78
PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI (Studi Kasus Perkara Cerai Gugat Nomor : 0597/Pdt.G/2011/PA.Sal Dan Nomor : 0740/Pdt.G/2011/PA.Sal Di Pengadilan Agama Salatiga) SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Oleh: HIMATUL ALIYAH NIM 21109012 JURUSAN SYARI’AH PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2013

PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI

(Studi Kasus Perkara Cerai Gugat Nomor : 0597/Pdt.G/2011/PA.Sal Dan

Nomor : 0740/Pdt.G/2011/PA.Sal Di Pengadilan Agama Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

Oleh:

HIMATUL ALIYAH

NIM 21109012

JURUSAN SYARI’AH

PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2013

Page 2: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat
Page 3: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI (Studi Kasus Perkara Cerai Gugat Nomor : 0597/Pdt.G/2011/PA.Sal Dan

Nomor : 0740/Pdt.G/2011/PA.Sal Di Pengadilan Agama Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

Oleh:

HIMATUL ALIYAH

NIM 21109012

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI AHWAL AL SYAKHSIYYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2013

Page 4: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat
Page 5: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat
Page 6: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat
Page 7: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Real success is determined by two factors. Firs is faith, and second is action”

Kesuksesan sejati ditentukan oleh dua faktor. Pertama adalah keyakinan, dan kedua adalah tindakan.

PERSEMBAHAN

Untuk Suamiku tercinta, Muhammad Ardani Bapak Ibuku yang selalu memberikan kasih sayang dan doa demi keberhasilanku. Putri tercintaku,

Axchelia Syaza Arsyila yang selalu menjadi penyemangat hidupku, dan Teman Teman AHS 09 yang kebersamaannya selalu saya rindukan.

Page 8: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang selalu kami harapkan syafaatnya. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan yang dimiliki, sehingga bimbingan, pengarahan dan bantuan telah banyak penulis peroleh dari berbagai pihak. oleh karena itu, penulis mengcapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Imam Soetomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga; 2. Bapak Haryo Aji Nugroho, S.Sos, MA selaku pembimbing yang telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya guna membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini;

3. Bapak Drs. Mubashirun, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Syari’ah STAIN Salatiga;

4. Bapak Ilyya Muhsin, S.HI., M.Si selaku Ketua Program Studi Ahwal al Syakhshiyyah;

5. Seluruh dosen STAIN Salatiga, yang selama 8 semester telah membagi ilmunya yang sangat bermanfaat;

6. Orang tuaku dan suamiku yang telah turut serta membantu dan memberikan dukungan baik materi maupun non-materi;

7. Nur Hidayati,S.pd.I yang selaku memberikan semangat; 8. Teman-teman Syariah angkatan 2009, terutama sabahat peneliti, Ana,

Nurul, Dyah, Hanif dan Affah; 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

berperan dan membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Teriring do’a dan harapan semoa amal baik dan jasa semua pihak tersebut diatas akan mendapat balasan yang melimpah dari Allah SWT.Amin. Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

Page 9: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

ABSTRAK

Aliyah Himatul. 2013. PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI (Studi Kasus Perkara Cerai Gugat Nomor : 0597/Pdt.G/2011/PA.Sal Dan Nomor: 0740/Pdt.G/2011/PA.Sal Di Pengadilan Agama Salatiga). Skripsi. Jurusan Syariah. Program Studi Ahwal al Syakhsiyyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Haryo Aji Nugroho, S.Sos, MA

Kata Kunci: Perceraian, Cerai Gugat.

Penulisan sripsi ini dilatar belakangi maraknya cerai gugat istri kepada suami di Pengadilan Agama Salatiga. Pada umumnya perceraian terjadi karena tidak adanya tanggung jawab suami. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang sosio-ekonomi pelaku gugat cerai. (2) bagaimana faktor-faktor penyebab cerai gugat. (3) bagaimana dampak cerai gugat bagi istri. (4) bagaimana pertimbangan hakim memutus perkara cerai gugat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) latar belakang pelaku gugat cerai di sebabkan umumnya berasal dari keluarga berstatus sosial ekonomi rendah. (2) faktor-faktor penyebab gugat cerai umumnya di dominasi alasan kurang adanya tanggung jawab suami. (3) dampak perceraian yaitu istri menanggung semua biaya anaknya sendiri tanpa bantuan mantan suami, (hadhanah) anak dipegang oleh ibunya. (4) Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa alasan perselisihan dan pertengkaran terus menerus sebagai alasan tidak ada harapan hidup rukun lagi dalam rumahtangga sebagaimana dalam Pasal 19 (f) Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1975 yang berlaku di Indonesia.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan wawasan kasus dan memberikan sumbangan informasi praktik-praktik Hukum islam khususnya perceraian. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan Ilmiah bagi peneliti-peneliti tentang faktor-faktor penyebab perceraian, dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari solusi Ilmiah mengenai angka perceraian khususnya cerai gugat.

Page 10: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

DAFTAR ISI SAMPUL…………………………………………………………………………..i

LEMBAR BERLOGO………………………………………………………….....ii

JUDUL……………………………………………………………………………iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………………...iv

PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………………..v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………………..vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………….vii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..viii

ABSTRAK…………………………………………………………………...…...ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………………....x

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..xii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….xiii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………….1

B. Penegasan Istilah……………………………………………………….7

C. Fokus Penelitian………………………………………………………..7

D. Tujuan Penelitian……………………………………………………….7

E. Manfaat Penelitian……………………………………………………...8

F. Metode Penelitian……………………………………………………....9

G. Sistematika Penelitian ………………………………………………...14

BAB II. KERANGKA TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Definisi Perceraian Secara Umum ………………………………16

2. Definisi Perceraian menurut Hukum Islam……………………...21

3. Prosedur Perceraian………………………………………………33

4. Prosedur Gugat Cerai ……………………………………………34

Page 11: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

5. Dampak Perceraian……………………………………………….35

B. Kajian Pustaka ……………………………………………………….47

BAB III. PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Data Perceraian……………………………………………………….50

B. Profil Kasus Perceraian……………………………………………….51

BAB IV. PEMBAHASAN

A. Faktor Penyebab Gugat Cerai ………………………………………..63

B. Problematika Dampak Gugat Cerai ………………………………….64

C. Pertimbangan Hakim memutus Perkara ……….…………………….70

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan …………………………………………………………...73

B. Saran ….………………………………………………………………74

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran-Lampiran

Riwayat Hidup Penulis

Page 12: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Daftar cerai gugat …………………………………………………....6

Tabel 3.2 Keadaan perkara di Pengadilan Agama Salatiga …………………...50

Tabel 3.3 Perkara yang diputus Pengadilan Agama Salatiga …………………51

Tabel 3.4 Data identitas pelaku perceraian …………………………………....51

Page 13: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Lembar konsultasi sripsi

Lampiran II Nota pembimbing

Lampiran III Nilak SKK Mahasiswa

Lampiran IV Daftar pertanyaan

Lampiran V Permohonan izin penelitian

Lampiran VI Jawaban permohonan izin penelitian

Lampiran VII Fotocopi Akta Cerai

Lampiran VIII Salinan putusan

Lampiran IX Riwayat hidup penulis

Page 14: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkawinan merupakan hal yang sakral bagi manusia yang menjalaninya,

tujuan perkawinan diantaranya untuk membentuk suasana bahagia menuju

terwujudnya ketenangan, kenyamanan bagi suami isteri serta anggota keluarga.

Dalam Islam, perkawinan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan seksual

seseorang secara halal serta untuk melangsungkan keturunannya dalam suasana

saling mencintai (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah) antara suami istri. Ini

sesuai dengan bunyi pasal 3 Kompilasi Hukum Islam (KHI) yakni: “perkawinan

bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah mawaddah

warahmah”. (KHI:Pasal 3). Jadi, pada dasarnya perkawinan merupakan cara

penghalalan terhadap hubungan antar dua lawan jenis yang semula diharamkan,

seperti memegang, memeluk, mencium dan berhubungan intim. Allah berfirman

dalam surat Ar Ruum ayat 21:

ھ أن خلقمن آیاتمودة ورحمة إن في ذلك آلیات لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إلیھا وجعل بینكم و لقوم

یتفكرون

Artinya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”(Q.S Ar Ruum, 30:21)

Page 15: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Imam Syafi’i mengartikan nikah sebagai suatu akad yang dengannya

menjadi halal hubungan seksual antara pria dengan wanita sedangkan menurut arti

majazi, nikah itu artinya hubungan seksual. Menurut Prof. Ibrahim Hosen, nikah

menurut arti asli dapat juga berarti aqad, dengan nikah menjadi halal hubungan

kelamin antara pria dan wanita. (Ibrahim, 1971:65). Adapun menurut syara’ nikah

adalah akad serah terima antara laki-laki dan perempuan dengan tujuan untuk

saling memuaskan satu sama lainnya dan untuk membentuk sebuah bahtera rumah

tangga.(Tihami, 2009:8) Para ulama merinci makna lafal nikah menjadi empat

macam. Pertama, nikah diartikan percampuran suami istri dalam arti kiasan.

Kedua, sebaliknya nikah diartikan percampuran suami istri dalam arti sebenarnya

dan akad berarti kiasan. Ketiga, nikah lafal musytarak (mempunyai dua makna

yang sama). Keempat, nikah diartikan adh-damm (bergabung secara mutlak) dan

al-ikhtilath (pencampuran). Dari keterangan tersebut, jelas bahwa nikah

diucapkan pada dua makna yaitu akad pernikahan dan hubungan intim antara

suami dan istri. Nikah menurut syara’ maknanya tidak keluar dari dua makna

tersebut (Azzam, 2009:38).

Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan

maupun kelompok. Dengan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-laki dan

perempuan terjadi secara terhormat sesuai kedudukan manusia sebagai makhluk

yang berkehormatan. Islam mengatur masalah perkawinan dengan amat teliti dan

terperinci, untuk membawa umat manusia hidup berkehormatan. Hubungan

manusia laki-laki dan perempuan ditentukan agar didasarkan atas rasa pengabdian

kepada Allah sebagai Al Khaliq. (Basyir, 1996:1) Diaturnya kehidupan manusia

Page 16: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

dalam perkawinan semata-mata adalah demi menjaga kehormatan mereka. Namun

moral manusia yang semakin menipis bahkan hilang menjadikan mereka buta

akan hukum yang mengatur dan membatasi hidup mereka. Dengan bangganya

mereka menerobos batas-batas hukum tersebut. Termasuk dalam masalah

perkawinan ini, mereka yang akan melakukan perkawinan berlaku sesuai

keinginannya sendiri. Padahal dalam perkawinan, mereka diatur oleh kaidah-

kaidah hukum yang harus mereka taati. Termasuk didalamnya aturan mengenai

perceraian.

Dewasa ini kemajuan sekarang ini, semakin banyak persoalan-persoalan baru

yang melanda rumah tangga, semakin banyak pula tantangan yang di hadapi

sehingga bukan saja berbagai problem yang dihadapi bahkan kebutuhan rumah

tangga semakin meningkat seiring kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Akibatnya tuntutan terhadap setiap pribadi dalam rumah tangga untuk memenuhi

kebutuhan semakin jelas dirasakan. Kebutuhan hidup yang tidak terpenuhi akan

berakibat menjadi satu pokok permasalahan dalam keluarga, semakin lama

permasalahan meruncing sehingga dapat menjadikan kearah perceraian bila tidak

ada penyelesaian yang berarti bagi pasangan suami isteri. Era globalisasi

merupakan pendukung kuat yang mempengaruhi perilaku masyarakat dan kuatnya

informasi dari melalui media massa elektronik berpengaruh terhadap motif-motif

perceraian. Infotaiment kawin cerai artis, sinetron, berita-berita koruptor, secara

tidak langsung menyuguhkan contoh-contoh negatif yang memicu perubahan

perilaku sosial masyarakat. Tayangan ini memberkontribusi bagi masyarakat

untuk semakin memandang perkawinan bukan lagi hal yang sakral. Dampak dari

Page 17: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

krisis ekonomi pun turut memicu peningkatan perceraian. Dimulai dengan kondisi

masyarakat yang semakin terbebani dengan tingginya harga kebutuhan,

banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja oleh banyak perusahan, penurunan

penghasilan keluarga, meningkatnya kebutuhan hidup dan munculah konflik

keluarga.

Perceraian pada hakekatnya adalah suatu proses dimana hubungan suami

isteri tidak ditemui lagi keharmonisan dalam perkawinan. Mengenai definisi

perceraian undang-undang perkawinan tidak mengatur secara tegas, melainkan

hanya menetukan bahwa perceraian hanyalah satu sebab dari putusnya

perkawinan, di samping sebab lain yakni kematian dan putusan pengadilan.

Perceraian ialah penghapusan perkawinan karena keputusan hakim atau tuntutan

salah satu pihak dalam perkawinan itu (Subekti, 1953:42) Dengan berlakunya UU

Nomor 1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, dimana peraturan itu juga

dijadikan sebagai hukum positif di Indonesia, maka terhadap perceraian diberikan

pembatasan yang ketat dan tegas baik mengenai syarat-syarat untuk bercerai

maupun tata cara mengajukan perceraian, Hal ini di jelaskan dengan ketentuan

pasal 39 UU No 1 Tahun 1974 yaitu:

1. Perceraian hanya dapat dilakukan didepan sidang pengadilan setelah

pengadilan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak .”

