penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah Pengawas PAI sebagai variabel bebas dan Profesionalisme Guru PAI sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini yaitu Guru PAI berjumla 2 dan pengawas PAI 1 orang . adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah Pengawas dan guru PAI.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa: (1). Peranan pengawas sangat penting namun meraka tida menjalankan tugasanya degan profesional. (2).bayak kegiatan yang tidak di ikuti para guru dalam meningkatkat kualitas guru dan menambah wawasan yang dilakukan pengawas PAI. (3).yang menjadi faktor penhambat dalam meningkatkan profesioalisme guru ialah kuranya alat taranfortasi dan tadak adanya alat komunikasi yang mudah menghubukan antara pengawas PAI dan Guru PAI yang ada DI SDN 12 pulau pamalikang .sehingga hasil dari seluruh rumusan data yang ada bahwa 75% atau 25 frekuensi yang mengatakan bahwa kualitas guru tidak profesional. Ulasan psikologi sekolah PAI tidak maksimal dalam melakukan pengawasan sesuai hasil penelitian diberbagai sekolah.

Page 8: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan walaupun

dalam bentuk belum sempurna secara maksimal , serta salawat dan salam semoga

tercurahkan atas junjungan kita Nabiyullah Muhammad Saw.

Banyak rintangan yang dihadapi penulis dalam rangka menyusun skripsi

ini, tetapi berkat bantuan berbagai pihak maka skripsi ini dapat penulis selesaikan

pada waktu yang telah ditetapkan. Dalam hal ini penulis menyampaikan terima kasih

yang tulus dan ikhlas kepad yang terhormat :

1. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Ibunda Nurliah dan Ayahanda

Amiruddin yang telah membimbing dan memberikan dukungan baik moril

maupun materil sejak kecil samapai sekarang sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT senantiasa mengasihi dan

melindungi mereka sebagaimana mereka mengasihi penulis sejak masih

dalam kandungan hingga sekarang ini.

2. Bapak Dr.H. Irwan Akib ,M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

yang telah menyediahkan fasilitas kampus yang memadai.

3. Bapak Drs. Mawardi Pewangi , M. Pd Dekan Fakultas Agama Islam beserta

seluruh staf yang telah mengembangkan Fakultas dan memberikan bantuan

dalam pengembangan kemampuan dan keterampilan kepada penulis.

Page 9: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

4. Ibu Dra. Amirah M awardi M.SI ketua jurusan dan Ibu Dra.Hj. Maryam M.Th.I

sekertaris jurusan Pendidikan Agama Islam yang senantiasa membantu

penulis dalam persoalan Akademik.

5. Bapak Drs. Mawardi Pewangi , M. Pd dan Markas Iskandar Sg,M.Pd.I

selaku pembimbingn yang senantiasa sabar dalam mendampingi dan

membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak/Ibu para dosen yang telah mentransper ilmu dan nilai kepada penulis

yang sangat bermanfaat, semoga amal jariahnya selalu mengalir

7. Terima kasi pada ka Rhamat dan keluarga serta keluarga dari hj, rahmatia

dan anak-anaknya yang senantiasa membirakan aku tempat tinggal slama

aku berada dikota Makassar hingga saat ini

8. Teman- teman kelas B yang senantaiasa mendukung penulis hingga

sekarang ini.

9. Dan yang terahir ucapan terimah kasih penulis sampaikan kepada ka

Hamsari, Ramlah dan Mahdin yng senatiasa degan iklas memimjamkan alat

eliktronikan dalam pesusunana skirpsi ini.

10. teman-teman mahasiswa yang telah banyak membantu dalam

menyelesaikaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi yang membaca pada umunya dan lebih lagi bagi pribadi penulis, Amin ya Rabbal „alami

Makassar- 8 Muharram 1437 20 oktober 2015

Penulis/peneliti

Ahmad Mandar 1051901269 11

Page 10: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................ .............. i

PERSETUJUAN PEMBIBING ................................................................ ii

SURAT PERNYATAAN ………………………….………………………….

iii

SURAT PERJANJIAN ………………………………………………………..

IV

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………………………..

V

ABSTRAK ……………………………………………………………………..

VI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………

VII

DAFTAR ISI ............................................................................................

VIII

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………

ix

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 6

D. Manfaat penelitian ................................................................... 7

Page 11: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

BAB Il TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 8

A. Pengawas Pendidikan Agama Islam ........................................ 8

1. Pengertian Pengawas pendidikan Agama Islam ................. 8

2. Tujuan Pengawas Pendidikan Agama Islam ....................... 10

3. Tugas Pokok Dan Fungsi Pengawas PAI ........................... 18

B. Profesionalisme Guru PAI ......................................................... 24

1. Pengertian Profesinalisme Guru PAI ................................... 24

2. Kompotensi Guru Profesional ............................................. 25

3. Tugas Dan Tanggungjawab Guru Yang Profesional ........... 28

4. Ciri-Ciri Guru Yang Profesinal ............................................. 35

C. Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam

Dalam Pembinaan Profesionalisme Guru PAI ........................... 38

1. Tugas dan Fungsi Pembinaan Guru PAI .............................. 38

2. Teknik Pembinaan Guru PAI ............................................... 39

3. Bentuk-Bentuk Pembinaan Guru PAI .................................. 49

BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………..

41

A. Jenis Penelitian……………………………………................ ....

41

B. Lokasi dan objek penelitian ..................................................

42

C. Variabel penelitian……………………………………………. ....

42

D. Defenisi overasional variabel…………………………………… 43

Page 12: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

E. Populasi dan sampel …………………………………………….

44

F. Instrumen penelitian ............................................................... 46

G. Teknik pengumpulan data .....................................................

47

H. Teknik analisis data ................................................................ 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………….

51

A. Gambar Umum Lokasi Penelitian……………………………….

51

1. Sejarah Singkat SDN 12 Pulau Pamalikang……………….

51

2. Visi misi dan Tujuan SDN 12 Pulau Pamalikag ...………..

52

3. Keadaan Guru dan Peserta Didik…………………………..

52

4. Sarana dan Prasarana DI SDN 12 Pulau Pamalikang……

55

5. Struktur Organisasi SDN 12 Pulau Pamlikang……………..

56

B. Peranan Pengawas PAi Terhadap Profesionalisme Guru PAI

Di SDN 12 Pulau pamalikang…………………………………….

63

Page 13: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

c. Bentuk-Bentuk Pembinaan profesionalisme Guru PAI Di SDN 12

Pulau Pamalikang .………………………………………………

70

1. Teknik Pembinaan Guru……………………………………

70

2. Bentuk-Bentuk Pembinaan Guru………………………….

72

D. Kendala yang Dihadapi Pengawas PAI Dalam Pembinaan

Profesionalisme Guru PAI di SDN 12 pulau

pamalikan………………................................ 73

BAB V PENUTUP………………………………………………………………………………………

80

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………

80

B. Saran………………………………………………………………………………………..

82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRA-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 14: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel. 1 Jumlah Populasi Remaja Desa Ranteangin ........... …... 44

Tabel. 2 Jumlah Sampel Remaja Desa Ranteangin .................... 45

Tabel. 3 Data keplah sekolah ......................................................... 52

Tabel. 4. Nama-Nama Guru Yang ada di SDN 12 PL Pamalikan... 54

Tabel. 5. Keadaan Siswah Di SDN 12 PL Pamalikan……………... 55

Tabel. 6. Sarana dan Prasarana Di SDN 12 PL Pamalikan………. 55

Tabel. 7 Angket No 1 …………………………………………………. 66

Tabel. 8. Angket No 2 ………………………………………………… 69

Tabel. 9. Angket No 3 ………………………………………………… 71

Tabel. 10 Angket No 4 ………………………………………………. 74

Tabel.11. Angket No 5 ……………………………………………….. 78

Tabel. 12. Angke No 6 ……………………………………………….. 78

Page 15: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk

mencapai tujuan yang telah dicita-citakan. Pendidikan pada umumnya bertujuan

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang seutuhnya. Menurut

Mohammad Daud Ali, (2000: 179) bahwa:

“Pendidikan diharapkan dapat memunculkan atau mencetak output manusia yang dapat mengerti dan mampu membangun kehidupan dalam masyarakat di sekitanya. Oleh karena itu tujuan ataupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan, kondisi serta ciri-ciri yang ada dalam masyarakat”.

Dalam pencapaian keberhasilan pendidikan, pembelajaran merupakan

faktor yang paling sentral dan guru memiliki peran yang sangat strategis, baik

sebagai perencana pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, maupun penilai

pembelajaran. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan,

guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan

dikembangkan terus menerus agar dalam pembelajaran dapat efektif dan

efesien.

Guru dituntut harus memiliki kualitas kinerja yang memadai. Mampu untuk

mengembangkan kompetensi yang dimiliki, baik kompetensi pedagogik,

personal, professional maupun sosial. Hal tersebut lantaran guru merupakan

penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tataran institusional,

sehingga upaya meningkatkan mutu pendidikan harus dimulai dari aspek guru

itu sendiri dan tenaga kependidikan lainnya yang menyangkut kualitas

Page 16: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

keprofesionalannya maupun kesejahteraan dalam suatu manajemen pendidikan

yang profesional.

Oemar Hamalik (2002: 8) menjelaskan bahwa guru adalah: “suatu jabatan

profesional yang memiliki peranan dan kompetensi profesional”. Sedangkan

dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 ditetapkan bahwa yang dimaksud

dengan guru adalah:

Pendidik profesional yang mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini pada jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Dengan demikian guru memiliki peranan yang sangat penting dalam

menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu guru harus

mampu mamikirkan dan membuat perencanaan dengan seksama dalam

meningkatkan kesempatan belajar siswanya dan memperbaiki kualitas

mengajarnya. Guru harus mampu berperan sebagai pengelola proses belajar

mengajar, bertindak sebagai fasilitator yang mampu menciptakan kondisi dan

lingkungan belajar mengajar yang kondusif dan efektif . Disamping itu juga guru

dituntut agar mampu mengorganisasikan kelas, menggunakan metode belajar

yang berfariasi, maupun sikap dan karakteristik guru dalam mengelola proses

belajar mengajar.

Dalam meningkatkan profesionalisme, guru dapat dibimbing oleh

supervisor yang dalam istilah pendidikan disebut pengawas. Pengawas

mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat berat, serta mempunyai

peran yang sangat penting terhadap perkembangan dan kemajuan sekolah.

Keberadaannya sangat diharapkan oleh guru dalam rangka membantu dan

membimbing guru ke arah tercapainya peningkatan kualitas pembelajaran guru

mata pelajaran, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di

Page 17: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

lingkungan sekolah-sekolah yang bernaung pada Kementerian

Agama. Pengawasan dalam rangka mengetahui serta memperbaiki berbagai

kelemahan yang selama ini dilakukan menuju pencapaian tujuan kegiatan yang

telah direncanakan dan ditetapkan.

Menurut M. Ngalim Purwanto (2004: 76) bahwa:

Dalam proses pendidikan, pendidik atau guru dituntut pula memiliki kompetensi pada bidang masing-masing. Maka dari itu untuk menghasilkan kualitas guru yang memiliki kompetensi baik, perlu dilakukan adanya pembinaan dan pengawasan secara kontinu (terus-menerus) sesuai dengan perkembangan, kegiatan pembinaan kependidikan. Karena pengawasan atau supervisi merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah yang pada umumnya dalam melaksanakan pekerjaan atau tugas mereka, agar berjalan dengan lebih baik dan efektif dari sebelumnya.

Yang bertugas melakukan pengawasan biasanya disebut supervisor,

yakni kepala sekolah dan pengawas. Dilingkungan Kementerian Agama sendiri

Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) melaksanakan tugas diantaranya

memonitor, membina, mengawasi, serta menilai guru Pendidikan Agama Islam

(PAI) dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan agama Islam.

Adanya pengawas sekolah pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam

pada sekolah Islam merujuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama

Nomor: 381 Tahun 1999 tentang petunjuk teknis pelaksanaan jabatan pengawas

pendidikan agama. Adapun pada sekolah RA, MI dan MD Awaliyah diawasi oleh

pengawas sekolah mata pelajaran pendidikan agama RA, BA, MI, MD Awaliyah

(Depag RI, 1999: 6). Sedangkan pengawas pada sekolah umum ada dua

macam pengawas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada TK, SD, SLB

serta pengawas sekolah mata pelajaran agama Islam SLTP, SMU/K.

Dari uraian-uraian diatas sudah jelas bahwasanya Pengawas Pendidikan

Agama Islam adalah seorang yang diberi tanggung jawab meningkatkan kualitas

Page 18: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

pendidikan dan pengajaran dibidang agama Islam pada khususnya, dengan

melakukan tugasnya yakni pengawasan dan pembinaan terhadap guru

pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah yang menjadi tanggung

jawabnya. Adapun tugas pengawas yang berkaiatan terutama pada bidang

kegiatan pembinaan terhadap guru yang pada khususnya guru Pendidikan

Agama Islam, memberikan bantuan tehadap segala sesuatu yang diperlukan

guru, serta dilakukanya pemeriksaan terhadap pelaksanaan proses

pembelajaran yang dilakukan oleh guru pendidikan agama Islam di lembaga

masing-masing.

Pengawas Pendidikan Agama Islam melakukan tugasnya yakni

mengawasi serta membina guru dengan baik dan profesional akan berdampak

pada peningkatan kompetensi guru yang menjadi objek pembinaan, karena guru

harus dibantu, dibina, diperiksa dan dievaluasi tugasnya. Hal ini akan

menciptakan motivasi yang baik pula dari guru sebagai tenaga pendidik yang

baik dan berkompeten.

Menurut Ali Imron (1995: 5) bahwa:

kompetensi guru meliputi 10 aspek yang harus dimilikinya, yang kesemuanya dirangkum dalam tiga gugus yang meliputi kemampuan mempersiapkan pengajaran, kemampuan melaksanakan pengajaran, hubungan pribadi dengan peserta didik serta kemampuan mengevaluasi pengajaran. Sebagai seorang yang bertugas mendidik dan mengajar guru akan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang bertujuan demi tercapainya mutu pendidikan dan tujuan yang telah dirumuskan.

Berangkat dari adanya fenomena tersebut maka dalam proposal ini

penulis mengambil judul: Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam

Profesionalisme Guru PAI di SDN Kabupaten Pangkep.

B. Rumusan Masalah

Page 19: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan pengawas Pendidikan Agama Islam terhadap

profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang Kabupaten pangkep?

2. Bagaimana bentuk-bentuk pembinaan profesionalisme guru PAI di SD 12

Pulau Pamalikan Kabupaten Pangkep?

3. Kendalah apa yang dihadapi pengawas PAI dalam pembinaan

profesionalisme guru PAI di SD 12 pulau pamalikang kabupaten pangkep?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini sangat perlu menentukan tujuan, karena setiap

pekerjaan yang tidak ditentukan tujuannya tidak akan mencapai sasaran yang

tepat dan jelas. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui peranan pengawas Pendidikan Agama Islam terhadap

profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang Kabupaten pangkep.

