114
PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA JAJAN SNACK ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Perbedaan Tingkat Pendidikan Formal, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua di Dalam Mengontrol Pola Jajan Snack Anak) Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana OLEH : ALDILA PRIMA PRISTIANA D 0306017 JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

  • Upload
    buianh

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL

POLA JAJAN SNACK ANAK

(Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Perbedaan Tingkat Pendidikan

Formal, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua di Dalam

Mengontrol Pola Jajan Snack Anak)

Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH :

ALDILA PRIMA PRISTIANA D 0306017

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

HALAMAN PENGESAHAN

Disetujui dan Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Dosen Pembimbing

Dra. Muflich Nurhadi, SU

NIP. 19510116 198103 1 002

Page 3: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan Oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Bambang Wiratsasongko, M.Si (……………………..) NIP. 19510727 198203 1 002

2. Eva Agustinawati, S.Sos, M.Si (……………………..) NIP. 19700813 199512 2 001

3. Drs. Muflich Nurhadi, SU (……………………..) NIP. 19510116 198103 1 002

Disahkan Oleh:

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan,

Page 4: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Drs. H. Supriyadi SN, SU NIP. 19530128 198103 1 001

MOTTO

Ø Sesungguhnya Allah SWT tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga

kaum itu merubah nasibnya sendiri (QS Ar-Ra’du: 11)

Ø “Shil man qatha aka …wa ahsin ila man asa’a ilaika. wakulil haqq walau `ala

nafsika!!”

Sambungkan silaturrahmi yang terputus, dan bersikaplah ihsan (baik) kepada

orang yang membenci kamu, dan katakanlah kebenaran (secara jujur)

walaupun kepada dirimu sendiri ( Hadits shahih riwayat Ali dari Ibnu Najar,

kitab Jami’ush Shaghier jilid II hal. 44 )

Ø Untuk menjadi seorang wanita yang cantik, berpikirlah positif. Wanita yang

berhasil, namanya akan disebut-sebut, dipuji oleh suami, dicintai tetangga

dan dihormati oleh kawan-kawannya (DR. Aidh al-Qarni)

Ø Jika engkau kesulitan dalam pekerjaanmu, jangan putus asa, jangan gelisah,

dan jangan ragu. Percayalah jalan keluar akan segera datang (DR. Aidh al-

Qarni).

Ø Disetiap tempat pasti kamu akan menjumpai kegelapan dalam hidupmu,

namun tidak ada langkah yang tepat kecuali kamu menyalakan pelita di

dalam dirimu…tetaplah optimis dan bersemangat (Penulis)

Page 5: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan diri, kupersembahkan skripsi ini kepada:

1. Kedua orangtuaku tercinta Ibu Sumarmi dan Bapak Hartanto

2. Adikku tersayang Allan Bagus P, dan Aldrianno Meigantara P yang telah

memberiku do’a dan semangat

3. Rofa’i yang telah memberiku do’a, semangat, dan kasih sayang yang tulus

4. Keluarga besarku yang telah memberi do’a dan semangat

5. Sahabat dan teman-temanku

6. Almamaterku

Page 6: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi yang berjudul “Perilaku Orang Tua di dalam Mengontrol Pola

Jajan Snack Anak (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Perbedaan Tingkat

Pendidikan Formal, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua di Dalam

Mengontrol Pola Jajan Snack Anak). Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pada kesempatan ini

penulis menghaturkan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang

terhormat Bapak Drs. Muflich Nurhadi, SU selaku dosen pembimbing yang telah

dengan sabar memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Drs. H. Supriyadi, SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Ibu Dra. Hj. Trisni Utami, M.Si selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

3. Bapak Much. Rosyid Ridlo, S.Ag selaku Pembimbing Akademik yang telah

memberikan pengarahan bagi penulis selama belajar di Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Seluruh dosen pengajar yang telah begitu banyak membekali ilmu

pengetahuan kepada penulis.

5. Seluruh staf dan karyawan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Ibu Dra. Hj. Puji Astuti selaku Kepala Sekolah SDN 3 Barenglor dan seluruh

Guru SDN 3 Barenglor yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

7. Kedua orangtuaku tercinta Ibu Sumarmi dan Bapak Hartanto, yang selalu

memberikan do’a, kasih sayang, dan segalanya yang sangat berarti.

8. Adikku tersayang Allan Bagus P, dan Aldrianno Meigantara P dan Muhamad

Rofa’i yang telah memberiku do’a dan semangat

9. Keluarga besarku yang telah memberi do’a dan semangat

10. Sahabat-sahabatku Sakinah: Mbak Swety, Mbak Nanda, Fani, Ani, Chuz, dan

teman-teman yang lain, sahabat-sahabatku Desta, Putri, Afiyanta, Lida, Mbak

Gatik, dan rekan-rekan mahasiswa Sosiologi 2006 yang telah banyak

membantu. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

11. Seluruh responden beserta semua pihak yang telah membantu dalam

penyusunan skripsi ini.

Akhirnya semoga Allah SWT membalas budi baik dan amal mereka yang

tiada tara dan anugerah yang berlipat ganda atas jasa yang tiada ternilai harganya.

Page 8: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Penulis mengakui bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, namun besar

harapan penulis semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca.

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah …………………………………………… 6

C. Tujuan Penelitian …………………………………………… 7

D. Manfaat Penelitian …………………………………………… 7

E. Landasan Teori

1. Teori yang digunakan ………………………………….... 8

a. Teori yang menghubungkan variabel pendidikan dan pengetahuan

…………………………………………………… 8

b. Teori yang menghubungkan variabel pengetahuan dan sikap

…………………………………………………… 16

c. Teori yang menghubungkan variabel sikap dan perilaku

…………………………………………………… 19

2. Penelitian terdahulu …………………………………… 24

F. Kerangka Berfikir …………………………………………… 25

G. Hipotesa …………………………………………………… 27

H. Definisi Konseptual …………………………………………… 28

Page 9: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

I. Definisi Operasional …………………………………………… 28

J. Metode Penelitian …………………………………………… 31

1. Jenis Penelitian …………………………………………… 31

2. Lokasi Penelitian …………………………………………… 32

3. Teknik Pengambilan Sampel …………………………… 32

4. Teknik Pengumpulan Data …………………………… 34

5. Sumber Data …………………………………………… 34

6. Teknik Analisis Data …………………………………… 35

BAB II. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Data Siswa SDN 3 Bareng Lor …………………………… 37

B. Penjual Jajanan dan Makanan Snack …………………………… 45

C. Profil Responden (ibu) …………………………………… 48

D. Profil Ayah …………………………………………………… 54

BAB III. TINGKAT PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, DAN SIKAP

A. Tingkat Pendidikan …………………………………………… 56

B. Pengetahuan …………………………………………………… 60

C. Sikap …………………………………………………………… 83

BAB IV. PERILAKU

Perilaku …………………………………………………………… 91

BAB V. ANALISA DATA

Page 10: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

A. Perbedaan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu di dalam mengontrol

pola jajan snack anak ……………………………………………. 101

B. Perbedaan pengetahuan dan sikap ibu di dalam mengontrol pola jajan

snack anak ……………………………………………………. 104

C. Perbedaan sikap dan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack

anak ……………………………………………………………. 107

D. Perbedaan tingkat pendidikan dan perilaku ibu di dalam Mengontrol pola

jajan snack anak ……………………………………………. 110

BAB VI. PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………. 118

B. Saran ……………………………………………………………. 126

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah siswa tahun ajaran 2009/2010 …………………… 37

Tabel 2. Jumlah siswa menurut agama …………………………… 38

Tabel 3. Tingkat pendidikan ibu siswa …………………………… 39

Tabel 4. Tingkat pendidikan ayah siswa …………………………… 40

Tabel 5. Jenis pekerjaan ibu siswa …………………………………… 41

Tabel 6. Jenis pekerjaan ayah siswa …………………………………… 43

Tabel 7. Jumlah penghasilan orang tua siswa per bulan …………… 44

Tabel 8. Kelompok umur responden …………………………………… 49

Tabel 9. Agama yang dianut responden …………………………… 50

Tabel 10. Tingkat pendidikan responden …………………………… 51

Tabel 11. Jenis pekerjaan responden …………………………………… 52

Tabel 12. Tingkat penghasilan responden per bulan …………………… 53

Tabel 13. Tingkat pendidikan ayah …………………………………… 54

Tabel 14. Jenis pekerjaan ayah …………………………………… 55

Tabel 15. Tingkat pendidikan ibu siswa …………………………… 59

Tabel 16. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan …………………… 62

Page 12: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 17. Pengetahuan responden tentang snack yang di beli anaknya…. 63

Tabel 18. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan sakarin …………… 65

Tabel 19. Pengetahuan responden tentang informasi sakarin …………… 67

Tabel 20. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan aspartame ……. 68

Tabel 21. Pengetahuan responden tentang informasi aspartame .……. 69

Tabel 22. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan MsG ……………. 71

Tabel 23. Pengetahuan responden tentang informasi MsG ……………. 73

Tabel 24. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan formalin ……………. 74

Tabel 25. Pengetahuan responden tentang informasi Formalin ……. 76

Tabel 26. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan protein ……………. 77

Tabel 27. Pengetahuan responden tentang informasi protein ……………. 78

Tabel 28. Hasil kuesioner pertanyaan pengetahuan karbohidrat ……. 80

Tabel 29. Pengetahuan responden tentang informasi karbohidrat ……. 81

Tabel 30. Pengetahuan ibu siswa SDN 3 Bareng Lor Kab. Klaten yang sudah di

skor ……………………………………………………………. 83

Tabel 31. Hasil kuesioner pertanyaan sikap ……………………………. 86

Tabel 32. Sikap ibu siswa SDN 3 Bareng Lor Kab. Klaten yang sudah di skor

……………………………………………………………………. 90

Tabel 33. Hasil kuesioner pertanyaan perilaku ……………………. 94

Tabel 34. Perilaku ibu siswa SDN 3 Bareng Lor Kab. Klaten yang sudah di skor

……………………………………………………………………. 98

Tabel 35. Perbedaan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ……. 102

Page 13: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 36. Perbedaan antara pengetahuan dan sikap ……………………. 105

Tabel 37. Perbedaan antara sikap dan perilaku ……………………. 108

Tabel 38. Perbedaan antara tingkat pendidikan dan perilaku ……………. 111

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Tiga jalur pendidikan ……………………………………. 12

Bagan 2. Interaksi sikap dan perilaku ……………………………………. 22

Bagan 3. Hubungan stimulasi dan sikap ……………………………. 23

Page 14: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

ABSTRAK

ALDILA PRIMA PRISTIANA, 2010, D0306017, PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA JAJAN SNACK ANAK (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Perbedaan Tingkat Pendidikan Formal, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua di Dalam Mengontrol Pola Jajan ”Snack” Anak), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perbedaan tingkat pendidikan formal menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku orang tua di dalam mengontrol pola jajan snack anak.

Di dalam penelitian ini menggunakan 3 teori yaitu teori yang menghubungkan variabel pendidikan dan pengetahuan, teori yang menghubungkan variabel pengetahuan dan sikap, dan teori yang menghubungkan variabel sikap dan perilaku. Secara garis besar Sciartino (1999) mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan dasar dalam pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 3 Bareng Lor Kabupaten Klaten. Pemilihan SDN 3 Bareng Lor sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa mayoritas siswa SDN 3 Bareng Lor mengkonsumsi berbagai jenis jajan snack dan ibu siswa memiliki tingkat pendidikan formal yang bervariasi sehingga dapat dianalisis apakah perbedaan tingkat pendidikan formal ibu menyebabkan perbedaan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anak.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Untuk teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 74 responden yang mewakili jumlah populasi ibu siswa SDN 3 Bareng Lor Kabupaten Klaten. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis data chi square. Dari hasil olah data dengan menggunakan chi square tersebut di deskripsikan, dan dibuat kesimpulan untuk menghasilkan data jadi.

Secara ringkas dari hasil penelitian ini dapat penulis sampaikan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal mempengaruhi perbedaan tingkat pengetahuan yang kemudian mempengaruhi sikap dan pada akhirnya menentukan perilaku ibu. Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu menyebabkan perbedaan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya melalui proses seperti yang telah dijelaskan tersebut diatas. Ibu dengan tingkat pendidikan formal tinggi berperilaku protect terhadap jajan snack yang dikonsumsi anaknya.

Page 15: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

ABSTRACT

ALDILA PRIMA PRISTIANA, 2010, D0306017, PARENTS BEHAVIOR IN CONTROLLING CHILDREN’S SNACK CONSUMPTION (Descriptive quantitative study about the different of formal educational background, knowledge, attitude and the Parent’s behavior in controlling children’s Snack Consumptions), Faculty of Social and Political Science Universitas Sebelas Maret Surakarta.

The aim of this research is to know if the differences formal educational backgrounds cause the differences of parents’ behavior in controlling children’s snack consumptions. This research uses three theories; theory which connects variable of education and knowledge, theory which connects knowledge and attitude, and also theory that connect attitude and behavior. Sciartino (1999) said that good educational background is the basic thing in developing knowledge as tool for facilitating someone to motivate others and also decide the way people thinking in accepting people’s knowledge, attitude and behavior.

This research is held in SD N 3 Bareng Lor District of Klaten. While reason why the school is chosen is because the majority of students in SD N 3 Bareng Lor consume various snacks and their mothers are from various formal education backgrounds. It can be analyzed “is the differences in formal education background cause the differences in controlling children’s’ snack consumptions?”

The Method used in this research is descriptive quantitative. Technique used for sampling is stratified sampling and simple random sampling. Sample used in this research is 74 respondents. They represent population of students’ mother in SD N 3 Bareng Lor, district of Klaten. Technique used for collecting data is questionnaire and documentations. Technique used for analyzing data is chi-square data analysis. Data from chi-square data analysis is being described and resumed for eventually making the final data.

In brief, the differences in formal educational backgrounds affect the level of knowledge then affect the attitude then eventually affect mothers’ behavior. Hence, the differences mothers’ formal education background affects mothers’ behavior in controlling children’s snack consumption through that process. Mothers who have high level of formal educational background more protective toward her childrens snack consumption.

Page 16: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi pada saat sekarang ini, perusahaan multidimensional

(MNC) atau perusahaan trans-nasional (TNC) muncul dan berkembang dengan

sangat pesat di negara-negara berkembang termasuk negara Indonesia. MNC

sendiri dapat diartikan sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat

internasional dan lokasi produknya terletak di beberapa Negara (Nopirin, 2003:

113). Menurut Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia

(YLKI) pada tahun 2005 keberadaan perusahaan trans-nasional di Indonesia

masih berkisar 20% dari jumlah perusahaan nasional, namun jumlah itu

kemungkinan akan terus meningkat (Anonim, 2005: www.kapanlagi.com).

World Investment Report 2002 menyatakan bahwa keberadaan Perusahaan

Transnasional (TNC) tidak dapat dipungkiri lagi karena di beberapa negara

perusahaan seperti ini memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan

produktivitas ekonomi negara tersebut. Dalam skala global, besarnya peranan

TNC dapat dilihat dari besarnya tenaga kerja yang diserap, jumlah penjualan di

dunia serta aliran FDI yang meningkat dari tahun ke tahun (Sofa, 2008:

www.wordpress.com).

Perusahaan MNC atau TNC sendiri merupakan hasil pengembangan dari

cara produksi kapitalis. Di Indonesia terdapat beberapa perusahaan multinasional

yang memproduksi snack atau makanan ringan dan minuman ringan (softdrink)

Page 17: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

antara lain adalah Unilever, Nestle, Indofood, Wings Food, Garuda Food, CEO

PepsiCo Americas Foods, PT Kraft Food Indonesia, Nissin Food Product Co, PT

Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd (Monde), PT Heinz ABC Indonesia,

Kino Group, Coca Cola Company, Grup Orang Tua (GOT), PT Lotte Indonesia,

Nutrifood Indonesia Group, dan lain-lain. Produk snack dari perusahaan

multinasional tersebut beraneka macam dan merk. Misalnya snack taro

merupakan produk dari unilever, snack chiki merupakan produk dari Indofood,

snack biskuat, kit kat, Chips Ahoy, Twisties, Milk Boiskui, Tiki, Tuc, oreo dan

ritz merupakan produk dari PT Kraft Food Indonesia, snack kacang garuda, snack

kacang atom garuda, snack wafer gery, snack sereal merupakan produk dari

Garuda Food, wafer tango merupakan produk dari Grup Orang Tua (GOT), nissin

creakers, snack serena, wafer nissin merupakan produk dari PT Khong Guan

Biscuit Factory Indonesia Ltd (Monde) dan masih banyak lagi jenis snack dan

merek-merek snack lainnya.

Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (baik profit

maupun nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa,

menetapkan harga, mendistibusikan, serta mempromosikannya melalui proses

pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan.

