Upload
palma-muhammad-ramdhan
View
310
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006
Citation preview
BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 24 SERI E
PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2006
TENTANG
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2007
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 - i -
DDAAFFTTAARR IISSII
Halaman
DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------- - i -
DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------- - ii -
BAB I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- I – 1
1.1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------- I – 1
1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi ------------------------------------------- I – 4
1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD ------------------------------- I – 5
1.4. Sistematika --------------------------------------------------------------- I – 7
BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH ---------------------- II – 1
2.1 Perkembangan Pembangunan Daerah ------------------------------- II – 1
2.2 Kondisi Terkini ----------------------------------------------------------- II – 7
2.3 Isu Strategis ------------------------------------------------------------- II – 8
BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------- III – 1
3.1 Kerangka Ekonomi Daerah -------------------------------------------- III – 1
3.2 Prioritas Pembangunan Daerah --------------------------------------- III – 6
BAB IV. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007 --------------- IV – 1
4.1 Matriks Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 ----- IV - 1
4.2 Matriks Rencana Kerja Penunjang Pembangunan Tahun 2007 -- IV - 14
BAB V. ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------- V – 1
5.1 Kerangka Anggaran Daerah ------------------------------------------- V – 1
5.2 Kebijakan Anggaran ---------------------------------------------------- V – 10
5.3 Alokasi Anggaran Indikatif Tahun 2007 ----------------------------- V – 13
BAB VI. PENUTUP ----------------------------------------------------------- VI – 1
LAMPIRAN - LAMPIRAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 - ii -
DDAAFFTTAARR TTAABBEELL
Halaman
Tabel 2.1 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun
2003 s.d. 2005 ------------------------------------------------------------- II – 2
Tabel 2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005 -------------- II – 5
Tabel 3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Konstan Tahun 2000 (Rp. Triliun) -------------------------------------- III – 3
Tabel 3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun
2007 (Harga Konstan 2007) --------------------------------------------- III – 5
Tabel 3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007 --------------------- III – 6
Tabel 5.1 Perkembangan Dana Pembangunan Berbagai Sumber Dana di
Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------- V – 2
Tabel 5.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
2003 s.d 2006 -------------------------------------------------------------- V – 3
Tabel 5.3 Perkembangan Rincian Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------- V – 4
Tabel 5.4 Perkembangan Total Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------- V – 4
Tabel 5.5 Perkembangan Total Pendapatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003
s.d 2006 --------------------------------------------------------------------- V – 4
Tabel 5.6 Perkembangan Alokasi Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------- V – 5
Tabel 5.7 Perkembangan Rincian Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------- V – 7
Tabel 5.8 Perkembangan Pembiayaan Tahun 2003 s.d 2005 ------------------- V – 8
Tabel 5.9 Jumlah Dana APBN tahun 2003 – 2006 -------------------------------- V – 9
Tabel 5.10 Rekapitulasi Dana APBN/BLN Tahun Anggaran 2005 Berdasarkan
Fungsi Pembangunan dalam ribu rupiah ------------------------------- V – 9
Tabel 5.11 Alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (APBN/BLN) Per
SKPD di Provinsi Jawa Barat --------------------------------------------- V – 10
Tabel 5.12 Perkiraan Plafon Indikatif Per Program Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 --------------------- V – 13
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 1
BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN
1.1 LATAR BELAKANG
ndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional, mewajibkan Pemerintah Daerah untuk
menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen
perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Hal tersebut sejalan dengan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-
undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah
diubah dengan Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang
No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah ditetapkan dengan
Undang–undang Nomor 8 Tahun 2005, dan Undang-undang Nomor 33 Tahun
2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah.
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) merupakan
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
(RPJMD Provinsi) atau Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang mengacu pada
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta hasil evaluasi pembangunan tahun yang
lalu. RKPD tersebut memuat isu strategis, prioritas pembangunan, rancangan
kerangka ekonomi, rencana kerja dan pendanaan indikatif, baik yang dilaksanakan
langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi
masyarakat.
Berdasarkan Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,
Pasal 69 ayat (2) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Pasal 17 ayat (2)
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, RKPD merupakan pedoman untuk
penyusunan Rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi bahwa rencana
kerja, program dan kegiatan yang termuat dalam RKPD harus terukur dan dapat
dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran.
Berkaitan dengan perencanaan tahunan kabupaten/kota, RKPD Provinsi
merupakan pedoman atau acuan untuk penyusunan RKPD kabupaten/kota. Hal ini
sejalan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa
U
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 2
daerah kabupaten dan daerah kota merupakan bagian dari daerah provinsi serta
mempunyai hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan
sumber daya alam dan sumber daya lainnya. RKPD Provinsi juga merupakan
pedoman perencanaan untuk Kabupaten dan Kota dalam rangka pembinaan dan
pengawasan yang dikoordinasikan oleh Gubernur.
1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah
Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari visi Jawa Barat yang
telah ditetapkan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pola Dasar
Pembangunan Daerah Jawa Barat, yaitu “Dengan Iman dan Taqwa Jawa
Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota
Negara Tahun 2010”. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki tekad yang
kuat untuk mewujudkan hal tersebut sehingga untuk tahun 2003 – 2008
ditetapkan visi “Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010”.
Dalam rangka mewujudkan visi akselerasi tersebut ditetapkan lima misi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu :
Pertama, Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya
Manusia Jawa Barat.
Kedua, Mengembangkan Struktur Perekonomian Regional yang
Tangguh.
Ketiga, Memantapkan Kinerja Pemerintahan Daerah.
Keempat, Meningkatkan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan.
Kelima, Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial yang Berlandaskan
Agama dan Budaya Daerah.
1.1.2 Landasan Hukum
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD
Provinsi adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Negara;
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 3
3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan;
4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
Jo Perpu No. 3 Tahun 2005 Jo Undang – undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004
Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga;
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005
tentang Pinjaman Daerah;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005
tentang Dana Perimbangan;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005
tentang Hibah Kepada Daerah;
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;
14. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2007;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 4
17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2003 Tentang
Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-
2007;
18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 Tentang
Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010;
19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2003 Tentang
Program Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2007;
20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008;
21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata
Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah.
1.2 TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI
1.2.1 Tujuan
Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bertujuan untuk
mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antarsektor pembangunan,
dan antartingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber
daya dalam pembangunan daerah.
1.2.2 Sasaran
Sasaran RKPD adalah menjadi acuan dan pedoman pembangunan daerah
provinsi Jawa Barat.
1.2.3 Fungsi
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat
berfungsi sebagai pedoman bagi :
1. SKPD Provinsi Jawa Barat dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja
SKPD);
2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD
Kabupaten/Kota;
3. Penyusunan RAPBD Provinsi Jawa Barat.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 5
1.3 PRINSIP DAN PROSES PENYUSUNAN RKPD
Dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa
pendekatan yang digunakan, yaitu:
a. Pendekatan politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda
pembangunan yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi
masyarakat melalui DPRD;
b. Pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan
kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas
sektor, dan lintas pelaku;
c. Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak
yang berkepentingan terhadap pembangunan;
d. Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom up) yaitu
dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah.
Proses penyusunan RKPD Provinsi dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan
SKPD periode tahun 2005;
2. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil
evaluasi Kepala SKPD;
3. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD dengan bahan-bahan
hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2005, Rencana
Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008, Peraturan
Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan jangka
Menengah Nasional Tahun 2004-2009 serta Rancangan Awal RKP;
4. Pembahasan Rancangan Awal RKPD dengan para Kepala SKPD guna
disepakati sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renja SKPD;
5. Penyampaian secara resmi dokumen Rancangan Awal RKPD kepada masing-
masing Kepala SKPD untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan Rancangan
Renja SKPD serta kepada Kabupaten/Kota untuk penyusunan Rancangan
Awal RKPD Kabupaten/Kota;
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 6
6. Penyusunan Rancangan Renja SKPD oleh Kepala SKPD dengan
memperhatikan Rancangan Awal RKPD, Renstra SKPD, tugas dan fungsi
SKPD serta capaian keberhasilan dan permasalahan dalam periode
sebelumnya;
7. Kepala SKPD melaksanakan Forum SKPD untuk mendapatkan susunan
prioritas kegiatan dan program serta menampung rencana kerja tambahan
ke dalam Rancangan Renja SKPD yang telah disusun.
8. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD, yaitu
mengintegrasikan Rancangan Awal RKPD dengan Rancangan Renja SKPD
yang diterima resmi dari Kepala SKPD;
9. Gubernur (u.p Kepala Bapeda Provinsi) sebagai peserta mengikuti
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Pusat (Musrenbangpus),
menyampaikan aspirasi Daerah Provinsi terhadap agenda dan program
prioritas nasional yang memerlukan dukungan pendanaan dekonsentrasi
dan/atau tugas pembantuan pada tahun 2007. Hasil Musrenbangpus adalah
Rancangan RKP yang memuat prioritas pembangunan nasional, kerangka
ekonomi makro, arah kebijakan fiskal dan Rancangan Renja
Kementerian/Lembaga (KL) serta indikasi kebijakan dana perimbangan;
10. Kepala Bapeda menyelenggarakan Musrenbangprov untuk mendapatkan
program masukan bagi penyempurnaan Rancangan RKPD, dengan
mensinergikan dokumen Rancangan RKP, Rancangan Renja KL (hasil
Musrenbangpus), Rancangan RKPD Kabupaten/Kota serta melakukan
penjaringan aspirasi masyarakat. Tujuannya adalah untuk merinci kegiatan
prioritas pembangunan, rancangan awal RKA SKPD dan rancangan awal
kerangka regulasi menurut SKPD, mensinkronkan agenda dan program
prioritas pembangunan nasional dalam Rancangan RKP serta mensinkronkan
Rancangan Renja KL untuk pendanaan dekonsentrasi dan tugas
pembantuan. Hasil Musrenbangpus menjadi masukan untuk penyusunan
Rancangan Akhir RKPD;
11. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD dan penyusunan naskah Rancangan
Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 7
Menyusun Rancangan Akhir RKPD dengan memuat hasil Musrenbangprov,
memperhatikan naskah RKP khususnya kegiatan dan program
Kementrian/Lembaga yang dialokasikan di Provinsi.
12. Penetapan Rancangan Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi menjadi
Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi;
13. Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi atau Rancangan Akhir RKPD
menjadi bahan bagi Kepala SKPD untuk menyusun Rancangan Akhir Renja
SKPD dan menjadi pedoman untuk penyusunan RAPBD;
14. Dokumen Rancangan Akhir Renja SKPD disampaikan resmi kepada Kepala
Bapeda untuk ditelaah kesesuaiannya dengan Renstra SKPD, tugas pokok
dan fungsi SKPD serta Peraturan Gubernur tentang RKPD/Rancangan AKhir
RKPD;
15. Kepala SKPD melaksanakan penyempurnaan Rancangan Akhir Renja SKPD
serta menetapkan dengan Peraturan Kepala SKPD menjadi Peraturan Kepala
SKPD.
1.4 SISTEMATIKA
Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) Jawa Barat
Tahun 2007, disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah.
Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah
dan kaitannya dengan rencana kerja pada tahun rencana.
1.1.2 Landasan Hukum
Mencantumkan peraturan perundang-undangan yang
melatarbelakangi penyusunan RKPD.
1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi
Menjelaskan tujuan, sasaran dan fungsi RKPD.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 8
1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD
Menjelaskan proses penyusunan RKPD sejak penyusunan
rancangan awal RKPD, rancangan RKPD, hasil musrenbang
sampai dengan penetapan peraturan kepala daerah.
1.4. Sistematika
Menjelaskan isi bahasan tiap bab dalam RKPD.
BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH
Menjelaskan rumusan evaluasi umum pembangunan daerah pada
tahun sebelumnya dan isu strategis pembangunan daerah.
BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
Menjelaskan prioritas pembangunan daerah berdasarkan isu strategis
pembangunan daerah, evaluasi pembangunan tahunan, kerangka
ekonomi daerah, capaian kinerja yang direncanakan dalam
RPJMD/Renstrada, serta aspirasi masyarakat yang disepakati dalam
musrenbang.
BAB IV. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007
Menjelaskan rumusan prioritas pembangunan, program, sasaran
program, indikasi kegiatan, lokasi, sumber dana dan pelaksana
kegiatan.
BAB V. KERANGKA ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Menjelaskan kondisi keuangan daerah dari berbagai sumber dana dan
peran pemerintah daerah yang diperlukan dalam hal pendapatan,
belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah yang dituangkan dalam
kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah serta
perkiraan pagu indikatif per program dari berbagai sumber dana.
BAB VI. PENUTUP
Memuat kaidah pelaksanaan dan penegasan dalam menerapkan RKPD
serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh SKPD dan pelaku
pembangunan lainnya.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 1
BBAABB IIII IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN DDAAEERRAAHH
ebagaimana pernyataan visi dan misi pada Bab I, wujud komitmen
akselerasi pembangunan daerah, harus didukung oleh perubahan
perilaku secara konstruktif dan meningkatkan sinergitas pembangunan dari segenap
pelaku pembangunan. Perubahan perilaku tersebut diawali dari peningkatan etos kerja,
profesionalisme dan keteladanan aparatur pemerintah, serta menumbuhkembangkan
kesadaran dan peran serta aktif masyarakat. Sinergitas perlu dilakukan secara simultan
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian hingga evaluasi pelaksanaannya.
Selain itu sinergitas dilakukan oleh pelaku pembangunan, pada seluruh level
pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha.
Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan melalui dialog pembangunan, Jawa
Barat telah menetapkan 12 (dua belas) driving forces sebagai energi dalam proses
pembangunan daerah, yaitu : pengamalan ajaran agama dan nilai-nilai luhur budaya Jawa
Barat, pengembangan good governance dan clean government, pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, peningkatan kemampuan keuangan, pengembangan pusat
keunggulan ilmu pengetahuan, dan reformasi sistem politik yang secara komprehensif
diarahkan untuk mendorong pengembangan 6 (enam) core bussiness Jawa Barat yaitu
pengembangan sumber daya manusia, agribisnis, bisnis kelautan, pariwisata, industri
manufaktur dan jasa yang kemudian didukung oleh penataan ruang yang mantap dan
tersedianya infrastruktur yang memadai. Keberhasilan dalam pengembangan core
bussiness ini, pada gilirannya diharapkan dapat menjadi pendorong terhadap proses
pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di tahun 2010.
2.1 PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH
Skenario kebijakan pembangunan Jawa Barat yang ditetapkan dalam kerangka
kinerja pembangunan daerah, harus dapat menginformasikan seberapa berdayanya
kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun
representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam
indikator makro pembangunan daerah, yang meliputi : Indeks Pembangunan Manusia
(IPM); Indeks Pendidikan; Indeks Kesehatan; Indeks Daya Beli; Laju Pertumbuhan
S
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 2
Penduduk (LPP); Persentase Penduduk Miskin; Persentase Pengangguran; Laju
Pertumbuhan Ekonomi (LPE); dan Jumlah Investasi.
Perkembangan indikator makro pembangunan Jawa Barat sampai dengan tahun
2005, dapat disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.1.
Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun 2003 s.d. 2005
TAHUN NO INDIKATOR
2003 2004 2005
1 IPM **) 67,87 68,36 69,35
Indeks Pendidikan 78,40 79,02 79,59
Angka Melek Huruf (%) 93,60 93,96 94,52 2
Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,20 7,37 7,46 Indeks Kesehatan 66,57 67,23 69,28
3 Angka Harapan Hidup (tahun) 64,94 65,34 66,57 Indeks Daya Beli 58,63 58,83 59,18
4 Purchasing Power Parity (Rp) 553.699,00 554.570,00 556.100,00
5 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2,25 2,64 2,10
6 Penduduk Miskin 27,81 27,51 28,29
7 Pengangguran (%) 12,69 12,25 11,91
8 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,39 5,08 5,31
9 Jumlah Investasi (Trilyun Rp) 36,51 40,52 61,44 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, diolah Bapeda Provinsi Jawa Barat Keterangan : **) Angka Regional Jawa Barat (tidak dapat dibandingkan dengan Provinsi lain, karena
asumsi Purchasing Power Parity yang berbeda)
Indeks Pembangunan Manusia sampai dengan tahun 2005 menunjukkan
adanya peningkatan realisasi yang cukup signifikan. Pada periode tahun 2003-2004
terjadi peningkatan sebesar 0,49 poin dan periode tahun 2004-2005 menjadi sebesar 0,99
poin. Kondisi tahun 2003, IPM Jawa Barat masih berada pada posisi di bawah IPM
Nasional, yaitu sebesar 69,70. Rendahnya perkembangan IPM Jawa Barat lebih
disebabkan oleh perkembangan Indeks Daya Beli yang masih rendah, hal ini menunjukan
bahwa persoalan daya beli dalam kerangka IPM perlu menjadi perhatian, dengan tanpa
mengesampingkan indeks pendidikan dan indeks kesehatan sebagai satu kesatuan dalam
pembangunan manusia.
Indeks Pendidikan (IP) sebagai salah satu komponen utama IPM, merupakan
nilai rata-rata dari variabel Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).
