Upload
ariska-indry
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 perawatan luka.rtf
1/19
KONSEP DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN INTEGRITAS KULIT
A; Definisi
Kerusakan integritas kulit adalah suatu keadaan dimana individu barubah secara merugikan
atau individu mengalami kerusakan jaringan membran mukosa, integumen, atau subkutan.
Kerusakan integritas kulit dapat dihubungkan dengan trauma, kerusakan permukaan kulit,
karena destruksi lapisan kulit (Carpenito, !!"#$
Luka adalah suatu keadaan putusnya kontinuitas jaringan yang disebabkan oleh berbagai
hal. Kondisi ini akan segera disusul dengan proses penyembuhan luka. Proses yang berlangsung
sangat kompleks. Sedangkan ulkus adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis normal akibat
proses patologis yang berasal dari internal maupun eksternal dan mengenai organ tertentu
(La%ar&s, "'' )a*a+ Potter Perr-, !!.#$
Strain adalah tarikan otot akibat penggunaan berlebihan, pergangan berlebihan, atau stressyang berlebihan. Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplet dengan perdarahan ke dalam
jaringan (Br&nner S&))art/, !!#$
K*asifi0asi *&0a 1er)asar0an stat&s inte2ritas 0&*it
Luka dapat terjadi pada trauma, pembedahan, neuropatik, vaskuler, penekanan dan keganasan.
Luka diklasifikasikan dalam 2 bagian
1; L&0a a0&t!erupakan luka trauma yang biasanya segera mendapat penanganan dan biasanya dapat
sembuh dengan baik bila tidak terjadi komplikasi. Kriteria luka akut adalah luka baru,
mendadak dan penyembuhannya sesuai dengan "aktu yang diperkirakan. #ontoh luka
sayat, luka bakar, luka tusuk, crush injury. Luka operasi dapat dianggap sebagai luka akut
yang dibuat oleh ahli bedah. #ontoh luka jahit,skin grafting$%smussen & Sollner, '(()*.
2; L&0a 0roni0
Luka yang berlangsung lama atau sering timbul kembali $rekuren* dimana terjadi gangguan
pada proses penyembuhan yang biasanya disebabkan oleh masalah multifaktor dari
penderita. Pada luka kronik luka gagal sembuh pada "aktu yang diperkirakan, tidak
berespon baik terhadap terapi dan punya tendensi "aktu timbul kembali. #ontoh ulkus
dekubitus, ulkus diabetik, ulkus venous, luka bakar, dan lain+lain $!oreau, 2-*.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
2/19
K*asifi0asi *&0a 1er)asar0an tin20at 0epara/an
1; S&perfisia*
Luka yang hanya mengenai lapisan epidermis.
2; Penetrasi
Luka yang menyebabkan rusaknya lapisan epidermis, dermis, dan jaringan atau organ yang
lebih dalam.
3; Perforasi
Luka penetrasi akibat adanya benda asing yang masuk ke dalam da keluar dari organ dalam.
K*asifi0asi *&0a 1er)asar0an 1ersi/n-a *&0a
1; L&0a 1ersi/
Luka yang tidak mengandung organisme patogen
2; Ter0onta+inasi31ersi/
Luka dalam kondisi aseptik tetapi melibatkan rongga tubuh yang secara normal
mengandung mikroorganisme.
3; Ter0onta+inasi
Luka yang berada pada kondisi yang mungkin mengandung mikroorganisme
4; Terinfe0si
ila jumlah mikroorganisme / '0
1 gram jaringan kemungkinan terjadi infeksi adalah 3,
bila 4 '01 gram jaringan kemungkinan infeksi 5(3 dan bila 4 ')1 gram jaringan hampir
dapat dipastikan terjadi infeksi dan penutupan luka akan gagal.
K*asifi0asi *&0a 1er)asar0an +e0anis+e 4e)era
1; L&0a insisi
6ibuat dengan potongan bersih menggunakan instrumen tajam, sebagai contoh luka yang
dibuat oleh ahli bedah dalam setiap prosedur operasi. Luka bersih $luka yang dibuat secara
aseptik*, biasanya ditutup dengan jahitan setelah semua pembuluh darah diligasi dengan
cermat.
2; L&0a 0ont&sio
6ibuat dengan dorongan tumpul dan ditandai dengan cedera berat bagian yang lunak,
hemoragi, dan pembengkakan.
