35
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Pelay anan laboratoriu m merupakan bagi an integr al  dari pelay anan kese hatan yang di perlukan untuk menunj ang upay a peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan (Depkes, 2005). Dalam menentukan diagnosi s penyakit, mengendalikan peny akit, dan meman tau peng obat an atau jalannya peny akit, para dok ter atau klinis membutuhkan pemeriksaan laborator ium ya itu pemeri ksa an sampel yang dip ero leh dari pen der ita atau pas ien . Ideal nya hasil dari suatu pemeriks aan laboratorium haruslah teliti , tepat, cepat, dan tidak mahal (ardjoeno, 200!). Dalam ilmu kedokteran, gu la dar ah adalah istilah yan g mengacu kepada kadar glukosa di dalam darah. "adar glukosa darah diatur dengan ketat di dalam tubuh. #lukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel$sel tubuh. %mumnya, kadar glukos a dara h berada pada kadar ( &0$' '0 mgdl) (Pric e, 2005 dalam adly, 20'*). %ntuk mengontrol kadar glukosa darah, saat ini tersedia alat pema ntau gluk osa dalam darah yang meng guna kan reage n kerin g (strip). +lat pemantau glukosa tersebut dapat digunakan di institusi seperti rumah sakit dan diperuntukkan untuk klien yan g menderita 1 1

Perbaikan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

xcdfghjk

Citation preview

Page 1: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 1/35

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral  dari

pelayanan kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya

peningkatan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta

pemulihan kesehatan (Depkes, 2005).

Dalam menentukan diagnosis penyakit, mengendalikan

penyakit, dan memantau pengobatan atau jalannya penyakit, para

dokter atau klinis membutuhkan pemeriksaan laboratorium yaitu

pemeriksaan sampel yang diperoleh dari penderita atau pasien.

Idealnya hasil dari suatu pemeriksaan laboratorium haruslah teliti,

tepat, cepat, dan tidak mahal (ardjoeno, 200!).

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang

mengacu kepada kadar glukosa di dalam darah. "adar glukosa darah

diatur dengan ketat di dalam tubuh. #lukosa yang dialirkan melalui

darah adalah sumber utama energi untuk sel$sel tubuh. %mumnya,

kadar glukosa darah berada pada kadar (&0$''0 mgdl) (Price, 2005

dalam adly, 20'*).

%ntuk mengontrol kadar glukosa darah, saat ini tersedia alat

pemantau glukosa dalam darah yang menggunakan reagen kering

(strip). +lat pemantau glukosa tersebut dapat digunakan di institusi

seperti rumah sakit dan diperuntukkan untuk klien  yang menderita

1

1

Page 2: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 2/35

2

Diabetes elitus bergantung pada insulin atau type I dan Diabetes

elitus yang tidak bergantung pada insulin atau type II, serta dapat

menggunakannya sendiri di rumah (-ee, et al 200& dalam adly

20'*).

 +lat pengukur kadar glukosa darah cara reagen kering

(glukometer) tersebut dapat dipercaya bila kalibrasi dilakukan dengan

baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan standar yang dianjurkan.

ecara berkala, hasil pemantauan dengan cara #lukometer perlu

dibandingkan dengan cara kon/ensional, misalnya dengan metode

#D$P+P yang menggunakan alat photometer (1idagdho, 20'!).

aat ini, alat untuk mengontrol kadar gula darah sudah banyak

tersedia, hingga saat ini tercatat sudah ada sekitar !5 produsen yang

memproduksi alat gula darah, ini berarti, jika ' produsen saja

memproduksi sekitar 2 type saja, maka dipasaran paling tidak akan

ada &0 type alat test gula darah (glucose meter) (1idagdho, 20'!).

Pemeriksaan menggunakan alat P3 dilakukan pada

penderita yang hanya periksa kadar gula tanpa disertai jenis

pemeriksaan lainnya dan sebagai cadangan atau back up apabila alat

Photometer mengalami error. Pemeriksaan dengan alat Photometer 

dilakukan pada penderita yang memerlukan beberapa jenis

pemeriksaan laboratorium sekaligus.

Pemeriksaan dengan menggunakan Photometer pada sampel

darah pasien terlebih dahulu melalui beberapa proses seperti plasma

Page 3: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 3/35

3

atau serum dipisah dari sampel darah kemudian plasmaserum itulah

yang dibaca absornasinya di Photometer. edangkan, dengan alat

P3, sampel yang digunakan dapat berupa darah kapiler, /ena,

arteri dan neonatus darah, dengan demikian 4aktu yang diperlukan

 juga relati singkat yaitu sekitar !0 detik (1idagdho, 20'!).

6ertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

mengadakan suatu penelitian tentang perbandingan hasil

pemeriksaan glukosa darah dengan menggunakan alat Photometer 

dengan alat P3 di -aboratorium Prodi Diploma ! 3eknologi

-aboratorium edik %ni/ersitas Indonesia 3imur, akassar .

B. Rumusan Masalah.

6erdasarkan uraian di atas, peneliti merumuskan masalah yaitu 7

 +pakah terdapat perbedaan hasil pemeriksaan glukosa darah

menggunakan alat Photometer dengan alat P3.

C. Tujuan Penelitian.1. Tujuan Umum.

%ntuk melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah menggunakan

alat Photometer dengan alat P3.2. Tujuan Khusus.

a. %ntuk menentukan kadar glukosa darah dengan menggunakan

alat Photometer.b. %ntuk menentukan kadar glukosa darah dengan menggunakan

alat P3.c. %ntuk menentukan perbedaan kadar glukosa darah

menggunakan alat alat Photometer dengan alat P3.D. Manaat Penelitian.

1. Institusi.

Page 4: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 4/35

4

ebagai sumbangsih bagi pihak akademik dan kepustakaan dalam

melakukan pembelajaran.!. Praktisi.

ebagai bahan acuan dan reerensi tentang pemeriksaan glukosa

darah yang tepat.". Bagi Peneliti.

enambah pengetahuan dan pengalaman penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah khususnya

mata kuliah "imia "linik.