2. Untuk melakukan perceraian harus cukup alasan bahwa antara suami isteri

tidak akan dapat hidup rukun lagi sebagai suami isteri.”

3. Tata cara di depan sidang pengadilan diatur dalam peraturan sendiri.”

Page 18: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Ketentuan pasal 115 Kompilasi Hukum Islam yaitu : “ Perceraian hanya dapat

dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama setelah Pengadilan Agama tersebut

berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak”

Undang-undang perkawinan prinsipnya memperketat terjadinya

perceraian, dimana perceraian hanya dapat dilaksanakan dihadapan sidang

pengadilan, dengan alasan-alasan tertentu. Putusnya perkawinan dapat terjadi

karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian maka dari berbagi peraturan

tersebut dapat diketahui ada dua macam perceraian yaitu cerai gugat dan cerai

talak Cerai talak hanya berlaku bagi mereka yang beragama Islam dan di ajukan

oleh pihak suami. Cerai talak adalah istilah yang khusus digunakan dilingkungan

Peradilan Agama untuk membedakan para pihak yang mengajukan cerai. Dalam

perkara talak pihak yang mengajukan adalah suami sedangkan cerai gugat pihak

yang mengajukan adalah isteri. Sebagaimana disebutkan dalam Kompilasi Hukum

Islam pasal 114 bahwa : “Putusnya perkawinan yang disebabkan karena

perceraian dapat terjadi karena talak ataupun berdasarkan gugatan perceraian.”

Pada dasarnya Undang-undang perkawinan mengatur dan menentukan

tentang alasan-alasan yang dapat digunakan untuk mengajukan perceraian, yaitu :

1) Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabok, pemadat, penjudi

dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.

2) Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun berturut-

turut tanpa alasan yang sah atau karena alasan yang lain diluar

kemampuannya.

Page 19: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

3) Salah satu pihak mendapat pihak mendapat hukuman penjara selama 5

(lima) tahun atau hukuman yang lebih berat setelah perkawinan

berlangsung.

4) Salah satu pihak melakukan kekejaman atau penganiayaan berat yang

membahayakan pihak lain.

5) Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak

dapat menjalankan kewajiban sebagai suami atau istri.

6) Antara suami-istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkeran dan

tidak ada harapan lagi untuk hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

Penulis tertarik meneliti mengenai tingginya perceraian karena gugatan istri.

Pemilihan tempat penelitian di Kota Salatiga ini dikarenakan angka kasus

perceraian yang diajukan oleh pihak istri cukup tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari laporan tahunan Pengadilan Agama Salatiga tahun 2011

tentang cerai gugat,

Tabel 1.1 daftar cerai gugat

Bulan Cerai Talak Cerai Gugat Januari 25 41 Februari 31 58 Maret 39 51 April 27 59 Mei 23 48 Juni 20 42 Juli 33 43 Agustus 15 55 September 31 53 Oktober 31 58 November 30 56

Page 20: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Desember 24 55 Jumlah 329 680

Sumber Data Buku Pendaftaran Cerai Gugat (2011:34)

Perceraian karena gugatan istri ini sangatlah menarik untuk diteliti. Penulis

mencoba mengangkat persoalan apa yang terjadi sehingga masyarakat

mengajukan “PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI (Studi Kasus

Perkara Cerai Gugat Nomor : 0597/Pdt.G/2011/PA.Sal Dan Nomor :

0740/Pdt.G/2011/PA.Sal Di Pengadilan Agama Salatiga)

B. Penegasan Istilah

1. Perceraian adalah : penghapusan perkawinan karena keputusan

hakim atau tuntutan salah satu pihak dalam perkawinan itu.

2. Cerai Gugat adalah : gugatan perceraian diajukan oleh istri atau

kuasanya melalui Pengadilan Agama.

C. Fokus Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka perlu dibuat

rumusan masalah yang berhubungan dengan penelitian ini. Hal ini dimaksudkan

untuk menjawab permasalahan yang terkait dengan tema, yaitu:

1. Bagaimana Latar belakang sosio-ekonomi pelaku Cerai Gugat?

2. Apakah faktor-faktor penyebab Cerai Gugat?

3. Bagaimana dampak Cerai Gugat bagi istri?

4. Bagaimana pertimbangan Hakim memutus perkara Cerai Gugat?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 21: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

1. Untuk mengetahui diskripsi Latar belakang sosio-ekonomi pelaku

Cerai gugat.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan Cerai

gugat.

3. Untuk mengetahui dampak perceraian bagi istri dan anak.

4. Untuk mengetahui pertimbangan hakim memutus perkara cerai

gugat pada dua kasus penelitian ini.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a) Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangkan wawasan

kasus dan memberikan sumbangan informasi praktik-praktik

Hukum Islam khususnya dalam masalah hukum Perceraian yang

berkembang di Masyarakat..

b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan rujukan Ilmiah

bagi penelitian-penelitian selanjutnya tentang perkembangan

faktor-faktor penyebab perceraian dan proses penanganan

perceraian dalam praktek yang dialami perempuan.

c) Penelitian ini dapat menjadi bahan kajian mencari solusi ilmiah

mengenai angka perceraian khususnya cerai gugat atau

meminimalisir dampaknya.

2. Manfaat Praktis

Page 22: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Sebagai bahan acuan upaya pemecahan masalah yang di hadapi oleh masyarakat

dalam penyelesaian kasus perceraian. Sebagai bahan acuan dalam upaya

pemecahan masalah yang di hadapi oleh masyarakat, dalam penyelesaian kasus

perceraian yang jelas-jelas Perceraian merupakan hal yang dibenci oleh Allah

SWT.

1) Manfaat bagi hakim dapat memperkaya pertimbangan sosiologis

dalam memutuskan perkara cerai gugat.

2) Manfaat bagi ulama agar menambah wawasan tentang

problematika cerai gugat untuk disampaikan kepada masyarakat.

3) Manfaat bagi pasangan suami istri agar mereka memperbaiki

kehidupan pernikahan mereka.

4) Manfaat bagi mereka pelaku cerai gugat agar lebih tahu

dampaknya.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian dan pendekatan

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, bertujuan untuk memahami

keadaan atau fenomena, dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif,

metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan, dan pemanfaatan

dokumen. (Moleong, 2006:6)

Penelitian ini adalah usaha untuk mengetahui atau mendalami kasus-kasus

perceraian yang terjadi di PA Salatiga. Penelitian kualitatif di pilih karena

Page 23: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

dipandang cocok untuk mengekpresikan temuan kasus-kasus perceraian melalui

paparan diskripsi. Data diskripsi mampu mengungkap realita sebab musabab dan

proses perceraian mereka.

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan fenemenologis. Pendekatan

fenemenologis mengangkat pengalaman pelaku berbagai jenis dan tipe subjek

yang ditemui (Moleong, 2006:14) Pendekatan fenemenologi menempatkan

pikiran-pikiran pelaku perceraian sebagai penjelasan realistic tentang kasus yang

mereka alami. Pelaku perceraian adalah mereka yang paling tahu akan keadaan

yang mereka alami sendiri.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian kasus perceraian ini dilakukan di kota Salatiga, dengan pertimbangan

bahwa di wilayah Pengadilan Agama Salatiga cukup tinggi diantaranya kasus

perceraian banyak diajukan pihak istri, terdapat 680 Kasus perceraian yang

diajukan oleh istri (cerai gugat) dalam kurun Tahun 2011 sehingga dengan data

tersebut penulis tertarik untuk meneliti faktor-faktor yang melatar belakangi cerai

gugat.

3. Sumber Data

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh langsung dari lapangan dengan mengadakan

peninjauan langsung pada obyek yang diteliti. Data ini didapat dari pelaku, atau

peristiwa-peristiwa yang diamati seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi

Page 24: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

(Moleong, 2006:157) Dalam hal ini penulis melakukan penelitian terhadap dua

pelaku cerai gugat yang sudah di putus di Pengadilan Agama Salatiga.

b. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh melalui studi pustaka yang bertujuan untuk

memperoleh landasan teori yang bersumber dari Al-Quran, Al-Hadist, perundang-

undangan, buku dan literatur sebagai materi yang di bahas.

4. Prosedur Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara terjun langsung ke dalam obyek

penelitian, dalam pengumpulan data lapangan ini penulis menggunakan metode

yaitu:

1. Observasi

Observasi adalah studi yang disengaja, sistematis tentang fenomena sosial gejala-

gejala psikis, dengan jalan pengamatan. Observasi adalah penelitian yang

dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap obyek

yang diteliti. (Narbuko, 1997:37) dalam hal ini penulis melakukan observasi

secara berkesinambungan terhadap responden di lapangan guna mendapatkan data

latar belakang, sosio-ekonomi pelaku cerai gugat dan perkembangan kehidupan

mereka.

Page 25: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal, jadi semacam percakapan

untuk memperoleh informasi. (Nasution, 2001:25) Disini penulis mengumpulkan

data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada dua pelaku

perceraian sebagai informan yang banyak untuk mengetahui permasalahan yang

pernah dihadapi mereka. Kedua informan ini semuanya adalah perempuan yang

pernah melakukan cerai gugat kepada suami masing-masing.

3. Dokumentasi

Yaitu mencari dan mengumpulkan data pendukung berupa foto saat proses

pernikahan,surat-surat dokumen bila ada, kartu identitas subyek dan para

informan, dan dokumen lain yang diperlukan untuk menunjang penelitian yang

dilakukan.

b. Penelitian Kepustakaan

Yaitu suatu metode pengumpulan data dengan cara membaca atau mempelajari

buku peraturan perundang-undangan dan sumber kepustakaan lainya yang

berhubungan dengan obyek penelitian. (Hadikusuma, 1991:80) Metode ini

digunakan untuk mengumpulkan data sekunder mengenai permasalahan yang ada

relavansinya dengan obyek yang diteliti, dengan cara menelaah atau membaca Al-

Quran, buku-buku, peraturan perundang-undangan, maupun kumpulan literatur

Page 26: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

yang ada hubunganya dengan masalah yang dibahas. Data pendukung ini penting

dalam rangka penulisan sripsi ini.

5. Metode Analisa Data

Setelah data dikumpulkan dengan lengkap, tahapan berikutnya adalah tahap

analisa data. Pada tahap ini data akan dimanfatkan sedemikian rupa sehingga

diperoleh kebenaran-kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalaan

yang diajukan dalam penelitian. Setelah jenis data yang dikumpulkan maka

analisa data dalam penelitian ini bersifat kualitatif. Adapun metode analisa data

yang dipilih adalah model analisa interaktif. Didalam model analisa interaktif

menurut Miles dan Huberman (dalam Sutopo,2006:43) terdapat tiga komponen

pokok berupa:

a. Reduksi data

Reduksi data adalah sajian analisa suatu bentuk analisis yang mempertegas,

memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang tidak penting dan mengatur

sedemikian rupa sehinga kesimpulan akhir dapat dilakukan.

b. Sajian Data

Sajian data adalah suatu rakitan organisasi informasi yang memungkinkan

kesimpulan riset dapat dilakukan dengan melihat suatu penyajian data. Peneliti

akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu

pada analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pengertian tersebut,

c. Penarikan kesimpulan

Page 27: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Penarikan kesimpulan yaitu kesimpulan yang ditarik dari semua hal yang terdapat

dalam reduksi data dan sajian data. Pada dasarnya makna data harus di uji

validitasnya supaya kesimpulan yang diambil menjadi lebih kokoh. Adapun

proses analisisnya adalah sebagai berikut : Langkah pertama adalah

mengumpulkan data, setelah data terkumpul kemudian data direduksi artinya

diseleksi, disederhanakan, menimbang hal-hal yang tidak relevan, kemudian

diadakan penyajian data yaitu rakitan organisasi informasi atau data sehingga

memungkinkan untuk ditarik kesimpulan.

Apabila kesimpulan yang ditarik kurang mantap dan terdapat kekurangan data

maka penulis dapat melakukan lagi pengumpulan data. Setelah data-data

terkumpul secara lengkap kemudian diadakan penyajian data lagi yang susunanya

dibuat sistematis sehingga kesimpulan akhir dapat dilakukan berdasarkan data

tersebut.

6. Pengecekan Keabsahan Data

Peneliti menggunakan triangulasi sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data.

Di mana dalam pengertiannya triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil

wawancara terhadap objek penelitian (Moloeng, 2004:330). Pengecekan

keabsahan data ini dilakukan dengan cara membandingkan berbagai dokumen,

oservasi dan mencari informasi dari berbagai pihak yaitu pelaku perceraian dan

saksi yang terlibat dalam kasus perceraian tersebut.

G. Sistematika Penulisan

Page 28: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang arah dan tujuan penulisan

penelitian, maka secara garis besar dapat di gunakan sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN : Bab ini berisi Latar Belakang Masalah,

Permasalahan, Penegasan Istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Metode

Penelitian yang berisi tentang Pendekatan dan Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian,

Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Kehadiran Peneliti, Analisis Data,

Pengecekan Keabsahan Data, Tahap-tahap Penelitian, dan terahir yakni

Sistematika Pembahasan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA : Bab ini berisi tinjauan umum tentang Perceraian,

Definisi Perceraian, Hukum Perceraian, Konsep Cerai Gugat, Sebab-sebab

Perceraian, Dampak-dampak Perceraian, Syarat Administrasi, penelitian serupa

sebelumnya.

