Upload
dhilaalkatiri
View
41
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pleno
Citation preview
Perempuan umur 53 thn mengeluh cepat lelah , banyak kencing , berat badan turun 5 kg. Riwayat ibunya menderita kencing manis , pernah melahirkan anak > 4 kg . Pemeriksaan BB 61 kg, TB 160 cm, TD 150/90, GDS 227 mg/dl.
1. Etiologi DMT2 pada pasien ini adalah a. Autoimunb. Genetikc. Granulamatosad. Inflamasie. Hiperplasia
2. Patofisiologi terjadinya peningkatan kadar glukosa darah pada pasien diabetes adalah akibat
a. Penurunan sekresi insulinb. Kerusakan sel alfa pankreas c. Penurunan proses lipolisisd. Peningkatan resistensi insulin e. Penurunan kadar glukagon
3. Komplikasi makrovaskuler yang dapat terjadi bila kontrol gula darah pasien ini tidak tercapai
a. Penyakit jantung koroner b. Retinopati diabetikc. Gagal ginjal kronikd. Neuropati autonome. Neuropati perifer
4. Hal berikut sesuai untuk patogenesis hiperglikemia pada pasien diabetes melitus tipe 2 ad
a. Glikolisis menurun b. Glukoneogenesis otot
menurun c. Glikolisis sel otak d. Peningkatan kadar glukagone. Meningkatnya sensitifitas
insulin5. Pasien ini dikonsul ke bagian mata ,
dengan hasil pemeriksaan funduskopi didapatkan kedua mata sudah mengalami nonproliferatif diabetik retinopati. Salah satu tanda yang terlihat ada mikroaneurisma di pembuluh darah retina. Kelainan ini merupakan akibat langsung dari
a. Leucostatic b. Hiperpermeabilitasc. Hilangnya pericyted. Meningkatnya viskositas
darahe. Peningkatan sekresi mediator
inflamasi6. Komplikasi lain dibawah ini yg
memiliki mekanisme patogenesis yg mirip dengan kondisi nonproliferatif retinopati adalah
a. Stroke b. Infark miokardc. Ketoasidosisd. Nefropati e. Penyakit jantung koroner
7. Jika pasien ini diberikan metformin, maka tujuan kita memberikan obat ini yaitu
d. menekan produksi glukosa hati8. Efek samping dari metformin adalah
a. Hipoglikemiab. Mual , muntahc. Gagal ginjal kronikd. Ketoasidosis diabetike. Diare
9. Jika obat yang diberikan belum dapat menurunkan kadar gula darah pasien , maka di tambahkan obat yang bekerja meningkatkan sensitifitas insulin di usus . obat ini adalah
c. acarbose10. Pilihan utama pasien diabetes dengan
berat badan lebih disertai A1c 8,4 adalah
a. Sulfonilurea b. Acarbosec. DPP-IV inhibitord. Meglitinidee. Biguanide
11. Obat anti hiperglikemia yg dapat menyebabkan terjadinya hipoglikemia adalah
a. Thiazolidinedioneb. Metformin c. Acarbose d. Glidazide e. Pioglitazone
12. Gejala hipoglikemia akibat peningkatan pelepasan asetilkolin adalah
a. Confusionb. Tremorc. Lapard. Jantung berdebare. Seizure
13. Faktor resiko terjadinya hipoglikemia adalah
a. Riwayat pernah mengalami hipoglikemia sebelumnya
b. Kadar kolesterol yg normalc. Kadar HbA1c yg tinggi d. Kadar glukosa darah yang
tinggie. Riwayat banyak kencing
sebelumnya14. Pasien ini kemudian dilakukan
pemeriksaan darah lanjutan dengan hasil kolesterol total 254 , LDL 193 mg/dl, HDL 47 mg/dl , trigliserida 424 mg/dl. Terapi dislipidemia yang dapat diberikan pada pasien ini yaitu
a. Statin b. Gemfibrozil c. Asam nikotinat d. Penghambat resin e. Penfluramin
Didpatkan pasien sadar, kurus ,tensi 150/90 mmHg , nadi 120x/menitreguler, suhu 37,4 mata menonjol terutama pada mata kiri , leher tampakpembesaran kelenjar tiroid difus dan tremor. Pasien terdiagnosis penyakit grave.