Pemasaran merupakan suatu hal yang penting dalam suatu perusahaan baik

nasional maupun multinasional. Dengan sistem pemasaran yang baik maka

perusahaan akan mampu menggenggam dunia. Perusahaan multinasional harus

teliti dan berhati-hati dalam mengamati pasar dan target yang akan menjadi

konsumen serta cara yang digunakan dalam melakukan pemasaran produk.

Page 18: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Produk-produk snack ditargetkan untuk semua orang baik itu laki-laki atau

perempuan, namun sasaran utamanya adalah anak-anak karena snack merupakan

makanan jajanan yang banyak digemari oleh anak-anak. Setiap perusahaan

mempunyai strategi pemasaran yang berbeda-beda. Namun kebanyakan

perusahaan yang memproduksi makanan ringan atau snack menggunakan media

massa baik cetak maupun elektronik seperti televisi yang berupa iklan menarik.

Makna dari iklan yang ditawarkan oleh perusahaan harus dapat dipahami oleh

berbagai kalangan, terutama anak-anak yang merupakan sasarannya karena iklan

adalah salah satu cara promosi yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar dapat

memperoleh keuntungan yang optimal.

Selain melalui iklan ditelevisi, proses pemasaran yang dilakukan

perusahaan yang memproduksi snack juga dapat menggunakan berbagai cara lain,

diantaranya dengan berbagai program pemasaran yang dapat menarik perhatian

pelanggan. Misalnya memberikan kupon berhadiah (baik berupa uang atau

mainan) didalam kemasan snack agar lebih membuat menarik perhatian anak-anak

untuk membeli.

Anak-anak dan makanan jajanan atau snack merupakan dua hal yang sulit

untuk dipisahkan. Anak-anak memiliki kegemaran untuk mengkonsumsi jenis

snack dan makanan jajanan secara berlebihan, khususnya anak-anak usia sekolah

dasar (6-12 tahun). Dalam keseharian banyak dijumpai anak-anak yang selalu

dikelilingi penjual snack atau makanan jajanan, baik yang ada di rumah, di

lingkungan tempat tinggal hingga di sekolah. Makanan jajanan tersedia dan

disajikan dalam kemasan plastik maupun makanan cepat saji atau fast food.

Page 19: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Konsumsi makanan jajanan pada anak bersifat instan dan kurang

mempertimbangkan aspek kualitas dan gizi karena anak tidak berpikir secara

kritis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh salah satu karyawan LSM

Kakak di Surakarta, jenis makanan yang disukai oleh anak usia sekolah dasar

adalah makanan yang berwarna mencolok, rasanya gurih, dikemas menarik,

belum pernah dicoba oleh anak dan memberikan hadiah di dalamnya. Untuk

minuman yang disukai adalah yang warnanya mencolok, rasanya manis,

menyegarkan dan juga memberikan hadiah (Sugiyantoro, 2008: www.kakak.org).

Namun makanan jajanan termasuk snack dan minuman yang dijual

dipasaran belum tentu mempunyai kualitas yang baik. Hasil survei Badan

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada tahun 2007, dari 4.500 sekolah di

Indonesia ditemukan bahwa 45 persen jajanan yang dijual di sekitar sekolah

tercemar bahaya pangan mikrobiologis dan kimia. Bahaya utama berasal dari

cemaran fisik mikrobiologi dan kimia seperti pewarna tekstil. Jenis jajanan

berbahaya ini meliputi makanan utama, makanan ringan, dan minuman (anonim,

2009: www.muslimdaily.net).

Beberapa hasil penelitian lain juga menunjukkan bahwa makanan jajanan

yang beredar di pasaran banyak mengandung bahan makanan tambahan yang

membahayakan kesehatan seperti boraks, penyedap rasa, penyedap aroma dan

MsG (Monosodium Glutamat). Bahan-bahan ini dapat terakumulasi pada tubuh

manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam jangka panjang menyebabkan

penyakit-penyakit seperti antara lain kanker dan tumor pada organ tubuh manusia.

Belakangan juga terungkap bahwa reaksi samping makanan tertentu ternyata

Page 20: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

dapat mempengaruhi fungsi otak termasuk gangguan perilaku pada anak sekolah.

Gangguan perilaku tersebut meliputi gangguan tidur, gangguan konsentrasi,

gangguan emosi, hiperaktif dan memperberat gejala pada penderita autisme.

Pengaruh jangka pendek penggunaan BTP ini menimbulkan gelaja-gejala yang

sangat umum seperti pusing, mual, muntah, diare atau bahkan kesulitan Luang air

besar. Joint Expert Committee on Food Additives (JECFA) dari WHO yang

mengatur dan mengevaluasi standar BTP melarang penggunaan bahan kimia

tersebut pada makanan. Standar ini juga diadopsi oleh Badan POM dan

Departemen Kesehatan RI melalui Peraturan Menkes no.

722/Menkes/Per/IX/1998 (Judarwanto: http://kesulitanmakan.bravehost.com).

Snack atau makanan jajanan banyak dijual di pasar, toko, swalayan, mall

termasuk sekolah seperti SD N 3 Barenglor Klaten. Kebiasaan jajan pada anak

sekolah terutama anak sekolah dasar merupakan fenomena yang menarik untuk

ditelaah. Selain merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan energi karena

aktivitas fisik di sekolah yang tinggi (apalagi bagi anak yang tidak sarapan pagi).

Kebiasaan jajan juga menjadi suatu kebutuhan bagi mereka. Namun mayoritas

anak mengkonsumsi snack secara sembarangan. Berdasarkan hasil survei yang

dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa masih banyak terdapat jajan snack

yang mengandung bahan-bahan berbahaya dan terlihat bahwa anak-anak sering

membeli dan mengkonsumsi snack tersebut. Kebiasaan mengkonsumsi snack

secara sembarangan seperti ini dapat menimbulkan penyakit dan menjadikan

sistem kekebalan tubuh (imun) menjadi rendah. Selain itu banyak snack atau

Page 21: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

makanan jajanan yang kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga justru

mengancam kesehatan anak (Ali Khomsan, 2003: 16).

Dari berbagai penelitian yang dilakukan ternyata banyak makanan jajanan

ataupun snack anak yang tidak aman untuk dikonsumsi karena dapat

membahayakan kesehatan, membuat tingkat kecerdasan anak menurun bahkan

efek jangka panjang dapat menyebabkan kematian. Mengingat hal tersebut perlu

adanya arahan dan kontrol bagi anak-anak dalam mengkonsumsi jajan snack.

Arahan dan kontrol tersebut bisa didapatkan dari orang dewasa disekitar mereka,

misalnya guru maupun orang tua. Orang tua merupakan orang dewasa yang paling

dekat dengan anak sehingga orang tua diharapkan menjadi sosok yang paling

mampu dan memiliki andil yang besar dalam mengontrol anaknya. Sejalan dengan

hal tersebut diatas, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut, dengan

judul “Perilaku Orang Tua di dalam Mengontrol Pola Jajan Snack Anak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat disimpulkan

permasalahan yaitu :

“Apakah perbedaan tingkat pendidikan formal menyebabkan terjadinya

perbedaan perilaku orang tua di dalam mengontrol pola jajan snack anak?”

C. Tujuan Penelitian

Pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau

menguji kebenaran suatu pengetahuan. Menemukan berarti berupaya

Page 22: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

mendapatkan sesuatu untuk mengisi kekurangan, sedangkan mengembangkan

berarti memperluas dan menggali lebih dalam apa yang sudah ada. Tujuan dari

penelitian ini dapat merumuskan sebagai berikut:

“ Untuk mengetahui apakah Perbedaan Tingkat Pendidikan Formal menyebabkan

terjadinya perbedaan Perilaku Orang Tua di dalam mengontrol pola jajan snack

Anak” .

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan sumbangan teoritis berupa tambahan khasanah

keilmuwan dalam bidang sosial.

b. Dapat digunakan sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian

sejenis secara lebih mendalam.

c. Dapat digunakan sebagai literatur untuk melakukan penelitian serupa

dalam lingkup yang lebih luas.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran dan pertimbangan

bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian berkaitan dengan

perbedaan tingkat pendidikan formal menyebabkan terjadinya

perbedaan perilaku orang tua di dalam mengontrol pola jajan snack

anak.

Page 23: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

b. Menjadi syarat dan tanda bagi penulis untuk menyelesaikan studi di

jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

E. Landasan Teori

1. Teori yang digunakan

a. Teori yang menghubungkan variabel pendidikan dan pengetahuan

Pengetahuan didefinisikan bermacam-macam, antara lain (i)

keahlian dan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh oleh seseorang

melalui pengalaman atau pendidikan, pemahaman praktis atau teoritis

tentang suatu hal, (ii) apa yang dikenal di dalam bidang tertentu atau

secara keseluruhan, baik fakta-fakta dan/atau informasinya, dan (iii)

kesadaran atau keakraban yang diperoleh oleh pengalaman dari suatu

fakta atau situasi (Anwariansyah, 2008: www.wikimu.com).

Kamus bahasa Indonesia, 1991: 991 pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui

berkenaan dengan hal (mata pelajaran). Menurut Soerjono Soekanto,

pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca inderanya yang berbeda sekali dengan kepercayaan,

tahayul dan penerangan-penerangan yang keliru (Soerjono Soekanto,

1982: 2).

Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang dikumpulkan

yang dipahami dan pengenalan terhadap sesuatu hal atau benda-benda

Page 24: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

secara obyektif. Pengetahuan juga berasal dari pengalaman tertentu

yang pernah dialami dan yang diperoleh dari hasil belajar secara

formal, informal dan non formal (Mangindaan, 1996) dalam Toruntju

(2005). Menurut Sarwono (1997) dalam Toruntju (2005) pengetahuan

lebih bersifat pengenalan terhadap sesuatu benda atau hal secara

obyektif.

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui

atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan dapat digolongkan menjadi

dua, yaitu :

1) Pengetahuan empiris, yaitu pengetahuan yang lebih menekankan

pengamatan dan pengalaman inderawi. Pengetahuan ini juga

disebut pengetahuan opostereori.

2) Pengetahuan rasional, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui

akal budi. Rasionalisme lebih menekankan pada pengetahuan yang

bersifat apriori, tidak menekankan pada pengalaman.

Pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor,

diantaranya:

1) Pendidikan

Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata

laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan

manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, maka jelas dapat

kita kerucutkan sebuah visi pendidikan yaitu mencerdaskan

manusia.

Page 25: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Kamus Bahasa Indonesia, 1991: 232, Pendidikan berasal

dari kata "didik", Lalu kata ini mendapat awalan kata "me"

sehingga menjadi "mendidik" artinya memelihara dan memberi

latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya

ajaran, tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan

pikiran.

Menurut bahasa Yunani, pendidikan berasal dari kata

"paedagogiek" yaitu kata "paid" artinya "anak" sedangkan

"agogos" yang artinya membimbing "sehingga " paedagogiek"

dapat di artikan sebagai "ilmu dan seni mengajar anak" (Arif

Rohman, 2009: 5).

Crow and Crow, pendidikan diartikan sebagai proses yang

berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk

kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan budaya

serta serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. Carter V.

Good menuturkan bahwa pendidikan adalah keseluruhan dan

bentuk tingkah laku lainnya yang bernilai di dalam masyarakat

dimana ia hidup (Arif Rohman, 2009: 6).

Sciartino (1999) mengemukakan bahwa pendidikan yang

cukup merupakan dasar dalam pengembangan wawasan sarana

yang memudahkan untuk dimotivasi serta turut menentukan cara

berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan, sikap dan

perilaku masyarakat.

Page 26: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

George F. Kneller melihat pendidikan dalam tiga cakupan

yaitu luas, teknis, dan hasil. Arti luas dari pendidikan adalah

menunjuk pada suatu tindakan atau pengalaman yang mempunyai

pengaruh yang berhubungan dengan pertumbuhan atau

perkembangan pikiran (mind), watak (character), dan kemampuan

fisik (physical ability) individu. Arti teknis pendidikan adalah proses

dimana masyarakat, melalui lembaga-lembaga pendidikan

(sekolah, perguruan tinggi atau lembaga-lembaga lain), dengan

sengaja mentransformasikan warisan budayanya yaitu

pengetahuan, nilai-nilai, ketrampilan-ketrampilan dari generasi ke

generasi. Sedang arti hasil pendidikan adalah apa yang boleh kita

peroleh melalui belajar (pengetahuan, nilai-nilai dan ketrampilan-

ketrampilan), (Dirto Hadisusanto, dkk, 1995).

Tingkat menurut kamus bahasa Indonesia 1991: 1060

adalah susunan yang berlapis-lapis atau berlenggek-lenggek,

jenjang, strata atau tata urut. Andrew E. Sikula dalam

Mangkunegara (2003: 50) menyatakan bahwa tingkat pendidikan

adalah suatu proses jangka panjang yang menggunakan prosedur

sistematis dan terorganisir, yang mana seseorang mempelajari

pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.

Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal,

dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. Hal

ini juga senada dengan pendapat Philip H. Coombs (1973) yang

Page 27: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

menyebut ada tiga jalur pendidikan yaitu formal, nonformal dan

informal.

Bagan 1. Tiga Jalur Pendidikan

(Arif Rohman, 2009: 221-

222)

Tingkat pendidikan formal yang dimaksud dalam penelitian

adalah jenjang pendidikan yang diperoleh melalui lembaga

pendidikan formal.

Jenjang pendidikan melalui lembaga pendidikan formal

terdiri atas:

a) Pendidikan dasar

Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

mendasari jenjang pendidikan berikutnya. Sebagaimana

disebutkan UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 17 ayat (1) dan (2)

bahwa “Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang

melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar

berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI)

atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah

Jalur Pendidikan

Formal Nonformal Informal

Page 28: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), atau bentuk

lain yang sederajat”.

b) Pendidikan menengah

Pendidikan menengah adalah pendidikan formal yang

merupakan kelanjutan dari pendidikan sebelumnya yaitu

pendidikan dasar. Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan

menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan.

Pendidikan menengah umum berbentuk Sekolah Menengah

Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), atau bentuk lain yang

sederajat. Sedangkan pendidikan menengah kejuruan berbentuk

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Madrasah Aliyah

Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat.

c) Pendidikan tinggi

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan formal

setelah pendidikan menengah dan merupakan jenjang

pendidikan tertinggi di Indonesia. Pendidikan tinggi mencakup

program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan

doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah

tinggi, institute, atau universitas (Pasal 20 UU Nomor 20 Tahun

2003), (Arif Rohman, 2009: 223-225).

2) Media

Page 29: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Media yang secara khusus didesain untuk mencapai

masyarakat yang sangat luas. Jadi contoh dari media massa ini

adalah televisi, radio, koran, dan majalah.

3) Keterpaparan informasi

Pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary,

adalah “that of which one is apprised or told: intelligence, news”.

Kamus lain menyatakan bahwa informasi adalah sesuatu yang

dapat diketahui. Namun ada pula yang menekankan informasi

sebagai transfer pengetahuan. Selain itu istilah informasi juga

memiliki arti yang lain sebagaimana diartikan oleh RUU teknologi

informasi yang mengartikannya sebagai suatu teknik untuk

mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memanipulasi,

mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan

tujuan tertentu. Sedangkan informasi sendiri mencakup data, teks,

image, suara, kode, program komputer, databases. Adanya

perbedaan definisi informasi dikarenakan pada hakekatnya

informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi

itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data

dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui

komunikasi (Meliono, Irmayanti, dkk. 2007: id.wikipedia.org).

Pengetahuan seseorang terhadap sesuatu diperoleh dari

berbagai informasi dan berbagai sumber. Pengetahuan diperoleh dari

pendidikan yang direncanakan dan tersusun secara baik, maupun

Page 30: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

informasi yang tidak tersusun secara baik. Pendidikan yang

direncanakan diperoleh melalui pelatihan-pelatihan dan pendidikan

formal, sedangkan informasi yang tidak tersusun secara baik melalui

membaca surat kabar, membaca majalah, pembicaraan setiap hari

dengan teman dan keluarga, mendengarkan radio, melihat televisi dan

berdasarkan pengalaman diri (Mantra, 1993).

Di dalam penelitian ini peneliti berasumsi semakin tinggi

tingkat atau jenjang pendidikan seseorang (ibu) maka

berkecenderungan mempunyai pengetahuan yang luas, karena

pengetahuan salah satunya diperoleh dari pendidikan. Pengetahuan

yang dimaksud disini adalah pengetahuan tentang snack baik

kandungan, manfaat maupun bahayanya.

Tingkat pendidikan orang tua (ibu) memberikan pengaruh yang

sangat besar terhadap perannya dalam membimbing dan mengarahkan

anak untuk mengkonsumsi snack yang tidak berbahaya bagi kesehatan.

b. Teori yang menghubungkan variabel pengetahuan dan sikap

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmojo, 1997). Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung

(favorable) maupun perasaan yang tidak mendukung (unfavorable)

pada objek tersebut (Azwar, 1997). Menurut Second dan Backman

(Azwar, 1997) sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal kognitif

Page 31: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

(pengetahuan) dan konatif (perilaku) seseorang terhadap sesuatu aspek

di lingkungan sekitarnya.

