76
BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 24 SERI E PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2007

PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

Citation preview

Page 1: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 24 SERI E

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 33 TAHUN 2006

TENTANG

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2007

Page 2: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 - i -

DDAAFFTTAARR IISSII

Halaman

DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------- - i -

DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------- - ii -

BAB I. PENDAHULUAN ---------------------------------------------------- I – 1

1.1. Latar Belakang ----------------------------------------------------------- I – 1

1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi ------------------------------------------- I – 4

1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD ------------------------------- I – 5

1.4. Sistematika --------------------------------------------------------------- I – 7

BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH ---------------------- II – 1

2.1 Perkembangan Pembangunan Daerah ------------------------------- II – 1

2.2 Kondisi Terkini ----------------------------------------------------------- II – 7

2.3 Isu Strategis ------------------------------------------------------------- II – 8

BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------- III – 1

3.1 Kerangka Ekonomi Daerah -------------------------------------------- III – 1

3.2 Prioritas Pembangunan Daerah --------------------------------------- III – 6

BAB IV. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007 --------------- IV – 1

4.1 Matriks Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 ----- IV - 1

4.2 Matriks Rencana Kerja Penunjang Pembangunan Tahun 2007 -- IV - 14

BAB V. ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH --------------------------- V – 1

5.1 Kerangka Anggaran Daerah ------------------------------------------- V – 1

5.2 Kebijakan Anggaran ---------------------------------------------------- V – 10

5.3 Alokasi Anggaran Indikatif Tahun 2007 ----------------------------- V – 13

BAB VI. PENUTUP ----------------------------------------------------------- VI – 1

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 3: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 - ii -

DDAAFFTTAARR TTAABBEELL

Halaman

Tabel 2.1 Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun

2003 s.d. 2005 ------------------------------------------------------------- II – 2

Tabel 2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005 -------------- II – 5

Tabel 3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Konstan Tahun 2000 (Rp. Triliun) -------------------------------------- III – 3

Tabel 3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun

2007 (Harga Konstan 2007) --------------------------------------------- III – 5

Tabel 3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007 --------------------- III – 6

Tabel 5.1 Perkembangan Dana Pembangunan Berbagai Sumber Dana di

Provinsi Jawa Barat Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------- V – 2

Tabel 5.2 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun

2003 s.d 2006 -------------------------------------------------------------- V – 3

Tabel 5.3 Perkembangan Rincian Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------- V – 4

Tabel 5.4 Perkembangan Total Dana Perimbangan Provinsi Jawa Barat

Tahun 2003 s.d 2006 ----------------------------------------------------- V – 4

Tabel 5.5 Perkembangan Total Pendapatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2003

s.d 2006 --------------------------------------------------------------------- V – 4

Tabel 5.6 Perkembangan Alokasi Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------- V – 5

Tabel 5.7 Perkembangan Rincian Belanja Tahun 2003 s.d 2006 --------------- V – 7

Tabel 5.8 Perkembangan Pembiayaan Tahun 2003 s.d 2005 ------------------- V – 8

Tabel 5.9 Jumlah Dana APBN tahun 2003 – 2006 -------------------------------- V – 9

Tabel 5.10 Rekapitulasi Dana APBN/BLN Tahun Anggaran 2005 Berdasarkan

Fungsi Pembangunan dalam ribu rupiah ------------------------------- V – 9

Tabel 5.11 Alokasi Dana Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (APBN/BLN) Per

SKPD di Provinsi Jawa Barat --------------------------------------------- V – 10

Tabel 5.12 Perkiraan Plafon Indikatif Per Program Rencana Kerja Pemerintah

Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 --------------------- V – 13

Page 4: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 1

BBAABB II PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

1.1 LATAR BELAKANG

ndang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, mewajibkan Pemerintah Daerah untuk

menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai dokumen

perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. Hal tersebut sejalan dengan

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-

undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

diubah dengan Perpu No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-undang

No. 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang telah ditetapkan dengan

Undang–undang Nomor 8 Tahun 2005, dan Undang-undang Nomor 33 Tahun

2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) merupakan

penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi

(RPJMD Provinsi) atau Rencana Strategis Daerah (Renstrada) yang mengacu pada

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta hasil evaluasi pembangunan tahun yang

lalu. RKPD tersebut memuat isu strategis, prioritas pembangunan, rancangan

kerangka ekonomi, rencana kerja dan pendanaan indikatif, baik yang dilaksanakan

langsung oleh pemerintah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Berdasarkan Pasal 25 ayat (1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004,

Pasal 69 ayat (2) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 dan Pasal 17 ayat (2)

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, RKPD merupakan pedoman untuk

penyusunan Rancangan APBD. Hal tersebut memiliki konsekuensi bahwa rencana

kerja, program dan kegiatan yang termuat dalam RKPD harus terukur dan dapat

dilaksanakan dengan mempertimbangkan kemampuan anggaran.

Berkaitan dengan perencanaan tahunan kabupaten/kota, RKPD Provinsi

merupakan pedoman atau acuan untuk penyusunan RKPD kabupaten/kota. Hal ini

sejalan dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa

U

Page 5: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 2

daerah kabupaten dan daerah kota merupakan bagian dari daerah provinsi serta

mempunyai hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan

sumber daya alam dan sumber daya lainnya. RKPD Provinsi juga merupakan

pedoman perencanaan untuk Kabupaten dan Kota dalam rangka pembinaan dan

pengawasan yang dikoordinasikan oleh Gubernur.

1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah

Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari visi Jawa Barat yang

telah ditetapkan dengan Perda Nomor 1 Tahun 2003 tentang Pola Dasar

Pembangunan Daerah Jawa Barat, yaitu “Dengan Iman dan Taqwa Jawa

Barat sebagai Provinsi Termaju di Indonesia dan Mitra Terdepan Ibukota

Negara Tahun 2010”. Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki tekad yang

kuat untuk mewujudkan hal tersebut sehingga untuk tahun 2003 – 2008

ditetapkan visi “Akselerasi Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Guna Mendukung Pencapaian Visi Jawa Barat 2010”.

Dalam rangka mewujudkan visi akselerasi tersebut ditetapkan lima misi

Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu :

Pertama, Meningkatkan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya

Manusia Jawa Barat.

Kedua, Mengembangkan Struktur Perekonomian Regional yang

Tangguh.

Ketiga, Memantapkan Kinerja Pemerintahan Daerah.

Keempat, Meningkatkan Implementasi Pembangunan Berkelanjutan.

Kelima, Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial yang Berlandaskan

Agama dan Budaya Daerah.

1.1.2 Landasan Hukum

Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD

Provinsi adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan

Negara;

Page 6: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 3

3. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan

Peraturan Perundang-undangan;

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Jo Perpu No. 3 Tahun 2005 Jo Undang – undang Nomor 8 Tahun 2005

tentang Pemerintahan Daerah;

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2004

Tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian

Negara/Lembaga;

9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2005

tentang Pinjaman Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2005

tentang Dana Perimbangan;

11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2005

tentang Hibah Kepada Daerah;

12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009;

14. Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2006 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2007;

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2006 tentang

Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

Page 7: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 4

17. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2003 Tentang

Pola Dasar Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-

2007;

18. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2003 Tentang

Rencana Tata Ruang dan Wilayah Provinsi Jawa Barat 2010;

19. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2003 Tentang

Program Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2007;

20. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2004 Tentang

Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008;

21. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 72 Tahun 2005 tentang Tata

Cara Perencanaan Pembangunan Tahunan Daerah.

1.2 TUJUAN, SASARAN DAN FUNGSI

1.2.1 Tujuan

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) bertujuan untuk

mewujudkan sinergitas antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pengawasan pembangunan antarwilayah, antarsektor pembangunan,

dan antartingkat pemerintahan serta mewujudkan efisiensi alokasi sumber

daya dalam pembangunan daerah.

1.2.2 Sasaran

Sasaran RKPD adalah menjadi acuan dan pedoman pembangunan daerah

provinsi Jawa Barat.

1.2.3 Fungsi

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat

berfungsi sebagai pedoman bagi :

1. SKPD Provinsi Jawa Barat dalam menyusun Rencana Kerja SKPD (Renja

SKPD);

2. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam menyusun RKPD

Kabupaten/Kota;

3. Penyusunan RAPBD Provinsi Jawa Barat.

Page 8: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 5

1.3 PRINSIP DAN PROSES PENYUSUNAN RKPD

Dalam penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat, terdapat beberapa

pendekatan yang digunakan, yaitu:

a. Pendekatan politik, yaitu merupakan penjabaran agenda-agenda

pembangunan yang berdasarkan kebijakan kepala daerah maupun aspirasi

masyarakat melalui DPRD;

b. Pendekatan teknokratik, yaitu pendekatan yang menggunakan metode dan

kerangka ilmiah yang dilaksanakan secara fungsional, kewilayahan, lintas

sektor, dan lintas pelaku;

c. Pendekatan partisipatif, yaitu pendekatan yang melibatkan semua pihak

yang berkepentingan terhadap pembangunan;

d. Pendekatan atas-bawah (top down), dan bawah-atas (bottom up) yaitu

dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan melalui musyawarah.

Proses penyusunan RKPD Provinsi dilakukan dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1. Kepala SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan

SKPD periode tahun 2005;

2. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil

evaluasi Kepala SKPD;

3. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD dengan bahan-bahan

hasil evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan tahun 2005, Rencana

Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2003-2008, Peraturan

Presiden No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan jangka

Menengah Nasional Tahun 2004-2009 serta Rancangan Awal RKP;

4. Pembahasan Rancangan Awal RKPD dengan para Kepala SKPD guna

disepakati sebagai pedoman penyusunan Rancangan Renja SKPD;

5. Penyampaian secara resmi dokumen Rancangan Awal RKPD kepada masing-

masing Kepala SKPD untuk ditindaklanjuti dengan penyusunan Rancangan

Renja SKPD serta kepada Kabupaten/Kota untuk penyusunan Rancangan

Awal RKPD Kabupaten/Kota;

Page 9: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 6

6. Penyusunan Rancangan Renja SKPD oleh Kepala SKPD dengan

memperhatikan Rancangan Awal RKPD, Renstra SKPD, tugas dan fungsi

SKPD serta capaian keberhasilan dan permasalahan dalam periode

sebelumnya;

7. Kepala SKPD melaksanakan Forum SKPD untuk mendapatkan susunan

prioritas kegiatan dan program serta menampung rencana kerja tambahan

ke dalam Rancangan Renja SKPD yang telah disusun.

8. Bapeda melaksanakan penyusunan Rancangan RKPD, yaitu

mengintegrasikan Rancangan Awal RKPD dengan Rancangan Renja SKPD

yang diterima resmi dari Kepala SKPD;

9. Gubernur (u.p Kepala Bapeda Provinsi) sebagai peserta mengikuti

Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Pusat (Musrenbangpus),

menyampaikan aspirasi Daerah Provinsi terhadap agenda dan program

prioritas nasional yang memerlukan dukungan pendanaan dekonsentrasi

dan/atau tugas pembantuan pada tahun 2007. Hasil Musrenbangpus adalah

Rancangan RKP yang memuat prioritas pembangunan nasional, kerangka

ekonomi makro, arah kebijakan fiskal dan Rancangan Renja

Kementerian/Lembaga (KL) serta indikasi kebijakan dana perimbangan;

10. Kepala Bapeda menyelenggarakan Musrenbangprov untuk mendapatkan

program masukan bagi penyempurnaan Rancangan RKPD, dengan

mensinergikan dokumen Rancangan RKP, Rancangan Renja KL (hasil

Musrenbangpus), Rancangan RKPD Kabupaten/Kota serta melakukan

penjaringan aspirasi masyarakat. Tujuannya adalah untuk merinci kegiatan

prioritas pembangunan, rancangan awal RKA SKPD dan rancangan awal

kerangka regulasi menurut SKPD, mensinkronkan agenda dan program

prioritas pembangunan nasional dalam Rancangan RKP serta mensinkronkan

Rancangan Renja KL untuk pendanaan dekonsentrasi dan tugas

pembantuan. Hasil Musrenbangpus menjadi masukan untuk penyusunan

Rancangan Akhir RKPD;

11. Penyusunan Rancangan Akhir RKPD dan penyusunan naskah Rancangan

Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi.

Page 10: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 7

Menyusun Rancangan Akhir RKPD dengan memuat hasil Musrenbangprov,

memperhatikan naskah RKP khususnya kegiatan dan program

Kementrian/Lembaga yang dialokasikan di Provinsi.

12. Penetapan Rancangan Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi menjadi

Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi;

13. Peraturan Gubernur tentang RKPD Provinsi atau Rancangan Akhir RKPD

menjadi bahan bagi Kepala SKPD untuk menyusun Rancangan Akhir Renja

SKPD dan menjadi pedoman untuk penyusunan RAPBD;

14. Dokumen Rancangan Akhir Renja SKPD disampaikan resmi kepada Kepala

Bapeda untuk ditelaah kesesuaiannya dengan Renstra SKPD, tugas pokok

dan fungsi SKPD serta Peraturan Gubernur tentang RKPD/Rancangan AKhir

RKPD;

15. Kepala SKPD melaksanakan penyempurnaan Rancangan Akhir Renja SKPD

serta menetapkan dengan Peraturan Kepala SKPD menjadi Peraturan Kepala

SKPD.

1.4 SISTEMATIKA

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi (RKPD Provinsi) Jawa Barat

Tahun 2007, disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

1.1.1 Visi dan Misi Pemerintah Daerah.

Mendeskripsikan visi dan misi jangka menengah daerah

dan kaitannya dengan rencana kerja pada tahun rencana.

1.1.2 Landasan Hukum

Mencantumkan peraturan perundang-undangan yang

melatarbelakangi penyusunan RKPD.

1.2. Tujuan, Sasaran dan Fungsi

Menjelaskan tujuan, sasaran dan fungsi RKPD.

Page 11: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 I - 8

1.3. Prinsip dan Proses Penyusunan RKPD

Menjelaskan proses penyusunan RKPD sejak penyusunan

rancangan awal RKPD, rancangan RKPD, hasil musrenbang

sampai dengan penetapan peraturan kepala daerah.

1.4. Sistematika

Menjelaskan isi bahasan tiap bab dalam RKPD.

BAB II. ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

Menjelaskan rumusan evaluasi umum pembangunan daerah pada

tahun sebelumnya dan isu strategis pembangunan daerah.

BAB III. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Menjelaskan prioritas pembangunan daerah berdasarkan isu strategis

pembangunan daerah, evaluasi pembangunan tahunan, kerangka

ekonomi daerah, capaian kinerja yang direncanakan dalam

RPJMD/Renstrada, serta aspirasi masyarakat yang disepakati dalam

musrenbang.

BAB IV. RENCANA KERJA PEMBANGUNAN TAHUN 2007

Menjelaskan rumusan prioritas pembangunan, program, sasaran

program, indikasi kegiatan, lokasi, sumber dana dan pelaksana

kegiatan.

BAB V. KERANGKA ANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Menjelaskan kondisi keuangan daerah dari berbagai sumber dana dan

peran pemerintah daerah yang diperlukan dalam hal pendapatan,

belanja, dan pembiayaan pemerintah daerah yang dituangkan dalam

kebijakan umum anggaran pendapatan dan belanja daerah serta

perkiraan pagu indikatif per program dari berbagai sumber dana.

BAB VI. PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan dan penegasan dalam menerapkan RKPD

serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh SKPD dan pelaku

pembangunan lainnya.

Page 12: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 1

BBAABB IIII IISSUU SSTTRRAATTEEGGIISS PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN DDAAEERRAAHH

ebagaimana pernyataan visi dan misi pada Bab I, wujud komitmen

akselerasi pembangunan daerah, harus didukung oleh perubahan

perilaku secara konstruktif dan meningkatkan sinergitas pembangunan dari segenap

pelaku pembangunan. Perubahan perilaku tersebut diawali dari peningkatan etos kerja,

profesionalisme dan keteladanan aparatur pemerintah, serta menumbuhkembangkan

kesadaran dan peran serta aktif masyarakat. Sinergitas perlu dilakukan secara simultan

mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian hingga evaluasi pelaksanaannya.

Selain itu sinergitas dilakukan oleh pelaku pembangunan, pada seluruh level

pemerintahan, masyarakat maupun dunia usaha.

Berdasarkan identifikasi awal yang dilakukan melalui dialog pembangunan, Jawa

Barat telah menetapkan 12 (dua belas) driving forces sebagai energi dalam proses

pembangunan daerah, yaitu : pengamalan ajaran agama dan nilai-nilai luhur budaya Jawa

Barat, pengembangan good governance dan clean government, pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi, peningkatan kemampuan keuangan, pengembangan pusat

keunggulan ilmu pengetahuan, dan reformasi sistem politik yang secara komprehensif

diarahkan untuk mendorong pengembangan 6 (enam) core bussiness Jawa Barat yaitu

pengembangan sumber daya manusia, agribisnis, bisnis kelautan, pariwisata, industri

manufaktur dan jasa yang kemudian didukung oleh penataan ruang yang mantap dan

tersedianya infrastruktur yang memadai. Keberhasilan dalam pengembangan core

bussiness ini, pada gilirannya diharapkan dapat menjadi pendorong terhadap proses

pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di tahun 2010.

2.1 PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN DAERAH

Skenario kebijakan pembangunan Jawa Barat yang ditetapkan dalam kerangka

kinerja pembangunan daerah, harus dapat menginformasikan seberapa berdayanya

kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri. Adapun

representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut dituangkan dalam

indikator makro pembangunan daerah, yang meliputi : Indeks Pembangunan Manusia

(IPM); Indeks Pendidikan; Indeks Kesehatan; Indeks Daya Beli; Laju Pertumbuhan

S

Page 13: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 2

Penduduk (LPP); Persentase Penduduk Miskin; Persentase Pengangguran; Laju

Pertumbuhan Ekonomi (LPE); dan Jumlah Investasi.

Perkembangan indikator makro pembangunan Jawa Barat sampai dengan tahun

2005, dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2.1.

Perkembangan Indikator Makro Pembangunan Jawa Barat Tahun 2003 s.d. 2005

TAHUN NO INDIKATOR

2003 2004 2005

1 IPM **) 67,87 68,36 69,35

Indeks Pendidikan 78,40 79,02 79,59

Angka Melek Huruf (%) 93,60 93,96 94,52 2

Rata-rata Lama Sekolah (tahun) 7,20 7,37 7,46 Indeks Kesehatan 66,57 67,23 69,28

3 Angka Harapan Hidup (tahun) 64,94 65,34 66,57 Indeks Daya Beli 58,63 58,83 59,18

4 Purchasing Power Parity (Rp) 553.699,00 554.570,00 556.100,00

5 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 2,25 2,64 2,10

6 Penduduk Miskin 27,81 27,51 28,29

7 Pengangguran (%) 12,69 12,25 11,91

8 Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 4,39 5,08 5,31

9 Jumlah Investasi (Trilyun Rp) 36,51 40,52 61,44 Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat, diolah Bapeda Provinsi Jawa Barat Keterangan : **) Angka Regional Jawa Barat (tidak dapat dibandingkan dengan Provinsi lain, karena

asumsi Purchasing Power Parity yang berbeda)

Indeks Pembangunan Manusia sampai dengan tahun 2005 menunjukkan

adanya peningkatan realisasi yang cukup signifikan. Pada periode tahun 2003-2004

terjadi peningkatan sebesar 0,49 poin dan periode tahun 2004-2005 menjadi sebesar 0,99

poin. Kondisi tahun 2003, IPM Jawa Barat masih berada pada posisi di bawah IPM

Nasional, yaitu sebesar 69,70. Rendahnya perkembangan IPM Jawa Barat lebih

disebabkan oleh perkembangan Indeks Daya Beli yang masih rendah, hal ini menunjukan

bahwa persoalan daya beli dalam kerangka IPM perlu menjadi perhatian, dengan tanpa

mengesampingkan indeks pendidikan dan indeks kesehatan sebagai satu kesatuan dalam

pembangunan manusia.