2. Mengetahui bentuk-bentuk pembinaan profesionalisme guru PAI di

SD 12 Pulau Pamalikang Kecamatan Kalukuan Kabupaten Pangkep.

3. Kendala apa sajah yang dihadapi pengawas dalam meningkatkaan

profesionalisme guru Pai di SDN 12 pulau pamalikan?

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian yang dapat diperoleh mengenai Peranan Pengawas

Pendidikan Agama Islam Terhadap Profesionalisme Guru ini diharapkan untuk

dapat diperoleh manfaat secara teoritis maupun praktis yaitu:

1. Kegunaan Teoritis yaitu dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai bahan informasi dalam upaya menambah dan

mengembangkan wawasan dan pengetahuan, terutama sekali tentang

Page 20: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

peranan pengawas pendidikan agama Islam terhadap pembinaan

profesionalisme guru PAI di SDN 12 Pulau Pamalikang Kab. Pangkep.

2. Kegunaan Praktis yaitu dengan hasil penelitian ini dapat dijadikan suatu

pertimbangan bagi semua fihak yang bergelut di bidang pendidikan baik bagi

pengawas maupun guru-guru di SD 12 Pulau Pamalikan, dan di harapkan

dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat sebagai ransangan agar ikut

serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya pendidikan

agama.

Page 21: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengawas Pendidikan Agama Islam

1. Pengertian Pengawas

Pengawas adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan

pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapain hasil yang

diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut.

Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segalah aktifitas yang

terlaksana sesuai dengan apa yang direncanakan.

Menurut Winardi” pengawasan adalah semua aktivitas yang

dilaksanakan pihak manejer dalam upanya memastikan bahwa hasil aktual

sesuai dengan hasil yang direncanakan”. Senadangkan menurut Basu

Swasta” Pegawasan merupakan fungsi yang menjamin bahwa kegitan-

kegitan dapat memberikan hasil yang diinginkan”.

Sedangkan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) adalah

pegawai negeri sipil dari lingkungan Kementerian Agama yang diberi tugas,

tanggung jawab dan wewenang penuh terhadap pelaksanaan pendidikan

agama Islam di Sekolah umum dan penyelenggaraan pendidikan di

madrasah dengan melakukan penilaian dan pembinaan baik dari segi teknis

pendidikan maupun administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah,

pendidikan dasar dan menengah

Mengacu pada Surat Keputusan MENPAN pengawas sekolah di

lingkungan Kementerian Agama khususnya Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam yang kemudian diberi istilah “Pengawas

Page 22: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Pendidikan Agama Islam (PPAI)” sehingga muncul beberapa pengertian

yang lebih spesifik tentang pengawas pendidikan agama Islam diantaranya :

a. Menurut KEPMENPAN Nomor: 118/1996 (Pasal 1 ayat 1), pengawas

sekolah adalah:

Pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar dan sekolah menengah.

b. Menurut KEPMENPAN Nomor: 118/1996 (Pasal 3 ayat 1), pengawas

sekolah adalah pejabat fungsional yang berkedudukan sebagai

pelaksana teknis dalam melakukan pengawasan pendidikan terhadap

sekolah tertentu yang ditunjuk. Berdasarkan peraturan KEPMENPAN

tersebut pengawas sekolah merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS)

yang tidak ada kualifikasi baik dari guru ataupun kepala sekolah.

c. Menurut PERMENDIKNAS No. 12 Tahun 2007, pengawas sekolah

adalah:

Guru yang diangkat dan diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwewenang untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melakukan penilaian dan pembinaan dari segi teknis dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, sekolah dasar dan sekolah menengah.

d. Menurut PERMENAG Nomor: 2 Tahun 2012 (bab I Pasal 1 ayat

4), Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) yang disebut pengawas

pendidikan agama Islam pada sekolah adalah:

pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan fungsional pengawas Pendidikan Agama Islam yang tugas, tanggung jawab dan wewenangnya melakukan pengawasan penyelenggaraan pendidikan agama Islam pada sekolah.

Page 23: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang

dinamakan Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) adalah pegawai

negeri sipil dari lingkungan Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung

jawab dan wewenang penuh terhadap pelaksanaan pendidikan agama Islam

di Sekolah umum dan penyelenggaraan pendidikan di madrasah dengan

melakukan penilaian dan pembinaan baik dari segi teknis pendidikan

maupun administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar

dan menengah.

2. Tujuan Pengawas Disekolah Pendidikan Agama Islam

Menurut Piet A. Sahertian (2000: 19) Secara umum tujuan

pengawasan atau supervisi adalah:

memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada dasarnya untuk meningkatkan kualitas belajar siswa. Bukan saja memperbaiki kemampuan mengajar tetapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.

Pengawasan merupakan kegiatan yang membantu memperbaiki dan

meningkatkan dalam pengelolaan Pendidikan Agama Islam di sekolah dan

madrasah dengan tujuan agar tercipta kondisi belajar mengajar yang sebaik-

baiknya. Menurut Depag RI (2013:6-7) adalah:

Dalam melakuakan pengawasan, pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum terdapat dua macam pengawas mata pelajaran pendidikan agama Islam pada TK, SD, SLB serta pengawas sekolah mata Pelajaran Agama Islam SLTP, SMU/K. Sedangkan pada sekolah RA, MI dan MD awaliyah diawasi oleh pengawas sekolah mata pelajaran Pendidikan Agama RA, MI, MD Awaliyah.

Dari tujuan tersebut maka sudah jelas bahwa pengawas pendidikan

agama Islam mengemban tugas dan amanat dua lembaga yang berbeda

Page 24: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

yaitu membantu pencapaian tujuan pendidikan agama Islam di sekolah

umum dan pengelolaan pendidikan pada madrasah.

Mengingat pengawas Pendidikan Agama Islam sepatutnya memiliki

sikap jujur dan adil serta bertakwa kepada Allah, sebagaimana dalam Al-

quran surah Al-Ahzab ayat 70:

Terjemahnya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada

Allah dan Katakanlah perkataan yang benar.

Beberapa hadits Rasulullah Saw juga menganjurkan perlunya

melaksanakan pengawasan atau evaluasi dalam setiap pekerjaan. Ajaran

Islam sangat memperhatikan adanya bentuk pengawasan terhadap diri

terlebih dahulu sebelum melakukan pengawasan terhadap orang lain. Hal ini

antara lain berdasarkan hadits Rasulullah Saw sebagai berikut:

الكيس من ل رسول الله ص معن ابي يعلى شداد ابن اوس رضي الله عنو قال قاوت ، والعاجز من أت بع ن فسو ىواىا وتنى على الله دان ن فسو ، وعمل

لما بعد الم

)رواه الترميذي( الامانى Artinya:

Dari Abu Ya‟la Syaddad bin Aus berkata bahwa Rasulullah Saw bersabdah: “Orang yang sempurna akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati. Dan orang yang rendah adalah yang selalu menurutkan hawa nafsunya. Disamping itu, ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.” (HR. Tirmidzi, ia mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Dalam pandangan Islam segala sesuatu harus dilakukan secara

terencana, dan teratur. Tidak terkecuali dengan proses kegiatan belajar-

mengajar yang merupakan hal yang harus diperhatikan, karena substansi

dari pembelajaran adalah membantu siswa agar mereka dapat belajar

secara baik dan maksimal. Manajemen dalam hal ini berarti mengatur atau

Page 25: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

mengelola sesuatu hal agar menjadi baik. Hal ini sesuai denganhadits, An-

Nawawi (1987: 17) yang diriwayatkan dari Ya‟la Rasulullah bersabda:

Artinya:

Abu Ya‟la Syaddad bin Aus berkata, Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah mewajibkan berlaku ihsan dalam segala hal. Karena itu, jika membunuh [yang dibenarkan syariat], bunuhlah dengan baik, dan jika menyembelih, sembelihlah dengan baik, tajamkan pisau dan janganlah membuat hewan sembelihan itu menderita.” (HR Muslim 6010).

Berdasarkan hadits di atas, pengawasan dalam Islam dilakukan untuk meluruskan yang bengkok, mengoreksi yang salah dan membenarkan yang hak. Pengawasan di dalam ajaran Islam, paling tidak terbagi kepada 2 (dua) hal: pertama, pengawasan yang berasal dari diri, yang bersumber dari tauhid dan keimanan kepada Allah SWT. Orang yang yakin bahwa Allah pasti mengawasi hamba-Nya, maka orang itu akan bertindak hati-hati. Ketika sendiri, dia yakin Allah yang kedua, dan ketika berdua dia yakin Allah yang ketiga. Allah SWT berfirman dalam (QS . Al-Mujadalah 58:7).

Terjemahnya :

Tidaklah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa

yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? Tiada pembicaraan

rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan

tiada (pembicaraan antara) lima melainkan Dia-lah yang keempatnya.

Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang

Page 26: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang

dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di

manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada

mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”( Departemen

Agama RI : 542 )

Adapun dalam tujuan pengawas Pendidikan Agama Islam dan

tanggung jawab kepengawasannya pada satuan pendidikan dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/madrasah dan guru/pendidik

dalam menyusun perangkat pembelajaran dan melaksanakan kegiatan

akademis.

b. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah/ madrasah, pendidik dan

tenaga kependidikan lainnya dalam pengelolaan administrasi/manajerial

madrasah.

c. Memberikan masukan, bahan pertimbangan, dan rekomendasi kepada

kepala kantor Kementerian Agama untuk mengambil kebijakan

pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

d. Memberikan masukan, bahan pertimbangan, dan rekomendasi kepada

kepala Kantor Kementerian Agama tentang peningkatan jenjang dan

karier guru dan kepala sekolah/madrasah pada jenjang yang lebih tinggi.

Sasaran supervisi akademik yang dilakukan pengawas yaitu

membantu guru dalam hal:

1. Merencanakan kegiat an pembelajaran dan atau bimbingan,

2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran/bimbingan,

3. Menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan,

Page 27: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

4. Memanfaatkan hasil penilaian untuk peningkatan layanan

pembelajaran/bimbingan,

5. Memberikan umpan balik secara tepat dan teratur dan terus menerus

pada peserta didik,

6. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar,

7. Memberikan bimbingan belajar pada peserta didik,

8. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan,

9. Mengembangkan dan memanfaatkan alat bantu dan media

pembelajaran dan atau bimbingan,

10. Memanfaatkan sumber-sumber belajar,

11. Mengembangkan interaksi pembelajaran/bimbingan (metode, strategi,

teknik, model,pendekatan dan sebagainya) yang tepat dan berdaya

guna.

Sedangkan dalam melaksanakan supervisi manajerial, pengawas

sekolah/madrasah memiliki peranan khusus sebagai:

1. Konseptor yaitu menguasai metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervisi

dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di

sekolah/madrasah;

2. Programer yaitu menyusun program kepengawasan berdasarkan visi,

misi,tujuan, dan program pendidikan di sekolah/madrasah;

3. Komposer yaitu menyusun metode kerja dan instrumen kepengawasan

yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawas

di sekolah/madrasah;

Page 28: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

4. Reporter yaitu melaporkan hasil-hasil pengawasan dan

menindaklanjutinya untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di

sekolah/madrasah;

5. Builder yaitu: membina kepala sekolah/madrasah dalam pengelolaan

(manajemen) dan administrasi sekolah/madrasah berdasarkan

manajemen peningkatan mutu pendidikan di

sekolah/madrasah dan membina guru dan kepala sekolah/madrasah

dalam melaksanakan bimbingan konseling di sekolah/madrasah;

6. Supporter yaitu mendorong guru dan kepala sekolah/madrasah dalam

merefleksikan hasil-hasil yang dicapai untuk menemukan kelebihan dan

kekurangan dalam melaksanakan tugas pokoknya di sekolah/madrasah,

7. Observer yaitu memantau pelaksanaan standar nasional pendidikan di

sekolah/madrasah; dan

8. User yaitu memanfaatkan hasil-hasil pemantauan untuk membantu

kepala sekolah dalam menyiapkan akreditasi sekolah.

Sasaran supervisi manajerial adalah membantu kepala

sekolah/madrasah dan tenaga kependidikan di sekolah di bidang

administrasi sekolah/madrasah yang meliputi:

1. Administrasi kurikulum,

2. Administrasi keuangan,

3. Administrasi sarana prasarana/perlengkapan,

4. Administrasi tenaga kependidikan,

5. Administrasi kesiswaan,

6. Administrasi hubungan/madrasah dan masyarakat,

7. Administrasi persuratan dan pengarsipan.

Page 29: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Kegiatan yang dilaksanakan pengawas baik pada supervisi akademik

maupun supervisi manajerial adalah melakukan pemantauan/monitoring,

penilaian, penilaian, pengawasan, pembinaan dan pengembangan serta

pelaporan. Oleh sebab itu peran yang harus dimainkan seorang pengawas

pendidikan sekolah, madrasah dan pondok pesantren adalah sebagai mitra

guru dan kepala sekolah sekaligus sebagai pelopor, inovator, kolabolator,

motivator, penilai, pembimbing, peneliti dan konsultan pendidikan.

Menurut Zainal Aqib (2009 :48) Tugas pengawas adalah

“melaksanakan pengawasan Akademik dan pengawasan manajerial”. Oleh

karena itu setiap pengawas wajib memiliki kemampuan yang professional

dalam dua bidang tersebut, yaitu :

a. Bidang Tehnis Pendidikan

Hal-hal pokok yang berkaitan dengan tehnis pendidikan adalah

kurikulum, proses belajar mengajar, evaluasi, keterpaduan pendidikan

agama Islam dengan mata pelajaran lain.

b. Kurikulum

Menutrut. Piet A Sahertian (2008:29) Kurikulum yang dimaksud

dalam konteks ini adalah:

kurikulum yang berlaku secara nasional saat ini. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang berorientasi dan mengacu pada taksonomi tujuan pendidikan,seperti yang mencakup domain kognitif, domain psikomotorik dan domain apektif. Pengawas Pendidikan Agama Islam harus menguasai kurikulum

tersebut secara rinci. Hal ini sangat penting, karena atas dasar

kurikulum itulah para pengawas melakukan pembinaan teknis edukatif,

tanpa menguasai kurikulum akan sangat sulit dalam melakukan

pembinaan kepada guru

Page 30: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

3. Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Pengawas Pendidikan Agama Islam

Pada PERMENAG Nomor: 2 Tahun 2012 (Bab II pasal 3 ayat

2) dijelaskan bahwa tugas pokok Pengawas Pendidikan Agama Islam

sebagaimana yang dimaksud pasal 2 ayat 1 adalah: pengawas Madrasah

yang meliputi pengawas RA, MI, MTs, MA atau MAK mempunyai tugas

melaksanakan pengawasan Pendidikan Agama Islam pada sekolah”.

(Lampiran Permenag Nomor 2 Tahun 2012).

