Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
PERILAKU PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN DI DESA ANYAR KECAMATAN BAYAN
KABUPATEN LOMBOK UTARA
Oleh:
Wardina Amalia
160203038
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
ii
PERILAKU PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN DI DESA ANYAR KECAMATAN BAYAN
KABUPATEN LOMBOK UTARA
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Agma Islam Negeri Mataram untuk
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Wardina Amalia
160203038
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Wardina Amalia, NIM: 160203038 dengan judul “Perilaku Pedagang
Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan di Desa Anyar, Kecamatan
Bayan KLU” telah memenuhi syarat dan disetujui.
Disetujui pada hari Senin, 6 Juli 2020
Pembimbing I, Pembimbing II,
iv
Nota Dinas Pembimbing
Mataram, 6 Juli 2020
Hal : Ujian Skripsi
Yth. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr.Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skirpsi, kami berpendapat bahwa skripsi Wardina Amalia,
NIM. 160203038 yang berjudul “Perilaku Pedagang Pasar Tradisional dalam
Meningkatkan Pendapatan di Desa Anyar, Kecamatan Bayan, KLU” telah
memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram.
Demikian atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu, alaikum Wr.Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II,
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Perilaku Pedagang Pasar Tradisional dalam
Meningkatkan Pendapatan di Desa Anyar Kecamatan Bayan KLU” yang diajukan
oleh Wardina Amalia, NIM. 160203038, Jurusan Ekonomi Syari’ah, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram telah dimunaqasyahkan pada hari Senin,
06 Juli 2020 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi.
DEWAN PENGUJI
vii
MOTTO
“Semua keberhasilan terbaik anda, datang setelah kekecewaan
besar yang anda hadapi dengan sabar”
viii
PERSEMBAHAN
Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT yang maha Kuasa atas berkat
Rahmat dan Kasih Sayang-nya, Skripsi ini dapat penulis selesaikan sebagai salah
satu bukti perjuangan dalam menimba ilmu pengetahuan yang diperintahkannya.
Dengan bangga skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Yang senantiasa menyayangi dan membesarkan saya yakni Ayah dan Bunda
tercinta, kalian adalah pelita di kegelapan hidupku, cahaya yang selalu
menerangi jalanku, semangat yang membuatku kuat untuk terus melangkah.
Terima kasih banyak teruntuk kedua orang tuaku karena setiap tetesan
keringat kalian yang telah membawa saya menyelesaikan studi di UIN
Mataram.
2. Untuk segenap keluargaku dan seseorang yang berinisial W yang selalu
memotivasi saya hingga saat ini yang telah memberikan dukungan, motivasi
dan bantuan baik moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
3. Untuk semua dosen-dosen yang telah mengajarku, baik dosen pembimbing I
Drs. Ma’ruf, S.H., M.Ag dan II Muhammad Johari, M.S.I yang telah
membimbing penulis menyelesaikan skripsi ini, saya ucapkan terimkasih.
4. Untuk teman-teman seperjuanganku kelas ES/A Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, untuk sahabat-sahabati KOPMA, Keluarga besar KKP Jontlak,
keluarga besar PKL Jamsyar Mataram, Bapak kos Prasarana No.4, untuk
sahabat Bascamp, serta untuk Almamater Tercinta UIN Mataram.
Mataram,………………2020
ix
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyeleseaikan
skripsi yang berjudul: “Perilaku Pedagang Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Pendapatan di Desa Anyar, Kecamatan Bayan, KLU” ini telah penulis selesaikan
dengan baik sesuai harapan. Sholawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya yang telah
membawa Islam dan mengembangkannya hingga sampai saat ini.
Penulis menyadari bahwa terselesainnya skripsi ini bukan hasil jerih payah
penuliis secara pribadi, tetapi semua itu merupakan wujud dari usaha, bantuan
serta do’a berbagai pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan skrispsi
ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Ma’ruf, SH., M.Ag. selaku Pembimbing I dan Muhammad Johari,
M.S.I, selaku Pembimbing II yang selalu meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan serta masukan dalam penyusunan skripsi ini.
2. H. Bahrur Rasyid, M.M. selaku Kajur Ekonomi Syariah yang selalu
mendukung dalam hal bimbingan jurusan.
3. Dr. H. Ahmad Amir Aziz M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram
4. Prof. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Mataram.
x
5. Pengelola pasar, Kepala Pasar, dan pedagang pasar yang telah bersedia
memberikan informasi baik berupa data serta dokumen yang dilakukan
peneliti sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan.
