Upload
chikanatsu
View
28
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lingkungan
Citation preview
4.2 Perhitungan Dimensi Alat
4.2.1 Unit Koagulasi
Jumlah unit , n = 1
Gradien, G = 780 /dtk
Waktu Detensi td = 40 detik
Percepatan gravitasi, g = 9,81 m/s2
Massa jenis air, ⍴ = 997,7 kg/m3
Viskositas absolut, µ = 8,949 x 10-4 kg/m . dtk
Diameter pipa, = 0,0508 m
Debit, Q = 0,075 L/s = 7,5 x 10-5 m3/s
Perhitungan :
Debit yang digunakan disesuaikan dengan debit pada pompa yaitu 0,075 L/s atau 7,5 x
10-5 m3/s.
Volume unit koagulasi:
V. Unit = Q x td
V. Unit = 7,5 x 10-5 m3/s x 40 s
V. Unit = 0,003 m3
Panjang Unit Koagulasi:
t = V
π r2
t = 0,003 m3
3,14 x (0,0254 )2
t = 0,003 m3
0,002 m2
t = 1,5 m
Headloss :
G = √ Q .⍴ . g . hLµ.V
G2 = ⍴. g . hL
µ. td
hL = G2 . td . µ⍴ . g
hL = ¿¿
hL = 2,225 m
Kecepatan aliran :
v = √2gh
v = √2x 9,81 x1,5
v = √2x 9,81 x1,5
v = 5,4 m/s
Angka Reynolds :
Untuk T = 27o C → υ=0,8581 x 10−6 m2/det
NRe = v .D
υ
= 5,4 . 0,0508
0,8581 .10−6=319683 Turbulen
4.2.2 Unit Flokulasi
Q (Kapasitas air total) = 0,75 liter/detik
Diasumsikan :
Suhu air 27oC, sehingga :
Viskositas Kinematis (ʋ) = 0,8581 x 10-6 m2/s
Jari-jari Pipa 2” = 0,0254 m
Kecepatan Aliran
v = QA
= Q
π r2
= 7,5 x 10−5 m3/s
3,14 x (0,0254 m)2
= 0,037 m/s
Waktu detensi:
td = VQ
td = π r2 tQ
td = 3,14 x (0,0254 m)2 x7,9 m
7,5 x 10−5 m3 /s
td = 213,4 detik = 3,6 menit
Cek nilai Re
Re = V . D
ʋ
Re = 0,002 m /s .0,0508 m
0,8581 x 10−6 m2/s
Re = 2190,42 → Transisi
Setelah didapat nilai reynold, kemudian dihitung nilai gradien pada unit. Nilai gradien
harus berada pada rentang yang ada pada kriteria desain. Nilai gradien sendiri
menunjukkan jumlah tumbukan antar partikel yang terjadi dalam satuan per detik.
Untuk menghitung nilai gradien dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
G2 = ρ . g . ∑ HL
μ .td
Dari persamaan diatas, nilai headloss pada unit flokulasi masih belum diketahui.
Sehingga untuk mengetahui nilai headloss pada pipa digunakan persamaan darcy-
wisbach sebagai berikut :
∑ Headloss
Hf1 = fl x v2
D .2 g → dimana untuk aliran Transisi f =
0.316
ℜ0.25
= 0.316
2190.420.25 x 7,9 m x ¿¿
= 5.012 x 10-4 m
Hm1 = 12KbV 2
2 g
= 12 x 0,35 x (0,037 m /s)2
2 x 9,81 m /s2
= 2,93 x 10-4 m
∑Headloss = Hf1 + Hm1
= 3,17 x 10-4 m + 2,93 x 10-4 m
= 6,1 x 10-4 m
Gradien kecepatan:
G2 = ρ . g . ∑ HL
μ .td
G2 = 997,7 kg /m3 x 9,81m / s2 x6,1 x10−4 m
8,949 x 10−4 kg/m .s x213,4 s
G = 6/detik
Kesimpulan
Jadi, untuk unit flokulasi dimensinya adalah :
Diameter = 2 inch
Panjang = 7,9 meter
Gradien = 6/detik
4.2.3 Unit Sedimentasi
Waktu detensi, = 1,5 jam = 5400 detik
Overflow rate, V= 25 m3/m2 hari
Weir loading, a = 125 – 500 m3/m hari
Kedalaman, H = 3 – 4,9 m
Volume unit sedimentasi :
V = Q.