Page 5: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 5/35

5

BAB II

TIN#AUAN PU$TAKA DAN KERAN%KA PIKIR

A. Tinjauan Umum Tentang %luk&sa Darah.

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang

mengacu kepada kadar glukosa di dalam darah. "adar glukosa darah

diatur dengan ketat di dalam tubuh. #lukosa yang dialirkan melalui

darah adalah sumber utama energi untuk sel$sel tubuh. %mumnya,

kadar glukosa darah berada pada kadar (&0$''0 mgdl) (Price, 2005

dalam adly, 20'*).

etabolisme glukosa yang tidak normal dapat menyebabkan 7

'. iperglikemia.

6ila kadar gula darah berada pada kadar tinggi (8''0 mgdl)

disebut hiperglikemia (Price, 2005).

2. ipoglikemia.

6ila kadar glukosa terlalu terendah (9 &0 mgdl), disebut

 hipoglikemia (Price, 2005).

 +da beberapa metode pengukuran kadar glukosa yang

sekarang banyak digunakan di beberapa laboratorium, diantaranya,

yaitu 7a. etode kimia.

ebagian besar pengukuran dengan metode kimia yang didasarkan

atas kemampuan reduksi sudah jarang dipakai karena spesiitas

pemeriksaan kurang tinggi (Depkes, 2005).

5

Page 6: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 6/35

6

Prinsip pemeriksaan, yaitu proses kondensasi glukosa dengan

akromatik amin dan asam asetat glasial pada suasana panas,

sehingga terbentuk senya4a ber4arna hijau kemudian diukur 

secara otometri (Depkes, 2005).

6eberapa kelemahan atau kekurangan dari metode kimia adalah

memerlukan langkah pemeriksaan yang panjang dengan

pemanasan, sehingga memungkinkan terjadinya kesalahan besar 

bila dibandingkan dengan metode en:imatik. elain itu, reagen$

reagen pada metode kimia4i ini bersiat korosi pada alat

laboratorium. Dan gula selain glukosa dapat terukur kadarnya

sehingga menyebabkan hasil tinggi palsu. Pada penderita gagal

ginjal, kadar ureum tinggi akan terjadi hasil pengukuran kadar 

glukosa yang lebih tinggi. Demikian juga pada bayi yang baru lahir,

akan tetapi penyebabnya kadar bilirubin yang tinggi. Peningkatan

kadar glukosa pada bayi yang baru lahir karena terbentuk bili/erdin

yang ber4arna hijau dan pada metode kimia4i ini hasil reaksi

antara glukosa dan reagen adalah 4arna hijau (Depkes, 2005).

b.etode en:imatik.

etode en:imatik pada pemeriksaan glukosa darah memberikan

hasil dengan spesiitas yang tinggi, karena hanya glukosa yang

akan terukur. ara ini adalah cara yang digunakan untuk

menentukan nilai batas. +da 2 macam metode en:imatik yang

Page 7: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 7/35

7

digunakan yaitu glucose oxidase dan metode hexokinase  (Depkes,

2005).

') etode glucose oxidase.

etode glucose oxidase merupakan metode yang paling banyak

digunakan di laboratorium yang ada di Indonesia. ekitar ;5<

dari peserta Program =asional Pemantapan utu >ksternal

bidang "imia "linik (P=P>$") memeriksa glukosa serum

kontrol dengan metode ini (Depkes, 2005).

Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah en:im glucose

oxidase  mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam

glukonat dan hidrogen peroksida. idrogen peroksida yang

terbentuk bereaksi dengan phenol dan *$amino phena:one

dengan bantuan en:im peroksidase menghasilkan ?uinoneimine

 yang ber4arna merah muda dan dapat diukur dengan otometer 

pada panjang gelombang 5*@ nm. Intensitas 4arna yang

terbentuk setara dengan kadar glukosa darah yang terdapat

dalam sampel (Aiyani, 200B).

Digunakannya en:im glucose oxidase  pada reaksi pertama

menyebabkan siat reaksi pertama spesiik untuk glukosa

(Depkes, 2005).

2) etode hexokinase.

etode hexokinase  merupakan metode pengukuran kadar 

glukosa darah yang dianjurkan oleh 1 dan I. 6aru

Page 8: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 8/35

8

sekitar '0< laboratorium yang ikut P=P>$" menggunakan

metode ini untuk pemeriksaan glukosa darah (Depkes, 2005).

Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah hexokinase  akan

mengkatalis reaksi osorilasi glukosa dengan +3P membentuk

glukosa$@$osat dan +DP. >n:im kedua yaitu glukosa$@$osat

dehidrogenase akan mengkatalisis oksidasi glukosa$@$osat

dengan nicotinamide adenine dinocleotide phosphate  (=+DPC)

(Depkes, 2005).

Pada metode ini digunakan dua macam en:im yang baik karena

kedua en:im ini spesiik. +kan tetapi, metode ini membutuhkan

biaya yang relati mahal (Depkes, 2005).

B. Tinjauan Umum Tentang Pemeriksaan La'&rat&rium Terha(a)

%luk&sa Darah.

#lukosa adalah sumber energi primer (utama) bagi sel$sel

tubuh dan satu$satunya sumber energi bagi otak dan sistem sara.

uplai glukosa yang tetap harus tersedia untuk digunakan, dan kadar 

glukosa yang relati konstan harus dipertahankan dalam darah

(ahya, 20'0).

elama pencernaan, buah$buahan, sayur$sayuran, roti, nasi,

dan sumber karbohidrat lainnya dipecah menjadi glukosa (dan nutrisi

lainnya) mereka diserap oleh usus kecil dan bersirkulasi ke seluruh

tubuh. Penggunaan glukosa menjadi energi bagi tubuh bergantung

pada insulin, suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin

Page 9: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 9/35

9

memasilitasi transpor glukosa ke dalam sel$sel tubuh dan ke hati

untuk disimpan energi selebihnya sebagai glikogen untuk

penyimpanan jangka pendek, danatau sebagai trigliserida dalam sel$

sel adiposa (lemak).