Pada periode 2003-2005, IP Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 3
tahun. Akan tetapi jika diperhatikan angka perkembangan tahunannya, menunjukan
trend penurunan. Periode tahun 2003-2004 meningkat sebesar 0,62 poin, namun pada
periode tahun 2004-2005 hanya meningkat sebesar 0,57 poin.
Bila dibandingkan dengan kondisi nasional tahun 2003, kondisi Indeks Pendidikan
Jawa Barat yang sebesar 78,40 berada di bawah angka nasional (81,00). Hal ini
menunjukan bahwa secara kuantitatif kondisi pendidikan Jawa Barat pada tahun 2003
tersebut masih berada di bawah angka nasional.
Angka Melek Huruf (AMH) yang menggambarkan proporsi penduduk usia 15
tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis (latin dan huruf lainnya) sebagai salah
satu variabel dari indeks pendidikan di samping variabel Rata-rata Lama Sekolah (RLS),
pada perode tahun 2003-2005 mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi ini
memberikan gambaran bahwa sampai dengan tahun 2005, telah terjadi peningkatan yang
signifikan terhadap kemampuan baca masyarakat Jawa Barat.
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang menggambarkan lamanya penduduk usia
15 tahun ke atas yang bersekolah (dalam tahun), selama periode tahun 2003–2005
mengalami peningkatan, namun demikian peningkatan tersebut masih relatif kecil (masih
di bawah 1 tahun). Sampai dengan tahun 2005, RLS Jawa Barat masih sebesar 7,46
tahun, jika dikonversikan pada tingkat kelulusan, maka rata-rata tingkat pendidikan
penduduk Jawa Barat adalah tidak tamat SLTP atau baru mencapai kelas 1 SLTP. Oleh
karena itu untuk mencapai tujuan RLS maksimal 15 tahun, masih memerlukan rentang
waktu yang cukup lama dan biaya yang besar.
Indeks Kesehatan merepresentasikan derajat kesehatan masyarakat suatu
wilayah pada periode waktu tertentu, yang diukur melalui Angka Harapan Hidup waktu
lahir (AHHe0). Pada periode 2004-2005, Indeks Kesehatan Jawa Barat mengalami
peningkatan sebesar 2,05 poin dari periode sebelumnya yaitu sebesar 0,66 poin.
Gambaran tersebut mengindikasikan kinerja pembangunan kesehatan di tahun 2005
cukup berhasil dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Jawa Barat yang
mencapai 66,57 tahun.
Indeks Daya Beli sebagai komponen utama IPM, merupakan indikator dengan
fluktuasi perubahan yang dinamis, sebab indeks ini sangat dipengaruhi oleh kondisi
eksternal Jawa Barat, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kenaikan harga BBM.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 4
Terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap dinamika naik turunnya
kekuatan daya beli masyarakat, yaitu faktor pendapatan dan inflasi (tingginya harga
barang dan jasa). Periode tahun 2003-2004, indeks daya beli meningkat sebesar 0,20
poin dan periode tahun 2004-2005 sebesar 0,35 poin. Pada tahun 2003, indeks daya beli
Jawa Barat sebesar 58,63 telah berada pada posisi yang hampir sama dengan Indeks
Daya Beli Nasional yaitu sebesar 59,00.
Indeks Daya Beli dihitung melalui Purchasing Power Parity (PPP), pada periode
tahun 2003 – 2005 mengalami peningkatan rata-rata 18%. Namun yang perlu dicermati
bahwa kondisi ini masih belum menunjukkan kualitas kemampuan ekonomi masyarakat
secara riil, karena tingkat daya beli masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal
Jawa Barat.
Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Barat pada periode 2003-2005 mengalami
fluktuasi. Tahun 2003 sebesar 2,25% menjadi sebesar 2,64% pada tahun 2004, dan
kembali menurun pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,10%. LPP Jawa Barat tahun 2003
sangat tinggi bila dibandingkan dengan LPP Nasional yang mencapai 1,3%. Tingginya LPP
Jawa Barat tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan penduduk
alami dibandingkan dengan migrasi masuk. Meskipun angka fertilitas Provinsi Jawa Barat
pada periode 2002-2004 cenderung menurun, yaitu pada tahun 2002 sebesar 2,20
menjadi 2,15 pada tahun 2003, dan 2,12 pada tahun 2004.
Penduduk Miskin pada periode 2003-2005, proporsinya memiliki trend yang
terus menurun dari 27,81% pada tahun 2003 menjadi 27,51% pada tahun 2004 dan pada
tahun 2005 sebesar 28,29% dari total keluarga di Jawa Barat. Bila dibandingkan dengan
rata-rata nasional yang sekitar 17%, maka persentase penduduk miskin Jawa Barat masih
besar. Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi (PSE) Tahun 2005 di Jawa Barat,
kepala Rumah tangga miskin yang bekerja di sub sektor pertanian sebesar 33,72%;
sektor jasa sebesar 12,40%; sektor perdagangan sebesar 6,79%; sektor angkutan
sebesar 2,99%; sektor industri sebesar 2,06%; sedangkan kepala rumah tangga miskin
yang tidak bekerja mencapai 24,84%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemiskinan menjadi
persoalan yang krusial untuk ditangani oleh Jawa Barat melalui berbagai kebijakan yang
komprehensif.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan proporsi jumlah
penduduk yang mencari pekerjaan secara aktif terhadap jumlah seluruh angkatan kerja.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 5
Tinggi rendahnya TPT memiliki kepekaan terhadap dinamika pasar kerja dan tingkat
kesejahteraan masyarakat. Tingginya angka pengangguran akan memiliki implikasi
terhadap keamanan dan stabilitas regional. Hasil Suseda 2005 menggambarkan bahwa
TPT Jawa Barat mencapai 11,91% menurun dari tahun 2004 sebesar 12,25%. TPT
penduduk laki-laki sebesar 9,38% dan TPT penduduk perempuan sebesar 18,08%. Hal ini
mengindikasikan bahwa angkatan kerja yang begitu besar di Jawa Barat belum terserap
secara optimal oleh sektor-sektor produksi, sebagai akibat lapangan pekerjaan yang
kurang dan tingkat kompetensi angkatan kerja yang rendah.
Tabel 2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005
2005
INDIKATOR Jumlah % 1. Jumlah Angkatan Kerja 17.040.084 52,77 2. Jumlah yang Bekerja 15.011.002 88,09 3. Pola Distribusi Sektoral
3. 1. Pertanian 4.450.695 29,65 3. 2. Industri 2.743.602 18,28 3. 3. Perdagangan 3.360.849 22,39 3. 4. Jasa-jasa 1.868.997 12,45 3. 5. Lainnya 2.586.859 17,23
4. Status Pekerjaan 4. 1. Berusaha sendiri 4.427.663 29,50 4. 2. Berusaha dgn dibantu Buruh tdk tetap 2.186.329 14,56 4. 3. Berusaha dengan Buruh Tetap 530.569 3,53 4. 4. Buruh/karyawan 6.758.333 45,02 4. 5. Pekerja keluarga 1.108.108 7,38
5. Pengangguran Total 2.029.082 11,91 Laki-laki 1.134.074 9,38 Perempuan 895.008 18,08
Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat & Bapeda Propinsi Jawa Barat ( Hasil Suseda 2005)
Sebagai konsekuensi dari rendahnya kualitas SDM, struktur ketenagakerjaan di
Jawa Barat masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun demikian, secara proporsional
tampak adanya transformasi dari sektor pertanian ke Sektor Industri Manufaktur dan
Jasa. Pada tahun 2005, dari sekitar 15 juta penduduk Jawa Barat yang bekerja, 29,65%
ditampung oleh sektor pertanian, 22,39% di sektor perdagangan, 18,28% di sektor
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 6
industri, 12,45% di sektor jasa, dan sisanya tersebar di berbagai sektor seperti keuangan,
angkutan, konstruksi dan lain-lain.
Dilihat dari status pekerjaan, sebesar 45,02% dari sekitar 15 juta penduduk Jawa
Barat yang bekerja merupakan pekerja dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan,
29,50% berusaha sendiri, 14,56% berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, 3,53%
berusaha dengan dibantu buruh tetap dan sisanya merupakan pekerja dengan status
sebagai pekerja keluarga/pekerja tak dibayar dengan persentase sebesar 7,38%.
Laju Pertumbuhan Ekonomi periode 2003-2005 mengalami kenaikan yang
signifikan, bahkan jika diperhatikan berdasarkan skenario target yang telah ditetapkan,
menunjukkan bahwa realisasi telah melampaui target. LPE Jawa Barat pada tahun 2003
sebesar 4,39%, sedangkan pada tahun 2004 menjadi 5,08%, dan menjadi 5,31% pada
tahun 2005. Akan tetapi, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut diiringi
dengan meningkatnya inflasi, sehingga kinerja perekonomian di Jawa Barat pada tahun
2005 sedikit mengalami perlambatan. Berdasarkan data gabungan dari tujuh kota di Jawa
Barat, dari inflasi sebesar 7,56 di tahun 2004 menjadi 18,51 pada tahun 2005. Tingginya
inflasi ini terutama disebabkan oleh kebijakan kenaikan BBM pada bulan Maret dan
Oktober 2005 yang memicu kenaikan harga seluruh kelompok pengeluaran. Besarnya LPE
Jawa Barat cenderung berada pada posisi yang tidak signifikan yaitu sekitar 5% per tahun
bila dibandingkan dengan rata-rata LPE nasional.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat yang menggambarkan
produksi barang dan jasa masyarakat Jawa Barat, pada periode tahun 2005 atas dasar
harga berlaku (angka sangat sementara) sebesar Rp 373.193.602,54 juta atau meningkat
sebesar 22,24% dibanding PDRB tahun 2004. Sementara itu PDRB perkapita Tahun 2004
sebesar Rp 7.800.185,81 meningkat 19,73% menjadi Rp 9.338.976,15 pada tahun 2005.
Bila dibandingkan dengan angka nasional PDRB per Kapita, maka kondisi Jawa Barat
masih berada di bawah rata-rata nasional, hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya
jumlah penduduk Jawa Barat.
Jumlah Investasi Jawa Barat berdasarkan Pembentukan Modal Tetap Bruto
(PMTB) selama periode 2003 – 2005 terus mengalami pertumbuhan, dari Rp. 36,51
trilyun pada tahun 2003, Rp. 40,52 trilyun pada tahun 2004, dan Rp. 61,44 trilyun pada
tahun 2005. Gambaran ini menunjukkan terjadinya kecenderungan peningkatan investasi
di Jawa Barat sebagai dampak membaiknya iklim investasi. Hal ini juga terlihat dari
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 7
besaran persentase investasi Jawa Barat sebesar 10% per tahun terhadap besaran
investasi nasional. Jumlah investasi yang terus berkembang ini, mengindikasikan tingkat
kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat untuk menanamkan modalnya di Jawa
Barat, dan memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
selama periode 2003 – 2005.
2.2. KONDISI TERKINI
Sepanjang tahun 2005 dan di awal tahun 2006, terdapat beberapa kejadian dan
kasus yang perlu mendapat perhatian dan penanganan optimal pada rencana kerja
pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2007. Kejadian dan kasus yang
dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Kasus flu burung yang disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1) yang
ditularkan melalui unggas merupakan trans boundary disease yaitu penyakit yang
dapat menular secara luas tanpa dibatasi oleh batas-batas administrasi suatu
daerah, provinsi, negara bahkan benua dan telah menjadi global concern. Pada
tahun 2005 terdapat kasus di 7 kabupaten/kota dengan jumlah suspect 28 orang,
konfirmasi 3 orang dan meninggal 7 orang. Pada tahun 2006 sampai bulan Pebruari
telah ditemukan kasus sebanyak 22 orang, konfirmasi 7 orang dan meninggal 8
orang di 11 kabupaten/kota. Adapun daerah yang unggasnya tertular flu burung
sebanyak 83 desa, 64 kecamatan dan 16 kabupaten/kota.
2. Kasus gizi buruk pada balita yang merebak di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan
jumlah kasus sebanyak 6.354 balita (per Januari 2006), yang terjadi di Kabupaten
Karawang, Purwakarta, Subang, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Ciamis,
Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Depok, dan Kota Bandung.
3. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam empat tahun terakhir
menunjukkan kondisi beberapa sungai di Jawa Barat cenderung masih tercemar
oleh limbah industri dan domestik, terutama Sungai Citarum. Penurunan daya
dukung lingkungan juga terjadi pada Cekungan Air Tanah (CAT) yang ada di Jawa
Barat, antara lain CAT Bandung-Soreang, Bogor, dan Bekasi. Berkaitan dengan
kualitas lahan, luas lahan kritis yang belum tertangani sampai dengan tahun 2005
mencapai sekitar 400.000 Ha. Keberadaan lahan kritis pada setiap DAS telah
memunculkan persoalan-persoalan erosi yang berdampak pada sedimentasi di
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 8
daerah hilirnya, sebagaimana telah terjadi pada DAS Citanduy yang berdampak
pada sedimentasi di muara sungainya. Pencemaran lingkungan juga terjadi pada
lingkungan udara. Meningkatnya aktivitas industri dan transportasi menjadi salah
satu penyebab dari gejala penurunan kualitas udara di beberapa wilayah Jawa
Barat, khususnya di daerah perkotaan.
4. Kondisi fisik dasar Jawa Barat dengan struktur geologi yang kompleks disertai
dengan tingginya curah hujan telah menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan
terhadap berbagai ancaman bencana alam geologi yang dapat ditimbulkan,
seperti bencana alam gerakan tanah, banjir, dan letusan gunung berapi. Pada
tahun 2005, bencana alam gerakan tanah diantaranya terjadi di wilayah Jawa Barat
Selatan. Demikian pula pada awal tahun 2006, beberapa wilayah pantai utara Jawa
Barat dilanda banjir besar yang berdampak pada kerusakan lahan pertanian serta
sebagian infrastruktur wilayah yang ada.
5. Pembangunan di wilayah perbatasan masih belum optimal, khususnya dalam
hal pelayanan dari pemerintah baik untuk wilayah perbatasan antar kabupaten/kota
maupun antar provinsi. Koordinasi pembangunan dalam rangka mensinergikan
berbagai bidang pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah perbatasan, akan
mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam upaya mendorong
perkembangan di daerah perbatasan.
2.3. ISU STRATEGIS
Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi sebagaimana dikemukakan
sebelumnya, maka dapat disampaikan 8 (Delapan) Isu Strategis sebagai berikut:
1. Optimalisasi Manajemen Pemerintahan Daerah dan Konsolidasi Hukum
dan HAM
Optimalisasi manajemen pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui penataan
kembali baik sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia yang bebas KKN,
meningkatkan sinergitas di bidang perencanaan baik antar SKPD maupun antar
tingkat pemerintahan, serta memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan di Kabupaten/Kota, kecamatan dan desa/kelurahan.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 9
Penerapan dan penegakan hukum daerah yang belum optimal di berbagai aspek
kehidupan masyarakat perlu dilakukan perbaikan secara komprehensif, mulai dari
perencanaan hukum dengan proses legal drafting, penjaringan aspirasi masyarakat
hingga proses penegakan hukumnya (law enforcement) serta evaluasi hukum
sehingga relevan dari berbagai dimensi baik itu secara yuridis, filosofis maupun
sosiologis. Juga perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar
manusia yang paling hakiki diperlukan upaya yang sinergis di daerah terhadap
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM).
2. Pemberdayaan Keluarga Miskin dan Penanganan Pengangguran
Besarnya jumlah penduduk dan masih tingginya laju pertumbuhan penduduk yang
tidak diimbangi dengan tingkat kompetensi (pendidikan dan keterampilan) yang
memadai dan terbatasnya lapangan kerja, merupakan penyebab tingginya jumlah
keluarga miskin dan pengangguran serta meningkatnya jumlah Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang berimplikasi pada rendahnya tingkat daya beli
dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu upaya pemberdayaan keluarga
miskin dan pengangguran serta PMKS melalui kemudahan akses terhadap
pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, serta usaha peningkatan kompetensi,
kemudahan akses usaha dan bantuan modal usaha merupakan langkah yang harus
ditempuh. Serta melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk terutama untuk
migrasi masuk.
3. Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan
Angka drop out (DO) dan kekurangan daya tampung masih menjadi perhatian, oleh
karena itu upaya penanganan siswa usia sekolah yang DO atau yang terancam DO
agar dapat tetap bersekolah harus ditingkatkan. Selain itu masih diperlukan juga
upaya penambahan lokal sekolah, serta pengembangan berbagai sekolah alternatif
seperti SLTP Terbuka, Kelas Jauh, dll.
Kebijakan program yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan baca serta
mengakomodasi penduduk usia sekolah yang tidak tertampung pada pendidikan
formal dilaksanakan melalui pendidikan non formal, seperti program PAUD,
Keaksaraan Fungsional, Kejar Paket A, Paket B dan Paket C. Oleh karena itu
diperlukan optimalisasi penyelenggaraan pendidikan non formal khususnya di
Kabupaten yang memiliki Indeks Pendidikan di bawah rata-rata Jawa Barat.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 10
Semakin lunturnya pengamalan nilai-nilai agama serta budaya daerah menyebabkan
semakin menurunnya kondisi moral masyarakat, untuk itu diperlukan upaya-upaya
dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya
daerah.