Indeks Pendidikan (IP) sebagai salah satu komponen utama IPM, merupakan

nilai rata-rata dari variabel Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS).

Pada periode 2003-2005, IP Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke

Page 14: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 3

tahun. Akan tetapi jika diperhatikan angka perkembangan tahunannya, menunjukan

trend penurunan. Periode tahun 2003-2004 meningkat sebesar 0,62 poin, namun pada

periode tahun 2004-2005 hanya meningkat sebesar 0,57 poin.

Bila dibandingkan dengan kondisi nasional tahun 2003, kondisi Indeks Pendidikan

Jawa Barat yang sebesar 78,40 berada di bawah angka nasional (81,00). Hal ini

menunjukan bahwa secara kuantitatif kondisi pendidikan Jawa Barat pada tahun 2003

tersebut masih berada di bawah angka nasional.

Angka Melek Huruf (AMH) yang menggambarkan proporsi penduduk usia 15

tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis (latin dan huruf lainnya) sebagai salah

satu variabel dari indeks pendidikan di samping variabel Rata-rata Lama Sekolah (RLS),

pada perode tahun 2003-2005 mengalami peningkatan yang signifikan. Kondisi ini

memberikan gambaran bahwa sampai dengan tahun 2005, telah terjadi peningkatan yang

signifikan terhadap kemampuan baca masyarakat Jawa Barat.

Rata-rata Lama Sekolah (RLS) yang menggambarkan lamanya penduduk usia

15 tahun ke atas yang bersekolah (dalam tahun), selama periode tahun 2003–2005

mengalami peningkatan, namun demikian peningkatan tersebut masih relatif kecil (masih

di bawah 1 tahun). Sampai dengan tahun 2005, RLS Jawa Barat masih sebesar 7,46

tahun, jika dikonversikan pada tingkat kelulusan, maka rata-rata tingkat pendidikan

penduduk Jawa Barat adalah tidak tamat SLTP atau baru mencapai kelas 1 SLTP. Oleh

karena itu untuk mencapai tujuan RLS maksimal 15 tahun, masih memerlukan rentang

waktu yang cukup lama dan biaya yang besar.

Indeks Kesehatan merepresentasikan derajat kesehatan masyarakat suatu

wilayah pada periode waktu tertentu, yang diukur melalui Angka Harapan Hidup waktu

lahir (AHHe0). Pada periode 2004-2005, Indeks Kesehatan Jawa Barat mengalami

peningkatan sebesar 2,05 poin dari periode sebelumnya yaitu sebesar 0,66 poin.

Gambaran tersebut mengindikasikan kinerja pembangunan kesehatan di tahun 2005

cukup berhasil dalam meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Jawa Barat yang

mencapai 66,57 tahun.

Indeks Daya Beli sebagai komponen utama IPM, merupakan indikator dengan

fluktuasi perubahan yang dinamis, sebab indeks ini sangat dipengaruhi oleh kondisi

eksternal Jawa Barat, seperti kebijakan fiskal, moneter dan kenaikan harga BBM.

Page 15: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 4

Terdapat beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap dinamika naik turunnya

kekuatan daya beli masyarakat, yaitu faktor pendapatan dan inflasi (tingginya harga

barang dan jasa). Periode tahun 2003-2004, indeks daya beli meningkat sebesar 0,20

poin dan periode tahun 2004-2005 sebesar 0,35 poin. Pada tahun 2003, indeks daya beli

Jawa Barat sebesar 58,63 telah berada pada posisi yang hampir sama dengan Indeks

Daya Beli Nasional yaitu sebesar 59,00.

Indeks Daya Beli dihitung melalui Purchasing Power Parity (PPP), pada periode

tahun 2003 – 2005 mengalami peningkatan rata-rata 18%. Namun yang perlu dicermati

bahwa kondisi ini masih belum menunjukkan kualitas kemampuan ekonomi masyarakat

secara riil, karena tingkat daya beli masyarakat sangat dipengaruhi oleh kondisi eksternal

Jawa Barat.

Laju Pertumbuhan Penduduk Jawa Barat pada periode 2003-2005 mengalami

fluktuasi. Tahun 2003 sebesar 2,25% menjadi sebesar 2,64% pada tahun 2004, dan

kembali menurun pada tahun 2005 menjadi sebesar 2,10%. LPP Jawa Barat tahun 2003

sangat tinggi bila dibandingkan dengan LPP Nasional yang mencapai 1,3%. Tingginya LPP

Jawa Barat tersebut lebih banyak dipengaruhi oleh tingginya pertumbuhan penduduk

alami dibandingkan dengan migrasi masuk. Meskipun angka fertilitas Provinsi Jawa Barat

pada periode 2002-2004 cenderung menurun, yaitu pada tahun 2002 sebesar 2,20

menjadi 2,15 pada tahun 2003, dan 2,12 pada tahun 2004.

Penduduk Miskin pada periode 2003-2005, proporsinya memiliki trend yang

terus menurun dari 27,81% pada tahun 2003 menjadi 27,51% pada tahun 2004 dan pada

tahun 2005 sebesar 28,29% dari total keluarga di Jawa Barat. Bila dibandingkan dengan

rata-rata nasional yang sekitar 17%, maka persentase penduduk miskin Jawa Barat masih

besar. Berdasarkan hasil Pendataan Sosial Ekonomi (PSE) Tahun 2005 di Jawa Barat,

kepala Rumah tangga miskin yang bekerja di sub sektor pertanian sebesar 33,72%;

sektor jasa sebesar 12,40%; sektor perdagangan sebesar 6,79%; sektor angkutan

sebesar 2,99%; sektor industri sebesar 2,06%; sedangkan kepala rumah tangga miskin

yang tidak bekerja mencapai 24,84%. Hal ini mengindikasikan bahwa kemiskinan menjadi

persoalan yang krusial untuk ditangani oleh Jawa Barat melalui berbagai kebijakan yang

komprehensif.

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan proporsi jumlah

penduduk yang mencari pekerjaan secara aktif terhadap jumlah seluruh angkatan kerja.

Page 16: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 5

Tinggi rendahnya TPT memiliki kepekaan terhadap dinamika pasar kerja dan tingkat

kesejahteraan masyarakat. Tingginya angka pengangguran akan memiliki implikasi

terhadap keamanan dan stabilitas regional. Hasil Suseda 2005 menggambarkan bahwa

TPT Jawa Barat mencapai 11,91% menurun dari tahun 2004 sebesar 12,25%. TPT

penduduk laki-laki sebesar 9,38% dan TPT penduduk perempuan sebesar 18,08%. Hal ini

mengindikasikan bahwa angkatan kerja yang begitu besar di Jawa Barat belum terserap

secara optimal oleh sektor-sektor produksi, sebagai akibat lapangan pekerjaan yang

kurang dan tingkat kompetensi angkatan kerja yang rendah.

Tabel 2.2 Indikator Ketenagakerjaan di Jawa Barat Tahun 2005

2005

INDIKATOR Jumlah % 1. Jumlah Angkatan Kerja 17.040.084 52,77 2. Jumlah yang Bekerja 15.011.002 88,09 3. Pola Distribusi Sektoral

3. 1. Pertanian 4.450.695 29,65 3. 2. Industri 2.743.602 18,28 3. 3. Perdagangan 3.360.849 22,39 3. 4. Jasa-jasa 1.868.997 12,45 3. 5. Lainnya 2.586.859 17,23

4. Status Pekerjaan 4. 1. Berusaha sendiri 4.427.663 29,50 4. 2. Berusaha dgn dibantu Buruh tdk tetap 2.186.329 14,56 4. 3. Berusaha dengan Buruh Tetap 530.569 3,53 4. 4. Buruh/karyawan 6.758.333 45,02 4. 5. Pekerja keluarga 1.108.108 7,38

5. Pengangguran Total 2.029.082 11,91 Laki-laki 1.134.074 9,38 Perempuan 895.008 18,08

Sumber : BPS Propinsi Jawa Barat & Bapeda Propinsi Jawa Barat ( Hasil Suseda 2005)

Sebagai konsekuensi dari rendahnya kualitas SDM, struktur ketenagakerjaan di

Jawa Barat masih didominasi oleh sektor pertanian. Namun demikian, secara proporsional

tampak adanya transformasi dari sektor pertanian ke Sektor Industri Manufaktur dan

Jasa. Pada tahun 2005, dari sekitar 15 juta penduduk Jawa Barat yang bekerja, 29,65%

ditampung oleh sektor pertanian, 22,39% di sektor perdagangan, 18,28% di sektor

Page 17: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 6

industri, 12,45% di sektor jasa, dan sisanya tersebar di berbagai sektor seperti keuangan,

angkutan, konstruksi dan lain-lain.

Dilihat dari status pekerjaan, sebesar 45,02% dari sekitar 15 juta penduduk Jawa

Barat yang bekerja merupakan pekerja dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan,

29,50% berusaha sendiri, 14,56% berusaha dengan dibantu buruh tidak tetap, 3,53%

berusaha dengan dibantu buruh tetap dan sisanya merupakan pekerja dengan status

sebagai pekerja keluarga/pekerja tak dibayar dengan persentase sebesar 7,38%.

Laju Pertumbuhan Ekonomi periode 2003-2005 mengalami kenaikan yang

signifikan, bahkan jika diperhatikan berdasarkan skenario target yang telah ditetapkan,

menunjukkan bahwa realisasi telah melampaui target. LPE Jawa Barat pada tahun 2003

sebesar 4,39%, sedangkan pada tahun 2004 menjadi 5,08%, dan menjadi 5,31% pada

tahun 2005. Akan tetapi, meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi tersebut diiringi

dengan meningkatnya inflasi, sehingga kinerja perekonomian di Jawa Barat pada tahun

2005 sedikit mengalami perlambatan. Berdasarkan data gabungan dari tujuh kota di Jawa

Barat, dari inflasi sebesar 7,56 di tahun 2004 menjadi 18,51 pada tahun 2005. Tingginya

inflasi ini terutama disebabkan oleh kebijakan kenaikan BBM pada bulan Maret dan

Oktober 2005 yang memicu kenaikan harga seluruh kelompok pengeluaran. Besarnya LPE

Jawa Barat cenderung berada pada posisi yang tidak signifikan yaitu sekitar 5% per tahun

bila dibandingkan dengan rata-rata LPE nasional.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat yang menggambarkan

produksi barang dan jasa masyarakat Jawa Barat, pada periode tahun 2005 atas dasar

harga berlaku (angka sangat sementara) sebesar Rp 373.193.602,54 juta atau meningkat

sebesar 22,24% dibanding PDRB tahun 2004. Sementara itu PDRB perkapita Tahun 2004

sebesar Rp 7.800.185,81 meningkat 19,73% menjadi Rp 9.338.976,15 pada tahun 2005.

Bila dibandingkan dengan angka nasional PDRB per Kapita, maka kondisi Jawa Barat

masih berada di bawah rata-rata nasional, hal ini salah satunya disebabkan oleh tingginya

jumlah penduduk Jawa Barat.

Jumlah Investasi Jawa Barat berdasarkan Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) selama periode 2003 – 2005 terus mengalami pertumbuhan, dari Rp. 36,51

trilyun pada tahun 2003, Rp. 40,52 trilyun pada tahun 2004, dan Rp. 61,44 trilyun pada

tahun 2005. Gambaran ini menunjukkan terjadinya kecenderungan peningkatan investasi

di Jawa Barat sebagai dampak membaiknya iklim investasi. Hal ini juga terlihat dari

Page 18: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 7

besaran persentase investasi Jawa Barat sebesar 10% per tahun terhadap besaran

investasi nasional. Jumlah investasi yang terus berkembang ini, mengindikasikan tingkat

kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat untuk menanamkan modalnya di Jawa

Barat, dan memiliki peran yang cukup besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi

selama periode 2003 – 2005.

2.2. KONDISI TERKINI

Sepanjang tahun 2005 dan di awal tahun 2006, terdapat beberapa kejadian dan

kasus yang perlu mendapat perhatian dan penanganan optimal pada rencana kerja

pembangunan daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2007. Kejadian dan kasus yang

dimaksud adalah sebagai berikut :

1. Kasus flu burung yang disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1) yang

ditularkan melalui unggas merupakan trans boundary disease yaitu penyakit yang

dapat menular secara luas tanpa dibatasi oleh batas-batas administrasi suatu

daerah, provinsi, negara bahkan benua dan telah menjadi global concern. Pada

tahun 2005 terdapat kasus di 7 kabupaten/kota dengan jumlah suspect 28 orang,

konfirmasi 3 orang dan meninggal 7 orang. Pada tahun 2006 sampai bulan Pebruari

telah ditemukan kasus sebanyak 22 orang, konfirmasi 7 orang dan meninggal 8

orang di 11 kabupaten/kota. Adapun daerah yang unggasnya tertular flu burung

sebanyak 83 desa, 64 kecamatan dan 16 kabupaten/kota.

2. Kasus gizi buruk pada balita yang merebak di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan

jumlah kasus sebanyak 6.354 balita (per Januari 2006), yang terjadi di Kabupaten

Karawang, Purwakarta, Subang, Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kuningan, Ciamis,

Kota Banjar, Kota Cimahi, Kota Depok, dan Kota Bandung.

3. Pencemaran dan kerusakan lingkungan dalam empat tahun terakhir

menunjukkan kondisi beberapa sungai di Jawa Barat cenderung masih tercemar

oleh limbah industri dan domestik, terutama Sungai Citarum. Penurunan daya

dukung lingkungan juga terjadi pada Cekungan Air Tanah (CAT) yang ada di Jawa

Barat, antara lain CAT Bandung-Soreang, Bogor, dan Bekasi. Berkaitan dengan

kualitas lahan, luas lahan kritis yang belum tertangani sampai dengan tahun 2005

mencapai sekitar 400.000 Ha. Keberadaan lahan kritis pada setiap DAS telah

memunculkan persoalan-persoalan erosi yang berdampak pada sedimentasi di

Page 19: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 8

daerah hilirnya, sebagaimana telah terjadi pada DAS Citanduy yang berdampak

pada sedimentasi di muara sungainya. Pencemaran lingkungan juga terjadi pada

lingkungan udara. Meningkatnya aktivitas industri dan transportasi menjadi salah

satu penyebab dari gejala penurunan kualitas udara di beberapa wilayah Jawa

Barat, khususnya di daerah perkotaan.

4. Kondisi fisik dasar Jawa Barat dengan struktur geologi yang kompleks disertai

dengan tingginya curah hujan telah menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan

terhadap berbagai ancaman bencana alam geologi yang dapat ditimbulkan,

seperti bencana alam gerakan tanah, banjir, dan letusan gunung berapi. Pada

tahun 2005, bencana alam gerakan tanah diantaranya terjadi di wilayah Jawa Barat

Selatan. Demikian pula pada awal tahun 2006, beberapa wilayah pantai utara Jawa

Barat dilanda banjir besar yang berdampak pada kerusakan lahan pertanian serta

sebagian infrastruktur wilayah yang ada.

5. Pembangunan di wilayah perbatasan masih belum optimal, khususnya dalam

hal pelayanan dari pemerintah baik untuk wilayah perbatasan antar kabupaten/kota

maupun antar provinsi. Koordinasi pembangunan dalam rangka mensinergikan

berbagai bidang pembangunan yang akan dilaksanakan di wilayah perbatasan, akan

mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam upaya mendorong

perkembangan di daerah perbatasan.

2.3. ISU STRATEGIS

Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi sebagaimana dikemukakan

sebelumnya, maka dapat disampaikan 8 (Delapan) Isu Strategis sebagai berikut:

1. Optimalisasi Manajemen Pemerintahan Daerah dan Konsolidasi Hukum

dan HAM

Optimalisasi manajemen pemerintahan daerah dapat dilakukan melalui penataan

kembali baik sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia yang bebas KKN,

meningkatkan sinergitas di bidang perencanaan baik antar SKPD maupun antar

tingkat pemerintahan, serta memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan di Kabupaten/Kota, kecamatan dan desa/kelurahan.

Page 20: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 9

Penerapan dan penegakan hukum daerah yang belum optimal di berbagai aspek

kehidupan masyarakat perlu dilakukan perbaikan secara komprehensif, mulai dari

perencanaan hukum dengan proses legal drafting, penjaringan aspirasi masyarakat

hingga proses penegakan hukumnya (law enforcement) serta evaluasi hukum

sehingga relevan dari berbagai dimensi baik itu secara yuridis, filosofis maupun

sosiologis. Juga perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia sebagai hak dasar

manusia yang paling hakiki diperlukan upaya yang sinergis di daerah terhadap

Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RAN-HAM).

2. Pemberdayaan Keluarga Miskin dan Penanganan Pengangguran

Besarnya jumlah penduduk dan masih tingginya laju pertumbuhan penduduk yang

tidak diimbangi dengan tingkat kompetensi (pendidikan dan keterampilan) yang

memadai dan terbatasnya lapangan kerja, merupakan penyebab tingginya jumlah

keluarga miskin dan pengangguran serta meningkatnya jumlah Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS), yang berimplikasi pada rendahnya tingkat daya beli

dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu upaya pemberdayaan keluarga

miskin dan pengangguran serta PMKS melalui kemudahan akses terhadap

pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar, serta usaha peningkatan kompetensi,

kemudahan akses usaha dan bantuan modal usaha merupakan langkah yang harus

ditempuh. Serta melakukan pengendalian pertumbuhan penduduk terutama untuk

migrasi masuk.

3. Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan

Angka drop out (DO) dan kekurangan daya tampung masih menjadi perhatian, oleh

karena itu upaya penanganan siswa usia sekolah yang DO atau yang terancam DO

agar dapat tetap bersekolah harus ditingkatkan. Selain itu masih diperlukan juga

upaya penambahan lokal sekolah, serta pengembangan berbagai sekolah alternatif

seperti SLTP Terbuka, Kelas Jauh, dll.

Kebijakan program yang diarahkan untuk meningkatkan kemampuan baca serta

mengakomodasi penduduk usia sekolah yang tidak tertampung pada pendidikan

formal dilaksanakan melalui pendidikan non formal, seperti program PAUD,

Keaksaraan Fungsional, Kejar Paket A, Paket B dan Paket C. Oleh karena itu

diperlukan optimalisasi penyelenggaraan pendidikan non formal khususnya di

Kabupaten yang memiliki Indeks Pendidikan di bawah rata-rata Jawa Barat.

Page 21: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 10

Semakin lunturnya pengamalan nilai-nilai agama serta budaya daerah menyebabkan

semakin menurunnya kondisi moral masyarakat, untuk itu diperlukan upaya-upaya

dalam meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dan budaya

daerah.

Pembangunan daerah dari aspek kesehatan, dilihat dari cakupan layanan kesehatan,

menunjukan kondisi yang belum optimal. Hal-hal yang menjadi penyebabnya adalah

jarak dan kondisi geografis terutama pada daerah perdesaan, kondisi ekonomi

keluarga dan rendahnya pemahaman masyarakat terhadap perilaku hidup sehat

pada daerah perkotaan.

Memperhatikan kondisi dan permasalahan tersebut diperlukan upaya optimalisasi

pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin baik yang ada di perdesaan maupun di

perkotaan, dan bagi penduduk dengan kondisi geografis yang sulit untuk dijangkau.

4. Rendahnya Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

Rendahnya cakupan pelayanan infrastruktur wilayah baik dari segi kualitas maupun

kuantitas masih merupakan persoalan besar di Jawa Barat yang harus segera diatasi

karena dapat menghambat laju pembangunan, baik aspek pendidikan, kesehatan,

maupun ekonomi masyarakat. Oleh karena itu perlu diupayakan peningkatan kualitas

dan kuantitas infrastruktur wilayah, yang meliputi : transportasi, sumber daya air dan

irigasi, listrik dan energi, telekomunikasi, pengolahan sampah dan limbah, serta

permukiman.