BAB III : dalam bab ini memaparkan seluruh hasil penelitian yang peneliti

lakukan meliputi keaadaan perkara perceraian di pengadilan agama Salatiga,

pasangan pelaku perceraian dan data yang berkaitan dengan kasus perceraian

dengan informan penelitian.

BAB IV : bab ini berisi analisis praktek perceraian, berupa faktor-faktor penyebab

perceraian, proses perceraian, dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi.

BAB V PENUTUP : berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran yang

diberikan penulis kepada pihak-pihak yang tekait dengan penelitian ini

Page 29: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

BAB II

KERANGKA DAN KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori

1. Perceraian Dalam Perundang-undangan No. 1 Th 1974 Dan Kompilasi

Hukum Islam

Dalam Kompilasi Hukum Islam dan Undang-undang No. 1

Tahun1974 mengatur putusnya hubungan perkawinan sebagaimana berikut :

1. Putusnya Hubungan Perkawinan

a. Pasal 113 KHI, menyatakan perkawinan dapat putus karena :

1) Kematian

2) Perceraian, dan

3) Atas putusan pengadilan

b. Pasal 115 KHI dan Pasal 39 ayat 1 UU No. 1 / 1974 menyatakan :

Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang Pengadilan

Agama,setelah Pengadilan Agama tersebut berusaha dantidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak.

c. Pasal 114 KHI menyatakan :

Putusnya perkawinan yang disebabkan karena perceraian dapat terjadi

karena talak atau berdasarkan gugatan cerai.

2. Alasan-alasan Perceraian

Alasan-alasan perceraian termuat dalam pasal 116 KHI dan pasal39 ayat 1

UU No. 1 / 1974, antara lain :

Page 30: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

a. Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi pemabuk, pemadat,

penjudi, dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan.

b. Salah satu pihak meninggalkan pihak lain selama 2 (dua) tahun

berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah atau

karena hal lain yang diluar kemampuanya.

c. Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 (lima) tahun atau

hukuman yang lebih berat setelah perkawinan berlangsung.

d. Salah satu pihak melakukan kekerasan atau penganiayaan berat

yang membahayakan pihak yang lain.

e. Salah satu pihak mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat

tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau istri.

f. Antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan

pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun lagi dalam

rumah tangga.

g. Suami melanggar taklik talak.

h. Pemeliharaan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya

ketidakrukunan dalam rumah tangga.

3. Macam dan Cara Pemutusan Hubungan Perkawinan

Inpres RI Nomor 1 Tahun 1991 tentang KHI menyebutkan tentang

macam-macam talak dan cara pemutusan sebagaimana berikut:

a. Pasal 117 dalam KHI memuat :

Page 31: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Talak adalah ikrar suami di hadapan sidang pengadilan agama yang

menjadi salah satu sebab putusnya perkawinan, dengan cara

sebagaimana dimaksud dalam pasal 129, 130, dan 131 KHI.

b. Pasal 118 dalam KHI memuat :

Talak raj.’i adalah talak ke satu atau kedua, dalam talak ini suami

berhak rujuk selama isteri dalam masa iddah.

c. Pasal 119 dalam KHI memuat :

Talak ba.’in shughra adalah talak yang tidak boleh dirujuk tetapi boleh

akad nikah baru dengan bekas suaminya meskipun dalam keadaan

iddah.

Talak ba.’in shughra sebagaimana tersebut pada ayat (1) adalah :

1) Talak yang terjadi qabla ad-dukhul.

2) Talak dengan tebusan atau khuluk.

3) Talak yang dijatuhkan oleh pengadilan agama.

d. Pasal 120 dalam KHI menyatakan :

Talak ba.’in kubra adalah talak yang terjadi untuk ketiga kalinya.

Talak jenis ini tidak dapat dirujuk dan tidak dapat dinikahkan kembali

kecuali apabila pernikahan itu dilakukan setelah bekas isteri menikah

dengan orang lain dan kemudian terjadi perceraian ba’da ad-dukhul

dan habis masa iddahnya.

e. Pasal 121 dalam KHI memuat :

Page 32: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Talak sunni adalah talak yang dibolehkan, yaitu talak yang dijatuhkan

terhadap isteri yang sedang suci dan tidak dicampuri dalam waktu suci

tersebut.

f. Pasal 122 dalam KHI memuat :

Talak bid.’i adalah talak yang dilarang, yaitu talak yang dijatuhkan

pada waktu isteri dalam keadaan haid, atau isteri dalam keadaan

sucitapi sudah dicampuri pada waktu suci tersebut.

g. Pasal 123 dalam KHI memuat :

Perceraian itu terjadi terhitung pada saat perceraian itu dinyatakan

didepan sidang pengadilan.

h. Pasal 124 dalam KHI memuat :

Khuluk harus berdasarkan atas alasan perceraian sesuai ketentuan

pasal 116 KHI.

4. Proses Mengajukan Cerai Gugat

Inpres RI Nomor 1 Tahun 1991 tentang KHI menyebutkan tentang proses

mengajukan cerai gugat sebagaimana berikut :

4.1 Pasal 132 dalam KHI

a. Gugatan perceraian diajukan isteri atau kuasanya pada Pengadilan

Agama yang daerah hukumnya mewilayahi tempat tinggal penggugat

kecuali isteri meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin

suami.

Page 33: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

b. Dalam hal tergugat bertempat kediaman di luar negeri, ketua

Pengadilan Agama memberitahukan gugatan tersebut kepada

tergugat melalui perwakilan Indonesia setempat.

4.2 Pasal 133 dalam KHI

c. Gugatan perceraian karena alasan tersebut dalam pasal 116 huruf b

dalam KHI dapat diajukan setelah lampau 2 (dua) tahun terhitung

sejak tergugat meninggalkan rumah.

d. Gugatan dapat diterima apabila tergugat menyatakan atau

menunjukkan sikap tidak mau lagi kembali berumah tanggal bersama.

4.3 Pasal 134 dalam KHI

Gugatan perceraian karena alasan tersebut dalam pasal 116 huruf f

dalamKHI dapat diterima apabila telah cukup jelas bagi pengadilan

agama mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran itu dan

setelah mendengar pihak keluarga serta orang-orang yang dekat

dengan suami isteri tersebut.

4.4 Pasal 135 dalam KHI

Gugatan perceraian karena alasan suami mendapat hukuman penjara 5

(lima) tahun atau hukumannya lebih berat sebagai dimaksud dalam

pasal 116 huruf c dalam KHI, maka untuk mendapatkan putusan

perceraiansebagai bukti penggugat cukup menyampaikan salinan

putusan pengadilan yang memutuskan putusan disertai keterangan

yang menyatakan bahwaputusan itu telah mempunyai kekuatan

hukum tetap.

4.5 Pasal 136 dalam KHI

Page 34: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

a. Selama berlangsung gugatan perceraian atas permohonan penggugat

atau tergugat berdasarkan pertimbangan bahaya yang mungkin

ditimbulkan, pengadilan agama dapat mengizinkan suami isteri untuk

tidak tinggal dalam satu rumah.

b. Selama berlangsungnya gugatan perceraian, atas permohonan

penggugat atau tergugat, pengadilan agama dapat :

1) Menentukan hal-hal yang harus ditanggung oleh suami.

2) Menentukan hal-hal yang perlu untuk dijamin terpeliharanya

barang-barang yang menjadi hak bersama suami isteri atau barang-

barang yang menjadi hak isteri.

2. Pengertian PerceraianDalam Fiqh Islam

a. Pengertian Talak

Talak diambil dari kata “ithlak” yang menurut bahasa artinya

“melepaskan atau meninggalkan”. Menurut syara’, talak yaitu:

m وا ج وا نھا ء العال قة ا لز و جیةلر بطة ا لز

Melepaskan tali perkawinan dan mengakhiri hubungan suami istri.

Jadi talak adalah menghilangkan ikatan perkawinan sehingga

setelah hilangnya ikatan perkawinan itu istri tidak lagi halal bagi

suaminya. (Ghazaly, 2006:191)Namun ini berlaku untuk talak ba’in untuk

raj’i seorang suami masih diperbolehkan ruju’ kepada istri sebanyak dua

kali, selama masih dalam masa iddah

Page 35: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Lafal talak telah ada sejak zaman Jahiliyah. Syara’ datang untuk

menguatkannya bukan secara spesifik atas umat ini. Penduduk Jahiliyah

menggunakannya ketika melepas tanggungan, tetapi dibatasi tiga kali.

Hadis diriwayatkan dari Urwah bin Zubair berkata: “Dulunya manusia

menalak istrinya tanpa batas dan bilangan.” Seseorang yang menalak istri,

ketika mendekati habis masa menunggu, ia kembali kemudian menalak

lagi begitu seterusnya kemudian kembali lagi dengan maksud menyakiti

wanita, Diriwayatkan bahwa seorang laki-laki pada zaman Jahiliyah

menalak istrinya kemudian kembali sebelum habis masa menunggu.

Andaikata wanita di talak seribu kali kekuasaan suami untuk kembali

masih tetap ada. Maka datanglah seorang wanita kepada Aisyah ra.

Mengadu bahwa suaminya menalaknya dan kembali tetapi kemudian

menyakitinya. (Azzam, 2009:255)

Menurut syara’ yang dimaksud talak ialah memutuskan tali

perkawinan yang sah, baik seketika atau di masa mendatang oleh pihak

suami dengan mengucapkan kata-kata tertentu atau cara lain yang

menggantikan kedudukan kata-kata tersebut. Menurut bahasa, talak berarti

menceraikan atau melepaskan (Umar, 1986:386)Kata “talak” dalam

bahasa Arab berasal dari kata “thalaqa- yutahliku-thalaqaqan” yang

bermakna melepas atau mengurai tali pengikat. Baik tali pengikat itu

bersifat kongkrit seperti pengikat kuda maupun bersifat abstrak seperti tali

perkawinan. Kata talak merupakan isim masdar dari kata thallaqa-

yuthaliku-tathliiqan. Jadi kata ini semakna dengan kata taqliq yang

Page 36: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

bermakna “irsal” dan “tarku”yaitu melepaskan dan meninggalkan.

Menurut Sabiq (2009:2) Kata Talak berasal dari kata thalaq adala h al-

ithlaq, artinya melepaskan atau meninggalkan. Dalam syariat Islam, talak

artinya melepaskan ikatan pernikahan atau mengakhirinya

b. Dalil disyariatkan talak

Dalil disyariatkan talak adalah Alquran, sunnah, dan ijma’. Dalam Alquran

Allah berfirman:

ßß,»n=©Ü 9$# Èb$s?§�sD ( 88 $|¡ øBÎ*sù >$ rá�÷èoÿÏ3 ÷rr& 7x ƒÎŽô£ s? 9»|¡ ôm Î*Î/

Talak (yang dapat dirujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang makruf atau menceraikan dengan cara yang baik. (QS. Al-Baqoroh :229)

Ulama sepakat bolehnya talak, ungkapannya menunjukkan

bolehnya talak sekalipun makruh. Akad nikah sebagaimana yang kami

sebutkan dilaksanakan untuk selamanya sampai akhir hayat. Agar suami

istri dapat membangun rumahtangga sebagai pijakan berlindung dan

bersenang-senang di bawah naungannya dan agar dapat mendidik anak-

anaknya dengan pendidikan yang baik. (Azzam, 2009:257)

Oleh karena itu, hubungan antara suami istri adalah hubungan yang

tersuci dan terkuat. Tidak ada dalil yang menunjukkan kesuciannya dari

pada Allah menyebutkan akad antara suami istri sebagai janji yang berat

(mitsaq ghalizh) sebagaimana firman Allah: Dan mereka (isteri-isterimu

telah mengambil dari kamu perjanjian yang kuat. (QS.An-Nisa’(4):

21)Jika hubungan antara suami istri begitu kuat, maka tidak boleh

Page 37: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

diremehkan dan direndahkan. Segala sesuatu yang melemahkan hubungan

ini dibensi Islam karena mengakibatkan luputnya manfaat dan hilangnya

maslahat antara pasangan suami istri tersebut. Telah kami isyaratkan pada

hadist Rasulullah.

) رواه ابو داود وابن ما جھ والحا كم(أ بغض ا لحال ل إلى اهللا الطال ق

Artiya:

Sesuatu perkawinan yang dibenci oleh Allah adalah talak/perceraian. (Ibnu Majah jus 1)

Siapa saja manusia yang menghendaki rusaknya hubungan antara

suami istri, dalam pandangan Islam ia keluar dari padanya dan tidak

memiliki sifat kehormatan. Rasulullah bersabda: Tidak tergolong kami

orang yang merusak hubungan suami istri terhadap suaminya. (Azzam,

2009:257)

Sedangkan ijma’ menyepakati bahwa hubungan suami istri adalah

hubungan tersuci dan terkuat, maka hubungan ini tidak boleh diremehkan dan

direndahkan. Keduanya harus berusaha menggapai mawadah warrahmah

dalam menjalani biduk rumah tangga.

c. Hukum Talak Dalam Islam

Pada prinsipnya asalnya, talak itu hukumnya makruh berdasarkan

sabda Rasulullah Saw.