=ormalnya, glukosa darah sedikit meningkat pasca makan, dan

insulin dipelaskan oleh pankreas ke dalam darah sebagai respons,

dengan jumlah yang disesuaikan dengan porsi dan isi makanan kita.

aat glukosa dipindahkan ke dalam sel$sel dan dimetabolisme,

kadarnya di dalam darah akan turun dan pankreas akan merespons

dengan melambatkan lalu menghentikan pelepasan insulin.

Eika kadar gula darah jatuh terlalu rendah, sebagaimana yang

bisa terjadi ketika 4aktu antara makan, berpuasa atau bekerja keras,

glukagon (hormon pankreas lainnya) akan dilepaskan untuk membuat

hati mengubah sejumlah glikogen menjadi glukosa lagi, dan

meningkatkan kadar glukosa darah, lalu tubuh akan berusaha

memulihkan kesetimbangannya, baik dengan meningkatkan produksi

insulin ataupun mengeluarkan glukosa berlebih melalui urinee (ahya,

20'0).

 +da sejumlah kecil kondisi$kondisi yang berlainan yang dapat

merusakan keseimbangan antara glukosa dan hormon$hormon

pankreas, menghasilkan glukosa darah yang tinggi atau rendah. alah

satu penyebab yang paling umum adalah diabetes. Diabetes adalah

sekelompok kelainan yang dihubungkan dengan ketidakcukupan

Page 10: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 10/35

10

produksi insulin danatau resistensi (kekebalan) terhadap insulin.

rang$orang dengan diabetes yang tidak diterapi tidak akan mampu

memproses dan menggunakan glukosa secara normal. ereka yang

tidak sanggup menghasilkan cukup insulin untuk memproses glukosa

didiagnosis memiliki diabetes tipe ', sementara yang memiliki

resistensi terhadap insulin dikatakan memiliki diabetes tipe 2. "edua

tipe diabetes ini bisa meningkatkan kadar glukosa darah secara akut

danatau kronis (ahya, 20'0).

ipoglikemia atau hiperglikemia yang akut dan parah bisa jadi

mengancam ji4a, menyebabkan kegagalan organ, kerusakan otak,

koma, dan, pada kasus yang ekstrem, kematian. "adar gula darah

yang tinggi secara kronis dapat menyebabkan kerusakan yang

progresi terhadap organ$organ tubuh, seperti ginjal, mata, jantung,

pembuluh$pembuluh darah, dan sel$sel sara (ahya, 20'0).

#ula darah atau kadar glukosa darah adalah salah satu tes

laboratorium yang paling banyak dikerjakan ataupun diinstruksikan

dalam dunia kedokteran, selain pemeriksaan darah rutin. 6ahkan

karena cukup banyak digunakan, tersedia juga alat pendeteksi glua

darah yang penggunaannya cukup praktis dan mudah yang bisa

digunakan untuk memeriksa kadar gula darah secara mandiri.

 +da banyak kasus yang memerlukan pemeriksaan gula darah,

mulai dari pemantauan kondisi gula darah pada pasien diabetes,

hingga bayi yang mengalami kejang atau pasien asing yang

Page 11: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 11/35

11

kehilangan kesadaran. ehingga tes gula darah bisa ditemukan pada

kondisi harian di banyak ruangan, mulai dari rumah pribadi hingga

ruang triase unit ga4at darurat dan ambulans.

3es ini memang lebih banyak menggunakan sampel darah,

sehingga lumrah disebut Fgula darahG oleh masyarakat, namun tidak

 jarang menggunakan sampel urinee (air seni) juga.

3ujuan tes ini sederhana yakni untuk mengetahuimenentukan

apakah kadar glukosa darah berada dalam rentang normal, serta

memantau kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) atau

sebaliknya yang rendah (hipoglikemia). 6erguna bagi orang yang

memiliki diabetes, ataupun rentan terserang diabetes (ahya, 20'0).

3es glukosa bisa dilakukan pada orang yang sehat, tanpa

gejala apapun untuk melihat kemungkinan adanya diabetes atau pra

diabetes karena pada a4alnya memang tidak memiliki gejala yang

tampak. Pemeriksaan glukosa darah juga bisa disyaratkan pada

keperluan umum, misalnya saat melamar kerja, atau pemeriksaan

kesehatan rutin yang disyarakatkan bagi tenaga kerja suatu instansi

atau perusahaan. +tau disarankan pada orang$orang dengan risiko

yang lebih tinggi untuk terkena diabetes, misalnya pada mereka yang

kegemukan atau pada yang sudah mele4ati usia *0$*5 tahun.

3es glukosa juga disarankan pada seseorang yang memiliki

gejala glukosa darah tinggi (hiperglikemia), seperti (ahya, 20'0) 7

'. ering haus, biasanya diikuti dengan sering buang air kecil.

Page 12: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 12/35

12

2. "elelahan.

!. Pandangan kabur.

*. Ineksi yang lambat sembuh.

 +tau gejala$gejala glukosa darah rendah (hipoglikemia), seperti7

'. 6erkeringat.

2. -apar.

!. #emetar.

*. emas.

5. 6ingung.

@. Pandangan kabur.

3es glukosa darah juga dilakukan pada kondisi

kega4atdaruratan untuk menentukan apakah glukosa darah yang

tinggi atau rendah yang menyebabkan pingsan atau penurunan

kesadaran. rang$orang dengan pra diabetes biasanya memiliki kadar 

glukosa yang tingginya lebih tinggi daripada batas tinggi kadar normal,

namun lebih rendah daripada mereka yang ditetapkan sebagai kondisi

diabetes. 6iasanya pada orang$orang ini disarankan pemeriksaan gula

darah secara berkala (ahya, 20'0).