5. Pemantapan Ketahanan Pangan

Pangan merupakan kebutuhan dasar yang paling esensial bagi manusia untuk

mempertahankan hidup dan kehidupan. Pemerintah bersama masyarakat

bertanggung jawab dalam mewujudkan ketahanan pangan. Pemerintah

menyelenggarakan pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap

ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah dan mutunya, aman bergizi, beragam,

merata dan terjangkau oleh daya beli masyarakat. Selanjutnya, masyarakat berperan

dalam menyelenggarakan produksi penyediaan, perdagangan dan distribusi serta

sebagai konsumen yang berhak memperoleh pangan yang aman dan bergizi.

Tingginya laju pertumbuhan penduduk akan berimplikasi pada meningkatnya

konversi lahan dan meningkatnya kebutuhan pangan. Kebutuhan pangan untuk

Page 22: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 11

masyarakat menunjukkan peningkatan sesuai dengan peningkatan jumlah penduduk.

Kondisi ini akan memberikan tekanan pada sumberdaya alam dan lingkungan.

Degradasi lahan jelas mengakibatkan penurunan tingkat pendapatan petani. Oleh

karena itu perlu diupayakan intensifikasi lahan dan diversifikasi pangan.

6. Krisis Ketersediaan Energi

Konsumsi energi di Jawa Barat cenderung mengalami peningkatan seiring dengan

pertumbuhan penduduk Jawa Barat dari tahun ke tahun. Di sektor energi listrik,

beban puncak pemakaian listrik pada tahun 2007 diperkirakan mencapai 4.355 MW.

Disisi lain, kemampuan penyediaan hanya sebesar 4.288 MW sehingga pada tahun

2007 diperkirakan Jawa Barat akan mengalami shortage (kekurangan pasokan

listrik). Dari sisi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan harga BBM

internasional dan nasional telah berimplikasi terhadap pergeseran konsumsi jenis

BBM ke sumber energi alternatif. Pergeseran tersebut perlu diantisipasi sejak dini

dalam rangka menjamin terpenuhinya kebutuhan energi bagi masyarakat secara

berkelanjutan.

7. Penanganan Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

Kerusakan dan pencemaran lingkungan yang telah terjadi di Jawa Barat dalam

beberapa tahun kebelakang cenderung masih belum dapat ditangani secara tuntas.

Pada bidang lingkungan hidup, masih dihadapkan pada persoalan-persoalan semakin

menurunnya daya dukung lingkungan sungai, pencemaran kualitas udara perkotaan,

deplesi muka air bawah tanah di pusat-pusat kegiatan nasional, serta masih

banyaknya lahan kritis yang belum tertangani.

Persoalan tersebut diantaranya diakibatkan oleh masih belum efektifnya fungsi

pengendalian mulai dari perizinan, pelaksanaan sampai dengan penegakan hukum.

Selain itu, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan belum merata pada

semua lapisan masyarakat, sehingga berdampak pada menurunnya kualitas hidup

masyarakatnya.

Penjabaran kebijakan kawasan lindung belum secara optimal dilakukan oleh

kabupaten/kota, demikian juga dengan konversi kawasan budidaya menjadi kawasan

lindung di kawasan hutan dan perkebunan. Sementara kegiatan penataan batas

kawasan lindung di lahan milik baru mulai dilakukan dengan pembuatan jaring

geodesi. Dengan demikian keberadaan kawasan lindung sesuai dengan tuntuan

Page 23: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 II - 12

perda No. 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat

Tahun 2010, masih memerlukan upaya yang lebih keras terutama untuk mendorong

terjadinya paduserasi dengan RTRW Kabupaten/Kota dan penataan batas di

lapangan.

8. Mitigasi Bencana Alam

Kondisi fisik dasar wilayah Jawa Barat pada dasarnya terbentuk dari struktur geologi

yang bersifat kompleks. Kondisi ini menjadikan wilayah Jawa Barat sangat rentan

terhadap berbagai ancaman bencana, seperti gerakan tanah di wilayah Jawa Barat

Selatan, banjir di Cekungan Bandung dan wilayah pantai utara, serta ancaman

letusan gunung berapi di beberapa wilayah Jawa Barat. Resiko yang ditimbulkan oleh

ancaman bencana tersebut relatif masih tinggi sehubungan dengan kurangnya

kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, seperti lemahnya koordinasi

dalam upaya pencegahan dan meminimalkan resiko bencana. Disamping hal

tersebut, langkah-langkah yang telah ditempuh dihadapkan pada keterbatasan data

dan informasi yang berkaitan dengan tingkat kerentanan wilayah terhadap bencana,

serta belum optimalnya peran dan fungsi sistem peringatan dini didalam

meminimalisir resiko bencana alam.

Page 24: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 1

BBAABB IIIIII PPRRIIOORRIITTAASS PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN DDAAEERRAAHH

3.1. KERANGKA EKONOMI DAERAH

3.1.1. Perkiraan Ekonomi Nasional Tahun 2004 – 2009

ondisi ekonomi Indonesia tahun 2004-2009 akan dipengaruhi oleh

perkembangan lingkungan eksternal, yaitu semakin meningkatnya

integrasi perekonomian dunia yang pada satu pihak akan menciptakan peluang yang

lebih besar bagi perekonomian nasional, tetapi di lain pihak juga menuntut daya

saing perekonomian nasional yang lebih tinggi; adanya kemungkinan melambatnya

pertumbuhan ekonomi negara-negara industri maju (terutama Amerika Serikat dan

Jepang). Adapun lingkungan internal yang diperkirakan berpengaruh terhadap

perekonomian Indonesia selama kurun waktu tersebut adalah pelaksanaan

Pemilihan Umum serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden yang berlangsung

dengan tertib dan aman; percepatan penyelesaian konflik kebijakan antara Pusat

dan Daerah, kebijakan lintas sektor, serta kebijakan-kebijakan sektoral yang akan

menciptakan iklim usaha yang sehat sehingga menciptakan kepastian hukum bagi

peningkatan kegiatan ekonomi; meningkatnya konsistensi pelaksanaan penegakan

hukum; serta meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap berbagai

pelaksanaan program pembangunan yang pada gilirannya akan meningkatkan

partisipasi masyarakat.

Prospek ekonomi nasional berdasarkan RPJM Nasional tahun 2004-2009

adalah sebagai berikut :

Membaiknya kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas, yang ditunjukkan dengan berkurangnya pengangguran terbuka

dari 9,7% dari total angkatan kerja pada tahun 2005 menjadi 5,1% dari total

angkatan kerja pada tahun 2009. Peningkatan penciptaan lapangan kerja yang

cukup besar diharapkan terjadi di sektor industri pengolahan serta sektor yang

meliputi bangunan, jasa perdagangan, hotel dan restoran, yaitu masing-masing

sebesar 2,4 juta dan 5,4 juta selama periode 2004-2009 serta menurunnya

K

Page 25: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 2

jumlah penduduk miskin menjadi 18,8 juta jiwa atau 8,2% dari jumlah penduduk

pada tahun 2009.

Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi secara bertahap dari 5,5%

pada tahun 2005 menjadi 7,6% pada tahun 2009, atau tumbuh dengan rata-rata

6,6% per tahun. Dengan pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2%, pendapatan

riil perkapita (dengan tahun dasar 2000) mencapai Rp. 7,9 juta pada tahun 2005

dan Rp. 9,9 juta pada tahun 2009. Pertumbuhan ekonomi nasional didorong dari

sektor industri pengolahan non-migas yang diperkirakan tumbuh rata-rata 8,6%

pertahun. Sementara itu sektor pertanian dalam arti luas diperkirakan tumbuh

rata-rata 3,5% pertahun.

Tercapainya stabilitas ekonomi yang mantap selama periode 2004-2009

sebagai prasyarat penting untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang tinggi

dan berkesinambungan, akan terus terjaga.

Arah kebijakan ekonomi makro nasional tahun 2007 adalah mendorong

pertumbuhan ekonomi agar mampu memecahkan masalah-masalah sosial yang

mendasar terutama pengangguran dan kemiskinan dengan tetap mempertahankan

stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi diarahkan pada peningkatan investasi dan

ekspor non–migas.

Peningkatan iklim usaha untuk mendorong investasi dan daya saing ekspor

dilakukan dengan mengurangi hambatan-hambatan yang ada melalui

penyederhanaan prosedur perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan antara

pusat dan daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum terhadap

usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan infrastruktur,

menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabeanan, serta meningkatkan fungsi

intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada sektor usaha.

Selanjutnya, peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi dilakukan antara

lain dengan menciptakan iklim ketenagakerjaan yang mampu meningkatkan

penciptaan lapangan kerja dengan memastikan biaya-biaya non-UMP mengarah

pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, menghilangkan atau menghapus

biaya-biaya tidak produktif di luar standar upah minimum yang berlaku, serta

membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan tenaga

kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses usaha kecil,

Page 26: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 3

menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan dan berbagai

kebijakan lintas sektor mengarah pada penciptaan kesempatan usaha bagi

masyarakat miskin.

Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan kebijakan moneter yang

berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada kesinambungan

fiskal dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan ekonomi.

Stabilitas ekonomi dalam tahun mendatang juga akan didukung dengan ketahanan

sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan

dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan melalui

jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap.

3.1.2. Perkiraan Kondisi Ekonomi Regional Tahun 2006

Pada tahun 2006 diperkirakan kondisi perekonomian Jawa Barat tidak jauh

berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat

tahun 2006 diharapkan meningkat sebesar 5,5% dengan laju pertumbuhan di sektor

pertanian sebesar 2,49%; sektor industri pengolahan sebesar 5,00%; serta sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 5,76%. Peningkatan LPE tersebut

didorong oleh penciptaan nilai investasi dalam bentuk Pembentukan Modal Tetap

Bruto (PMTB) berkisar antara Rp. 68 triliun – Rp. 70 triliun. Dengan pertumbuhan

ekonomi tersebut diharapkan adanya penurunan jumlah penggangguran terbuka

sebesar 0,25%. Tabel berikut ini menyajikan perkembangan PDRB berdasarkan

lapangan usaha sampai tahun 2005 dan perkiraan tahun 2006.

Tabel 3.1 Perkiraan PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

Tahun 2000 (Rp. Triliun)

Tahun Laju Pertumbuhan Perkiraan

No Lapangan Usaha 2004 2005 (%) 2006 LP (%)

1 Pertanian 30,906 30,583 -1,05 30,059 2,49 2 Pertambangan dan Penggalian 16,387 15,525 -5,26 14,391 0,14 3 Industri Pengolahan 93,790 100,685 7,35 105,911 5,00 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,832 5,153 6,65 5,449 5,98 5 Bangunan/Kontruksi 6,602 8,289 25,56 9,267 1,24 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 41,798 43,14 2,91 45,257 5,76

Page 27: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 4

Tahun Laju Pertumbuhan Perkiraan

No Lapangan Usaha 2004 2005 (%) 2006 LP (%)

7 Pengangkutan dan Komunikasi 10,275 10,291 0,15 11,782 12,76 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 7,247 7,571 4,47 8,405 11,80

9 Jasa-Jasa 20,345 23,390 14,97 27,423 10,84 PDRB dengan Minyak dan Gas Bumi 232,185 244,503 5,31 257,950 5,50 PDRB tanpa Minyak dan Gas Bumi 213,747 227,397 6,39

Sumber : BPS Provinsi Jawa Barat Hasil analisis Bapeda Provisi Jawa Barat

3.1.3. Perkiraan Ekonomi Regional Tahun 2007

Seiring dengan perjalanan waktu, perekonomian Jawa Barat mengalami

perubahan struktur produksi yang mengarah pada semakin signifikannya peranan

sektor industri manufaktur dalam perekonomian regional diikuti oleh sektor

perdagangan hotel dan restoran dan sektor pertanian. Sampai saat ini perubahan

struktur ekonomi dari sisi produksi tersebut tidak diikuti oleh perubahan struktur

ketenagakerjaan. Sampai tahun 2005 jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian

tetap lebih dominan, diikuti sektor perdagangan, hotel dan restoran serta sektor

pertanian. Kondisi tersebut tampaknya akan tetap terjadi pada tahun 2007 seiring

dengan rendahnya investasi yang dilakukan pada sektor pertanian dibandingkan

dengan sektor industri manufaktur dan sektor perdagangan, hotel dan restoran.

Belum bergesernya struktur tenaga kerja untuk mengikuti perubahan struktur

produksi berpotensi menyebabkan semakin timpangnya kesejahteraan dan

pendapatan antar tenaga kerja pada sektor yang berbeda.

Dalam upaya perwujudan visi Provinsi Jawa Barat, peningkatan daya saing

daerah menjadi faktor penting bagi perekonomian Jawa Barat mendatang.

Penumbuhan daya saing tersebut bertujuan agar masyarakat Jawa Barat

memperoleh manfaat ekonomi yang sebesar-besarnya. Upaya menembus pasar dan

memenangkan persaingan dilakukan tidak hanya dari sisi produksi saja, tetapi juga

seluruh sistem pendukungnya seperti sistem pemasaran dan perbankan, khususnya

dalam mengembangkan 6 (enam) core business Jawa Barat. Pembangunan ekonomi

usaha kecil dan menengah, mengurangi kemiskinan, dan mendorong kemajuan

wilayah-wilayah tertinggal menjadi sangat strategis guna mengurangi terjadinya

kesenjangan yang semakin melebar yang dapat melahirkan kecemburuan sosial,

urbanisasi, dan dapat mengganggu stabilitas keamanan wilayah.

Page 28: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 5

Peran sektor swasta perlu dikembangkan dengan optimal untuk menciptakan

struktur perekonomian daerah yang tangguh terutama dalam upaya meningkatkan

investasi, pemasaran dan promosi. Selain itu, peran infrastruktur wilayah dalam

menunjang perekonomian regional sangat strategis.

Berdasarkan pencermatan terhadap kondisi perekonomian regional terkini

serta analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal, laju pertumbuhan ekonomi

Jawa Barat pada tahun 2007 diperkirakan akan mencapai 6%. Berdasarkan

perkiraan tersebut PDRB Jawa Barat tahun 2007 akan mencapai Rp. 273,427 triliun

(harga konstan 2000) dengan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar

diperkirakan masih sektor industri manufaktur. Tingkat inflasi tahun 2007

diperkirakan akan berada pada 8%. Nilai tersebut diperkirakan akan lebih rendah

dari tingkat inflasi pada tahun 2006 yang diprediksi mencapai 10%. Pada Laju

investasi pada tahun 2006 diperkirakan sebesar 12% dengan proporsi terbesar pada

investasi rumah tangga. Dengan proyeksi tersebut, diharapkan jumlah keluarga

miskin akan bekisar sebanyak 24% dari jumlah penduduk. Berdasarkan proyeksi

penduduk yang di lakukan oleh BPS, jumlah penduduk Jawa Barat pada tahun 2007

diperkirakan sebanyak 41,67 juta jiwa.

Tabel berikut menjelaskan perkiraan ekonomi dan sosial makro Jawa Barat

pada tahun 2007 :

Tabel 3.2 Perkiraan PDRB Jawa Barat Berdasarkan Sektor Produksi Tahun 2007

(Harga Konstan 2000)

No. Sektor PDRB (trilyun) Kontribusi (%) LPE (%)

1 Pertanian 30,879 13,24 2,20 2 Pertambangan dan Galian 13,664 7,24 -2,51 3 Industri Manufaktur 112,410 40,91 6,08 4 Listrik, Gas, dan Air Minum 5,819 2,07 6,92 5 Bangunan 10,506 2,93 10,23 6 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 47,418 17,86 5,46 7 Pengangkutan dan Komunikasi 12,692 4,20 8,80 8 Keuangan 8,879 3,09 8,42 9 Jasa 31,155 8,46 12,70 Total 273,427 100,00 6,00

Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005

Page 29: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 6

3.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Pembangunan daerah di Provinsi Jawa Barat tahun 2007 merupakan penjabaran

dari Rencana Strategis Pemerintah Daerah 2003-2008 dengan memperhatikan pula isu

strategis yang telah diidentifikasi di atas, serta prioritas pembangunan Nasional

sebagaimana terdapat dalam rancangan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2007. Ada 9

(Sembilan ) prioritas Pembangunan Nasional 2007 yaitu :

1. Penanggulangan Kemiskinan;

2. Peningkatan Kesempatan Kerja, Investasi, dan Ekspor;

3. Revitalisasi Pertanian, Perikanan, Kehutanan, dan Perdesaan;

4. Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pendidikan dan Kesehatan;

5. Penegakan Hukum dan HAM, Pemberantasan Korupsi, dan Reformasi Birokrasi;

6. Penguatan Kemampuan Pertahanan, Pemantapan Keamanan dan Ketertiban serta

Penyelesaian Konflik;

7. Optimalisasi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana Alam;

8. Percepatan Pembangunan Infrastruktur;

9. Pembangunan Daerah Perbatasan dan Wilayah Terisolir.

Sasaran-sasaran pembangunan daerah tahun 2007 dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.3 Proyeksi Ekonomi dan Sosial Makro Tahun 2007

No INDIKATOR Tahun 2007

1. Jumlah Penduduk 41,6 juta jiwa Laju Pertumbuhan Penduduk 2,1% - 2,2% 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi 5,8% - 6% 3. Inflasi 8% - 10% 4. PDRB berdasarkan harga konstan tahun 2000 Rp. 260 triliun – Rp. 275 triliun 5. Jumlah Keluarga Miskin 26% - 27% 6. Laju Pertumbuhan Investasi 10% - 12%

Sumber : Hasil Analisis Bapeda Provinsi Jawa Barat 2005

Upaya pengendalian pertambahan jumlah penduduk dilakukan dengan

meningkatkan pengendalian migrasi masuk melalui perbaikan sistem administrasi

kependudukan terutama pada kabupaten dan kota yang berada pada Pusat Kegiatan

Page 30: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 7

Nasional di Metropolitan Bodebek, Metropolitan Bandung dan Metropolitan Cirebon. Selain

itu perlu juga ditingkatkan upaya pengendalian pertumbuhan penduduk alami terutama

pada akses masyarakat terhadap alat kontrasepsi baik diperkotaan maupun perdesaan

serta menghindari terjadinya perkawinan pada usia muda.

Upaya pengurangan jumlah keluarga miskin dilakukan melalui pendekatan pada

sisi pendapatan dan pengeluaran masyarakat. Pada sisi pendapatan dilakukan dengan

meningkatkan kesempatan kerja dan pemberdayaan keluarga miskin melalui Bantuan

Modal Usaha, serta penyesuaian upah dengan pertimbangan pemenuhan kebutuhan fisik

minimal dan inflasi yang terjadi. Pada aspek pengeluaran dilakukan dengan pengurangan

pengeluaran rumah tangga terutama bagi keperluan pendidikan dan kesehatan.

Upaya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi dan daya beli masyarakat

dilakukan dengan peningkatan produktivitas sektor-sektor ekonomi pada 6 core business

Jawa Barat yaitu agribisnis, bisnis kelautan, industri manufaktur, pariwisata, jasa dan

sumberdaya manusia. Peningkatan produktivitas tersebut dapat dilakukan dengan

peningkatan kemampuan sumberdaya manusia serta peningkatan implementasi ilmu

pengetahuan dan teknologi. Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi harus

dilakukan dengan peningkatan investasi masuk di sektor-sektor unggulan Jawa Barat

terutama yang bersifat padat karya (Selain itu peningkatan laju pertumbuhan ekonomi

harus dilakukan dengan meningkatkan investasi di sektor-sektor unggulan Jawa Barat [6

Core Business]). Peningkatan investasi tersebut perlu didukung dengan penyederhanaan

prosedur investasi yang akan berakibat pada pengurangan waktu, biaya serta jumlah

perizinan yang diperlukan.