Page 38: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

أ بغض ا لحال ل إلى اهللا الطال ق

Perbuatan halal yang paling dibenci oleh Allah Azza wajalla adalah talak (Ibnu Majah jus 1)

Para ulama berbeda pendapat tentang hukum talak, pendapat yang

lebih benar adalah makruh jika tidak ada hajat yang menyebabkannya,

karena talak berarti kufur terhadap nikmat Allah, mengkufuri nikmat Allah

haram hukumnya. Talak tidak halal karena darurat misalnya suami ragu

terhadap perilaku istri atau hati sang suami tidak ada rasa tertarik pada istri

karena Allah Maha Membalikkan segala hati. Jika tidak ada hajat yang

mendorong talak kufur terhadap nikmat Allah secara murni dan buruk

adab terhadap suami, hukumnya makruh.

Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat tentang hukum talak

secara rinci. Menurut mereka hukum talak terkadang wajib dan terkadang

haram dan sunnah. Al-Baijarami berkata: Hukum talak ada lima yaitu

adakalanya wajib seperti talaknya talaknya orang yang bersumpah ila’

(bersumpah tidak mencampuri istri) atau dua utusan dari keluarga suami

dan istri, adakalanya haram seperti talak bid’ah dan adakalanya sunnah

seperti talaknya orang yang lemah, tidak mampu melaksanakan hak-hak

pernikahan. Demikian juga sunnah, talaknya suami yang tidak ada orang

tua yang bukan memberatkan, karena buruk akhlaknya dan ia tidak tahan

hidup bersamanya, tetapi ini tidak mutlak karena umumnya wanita seperti

itu. Rasulullah telah mengisyaratkan dengan sabdanya: Wanita yang baik

Page 39: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

seperti burung gagak yang putih kedua sayap dan kedua kakinya. Hadis

ini sindiran kelangkaan wujudnya Al-A’shamm artinya putih kedua

sayapnya atau kedua kakinya dan atau salah satunya.

Ulama Hanabilah (penganut mazhab Hambali) memperinci hukum

talak sebagai berikut haram, mubah, dan kadang-kadang dihukumi sunnah.

Talak wajib misalnya talak dari hakam perkara syiqaq, yakni perselisihan

suami istri yang sudah tidak bias didamaikan lagi, dan kedua pihak

memandang perceraian sebagai jalan terbaik untuk menyelesaikan

persengketaan mereka. Termasuk talak wajib ialah talak dari orang yang

melakukan ila, terhadap istrinya setelah lewat empat bulan.

Adapun talak yang diharamkan,yaitu talak yang tidak diperlukan.

Talak ini dihukumi haram karena akan merugikan suami dan istri serta

tidak ada manfaatnya.Talak mubah terjadi hanya apabila diperlukan,

misalnya karena istri sangat jelek, pergaulannya jelek, atau tidak dapat

diharapkan adanya kebaikan dari pihak istri. Apabila pernikahan

dilanjutkan pun tidak akan mendapat tujuan apa-apa. Talak mandubatau

talak sunnah, yaitu talak yang dijatuhkan kepada istri yang sudah

keterlaluan yang telah melanggar perintah-perintah Allah, misalnya

meninggalkan sholat atau kelakuannya sudah tidak dapat diperbaiki lagi

atau istri sudah tidak menjaga kesopanan dirinya. (Tihami, 2009:250)

d. Macam-macam Talak

Page 40: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Secara garis besar ditinjau dari boleh atau tidaknya rujuk

kembali, talak di bagi menjadi dua yaitu :

1) Talak Raj’i

Talak Raj’i yaitu thalaq dimana suami masih mempunyai hak untuk rujuk kepada istrinya, dimana istri dalam keadaan sudah digauli. Hal ini sesuai dengan Qs Al-Baqarah : 229 yang berbunyi :

ß,»n=©Ü 9$# Èb$s?§�sD ( 88 $|¡ øBÎ*sù >$ rá�÷èoÿÏ3 ÷rr& 7x ƒÎŽô£ s? 9»|¡ ôm Î*Î/ 3 Ÿw ur ‘@ Ïts† öNà6 s9 br&

(#rä‹è{ ù's? !$£JÏB £èdqßJçF÷�s?#uä $º«ø‹x© Hw Î) br& !$sù$sƒs† žw r& $yJŠÉ)ムyŠr߉ãm «! $# ( ÷bÎ*sù

÷LäêøÿÅz žw r& $uK‹É)ムyŠr߉ãn «! $# Ÿx sù yy $oYã_ $yJÍköŽn=tã $uK‹Ïù ôN y‰ tGøù$# ¾ÏmÎ/ 3 y7 ù=Ï?

ߊr߉ ãn «! $# Ÿx sù $ydr߉ tG÷ès? 4 `tBur £‰yètGtƒ yŠr߉ ãn «! $# y7 Í»s9'ré'sù ãNèd tbqãKÎ=»©à 9$#

Talak (yang dapat di rujuk) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduaanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah (Tihami, 2009 :233).

2) Talak Ba’in

Talak Ba’in adalah talak yang memisahkan sama sekali hubungan

suami istri. Talak Ba’in terbagi menjadi dua bagian:

a) Talak ba’in sughra, yaitu talak yangmenghilangkan hak-hak

rujuk dari bekas suaminya, tetapi tidak menghilangkan nikah baru

kepada bekas istrinya. Artinya bekas suami boleh mengadakan

akad nikah baru dengan bekas istri, baik dalam masa iddahnya

maupun sesudah berakhir masa iddahnya.

Yang termasuk dalam talak ba’in sughra ialah :

1) Talak yang dijatuhkan kepada istrinya sebelum berkumpul

Page 41: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

2) Talak dengan penggantian harta atau yang disebut Khulu’

3) Talak karena aib (cacat badan), karena salah seorang di

penjara, talak karena penganiayaan, atau yang semacamnya

Hukum talak bain shugra:

1. Hilangnya ikatan nikah antara suami dan istri

2. Hilangnya hak bergaul bagi suami istri termasuk berkhalwat

(menyendiri berdua-duaan)

3. Masing-masing tidak saling mewarisi manakala meninggal

4. Bekas istri, dalam masa iddah, berhak tinggal di rumah bekas

suaminya dengan berpisan tempat tidur dan mendapat nafkah

5. Rujuk dengan akad dan mahar yang baru

b) Talak ba’in kubra, ialah talak yang mengakibatkan hilangnya hak

ruju’ kepada bekas istri, walaupun kedua bekas suami istri itu

masih ingin melakukanya, baik diwaktu iddah maupun

sesudahnya. Yang termasuk dalam thalaq ba’in kubra adalah:

perceraian yang mengandung unsur sumpah seperti ila, zihar, dan

li’an

Sebagian ulama berpendapat yang termasuk talak bainkubra

adalah segala macam perceraian yang mengandung unsur-unsur

seperti: ila, zihar, dan li’an

Hukum talak bain kubra:

1. Hilangnya ikatan nikah antara suami dan istri

2. Hilangnya hak bergaul bagi suami istri termasuk berkhalwat

(menyendiri berdua-duaan)

Page 42: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

3. Bekas istri, dalam masa iddah, berhak tinggal di rumah bekas

suaminya dengan berpisah tempat tidur dan mendapat nafkah

4. Suami haram kawin lagi dengan istrinya, kecuali bekas istri

telah kawin dengan laki-laki lain.

Maksudnya apabila seorang suami menceraian istrinya

dengan talak tiga, maka perempuan itu tidak boleh dikawini lagi

sebelum perempuan tersebut menikah dengan laki-laki

lain.Apabila suami yang telah terlanjur menjatuhkan talak sampai

tiga kali terhadap istri, tiba-tiba menyesal, tidak boleh minta

kepada seorang untuk mengawini bekas istrinya itu, dengan

permintaan setelah berlalu beberapa waktu dan setelah terjadi

persetubuhan supaya menceraikan istrinya, guna memungkkinkan

kawin lagi dengan suami pertama itu. Dalam hubungan ini hadis

Nabi riwayat Ahmad, Abu Dawud, Turmudzi, Nasai, dan Ibnu

Majah dari Ali memperingatkan, ‘Allah mengutuk laki-laki

muhallil (mengawini perempuan untuk menghalalkan perkawinan

kembali dengan bekas suaminya lama) dan laki-laki yang

menyuruh orang lain kawin sebagai muhallilnya. (Basyir,

1999:81)

Di tinjau dari segi waktu dijatuhkannya talak itu, talak dibagi

menjadi tiga macam sebagai berikut:

a. Talak Sunni, yaitu talak yang dijatuhkan sesuai dengan tuntunan

sunnah. Dikatakan talak sunni jika memenuhi empat syarat:

Page 43: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

1. Istri yang ditalak sudah pernah digauli, bila dijatuhkan terhadap

istri yang belum pernah digauli tidak termasuk talak sunni.

2. Istri dapat segera melakukan iddah suci setelah di talak, yaitu

dalam keadaan suci dari haid. Menurut ulama Syafi’iyah,

perhitungan iddah bagi wanita berhaid ialahtiga kali suci, bukan

tiga kali haid. Talak terhadap istri yang telah lepas

haid(menopause) atau belum pernah haid, atau sedang hamil, atau

karena suami meminta tebusan (khulu’), atau ketika istri dalam

haid, semuanya tidak termasuk talak sunni.

3. Talak itu dijatuhkan ketika istri dalam keadaan suci, baik di

permulaan, di pertengahan maupun di akhir suci, kendati beberapa

saat lalu datang haid.

4. Suami tidak pernah menggauli istri selama masa suci di mana itu

dijatuhkan. Talak yang dijatuhkan oleh suami ketika istri dalam

keadaan suci dari haid tetapi pernah digauli, tidak termasuk talak

sunni.

b. Talak Bid’i, yaitu talak yang dijatuhkan tidak sesuai atau bertentangan

dengan tuntunan sunnah, tidak memenuhi syarat-syarat talak sunni.

Termasuk talak bid’i:

1. Talak, yang dijatuhkan terhadap istri pada waktu haid (menstruasi)

baik dipermulaan haid maupun di pertengahannya.

2. Talak yang dijatuhkan terhadap istri dalam keadaan suci tetapi

pernah digauli oleh suaminya dalam keadaan suci dimaksud.

Page 44: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

c. Talak la sunni wala bid’i, yaitu talak yang tidak termasuk kategori

talak sunni dan tidak pula termasuk talak bid’i yaitu:

1. Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah digauli.

2. Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang belum pernah haid, atau

istri yang telah lepas haid.

3. Talak yang dijatuhkan terhadap istri yang sedang hamil.

Ditinjau dari segi tegas dan tidaknya kata-kata yang digunakan

sebagai ucapan talak, maka talak dibagi menjadi dua macam, sebagai

berikut:

a. Talak Syarih, yaitu talak dengan mempergunakan kata-kata yang jelas

dan tegas, dapat dipahami sebagai pernyataan talak atau cerai seketika

diucapkan, tidak mungkin dipahami lagi.

Beberapa contoh talak syarih ialah seperti suami berkata kepada

istrinya:

1. Engkau saya talak sekarang juga, engkau saya ceraikan sekarang

juga.

2. Engkau saya firaq sekarang juga, engkau saya pisahkan sekarang

juga.

Apabila suami menjatuhkan talak terhadap istri dengan talak syarih

maka menjadi jatuhlah talak dengan sendirinya, sepanjang

diucapkannya itu dinyatakan dalam keadaan sadar dan atas

kemauannya sendiri.

b. Talak kinayah, yaitu talak dengan mempergunakan kata sindiran, atau

samar-samar suami berkata kepada istrinya:

Page 45: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

1. Engkau sekarang telah jauh dari diriku.

2. Selesaikan sendiri segala urusanmu.

3. Janganlah engkau mendekati aku lagi.

4. Keluarlah engkau dari rumah ini sekarang juga.

5. Pergilah engkau dari tempat ini sekarang juga.

6. Susullah keluargamu sekarang juga.

7. Pulanglah kerumah orang tuamu sekarang.

8. Beriddahlah engkau dan bersihkanlah kandunganmu itu.

9. Saya sekarang telah sendirian dan hidup membujang.

10. Engkau sekarang telah bebas merdeka, hidup sendirian.

Ucapan-ucapan tersebut mengandung kemungkinan cerai dan

mengandung kemungkinan lain.Tentang kedudukan talak dengan kata-

kata kinayah atau sindiran ini sebagaimana dikemukakan oleh

Taqiyuddin Al-Husaini, bergantung kepada niat suami. Artinya, jika

jika suami dengan kata-kata tersebut bermaksud menjatuhkan talak

maka menjadi jatuhlah talak itu, dan jika suami dengan kata-kata

tersebut tidak bermaksud menjatuhkan talak maka talak tidak jatuh.

(Ghazaly, 2006:195)

3. Prosedur Perceraian

a. Pendaftaran Perkara

1. Pendaftaran perkara

Surat gugatan/ permohonan dibuat dengan kelengkapan yang sudah

ditentukan, didaftarkan dikepaniteraan

Page 46: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

2. Penunjukkan majelis hakim oleh ketua pengadilan

3. Penetapan hari sidang oleh ketua majlis

4. Pemanggilan para pihak

b. Pemeriksaan Di Muka Sidang

Sidang pertama sangat penting, karena akan menentukan beberapa hal;

1. Jika tergugat/termohon telah dipanggil secara patut, ia/kuasa

hukumnya tidak hadir, ia akan diputus verstek

2. Jika penggugat/pemohon yang tidak hadir, ia diputus dengan

digugurkan perkaranya

3. Sanggahan (eksepsi) relatif hanya boleh diajukan disidang pertama

4. Gugat balik (reconvencie) hanya boleh diajukan disidang pertama

c. Jalannya Persidangan

1. Panitera mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan

kesiapan sidang, hakim memasuki ruang sidang

2. Ketua majlis membuka sidangdibuka dan terbuka untuk umum kecuali

ditentukan lain oleh UU

3. Ketua majlis menanyakan identitas pihak-pihak

4. Ketua majlis menganjurkan damaijika damai tercapai dibuatkan akta

perdamaian sifatnya sama dengan putusan dan berlaku nebis in idem.