6. Orang tua beserta keluarga besar penulis yang selalu mensuport penulis
untuk segera menyelesaikan penelitian.
Semoga amal kebaikan dari berbagai phak tersebut mendapat pahala yang
berlipat ganda dari Allah Swt, dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semesta, Aamiin. Peneliti menyadari begitu banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konsturktif sangat peneliti
harapkan bagi kemajuan di masa mendatang. Semoga skripsi ini bisa menambah
keilmuan bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.
Mataram, 2020
Penulis
(Wardina Amalia)
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................... iv
PERYATAAN KASLIAN SKRIPSI .................................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ........................................................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................................... xii
BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1-4
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuandan Manfaat Penelitian ................................................................ 5-6
D. Ruang Lingkupdan Setting Penelitian ............................................... 6-7
E. Telaah Pustaka................................................................................. 7-10
F. Kerangka Teori .............................................................................. 10-24
G. Metode Penelitian .......................................................................... 24-31
H. Sistematika Pembahasan ............................................................... 31-32
BAB II : PAPARAN DAN TEMUAN ................................................................ 33
A. Sejarah Pasar Tradisional Desa Anyar .............................................. 33-34
1. Letak Geografis dan Demografis Pasar .................................. 34-36
2. Visi, Misi dan Tujuan .............................................................. 36-37
3. Struktur Kepengurusan ....................................................................... 37
4. Keadaan sarana dan Prasarana Pasar ....................................... 37-39
B. Gambaran Umum Perilaku Pedagang Pasar Tradisional ........................ 40
1. Umur ......................................................................................... 41-42
xii
2. Tingkat endidikan……………………………………….…….42-43
3. Indikator-indikator yang mempengaruhi perilaku pedagang .... 43-53
BAB III : PEMBAHASAN .................................................................................. 54
A. Perilaku pedagang dalam meningkatkan pendapatan.................... 54-65
BAB IV : PENUTUP ............................................................................................ 66
A. Kesimpulan.......................................................................................... 66
B. Saran ............................................................................................. 66-67
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 68-69
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 70-78
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jenis Dagangan Pedagang Pasar Tradisional di Desa Anyar ........... 39
Tabel 2. Daftar Tingkat Umur Pedagang Pasar Tradisional di Desa Anyar ... 41
Gambar ........................................................................................................... 71-79
xiii
ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang “Perilaku Pedagang Pasar tradisional dalam
meningkatkan pendapatan” yang dijabarkan dalam rumusan masalah yaitu,
bagimana perilaku pedagang pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pedagang di pasar tradisional
dalam meningkatkan pendapatan di Desa Anyar Kecamatan Bayan (KLU).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriftip
yang datanya didapatkan secara langsung di lapangan. Adapun sumber data yang
digunakan yaitu ada dua macam, yaitu data primer dan sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh secara langsung melalui hasil observasi dan
wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh secara tidak langsung melainkan
dari laporan-laporan tertulis yang terkait dengan penelitian. Prosedur
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi. Data yang telah dikumpulkan dianalisa menggunakan reduksi data.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara peneliti dilapangan
menunjukkan bahwa ada beberapa indikator-indikator perilaku pedagang pasar
tradisional yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan, yaitu yang pertama
kualitas produk, kedua harga, ketiga perawatan, keempat keramahan, kelima
pemasukan/pendapatan dan yang keenam penyimpanan.
Beradasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatasyang telah dilakukan
di pasar tradisional Desa Anyar Kecamatan Bayan (KLU) dapat diperoleh suatu
kesimpulan bahwa perilaku pedagang pasar tradisional di Desa Anyar dalam
meningkatkan pendapatan dengan cara menyediakan dan menyampaikan kualiatas
produk dengan baik, merawat barang dengan baik, menerapkan sistem tawar
menawar, berkomunikasi dengan baik dalam melayani setiap pembeli, dan bisa
memnafaatkan hasil penjualan dengan baik.