15. Salah satu bukti dasar patomekanisme penyakit ini , yaitu ditemukannya
TSHR antibody16. Pemeriksaan yang dapat digunakan
untuk mengetahui fungsi tiroid pasien ini adalah
a. USG tiroidb. CT scan leherc. Pemeriksaan tirotropind. Skintigrapie. Radioterapi
17. Obat terpilih yang dapat diberikan pada kasus diatas yaitu
a. Levothyroxine b. Levamizole c. Lyothyronined. Fenobarbitale. Carbimazole
18. Timbulnya eksoftalmus pada pasien ini adalah karena
a. Pembesaran saraf optikus b. Jaringan glikosaminoglikan
retrobulberc. Hiperaktifitas otot ekstrinsik
orbitad. Penimbunan glikogen korpus
vitreuse. Hiperplasia sel lemak
retronbulber19. Untuk melindungi permukaan bola
mata akibat eksoftalmus , maka tahap awal terapi yg dapat diberikan adalah
a. Tetes air mata sintetikb. Tetes mata anti biotikc. Tetes mata kortikosteroidd. Tarsorafi dengan menjahit
kelopak mata atas dan bwahe. Operasi reseksi otot
ekstraokuler
20. Terapi pilihan untuk menurunkan potrusi mata pasien ini yaitu
a. Antibiotik dosis tinggi b. Anti angiogenesisc. Anti karsinogenikd. Non steroid anti inflamasie. Kortikosteroid dosis tinggi
21. Modalitas terapi yg bisa dberikanpada pasien hipertiroid ini adalah
a. Kemoterapi b. Yodium 131 radioaktif c. Radiasi d. Enukleasi e. Debulking
22. 23.
24. Bila pasien ini disertai demam , kesadaran menurun , disertai ikterus , maka komplikasi yang terjadi pada pasien ini adalah Koma miksidema
25. Terapi utama untuk pasien grave disease yg hamil adalah
a. Operasi b. Prophyltiouracylc. Iodium radioaktifd. Kemoterapie. Propanolol
Seorang laki laki 57 thn datang ke poliklinik dengan keluhan nyeri kepala yang dialami sejak kurang lebih 3 bln terakhir . keluhan ini disertai ngilu , nyeri sendi, keringat berlebihan, sering tidak melihat benda disamping kiri-kanan , suara parau, serta ukuran jari kaki dan tangan bertambah. Tanda vital tensi 160/100 mmHg, nadi 96x/menit , afebris. Pemeriksaan fisik didptkan maloklusi mandibula , jari besar dan splenomegali.
26. Diagnosis yang paling mungkin untuk pasien ini adalah Acromegali
27. Penyebab terbanyak kasus ini adalaha. Adenoma adrenal b. Adenoma hipofisisc. Autoimun d. Karsinoma hipotalamus e. Radioterapi
Seorang laki laki 38 thn ke poliklinik dengan keluhan sakit kepala hebat sejak 3 bln terkhir dan tidak membaik dengan obat anti nyeri. Keluhan lain : sering berkeringat , cepat lelah, nyeri perut, dan jantung berdebar yang bersifat serangan. Ada riwayat hipertensi tetaoi tidak minum obat teratur. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien sadar , gizi kurang , tensi 220/120 mmHg, nadi 120x/menit reguler.
28. Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, diagnosis sementara pasien ini mengarah kecurigaan suatu :Feokromasitoma
29. Kelainan pada penyakit diatas terjadi pada organMedulla supra renal
Seorang perempuan 32 thn msuk rumah skit dengan keluhan perasaan lemas sejak kurang lebih 6 bulan terakhir disertai dengan perut membesar , nyeri kepala, cepat marah, serta saat ini tidak mengkonsumsi jamu. Pada pemeriksaan fisik sadar, obes tipe sentral, tensi 170/100 , nadi 100x/menit, moon face , bufallo hump, dan striae keunguan pd abdomen.
30. Diagnosis pada pasien ini adalah a. Sindroma metabolik b. Penyakit cushingc. Tumor suprarenald. e. Sindroma cushing
31. Bila ditemukan hormon ACTH rendah dan kortisol tinggi , maka kecurigaan kelainannya berada di
a. Tumor suprarenalb. Kelenjar hipofisisc. Kelenjar medulla adrenald. Kelenjar paratiroide. Tumor external penghasil
ACTH
Seorang penderita perempuan , 15 thn masuk rumah sakit dalam keadaan tdk sadar. Riwayat menggunakan insulin sejak 3 thn terakhir dan sudah 3 hari kehabisan insuli. Sejak itu penderita merasa lemah , banyak kencing. Pada pemeriksaan : koma, tensi 80/60 mmHg , nadi 140x/menit, pernapasan 32xmenit cepat dan dalam, turgor kulit menurun . kadar GDS 356 mg/dl. Pasien terdiagnosis DM tipe 1.