Penderita diabetes biasanya disarankan melalukan

pemeriksaan glukosa darah secara mandiri dan periodik sepanjang

hari untuk membantu mengontrol kadar gula darah mereka. Demikian

 juga pada ibu hamil, pemeriksaan disarankan untuk mendeteksi dini

kemungkinan adanya diabetes gestasional.

Page 13: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 13/35

13

"adar glukosa tinggi biasanya selalu mengarahkan kecurigaan

pada diabetes, namun banyak kondisi dan penyakit lain yang juga

dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Inormasi berikut akan

menyarikan makna dari hasil tes glukosa darah yang diperoleh. 3es ini

didasarkan pada +sosiasi Diabetes +merika (+D+) (ahya, 20'0).

 +da empat cara untuk mengukur kadar gula darah 7 (+nonim,

200B dalam Aiul, 200B), yaitu 7 tes gula darah se4aktu, tes gula

darah puasa, tes gula darah 2 jam post prandial (2 jam pp) dan tes

toleransi glukosa.

'. #lukosa Darah e4aktu (#D).Pemeriksaan kadar glukosa darah se4aktu (#D) tidak

memerlukan persiapan. 3ujuannya untuk deteksi a4al pasien yang

diduga menderita D sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Di tempat praktek dokter biasanya sudah tersedia alat yang ringkas

untuk mendeteksi yang biasa disebut #D stick. Darah langsung

diambil dari ujung jari menggunakan jarum, stick dimasukkan alat,

darah ditotolkan ke stick, dan hasil kadar glukosa langsung keluar.

=ilai normal H 9 '*0 mgdl.

2. #lukosa Darah Puasa (#DP).Pemeriksaan kadar glukosa darah puasa (#DP) memerlukan

persiapan. Persiapannya adalah dengan puasa semalaman sekitar 

'0$'2 jam. "adar glukosa puasa memberikan petunjuk terbaik

mengenai homeostasis glukosa keseluruhan, dan sebagian besar 

pengukuran rutin harus dilakukan pada sampel puasa. "eadaan$

keadaan yang dapat mempengaruhi kadar glukosa (misalnya

Page 14: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 14/35

14

diabetes mellitus, kegemukan, akromegali, penyakit hati yang

parah, dan sebagainya) mencerminkan kelainan pada berbagai

mekanisme pengendalian glukosa.=ilai normal H &0 ''0 mgdl.

!. 3es glukosa 2 jam postprandial (2jam pp).Pemeriksaan glukosa 2 jam postprandial merupakan pengukuran

kadar glukosa dalam darah setelah 2 jam pembebanan glukosa

yang setara dengan &5 gram glukosa. Pemeriksaan ini dapat

digunakan untuk e/aluasi akti/itas insulin di dalam tubuh.3es ini bermanaat untuk skrining dan diagnosis diabetes melitus

(D), pemantauan terapi D, serta mendukung dalam kontrol D

serta untuk diagnosis dan penanganan beberapa gangguan

metabolik seperti asidosis, ketosis, dehidrasi, dan koma diabetik. +dapun persiapan tes ini yaitu sampel diambil tepat 2 jam setelah

asupan makanan terakhir, toleransi keterlambatan '0 menit. 6ila

mele4ati '0 menit, disarankan untuk diulang. 6ila pemeriksaan

tetap dikerjakan dan tidak memenuhi persyaratan, maka diberi

catatan di Ps-.=ilai normal 7 ;0$'** mgd-.

*. 3es toleransi glukosa oral (33#).

3es toleransi glukosa oral33# (oral glucose tolerance test,

OGTT ) dilakukan pada kasus hiperglikemia yang tidak jelas

glukosa se4aktu '*0$200 mgdl, atau glukosa puasa antara ''0$

'2@ mgdl, atau bila ada glukosuria yang tidak jelas sebabnya. %ji

ini dapat diindikasikan pada penderita yang gemuk dengan ri4ayat

Page 15: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 15/35

15

keluarga diabetes mellitus pada penderita penyakit /askular, atau

neurologik, atau ineksi yang tidak jelas sebabnya.

33# juga dapat diindikasikan untuk diabetes pada kehamilan

(diabetes gestasional). 6anyak di antara ibu$ibu yang sebelum

hamil tidak menunjukkan gejala, tetapi menderita gangguan

metabolisme glukosa pada 4aktu hamil. Penting untuk menyelidiki

dengan teliti metabolisme glukosa pada 4aktu hamil yang

menunjukkan glukosuria berulangkali, dan juga pada 4anita hamil

dengan ri4ayat keluarga diabetes, ri4ayat meninggalnya janin pada

kehamilan, atau ri4ayat melahirkan bayi dengan berat lahir 8 * kg.

krining diabetes hamil sebaiknya dilakukan pada umur kehamilan

antara 2@$!2 minggu. Pada mereka dengan risiko tinggi dianjurkan

untuk dilakukan skrining lebih a4al.

=ilai normal 7J jam 7 ''0 '&0 mgdl (@.' B.* mmol-).

' jam 7 '20 '&0 mgdl (@.& B.* mmol-).

'J jam 7 '00 '*0 mgdl (5.@ &.; mmol-).2 jam 7 &0 '20 mgdl (!.B @.& mmol-).

*. Tinjauan Umum Tentang Alat Ph&t&meter.

Photometer merupakan peralatan dasar di laboratorium klinik

untuk mengukur intensitas atau kekuatan cahaya suatu larutan.

ebagian besar laboratorium klinik menggunakan alat ini karena alat

ini dapat menentukan kadar suatu bahan didalam cairan tubuh seperti

serum atau plasma. Prinsip dasar otometri adalah pengukuran

Page 16: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 16/35

16

penyerapan sinar akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang

gelombang tertentu dengan larutan atau :at 4arna yang dile4atinya.

%am'ar !.+ Ph&t&meter *!,+.-htt)//000.gam'ar)h&t&meter.&m 2.