Kata kunci: Perilaku Pedagang, Pasar Tradisional, Pendapatan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sudah sejak dahulu kota dan desa tidak akan terlepas dari pusat
kegiatan komersial yang disebut dengan pasar. Sejarah pasar diawali pada
zaman pra sejarah, yang dimana dalam memenuhi kebutuhannya manusia
melakukan barter yaitu suatu sistem yang diterapkan antara dua individu
dengan barang yang lainnya dan akhirnya sistem barter ini berkembang secara
luas.1
Pada mulanya istilah pasar dikaitkan dengan pengertian tempat
pembeli dan penjual bersama-sama melakukan pertukaran. Kemudian istilah
pasar ini dikaitkan dalam teori ekonomi, pasar yang mengandung dua
pengertian, pertama dalam pasar terkandung pengertian sebagai tempat
berjualan, dan yang kedua adalah sebagai tempat penawaran dan permintaan
antara konsumen dan produsen.2 Secara teoritis dalam ekonomi, pasar
menggambarkan semua pembeli dan penjual yang terlibat dalam transaksi
aktual atau potensi terhadap barang atau jasa yang ditawarkan.3
Pasar tradisional merupakan tempat berjualan yang tradisional turun
temurun. Pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah, Swasta,
Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, termasuk
1Boediono, Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE, 2018), hlm.107.
2Edi Sedyawati, Pentas Ilmu di Ranah Budaya, (Tembi Rumah Budaya: Pustaka
Larasan, 2010), hlm.375. 3 Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hlm.
98.
2
kerjasama swasta dengan tempat usaha berupa tenda, los, kios dan toko yang
dikelola atau dimiliki oleh pedagang kecil. Para pedagang yang ada, yaitu
dengan menggunakan modal kecil dan dengan proses jual beli barang
dagangan melalui sistem tawar menawar. Di Kabupaten Lombok Utara
terdapat cukup banyak pasar tradisional, salah satunya berada di Kecamatan
Bayan yang tepatnya berada di Desa Anyar.4
Pasar tradisional telah mengalami perjalanan yang panjang dalam
sejarah perdagangan Indonesia. Pasar tradisional sejak dahulu memiliki peran
yang strategis dalam interaksi sosial ekonomi antar penjual dan pembeli.
Selain itu keberadaan pasar tradisional sampai saat ini juga masih menjadi
bagian dari budaya masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat menengah
kebawah, sebagai tempat yang strategis untuk kegiatan jual beli.5
Adapun terdapat keunggulan dari pasar tradisional yang berperan
penting dalam memajukan ekonomi di Desa dan memiliki keunggulan
bersaing secara alamiah. Keberadaan pasar tradisional ini sangat membantu,
tidak hanya bagi pemerintah daerah ataupun pusat, tetapi juga masyarakat
yang menggantungkan hidupnya dalam kegiatan berdagang, karena didalam
pasar tradisional terdapat banyak aktor yang memliki arti penting dalam
berusaha dan mensejahterahkan kehidupannya baik itu pedagang, pembeli,
pekerja panggul dan sebagainya.6
4Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan, (Jakarta: PT
Raja Grafindo, 2016), hlm.10-11. 5Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil,
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2011), hlm .159. 6 Gusjigang, Etos Kerja dan Perilaku Ekonomi PedagangKudus (Jakarta: Rajawali
pers , 2012), hlm.15.
3
Tindakan ini merupakan suatu nilai lebih untuk pasar tradisional.
Pedagang yang ada cenderung lebih banyak menengah ke bawah dan tersebar
di kampung-kampung, kota-kota kecil dan kota-kota besar dengan jam kerja
rata-rata dari subuh sampai siang atau sore hari. Disisi lain, pasar tradisional
terutama berpotensi pula menjadi suatu pranata sosial yang penting karena
penduduknya tidak hanya menjadi penyedia barang bagi pemenuhan
konsumen belaka, akan tetapi juga sebagai pusat interaksi. Pasar tradisional
juga dapat bertahan karena adanya modal sosial yang hidup diantara para
pelakunya. Adapun perbaikan fasilitas pasar dan suntikan dana juga memang
penting, tetapi modal sosial juga harus dikawal karena ini kekuatan yang
sesungguhnya dari pasar tradisional.
Salah satu segmen yang menarik untuk dibicarakan yaitu pasar
tradisional yang ada di Desa Anyar, pasar yang masih bertahan hingga saat ini,
yang sifatnya umum, beroperasi setiap satu kali seminggu, mayoritas
penduduknya adalah masyarakat muslim dan terdapat berbagai macam
dagangan yang ada. Namun di pasar tradisional ini sering diidentikkan dengan
lingkungan jual beli yang kurang kondusif seperti, cuaca yang tidak menentu,
kotor, semrawuk, pengap, bau, dan kondis-kondisi lain yang menganggu
kenyamanan pembeli pada saat berbelanja.Apalagi soal keamananya yang
dinilai kurang bisa memberi rasa aman bagi penjual maupun pembeli sehingga
pendapatan para pedagang menurun.7
7Observasi Awal, Pasar Tradisional, Desa Anyar Kecamatan Bayan (KLU), 29
Sepetember 2019.