Sikap menurut Retty dan Caciopo adalah evaluasi umum yang

dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu

(Azwar, 1997). Berbicara mengenai sikap tidak terlepas dari sosialisasi

keluarga dan pendidikan sekolah atau pendidikan di luar sekolah serta

pengetahuan di dalam masyarakat (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1999: 47).

Sikap mempunyai 4 fungsi, antara lain sebagai berikut :

1) Fungsi instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat

Fungsi ini berkaitan dengan sarana tujuan. Disini sikap

adalah sarana mencapai tujuan. Fungsi ini disebut fungsi manfaat

(utility), yaitu sejauh mana manfaat objek sikap dalam rangka

pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut fungsi penyesuaian

karena dengan sikap yang diambil seseorang, orang akan dapat

menyesuaikan diri dengan baik terhadap sekitarnya.

2) Fungsi pertahanan ego

Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi

untuk mempertahankan ego atau akunya dan pada waktu orang

yang bersangkutan terancam keadaan dirinya dan egonya.

3) Fungsi ekspresi nilai

Page 32: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi

individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.

Dengan mengekspresikan diri seseorang akan mendapatkan

kepuasan dapat menunjukkan keadaan dirinya.

4) Fungsi pengetahuan

Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti,

dengan pengalaman-pengalamannya untuk memperoleh

pengetahuan. Elemen-elemen dari pengalamannya yang tidak

konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu, akan disusun

kembali atau diubah sedemikian rupa hingga menjadi konsisten. Ini

berarti bila seorang mempunyai sikap tertentu terhadap sesuatu

objek, menunjukkan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap

objek sikap yang bersangkutan.

Ciri-ciri sikap antara lain :

1) Sikap (attitude) bukan dibawa orang sejak dilahirkan, melainkan

dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam

hubungan dengan objeknya.

2) Sikap (attitude) itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat

dipelajari orang atau sebaliknya, attitude itu dapat dipelajari karena

sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-

keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya

sikap pada orang itu.

Page 33: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

3) Objek sikap itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung

relasi tertentu terhadap suatu objek.

4) Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5) Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap

inilah yang membedakan sikap dari kecakapan atau pengetahuan

yang dimiliki oleh seseorang (Gerungan, 1996: 151-152).

Sikap dapat merupakan suatu sikap pandangan, tetapi dalam hal

itu masih berbeda dengan suatu pengetahuan yang dimiliki orang.

Pengetahuan mengenai suatu objek tidak sama dengan sikap terhadap

objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak, seperti halnya

pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap

terhadap objek tersebut apabila pengetahuan itu disertai dengan

kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek

tersebut (Gerungan, 1996: 152).

Di dalam kaitannya dengan penelitian ini pengetahuan orang

tua mengenai jajan snack menjadi dasar dan keyakinan orang tua

dalam menentukan sikapnya terhadap jajan snack yang boleh dan tidak

boleh dikonsumsi oleh anak. Orang tua yang memiliki pengetahuan

luas mengenai jajan snack cenderung akan bersikap kritis untuk

memilih dan memilah jajan snack untuk anaknya.

c. Teori yang menghubungkan variabel sikap dan perilaku

Page 34: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Istilah sikap atau attitude pertama kali digunakan oleh Herbert

Spencer (1862), yang menggunakan kata ini untuk menunjuk suatu

status mental seseorang. Setiap orang didalam berhubungan dengan

orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari yang

dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya

dengan perbuatan itu. Kesadaran ini tidak hanya mengenai tingkah

laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku yang mungkin akan

terjadi. Kesadaran individu menentukan perbuatan nyata dan yang

mungkin akan terjadi itulah yang dinamakan sikap (Abu Ahmadi,

2002).

Bimo Walgito (2003) berpendapat bahwa sikap yang ada pada

seseorang akan memberikan warna atau corak pada perilaku atau

perbuatan orang yang bersangkutan. Sementara sikap pada umumnya

mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.

1) Kognitif (perseptual)

Yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan

bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

2) Afektif (emosional)

Yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang

atau tidak senang terhadap objek sikap. Rasa senang merupakan

hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang

Page 35: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap yaitu positif atau

negatif.

3) Konatif (perilaku atau action)

Yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap objek sikap. Komponen ini menunjukkan

intensitas sikap, yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan

bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap (Bimo

Walgito, 2003: 111).

Sebagian besar ahli dan peneliti sikap setuju bahwa sikap

adalah presdisposisi yang dipelajari mempengaruhi perilaku, berubah

dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang waktu dalam

situasi yang sama dan komposisinya hampir selalu kompleks (Abu

Ahmadi, 2002)

Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau

corak pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Dengan

mengetahui sikap seseorang akan dapat menduga bagaimana respons

atau perilaku yang akan diambil oleh orang yang bersangkutan,

terhadap sesuatu masalah atau keadaan yang dihadapkan kepadanya.

Jadi dengan mengetahui sikap seseorang, orang akan mendapatkan

gambaran kemungkinan perilaku yang timbul dari orang yang

bersangkutan.

Perilaku yang nampak terhadap suatu obyek tertentu setidaknya

bisa diramalkan melalui sikap yang diungkapkan oleh seseorang.

Page 36: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Dalam arti bahwa sikap seseorang bisa menentukan tindakan dan

perilakunya. Menurut Baltus, sikap kadang-kadang bisa diungkapkan

secara terbuka melalui berbagai wacana atau percakapan, namun sering

sikap ditunjukkan secara tidak langsung. Sikap bisa muncul sebelum

perilaku tetapi bisa juga merupakan akibat dari perilaku sebelumnya.

Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka

1991: 755 perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap

rangsangan lingkungan. Sedangkan menurut Kartini Kartono bahwa

perilaku merupakan suatu reaksi yang dapat dicermati secara umum

atau objektif, sehingga hal-hal yang diperbuat akan nampak hasilnya

dari perbuatan tersebut (1989: 53).

Perilaku diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan (WJS.

Poerwadarminta, 1997: 671), sedangkan menurut Solito Sarwono,

perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta

interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk

pengetahuan, sikap dan tindakan, dengan kata lain perilaku merupakan

respon individu terhadap stimulus yang berasal dari luar maupun

berasal dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa

tindakan, berfikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan

tindakan) (Solito Sarwono, 1993: 1).

Perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1) Perilaku yang alami, yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme

dilahirkan yang berupa reflek-reflek dan insting.

Page 37: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

2) Perilaku operan, yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses

belajar. Pada manusia perilaku operan yang paling dominan (Solito

Sarwono, 1993: 2).

Myers (1983) berpendapat bahwa perilaku itu merupakan

sesuatu yang akan kena banyak pengaruh dari lingkungan. Demikian

pula sikap yang diekspresikan (expressed attitude) juga merupakan

sesuatu yang dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Sedangkan

expressed attitude adalah merupakan perilaku. Orang tidak dapat

mengukur sikap secara langsung, maka yang diukur adalah sikap yang

nampak, dan sikap yang nampak itu adalah perilaku. Karena itu bila

orang menetralisir pengaruh terhadap perilaku, maka dengan jelas

bahwa sikap mempunyai kaitan dengan perilaku. Perilaku dan sikap

saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Hal

tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2. Interaksi sikap dan perilaku

(Myers, 1983: 38 dikutip dari Bimo Walgito, 2003: 108-

109)

Other influence

Expressed attitudes

attitudes

behavior

Other influence

Page 38: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Timbulnya sikap didasari oleh proses evaluasi dalam diri

individu yang memberikan kesimpulan terhadap stimulus dalam

bentuk nilai baik atau buruk, positif atau negatif, menyenangkan atau

tidak menyenangkan (Azwar, 1997). Bagan dibawah ini lebih dapat

menjelaskan uraian tersebut:

Bagan 3. Hubungan stimulasi dan sikap

(Notoatmojo, 1997)

Dalam kaitannya dengan penelitian ini berdasarkan gambar

diatas, stimulus rangsangan yaitu pendidikan yang diwujudkan dalam

tingkat pendidikan ibu. Pendidikan akan mempengaruhi proses

stimulus yang berupa pengetahuan mengenai snack baik kandungan,

manfaat, dan bahayanya. Keduanya akan mempengaruhi perilaku ibu

dalam mengontrol pola jajan snack anaknya. Pengetahuan

mempengaruhi reaksi ibu untuk menentukan sikap apakah ibu tersebut

bersikap peduli atau acuh tak acuh terhadap snack yang dikonsumsi

oleh anaknya. Kemudian sikap tersebut akan mempengaruhi tingkah

laku ibu dalam melakukan perannya sebagai orang tua, yaitu

mengontrol jajan snack anaknya.

Stimulus rangsang

Proses Stimulus

Sikap (tertutup)

Reaksi

Tingkah laku (terbuka)

Page 39: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Perilaku orang tua dipengaruhi oleh sikap yang akan diambil

orang tua berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya dari

pendidikan. Perilaku tersebut memberikan pengarahan terhadap agar

mengkonsumsi jajan snack yang sehat dan tidak membahayakan

kesehatan.

2. Penelitian Terdahulu

Dalam Jurnal Internasional yang berjudul children’s eating

attitudes and behavior: a study of the modeling and control theories of

parental influence oleh Rachael Brown dan Jane Ogden, hasil penelitian

menunjukkan korelasi yang signifikan antara orang tua dan anak dalam hal

asupan makanan ringan (snack food), motivasi makan, dan ketidakpuasan

tubuh. Anak-anak yang orang tuanya menunjukkan ada upaya yang lebih

besar untuk mengontrol diet anak mereka dilaporkan lebih tinggi antara

kedua makanan ringan (snack food) baik makanan ringan sehat dan

makanan ringan yang tidak sehat. Selain itu, anak-anak yang orang tuanya

menunjukkan lebih besar dalam penggunaan makanan untuk

mengendalikan perilaku anak mereka dilaporkan mempunyai tingkatan

yang lebih tinggi dalam ketidakpuasan tubuh.

Jurnal internasional yang kedua yang berjudul parental style and

consumer socialization of children oleh Les Carlson dan Sanford

Grossbart hasil thesis menunjukkan bahwa ibu dengan gaya orang tua

alternatif berbeda dalam berkomunikasi dengan anak-anak tentang

konsumsi, jumlah pelanggan tujuan sosialisasi, dan monitoring

Page 40: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

(pengawasan) membatasi konsumsi dan pemberitaan di media, dan di lihat

pada iklan. Bertentangan dengan harapan, ibu-ibu dengan gaya diferensial

tidak berbeda dalam pemberian otonomi konsumsi untuk anak-anak.

Jurnal internasional yang ketiga dengan judul TV Messages for

Snack and Breakfast Foods: Do They Influence Children’s Preferences

oleh Marvin E Goldberg, Gerald J. Gorn dan Wendy Gibson menunjukkan

bahwa ketika menawarkan pilihan manis atau lebih sehat pada makanan

ringan (snack) dan sarapan, siswa kelas pilihan pertama merefleksikan

pengalaman TV eksposur mereka. Mereka yang melihat iklan untuk

makanan manis sangat memilih untuk (baik yang diiklankan dan tidak

diiklankan) makanan yang lebih manis. Mereka yang melihat

pengumuman layanan publik pro gizi lebih memilih buah-buahan, sayuran,

dan lain-lain. 24 menit program animasi makanan sampah (junk food) yang

paling lebih efektif dalam mengurangi jumlah makanan manis yang

dipilih.

F. Kerangka Berfikir

Di era globalisasi seperti pada saat sekarang ini perkembangan produk

makanan termasuk snack anak semakin banyak dan beraneka ragam.

Perusahaan-perusahaan semakin inovatif dalam memproduksi dan

menciptakan produk snacknya. Dalam memasarkan produknya menggunakan

berbagai cara untuk menarik minat konsumen termasuk menggunakan media

Page 41: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

televisi atau media yang lain. Media ini digunakan sebagai ajang promosi

sekaligus mengenalkan produk-produknya kepada masyarakat luas.

Produk makanan yaitu jajan snack anak secara umum mempunyai

target atau sasaran pembelinya adalah anak-anak. Namun semakin maraknya

produk snack yang ditawarkan tidak diiringi dengan penjaminanan kualitas

produk. Bahkan kebanyakan snack memiliki kandungan zat kimia yang

notabene malah membahayakan kesehatan. Dalam beberapa penelitian

menyebutkan bahwa ada jajan snack anak yang mengandung MsG, sakarin,

dan lain-lain. Zat-zat tersebut jelas membahayakan bagi tumbuh kembang

serta kesehatan anak bahkan apabila anak sering mengkonsumsi jajan snack

tersebut, dalam jangka panjang dapat menyebabkan kematian.

Mayoritas anak-anak dalam mengkonsumsi jajan snack tidak

memperhatikan kandungan yang terdapat dalam produk itu namun hal yang

diutamakan adalah rasa dari produk tersebut. Oleh sebab itu perilaku orang tua

disini sangat penting untuk mengarahkan serta memberikan informasi kepada

anak tentang apa saja snack yang boleh dikonsumsi dan yang tidak boleh

dikonsumsi serta memberikan perlindungan kepada anak.

Asumsi peneliti disini adalah apabila orang tua memiliki tingkat

pendidikan formal tinggi, maka orang tua akan mempunyai pengetahuan luas

mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak sehingga orang tua

cenderung untuk bersikap peduli kepada anaknya kemudian berperilaku

melindungi atau protect terhadap snack yang dikonsumsi oleh anaknya. Oleh

sebab itu, orang tua dengan tingkat pendidikan formal yang tinggi

Page 42: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

diasumsikan mempunyai perilaku yang lebih banyak di dalam mengontrol

jajan snack anak.

Asumsi yang kedua adalah sebaliknya dari asumsi yang pertama, yaitu

apabila tingkat pendidikan formal orang tua rendah maka pengetahuan yang

dimiliki orang tua mengenai kandungan, efek dan bahaya snack juga sempit.

Hal ini kemudian menyebabkan sikap orang tua cenderung acuh tak acuh

terhadap snack yang dikonsumsi oleh anaknya sehingga orang tua akan

berperilaku membiarkan apa saja yang dikonsumsi oleh anaknya. Maka orang

tua dengan tingkat pendidikan formal rendah diasumsikan kurang mempunyai

perilaku di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya.

Asumsi ketiga adalah apabila tingkat pendidikan formal orang tua

sedang maka pengetahuan orang tua mengenai kandungan, efek dan bahaya

juga cenderung sedang. Hal ini kemudian menyebabkan sikap orang tua

cenderung peduli dan juga kadang bersikap acuh tak acuh sehingga orang tua

akan berperilaku longgar terhadap apa saja yang dikonsumsi anaknya. Maka

orang tua dengan tingkat pendidikan formal sedang diasumsikan mempunyai

perilaku lebih longgar di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya.

G. Hipotesa

Perbedaan tingkat pendidikan formal orang tua akan menyebabkan terjadinya

perbedaan perilaku orang tua di dalam mengontrol pola jajan snack anak.

H. Definisi Konseptual

Page 43: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

1. Tingkat pendidikan formal adalah jenjang pendidikan yang diperoleh

melalui lembaga pendidikan formal.

2. Pengetahuan adalah sejumlah informasi yang diperoleh seseorang

melalui pendidikan dan pengalaman.

3. Sikap adalah keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang

relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar

kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara

tertentu yang dipilihnya.

4. Perilaku adalah adalah respon seseorang dari stimulus yang

menghasilkan suatu tindakan nyata.

I. Definisi Operasional

1. Tingkat Pendidikan Formal Orang Tua

Tingkat pendidikan formal orang tua diukur dari ijazah yang diperoleh.

Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah:

a. Pendidikan rendah

Yang masuk dalam kategori pendidikan rendah yaitu seseorang (ibu)

yang tidak lulus SMA atau bentuk lain yang sederajat ke bawah.

b. Pendidikan sedang

Page 44: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Yang masuk dalam kategori pendidikan sedang yaitu seseorang (ibu)

yang lulus SMA atau bentuk lain yang sederajat sampai tidak lulus

tingkat diploma I (DI).

c. Pendidikan tinggi

Yang masuk dalam kategori pendidikan tinggi yaitu seseorang (ibu)

yang lulus diploma I (DI) keatas.