Bila tidak damai, sidang dilanjutkan

5. Pembacaan surat gugatan

6. Jawaban surat gugatan

7. Replik

8. Duplik

Page 47: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

9. Pembuktian

10. Konklusi

11. Putusan

4. Prosedur Cerai Gugat

a. Prosess pemantapan niat, menyediakan dana dan waktu. Bagaimana

perceraian merupakan keputusan yang membutuhkan pemikiran yang

serius, kedewasaan bertindak serta niat yang kuat untuk menjalaninya mau

tidak mau perceraian akan mengakibatkan dampak yang serius baik secara

psikologis, yuridis dan lainya. Namum juga kepada anak dan

keturunannya. Untuk itu kemantapan niat harus dibutuhkan pula tentang

penyediaan dana untuk mengajukan permohonan gugat cerai.

b. Meminta pertimbangan dari beberapa orangterdekat sekalipun orang sudah

memantapkan niatnya untuk mengajukan permohonan gugat cerai, namun

tidak ada salahnya bila meminta pendapat dari sejumlah orang terdekat

paling tidak untuk memperkuat alasan perceraian.

c. Menentukan perlu tidaknya kuasa hukum atau pengacara, harus di

pertimbangkan cecara matang. Tidak hanya terkait dengan dana untuk

membayar jasa pendampingnya, namun juga mengingat efektifitas

menggunakan kuasa hukum, keberadaan kuasa hukum sangat membantu

dalam kelancaran proses perkara.

d. Mengajukan surat pemberitahuan atas surat permohonan perceraian, bila

semua sudah disiapkan, dan niat mengajukan gugatan perceraian sudah

mantap, selanjutnya menyusun gugatan perceraian.

Page 48: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

e. Melakukan proses sidang perceraian

Proses sidang perceraian bisa dilakukan bila gugatan atau permohonan

cerai sudah didaftarkan dalam register oleh Panitera Pengadilan yang

berwenang mengadilinya. Kemudian Ketua Pengadilan akan menunjuk

Majelis Hakim yang bertugas untuk menyidangkan kasus tersebut.

Sekalipun menentukan jadwal sidang pertama dari gugatan tersebut:

5. Pembatalan Perkawinan

1. Pembatalan Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan

Menurut Undang-Undang perkawinan, pada prinsipnya perkawinan

dapat dibatalkan, apabila para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk

melangsungkan perkawinan. Hal ini diatur di dalam pasal 22, sedangkan

yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan yaitu diatur di dalam

pasal 23 Undang-undang Perkawinan terdiri dari:

a. Para keluarga dalam garis keturunan terus keatas dari suami atau

isteri.

b. Suami atau isteri

c. Pejabat yang berwewenang hanya selama perkawinan belum

diputuskan

d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal 16 Undang-Undang

ini dan setiap orang yang mempunya kepentingan hukum secara

langsung terhadap perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah

perkawinan itu putus

Page 49: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Demikian pula menurut pasal 24 ditegaskan : barang siapa karena

perkawinan masih terikat dirinya dengan salah satu dari kedua belah pihak

dan atas dasar masih adanya perkawinan dapat mengajukan pembatalan

perkawinan yang baru, dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 3 ayat 2

dan Pasal 4 undang-undang ini.

Undang-undang Perkawinan mengatur tempat diajukannya

permohonan pembatalan perkawinan diajukan kepada pengadilan dalam

daerah hukum dimana perkawinan dilangsungkan atau di tempat tinggal

kedua suami istri, suami atau istri. (Sudarsono, 2005:106)

1. Syarat-syarat pembatalan perkawinan

Menurut pasal 22 UUP perkawinan dapat dibatalkan apabila

para pihak tidak memenuhi syarat-syarat untuk melangsungkan

perkawinan.Pengertian ‘dapat” pada pasal ini diartikan bisa batal atau

bisa tidak batal, bilamana menurut ketentuan hukum agamanya

masing-masing tidak menentukan lain.

pihak-pihak yang dapat mengajukan pembatalan perkawinan,

menurut pasal 21 UUP ialah:

a. Para keluarga dalam garis keturunan lurus ke atas dari

suami atau iatri

b. Suami atau istri

c. Pejabat yang berwewenang hanya selama perkawinan

belum diputuskan

Page 50: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

d. Pejabat yang ditunjuk tersebut ayat (2) Pasal 16

Undang-Undang ini dan setiap orang yang mempunyai

kepentingan hokum secara langsung terhadap

perkawinan tersebut, tetapi hanya setelah perkawinan

itu putus.

Barang siapa karena perkawinan masih terikat dirinya dengan

salah satu dari kedua belah pihak dan atas dasar masih adanya

perkawinan dapat mengajukan pembatalan perkawinan yang baru,

dengan tidak mengurangi ketentuan Pasal 3 ayat (2) dan Pasal 4

Undang-Undang ini (pasal 24). Permohonan pembatalan perkawinan

diajukan kepada Pengadilan dalam daerah hukum di mana perkawinan

dilangsungkan atau di tempat tinggal kedua suami istri, suami atau

istri.

2. Akibat Putusnya Perkawinan Menurut KHI

Bilamana perkawinan putus karena talak, maka bekas suami wajib:

(Pasal 149 KHI)

a) Memberikan mut’ah yang layak kepada bekas isterinya baik

berupa uang/benda, kecuali bekas istrinya dijatuhi talakQobla

dhukhul.

b) Memberikan nafkah, maskan dan kiswan kepada bekas istri

selama masa iddah, kecuali bekas istri telah dijatuhi talak ba’in

atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil.

Page 51: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

c) Melunasi mahar yang masih terutang seluruhnya dan separuh bila

Qobla dhukul.

d) Memberikan biaya hadlanah untuk anak-anaknya yang belum

mencapai umur 21 th.

Bekas suami berhak melakukan rujuk kepada bekas istrinya yang

masih dalam iddah. Bekas istri selama dalam masa idaah wajib

menjaga dirinya, tidak menerima pinangan, dan tidak menikah dengan

pria lain. Bekas istri berhak mendapat nafkah iddah dari bekas

suaminya kecuali bila ia nusyuz.

3. Akibat Perceraian karena Cerai Gugat diatur dalam pasal 156

Kompilasi

a. Anak yang belum mumayyiz berhak mendapatkan hadlanah dari ibunya

kecuali ibunya telah meninggal dunia, maka kedudukannya digantikan

oleh:

1. Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ibu;

2. Ayah;

3. Wanita-wanita dalam garis lurus ke atas dari ayah;

4. Saudara perempuan dari anak yang bersangkutan

5. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ayah;

6. Wanita-wanita kerabat sedarah menurut garis samping dari ibu;

b. Anak yang sudah mumayyiz berhak memilih untuk mendapatkan

hadlanah dari ayah/ ibunya

Page 52: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

c. Apabila pemegang hadlanah dan tidak dapat menjamin keselamatan

jasmani dan rohani anak, maka Pengadilan Agama dapat

memindahkan kepada kerabat lain

d. Semua biaya hadlanah dan nafkah menjadi tanggung jawab ayah

menurut kemampuannya, sekurang-kurangnya sampai anak itu dewasa

dan dapat mengurus dirinya sendiri dalam usia 21 tahun

e. Bilamana terjadi perselisihan mengenai hadlanah dan nafkah anak,

Pengadilan memberikan putusan berdasarkan a,b,c,d

f. Pengadilan dapat pula dengan mengingat kemampuan ayahnya

menetapkan jumlah biaya untuk pemeliharaan dan pendidikan anak-

anak yang tidak turut padanya. (Ramulyo, 1996:163)Harta bersama

dibagi menurut ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 96,97

2. Sebab-sebab Putusnya Perkawinan

Suatu perkawinan menjadi putus adalah karena talak baik talak

mati atau hidup. Sedangkan talak itu sendiri hanya berhak dilakukan oleh

suami. Talak bukan merupakan kesewenang-wenangan seorang suami

sebagai senjata untuk memutus ikatan perkawinan dengan istrinya, namun

jatuhnya talak bisa disebabkan beberapa alasan. Alasan-alasan itu bisa

datang dari suami maupun istri sehingga mengakibatkan talak. Ada

beberapa sebab perceraian yang dirumuskan oleh para ulama klasik.

Diantaranya adalah Imam Syafi’i yang menuliskan sebab-sebab putusnya

Page 53: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

perkawinan selain talak yaitu khulu’, fasakh, syiqaq, nusyuz, ila’, dzihar,

li’an yang akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Khulu’Menurut bahasa kata khulu’berarti tebusan. Karena istri menebus

dirinya dari suaminya dengan mengembalikan apa yang pernah dia terima.

Sedangkan menurut istilah khulu’ berarti talak yang diucapkan istri dengan

mengembalikan mahar yang pernah dibayarkan oleh suaminya.Artinya

tebusan itu dibayar kembali kepada suaminya agar suaminya dapat

menceraikannya. Menurut fiqh pun demikian, khulu’ berarti perceraian

yang dilakukan lelaki terhadap istrinya dengan mendapatkan harta tebusan

(iwadh). (Ghazali, 2006:220) Dasar hukum disyari’atkan khulu’ ialah

dalam surat Al-Baqarah ayat 229 sebagai berikut:

ß,»n=©Ü 9$# Èb$s?§�sD ( 88 $|¡ øBÎ*sù >$ rá�÷èoÿÏ3 ÷rr& 7x ƒÎŽô£ s? 9»|¡ ôm Î*Î/ 3 Ÿw ur ‘@ Ïts†

öNà6 s9 br& (#rä‹è{ ù's? !$£JÏB £ èdqßJçF÷�s?#uä $º«ø‹x© Hw Î) br& !$sù$sƒs† žw r& $yJŠÉ)ãƒ

yŠr߉ãm «! $# ( ÷bÎ*sù ÷LäêøÿÅz žw r& $uK‹É)ムyŠr߉ãn «! $# Ÿx sù yy $oYã_ $yJÍköŽn=tã $uK‹Ïù

ôN y‰tGøù$# ¾ÏmÎ/ 3 y7 ù=Ï? ߊr߉ãn «! $# Ÿx sù $ydr߉tG÷ès? 4 `tBur £‰yètGtƒ yŠr߉ãn «! $#

y7 Í»s9'ré'sù ãNèd tbqãKÎ=»©à9$# ÇËËÒÈ

“Talak (yang dapat dirujuki) dua kali setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma’ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali dari Sesutu yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hokum-hukum Allah”.

b. Zhihar Dalam bahasa Arab, zhihar berasal dari kata zhahrun yang artinya

punggung. Dalam kaitannya dengan hubungan suami istri, zhihar adalah

Page 54: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

ucapan suami kepada istrinya yang berisi menyerupakan punggung istri

dengan punggung ibu suami. Ucapan zhihar pada masa jahiliyah

dipergunakan oleh suami yang bermaksud mengharamkan menyetubuhi

istri dan berakibat menjadi haramnya istri bagi suami dan laki-laki

selainnya untuk selamanya. Untuk itu Islam menjadikan zhihar sebagai

perkara yang berakibat hukum duniawi. Adapun dasar hukum adanya

zhihar adalah dalam surat Al-Mujadalah ayat 2 sebagai berikut:

ttûïÏ%©!$# tbrã�Îg»sàムNä3ZÏB `ÏiB OÎgͬ!$|¡ ÎpS $B  Æ èd óOÎgÏF»ygBé& ( ÷bÎ) óOßgçG»ygBé&

žw Î) ‘ Ï«»©9$# óOßgtRô‰s9ur 4 öNåkXÎ)ur tbqä9qà)u‹s9 #\�x6 YãB zÏiB ÉA öqs)ø9$# #Y‘rã—ur 4

žc Î)ur ©! $# ;qàÿyès9 Ö‘qàÿxî ÇËÈ

“orang-orang yang menzhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) Tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. dan Sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu Perkataan mungkar dan dusta. dan Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”.

c. Ila’ Kataila’ menurut bahasa artinya sumpah. Sedangkan menurut istilah,

ila’ adalah sumpah suami dengan menyebut nama Allah atau sifat-Nya

yang tertuju kepada istrinya untuk tidak mendekati istrinya itu, baik secara

mutlak ataudibatasi dengan ucapan selamanya, atau dibatasi empat bulan

atau lebih.Dasarhukum pengaturan ila’ surat Al-Baqarah ayat 226-227

sebagai berikut:

tûïÏ%©#Ïj9 tbqä9÷sム`ÏB öNÎgͬ!$|¡ ÎpS ßÈ š/t�s? Ïpyèt/ö‘r& 9�åkô­r& ( bÎ*sù râä!$sù bÎ*sù ©! $#

Ö‘qàÿxî ÒO‹Ïm §‘ ÇËËÏÈ ÷bÎ)ur (#qãBt“tã t,»n=©Ü 9$# bÎ*sù ©! $# ìì‹Ïÿxœ ÒOŠÎ=tæ ÇËËÐÈ

Page 55: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

“kepada orang-orang yang meng-illa’ istrinya, diberi tangguh empat bulan (lamanya). Kemudian jika mereka kembali (kepada istrinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan jika mereka ber’azam (bertetap hati untuk) talak, maka sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.