4
Berjalan dari dinamika lingkungan pasar tradisional, yang selama ini
banyak ditempati masyarakat di Desa Anyar, dengan pendekatan ekonomi
mikro terutama yang menyangkut perilaku produsen.8 Inilah yang kemudian di
angkat sebagai tema untuk melihat sejauhmana keahlianparapedagang dalam
memperoleh pemasukan dari para kosnumen disaat kondisi pasar yang masih
kurang kondusif9.
Berdasarkan ketertarikan kejadian atau masalah berdasarkan paparan
diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Pasar Tradisional
di Desa Anyar Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, untuk
mengetahui sejauh mana perilaku pedagang dalam meningkatkan pendapatan.
Fokus penelitian yang beranjak dari beberapa ketertarikan peneliti diatas, oleh
karena itu peneliti mengambil judul penelitian ini “Perilaku Pedagang Pasar
Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan” (Studi Kasus di Desa Anyar
Kecamatan Bayan KLU).
B. Rumusan Masalah
Setelah memahami latar belakang, agar uraian dalam bab-bab selanjutnya
tidak meluas, maka rumusan masalah yang penulis jabarkan ialah: Bagaimana
perilaku pedagang pasar tradisional di Desa Anyar dalam meningkatkan
pendapatan?
8Danang Sunyoto, Ilmu Ekonomi Mikro, (Jakarta: Pt. Raja Grafindo, 2010), hlm. 170-
172. 9Ibid.,hlm. 3.
5
C. Tujuan Dan Manfaat
1. Tujuan
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku
pedagang pasar tradisional di Desa Anyar dalam meningkatkan
pendapatan
2. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai penulis
diharapkan mempunyai manfaat dalam perekonomian islam secara praktek
maupun imformasi yang didapat dari tulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitianini adalah memberi tambahan pola pikir untuk
pembaharuan kondis iperilaku pedagang di pasar tradisional yang terus
berkembang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan sesuai dengan
kebutuhan perkembangan di pasar tradisional Desa Anyar. Penelitian
ini juga diharap bisa memberi pemahaman serta pemikiran untuk
semua kalangan masyarakat produsen/konsumen sebagai acuan untuk
menerapkan perilaku pedagang yang baik dalam meningkatkan
pendapatan.
b. Manfaat praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat sebagai berikut :
1) Bagi penulis: penelitian ini berguna untuk menambah dan
memperluas ilmu pengetahuan khususnya mengenai perilaku
pedagang dalam pasar tradisional
6
2) Bagi pedagang: diharapakan para pedagang agar menerima saran
atau kritikan dalam berperilaku berdagang untuk meningkatkan
pedapatan dengan baik.
3) Bagi masyarakat: diharapkan agar masyarakat umum untuk
mengerti aturan-aturan ketika melakukan transaksi jual beli yang
sesuai.
4) Bagi lembaga yang diteliti: penelitian ini diharapkan dapat
memberikan arahan bagi lembaga pasar tradisional khususnya bagi
para pedagang agar dalam berdagang harus menggunakan aturan
dan tata cara yang baik dan benar berdasarkan aturan pemerintah.
Dengan hal ini pula diharapakan penelitian ini dapat menjadi acuan
bagi lembaga pasar lain.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang lingkup: Dalam sebuah penelitian yang dikaji dalam hal-hal seputar
“Perilaku Pedagang Pasar Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan’’
tentunya memilki batasan-batasan yang harus diketahui oleh peneliti agar
penelitian yang dilakukan tidak melebar terlalu jauh dari rumusan masalah
yang diteliti. Oleh karena itu ruang lingkup penelitian ini berfokus pada
indikator yang dibahas.
2. Setting Penelitian: setting penelitian yang akan dilakukan berbentuk
penelitian pedagang pasar, untuk itu peneliti mempersiapkan setting
penelitian, yang dimana lokasi penelitian yaitu di “Pasar Tradisional Desa
Anyar Kecamatan Bayan KLU”. Kondisi para pedagang pasar secara
7
keseluruhan, ada yang berpendidikan, bahkan ada yang tidak sekolah.
Dalam melaksanakan penelitian tindakan perilaku pedagang, peneliti
memerlukan rancangan waktu yang tepat sehingga penelitian dapat
berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan yaitu
memperoleh hasil yang maksimal.