Merujuk pada KEPMENPAN Nomor 118/ Tahun 1996 (Bab II pasal 3

ayat 1) dijelaskan bahwa tugas pokok Pengawas Pendidikan Agama Islam

adalah:

Menilai dan membina teknis pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum dan penyelengaraan pendidikan di madrasah, baik yang berstatus negeri maupun swasta yang sudah menjadi tanggung-jawabnya. (Kemenag RI, 2005: 79).

Dari gambaran diatas dapat dipahami bahwa tugas pokok Pengawas

Pendidikan Agama Islam mencakup dua lembaga pendidikan yang berbeda,

yaitu sekolah umum dalam lingkungan Departemen Pendidikan Nasional

dan di madrasah dalam lingkungan Kementerian Agama. Hal tersebut

berarti bahwa apabila Pengawas Pendidikan Agama Islam melakukan

pengawasan di sekolah umum maka tugas pokoknya adalah menilai

pelaksanaan pengajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan

membina para guru pendidikan agama Islam di sekolah yang bersangkutan,

serta pengawasan yang dilakukan adalah pengawasan atau supervisi teknis

kependidikan dan melakukan pengawasan administrasi terkait.

Sebagaimana dalam Al-Quran Surah Al-Hasyr ayat 18:

Page 31: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Terjemahnya:

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Kemenag RI (2011:548)

Sedangkan pada madrasah, pengawas pendidikan agama Islam

melakukan penilaian dan pembinaan atas penyelenggaraan pendidikan

pada Madrasah yang bersangkutan secara menyeluruh baik teknis

pendidikan maupun administrasi, kecuali terhadap mata pelajaran atau

rumpun mata pelajaran lain seperti Matematika, Fisika, Kimia, Biologi dan

sebagainya, yang pengawasannya dilakukan oleh pengawas sekolah yang

beragama Islam dari Departemen Pendidikan Nasional.

Kini tugas yang diamanatkan pemerintah kepada pengawas

pendidikan agama islam amatlah berat karena berkaitan dengan berbagai

kebijakan baru pemerintah yang berhubungan dengan masalah-masalah

kependidikan dan pengajaran untuk menerapkan kurikulum dengan segala

aspeknya di sekolah dan madrasah, masalah peningkatan mutu pendidikan

yang harus terus dipacu bagi para penyelenggara pendidikan dengan

dengan segala bentuk pembinaannya juga masalah penanaman nilai-nilai

akhlaq mulia terhadap peserta didik melalui pembinaan agama yang

semakin intensif berkaitan dengan pengaruh arus globalisasi dengan segala

dampak budaya negatifnya, serta masalah terciptanya kerukunan umat

beragama yang dimulai dari peserta didik agar mempunyai sikap solidaritas

yang tinggi sebagai implementasi nilai-nilai demokrasi seutuhnya yang

sedang dibangun.Sebagaimana dalam surat al-fajr ayat 89 : 14

Page 32: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Terjemahnya:“sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.” Kemenag

RI : (2011:593)

Pengawasan yang dilakukan pengawas sebagai perpanjangan

tangan dari pemerintah harus benar-benar dapat diukur. Artinya, ada

peningkatan kualitas layanan belajar yang cukup signifikan sebagai

peningkatan profesionalitas guru PAI. Dengan demikian, pengeloaan

institusi satuan pendidikan sebagai dampak dari pengawasan yang

dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat akan terus menerus dapat

membangun karakter warga sekolah dan karakter peserta didik.

Menurut Zainal Aqib 2009 : 48 Tugas pengawas adalah:

“melaksanakan pengawasan Akademik dan pengawasan manajerial”. Oleh

karena itu setiap pengawas wajib memiliki kemampuan yang professional

dalam dua bidang tersebut, yaitu:

Agus Salim Mansyur (2009: 214) mengatakan bahwa tugas dari

pada pengawas ialah:

diarahkan pada pencapaian supervisi yang tidak hanya memperbaiki mutu mengajar guru, akan tetapi juga melakukan pembinaan pertumbuhan profesi guru yang diartikan secara luas, yang salah satunya ialah meningkatkan mutu pengetahuan dan keterampilan guru.

Adapun secara spesifik tugas pengawas pendidikan agama Islam

terbagi menjadi dua bagian, yakni pengawas pendidikan agama Islam yang

bertugas pada satuan pendidikan dasar, diantaranya ialah TK, RA, SD dan

MI. Dan kelompok yang kedua tugas pengawas pendidikan agama Islam

di satuan pendidikan menengah. Adapun tugas pengawas pendidikan

agama Islam menurut Kemenag RI (2005:980) pada satuan Pendidikan

Dasar yang meliputi TK, RA, SD dan MI yakni:

Page 33: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengembangan agama Islam di TK dan penyelenggaraan pendidikan di RA kecuali bidang pengembangan selain agama Islam.

b. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan mata pelajaran agama Islam di Sekolah Dasar dan penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Diniyah, kecuali selain mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas guru pendidikan agama Islam pada TK dan SD dan guru serta tenaga lain pada RA, MI, dan SD serta MD, kecuali guru mata pelajaran selain agama Islam.

d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pendidikan agama Islam pada TK dan SD serta kegiatan ekstrakurikuler di RA, MI dan MD. Menurut Kemenag RI, (2006: 87) Pengawas PAI mempunyai fungsi

yang sangat strategis yang meliputi:

pengawasan akademik dan manajerial. Pengawasan akademik pada dasarnya berkaitan dengan fungsi pembinaan, penilaian, perbantuan dan pengembangan kemampuan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta sebagai bimbingan dan kualitas hasil belajar peserta didiknya. Sedangkan pengawasan manajerial berfungsi sebagai pembinaan,

penilaian dan bantuan serta bimbingan kepada kepala madrasah dan

seluruh tenaga kependidikan lainnya di madrasah dalam pengelolaan

madrasah untuk meningkatkan kinerja sekolah dan kinerja kepala

madrasah serta kinerja tenaga kependidikan lainnya.

Sejalan dengan fungsi Pengawas Pendidikan Agama Islam di atas,

maka merujuk pada PERMENAG Nomor: 2 Tahun 2012 (Bab II Pasal 4

ayat 1 dan 2) tentang fungsi pengawas, yang meliputi :

1. Pengawas Madrasah mempunyai fungsi diantaranya melakukan: a. Penyuluhan program pengawasan di bidang akademik dan

manajerial; b. Pembinaan dan pengembangan Madasah; c. Pembinaan, pembimbingan dan pengembangan profesi guru

Madrasah 2. Pengawas PAI pada Sekolah mempunyai fungsi diantaranya

melakukan:

Page 34: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

a. Menyusun program pengawas PAI; b. Pembinaan, pembimbingan dan pengembangan profesi guru

PAI; c. Memantau penerapkan standar nasional PAI.

Dalam fungsi pengawasan secara umun merupakan kegiatan-

kegiatan yang meliputi memantau, mengarahkan, menilai dalam suatu

organisasi yang menjadi tanggung jawabnya. Menurut Kemenag RI,

(2005: 81) Adapun Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam melakukan

pengawasan pada sekolah umum melaksanakan kegiatan yang

diantaranya ialah:

1. Melakukan pemantauan pada pelaksanaan pengajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam pada SD, SMP SMU dan SMK.

2. Memantau penggunaan kurikulum dan sarana pendidikan agama Islam pada SD, SMP SMU dan SMK.

3. Mamantau faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam pada SD, SMP SMU dan SMK.

4. Melakukan pengarahan pada guru pendidikan agama Islam SD, SMP SMU dan SMK yang dalam proses pembelajaran didapat kekeliruan atau ketidak sesuaian dengan tujuan.

B. Profesionalisme Guru

1. Pengertian Profesional Guru

Pengertian profesional menurut UUGD BAB 1 Pasal 1 Poin 1 yang

berbuyi adalah Pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan

menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran

atau kecakapan yang memenuhi satandar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi.

Sebelum lebih lanjut menjelaskan tentang profesionalisme guru terlebih

dahulu dijelaskan tentang profesionalisme. Menurut Tumadi (2008: 3)

Profesionalisme adalah “ide, aliran atau pendapat suatu profesi yang harus

dilaksanakan dengan profesional dengan mengacu kepada norma-norma

Page 35: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

profesionalisme”. Profesionalisme bukan sekedar pengetahuan teknologi dan

manajemen tetapi lebih merupakan sikap, pengembangan profesionalisme

lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi

memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Jadi profesionalisme adalah

seseorang yang bekerja terampil dalam profesinya dan mampu

mengembangkan profesi dan keterampilannya sekalipun keterampilan tersebut

merupakan produk dari minat belajar dan pembiasaan.

Profesionalisme menjadi tuntutan dari setiap pekerjaan. Apalagi profesi

guru yang sehari-hari menangani benda hidup yang berupa anak-anak atau

siswa dengan berbagai karakteristik yang masing-masing tidak sama.

Pekerjaaan sebagai guru menjadi lebih berat tatkala menyangkut peningkatan

kemampuan anak didiknya, sedangkan kemampuan dirinya mengalami

stagnasi. Jadi jelaslah profesi guru harus didukung oleh ilmu atau teori

yangmemberikan konsepsi yang teoritis ilmu pendidikan. Demikian juga untuk

menjadi guru yang profesional memerlukan waktu,pendidikan dan latihan yang

lama, mulai dari pendidikan dasar untuk taraf sarjana ditambah dengan

pendidikan profesional. “Guru yang profesional adalah mereka yang memiliki

mereka yang memiliki kemampuan profesional dengan berbagai kapasitasnya

sebagai pendidik” (Sabaruddin, 2010 : 8). Sedangkan menurut Udin

Syaefuddin Saud (2009: 49) mengemukakan bahwa:

Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan prilaku) yang harus dimilki, dihayati dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

profesionalisme guru adalah seseorang yang memiliki pengetahuan serta

mampu mengembangkan profesinya sebagai guru sehingga dapat

Page 36: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

dimanfaatkan untuk kepentingan anak didik. Dengan demikian seorang

guru/pendidik yang profesional adalah seorang yang memiliki ilmu

pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional, yang mampu

mengembangkan profesinya sebagai guru yang profesional.

2. Kompetensi Guru Professional

Orang yang profesional memiliki sikap-sikap yang berbeda dengan

orang-orang yang tidak profesional. Sebagai pendidik yang profesional

guru bukan saja dituntut untuk melaksanakan tugasnya secara profesional,

tetapi juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan profesionalnya.

Dalam diskusi pengembangan model pendidikan yang diselenggarakan oleh

PPS IKIP Bandung tahun 1990, dirumuskan 10 ciri suatu profesi (Nana

Syaodih Sukmadinata, 2004: 191) yaitu:

a. Memiliki fungsi dan signifikan sosial. b. Memiliki keahlian atau ketrampilan tertentu. c. Keahlian atau ketrampilan diperoleh dengan menggunakan teori dan

metode ilmiah. d. Didasarkan atas disiplin yang jelas. e. Diperoleh dengan pendidikan dalam masa tertentu dan cukup lama. f. Aplikasi dan sosialisasi nilai-nilai profesional. g. Memiliki kode etik. h. Kebebasan untuk memberikan pendapat dalam memecahkan masalah

dalam lingkup kerjanya. i. Memiliki tanggung jawab profesional dan otonomi. j. Ada pengakuan dari masyarakat dan imbalan atas layanan profesinya.

Dalam tugasnya sebagai guru, seorang guru diharapkan lebih

meningkatkan kualitas keilmuannya yang berkaitan dengan ilmu kependidikan

dan keguruan agar semakin profesional dalam mengelola proses pendidikan.

Menurut Piet A. Sahertian dan Ida A. Sahertian (1992: 6)

mengemukakan bahwa:

yang dimaksud dengan kompetensi profesional guru adalah kemampuan dengan penguasaan akademik (mata pelajaran) dengan kemampuan mengajar sekaligus sehingga guru mempunyai wibawa akademis.

Page 37: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Muhibbin Syah (2004: 279) mengemukakan bahwa: “yang dimaksud dengan

kompetensi profesional guru adalah kemampuan dan kewenangan guru dalam

menjalankan profesi keguruannya”.

Lebih lanjut Muhibin Syah (2004: 230) mengemukakan bahwa dalam

menjalankan kewenangan profesionalnya, guru dituntut untuk memiliki

kecakapan-kecakapan (competencies) yang bersifat psikologis, yang meliputi

:

1. Kompetensi kognitif (kecakapan ranah cipta), artinya kemampuan intelektual yang meliputi pengetahuan kependidikan/keguruan dan pengetahuan bidang studi

2. Kompetensi afektif, yang meliputi sikap dan perasaan diri yang berkaitan dengan potensi keguruan.

3. Kompetensi psikomotor, yaitu kecakapan yang bersifat jasmaniah yang pelaksanaannya berhubungan dengan tugasnya selaku pengajar.

Selain kompetensi-kompetensi di atas, untuk menjadi profesional

seorang guru juga dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi yang lain,

seperti dikemukakan oleh E. Mulyasa (2007: 175) yang meliputi:

a. Kompetensi Pedagogik, yaitu kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurang-kurangnya meliputi pemahaman wawasan atau landasan kependidikan, pengembangan kurikulum, perancangan pembelajaran, pemanfaatan teknologi pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

b. Kompetensi Kepribadian, yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.

c. Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

d. Kompetensi Sosial, yaitu kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar, bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, berkomunikasi secara

Page 38: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

lisan, tulisan dan isyarat serta menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional.

Dari penjelasan pakar pendidik diatas penulis mengambil kesimpulan

bahwa potensi sumber daya guru perlu secara terus-menerus dikembangkan

agar dapat melakukan fungsinya secara profesional. Selain itu pengaruh

perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-menerus

belajar untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Berangkat dari hal tersebut, maka komponen-komponen yang perlu

ditingkatkan dalam proses belajar mengajar, diantaranya sebagai berikut:

a. Membantu guru dalam memahami strategi belajar mengajar.

b. Membantu guru dalam merumuskan tujuan-tujuan pengajaran.

c. Membantu guru dalam menyusun berbagai pengalaman belajar.

d. Membantu guru dalam menyusun keaktifan belajar.

e. Membantu guru dalam meningkatkan ketrampilan dasar mengajar.

3. Tugas dan Tanggung Jawab Guru

Sebelum menguraikan tentang tugas dan tanggung jawab seorang

guru, terlabih dahulu perlu untuk menguraikan siapa yang dimaksud dengan

guru, menurut Oemar Hamalik(2002 :8) Guru adalah: ”suatu jabatan

professional yang memiliki peranan dan kompetensi professional yang memiliki

peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pengajaran yang

dilaksanakan”.