Meng-ilaa' isteri Maksudnya: bersumpah tidak akan mencampuri

isteri. dengan sumpah ini seorang wanita menderita, karena tidak

disetubuhi dan tidak pula diceraikan. dengan turunnya ayat ini, Maka

suami setelah 4 bulan harus memilih antara kembali menyetubuhi isterinya

lagi dengan membayar kafarat sumpah atau menceraikan.

d. Li’an Kata li’an diambil dari kata al-la’nu yang berarti jauh dan laknat atau

kutukan. Menurut syara’ li’an adalah sumpah yang diucapkan oleh suami

ketika ia menuduh istrinya berbuat zina dengan empat kali kesaksian

bahwa ia termasuk orang yang benar dalam tuduhannya, kemudian pada

sumpah kesaksian kelima disertai persyaratan bahwa ia bersedia menerima

laknat Allah jika dia berdusta. Dasar hukum li’an dalam surat An-Nisa’ 6-7

sebagai berikut:

(#qè=tGö/$#ur 4’yJ»tGuŠø9$# #ÓLym #sŒÎ) (#qäón=t/ yy %s3ÏiZ9$# ÷bÎ*sù Läêó¡ nS#uä öNåk÷]ÏiB #Y‰ô© â‘

(#þqãèsù÷Š$$sù öNÍköŽs9Î) öNçlm;ºuqøBr& ( Ÿw ur !$ydqè=ä.ù's? $]ù#uŽó Î) #·‘#y‰Î/ur br& (#rçŽy9õ3tƒ 4 `tBur

tb%x. $|‹ÏYxî ô# Ïÿ÷ètGó¡ uŠù=sù ( `tBur tb%x. #ZŽ�É)sù ö@ ä.ù'uŠù=sù Å$ rá�÷èyJø9$$Î/ 4 #sŒÎ*sù

öNçF÷èsùyŠ öNÍköŽs9Î) öNçlm;ºuqøBr& (#r߉Íkô­r'sù öNÍköŽn=tæ 4 4‘ xÿx.ur «! $$Î/ $Y7ŠÅ¡ ym ÇÏÈ

ÉA %y Ìh�=Ïj9 Ò= ŠÅÁ tR $£JÏiB x8 t�s? Èb#t$Î!ºuqø9$# tbqç/t�ø%F{ $#ur Ïä!$|¡ ÏiY=Ï9ur Ò= ŠÅÁ tR $£JÏiB

x8 t�s? Èb#t$Î!ºuqø9$# šc qç/t�ø%F{ $#ur $£JÏB @ s% çm÷ZÏB ÷rr& uŽèYx. 4 $Y7ŠÅÁ tR $ZÊ rã�øÿB

Page 56: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

“ dan ujilahanak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.Yakni: Mengadakan penyelidikan terhadap mereka tentang keagamaan, usaha-usaha mereka, kelakuan dan lain-lain sampai diketahui bahwa anak itu dapat dipercayai”.

e. Syiqaq adalah krisis memuncak yang terjadi antara suami istri sedemikian

rupa, sehingga antara suami istri terjadi pertentangan pendapat dan

pertengkaran, menjadi dua pihak yang tidak mungkin dipertemukan dan

kedua belah pihak tidak dapat mengatasinya.

Sebab-sebab terjadi Syiqaq antara lain sebagaiberikut :

- Antara suami isteri mempunyai watak, sehingga tidak

dapatdipertemukan, dan masing-masing mempertahankanwataknya

dan tidak mau mengalah.

- Disebabkan oleh suami, misanya perlakuan suami yangamat

sewenang-wenang terhadap isteri, hingga amat beratbagi isteri untuk

dapat bertahan sebagai isteri.

Page 57: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

f. Fasakh kata fasakh berarti merusakkan atau membatalkan. Jadi, fasakh

sebagai salah satu sebab putusnya perkawinan ialah merusakkan atau

membatalkan hubungan perkawinan yang telah berlangsung. Fasakh dapat

terjadi karena terdapat hal-hal yang membatalkan akad nikah yang

dilakukan dan dapat pula terjadi karena suatu hal yang baru dialami

sesudah akad nikah dilakukan.

Contoh fasakh karena syarat-syarat yang tidak terpenuhi dalam akad nikah

1. Setelah akad nikah ternyata istrinya adalah saudara sesusuan.

2. Setelah akad nikah ternyata istrinya masih mempunyai hubungan

perkawinan dengan orang lain atau dalam masa idah talak laki-laki

lain.

Contoh fasakh karena hal-hal mendatang setelah akad nikah

1. Suami istri beragama Islam tiba-tiba suami murtad, dan tidak mau

kembali lagi beragama Islam maka hubungan perkawinan mereka

diputuskan sebab terdapat penghalang perkawinannya.

2. Apabila suami melakukan zina dengan ibu atau anak istrinya atau istri

melakukan zina dengan ayah atau anak suaminya, perkawinan mereka

dibatalkan sebab antar suami istri terdapat hubungan mahram semenda

yang menghalangi terjadinya perkawinan.(Basyir, 1999:86)

Di dalam buku nikah di Indonesia pada takliq talak dijelaskan bahwa

seorang wanita (istri) boleh meminta fasakh (minta supaya diceraikan)

oleh pengadilan Agama apabila suami sewaktu-waktu :

ü Meninggalkan isteri selama dua tahun berturut-turut.

Page 58: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

ü Tidak memberi nafkah wajib kepada isteri selama tiga bulan

berturut-turut.

ü Menyakiti badan atau jasmani isteri.

ü Membiarkan atau tidak pedulikan isteri selama enam bulan

berturut-turut.

Demikian agamaIslam memberikan hak fasakh kepada seorang wanita,

jika dia tidak ridha karena :

ü Membawa madarat baginya dengan perpisahan itu.

ü Akan menjerumuskan dirinya kepada yang diharamkan Allah

(antara lain berbuat serong).

ü Merasa tergantung, terkatung-katung karena disia-siakan oleh

suami.

Fasakh dengan keputusan pengadilan dapat juga diminta oleh istri

dengan alasan-alasan sebagai berikut:

1. Suami sakit gila.

2. Suami menderita penyakit menular yang tidak dapat diharapkan

sembuh.

3. Suami tidak mampu atau kehilangan kemampuan untuk melakukan

hubungan kelamin.

4. Suami jatuh miskin sehingga tidak mampu memenuhi kewajiban

nafkah istri.

5. Istri merasa tertipu, baik mengenai nasab keturunan, kekayaan atau

kedudukan suami.

Page 59: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

6. Suami mafqud, tanpa berita dimana tempatnya dalam waktu cukup

lama.

Akibat fasakh

Istri yang diceraikan Pengadilan dengan jalan fasakh tidak dapat

dirujuki oleh suaminya. Apabila mereka akan kembali hidup bersuami istri

harus melakukan akad nikah baru. Fasakh tidak mengurangi bilangan talak

yang menjadi hak suami, dengan demikian suami istri yang diceraikan

pengadilan dengan fasakh, apabila nantinya mereka kembali hidup

bersuami istri, suami tetap mempunyai hak talak tiga kali. (Basyir,

1999:87)

g. Nusyuz Yang memiliki makna kedurhakaan yang dilakukan oleh seorang

istri terhadap suaminya. Hal ini bisa terjadi dalam bentuk pelanggaran

perintah, penyelewengan dan hal-hal yang dapat mengganggu

keharmonisan rumah tangga.Dalam hal ini al-Qur’an telah memberi

tuntunan bagaimana mengatasi nusyuz istri agar tidak terjadi perceraian.

B. Kajian Pustaka

Penelitian ini tentu saja bukan penelitian yang pertama yang mengangkat

permasalahan perceraian yang terjadi di kehidupan masyarakat. Ada beberapa

penelitian terkait dengan perceraian salah satunya yang telah dilakukan oleh

mahasiswa Jurusan Syariah Program Studi Ahwal Al Syakhsiyah STAIN Salatiga,

yang tentu saja dengan fokus dan permasalahan yang berbeda.

Page 60: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Penelitian terhadap perceraian di Pengadilan Agama sebelumnya sudah

pernah di lakukan oleh Nakiyah (2002), dengan judul “Kekerasan terhadap Istri

dalam rumah tangga sebagai alasan perceraian ( Studi kasus di Pengadilan Agama

Salatiga tahun 1999-2001). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Field

Research. Penelitian oleh Nakiyah ini berusaha mengetahui motif tindakan

kekerasan suami terhadap istri. Menurut Nakiyah, motif tindakan kekerasan suami

terhadap istri lebih banyak ditimbulkan akibat kesenjangan ekonomi, nilai dan

budaya, pemahaman agama yang kurang.

Sripsi Qurotul Aeny (2005) yang berjudul “Perceraian akibat salah satu

pihak Ghaib (Studi Analisis Putusan di Pengadilan Agama Salatiga tahun 2005).

Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian kasus (case study), penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam putusan perceraian akibat

salah satu pihak ghaib. Hasil dari penelitian ini, Hakim memiliki pertimbangan

yang dimulai dari tahab-tahab pemeriksaan, yaitu gugatan penggugat, jawaban

tergugat, duplik tergugat, replik penggugat, duplik tergugat dan pembuktian.

Pertimbangan Hakim dalam putusannya berdasarkan prmbuktian, apabila

pembuktian tersebut benar dan hakim yakin, maka perceraian dapat diputus.

Sripsi Detty Istikara (2004) yang berjudul Putusnya Perkawinan karena

Cerai Gugat (Analisa Kasus Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No:

1091/pdt.G/ 2004/ PA JS ) Penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian

Kepustakaan. Penulis meneliti faktor-faktor apa yang menyebabkan putusnya

Perkawinan dan bagaimana akibat cerai gugat terhadap anak. Metode yang

digunakan penelitian kepustakaan yang bersifat normatif serta menggunakan data

Page 61: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

sekunder. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa putusnya perkawinan antara lain

karena pihak tanpa mempertimbangkan memutuskan menikah, akibat dari

perceraian yang paling merasakan dampaknya adalah anak. Hadhanah /

pemeliharaan anak di pegang oleh ayahnya karena ibunya tidak menyatakan

keberatan dan ada hal-hal yang membuat ibu tersebut tidak bisa memelihara anak.

Sripsi Muhammad Iqbal Taufiqi (2008) yang berjudul Penelantaran

Ekonomi Sebagai Alasan Gugatan Perceraian (Studi di Pengadilan Agama Gresik)

Dengan menggunakan metode Yuridis Sosiologis dengan penentuan lokasi di

Pengadilan Agama Gresik, yang bertujuan untuk memahami, mengetahui dan

menganalisis tentang gugatan perceraian sebagai alasan penelantaran eknomi serta

bagaimana dasar pertimbangan-pertimbangan mengabulkan gugatan perceraian.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penelantaran ekonomi sebenarnya

tidak bisa dijadikan sebagai alasan gugat cerai karena tidak terdapat dalam

peraturan perundang-undangan. Akan tetapi penelantaran ekonomi yang berujung

pada perselisihan dan pertengkaran terus menerus dapat dijadikan sebagai gugatan

perceraian. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Hakim untuk mengabulkan

gugatan istri sesuai dengan passal 19 ( F PP No. 9 Th 1975 ).

Dalam sripsi Nakiyah menggunakan metode Field Research

sedangkan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Dalam sripsi Detty

metode yang digunakan menggunakan penelitian kepustakaan yang bersifat

normatif dan hadhanah pemeliharaan anak dipegang oleh ayahnya. Sedangkan

penelitian ini hadhanah anak dipegang oleh ibunya. Dalam sripsi Muhammad

Iqbal menggunakan metode yuridis sosiologis dengan lokasi yang beda dengan

Page 62: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

penelitian ini. Perbedaannya penelitian Aeni dengan penelitian ini, kalau

penelitian Aeni lebih kepada hakim sebagai informan sementara penelitian ini

lebih mengambil informan dari pelaku cerai gugat.

Page 63: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

BAB III

PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Perceraian Di Pengadilan Agama Salatiga

Jumlah perkara pada Pengadilan Agama Salatiga tahun 2011 sebanyak

1444 perkara, yang terdiri dari sisa perkara tahun 2010 sebanyak 293 perkara,

perkara yang diterima pada tahun 2011 sebanyak 1151 sedangkan perkara yang

diputus pada tahun 2011 sebanyak 1102, Maka sisa perkara yang belum diputus

pada tahun 2011 sebanyak 342 perkara, dengan prosentase tingkat penyelesaian

perkara 76,32% .