E. Telaah Pustaka
Pada penelitian inipenulis melakukan telaah pustaka sebagai langkah
dari penyusunan proposal yang penulis ingin teliti agar terhindar dari
kesamaan judul dari penelitian sebelumnya.:
a. Penelitian yang dilakukan oleh Aji Ependi tahun 2009 mahasiswa Jurusan
Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Semarang. Dengan judul “Perilaku Pedagang Musiman dalam Upaya
Meningkatkan Pendapatan”.10
Pokok pembahasan penelitian ini adalah
bagaimana perilaku ekonomi pedagang durian musiman di keluraan
patemon. Hasil penelitiannya adalah bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara persaingan usaha pedagang musiman dengan perilaku
pedagang terhadap pendapatan.
Persaamaan dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa
persamaan penelitian yang dilakukan adalah fokus pembahasan tentang
perilaku Pedagang dan Pendapatan, khususnya dalam jual beli, karena
islam menganjurkan untuk jujur dalam timbangan, perkataan, dan sifat
10
Aji Efendi, “Perilaku Pedagang Musiman dalam Meningkatkan Pendapatan terhadap
kasus pada penjual durian dikelurahan patemon kecamatan gunungpati, (Skripsi FSEI Universitas
Semarang, Semarang, 2009), hlm.24.
8
pelayanan yang ramah kepada konsumen.
Perbedaan dari penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pokok
pembahasan penelitian yang di atas dengan pokok pembahasan peneliti
yaitu berbeda karena peneliti mencakup pembahasan tentang “Pasar
Tradisional”.
b. Penelitian yang dilakukan oleh Maryanto, dengan judul “analisis perilaku
pedagang yang berjualan pakaian di Pasar Trdaisonal Dahlia Pontianak”,
pada tahun 2013, jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial program
Studi pendidikan Ekonomi di Universitas Tanjungpura Pontianak.
Penelitian ini bertujuan untuk menjamin keberadaan lingkungan pasar
tradisional yang baik. Pokok pembahasan penelitian ini adalah bagimana
perilaku pedagang di pasar tradisional dahlia Pontianak dalam
pemeliharaan lingkungan produk konsumen, perilaku pedagang pasar
tradisional dahlia Pontianak dalam menjual produk kepada konsumen, dan
perilaku pedagang pasar tradisional dahlia Pontianak dalam melakukan
promosi penjualan. Hasil penelitianya adalah dari segi perilaku pedagang
dalam menjual pakaian menunjukkan bahwa kualitas produk pakaian yang
dijual oleh para pedagang di pasar dahlia adalah kualitas biasa.11
Persamaan dalam penelitian diatasdapat disimpulkan bahwa pokok
pembahasan yang sama adalah “Perilaku Pedagang dan Pasar Tradisional”.
11
Maryanto, “Analisis Perilaku Pedagang yang berjualan di Pasar Trdisional Dahlia
Pontianak, (Skripsi, FEI Universitas Tanjungpura, Tanjungpura, 2013). hlm.4-14.
9
Perbedaan dapat disimpulkan bahwa pokok pembahasan penelitian
yang diatas, tidak terdapat pada pokok pembahasan peneliti tentang
“Pendapatan”.
c. Penelitian Nyoman Suartha yang berjudul “Revitalisasi Pasar Tradisional
Bali Berbasis Pelanggan”, menjelaskan bahwa revitalisasi pasar tradisional
di Bali masih belum berjalan secara kondusif, karena sampai saat ini
terkesan kumuh atau kotor masih lekat dalam pandangan masyarakat
terhadap pasar tradisional. Meski banyak usaha-usaha yang telah
dilakukan oleh pihak pasar dalam menangani masalah kebersihan,
tampaknya masalah kebersihan pasar perlu ditingkatkan. Hasil penelitian
menunjukkan kurang dari separuhnya yang mengatakan kondisi pasar
masih kotor.12
Persamaan penelitian bahwa pokok pembahasan yang sama
dibahas tentang pasar tradisional, yang dimana adalah suatu sistem
organisasi kemasyarakatan yang berkaitan dengan sistem mata
pencaharian hidup.