Photometer atau kadang sebagian orang menyebut dengan

spektrootometer adalah alat untuk memeriksa kadar kimia dalam

darah seperti misalnya 7 kolesterol, gula darah, asam urat,

trigliseride, sgot, sgpt, albumin, bilirubin, amylase dll.uatu alat dapat dinyatakan tepat apabila hasil dari nilai

rata$ratanya lebih mendekati nilai sebenarnya dan suatu alat

dinyatakan spesiik apabila hasilnya dapat betul$betul mendeteksi

negati/e sejati dengan sedikit hasil negati palsu pada pasien yang

sehat dan alat yang sensiti/e dinyatakan apabila hasil tesnya

menunjukkan lebih banyak hasil positi sejati dan sedikit hasil

negati palsu pada pasien yang berpenyakit.D. Tinjauan Umum Alat P3*T Au *hek Ati4e.

Point of Care Testing (POCT)  atau disebut juga Bedside Test 

dideinisikan sebagai pemeriksaan kesehatan yang dilakukan di dekat

atau di samping tempat tidur pasien. P3 merupakan pemeriksaan

sederhana dengan menggunakan sampel dalam jumlah sedikit dan

dapat dilakukan di samping tempat tidur pasien (1idagdho, 20'!).

Dengan semakin canggihnya peralatan P3, banyak pihak

telah mencoba memakai asilitas ini tanpa pemahaman teknis

Page 17: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 17/35

17

penggunaannya. Padahal, penggunaan alat$alat laboratorium,

termasuk P3, tanpa pengetahuan yang adekuatakan menyebabkan

kesalahan pengeluaran hasil, yang akhirnya membahayakan nya4a

pasien (1idagdho, 20'!).

#agasan yang melatarbelakangi adanya P3 adalah untuk

mempermudah dan mempercepat pemeriksaan laboratorium pasien

sehingga hasil yang didapat akan memberikan pengambilan

keputusan klinis secara cepat oleh dokter. Pada saat ini terdapat

beberapa P3 antara lain 7 Pemeriksaan #ula Darah, +nalisa #as

Darah dan >lektrolit, Pemeriksaan "oagulasi Aapid (Prothombin

3imeI=A), apid Cardiac !arker, krining =arkoba, Pemeriksaan

%rine metode arik elup, 3es "ehamilan, +nalisa Darah amar pada

eses, Pemeriksaan emoglobin, Pemeriksaan +sam %rat serta

Pemeriksaan "olesterol 3otal (1idagdho, 20'!).

Instrumen P3 didesain  portable  (mudah di ba4a kemana$

mana) serta mudah dioperasikan. 3ujuannya adalah untuk

mempermudah pengambilan sampel (karena hanya membutuhkan

sampel yang sedikit) dan memperoleh hasil pada periode 4aktu yang

sangat cepat atau dekat dengan lokasi sehingga perencanaan

pengobatan dapat dilakukan sesuai kebutuhan sebelum pasien pergi.

-ebih murah, lebih cepat, lebih kecil dan lebih KpintarK itulah siat yang

ditempelkan pada alat P3 sehingga penggunaannya meningkat

Page 18: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 18/35

18

dan menyebabkan cost effecti"e  untuk beberapa penyakit salah

satunya adalah diabetes.

P3 bukanlah pengganti layanan laboratorium kon/ensional,

melainkan layanan tambahan untuk sebuah laboratorium klinik. Dalam

operasinya, layanan ini dilaksanakan di dekat pasien, namun

pertanggungja4aban dan operasinya tetap dilakukan oleh petugas

yang ber4enang dari -aboratorium "linik. al ini selain untuk tetap

menjamin kualitas dari hasil yang diberikan, juga untuk menjamin

bah4a hasil yang didapat tetap tercatat dalam sistem inormasi

laboratorium (I-), karena alat$alat P3 saat ini umumnya belum

terkoneksi langsung dengan I-. "alibrasi dan kontrol terhadap alat

yang digunakan dilakukan oleh petugas laboratorium klinik dengan

prosedur yang telah ditetapkan dan dibandingkan dengan hasil dari

peralatan standar yang ada di laboratorium klinik (1idagdho, 20'!).

 +lat P3 +ccu$heck +cti/e dirancang untuk mengukur 

secara kuantitati kadar glukosa darah, bisa dipakai secara mandiri

oleh pasien di rumah maupun di asilitas kesehatan. +lat +ccu heck

 +cti/e terdiri dari !eter , ode hip dan trip. %ntuk memastikan

akurasi kerja alat eter #lukosa Darah, maka setiap kali

menggunakan strip test dari tabung kemasan yang baru ode hip

harus diganti. "arena setiap kemasan ode hip bisa berbeda

nomor serinya (1idagdho, 20'!).

Page 19: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 19/35

19

%am'ar !.1. Alat Au5*hek.-$um'er 6i(ag(h&7 !,1"2.

1. Prinsi) Kerja Alat P3*T.

Prinsip pengujian alat P3 +ccu heck +cti/e adalah

eflectance (pemantulan) dideinisikan sebagai rasio antara

 jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah

permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada

permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen

P3 dengan membaca 4arna yang terbentuk dari sebuah reaksi

antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan

reagen yang ada pada sebuah test strip. Aeagen yang ada pada

tes strip akan menghasilkan 4arna dengan intensitas tertentu

yang berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di

dalam sampel. elanjutnya 4arna yang terbentuk dibaca oleh alat

dari arah ba4ah strip. (anual +ccu$heck, 20'!).

!. Tekn&l&gi (alam Alat P3*T %luk&sa Darah.

 +da beberapa teknologi yang digunakan untuk mengukur 

kadar kimia darah dalam sebuah alat P3. Dua teknologi yang

sering digunakan adalah amperometric detection dan reflectance.

