Upload
ipa6
View
83
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
[Type the company name]
Respirasi
praktikum respirasi pada hewan dan tumbuhan
[Type the author name]
4/3/2013
Oksigen diperlukan oleh semua organisme karena berfungsi sebagai akseptor hidrogen dan akseptor elektron terakhir dalam proses pernafasan sel. Tanpa oksigen, produksi energi pada organisme aerob akan berhenti. Karbondioksida merupakan salah satu metaboit terbesar berasal dari oksidasi karbohidrat, protein, dan lemak. Gas yang bersifat asam ini harus dibuang dari dalam tubuh organisme.
RESPIROMETER
( PERCOBAAN PERNAFASAN )
A. Pendahuluan
Kecepatan pernafasan dapat dinyatakan dalam ml/ gram/ menit, yaitu banyaknya oksigen
yang digunakan oleh suatu organism percobaan setiap 1 gram setiap menit. Alat yang digunakan
untuk mengukur kecepatan pernafasan hewan tumbuhan disebut respirometer.
Respirometer terdiri atas du bagian yang dapat dipisahkan yaitu tabung specimen dari
kaca dengan volume 8 cm, untuk tempat spesimen ( hewan kecil atau bagian tumbuhan ) dan
pipa kapiler berskala yang dikalibrasi teliti hingga 0,01 ml yang salah satu ujungnya sesuai untuk
menutup tabung spesimen. Kedua bagian tersebut dapat dihubungkan dengan erat sehingga
kedap udara, dan dipasang pada bantalan dari logam atau plastik.
B. Tujuan Percobaan
Percobaan dilakukan untuk :
1. Membuktikan hewan dan tumbuhan melakukan respirasi.
2. Memahami cara menggunakan Respirometer dengan baik dan benar
3. Mengetahui perubahan reaksi yang terjadi pada percobaan Repirometer
4. Menyimpulkan hasil percobaan Respirometer
C. Alat dan Bahan
1. Alat – alat :
A. Repirometer
B. Kapas
C. Pinset
D. Plastisin ( lilin mainan )
E. Pipet tetes / Siring
F. Neraca
2. Bahan bahan
A. Larutan Kalium Hidroksida ( KOH )
B. air
C. Serangga ( belalang )
D. Kecambah
D. Langkah Kegiatan
1) Memilih spesimen (belalang atau kecambah) yang memiliki ukuran berbeda.
2) Menimbang spesimen (belalang atau kecambah) percobaan yang terpilih, Spesimen yang
akan digunakan dalam percobaan dipilih yang lincah dan terlihat sehat.
3) Tabung spesimen dipisahkan dari pipa kapiler berskala. Ke dalam tabung dimasukkan
kurang lebih 10 kristal KOH ( untuk mengikat CO2 ), kemudian ditutup dengan selapis
kapas agar spesimen ( belalang atau kecambah ) yang akan dimasukkan tidak bersentuhan
dengan KOH.
4) Spesimen (belalang atau kecambah) dimasukkan ke dalam tabung, kemudian tabung
spesimen ditutup rapat dengan pipa kapiler berskala.
5) Memasang plastisin pada sambungan antara tabung spesimen dengan pipa penutupnya
untuk mencegah terjadinya kebocoran
6) Ujung kapiler diberi air dengan menggunakan pipa tetes atau siring injeksi.
7) Mengamati perubahan kedudukan air pada selang waktu tertentu, misalnya setiap 2 menit
sekali.
8) Diulang untuk specimen yang perlu dilakukan percobaan
9) Menyimpulkan hasil percobaan.
E. Data Hasil Percobaan
1) Hasil Pengamatan Menggunakan Serangga
Massa Waktu yang Diperlukan Rata-Rata
2 Menit pertama
2 Menit kedua 6 Menit ketiga Cc/menit.gram
0,2 gr 0,9 cc 1,0 cc 0,7 cc 2,167
0,6 gr 2,5 cc 2,2 cc 1,7 cc 1,76
2) Hasil Pengamatan Menggunakan Kecambah
Massa
Waktu yang Diperlukan Rata-Rata
2 Menit pertama
2 Menit kedua
6 Menit ketiga
Cc/menit.gram
2 gr 0,3 cc 0,7 cc 0,6 cc 0,132
5 gr 1,1 cc 1,8 cc 1,4 cc 0,13
E. Kesimpulan dari percobaan.
- Serangga memerlukan udara yang lebih besar dari tumbuhan
- Ukuran dan berat mempengaruhi jumlah udara yang dibutuhkan
- Jumlah udara yang dihirup tiap 2 menit tidak pasti memiliki jumlah yang sama
meski dilakukan oleh individu yang sama dengan kegiatan yang sama.
- Jumlah udara yang dibutuhkan tiap individu berbeda dan tidak memiliki
kelipatan yang bisa ditentukan dengan tepat meski merupakan satu spesies dan
melakukan tindakan yang sama.