3; L&0a *aserasi
%dalah luka dengan tepi yang bergerigi, tidak teratur, seperti luka yang dibuat oleh kacaatau goresan ka"at.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
3/19
4; L&0a t&s&0
6iakibatkan oleh bukaan kecil pada kulit, sebagai contoh luka yang dibuat oleh peluru atau
tususkan pisau.
B; 5&n2si 5isio*o2is
1; Anato+i 0&*it
Kulit tersusun dari tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan jaringan subkutan. Setiap
lapisan akan semakin berdiferensiasi $menjadi masak dan memiliki fungsi yang lebih
spesifik* ketika tumbuh dari lapisan stratum germinativum basalis ke lapisan stratum
korneum yang letaknya paling luar.
a; Epi)er+is
7pidermis membentuk lapisan paling luar dengan ketebalan sekitar ,' mm pada
kelopak mata hingga sekitar ' mm pada telapak tangan dan kaki. Lapisan eksternal sel+
sel epitel berlapis ini terutama tersusun dari keratinosit. Lapisan eksternal hampir
seluruhnya akan diganti setiap - hingga 0 minggu sekali. Sel+sel mati mengandung
sejumlah besar keratin yaitu protein fibrosus insolubel yang membentuk barrier paling
luar kulit dan memiliki kemampuan untuk mengusir mikroorganisme patogen serta
mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh. Keratin merupakan usnsur
utama pengeras rambut dan kuku. !elanosit merupakan sel+sel khusus epidermis yang
terutama terlibat dalam produksi pigmen melanin yang me"arnai kuku dan rambut.7pidermis mengalami modifikasi pada beberapa daerah tubuh yang berbeda. Lapisan ini
paling tebal pada daerah telapak tangan serta kaki, dan mengandung keratin dalam
jumlah yang besar. Ketebalan epidermis dapat meningkat jika bagian tersebut banyak
digunakan dan bisa mengakibatkan pembentukan kalus pada tangan atau klavus $corns*
pada kaki.
b; Der+is
Persambungan $junction* epidermis dan dermis adalah daerah yang banyak mengandung
penonjolan $undulasi* serta alur yang dinamakan rate ridges. 6aerah pertemuan ini
mengikat epidermis pada dermis dan memungkinkan pertukaran bebas nutrien yang
esensial diantara kedua lapisan tersebut. 6ermis membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit. Lapisan ini tersusun dari dua
lapisan yaitu papilaris dan etikularis. Lapisan papilaris dermis berada langsung diba"ah
dan tersusun terutama oleh sel+sel fibroblas yang dapat mengahasilkan salah satu bentuk
kolagen. Lapisan retikularis terletak diba"ah lapisan papilaris dan juga memproduksi
kolagen serta berkas+berkas serabut elastik. 6ermis juga tersusun dari pembuluh darah
serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat serta sebasea, dan akar rambut.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
4/19
c; 6arin2an s&10&tis ata& /ipo)er+is
!erupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan
adiposa yang memberikan hambatan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot
dan tulang. 8aringan ini memungkinkan mobilitas kulit, perubahan kontur tubuh dan
penyekatan panas tubuh.
2; 5&n2si 0&*it
Kulit sebagai organ terbesar yang ada pada tubuh manusia memiliki fungsi anatara lain
a; Per*in)&n2an
Kulit yang menutupi sebagian besar tubuh memiliki ketebalan sekitar ' atau 2 mm saja,
padahal kulit memberikan perlindungan yang sangat efektif terhadap invasi bakteri dan
benda asing lainnnya. agian stratum korneum epidermis merupakan barrier yang paling
efektif terhadap berbagai faktor lingkungan seperti 9at kimia, sinar matahari, virus,fungus, gigitan serangga, luka karena trauma. Lapisan dermis kulit memberikan
kekuatan mekanis dan keuletan le"at le"at jaringan ikat fibrosa dan serabut kolagennya.
b; Sensi1i*itas
:jung+ujung reseptor serabut saraf pada kulit memungkinkan tubuh untuk memantau
secara terus+menerus keadaan lingkungan di sekitarnya. ;ungsi utama reseptor pada
kulit adalah untuk mengindera suhu, rasa nyeri sentuhan yang ringan dan tekanan $atau
sentuh yang berat*.