Pembangunan daerah dari aspek kesehatan, dilihat dari cakupan layanan kesehatan,
menunjukan kondisi yang belum optimal. Hal-hal yang menjadi penyebabnya adalah
jarak dan kondisi geografis terutama pada daerah perdesaan, kondisi ekonomi
keluarga dan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup sehat
pada daerah perkotaan.
Memperhatikan kondisi dan permasalahan tersebut diperlukan upaya optimalisasi
pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin baik yang ada di perdesaan maupun di
perkotaan, dan bagi penduduk dengan kondisi geografis yang sulit untuk dijangkau.
4. Rendahnya Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah
Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur wilayah baik dari segi kualitas maupun
kuantitas masih merupakan persoalan besar di Jawa Barat yang harus segera diatasi
karena dapat menghambat laju pembangunan, baik aspek pendidikan, kesehatan,
maupun ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan kualitas
dan kuantitas infrastruktur wilayah, yang meliputi : transportasi, sumber daya air dan
irigasi, listrik dan energi, telekomunikasi, pengolahan sampah dan limbah, serta
permukiman.
5. Pemantapan Ketahanan Pangan
Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk
mempertahankan hidup dan kehidupan. Pemerintah bersama masyarakat
bertanggung jawab dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pemerintah
menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap
ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman bergizi, beragam,
merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan
dalam menyelenggarakan produksi penyediaan, perdagangan dan distribusi serta
sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi.
Tingginya laju pertumbuhan penduduk akan berimplikasi pada meningkatnya
konversi lahan dan meningkatnya kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan untuk
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 11
masyarakat menunjukkan peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk.
Kondisi ini akan memberikan tekanan pada sumberdaya alam dan lingkungan.
Degradasi lahan jelas mengakibatkan penurunan tingkat pendapatan petani. Oleh
karena itu perlu diupayakan intensifikasi lahan dan diversifikasi pangan.
6. Krisis Ketersediaan Energi
Konsumsi energi di Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan seiring dengan
pertumbuhan penduduk Jawa Barat dari tahun ke tahun. Di sektor energi listrik,
beban puncak pemakaian listrik pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 4.355 MW.
Disisi lain, kemampuan penyediaan hanya sebesar 4.288 MW sehingga pada tahun
2007 diperkirakan Jawa Barat akan mengalami shortage (kekurangan pasokan
listrik). Dari sisi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga BBM
internasional dan nasional telah berimplikasi terhadap pergeseran konsumsi jenis
BBM ke sumber energi alternatif. Pergeseran tersebut perlu diantisipasi sejak dini
dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat secara
berkelanjutan.
7. Penanganan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan
Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang telah terjadi di Jawa Barat dalam
beberapa tahun kebelakang cenderung masih belum dapat ditangani secara tuntas.
Pada bidang lingkungan hidup, masih dihadapkan pada persoalan-persoalan semakin
menurunnya daya dukung lingkungan sungai, pencemaran kualitas udara perkotaan,
deplesi muka air bawah tanah di pusat-pusat kegiatan nasional, serta masih
banyaknya lahan kritis yang belum tertangani.
Persoalan tersebut diantaranya diakibatkan oleh masih belum efektifnya fungsi
pengendalian mulai dari perizinan, pelaksanaan sampai dengan penegakan hukum.
Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan belum merata pada
semua lapisan masyarakat, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas hidup
masyarakatnya.
Penjabaran kebijakan kawasan lindung belum secara optimal dilakukan oleh
kabupaten/kota, demikian juga dengan konversi kawasan budidaya menjadi kawasan
lindung di kawasan hutan dan perkebunan. Sementara kegiatan penataan batas
kawasan lindung di lahan milik baru mulai dilakukan dengan pembuatan jaring
geodesi. Dengan demikian keberadaan kawasan lindung sesuai dengan tuntuan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 12
perda No. 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat
Tahun 2010, masih memerlukan upaya yang lebih keras terutama untuk mendorong
terjadinya paduserasi dengan RTRW Kabupaten/Kota dan penataan batas di
lapangan.
8. Mitigasi Bencana Alam
Kondisi fisik dasar wilayah Jawa Barat pada dasarnya terbentuk dari struktur geologi
yang bersifat kompleks. Kondisi ini menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan
terhadap berbagai ancaman bencana, seperti gerakan tanah di wilayah Jawa Barat
Selatan, banjir di Cekungan Bandung dan wilayah pantai utara, serta ancaman
letusan gunung berapi di beberapa wilayah Jawa Barat. Resiko yang ditimbulkan oleh
ancaman bencana tersebut relatif masih tinggi sehubungan dengan kurangnya
kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, seperti lemahnya koordinasi
dalam upaya pencegahan dan meminimalkan resiko bencana. Disamping hal
tersebut, langkah-langkah yang telah ditempuh dihadapkan pada keterbatasan data
dan informasi yang berkaitan dengan tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana,
serta belum optimalnya peran dan fungsi sistem peringatan dini didalam
meminimalisir resiko bencana alam.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 1
BBAABB IIIIII PPRRIIOORRIITTAASS PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN DDAAEERRAAHH
3.1. KERANGKA EKONOMI DAERAH
3.1.1. Perkiraan Ekonomi Nasional Tahun 2004 – 2009
ondisi ekonomi Indonesia tahun 2004-2009 akan dipengaruhi oleh
perkembangan lingkungan eksternal, yaitu semakin meningkatnya
integrasi perekonomian dunia yang pada satu pihak akan menciptakan peluang yang
lebih besar bagi perekonomian nasional, tetapi di lain pihak juga menuntut daya
saing perekonomian nasional yang lebih tinggi; adanya kemungkinan melambatnya
pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju (terutama Amerika Serikat dan
Jepang). Adapun lingkungan internal yang diperkirakan berpengaruh terhadap
perekonomian Indonesia selama kurun waktu tersebut adalah pelaksanaan
Pemilihan Umum serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung
dengan tertib dan aman; percepatan penyelesaian konflik kebijakan antara Pusat
dan Daerah, kebijakan lintas sektor, serta kebijakan-kebijakan sektoral yang akan
menciptakan iklim usaha yang sehat sehingga menciptakan kepastian hukum bagi
peningkatan kegiatan ekonomi; meningkatnya konsistensi pelaksanaan penegakan
hukum; serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap berbagai
pelaksanaan program pembangunan yang pada gilirannya akan meningkatkan
partisipasi masyarakat.
Prospek ekonomi nasional berdasarkan RPJM Nasional tahun 2004-2009
adalah sebagai berikut :
Membaiknya kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan ekonomi yang
berkualitas, yang ditunjukkan dengan berkurangnya pengangguran terbuka
dari 9,7% dari total angkatan kerja pada tahun 2005 menjadi 5,1% dari total
angkatan kerja pada tahun 2009. Peningkatan penciptaan lapangan kerja yang
cukup besar diharapkan terjadi di sektor industri pengolahan serta sektor yang
meliputi bangunan, jasa perdagangan, hotel dan restoran, yaitu masing-masing
sebesar 2,4 juta dan 5,4 juta selama periode 2004-2009 serta menurunnya
K
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 2
jumlah penduduk miskin menjadi 18,8 juta jiwa atau 8,2% dari jumlah penduduk
pada tahun 2009.
Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara bertahap dari 5,5%
pada tahun 2005 menjadi 7,6% pada tahun 2009, atau tumbuh dengan rata-rata
6,6% per tahun. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2%, pendapatan
riil perkapita (dengan tahun dasar 2000) mencapai Rp. 7,9 juta pada tahun 2005
dan Rp. 9,9 juta pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi nasional didorong dari
sektor industri pengolahan non-migas yang diperkirakan tumbuh rata-rata 8,6%
pertahun. Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas diperkirakan tumbuh
rata-rata 3,5% pertahun.
Tercapainya stabilitas ekonomi yang mantap selama periode 2004-2009
sebagai prasyarat penting untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dan berkesinambungan, akan terus terjaga.
Arah kebijakan ekonomi makro nasional tahun 2007 adalah mendorong
pertumbuhan ekonomi agar mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang
mendasar terutama pengangguran dan kemiskinan dengan tetap mempertahankan
stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada peningkatan investasi dan
ekspor non–migas.
Peningkatan iklim usaha untuk mendorong investasi dan daya saing ekspor
dilakukan dengan mengurangi hambatan-hambatan yang ada melalui
penyederhanaan prosedur perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara
pusat dan daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap
usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur,
menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabeanan, serta meningkatkan fungsi
intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha.
Selanjutnya, peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi dilakukan antara
lain dengan menciptakan iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan
penciptaan lapangan kerja dengan memastikan biaya-biaya non-UMP mengarah
pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, menghilangkan atau menghapus
biaya-biaya tidak produktif di luar standar upah minimum yang berlaku, serta
membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga
kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses usaha kecil,
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 3
menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan dan berbagai
kebijakan lintas sektor mengarah pada penciptaan kesempatan usaha bagi
masyarakat miskin.
Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan kebijakan moneter yang
berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan
fiskal dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi.
Stabilitas ekonomi dalam tahun mendatang juga akan didukung dengan ketahanan
sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan
dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan melalui
jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap.
3.1.2. Perkiraan Kondisi Ekonomi Regional Tahun 2006
Pada tahun 2006 diperkirakan kondisi perekonomian Jawa Barat tidak jauh
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat
tahun 2006 diharapkan meningkat sebesar 5,5% dengan laju pertumbuhan di sektor
pertanian sebesar 2,49%; sektor industri pengolahan sebesar 5,00%; serta sektor
perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,76%. Peningkatan LPE tersebut
didorong oleh penciptaan nilai investasi dalam bentuk Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) berkisar antara Rp. 68 triliun – Rp. 70 triliun. Dengan pertumbuhan
ekonomi tersebut diharapkan adanya penurunan jumlah penggangguran terbuka
sebesar 0,25%. Tabel berikut ini menyajikan perkembangan PDRB berdasarkan
lapangan usaha sampai tahun 2005 dan perkiraan tahun 2006.
Tabel 3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2000 (Rp. Triliun)
Tahun Laju Pertumbuhan Perkiraan
No Lapangan Usaha 2004 2005 (%) 2006 LP (%)
1 Pertanian 30,906 30,583 -1,05 30,059 2,49 2 Pertambangan dan Penggalian 16,387 15,525 -5,26 14,391 0,14 3 Industri Pengolahan 93,790 100,685 7,35 105,911 5,00 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,832 5,153 6,65 5,449 5,98 5 Bangunan/Kontruksi 6,602 8,289 25,56 9,267 1,24 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 41,798 43,14 2,91 45,257 5,76
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 4
Tahun Laju Pertumbuhan Perkiraan
No Lapangan Usaha 2004 2005 (%) 2006 LP (%)
7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,275 10,291 0,15 11,782 12,76 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 7,247 7,571 4,47 8,405 11,80
9 Jasa-Jasa 20,345 23,390 14,97 27,423 10,84 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi 232,185 244,503 5,31 257,950 5,50 PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi 213,747 227,397 6,39
Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Hasil analisis Bapeda Provisi Jawa Barat
3.1.3. Perkiraan Ekonomi Regional Tahun 2007
Seiring dengan perjalanan waktu, perekonomian Jawa Barat mengalami
perubahan struktur produksi yang mengarah pada semakin signifikannya peranan
sektor industri manufaktur dalam perekonomian regional diikuti oleh sektor
perdagangan hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sampai saat ini perubahan
struktur ekonomi dari sisi produksi tersebut tidak diikuti oleh perubahan struktur
ketenagakerjaan. Sampai tahun 2005 jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian
tetap lebih dominan, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor
pertanian. Kondisi tersebut tampaknya akan tetap terjadi pada tahun 2007 seiring
dengan rendahnya investasi yang dilakukan pada sektor pertanian dibandingkan
dengan sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Belum bergesernya struktur tenaga kerja untuk mengikuti perubahan struktur
produksi berpotensi menyebabkan semakin timpangnya kesejahteraan dan
pendapatan antar tenaga kerja pada sektor yang berbeda.
Dalam upaya perwujudan visi Provinsi Jawa Barat, peningkatan daya saing
daerah menjadi faktor penting bagi perekonomian Jawa Barat mendatang.
Penumbuhan daya saing tersebut bertujuan agar masyarakat Jawa Barat
memperoleh manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya. Upaya menembus pasar dan
memenangkan persaingan dilakukan tidak hanya dari sisi produksi saja, tetapi juga
seluruh sistem pendukungnya seperti sistem pemasaran dan perbankan, khususnya
dalam mengembangkan 6 (enam) core business Jawa Barat. Pembangunan ekonomi
usaha kecil dan menengah, mengurangi kemiskinan, dan mendorong kemajuan
wilayah-wilayah tertinggal menjadi sangat strategis guna mengurangi terjadinya
kesenjangan yang semakin melebar yang dapat melahirkan kecemburuan sosial,
urbanisasi, dan dapat mengganggu stabilitas keamanan wilayah.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 5
Peran sektor swasta perlu dikembangkan dengan optimal untuk menciptakan
struktur perekonomian daerah yang tangguh terutama dalam upaya meningkatkan
investasi, pemasaran dan promosi. Selain itu, peran infrastruktur wilayah dalam
menunjang perekonomian regional sangat strategis.
Berdasarkan pencermatan terhadap kondisi perekonomian regional terkini
serta analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal, laju pertumbuhan ekonomi
Jawa Barat pada tahun 2007 diperkirakan akan mencapai 6%. Berdasarkan
perkiraan tersebut PDRB Jawa Barat tahun 2007 akan mencapai Rp. 273,427 triliun
(harga konstan 2000) dengan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar
diperkirakan masih sektor industri manufaktur. Tingkat inflasi tahun 2007
diperkirakan akan berada pada 8%. Nilai tersebut diperkirakan akan lebih rendah
dari tingkat inflasi pada tahun 2006 yang diprediksi mencapai 10%. Pada Laju
investasi pada tahun 2006 diperkirakan sebesar 12% dengan proporsi terbesar pada
investasi rumah tangga. Dengan proyeksi tersebut, diharapkan jumlah keluarga
miskin akan bekisar sebanyak 24% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi
penduduk yang di lakukan oleh BPS, jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2007
diperkirakan sebanyak 41,67 juta jiwa.
Tabel berikut menjelaskan perkiraan ekonomi dan sosial makro Jawa Barat
pada tahun 2007 :
Tabel 3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun 2007
(Harga Konstan 2000)
No. Sektor PDRB (trilyun) Kontribusi (%) LPE (%)
1 Pertanian 30,879 13,24 2,20 2 Pertambangan dan Galian 13,664 7,24 -2,51 3 Industri Manufaktur 112,410 40,91 6,08 4 Listrik, Gas, dan Air Minum 5,819 2,07 6,92 5 Bangunan 10,506 2,93 10,23 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 47,418 17,86 5,46 7 Pengangkutan dan Komunikasi 12,692 4,20 8,80 8 Keuangan 8,879 3,09 8,42 9 Jasa 31,155 8,46 12,70 Total 273,427 100,00 6,00
Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 6
3.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
Pembangunan daerah di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 merupakan penjabaran
dari Rencana Strategis Pemerintah Daerah 2003-2008 dengan memperhatikan pula isu
strategis yang telah diidentifikasi di atas, serta prioritas pembangunan Nasional
sebagaimana terdapat dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2007. Ada 9
(Sembilan ) prioritas Pembangunan Nasional 2007 yaitu :
1. Penanggulangan Kemiskinan;
2. Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi, dan Ekspor;
3. Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Perdesaan;
4. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;
5. Penegakan Hukum dan HAM, Pemberantasan Korupsi, dan Reformasi Birokrasi;
6. Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban serta
Penyelesaian Konflik;
7. Optimalisasi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Alam;
8. Percepatan Pembangunan Infrastruktur;
9. Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir.
Sasaran-sasaran pembangunan daerah tahun 2007 dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007
No INDIKATOR Tahun 2007
1. Jumlah Penduduk 41,6 juta jiwa Laju Pertumbuhan Penduduk 2,1% - 2,2% 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,8% - 6% 3. Inflasi 8% - 10% 4. PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Rp. 260 triliun – Rp. 275 triliun 5. Jumlah Keluarga Miskin 26% - 27% 6. Laju Pertumbuhan Investasi 10% - 12%
Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005
Upaya pengendalian pertambahan jumlah penduduk dilakukan dengan
meningkatkan pengendalian migrasi masuk melalui perbaikan sistem administrasi
kependudukan terutama pada kabupaten dan kota yang berada pada Pusat Kegiatan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 7
Nasional di Metropolitan Bodebek, Metropolitan Bandung dan Metropolitan Cirebon. Selain
itu perlu juga ditingkatkan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk alami terutama
pada akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi baik diperkotaan maupun perdesaan
serta menghindari terjadinya perkawinan pada usia muda.
Upaya pengurangan jumlah keluarga miskin dilakukan melalui pendekatan pada
sisi pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Pada sisi pendapatan dilakukan dengan
meningkatkan kesempatan kerja dan pemberdayaan keluarga miskin melalui Bantuan
Modal Usaha, serta penyesuaian upah dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan fisik
minimal dan inflasi yang terjadi. Pada aspek pengeluaran dilakukan dengan pengurangan
pengeluaran rumah tangga terutama bagi keperluan pendidikan dan kesehatan.
Upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat
dilakukan dengan peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi pada 6 core business
Jawa Barat yaitu agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, pariwisata, jasa dan
sumberdaya manusia. Peningkatan produktivitas tersebut dapat dilakukan dengan
peningkatan kemampuan sumberdaya manusia serta peningkatan implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi. Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi harus
dilakukan dengan peningkatan investasi masuk di sektor-sektor unggulan Jawa Barat
terutama yang bersifat padat karya (Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi
harus dilakukan dengan meningkatkan investasi di sektor-sektor unggulan Jawa Barat [6
Core Business]). Peningkatan investasi tersebut perlu didukung dengan penyederhanaan
prosedur investasi yang akan berakibat pada pengurangan waktu, biaya serta jumlah
perizinan yang diperlukan.
Upaya peningkatan Indeks Pendidikan dan Indeks Kesehatan dilakukan dengan
upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan
melalui peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan pada aspek sarana/prasarana dan
tenaga kesehatan maupun pendidikan.
Dengan memperhatikan tema pembangunan di atas penyusunan prioritas
pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya mengatasi permasalahan pembangunan
daerah berdasarkan masing-masing isu strategis tersebut tidak dapat dilaksanakan
sepenuhnya antara lain karena kendala keterbatasan dana pembangunan, waktu dan
sumberdaya manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 8
yang diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu secara
optimal pada tahun 2007.
Dengan mempertimbangkan aspek wilayah maka prioritas pembangunan daerah
pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 3
2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2
3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan
Menengah
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2
4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1
5. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1
6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 5
7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1, 2, dan 4
8. Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2
9. Peningkatan Ketahanan Energi
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4
10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4
11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam
Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4
Prioritas pembangunan daerah tahun 2007 tersebut harus dilaksanakan secara
sinergis baik antarsektor pembangunan, antarpelaku pembangunan maupun
antarwilayah. Dari sisi kewilayahan, program-program prioritas pembangunan tersebut
akan dilaksanakan pada wilayah sasaran yang terdiri dari:
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 9
1. Desa Pusat Pertumbuhan
2. Desa Budaya Jawa Barat
3. Desa Tertinggal
4. Kota Pusat Pertumbuhan
5. Daerah Perbatasan Dengan Provinsi Lain
6. Kawasan Andalan
7. Daerah Rawan Bencana
Untuk memberikan arahan yang lebih jelas dalam penentuan kegiatan yang perlu
dilaksanakan pada tahun 2007, berikut ini disajikan fokus-fokus yang harus dilaksanakan
pada masing-masing prioritas.
1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah
Fokus :
Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Penataan dan penegakan hukum daerah dan HAM serta Bantuan Hukum
Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan
2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan
Fokus :
Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah
Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor
Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit
Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan
3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan
Menengah
Fokus :
Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM
Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster
Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi
persaingan global
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 10
4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat
Fokus :
Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan
Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan
Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal
Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi
5. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Fokus :
Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan
Penyediaan Tenaga Bidan Desa di Daerah Terpencil
Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia
Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih
6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah
Fokus :
Pelestarian dan pengembangan budaya daerah
Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat
Peningkatan pendidikan budi pekerti
Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Sekolah
Peningkatan implementasi nilai-nilai agama
Pelestarian Desa Budaya
7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah
Fokus :
Penanganan persampahan di Metropolitan Bandung
Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di Jabar selatan
Persiapan pembangunan Bandara Internasional
Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung dan Bodebek
Peningkatan infrastruktur pengendali banjir dan daya rusak air di Pantura dan
Metropolitan Bandung dan Bodebek
Pembangunan Waduk Jatigede
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 11
Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng,
Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta
Pembangunan Jalan Tol
Perluasan jaringan listrik di Jawa Barat bagian Selatan
8. Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata
Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian
Peningkatan produktivitas, produksi, distribusi serta diversifikasi pangan
Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan
Pengembangan klaster industri manufaktur
Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan
9. Peningkatan Ketahanan Energi
Fokus :
Pengembangan dan pendayagunaan energi terbarukan sebagai sumber energi
Pengembangan sumber energi panas bumi sebagai sumber energi
Pengembangan sumberdaya alam hayati sebagai sumber energi
10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Fokus :
Pengendalian pencemaran industri di DAS Citarum
Peningkatan pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di Cekungan
Air Tanah (CAT) kritis
Penanganan lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air
Pengendalian kerusakan pesisir di pantai utara
Penanganan pencemaran udara oleh timbal di perkotaan
11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam
Fokus :
Peningkatan kesiapan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana
alam
Optimalisasi pemanfaatan informasi kebencanaan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 1
BBAABB VVII PP EE NN UU TT UU PP
encana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 merupakan
penjabaran dari Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, memuat rancangan
kerangka ekonomi, isu strategis rencana pembangunan tahun 2007, prioritas
pembangunan, Rencana Kerja SKPD dan pendanaan indikatif.
RKPD Provinsi merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan/provinsi,
menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD Provinsi, RKPD Kabupaten dan Kota
serta pedoman penyusunan RAPBD Provinsi tahun 2007. Untuk itu ditetapkan kaidah-
kaidah pelaksanaannya sebagai berikut:
1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta
seluruh pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan proram-
program/kegiatan-kegiatan yang terkait dengan RKPD tahun 2007, dengan sebaik-
baiknya.
2. RKPD sebagai pedoman penyusunan RAPBD dan sebagai langkah awal proses
penyusunan RAPBD melalui tahapan penyusunan Kebijakan Umum APBD berpedoman
pada Ketetapan Mendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD serta Prioritas dan
Plafon Anggaran Sementara yang dikukuhkan melalui Nota Kesepakatan antara
Pimpinan DPRD dengan Gubernur.
3. Dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan
yang pendanaannya bersumber dari APBD maupun dari APBN/BLN, berdasarkan
prioritas dan plafon anggaran sementara RAPBD, setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah harus membuat Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
(RKA-SKPD) Tahun 2007.
4. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan melalui
Forum SKPD serta forum penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan
(Musrenbang) untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat.
R
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 2
5. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat dan dunia usaha dapat
berperanserta dalam pembangunan dan sekaligus sebagai pengawas pelaksanaan
kebijakan serta program/kegiatan.
6. Untuk menjaga efisiensi dan efetivitas pelaksanaan program, setiap Kepala SKPD
wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan, guna
melakukan koreksi yang diperlukan dan melaporkannya secara berkala 3 (tiga)
bulanan kepada Gubernur melalui Kepala Bapeda.
7. Kepala Bapeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana
pembangunan/kegiatan dari masing-masing Kepala SKPD.
8. Pada akhir tahun anggaran 2007, setiap Kepala SKPD wajib melakukan evaluasi
Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun 2006.
9. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi
Kepala SKPD, dan hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah untuk periode tahun 2008.
Tata Cara penyusunan RKPD Tahun 2007 dan penyelenggaraan Musrenbang serta
forum SKPD, mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 72/2005 tentang Tata Cara
Perencanaan Pembanguan Tahunan Daerah.
Penyelenggaraan Musrenbang telah dilaksanakan melalui tahapan menurut tingkat
pemerintahan, mulai dari Desa sampai Pusat, serta forum-forum SKPD Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Musrenbang dan Forum SKPD menghasilkan kesepakatan terutama sinkronisasi
rencana kegiatan dan penyelarasan program dan kegiatan yang tercantum dalam agenda
nasional.
Dengan adanya RKPD Provinsi, prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari
visi dan misi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta arah kebijakan
pembangunan perwilayahan yang memperhatikan status fungsi dan beban yang diemban
oleh Kabupaten/Kota sebagai bagian dari wilayah Jawa Barat, akan lebih terkoordinasi,
terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 3
RKPD Tahun 2007 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan 31 Desember
2007. Langkah-langkah persiapan dimulai dari sejak tanggal ditetapkan hingga
pelaksanaan.
GUBERNUR JAWA BARAT
DANNY SETIAWAN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 1
BBAABB IIVV RREENNCCAANNAA KKEERRJJAA PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN TTAAHHUUNN 22000077
Berdasarkan isu strategis dan prioritas pembangunan daerah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Tahun 2007 dalam bentuk matrik yang terdiri dari Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 dan Rencana Kerja Penunjang
Pembangunan Tahun 2007. Untuk rencana kerja prioritas pembangunan tahun 2007 dituangkan berdasarkan fokus-fokus dari prioritas
pembangunan, sedangkan untuk rencana kerja penunjang pembangunan tahun 2007 diuraikan berdasarkan Misi dan Program Pembangunan
Jawa Barat.
Matrik rencana kerja pembangunan yang akan dipaparkan berikut ini, juga telah mengakomodasi Bidang Urusan Pemerintahan Daerah
yang terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dimuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah. Kedua bidang urusan tersebut dijabarkan ke dalam 49 program pembangunan yang terdapat dalam rencana
kerja prioritas maupun rencana kerja penunjang.
Urusan Wajib Bidang Urusan Pemerintahan Daerah terdiri dari : pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat;
panataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; pertanahan; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan
perempuan; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial; tenaga kerja; koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal;
kebudayaan; pemuda dan olah raga; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; pemerintahan umum; kepegawaian; pemberdayaan
masyarakat dan desa; statistik; kearsipan; serta komunikasi dan informatika. Sedangkan Urusan Pilihan Bidang Urusan Pemerintahan Daerah
terdiri dari : pertanian; kehutanan; energi dan sumber daya mineral; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; perindustrian; dan
transmigrasi.
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 2
4.1 MATRIKS RENCANA KERJA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2007
1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
• Peningkatan kemampuan dan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan aparatur dalam melaksanakan otonomi daerah
Jawa Barat Biro Organisasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
1. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah
Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
• Fasilitasi dan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan di Kabupaten/Kota
25 Kabupaten/Kota Biro Organisasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah
Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
• Fasilitasi pelaksanaan SPM pada SKPD Provinsi dan pembinaan penerapan SPM untuk Kabupaten/Kota berdasarkan Juknis/SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat
• Penyederhanaan Prosedur Pelayanan
• Revitalisasi dan optimalisasi pelayanan satu atap
Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota
Biro Organisasi Dispenda Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Yansos
APBD Prov APBD Kab/Kota
2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya sarana, prasarana aparatur
Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat khususnya perbaikan Kantor Kecamatan, Desa/Kelurahan di wilayah perbatasan antar provinsi dan Kabupaten dengan IPM rendah.
Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten yang IPM nya terendah
Biro Perlengkapan Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Dinas Tarkim SKPD lainnya
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur
Meningkatnya kualitas aparatur yang memberikan pelayanan
Diklat dan Bintek yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat
Jawa Barat Bandiklatda Biro Kepegawaian SKPD lainnya
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik
4. Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Meningkatnya kinerja aparat Kecamatan dan Desa
Fasilitasi peningkatan kinerja aparat Kabupaten/Kota di Kecamatan dan Perangkat Desa
25 Kabupaten/Kota Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi BPMD
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
1. Terwujudnya perlindungan hak azasi manusia
• Sosialisasi Produk Hukum dan HAM
• Kerjasama antara penegak hukum di daerah dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum, HAM dan lingkungan
• Optimalisasi pemberian bantuan hukum kepada aparat dan masyarakat
25 Kabupaten/Kota Biro Hukum Dinas Pol PP
APBD Prov APBD Kab/Kota
3. Penataan dan penegakan hukum daerah dan
HAM serta Bantuan Hukum
1. Penataan dan pembentukkan Hukum daerah serta kesadaran hukum dan HAM
2. Terwujudnya keserasian produk hukum antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pemerintah
• Penyusunan dan revisi produk hukum daerah
• Evaluasi produk hukum kabupaten/kota yang berkaitan dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, Tata
Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota
Biro Hukum Bawasda Dispol PP
APBD Prov APBD Kab/Kota
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 3
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
Ruang, Pajak dan Retribusi Daerah
• Implementasi Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN
• Peningkatan kualitas aparat penyusun dan penegak hukum
2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum
Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Umum
• Penegakkan Perda Provinsi Jawa Barat
Jawa Barat Dispol PP APBD Prov APBD Kab/Kota
1. Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah khususnya di daerah perbatasan
• Optimalisasi pelayanan dasar di daerah perbatasan
• Fasilitasi kerjasama antar kelompok masyarakat di daerah perbatasan
Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
BKSP Jabodetabekjur Bakorwil SKPD Lainnya
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
2. Terwujudnya kelembagaan yang capable dalam melakukan kerjasama antardaerah perbatasan
Revitalisasi BKSP Jabodetabekjur
Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
BKSP Jabodetabekjur Biro Organisasi
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah
3. Terwujudnya tugu batas dan kejelasan batas daerah
Perbaikan tugu batas dan penataan batas-batas wilayah perbatasan
Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
Biro Dekonsentrasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur
Terwujudnya profesionalitas aparatur pengelola kerjasama antar daerah dan aparatur di daerah perbatasan
• Dilklat dan Bintek Kerjasama antar Daerah
• Diklat substantif, struktural dan fungsional bagi aparatur di daerah perbatasan
Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat
BKSP Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Bandiklatda Biro kepegawaian
APBN APBD Prov APBD Kab/Kota
4. Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan
3. Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan
Terwujudnya sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan provinsi
• Sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan
Jawa Barat Bapeda Bawasda Biro Dalprog
APBD Prov
2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah
Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja
Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif
• Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi melalui One Stop Services (OSS) pelayanan investasi.
• Memfasilitasi terbentuknya lemabaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi
• Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan
Provinsi Jawa Barat Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian
APBN APBD Provinsi
2. Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor
Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja
Meningkatnya Investasi yang berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor
• Peningkatan Promosi Industri Pengolahan berbahan baku lokal
• Identifikasi jenis-jenis Investasi berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor
Jawa Barat Perindustrian dan Perdagangan Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 4
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
• Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan perdagangan industri dan dunia usaha
• Identifikasi Potensi dan Peluang Investasi dengan orientasi pasar ekspor
• Pembenahan Regulasi khusus bagi investasi bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor
3. Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
Meningkatnya perlindungan serta pengawasan melalui pembinaan hubungan industrial terhadap 1000 perusahaan dan 1040 orang, pembinaan, pengawasan dan perlindungan terhadap 960 orang dan 27 paket pembinaan ketenagakerjaan serta pengembangan Lembaga Tenaga Kerja sebanyak 25 paket
• Pembinaan hubungan Industrial
• Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja
• Perlindungan serta Pengawasan Tenaga Kerja
Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
4. Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan 1. Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja
Meningkatnya tingkat kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi dan pelatihan sebanyak 1578 orang serta 12 paket, pembinaan institusional di 12 BLK/LKK dan 50 perusahaan
• Pelatihan Ketrampilan Tenaga Kerja
• Pelatihan Kewirausahaan • Penyuluhan dan Penyebaran
Informasi • Pelatihan institusional dan
Non institusional
Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah
Meningkatnya akses pasar dan permodalan bagi KUKM;
• Pembangunan SENBIK • Peningkatan mediasi
permodalan dengan lembaga keuangan Bank dan Non Bank
25 kab/kota Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro
1. Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM
2. Pengembangan Industri Manufaktur
Peningkatan potensi industri unggulan. • Optimalisasi sarana sentra industri kecil dan menengah
• Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah.
Kota Tasikmalaya, Kadipaten-Kab. Majalengka, Sumedang
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 5
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
3. Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
Meningkatnya peluang pasar produk unggulan Jawa Barat.
• Peningkatan dan fasilitasi promosi Produk Jawa Barat di dalam dan luar negeri.
• Peningkatan informasi dan sarana prasarana perdagangan
Jawa Barat, luar Provinsi dan Luar Negeri
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah
APBN APBD Provinsi
1. Pengembangan Industri Manufaktur
Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah.
Pengembangan Industri unggulan berbahan baku lokal.
Kab. Sukabumi, Pangandaran-Ciamis, Bekasi, Bogor, Kab/Kota Bandung, Kab/Kota Cirebon
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro
2. Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster
2. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah
Pengembangan KUKM perdesaan berorientasi pemenuhan bahan baku bagi industri
Pengembangan UKM di Desa Pusat Pertumbuhan
75 desa pusat perrtumbuhan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian
1. Pengembangan Industri Manufaktur
Meningkatnya kualitas produk industri kecil manufaktur.
• Pengembangan diversifikasi dan inovasi produk industri;
• Pengembangan dan peningkatan penguasaan teknologi industri manufaktur;
• Peningkatan kontinyuitas bahan baku industri;
• Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah;.