Jadi guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain mengetahui

atau mampu melaksanakan sesuatu atau yang memberikan pengetahuan atau

keterampilan kepada orang lain. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa guru bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan kepada murid-

Page 39: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

mudridnya didepan kelas saja tetapi guru merupakan tenaga profesional yang

dapat menjadikan siswa mampu merencanakan,mengumpulkan dan

menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Sebagaimana dalam hadits

rasulillah saw sebgai berikut :

الله عنه قال: رسول الله صل ته: عن إبن عمر رض الله عله وسل م: كلكم مسعل عن رع

ته, والمرأة جل راع ف أهله وهو مسؤل عن رع ته, والر فالإمام راع وهو مسعل عن رع

تها, والخاد مسؤلة عن رع ة ف بت زوجهاوه م راع ف مال أبه وهو مسؤل عن راع

ته)حدث صحح رواه الخمسه( ته فكلكم راع وكلكم مسؤل عن رع رع

Artinya:

Dari Umar ia berkata bahwa Rasulullah Saw Bersabdah: “Setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimipinmu: maka seorang imam adalah pemimpin dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, seorang laki-laki adalah pemimpin di dalam keluarganya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, perempuan adalah pemimpin di rumah suaminya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinannya, pembantu adalah peminpin/penanggung jawab terhadap harta tuanya dan dia bertanggung jawab atas kepimimpinanya, seorang anak adalah pemimpin terhadap harta ayahnya dan dia bertanggung jawab atas kepemimpinanya, maka setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas kepemimpinannya”.

Mengenai pelaksanaan tugas selaku seorang guru harus didukung

dengan perasaan bangga akan tugas yang dipercayakan kepadanya, yaitu

mempersiapkan masa depan bangsa, walaupun banyak rintangan dan

tantangan yang dihadapi dalam melaksanakan tugasnya. Guru dalam

mengahadapi tantangan dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia,

sudah seharusnya meningkatkan kualitas dirinya dengan jalan meningkatkan

keprofesionalan dalam mengelola pelajaran dan meningkatkan wawasan

dengan ilmu pengetahuan dan tehnologi yang setiap hari berkembang terus,

Page 40: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

hal ini diperlukan sekali dalam rangka peningkatan sumber daya manusia

Indonesia.

Mengajar dan mendidik adalah pekerjaan mulia dan oleh karenanya

maka pahala kebaikanya akan diberikan Allah semenjak yang bersangkutan

berada di dalam kuburnya (sebelum datangnya hari kiamat). Nabi Bersabda:

جري للعبد أجرهن وهو ف ن انس رضلى الله ع ع صل الله عله وسل م: سبع ب نه قال: قال الن

قبره بعد موته: من عل م علما أو أجري نهرا أو حفر بئرا أو غرس نخلا أو بن مسجدا أو ورث

ستغفرله بعد موته )رواه البزارمصحفا أو ترك ولدا )

Artinya:

Dari Anas r.a berkata: Nabi saw. Bersabda: Ada tujuh hal yang pahalanya mengalir pada seorang hamba semenjak dia didalam kubur setelah kematianya, yaitu: Orang yang mengajarkan sesuatu ilmu, atau mengalirkan sungai (memberikan pengairan), atau menggali sumur, atau menanam pohon kurma, atau membangun masjid, atau mewariskan mushaf, atau meninggalkan anak yang memohonkan ampun kepadanya setelah kematianya. (HR. Buhari)

Hadis di atas memberikan kita pelajaran bahwa kebaikan yang

menyangkut kepentingan orang lain lebih baik dari pada kebaikan individual,

artinya kebaikan yang dilakukan untuk dirinya sendiri.

Sebab mengajar, menyalurkan air untuk kepentingan umum, serta

mewariskan al-Quran untuk dibaca dan diamalkan banyak orang, semuanya itu

merupakan amal sosial yang kemaslahatannya dapat dinikmati orang lain.

Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, maka ada

beberapa pendapat para ahli pendidikan mengenai tugas dan tanggung jawab

seorang guru dan pendapat para ahli tentang tugas dan tanggung jawab guru

ternyata bervariasi tergantung kepada cara memandang atau persepsi tentang

tugas dan tanggung jawab guru, diantaranya yaitu :

a. Udin Syaefuddin Saud, (2008 : 40) merumuskan tugas dan tanggung jawab guru antara lain:

Page 41: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

1. Guru sebagai pengajar 2. Guru sebagai pengajar dan juga pendidik 3. Guru sebagai pengajar, pendidik dan juga agen pembaharuan dan

pembangunan masyarakat 4. Guru yang berkewenangan berganda sebagai pendidik profesional

dengan bidang keahlian lain selain kependidikan

b. Dalam buku Pendidikan Guru Oemar Hamalik (2008:28) mengemukakan

tugas seorang guru professional antara lain yaitu:

1. Bertindak sebagai model bagi para anggota lainnya. 2. Merangsang pemikiran dan tindakan 3. Memimpin perencanaan dalam mata pelajaran atau daerah pelajaran

tertentu. 4. Memberikan nasihat kepada executive teacher sesuai dengan kebutuhan

tim. 5. Membina/memelihara literature professional dalam daerah pelajarannya. 6. Bertindak atau memberikan pelayanan sebagai manusia sumber dalam

daerah pelajaran tertentu dengan referensi pada in-service, training dan pengembangan kurikulum.

7. Mengembangkan file sumber kurikulum dalam daerah pelajaran tertentu dan mengajar kelas-kelas yang paling besar.

8. Memelihara hubungan dengan orang tua murid dan memberikan komentar atau laporan.

9. Bertindak sebagai pengajar dalam timnya.

Dari penjelasan diatas penulis menghubungkan sebua ayat dalam Al-

quran surah ar-rahman ayat 1-4 :

Terjemahnya :( Allah) yang maha pengasih , yang mengajarkan al-qur‟an, dan

menciptakan manusia, mengajarinya pandai berbicara. Kemenag RI (2011:531)

Yang Maha Pengasih (ar-Rahman) adalah salah satu sifat Allah. Setiap

sifat adalah ayat, sebuah tanda yang menunjukkan keesaan Allah. Segala

sesuatu dalam penciptaan selalu berkaitan dengan-Nya.

Untuk memahami, mengapresiasi, dan menghayati rahmat dari Tuhan

Yang Maha Pengasih, manusia telah dianugerahi pengetahuan. Seseorang

Page 42: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

tidak dapat memahami sesuatu kecuali bila mengalaminya terlebih dahulu.

Pengetahuan paling berharga dalam perjalanan hidup adalah pengetahuan Al-

quran. Hubungan manusia dengan Allah dijalin melalui Alquran, melalui kitab

suci, melalui pengetahuan yang memungkinkan manusia melihat rahmat Allah

yang serba meliputi. Makna hadis yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad

saw. diciptakan sebelum diciptakannya Adam adalah bahwa cahaya jalan

kebenaran sudah ada lebih dahulu sebelum Adam. Setelah Alquran,

diciptakanlah manusia, Bani Adam. Dengan demikian, pengetahuan cahaya

Islam, cahaya Al-quran sudah ada lebih dahulu sebelum Allah menciptakan

manusia (khalaqa al-insan) serta didalamnya tidak ada keraguan sedikitpun.

sebagaimana dalam al-quran surah al-baqarah [2] ayat 2:

Terjemahnya: “Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi

mereka yang bertaqwa” Kemenag RI (2011:2)

Kompetensi professional diatas merupakan profil dan kemampuan dasar

yang harus dimiliki oleh seorang guru, kompetensi ini dikembangkan

berdasarkan analisis tugas-tugas yang harus dilakukan oleh guru. Melalui

pengembangan kompetensi profesi dan juga guru dituntut agar menguasai

akademis secara serasi dengan kemampuan mengajar. Hal ini perlu karena

seorang guru diharapkan mampu mengambil keputusan yang mengandung

akademis dan praktis secara kependidikan. Sebagaimana sabda Rasulullah:

رسول الله صلىى الله عليو و سلىم: إذاضي عت الأمانة قال: قال عن أبي ىر ي ر ة رضي الله عنو إذا أسندالأمر إلى غي أىلو فان تظرالسىا عة. قال: فان تظرالسىاعة,كيف إضاعت ها يارسول الله؟

....................... (ري البخااخرجو )

Artinya:

Page 43: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah SAW bersabda: Apabila amanah disia-siakan maka tunggulah saat kehancurannya. Salah seorang sahabat bertanya:”Bagaimanakah menyia-nyiakannya, hai Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab: “Apabila perkara itu diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya (HR. Imam Bukhari)

Nabi Muhammad SAW menyebutkan tentang salah satu pertanda akan

datangnya hari kiamat adalah bilamana amanah atau kepercayaan diserahkan

bukan pada ahlinya. Manusia memiliki keahlian yang berbeda-beda. Idealnya

seorang manusia harus mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuannya.

Kalau dia melakukan suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan maka

pekerjaan tersebut akan berantakan. Kalau dia ahli pertanian janganlah

disuruh memperbaiki mobil, untuk sekedar bergaya montir dan membongkar

mesin mungkin bisa, tetapi memperbaiki mesinnya tidak akan bisa. Untuk itulah

nabi melarang memberikan perkara kepada orang yang bukan ahlinya

Sifat amanah memang lahir dari kekuatan iman. Semakin menipis

keimanan seseorang semakin pudar pula sifat amanah pada dirinya.

Berpadunya kekuatan dan amanah pada diri seorang manusia sangat jarang

terdapat. Maka bila ternyata ada dua orang laki-laki satu diantaranya lebih

besar amanah padanya dan yang satunya lebih besar kekuatan haruslah

diutamakan mana yang lebih bermanfaat bagi bidang jabatannya itu yang lebih

sedikit resikonya.

4. Ciri-Ciri Guru yang professional

a. Mempunyai komitmen pada proses belajar siswa

b. Menguasai secara mendalam materi pelajaran dan cara mengajarkannya.

c. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya.

d. Merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya

yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan profesionalismenya.

Page 44: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dalam hal ini Allah menegaskan dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah [2] Ayat

31:

Terjemahnya:

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!. Kemenag RI (2011:6)

Dari ayat diatas, bahwa seorang pendidik seharusnya menberikan

materi kepada peserta didik bukan sekedar teori saja, tapi harus

pengaplikasin pada peserta didik tersebut.

Ciri-ciri tersebut dapat digunakan sebagai kreteria atau tolak ukur

keprofesioanalan guru. Selanjutnya kreteria ini akan berfungsi ganda yaitu:

untuk mengukur sejauh mana guru-guru di Indonesia ini telah memenuhi

kreteria professional dan untuk dijadikan titik tujuan yang akan

mengarahkan segala upaya menuju profesionalisasi guru.

Menurut Robert W. Richey dalam Arikunto ( Udin Syaefuddin Saud,

2009 : 15 ) mengemukakan bahwa ciri dan syarat suatu profesi antara lain

yaitu:

a. Lebih mementingkan pelayanan kemanusiaan yang ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi

b. Seorang pekerja professional, secara aktif memerlukan waktu ang panjang mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

c. Memiliki kualifikasi untuk memasuki profesi tersebut serta mampu mengikuti perkembangan dalam pertumbuhan jabatan.

d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap dan cara kerja.

e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi

Page 45: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi, serta kesejahteraan anggotanya,

g. Memberikan kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian,

h. Memandang profesi suatu karier hidup ( a live career ) dan menjadi seorang anggota yang permanen. Sedangkan menurut chandler dalam Sahertian(1992; 11)

mengemukakan ciri mengajar sebagai suatu profesi sebagai berikut:

a. Hakekat suatu profesi adalah mengutamakan layanan sosial b. Suatu profesi dilandasi dengan memiliki sejumlah pengetahuan

yang sistematis c. Suatu profesi derajat otonomi yang tinggi d. Suatu profesi yang dikatakan telah memiliki otonomi kalau orang itu

dapat mengatur dirinya sendiri dan dapat mengontrol fungsinya sebagai orang bertanggung jawab secara ilmu pengetahuan

e. Suatu profesi yang umumnya menyadari pertumbuhan terus menerus.

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa semua orang

yakin bahwa pendidik memiliki andil yang sangat besar terhadap

keberhasilan peserta didik. Guru sangat berperan dan mempunyai peran

yang cukup besar terhadap kematangan intelektual, spiritual, dan

emosional peserta didik. Dalam dunia pendidikan, komponen Guru

sangatlah penting, yakni orang yang bertanggungjawab mencerdaskan

kehidupan anak didik, dan bertanggungjawab atas segala sikap, tingkah

laku dan perbuatan dalam rangka membina anak didik agar menjadi orang

yang bersusila yang cakap, berguna bagi nusa dan bangsa.

C. Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan

Profesionaisme Guru PAI.

1. Tujuan dan Fungsi Pembinaan Guru PAI

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Dekdikbud) merumuskan

tujuan pembinaan guru adalah meningkatkan kemampuan-kemampuan

profesional guru dalam meningkatkan proses dan hasil belajar melalui

Page 46: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

pemberian bantuan atau layanan profesional kepada guru. Jika dalam proses

belajar mengajar meningkat, maka hasil output peserta didik akan baik pula.

Dalam Undang-undang Guru dan Dosen pada bagian kelima tentang

pembinaan dan pengembangan (pasal 32 ayat 2) disebutkan bahwa:

pembinaan dan pengembangan profesi guru sebagaiman dimaksud dalam ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. (UUD RI No.14 Thn 2005)

Djajadisastra dalam Ali Imron (1995: 12) berpendapat bahwa:

Dalam tujuan pembinaan guru yakni memperbaiki tujuan khusus dari mengajar guru dan belajar siswa, memperbaiki dari segi materi, metode dalam proses belajar mengajar bahkan memperbaiki sikap kepribadian guru kepada peserta didiknya.

Dari penjelasan diatas, adapun fungsi dari adanya pembinaan guru dapat

diidentifikasi berdasarkan tujuan yang tertulis diatas yakni memelihara program

dalam pengajaran, menilai dan memperbaiki faktor yang mempengarui dalam

pembelajaran serta memperbaiki situasi dalam belajar.

2. Teknik Pembinaan Guru

Teknik-teknik dalam pembinaan guru menurut Ali Imron dalam bukunya

Pembinaan Guru di Indonesia, secara garis besar dilakukan dalam tiga hal yakni

dilakukan secara individu, kelompok, langsung dan tidak langsung.

Menurut Hendiyat Soetopo.Dkk (1998:44):

Dalam pembinaan guru apabila dilihat dari segi banyaknya guru maka pembinaan dapat dilakukan secara individu dan secara kelompok, sedangkan apabila dilihat dari segi cara menghadapi guru dalam melakukan pembinaan maka dilakukan teknik langsung dan tidak langsung.