Upaya peningkatan Indeks Pendidikan dan Indeks Kesehatan dilakukan dengan

upaya peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan pendidikan dan kesehatan

melalui peningkatan kualitas dan cakupan pelayanan pada aspek sarana/prasarana dan

tenaga kesehatan maupun pendidikan.

Dengan memperhatikan tema pembangunan di atas penyusunan prioritas

pembangunan perlu dilakukan mengingat upaya mengatasi permasalahan pembangunan

daerah berdasarkan masing-masing isu strategis tersebut tidak dapat dilaksanakan

sepenuhnya antara lain karena kendala keterbatasan dana pembangunan, waktu dan

sumberdaya manusia. Untuk itu prioritas pembangunan harus merupakan upaya terpilih

Page 31: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 8

yang diproyeksikan dapat mengatasi permasalahan pada masing-masing isu secara

optimal pada tahun 2007.

Dengan mempertimbangkan aspek wilayah maka prioritas pembangunan daerah

pada tahun 2007 adalah sebagai berikut :

1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 3

2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2

3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan

Menengah

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2

4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1

5. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1

6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 5

7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 1, 2, dan 4

8. Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 2

9. Peningkatan Ketahanan Energi

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4

10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4

11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam

Prioritas ini merupakan upaya untuk mendukung pencapaian Misi 4

Prioritas pembangunan daerah tahun 2007 tersebut harus dilaksanakan secara

sinergis baik antarsektor pembangunan, antarpelaku pembangunan maupun

antarwilayah. Dari sisi kewilayahan, program-program prioritas pembangunan tersebut

akan dilaksanakan pada wilayah sasaran yang terdiri dari:

Page 32: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 9

1. Desa Pusat Pertumbuhan

2. Desa Budaya Jawa Barat

3. Desa Tertinggal

4. Kota Pusat Pertumbuhan

5. Daerah Perbatasan Dengan Provinsi Lain

6. Kawasan Andalan

7. Daerah Rawan Bencana

Untuk memberikan arahan yang lebih jelas dalam penentuan kegiatan yang perlu

dilaksanakan pada tahun 2007, berikut ini disajikan fokus-fokus yang harus dilaksanakan

pada masing-masing prioritas.

1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah

Fokus :

Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan

Peningkatan kualitas pelayanan publik

Penataan dan penegakan hukum daerah dan HAM serta Bantuan Hukum

Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan

2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan

Fokus :

Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah

Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit

Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan

3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan

Menengah

Fokus :

Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM

Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster

Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi

persaingan global

Page 33: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 10

4. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan Masyarakat

Fokus :

Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan

Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan

Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal

Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi

5. Peningkatan Akses dan Kualitas Kesehatan Masyarakat

Fokus :

Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan

Penyediaan Tenaga Bidan Desa di Daerah Terpencil

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia

Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih

6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah

Fokus :

Pelestarian dan pengembangan budaya daerah

Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat

Peningkatan pendidikan budi pekerti

Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Sekolah

Peningkatan implementasi nilai-nilai agama

Pelestarian Desa Budaya

7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

Fokus :

Penanganan persampahan di Metropolitan Bandung

Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di Jabar selatan

Persiapan pembangunan Bandara Internasional

Peningkatan infrastruktur penyedia air baku di Metropolitan Bandung dan Bodebek

Peningkatan infrastruktur pengendali banjir dan daya rusak air di Pantura dan

Metropolitan Bandung dan Bodebek

Pembangunan Waduk Jatigede

Page 34: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 III - 11

Peningkatan Infrastruktur jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng,

Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta

Pembangunan Jalan Tol

Perluasan jaringan listrik di Jawa Barat bagian Selatan

8. Revitalisasi Agribisnis, Industri dan Pariwisata

Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian

Peningkatan produktivitas, produksi, distribusi serta diversifikasi pangan

Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

Pengembangan klaster industri manufaktur

Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan

9. Peningkatan Ketahanan Energi

Fokus :

Pengembangan dan pendayagunaan energi terbarukan sebagai sumber energi

Pengembangan sumber energi panas bumi sebagai sumber energi

Pengembangan sumberdaya alam hayati sebagai sumber energi

10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Fokus :

Pengendalian pencemaran industri di DAS Citarum

Peningkatan pengelolaan dan pengendalian pengambilan air tanah di Cekungan

Air Tanah (CAT) kritis

Penanganan lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air

Pengendalian kerusakan pesisir di pantai utara

Penanganan pencemaran udara oleh timbal di perkotaan

11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam

Fokus :

Peningkatan kesiapan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi bencana

alam

Optimalisasi pemanfaatan informasi kebencanaan

Page 35: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 1

BBAABB VVII PP EE NN UU TT UU PP

encana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2007 merupakan

penjabaran dari Renstra Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009, memuat rancangan

kerangka ekonomi, isu strategis rencana pembangunan tahun 2007, prioritas

pembangunan, Rencana Kerja SKPD dan pendanaan indikatif.

RKPD Provinsi merupakan dokumen perencanaan pembangunan tahunan/provinsi,

menjadi pedoman dalam penyusunan Renja SKPD Provinsi, RKPD Kabupaten dan Kota

serta pedoman penyusunan RAPBD Provinsi tahun 2007. Untuk itu ditetapkan kaidah-

kaidah pelaksanaannya sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten dan Kota serta

seluruh pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan proram-

program/kegiatan-kegiatan yang terkait dengan RKPD tahun 2007, dengan sebaik-

baiknya.

2. RKPD sebagai pedoman penyusunan RAPBD dan sebagai langkah awal proses

penyusunan RAPBD melalui tahapan penyusunan Kebijakan Umum APBD berpedoman

pada Ketetapan Mendagri tentang Pedoman Penyusunan APBD serta Prioritas dan

Plafon Anggaran Sementara yang dikukuhkan melalui Nota Kesepakatan antara

Pimpinan DPRD dengan Gubernur.

3. Dalam upaya sinkronisasi dan sinergitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan

yang pendanaannya bersumber dari APBD maupun dari APBN/BLN, berdasarkan

prioritas dan plafon anggaran sementara RAPBD, setiap Satuan Kerja Perangkat

Daerah harus membuat Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah

(RKA-SKPD) Tahun 2007.

4. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan melalui

Forum SKPD serta forum penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbang) untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat.

R

Page 36: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 2

5. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat dan dunia usaha dapat

berperanserta dalam pembangunan dan sekaligus sebagai pengawas pelaksanaan

kebijakan serta program/kegiatan.

6. Untuk menjaga efisiensi dan efetivitas pelaksanaan program, setiap Kepala SKPD

wajib melakukan pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan/kegiatan, guna

melakukan koreksi yang diperlukan dan melaporkannya secara berkala 3 (tiga)

bulanan kepada Gubernur melalui Kepala Bapeda.

7. Kepala Bapeda menghimpun dan menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan rencana

pembangunan/kegiatan dari masing-masing Kepala SKPD.

8. Pada akhir tahun anggaran 2007, setiap Kepala SKPD wajib melakukan evaluasi

Kinerja Pelaksanaan Rencana Pembangunan/Kegiatan Tahun 2006.

9. Kepala Bapeda menyusun evaluasi rencana pembangunan berdasarkan hasil evaluasi

Kepala SKPD, dan hasil evaluasi ini menjadi bahan bagi penyusunan Rencana

Pembangunan Daerah untuk periode tahun 2008.

Tata Cara penyusunan RKPD Tahun 2007 dan penyelenggaraan Musrenbang serta

forum SKPD, mengikuti Peraturan Gubernur Nomor 72/2005 tentang Tata Cara

Perencanaan Pembanguan Tahunan Daerah.

Penyelenggaraan Musrenbang telah dilaksanakan melalui tahapan menurut tingkat

pemerintahan, mulai dari Desa sampai Pusat, serta forum-forum SKPD Provinsi dan

Kabupaten/Kota.

Musrenbang dan Forum SKPD menghasilkan kesepakatan terutama sinkronisasi

rencana kegiatan dan penyelarasan program dan kegiatan yang tercantum dalam agenda

nasional.

Dengan adanya RKPD Provinsi, prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari

visi dan misi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat serta arah kebijakan

pembangunan perwilayahan yang memperhatikan status fungsi dan beban yang diemban

oleh Kabupaten/Kota sebagai bagian dari wilayah Jawa Barat, akan lebih terkoordinasi,

terintegrasi dan sinergis dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan.

Page 37: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 VI - 3

RKPD Tahun 2007 berlaku sejak tanggal ditetapkan sampai dengan 31 Desember

2007. Langkah-langkah persiapan dimulai dari sejak tanggal ditetapkan hingga

pelaksanaan.

GUBERNUR JAWA BARAT

DANNY SETIAWAN

Page 38: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 1

BBAABB IIVV RREENNCCAANNAA KKEERRJJAA PPEEMMBBAANNGGUUNNAANN TTAAHHUUNN 22000077

Berdasarkan isu strategis dan prioritas pembangunan daerah yang telah dijelaskan sebelumnya, disusun Rencana Kerja Pembangunan

Daerah Tahun 2007 dalam bentuk matrik yang terdiri dari Rencana Kerja Prioritas Pembangunan Tahun 2007 dan Rencana Kerja Penunjang

Pembangunan Tahun 2007. Untuk rencana kerja prioritas pembangunan tahun 2007 dituangkan berdasarkan fokus-fokus dari prioritas

pembangunan, sedangkan untuk rencana kerja penunjang pembangunan tahun 2007 diuraikan berdasarkan Misi dan Program Pembangunan

Jawa Barat.

Matrik rencana kerja pembangunan yang akan dipaparkan berikut ini, juga telah mengakomodasi Bidang Urusan Pemerintahan Daerah

yang terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dimuat dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah. Kedua bidang urusan tersebut dijabarkan ke dalam 49 program pembangunan yang terdapat dalam rencana

kerja prioritas maupun rencana kerja penunjang.

Urusan Wajib Bidang Urusan Pemerintahan Daerah terdiri dari : pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum; perumahan rakyat;

panataan ruang; perencanaan pembangunan; perhubungan; lingkungan hidup; pertanahan; kependudukan dan catatan sipil; pemberdayaan

perempuan; keluarga berencana dan keluarga sejahtera; sosial; tenaga kerja; koperasi dan usaha kecil menengah; penanaman modal;

kebudayaan; pemuda dan olah raga; kesatuan bangsa dan politik dalam negeri; pemerintahan umum; kepegawaian; pemberdayaan

masyarakat dan desa; statistik; kearsipan; serta komunikasi dan informatika. Sedangkan Urusan Pilihan Bidang Urusan Pemerintahan Daerah

terdiri dari : pertanian; kehutanan; energi dan sumber daya mineral; pariwisata; kelautan dan perikanan; perdagangan; perindustrian; dan

transmigrasi.

Page 39: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 2

4.1 MATRIKS RENCANA KERJA PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2007

1. Pemantapan Manajemen Pemerintahan Daerah

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

• Peningkatan kemampuan dan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan aparatur dalam melaksanakan otonomi daerah

Jawa Barat Biro Organisasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

• Fasilitasi dan evaluasi kelembagaan dan ketatalaksanaan di Kabupaten/Kota

25 Kabupaten/Kota Biro Organisasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan organisasi perangkat daerah dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

• Fasilitasi pelaksanaan SPM pada SKPD Provinsi dan pembinaan penerapan SPM untuk Kabupaten/Kota berdasarkan Juknis/SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat

• Penyederhanaan Prosedur Pelayanan

• Revitalisasi dan optimalisasi pelayanan satu atap

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Organisasi Dispenda Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Yansos

APBD Prov APBD Kab/Kota

2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Meningkatnya sarana, prasarana aparatur

Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat khususnya perbaikan Kantor Kecamatan, Desa/Kelurahan di wilayah perbatasan antar provinsi dan Kabupaten dengan IPM rendah.

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat serta Kabupaten yang IPM nya terendah

Biro Perlengkapan Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Dinas Tarkim SKPD lainnya

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

3. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur

Meningkatnya kualitas aparatur yang memberikan pelayanan

Diklat dan Bintek yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat

Jawa Barat Bandiklatda Biro Kepegawaian SKPD lainnya

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik

4. Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Meningkatnya kinerja aparat Kecamatan dan Desa

Fasilitasi peningkatan kinerja aparat Kabupaten/Kota di Kecamatan dan Perangkat Desa

25 Kabupaten/Kota Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi BPMD

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Terwujudnya perlindungan hak azasi manusia

• Sosialisasi Produk Hukum dan HAM

• Kerjasama antara penegak hukum di daerah dalam menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran hukum, HAM dan lingkungan

• Optimalisasi pemberian bantuan hukum kepada aparat dan masyarakat

25 Kabupaten/Kota Biro Hukum Dinas Pol PP

APBD Prov APBD Kab/Kota

3. Penataan dan penegakan hukum daerah dan

HAM serta Bantuan Hukum

1. Penataan dan pembentukkan Hukum daerah serta kesadaran hukum dan HAM

2. Terwujudnya keserasian produk hukum antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi dan Pemerintah

• Penyusunan dan revisi produk hukum daerah

• Evaluasi produk hukum kabupaten/kota yang berkaitan dengan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD, Tata

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Hukum Bawasda Dispol PP

APBD Prov APBD Kab/Kota

Page 40: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 3

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

Ruang, Pajak dan Retribusi Daerah

• Implementasi Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan KKN

• Peningkatan kualitas aparat penyusun dan penegak hukum

2. Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum

Terwujudnya Keamanan dan Ketertiban Umum

• Penegakkan Perda Provinsi Jawa Barat

Jawa Barat Dispol PP APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah khususnya di daerah perbatasan

• Optimalisasi pelayanan dasar di daerah perbatasan

• Fasilitasi kerjasama antar kelompok masyarakat di daerah perbatasan

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

BKSP Jabodetabekjur Bakorwil SKPD Lainnya

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

2. Terwujudnya kelembagaan yang capable dalam melakukan kerjasama antardaerah perbatasan

Revitalisasi BKSP Jabodetabekjur

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

BKSP Jabodetabekjur Biro Organisasi

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

1. Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

3. Terwujudnya tugu batas dan kejelasan batas daerah

Perbaikan tugu batas dan penataan batas-batas wilayah perbatasan

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

Biro Dekonsentrasi APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

2. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur

Terwujudnya profesionalitas aparatur pengelola kerjasama antar daerah dan aparatur di daerah perbatasan

• Dilklat dan Bintek Kerjasama antar Daerah

• Diklat substantif, struktural dan fungsional bagi aparatur di daerah perbatasan

Kabupaten/Kota yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat

BKSP Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Bandiklatda Biro kepegawaian

APBN APBD Prov APBD Kab/Kota

4. Peningkatan kerjasama antarprovinsi di daerah perbatasan

3. Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Terwujudnya sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan provinsi

• Sinergitas perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di daerah perbatasan

Jawa Barat Bapeda Bawasda Biro Dalprog

APBD Prov

2. Peningkatan Investasi Untuk Perluasan Lapangan Pekerjaan

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Penyederhanaan prosedur perizinan investasi di daerah

Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif

• Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi melalui One Stop Services (OSS) pelayanan investasi.

• Memfasilitasi terbentuknya lemabaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi

• Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan

Provinsi Jawa Barat Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian

APBN APBD Provinsi

2. Peningkatan investasi berbahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

Meningkatnya Investasi yang berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

• Peningkatan Promosi Industri Pengolahan berbahan baku lokal

• Identifikasi jenis-jenis Investasi berbasis bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

Jawa Barat Perindustrian dan Perdagangan Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

APBN APBD Provinsi

Page 41: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 4

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

• Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengembangkan perdagangan industri dan dunia usaha

• Identifikasi Potensi dan Peluang Investasi dengan orientasi pasar ekspor

• Pembenahan Regulasi khusus bagi investasi bahan baku lokal dengan orientasi pasar ekspor

3. Peningkatan peran dan fungsi LKS Tripartit Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja

Meningkatnya perlindungan serta pengawasan melalui pembinaan hubungan industrial terhadap 1000 perusahaan dan 1040 orang, pembinaan, pengawasan dan perlindungan terhadap 960 orang dan 27 paket pembinaan ketenagakerjaan serta pengembangan Lembaga Tenaga Kerja sebanyak 25 paket

• Pembinaan hubungan Industrial

• Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan, Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Tenaga Kerja

• Perlindungan serta Pengawasan Tenaga Kerja

Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

4. Peningkatan keterampilan ketenagakerjaan 1. Peningkatan kompetensi, penempatan, perluasan, perlindungan dan pengawasan tenaga kerja

Meningkatnya tingkat kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi dan pelatihan sebanyak 1578 orang serta 12 paket, pembinaan institusional di 12 BLK/LKK dan 50 perusahaan

• Pelatihan Ketrampilan Tenaga Kerja

• Pelatihan Kewirausahaan • Penyuluhan dan Penyebaran

Informasi • Pelatihan institusional dan

Non institusional

Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

3. Peningkatan Peran Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah serta Industri Kecil dan Menengah

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

Meningkatnya akses pasar dan permodalan bagi KUKM;

• Pembangunan SENBIK • Peningkatan mediasi

permodalan dengan lembaga keuangan Bank dan Non Bank

25 kab/kota Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro

1. Fasilitasi Permodalan dan Pemasaran Produk Unggulan KUKM dan IKM

2. Pengembangan Industri Manufaktur

Peningkatan potensi industri unggulan. • Optimalisasi sarana sentra industri kecil dan menengah

• Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah.

Kota Tasikmalaya, Kadipaten-Kab. Majalengka, Sumedang

Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Page 42: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 5

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

3. Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

Meningkatnya peluang pasar produk unggulan Jawa Barat.

• Peningkatan dan fasilitasi promosi Produk Jawa Barat di dalam dan luar negeri.

• Peningkatan informasi dan sarana prasarana perdagangan

Jawa Barat, luar Provinsi dan Luar Negeri

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

APBN APBD Provinsi

1. Pengembangan Industri Manufaktur

Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah.

Pengembangan Industri unggulan berbahan baku lokal.

Kab. Sukabumi, Pangandaran-Ciamis, Bekasi, Bogor, Kab/Kota Bandung, Kab/Kota Cirebon

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro

2. Pengembangan KUKM dan IKM Perdesaan berbasis pendekatan klaster

2. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

Pengembangan KUKM perdesaan berorientasi pemenuhan bahan baku bagi industri

Pengembangan UKM di Desa Pusat Pertumbuhan

75 desa pusat perrtumbuhan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian

1. Pengembangan Industri Manufaktur

Meningkatnya kualitas produk industri kecil manufaktur.

• Pengembangan diversifikasi dan inovasi produk industri;

• Pengembangan dan peningkatan penguasaan teknologi industri manufaktur;

• Peningkatan kontinyuitas bahan baku industri;

• Peningkatan dan fasilitas skema pembiayaan industri kecil dan menengah;.