25 kab/kota Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro
2. Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan IPTEK
a. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan
b. Meningkatnya kegiatan penelitian dan
pengembangan
• Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan me-nengah & stakeholder lainnya
• Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan
25 Kabupaten/Kota Balitbangda Dinas KUKM BPMD SKPD Terkait
APBN APBD Provinsi
3. Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi persaingan global
3. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah
Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM
• Peningkatan kapasitas informasi KUKM
• Peningkatan sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna bagi KUKM
25 kab/kota Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian
4. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan masyarakat
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan 1. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah
a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana SD/MI sebanyak 16.466 lokal dan SMP/MTs sebanyak 3.109 lokal
b. Meningkatnya daya tampung sarana prasaran SMP/MTs sebanyak 2.373 lokal
c. Meningkatnya layanan PAUD
• Rehabilitasi Gedung SD/MI, dan SMP/MTs
• Penambahan RKB SMP/MTs • Pembangunan USB SMP • peningkatan kualitas dan
kuantitas PAUD
• 25 Kabupaten/Kota • 25 Kabupaten/Kota • Kabupaten/Kota terpilih
Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 6
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi
Meningkatnya daya tampung SMA/SMK sebanyak 500 lokal
Rehabilitasi dan penambahan Ruang Kelas Baru SMA/SMK
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan APBD Provinsi
2. Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan
Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah
a. Meningkatnya kompetensi dan meningkatnya kesejahteraan guru
b. Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan
1. Pemerataan kesempatan diklat bagi guru SD/MI dan SMP/MTs
2. Pemerataan distribusi guru 3. Peningkatan kesejahteraan
guru di daerah terpencil 4. Sertifikasi guru 5. Penyelenggaraan Ujian
Nasional yang akuntabel di 25 Kabupaten/Kota
Kabupaten dengan Indeks Pendidikan lebih rendah dari angka Provinsi Jawa Barat (Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Kab. Bogor, Majalengka, Kab. Bekasi, Kuningan, Karawang, Kab. Cirebon, Subang dan Indramayu) dan Kabupaten/Kota yang kekurangan guru
Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD Provinsi
1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah
Meningkatnya kualitas lulusan dan daya tampung SMP/MTs
• Penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap
• Penyelenggaraan kelas jauh SMP 64 lokal
• Pengembangan Induk SMP Terbuka 195 kecamatan
• Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH)
• Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)
16 Kabupaten/Kota 16 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD Provinsi
3. Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal
2. Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah
Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan non formal
• Pengembangan kejar paket A, B, dan C di komunitas dan lokasi yang sulit mengakses pendidikan
• Pengembangan keaksaraan fungsional
• Peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik non formal
• Pembinaan dan pengembangan lembaga kursus
• Peningkatan kapasitas PKBM
Daerah terpencil di 16 Kabupaten
Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans BAPUSDA
APBN APBD Provinsi
1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah
Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO
• Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi
Jawa Barat Dinas Pendidikan APBD Provinsi APBN
4. Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi
2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi
Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO
• Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi
Jawa Barat Dinas Pendidikan APBD Provinsi APBN
5. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan masyarakat
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan
1. Sumber Daya Kesehatan Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang dapat diakses masyarakat dengan cepat dan murah.
Pengembangan sarana dan prasarana kesehatan dan balai pengembangan laboratorium kesehatan
25 Kabupaten/Kota Dinkes
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 7
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
2. Upaya Kesehatan 1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan (Linakes 80%)
2. Meningkatnya rujukan ibu hamil risiko tinggi & bayi (Rujukan Bumil Risti 70% dan Neonatal Risti 70%)
Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga
2. Penyediaan Tenaga Bidan di Puskesmas dan daerah Terpencil
Sumber Daya Kesehatan Meningkatnya pemerataan, kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (Dokter di Puskesmas 70% dan Bidan di Desa Terpencil 80%)
• Pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan
• Pengembangan balai pelatihan tenaga kesehatan masyarakat
Daerah Terpencil Dinkes APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya upaya pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular (Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dapat ditangani < 24 jam 100%, AFP Rate/100.000 penduduk <15 tahun <1%, kesembuhan penderita TBC-BTA Positif >70%, cakupan balita dengan Pnemonia yang ditangani 90%, klien yang mendapat pelayanan HIV/AIDS 90%, Infeksi menular seksual yang diobati 90%, penderita DBD yang diobati 70%, balita diare yang ditangani 70%, dan rumah bebas jentik 85%), API penderita Malaria < 1/1000, kewaspadaan dini dan penanggulangan terhadap penderita Polio, Kusta, Jantung dan gangguan sirkulasi, Diabetes Mellitus dan Kanker.
• Pencegahan, penanganan dan pemberantasan penyakit
• Sosialisasi lingkungan perumahan sehat
25 Kab/kota Dinkes RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Distarkim Biro Yansos
APBN APBD Provinsi
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
Upaya Kesehatan
2. Meningkatnya surveilance penyakit &penanggulangan KLB/bencana serta imunisasi
Surveilance penyakit 25 kab/kota Dinkes APBN APBD Provinsi
4. Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia.
Upaya Kesehatan Meningkatnya upaya perbaikan gizi, bagi seluruh penduduk (Kecamatan Bebas Rawan Gizi 65%, cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2x per tahun 82,5%, cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 82,5%, cakupan pemberian makanan pendamping ASI bayi Gakin 92,5%, dan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 85%).
Perbaikan gizi masyarakat melalui kewaspadaan pangan
25 kab/kota Dinkes APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih
Memfasilitasi penyediaan air bersih
Desa rawan penyakit menular dan rawan air bersih
Distarkim Distamben
APBD Provinsi
2. Meningkatnya kondisi lingkungan perumahan
Memfasilitasi penyediaan prasarana perumahan di kawasan kumuh
Desa Nelayan Kawasan kumuh perkotaan
Distarkim Biro Yansos
APBD Provinsi
5. Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih
Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman
3. Tersedianya data potensi air tanah di daerah rawan air bersih
Survey potensi air tanah di daerah rawan air bersih
16 kab. se Jawa Barat Distamben APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 8
6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Pelestarian Dan Pengembangan Bahasa, Aksara Dan Sastra Daerah
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah
a. Penggunaan bahasa daerah di lembaga pemerintahan, pendidikan dan masyarakat;
b. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah
c. Peningkatan kemampuan guru bahasa daerah
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos
APBD
2. Peningkatan Apresiasi Seni Meningkatnya frekuensi apresiasi seni dan budaya daerah dikalangan pemerintah, masyarakat dan swasta
a. Kreativitas seni dan budaya daerah oleh masyarakat melalui berbagai media
b. Pergelaran dan Apresiasi seni tradisional dan kontemporer
c. Pembinaan terhadap lembaga-lembaga kesenian
d. Pelestarian nilai dan budaya daerah Jawa Barat melalui penghimpunan pengelolaan, pemberdayaan koleksi perpustakaan tentang Jawa Barat
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Disbudpar Bapusda Biro Yansos
APBD
1. Pelestarian dan pengembangan budaya daerah
3. Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilai-nilai Tradisional
Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai luhur budaya daerah, peninggalan sejarah kepurbakalaan.
a. Penanaman nilai-nilai budaya daerah di masyarakat
b. Pengembangan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat
Jawa Barat Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos
APBD
1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan
Melakukan sosialisasi lingkungan sehat
Kabupaten/Kota dengan indeks kesehatan lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat
Distarkim Dinas Kesehatan BPMD
APBD 1. Upaya Kesehatan
2. Meningkatnya promosi dan penyebarluasan informasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
25 Kab./Kota Dinkes APBN APBD Provinsi
2. Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat
2. Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah Meningkatnya pengetahuan tentang lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah
Pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah
Jawa Barat Dinas Pendidikan BPLHD
APBD
1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama
Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama sebagai dasar bagi pendidikan budi pekerti
1. Pengembangan Nilai-nilai ajaran agama di sekolah
2. Implementasi nilai-nilai ajaran agama
3. Mengoptimalkan fungsi kader juru dakwah dan DKM dalam pengembangan pendidikan budi pekerti di lingkungan RT/RW
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD
3. Peningkatan pendidikan budi pekerti
2. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah
Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tentang etika dan budi pekerti di lingkungan pendidikan dasar dan pra sekolah.
1. Pengembangan pendidikan berbasis nilai
2. Pengembangan kurikulum muatan lokal tentang etika dan budi pekerti
3. Mengembangkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah di Sekolah
4. Pelatihan pendidikan budi pekerti bagi guru SDMI dan SLTP/MTs
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 9
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
4. Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Sekolah
Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah
1. Terlaksananya pendidikan lingkungan hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan pra sekolah.
2. Terwujudnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang lingkungan hidup
1. Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan hidup
2. Pengembangan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah
3. Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah
4. Pengembangan Sekolah hijau
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag
APBN APBD
1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama
1. Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat
• Mengembangkan dialog antar pemuka agama
• Meningkatkan kemampuan para juru da’wah.
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Biro Yansosdas Kanwil Depag
APBD
2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat
• Implementasi kesalehan sosial oleh aparatur Pemda
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Biro Yansosdas Kanwil Depag
APBD
5. Peningkatan implementasi nilai-nilai agama
2. Peningkatan Kerukunan Hidup Intern Dan Antar Umat Beragama
Terfasilitasinya kegiatan intern dan kegiatan antar umat beragama.
• Pembinaan kerukunan hidup umat beragama.
• Pertemuan intensif antara para pemuka agama
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Biro Yansosdas Kanwil Depag
APBD
6. Pelestarian Desa Budaya Penelusuran Sejarah dan Nilai –nilai Tradisional
Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.
• Pembinaan, pelestarian, dan pengembangan Desa Budaya
• Penataan lingkungan Desa Budaya
• Pembinaan dan Pengembangan kearifan lokal
• Pengembangan Desa Budaya sebagai potensi Pariwisata
Jawa Barat Disbudpar
APBD
7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman
Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan
Memfasilitasi pembangunan TPS dan TPA regional
Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi 1. Penanganan persampahan di Metropolitan
Bandung Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana permukiman sekitar TPA Regional
Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi
2. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan
di Jabar Selatan
Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
Terlaksananya pembangunan jalan sepanjang 25,1 km dan jembatan sepanjang 260 m
Pembangunan jalan dan jembatan
Kab. Cianjur dan Kab. Garut Dinas Bina Marga Departemen PU
APBD Provinsi APBN
3. Persiapan pembangunan bandara
internasional
Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
Terlaksananya persiapan pembangunan bandara internasional di Jawa Barat
Fasilitasi dan koordinasi pembangunan bandara internasional di Jawa Barat
Kec. Kertajati Kab. Majalengka
Dinas Perhubungan Departemen Perhubungan
APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 10
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
Persiapan pembangunan waduk-waduk kecil
Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Dep PU
APBD Provinsi APBN
Pengelolaan situ, waduk, dan embung
Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
Pengelolaan jaringan air baku. Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
4. Peningkatan infrastruktur penyedia air baku
di Metropolitan Bandung dan Bodebek
Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi
Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk dan embung dalam rangka penyediaan air baku
Pengendalian pemanfaatan air permukaan
Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai
Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen . PU
APBD Provinsi APBN
Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir
Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
5. Peningkatan infrastruktur pengendali banjir
dan daya rusak air di Pantura, Metropolitan
Bandung dan Bodebek
Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi
Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka pengendalian banjir dan pengamanan pantai
Pengelolaan jaringan hidrologi Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek
Dinas PSDA Departemen PU
APBD Provinsi APBN
a. Pembebasan tanah dan pemindahan penduduk
b. Fasilitasi dan koordinasi pembangunan Waduk Jatigede
Kabupaten Sumedang Dinas PSDA Biro Sarek Departemen PU
APBD Provinsi APBN
6. Pembangunan Waduk Jatigede Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi
Terlaksananya persiapan dan pembangunan Waduk Jatigede
Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang Departemen PU APBN 7. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan
di wilayah perbatasan Jabar-Jateng, Jabar-
Banten, dan Jabar-DKI Jakarta
Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan
Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan
Jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng , Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta
Dinas Bina Marga Departemen PU
APBD Provinsi APBN
8. Pembangunan jalan tol Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
Terlaksananya persiapan dan pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Cikampek-Cirebon (Cikacir), dan Soreang-Pasirkoja (Soroja)
Fasilitasi dan koordinasi pembangunan jalan tol
Jalan Tol Cisumdawu, Cikacir dan Soroja
Dinas Bina Marga Biro Sarek Departemen PU
APBD Provinsi APBN
9. Perluasan jaringan listrik di wilayah Jawa
Barat Selatan
Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi
1. Meningkatnya kualitas pasokan listrik
2. Meningkatnya cakupan dan akses pelayanan listrik terhadap masyarakat
Pengembangan listrik perdesaan / masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN
Jawa Barat Selatan Distamben APBD Provinsi APBN
8. Revitalisasi agribisnis, industri dan pariwisata
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian
Pengembangan Agribisnis Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya penyuluh pertanian
• Peningkatan kinerja penyuluh pertanian
• Pengembangan penyuluh swakarsa
Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
2. Peningkatan produktivitas produksi, distribusi serta diversivikasi pangan
Pengembangan Agribisnis Meningkatnya produktivitas produksi agribisnis
• Pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan
• Pengawasan dan pengendalian peredaran input produksi
Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 11
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan sumberdaya Kelautan
Meningkatnya produktivitas usaha perikanan laut
• Pengembangan budidaya laut dan payau
• Pengembangan usaha perikanan tangkap
Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Barat
Dinas Perikanan - APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota Peningkatan Ketahanan Pangan Terkendalinya tingkat kerawanan
pangan masyarakat • Pengembangan sistem
logistik dan distribusi pangan • Peningkatan pengelolaan
cadangan pangan • Pengembangan sistem isyarat
dini serta sistem pemantauan dan pendataan kondisi pangan yang handal dan aktual
Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
3. Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan
Peningkatan Ketahanan Pangan Terkendalinya hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan
• Pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan
Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Perikanan Biro Bina Produksi
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
4. Pengembangan klaster industri manufaktur
Pengembangan Industri Manufaktur Meningkatnya daya saing industri manufaktur
• Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki, Tekstil, Suku Cadang dan Rotan
• Peningkatan produktivitas
dan efisiensi industri
Kawasan Andalan Cekungan Bandung, Ciayumajakuning dan Bodebek Jawa Barat
Dinas Industri dan Perdagangan Dinas Industri dan Perdagangan Agro
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
• Penataan objek wisata di kawasan wisata unggulan (KWU)
KWU Agro Puncak KWU Kriya Priangan KWU Cirebon
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
5. Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan
Pengembangan Kepariwisataan Meningkatnya daya saing pariwisata Jawa Barat
• Fasilitasi promosi kawasan wisata unggulan (KWU)
Luar Provinsi Jawa Barat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
- APBN - APBD Provinsi - APBD
Kabupaten/ Kota
9. Peningkatan Ketahanan Energi
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Pengembangan dan pendayagunaan energi
terbarukan sebagai sumber energi
Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi
1. Terbangunnya 5 unit mikro hidro 2. Termanfaatkannya potensi energi
matahari 300 PLTS 3. Termanfaatkannya energi angin 15
KTA
• Peningkatan akses listrik dan energi masyarakat melalui pengembangan energi alternatif : PLTS, Kincir Angin, dan Mikro/Minihidro
16 Kabupaten dan 3 Kota Distamben APBN APBD Provinsi
• Survey pendahuluan pengembangan panas bumi
• Optimalisasi pemanfaatan panas bumi
Gunung Talaga Bodas, Gunung Papandayan, Gunung Galunggung, Sangkan Hurip
Distamben APBN APBD Provinsi
2. Pengembangan sumber energi panas bumi
sebagai sumber energi
Pengembangan Sumber Daya Mineral Dan Panas Bumi
Termanfaatkannya panas bumi sebagai pembangkit listrik
Fasilitasi rencana pengembangan instalasi panas bumi
Kabupaten Tasikmalaya Distamben APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 12
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
3. Pengembangan sumberdaya alam hayati
sebagai sumber energi
Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi
1. Tersedianya energi alternatif Biogas sebanyak 500 unit
2. Tersedianya fasilitasi pengembangan energi biodiesel, biokerosin, dan biofuel
Penyediaan energi alternatif bagi masyarakat melalui pengembangan energi Bioenergi
Kabupaten Sukabumi dan Sumedang
Distamben APBN APBD Provinsi
10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air
• Fasilitasi implementasi EPCM • Pelaksanaan Superkasih dan
Proper • Pemantauan dan pengawasan
pelaksanaan superkasih dan Proper
• Fasilitasi Penegakan Hukum
DAS Citarum BPLHD Biro Yansos
APBN APBD Provinsi
1. Pengendalian pencemaran industri di DAS
Citarum
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
2. Tersusunnya kerangka hukum pengendalian pencemaran sungai Citarum
Penetapan Perda Kelas Air dan Baku Mutu Sungai Citarum
DAS Citarum BPLHD APBD Provinsi
1. Tersedianya sistem pemantauan muka air tanah
Pengukuran dan pemantauan zona deplesi air tanah di CAT kritis
CAT Bandung Distamben APBN APBD Provinsi
2. Terkendalinya kegiatan pemanfaatan air tanah
Pengendalian dan penertiban pengambilan air bawah tanah
CAT Bandung, CAT Bogor, dan CAT Cirebon
Distamben APBN APBD Provinsi
3. Meningkatnya ketersediaan air tanah Pembuatan sumur resapan CAT Bandung dan CAT Bogor
Distamben APBN APBD Provinsi
2. Peningkatan pengelolaan dan pengendalian
pengambilan air tanah di Cekungan Air
Tanah (CAT) kritis
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
4. Tersusunnya instrumen kebijakan pengelolaan air bawah tanah
• Revitalisasi dan pembuatan sumur pantau di CAT kritis
• Penyusunan formula kebijakan pengelolaan air tanah
CAT Bandung Distamben APBN APBD Provinsi
3. Penanganan lahan kritis di kawasan lindung
dan daerah resapan air
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Terehabilitasinya lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air seluas 80.000 ha
Rehabilitasi lahan di DAS Prioritas
DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi
Dishut Kabupaten/Kota
APBN APBD Provinsi
4. Pengendalian kerusakan pesisir di pantai
utara
Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Terkendalikannya pencemaran dan kerusakan pantai
Rehabilitasi kerusakan pesisir/pantai secara vegetatif dan sipil teknis
Pantai Utara Jawa Barat BPLHD Dinas PSDA
APBN APBD Provinsi
5. Penanganan pencemaran udara oleh timbal di
perkotaan
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
Terkendalinya pencemaran timbal di udara
Penerapan Bensin bebas timbal Kota Bandung, Bogor, Bekasi dan Cirebon
BPLHD APBD
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 13
11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam
No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana
1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana
Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana
Kabupaten Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya dan Garut
Distamben, Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
1. Peningkatan kesiapan dan kemampuan
masyarakat dalam menghadapi bencana alam
Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat
2. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat dalam menghadapi bencana alam
Pengembangan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), sistem peringatan dini, dalam penanggulangan bencana alam.