c; Kesei+1an2an air
Stratum korneum memiliki kemampuan untuk menyerap air dan dengan demikian akan
mencegah kehilangan air serta elektrolit yang berlebihan dari bagian internal tubuh dan
mempertahankan kelembaban dalam jaringan subkutan. ila kulit mengalami kerusakan,
misalnya pada luka bakar, cairan dan elektrolit dalam jumlah yang besar dapat hilang
dengan cepat sehingga bisa terjadi kolaps sirkulasi, syok serta kematian.
d; Pen2at&ran s&/&
7/25/2019 perawatan luka.rtf
5/19
f; 5&n2si respon i+&n
eberapa sel dermal $sel langerhans, interleukin+' yang memproduksi keratinosit, dan
subkelompok limfosit+;*, Insuline-like Growth Factor $?>;*, Plateled-derived Growth
Factor $P6>;* dan Transforming Growth Factor beta $;+@* yang berperan untuk
terjadinya kemotaksis netrofil, makrofag, sel mast, sel endothelial dan firoblast. Keadaan
ini disebut fase inflamasi. Pada fase ini kemudian terjadi vasodilatasi dan akumulasi
leukosit Polymorphonuclear $P!A*. %gregat trombosit akan mengeluarkan mediator
inflamasi Transforming Growth Factor beta $;+@'* yang dikeluarkan oleh makrofag.
%danya ; @' akan mengaktivasi fibroblast untuk sintesis kolagen.
b; 5ase pro*iferasi ( re2enerasi #$
6engan munculnya pembuluh darah baru sebagai hasil rekonnstruksi, fase proliferasi
terjadi dalam "aktu -+20 hari. %ktivitas utama selama fase regenerasi ini adalah jaringan
penyambung atau jaringan granulasi yang baru dan menutup bagian atas luka dengan
epitelisasi.
c; 5ase +at&rasi ( re+o)e*in2 #$
;ase ini merupakan fase yang terakhir dan terpanjang pada proses penyembuhan luka.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
6/19
4; 5a0tor3fa0tor -an2 +e+pen2ar&/i pen-e+1&/an *&0a$
a; Usia$
Penuaan dapat mengganggu semua tahap penyembuhan luka. Perubahan vaskuler dapat
mengganggu sirkulasi ke daerah luka. Penurunan fungsi hati mengganggu sintesis
faktor pembekuan, respon inflamasi lambat serta pembentukan antibidi dan limfosit
menurun.
b; Ma*n&trisi$
Semua fase penyembuhan luka terganggu, stress akibat luka atau trauma yang parah
akan meningkatkan kebutuhan nutrisi. !alnutrisi merupakan penyebab yang sangat
penting dari kelambatan penyembuhan luka.
c; O1esitas$
8aringan lemak, kekurangan suplai darah untuk mela"an infeksi bakteri dan untukmengirimkan nutrisi serta elemen selular yang berguna dalam penyembuhan luka.
d; Gan22&an o0si2enasi$
7/25/2019 perawatan luka.rtf
7/19
C; Gan22&an Pe+en&/an Ke1&t&/an 5isio*o2is8 Ker&sa0an Inte2ritas K&*it
1; 6enis39enis 2an22&an inte2ritas 0&*it 8
a; Lesi 0&*it pri+er$
1; Lesi rata yang tidak teraba.
; !akula
Kecil sampai dengan ' cm, rata, dan sirkumskripta, misalnya bintik+bintik di muka
$ freckies *, neri rata, hypopigmentasi, petekia.
; ercak
lebih besar dari ' cm. !isalnya vitiligo, kloasma, spot !ongolia, spot cafD au latE.
2; Lesi so*i) -an2 tera1a$
; Papula
Sampai ,) cm, misalnya liken planus, kutil.
; Aodul
:kurannya ,)+2 cm.!isalnya cenderung lebih dalam ke dermis dari pada papula,
misalnya Fantoma, fibroma.
;
7/25/2019 perawatan luka.rtf
8/19
; 7rosi
Seperti galian, depresi dangkal, hilangnya epidermis superfisial yang tidak
berdarah atau meninggalkan parut.misalnya kulit setelah vesikel ruptur.
; :lkus
6epresi yang lebih dalam dan hilangnya jaringan yang dapat berdarah dan
menimbulkan parut, misalnya dekubitus.