25 kab/kota Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro

2. Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian Dan IPTEK

a. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan

b. Meningkatnya kegiatan penelitian dan

pengembangan

• Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan me-nengah & stakeholder lainnya

• Penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan

25 Kabupaten/Kota Balitbangda Dinas KUKM BPMD SKPD Terkait

APBN APBD Provinsi

3. Peningkatan kemampuan daya saing KUKM dan IKM dalam menghadapi persaingan global

3. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM

• Peningkatan kapasitas informasi KUKM

• Peningkatan sarana dan prasarana serta teknologi tepat guna bagi KUKM

25 kab/kota Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian

4. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan masyarakat

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan 1. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

a. Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana SD/MI sebanyak 16.466 lokal dan SMP/MTs sebanyak 3.109 lokal

b. Meningkatnya daya tampung sarana prasaran SMP/MTs sebanyak 2.373 lokal

c. Meningkatnya layanan PAUD

• Rehabilitasi Gedung SD/MI, dan SMP/MTs

• Penambahan RKB SMP/MTs • Pembangunan USB SMP • peningkatan kualitas dan

kuantitas PAUD

• 25 Kabupaten/Kota • 25 Kabupaten/Kota • Kabupaten/Kota terpilih

Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi

Page 43: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 6

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi

Meningkatnya daya tampung SMA/SMK sebanyak 500 lokal

Rehabilitasi dan penambahan Ruang Kelas Baru SMA/SMK

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan APBD Provinsi

2. Peningkatan ketersediaan dan kualitas guru, serta mutu lulusan pendidikan

Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

a. Meningkatnya kompetensi dan meningkatnya kesejahteraan guru

b. Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan

1. Pemerataan kesempatan diklat bagi guru SD/MI dan SMP/MTs

2. Pemerataan distribusi guru 3. Peningkatan kesejahteraan

guru di daerah terpencil 4. Sertifikasi guru 5. Penyelenggaraan Ujian

Nasional yang akuntabel di 25 Kabupaten/Kota

Kabupaten dengan Indeks Pendidikan lebih rendah dari angka Provinsi Jawa Barat (Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Kab. Bogor, Majalengka, Kab. Bekasi, Kuningan, Karawang, Kab. Cirebon, Subang dan Indramayu) dan Kabupaten/Kota yang kekurangan guru

Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi

1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

Meningkatnya kualitas lulusan dan daya tampung SMP/MTs

• Penyelenggaraan SD-SMP Satu Atap

• Penyelenggaraan kelas jauh SMP 64 lokal

• Pengembangan Induk SMP Terbuka 195 kecamatan

• Pengembangan Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH)

• Pengembangan Pendidikan Teknologi Dasar (PTD)

16 Kabupaten/Kota 16 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota 25 Kabupaten/Kota

Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi

3. Pengembangan pendidikan alternatif dan pendidikan non formal

2. Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah

Meningkatnya kualitas dan kuantitas pendidikan non formal

• Pengembangan kejar paket A, B, dan C di komunitas dan lokasi yang sulit mengakses pendidikan

• Pengembangan keaksaraan fungsional

• Peningkatan kualitas dan kesejahteraan tenaga pendidik non formal

• Pembinaan dan pengembangan lembaga kursus

• Peningkatan kapasitas PKBM

Daerah terpencil di 16 Kabupaten

Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans BAPUSDA

APBN APBD Provinsi

1. Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO

• Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi

Jawa Barat Dinas Pendidikan APBD Provinsi APBN

4. Beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa yang berprestasi

2. Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi

Meningkatnya angka melanjutkan dan menurunnya angka DO

• Bantuan beasiswa bagi siswa yang tidak mampu dan siswa berprestasi

Jawa Barat Dinas Pendidikan APBD Provinsi APBN

5. Peningkatan akses dan kualitas kesehatan masyarakat

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Peningkatan sarana dan prasarana dasar kesehatan

1. Sumber Daya Kesehatan Meningkatnya sarana dan prasarana kesehatan yang dapat diakses masyarakat dengan cepat dan murah.

Pengembangan sarana dan prasarana kesehatan dan balai pengembangan laboratorium kesehatan

25 Kabupaten/Kota Dinkes

APBN APBD Provinsi

Page 44: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 7

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

2. Upaya Kesehatan 1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan (Linakes 80%)

2. Meningkatnya rujukan ibu hamil risiko tinggi & bayi (Rujukan Bumil Risti 70% dan Neonatal Risti 70%)

Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga

2. Penyediaan Tenaga Bidan di Puskesmas dan daerah Terpencil

Sumber Daya Kesehatan Meningkatnya pemerataan, kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan (Dokter di Puskesmas 70% dan Bidan di Desa Terpencil 80%)

• Pengembangan dan pendayagunaan tenaga kesehatan

• Pengembangan balai pelatihan tenaga kesehatan masyarakat

Daerah Terpencil Dinkes APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya upaya pencegahan, pemberantasan, dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular (Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dapat ditangani < 24 jam 100%, AFP Rate/100.000 penduduk <15 tahun <1%, kesembuhan penderita TBC-BTA Positif >70%, cakupan balita dengan Pnemonia yang ditangani 90%, klien yang mendapat pelayanan HIV/AIDS 90%, Infeksi menular seksual yang diobati 90%, penderita DBD yang diobati 70%, balita diare yang ditangani 70%, dan rumah bebas jentik 85%), API penderita Malaria < 1/1000, kewaspadaan dini dan penanggulangan terhadap penderita Polio, Kusta, Jantung dan gangguan sirkulasi, Diabetes Mellitus dan Kanker.

• Pencegahan, penanganan dan pemberantasan penyakit

• Sosialisasi lingkungan perumahan sehat

25 Kab/kota Dinkes RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Distarkim Biro Yansos

APBN APBD Provinsi

3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

Upaya Kesehatan

2. Meningkatnya surveilance penyakit &penanggulangan KLB/bencana serta imunisasi

Surveilance penyakit 25 kab/kota Dinkes APBN APBD Provinsi

4. Penanganan gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, anak-anak dan lanjut usia.

Upaya Kesehatan Meningkatnya upaya perbaikan gizi, bagi seluruh penduduk (Kecamatan Bebas Rawan Gizi 65%, cakupan balita mendapat kapsul vitamin A 2x per tahun 82,5%, cakupan Ibu Hamil mendapat 90 tablet Fe 82,5%, cakupan pemberian makanan pendamping ASI bayi Gakin 92,5%, dan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 85%).

Perbaikan gizi masyarakat melalui kewaspadaan pangan

25 kab/kota Dinkes APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya cakupan pelayanan air bersih

Memfasilitasi penyediaan air bersih

Desa rawan penyakit menular dan rawan air bersih

Distarkim Distamben

APBD Provinsi

2. Meningkatnya kondisi lingkungan perumahan

Memfasilitasi penyediaan prasarana perumahan di kawasan kumuh

Desa Nelayan Kawasan kumuh perkotaan

Distarkim Biro Yansos

APBD Provinsi

5. Peningkatan ketersediaan air bersih dan sanitasi di wilayah rawan air bersih

Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman

3. Tersedianya data potensi air tanah di daerah rawan air bersih

Survey potensi air tanah di daerah rawan air bersih

16 kab. se Jawa Barat Distamben APBD Provinsi

Page 45: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 8

6. Peningkatan Pemahaman dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan Budaya Daerah

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Pelestarian Dan Pengembangan Bahasa, Aksara Dan Sastra Daerah

Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah

a. Penggunaan bahasa daerah di lembaga pemerintahan, pendidikan dan masyarakat;

b. Peningkatan apresiasi masyarakat terhadap bahasa daerah

c. Peningkatan kemampuan guru bahasa daerah

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos

APBD

2. Peningkatan Apresiasi Seni Meningkatnya frekuensi apresiasi seni dan budaya daerah dikalangan pemerintah, masyarakat dan swasta

a. Kreativitas seni dan budaya daerah oleh masyarakat melalui berbagai media

b. Pergelaran dan Apresiasi seni tradisional dan kontemporer

c. Pembinaan terhadap lembaga-lembaga kesenian

d. Pelestarian nilai dan budaya daerah Jawa Barat melalui penghimpunan pengelolaan, pemberdayaan koleksi perpustakaan tentang Jawa Barat

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Disbudpar Bapusda Biro Yansos

APBD

1. Pelestarian dan pengembangan budaya daerah

3. Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilai-nilai Tradisional

Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional dan nilai-nilai luhur budaya daerah, peninggalan sejarah kepurbakalaan.

a. Penanaman nilai-nilai budaya daerah di masyarakat

b. Pengembangan kearifan lokal dalam kehidupan masyarakat

Jawa Barat Disbudpar Dinas Pendidikan Biro Yansos

APBD

1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan

Melakukan sosialisasi lingkungan sehat

Kabupaten/Kota dengan indeks kesehatan lebih rendah dari rata-rata Jawa Barat

Distarkim Dinas Kesehatan BPMD

APBD 1. Upaya Kesehatan

2. Meningkatnya promosi dan penyebarluasan informasi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.

Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

25 Kab./Kota Dinkes APBN APBD Provinsi

2. Peningkatan budaya hidup bersih dan lingkungan sehat

2. Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah Meningkatnya pengetahuan tentang lingkungan hidup sehat bagi siswa sekolah

Pendidikan lingkungan hidup berbasis sekolah

Jawa Barat Dinas Pendidikan BPLHD

APBD

1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama

Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai ajaran agama sebagai dasar bagi pendidikan budi pekerti

1. Pengembangan Nilai-nilai ajaran agama di sekolah

2. Implementasi nilai-nilai ajaran agama

3. Mengoptimalkan fungsi kader juru dakwah dan DKM dalam pengembangan pendidikan budi pekerti di lingkungan RT/RW

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD

3. Peningkatan pendidikan budi pekerti

2. Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

Meningkatnya pemahaman dan pengamalan nilai-nilai tentang etika dan budi pekerti di lingkungan pendidikan dasar dan pra sekolah.

1. Pengembangan pendidikan berbasis nilai

2. Pengembangan kurikulum muatan lokal tentang etika dan budi pekerti

3. Mengembangkan kearifan lokal dan nilai-nilai budaya daerah di Sekolah

4. Pelatihan pendidikan budi pekerti bagi guru SDMI dan SLTP/MTs

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD

Page 46: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 9

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

4. Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Sekolah

Peningkatan Pendidikan Dasar Dan Pra Sekolah

1. Terlaksananya pendidikan lingkungan hidup bagi siswa SD/MI, SLTP/MTs dan pra sekolah.

2. Terwujudnya pengetahuan dan pemahaman siswa tentang lingkungan hidup

1. Sosialisasi kepada guru TK/RA, SD/MI dan SLTP/MTs tentang kurikulum lingkungan hidup

2. Pengembangan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah

3. Pelaksanaan kurikulum lingkungan hidup di tingkat pendidikan dasar dan pra sekolah

4. Pengembangan Sekolah hijau

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kanwil Depag

APBN APBD

1. Peningkatan Pemahaman Dan Pengamalan Agama

1. Terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat

• Mengembangkan dialog antar pemuka agama

• Meningkatkan kemampuan para juru da’wah.

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Biro Yansosdas Kanwil Depag

APBD

2. Meningkatnya pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat

• Implementasi kesalehan sosial oleh aparatur Pemda

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Biro Yansosdas Kanwil Depag

APBD

5. Peningkatan implementasi nilai-nilai agama

2. Peningkatan Kerukunan Hidup Intern Dan Antar Umat Beragama

Terfasilitasinya kegiatan intern dan kegiatan antar umat beragama.

• Pembinaan kerukunan hidup umat beragama.

• Pertemuan intensif antara para pemuka agama

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Biro Yansosdas Kanwil Depag

APBD

6. Pelestarian Desa Budaya Penelusuran Sejarah dan Nilai –nilai Tradisional

Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.

• Pembinaan, pelestarian, dan pengembangan Desa Budaya

• Penataan lingkungan Desa Budaya

• Pembinaan dan Pengembangan kearifan lokal

• Pengembangan Desa Budaya sebagai potensi Pariwisata

Jawa Barat Disbudpar

APBD

7. Peningkatan Kualitas dan Cakupan Pelayanan Infrastruktur Wilayah

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

Pengembangan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman

Meningkatnya cakupan pelayanan persampahan

Memfasilitasi pembangunan TPS dan TPA regional

Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi 1. Penanganan persampahan di Metropolitan

Bandung Memfasilitasi penyediaan sarana prasarana permukiman sekitar TPA Regional

Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi

2. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan

di Jabar Selatan

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

Terlaksananya pembangunan jalan sepanjang 25,1 km dan jembatan sepanjang 260 m

Pembangunan jalan dan jembatan

Kab. Cianjur dan Kab. Garut Dinas Bina Marga Departemen PU

APBD Provinsi APBN

3. Persiapan pembangunan bandara

internasional

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

Terlaksananya persiapan pembangunan bandara internasional di Jawa Barat

Fasilitasi dan koordinasi pembangunan bandara internasional di Jawa Barat

Kec. Kertajati Kab. Majalengka

Dinas Perhubungan Departemen Perhubungan

APBD Provinsi APBN

Page 47: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 10

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

Persiapan pembangunan waduk-waduk kecil

Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Dep PU

APBD Provinsi APBN

Pengelolaan situ, waduk, dan embung

Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

Pengelolaan jaringan air baku. Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

4. Peningkatan infrastruktur penyedia air baku

di Metropolitan Bandung dan Bodebek

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk dan embung dalam rangka penyediaan air baku

Pengendalian pemanfaatan air permukaan

Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai

Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen . PU

APBD Provinsi APBN

Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir

Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

5. Peningkatan infrastruktur pengendali banjir

dan daya rusak air di Pantura, Metropolitan

Bandung dan Bodebek

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka pengendalian banjir dan pengamanan pantai

Pengelolaan jaringan hidrologi Pantura, Metropolitan Bandung & Bodebek

Dinas PSDA Departemen PU

APBD Provinsi APBN

a. Pembebasan tanah dan pemindahan penduduk

b. Fasilitasi dan koordinasi pembangunan Waduk Jatigede

Kabupaten Sumedang Dinas PSDA Biro Sarek Departemen PU

APBD Provinsi APBN

6. Pembangunan Waduk Jatigede Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

Terlaksananya persiapan dan pembangunan Waduk Jatigede

Pembangunan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang Departemen PU APBN 7. Peningkatan infrastruktur jalan dan jembatan

di wilayah perbatasan Jabar-Jateng, Jabar-

Banten, dan Jabar-DKI Jakarta

Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan

Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan

Jalan dan jembatan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng , Jabar-Banten dan Jabar-DKI Jakarta

Dinas Bina Marga Departemen PU

APBD Provinsi APBN

8. Pembangunan jalan tol Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

Terlaksananya persiapan dan pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Cikampek-Cirebon (Cikacir), dan Soreang-Pasirkoja (Soroja)

Fasilitasi dan koordinasi pembangunan jalan tol

Jalan Tol Cisumdawu, Cikacir dan Soroja

Dinas Bina Marga Biro Sarek Departemen PU

APBD Provinsi APBN

9. Perluasan jaringan listrik di wilayah Jawa

Barat Selatan

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

1. Meningkatnya kualitas pasokan listrik

2. Meningkatnya cakupan dan akses pelayanan listrik terhadap masyarakat

Pengembangan listrik perdesaan / masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN

Jawa Barat Selatan Distamben APBD Provinsi APBN

8. Revitalisasi agribisnis, industri dan pariwisata

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Peningkatan peran dan fungsi penyuluh pertanian

Pengembangan Agribisnis Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya penyuluh pertanian

• Peningkatan kinerja penyuluh pertanian

• Pengembangan penyuluh swakarsa

Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

2. Peningkatan produktivitas produksi, distribusi serta diversivikasi pangan

Pengembangan Agribisnis Meningkatnya produktivitas produksi agribisnis

• Pengembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan

• Pengawasan dan pengendalian peredaran input produksi

Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

Page 48: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 11

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan sumberdaya Kelautan

Meningkatnya produktivitas usaha perikanan laut

• Pengembangan budidaya laut dan payau

• Pengembangan usaha perikanan tangkap

Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa Barat

Dinas Perikanan - APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota Peningkatan Ketahanan Pangan Terkendalinya tingkat kerawanan

pangan masyarakat • Pengembangan sistem

logistik dan distribusi pangan • Peningkatan pengelolaan

cadangan pangan • Pengembangan sistem isyarat

dini serta sistem pemantauan dan pendataan kondisi pangan yang handal dan aktual

Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Peikanan Biro Bina Produksi

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

3. Peningkatan upaya pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

Peningkatan Ketahanan Pangan Terkendalinya hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

• Pengendalian hama dan penyakit tanaman, ternak dan ikan

Jawa Barat Dinas Pertanian Dinas Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Perikanan Biro Bina Produksi

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

4. Pengembangan klaster industri manufaktur

Pengembangan Industri Manufaktur Meningkatnya daya saing industri manufaktur

• Pengembangan Klaster Industri Alas Kaki, Tekstil, Suku Cadang dan Rotan

• Peningkatan produktivitas

dan efisiensi industri

Kawasan Andalan Cekungan Bandung, Ciayumajakuning dan Bodebek Jawa Barat

Dinas Industri dan Perdagangan Dinas Industri dan Perdagangan Agro

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

• Penataan objek wisata di kawasan wisata unggulan (KWU)

KWU Agro Puncak KWU Kriya Priangan KWU Cirebon

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

5. Pengembangan objek dan daya tarik wisata di kawasan wisata unggulan

Pengembangan Kepariwisataan Meningkatnya daya saing pariwisata Jawa Barat

• Fasilitasi promosi kawasan wisata unggulan (KWU)

Luar Provinsi Jawa Barat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

- APBN - APBD Provinsi - APBD

Kabupaten/ Kota

9. Peningkatan Ketahanan Energi

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Pengembangan dan pendayagunaan energi

terbarukan sebagai sumber energi

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

1. Terbangunnya 5 unit mikro hidro 2. Termanfaatkannya potensi energi

matahari 300 PLTS 3. Termanfaatkannya energi angin 15

KTA

• Peningkatan akses listrik dan energi masyarakat melalui pengembangan energi alternatif : PLTS, Kincir Angin, dan Mikro/Minihidro

16 Kabupaten dan 3 Kota Distamben APBN APBD Provinsi

• Survey pendahuluan pengembangan panas bumi

• Optimalisasi pemanfaatan panas bumi

Gunung Talaga Bodas, Gunung Papandayan, Gunung Galunggung, Sangkan Hurip

Distamben APBN APBD Provinsi

2. Pengembangan sumber energi panas bumi

sebagai sumber energi

Pengembangan Sumber Daya Mineral Dan Panas Bumi

Termanfaatkannya panas bumi sebagai pembangkit listrik

Fasilitasi rencana pengembangan instalasi panas bumi

Kabupaten Tasikmalaya Distamben APBD Provinsi

Page 49: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 12

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

3. Pengembangan sumberdaya alam hayati

sebagai sumber energi

Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

1. Tersedianya energi alternatif Biogas sebanyak 500 unit

2. Tersedianya fasilitasi pengembangan energi biodiesel, biokerosin, dan biofuel

Penyediaan energi alternatif bagi masyarakat melalui pengembangan energi Bioenergi

Kabupaten Sukabumi dan Sumedang

Distamben APBN APBD Provinsi

10. Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air

• Fasilitasi implementasi EPCM • Pelaksanaan Superkasih dan

Proper • Pemantauan dan pengawasan

pelaksanaan superkasih dan Proper

• Fasilitasi Penegakan Hukum

DAS Citarum BPLHD Biro Yansos

APBN APBD Provinsi

1. Pengendalian pencemaran industri di DAS

Citarum

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

2. Tersusunnya kerangka hukum pengendalian pencemaran sungai Citarum

Penetapan Perda Kelas Air dan Baku Mutu Sungai Citarum

DAS Citarum BPLHD APBD Provinsi

1. Tersedianya sistem pemantauan muka air tanah

Pengukuran dan pemantauan zona deplesi air tanah di CAT kritis

CAT Bandung Distamben APBN APBD Provinsi

2. Terkendalinya kegiatan pemanfaatan air tanah

Pengendalian dan penertiban pengambilan air bawah tanah

CAT Bandung, CAT Bogor, dan CAT Cirebon

Distamben APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya ketersediaan air tanah Pembuatan sumur resapan CAT Bandung dan CAT Bogor

Distamben APBN APBD Provinsi

2. Peningkatan pengelolaan dan pengendalian

pengambilan air tanah di Cekungan Air

Tanah (CAT) kritis

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

4. Tersusunnya instrumen kebijakan pengelolaan air bawah tanah

• Revitalisasi dan pembuatan sumur pantau di CAT kritis

• Penyusunan formula kebijakan pengelolaan air tanah

CAT Bandung Distamben APBN APBD Provinsi

3. Penanganan lahan kritis di kawasan lindung

dan daerah resapan air

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Terehabilitasinya lahan kritis di kawasan lindung dan daerah resapan air seluas 80.000 ha

Rehabilitasi lahan di DAS Prioritas

DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi

Dishut Kabupaten/Kota

APBN APBD Provinsi

4. Pengendalian kerusakan pesisir di pantai

utara

Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

Terkendalikannya pencemaran dan kerusakan pantai

Rehabilitasi kerusakan pesisir/pantai secara vegetatif dan sipil teknis

Pantai Utara Jawa Barat BPLHD Dinas PSDA

APBN APBD Provinsi

5. Penanganan pencemaran udara oleh timbal di

perkotaan

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

Terkendalinya pencemaran timbal di udara

Penerapan Bensin bebas timbal Kota Bandung, Bogor, Bekasi dan Cirebon

BPLHD APBD

Page 50: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 13

11. Peningkatan Mitigasi Bencana Alam

No Fokus Program Pembangunan Sasaran Program Indikasi Kegiatan Lokasi Pelaksana Sumber Dana

1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana

Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana

Kabupaten Kuningan, Cianjur, Tasikmalaya dan Garut

Distamben, Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

1. Peningkatan kesiapan dan kemampuan

masyarakat dalam menghadapi bencana alam

Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum Serta Perlindungan Masyarakat

2. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat dalam menghadapi bencana alam

Pengembangan Standar Operasional dan Prosedur (SOP), sistem peringatan dini, dalam penanggulangan bencana alam.

