Upload
adhistihandarie
View
9
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perbedaan tumor-tumor payudara baik jinak maupun ganas
Citation preview
No. Tumor Jinak
Payudara
Definisi Gejala Terapi
1 Kelainan Fibrokistik
Kelainan fibrokistik pada payudara adalah kondisi yang ditandai penambahan jaringan fibrous dan glandular. Biasanya terjadi pada wanita yang berusia 25-50 tahun.
Benjolan yang keras dengan konsistensinya lunak,dan rasa nyeri. Kista dapat membesar dan terasa sangat nyeri selama periode menstruasi.
Menjelaskan ke pasien bahwa penyakit ini berhubungan dengan hormone sehingga kita akan tatalaksana sesuai dengan keluhan pasien seperti obat anti nyeri.
2 Fibroadenoma
Adalah tumor neoplasma jinak payudara yang terdiri dari campuran elemen kelenjar (glandular) dan elemen stroma (mesenkhimal), yang terbanyak adalah komponen jaringan fibrous. Perkambangannya dianggap suatu kelainan dari normal.sering ditemukan pada usia yang lebih muda, antara 20-40 tahun
BeBenjola padat, keyal dan sangat mobile dan batas tegas. Dapat single atau multiple, pada satu payudara atau kedua payudara, Lebih sering tidak disertai rasa nyeri, hubungan dengan siklus menstruasi sangat variatif
Eksisi dan pemeriksaan histopatologis atas specimen operasi. Followup penting untuk mengetahui diagnosis patologis dan kemungkinan terjadinya kekambuhan atau tumbuhnya tumor baru.
3 Kista payudara
Kista adalah ruang berisi cairan yang dibatasi sel glandular terbentuk dari cairan yang berasal dari kelenjar payudara, Secara etio patogenesis, kista terbentuk akibat obstruksi dilatasi duktus koligentes. Terbanyak pada usia 40 tahun-pre menopause.
Besarnya berubah sesuai dengan siklus haid, bila membesar dengan cepat, umumnya disertai rasa nyeri, benjolannya berbatas tegas,mobile dan berisi cairan yang keruh dan debris.
dilakukan operasi pengangkatan tumor (ekstirpasi) karena tumor jinak ini akan terus membesar
4 Tumor Filoides
Sel neoplasma jinak yang berasal dari jaringan penyokong non epitel bersifat menyusup secara lokal.
Benjolan besar atau sangat besar (5 cm-40 cm), mobile, Benjolan biasanya tidak nyeri, dapat disertai dengan ulkus
Eksisi luas.jika terlalu besar mastektomi simple.apabila ganas dilakukan mastektomi radikal.
5 Galaktokel kista berisi air susu yang terjadi pada wanita yang sedang hamil atau menyusui.
Keluhan adanya benjolan di tengah payudara atau dibawah putting, teraba massa yang permukaannya licin, benjolan
Aspirasi jarum untuk mengeluarkan secret susu dan
dapat digerakkan namun dapat juga keras dan susah digerakkan
pembedahan baru dilakukan jika kista terlalu kental untuk bisa di aspirasi atau jika terjadiinfeksi.
6 Papiloma intraduktus
Pertumbuhan menyerupai kutil dengan disertai tangkai yang tumbuh dari dalam payudara yang berasal dari jaringan glandular
keluar sekret/cairan berdarah dari puting susu, kadang ada keluhan massa pada area subareola. Massa yang teraba sebenarnya adalah duktus yang berdilatasi .
Terapi dengan eksisi atau mengangkat papilloma tersebut
7 Adenosis Adenosis adalah pembesaran lobulus payudara, yang mencakup kelenjar-kelenjar yang lebih banyak dari biasanya.
Ada tonjolan keras di payudara, mobile
Sebelum dilakukan pengangkatan, harus dilakukan biopsy untuk membedakan dengan karsinoma mamae
8 Hiperplasi epitel
Hiperplasi epitel (disebut juga kelainan payudara proliferatif) adalah pertumbuhan abnormal dari sel-sel yang membatasi antar duktus atau lobulus
Benjolan kecil dipayudaranya, tidak nyeri dan mobile
Sebelum pengangkatan harus dilakukan biopsy untuk memastikan ini keganasan atau tidak.
9 Mastitis Selama menyusui, kadang bisa terjadi suatu infeksi yang disebut mastitis. Ini terjadi apabila saluran air susu tersumbat.
Adanya massa dengan batas tak tegas, kemerahan disertai rasa nyeri spontan dan nyeri tekan. Kadang-kadang sudah didapatkan massa yang fluktuatif.
Bila belum jelas adanya fluktuasi (abses), diberi antibiotik, Bila telah terbentuk abses, maka dilakukan insisi, yang jika sering terjadi kekambuhan maka tindakan yang dikerjakan adalah eksisi
2. Mastektomi
Berdasarkan tujuan terapi pembedahan, mastektomi dibedakan menjadi dua macam yaitu
tujuan kuratif dan tujuan paliatif. Prinsip terapi bedah kuratif adalah pengangkatan seluruh sel
kanker tanpa meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Terapi bedah kuratif ini dilakukan
pada kanker payudara stadium dini(stadium 0, I dan II).
Sedangkan tujuan terapi bedah palliatif adalah untuk mengangat kanker payudara secara
makroskopik dan masih meninggalkan sel kanker secara mikroskopik. Pengobatan bedah
palliatif ini pada umumnya dilakukan untuk mengurangi keluhan-keluhan penderita seperti
perdarahan, patah tulang dan pengobatan ulkus, dilakukan pada kanker payudara stadium
lanjut,yaitu stadium III dan IV.
Prosedur pengangkatan sel kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Mastektomi radikal, yaitu Mengangkat seluruh payudara, kulit, otot mayor dan minor,
nodus limfe aksila dan jaringan lemak disekitarnya.
Mastektomi radikal modifikasi, seperti mastektomi radikal tetapi otot pektoralis mayor
dipertahankan.
Mastektomi sederhana, Mengangkat payudara dengan mempertahankan otot-otot yang
menyokong.
Mastektomi parsial, Mengangkat lesi dan jaringan disekitarnya termasuk nodus limfe.
Lumpektomi, Mengangkat lesi dan 3 sampai 5 cm jaringan ditepinya, jaringan
payudara dan kulitnya dipertahankan.
3. Mamografi
Pemeriksaan mammografi terutama berperan pada payudara yang mempunyai jaringan lemak
yang dominan serta jaringan fibroglanduler yang relatif sedikit. Pada mammografi, keganasan
dapat memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet
sign (Stelata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya
mikroklasifikasi, adanya spikulae, dan ditensi pada struktur payudara. Tanda sekunder berupa
retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, keadaan daerah tumor dan jaringan
fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mamma dan adanya
metastatis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas). Mammografi digunakan untuk mendiagnosa
wanita dengan usia tua sekitar 60-70 tahun.
Pada wanita usia> 35 sampai 49 tahun mamografi dilakukan 1 tahun sekali sedangkan pada
wanita >50 tahun dilakukan 2 kali dalam setahun