Perbedaan dalam penelitian diatas terdapat pada pokok
pembahasan peneliti tentang “Perilaku Pedagang dan Pendapatan”.
d. Penelitian Anis Yunus yang berjudul “Peran Pemerintah Desa Terhadap
Pengembangan Pasar Tradisional Kekait Dalam Meningkatkan Taraf
Hidup” menjelaskan bahwa peran pemerintah terhadap pegembangan
pasar tradisional di Desa Kekait, masyarakat desa merasa diuntungkan
12
Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan, (skripsi, FEI
Universitas Jakarta, 2016) hlm. 10
10
dengan adanya renovasi yang dilakukan pemerintah Desa, penarik uang
retribusi ini menjadi alternative Desa mendapatkan anggaran pendapatan
dan belanja Desa (APBDES) sekaligus memperbaiki dan meningkatkan
taraf hidup masyarakat.13
Persamaan penelitian di atas terdapat pada pokok pembahasan
peneliti tentang “Pasar Tradisional”, yang dimana adalah tempat para
pedagang berjualam untuk mencari mata pencahrian hidup.
Perbedaan dalam peneliian ini terdapat pada pokok pembahasan
penelti terkait tentang “Perilaku Pedagang dan Pendapatan”.
F. Kerangka Teori
1. Perilaku Pedagang
a. Pengertian Perilaku
Perilaku, merupakan segala perbuatan atau tindakan yang tidak
kelihatan ataupun terlihat oleh kasat mata manusia yang tidak didasari
maupun didasari, seperti halnya cara ketika melakukan sesuatu, ketika
berbicara, dan berkomunikasi atau bereaksi terhadap segala sesuatu
yang datangnya dari dalam maupun dari luar.14
Sedangkan dalam
Kamus Bahasa Indonesia perilaku merupakan reaksi atau tanggapan
yang terlihat melalui ucapan, gerakan dan pergerakan badan. Perilaku
setiap individu sering merujuk pada norma-norma moral yang sudah
13
Anis Yunus, “Peran Pemerintah Desa Terhadap Pengembangan Pasar Tradisional
Kekait Dalam Meningkatkan Traf Hidup” (Skripsi, Universitas Islam Negeri Mataram, 2017),
hlm.73. 14
Zakiyah dan bintang wirawan, Pemahaman Nilai-Nilai Syariah Terhadap Perilaku
Berdagang (studi pada pedagang di pasar bamboo kuning: Bandar lampung, 2012), “ Jurnal
Sociologic, Vol. 1, hlm.331.
11
ada dalam masyarakat. Perilaku sering dipengaruhi oleh sikap diri itu
sendiri yang sudah terbentuk oleh pengetahuan, nilai yang dimiliki
oleh manusia. Manusia sering dilatarbelakangi oleh pengetahuan
dengan kepercayaan, pikiran dan kegiatan apapun.15
Adapun menurut
para ahli yang memiliki pengertian atau pandangan masing-masing
tentang perilaku adalah sebagai berikut:
1) Menurut skinner seorang ahli psikologi, perilaku adalah
reaksi atau respon seseorang terhadap rangsangan dari luar.
Adapun menurut Skinner perilaku terbagi menjadi dua
macam yaitu Respondent Respon atau Reflexsife.16
2) Menurut Heri Purwanto, perilaku merupakan perasaan atau
pandangan-pandangan yang disertai kecendrungan dalam
bertindak sesuai dengan sikap objek tersebut.
3) Menurut ensiklopedi Amerika, perilaku adalah suatu reaksi
atau aksi terhadap lingkunganya, yang dimana dalam hal ini
hal perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu hal yang
diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut
rangsangan, maka dengan demikian suatu respon atau
rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu
pula.
Dari definisi di atas, maka yang dimaksud perilaku adalah
suatu reaksi atau tanggapan dari seorang pedagang terhadap
15
http://kbbi.web.id/perilaku, 28 Oktober 2019. 16
Anies, Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek
Perilaku & Lingkungan, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo,2006), hlm.11-12.
12
lingkungan atau rangsangan yang ada di sekitar. Perilaku pedagang
juga ialah sifat yang dimiliki oleh setiap orang pedagang, untuk
menangkap reaksi yang diberikan oleh keadaan terhadap lingkungan
yang sedang terjadi sekarang.
b. Pengertian Pedagang
Pedagang merupakan orang yang menjual barang dengan sesuai
harga dan kualitas tertentu, sebagai pekerjaanya sehari-hari. Dalam hal
ini, perniagaan adalah perbuatan pembelian barang untuk dijual lagi.17
Pengertian pedagang secara etimologi ialah orang yang yang
berdagang atau yang sering disebut saudagar. Pedagang merupakan
seseorang yang melakukan perdagangan, memperjualbelikan barang
atau produk yang tidak diproduksi sendiri untuk mendapatkan
keuntungan.18
Adapun dalam hal ini pedagang dibagi menjadi tiga
macam, yaitu adalah sebagai berikut:
1) Distributor/pedagang besar
Distributor merupakan pedagang yang mendapatkann atau
membeli produk barang dagangan dari tangan pertama secara
langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak dan wewenang
wilayah atau daerah tertentu.