2. Pengetahuan orang tua

Dilihat dari sedikit banyaknya informasi yang dimiliki orang tua berkaitan

dengan snack. Informasi itu antara lain :

a. Informasi kandungan bahan kimia berbahaya :

1) Pengetahuan tentang kandungan

2) Asal informasi

3) Pengetahuan tentang bahaya dari kandungan snack

4) Pengetahuan tentang produk jajan snack yang dijual disekolah

5) Pengetahuan tentang produk snack yang mengandung bahan kimia

berbahaya yang dijual disekolah

b. Informasi kandungan bahan yang bermanfaat

1) Pengetahuan tentang kandungan

2) Asal informasi

3) Pengetahuan tentang manfaat dari kandungan snack

4) Pengetahuan tentang produk jajan snack yang dijual disekolah

5) Pengetahuan tentang produk snack yang bermanfaat yang dijual

disekolah

Page 45: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

3. Sikap

Dilihat dari keyakinan ibu akan bahaya dari kandungan yang terdapat di

dalam snack:

a. Percaya bahwa di dalam snack terdapat kandungan yang berbahaya

b. Percaya terdapat efek dari kandungan yang berbahaya dari snack.

c. Percaya bahwa orang tua (ibu) mempunyai andil dalam mengontrol

jajan snack anaknya terutama snack yang mengandung zat-zat

berbahaya.

4. Perilaku

Dilihat dari kecenderungan orang tua untuk melakukan tindakan

mengontrol jajan snack yang dikonsumsi oleh anaknya. Indikator yang

digunakan untuk mengukur variabel ini:

a. Protect

1) Transfer informasi kepada anak

2) Melarang

3) Menasehati

4) Merekomendasikan

5) Memberikan contoh konkret dan melakukan kontrol

b. Longgar

1) Transfer informasi kepada anak

2) Melarang

3) Menasehati

4) Merekomendasikan

Page 46: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

5) Memberikan contoh konkret tetapi tidak melakukan kontrol

c. Membiarkan

1) Tidak melakukan transfer informasi kepada anak

2) Tidak melarang

3) Tidak menasehati

4) Tidak merekomendasikan

5) Tidak memberikan contoh konkret dan tidak melakukan kontrol

(tidak melakukan tindakan preventif apapun)

J. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan tujuan penelitian termasuk penelitian

Deskriptif Kuantitatif yaitu penelitian yang berfungsi untuk

mendeskripsikan variabel. Variabel yang digunakan disini adalah variabel

tingkat pendidikan formal, variabel pengetahuan, variabel sikap dan

variabel perilaku. Studi ini merupakan langkah awal untuk penelitian yang

mendalam. Oleh karena itu penelitian ini lebih banyak terbuka terhadap

seluruh data.

Berdasarkan deskripsi data yang ada, penulis mencoba

mengkuantitatifkan untuk memberikan pemahaman yang konkret

mengenai perbedaan tingkat pendidikan formal, pengetahuan, sikap dan

perilaku orang tua dalam mengontrol pola jajan snack anak di SD N 3

Barenglor Kabupaten Klaten.

Page 47: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SD N 3 Barenglor Kabupaten

Klaten. Hal ini dilandasi pertimbangan peneliti dapat menggali informasi

secara mendalam di lokasi tersebut.

3. Teknik Pengambilan Sampel

a. Populasi

Populasi untuk analisis individu adalah seluruh orang tua murid (ibu)

yang berjumlah 284.

b. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel adalah menggunakan stratified, simple

random sampling. Stratified sampling yaitu pengambilan sampel yang

memperhatikan stratum-stratum dalam populasi (Slamet, 2006: 48).

Stratum disini adalah tingkat pendidikan formal ibu selaku orang tua

dari murid SD N 3 Barenglor kabupaten Klaten. Tingkat pendidikan

formal dibagi menjadi 3 strata yaitu tingkat pendidikan rendah, tingkat

pendidikan sedang, dan tingkat pendidikan tinggi.

Simple random sampling yaitu suatu sampling dimana setiap anggota

(orang) dalam populasi total mendapatkan kesempatan yang sama

untuk diambil sampel (Edy Suhardono, 2001: 30). Metode

pengambilan simple random sampling yaitu dengan pengundi unsur-

unsur penelitian atau satuan elementer dalam populasi

(Singarimbun&Sofian Effendi, 1989: 156).

Page 48: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah 74 responden.

Jumlah ini diambil berdasarkan rumus:

Keterangan:

n= jumlah sampel

N= jumlah populasi

d= nilai proposisi (biasanya ditentukan sebesar 90% atau 0,1)

(Jalaluddin Rakhmat, 1984)

Untuk lebih rincinya sampel yang diambil, dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Besar sampel yang diambil dalam setiap tingkatan pendidikan formal

No Tingkat Pendidikan

Formal

Jumlah

Populasi

Perhitungan

Sampel

Pembulatan

Sampel

1. Rendah 62

16

2. Sedang 160

42

3. Tinggi 62

16

Sehingga jumlah total respondennya berjumlah 74

4. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa cara yang ditempuh sebagai teknik di dalam

mengumpulkan data-data penelitian, meliputi:

Page 49: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

a. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang dipergunakan untuk

mengukur suatu gejala atau konsep tertentu yang langsung diisi oleh

responden (Slamet, 2006: 94). Kuesioner merupakan teknik yang

digunakan kepada orang tua yaitu ibu siswa SDN 3 Barenglor,

terutama untuk mengetahui perbedaan tingkat pendidikan formal

menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku orang tua dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

b. Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui

dokumen-dokumen dari organisasi atau instansi yang terkait (Susanto,

2006: 136). Juga bisa berbentuk sebuah foto atau sebuah rekaman

video. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi

cenderung merupakan data sekunder.

5. Sumber Data

Berbagai sumber data yang akan dimanfaatkan dalam penelitian ini, yaitu :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumbernya,

melalui kuesioner yang diberikan. Sumber data primer yang digunakan

dalam penelitian ini adalah ibu yang merupakan orang tua murid di SD

N 3 Barenglor di Kabupaten Klaten yang dapat mewakili jumlah

populasi dan sampel.

b. Data sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dengan cara mengutip dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang

Page 50: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Misalnya dokumen dari

pihak SD N 3 Barenglor, foto-foto dan buku-buku kepustakaan yang

berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan chi square. Uji chi square adalah suatu

teknik statistik yang dimaksudkan untuk menguji perbedaan baik satu

kelompok atau antara dua kelompok atau lebih. Uji chi square pada

dasarnya untuk melihat apakah frekuensi-frekuensi yang diamati benar-

benar berbeda dengan frekuensi-frekuensi yang diharapkan. Metode untuk

menghitung untuk menguji perbedaan dua kelompok atau lebih kita

harus menghitung banyaknya frekuensi yang termasuk di dalam suatu

kategori tertentu yang sekaligus juga termasuk ke dalam kategori tertentu

yang lain. Adapun cara untuk menghitung nilai menggunakan rumus

sebagai berikut:

Keterangan :

Aij= Jumlah kasus yang diamati yang terkategori pada baris yang ke i di

dalam suatu kolom ke j

Hij= Jumlah kasus yang diharapkan di bawah hipotesis Nul yang

terkategorikan pada baris yang ke i di dalam suatu kolom yang ke j

Page 51: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Nilai yang dihasilkan dengan rumus di atas tersebar pada chi

square dengan:

df= (b-1) (k-1)

dimana b= banyaknya baris

k= banyaknya kolom (Slamet, 1990: 51-52).

Uji signifikansi koefisien kontingensi C. Koefisien kontengensi

sebagaimana yang diperoleh dari suatu tabel kontingensi akan mempunyai

nilai yang sama terlepas dari bagaimana kategori-kategori itu disusun

didalam baris-baris dan kolom-kolom.

Keterangan:

C= koefisien kontingensi C

= chisquare

jumlah sampel (Slamet, 1990: 65-67)

Dari hasil uji chi square tersebut diolah, di deskripsikan, dan dibuat

kesimpulan untuk menghasilkan data jadi.

Page 52: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

BAB II

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Data Siswa SDN 3 Barenglor

1. Jumlah siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Jumlah siswa di SDN 3 Barenglor menurut jenis kelamin dapat

digolongkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1. Jumlah siswa tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Jenis

Kelamin I II III IV V VI

Jumlah

1. Laki-laki 21 24 23 20 29 20 137

2. Perempuan 21 25 23 25 25 28 147

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa siswa SDN Barenglor

tahun ajaran 2009/2010 terdiri dari siswa laki-laki berjumlah 137 orang,

sedangkan siswa perempuan berjumlah 147 orang. Keseluruhan jumlah

siswa baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan pada tahun ajaran

2009/2010 adalah 284 orang.

Dari hasil observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti di

lapangan diketahui bahwa kebanyakan siswa laki-laki lebih sering

mengkonsumsi dan menjajakan uang sakunya untuk membeli snack

minuman seperti teh gelas, fanta, coca cola, sprite, es marimas dan

Page 53: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

sejenisnya, es teh, dan lain-lain. Sedangkan siswa perempuan

berkencenderungan mengkonsumsi jajan snack ciki dan snack kue ataupun

wafer.

2. Agama siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Jumlah siswa menurut agama (kepercayaan) dapat digolongkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Jumlah siswa menurut agama

Siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Agama

I II III IV V VI

Jumlah

1. Islam 41 47 46 43 54 47 278

2. Kristen - 1 - 1 - - 2

3. Katholik 1 1 - 1 - 1 4

4. Hindu - - - - - - 0

5. Budha - - - - - - 0

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah siswa SDN

Barenglor tahun ajaran 2009/2010 yang memeluk agama islam berjumlah

278 anak, kristen berjumlah 2 anak, dan katholik berjumlah 4 anak.

Sedangkan pemeluk agama hindu dan budha tidak dijumpai di SDN 3

Barenglor. Keseluruhan jumlah siswa di SDN 3 Barenglor adalah 284

anak.

Agama merupakan salah satu hal yang paling pokok atau paling

prinsipil dalam kehidupan masyarakat, karena agama dapat dijadikan

Page 54: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

pedoman moral dan tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi dan

bermasyarakat. Di dalam mengkonsumsi makanan setiap agama mengatur

makanan apa yang diperbolehkan (halal) dan makanan apa yang tidak

diperbolehkan (haram) untuk dikonsumsi.

3. Tingkat pendidikan formal ibu siswa

Jumlah orang tua murid (ibu) menurut tingkat pendidikan formal

dapat digolongkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Tingkat pendidikan formal ibu

siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Tingkat

pendidikan

formal

I II III IV V VI

Jumlah

1. SD-SMP 11 6 6 16 9 14 62

2. SMA 24 32 30 18 36 20 160

3. D1-S2 7 11 10 11 9 14 62

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber: buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

formal ibu selaku orang tua siswa yang jumlahnya paling banyak adalah

lulusan SMA yaitu sejumlah 160 orang. Sedangkan pendidikan SD-SMP

berjumlah 62 orang dan jumlah ini sama dengan ibu siswa yang

berpendidikan D1-S2.

Tingkat pendidikan formal seseorang dalam hal ini adalah ibu,

diasumsikan dapat menentukan seberapa luas pengetahuan terhadap jajan

snack yang dikonsumsi oleh anaknya. Pengetahuan tersebut seperti

Page 55: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

kandungan dari snack itu sendiri, bahaya atau efek serta manfaat

mengkonsumsi snack. Sehingga tingkat pendidikan formal baik secara

langsung maupun tidak langsung dapat menentukan perilaku orang tua

dalam mengontrol pola jajan snack yang dikonsumsi oleh anaknya.

4. Tingkat pendidikan formal ayah siswa

Jumlah orang tua murid (ayah) menurut tingkat pendidikan formal

dapat digolongkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Tingkat pendidikan formal ayah

siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Tingkat

pendidikan

formal

I II III IV V VI

Jumlah

1. SD-SMP 10 8 9 11 7 6 51

2. SMA 22 23 23 25 24 27 144

3. D1-S2 10 18 14 9 23 15 89

Jumlah 42 49 46 45 54 58 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

formal ayah selaku orang tua siswa yang jumlahnya paling banyak adalah

lulusan SMA yaitu sejumlah 144 orang. Sedangkan pendidikan SD-SMP

berjumlah 51 orang dan jumlah ayah yang berpendidikan D1-S2 sejumlah

89 orang.

Tingkat pendidikan formal ayah akan mempengaruhi seberapa

besar pengetahuan yang diperoleh. Pengetahuan tersebut digunakan oleh

ayah untuk melakukan diskusi dengan istrinya (ibu anak) sehingga terjadi

Page 56: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

kesepakatan tentang bagaimana cara mengontrol dan mendidik anak dalam

hal ini adalah jajan snack anak.

5. Jenis pekerjaan ibu siswa

Jumlah orang tua murid (ibu) dilihat dari jenis pekerjaan dapat

digolongkan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Jenis pekerjaan ibu

siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Jenis

pekerjaan I II III IV V VI

Jumlah

1. Ibu RT 21 27 25 24 38 22 157

2. Swasta 3 2 5 5 1 4 20

3. PNS 3 6 4 6 6 6 31

4. Wiraswasta 7 6 9 2 2 4 30

5. Kary. Swasta 4 5 2 1 - 1 13

6. Buruh 4 2 1 7 6 9 29

7. Kary. BUMD - - - - 1 1 2

8. Guru WB –

swasta

- 1 - - - 1 2

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat 8 jenis pekerjaan

ibu selaku orang tua siswa, antara lain ibu rumah tangga, swasta, PNS

(Pegawai Negeri Sipil), wiraswasta, karyawan swasta, buruh, karyawan

BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), dan guru WB (Wiyata Bakti) - guru

swasta. Pekerjaan ibu rumah tangga merupakan pekerjaan mayoritas ibu

siswa SDN 3 Barenglor yaitu sebesar 157 orang dan mempunyai

Page 57: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

prosentase 55%, sedangkan swasta berjumlah 20 orang, PNS berjumlah 31

orang, wiraswasta berjumlah 30 orang, karyawan swasta berjumlah 13

orang, buruh berjumlah 29 orang, karyawan BUMD berjumlah 2 orang,

guru WB dan guru swasta berjumlah 2 orang. Prosentase jumlah

keseluruhan ibu yang bekerja adalah 45%.

Seorang ibu pada dasarnya mempunyai tugas untuk mengurus

rumah, anak, dan suaminya. Seiring berkembangnya zaman dan

munculnya kesetaraan gender kaum perempuan ingin mengembangkan

dirinya untuk berkarier selain juga untuk membantu ekonomi keluarga.

Sehingga kaum perempuan yang bekerja mempunyai tiga fungsi yaitu

fungsi produksi, reproduksi dan sosial kemasyarakatan.

Tiga fungsi yang dijalankan oleh kaum perempuan yang bekerja di

luar rumah ini tidak mudah karena waktu untuk mengurus anak sedikit

tersita sehingga tidak bisa memberikan perhatian dan kontrol kepada anak

secara penuh, khususnya terhadap kontrol jajan snack anak. Berbeda

dengan kaum perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, waktu

untuk mengurus rumah, keluarga dan anak lebih banyak dan akan sangat

berperan terhadap kontrol jajan snack yang dikonsumsi oleh anaknya

karena ibu dapat memberikan pengawasan penuh terhadap anaknya.

6. Jenis pekerjaan ayah siswa

Jumlah orang tua murid (ayah) dilihat dari jenis pekerjaan dapat

digolongkan dalam tabel sebagai berikut:

Page 58: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 6. Jenis pekerjaan ayah

siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Jenis

pekerjaan I II III IV V VI

Jumlah

1. Petani 1 1 - - - - 2

2. Swasta 7 21 15 15 13 14 85

3. PNS 6 10 8 6 9 9 48

4. Wiraswasta 14 4 13 5 12 11 59

5. Buruh 9 5 7 14 13 11 59

6. Kary. Swasta 5 7 1 5 6 2 26

7. Kary. BUMD

– BUMN

- 1 2 - 1 1 5

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis pekerjaan

ayah antara lain yaitu petani, swasta, PNS (Pegawai Negeri Sipil),

wiraswasta, buruh, karyawan swasta, karyawan BUMD (Badan Usaha

Milik Daerah) dan karyawan BUMN (Badan Usaha Milik Negara).

Pekerjaan ayah siswa SDN 3 Barenglor yang tertinggi adalah swasta yaitu

berjumlah 85 orang, sedangkan yang yang bekerja sebagai petani

berjumlah 2 orang, PNS berjumlah 48 orang, wiraswasta berjumlah 59

orang, buruh berjumlah 59 orang, karyawan swasta berjumlah 26 orang,

dan karyawan BUMD - BUMN berjumlah 5 orang.

Ayah pada dasarnya berkewajiban mencari nafkah untuk

mencukupi kebutuhan keluarga atau rumah tangga. Disini kaum laki-laki

(ayah) biasanya mempunyai dua fungsi yaitu fungsi produksi (bekerja) dan

Page 59: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

fungsi sosial kemasyarakatan (berinteraksi di dalam masyarakat). Dari

tabel tersebut menunjukkan bahwa seluruh ayah siswa SDN 3 Barenglor

bekerja, sehingga dapat diasumsikan waktunya digunakan untuk bekeja

mencari nafkah dan sedikit saja untuk melakukan kontrol kepada anak

khususnya jajan snack karena kebanyakan sudah dipercayakan kepada

istrinya selaku ibu dari anak.