Dari penjelasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam

Pembinaan Guru di Indonesia, meliputi kunjungan kelas, pertemuan pribadi,

rapat dewan guru, kunjungan antar kelas, kunjungan sekolah, kunjungan antar

Page 47: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

sekolah, pertemuan dalam kelompok kerja, penerbitan bulletin profesional dan

penataran

3. Bentuk-bentuk Pembinaan Guru PAI

Membina guru adalah mengembangkan potensi, termasuk potensi

mereka sebagai guru karena kemampuan profeional dan kepribadian adalah

modal dasar bagi seorang guru yang tidak dapat dipisahkan. Sebagai bentuk

pembinaan guru, maka dalam hal ini Made Pidarta (1997: 134-140)

mengemukakan program-program sebagai berikut:

a. Memotivasi dan meningkatkan semangat guru b. Menegakkan disiplin kerja dan sangsinya c. Memberikan konsultasi, diskusi dan membantu dalam memecahkan

masalah d. Menjadi contoh berprilaku terhadap persoalan sekolah pada

umumnya dan terhadap para guru yang pada khususnya dengan berpedoman ajaran agama

e. Mengusahakan intensif bagi guru dan kepala sekolah f. Mengembangkan dan membina profesi guru melalui kesempatan

belajar lebih lanjut seperti penataran, seminar, diskusi imiah bahkan belajar kelompok.

g. Mengusahakan perpustakaan bagi guru h. Memberi kesempatan pada guru-guru untuk mengarang bahan

pelajaran sendiri sebagai buku tambahan bagi siswa.

Page 48: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survey ( lapangan ) dengan

pendekatan kualitatif, dalam hal ini peneliti berusaha memberikan penjelasan

tentang Peranan pengawas pendidikan Agama islam terhadap profesinalisme

Guru pai Di SDN 12 pamalikang. Suharsimi Arikunto (2010:117)

Mengemukakan bahwa:

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis deskriftif yakni penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan memberikan gambaran mendalam terhadap suatu organisasi atau lembaga tertentu, yang akan diamati.

Pendekatan kualitatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan

mengumpulkan informasi dalam bentuk kata-kata atau keterangan-

keterangan dengan tidak memerlukan perhitungan. Alasan penggunaan

penelitian kualitatif adalah :

1. Untuk memberikan batas latar belakang penelitian.

2. Untuk memudahkan perhatian penulis pada masalah-masalah yang

akan diteliti.

Dengan menggunakan metode kualitatif, penulis akan lebih kreatif

dalam mengumpulkan data dan informasi di lapangan karena dapat

memanfaatkan nalar dalam memecahkan masalah yang

dihadapi,disamping itu juga dapat mengembangkan hasil penelitian yang

mendukung keabsahan data yang didapatkan di lokasi penelitian.

B. Lokasi dan Objek Peneliti

Lokasi atau tempat penulis mengadakan penelitian yaitu dii SD Pulau

Pamalikang Kecamatan Kalukuang Kabupaten Pangkep. Penulis

Page 49: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

menetapkan objek dalam penelitian ini Peranan Pengawas Pendidikan

Agam Islam Terhadap Profesionalisme Guru di SD 12 Pulau Pamalikang

Kecamatan Kalukuang Kabupaten Pangkep. Adapun objek penelitian adalah

pengawas pendidikan Agama Islam dan guru PAI di SDN 12 Pulau

Pamalikan Kabupaten Pangkep.

C. Variabel Penelitian.

Menurut Hadi dalam Suharsimi Arikunto (2010:97), variabel adalah

“gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian”. Adapun variable dalam

penelitian ini ada 2 variabel yaitu:

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dirumuaskan disini bahwa

variabel peneliti adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempuyai variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan. Adapun variable dalam

peneliti ini ada 2 yaitu

1. Pengawas Pendidikan Agama Islam sebagai variable bebas (indevendent

variabel) yaitu variable yang mempengaruhi intensitas variable terikat

2. Profesionalisme Guru PAI variable terikat (devendent variabel) yaitu variabel

yang dipengaruhi oleh intensitas variabel bebas.

D. Defenisi Overasional Variabel

Defenisi overasional variabel dimaksutkan untuk membatasi ruang

lingkup yang telah diteliti agar tidak terjadi salah penafsiran dalam peneliti

dan untuk pengukuran atau pengamatan terhadap variabel yang

bersangkutan serta pengembangan instrument . Adapun defenisi oprasional

untuk memberikan pemahaman lebih jauh pada penelitian ini sebagai

berikut:

Page 50: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Pengawas pendidikan Agama Islam adalah pegawai negerii siplil dari

lingkungan Dipertemen Agama yang diberi tugas, tanggung jawab dan

wewenag penuh terhadap pelaksanan PAI di sekolah umum dan

penyelenggaraan pendidikan di Madrasah dengan melakuan penilaian dan

pembinaan dari segih tehnis pendidinkan dan adiministrasi pada suatu

pendidikan pra sekolah, pendidikan dasar dan menengah.

Profesionalisme Guru adalah seseorang yang memilikih pengetahuan

serta mampu mengembangkan profesinya sebagai guru sehingga dapat

dimamfaatkan untuk kepentingan anak didik.

E. Popolasi dan Sampel

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (2002:108) menguraikan bahwa:

populasi yaitu keseluruha obyek penelitian. Apabilah seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilaya penelitian, maka penelitianya merupakan penelitian populasi. Jika kita hanya ingin meneliti sebagaian populasi maka penelitian tersebut disebut Sampel.

Berdasarkan defenisi yang telah dikemukakan diatas, maka penulis

dapat menyimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan obyek penelitian

yang dijadikan sumber data yang memiliki karakteristik penelitian yang

terdapat dilokasi penelitian. Dalam hal ini yang menjadi populasi penelitian

adalah pengawas pendidikan agama islam 1 dan guru pendidikan agama

islam 2 orang.

Untuk lebih jelasanya mengenai populasi dalam penelitian ini,

peneliti memberikan penjelasan melalui tabel berikut:

Tabel 1

Populasi Penelitian di SDN 12 Pulau Pamalikan Kab. Pangkep

Page 51: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

No. Objek Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

Pengawas PAI

Guru PAI

1

1

0

1

1

2

Jumlah 2 1 3

Sumber data : Data awal , Pengawas PAI dan Guru PAI di SDN 12 Pulau Pamalikang Kabupaten Pangkep 2. Sampel

Setelah melihat populasi dalam penelitian ini, maka langka berikutnya

adalah menentukan sampel. Penentuan sampel merupakan sebagian kecil

yang diambil dari sebuah populasi penelitian. Jadi dalam penentuan penelitian

tidak selamaya perlu meneliti secrah keseluruhan populasi, karna hal tersebut

membutukan dana, biaya dan anggarn yang relative bayak memilikih waktu

yang agak lama serta pertimbanagan keterbatasan yang dimilikih oleh peneliti.

Menurut Suharsimi Arikunto (2007 ; 106), menjelaskan bahwa: Apabila

subieknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi.

Dalam bukunya Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, mengutip pendapat

Suharsimi Arikunto (2007:76), yang menjelaskan bahwa sampel atau contoh

adalah sebagian individu yang diselidiki keseluruhan individu (objek dan

subyek). Sampel yang baik yaitu sampel yang memiliki populasi atau

mencerminkan populasi secara maksimal tetapi walaupun mewakili sampel

bukan merupakan duplikat dari populasi.

Tabel 2

Sampel Penelitian

No. Objek Laki-laki Perempuan Jumlah

1.

2.

Pengawas PAI

Guru PAI

1

1

0

1

1

2

Page 52: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Jumlah 2 1 3

Sumber data : Data awal , Pengawas PAI dan Guru PAI di SDN 12 Pulau Pamalikang Kabupaten Pangkep

F. Instrument Penelitian

Peneliti menggunakan instrument penelitian sebagai alat bantu agar

kegitan penelitian berjalan sismtematis dan terstruktur, dalam dalam

mengumpulkan data dilakukan dalam beberapa cara sebagai beriku

1. Pedoman Observasi

Sutrisno Hadi dalam Sugiono (2012:203) mengemukakan

bahwa:Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses

yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara

yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.

2. Pedoman Angket (Kuesioner)

Menurut. Uma Sekaran (2004) Angketn adalah beberapa prinsip

dalam penulisan angket sebagai teknik pengumpulan data yaitu: perinsip

penuliasan, pengukuran dan penampilan fisik. dan Angket merupakan

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member

seperangkat pernyataan atau peertanyaan tertulis kepada respondeng

untuk dijawabnya.

3. Pedoman Wawancara

Suharsimi Arikunto 2006: 145 berpendapat wawancara dapat

dibedakan atas beberapa macam yaitu:

a. Interview bebas, dalam pelaksanaanya tidak mesti membawa pedoman

yang akan ditanyakan

b. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh pewawancara

dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci.

Page 53: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

c. Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas

dengan interview terpimpin. Dalam melaksanakan interview

pewawancara membawa pedoman yang hanya garis besar yang akan di

tanyakan.

4. Catatan Dokumentasi.

Menurut Suharsimi Arikunto, 2006 : 158). “Metode dokumentasi ini

penelitian gunakan untuk mengumpulkan data tertulis yang dapat

memberikan keterangan yang sesuai dengan data yang dibutuhkan”.di

SDN 12 Pulau Pamalikan Kab. Pangkep.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang palin utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data, pengumpulan data dapat dilakukan dari baerbagai setting , berbaagai

sumber dan berbagai cara.

1. Metode Observasi

Metode observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara

pengamatan langsung. Dalam artian penelitian observasi dapat dilakukan

dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara” ( Suharsimi

Arikunto, 2006 : 157). Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang

kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu:

a. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan

tidak menggunakan instrument pengamatan.

b. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan

menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatazz

2. Metode Wawancara ( Interview )

Interview/wawancara/kuensioner lisan adalah sebuah dialog yang

dilakukan oleh pewawancara/interviewer untuk memperoleh informasi dari

terwawancara”

Suharsimi Arikunto, (2006 : 155 ). Bahwa: “Interviu ini digunakan

oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang”. Sehubungan dengan

penelitian ini peneliti akan mewawancarai orang-orang yang mengetahui

dan memahami tentang serta bagaimana peranan Pengawas Pendidikan

Page 54: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Agama Islam dalam membina profesionalisme guru di SDN 12 Pulau

Pamalikang. Adapun yang akan di wawancara adalah :

a. Pengawas PAI SDN 12 Pulau Pamalikang

b. Kepala SDN 12 Pulau Pamalikang

c. Guru-guru PAI di SDN 12 Pulau Pamalikang

Adapun hal-hal yang perlu diwawancarai adalah berkaitan dengan

Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan

profesionalisme Guru-guru di SDN 12 Pulau Pamalikang.

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah penyelidikan terhadap benda-

benda tertulis seperti ”buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-

paraturan, notulen rapat, catatan harian”

Suharsimi Arikunto, 2006 : 158). “Metode dokumentasi ini penelitian

gunakan untuk mengumpulkan data tertulis yang dapat memberikan

keterangan yang sesuai dengan data yang dibutuhkan”. seperti program

Pengawas guru agama islam dalam membina profesionalisme guru-guru di

SDN 12 Pulau Pamalikang, seperti persiapan mengajar guru dan catatan-

catatan lain yang terkait dengan pembinaan professionalisme guru PAI di

SDN 12 Pulau Pamalikan

4. Pedoman Angket (Kuesioner)

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara member seperangkat pernyataan atau peertanyaan tertulis kepada

respondeng untuk dijawabnya. Angket merupakan teknik pengumpulan

data yang efesien bilah peneliti menghetahui dengan pasti variabel yang

akan diukur dan tau apa yang bisa diharapkan dariresponden. Uma

Sekaran (2004) mengemukakan beberapa prinsip dalam penulisan angket

sebagai teknik pengumpulan data yaitu: perinsip penuliasan, pengukuran

dan penampilan fisik.

H. Tehnik Analisis Data

Seluruh data yang dikumpulkan baik melalui kepustakaan maupun

penelitian lapangan, oleh penulis dengan menggunakan analisis kualitatif

Page 55: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

deskriptif, karena penulis hanya ingin menggambarkan “apa adanya” tentang

sesuatu variabel, gejala atau keadaan.

Adapun teknik berpikir yang digunakan dalam menganalisa data dari

hasil penelitian penulis, yaitu:

1. Teknik berpikir induktif yaitu penulis mengumpulkan fakta –fakta berupa

data yang bersifat khusus kemudian menganalisanya untuk menarik

kesimpulan yang bersifat umum.

2. Teknik berpikir deduktif yaitu penulis memecahkan masalah yang

dijumpai dengan bertolak dari hal yang bersifat umum, kemudian

menganalisanya secara sederhana untuk dijadikan suatu kesimpulan

yang bersifat khusus berupa “Peranan Pengawas Pendidikan Agama

Islam Dalam Terhadap Profesionalisme Guru PAI di SDN 12 Pulau

Pamalikang Kabupaten Pangkep

Teknik berpikir komparatif yaitu metode di mana penulis dalam

menyelesaikan masalah, terlebih dahulu membanding-bandingkan antara

pendapat yang satu dengan pendapat yang lainnya, atau membanding-

bandingkan antara pengamatan penulis sendiri dengan pengamatan

seseorang yang diperoleh melalui hasil wawancara. Dalam hal ini, penulis

juga tidak melalaikan untuk membandingkan dengan pendapat atau

pandangan para pakar untuk menyelesaikan sebuah permasalahan.

BAB IV

Page 56: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

SD Negeri 12 Pulau Pamalikang berada di pulau pamalikanng Kec. Liukang Kalmas Kab.

Pangkep, sekolah yang berdiri pada tahun 1969 ini merupakan sekolah pertama dan tertua yang

berdiri di kepulauan pamalikang. Sekolah yang di prakarsai oleh H. Abd. Hafi Ali berdiri sebagai

bentuk kepedulian beliau terhadap anak-anak generasi muda demi peningkatan kualitas taraf hidup

masyarakat di pulau pamalikang khususnya, dan tepatnya pada tanggal 3 Januari 1969 dengan

bantuan dari swadaya masyarakat didirikanlah SD Negeri 12 Pulau Pamalikang dengan jumlah siswa

pada tahun ajaran pertama sebanyak 30 siswa. H. Abd. Hafi Ali adalah anak pertama dari tujuh

bersaudara, Ayahnya bernama Muhammad Ali dan Ibunya bernama Maimunah yang berasal dari

Mandar Pamboang (Sul-Bar). Beliau mengajar selama 20 tahun dan semasa pengabdiannya beliau

hanya seorang diri menjadi guru di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang, seiring dengan perkembanganya

pada tahun 1998 kali pertama pergantian kepala sekolah SD Negeri 12 Pamalikang dan masuknya

beberapa tenaga pengajar baru sehingga berimbas pula dari semakin meningkatnya jumlah siswa

dari tahun ke tahun.