Keadaan perkara tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

Table 3.3. Keadaan Perkara di Pengadilan Agama

Sisa Tahun

2010

Perkara

masuk

Jumlah

Perkara

diputus

Sisa

Penyelesaian

293 1151 1444 1102 342 76,32% Sumber Laporan Tahuna Pengadilan Agama Salatiga (2011:32)

Adapun perkara yang telah diputus/diselesaikan pada tahun 2011, dapat

dirinci menurut jenis perkaranya sebagai berikut:

Table 3.4 Perkara yang diputus/diselesaikan pada tahun 2010-2012

Page 64: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

No Jenis Perkara 2010 2011 2012

1 Izin Poligami 2 6 3

2 Pencegahan Perkawinan 0 0 0

3 Penolakan Perkawinan 0 0 0

4 Pembatalan Perkawinan 0 2 1

5 Kelalaian kewajiban suami/istri 0 0 1

6 Cerai Talak 307 329 331

7 Cerai Gugat 508 680 698

Jumlah 817 1017 1034 Laporan Tahunan Pengadilan Agama Salatiga (2011:34) B. Profil Kasus Perceraian

Penelitian ini berhasil mendapatkan 2 data pelaku cerai gugat salah satu

Nini berasal dari luar Kota Salatiga yaitu berasal dari Kecamatan Suruh, dan satu

lagi di wilayah Kecamatan Argomulyo Salatiga. Nama dari seluruh subyek dalam

penelitian cerai gugat ini disamarkan untuk melindungi hak masing-masing

subyek dan informan. Keterangan masing-masing subyek dapat dilihat dari tabel

berikut:

Table 3.5 Data Identitas Pelaku Percerain

Pasangan

Laki-Laki

Pasangan

Perempuan

Tahun

Nikah Putusan Tahun

Jumlah

anak

Nono (26) Nini (23) 2005 2011 1

Darmo (24) Darmi (25) 2007 2011 1

Adapun profil ke dua pasangan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pasangan Nono dan Nini dari Kecamatan Suruh

Page 65: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Nini merupakan anak pertama dari dua saudara. Asal Nini adalah Dusun

Gunung Tumpeng Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Nini hanya

mengenyam Pendidikan tingkat SMP. Keterbatasan wawasan dan pengetahuan

membuat Nini hanya mampu bekerja Karyawan Pabrik di salah satu Pabrik di

Ungaran. Bekas suaminya Nono berasal dari Dusun Krajan Desa Sukorejo,

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, Nono lahir dari pasangan Parno dan

Paniyem. Nono hanya mengenyam Pendidikan lulus SMP. Keterbatasan

pengetahuan dan pendidikan membuat Nono Hanya dapat bekerja proyek (kuli

bangunan).

Nono dan Nini saling mengenal sejak SMP, Nono sekolah di SMP Congol

sedangkan Nini sekolah di SMP 3 Suruh. Mereka menjalin hubungan (pacaran)

sejak lulus SMP selama 6 Bulan. Pasangan ini menikah tanggal 20 Nopember

2005, di hadapan Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Suruh, tercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : 609/61/XI/2005 tertanggal 21

Nopember 2005. Dari hasil pernikahan mereka dikaruniai satu orang anak yang

bernama Tio sekarang duduk di kelas 2 SD Gunung Tumpeng 2. Setelah menikah

mereka tinggal serumah dengan mertua. Semula Kehidupan rumahtangga Nono

dan Nini rukun dan harmonis. Namun sejak bulan Agustus 2009 pernikahan

mereka mulai goyah dan sering diwarnai perselisihan serta pertengkaran.

Pertengkaran mereka didominasi masalah ekonomi. Penghasilan Nono sering

tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam rumahtangga. Sementara saat

itu Nini sedang mengandung anak pertama. Dalam keadaan hamil Nini tidak bisa

mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehingga semuanya diserahkan kepada ibu

mertuanya baik masalah kebutuhan pribadi maupun urusan rumahtangga. Ibu

Page 66: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

mertu Nini seorang janda dan pekerjaannya tidak menetap (srabutan). Untuk

memenuhi kebutuhan hidup keseharian rumah tangga Nini dan Nono masih

dibantu mertua Nini. Biaya untuk persalinan pun yang membiayai ibu mertua

Nini.

Sewaktu menikah Nini sangat gemuk sekali sampai-sampai Nono diledeki

sama teman-temannya. Tetapi setelah menikah Nini jadi kurus karena tidak

terpenuhinya kebutuhan ekonomi. Percecokan Nini dan Nono bermula dari

penghinaan teman-teman Nono terkait kondisi fisik Nini. Mereka menjadi sering

bertengkar karena masalah tersebut.

“wah kowe wes rasah tuku kasur wes anget yo, wong bojomu we lemune koyo ngon”. “Wah kamu sudah tidak usah beli kasur sudah hangat ya, soalnya istrimi sudah gemuk banget”.

Perselisihan serta pertengkaran karena masalah yang sama terus menerus.

Puncaknya pada bulan Nopember 2009, Nini meninggalkan rumah untuk bekerja

di Ungaran. Nini menitipkan anak di rumah orangtua dan memilih kost di

Ungaran. Setiap akhir Minggu ia pulang ke rumah orang tua untuk menjenguk

anaknya. Ia tidak pulang ke rumah Nono. Sebenarnya awalnya Nini bekerja

dengan niat agar suaminya bisa berubah dan mau bekerja tidak tergantung kepada

ibunya. Namun sejak itu Nono tidak pernah mengurusi, tidak pernah memberi

nafkah wajib bahkan tidak pernah menjenguk ataupun komunikasi dengan Nini

hingga 1 tahun 8 bulan. Nini merasa kebingungan dengan siapa harus bercerita

bahwa kehidupan rumah tangganya sudah tidak bisa dipertahankan. Nini

kemudian menceritakan keadaan rumah tangganya kepada pamannya Rumahnya

kebetulan berdampingan. Sebenarnya Nini ingin menceritakan semua masalahnya

Page 67: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

kepada Bapaknya akan tetapi bapaknya sudah berpisah dengan Ibunya. Kini

Bapknya bekerja di Kalimantan dan tidak pernah pulang. Bapaknya sudah

menikah lagi dengan wanita lain yang berasal dari Plumbon yang sekarang sudah

dikaruniai 2 orang anak. Ibunya sejak di tinggal oleh Bapaknya sekarang sudah

menikah lagi dengan laki-laki yang berasal dari Geneng. Akhirnya Nini hanya

bisa menceritakan semua masalahnya kepada pamanyanya.

Terkaid kondisi pernikahan Nini dan Nono ibu kandung Nini

membenarkan penuturan Nini bahwa bekas suami Nini tidak dapat memenuhi

nafkah material pada anaknya.

“Jenenge wong omah-omah perlu nyambutgawe, nek gur dodol sosis piro batine mung iso ge tuku rokok, bensin karo bahane,wong Nono ki leda-lede,sak senenge dewe ora tenanan leh dodolan ibarate arep gawe nukokke jajane anakke rekoso, anakkku enekke serba salah perkewuh amit-amit mbok rondo ora enek seng golekke dadine enekke mung jaluk mbok terus coro dene wong selot sue yo rikuh, risi mesakke. Rekane wong wedok arep ngewangi nyambut gawe ben pie iso gawe mangan nyukupi kebutuhane. Seng jelas wong loro kui wes raiso gathuk’’. “namanya berumah tangga perlu bekerja, kalau hanya jualan sosis untungnya seberapa? hanya bisa buat beli rokok, bensin dan bahan pokoknya saja. Soalnya Nono itu semaunya sendiri, diibaratkan buat beliin jajan anaknya sulit, anak saya adanya hanya isin sama ibu mertuanya yang sudah janda tidak ada yang mencarikan nafkah jadi adanya hanya bisa minta ibu terus lama kelamaan canggung karena minta terus dan merasa kasihan, sebenernya istrinya mau membantu mencari pekerjaan supaya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. yang jelas mereka sudah tidak bisa disatukan lagi”.

Akhirnya Nini merasa bahwa rumah tangganya tidak dapat dipertahankan

lagi. Pemikiran Nini bertambah bulat setelah melihat kenyataan sikap Nono yang

justru tidak perduli pada keluarganya. Nini kemudian mengajukan Gugatan ke

Pengadilan Agama Salatiga. Proses persidangan Nini memakan waktu hingga

sebanyak 7 kali persidangan. Pada sidang pertama dan kedua Nono tidak hadir.

Page 68: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Alasannya karena surat panggilan dari Pengadilan Agama Salatiga tidak sampai

ke tangan Nono. Nono berdalih tidak tahu. Menurut Nini suaminya tidak hadir ke

persidangan bukan tidak tahu melainkan karena Nono sudah tidak peduli lagi

dengan rumahtangganya. Baru pada sidang ketiga Nono menerima surat panggilan

dari Pengadilan dan hadir ke persidangan. Dalam proses persidangan Nono tidak

mau digugat oleh Nini menurutnya semua alasan yang dikemukakan Nini tidak

benar dan cuma direkayasa saja. Jalan mediasi diberikan dengan Mediator Hakim

Pengadilan Agama Salatiga Muhsin S.H. Perintah tersebut telah dilaksanakan

pada tanggal 24 Oktober 20011 namun mediasi dinyatakan gagal. Ketua Majelis

Hakim telah berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendamaikan melalui

mediasi tetapi tidak berhasil. Akhirnya diputuskan bahwa Nini tetap pada gugatan

semula dan mengajukannya dengan bukti-bukti sebagai berikut:

1. Fotocopi Kartu Tanda Penduduk Nomor: 33.2204.640188.0003

tanggal 01 April 2009, telah dicocokkan dan sesuai dengan salinya

serta bermaterai cukup,

2. Fotocopi Kutipan Akta Nikah Nomor 609/61/XI/2005 tertanggal 21

Nopember 2005 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, telah dicocokan dan sesuai

dengan aslinya serta bermaterai cukup,

Dalam proses persidangan Nono menyampaikan jawaban secara lisan yang

isinya mengakui beberapa dalil gugatan yang diajukan oleh Nini, walaupun

keberatan bercerai dengan Istrinya. Majlis Hakim menunda persidangan dan

mereka berdua diberi waktu selama satu bulan untuk memperbaiki hubungan

Page 69: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

mereka. Setelah 3 Minggu kemudian dipanggil sidang selanjutnya sampai dengan

Putusan.

Setelah mereka berpisah Nini dan anaknya Tio tinggal di rumah ibunya di

Gunung Tumpeng. Selama berpisah Nono jarang sekali menjenguk anaknya

apalagi memberi nafkah. Hanya saat lebaran Tio diambil bapaknya untuk diajak

ke rumah neneknya tetapi Nono menyuruh tetangganya yang bernama Parno

untuk mengambil Tio bukan dia sendiri. Biaya untuk sekolah anaknya pun tidak

ikut membiayai tidak ada rasa tanggung jawab terhadap anaknya. Dan kini

kehidupan Nini semenjak pisah dengan mantan suaminya justru lebih baik dalam

hal keuangan daripada sewaktu masih suami istri.

2. Pasangan Darmo dan Darmi dari Kecamatan Argomulyo

Darmi merupakan anak ke-4 dari 4 saudara dan Darmi anak terakhir dari

pasangan Harto dan Tini. Kakak Darmi pertama dan kedua sudah menikah dan

sudah punya anak. Sedangkan anak no 3 meninggal sewaktu duduk di bangku

STM karena menderita penyakit paru-paru basah. Mereka asli dari Dusun

Purwosari RT 4/4, Noborejo Kecamatan Argomulyo Salatiga. Darmi hanya

lulusan SD dan tidak memiliki pengalaman kerja apapun. Kondisi ini berakibat

Darmi sulit mendapatkan pekerjaan. Sedangkan Darmo berasal dari daerah

Porwodadi. Darmo hanya tamatan SD sehingga pendidikan membuatnya hanya

bisa bekerja sebagai buruh proyek di satu rumah yang di bangun oleh seorang

DPR di dusun Purwosari.

Darmi dan Darmo saling mengenal ketika Darmo bekerja buruh tukang di

rumah tetangganya. Mereka saling mengenal satu sama lain, perasaan suka pun

Page 70: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

muncul dari kedua belah pihak. Mereka berdua pacaran selama kurang lebih 5

bulan, hingga kemudian mereka memutuskan untuk menikah. Orang tua Darmi

pernah tidak menyetujui penikahan mereka. Bahkan ibunya menentang hubungan

mereka dan berkata kepada Darmi:

“Aku ki sebenere awet awal ora seneng karo Darmo, sebabe aku ki ora srek ambek dee mboh mergo opo pokoe aku ki ora seneng”. Saya sebenarnya dari awal tidak suka sama Darmo, disebabkan tidak ada kecocokan sama dia tidak tau sebabnya kenapa sampai saya tidak suka.

Namun Darmi tetap nekat menikah sehingga orang tua luluh karena tidak

mau membuat anaknya kecewa. Dengan berat hati ibunya menyetujui pernikahan

Darmi. Menurut Orang tua Darmi, mereka hanya bisa berdoa yang terbaik untuk

anaknya semoga menjadi keluarga yang bahagia dan tentram. Darmi dan Darmo

menikah tepatnya pada tanggal 2 Januari 2007 di hadapan Petugas Pencatat Nikah

(PPN) Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga sebagaimana yang telah dicatatkan

dalam kutipan Akta Nikah Nomor 03/03/1/2007 yang tertanggal 2 Januari 2007

yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Argomulyo

Salatiga.

Setelah menikah mereka tinggal bersama di rumah ibu Darmi di

Purwosari Argomulyo. Mereka tinggal bersama ibu Darmi selama 3 tahun 6

bulan. Dari pernikahan ini mereka dikaruniai seorang anak yang bernama Fina

yang lahir pada tanggal 6 Mei 2007 yang kini duduk di kelas 1 SD. Awal menikah

hubungan rumah tangga mereka baik-baik saja layaknya pasangan sakinah,

mawadah, warrohmah tidak ada masalah apa-apa. Darmo tampak sayang kepada

istrinya dan memperlakukan dengan sebaik mungkin. Selama Istrinya

Page 71: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

mengandung anak pertamanya Darmi memperlakukan Darmi dengan sebaik

mungkin. Akhirnya Darmo berkesempatan bekerja di salah satu Koperasi Simpan

Pinjam (KSU) Salam. Namun tampaknya pekerjaan baru Darmo tidak barokah

untuk Darmi. Suatu ketika Darmo justru menjalin hubungan dengan nasabah

wanita yang ditagihnya.