2) Pedagang Menengah/Agen
Agen ialah pedagang yang membeli atau mendapatkan
barang daganganya dari distributor atau agen tunggal yang
17
Ibid, hlm.2. 18
Sujatmiko, Eko. Kamus IPS, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2014), hlm.12.
13
biasanya akan lebih kecil dari daerah kekuasaan penjualan atau
perdagangan tertentu yang lebih kecil dari daerah kekuasaan
distributor.
3) Pedagang eceran/ Pengecer
Pengecer merupakan pedaganag yang menjual barang yang
dijual langsung ketangan pemakai akhir atau konsumen dengan
jumlah eceran atau satuan.
c. Pengertian Perilaku Pedagang
Manusia adalah mahluk yang sudah terikat dengan moral
ekonomi dan adat, norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat.
Proses pertukaran, yaitu dengan cara mencari pembeli, memenuhi dan
menemukan kebutuhan pembeli, menetukan harga yang tepat, menjaga
produk dan lain-lain agar kegiatan ini bisa menarik lebih banyak
pembeli dan dagangan cepat laku terjual.
Dari paparan diatas, maka dapat dipahami bahwa yang
dimaksud dengan perilaku pedagang adalah suatu sifat yang dimiliki
oleh setiap orang pedagang untuk menangkap reaksi yang telah
diberikan oleh lingkungan terhadap keadaan yang sedang terjadi
sekarang. Adapun Indikator-indikator yang dapat mempengaruhi
perilaku pedagang diantaranya ialah19
:
1). Kualitas Produk/barang
Kuliatas barang merupakan hal penting yang harus
19
Yonna Ifan Falucky, Analisis Terhadap Perilaku Pedagang Pasar Tradisional , (Studi
Kasus di Pasar Tradisional Ngentrong Campur Darat Talunganggung : Skripsi, IAIN
Tulunganggung, 2017), hlm.16.
14
diusahakan oleh setiap pedagang jika ingin barang yang dihasilkan
dapat bersaing dipasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Kualitas produk atau barang yaitu dilihat dari tingkat
baik buruknya suatu produk. Produk merupakan barang atau jasa
yang dapat diperjualbelikan atau yang bisa ditawarkan ke sebuah
pasar dan bisa memuaskan sebuah keinginan atau kebutuhan.
Perilaku pedagang tentunya harus memperhatikan kualitas
produk atau barang dalam menentukan baik buruknya suatu barang
atau produk dari suatu taraf. Tersedianya barang-barang yang tidak
berkualitas di pasar merupakan keputusan konsumen untuk
berbelanja dan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
pedapatan para pedagang. Maka, kualitas barang atau makanan
merupakan hal penting yang harus dijaga oleh setiap pelaku
pedagang jika ingin barang atau makanan yang dihasilkan dapat
terjual.20
Dalam proses penjualan ada hal-hal penting dalam
melakukan tahap selektifitas. Pada cara ini pedagang di pasar
tentunya harus benar-benar jeli melihat kondisi barang yang
diperjual belikan, mulai dari segi kulaitas, jenis rasa, serta
ukuran.21
20
Radiosunu, Manajemen Pemasaran, (Suatu pendekatan analisis, Yogyakarta: BPFE,
1983), hlm.31-34. 21
Nirma Kurriawati, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan Dampaknya
terhadap Loyalitas Konsumen”, Jurnal (Bangkalan: Fakultas Ekonomi Universitas Trunojoyo,
2015), hlm.48.
15
2). Perawatan
Perawatan ialah suatu usaha atau cara yang dilakukan
dengan maksud menjaga barang agar dapat berfungsi dengan baik.
Berkenaan dengan perawatan terhadap barang yang akan dijual,
tentunya hal pertama yang dilihat oleh para konsumen adalah
kebersihan dari para pedagang. Misalnya seperti menjaga
kebersihan makanan, buah, sayuran, baju, atau barang-barang
lainnya agar barang atau makanan bisa laku terjual dipasaran. Para
pedagang pasar ini memiliki cara yang bervariasi untuk merawat
daganganya dari mulai dari datangnya barang hingga pada saat
nantinya akan dijual kepada konsumen.