7. Jumlah penghasilan orang tua siswa per bulan

Jumlah penghasilan orang tua siswa per bulan dapat digolongkan

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 7. Jumlah penghasilan orang tua per bulan

siswa SDN 3 Barenglor tahun ajaran 2009/2010

Kelas No Penghasilan

I II III IV V VI

Jumlah

1. < Rp 500.000 1 3 6 6 6 3 25

2. Rp 500.000 –Rp 1.000.000

21 27 24 27 22 19 140

3. Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000

9 4 2 2 5 2 24

4. Rp 1.500.001 –Rp 2.000.000

5 7 2 4 9 7 34

5. Rp 2.000.001 –Rp 2.500.000

3 3 3 3 3 1 16

6. >Rp 2.500.000 3 5 9 3 9 16 45

Jumlah 42 49 46 45 54 48 284

Sumber : buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa penghasilan orang tua siswa

SDN Barenglor per bulan dengan jumlah penghasilan kurang dari Rp 500.000

berjumlah 25 orang, jumlah penghasilan antara Rp 500.000 – Rp 1.000.000

Page 60: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

berjumlah 140 orang, jumlah penghasilan antara Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000

berjumlah 24 orang, jumlah penghasilan antara Rp 1.500.001 – 2.000.000

berjumlah 34 orang, jumlah penghasilan Rp 2.000.001 – Rp 2.500.000

berjumlah 16 orang dan jumlah penghasilan lebih dari Rp 3.000.000

berjumlah 45 orang.

Tingkat penghasilan orang tua dapat menentukan pola jajan snack

anaknya khususnya pada saat sekolah. Hal ini ditunjukkan oleh uang saku

yang diberikan untuk anaknya. Uang saku yang diberikan orang tua digunakan

anak untuk membeli sesuatu yang diinginkan oleh anaknya baik makanan

maupun mainan. Dalam konteks ini uang saku dibelikan makanan yaitu snack

baik snack ciki, snack roti, snack minuman atau snack yang lain.

B. Penjual Jajanan dan Makanan Snack

Di sekitar sekolah terdapat beberapa pedagang yang menjual jajanan

dan makanan snack, lokasi berjualannya ada yang didalam sekolah dan ada

yang di luar sekolah. Pedagang yang terdapat di dalam sekolah dikelola oleh

tukang kebun sekolah, tempat ini dinamakan kantin sedangkan yang berada

diluar sekolah merupakan pedagang keliling yang menggunakan gerobak,

sepeda, dan sepeda motor.

· Kantin

Kantin merupakan tempat bagi siswa untuk membeli makanan

jajanan dan aneka snack baik snack makanan dan snack minuman. Kantin

sendiri merupakan salah satu fasilitas dari sekolah. Di sekitar sekolah yang

Page 61: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

peneliti teliti terdapat 2 (dua) kantin yaitu kantin SDN 3 Barenglor dan

kantin SDN 2 Barenglor. Letak kedua kantin cukup berdekatan antara satu

dengan yang lain, jaraknya hanya sekitar 500 m sehingga siswa SDN 3

Barenglor dapat membeli snack di kantin yang diinginkan.

a. Kantin SDN 3 Barenglor

Kantin ini menjual berbagai macam jajan snack yang antara

lain: ciki, wafer, coklat, snack minuman, mie goreng (indomie goreng)

yang dimasak oleh ibu kantinnya sendiri dengan tambahan saos dan

kecap yang tidak memiliki merk ternama dan diragukan kualitasnya.

Snack yang dijual dikantin ini rata-rata merupakan snack yang

banyak ditemui di pasar maupun supermarket. Snack makanan yang

dijual seperti wafer tango, chocolatos, oops wafer keju, waferlatos

crunchox, coklat tim tam, gerry pasta, permen dengan berbagai merk,

ping-ping, pilus garuda dan ciki yang lain-lain. Komposisi dari jajanan

snack ini kebanyakan terdapat kandungan yang berbahaya seperti MsG

(Monosodium Glutamat), pengawet makanan, dan lain-lain. Sedangkan

snack minuman yang dijajakan seperti marimas, teh sisri, pop ice, dan

lain-lain juga terdapat kandungan yang berbahaya seperti aspartame,

sakarin, pewarna, pengawet, dan lain-lain.

b. Kantin SDN 2 Barenglor

Tidak berbeda dengan kantin SDN 3 Barenglor, kantin di SDN

2 Barenglor ini juga menjual beraneka snack baik snack makanan

maupun snack minuman. Snack makanan yang dijual di kantin ini

Page 62: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

diantaranya adalah taro, chitatos, pilus garuda, roma wafer keju, keju

pasta dan ciki-ciki yang lain. Komposisi dari jajanan snack ini

kebanyakan juga mengandung zat yang berbahaya seperti MsG

(Monosodium Glutamat). Snack minuman yang dijual antara lain teh

botol, teh gelas, coca cola, sprite, fanta, ale-ale, dan lain-lain.

Kandungan yang terdapat dalam snack minuman diatas juga terdapat

zat berbahaya seperti aspartame, pengawet, pewarna, dan lain-lain.

· Pedagang keliling

Pedagang keliling adalah orang yang berjualan keliling dan tidak

mempunyai tempat mangkal tertentu. Di luar sekolah tepatnya di depan

SDN 3 Barenglor terdapat beberapa pedagang jajanan atau snack keliling,

diantaranya adalah:

a. Pedagang bakso ojek

b. Pedagang sosis, nugget, tempura

c. Pedagang mie goreng

d. Pedagang makanan krispi

e. Pedagang batagor dan siomay

f. Pedagang cha-kue

g. Pedagang es teh

h. Pedagang es kelapa muda

i. Pedagang es krim

j. Pedagang es puter

Page 63: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

C. Profil Responden (ibu)

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 74 responden yang menjadi

sampel penelitian yaitu ibu siswa SDN 3 Barenglor. Dari data yang telah

didapatkan, penulis akan mendeskripsikan mengenai profil responden-

responden tersebut sebagai berikut :

1. Berdasarkan kelompok umur

Yang dimaksud umur dalam penelitian ini adalah usia responden

sampai dengan penelitian ini dilakukan. Dari hasil pengumpulan data,

maka dapat dibuat interval kelas (i) dengan rumus:

Keterangan:

i = interval kelas

R = nilai tertinggi – nilai terendah

K = jumlah kelas (Slamet, 1990 : 19-20)

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai umur responden

adalah sebagai berikut:

a. Umur tertinggi : 48 tahun

b. Umur terendah : 28 tahun

c. Range : 48 - 28 = 20

d. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka umur responden dapat

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kategori:

Page 64: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

a. Nilai 3 berarti responden berumur antara 42-48 tahun

b. Nilai 2 berarti responden berumur antara 35-41 tahun

c. Nilai 1 berarti responden berumur antara 28-34 tahun

Adapun kategori umur dari 74 responden yaitu ibu selaku orang tua

siswa SDN 3 Barenglor, dapat dilihat secara rinci seperti tabel dibawah

ini:

Tabel 8. Kelompok Umur Responden

(n=74)

No Umur Frekuensi Prosentase

1. 28-34 tahun 26 35,1%

2. 35-41 tahun 27 36,5%

3. 42-48 tahun 21 28,4%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 74 responden (100%) yang

merupakan ibu dari siswa SDN 3 Barenglor, Kabupaten Klaten ternyata 26

responden (35,1%) berumur antara 28-34 tahun, sebanyak 27 responden

(36,5%) berumur antara 35-41 tahun, dan sebanyak 21 responden (28,4%)

berumur antara 42-48 tahun. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

paling banyak responden dalam penelitian ini berumur antara 35-41 tahun.

2. Berdasarkan agama yang dianut

Adapun dari 74 responden yaitu ibu selaku orang tua siswa SDN 3

Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan agama yang dianut, dapat

dilihat seperti tabel dibawah ini:

Page 65: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 9. Agama yang Dianut Responden

(n=74)

No Agama Frekuensi Prosentase

1. Islam 72 97,3%

2. Katholik 2 2,7%

3. Kristen - -

4. Hindu - -

5. Budha - -

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 2 agama yang dianut

oleh responden yaitu islam dan katholik. Di dalam penelitian ini jumlah

responden yang beragama islam sebanyak 72 orang (97,3%) dan yang

beragama katholik sebanyak 2 orang (2,7%). Dalam penelitian ini dapat

diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut oleh ibu yang merupakan

orang tua siswa SDN 3 Barenglor adalah agama islam.

3. Berdasarkan tingkat pendidikan formal

Adapun dari 74 responden yaitu ibu selaku orang tua siswa SDN 3

Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan formal,

dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:

Page 66: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 10. Tingkat pendidikan formal Responden

(n=74)

No Tingkat

pendidikan

formal

Frekuensi Prosentase

1. SD-SMP 16 21,6%

2. SMA 42 56,8%

3. D1-S2 16 21,6%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

formal responden yaitu ibu selaku orang tua siswa dapat dibedakan

menjadi 3 (tiga) antara lain SD-SMP, SMA, dan D1-S2. Tingkat

pendidikan formal yang jumlahnya paling banyak adalah lulusan SMA

yaitu sejumlah 42 orang (56,8%). Sedangkan pendidikan SD-SMP

berjumlah 16 orang (21,6%) dan jumlah ini sama dengan ibu siswa yang

berpendidikan D1-S2.

4. Berdasarkan jenis pekerjaan

Adapun dari 74 responden yaitu ibu selaku orang tua siswa SDN 3

Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan, dapat dilihat

seperti tabel dibawah ini:

Page 67: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 11. Jenis Pekerjaan Responden

(n=74)

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1. Ibu RT 38 51,3%

2. Swasta 7 9,4%

3. PNS 8 10,8%

4. Wiraswasta 5 6,8%

5. Kary. Swasta 3 4,1%

6. Buruh 13 17,6%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 6 jenis

pekerjaan responden (ibu siswa SDN 3 Barenglor), diantaranya meliputi

ibu rumah tangga, swasta, PNS, wiraswasta, karyawan swasta dan buruh.

Mayoritas atau sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu rumah

tangga yang berjumlah 38 orang (51,3%), sedangkan pekerjaan ibu yang

paling kecil adalah karyawati swasta berjumlah 3 orang (4,1%).

5. Berdasarkan tingkat penghasilan per bulan

Adapun dari 74 responden yaitu ibu selaku orang tua siswa SDN 3

Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan tingkat penghasilan per bulan,

dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:

Page 68: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 12. Tingkat Penghasilan Responden per bulan

(n=74)

No Penghasilan Frekuensi Prosentase 1. < Rp 500.000 8 10,8%

2. Rp 500.000 –

Rp 1.000.000 35 47,3%

3. Rp 1.000.001 – Rp 1.500.000

7 9,5%

4. Rp 1.500.001 – Rp 2.000.000

6 8,1%

5. Rp 2.000.001 – Rp 2.500.000

4 5,4%

6. >Rp 2.500.000 14

18,9%

Jumlah 74 100%

Sumber: buku induk siswa SDN 3 Barenglor

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat penghasilan

responden selaku orang tua siswa SDN 3 Barenglor perbulan paling

banyak adalah penghasilan antara Rp 500.000-Rp 1.000.000 berjumlah 35

orang (47,3%), sedangkan tingkat penghasilan responden yang paling

sedikit adalah penghasilan antara Rp 2.000.001 –Rp 2.500.000 berjumlah

4 orang (5,4%). Tingkat penghasilan responden dari buku induk siswa

SDN 3 Barenglor menunjukkan bahwa penghasilan yang paling sedikit

adalah Rp 350.000 dan penghasilan responden yang paling besar adalah

Rp 6.000.000.

Page 69: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

D. Profil ayah

1. Berdasarkan tingkat pendidikan formal

Adapun dari 74 suami responden yaitu ayah selaku orang tua siswa

SDN 3 Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan

formal, dapat dilihat seperti tabel dibawah ini:

Tabel 13. Tingkat pendidikan formal Ayah

(n=74)

No Tingkat

pendidikan

formal

Frekuensi Prosentase

1. SD-SMP 13 17,6%

2. SMA 38 51,3%

3. D1-S2 23 31,1%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan

formal suami responden yaitu ayah selaku orang tua siswa dapat

dibedakan menjadi 3 (tiga) antara lain SD-SMP, SMA, dan D1-S2.

Tingkat pendidikan formal yang jumlahnya paling banyak adalah lulusan

SMA yaitu sejumlah 38 orang (51,3%). Sedangkan tingkat pendidikan

formal yang jumlahnya paling sedikit adalah pendidikan SD-SMP

sejumlah 13 orang (17,6%). Jumlah ayah yang berpendidikan D1-S2

adalah sebanyak 23 orang (31,1%).

Page 70: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

2. Berdasarkan jenis pekerjaan

Adapun dari 74 suami responden yaitu ayah selaku orang tua siswa

SDN 3 Barenglor yang dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan, dapat

dilihat seperti tabel dibawah ini:

Tabel 14. Jenis Pekerjaan Ayah

(n=74)

No Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase

1. Petani 1 1,4%

2. Swasta 20 27%

3. PNS 10 13,5%

4. Wiraswasta 13 17,6%

5. Buruh 23 31,1%

6. Kary. Swasta 4 5,4%

7. Kary. BUMD-

BUMN

3 4%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil kuesioner dari responden

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa terdapat 7 jenis

pekerjaan suami responden (ayah siswa SDN 3 Barenglor), diantaranya

meliputi petani, swasta, PNS, wiraswasta, buruh, karyawan swasta dan

karyawan BUMN-BUMD. Mayoritas atau sebagian besar pekerjaan suami

responden adalah buruh yang berjumlah 23 orang (31,1%), sedangkan

pekerjaan suami responden yang menduduki jumlah paling kecil adalah

petani berjumlah 1 orang (1,4%).

Page 71: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

BAB IV

PERILAKU

A. Perilaku

Menurut kamus besar bahasa Indonesia terbitan balai pustaka 1991:

755 perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

lingkungan. Sedangkan menurut Kartini Kartono bahwa perilaku merupakan

suatu reaksi yang dapat dicermati secara umum atau objektif, sehingga hal-hal

yang diperbuat akan nampak hasilnya dari perbuatan tersebut (1989: 53).

Perilaku diartikan sebagai tingkah laku, perbuatan (WJS.

Poerwadarminta, 1997: 671), sedangkan menurut Solito Sarwono, perilaku

manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia

dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

tindakan, dengan kata lain perilaku merupakan respon individu terhadap

stimulus yang berasal dari luar maupun berasal dari dalam dirinya. Respon ini

dapat bersifat pasif (tanpa tindakan, berfikir, berpendapat, bersikap) maupun

aktif (melakukan tindakan) (Solito Sarwono, 1993: 1).

Perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

1. Perilaku yang alami, yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme

dilahirkan yang berupa reflek-reflek dan insting.

2. Perilaku operan, yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar. Pada

manusia perilaku operan yang paling dominan (Solito Sarwono, 1993: 2).

Page 72: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Myers (1983) berpendapat bahwa perilaku itu merupakan sesuatu yang

akan kena banyak pengaruh dari lingkungan. Demikian pula sikap yang

diekspresikan (expressed attitude) juga merupakan sesuatu yang dipengaruhi

oleh keadaan sekitarnya. Sedangkan expressed attitude adalah merupakan

perilaku. Orang tidak dapat mengukur sikap secara langsung, maka yang

diukur adalah sikap yang nampak, dan sikap yang nampak itu adalah perilaku.

Karena itu bila orang menetralisir pengaruh terhadap perilaku, maka dengan

jelas bahwa sikap mempunyai kaitan dengan perilaku. Perilaku dan sikap

saling berinteraksi, saling mempengaruhi satu dengan yang lain.

Sebagian besar ahli dan peneliti sikap setuju bahwa sikap adalah

presdisposisi yang dipelajari mempengaruhi perilaku, berubah dalam hal

intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang waktu dalam situasi yang sama

dan komposisinya hampir selalu kompleks (Abu Ahmadi, 2002)

Sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak

pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan. Dengan mengetahui

sikap seseorang akan dapat menduga bagaimana respons atau perilaku yang

akan diambil oleh orang yang bersangkutan, terhadap sesuatu masalah atau

keadaan yang dihadapkan kepadanya. Jadi dengan mengetahui sikap

seseorang, orang akan mendapatkan gambaran kemungkinan perilaku yang

timbul dari orang yang bersangkutan.

Perilaku yang nampak terhadap suatu obyek tertentu setidaknya bisa

diramalkan melalui sikap yang diungkapkan oleh seseorang. Dalam arti bahwa

sikap seseorang bisa menentukan tindakan dan perilakunya. Menurut Baltus,

Page 73: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

sikap kadang-kadang bisa diungkapkan secara terbuka melalui berbagai

wacana atau percakapan, namun sering sikap ditunjukkan secara tidak

langsung. Sikap bisa muncul sebelum perilaku tetapi bisa juga merupakan

akibat dari perilaku sebelumnya.