= 7,5 x 10-5 m3/s × 5400 s
= 0,405 m3
Luas Penampang:
A = QOverflow rate
= 7 ,5 x 10−5 m3/s25 m3/m2 hari
×86400 detik
1 hari
= 0,2592 m2
Diameter unit sedimentasi:
A = π4
D2
D = √ 4 Aπ
D = √0,33 m2
D = 0,574 m
Kedalaman
H = VA
H = 0,405 m3
0,2592 m2
H = 1,5625 m
Weir Loading:
WL = QπD
= 7 ,5 x 10-5 m3 /sπ x 0,574 m
× 86400 detik1 hari
= 3,59 m3/m hari
Kecepatan Hroizontal :
VH = QπD H
VH = 7 ,5 x10−5 m3/sπ x 0,574 m × 1,5625 m
VH = 2,6618 × 10-5 m/s Aman
4.2.4 Unit Filtrasi
Q = 7,5 x 10-5 m3/s
Kecepatan filtrasi V f =8m / jam=2,22 ×10−3 m /det
Diameter pasir D p=1,0 mm=0.001 m
Temperatur air baku T=27℃
Viskositas kinematis v=0,8581 ×10−6 m2/det
Densitas ρ=0,99654 gr /cm3=966,54 kg /m3
Viskositas dinamis μ=0,8551× 10−3 kg /m. det
Jumlah bak saringan (n) :
n = 12 . (Q)0,5
= 12 x (7,5 x 10-5)0,5
= 0,28 ≈1 buah
Debit filter :
Qf =1,2 . Q
Qf =1,2 . 7,5x 10 -5 m3/det
Qf =9 x10 -5 m3/det =0,324 m3/ jam /filter
Luas permukaan filter (A) :
A = Q kecepatan filtrasi
A = 0,324 m3/ jam11m / jam
A = 0,02945 m2
Diameter filter :
A = π4
D2
D = √ 4 x 0,02945π
D = √ 0,0375 m2
D = 0,194 m
d = 19,4 cm = 7,63 inch
Pembulatan d = 8”
Direncanakan tinggi media pasir silika setinggi 50 cm dan media karbon aktif setinggi
40 cm dan tinggi permukaan diatas media setinggi 50 cm sehingga total tinggi unit
sebesar 1,4 m.
Untuk tinggi media pasir silika 50 cm dengan diameter unit 8” maka jumlah media
pasir yang dibutuhkan :
V = π r2t
= 3,14 x (0,102)2 x 0,5
= 0,0163 m3
Diketahui berat jenis pasir silika 2600 kg/m3, sehingga :
kebutuhan pasir silika = 0,0163 m3 x 2600 kg/m3
= 42,38 kg
Laju filtrasi :
Vf = Laju Aliran
Luas permukaan filter
= 0,09 L/s
0,02945 m2
= 3,056 L/s per m2 (memenuhi)
Pressure drop (Persamaan Carman Kozeny)
Asumsi : = 0,75
d = 2,5 × 10-3 m
µ = 0,8551×10-3 kg⁄m.det
Nre = ∅ d Vs ρ
μ
= 0,75 ×2,5 ×10−3m ×0,003056
ms
×1000kg
m3
0,8551 ×10−3 kg /m.det
= 6,701
f = 150 1−αNre
+ 1,75
= 150 1−0,46,701
+ 1,75
= 15,18
h = f∅
1−αα3
Ld
Vs2
g
= 15,180,75
1−0,40,43
0,5 m2,5× 10−3 m
(0,003056 m / s)2
9,81 m /s2
= 0,036 m
Sistem pengumpul filtrat
Diameter orifice direncanakan 0,5 inchi
A orifice total : A media=0,0015:1
A orifice total=0,5 x 0,0015
¿7,5 x10−4 m2
¿7,5 cm2
Diameter orifice = 0,5 inchi = 1,27 cm
A orifice=14
π D2
¿14
x3,14 x ¿
¿1,27 cm2
Jumlah orifice , n= A orifice totalA orifice
¿ 7,5 cm2
1,27 cm2
¿5,9=6buah
Diameter lateral direncanakan 1,25 inchi
A lateral total : A orifice total= (2 ) :1
¿2 x7,5 cm2
¿15 cm2
Diameter lateral = 1,25 inchi = 3,175 cm
¿14
x3,14 x 3,175 cm2
¿7,91 cm2
Jumlahlateral , n= A lateral totalA lateral
= 15 cm2
7,91 cm2 =1,89 buah