Pertengkaran dan percecokan antara Darmo dan Darmi akhirnya terjadi.

Percecokan yang sama pun terus menerus terjadi karena hal yang sama tepatnya

mulai bulan September 2007. Darmo menunjukkan sikap tidak sayang lagi dengan

istrinya. Darmo sering berkata kasar kepada istrinya bahkan di hadapan ibu dan

bapaknya tanpa ada rasa canggung sama sekali. Sesekali Darmo memukul istrinya

karena pertengkaran yang hebat karena hal yang sama. Sambil menangis istrinya

berkata suaminya sebagai berikut:

“Wong wedok ngendi seng trimo nek bojone selingkuh ambek wong wedok liyo, pikirane ki gokke ngendi. Opo ora mikir anak bojo malah pacaran karo wong wedok” “perempuan mana yang terima kalau suaminya selingkuh dengan wanita lain, pikirannya itu ditaruk dimana, apa ngak mikir anak istri seenaknya pacaran dengan wanita lain.

Hingga akhirnya Darmo terkena kasus pidana pemerkosaan terhadap anak

SMP yang masih di bawah umur. Darmo memperkosa anak SMP tersebut

bersama teman kerjanya. Akan tetapi teman Darmo berhasil melarikan diri.

Darmo harus mempertanggung jawab atas kesalahan yang dibuatnya di tahan di

LAPAS kelas 1 Semarang. Puncak dari perselisihan dan pertengkaran pada bulan

Juli 2010 hingga mereka pisah ranjang dan pisah rumah. Setelah berpisah ranjang

Darmi tetap tinggal bersama ibunya di Purwosari, Argomulyo sedangkan Darmo

di penjara di LAPAS kelas 1 Semarang. Sejak Darmo berada di LAPAS

Page 72: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Semarang jarang sekali istrinya menjenguk suaminya. Dalam keadaan di penjara

Darmo masih bisa berhubungan dengan salah satu tahanan perempuan di tempat

yang sama. Bahkan saat Darmi menelfon Darmo malah disambungkan ke wanita

lain. Ibunya Darmi pun sempat mendengar obrolan mereka lewat hanphone antara

Darmo, Darmi dan Selingkuhannya.

“Enek penjara we iso-iso e hubungan karo wong wedok liyo, seng dipikirke Darmo ki opo to jane, opo ra mikir anak bojo nek umah.” “Di penjara pun sempet-sempetnya masih berhubungan dengan wanita lain, yang dipirkan Darmo itu apa? Apa ngak mikirin anak istri dirumah.”

Darmi tidak lagi ingin menmeruskan rumahtangga dengan Darmo.

Lagipula kelakuan suaminya sudah di luar batas kewajaran. Awalnya Darmi minta

pertimbangan ibunya tentang bagaimana baiknya hubungan mereka:

“pripun niki mak, sebenere kulo taseh ajeng nenggo mas Darmo tapi mas Darmo malah mboten karuang ngoten, malah taseh hubungan kaleh wong wedok liyo. Kulo sebagai istrine sakit hati atas kelakuane koyo ngoten mak.”

“Bagaimana ini buk, saya sebenarnya masih mau menunggu ma Darmo tapi mas Darmo ngak bisa berubah, justru nekat menjali`n hubungan sama wanita lain. Wanita mana yang terima merasa sakit hari atas kelakuannya”. Darmi menceritakan jawaban ibunya sebagai berikut:

“la pie kunu dhuk, nek arep ditneni aku yo manut nak arep pegatat aku yo manut kabeh tak serahke kowe wong kowe seng ngejalani, wong tuo mung sakdermo dongakke seng apek kanggo anak e’’ Terus bagaimana nak, kalau mau ditunggu ibu nurut saja tapi kalau mau bercerai ibu juga nurut semua ibu serahkan kepada kamu nak, toh kamu yang menjalaninya, orang tua Cuma bisa mendoakan yang terbaik buat anaknya”.

Page 73: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Karena merasa rumah tangganya sudah tidak dapat dipertahankan lagi dan

tidak ada harapan untuk rukun kembali, darmi pun mengajukan gugatan

perceraian ke Pengadilan Agama Salatiga. Darmi ditemani oleh ibunya dalam

mengajukan gugatan. Saat hari persidangan yang telah ditetapkan Darmi hadir

menghadap sendiri ke persidangan sedangkan Darmo tidak hadir dan tidak pula

mengirim wakil atau kuasanya, meskipun Darmo telah dipanggil melalui surat

panggilan dari Pengadilan Agama Salatiga yang bernomor

0740/pdt.G/2011/PA.SAL pada tanggal 14 Oktober 2011 dan tanggal 21

Nopember 2011. Darmi tetap bersikukuh dan tetap pada penderianya untuk

bercerai dan sidang pun berlangsung tanpa hadirnya Darmo. Karena Darmo di

panggil beberapa kali tidak bersedia datang ke persidangan maka upaya untuk

mendamaikan dan mediasi tidak dapat dilaksanakan. Akhirnya Hakim

membacakan gugatan yang isinya Darmi tetap pada pendiriannya untuk

menggugat cerai suaminya. Gugat cerai ini berlangsung tanpa jawaban Darmo

karena tidak hadir di persidangan. Pengadilan Agama Salatiga melanjutnya

melakukan pembuktian dengan meminta penggugat mengajukan bukti surat yaitu:

1. Fotocopi kutipan Akta Nikah Nomor 03/03/1/2007 tanggal 02

Januari 2007 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama

Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga bermaterai cukup,

dilegalisasi, dicocokkan dan sesuai dengan aslinya.

2. Fotocopi Putusan Pengadilan Negri Salatiga Nomor

132/Pid.B/2010/PN.Sal tanggal 23 Nopember 2010 yang

bermaterai cukup, dengan dilegalisasi sesuai dengan aslinya.

Page 74: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Darmi tetap pada pendirian semula menggugat cerai Darmo maka hingga

akhirnya Pengadilan Agama mengabulkan. Beberapa bulan Setelah putusan dari

Pengadilan ke luar dan masa iddah Darmi habis, Darmi pun memutuskan menikah

dengan seorang jejaka asal Somowono, Bandungan yang bernama Yanto. Yanto

berprofesi sebagai pemotong kayu. Kini kehidupan Darmi sudah membaik

setelah menikah dengan Yanto karena Yanto sangat menghormati Istrinya dan

sangat sayang kepada Darmi dan anaknya. Bahkan Yanto tidak pernah

menganggap bahwa Fina adalah anak tirinya. Yanto tetap memperlakukan Fina

seperti anaknya sendiri. Hal ini juga diakui ibunya Darmi yang heran dengan

sikap sayangnya Yanto kepada Fina cucunya. Menurutnya sayang Yanto pada

anaknya melebihi sayangnya kepada anaknya sendiri.

“Aku ora nyonggo Darmi entuk bojo apikke koyo nguno, ora nganggep yen Fina kui anak kwalon, aku syukur Alhamdulillah anakq saiki entuk jodo wong apike koyo yanto, wes sopan santun, lulusan Pesantren sisan”. “saya ngakmengira kalau darmi dapat suami yang baik, tidak membedakan kalau fina itu anak tiri, saya bersyukur anak saya sekarang mendapat jodoh seperti Yanto, orangnya sopan santun, lulusan pondok”.

Setelah menikah Darmi tinggal bersama suami barunya. Sekarang ia

menetap di Sumowono Bandungan. Ia pulang ke rumah orang tuanya di

Argomulyo sebulan sekali kadang dua bulan sekali. Dan kehidupan rumah

tangganya jauh lebih baik di bandingkan sewaktu menikah dengan Darmo.

Page 75: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Bab ini adalah kesimpulan atas temuan pada dua kasus dalam penelitian ini:

1. Latar belakang pelaku cerai gugat pada umumnya berasal dari keluarga

kurang mampu secara sosial ekonomi.

2. Faktor cerai gugat yang ditemukan adalah disebabkan faktor ekonomi dan

kurangnya tanggung jawab suami atas nasib keluarga.

3. Dampak perceraian yaitu istri menanggung semua biaya anaknya sendiri

tanpa bantuan mantan suaminya karena faktor cerai gugat tersebut adalah

faktor ekonomi dan kurangnya tanggung jawab suami atas nasib keluarga

4. Hakim Pengadilan Agama Salatiga mempertimbangkan bahwa alasan

gugatan istri telah memenuhi pasal 39 Undang-undang Nomor 1 tahun

1974 jo. Pasal 116 huruf (g) Kompilasi Hukum Islam dan pasal 19 huruf c

PP Nomor 9 tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam.

B. SARAN

1. Kegiatan penyuluhan keagamaan harus lebih maksimal dalam

mempersiapkan calon pengantin. Hal lain yang dapat dilakukan adalah

dengan memberikan pengarahan kepada masyarakat tentang fiqh

munakahat, sehingga masyarakat dapat mengerti hukum perkawinan agar

masyarakat dapat mengerti hukum perkawinan agar masyarakat dapat

membina keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah.

Page 76: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

2. Tokoh agama atau para ulama sebaiknya banyak memberikan penyuluhan

materi tentang Hukum Perkawinan. Sehingga masyarakat lebih paham dan

mengerti terhadap Hukum Perkawinan Islam.

3. Bagi pasangan suami istri dapat lebih sadar walaupun perceraian

diperbolehkan dalam Islam, namun Islam juga memandang bahwa

perceraian merupakan jalan terakhir setelah berbagai cara lain yang

ditempuh kedua belah pihak tidak dapat mengembalikan keutuhan

rumahtangga yang tidak dapat terlepas dari konflik. Dalam hadist juga

dijelaskan bahwa perceraian (talak) adalah suatu perbuatan yang halal,

akan tetapi dibenci Allah.

4. Bagi seorang isrti akan mengajukan gugatan cerai, sebaiknya sudah

mempersiapkan dirinya dan mengetahui hak dan kewajiban menurut

peraturan serta mengetahui konsekuensi yang berlaku sehingga dapat

memanfaatkan untuk perlindungan yang menguntugkan bagi pihak

perempuan.

5. Peran orang tua sangat penting dalam mendidik anaknya sebagai generasi

penerus jika orang tua memutuskan ingin bercerai maka harus dipikirkan

dahulu bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat perceraian tersebut.

Page 77: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

DAFTAR PUSTAKA

______, UU RI Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Yudistira.

AlQuran.__________________________________ Aeni, Qurotul. 2006. Perceraian Akibat Salah Satu Pihak Ghaib (Studi

Analisis Putusan di Pengadilan Agama Salatiga Tahun 2005). Sripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

Al-Asqolani Ibnu Hajar.773. Kitab Buluqhul Marom.Semarang.Pustaka

Alawiyah Azzam, Abdul Aziz Muhammad. 2009. Fiqh Munakahat.Jakarta: Sinar

Grafika. Basyir, Ahmad Azhar. 1996. Hukum Perkawinan Islam. Cet ke-

9.Yogyakarta: Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia. Ghazaly, Abdur Rahman. 2006. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group. Hadikusuma, Hilman. 1991. Pembuatan Kertas Kerja Skripsi Hukum.

Bandung: Mandar Maji. Ibrahim, Hosen. 1971. Fiqh Perbandingan dalam Masalah Nikah, Talak

dan Rujuk.Jakarta:Ihya Ulmuddin Istikara Detty.2004. Putusnya Perkawinan karena Cerai Gugar (Analisis

Kasus Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No:1091/pdt.G/2004/PA JS).Sripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Hukum Program MagisterKenotariatan UI Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nakiyah, Siti.2002. Kekerasan terhadap Istri dalam Rumah Tangga sebagai alasan Perceraian (Studi Kasus di Pengadilan Agama Salatiga Tahun 1999-2001) Sripsi tidak diterbitkan. Salatiga: Jurusan Syariah STAIN Salatiga.

Narbuko, Cholid, Abu Achmadi. 1997. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Pustaka.

Nasution, S. 2001. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.

Page 78: PERCERAIAN KARENA GUGATAN ISTRI - e-repository.perpus ...e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/488/1/HIMATUL ALIYAH_21109012.pdf · Prosedur Gugat Cerai ... dalam surat Ar Ruum ayat

Ramulyo, Mohd. Idris.1996. Hukum Perkawinan Islam.Jakarta: Bumi Aksara.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah jilid 4. 2009. Jakarta: Cakrawala Publishing. Subekti, S.H. 1985. Pokok-pokok Hukum Perdata.cet ke-20. Jakarta: PT

Intermasa. Sudarsono, S.H.,M.Si.2005. Hukum Perkawinan Nasional. Cet ke-3.

Jakarta: PT Rineka Cipta. Sutopo.H.B.2006. Metode Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan

Terapannya dalam Penelitian. Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Taufiqi, Muhammad Iqbal.2008. Penelantaran Ekonomi sebagal alasan

Gugatan Perceraian (Studi Kasus di Pengadilan Agama Gresik).Sripsi tidak diterbitkan. Jakarta: Fakultas Hukum UNIVERSITAS BRAWIJAYA Gresik.

Tihami, Sohari Sahrani. 2009. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah

Lengkap. Jakarta: Rajawali Pers. Umar, Anshori. 1981. Fiqih Wanita. Semarang: CV. Asy Syifa’.