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Setiap lembaga pendidikan terutama sekolah pasti memiliki visi, misi yang akan di capai

sebagai tujuann akhir dari proses pembelajaran yang telah di laksanakan. Adapun visi sekolah SD

Negeri 12 Pulau Pamalikang adalah sebagai berikut :

a. Visi :

Mewujudkan sekolah yang unggul dalam prestasi,cerdas, trampil dan berbudi luhur dan

Memberantas tiga aksara

1) Membaca

2) Menulis

3) Berhitung

b. Misi

1) Mengutamakan keakraban antara kepala sekolah ,guru,siswa dan masyarakat

Page 57: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

2) Mengutamakan kedisiplinan tinggi antara warga sekolah dan stakeholder

3) Melakukan pembelajaran dan bimbingan secara efesien dan efektif

4) Unggul dalam segala hal baik pengetahuan, kerempilan ,nilai dan sikap.

c. Tujuan Sekolah

1) Terwujudnya budaya disiplin sekolah

2) Terlaksananya pembelajaran yang menyenangkan

3) Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan BSNP

3. Keadaan Guru dan Peserta Didik

Tabel 3

Data kepalah sekolah dipamalilang 1969-2015

No Nama keterangan Tahun

1 H.Abd. Hafit Ali Kepalah sekolah ke- 1 1969-1998

2 Muhammad Lasuwu Kepalah sekolah ke- 2 1998-2014

3 MA’ Bud Kepalah sekolah ke-3 2014-2015

a. Keadaan Guru

Guru adalah salah satu sumber primer belajar dalam mengantarkan ilmu pengetahuan

kepada siswa melalui proses pembelajaran, dan keberadaan guru disini sangat penting karena selain

guru sebagai sumber belajar, juga sebagai educator, manajerial, dan fasilitator dalam rangka

mengantarkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas.

Adapun jumlah guru yang bertugas di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang secara kuantitatif

berjumlah sebanyak sembilang orang, dengan perincian sebagai berikut :

1) Guru tetap adalah guru yang diangkat dan di tetapkan di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

oleh pemerintah, jumlahnya 8

2) Guru tidak tetap yakni guru honorer yang di angkat dan di beri gaji oleh pihak sekolah.

Mereka di angkat untuk menutupi kekurangan tenaga educatif, jumlahnya ada 1 orang.

Keterangan lebih jelas tentang nama-nama guru SD 12 Pulau Pamalikang dapat di lihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4

Nama-nama guru yang ada di SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Tahun Ajaran 2014/2015

No Nama Guru Status Ijazah Terakhir

Page 58: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Pegawai Tingkat

Pend.

Jurusan Jabatan

1 Ma’bud, S.Pd

Nip 197507262002 121005

PNS/ 2013 S1 PGSD Kepala

sekolah

2 M Arwin, A.MA

Nip 1987 06282010011006

PNS/ 2008 DII PGSD Wakasek

3 Nurmi Z Abidin,S.Pdi

Nip 197301032006042011

PNS/2012 S1 GPAI Sekertaris

4 Amriani Amir, A.MA

Nip 198007172008012012

PNS/2002 DII PGSD Bendahara

5 Muhajir, S.Pd

Nip 197382152006041020

PNS/1998 S1 PPKn Guru

6 Nurhaedah, S.Pd - S1 PGSD Guru

7 Wahyuddin 2003 SMA IPA honorer

8. M. Ilyas , A.Ma PNS/2012 D ll PAI Guru

9. Yuliana, A.Ma PNS/2012 D ll PAI Guru

Sumber data : Kantor Tata Usaha SD Negeri 12 Pulau Pamalikang 2015

b. Keadaan Peserta Didik

Siswa atau anak didik adalah salah satu komponen pendidikan disekolah siswa merupakan

objek yang akan dibekali dan ditransforrmasikan ilmu pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai

upaya mencapai sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkopeten.

Page 59: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Tabel 5

Keadaan siswa SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Tahun Ajaran 2014/2015

No Kelas Jenis Kelamin Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 1 14 20 34

2 2 17 19 36

3 3 10 20 30

4 4 15 21 36

5 5 21 13 34

6 6 12 18 3

Jumlah 89 111 200

Sumber data kantor SD Negeri 12 Pulau Pamalikang 2015

4. Sarana Dan Prasaran Di Sekolah SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Untuk melaksanakan proses belajar mengajar yang efektif salah satu instrument yang

sangat berpengaruh adalah dengan tersedianya dan di lengkapinya sarana dan prasarana yang

memadai. Untuk terciptanya pendidikan yang baik dalam sebuah lembaga pendidikan, sebagai

tempat dimana di laksasnakannya pembelajaran maka kedudukan sarana dan prasarana menjadi

sangat penting sebagai media pendukung, media pembelajaran untuk seluruh siswa yang ada.

Tabel 6

Keadaaan Sarana Dan Prasarana SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Tahun Ajaran 2014/2015

No Jenis sarana dan prasarana Keadaan Keterangan

Baik Rusak

Ringan

Rusak Berat

1. Meja Guru 12 2 - Cukup

2. Kursi Guru 14 - - Cukup

Page 60: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

3. Rak Buku Administrasi 1 - - Cukup

4. Lemari Berkas 3 - Kurang

5. Mesin ketik 1 - Cukup

7. Laptop 2 - Kurang

8. Mesin Foto Copy 1 - Kurang

9. Printer 1 - Cukup

10 Meja Murid 150 20 10 Cukup

11 Kursi Murid 150 15 15 Cukup

12 Buku Bacaan - - - Kurang

13 Papan Tulis 8 1 - Cukup

Lemari Kelas 7 - - Kurang

14 Peralatan Olaraga - - - Cukup

15 Kipas Angin 5 - 2 Cukup

16 Ruang Kantor - - - Cukup

17 Ruang Guru - - - Cukup

18 Ruang Kelas - - - Cukup

Sumber data :Kantor Tata Usaha SD Negeri 12 Pulau Pamalikang 2015

5. Struktur Organisasi SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian yang menunjukkan hubungan antara

bagian yang satu dengan bagian yang lain, sehingga menjadi jelas kedudukan dan tanggung jawab

masing-masing bagian dalam suatu orgnisasi yang teratur. Struktur organisasi yang baik harus dapat

memperlihatkan pendelegasian, wewenang, rentang kekuasaan dan kesatuan perintah dalam

organisasi yang bersangkutan. Setiap instansi memiliki struktur organisasi yang berbeda, karena hal

ini di pengaruhi oleh tingkat kebutuhan dari instansi yang bersangkutan.

Page 61: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Struktur organisasi dapat bermanfaat untuk mengetahui tugas, pekerjaan, dan hubungan

antara tugas dan wewenang untuk menjalankan tugas tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut ini

adalah struktur organisasi SD Negeri 12 Pulau Pamalikang.

Gambar

Struktur Organisasi SD Negeri 12 Pulau Pamalikang

Gambaran di atas merupakan skema pengurusan yang ada di SD Negeri 12 Pulau

Pamalikang . adapun keterangannya adalah sebagai berikut:

a. Kepala Sekolah : Ma’bud, A.MA

b. Ketua Komite Sekolah : Mansur s

c. Wakil Kepsek Bidang Kurikulum : Muhajir, S.Pd

d. Wakil Kepsek Bidang Kesiswaan : M. Arwin, A.MA

e. Kepala Tata Usaha : Wahyuddin

f. Guru : lihat tabel 3

g. Siswa : lihat tabel 4

Mengingat keterbatasan tenaga didik, maka guru kelas yang ada harus merangkap untuk

menangani bidang lain, Sep. Mengenai tugas dari masing-masing bidang personalia adalah sebagai

berikut :

GURU

SISWA

WAKIL KEPSEK

BIDANG KURIKULUM

WAKIL KEPSEK

BIDANG KESISWAAN

BENDAHARA

KTU

KOMITE SEKOLAH

KEPALA SEKOLAH

Page 62: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

1) Kepala Sekolah

Kepala sekolah sebagai pemimpin,administrator, fasilisator dan supervisor melaksanakan

tugas sebagai berikut :

a) Menyusun perencanaan sekolah

b) Mengorganisasikan kegiatan sekolah

c) Mengarahkan kegiatan

d) Melaksanakan pengawasan

e) Melakukan evaluasi

f) Menentukan kebijakan

g) Mengadakan rapat

h) Keputusan

i) Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar

j) Mengatur administrsi

k) Menyelenggarakan hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha

2) Komite Sekolah

Dalam menjalankan tugasnya komite sekolah berfungsi sebagai berikut :

a) Mendorong perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan

pendidikan yang bermutu.

b) Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha) dan

pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.

c) Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan

pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.

d) Memberikan masukan, pertimbangan dan rekomendasi kepada satuan pendidikan

mengenai:

(a) Kebijakan dan program pendidikan

(b) Rencana anggaran pendidikan dan belanja madrasah (RAPBM)

Page 63: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

(c) Kriteria kinerja satuan pendidikan

(d) Criteria tenaga kependidikan

(e) hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan

e) Mendorong orang tua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna

mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.

f) Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan

di satuan pendidikan.

g) Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan,

dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

3) Wakil Kepsek Bidang Kurikulum

Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum bertanggung jawab atas semua kegiatan belajar

mengajar. Berikut tugas – tugasnya :

a) Menyusun pembagian tugas guru.

b) Mengelola kegiatan belajar mengajar.

c) Menyusul jadwal evaluasi.

d) Menyusun kriteria kenaikan kelas dan kurikulum.

e) Menyusun pelaksanaan UAS dan UAN.

f) Menyusun instrumen kegiatan belajar mengajar.

g) Menyusun kegiatan ekstrakulikuler

4)Wakil Kepsek Bidang Kesiswaan

a) Menyusun program bimbingan kesiswaan

b) Menyelenggarakan administrasi kesiswaan

c) Menyediakan perlengkapan/format administrasi yang berkaitan dengan kesiswaan

d) Mengkoordinasikan kegiatan siswa untuk urusan keluar dan kedalam

e) Mengkoordinasikan kegiatan penerimaan siswa baru dengan mengadakan penjaringan

di masyarakat

Page 64: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

f) Menyusun data – data kesiswaan

g) Membuat daftar UAS/UAN untuk diserahkan ke urusan pengajaran

h) Mengkoordinasikan kegiatan upacara

i) Menyelenggarka kegiatan peringatan hari besar agama / nasional yang dilaksanakann

di sekolah

j) Mengelola kegiatan UKS

5) Kepala Tata Usaha

a) Penyusunan program kerja tata usaha sekolah

b) Pengelolaan keuangan sekolah

c) Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa

d) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah

e) Penyusunan administrasi perlengkapan

f) Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

g) Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K

h) Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala

6) Guru

Keberadaan dan tugas guru di sini sangat berperan penting sebagai sumber belajar dalam

rangka menghantarkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas. Lebih jelasnya berikut

pemaparan tugas guru :

a) Membuat Perangkat Pembelajaran

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c) Melaksanakan kegiatan Penilaian Proses Belajar, Ulangan Harian, Ulangan Umum, Ujian

Akhir

d) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian

e) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

f) Mengisi daftar nilai siswa

Page 65: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

g) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain

dalam proses kegiatan belajar mengajar

h) Membuat alat pelajaran / alat peraga

i) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

j) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

k) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah

l) Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya

m) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar

n) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pelajaran

o) Mengatur keberhasilan ruang kelas dan pratikum

p) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan perangkatnya

7) Siswa

Siswa atau peserta didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi

sentral dalam proses belajar mengajar. Didalam proses belajar mengajar siswa sebagai pihak yang

ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan ingin mencapai secara optimal. Siswa akan menjadi faktor

penentu, sehingga dapat mempengaruhi segala sesuatu untuk mencapai tujuan belajar.

B. Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam Terhadap ProfesionaIisme Guru PAI di SDN 12

Pulau Pamalikang

Pendidikan adalah subuah proses yang dilakukan oleh lembaga yang dibentuk

pemerintah yang bertugas dalam memberikan pelayanan pendidikan terhadap masyarakat

sebagai upaya mencerdaskan anak bangsa.

Pendidikan yang jalankan sebagai sebuah proses yang dilakukan oleh lembagai formal

pemerintah dalam bentuk sebuah organisasi yang didalamnya terdapat bebagai komponen yang

memiliki berbagai masing-masing peranan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah

dicanangkan oleh pemerintah sebagai tujuan Negara yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Page 66: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Salah satu komponen yang berperan dalam proses pendidikan akan adalah pengawas.

Dalam hal ini pengawas dapat diartikan sebagai proses kegiatan monitoring untuk menyakinkan

bahwa semua proses kegiatan organisasi terlaksana seperti yang telah direncanakan dan

sekaligus juga merupakan kigiatan untuk mengoreksi dan mencapai tujuan..

Kemudian pengawasan atau supervisi tidak lain dari usaha memberikan layanan kepada

stekholder pendidikan terutama kepada guru-guru baik scara individu atau kelompok dalam

usaha memperbaiki kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Pendidikan sebagai sebuah proses yang terdapat didalamnya berbagai komponen

diantaranya adalah pengawas yang meruapakan jabatan resmi yang melaksanakan kegiatan

pemantauan atas pelaksanaan manajemen sekolah dan pelaksanaan proses belajar mengajar

atau menjaga agar kegaiatn belajar mengajar agar tetap dalam garis yang telah ditentukan.

Sebagaimana dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berahlak mulia

sehat berilmu cakap kreatif dan mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta

bertanggung jawab

Jadi dalam hal ini pengawas sangat besar peranannya dalam proses pendidikan karena pengawas

sebagai subuah jabatan yang mengwasi memonitoring terlaksananya proses manajemen dan

proses belajar mengajar sebagai upaya pencapain tujuan yang telah di tentukan.

Kalau kita melihat lebih lanjut bahwa pengawas memiliki tugas pokok yaitu;

1. Pengawasan Akademik

b. Pelaksanaan kurikulum mata pelajaran

c. Proses pembelajaran

d. Kegiatan ekstra kurikuler

e. Penggunaan media alat pembelajaran

f. Kemajuan belajar

Page 67: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

g. Lingkungan belajar

h. Menasehati guru dalam proses pembelajaran

1. Pengawasan Manajerial

a. Pelaksanaan kurikulum sekolah

b. Penyelanggaran administrasi sekolah

c. Kinerja kepala sekolah

d. Mamajukan pelaksanaan pendidikan di sekolah

e. Kerjasama sekolah dan masyarakat

f. Melaksanakan pembinaan di sekolah dalam rangka pencapaian tujuan yang telah di

tentukan.

Mohammad Suryadi Salah satu pengawas menjelaskan bahwa peranan Pengawas PAI

terhadap prefesionalisme Guru PAI.

Pengawas sangatlah berperan penting dalam mengawasi seorang guru apa lagi menyangkut

masalah profesianlisme guru itu sendiri. Karna tugas dan tanggung jawab seorang pengawas

ialah Menilai dan membina teknis pelaksanan pendidikan agama islam di Sekolah umum dan

menyelenggarakan pendidikan di madrasah baik yang berstatus suwasta maupun yang

Nengri. (wawancara 05 agustus 2015 di Depang)

Menurut M.Iiyas.A.Ma Guru PAI mengenai peranan pengawas terhadap profesionalisme guru.