; ;isura
Getak liner, misalnya kaki atlet.
; 7kskoriasi
%brosi superfisial yang timbul sendiri, misalnya gigitan serangga.
; %trofi
Penipisan epidermis dengan hilangnya jaringan serta depresi.
; Sklerosis
Penebalan kulit.
2; Lesi )iatas 1i)an2 0&*it.
; Sisik
lapisan tebal dari epidermis yang mengalami eksfoliasi.
; Kerak
Gesidu serum kering, pus, atau darah, misalnya scar.
2; Pen-e1a1 2an22&an inte2ritas 0&*it$
a;
7/25/2019 perawatan luka.rtf
9/19
Pat:a- 0er&sa0an inte2ritas 0&*it$
;
7/25/2019 perawatan luka.rtf
10/19
D; Penata*a0sanaan
Penata*a0sanaan *&0a se4ara &+&+ a)a*a/
1; Peni*aian *&0a
Luka dinilai tidak hanya berdasarkan kondisi lukanya saja tetapi juga penilaian tepi lukanya
saja tetapi juga penilaian tepi dan kulit sekitar luka, hal ini penting untuk pera"atan lukanya
serta rencana penutupan yang akan dilakukan kemudian. Penanganan luka akut dan kronik
secara umum meliputi 2 hal, yaitu preparasi bed luka dan penutupan luka. Kedua hal
tersebut saling berkaitan untuk menghasilkan penyembuhan luka yang baik. ?stilah preparasi
bed luka umumnya digunakan untuk mengelola luka kronik, tetapi karena komponen
penanganannya sebagian sama, kecuali pengelolaan eksudat yang merupakan tanda khasdari luka kronik tidak terdapat pada luka akut.
Penilaian Luka $Kerstein, '((J*
2; Preparasi bed*&0a
Suatu proses pembuangan barrier yang terdapat di luka untuk mempersiapkan luka supaya
dapat melaluii proses penyembuhan luka dengan baik yang dapat dilakukan dengan cara
melakukan debridement, bacterial balancedan eudates management.
a; Debridement
adalah suatu proses usaha menghilangkan jaringan mati dan jaringan yang sangat
terkontaminasi dari bed luka dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi
TEPI LUKA
Peni*aian tepi *&0a )an per*e0atan 0e)asar *&0a
KULIT SEKITAR LUKA
Peni*aian :arna, 0e*e+1a1an, f*e0si1i*itas
PENILAIANLUKA
UKURAN
DAN DALAM
LUKA
BED LUKA
Peni*aian
6arin2an
Ne0roti0; non 7ita* 9arin2an, 2ran&*asi, fi1rin, e0s&)at 0o*onisasi 1a0teri
7/25/2019 perawatan luka.rtf
11/19
yang penting.!ebridementdilakukan pada luka akut maupun pada luka kronis. %dapun
teknik debridement antara lain
1; Surgical Debridement
%tau dikenal juga sebagai "harp !ebridementmenggunakan skalpel, gunting, kuret,
atau instrumen lain disertai irigasi untuk membuang jaringan mati dari luka.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
12/19
7/25/2019 perawatan luka.rtf
13/19
7/25/2019 perawatan luka.rtf
14/19
b; Bacterial balance
?nfeksi luka ditentukan oleh keseimbangan daya tahan luka dengan jumlah
mikroorganisme. ila jumlah mikroorganisme / '01gram jaringan kemungkinan terjadi
infeksi adalah 3, bila 4'01gram jaringan kemungkinan infeksi 5( 3, apabila terjadi
infeksi ')
1gram jaringan dipastikan penutupan luka akan gagal. Eperimental evidance
menunjukkan jumlah antara ')+' organisme1gram di bed luka akan mengganggu
penyembuhan luka. Kuman patogen tidak tergantung jumlahnya, seperti streptoccocus
bisa menimbulkan masalh dalam jumlah sedikit.
c; Exudate management.