Page 20: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 20/35

20

 #mperometric detection  adalah metode deteksi

menggunakan pengukuran arus listrik yang dihasilkan pada sebuah

reaksi elektrokimia. "etika darah diteteskan pada strip, akan terjadi

reaksi antara bahan kimia yang ada di dalam darah dengan reagen

yang ada di dalam strip. Aeaksi ini akan menghasilkan arus listrik

yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia yang ada dalam

darah (1idagdho, 20'!).

%am'ar !.!. %luk&meter 8ang Menggunakan Met&(eAm)er&metri Deteti&n.

-$um'er 6i(ag(h&7 !,1"2.

%am'ar !.". $usunan Tes $tri) Met&(e Amperometric Detection.-$um'er 6i(ag(h&7 !,1"2.

eflectance (pemantulan) dideinisikan sebagai rasio antara

 jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh sebuah

permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan pada

permukaan tersebut. Prinsip ini digunakan pada sebuah instrumen

Page 21: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 21/35

21

P3 dengan membaca 4arna yang terbentuk dari sebuah reaksi

antara sampel yang mengandung bahan kimia tertentu dengan

reagen yang ada pada sebuah test strip. Aeagen yang ada pada

tes strip akan menghasilkan 4arna dengan intensitas tertentu yang

berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di dalam

sampel. elanjutnya 4arna yang terbentuk dibaca oleh alat dari

arah ba4ah strip (1idagdho, 20'!).

%am'ar !.9. %luk&meter :ang menggunakan met&(e Reflectance-$um'er 6i(ag(h&7 !,1"2.

%am'ar !.;. $usunan Tes $tri) met&(e Reflectance.

-$um'er 6i(ag(h&7 !,1"2.

". Kekurangan (an Kele'ihan Alat P3*T %luk&sa Darah.

6eberapa penelitian menilai keakuratan pemeriksaan kadar 

glukosa darah dengan glukometer. Pemeriksaan ini ternyata cukup

baik dengan sensiti/itas &0 < dan spesi/itas B0< (1idagdho,

20'!).

Page 22: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 22/35

22

 +lat +ccu heck +cti/e mempunyai kelebihan yaitu dapat

dipakai secara mandiri oleh Pasien di rumah sehingga kadar 

glukosa darah bisa dipantau dengan cepat, hal ini dapat mencegah

atau memperlambat meningkatnya komplikasi diabetes. Lolume

darah yang dibutuhkan relati sedikit yaitu M 0,! $ '0 ul, sampel

yang digunakan dapat berupa darah kapiler, /ena, arteri dan

neonatus darah serta 4aktu yang diperlukan juga relati/e singkat

yaitu sekitar !0 detik. (anual +ccu$heck, 20'!).

istem (trip %ji) dikalibrasi dengan cara metode

heksokinase dan dibandingkan dengan alat +utomatic. "eakuratan

alat +ccu heck +cti/e dengan metode perbandingan hasilnya

adalah sebagai berikut dalam studi eksternal berkisar antara 0,B@

dan ',0!. "etidak akuratan 9 *< dalam serangkaian tes, diperoleh

/ariasi koeisien !,*< (anual +ccu$heck, 20'!).

 +lat +ccu heck +cti/e menunjukkan hasil glukosa darah

antara '0$@00 mgdl.Pada Pasien yang menderita dialysis

peritoneal yang menggunakan terapi yang mengandung $codextrin

(misal %xtranal ) disarankan tidak menggunakan strip uji +ccu

heck +ct/e. Dalam situasi penurunan aliran darah perier misalnya

pada dehidrasi berat, hipotensi, shock, dekompensasi gagal

 jantung atau penyakit oklusi arteri perier maka pemakaian alat +ccu

heck +cti/e tidak mencerminkan keadaan isiologis yang benar 

( anual +ccu$heck, 20'!).

Page 23: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 23/35

23

edangkan kekurangan yang sangat menonjol dari P3

adalah proses N yang masih kurang baik sehingga akurasi dan

presisinya belum sebaik hasil dari alat otometer. elain itu

dokumentasinya pun belum dalam terintegrasi dengan sistem

inormasi laboratorium sehingga data akan mudah tertukar bahkan

tidak teridentiikasi.

E. Kerangka Pikir.

akanan yang dikonsumsi oleh manusia menyebabkan terjadi

peningkatan dan penurunan kadar glukosa di dalam darah. #ula

darah atau kadar glukosa darah adalah salah satu tes laboratorium

yang banyak dikerjakan dalam dunia kedokteran.

%ntuk mengontrol kadar glukosa darah, saat ini tersedia alat

pemantau glukosa dalam darah yang menggunakan reagen kering

(strip) alat ini dikenal pula dengan istilah alat Point of Care

Testing (POCT)  atau disebut juga Bedside Test.  +lat ini bekerja

menggunakan dua teknologi yaitu amperometric detection  dan

reflectance

 +lat pemantau glukosa tersebut dapat digunakan di institusi

seperti rumah sakit dan diperuntukkan untuk klien yang menderita

Diabetes elitus bergantung pada insulin atau type I dan Diabetes

elitus yang tidak bergantung pada insulin atau type II, serta dapat

menggunakannya sendiri di rumah. +lat pengukur kadar glukosa

darah cara reagen kering (glukometer) tersebut dapat dipercaya bila

Page 24: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 24/35

24

kalibrasi dilakukan dengan baik dan cara pemeriksaan sesuai dengan

standar yang dianjurkan.

ecara berkala, hasil pemantauan dengan cara #lukometer 

perlu dibandingkan dengan cara kon/ensional, misalnya dengan

metode #D$P+P yang menggunakan alat photometer.

Prinsip dasar otometri adalah pengukuran penyerapan sinar 

akibat interaksi sinar yang mempunyai panjang gelombang tertentu

dengan larutan atau :at 4arna yang dile4atinya.

Makanan

Manusia

Kadar Gula Darah

Pengukuran Kadar

Gula Darah

Alat Photometer Alat POCT

Pengukuran Kadar

Gula Darah

Page 25: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 25/35

25

%am'ar !.1. Kerangka Pikir.