Pengawas sangatlah berperan penting dalam setiap kinerja seorang guru. Karan pengawasan

yang dilakukan Pengawas adalah perpanjagan tangan dari pemerintah harus benar-benar

dapat diukur. Artinya ada peninggatan kualitas layanan belajar yang cukup siknifikan sebagai

peningkatan profesionalisme guru Pai (wawancara 10 agustus 2015 di SDN 12 PL Mamalikan)

Dalam hal ini peneliti mencoba mengkaji menggali informasi dari berbagai sumber untuk

mengetahui bagaimana pengawas PAI dalam menjalankan tugasnya yang kami sajikan dalam bentuk

tabel dan persentasi pelaksanaan tugas pengwasan pendidkan agama islam di SD 12 pamalikang.

Tabel 7

Apakah pembinaan pengawas PAI terhadap profesionalisme guru sudah baik

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 1 25%

Page 68: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

2. Tidak 0 0

3. Kurang 2 75%

Jumlah 3 100%

Suber data : Angket No: 1

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 responden penulis dapat mengetahu bahwa 1 atau 25%

menjawab iya 0 atau mengatakan tidak dan 2 atau 75% mengatakan kurang sehingga dapat di

simpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan perannya dalam pembinaan guru sebagai upaya

meningkatkan profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang masih sangat kurang maksimal.

Padahal kalau kita perhatikan secara seksama bahwa pengawas sangat besar peranannya dalam

proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kemudian lebih dari itu peran

pengwas sekolah adalah menjaga dan membimbing guru agar tetap berada dalam profesina. Untuk

lebih jelasnya peranan pengawasan atau supervisi meliputi: supervisi akademik dan supervisi

manajerial kedua hal ini harus dilakukan secara teratur dan berkesinambungan oleh pengawas

sekolah.

Sasaran supervisi akademik antara lain adalah untuk membantu guru dalam hal:

a. Merencanakan kegiatan pembelajaran dan atau bimbingan

b. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c. Menilai proses dan hasil pembelajaran/bimbingan

d. Memanfaatn hasil penilaian untuk meningkatkan pembelajran

e. Memberikan umpan balik secara tetap dan teratur secara terus menerus

f. Melayani peserta didik yang mengalami kesulitan belajar

Dalam melaksanakan supervisi pengawas hendaknya memiliki peranan khusus:

a. Patner (mitra) guru dalam meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran dan

bimbingan disekola/madrasah

b. Innovator dan pelopor dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dan bimbingan di

sekolah

Page 69: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

c. Konsultan pendidikan dan pembelajaran di sekolah/madrasah binaanya

d. Motipator untuk meningkatkan kinerja guru dan semua tenaga kependidikan.

Kemudian pengawas dalam supervisioner manajerial pengawas membeantu kepala

sekolah/madrasah dan tugas kependidikan di sekolah di bidang administrasi sekolah yang meliputi :

a). administrasi kurikulum b). administrasi keuangan c). administrasi sarana prasarana d).

administrasi tenaga kependidikan

Kemudian ada beberapa hal yang harus dimiliki pengawas dalam rangka meningkatkan dan menjaga

agar guru tetap bekerja professional dalam tugas sebagai seorang guru antara lain:

a. Membantu gur membuat perencanaan pembelajaran

b. Membantu guru untuk menyajikan pembelajaran

c. Membantu guru untuk mengevaluasi pembelajaran

d. Membantu guru untuk mengelola kelas

e. Membatu gur dalam mengembangkan kurikulum

f. Membantu guru dalam menngevaluasi kurikulum

g. Membantu guru dalam program pelatihan

h. Membantu guru dalam mengevaluasi diri

Yuliana A.Ma guru PAI mengatakan bahawa pengawas berperan penting dalam

profesionalisme guru karan tugasnya pengawas iyalah membirikan pelatihan untuk

meningkatkan kualitas guru dalam proses belajar mengajar dan menijau disetiap sekolah-

sekolah untuk mengetauhi bagai mana kenerja guru yang ada disekolah tersebut (wawancara

10 agustus 2015 di SDN 12 PL Pamalikang).

Tabel 8

ApakahPengawas PAI sering meninjau di Pulau Pamalikang SD 12 Pamalikang

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 1 25%

2. Tidak 0 0%

3. Kadang-kadang 2 75%

Jumlah 3 100%

Page 70: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Sumber data: Angket No:2

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 respondeng penulis dapat mengetahu bahwa 1

atau 25% menjawab iya 0 atau 0% mengatakan tidak dan 2 atau 75% mengatakan kadang-kadang

sehingga dapat di simpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan perannya dalam mengawasi

pendidikan disebuah sekolah sangat kurang dalam pembinaan guru sebagai upaya meningkatkan

profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang masih sangat rendah

Padahal kalau kita perhatikan peranya pegawas disinih ialah megawasi setiap

perkembangan yang ada disekolah namun pegawas yang ada di SDN 12 Pulau Pamalikang masi

sangat kurang peranya dalam menjalankan tugas yang telah diberikan kepadaya

Dalam melaksanakan supervisi pengawas hendaknya memiliki peranan khusus: dalam

memperbaiki layanan dan bantuan dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas seorang guru

bukan sajah memperbaiki kemampuan belajar siswa tetapi memperhatikan kemampuan seorang

guru dalam memjalankan tugasnya

C. Bentuk-Bentuk Pembinaan Profesionalisme Guru PAI di SDN 12 Pulau Pamalikang

1. Teknik Pembinaan Guru

Teknik-teknik dalam pembinaan guru menurut Ali Imron dalam bukunya Pembinaan

Guru di Indonesia, secara garis besar dilakukan dalam tiga hal yakni dilakukan secara individu,

kelompok, langsung dan tidak langsung.

Dalam pembinaan guru apabila dilihat dari segi banyaknya guru maka pembinaan dapat

dilakukan secara individu dan secara kelompok, sedangkan apabila dilihat dari segi cara menghadapi

guru dalam melakukan pembinaan maka dilakukan teknik langsung dan tidak langsung.

Dari penjelasan diatas penulis menarik kesimpulan bahwa dalam Pembinaan Guru di

Indonesia, meliputi kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat dewan guru, kunjungan antar kelas,

kunjungan sekolah, kunjungan antar sekolah, pertemuan dalam kelompok kerja, penerbitan bulletin

profesional dan penataran

Page 71: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dalam hal ini peneliti mencoba mengkaji mengali informasi dari berbagai sumber untuk mengetahu

bagaimana pengawas PAI dalam menjalankan tugasnya yang kami sajikan dalam bentuk tabel dan

persentasi pelaksanaan tugas pengwasan pendidkan agama islam di SD 12 pamalikang

Dalam penjelasan Muhammad Suryadi salah satu pengawas mengenai bentuk-bentuk

pembinaan profesionalisme guru Pai.

Dalam pembinaan guru di Indonesia meliputi kunjugan kelas. Pertemuan Pribadi. Rapat

dewan guru. Kunjugan antara kelas. Kunjugan sekolah. Pertemuan dalam Kelompok kerja.

Penerbitan bulletion Profesinal dan penataran.(wawancara 05 agustus 2015 di Depang)

Dalam penjelasan M.Ilyas.A.Ma guru PAI mengenai bentuk-bentuk pembinaan

profesionalisme guru PAI.

Dalam pembinaan guru. Pengawas melakukan berbagai cara dalam meningkatkan

prefesionalisme guru degan cara mekukan penataran baik secara kelompok maupun

individu dan juga menegakkan disiplin kerja dan sngsinya. Mengusahakan intesif bagi guru

dan kepalah skolah dan mengusahakan perpustakaan bagi guru. (wawancara 06 agustus

2015 Di SDN 12 pamalikang)

Tabel 10

Apakah pegawas pai sering megadakan pelatihan untuk meningkatkan profesionalisme guru pai di

SDN 12 pulau pamlikang

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 1 35%

2. Tidak 1 30%

3. Kurang 1 35%

Jumlah 3 100%

Suber data : Angket No:3

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 respondeng penulis dapat mengetahu bahwa 1

atau 35% menjawab iya 1 atau 30% mengatakan tidak dan 1 atau 35% mengatakan kurang sehingga

dapat di simpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan perannya dalam pembinaan guru sebagai

upaya meningkatkan profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang kurang masimal.

Padahal kalu kita kaji degan seksam pengawas harus sering memberikan penataran pada guru untuk

meningkatkan pegatahuan dan kualitas dalam proses belajar mengajar

Page 72: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

2. Bentuk-bentuk Pembinaan Guru PAI Melalui Pengawasan.

Membina guru adalah mengembangkan potensi, termasuk potensi mereka sebagai guru

karena kemampuan profesional dan kepribadian adalah modal dasar bagi seorang guru yang tidak

dapat dipisahkan. Sebagai bentuk pembinaan guru, adapum bentuk pembinaan guru yg dilakukan

pengawas PAI adalah:

1. Pembinaan Kelompok kerja guru (KKG)

Sebagai kelompok kerja berorentasi pada peningkatan kualitas pengetahuan, penguasan

materi, teknik mengajar, dan yang lain-lain yang berfokus pada penciptaan pembelajaran

yang aktif. Upaya pembinaan profesional guru melalui KKG dilaksanakan secara berencana

dengan tujuan yang jelas. Tujuan KKG antara lain: sebagai wada kerja sama dalam

peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar, sarana pembinaan profesional dan

menumbuhkan semangat konpetif dikalangan anggota gugusan serta sebagai wadah

peyebaran informasi

2. Pembinaan Lesson Study

Para pengawas berkesempatan untuk melakukan hal-hal berikut:

Mengidentifikasi masalah pembelajaran.

Mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan

Memilih alternatif model pembelajaran yang digunakan.

Merancang rencana pembelajaran.

Mengkaji kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih.

Melaksanakan pembelajaran.

Mengobservasi proses pembelajaran.

Mengidentifikasi hal-hal penting yang terjadi dalam aktivitas belajar siswa di kelas.

Melakukan refleksi secara bersama-sama atas hasil observasi kelas.

Mengambil pelajaran berharga dari setiap proses yang dilakukan untuk kepentingan peningkatan kualitas proses dan hasil pembelajaran lainnya.

3. Melakukan Pelatihan

Yang diakukan dalam pelatiahan diantaraya

Melakukan Supervisi.

Melakukan evaluasi pencapaian materi pembelajaran.

Melakukan bimbingan tentang rancangan kegiatan pembelajaran.

Page 73: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dari penjelasan mengenai bentuk-bentuk pembinaan guru penulis mengkaji mengali informasi dari

berbagai sumber untuk mengetahu bagaimana bentuk-bentuk pembianaan guru Pai yang dilakukan

pengawas PAI dalam menjalankan tugasnya sebagai pegawas pendidikan agama islam. Penulis

sajikan dalam bentuk tabel dan persentasi pelaksanaan tugas pengwasan pendidkan agama islam di

SD 12 pamalikang

Tabel 11

Apakah pembinaan yang dilakukan pengawas Pai sudah baik

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 1 25%

2. Tidak 0 o%

3. Kurang 2 75%

Jumlah 3 100%

Suber data : Angket No:4

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 respondeng penulis dapat mengetahu bahwa 1

atau 25% menjawab iya 0 atau 0% mengatakan tidak dan 2 atau 75 % mengatakan kurang sehingga

dapat di simpulkan bahwa pengawas dalam melaksanakan pembinaan terhadap profesionlisme guru

PAI sangat kurang perannya dalam pembinaan guru sebagai upaya meningkatkan profesionalisme

guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang masih sangat rendah

D. Kendala Yang Dihadapi Pengawas PAI Dalam Pembinaan Profesionalisme Guru PAI di SDN 12

Pulau Pamalikang

Dalam melaksanakan sebuah pekerjaan atau meyelesaikan sebuah masalah tentuya setiap

orang perluh kerjasama yang baik dalam meyelesaikan pekerjaan agar mempuyai hasil yang baik.

Begitupun pengawas dan guruh dalam menjalankan masing-masing tugasnya perluh kersama yang

baik antara pegawas dan guruh, ditinjau darih pegertian dan tugas pegawas dan guruh itu sendi.

Pengawas PAI adalah pegawai negri sipil dari lingkungan kementrian Agama yang diberi

tugas, tanggung jawab dan wewenag penuh terhadap pelaksanaan pendidikan agama islam di

sekolah umum dan penyelenggaraan pendidikan di mandrasa degan melakukan penilaian dan

Page 74: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

pembinaan baik dari segi teknis pendidikan maupun administrasi pada satuan pendidikan pra

sekolah, pendidikan dasar dan menegah. Sedangkan tugas pegawas pendidikan agama islam adalah

menilai dan membina teknis pelaksanaan pendidikan agama islam disekolah umum maupun

disekolah suwasta yang sudah menjadi tugasnya.

Namun realita yang terjadi sekarang ini di SDN 12 pulau pamalikang malah sebaliknya

pengawas dan guru PAI kurang kumpak dalam menjalankan dan meyelesaikan tugas merekah

masing-masing karna berbagai kendalah yang dihadapiya di antarnya:

1. Kurangya alat komunikasi antara Pengawas dan guru PAI

Dalam hal ini pengawas kurang memberikan informasi terhadap guru yang adah di SDN

12 pulau pamalikan karna tidak adaya jarigan kumunikasi di pulau pamalikan sehingga guruh

di SDN 12 pulau pamalikang ketertinggalan informasi mengenai akan diadakanya pelatihan.

2. Geografis

Pulau pamalikang merupakan wilayah terpencil di kepulauan Kabupaten Pangkajene dan

Kepulauan bagian barat yang jarak tempunya lebih 180 mil dari daratan kota. Dengan

kondisi cuaca yang tidak menentu ombak besar kadang menjadi penghambat bagi pengawas

untuk melakukan tugasnya.

Dalam hal ini pengawas sering mengadakan pelatihan di kota makassar sedangkan

guru yang ada di SDN 12 pulau pamalikang berada di pulau yang sangat terpencil dan kurang

akses menujuh kota makasar dan menempuh jarank yang cukup jau

3. Kurangnya alat tranfortasi

Jarak yang ditempuh dari pulau pamalikang ke kota Makassar sekitar 24 jam lamaya

dan itu yang jadi penghalang besar bagi guru untuk mengikuti pelatihan yang diadakan

pengawas PAI

Dalam hal ini kurangnya kumunikasi, transfotasi dan jauhnya jarak antara maksaar dan

pualau pamalikan meyebapkan guru yang ada di SDN 12 pulau pamalikang jarang mengikuti

pelatiahan yang diadakan pendidikan agama islam dan kurangnya pegawasan terhadap guru.

Page 75: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Dalam hal ini peneliti mencoba mengkaji menggali informasi dari berbagai sumber untuk

mengetahu bagaimana pengaruh pengawas PAI dalam profesionalisme guru PAI yang kami sajikan

dalam bentuk tabel dan persentasi pelaksanaan tugas pengwasan pendidkan agama islam di SD 12

pamalikang.

Menurut Yuliana.A.Ma guru PAI mengatakan bahwa ada beberapa kendalah yang dihadapi

pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI.