Perilaku adalah respon seseorang dari stimulus yang menghasilkan

suatu tindakan nyata. Untuk mengukur perilaku ibu siswa SDN 3 Barenglor

Kab Klaten selaku responden dalam penelitian ini dapat diukur dengan lima

indikator, yaitu:

1. Transfer informasi kepada anak

2. Melarang

3. Menasehati

4. Merekomendasikan

5. Memberikan contoh konkrit

Adapun hasil jawaban responden dari pertanyaan dalam kuesioner

adalah sebagai berikut:

Page 74: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Tabel 33

(n= 74)

No Pertanyaan Y R T

1. Pernahkah ibu mengajak bicara pada anak tentang

jajan snack yang dikonsumsi anak di sekolah?

64

(86,5%)

8

(10,8%)

2

(2,7%)

2. Apakah ibu pernah memberitahukan kepada anak

tentang kandungan bermanfaat yang ada di dalam

snack yang sering dikonsumsi oleh anak?

49

(66,2%)

23

(31,1%)

2

(2,7%)

3. Apakah ibu pernah memberitahukan kepada anak

tentang kandungan berbahaya yang ada di dalam

snack yang sering dikonsumsi oleh anak?

62

(83,8%)

12

(16,2%)

0

(0%)

4. Apakah ibu pernah memberitahukan kepada anak

tentang efek mengkonsumsi jajan snack

berbahaya?

62

(83,8%)

12

(16,2%)

0

(0%)

5. Apakah ibu secara langsung pernah melarang anak

ibu untuk mengkonsumsi jajan snack yang

berbahaya untuk kesehatan?

65

(87,8%)

8

(10,8%)

1

(1,4%)

6. Apakah ibu pernah merekomendasikan jajan snack

tertentu kepada anak yang ibu anggap sehat untuk

dikonsumsi?

54

(72,9%)

17

(22,9%)

3

(4,1%)

7. Apakah ibu pernah memberikan contoh secara

langsung dan nyata (misal membelikan snack yang

sehat) agar mereka mau menerapkan pola

konsumsi jajan snack tersebut dalam kehidupan

sehari-hari mereka?

58

(78,4%)

11

(14,9%)

5

(6,7%)

8. Apabila ibu mempunyai peraturan tentang

konsumsi jajan snack yang boleh ataupun tidak

boleh dikonsumsi oleh anak ibu, apakah anak ibu

patuh dan menurut peraturan yang ibu terapkan?

22

(29,7%)

38

(51,4%)

14

(18,9%)

Sumber: kuesioner pertanyaan no 1-8 pada variabel perilaku

Page 75: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Keterangan: Simbol jawaban Y= ya, R= ragu-ragu, dan T= tidak

Angka dalam tanda kurung adalah angka prosentase

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa kuesioner pada

pertanyaan no 1 ibu yang menjawab ya sejumlah 64 orang (86,5%), ibu yang

menjawab ragu-ragu sejumlah 8 orang (10,8%), dan ibu yang menjawab tidak

sejumlah 2 orang (2,7%). Mayoritas ibu menjawab ya pada kuesioner

pertanyaan no 1, hal ini membuktikan bahwa mayoritas ibu pernah mengajak

bicara pada anak mereka tentang jajan snack yang di konsumsi anak mereka di

sekolah.

Kuesioner pada pertanyaan no 2 ibu yang menjawab ya sejumlah 49

orang (66,2%), ibu yang menjawab ragu-ragu sejumlah 23 orang (31,1%), dan

ibu yang menjawab tidak sejumlah 2 orang (2,7%). Hal ini membuktikan

bahwa sebagian besar ibu siswa SDN 3 Barenglor Kab. Klaten pernah

memberitahukan kepada anak tentang kandungan bermanfaat yang ada di

dalam snack yang sering di konsumsi oleh anak mereka.

Pertanyaan no 3 pada kuesioner diatas menunjukkan bahwa ibu yang

menjawab ya sejumlah 62 orang (83,8%), ibu yang menjawab ragu-ragu

sejumlah 12 orang (16,2%), dan ibu yang menjawab tidak pada pertanyaan no

3 ini tidak ada atau sejumlah 0 orang (0%). Dari sini dapat ditarik kesimpulan

bahwa sebagian besar ibu pernah memberitahukan kepada anak tentang

kandungan berbahaya yang ada di dalam snack yang sering di konsumsi oleh

anak mereka.

Page 76: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Kuesioner pertanyaan no 4 menunjukkan bahwa ibu yang menjawab ya

berjumlah 62 orang (83,9%), ibu yang menjawab ragu-ragu berjumlah 12

orang (16,2%), dan ibu yang menjawab tidak pada pertanyaan no 4 ini tidak

ada atau berjumlah 0 orang (0%). Kesimpulan yang dapat ditarik dari jawaban

kuesioner pertanyaan no 4 adalah mayoritas ibu pernah memberitahukan

kepada anak mereka tentang efek mengkonsumsi jajan snack yang mempunyai

kandungan berbahaya.

Pertanyaan no 5 pada kuesioner menunjukkan bahwa ibu yang memilih

jawaban ya berjumlah 65 orang (87,8%), ibu yang memilih jawaban ragu-ragu

berjumlah 8 orang (10,8%), dan ibu yang memilih jawaban tidak berjumlah 1

orang (1,4%). Hal ini membuktikan bahwa mayoritas ibu siwa SDN 3

Barenglor Kab. Klaten pernah melarang anak mereka untuk mengkonsumsi

jajan snack yang berbahaya untuk kesehatan secara langsung.

Kuesioner pada pertanyaan no 6 menunjukkan bahwa ibu yang

menjawab dengan jawaban ya sejumlah 54 orang (72,9%), ibu yang menjawab

dengan jawaban ragu-ragu sejumlah 17 orang (22,9%), dan ibu yang

menjawab dengan jawaban tidak sejumlah 3 orang (4,1%). Dari sini dapat

ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar ibu pernah merekomendasikan jajan

snack tertentu kepada anak yang dianggap oleh ibu sehat untuk di konsumsi.

Pertanyaan no 7 pada kuesioner diatas menunjukkan bahwa ibu yang

menjawab ya sejumlah 58 orang (78,4%), ibu yang menjawab ragu-ragu

sejumlah 11 orang (14,9%), dan ibu yang menjawab tidak sejumlah 5 orang

(6,7%). Kesimpulan yang dapat ditarik dari jawaban pada pertanyaan no 7

Page 77: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

adalah mayoritas ibu siswa SDN 3 Barenglor pernah memberikan contoh

secara langsung dan nyata kepada anak agar anak mau menerapkan pola

konsumsi jajan snack yang dicontohkan oleh ibu (jajan snack sehat) dalam

kehidupan sehari-hari anak.

Kuesioner pertanyaan no 8 menunjukkan bahwa ibu yang menjawab ya

berjumlah 22 orang (29,7%), ibu yang menjawab ragu-ragu berjumlah 38

orang (51,4%), dan ibu yang menjawab tidak berjumlah 14 orang (18,9%). Hal

ini membuktikan jawaban ragu-ragu yang di pilih oleh ibu merupakan

jawaban yang tertinggi di antara jawaban yang lain. Pada dasarnya setiap ibu

mempunyai peraturan tentang konsumsi jajan snack yang boleh atau tidak

boleh di konsumsi oleh anak, namun terkadang anak juga ada yang patuh pada

peraturan tersebut, ada juga yang kadang patuh dan kadang tidak patuh, dan

ada juga anak yang sama sekali tidak patuh terhadap peraturan ibunya

tersebut.

Skoring angket hasil penelitian perilaku responden diperoleh skor

tertinggi 24 dan skor yang terendah adalah 16. Di dalam mengklasifikasikan

perilaku responden dapat dihitung dengan rumus interval kelas:

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai perilaku responden

adalah sebagai berikut:

1. Skor tertinggi : 24

2. Skor terendah : 16

3. Range : 24 - 16 = 8

Page 78: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

4. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka perilaku responden dapat

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kategori:

1. Nilai 3 berarti responden yang mempunyai skor antara 22-24,

dikategorikan memiliki perilaku protect

2. Nilai 2 berarti responden yang mempunyai skor antara 19-21,

dikategorikan memiliki perilaku longgar

3. Nilai 1 berarti responden yang mempunyai skor antara 16-18,

dikategorikan memiliki perilaku membiarkan

Tabel 34. Perilaku ibu siswa SDN 3 Barenglor Kab. Klaten yang sudah di

skor

No. Perilaku Frekuensi Prosentase

1. Protect 46 62,2%

2. Longgar 14 18,9%

3. Membiarkan 14 18,9%

Jumlah 74 100%

Sumber: hasil skoring kuesioner pada variabel perilaku

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa ibu siswa SDN 3

Barenglor yang merupakan responden dalam penelitian ini, mayoritas

mempunyai perilaku protect yaitu berjumlah 46 orang (62,2%). Sedangkan ibu

yang mempunyai perilaku longgar berjumlah 14 orang (18,9%) dan ibu yang

mempunyai perilaku membiarkan berjumlah 14 orang (18,9%). Oleh sebab itu

dapat ditarik kesimpulan bahwa ibu siswa SDN 3 Barenglor Kab. Klaten

Page 79: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

cenderung memiliki perilaku protect di dalam mengontrol pola jajan snack

anaknya.

Perilaku ibu dalam mengontrol pola jajan snack anak dibedakan

menjadi 3 yaitu:

1. Protect

Perilaku ibu yang tergolong protect adalah perilaku ibu yang

benar-benar peduli pada jajan snack apa yang dikonsumsi oleh anaknya.

Ibu yang mempunyai perilaku ini dapat diketahui melalui jawaban yang

diberikan dalam menjawab pertanyaan pada kuesioner. Ibu yang memiliki

kategori perilaku protect mempunyai indikator seperti: transfer informasi

kepada anak, melarang, menasehati, merekomendasikan, memberikan

contoh konkret dan melakukan kontrol.

2. Longgar

Perilaku longgar ibu dalam hal ini merupakan perilaku yang peduli

pada jajan snack yang dikonsumsi oleh anaknya namun tidak melakukan

kontrol terhadap jajan snack yang dikonsumsi oleh anaknya. Ibu dalam

kategori ini dapat dilihat dari jawaban yang diberikan dalam menjawab

pertanyaan kuesioner yang sudah dibagikan. Ibu yang memiliki kategori

perilaku longgar mempunyai indikator seperti: transfer informasi kepada

anak, melarang, menasehati, merekomendasikan, memberikan contoh

konkret tetapi tidak melakukan kontrol.

Page 80: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

3. Membiarkan

Ibu yang mempunyai perilaku membiarkan ini dikategorikan

bahwa perilaku ibu cenderung kurang peduli terhadap apa saja yang

dikonsumsi oleh anaknya dan tidak melakukan tindakan preventif apapun.

Hal ini dapat dilihat dari jawaban ibu dalam menjawab pertanyaan dalam

kuesioner. Ibu yang memiliki kategori perilaku longgar mempunyai

indikator seperti: tidak melakukan transfer informasi kepada anak, tidak

melarang, tidak menasehati, tidak merekomendasikan, tidak memberikan

contoh konkret dan tidak melakukan kontrol (tidak melakukan tindakan

preventif apapun).

Page 81: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

BAB V

ANALISA DATA

Dalam bab ini akan dibuktikan ada tidaknya perbedaan antara masing-

masing variabel, yaitu variabel tingkat pendidikan formal, variabel pengetahuan,

variabel sikap, dan variabel perilaku. Dalam hal pembuktian digunakan teknik

analisa dengan chi square.

A. Perbedaan tingkat pendidikan formal formal ibu dan pengetahuan ibu di

dalam mengontrol pola jajan snack anak

Data tentang tingkat pendidikan formal diperoleh melalui angket atau

kuesioner yaitu pada identitas responden, sedangkan pengetahuan diperoleh

melalui angket yang terdiri dari 21 item pertanyaan dengan tiga alternatif

jawaban ya, ragu-ragu, dan tidak dengan skor 3 untuk jawaban ya, skor 2

untuk jawaban ragu-ragu, dan skor 1 untuk jawaban tidak dan 7 item

pertanyaan umum yang tidak di skor. Skor angket atau kuesioner hasil

penelitian variabel pengetahuan dapat dilihat dalam lampiran.

Skoring angket hasil penelitian pengetahuan responden diperoleh skor

tertinggi 63 dan skor yang terendah adalah 34. Di dalam mengklasifikasikan

pengetahuan responden dapat dihitung dengan rumus interval kelas:

Page 82: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai pengetahuan

responden adalah sebagai berikut:

1. Skor tertinggi : 63

2. Skor terendah : 34

3. Range : 63 - 34 = 29

4. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka pengetahuan responden dapat

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kategori:

1. Nilai 3 berarti responden yang mempunyai skor antara 54-63,

dikategorikan memiliki pengetahuan tinggi

2. Nilai 2 berarti responden yang mempunyai skor antara 44-53,

dikategorikan memiliki pengetahuan sedang

3. Nilai 1 berarti responden yang mempunyai skor antara 34-43,

dikategorikan memiliki pengetahuan rendah

Tabel 35. Perbedaan antara tingkat pendidikan formal dan pengetahuan

Pengetahuan Tingkat

pendidikan

formal

Rendah Sedang Tinggi

Jumlah

Rendah 6

(1,7)

8

(7,6)

2

(6,7)

16

Sedang 2

(4,6)

25

(19,8)

15

(17,6)

42

Tinggi 0

(1,7)

2

(7,6)

14

(6,7)

16

Jumlah 8 35 31 74

Page 83: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Sumber: kuesioner variabel pengetahuan

Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah angka perhitungan

frekuensi yang diharapkan.

df= (b-1) (k-1)

= (3-1)(3-1) = 4

Dalam tabel, nilai = 31,22 untuk df= 4. Nilai yang diperoleh

melewati batas nilai kritis dengan taraf p= 0,001, maka:

1. Ho yang menyatakan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal tidak

menyebabkan perbedaan pengetahuan kita tolak pada taraf signifikansi

0,001.

2. Ha yang menyatakan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal

menyebabkan perbedaan pengetahuan kita terima pada taraf signifikansi

0,001.

Page 84: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Uji signifikansi koefisien kontingensi C dapat dilihat dalam

perhitungan dibawah ini:

Dalam perhitungan uji signifikansi koefisien kontingensi C diatas

dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan formal dan pengetahuan ibu

dalam mengontrol pola jajan snack anak mempunyai hubungan di dalam

populasi. Maka kita menyimpulkan bahwa C=0,545 adalah benar-benar

berbeda secara signifikan dengan nol (karena untuk nilai-nilai sampel

adalah signifikan).

B. Perbedaan pengetahuan ibu dan sikap ibu di dalam mengontrol pola

jajan snack anak

Data tentang pengetahuan diperoleh melalui angket atau kuesioner

yang terdiri dari 21 item pertanyaan yang di skor, 7 pertanyaan umum yang

tidak di skor dan dapat dilihat dalam lampiran, sedangkan sikap diperoleh

melalui angket yang terdiri dari 8 item pertanyaan dengan tiga alternatif

jawaban ya, ragu-ragu, dan tidak dengan skor 3 untuk jawaban ya, skor 2

untuk jawaban ragu-ragu, dan skor 1 untuk jawaban tidak. Skor angket atau

kuesioner hasil penelitian variabel sikap dapat dilihat dalam lampiran.

Page 85: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Skoring angket hasil penelitian sikap responden diperoleh skor

tertinggi 24 dan skor yang terendah adalah 16. Di dalam mengklasifikasikan

sikap responden dapat dihitung dengan rumus interval kelas:

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai sikap responden

adalah sebagai berikut:

1. Skor tertinggi : 24

2. Skor terendah : 16

3. Range : 24 - 16 = 8

4. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka sikap responden dapat dikategorikan

ke dalam 3 (tiga) kategori:

1. Nilai 3 berarti responden yang mempunyai skor antara 22-24,

dikategorikan memiliki sikap yang tinggi

2. Nilai 2 berarti responden yang mempunyai skor antara 19-21,

dikategorikan memiliki sikap yang sedang

3. Nilai 1 berarti responden yang mempunyai skor antara 16-18,

dikategorikan memiliki sikap yang rendah

Tabel 36. Perbedaan antara pengetahuan dan sikap

Sikap Pengetahuan

Tinggi Sedang Rendah

Jumlah

Rendah 0

(2,9)

3

(3,8)

5

(1,3)

8

Page 86: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Sedang 7

(12,8)

24

(16,5)

4

(5,7)

35

Tinggi 20

(11,3)

8

(14,7)

3

(5,0)

31

Jumlah 27 35 12 74

Sumber: kuesioner variabel pengetahuan dan sikap

Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah angka perhitungan

frekuensi yang diharapkan.

df= (b-1) (k-1)

= (3-1)(3-1) = 4

Dalam tabel, nilai = 30,7 untuk df= 4. Nilai yang diperoleh

melewati batas nilai kritis dengan taraf p= 0,001, maka:

1. Ho yang menyatakan bahwa perbedaan pengetahuan tidak menyebabkan

perbedaan sikap kita tolak pada taraf signifikansi 0,001.