Jawa Barat Distamben Bapeda Biro Bangsos

APBD Provinsi

• Inventarisasi objek/infrastruktur vital terhadap bencana geologi

• Sosialisasi informasi kebencanaan kepada masyarakat

Jawa Barat Distamben APBN

• Penyiapan data daerah rawan bencana

12 Kabupaten Distamben APBN APBD Provinsi

2. Optimalisasi pemanfaatan informasi

kebencanaan

Peningkatan efektivitas pengelolaan dan konservasi SDA dan lingkungan

Terintegrasi dan tersosialisasikannya informasi kebencanaan kepada masyarakat

• Penyusunan rancangan teknis penataan lahan akibat bencana longsor

Kab. Bandung Distamben APBD Provinsi

Page 51: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 14

B. MATRIKS RENCANA KERJA PENUNJANG PEMBANGUNAN TAHUN 2007

MISI 1 : MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS SUMBERDAYA MANUSIA

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan dasar

• Optimalisasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

• Mendorong gerakan masyarakat peduli pendidikan

Jawa Barat Dinas Pendidikan Biro Yansosdas

APBD Provinsi 1. Program Peningkatan Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah

Meningkatnya kesadaran masyarakat sejak dini dan tersedianya kader-kader peduli kesehatan di masyarakat

• Pembinaan dan pengembangan UKS • Intensifikasi program Pemberian Makanan

Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) • Penyuluhan kesehatan

25 Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnyan kualitas guru dan lulusan pendidikan.

• Diklat bagi guru SMA/SMK • Penyelenggaraan Ujian Nasional yang

akuntabel • Lomba Keterampilan Siswa (LKS) SMA/SMK

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag Disnakertrans KADIN

APBN APBD Provinsi

2. Program Peningkatan Pendidikan Menengah dan Tinggi

2. Meningkatnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan pasar kerja

• Pengembangan SMA/SMK berbasis kompetensi

• Pembentukan jaringan kerjasama dengan pihak swasta dan dunia industri

• Kerjasama dengan Perguruan Tinggi

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansos Depdiknas Perguruan Tinggi

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

• Pengembangan metode pembelajaran PAUD • Peningkatan mutu tenaga pendidik dan tenaga

kependidikan PAUD

• Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik PAUD

• Sosialisasi PAUD

• Peningkatan kapasitas kelembagaan PAUD

25 Kab/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Kanwil Depag

3. Program Peningkatan Pendidikan Luar Sekolah

2. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pendidikan non formal

Pengembangan Taman Pustaka Masyarakat dan Perpustakaan Desa / Kelurahan Penyelenggaraan lembaga kursus oleh masyarakat

25 Kab/Kota Dinas Pendidikan Biro Yansosdas Disnakertrans BAPUSDA

APBN APBD Provinsi

Page 52: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 15

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

3. Menyiapkan masyarakat yang memiliki jiwa kewirausahaan

• Pengembangan Kelompok Belajar Usaha (KBU)

• Pengembangan Kelompok Usaha Pemuda Produktif (KUPP)

• Pengembangan KP dan KPM • Peningkatan kapasitas PKBM sebagai sentra

dan agen pemasaran produk industri kecil

Jawa Barat Dinas Pendidikan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Yansos

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya kualitas sarana prasarana SLB Rehabilitasi dan penambahan sarana prasarana SLB

2. Meningkatnya kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran

• Pengembangan dan penerapan metode pembelajaran terkini

• Pengembangan sekolah inklusi

4. Program Peningkatan Pendidikan Luar Biasa

3. Meningkatnya kualitas guru SLB • Diklat bagi guru SLB • Pemberian kesempatan mengikuti pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi bagi guru SLB

25 Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

• Pengkajian dan penyusunan perencanaan kesehatan

• Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kesehatan

• Peningkatan evaluasi program pengembangan manajemen kesehatan

• Pengembangan Litbang Kesehatan

2. Meningkatnya jaminan pembiayaan kesehatan (cakupan JPK pra bayar 32,5% dan cakupan pemeliharaan kesehatan GAKIN dan masyarakat rentan 100%)

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi keluarga dan jaringannya

5. Program Sumber Daya Kesehatan

3. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian obat, Kosalkes (kosmetik, alat kesehatan) dan NAPZA dari tingkat produksi sampai tingkat konsumsi (ketersediaan obat 80%, pengadaan obat esensial 90% dan generik 80%)

• Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan

• Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin

• Pencegahan penyalahgunaan NAPZA • Pelayanan rehabilitasi penyalahgunaan

NAPZA

25 Kab/Kota Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

Page 53: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 16

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

4. Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi dalam pelayanan kesehatan

• Koordinasi dan fasilitasi Sumberdaya Kesehatan (SDK)

• Pengembangan basis data SDK • Menyusun manajemen SDK berbasis

pemerataan dan mutu

1. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan perumahan dan permukiman termasuk pengungsian, sanitasi dasar, dan hygiene sanitasi di tempat-tempat umum, industri & tempat-tempat lain yang mempengaruhi kesehatan. (rumah/bangunan bebas jentik 85%, tempat umum yang memenuhi syarat 70%, institusi yang dibina 40% dan cakupan air bersih 80%)

• Peningkatan kesehatan lingkungan • Fasilitasi perbaikan sanitasi lingkungan

masyarakat

2. Meningkatnya akses kualitas dan citra masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar, rujukan, khusus, jiwa termasuk kegawatdaruratan medis. (Pelayanan kesehatan ibu hamil risti yang di rujuk 90%, cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak balita 60%, UCI Desa 90%, pelayanan gangguan jiwa 60%, gizi buruk balita < 1%).

Peningkatan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan

25 Kab./Kota Din Kesehatan Biro Yansos RSJ Cimahi RSJ Bandung KP4 Cirebon RSP Sidawangi

APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya pelayanan pemeriksaan labkes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis penyakit untuk pengelolaan medis, pengamatan penyakit dan penanggulangan KLB

Peningkatan pelayanan pemeriksaan lab. Kes masyarakat dan sarana penunjang diagnosis.

Jawa Barat Balai Latihan Kesehatan (BLK)

APBN APBD Provinsi

6. Program Upaya Kesehatan

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan melalui pengenalan hidup sehat di sekolah

Pembinaan dan pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)

25 Kabupaten/Kota Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan

APBD Provinsi

1. Meningkatnya kapasitas daya dukung perumahan di perkotaan

• Memfasilitasi pembangunan rumah susun • Fasilitasi pelaksanaan pembangunan bidang

permukiman

Wilayah perkotaan Distarkim Biro Yansos

APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya tertib pengelolaan gedung negara/daerah

• Memfasilitasi pengelolaan gedung negara/ daerah dan rumah negara

Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi APBN

7. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perumahan dan Permukiman

3. Meningkatnya cakupan pelayanan sanitasi (air limbah dan drainase)

Memfasilitasi penyediaan instalasi sanitasi regional di perkotaan

Metro Bandung Distarkim APBD Provinsi APBN

Page 54: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 17

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Memfasilitasi penyediaan prasarana dasar perumahan bagi transmigran lokal dan pengungsi

Wilayah transmigrasi lokal dan pengungsi

Distarkim APBD Provinsi 4. Tersedianya prasarana dasar perumahan bagi pengungsi dan transmigran lokal

• Memfasilitasi perbaikan sarana dan prasarana permukiman akibat bencana alam

Pantura Distarkim APBD Provinsi

1. Meningkatnya penempatan tenaga kerja melalui pemberian kerja sementara serta penempatan dalam dan luar negeri terhadap 11.720 orang, sosialisasi dan penyebaran informasi serta pendataan calon pekerja untuk 2.610 orang

• Penempatan Tenaga kerja melalui penyuluhan, pembinaan, sosialisasi PTKLN serta penyebaran pendataan

• Penempatan Tenaga Kerja melalui pemberian kerja sementara dan penempatan dalam/luar negeri

• Penyusunan pola kebijakan pendayagunaan informasi pasar kerja

• Penyusunan pola standar pengukuran produktivitas tenaga kerja di Jawa Barat

• Penyusunan pedoman peningkatan fungsi pengawasan ketenagakerjaan di Jabar

Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

8. Program Peningkatan Kompetensi, Penempatan, Perluasan, Perlindungan dan Pengawasan Tenaga Kerja

2. Meningkatnya perluasan melalui pemberdayaan tenaga kerja terhadap 740 orang dan 72 kelompok serta peningkatan usaha produktif terhadap 300 orang serta 2 paket

• Pemberdayaan Tenaga Kerja • Peningkatan Usaha Produktif dan Bursa Kerja

Jawa Barat Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya aktivitas dan kreativitas kepemudaan di berbagai bidang pembangunan

• Diklat kepemudaan, kewirausahaan, dan keterampilan

• Pembinaan Marching Band • Penyelenggaraan Gita Bahana Nusantara • Penyelenggaraan Bahana Suara Pelajar • Pemberian penghargaan terhadap pemuda

berprestasi dan berdedikasi kepeloporan dalam berbagai bidang

2. Meningkatnya peranserta pemuda dalam pembangunan

Keikutsertaan lembaga pemuda dalam tahapan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

9. Program Peningkatan Aktivitas, Kreativitas dan Kelembagaan Pemuda

3. Meningkatnya peran dan partisipasi pemuda dalam pencegahan dan penanggulangan Narkoba

Penguatan kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan Organisasi Pelajar dan Mahasiswa

25 Kabupaten/Kota BPMD Dinas Pendidikan Disnakertrans Biro Bangsos Dinas Sosial

APBN APBD Provinsi

Page 55: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 18

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

1. Bertambahnya jumlah perempuan yang berperan dalam lembaga publik

Peningkatan kelembagaan perempuan dalam aktivitas politik

2. Bertambahnya jumlah perempuan yang menjadi pengurus lembaga masyarakat dan organisasi kemasyarakatan

Peningkatan aktivitas perempuan dalam pembangunan

3. Meningkatnya peran perempuan dan pengarusutamaan gender pada setiap aspek kehidupan

Peningkatan peran gender dalam kelembagaan Pos Yandu

4. Menunrunnya jumlah kebijakan yang bias gender

Peningkatan pemahaman aparat dan masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan yang mengatur kebijakan publik

10. Program Peningkatan Pemberdayaan Perempuan

5. Menurunnya jumlah peristiwa/kasus pelanggaran terhadap hak-hak perempuan

• Peningkatan pemahaman dan perlindungan hak-hak perempuan serta pengarusutamaan gender

• Perlindungan dari tindak kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak (Traficking)

• Pemahaman tentang tindak kekerasan Traficking terhadap perempuan dan anak

• Pemberian pemahaman kepada SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota tentang program rensponsif gender

• Penajaman sinergitas pemberdayaan perempuan antar stakeholder

25 kab/kota BPMD Biro Bangsos Disnakertrans Dinas Sosial Dinas Pendidikan

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya prestasi olahraga dalam event nasional

• Pembentukan dan pemusatan pelatihan kontingan PON 2008

• Pemberian uang kadeudeuh pada atlet berprestasi

2. Meningkatnya usaha pengembangan olahraga tradisional

Pelatihan instruktur dan tenaga penggerak olahraga masyarakat dan olahraga tradisional

25 kabupaten/Kota

BPMD Biro Bangsos Dinas Pendidikan Distarkim

APBN APBD Provims

3. Tersedianya sarana dan prasarana olahraga bagi masyarakat

Memfasilitasi pembangunan sarana prasarana olah raga masyarakat

Jawa Barat Distarkim BPMD Biro Bangsos

APBD Provinsi

11. Program Peningkatan Olahraga

4. Tersedianya sarana prasarana olahraga yang memadai

Memfasilitasi persiapan pembangunan stadion olahraga bertaraf nasional/internasional

Kabupaten/Kota Bandung

Distarkim Biro Bangsos

APBD Provinsi

Page 56: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 19

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

5. Meningkatnya aktivitas dan prestasi olahraga pelajar dan mahasiswa

• Penyelenggaraan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) dan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS)

• Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Pelajar

• Pembinaan Atlet Mahasiswa

25 kabupaten/Kota

Dinas Pendidikan APBN APBD Provims

1. Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program pembangunan

• Pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan serta TTG untuk pengembangan usaha rakyat skala kecil dan menengah

• Pengembangan TTG dalam Diversifikasi pemanfaatan Energi

25 Kabupaten/Kota Balitbangda Dinas KUKM BPMD Distamben SKPD Terkait

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan Perpustakaan

• Pengembangan Perpustakaan Daerah di Jawa Barat

• Optimalisasi Perpustakaan melalui e-libary • Peningkatan dan pemberdayaan perpustakaan

sekolah

25 Kabupaten/Kota BAPUSDA Biro Organisasi Dinas Pendidikan

APBD Provinsi

12. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Hasil Penelitian dan IPTEK

3. Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kearsipan

Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kearsipan (SIMKA)

Bandung BASIPDA APBD Provinsi

MISI 2 : MENGEMBANGKAN STRUKTUR PEREKONOMIAN REGIONAL YANG TANGGUH

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

1. Meningkatnya inovasi dan diseminasi teknologi agribisnis

• Pengembangan teknologi pembenihan/bibit dan pembudidayan pertanian, perikanan dan kehutanan.

• Pengembangan teknologi agribisnis tepat guna dan spesifik lokasi.

Jawa Barat Din Pertanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Biro Binprod Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

13. Program Pengembangan Agribisnis

2. Meningkatnya koordinasi dan manajemen pembangunan agribisnis

• Penyelarasan, pengawasan dan pengendalian manajemen pembangunan agribisnis antar sektor dan antar wilayah.

• Peningkatan koordinasi pengembangan agribisnis Jawa Barat

Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan

APBD Provinsi APBN

Page 57: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 20

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Pembinaan dan pengendalian pengusahaan lahan

Din Kehutanan Din Indag Agro

3. Meningkatnya akses petani terhadap faktor produksi

• Peningkatan akses petani terhadap sumberdaya produktif serta permodalan

• Peningkatan akses petani terhadap pasar

Jawa Barat

Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia agribisnis.

• Peningkatan kualitas/kompetensi sumber daya manusia aparatur dan petani.

• Pengembangan kelembagaan layanan agribisnis

Jawa Barat

Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan

APBD Provinsi APBN

5. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana prasarana pendukung agribisnis

• Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana agribisnis

• Pengelolaan pasca panen dan pengolahan hasil • Optimalisasi Terminal/ Sub Terminal

Agribisnis (TA/STA) • Pengembangan Pasar Ikan

Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro Distarkim

APBN APBD Provinsi

• Pengembangan usaha masyarakat perkebunan dan sekitar hutan

• Diversifikasi agribisnis

Jawa Barat 6. Meningkatnya kesempatan kerja dengan penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian

• Pengembangan kawasan agropolitan Kab. Ciamis, Purwa-karta, Gianjur, Garut, Bogor, Indramayu dan Bandung

Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan

APBD Provinsi APBN

7. Mempromosikan dan memproteksi komoditas agribisnis

• Peningkatan ekspor dan pengendalian impor sektor pertanian

• Penguatan sistem usaha dan perlindungan usaha

• Pengembangan promosi produk agribisnis

Jawa Barat Biro Binprod Din Petanian Din Perkebunan Din Peternakan Din Perikanan Din Kehutanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

Page 58: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 21

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

1. Meningkatnya keanekaragaman konsumsi, kualitas dan menurunnya ketergantungan pada pangan pokok beras serta ketersediaannya sepanjang tahun

• Pengembangan diversifikasi produk, konsumsi komoditas pangan beragam, bergizi dan berimbang.

• Peningkatan produktivitas pangan melalui peningkatan mutu intensifikasi serta perbaikan mutu benih/bibit

• Peningkatan pemanfaatan dan pelestarian perairan umum untuk peningkatan produksi ikan

• Antisipasi terhadap perubahan cuaca dan ketersediaan sumberdaya air

• Pengawasan dan pengendalian peredaran serta ketersediaan pupuk, benih/bibit dan pakan

16 Kabupaten Biro Binprod Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

14. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

2. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam mengkonsumsi pangan yang beragam, bergizi dan berimbang

• Pengembangan pangan lokal • Peningkatan penerapan pola konsumsi pangan

beragam, bergizi dan berimbang

Jawa Barat Din Petanian Din Peternakan Din Perikanan Biro Bina Produksi Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

1. Meningkatnya usaha dan kesempatan kerja Bisnis Kelautan

• Peningkatan kualitas/kompetensi SDM dan kelembagaan usaha kelautan

• Pengembangan input produksi berbahan baku lokal

• Peningkatan efisensi usaha kelautan • Pengembangan pengelolaan hasil perikanan

dan kelautan • Pengembangan pengelolaan kawasan pesisir

dan laut • Pengembangan kawasan industri pengolahan

hasil perikanan

Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Karawang, Subang, Indramayu dan Cirebon

Din Perikanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya akses petani dan nelayan terhadap faktor produksi

• Peningkatan akses petani dan nelayan terhadap sumberdaya produktif dan permodalan

• Pengembangan teknologi perbenihan dan pembudidayaan ikan laut dan payau

Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur, Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon dan Kota Cirebon

Din Perikanan APBD Provinsi APBN

15. Program Pengembangan Usaha dan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan

3. Meningkatnya cakupan pemasaran • Fasilitasi kemitraan dan pemasaran dalam dan luar negeri

Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Sukabumi, Cianjur Bekasi, Cirebon,

Din Perikanan Din Indag Agro

APBD Provinsi APBN

Page 59: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 22

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Pemberdayaan pelaku usaha dan simpul-simpul distribusi usaha kelautan.

• Peningkatan akses terhadap pasar dan informasi bisnis kelautan

Karawang, Indramayu, Subang dan Kota Cirebon

4. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana usaha kelautan

• Peningkatan sarana prasarana usaha kelautan Kabupaten Sukabumi, Ciamis, Cirebon

Din Perikanan APBD Provinsi APBN

1. Pemantapan struktur industri manufaktur. • Pengembangan kemitraan usaha dan jaringan kerja industri;

• Optimalisasi pemanfaatan kawasan industri.

16. Pengembangan Industri Manufaktur

2. Pengembangan industri yang berkelanjutan.

• Pengembangan komoditi unggulan industri yang berbahan baku lokal;

• Peningkatan industri melalui pengembangan energi alternatif;

• Peningkatan industri berbasis Clean Production.

Jawa Barat Din Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Disnakertrans

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya sistem perdagangan dalam negeri.

• Peningkatan SDM dibidang perdagangan; • Peningkatan sarana dan prasarana

perdagangan dalam negeri; • Peningkatan informasi perdagangan dalam

negeri. • Pemantapan dan pengawasan peredaran

produk.

Jawa Barat, Luar Provinsi

2. Meningkatnya akses dan sistem perdagangan luar negeri.

• Peningkatan SDM dibidang perdagangan luar negeri;

• Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan luar negeri;

• Peningkatan akses dan sistem informasi perdaganan luar negeri.