Yang menjadi kendala dalam pembinaan profesionalisme guru PAI di SDN 12 pamalikang

karna pulau pamalikang merupakan pulau yang terpencil di kepulauan kabupaten pangkep

dan memerlukan jarak tempuh lebih dari 180 mil dari darata kota.(wawancara 10 agustus

2015 Di SDN 12 Pamalikang)

Menurut Muhammad Suryadi salah satu pengawas menjelasakan bahwa kendalah yang

dihadapi pengawas dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI

Sebagai pengawas tugas kami berkunjung kesekolah-sekolah yang dibawa pegawasan kami

dan juga memberikan penataran bagi guru –guru PAI yang ada di SDN tersebut namun kami

tergendalah jaragk yang sangat jau dari kota. Jaringan yang tidak memadai dan

taransfortasi yang kurang serta alat komunikasi yang memadai. (wawancara 06 agustus

2015 Di Depang)

Tabel 12

Apakah pengawas PAI berperan penting dalam meningkatkan profesionalisme guru PAI di SDN 12

pulau pamalikang

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 1 25%

2. Tidak 0 0%

3. Kurang 2 75%

Jumlah 3 100%

Suber data : Angket No:5

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 responden penulis dapat mengetahu bahwa 1 atau 25%

menjawab iya 0 atau 0% mengatakan tidak dan 2 atau 75 % mengatakan kurang sehingga dapat di

simpulkan bahwa dengan adaya pengawas PAI tidak menjamin keprofesionalan seorang guru PAI di

SD 12 Pulau Pamalikang.

Page 76: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Menurut M. Ilyas guru PAI kendalah yang dihadapi pengawas dalam meningkatkan

profesinalisme guru iayalah jarak yang sangat jauh. Transfortasi yang minim dan alat kumunikasi

yang kurang sehingga kami sebagai guru yang ada di SDN 12 pamalikan jarang sekali menerima

kunjungan dan mengikuti berbagai kegiatan baik itu penataran maupun kegitan-kegitan laian.

(wawancara 10 agustus 2015 di SDN 12 pamalikang)

Tabel 13

Apakah guru Pai suda professional dalam menjalankan tugasnya

No Kategori jawaban Frekuensi Persentase

1. Iya 2 75%

2. Tidak 0 0%

3. Kurang 1 25%

Jumlah 3 100%

Suber data : Angket No: 6

Berdasarkan tabulasi angket diatas dari 3 respondeng penulis dapat mengetahu bahwa 2

atau 75% menjawab iya 0 atau 0% mengatakan tidak dan 1 atau 25% mengatakan kurang sehingga

penulis dapat meyimpulkan bahwa guru Pai yang ada di SDN 12 pualu pamalikan kurang profesinal

dalam menjalankan tugasnya.

Dari hasil penelitain menunjukan dari tiga rumusan masalah yang tertera diatas bahwa

penulis menyimpulkan dari uarain diatas pengawas pendidikan sekolah dalam hal pendidukan agam

islam dari berbagai sekolah dapat melihat kenerja pengawas dalam menjalankan tugasnya sangat

membutuhkan transportasi dan alat komunikasi secarah multi punsi dalam melaksanakan perananya

didaerah terpencil sehingga pengawas maupun guru degan mudah saling berkumunikasi dengan baik

Dalam melaksanakan tugas secara profesinal hasil penelitian menunjukan bahwa proses

belajar mengajar tidaklah selalu berjalan dengan baik, meski dalam pendidikan terdapat sebuah

Pengawas pendidikan yang selalu mengawasi perkembangan disekolah-sekolah baik yang negrih

maupun suwasta, tidak menjamin guru-guru menjalankan tugasnya dengan baik, hususnya guru

yang ada di SDN 12 pulau pamalikan tidak profesinal dalam menjalankan tugasnya karna kurangnya

pengawasan yang diberikan oleh pengawas PAI disebapkanya tidak adaya jaringan dan kurangya alat

tranfortasi meliahat jangkah waktu yang akan ditepuh untuk sampeh ke pulau pamalikang.

Page 77: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah penulis menguraikan tentang peningkatan kualitas guru PAI dalam

proses belajar mengajar Di SD Negeri Pulau Pamalikang Kec. Liukang Kalamas

Kab. Pangkajene maka penulis mengemukakan beberapa kesimpulan:

1. Peranan Pengawas Pendidikan Agama Islam Terhadap Profesionalisme

Guru PAI

Secara garis besar dari uraian-uraian di bab sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan bahwa pengawas berperan penting dalam meningkatkatkan

profesinalisme guru PAI di SD Negeri Pulau Pamalikang karana melihat dari tugas

seorang pegawas iyalah menilai dan membinah teknis pelaksanaan Pendidikan

Agama Islam di sekolah umum dan hususnya pendidikan agama islam

penyelanggaraan pendidikan dimadrasah, baik yang bersatatus negri maupun

suwasta yang sudah menjadi tanggung jawapnya. Namun kurangnya taransportasi

dan tidak adanya jaringan yang bisa menyambung komunikasi antara pegawas dan

guru PAI ynag ada di SDN 12 pulau pamalikang, sehinggah pengawas pai yang

bertugas di SDN 12 pulau pamalikang secara profesional.

2. Bentuk-Bentuk pembinaan Terhadap profesionalisme Guru PAI

(1) Teknik Pembinaan guru, dalam pembinaan guru apabilah dilihat dari segi

banyaknya guru maka pembinanaan dapat dilakukan secara individu dan

secara kelompok, sedangkan apabilah dilihat dari cara menghadapi guru

dalam melakukan pembinaan maka dilakukan teknik langsung dan tidak

langsung. (2) Bentuk-bentuk pembinaan profesionalisme gur

(a) Pembinaan Kelompok kerja guru (KKG),Sebagai kelompok kerja berorentasi pada

peningkatan kualitas pengetahuan, penguasan materi, teknik mengajar, dan yang

lain-lain yang berfokus pada penciptaan pembelajaran yang aktif. Upaya pembinaan

profesional guru melalui KKG dilaksanakan secara berencana dengan tujuan yang

Page 78: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

jelas. Tujuan KKG antara lain: sebagai wada kerja sama dalam peningkatan mutu

pendidikan sekolah dasar, sarana pembinaan profesional dan menumbuhkan

semangat konpetif dikalangan anggota gugusan serta sebagai wada peyebaran

informasi.(b) Pembinaan Lesson Study, Para pengawas berkesempatan untuk

melakukan hal-hal berikut:Mengidentifikasi masalah pembelajaran, Mengkaji

pengalaman pembelajaran yang biasa dilakukan, Memilih alternatif model

pembelajaran yang digunakan,Merancang rencana pembelajaran, Mengkaji

kelebihan dan kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih. (c) Melakukan

Pelatihan, Yang diakukan dalam pelatiahan diantaraya: Melakukan Supervisi,

Melakukan evaluasi pencapaian materi pembelajaran.

3. Kendalah yang dihadapai Pengawas PAI dalam pembinaan profesionalisme

Guru PAI

Dalam melaksanakan sebuah pekerjaan atau meyelesaikan sebuah

masalah tentuya setiap orang perluh kerjasama yang baik dalam meyelesaikan

pekerjaan agar mempuyai hasil yang baik. Begitupun pengawas dan guruh dalam

menjalankan masing-masing tugasnya perluh kersama yang baik antara pegawas

dan guruh, ditinjau darih pegertian dan tugas pegawas dan guruh itu sendi.

Namun realiata yang terjadi sekarang ini di SDN 12 pulau pamalikang

malah sebaliknya pengawas dan guru Pai kurang kumpak dalam menjalankan

dan meyelesaikan tugas merekah masing-masing karna berbagai kendalah yang

dihadapiya di antarnya:

4. Kurangya alat komunikasi antara Pegawas dan guru PAI, 2.Geografis. 3.

Kurangnya alat tranfortasi

B.Saran

1. Diharapkan pemerintah hendaknya senantiasa memperhatikan bagaimna

kenerja pengawas dan guru agar semua tanggung jawap yang diberikan

kepadaya berjalan dengan

2. Diharapkan pengawas dan guru, lebih meningkatkan kulitasnya agar tujuan

pendidika dapat tercapai baik itu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Page 79: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Selain itu guru juga harus menjadi contoh teladan yang baik di sekolah

maupun di masyarakat.

3. Diharapkan sekolah mampu memberikan kesempatan kepada para guru

untuk lebih meningkatkan kualitasnya.

Page 80: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

DAFTAR PUSTAKA

Al- quranul Karim

Arikunto, Suharsimin, (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Al-„Utsaimin, Muhammad bin Shaleh. 2008. Syarah Hadits Arba’in An Nawawiyyah,

Ibnu Katsir, Bogor.

--------------------, Suharsimin, (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Cet, Xll. Jakarta: PT Rineke Cipta .

---------------------, Suharsimi. 2007. Penelitian Pendidikan Prosedur Dan Strategi. :

Rienaka Cipta, Jakarta..

A. Sehartian, Piet dan Maheru, Frans, (1991), Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional. 1991)

Aqib, Z. (2009), Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional, Bandung: Yrama

Widya.. Daud A. Mohammad, (2000), Pendidikan Agama Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada. Hadi Sutrisno dan sugiono (2012; 103) Penelitian Pendidikan prosedur. (Surabanya

nasinal) Hamalik, O. (2002), Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi,

Jakarta: SD. Bumi Aksara. Imron, Ali, (1995), Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya. Kepmenpan RI. (1996). No 118. Profesionalisme Pelaksanan Pengawas Pendidikan.

Jakarta Direktorat Jenderal Kelembagaan. Mansyur, A. Salim, (2009), Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: CV.

Pustaka Setia. Muhibin Syah, (2004), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya. Pidarta, Made. (1997), Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan, Surabaya : Sarana

Press. Purwanto, M. Ngalim, (1992), Administrasi Pendidikan, Jakarta: Mutiara Sumber

Media.

Page 81: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Purwanto, M. Ngalim, (2004). Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sabaruddin. (2010). Profesionalisme Guru. Jokjakarta : PT Bina Askara Sahertian (1992: 11) Profesionalisme Gurun. Bandung: CV. Pustaka Setia

Saud, U. Syaefudin, (2009), Pengembangan Profesi Guru, Bandung: Alfabetaba. Sekarang Uma, (2004). Metode penelitian ilmiah, Unifersity at Carbondale. Soetopo, Hendiyat. dkk, (1998), Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan Jakarta:

Bina Aksara. Sukmadinata, N. Syaodih, (2004), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya. Syah Muhibin, (2004), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT

Remaja Rosda Karya. Undang-Undang PERMENDIKNAS, No.12 Tahun 2007. Tentang pengawas sekolah.

Cet. 5, Jakarta: Sinar Grafika Offset Undang-Undang Guru dan Doseng Repoblik Indinesia No 14 Tahun 2005. Undang-Undang KEPMENAN Republik Indonesia 2003, No.118 Tahun 1996.

Tentang pengawas sekolah. Cet. 5, Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Undang-Undang PERMENAG. No 2. Tahun 2012 Tentang Pengawas Sekolah cet . 5. Jakarta Sinar Grafika Offset.

Page 82: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

B. PERTANYAAN

1. Apakah pembinaan pengawas Pai terhadap profesionalisme guru Pai suda

baik?

a. iya b. Tidak c. kurang

Alasan : .........................................................................

2. Apakaha pengawas pai sering menenjau dipulau SDN 12 pulau pamalikang?

a. iya bTidak c. Kadang-kadang

Alasan : .........................................................................

3. Apakah Pengawas Pai sering megadakan pelatihan untuk meningkatkan

profesionalisme guru Pai?

a. iya b. Tidak c. Kadang-kadang

Alasan : .........................................................................

4. Apakah pembinaan pengawas Pai terhadap profesionalisme guru Pai suda

baik?

b. iya b. Tidak c. kurang

Alasan : .........................................................................

5. Apakah dengan adanya pengawas profesionalisme guru pai suda baik ?

a. Iya b. Tidak c. kurang

Alasan :……………………………………………………….

6. Apakah guru Pai sudah professional dalam menjalangkan tugasnya?

a. Iya b. Tidak c. Kurang

Alasan………………………………………………………

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 PEDOMAN WAWANCARA

LAMPIRAN 2 ANGKET

Page 83: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

LAMPIRAN 3 SURAT IZIN MELAKUKAN PENELITIAN

LAMPIRAN 4 SURAT KETERANGAN TELAH MELAKUKAN PENELITIAN

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Al-Manar Lt.4 Kantor FAI

Unismuh Makassar

Page 84: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

ANGKET/KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI

Nama Responden :

Tempat dan Tanggal Lahir :

Alamat :

A. PETUNJUK

1. Baca dan teliti baik-baik pertanyaan berikut ini !

2. Pilih salah satu jawaban yang telah tersedia dan berilah tanda (X) yang dapat

dianggap tepat sesuai dengan hati nurani anda kemudian sertailah dengan

alasan !

3. Pilihan dan alasan yang diberikan diharapkan sejujur mungkin dan objektif

tanpa ada pengaruh dari orang lain !

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

Kantor: Jl. Sultan Alauddin No. 259 Makassar Al-Manar Lt.4 Kantor FAI Unismuh

Makassar

PEDOMAN WAWANCARA PENELITIAN SKRIPSI

Page 85: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

Nama Responden :

Tempat dan Tanggal Lahir :

Alamat :

A. PETUNJUK

1. Sebelum anda menjawab daftar pertanyaan yang disediakan, terlebih dahulu

isi identitas yang telah tersedia.

2. Jawablah tes wawancara ini dengan jujur dan penuh ketelitian karena

jawaban anda akan membantu kelengkapan data yang penulis butuhkan.

B. PERTANYAAN

4. Bagaimana peranan pengawas Pendidikan Agama Islam terhadap

profesionalisme guru PAI di SD 12 Pulau Pamalikang Kabupaten pangkep?

5. Bagaimana bentuk-bentuk pembinaan profesionalisme guru PAI di SD 12

Pulau Pamalikan Kabupaten Pangkep?

6. Kendalah Apah Yang dihadapi pengawas PAI dalam pembinaan

profesionalisme guru PAI di SD 12 pulau pamalikang kabupaten pangkep?

Page 86: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP
Page 87: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP

RIWAYAT WIDUP

Ahamad manadar lahir di Pulau pamalikang pada tanggal

25 Agustus 1991. Anak bungsu dari empat bersaudara

dari pasangan Amiruddin dan Nurliah. Riwayat

pendidikan yaitu pada tahun 2004 lulus dari SD negeri 12

pulau pamalikang kemudian melanjutkan ke SMPN 2 pulau

pamalikang lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2011 lulus dari SMA Negeri 1

Liukang Kalmas. Pada tahun 2011 ia terdaftar sebagai mahasiswa universitas

muhammadiyah makassar jurusan Pendidiakn Agama Islam. Pada semester

akhir tahun 2015 penulis telah menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ Peranan

Pengawas Pendidikan Agama Islam Terhadap Profesionalisme Guru PAI Di SD

Negeri 12 Pulau Pamalikang Kec.Liukang Kalmas Kab. Pangkajene.

Page 88: PERANAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP