Upload
subhan-fajri-riza
View
26
Download
15
Embed Size (px)
DESCRIPTION
perencanaan
Citation preview
Metode penambangan yang biasa dilakukan untuk penambangan batubara adalah
metode tambang terbuka. Tambang terbuka adalah salah satu jenis metode penambangan
dimana segala kegiatan atau aktivitas penambangannya dilakukan di atas atau relatif dekat
dengan permukaan bumi, dan tempat kerjanya berhubungan langsung dengan udara luar,
sehingga metode penambangan terbuka sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim dan cuaca.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penambangan batubara secara
terbuka, antara lain :
1. Kondisi Topografi
Kondisi topografi lokasi penambanganmerupakan satu parameter penting pemilihan
metode penambangan batubara secara terbuka. Metode penambangan yang diterapkan untuk
kondisi topografi yang berupa perbukitan akan berbeda dengan metode penambangan yang
diterapkan untuk kondisi topografi yang datar.
2. Karakteristik Endapan Batubara
Karakteristik endapan batubara akan mempengaruhi pemilihan metode penambangan,
terutama menyangkut dimensi endapan batubara yang akan berpengaruh terhadap ketebalan
lapisan overburden.
3. Ketebalan Lapisan Overburden dan Interburden
Endapan batubara yang terletak cukup dalam akan menyebabkan lapisan overburden
atau interburden pada daerah penambangan menjadi tebal. Lapisan overburden yang tebal
akan mempengaruhi pemilihan metode penambangan terutama menyangkut keberadaan
endapan batubara yang masih dapat ditambang secara ekonomis.
Perencanaan tambang (mine planning) merupakan suatu tahapan penting dalam studi
kelayakan dan rencana operasi penambangan. Perencanaan suatu tambang terbuka yang
moderen memerlukan model komputer dari sumberdaya yang akan ditambang. Tiga aspek
penting dalam perencanaan tambang adalah perancangan pit limit atau penentuan batas akhir
penambangan, tahapan penambangan, dan penjadwalan produksi. Hasil yang diperoleh
adalah jumlah cadangan serta distibusi ton batubara yang haru direncanakan besar produksi
dan tahap-tahap penambangannya. Tingkat produksi yang direncanakan akan menentukan
jumlah peralatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan. (Lee,1984)
Agar perencanaan tambang dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah ini biasanya
dibagi menjadi tugas-tugas sebagai berikut :
1. Penentuan batas dari pit
Batas akhir penambangan (pit limit) merupakan batas wilayah layak tambang dari
cadangan batubara. Pit limit penambangan menentukan seberapa besar cadangan batubara
yang akan ditambang yang akan memaksimalkan nilai bersih total dari batubara tersebut.
Penentuan batas akhir dari pit penambangan belum memperhitungkan waktu dan biaya.
2. Perancangan sequence
Perancangan sequence penambangan batubara merupakan tahapan penting dalam suatu
perancangan geometri penambangan. Rancangan sekuen penambangan ini membagi pit limit
menjadi unit-unit perencanaan yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan
membut masalah perancangan tambang tiga dimensi yang kompleks menjadi lebih sederhana.
3. Penjadwalan produksi
Rancangan sequence penambangan batubara yang telah dirancang, selanjutnya diestimasi
berdasarkan urutan waktu dan target produksi. Penjadwalan produksi akan menyajikan
jumlah tanah penutup dan batubara yang akan ditambang berdasarkan periode tertentu.
4. Pemilihan alat
Berdasarkan peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan penutup, dapat dibuat
profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan mengukur profil jalan ini, kebutuhan
alat angkut dan alat muatnya dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat
bor untuk peledakan serta alat bantu lainnya juga dapat diperhitungkan.
5. Perhitungan biaya opersasi dan kapital
Dengan menggunakan tingkat produksi untuk peralatan yang dipilih, dapat dihitung
jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai sasaran produksi. Jumlah
dan jadwal kerja yang dibutuhkan untuk operasi, perawatan dan pengawasan dapat
ditentukan.
Perancangan dilakukan dengan menggunakan software MineScape. pemilihan
penggunaan dari software ini karena minescape merupakan salah satu software tambang yang
aplikatif pada perancangan tambang (mine design). Keunggulan dari software ini adalah
sifatnya yang fleksibel dan efisien. Sehingga cocok dipakai pada perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang pada tambang batubara. (Jhon Deboer, 2006)
Perencanaan tambang dapat dijelaskan dengan membuat suatu rancangan tambang
untuk mencapai pit limit dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan. pit
limit adalah batas akhir atau paling luar dari suatu tambang terbuka yang masih
diperbolehkan dengan kemiringan lereng yang masih aman. Menentukan batas akhir dari
kegiatan penambangan untuk suatu cadangan berarti menentukan berapa besar cadangan
batubara yang akan ditambang yang akan memaksimalkan nilai bersih total cadangan
tersebut. (Kuchta Hustrulid, 1998)
Menurut Kuchta Hustrulid (1998), Faktor yang mempengaruhi pit limit atau batas akhir
ini adalah :
1. BESR yang masih diijinkan atau menguntungkan.
2. Kekuatan batuan pembentuk lereng yang meliputi sifat fisik & mekanik serta keberadaan
struktur geologi.