Jawa Barat dan Luar Negeri

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Disnakertrans

APBN APBD Provinsi

3. Meningkatnya efektivitas perdagangan produk agro

• Pengembangan distribusi komoditi unggulan. • Peningkatan ekspor komoditi agro.

Jawa Barat Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agro

APBD Provinsi

17. Pengembangan Perdagangan Dalam dan Luar Negeri

4. Meningkatnya sarana dan prasarana perdagangan

• Pengembangan pasar produk Jawa Barat Kab. Garut Kab. Indramayu Kab. Sukabumi Kota Depok Kab. Ciamis

Disperindag Disperindag Agro

APBN APBD Provinsi

Page 60: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 23

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

18. Program Pengembangan Kepariwisataan

Tertatanya kawasan obyek wisata dan daya tarik wisata

• Peningkatan apresiasi masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pengembangan obyek wisata

• Peningkatan kualitas sumber daya manusia pariwisata.

• Peningkatan kemitrausahaan di bidang kepariwisataan Jawa Barat.

9 kawasan wisata unggulan

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Biro Sarana Perekonomian

• APBD Provinsi • APBN

1. Meningkatnya kualitas produk. • Peningkatan kualitas dan standarisasi produk; 19. Peningkatan Mutu produk dan Pelayanan Jasa 2. Meningkatnya pelayanan jasa terhadap

masyarakat.

• Peningkatan sarana dan pelayanan kemetrologian;

• Peningkatan pelayanan instalasi industri kecil menengah;

• Peningkatan pelayanan jasa konstruksi.

Jawa Barat

Din Perindustrian dan Perdagangan Din Tata Ruang dan Pemukiman Din Indag Agro

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya Pengetahuan, Keterampilan dan Kemampuan Wirausaha Sumberdaya Manusia UKM

• Peningkatan Kapasitas Sumberdaya manusia (SDM) KUKM

25 kab/kota

2. Meningkatnya peran kelembagaan, sarana dan prasarana lembaga KUKM

• Peningkatan akses pasar produk KUKM; • Pertumbuhan desa melalui kooperative; • Peningkatan kapasitas kelembagaan KUKM;

25 kab/kota

3. Meningkatnya kualitas dan pemanfaatan informasi bagi KUKM.

Peningkatan Kapasitas Informasi KUKM 25 kab/kota

Din Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Biro Sarana Perekonomian Din Pertanian Tanaman Pangan Din Perikanan Din Peternakan Din Perkebunan Perindustrian dan Perdagangan Din Perindustrian dan Perdagangan Agro Din Pariwisata Din Pertambangan dan Energi

APBN APBD Provinsi

4. Meningkatnya pengetahuan, keterampilan & kemampuan Wirausaha SDM KUKM

Peningkatan Kapasitas SDM KUKM

5. Optimalnya informasi KUKM • Peningkatan kapasitas informasi KUKM • Pembangunan pusat promosi dan pemasaran

produksi industri kecil

20. Pengembangan dan Penguatan Koperasi, UKM, BUMD dan Lembaga Keuangan Daerah

6. Meningkatnya akses terhadap permodalan dan teknologi bagi KUKM

• Fasilitasi akses permodalan dan teknologi KUKM

Kab. Sukabumi Kab. Garut Bopuncur Bodebek Purwasuka Ciayumajakuning

Dinas KUKM • APBN • APBD Provinsi

Page 61: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 24

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Memfasilitasi terbentuknya lembaga/forum lintas pelaku dalam bidang investasi

Provinsi Jawa Barat Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah

• APBN • APBD Provinsi

1. Terwujudnya kerjasama yang sinergis antar stakeholder pembangunan

• Meningkatkan jejaring dan kerjasama dalam bidang investasi dan pengusahaan

Provinsi Jawa Barat Biro Sarana Perekonomian Distamben

• APBN • APBD Provinsi

2. Terwujudnya Penyederhanaan Regulasi dan Mekanisme Pelayanan Investasi yang terkoordinasi dan efektif

• Membangun mekanisme pelayanan investasi yang terkoordinasi dan efektif

• Menciptakan penyederhanaan prosedur perizinan investasi.

3. Terwujudnya data dan informasi yang akurat untuk meningkatkan minat investasi

• Menyusun data dan informasi yang akurat untuk mendukung peningkatan investasi

• Tersusunnya basis data dan investasi di Kabupaten/Kota

25 kab/kota Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Biro Sarana Perekonomian

• APBN • APBD Provinsi

21. Program Peningkatan Penanaman Modal di Daerah Untuk Menciptakan Perluasan Kesempatan Kerja

4. Terkordinasinya penyelenggaraan promosi investasi secara efektif dan efisien, tumbuhnya minat investasi di Kawasan Andalan.

• Menyempurnakan regulasi • Menyiapkan proposal kelayakan usaha

komoditass ungulan kawasan. • Mengadakan promosi wilayah andalan.

Bopuncur Bodebek

Distamben BPPMD

APBD Provinsi

1. Tersedianya informasi hasil eksplorasi dan kelayakan pemanfaatan mineral unggulan

• Eksplorasi kelayakan mineral unggul 16 Kabupaten Distamben APBD Provinsi

2. Meningkatnya pengusahaan dan produksi sumberdaya mineral (5 kelompok)

• Standarisasi kualitas produk mineral • Fasilitasi peningkatan pengusahaan

pertambangan skala kecil

Kota Bandung Cianjur, Tasikmalaya

Distamben APBD Provinsi

22. Program Pengembangan Sumberdaya Mineral dan Panas Bumi

3. Termanfaatkan dan terkendalinya penggunaan batubara oleh industri

• Substitusi BBM (minyak tanah) dengan Batubara

• Pengendalian pemanfaatan batubara dan sosialisasi pemanfaatan briket batubara

8 kab/kota Distamben APBD Provinsi APBN

23. Program Pengembangan Infrastruktur Transportasi dan Telekomunikasi

1. Meningkatnya kondisi kemantapan jalan (kondisi baik dan sedang) ruas-ruas jalan Provinsi menjadi 90% melalui pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan sepanjang 2.200 km, peningkatan jalan sepanjang 100 km dan penggantian jembatan sepanjang 180 m

• Kegiatan penunjang pengembangan jaringan jalan dan pemanfaatan jalan

• Pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan jalan • Peningkatan jalan dan penggantian jembatan

Jawa Barat Dinas Bina Marga APBD Provinsi

Page 62: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 25

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

2. Meningkatnya aksesibilitas jaringan jalan melalui pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status sepanjang 200 km serta pembangunan jalan sepanjang 17 km dan jembatan sepanjang 240 m

• Pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan jalan dan penggantian jembatan pada jaringan jalan non status

• Pembangunan jalan dan jembatan

Jawa Barat

Dinas Bina Marga Departemen PU

APBD Provinsi APBN

• Peningkatan kondisi fasilitas perlengkapan jalan provinsi

Jawa Barat Dinas Perhubungan APBN APBD Provinsi

• Relokasi jembatan timbang Kab, Ciamis, Bogor, Cianjur dan Cirebon

Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

• Peningkatan sarana dan prasarana jembatan timbang

Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

• Fasilitasi dan pembangunan terminal Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

3. Meningkatnya kenyamanan, keamanan dan ketertiban berlalu lintas serta meningkatnya mobilitas manusia, barang dan jasa

• Fasilitasi penetapan jaringan trayek angkutan jalan di Jawa Barat

Jawa Barat Dinas Perhubungan Biro Sarek

APBD Provinsi

• Persiapan pembangunan angkutan massal Metropolitan Bandung, BODEBEK

Dep. Perhubungan Dinas Perhubungan

APBN APBD Provinsi

• Lanjutan pembangunan jalur ganda KA Jalur ganda Cikampek-Padalarang

Dept. Perhubungan APBN

• Persiapan revitalisasi jalur KA, dan penambahan jalur

Jalur KA Bandung- Soreang, Rancaekek-Jatinangor, penambahan jalur Bdg-Cicalengka

Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

4. Terwujudnya pengembangan angkutan massal

• Peningkatan jalur KA Jalur KA Bdg-Sukabumi

Dep. Perhubungan APBN

5. Meningkatnya peran bandar udara untuk melayani angkutan barang maupun penumpang

• Peningkatan sarana dan prasarana operasi penerbangan

Bandara Husein Sastranegara dan Nusawiru

Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

• Perluasan dermaga dan pengerukan kolam pelabuhan regional serta melengkapi sarana bongkar muat

Pelabuhan Cirebon Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

6. Meningkatnya peran pelabuhan laut dan ASDP untuk melayani angkutan barang maupun penumpang

• Pengembangan pelabuhan laut nasional dan peningkatan kapasitas pelayanan pelabuhan sebagai pelabuhan utama sekunder

Pelabuhan Cirebon Dep. Perhubungan APBN

Page 63: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 26

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Penentuan DLKP dan DLKR se Jawa Barat Jawa Barat Dinas Perhubungan Dep. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

• Pengadaan fasilitas pelabuhan laut dan ASDP Kab. Cirebon, Kab. Purwakarta, Kab. Ciamis, Kab. Bandung

Dept. Perhubungan Dinas Perhubungan

APBN APBD Provinsi

7. Meningkatnya fasilitas pengendalian frekuensi

Peningkatan fasilitas pengendalian frekuensi Jabar Dinas Perhubungan Dept. Perhubungan

APBD Provinsi APBN

8. Meningkatnya cakupan layanan telekomunikasi pedesaan

Pembangunan fasilitas telekomunikasi pedesaan Jabar Dinas Perhubungan Depkoinfo

APBD Provinsi APBN

9. Terealisasinya konsep rumusan tentang struktur kelembagaan pembiayaan dan sistem distribusi biaya pemeliharaan jalan

Persiapan uji coba Road Fund Jabar Bapeda APBD Provinsi

• Fasilitasi dan koordinasi aspek kebinamargaan 10. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengelolaan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi • Fasilitasi dan koordinasi aspek perhubungan

Jabar

Bapeda Biro SAREK

APBD Provinsi

• Penunjang pengembangan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

Jabar

Dinas PSDA Dep PU

APBD Provinsi APBN

• Pengelolaan situ, waduk, embung, sungai dan pantai

Jabar

Dinas PSDA Dept. PU

APBD Provinsi APBN

• Pengelolaan jaringan air baku. Jabar Dinas PSDA Dept. PU

APBD Provinsi APBN

• Pembangunan dan perbaikan tanggul banjir Jabar Dinas PSDA Dept. PU

APBD Provinsi APBN

• Pengendalian pemanfaatan air permukaan Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi

1. Meningkatnya kondisi dan fungsi situ, waduk, embung, sungai dan pantai dalam rangka penyediaan air baku dan pengendalian banjir serta pengamanan pantai

• Pengelolaan jaringan hidrologi Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi

2. Meningkatnya intensitas tanam padi pada daerah irigasi teknis yang dikelola oleh pemerintah dari 187% menjadi 190%.

Pengelolaan jaringan irigasi Jabar Dinas PSDA Dept. PU

APBD Provinsi APBN

3. Meningkatnya keterse-diaan data dan informasi.

Penataan pengelolaan database Jabar Dinas PSDA APBD Provinsi

24. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Sumber Daya Air dan Irigasi

4. Meningkatknya fungsi lembaga pengelola infrastruktur sumberdaya air dan irigasi

Fasilitasi, koordinasi dan pelaksanaan pengelolaan irigasi partisipatif

Jabar Dinas PSDA Bapeda Dep. PU

APBD Provinsi APBN

Page 64: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 27

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

5. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air dan irigasi

Fasilitasi dan koordinasi pengelolaan sumber daya air dan irigasi

Jabar Bapeda Biro SAREK

APBD Provinsi

1. Meningkatnya cakupan dan akses masyarakat terhadap pelayanan jaringan listrik dan energi (3.000 SR/IR)

Pengembangan listrik pedesaan/ masyarakat di daerah melalui perluasan jaringan PLN

Jabar Distamben APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya rasio elektrifikasi menjadi 60%.

Pembangunan jaringan listrik dan sambungan rumah atau instalasi rumah

Jabar Distamben APBN APBD Provinsi

3. Terpantaunya operasi, distribusi dan niaga BBM (200 Agen, 300 SPBU)

Pengendalian kegiatan usaha di sektor migas hilir

Jabar Distamben APBN APBD Provinsi

4. Terfasilitasi dan terkoordinasinya pengembangan dan pengelolaan infrastruktur listrik dan energi

Fasilitasi dan Koordinasi pengelolaan infrastruktur listrik dan energi

Jabar Bapeda Biro Binprod Distamben

APBD Provinsi

25. Program Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur Listrik dan Energi

5. Tersedianya rancangan pengembangan sumur migas

Penyiapan pengembangan pemanfaatan sumur migas sebagai sumber energi

Kabupaten penghasil migas

Distamben APBD Provinsi

MISI 3 : MEMANTAPKAN KINERJA PEMERINTAHAN DAERAH

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

26. Program Penataan dan Pembentukan Hukum Daerah, Serta Kesadaran Hukum dan HAM

1. Terwujudnya landasan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Penyusunan dan revisi produk hukum daerah Jawa Barat Biro Hukum APBN APBD Provinsi APBD/APBN

1. Tersusunnya dan terkoordinasikannya perencanaan regional dan sektoral didukung dengan basis data yang akurat

Penyusunan perencanaan yang terpadu dengan didukung data dan informasi yang akurat

25 Kabupaten/Kota BAPEDA SKPD terkait

APBN APBD Provinsi

27. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan 2. Terpadunya dan terkendalinya pelaksanaan

program-program pembangunan daerah • Memantapkan fungsi pengendalian

pembangunan daerah • Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan

pembangunan bidang lingkungan dan pertambangan

• Fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan pembangunan bidang infrastruktur wilayah

25 Kabupaten/Kota BAPEDA Biro Dalprog

APBN APBD Provinsi

Page 65: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 28

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

3. Terwujudnya birokrasi pemerintahan yang akuntabel dan efisien.

pengawasan pembangunan daerah.

25 Kabupaten/Kota BAWASDA APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya sarana prasarana aparatur berikut dengan pemeliharaannya

• Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan masyarakat

• Pengadaan sarana dan prasarana kantor berikut dengan pemeliharaannya

• Pengembangan sarana dan prasarana penunjang pelayanan masyarakat

25 Kabupaten/Kota Biro Umum Biro Perlengkapan SKPD Terkait

• Meningkatkan sarana dan prasarana pemerintahan termasuk Teknologi Informasi (TI)

• Pengembangan infrastruktur dan mekanisme lintas data dan informasi guna kebutuhan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan SKPD dan kabupaten/kota

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

Biro Umum Biro Perlengkapan BAPESITELDA SKPD Terkait

2. Mewujudkan sarana dan prasarana aparatur yang memadai

• Pembangunan pusat pemerintahan Pelabuan Ratu Kab. Sukabumi

Pemda Kab. Sukabumi

28. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3. Meningkatnya pengembangan kearsipan di Jawa Bara

Pengembangan Kearsipan Jawa Barat Basipda Dispenda

APBN APBD Provinsi

29. Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Aparatur Pemerintah

Terwujudnya peningkatan keahlian dan kinerja aparatur

• Pengembangan basis data dan jaringan dokumentasi serta informasi kepegawaian.

• Kerjasama kemitraan antara lembaga diklat daerah dengan pusat, lembaga profesi dalam dan luar negeri, perguruan tinggi dalam diklat aparatur

• Penyusunan manajemen sumber daya aparatur yang berbasis kompetensi dan komprehensif

• Peningkatan profesionalisme pegawai melalui penataan jabatan fungsional dan Diklat berbasis kompetensi

• Peningkatan sistem informasi manajemen Diklat

• Bimbingan teknis pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) untuk aparatur

• Penyusunan mekanisme pengelolaan SITEL berbasis kompetensi dan kapasitas SDM TI

Jawa Barat 25 Kabupaten/Kota

BANDIKLATDA BAPESITELDA BIRO KEPEG. BAPEDA SKPD Terkait Diro Organisasi BASIPDA

APBN APBD Provinsi

Page 66: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 29

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Penyusunan bahan kebijakan dan regulasi tentang penyelenggaraan TI sebagai bahan penetapan kebijakan daerah

• Penataan sistem jabatan aparatur daerah • Pengembangan sumberdaya manusia kearsipan

1. Terwujudnya administrasi pemerintahan daerah yang efektif dan efisien.

Pembinaan penyelenggaraan Dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi APBN APBD Provinsi

• Fasilitasi pelaksanaan Otda dan pengembangan daerah otonom.

25 Kabupaten/Kota

Biro Desentralisasi APBN APBD Provinsi

• Pelaksanaan Bantuan Kecamatan untuk meningkatkan kinerja Camat

Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kab.Bekasi Kab. Sukabumi Ciamis, Kuningan, Cirebon, Kota Banjar

Biro Desentralisasi Biro Keuangan

APBD Provinsi

2. Pemantapan pelaksanaan Otda

• Revitalisasi pelayanan publik di Jawa Barat Jawa Barat Biro Organisasi APBD Provinsi

3. Pemantapan Program Pendanaan Kompetisi Pelaksanaan dan evaluasi pelaksanaan program pendanaan kompetisi

9 Kab/Kota pemenang PPK

SATLAK PPK TPA

APBD Provinsi

4. Terwujudnya pengembangan kerjasama antar daerah

• Kerjasama daerah dalam upaya percepatan pembangunan daerah

• Penyusunan instrumen hukum pengelolaan kerjasama daerah

• Koordinasi, fasilitasi dan pengendalian pembangunan bidang pemerintahan, kesejahteraan sosial dan perekonomian

• Pemantapan Standar pelayamam minimal provinsi dan kabupaten/kota

• Pemantapan tata hubungan kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat

• Kerjasama Provinsi dan Kabupaten/Kota serta Desa dalam pendataan dan penggalian potensi-potensi pendapatan

Jawa Barat BKSP Jabodetabekjur Bakorwil Biro Desentralisasi Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi Dispenda Kantor Perwakilan

APBN APBD Provinsi

30. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Kerjasama Antar Daerah

5. Terselenggaranya Otonomi Daerah secara efektif

• Akselerasi penyelenggaraan kebijakan Otda • Fasilitasi pelaksanaan Otda Kabupaten/Kota di

Kecamatan • Fasilitasi dan evaluasi penataan daerah

otonomi dan kawasan khusus

Jawa Barat Biro Desentralisasi Bapeda

APBD Provinsi

Page 67: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 30

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Faslitasi dan evaluasi pelaksanaan otonomi daerah

• Fasilitasi program SCBDP untuk Kantor Koordinasi Proyek Provinsi

6. Terselenggaranya tertib administrasi pertanahan

• Koordinasi dan fasilitasi administrasi pertanahan

Jawa Barat Biro Dekonsentrasi APBD Provinsi

1. Terselenggaranya tugas pembantuan dari Provinsi ke desa

• Tugas Pembantuan dari Provinsi ke desa. • Dukungan terhadap kegiatan TNI Manunggal

Masuk Desa

25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi BPMD

APBN APBD Provinsi

2. Pemantapan penyelenggaraan Pemerintahan Desa

• Evaluasi Implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 mengenai Desa

• Peningkatan wawasan bagi aparat pemerintah desa dan BPD

• Penyediaan sarana dan prasarana pemerintah desa

• Penguatan/pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

• Fasilitasi pemantapan tata laksana pelayanan publik di tingkat desa/kelurahan

25 Kabupaten/Kota Biro Dekonsentrasi Biro Organisasi BPMD Bandiklatda

APBN APBD Provinsi

3. Pemantapan program Raksa Desa Pelaksanaan dan evaluasi Raksa Desa di 16 kabupaten dan 1 kota

25 Kabupaten/Kota BPMD Bawasda

APBN APBD Provinsi

31. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

4. Meningkatnya jumlah kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan.

• Sosialisasi atau fasilitasi peraturan perundangan yang berkaitan dengan penylenggaraan azas tugas pembantuan.

• Mengembangan model-model pengolahan kegiatan pembangunan berasaskan tugas pembantuan

• Menyusun pedoman umum tata sara penyelenggaraan asas tugas pembantuan

• Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan yang berasaskan tugas pembantuan

• Fasilitasi pelaksanaan kegiatan pembangunan yang berasaskan tugas pembantuan

• Identifikasi urusan-urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan berdasarkan asas tugas pembantuan

25 Kabupaten/Kota BPMD Bawasda Biro Dekonsentrasi

APBN APBD Provinsi

Page 68: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 31

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Mengefektifkan peran dan fungsi forum kordinasi dan komunikasi penyelenggaraan tugas pembantuan

• Fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan Asas Tugas Pembantuan bagi SKPD Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan atau Desa se Jawa Barat

1. Terwujudnya sinergitas pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah

• Fasilitasi pengembangan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat

• Penilaian pengelolaan sumber PAD kabupaten/kota se Jawa Barat

• Evaluasi pengelolaan sumber PAD Dinas/Instansi penghasil & lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

• Penataan aset daerah

Jawa Barat Biro Desentralisasi Dispenda Biro Perlengkapan Biro Keuangan

APBD Provinsi 32. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

2. Meningkatnya Dana Perimbangan Secara Proposrional

• Penataan dan penerapan manajemen pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PP 58 Tahun 2005

• Penerapan akuntabilitas bidang pendapatan dan belanja, penganggaran dan pengawasan

• Penataan dan pemantapan efektivitas fungsi kelembagaan pengelola keuangan daerah yang akuntabel

• Peningkatan kinerja pengelolaan keuangan daerah

• Peningkatan PAD, Dana Perimbangan dan Dana Dekonsentrasi serta Dana Tugas Pembantuan.

• Penertiban administrasi Penggunaan Anggaran.

Jawa Barat Biro Keuangan Biro Desentralisasi Biro Dalprog BAPEDA

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya kerjasama kemitraan, pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat

• Penggerakan partisipasi masyarakat dalam pemugaran perumahan dan lingkungan permukiman serta pemanfaatan dan pengelolaan sarana air bersih

• Pembentukan dan pengembangan perpustakaan desa/kelurahan

Jawa Barat Kota Bandung

BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait

APBN APBD Provinsi

33. Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa

2. Meningkatnya peran dan fungsi masyarakat dan kelembagaan masyarakat dalam pembangunan

• Peningkatan kelembagaan masyarakat • Peningkatan peran serta masyarakat dalam

penyusunan tata ruang desa dan penerapan profil desa/kelurahan.

Jawa Barat Kota Bandung

BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial Distarkim Bapusda SKPD terkait

APBN APBD Provinsi

Page 69: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 32

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

• Peningkatan peran serta masyarakat dalam

perencanaan pembangunan • Peningkatan peranserta masyarakat dalam

pembangunan melalui pemberdayaan perpustakaan desa.

3. Meningkatnya kelembaga-an dalam pelaksanaan fungsi Posyandu

Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan ekonomi umat.

Kota Bandung BPMD Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

4. Pemanfaatan teknologi tepat guna dalam pembangunan

Pemasyarakatan dan penerapan teknologi tepat guna dan pengembangan usaha berbasis kelompok

Kota Bandung BPMD Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

5. Meningkatnya keterpaduan penanganan kemiskinan

Pengembangan pemberdayaan masyarakat dan keluarga miskin

Kota Bandung BPMD Biro Bangsos Dinas Sosial

APBN APBD Provinsi

6. Penguatan jaringan sosial ekonomi masyarakat

Peningkatan usaha ekonomi kerakyatan Kota Bandung BPMD Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

MISI 4 : MENINGKATKAN IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

1. Tercapainya peserta KB baru sebanyak 1.101.012 akseptor

• Penyediaan alat dan obat kontrasepsi terutama bagi Gakin.

• Peningkatan akses pelayanan KB melalui pelayanan berbasis masyarakat, pemerintah, swasta/LSOM dan pelayanan KB keliling.

• Penggarapan khusus KB Pria.

25 Kabupaten/Kota

2. Terbinanya peserta KB aktif sebanyak 5.779.167 akseptor (72,61%) dari Pasangan Usia Subur sebanyak 7.959.189

Peningkatan kualitas Pelayanan KB melalui kompetensi tenaga medis teknis, jaminan sarana/fasilitas pelayanan KB dan jaminan biaya pelayanan KB bagi keluarga miskin.

25 Kabupaten/Kota

34. Program Pengendalian Pertumbuhan Penduduk

3. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama wanita menjadi 18,25 Tahun

Peningkatan pelayanan informasi dan konsultasi pendewasaan usia perkawinan (PUP) dan kesehatan reproduksi sehat (KRR) bagi remaja/siswa SLTP/SLTA.

Bogor, Depok, Bekasi, Cimahi dan Bandung

Disnakertrans BKKBN Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

Page 70: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 33

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

4. Terkendalinya tingkat pertumbuhan migrasi di bawah 0,5% melalui pelaksanaan sistem administrasi kependudukan.

Pengendalian pertumbuhan migrasi dan persebaran penduduk

Jawa Barat

5. Terbinanya masyarakat translok di 21 UPT Jawa Barat

Pembinaan dan pemberdayaan masyarakat transmigrasi lokal

21 UPT Translok dan Trans antar Provinsi

6. Terselenggaranya kerjasama bidang transmigrasi antar provinsi penempatan dan kabupaten/kota se-Jawa Barat

Pengerahan, penempatan transmigrasi serta kerjasama antar daerah

Jawa Barat

• Menyusun standar penyediaan dan pengelolaan data spasial Jabar

Jawa Barat Bapeda APBD Provinsi

• Mengoperasionalisasikan pengelolaan IDSD Jawa Barat SKPD terkait APBD Provinsi

1. Tersedianya acuan dalam penyediaan data spasial

• Menyediakan data spasial Jabar Jawa Barat SKPD terkait APBD Provinsi APBN

2. Meningkatnya kinerja koordinasi penataan ruang

Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penataan ruang

Jawa Barat Bapeda, Distarkim APBD Provinsi

• Memfasilitasi penataan ruang di PKN

Metro Bandung Bodebek

Distarkim APBD Provinsi

• Mengevaluasi RTRW Jawa Barat Jawa Barat Bapeda APBD Provinsi

3. Meningkatnya kinerja Rencana Tata Ruang

• Melakukan sosialisasi dan fasilitasi pelaksanaan petunjuk operasional Bandung Utara

Bandung Utara Distarkim APBD Provinsi

• Melakukan sinkronisasi rencana pembangunan nfrastruktur wilayah dalam mewujudkan struktur ruang Jawa Barat

PKW, PKN, Bodebek Distarkim APBD Provinsi 4. Meningkatnya kinerja penataan ruang

• Melakukan sosialisasi pemanfaatan ruang di kawasan lindung non hutan dan lahan sawah irigasi teknis kepada seluruh stakeholder pembangunan

Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi

35. Program Penataan Ruang

5. Meningkatnya kinerja pengendalian pemanfaatan ruang

• Melaksanakan monitoring dan evaluasi pemanfaatan ruang Kawasan Lindung dan lahan sawah irigasi teknis

Seluruh Jawa Barat Distarkim APBD Provinsi

36. Program Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan

1. Meningkatnya kesadaran ketaatan industri dalam pengendalian pencemaran air

• Pelaksanaan Superkasih dan Proper • Pemantauan dan pengawasan pelaksanaan

superkasih dan Proper • Fasilitasi Penegakan Hukum

DAS Ciliwung, DAS Cisadane, Kali Bekasi, DAS Cimanuk

BPLHD Bapeda

APBN APBD Provinsi

Page 71: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 34

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

2. Terpantaunya kualitas air dan udara Pemantauan kualitas udara dan air Jabar BPLHD APBD Provinsi

• Pembinaan, pengendalian dan penataan usaha pertambangan dan pasca pertambangan

16 kabupaten Distamben APBD Provinsi 3. Terkendalinya kerusakan lingkungan dari kegiatan pertambangan 150 lokasi

• Inventarisasi pemetaan kerusakan lahan penambangan

• Integrasi dan evaluasi kegiatan pertambangan • Penyusunan pedoman rancangan teknis

penataan dan rehabilitasi lahan pertambangan yang kritis

Jawa Barat Distamben APBD Provinsi APBN

4. Terfasilitasinya pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati

• Fasilitasi pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati

• Koordinasi pelaksanaan program Environmental Polution Control Manager (EPCM)

• Fasilitasi peringatan hari-hari Lingkungan Hidup

Jawa Barat BPLHD Biro Yansos

APBD Provinsi

1. Terwujudnya pola penanganan lahan yang terpadu

Fasilitasi Kooridnasi Pelaksanaan Rehabilitasi Lahan Kritis

DAS Ciliwung, DAS Citanduy, DAS Cisadane, DAS Cimanuk, DAS Kali Bekasi

Bapeda Dishut Binprod

APBN APBD Provinsi

• Pengembangan ecoschool/greenschool di Jawa Barat

Bandung BPLHD APBD Provinsi

• Mengembangkan dan memfasilitasi kerjasama masyarakat, pemerintah dan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan

Jawa Barat Bapeda BPLHD Dishut Distamben

APBN APBD Provinsi

2. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan hidup

• Fasilitasi pengembangan pendidikan lingkungan sejak dini

Jawa Barat Biro Yansos APBD Provinsi

• Fasilitasi pelaksanaan rencana tindak peningkatan kualitas udara

Jabar

Bapeda BPLHD Dishub Dinkes

APBN APBD Provinsi

37. Program Peningkatan Efektifitas Pengelolaan dan Konservasi SDA dan LH

3. Meningkatnya kerjasama antar stake holder pengelolaan pencemaran udara

• Pemantauan, inventori emisi dan pengendalian pencemaran udara

Kota Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Cirebon

BPLHD APBN APBD Provinsi

Page 72: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 35

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

4. Terwujudnya peningkatan AMDAL dan instrumen bantu lain sebagai alat pengelolaan lingkungan yang efektif

Pemantauan dan pengendalian operasionalisasi AMDAL di Jawa Barat

Jawa Barat BPLHD Dishut Distamben

APBN APBD Provinsi

5. Terfasilitasinya penerapan teknologi tepat guna dalam perencanaan dan pengendalian kerusakan lingkungan hidup

• Fasilitasi penerapan teknologi tepat guna dalam pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

Jawa Barat BPLHD APBD

• Penyusunan basis data konservasi sumber daya geologi, mineral, air tanah dan energi

• Sosialisasi/penyebarluasan informasi konservasi geologi, mineral, air tanah dan energi

• Pengembangan pemanfaatan cagar alam geologi sebagai kawasan wisata

Jawa Barat Distamben APBN APBD Provinsi

6. Meningkatnya efektivitas pengelolaan dan konservasi sumberdaya geologi, pertambangan dan energi

• Peningkatan usaha konservasi dan efisiensi energi

Jawa Barat Distamben APBD Provinsi

7. Terjaganya kelestarian hutan Jawa Barat Fasilitasi perlindungan dan pengamanan hutan di Jawa Barat

Jawa Barat Dinas Kehutanan APBD

1. Tercapainya penataan batas kawasan konservasi sepanjang 30 km

Pengukuhan dan penatagunaan kawasan lindung Jawa Barat

Dinas Kehutanan APBN APBD Provinsi

2. Terbangunnya tanda batas kawasan lindung wilayah

Penandaan batas kawasan lindung 300 titik Kab. Kuningan, Majalengka dan Sumedang

3. Terjaganya kesinambungan kegiatan rehabilitasi dan pengamanan kawasan

• Pemeliharaan tanaman penghijauan dan reboisasi

• Pengawasan dan pengamanan

Kabupaten karawang, Bandung

38. Pemantapan Kawasan Lindung

4. Tercapainya optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda

Optimalisasi pengelolaan Tahura Djuanda

Kab/Kota Bandung APBD Provinsi

Page 73: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 36

MISI 5 : MENINGKATKAN KUALITAS KEHIDUPAN SOSIAL YANG BERLANDASKAN AGAMA DAN BUDAYA DAERAH

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

39. Program Penelusuran Sejarah dan Pelestarian Nilai-nilai Tradisional

Termanfaatkannya nilai-nilai tradisional peninggalan sejarah, kepurbakalaan dan museum bagi pengembangan budaya daerah.

• Pembinaan, pelestarian, dan pengembangan kepurbakalaan, permuseuman, sejarah dan nilai tradisional Jawa Barat.

• Penataan lingkungan dan situs kepurbakalaan

• Pengembangan Permuseuman

Kabupaten/Kota se-Jawa Barat

Disbudpar Bapusda Biro Yansos Dinas Pendidikan

APBD Provinsi

40. Program Pemberdayaan Infrastruktur dan Suprastruktur Politik

Terwujudnya peran dan fungsi partai politik dalam mewujudkan sistem politik yang demokratis

• Fasilitasi penyelenggaraan PILKADA dan PILKADA Gabungan di provinsi dan 25 kab/kota

• Fasilitasi penjaringan aspirasi masyarakat di 25 Kab/Kota

• Sosialisasi peraturan perundang-undangan kepada pengurus partai politik khususnya yang berkaitan dengan Pemilihan Kepala Daerah secara Langsung (Pilkada) dan Pilkada Gabungan

• Pendidikan politik bagi pengurus Ormas/LSM serta Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda di Jawa Barat.

25 Kabupaten/Kota Bakesbanglinmasda KPUD

APBN APBD Provinsi

1. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam politik

• Peningkatan wawasan kebangsaan kepada generasi muda, partai politik dan organisasi kemasyarakatan di Jawa Barat

• Sosialisasi PILKADA dan PILKADA GABUNGAN kepada masyarakat

2. Terwujudnya peran dan fungsi organisasi/lembaga non pemerintah dalam partisipasi pembangunan politik

Peningkatan peran dan fungsi organisasi/ lembaga non pemerintah dalam perencanaan pembangunan politik

41. Program Peningkatan Kesadaran Politik

3. Terlaksananya penerapan kode etik berbangsa oleh organisasi sosial budaya, politik, pemerintahan, ekonomi bisnis, penegak hukum, keilmuan dan lingkungan serta terbentuknya majelis kode etik berbangsa tingkat provinsi, Kab dan kota.

Terbentuknya majelis kode etik, terlenggaranya konvensi dialog, seminar antar kelompok organisasi kebangsaan di Jawa Barat, kabupaten/kota serta ditetapkannya kode etik oleh organisasi kebangsaan dan tersusunya fakta integritas Jawa Barat dan Kab/Kota.

25 Kabupaten/Kota dan Provinsi

Bakesbanglinmasda dan Majelis Kode Etik

APBN APBD Provinsi APBD Kab/Kota

Page 74: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 37

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

1. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana

Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana

2. Terpeliharanya/terciptanya ketentraman dan ketertiban umum masyarakat

• Pelatihan dan sosialisasi pemeliharaan dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat melalui kerjasama kemitraan

• Fasilitasi kebijakan dan koordinasi pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di Jawa Barat

3. Terwujudnya pemeliharaan ketentraman & ketertiban umum di daerah perbatasan antar provinsi dan antar kab/kota

Kerjasama operasional dalam pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum di daerah perbatasan

25 Kabupaten/Kota Bakesbanglinmasda Biro Desentralisasi Biro Bangsos Dinas Satpol PP

APBN APBD Provinsi

4. Terwujudnya perlindungan masyarakat dari bencana

Pelatihan dan sosialisasi penanggulangan bencana

Jawa Barat Bakesbanglinmasda Dinas Sosial Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

• Sosialisasi daerah rawan bencana geologi di Jawa Barat

Kasb. Bandung, Garut, Cianjur dan Bogor

Distamben, Kesbanglinmas, Dept. ESDM, Direktorat Mitigasi Bencana Geologi

APBN APBD Provinsi

• Inventarisasi objek/infrastruktur vital terhadap bencana geologi

Jawa Barat Distamben APBN

• Pengembangan sistem peringatan dini, mekanisme mitigasi dan penanggulangan bencana alam geologi

Jawa Barat Distamben APBD Provinsi

42. Program Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat

5. Meningkatnya kemampuan tanggap darurat masyarakat dalam menghadapi bencana alam

• Mengembangkan kesiapan masyarakat menghadapi ancaman bencana

Kab. Kuningan, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur

Kesbanglinmas Distamben

APBN

1. Pemulihan eks korban bencana Peningkatan kesejahteraan sosial eks korban bencana melalui bantuan darurat dan bantuan bahan bangunan rumah

Kabupaten Garut, Ciamis, Sukabumi, Indramayu, Sumedang

Dinas Sosial Biro Bangsos

APBD Provinsi 43. Program Peningkatan Kesejahteraan Sosial

2. Meningkatnya sistem manajemen penanggulangan bencana di Jawa Barat

Peningkatan koordinasi dan peranserta masyarakat serta aparat dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana

25 Kabupaten/Kota Dinas Sosial Biro Bangsos

APBN APBD Provimsi

Page 75: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 38

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

3. Terlaksananya pembinaan, penyuluhan dan bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam meningkatkan keterampilan dan kemampuan berusaha sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya kembali secara wajar sebagai SDM yang berkualitas dan produktif

• Meningkatkan pelayanan kesejahteraan sosial bagi PMKS

• Meningkatkan kualitas manajemen dan profesionalisme dalam pelayanan Kesos

• Meningkatkan pelayanan sosial di komunitas adat

• Peningkatan penanggulangan korban bencana alam

4. Meningkatkan peranserta masyarakat dan menggali sumber-sumber potensi masyarakat dalam penanggulangan masalah kesejahteraan sosial

Mengembangkan potensi dan partisipasi sosial masyarakat

5. Meningkatkan kesadaran untuk melestarikan nilai-nilai eperintisan, kepahlawanan dan kejuangan

Menumbuhkembangkan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan, kejuangan, serta kesetiakawanan sosial

6. Terpenuhinya pengadaan sarana dan prasarana sosial

• Pengembangan sistem informasi masalah sosial

• Penyediaan sarana dan prasarana Balai/Panti Sosial

7. Menurunnya jumlah penduduk miskin

Pemberian modal usaha kepada keluarga miskin

8. Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dalam penanganan masalah Kesos

Koordinsai dan fasilitasi penanganan masalah kesejahteraan sosialk

1. Meningkatnya pemahaman tentang hak dan kewajiban anak dan remaja serta reproduksi remaja

• Melakukan penyebaran informasi tentang hak-hak anak dan perlindungan sosial anak dan remaja

• Meningkatkan pelayanan dan penanggulangan anak jalanan dan anak terlantar

44. Program Perlindungan Perkembangan Sosial Anak dan Remaja

2. Meningkatnya peran lembaga dan pemulihan sosial serta penanggulangan anak korban narkoba

Fasilitasi, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan NAPZA.

2 Kabupaten/Kota Din Sosial Disnakertrans Biro Bangsos

APBN APBD Provinsi

Page 76: PERGUB JABAR NO.33 TAHUN 2006

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat 2007 IV - 39

NO PROGRAM SASARAN PROGRAM INDIKASI KEGIATAN LOKASI PELAKSANA SUMBER DANA

3. meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba

Peningkatan koordinasi dan fasilitasi Pencegahan, Penanggulangan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN)

4. mendorong pertumbuhan anak dengan terlindunginya hak-hak anak

Fasilitasi penanganan masalah anak di Jawa Barat

45. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

Meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan

• Pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan, seperti kelompok jemaah keagamaan, majelis ta’lim, organisasi keagamaan, Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Badan Amil Zakat, dan petugas wakaf;

• Memberikan subsidi dan imbal swadaya pembangunan & rehabilitasi sarana serta prasarana kepada lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan;

• Peningkatan kualitas tenaga pengelola lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan.

Kabupaten/Kota se- Jawa Barat

Biro Yansos Kanwil Depag

APBN APBD Provinsi