Jawa Barat Distamben Bapeda Biro Bangsos
APBD Provinsi
• Inventarisasi objek/infrastruktur vital terhadap bencana geologi
• Sosialisasi informasi kebencanaan kepada masyarakat
Jawa Barat Distamben APBN
• Penyiapan data daerah rawan bencana
12 Kabupaten Distamben APBN APBD Provinsi
2. Optimalisasi pemanfaatan informasi
kebencanaan
Peningkatan efektivitas pengelolaan dan konservasi SDA dan lingkungan
Terintegrasi dan tersosialisasikannya informasi kebencanaan kepada masyarakat
• Penyusunan rancangan teknis penataan lahan akibat bencana longsor
Kab. Bandung Distamben APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 14
B. MATRIKS RENCANA KERJA PENUNJANG PEMBANGUNAN TAHUN 2007
MISI 1 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SUMBERDAYA MANUSIA
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dasar
• Optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
• Mendorong gerakan masyarakat peduli pendidikan
Jawa Barat Dinas Pendidikan Biro Yansosdas
APBD Provinsi 1. Program Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah
Meningkatnya kesadaran masyarakat sejak dini dan tersedianya kader-kader peduli kesehatan di masyarakat
• Pembinaan dan pengembangan UKS • Intensifikasi program Pemberian Makanan
Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) • Penyuluhan kesehatan
25 Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnyan kualitas guru dan lulusan pendidikan.
• Diklat bagi guru SMA/SMK • Penyelenggaraan Ujian Nasional yang
akuntabel • Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMA/SMK
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans KADIN
APBN APBD Provinsi
2. Program Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi
2. Meningkatnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja
• Pengembangan SMA/SMK berbasis kompetensi
• Pembentukan jaringan kerjasama dengan pihak swasta dan dunia industri
• Kerjasama dengan Perguruan Tinggi
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansos Depdiknas Perguruan Tinggi
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
• Pengembangan metode pembelajaran PAUD • Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan PAUD
• Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD
• Sosialisasi PAUD
• Peningkatan kapasitas kelembagaan PAUD
25 Kab/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag
3. Program Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah
2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan non formal
Pengembangan Taman Pustaka Masyarakat dan Perpustakaan Desa / Kelurahan Penyelenggaraan lembaga kursus oleh masyarakat
25 Kab/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Disnakertrans BAPUSDA
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 15
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
3. Menyiapkan masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan
• Pengembangan Kelompok Belajar Usaha (KBU)
• Pengembangan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP)
• Pengembangan KP dan KPM • Peningkatan kapasitas PKBM sebagai sentra
dan agen pemasaran produk industri kecil
Jawa Barat Dinas Pendidikan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Yansos
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana SLB Rehabilitasi dan penambahan sarana prasarana SLB
2. Meningkatnya kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran
• Pengembangan dan penerapan metode pembelajaran terkini
• Pengembangan sekolah inklusi
4. Program Peningkatan Pendidikan Luar Biasa
3. Meningkatnya kualitas guru SLB • Diklat bagi guru SLB • Pemberian kesempatan mengikuti pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi bagi guru SLB
25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
• Pengkajian dan penyusunan perencanaan kesehatan
• Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
• Peningkatan evaluasi program pengembangan manajemen kesehatan
• Pengembangan Litbang Kesehatan
2. Meningkatnya jaminan pembiayaan kesehatan (cakupan JPK pra bayar 32,5% dan cakupan pemeliharaan kesehatan GAKIN dan masyarakat rentan 100%)
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi keluarga dan jaringannya
5. Program Sumber Daya Kesehatan
3. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian obat, Kosalkes (kosmetik, alat kesehatan) dan NAPZA dari tingkat produksi sampai tingkat konsumsi (ketersediaan obat 80%, pengadaan obat esensial 90% dan generik 80%)
• Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
• Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin
• Pencegahan penyalahgunaan NAPZA • Pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan
NAPZA
25 Kab/Kota Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 16
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
4. Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dalam pelayanan kesehatan
• Koordinasi dan fasilitasi Sumberdaya Kesehatan (SDK)
• Pengembangan basis data SDK • Menyusun manajemen SDK berbasis
pemerataan dan mutu
1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan dan permukiman termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan hygiene sanitasi di tempat-tempat umum, industri & tempat-tempat lain yang mempengaruhi kesehatan. (rumah/bangunan bebas jentik 85%, tempat umum yang memenuhi syarat 70%, institusi yang dibina 40% dan cakupan air bersih 80%)
• Peningkatan kesehatan lingkungan • Fasilitasi perbaikan sanitasi lingkungan
masyarakat
2. Meningkatnya akses kualitas dan citra masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar, rujukan, khusus, jiwa termasuk kegawatdaruratan medis. (Pelayanan kesehatan ibu hamil risti yang di rujuk 90%, cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita 60%, UCI Desa 90%, pelayanan gangguan jiwa 60%, gizi buruk balita < 1%).
Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan
25 Kab./Kota Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi
APBN APBD Provinsi
3. Meningkatnya pelayanan pemeriksaan labkes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis penyakit untuk pengelolaan medis, pengamatan penyakit dan penanggulangan KLB
Peningkatan pelayanan pemeriksaan lab. Kes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis.
Jawa Barat Balai Latihan Kesehatan (BLK)
APBN APBD Provinsi
6. Program Upaya Kesehatan
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melalui pengenalan hidup sehat di sekolah
Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
25 Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan
APBD Provinsi
1. Meningkatnya kapasitas daya dukung perumahan di perkotaan
• Memfasilitasi pembangunan rumah susun • Fasilitasi pelaksanaan pembangunan bidang
permukiman
Wilayah perkotaan Distarkim Biro Yansos
APBD Provinsi APBN
2. Meningkatnya tertib pengelolaan gedung negara/daerah
• Memfasilitasi pengelolaan gedung negara/ daerah dan rumah negara
Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi APBN
7. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman
3. Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi (air limbah dan drainase)
Memfasilitasi penyediaan instalasi sanitasi regional di perkotaan
Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 17
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Memfasilitasi penyediaan prasarana dasar perumahan bagi transmigran lokal dan pengungsi
Wilayah transmigrasi lokal dan pengungsi
Distarkim APBD Provinsi 4. Tersedianya prasarana dasar perumahan bagi pengungsi dan transmigran lokal
• Memfasilitasi perbaikan sarana dan prasarana permukiman akibat bencana alam
Pantura Distarkim APBD Provinsi
1. Meningkatnya penempatan tenaga kerja melalui pemberian kerja sementara serta penempatan dalam dan luar negeri terhadap 11.720 orang, sosialisasi dan penyebaran informasi serta pendataan calon pekerja untuk 2.610 orang
• Penempatan Tenaga kerja melalui penyuluhan, pembinaan, sosialisasi PTKLN serta penyebaran pendataan
• Penempatan Tenaga Kerja melalui pemberian kerja sementara dan penempatan dalam/luar negeri
• Penyusunan pola kebijakan pendayagunaan informasi pasar kerja
• Penyusunan pola standar pengukuran produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat
• Penyusunan pedoman peningkatan fungsi pengawasan ketenagakerjaan di Jabar
Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
8. Program Peningkatan Kompetensi, Penempatan, Perluasan, Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja
2. Meningkatnya perluasan melalui pemberdayaan tenaga kerja terhadap 740 orang dan 72 kelompok serta peningkatan usaha produktif terhadap 300 orang serta 2 paket
• Pemberdayaan Tenaga Kerja • Peningkatan Usaha Produktif dan Bursa Kerja
Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya aktivitas dan kreativitas kepemudaan di berbagai bidang pembangunan
• Diklat kepemudaan, kewirausahaan, dan keterampilan
• Pembinaan Marching Band • Penyelenggaraan Gita Bahana Nusantara • Penyelenggaraan Bahana Suara Pelajar • Pemberian penghargaan terhadap pemuda
berprestasi dan berdedikasi kepeloporan dalam berbagai bidang
2. Meningkatnya peranserta pemuda dalam pembangunan
Keikutsertaan lembaga pemuda dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
9. Program Peningkatan Aktivitas, Kreativitas dan Kelembagaan Pemuda
3. Meningkatnya peran dan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan Narkoba
Penguatan kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan Organisasi Pelajar dan Mahasiswa
25 Kabupaten/Kota BPMD Dinas Pendidikan Disnakertrans Biro Bangsos Dinas Sosial
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 18
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
1. Bertambahnya jumlah perempuan yang berperan dalam lembaga publik
Peningkatan kelembagaan perempuan dalam aktivitas politik
2. Bertambahnya jumlah perempuan yang menjadi pengurus lembaga masyarakat dan organisasi kemasyarakatan
Peningkatan aktivitas perempuan dalam pembangunan
3. Meningkatnya peran perempuan dan pengarusutamaan gender pada setiap aspek kehidupan
Peningkatan peran gender dalam kelembagaan Pos Yandu
4. Menunrunnya jumlah kebijakan yang bias gender
Peningkatan pemahaman aparat dan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur kebijakan publik
10. Program Peningkatan Pemberdayaan Perempuan
5. Menurunnya jumlah peristiwa/kasus pelanggaran terhadap hak-hak perempuan
• Peningkatan pemahaman dan perlindungan hak-hak perempuan serta pengarusutamaan gender
• Perlindungan dari tindak kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak (Traficking)
• Pemahaman tentang tindak kekerasan Traficking terhadap perempuan dan anak
• Pemberian pemahaman kepada SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang program rensponsif gender
• Penajaman sinergitas pemberdayaan perempuan antar stakeholder
25 kab/kota BPMD Biro Bangsos Disnakertrans Dinas Sosial Dinas Pendidikan
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya prestasi olahraga dalam event nasional
• Pembentukan dan pemusatan pelatihan kontingan PON 2008
• Pemberian uang kadeudeuh pada atlet berprestasi
2. Meningkatnya usaha pengembangan olahraga tradisional
Pelatihan instruktur dan tenaga penggerak olahraga masyarakat dan olahraga tradisional
25 kabupaten/Kota
BPMD Biro Bangsos Dinas Pendidikan Distarkim
APBN APBD Provims
3. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga bagi masyarakat
Memfasilitasi pembangunan sarana prasarana olah raga masyarakat
Jawa Barat Distarkim BPMD Biro Bangsos
APBD Provinsi
11. Program Peningkatan Olahraga
4. Tersedianya sarana prasarana olahraga yang memadai
Memfasilitasi persiapan pembangunan stadion olahraga bertaraf nasional/internasional
Kabupaten/Kota Bandung
Distarkim Biro Bangsos
APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 19
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
5. Meningkatnya aktivitas dan prestasi olahraga pelajar dan mahasiswa
• Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)
• Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar
• Pembinaan Atlet Mahasiswa
25 kabupaten/Kota
Dinas Pendidikan APBN APBD Provims
1. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan
• Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan menengah
• Pengembangan TTG dalam Diversifikasi pemanfaatan Energi
25 Kabupaten/Kota Balitbangda Dinas KUKM BPMD Distamben SKPD Terkait
APBN APBD Provinsi
2. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan Perpustakaan
• Pengembangan Perpustakaan Daerah di Jawa Barat
• Optimalisasi Perpustakaan melalui e-libary • Peningkatan dan pemberdayaan perpustakaan
sekolah
25 Kabupaten/Kota BAPUSDA Biro Organisasi Dinas Pendidikan
APBD Provinsi
12. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan IPTEK
3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kearsipan
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan (SIMKA)
Bandung BASIPDA APBD Provinsi
MISI 2 : MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN REGIONAL YANG TANGGUH
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
1. Meningkatnya inovasi dan diseminasi teknologi agribisnis
• Pengembangan teknologi pembenihan/bibit dan pembudidayan pertanian, perikanan dan kehutanan.
• Pengembangan teknologi agribisnis tepat guna dan spesifik lokasi.
Jawa Barat Din Pertanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Biro Binprod Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
13. Program Pengembangan Agribisnis
2. Meningkatnya koordinasi dan manajemen pembangunan agribisnis
• Penyelarasan, pengawasan dan pengendalian manajemen pembangunan agribisnis antar sektor dan antar wilayah.
• Peningkatan koordinasi pengembangan agribisnis Jawa Barat
Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan
APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 20
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Pembinaan dan pengendalian pengusahaan lahan
Din Kehutanan Din Indag Agro
3. Meningkatnya akses petani terhadap faktor produksi
• Peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta permodalan
• Peningkatan akses petani terhadap pasar
Jawa Barat
Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia agribisnis.
• Peningkatan kualitas/kompetensi sumber daya manusia aparatur dan petani.
• Pengembangan kelembagaan layanan agribisnis
Jawa Barat
Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan
APBD Provinsi APBN
5. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana prasarana pendukung agribisnis
• Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana agribisnis
• Pengelolaan pasca panen dan pengolahan hasil • Optimalisasi Terminal/ Sub Terminal
Agribisnis (TA/STA) • Pengembangan Pasar Ikan
Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro Distarkim
APBN APBD Provinsi
• Pengembangan usaha masyarakat perkebunan dan sekitar hutan
• Diversifikasi agribisnis
Jawa Barat 6. Meningkatnya kesempatan kerja dengan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian
• Pengembangan kawasan agropolitan Kab. Ciamis, Purwa-karta, Gianjur, Garut, Bogor, Indramayu dan Bandung
Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan
APBD Provinsi APBN
7. Mempromosikan dan memproteksi komoditas agribisnis
• Peningkatan ekspor dan pengendalian impor sektor pertanian
• Penguatan sistem usaha dan perlindungan usaha
• Pengembangan promosi produk agribisnis
Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 21
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
1. Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, kualitas dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras serta ketersediaannya sepanjang tahun
• Pengembangan diversifikasi produk, konsumsi komoditas pangan beragam, bergizi dan berimbang.
• Peningkatan produktivitas pangan melalui peningkatan mutu intensifikasi serta perbaikan mutu benih/bibit
• Peningkatan pemanfaatan dan pelestarian perairan umum untuk peningkatan produksi ikan
• Antisipasi terhadap perubahan cuaca dan ketersediaan sumberdaya air
• Pengawasan dan pengendalian peredaran serta ketersediaan pupuk, benih/bibit dan pakan
16 Kabupaten Biro Binprod Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
14. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
2. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang
• Pengembangan pangan lokal • Peningkatan penerapan pola konsumsi pangan
beragam, bergizi dan berimbang
Jawa Barat Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Biro Bina Produksi Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
1. Meningkatnya usaha dan kesempatan kerja Bisnis Kelautan
• Peningkatan kualitas/kompetensi SDM dan kelembagaan usaha kelautan
• Pengembangan input produksi berbahan baku lokal
• Peningkatan efisensi usaha kelautan • Pengembangan pengelolaan hasil perikanan
dan kelautan • Pengembangan pengelolaan kawasan pesisir
dan laut • Pengembangan kawasan industri pengolahan
hasil perikanan
Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon
Din Perikanan Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
2. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi
• Peningkatan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif dan permodalan
• Pengembangan teknologi perbenihan dan pembudidayaan ikan laut dan payau
Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon
Din Perikanan APBD Provinsi APBN
15. Program Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan
3. Meningkatnya cakupan pemasaran • Fasilitasi kemitraan dan pemasaran dalam dan luar negeri
Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur Bekasi, Cirebon,
Din Perikanan Din Indag Agro
APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 22
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Pemberdayaan pelaku usaha dan simpul-simpul distribusi usaha kelautan.
• Peningkatan akses terhadap pasar dan informasi bisnis kelautan
Karawang, Indramayu, Subang dan Kota Cirebon
4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana usaha kelautan
• Peningkatan sarana prasarana usaha kelautan Kabupaten Sukabumi, Ciamis, Cirebon
Din Perikanan APBD Provinsi APBN
1. Pemantapan struktur industri manufaktur. • Pengembangan kemitraan usaha dan jaringan kerja industri;
• Optimalisasi pemanfaatan kawasan industri.
16. Pengembangan Industri Manufaktur
2. Pengembangan industri yang berkelanjutan.
• Pengembangan komoditi unggulan industri yang berbahan baku lokal;
• Peningkatan industri melalui pengembangan energi alternatif;
• Peningkatan industri berbasis Clean Production.