Page 26: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 26/35

26

BAB III

MET3D3L3%I PENELITIAN

A. #enis (an Desain Penelitian.

Eenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian bersiat

Obser"asi laboratorik   yang bertujuan untuk untuk membandingkan

hasil pemeriksaan glukosa darah menggunakan +lat Photometer 

dengan +lat P3.

%am'ar ".1. Desain Penelitian.

Pasien

Pengam'ilan Darah <ena

Pemeriksaan Ka(ar %luk&sa

Darah

$entriugasi

$erum

Alat Ph&t&meter 

Alat P3*T- Accu Check 2

Hasil

Analisa Data

Pem'ahasan

Kesim)ulan

26

Page 27: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 27/35

27

B. P&)ulasi (an $am)el.1. P&)ulasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasis4a di Program

Diploma ! 3eknologi -aboratorium edik %ni/ersitas Indonesia

3imur, akassar .

2. $am)el.

ampel dalam penelitian adalah darah dan serum sebagian

mahasis4a yang diperiksa kadar glukosa darahnya.

". Teknik )engam'ilan sam)el.

Dilakukan secara  #ccidental sampling, yaitu sampel yang diambil

langsung dari beberapa mahasis4a, sebanyak '0 sampel.

*. <aria'el Penelitian.

1. <aria'el 'e'as.

 +lat Photometer dan alat P3.

!. <aria'el terikat.

asil Pemeriksaan kadar glukosa darah.

D. Tem)at (an 6aktu Penelitian1. Tem)at Penelitian.

3empat penelitian direncanakan di -aboratorium Prodi Diploma III

3eknologi -aboratorium edik %ni/ersitas Indonesia 3imur 

akassar.

!. 6aktu Penelitian.3empat penelitian direncanakan pada bulan +pril 20'5.

E. Deinisi 3)erasi&nal.

Page 28: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 28/35

28

'. Pemeriksaan kadar glukosa adalah pemeriksaan jumlah glukosa

yang ada dalam darah mahasis4a di Program Diploma ! 3eknologi

-aboratorium edik %ni/ersitas Indonesia 3imur, akassar .2. Darah /ena adalah adalah darah yang berasal dari pembuluh darah

yang memba4a darah menuju jantung.!. erum adalah cairan yang ber4arna bening kekuningan yang

terpisah ketika darah menggumpal.*. Photometer adalah salah satu jenis photometer yang digunakan

untuk pemeriksaan kimia klinik.5. +lat P3 atau Point of Care Testing   merupakan tes yang

dirancang untuk digunakan pada atau dekat lokasi di mana pasien

berada, yang membutuhkan ruang khusus permanen, dan yang

dilakukan di luar asilitas isik laboratorium klinis.=. Pr&se(ur Penelitian.

1. Pra Analitik.

a. Persiapan +lat dan 6ahan.

') +lat terdiri dari tabung reaksi, rak tabung, label, klinipet '0 Ol,

'000 Ol, spoit, tourni?uite, centriuge, stop4atch,

Photometer, alat P3 +ccu heck +cti/e.

2) 6ahan terdiri dari darahserum ,kapas alkohol &0<, kit

Aeagen glukosa, strip alat P3 +ccu heck +cti/e.

b. Persiapan pasien.

3idak ada persiapan khusus di4ajibkan kepada pasien

c. Pengambilan sampel.

Page 29: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 29/35

29

') 6agian lipatan siku pasien dibersihkan, yaitu pada bagian

atas /ena cubiti dengan alkohol &0< dan biarkan sampai

menjadi kering lagi.

2) Ikatan pembendung dipasang pada lengan atas dan

mintalah orang itu mengepal dan membuka tangannya

berkali$kali agar /ena terlihat jelas. Pembendungan /ena

tidak perlu dengan ikatan erat$erat, bahkan sebaiknya hanya

cukup erat untuk memperlihatkan dan agak menonjolkan

/ena.

!) "ulit di atas /ena direnggangkan dengan jari$jari tangan kiri

supaya /ena tidak dapat bergerak.

*) "ulit ditusuk dengan jarum atau semprit dengan tangan

kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam lumen /ena.

5) Pembendungan dilepaskan atau direnggangkan dan

perlaha$lahan tarik penghisap semprit sampai jumlah darah

yang dikehendaki didapat.

@) Pembendungan dilepaskan jika masih terpasang

&) "apas disimpan di atas jarum dan semprit dan jarum

dicabut.

;) Pasien diminta untuk menekan selama beberapa menit

dengan kapas tadi.

Page 30: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 30/35

30

B) Earum diangkat dari semprit dan dialirkan (jangan

semprotkan) darah ke dalam 4adah atau tabung reaksi

melalui dinding tabung. (A. #andosoebrata, 200&).

!. Analitik.

a. Pengukuran glukosa darah menggunakan +lat P3 (+ccu

heck +cti/e).

') Prinsip kerja.

Prinsip kerja pada +lat P3 +ccu check #cti" eadalah

eflectance (pemantulan) dideinisikan sebagai rasio antara

 jumlah total radiasi (seperti cahaya) yang dipantulkan oleh

sebuah permukaan dengan jumlah total radiasi yang diberikan

pada permukaan tersebut. Aeagen yang ada pada tes strip

akan menghasilkan 4arna dengan intensitas tertentu yang

berbanding lurus dengan kadar bahan kimia yang ada di

dalam sampel. elanjutnya 4arna yang terbentuk dibaca oleh

alat dari arah ba4ah strip.

2) Prosedur kerja.

%ntuk test glukosa membutuhkan 5 Ol darah . -alu darah yang

telah diambil dipipet menggunakan mikropipet lalu didekatkan

ke mulut strip sampai terdengar bunyi F6ipG. etelah bunyi

F6ipG alat mulai menghitung mundur."emudian membaca hasil

pada layar alat. asil dicatat pada lembar kerja (umber7

!anual #ccu Chek ).