Page 87: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

2. Ha yang menyatakan bahwa perbedaan pengetahuan menyebabkan

perbedaan sikap kita terima pada taraf signifikansi 0,001.

Uji signifikansi koefisien kontingensi C dapat dilihat dalam

perhitungan dibawah ini:

Dalam perhitungan uji signifikansi koefisien kontingensi C diatas

dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap ibu dalam mengontrol pola

jajan snack anak berhubungan di dalam populasi. Maka kita menyimpulkan

bahwa C=0,541 adalah benar-benar berbeda secara signifikan dengan nol

(karena untuk nilai-nilai sampel adalah signifikan).

C. Perbedaan sikap ibu dan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan

snack anak

Data tentang sikap diperoleh melalui angket atau kuesioner yang terdiri

dari 8 item pertanyaan pada variabel sikap dan dapat dilihat dalam lampiran,

sedangkan perilaku diperoleh melalui angket yang terdiri dari 8 item

pertanyaan dengan tiga alternatif jawaban ya, ragu-ragu, dan tidak dengan

skor 3 untuk jawaban ya, skor 2 untuk jawaban ragu-ragu, dan skor 1 untuk

Page 88: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

jawaban tidak. Skor angket atau kuesioner hasil penelitian variabel perilaku

dapat dilihat dalam lampiran.

Skoring angket hasil penelitian perilaku responden diperoleh skor

tertinggi 24 dan skor yang terendah adalah 16. Di dalam mengklasifikasikan

perilaku responden dapat dihitung dengan rumus interval kelas:

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai perilaku responden

adalah sebagai berikut:

5. Skor tertinggi : 24

6. Skor terendah : 16

7. Range : 24 - 16 = 8

8. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka perilaku responden dapat

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kategori:

4. Nilai 3 berarti responden yang mempunyai skor antara 22-24,

dikategorikan memiliki perilaku protect

5. Nilai 2 berarti responden yang mempunyai skor antara 19-21,

dikategorikan memiliki perilaku longgar

6. Nilai 1 berarti responden yang mempunyai skor antara 16-18,

dikategorikan memiliki perilaku membiarkan

Tabel 37. Perbedaan antara sikap dan perilaku

Sikap Perilaku Jumlah

Page 89: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Protect Longgar Membiarkan

Tinggi 24

(16,8)

2

(5,1)

1

(5,1)

27

Sedang 17

(21,7)

9

(6,6)

9

(6,6)

35

Rendah 5

(7,5)

3

(2,3)

4

(2,3)

12

Jumlah 46 14 14 74

Sumber: kuesioner variabel sikap dan perilaku

Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah angka perhitungan

frekuensi yang diharapkan.

df= (b-1) (k-1)

= (3-1)(3-1) = 4

Dalam tabel, nilai = 13,32 untuk df= 4. Nilai yang diperoleh

melewati batas nilai kritis dengan taraf p= 0,01 tetapi tidak melewati batas

kritis dengan taraf p= 0,001, maka:

Page 90: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

1. Ho yang menyatakan bahwa perbedaan sikap tidak menyebabkan

perbedaan perilaku kita tolak pada taraf signifikansi 0,01 tetapi kita terima

pada taraf signifikansi 0,001.

2. Ha yang menyatakan bahwa perbedaan sikap menyebabkan perbedaan

perilaku kita terima pada taraf signifikansi 0,01 tetapi kita tolak pada taraf

signifikansi 0,001.

Uji signifikansi koefisien kontingensi C dapat dilihat dalam

perhitungan dibawah ini:

Dalam perhitungan uji signifikansi koefisien kontingensi C diatas

dapat disimpulkan bahwa sikap dan perilaku ibu dalam mengontrol pola jajan

snack anak berhubungan di dalam populasi. Maka kita menyimpulkan bahwa

C=0,153 adalah benar-benar berbeda secara signifikan dengan nol (karena

untuk nilai-nilai sampel adalah signifikan).

D. Perbedaan tingkat pendidikan formal ibu dan perilaku ibu di dalam

mengontrol pola jajan snack anak

Data tentang tingkat pendidikan formal diperoleh melalui angket atau

kuesioner yaitu pada identitas responden, sedangkan perilaku diperoleh

Page 91: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

melalui angket yang terdiri dari 8 item pertanyaan dengan tiga alternatif

jawaban ya, ragu-ragu, dan tidak dengan skor 3 untuk jawaban ya, skor 2

untuk jawaban ragu-ragu, dan skor 1 untuk jawaban tidak. Skor angket atau

kuesioner hasil penelitian variabel perilaku dapat dilihat dalam lampiran.

Skoring angket hasil penelitian perilaku responden diperoleh skor

tertinggi 24 dan skor yang terendah adalah 16. Di dalam mengklasifikasikan

perilaku responden dapat dihitung dengan rumus interval kelas:

Data yang penulis peroleh dari lapangan mengenai perilaku responden

adalah sebagai berikut:

1. Skor tertinggi : 24

2. Skor terendah : 16

3. Range : 24 - 16 = 8

4. Interval kelas :

Berdasarkan data tersebut maka perilaku responden dapat

dikategorikan ke dalam 3 (tiga) kategori:

1. Nilai 3 berarti responden yang mempunyai skor antara 22-24,

dikategorikan memiliki perilaku protect

Page 92: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

2. Nilai 2 berarti responden yang mempunyai skor antara 19-21,

dikategorikan memiliki perilaku longgar

3. Nilai 1 berarti responden yang mempunyai skor antara 16-18,

dikategorikan memiliki perilaku membiarkan

Tabel 38. Perbedaan antara tingkat pendidikan formal dan perilaku

Perilaku Tingkat

pendidikan

formal

Protect Longgar Membiarkan

Jumlah

Rendah 2

(9,9)

3

(3,0)

11

(3,0)

16

Sedang 28

(26,1)

11

(7,9)

3

(7,9)

42

Tinggi 16

(9,9)

0

(3,0)

0

(3,0)

16

Jumlah 46 14 14 74

Sumber: kuesioner variabel perilaku

Keterangan: Angka dalam tanda kurung adalah angka perhitungan

frekuensi yang diharapkan.

Page 93: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

df= (b-1) (k-1)

= (3-1)(3-1) = 4

Dalam tabel, nilai = 41,76 untuk df= 4. Nilai yang diperoleh

melewati batas nilai kritis dengan taraf p= 0,001, maka:

1. Ho yang menyatakan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal tidak

menyebabkan perbedaan perilaku kita tolak pada taraf signifikansi 0,001.

2. Ha yang menyatakan bahwa perbedaan tingkat pendidikan formal

menyebabkan perbedaan perilaku kita terima pada taraf signifikansi 0,001.

Uji signifikansi koefisien kontingensi C dapat dilihat dalam

perhitungan dibawah ini:

Dalam perhitungan uji signifikansi koefisien kontingensi C diatas

dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan formal dan perilaku ibu dalam

mengontrol pola jajan snack anak berhubungan di dalam populasi. Maka kita

menyimpulkan bahwa C=0,361 adalah benar-benar berbeda secara signifikan

dengan nol (karena untuk nilai-nilai sampel adalah signifikan).

Berdasarkan semua hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Page 94: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

1. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan tingkat

pendidikan formal menyebabkan terjadinya perbedaan pengetahuan ibu

siswa SDN 3 Barenglor Kab. Klaten tentang snack. Ibu dengan tingkat

pendidikan formal tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi atau

luas mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak, ibu dengan tingkat

pendidikan formal sedang akan mempunyai pengetahuan yang sedang

mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak, dan ibu dengan tingkat

pendidikan formal rendah akan mempunyai pengetahuan yang rendah atau

sempit mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak.

2. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa pengetahuan

menyebabkan terjadinya perbedaan sikap ibu siswa SDN 3 Barenglor Kab.

Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya. Ibu dengan

pengetahuan tinggi akan mempunyai sikap yang tinggi di dalam

mengontrol pola jajan snack anak, ibu dengan pengetahuan sedang akan

mempunyai sikap yang sedang di dalam mengontrol pola jajan snack anak,

dan ibu dengan pengetahuan rendah akan mempunyai sikap yang rendah di

dalam mengontrol pola jajan snack anak.

3. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan sikap

menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu siswa SDN 3 Barenglor

Kab. Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya. Ibu dengan

sikap yang tinggi akan mempunyai perilaku protect di dalam mengontrol

pola jajan snack anak, ibu dengan sikap yang sedang akan mempunyai

perilaku longgar di dalam mengontrol pola jajan snack anak, dan ibu

Page 95: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

dengan sikap yang rendah akan mempunyai perilaku membiarkan di dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

4. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan tingkat

pendidikan formal menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu siswa

SDN 3 Barenglor Kab. Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack

anaknya. Ibu dengan tingkat pendidikan formal yang tinggi akan

mempunyai perilaku protect di dalam mengontrol pola jajan snack anak,

ibu dengan tingkat pendidikan formal yang sedang akan mempunyai

perilaku longgar di dalam mengontrol pola jajan snack anak, dan ibu

dengan tingkat pendidikan formal yang rendah akan mempunyai perilaku

membiarkan di dalam mengontrol pola jajan snack anak.

5. Berdasarkan kesimpulan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa

perbedaan pendidikan mempengaruhi perbedaan tingkat pengetahuan yang

kemudian mempengaruhi sikap dan pada akhirnya menentukan perilaku

ibu. Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu menyebabkan perbedaan

perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya melalui proses

seperti yang telah dijelaskan tersebut diatas.

6. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perbedaan tingkat pendidikan

formal menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu di dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

Hal ini juga didukung oleh teori atribusi yang dikemukakan oleh Fritz

Heider, yang menurutnya perilaku manusia itu dapat disebabkan karena faktor

internal biasa disebut atribusi internal, atau dapat disebabkan oleh faktor

Page 96: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

eksternal, dan ini yang disebut atribusi eksternal (Bimo Walgito, 2003: 59).

Faktor internal (faktor dalam) merupakan disposisi internal, misalnya sikap,

pengetahuan, tingkat pendidikan formal seseorang. Faktor eksternal, misalnya

situasi lingkungan, dan lain-lain.

Salah satu faktor seseorang memperoleh pengetahuan adalah dengan

pendidikan. Pengetahuan menurut Mantra (1993) diperoleh dari pendidikan

yang direncanakan dan tersusun secara baik melalui pelatihan atau pendidikan

formal dan juga diperoleh dari informasi yang tidak tersusun secara baik

melalui membaca surat kabar, membaca majalah, teman, keluarga, melihat

televisi, mendengarkan radio, pengalaman diri.

Hasil dari kuesioner atau angket yang dibagikan kepada responden

menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi mengenai

pengetahuan kandungan snack baik kandungan yang berbahaya dan

kandungan yang bermanfaat diperoleh dari media (buku, internet, majalah,

masa sekolah, dan lain-lain) yang merupakan jawaban B dan kebanyakan

pemilihnya adalah responden yang memiliki pendidikan tinggi dan pendidikan

sedang. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab informasi

pengetahuan tersebut dari orang lain (jawaban A) dan terdapat sebagian kecil

yang menjawab tidak tahu sama sekali (jawaban C), rata-rata yang menjawab

ini adalah responden yang memiliki pendidikan rendah dan pendidikan

sedang.

Pengetahuan merupakan salah satu fungsi dari sikap. Individu

mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-

Page 97: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Apabila seorang mempunyai

sikap tertentu terhadap sesuatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan

orang tersebut terhadap objek sikap yang bersangkutan.

Hal ini juga didukung oleh pernyataan yang menyatakan bahwa sikap

tidak terlepas dari sosialisasi keluarga, pendidikan (baik sekolah maupun luar

sekolah) serta pengetahuan di dalam masyarakat (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1999: 1997). Namun pengetahuan saja belum menjadi

penggerak, pengetahuan mengenai objek baru menjadi sikap terhadap objek

tersebut apabila pengetahuan itu disertai dengan kesiapan untuk bertindak

sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut (Gerungan, 1996: 152).

Sebagian besar ahli dan peneliti sikap berpendapat yaitu menyatakan

setuju bahwa sikap adalah presdisposisi yang dipelajari mempengaruhi

perilaku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang

waktu dalam situasi yang sama dan komposisinya hampir selalu kompleks

(Abu Ahmadi, 2002). Sedangkan menurut Bimo Walgito (2003) menyatakan

bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak

pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan.

Dalam konteks ini perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack

anak dipengaruhi oleh faktor internal ibu yaitu sikap yang akan diambil ibu

berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya dari tingkat pendidikan formal.

Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu akan meyebabkan perbedaan

pengetahuan ibu tentang snack, perbedaan sikap dan selanjutnya akan

Page 98: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

menyebabkan perbedaan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack

anaknya.

Pernyataan tersebut diatas juga di dukung oleh Sciartino (1999) yang

mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan dasar dalam

pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk dimotivasi serta

turut menentukan cara berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan, sikap

dan perilaku masyarakat.

Page 99: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Latar belakang yang mendasari penelitian ini adalah maraknya zat-zat

berbahaya yang terdapat dalam jajan snack, tidak terkecuali jajan snack yang

di jual di sekitar sekolah. Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan

oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang melakukan survei

pada tahun 2007, dari 4.500 sekolah di Indonesia ditemukan bahwa 45 persen

jajanan yang dijual di sekitar sekolah tercemar bahaya pangan mikrobiologis

dan kimia. Oleh sebab itu, perilaku orang tua sangat penting untuk

mengarahkan anak dalam konsumsi jajan snack. Perilaku ibu sebagai orang

tua dalam penelitian ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan formal dan

pengetahuan yang mendorong sikap dan perilakunya di dalam mengontrol

pola jajan snack anak.

Berdasarkan semua hasil perhitungan yang telah dilakukan, maka

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

7. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan tingkat

pendidikan formal menyebabkan terjadinya perbedaan pengetahuan ibu

siswa SDN 3 Barenglor Kab. Klaten tentang snack. Ibu dengan tingkat

pendidikan formal tinggi akan mempunyai pengetahuan yang tinggi atau

luas mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak, ibu dengan tingkat

Page 100: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

pendidikan formal sedang akan mempunyai pengetahuan yang sedang

mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak, dan ibu dengan tingkat

pendidikan formal rendah akan mempunyai pengetahuan yang rendah atau

sempit mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak.

8. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa pengetahuan

menyebabkan terjadinya perbedaan sikap ibu siswa SDN 3 Barenglor Kab.

Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya. Ibu dengan

pengetahuan tinggi akan mempunyai sikap yang tinggi di dalam

mengontrol pola jajan snack anak, ibu dengan pengetahuan sedang akan

mempunyai sikap yang sedang di dalam mengontrol pola jajan snack anak,

dan ibu dengan pengetahuan rendah akan mempunyai sikap yang rendah di

dalam mengontrol pola jajan snack anak.

9. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan sikap

menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu siswa SDN 3 Barenglor

Kab. Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya. Ibu dengan

sikap yang tinggi akan mempunyai perilaku protect di dalam mengontrol

pola jajan snack anak, ibu dengan sikap yang sedang akan mempunyai

perilaku longgar di dalam mengontrol pola jajan snack anak, dan ibu

dengan sikap yang rendah akan mempunyai perilaku membiarkan di dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

10. Terdapat kecenderungan yang menunjukkan bahwa perbedaan tingkat

pendidikan formal menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu siswa

SDN 3 Barenglor Kab. Klaten di dalam mengontrol pola jajan snack

Page 101: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

anaknya. Ibu dengan tingkat pendidikan formal yang tinggi akan

mempunyai perilaku protect di dalam mengontrol pola jajan snack anak,

ibu dengan tingkat pendidikan formal yang sedang akan mempunyai

perilaku longgar di dalam mengontrol pola jajan snack anak, dan ibu

dengan tingkat pendidikan formal yang rendah akan mempunyai perilaku

membiarkan di dalam mengontrol pola jajan snack anak.

11. Berdasarkan kesimpulan perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa

perbedaan pendidikan mempengaruhi perbedaan tingkat pengetahuan yang

kemudian mempengaruhi sikap dan pada akhirnya menentukan perilaku

ibu. Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu menyebabkan perbedaan

perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya melalui proses

seperti yang telah dijelaskan tersebut diatas.

12. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perbedaan tingkat pendidikan

formal menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu di dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

Hal ini juga didukung oleh teori atribusi yang dikemukakan oleh Fritz

Heider, yang menurutnya perilaku manusia itu dapat disebabkan karena faktor

internal biasa disebut atribusi internal, atau dapat disebabkan oleh faktor

eksternal, dan ini yang disebut atribusi eksternal (Bimo Walgito, 2003: 59).