J umlahlateral persisi manifold=1,892
=0,945 buah
A manifold : A lateral total = (1,5) : 1
A manifold = 1,5 x 15 cm2
= 22,5 cm2
D manifold=√ A manifoldπ
=√ 22,53,14
=2,67cm=1,05inchi
P manifold = P bak = 0,2 m
Jumlah orifice per lateral , n= j ml orificejml lateral
= 61,89
=3,17 buah
manifold diletakkan di tengah : P lateral= L bak−D manifold2
¿ 0,2 m−0,0267 m2
=0,086 m
Ditentukan jarak tepi orifice = 0,02 m
Jarak orifice=P lateral−(n orifice per lateral × D orifice )+(2× jarak tepiorifice)
norifice perlateral
¿0,086 m−(4 ×0,0127 m )+(2×0,02m )
4=0,0188 m
Ditentukan jarak tepi lateral = 0,05 m
Jarak lateral=P manifold−(n lateral persisi manifold × Dlateral )+(2 × jarak tepi latera l)
n lateral persisi manifold
¿0,2 m−(1× 0,03175 m )+ (2× 0,05m )
1=0,068 m
4.2.5 Unit Desinfeksi
Desain Perancangan
Q = 0,075 L/detik = 0,27 m3/jam
Konsentrasi = 1%/250 mL
Volume :
V = Q x td
= 7,5 x 10-5 m3/detik x 1800 detik
= 0,135 m3
Direncanakan bak desinfeksi berupa tabung dengan tinggi 0,5 m sehingga :
0,135 = 14
x3,14 x D2 x 0,5
D = √ 0,541,57
D = 0,58 m
Dosis optimum 0,5 ml sisa khlor yang diinginkan 0,2 mg/l, Kadar khlor 60%.
Menghitung DPC
DPC={[ 1000250
× V × C ]−D} DPC={[ 1000
250× 0,5 ×60 % ]−0,2 mg / l}
DPC=1mg / l
Dosis Khlor
Dosis Khlor=Khlor DPC+sisa khlor diinginkan
Dosis Khlor=1 mg / l+0,2mg /l
Dosis Khlor=1,2 mg / l
Kecepatan pembubuhan
d=Q ×C × Rs
K
d=0,075¿ /det ×
60100
× 1,2 mg /l
10 mg / l=0,0054 ¿/det
Kebutuhan khlor
w=Q ×C × Rs
w=0,075¿ /det ×60
100× 1,2 mg /l
w=0,054 mg /det=1,55 x10−3kg /hari
4.3 Hasil Uji Kualitas Air
Berdasarkan hasil analisis sampel air sumur menggunakan metode Atomic Absorption
Spectrofotometry (AAS) diperoleh data seperti pada tabel …
Tabel … Hasil analisis kualitas air sampel
No ParameterKadar
Sebelum Treatment Sesudah Treatment
1 Kekeruhan (NTU)
2 Fe (mg/L) 2.554 0.42
3 Mn (mg/L) 1.278 0.208
4 E. coli (MPN/100 mL) 0 0
Efisiensi penurunan Fe (%) = Kadar awal – Kadar akhirKadar awal
× 100%
= 2.554 mg/l – 0.42 mg/l2.554 mg/l
× 100%
= 83.55%
Efisiensi penurunan Mn (%) = Kadar awal – Kadar akhirKadar awal
× 100%
= 1.278 mg/l – 0.208 mg/l1.278 mg/l
× 100%
= 83.72%
Berdasarkan hasil uji parameter yang dilakukan diperoleh kadar besi awal 2.554 mg/L
dan akhir 0.42 mg/L. Nilai tersebut menghasilkan efisiensi alat yang mencapai 83.55%
untuk menurunkan besi. Identik dengan efisiensi alat terhadap penurunan kadar mangan
yaitu 83.72%, dengan nilai awal 1.278 mg/L dan akhir 0.208 mg/L. Efisiensi alat
menunjukkan kemampuan alat dalam menurunkan kadar tertentu sesuai dengan
kebutuhan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum
kadar maksimum yang diperbolehkan untuk besi (Fe) dan mangan (Mn) sebagai air
minum berturut-turut adalah 0.3 mg/L dan 0.1 mg/L. Perbandingan hasil uji air olahan
dengan syarat kualitas air minum tidak memenuhi baku mutu air. Hal ini dapat
disebabkan oleh beberapa faktor kesalahan. Seperti unit flokulasi yang dirancang tidak
sesuai dengan desain awalnya. Pada perancangan awal, unit flokulasi diperhitungkan
untuk mengalir dengan gradien kecepatan 6/detik yang akan membentuk flok-flok hasil
pelekatan suspensi koloidal lalu mengendap pada bak sedimentasi. Namun pada tahap
perancangan alat gradien kecepatan unit flokulasi meningkat menjadi 279.64/detik. Hal
ini disebabkan karena aliran vertikal di akhir unit flokulasi memecah makroflok yang
terbentuk sehingga membutuhkan yang lebih lama untuk mengendap. Sebagian besar
debit air yang masuk pada unit sedimentasi tidak mengalami pengendapan dengan
waktu yang cukup sehingga membebankan flok-flok yang terbentuk pada unit filtrasi.
Sebagian besar penurunan kadar besi dan mangan terjadi pada unit filtrasi dengan
menghambat flok-flok padatan terlarut termasuk logam-logam berat pada media filter.
Kadar kekeruhan awal air yang cukup rendah … merupakan kualitas yang baik sebagai
bahan baku air minum. Sehingga jumlah flok yang terbentuk memiliki peluang untuk
menimbulkan clogging pada media filter dalam waktu pengolahan yang efektif sebelum
dilakukan backwash.
Parameter mikrobiologi dipertimbangkan pada jumlah koloni bakteri Escherichia coli
yang merupakan spesies bakteri dari kotoran makhluk hidup. Standar baku mutu E. coli
sebagai air minum adalah 0 MPN/100 mL. Jumlah koloni bakteri tersebut sudah
memenuhi standar pada kualitas awal air baku. Sedangkan untuk secara keseluruhan
koloni bakteri coliform terkandung pada air sebanyak 23 MPN/100 mL. Untuk itu
dirancang unit desinfeksi untuk memenuhi persyaratan bakteriologis coliform
0 MPN/100 mL. Sesudah ditambahkan desinfektan pada air baku diperoleh total bakteri
coliform … sehingga air tersebut memenuhi syarat bakteriologis sebagai air minum.
Parameter kekeruhan sesudah
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan
2. Berdasarkan
3. Menurut
5.2 Saran
1. Sebaiknya dilakukan kajian ulang mengenai nilai gradien kecepatan pada unit
flokulasi sebagai pembentuk flok untuk memisahkan padatan terlarut termasuk
logam berat dan parameter anorganik lainnya.
2. Sebaiknya unit filtrasi dimodifikasi dengan kombinasi adsorbsi menggunakan
karbon aktif untuk mengantisipasi kadar bahan organik yang terkandung dalam air
baku.
DAFTAR PUSTAKA
1.