!engatasi eksudat merupakan hal yang terpenting dalam pengelolaan luka. #ara terbaik
untuk melihat bed luka yang tidak sembuh pada luka kronik adalah dengan menilai
jumlah eksudat $ ;alanga, 2 *. Pengelolaan luka dapat dilakukan direct dan indirect.6irect dilakukan dengan balut tekan disertai highly absorban dressing atau sistem
vacum mechanical juga dapat dilakukan dengan teknik pencucian dan irigasi
menggunakan Aa#l .(3 atau air steril. Pencucian luka adalah mencuci dengan
menggunakan cairan nontoksis terhadap jaringan untuk membuang jaringan nekrosis,
cairan luka yang berlebihan, sisa baltan yang digunakan dan sisa metabolik tubuh pada
cairan luka. !encuci dapat meningkatkan, memperbaiki, dan mempercepat proses
penyembuhan luka serta menghindari kemungkinan terjadi infeksi. Pencucian luka
merupakan aspek yang peling mendasar dalam penatalaksanan pera"atan luka.
Pencucian luka merupakan basis untuk proses penyembuhan luka yang baik, karena luka
akan sembuh dengan baik jika luka dalam kondisi bersih.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
15/19
a; Penggunaan balutan yang dapat mempertahankan kondisi luka tetap lembab, merupakan
hal yang penting.
b; Pemilihan jenis pembalut luka untuk penanganan luka tertentu harus berdasarkan
evaluasi klinis.
c; 6okter harus dapat memilih jenis balutan yang dapat mempertahankan kulit disekitar
luka tetap kering sementara kondisi luka itu sendiri dipertahankan tetap lembab.
d; alutan yang dipilih harus dapat mengontrol eksudat agar tidak mengakibatkan
kekeringan pada dasar luka. Kelebihan eksudat yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan maserasi disekitar luka dan membuat luka semakin parah.
e; >unakan balutan yang mudah digunakan dan tidak perlu sering diganti. Bal ini akan
mengurangi jumlah "aktu pera"atan yang diperlukan.
f; !engisi tiap rongga dalam luka merupakan hal yang terpenting saat penggunaan balutankarena dapat mencegah gangguan penyembuhan luka dan mencegah peningkatan invasi
bakteri. Bindari penggunaan balutan yang berlebihan agar tidak merusak pembentukan
jaringan granulasi baru yang akan menghambat penyembuhan luka. alutan yang
berlebihan dapat mengurangi kemampuan penyerapan balutan tersebut.
g; Seluruh balutan harus di monitor dengan benar. Aamun khusus untuk penggunaan
balutan didekat anus, sangat sulit untuk mempertahankan agar balutan tetap melekat.
Penutupan luka dapat dilakukan bila keadaan luka sudah bersih dan tidak infeksi. Luka
dapat menutup tanpa prosedur pembedahan secara persekundam terjadi proses epitelisasi.
Selain itu dapat pula dilakukan penjahitan primer $perprimam*,skin grafting danFlap.
KONSEP ASUHAN KEPERA
7/25/2019 perawatan luka.rtf
16/19
dapat secara langsung terjadi atau disebabkan oleh penggunaan alas kaki yang terlalu
sempit, tetapi lamanya penyembuhan sebagian dapat disebabkan oleh mikro+angiopati.
3; Kon)isi *o0a* pa)a te+pat *&0a -an2 +e*ip&ti8
a; !engukur luka.
+ Luas luka panjang F lebar F tinggi.
+ %da tidaknya undermining atau goa, yang diukur sesuai dengan arah jarum jam.
+ Lokasi terdapatnya luka.
+ Stadium luka.
b; arna dasar luka.
arna dasar luka merupakan suatu system yang dapat digunakan untuk menilai keadaan
luka serta dapat membantu memilih tindakan dan terapi pera"atan luka serta
mengevaluasi kondisi luka apakah kearah perbaikan atau tidak.+ Redata& +era/
Luka dengan dasar "arna luka merah tua atau terang dan selalu tampak lembab.
!erupakan luka bersih, dengan banyak vaskularisasi, karennya mudah berdarah.
7/25/2019 perawatan luka.rtf
17/19
+ Edema#
+ )yperpigmentasi#
d;
7/25/2019 perawatan luka.rtf
18/19
C; RENCANA KEPERA
7/25/2019 perawatan luka.rtf
19/19
a; erikan
antibiotik.
!isal lapiFim
b; erikan
vitamin #
misal eFtrace.
meningkatkan proses
penyembuhan luka.
!enurunkan resiko
terjadinya infeksi.
!eningkatkan proses
penyembuhan luka.