Faktor internal (faktor dalam) merupakan disposisi internal, misalnya sikap,

pengetahuan, tingkat pendidikan formal seseorang. Faktor eksternal, misalnya

situasi, lingkungan, dan lain-lain.

Page 102: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Salah satu faktor seseorang memperoleh pengetahuan adalah dengan

pendidikan. Pengetahuan menurut Mantra (1993) diperoleh dari pendidikan

yang direncanakan dan tersusun secara baik melalui pelatihan atau pendidikan

formal dan juga diperoleh dari informasi yang tidak tersusun secara baik

melalui membaca surat kabar, membaca majalah, teman, keluarga, melihat

televisi, mendengarkan radio, pengalaman diri.

Hasil dari kuesioner atau angket yang dibagikan kepada responden

menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi mengenai

pengetahuan kandungan snack baik kandungan yang berbahaya dan

kandungan yang bermanfaat diperoleh dari media (buku, internet, majalah,

masa sekolah, dan lain-lain) yang merupakan jawaban B dan kebanyakan

pemilihnya adalah responden yang memiliki pendidikan tinggi dan pendidikan

sedang. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab informasi

pengetahuan tersebut dari orang lain (jawaban A) dan terdapat sebagian kecil

yang menjawab tidak tahu sama sekali (jawaban C), rata-rata yang menjawab

ini adalah responden yang memiliki pendidikan rendah dan pendidikan

sedang.

Pengetahuan merupakan salah satu fungsi dari sikap. Individu

mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-

pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Apabila seorang mempunyai

sikap tertentu terhadap sesuatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan

orang tersebut terhadap objek sikap yang bersangkutan.

Page 103: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Hal ini juga didukung oleh pernyataan yang menyatakan bahwa sikap

tidak terlepas dari sosialisasi keluarga, pendidikan (baik sekolah maupun luar

sekolah) serta pengetahuan di dalam masyarakat (Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1999: 1997). Namun pengetahuan saja belum menjadi

penggerak, pengetahuan mengenai objek baru menjadi sikap terhadap objek

tersebut apabila pengetahuan itu disertai dengan kesiapan untuk bertindak

sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut (Gerungan, 1996: 152).

Sebagian besar ahli dan peneliti sikap berpendapat yaitu menyatakan

setuju bahwa sikap adalah presdisposisi yang dipelajari mempengaruhi

perilaku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya konsisten sepanjang

waktu dalam situasi yang sama dan komposisinya hampir selalu kompleks

(Abu Ahmadi, 2002). Sedangkan menurut Bimo Walgito (2003) menyatakan

bahwa sikap yang ada pada seseorang akan memberikan warna atau corak

pada perilaku atau perbuatan orang yang bersangkutan.

Dalam konteks ini perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack

anak dipengaruhi oleh faktor internal ibu yaitu sikap yang akan diambil ibu

berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya dari tingkat pendidikan formal.

Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu akan meyebabkan perbedaan

pengetahuan ibu tentang snack, perbedaan sikap dan selanjutnya akan

menyebabkan perbedaan perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack

anaknya.

Pernyataan tersebut diatas juga di dukung oleh Sciartino (1999) yang

mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan dasar dalam

Page 104: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk dimotivasi serta

turut menentukan cara berpikir seseorang dalam menerima pengetahuan, sikap

dan perilaku masyarakat.

1. Implikasi Empiris

Penemuan di lapangan telah membuktikan bahwa ketiga asumsi

peneliti yaitu asumsi pertama: apabila orang tua memiliki tingkat

pendidikan tinggi, maka orang tua akan mempunyai pengetahuan luas

mengenai kandungan, efek dan bahaya snack anak sehingga orang tua

cenderung untuk bersikap peduli kepada anaknya kemudian berperilaku

melindungi atau protect terhadap snack yang dikonsumsi oleh anaknya.

Asumsi kedua: apabila tingkat pendidikan orang tua rendah maka

pengetahuan yang dimiliki orang tua mengenai kandungan, efek dan

bahaya snack juga sempit. Hal ini kemudian menyebabkan sikap orang tua

cenderung acuh tak acuh terhadap snack yang dikonsumsi oleh anaknya

sehingga orang tua akan berperilaku membiarkan apa saja yang

dikonsumsi oleh anaknya. Asumsi yang ketiga: apabila tingkat pendidikan

orang tua sedang maka pengetahuan orang tua mengenai kandungan, efek

dan bahaya juga cenderung sedang. Hal ini kemudian menyebabkan sikap

orang tua cenderung peduli dan juga kadang bersikap acuh tak acuh

sehingga orang tua akan berperilaku longgar terhadap apa saja yang

dikonsumsi anaknya adalah signifikan pada perhitungan dan dapat

dibenarkan. Sehingga hipotesa peneliti yaitu perbedaan tingkat pendidikan

Page 105: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

ibu menyebabkan terjadinya perbedaan perilaku ibu di dalam mengontrol

pola jajan snack anak ini dapat diterima dan signifikan.

Di dalam kerangka berfikir menyatakan bahwa perbedaan tingkat

pendidikan mempengaruhi perbedaan tingkat pengetahuan, perbedaan

tingkat pengetahuan mempengaruhi perbedaan sikap, perbedaan sikap

mempengaruhi perbedaan perilaku. Jadi perbedaan tingkat pendidikan

secara tidak langsung juga mempengaruhi dan menyebabkan perbedaan

perilaku seseorang, dalam konteks ini adalah perilaku ibu di dalam

mengontrol pola jajan snack anak.

Perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anak

dipengaruhi oleh sikap yang akan diambil ibu berdasarkan pengetahuan

yang didapatkannya dari pendidikan. Jadi perbedaan tingkat pendidikan

ibu akan meyebabkan perbedaan pengetahuan ibu tentang snack,

perbedaan sikap dan selanjutnya akan menyebabkan perbedaan perilaku

ibu di dalam mengontrol pola jajan snack anaknya.

2. Implikasi Teoritis

Hal ini juga didukung oleh teori atribusi yang dikemukakan oleh

Fritz Heider, yang menurutnya perilaku manusia itu dapat disebabkan

karena faktor internal biasa disebut atribusi internal, atau dapat disebabkan

oleh faktor eksternal, dan ini yang disebut atribusi eksternal (Bimo

Walgito, 2003: 59). Faktor internal (faktor dalam) merupakan disposisi

internal, misalnya sikap, pengetahuan, tingkat pendidikan formal

seseorang. Faktor eksternal, misalnya situasi, lingkungan, dan lain-lain.

Page 106: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Salah satu faktor seseorang memperoleh pengetahuan adalah

dengan pendidikan. Pengetahuan menurut Mantra (1993) diperoleh dari

pendidikan yang direncanakan dan tersusun secara baik melalui pelatihan

atau pendidikan formal dan juga diperoleh dari informasi yang tidak

tersusun secara baik melalui membaca surat kabar, membaca majalah,

teman, keluarga, melihat televisi, mendengarkan radio, pengalaman diri.

Hasil dari kuesioner atau angket yang dibagikan kepada responden

menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi

mengenai pengetahuan kandungan snack baik kandungan yang berbahaya

dan kandungan yang bermanfaat diperoleh dari media (buku, internet,

majalah, masa sekolah, dan lain-lain) yang merupakan jawaban B dan

kebanyakan pemilihnya adalah responden yang memiliki pendidikan tinggi

dan pendidikan sedang. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab

informasi pengetahuan tersebut dari orang lain (jawaban A) dan terdapat

sebagian kecil yang menjawab tidak tahu sama sekali (jawaban C), rata-

rata yang menjawab ini adalah responden yang memiliki pendidikan

rendah dan pendidikan sedang.

Pengetahuan merupakan salah satu fungsi dari sikap. Individu

mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-

pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Apabila seorang

mempunyai sikap tertentu terhadap sesuatu objek, menunjukkan tentang

pengetahuan orang tersebut terhadap objek sikap yang bersangkutan.

Page 107: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Hal ini juga didukung oleh pernyataan yang menyatakan bahwa

sikap tidak terlepas dari sosialisasi keluarga, pendidikan (baik sekolah

maupun luar sekolah) serta pengetahuan di dalam masyarakat

(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1999: 1997). Namun

pengetahuan saja belum menjadi penggerak, pengetahuan mengenai objek

baru menjadi sikap terhadap objek tersebut apabila pengetahuan itu

disertai dengan kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan

terhadap objek tersebut (Gerungan, 1996: 152).

Sebagian besar ahli dan peneliti sikap berpendapat yaitu

menyatakan setuju bahwa sikap adalah presdisposisi yang dipelajari

mempengaruhi perilaku, berubah dalam hal intensitasnya, biasanya

konsisten sepanjang waktu dalam situasi yang sama dan komposisinya

hampir selalu kompleks (Abu Ahmadi, 2002). Sedangkan menurut Bimo

Walgito (2003) menyatakan bahwa sikap yang ada pada seseorang akan

memberikan warna atau corak pada perilaku atau perbuatan orang yang

bersangkutan.

Dalam konteks ini perilaku ibu di dalam mengontrol pola jajan

snack anak dipengaruhi oleh faktor internal ibu yaitu sikap yang akan

diambil ibu berdasarkan pengetahuan yang didapatkannya dari tingkat

pendidikan formal. Jadi perbedaan tingkat pendidikan formal ibu akan

meyebabkan perbedaan pengetahuan ibu tentang snack, perbedaan sikap

dan selanjutnya akan menyebabkan perbedaan perilaku ibu di dalam

mengontrol pola jajan snack anaknya.

Page 108: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Pernyataan tersebut diatas juga di dukung oleh Sciartino (1999)

yang mengemukakan bahwa pendidikan yang cukup merupakan dasar

dalam pengembangan wawasan sarana yang memudahkan untuk

dimotivasi serta turut menentukan cara berpikir seseorang dalam

menerima pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat.

3. Implikasi Metodologis

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif

kuantitatif yaitu penelitian yang berfungsi untuk mendeskripsikan variabel.

Penelitian ini berfokus untuk mendiskripsikan dan memberikan

pemahaman yang konkret mengenai perbedaan tingkat pendidikan formal,

pengetahuan, sikap, dan perilaku orang tua (ibu). Responden yang dipilih

berdasarkan stratified sampling (sampel yang memperhatikan stratum-

stratum) dan simple random sampling (setiap anggota populasi

mendapatkan kesempatan yang sama untuk diambil sampel, metodenya

dengan cara di undi).

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dengan

kuesioner dan dokumentasi. Di dalam kuesioner, peneliti mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada responden tentang informasi yang berkaitan

dengan tingkat pendidikan, pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua di

dalam mengontrol pola jajan snack anak. Setelah kuesioner terkumpul

kemudian diolah dengan analisis data chi square dan diuji signifikansinya

menggunakan uji signifikansi koefisien kontingensi C. Data yang

diperoleh juga didukung pula oleh arsip-arsip dan dokumen-dokumen

Page 109: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

yang berkaitan, yang berasal dari SDN 3 Barenglor Kab. Klaten, buku-

buku, dan internet.

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian kepada responden, dalam hal ini adalah

ibu siswa SDN 3 Barenglor, Kab. Klaten di dalam mengontrol pola jajan

snack anak, maka penulis memberikan beberapa saran antara lain:

1. Orang tua harus mengetahui apa saja jajan snack yang dikonsumsi oleh

anak mereka baik saat di sekolah maupun di rumah.

2. Orang tua harus lebih memberikan ekstra perhatian kepada anak dalam

mengontrol jajan snack apa saja yang dikonsumsi anaknya.

3. Orang tua wajib memberikan pengetahuan kepada anak tentang kandungan

jajan snack baik yang berbahaya maupun bermanfaat, mengarahkan,

menasehati, melarang, merekomendasikan serta memberikan contoh agar

anak dapat membedakan snack apa saja yang tidak boleh dan yang boleh

(sehat) untuk dikonsumsi oleh mereka.

4. Pihak sekolah juga harus memberikan sosialisasi kepada murid-muridnya

tentang kandungan jajan snack terutama kandungan berbahaya yang

terdapat dalam jajan snack dan menciptakan kantin sehat di sekolah serta

melakukan pengawasan, pemantauan, menyeleksi pedagang keliling yang

berjualan disekitar sekolah juga menghimbau dan melarang pedagang

yang menjual jajan snack yang mengandung zat berbahaya.

Page 110: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

5. Pihak komite juga harus memberikan saran berdasarkan pengawasan dan

kontrol pada sekolah agar menciptakan kantin yang sehat sehingga anak

aman dalam mengkonsumsi makanan jajan di sekitar sekolah.

6. Pihak Pemerintah sebaiknya bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, Dinas

Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Kesehatan untuk mengadakan

pengawasan dan penyuluhan mengenai jajan snack anak yang sehat untuk

dikonsumsi pada pihak sekolah dan masyarakat pada umumnya.

Page 111: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta.

Azwar, S. 1997. Sikap Manusia, Teori dan Pengukufannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Kamus Besar Bahasa Indonesia

edisi kedua. Jakarta : Balai Pustaka.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Pengetahuan, Keyakinan, Sikap,

dan Perilaku Generasi Muda Berkenaan dengan Perkawinan Tradisional.

Riau : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Gerungan, W.A. 1996. Psikologi Sosial. Bandung : PT. Eresco.

Hadisusanto Dirto, Suryati Sidharto, dan Dwi Siswoyo. 1995. Pengantar Ilmu

Pendidikan. Yogyakarta : FIP IKIP Yogyakarta.

Khomsan, Ali. 2003. Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Jakarta: PT.

RajagrafindoPersada.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2003. Perencanaan dan Pengembangan Sumber

Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama.

Mantra, LB. 1993. Perilaku dalam Hubungannya dengan Kesehatan. Jakarta:

Depkes RI

Nopirin. 2003. Ekonomi Internasional. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Notoatmojo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Rakhmad, Jalaluddin. 1984. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : Remaja

Karya.

Page 112: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Rohman, Arif. 2009. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta :

LaksBang Mediatama Yogyakarta.

Sarwono, Solita. 1993. Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta

Aplikasinya. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT. Pustaka LP3ES.

Slamet, Y. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : Sebelas Maret University

Press.

Slamet, Y. 1990. Analisa Kuantitatif untuk Data Sosial. Surakarta: Sebelas Maret

University Press.

Suhardono, Edy. 2001. Refleksi Metodologi Riset Panorama Survey. Jakarta : PT. Sun.

Susanto. 2006. Metode Penelitian Sosial. Surakarta : Sebelas Maret University

Press.

Toruntju, SA. 2005. Faktor Sosial Ekonomi Yang Berhubungan Dengan Asupan

Yodium Pada Ibu Hamil di Derah Endemik GAKY Kabupaten Gunung

Kidul, DIY, Yogyakarta : Dalam Majalah Berita Kedokteran Masyarakat,

IKM UGM, Tri 3 September 2005.

Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi

Offset.

Page 113: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Lain-lain:

“Mengawasi Jajan Anak. 11 Juni 2009.

(http://www.muslimdaily.net/keluarga/3471/mengawasi-jajanan-anak

diakses tanggal 29 September pukul 05.50 WIB).

“Perusahaan Trans Nasional Semakin Dominasi Pangan Nasional.” 2005.

(http://www.kapanlagi.com diakses pada tanggal 18 Januari 2010).

Anwariansyah. 2008. “11 Dosa yang Mematikan Ilmu Pengetahuan.”

(www.wikimu.com diakses tanggal 22 februari 2010 pukul 06.26 WIB).

Meliono, Irmayanti, dkk. Pengetahuan. 2007. (http://org.wikipedia.id diakses

tanggal 22 februari 2010 pukul 06.20 WIB).

Sofa. Perusahaan Transnasional dan Pembangunan Industri. 25 Februari 2008.

(massofa.wordpress.com/.../perusahaan-transnasional-dan-

pembangunan-industri/ diakses tanggal 18 Januari 2010).

Sugiyantoro. Perilaku Anak Sebagai Konsumen Makanan Jajanan. 07 April 2008.

(http://www.kakak.org diakses tanggal 13 Mei 2009).

Dr. Widodo Judarwanto SpA. Perilaku Makan Anak Sekolah.

(http://kesulitanmakan .bravehost.com diakses tanggal 29 September 2009

pukul 06.02 WIB).

Page 114: PERILAKU ORANG TUA DI DALAM MENGONTROL POLA …/Perilaku... · DAFTAR BAGAN ... teknik pengambilan sampel adalah stratified sampling dan simple random sampling serta sampel yang digunakan

Jurnal Internasional:

Brown, Rachael dan Jane Ogden. 2004. Children’s eating attitudes and behavior:

a study of modeling and control theories of parental influence. London:

Oxford University Press.

Carlson, Les dan Sanford Grossbart. 1988. Parental Style and Consumer

Socialization of Children. _____________________________

Goldberg, Marvin E, Gerald J. Gorn dan Wendy Gibson. 1978. TV Messages for

Snack and Breakfast Foods: Do They Influence Children’s Preferences.

Canada: The Journal of Consumer Research.