Jawa Barat Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Disnakertrans
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya sistem perdagangan dalam negeri.
• Peningkatan SDM dibidang perdagangan; • Peningkatan sarana dan prasarana
perdagangan dalam negeri; • Peningkatan informasi perdagangan dalam
negeri. • Pemantapan dan pengawasan peredaran
produk.
Jawa Barat, Luar Provinsi
2. Meningkatnya akses dan sistem perdagangan luar negeri.
• Peningkatan SDM dibidang perdagangan luar negeri;
• Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan luar negeri;
• Peningkatan akses dan sistem informasi perdaganan luar negeri.
Jawa Barat dan Luar Negeri
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Disnakertrans
APBN APBD Provinsi
3. Meningkatnya efektivitas perdagangan produk agro
• Pengembangan distribusi komoditi unggulan. • Peningkatan ekspor komoditi agro.
Jawa Barat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro
APBD Provinsi
17. Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri
4. Meningkatnya sarana dan prasarana perdagangan
• Pengembangan pasar produk Jawa Barat Kab. Garut Kab. Indramayu Kab. Sukabumi Kota Depok Kab. Ciamis
Disperindag Disperindag Agro
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 23
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
18. Program Pengembangan Kepariwisataan
Tertatanya kawasan obyek wisata dan daya tarik wisata
• Peningkatan apresiasi masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pengembangan obyek wisata
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata.
• Peningkatan kemitrausahaan di bidang kepariwisataan Jawa Barat.
9 kawasan wisata unggulan
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Biro Sarana Perekonomian
• APBD Provinsi • APBN
1. Meningkatnya kualitas produk. • Peningkatan kualitas dan standarisasi produk; 19. Peningkatan Mutu produk dan Pelayanan Jasa 2. Meningkatnya pelayanan jasa terhadap
masyarakat.
• Peningkatan sarana dan pelayanan kemetrologian;
• Peningkatan pelayanan instalasi industri kecil menengah;
• Peningkatan pelayanan jasa konstruksi.
Jawa Barat
Din Perindustrian dan Perdagangan Din Tata Ruang dan Pemukiman Din Indag Agro
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan Wirausaha Sumberdaya Manusia UKM
• Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia (SDM) KUKM
25 kab/kota
2. Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM
• Peningkatan akses pasar produk KUKM; • Pertumbuhan desa melalui kooperative; • Peningkatan kapasitas kelembagaan KUKM;
25 kab/kota
3. Meningkatnya kualitas dan pemanfaatan informasi bagi KUKM.
Peningkatan Kapasitas Informasi KUKM 25 kab/kota
Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Din Pariwisata Din Pertambangan dan Energi
APBN APBD Provinsi
4. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan & kemampuan Wirausaha SDM KUKM
Peningkatan Kapasitas SDM KUKM
5. Optimalnya informasi KUKM • Peningkatan kapasitas informasi KUKM • Pembangunan pusat promosi dan pemasaran
produksi industri kecil
20. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah
6. Meningkatnya akses terhadap permodalan dan teknologi bagi KUKM
• Fasilitasi akses permodalan dan teknologi KUKM
Kab. Sukabumi Kab. Garut Bopuncur Bodebek Purwasuka Ciayumajakuning
Dinas KUKM • APBN • APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 24
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Memfasilitasi terbentuknya lembaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi
Provinsi Jawa Barat Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah
• APBN • APBD Provinsi
1. Terwujudnya kerjasama yang sinergis antar stakeholder pembangunan
• Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan
Provinsi Jawa Barat Biro Sarana Perekonomian Distamben
• APBN • APBD Provinsi
2. Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif
• Membangun mekanisme pelayanan investasi yang terkoordinasi dan efektif
• Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi.
3. Terwujudnya data dan informasi yang akurat untuk meningkatkan minat investasi
• Menyusun data dan informasi yang akurat untuk mendukung peningkatan investasi
• Tersusunnya basis data dan investasi di Kabupaten/Kota
25 kab/kota Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian
• APBN • APBD Provinsi
21. Program Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja
4. Terkordinasinya penyelenggaraan promosi investasi secara efektif dan efisien, tumbuhnya minat investasi di Kawasan Andalan.
• Menyempurnakan regulasi • Menyiapkan proposal kelayakan usaha
komoditass ungulan kawasan. • Mengadakan promosi wilayah andalan.
Bopuncur Bodebek
Distamben BPPMD
APBD Provinsi
1. Tersedianya informasi hasil eksplorasi dan kelayakan pemanfaatan mineral unggulan
• Eksplorasi kelayakan mineral unggul 16 Kabupaten Distamben APBD Provinsi
2. Meningkatnya pengusahaan dan produksi sumberdaya mineral (5 kelompok)
• Standarisasi kualitas produk mineral • Fasilitasi peningkatan pengusahaan
pertambangan skala kecil
Kota Bandung Cianjur, Tasikmalaya
Distamben APBD Provinsi
22. Program Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi
3. Termanfaatkan dan terkendalinya penggunaan batubara oleh industri
• Substitusi BBM (minyak tanah) dengan Batubara
• Pengendalian pemanfaatan batubara dan sosialisasi pemanfaatan briket batubara
8 kab/kota Distamben APBD Provinsi APBN
23. Program Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi
1. Meningkatnya kondisi kemantapan jalan (kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan Provinsi menjadi 90% melalui pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan sepanjang 2.200 km, peningkatan jalan sepanjang 100 km dan penggantian jembatan sepanjang 180 m
• Kegiatan penunjang pengembangan jaringan jalan dan pemanfaatan jalan
• Pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan • Peningkatan jalan dan penggantian jembatan
Jawa Barat Dinas Bina Marga APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 25
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
2. Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan melalui pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status sepanjang 200 km serta pembangunan jalan sepanjang 17 km dan jembatan sepanjang 240 m
• Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status
• Pembangunan jalan dan jembatan
Jawa Barat
Dinas Bina Marga Departemen PU
APBD Provinsi APBN
• Peningkatan kondisi fasilitas perlengkapan jalan provinsi
Jawa Barat Dinas Perhubungan APBN APBD Provinsi
• Relokasi jembatan timbang Kab, Ciamis, Bogor, Cianjur dan Cirebon
Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
• Peningkatan sarana dan prasarana jembatan timbang
Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
• Fasilitasi dan pembangunan terminal Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
3. Meningkatnya kenyamanan, keamanan dan ketertiban berlalu lintas serta meningkatnya mobilitas manusia, barang dan jasa
• Fasilitasi penetapan jaringan trayek angkutan jalan di Jawa Barat
Jawa Barat Dinas Perhubungan Biro Sarek
APBD Provinsi
• Persiapan pembangunan angkutan massal Metropolitan Bandung, BODEBEK
Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan
APBN APBD Provinsi
• Lanjutan pembangunan jalur ganda KA Jalur ganda Cikampek-Padalarang
Dept. Perhubungan APBN
• Persiapan revitalisasi jalur KA, dan penambahan jalur
Jalur KA Bandung- Soreang, Rancaekek-Jatinangor, penambahan jalur Bdg-Cicalengka
Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
4. Terwujudnya pengembangan angkutan massal
• Peningkatan jalur KA Jalur KA Bdg-Sukabumi
Dep. Perhubungan APBN
5. Meningkatnya peran bandar udara untuk melayani angkutan barang maupun penumpang
• Peningkatan sarana dan prasarana operasi penerbangan
Bandara Husein Sastranegara dan Nusawiru
Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
• Perluasan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan regional serta melengkapi sarana bongkar muat
Pelabuhan Cirebon Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
6. Meningkatnya peran pelabuhan laut dan ASDP untuk melayani angkutan barang maupun penumpang
• Pengembangan pelabuhan laut nasional dan peningkatan kapasitas pelayanan pelabuhan sebagai pelabuhan utama sekunder
Pelabuhan Cirebon Dep. Perhubungan APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 26
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Penentuan DLKP dan DLKR se Jawa Barat Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
• Pengadaan fasilitas pelabuhan laut dan ASDP Kab. Cirebon, Kab. Purwakarta, Kab. Ciamis, Kab. Bandung
Dept. Perhubungan Dinas Perhubungan
APBN APBD Provinsi
7. Meningkatnya fasilitas pengendalian frekuensi
Peningkatan fasilitas pengendalian frekuensi Jabar Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan
APBD Provinsi APBN
8. Meningkatnya cakupan layanan telekomunikasi pedesaan
Pembangunan fasilitas telekomunikasi pedesaan Jabar Dinas Perhubungan Depkoinfo
APBD Provinsi APBN
9. Terealisasinya konsep rumusan tentang struktur kelembagaan pembiayaan dan sistem distribusi biaya pemeliharaan jalan
Persiapan uji coba Road Fund Jabar Bapeda APBD Provinsi
• Fasilitasi dan koordinasi aspek kebinamargaan 10. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengelolaan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi • Fasilitasi dan koordinasi aspek perhubungan
Jabar
Bapeda Biro SAREK
APBD Provinsi
• Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
Jabar
Dinas PSDA Dep PU
APBD Provinsi APBN
• Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai
Jabar
Dinas PSDA Dept. PU
APBD Provinsi APBN
• Pengelolaan jaringan air baku. Jabar Dinas PSDA Dept. PU
APBD Provinsi APBN
• Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir Jabar Dinas PSDA Dept. PU
APBD Provinsi APBN
• Pengendalian pemanfaatan air permukaan Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi
1. Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka penyediaan air baku dan pengendalian banjir serta pengamanan pantai
• Pengelolaan jaringan hidrologi Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi
2. Meningkatnya intensitas tanam padi pada daerah irigasi teknis yang dikelola oleh pemerintah dari 187% menjadi 190%.
Pengelolaan jaringan irigasi Jabar Dinas PSDA Dept. PU
APBD Provinsi APBN
3. Meningkatnya keterse-diaan data dan informasi.
Penataan pengelolaan database Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi
24. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi
4. Meningkatknya fungsi lembaga pengelola infrastruktur sumberdaya air dan irigasi
Fasilitasi, koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan irigasi partisipatif
Jabar Dinas PSDA Bapeda Dep. PU
APBD Provinsi APBN
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 27
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
5. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air dan irigasi
Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan sumber daya air dan irigasi
Jabar Bapeda Biro SAREK
APBD Provinsi
1. Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap pelayanan jaringan listrik dan energi (3.000 SR/IR)
Pengembangan listrik pedesaan/ masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN
Jabar Distamben APBN APBD Provinsi
2. Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi 60%.
Pembangunan jaringan listrik dan sambungan rumah atau instalasi rumah
Jabar Distamben APBN APBD Provinsi
3. Terpantaunya operasi, distribusi dan niaga BBM (200 Agen, 300 SPBU)
Pengendalian kegiatan usaha di sektor migas hilir
Jabar Distamben APBN APBD Provinsi
4. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur listrik dan energi
Fasilitasi dan Koordinasi pengelolaan infrastruktur listrik dan energi
Jabar Bapeda Biro Binprod Distamben
APBD Provinsi
25. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi
5. Tersedianya rancangan pengembangan sumur migas
Penyiapan pengembangan pemanfaatan sumur migas sebagai sumber energi
Kabupaten penghasil migas
Distamben APBD Provinsi
MISI 3 : MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
26. Program Penataan dan Pembentukan Hukum Daerah, Serta Kesadaran Hukum dan HAM
1. Terwujudnya landasan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Penyusunan dan revisi produk hukum daerah Jawa Barat Biro Hukum APBN APBD Provinsi APBD/APBN
1. Tersusunnya dan terkoordinasikannya perencanaan regional dan sektoral didukung dengan basis data yang akurat
Penyusunan perencanaan yang terpadu dengan didukung data dan informasi yang akurat
25 Kabupaten/Kota BAPEDA SKPD terkait
APBN APBD Provinsi
27. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan 2. Terpadunya dan terkendalinya pelaksanaan
program-program pembangunan daerah • Memantapkan fungsi pengendalian
pembangunan daerah • Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan
pembangunan bidang lingkungan dan pertambangan
• Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang infrastruktur wilayah
25 Kabupaten/Kota BAPEDA Biro Dalprog
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 28
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
3. Terwujudnya birokrasi pemerintahan yang akuntabel dan efisien.
pengawasan pembangunan daerah.
25 Kabupaten/Kota BAWASDA APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya sarana prasarana aparatur berikut dengan pemeliharaannya
• Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat
• Pengadaan sarana dan prasarana kantor berikut dengan pemeliharaannya
• Pengembangan sarana dan prasarana penunjang pelayanan masyarakat
25 Kabupaten/Kota Biro Umum Biro Perlengkapan SKPD Terkait
• Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan termasuk Teknologi Informasi (TI)
• Pengembangan infrastruktur dan mekanisme lintas data dan informasi guna kebutuhan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan SKPD dan kabupaten/kota
Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota
Biro Umum Biro Perlengkapan BAPESITELDA SKPD Terkait
2. Mewujudkan sarana dan prasarana aparatur yang memadai
• Pembangunan pusat pemerintahan Pelabuan Ratu Kab. Sukabumi
Pemda Kab. Sukabumi
28. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3. Meningkatnya pengembangan kearsipan di Jawa Bara
Pengembangan Kearsipan Jawa Barat Basipda Dispenda
APBN APBD Provinsi
29. Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah
Terwujudnya peningkatan keahlian dan kinerja aparatur
• Pengembangan basis data dan jaringan dokumentasi serta informasi kepegawaian.
• Kerjasama kemitraan antara lembaga diklat daerah dengan pusat, lembaga profesi dalam dan luar negeri, perguruan tinggi dalam diklat aparatur
• Penyusunan manajemen sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi dan komprehensif
• Peningkatan profesionalisme pegawai melalui penataan jabatan fungsional dan Diklat berbasis kompetensi
• Peningkatan sistem informasi manajemen Diklat
• Bimbingan teknis pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk aparatur
• Penyusunan mekanisme pengelolaan SITEL berbasis kompetensi dan kapasitas SDM TI
Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota
BANDIKLATDA BAPESITELDA BIRO KEPEG. BAPEDA SKPD Terkait Diro Organisasi BASIPDA
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 29
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Penyusunan bahan kebijakan dan regulasi tentang penyelenggaraan TI sebagai bahan penetapan kebijakan daerah
• Penataan sistem jabatan aparatur daerah • Pengembangan sumberdaya manusia kearsipan
1. Terwujudnya administrasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.
Pembinaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi APBN APBD Provinsi
• Fasilitasi pelaksanaan Otda dan pengembangan daerah otonom.
25 Kabupaten/Kota
Biro Desentralisasi APBN APBD Provinsi
• Pelaksanaan Bantuan Kecamatan untuk meningkatkan kinerja Camat
Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kab.Bekasi Kab. Sukabumi Ciamis, Kuningan, Cirebon, Kota Banjar
Biro Desentralisasi Biro Keuangan
APBD Provinsi
2. Pemantapan pelaksanaan Otda
• Revitalisasi pelayanan publik di Jawa Barat Jawa Barat Biro Organisasi APBD Provinsi
3. Pemantapan Program Pendanaan Kompetisi Pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan program pendanaan kompetisi
9 Kab/Kota pemenang PPK
SATLAK PPK TPA
APBD Provinsi
4. Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah
• Kerjasama daerah dalam upaya percepatan pembangunan daerah
• Penyusunan instrumen hukum pengelolaan kerjasama daerah
• Koordinasi, fasilitasi dan pengendalian pembangunan bidang pemerintahan, kesejahteraan sosial dan perekonomian
• Pemantapan Standar pelayamam minimal provinsi dan kabupaten/kota
• Pemantapan tata hubungan kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat
• Kerjasama Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Desa dalam pendataan dan penggalian potensi-potensi pendapatan
Jawa Barat BKSP Jabodetabekjur Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi Dispenda Kantor Perwakilan
APBN APBD Provinsi
30. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah
5. Terselenggaranya Otonomi Daerah secara efektif
• Akselerasi penyelenggaraan kebijakan Otda • Fasilitasi pelaksanaan Otda Kabupaten/Kota di
Kecamatan • Fasilitasi dan evaluasi penataan daerah
otonomi dan kawasan khusus
Jawa Barat Biro Desentralisasi Bapeda
APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 30
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Faslitasi dan evaluasi pelaksanaan otonomi daerah
• Fasilitasi program SCBDP untuk Kantor Koordinasi Proyek Provinsi
6. Terselenggaranya tertib administrasi pertanahan
• Koordinasi dan fasilitasi administrasi pertanahan
Jawa Barat Biro Dekonsentrasi APBD Provinsi
1. Terselenggaranya tugas pembantuan dari Provinsi ke desa
• Tugas Pembantuan dari Provinsi ke desa. • Dukungan terhadap kegiatan TNI Manunggal
Masuk Desa
25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi BPMD
APBN APBD Provinsi
2. Pemantapan penyelenggaraan Pemerintahan Desa
• Evaluasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 mengenai Desa
• Peningkatan wawasan bagi aparat pemerintah desa dan BPD
• Penyediaan sarana dan prasarana pemerintah desa
• Penguatan/pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)
• Fasilitasi pemantapan tata laksana pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan
25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi BPMD Bandiklatda
APBN APBD Provinsi
3. Pemantapan program Raksa Desa Pelaksanaan dan evaluasi Raksa Desa di 16 kabupaten dan 1 kota
25 Kabupaten/Kota BPMD Bawasda
APBN APBD Provinsi
31. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa
4. Meningkatnya jumlah kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan.
• Sosialisasi atau fasilitasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan penylenggaraan azas tugas pembantuan.