32. Patogenesis yang mendasari penyakit ini adalah
a. Granulomatosab. Autoimunc. Genetik d. Lingkungan e. Kurangnya jumlah sel beta
sejak lahir 33. Proses diatas ditandai dengan
ditemukannya a. Anti mikrosomal antibodyb. Anti nuclear antibodyc. Anti glutamic acid
decarboxylased. Antigen glucagone. Antigen beta amilase
34. Pernapasan cepat dan dalam pada kasus ini disebut Pernapasan kusmaul
35. Kondisi diatas merupakan komplikasi akut yang disebut
a. Koma hiperosmolar non ketotik
b. Asidosis laktatc. Stroked. Ketoasidosis laktate. Koma urenikum
36. Sumber energi alternatif , yg digunakan tubuh pada kondisi diatas adalahAseto asetat
37. Pernapasan cepat dan dalam pada penderita ini bertujuan untuk
a. Menurunkan kadar OH-b. Menegeluarkan ion hidrogenc. Menurunkan kondisi pH darahd. Meningkatkan kadar oksigen
plasmae. Menurun bikarbonat darah
38. Penyebab terjadinya komplikasi pada penderita ini adalahdefesiensi insulin absolut
39. Tindakan awal yang harus dilakukan pada penderita ini adalah
a. Insulin kerja pendek intramuskular
b. Rehidrasi dengan NaCl 0,9%c. Insulin kerja pendek dips
kontinud. Sulfonilurea personde e. Insulin kerja singkat bolus
intravena40. Penyebab kematian akibat
keterlambatan penanganan pasien diatas adalah
a. Dehidrasib. Udem otakc. Sepsisd. Gagal jantunge. Gagal napas
Seorang laki laki masuk RS dengan demam dan telapak kaki kanan bernanah , akibat tertusuk paku 2 minggu lalu. Luka meluas ke punggung kaki dan berbau busuk tetapi pasien tdk merasakan nyeri. Pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu 450 mg/dl. Pasien diabetes 10 thn lalu dan kontrol tdk teratur.
41. Hilangnya sensasi nyeri pada pasien ini merupakan komplikasi mikroangiopati diabetik , akibat kerusakan padaMielin dan akson
42. Pilihan terapi untuk mengatasi hiperglikemia pada pasien ini yaitu Insulin
43. Pasien ini ... mendapat terapi , kemudian di bawah ke RS dengan keluhan nadi 120x/menit , suhu 39 , GDS 541 mg/dl............................. kemungkinan kondisi ini adalah
a. Koma ketoasidosib. Asidosis laktatc. Hiperosmolar non ketotikd. Udem ...
e. .....44. Pasien kemudian di konsul kebagian
mata karena mengeluh mata kabur. Pada pemeriksaan mata VOD 1/60, VOS... segmen anterior bola mata dalam batas normal. Pada funduskopi terlihat fibrosis dan pendarahan difus pada vitrec dan retina pada kedua mata. Tindakan yang paling tepat pada keadaan di atas adalah
a. Laser ....b. Injeksi intravena
kortikosteroidc. Injeksi intravena...-VEGFd. ... proteinkinase cc inhibitore. Vitrectom
Pasien laki laki 56 thn dengan keluhan lemah badan , yg dialami 33 hari yg laludisertai mual muntah dan nafsu makan menurun. Pasien ini sebelumnya mengkonsumsi jamu rematik selama kurang lebih 3 thn dan dihentikan oleh dokter puskesmas 1 minggu trkhir. Pemfis : tensi 90/60 nadi 100x/menit GDS 564 mg/dl.
45. Kondisi ini disebabkan oleh a. Defesiensi glukagonb. .... adrenalc. Peningkatan sekresi insulind. Hipersekresi kortisole. Hipotiroidisme
46. Hormon yang kadarnya menurun pd pasien diatas adalah
a. Vasopressinb. Oksitosinc. Kortisold. Tirotropine. Katekolamin
47. Perempuan 56 thn dengan mengkonsumsi prednisone jangka lama akibat penyakit rematiknya , dtg ke poliklinik dengan hasil pemeriksaan lab GDP 166 mg/dl dan
TTGO 289 mg/dl. Pasien saat ini tdk ada keluhan dari pemeriksaan fisik TD 150/90, obesitas sentral , moon face dan bufallo hump. Jenis diabetes pd pasien ini adalah
a. DM tipe 1b. DM tipe 2c. DM gestasionald. Diabetes insipiduse. DM tipe lain
Perempuan 53 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan tidak tahan cuaca dingin , disertai kram pada kedua tungkai , sering mengantuk , rambut rontok , buang air besar tidak lancar. Pemeriksaan fisik tensi 140/90 mmHg , nadi 48x/menit pernapasan 16x/menit , struma difus , makroglossi, kulit kering dan kasar , udem prebitial.
48. Diagnosis yang paling mungkin untuk kasus diatas Hipotiroid kausa hashimoto
49. Hasil pemeriksaan laboratorium diharapkan untuk diagnosis kelaianan fungsi tiroid kasus diatas yaituTSHs meningkat dan T4 menurun
50. Proses yang mendasari terjadinya mekanisme penyakit pada kasus diatas yaitu autoimun dengan ditemukannya
a. TSH antibodyb. Anti tiroid peroksidasec. Triiodotironin antibodid. Anti tiroksin e. Anti nuclear body