Page 31: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 31/35

31

!) Pasca +nalitik.

Interpretasi asil 7

=ilai Aujukan 7

#ula Darah e4aktu 7 9 '*0 mgdl.

#ula Darah Puasa 7 &0 ''0 mgdl.

b. Pengukuran glukosa darah menggunanakn +lat Photometer.

') etode 7 #D$P+P.

2) Prinsip kerja.

#lukosa akan dioksidasi dengan adanya en:im glukosa

oksidase membentuk suatu asam glukonat dan peroksida.

Peroksida yang terbentuk direaksikan dengan * amino$

antypyrine dan asam hidroksi ben:oic, dengan adanya

peroksidase membentuk senya4a kompleks yang ber4arna.

Intensitas 4arna merah yang terbentuk sebanding dengan

kadar glukosa dalam sampel.

!) Aeaksi 7

#lukosa C 0 2   C 2   glukonik acid C 2 0 2  

2 2 0 2  C *$aminophena:one C phenol ?uinoneimine C

* 2 0 2

*) Prosedur kerja.

iapkan alat dan bahan. "emudian pastikan alat dan

bahannya bersih dan steril. -alu siapkan ! buah tabung

#D

#D

Page 32: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 32/35

32

beserta rak tabung yang diberi label blanko sampel dan

sampel diantaranya7 a. 3abung blanko b. 3abung standar c.

3abung sampel. "emudian masukkan kit Aeagen pada tabung

blanko sebanyak '000 Ol, tabung standar '000 Ol dan tabung

sampel sebanyak '000 Ol. etelah itu masukkan larutan

standar pada tabung standar dan sampel serum pada tabung

sampel dan tabung sampel sebanyak '0 Ol. "emudian

inkubasi selama 5 menit pada suhu !& . serta baca pada

alat photometer dengan panjang gelombang 5*@ nm. asil

dicatat pada lembar kerja.

5) Pasca +nalitik.

Interpretasi asil 7

=ilai Aujukan 7

#ula Darah e4aktu 7 9 '*0 mgdl.

%. Pengum)ulan Data.

Data yang dipergunakan adalah data primer, yang diperoleh dari hasil

pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan kadar glukosa darah

se4aktu pasien dan data sekunder diperoleh dari beberapa pustaka

(buku).

H. Analisis Data.

asil penelitian ini diolah dengan uji tQ dengan menggunakan program

aplikasi P (&tatistical Product and &er"ice &olutions) /ersi '5.0.

Page 33: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 33/35

33

 +dapun rumus manual yang digunakan untuk uji tQ adalah sebagai

berikut (=otoatmodjo, 20'0 7

"eterangan 7

1 X   H Aata$rata sampel ke$'.

2 X   H Aata$rata sampel ke$2.

'H tandar de/iasi sampel ke$'.

2H tandar de/iasi sampel ke$2.

n'H Eumlah sampel ke$'.

n2 H Eumlah sampel ke$2.

"riteria uji tQ dua pihak 7

Eika t tabel <  t hitung, maka F0 diterima dan i ditolakG.

DA=TAR PU$TAKA

 +. Price, yl/ia .1ilson, -orraine, 2005, Patofisiologi, >#, Eakarta.

 +. acher, Aonald +. cpherson , Aichard, 200*, Tin'auan linis asil 

Pemeriksaan *aboratorium, >#, Eakarta.

Page 34: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 34/35

34

Depkes, 2005, Pedoman Pemeriksaan *aboratorium +ntuk Penakit 

-iabetes !elitus, Depkes AI. Eakarta.

ahya -ega4a, 2; eptember 20'0. ekilas 3entang 3es "adar #ula #lukosa Darah. http7catatan.lega4a.com20'20Bsekilas$tentang$tes$kadar$gulaglukosa$darah. Diakses pada tanggal 2!ebruari 20'5.

Diays Diagnostic ystem #mb, 20'', Eerman.

Djebrut, '5 ebruary 20'!. Persiapan Pemeriksaan #ula Darah.http7djebrut.lecture.ub.ac.id20'!02persiapan$pemeriksaan$

gula$darah. Diakses pada tanggal 2' ebruari 20'5.

ardjoeno, . 200!. Interpretasi asil 3es -aboratorium Diagnostik.>#.Eakarta.

ahmudah, AiaQatul. 20''. "3I 7Perbedaan asil adar Glukosa -arahPuasa Pada &ampel *angsung -iperiksa -an &ampel -itangguhkan /am Pada Penderita -iabetes !ellitus -engan!etode GO-0P#P. Prodi ! +nalis "esehatan 6hakti 1iyata"ediri. "ediri.

anual +ccu$heck, 20'!.

D'50 6iochemistry +naly:er, 200B, Eakarta.

#andasoebrata. A, 200&, Penuntun *aboratorium linik, Dian Aakyat,Eakarta.

=otoatmodjo. oekidjo, 20'0, !etode Penelitian esehatan, P3 AI>=>"+IP3+, Eakarta.

Poedjiadi, +nna 3itin upriyanti, ., 200&, -asar 1 -asar Biokimia,%I$Press, Eakarta.

Aiul, atur. 20 aret 20'0. adar Gula -arah.http7iulatur.4ordpress.comtagkadar$gula$darah  Diaksespada 20 ebruari 20'5.

Ais4anto. '' aret 20'0. Glukosa -arah (&erum2Plasma).http7labkesehatan.blogspot.com20'00!glukosa$darah$serumplasma.html. Diakses pada tanggal '; ebruari 20'5.

34

Page 35: Perbaikan

7/18/2019 Perbaikan

http://slidepdf.com/reader/full/perbaikan-56d74286236da 35/35

35

1idagho, 2B Desember 20'!. Point of Care Testing (POCT) 0 imia-arah.  htt)//000.mltunite.&m/!,1"/1!/)&int5&5are5

testing5)&t5kimia5(arah.html. Diunduh pada tanggal ';ebruari 20'5.