• Mengembangan model-model pengolahan kegiatan pembangunan berasaskan tugas pembantuan
• Menyusun pedoman umum tata sara penyelenggaraan asas tugas pembantuan
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan yang berasaskan tugas pembantuan
• Fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang berasaskan tugas pembantuan
• Identifikasi urusan-urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan
25 Kabupaten/Kota BPMD Bawasda Biro Dekonsentrasi
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 31
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Mengefektifkan peran dan fungsi forum kordinasi dan komunikasi penyelenggaraan tugas pembantuan
• Fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan Asas Tugas Pembantuan bagi SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Desa se Jawa Barat
1. Terwujudnya sinergitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah
• Fasilitasi pengembangan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat
• Penilaian pengelolaan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat
• Evaluasi pengelolaan sumber PAD Dinas/Instansi penghasil & lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
• Penataan aset daerah
Jawa Barat Biro Desentralisasi Dispenda Biro Perlengkapan Biro Keuangan
APBD Provinsi 32. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
2. Meningkatnya Dana Perimbangan Secara Proposrional
• Penataan dan penerapan manajemen pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58 Tahun 2005
• Penerapan akuntabilitas bidang pendapatan dan belanja, penganggaran dan pengawasan
• Penataan dan pemantapan efektivitas fungsi kelembagaan pengelola keuangan daerah yang akuntabel
• Peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah
• Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Dana Dekonsentrasi serta Dana Tugas Pembantuan.
• Penertiban administrasi Penggunaan Anggaran.
Jawa Barat Biro Keuangan Biro Desentralisasi Biro Dalprog BAPEDA
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya kerjasama kemitraan, pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat
• Penggerakan partisipasi masyarakat dalam pemugaran perumahan dan lingkungan permukiman serta pemanfaatan dan pengelolaan sarana air bersih
• Pembentukan dan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan
Jawa Barat Kota Bandung
BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait
APBN APBD Provinsi
33. Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa
2. Meningkatnya peran dan fungsi masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam pembangunan
• Peningkatan kelembagaan masyarakat • Peningkatan peran serta masyarakat dalam
penyusunan tata ruang desa dan penerapan profil desa/kelurahan.
Jawa Barat Kota Bandung
BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 32
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
• Peningkatan peran serta masyarakat dalam
perencanaan pembangunan • Peningkatan peranserta masyarakat dalam
pembangunan melalui pemberdayaan perpustakaan desa.
3. Meningkatnya kelembaga-an dalam pelaksanaan fungsi Posyandu
Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan ekonomi umat.
Kota Bandung BPMD Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
4. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pembangunan
Pemasyarakatan dan penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan usaha berbasis kelompok
Kota Bandung BPMD Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
5. Meningkatnya keterpaduan penanganan kemiskinan
Pengembangan pemberdayaan masyarakat dan keluarga miskin
Kota Bandung BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial
APBN APBD Provinsi
6. Penguatan jaringan sosial ekonomi masyarakat
Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan Kota Bandung BPMD Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
MISI 4 : MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
1. Tercapainya peserta KB baru sebanyak 1.101.012 akseptor
• Penyediaan alat dan obat kontrasepsi terutama bagi Gakin.
• Peningkatan akses pelayanan KB melalui pelayanan berbasis masyarakat, pemerintah, swasta/LSOM dan pelayanan KB keliling.
• Penggarapan khusus KB Pria.
25 Kabupaten/Kota
2. Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.779.167 akseptor (72,61%) dari Pasangan Usia Subur sebanyak 7.959.189
Peningkatan kualitas Pelayanan KB melalui kompetensi tenaga medis teknis, jaminan sarana/fasilitas pelayanan KB dan jaminan biaya pelayanan KB bagi keluarga miskin.
25 Kabupaten/Kota
34. Program Pengendalian Pertumbuhan Penduduk
3. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama wanita menjadi 18,25 Tahun
Peningkatan pelayanan informasi dan konsultasi pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan kesehatan reproduksi sehat (KRR) bagi remaja/siswa SLTP/SLTA.
Bogor, Depok, Bekasi, Cimahi dan Bandung
Disnakertrans BKKBN Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 33
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
4. Terkendalinya tingkat pertumbuhan migrasi di bawah 0,5% melalui pelaksanaan sistem administrasi kependudukan.
Pengendalian pertumbuhan migrasi dan persebaran penduduk
Jawa Barat
5. Terbinanya masyarakat translok di 21 UPT Jawa Barat
Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi lokal
21 UPT Translok dan Trans antar Provinsi
6. Terselenggaranya kerjasama bidang transmigrasi antar provinsi penempatan dan kabupaten/kota se-Jawa Barat
Pengerahan, penempatan transmigrasi serta kerjasama antar daerah
Jawa Barat
• Menyusun standar penyediaan dan pengelolaan data spasial Jabar
Jawa Barat Bapeda APBD Provinsi
• Mengoperasionalisasikan pengelolaan IDSD Jawa Barat SKPD terkait APBD Provinsi
1. Tersedianya acuan dalam penyediaan data spasial
• Menyediakan data spasial Jabar Jawa Barat SKPD terkait APBD Provinsi APBN
2. Meningkatnya kinerja koordinasi penataan ruang
Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penataan ruang
Jawa Barat Bapeda, Distarkim APBD Provinsi
• Memfasilitasi penataan ruang di PKN
Metro Bandung Bodebek
Distarkim APBD Provinsi
• Mengevaluasi RTRW Jawa Barat Jawa Barat Bapeda APBD Provinsi
3. Meningkatnya kinerja Rencana Tata Ruang
• Melakukan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan petunjuk operasional Bandung Utara
Bandung Utara Distarkim APBD Provinsi
• Melakukan sinkronisasi rencana pembangunan nfrastruktur wilayah dalam mewujudkan struktur ruang Jawa Barat
PKW, PKN, Bodebek Distarkim APBD Provinsi 4. Meningkatnya kinerja penataan ruang
• Melakukan sosialisasi pemanfaatan ruang di kawasan lindung non hutan dan lahan sawah irigasi teknis kepada seluruh stakeholder pembangunan
Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi
35. Program Penataan Ruang
5. Meningkatnya kinerja pengendalian pemanfaatan ruang
• Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang Kawasan Lindung dan lahan sawah irigasi teknis
Seluruh Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi
36. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air
• Pelaksanaan Superkasih dan Proper • Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan
superkasih dan Proper • Fasilitasi Penegakan Hukum
DAS Ciliwung, DAS Cisadane, Kali Bekasi, DAS Cimanuk
BPLHD Bapeda
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 34
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
2. Terpantaunya kualitas air dan udara Pemantauan kualitas udara dan air Jabar BPLHD APBD Provinsi
• Pembinaan, pengendalian dan penataan usaha pertambangan dan pasca pertambangan
16 kabupaten Distamben APBD Provinsi 3. Terkendalinya kerusakan lingkungan dari kegiatan pertambangan 150 lokasi
• Inventarisasi pemetaan kerusakan lahan penambangan
• Integrasi dan evaluasi kegiatan pertambangan • Penyusunan pedoman rancangan teknis
penataan dan rehabilitasi lahan pertambangan yang kritis
Jawa Barat Distamben APBD Provinsi APBN
4. Terfasilitasinya pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati
• Fasilitasi pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati
• Koordinasi pelaksanaan program Environmental Polution Control Manager (EPCM)
• Fasilitasi peringatan hari-hari Lingkungan Hidup
Jawa Barat BPLHD Biro Yansos
APBD Provinsi
1. Terwujudnya pola penanganan lahan yang terpadu
Fasilitasi Kooridnasi Pelaksanaan Rehabilitasi Lahan Kritis
DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi
Bapeda Dishut Binprod
APBN APBD Provinsi
• Pengembangan ecoschool/greenschool di Jawa Barat
Bandung BPLHD APBD Provinsi
• Mengembangkan dan memfasilitasi kerjasama masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan
Jawa Barat Bapeda BPLHD Dishut Distamben
APBN APBD Provinsi
2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup
• Fasilitasi pengembangan pendidikan lingkungan sejak dini
Jawa Barat Biro Yansos APBD Provinsi
• Fasilitasi pelaksanaan rencana tindak peningkatan kualitas udara
Jabar
Bapeda BPLHD Dishub Dinkes
APBN APBD Provinsi
37. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan dan Konservasi SDA dan LH
3. Meningkatnya kerjasama antar stake holder pengelolaan pencemaran udara
• Pemantauan, inventori emisi dan pengendalian pencemaran udara
Kota Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Cirebon
BPLHD APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 35
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
4. Terwujudnya peningkatan AMDAL dan instrumen bantu lain sebagai alat pengelolaan lingkungan yang efektif
Pemantauan dan pengendalian operasionalisasi AMDAL di Jawa Barat
Jawa Barat BPLHD Dishut Distamben
APBN APBD Provinsi
5. Terfasilitasinya penerapan teknologi tepat guna dalam perencanaan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup
• Fasilitasi penerapan teknologi tepat guna dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup
Jawa Barat BPLHD APBD
• Penyusunan basis data konservasi sumber daya geologi, mineral, air tanah dan energi
• Sosialisasi/penyebarluasan informasi konservasi geologi, mineral, air tanah dan energi
• Pengembangan pemanfaatan cagar alam geologi sebagai kawasan wisata
Jawa Barat Distamben APBN APBD Provinsi
6. Meningkatnya efektivitas pengelolaan dan konservasi sumberdaya geologi, pertambangan dan energi
• Peningkatan usaha konservasi dan efisiensi energi
Jawa Barat Distamben APBD Provinsi
7. Terjaganya kelestarian hutan Jawa Barat Fasilitasi perlindungan dan pengamanan hutan di Jawa Barat
Jawa Barat Dinas Kehutanan APBD
1. Tercapainya penataan batas kawasan konservasi sepanjang 30 km
Pengukuhan dan penatagunaan kawasan lindung Jawa Barat
Dinas Kehutanan APBN APBD Provinsi
2. Terbangunnya tanda batas kawasan lindung wilayah
Penandaan batas kawasan lindung 300 titik Kab. Kuningan, Majalengka dan Sumedang
3. Terjaganya kesinambungan kegiatan rehabilitasi dan pengamanan kawasan
• Pemeliharaan tanaman penghijauan dan reboisasi
• Pengawasan dan pengamanan
Kabupaten karawang, Bandung
38. Pemantapan Kawasan Lindung
4. Tercapainya optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda
Optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda
Kab/Kota Bandung APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 36
MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL YANG BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA DAERAH
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
39. Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilai-nilai Tradisional
Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.
• Pembinaan, pelestarian, dan pengembangan kepurbakalaan, permuseuman, sejarah dan nilai tradisional Jawa Barat.
• Penataan lingkungan dan situs kepurbakalaan
• Pengembangan Permuseuman
Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Disbudpar Bapusda Biro Yansos Dinas Pendidikan
APBD Provinsi
40. Program Pemberdayaan Infrastruktur dan Suprastruktur Politik
Terwujudnya peran dan fungsi partai politik dalam mewujudkan sistem politik yang demokratis
• Fasilitasi penyelenggaraan PILKADA dan PILKADA Gabungan di provinsi dan 25 kab/kota
• Fasilitasi penjaringan aspirasi masyarakat di 25 Kab/Kota
• Sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada pengurus partai politik khususnya yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung (Pilkada) dan Pilkada Gabungan
• Pendidikan politik bagi pengurus Ormas/LSM serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda di Jawa Barat.
25 Kabupaten/Kota Bakesbanglinmasda KPUD
APBN APBD Provinsi
1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam politik
• Peningkatan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, partai politik dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat
• Sosialisasi PILKADA dan PILKADA GABUNGAN kepada masyarakat
2. Terwujudnya peran dan fungsi organisasi/lembaga non pemerintah dalam partisipasi pembangunan politik
Peningkatan peran dan fungsi organisasi/ lembaga non pemerintah dalam perencanaan pembangunan politik
41. Program Peningkatan Kesadaran Politik
3. Terlaksananya penerapan kode etik berbangsa oleh organisasi sosial budaya, politik, pemerintahan, ekonomi bisnis, penegak hukum, keilmuan dan lingkungan serta terbentuknya majelis kode etik berbangsa tingkat provinsi, Kab dan kota.
Terbentuknya majelis kode etik, terlenggaranya konvensi dialog, seminar antar kelompok organisasi kebangsaan di Jawa Barat, kabupaten/kota serta ditetapkannya kode etik oleh organisasi kebangsaan dan tersusunya fakta integritas Jawa Barat dan Kab/Kota.
25 Kabupaten/Kota dan Provinsi
Bakesbanglinmasda dan Majelis Kode Etik
APBN APBD Provinsi APBD Kab/Kota
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 37
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana
Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana
2. Terpeliharanya/terciptanya ketentraman dan ketertiban umum masyarakat
• Pelatihan dan sosialisasi pemeliharaan dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat melalui kerjasama kemitraan
• Fasilitasi kebijakan dan koordinasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Barat
3. Terwujudnya pemeliharaan ketentraman & ketertiban umum di daerah perbatasan antar provinsi dan antar kab/kota
Kerjasama operasional dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di daerah perbatasan
25 Kabupaten/Kota Bakesbanglinmasda Biro Desentralisasi Biro Bangsos Dinas Satpol PP
APBN APBD Provinsi
4. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana
Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana
Jawa Barat Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
• Sosialisasi daerah rawan bencana geologi di Jawa Barat
Kasb. Bandung, Garut, Cianjur dan Bogor
Distamben, Kesbanglinmas, Dept. ESDM, Direktorat Mitigasi Bencana Geologi
APBN APBD Provinsi
• Inventarisasi objek/infrastruktur vital terhadap bencana geologi
Jawa Barat Distamben APBN
• Pengembangan sistem peringatan dini, mekanisme mitigasi dan penanggulangan bencana alam geologi
Jawa Barat Distamben APBD Provinsi
42. Program Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat
5. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat masyarakat dalam menghadapi bencana alam
• Mengembangkan kesiapan masyarakat menghadapi ancaman bencana
Kab. Kuningan, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur
Kesbanglinmas Distamben
APBN
1. Pemulihan eks korban bencana Peningkatan kesejahteraan sosial eks korban bencana melalui bantuan darurat dan bantuan bahan bangunan rumah
Kabupaten Garut, Ciamis, Sukabumi, Indramayu, Sumedang
Dinas Sosial Biro Bangsos
APBD Provinsi 43. Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial
2. Meningkatnya sistem manajemen penanggulangan bencana di Jawa Barat
Peningkatan koordinasi dan peranserta masyarakat serta aparat dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana
25 Kabupaten/Kota Dinas Sosial Biro Bangsos
APBN APBD Provimsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 38
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
3. Terlaksananya pembinaan, penyuluhan dan bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan berusaha sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya kembali secara wajar sebagai SDM yang berkualitas dan produktif
• Meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS
• Meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme dalam pelayanan Kesos
• Meningkatkan pelayanan sosial di komunitas adat
• Peningkatan penanggulangan korban bencana alam
4. Meningkatkan peranserta masyarakat dan menggali sumber-sumber potensi masyarakat dalam penanggulangan masalah kesejahteraan sosial
Mengembangkan potensi dan partisipasi sosial masyarakat
5. Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai eperintisan, kepahlawanan dan kejuangan
Menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, serta kesetiakawanan sosial
6. Terpenuhinya pengadaan sarana dan prasarana sosial
• Pengembangan sistem informasi masalah sosial
• Penyediaan sarana dan prasarana Balai/Panti Sosial
7. Menurunnya jumlah penduduk miskin
Pemberian modal usaha kepada keluarga miskin
8. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam penanganan masalah Kesos
Koordinsai dan fasilitasi penanganan masalah kesejahteraan sosialk
1. Meningkatnya pemahaman tentang hak dan kewajiban anak dan remaja serta reproduksi remaja
• Melakukan penyebaran informasi tentang hak-hak anak dan perlindungan sosial anak dan remaja
• Meningkatkan pelayanan dan penanggulangan anak jalanan dan anak terlantar
44. Program Perlindungan Perkembangan Sosial Anak dan Remaja
2. Meningkatnya peran lembaga dan pemulihan sosial serta penanggulangan anak korban narkoba
Fasilitasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA.
2 Kabupaten/Kota Din Sosial Disnakertrans Biro Bangsos
APBN APBD Provinsi
PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 39
NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA
3. meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba
Peningkatan koordinasi dan fasilitasi Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)
4. mendorong pertumbuhan anak dengan terlindunginya hak-hak anak
Fasilitasi penanganan masalah anak di Jawa Barat
45. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan
Meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan
• Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan, seperti kelompok jemaah keagamaan, majelis ta’lim, organisasi keagamaan, Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Badan Amil Zakat, dan petugas wakaf;
• Memberikan subsidi dan imbal swadaya pembangunan & rehabilitasi sarana serta prasarana kepada lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan;
• Peningkatan kualitas tenaga pengelola lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan.
Kabupaten/Kota se- Jawa Barat
Biro Yansos Kanwil Depag
APBN APBD Provinsi