3). Harga
Merupakan nilai jual atau beli suatu produk barang atau
jasa, atau nilai tukar mata uang yang menunjukkan tinggi
rendahnya nilai suatu kulaitas barang atau jasa. Ketika pedagang
pasar tradisional jumlahnya semakin banyak, tentunya biasanya
para pedagang sudah mempersiapkan berbagai macam harga
barang dagangan untuk diperjualbelikan, karena konsumen lebih
cenderung memilih tempat belanja yang mempunyai harga lebih
rendah, maka hal itu yang menyebabkan harga barang pedagang
sering mempengaruhi pendapatan penjualan.
16
3). Keramahan
Secara bahasa ramah artinya baik sikapnya dan manis tutur
katanya. Adapun hal serupa ramah juga artinya baik budi
bahasanya, baik hati dan menarik, baik ucapanya maupun
perilakunya dihadapan orang lain, tentunya sebagai seoarang
pedagang dalam melayani para kosnumenya sebaiknya bersikap
baik, karena sikap seseoarang pedagang kepada konsumen bisa
mempengaruhi pendapatan pedagang.
4). Pemasukan/ Pendapatan
Pemasukan atau pendapatan merupakan jumlah uang yang
diterima oleh pedagang dari aktivitasnya menjual produk/jasa
kepada konsumen. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan
hidup, tentunya pemasukan merupakan suatu hal yang dianggap
penting bagi seseorang pedagang.
Semakin seseorang memiliki pendapatan yang rendah maka
mereka juga memiliki kecendurungan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dengan ukuran rendah pula dan ketika seseorang memiliki
pendapatan yang tinggi maka potensi mereka untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya juga semakin tinggi pula.
17
5). Penyimpanan
Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh satuan
kerja atau pedagang untuk menampung hasil pendapatan yang
diperoleh pedagang dari hasil penjualan.
2. Pasar Tradisional
a. Pengertian Pasar
Pasar dalam pengertian ekonomi adalah tempat bertemunya
pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) dalam
melakukan transaksi jual beli setelah kedua pihak telah mengambil
kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah (kuantitas) barang
dengan kualitas tertentu yang menjadi transaksi pada objek ini. Dalam
hal ini, pihak konsumen mendapat barang yang diinginkan untuk
memuaskan dan memenuhi kebutuhannya, sedangkan penjual
mendapat imbalan pendapatan dan seterusnya dipergunakan untuk
membiayai aktivitasnya sebagai pedagang atau pelaku ekonomi
produksi. Adapun pengertian pasar menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
1). Hendri Ma’ruf mengartikan bahwa pasar memiliki tiga kata
pengertian, yaitu pasar yang artinya tempat bertemunya produsen
dengan konsumen. Pasar memiliki pengertian sebagai bentuk
permintaan dan penawaran, yang dimana pasar adalah tempat
terjadinya interaksi jual beli. Pasar adalah sekelompok atau anggota
masyarakat yang memiliki kebutuhan daya beli. Jadi pasar adalah
18
orang-orang yang menginginkan sesuatu barang atau jasa dan
memiliki kemamapuan untuk membeli.22
2). Gray Amstrong, mengartikan bahwa kata pasar merupakan
pembeli potensial dan aktual dari sebuah jasa atau produk. Pasar
sendiri memiliki ukuran tergantung pada pedagang yang
menunjukkan kemampuan dalam pertukaran dan sesuai dengan
kebutuhan.
b. Pengertian pasar tradisional
Pasar tradisional ialah sektor perekonomian yang sangat
penting bagi mayoritas penduduk di Indonesia. Pasar tradisional di
pedesaan biasanya terhubung dengan pasar tradisional yang ada
diperkotaan yang biasa menjadi sentral bagi pedagang pasar-pasar
pedesaan di sekitarnya, sedangkan yang dimaksud dengan tidak sedikit
masyarakat miskin yang bergantung kehidupannya pada pasar
tradisional. Adapun berikut pengertian pasar tradisional menurut para
ahli sebagai berikut:
1) Pasar tradisional menurut S. Laksono mendefinisikan bahwa pasar
tradisional merupakan tempat bertemunya penjual maupun pembeli
yang mengadakan proses tawar menawar.
2) Pasar tradisional menurut Kasmir, merupakan tempat bertemunya
para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi dan sebagai
tempat untuk melakukan permintaan dan penawaran.
22
Hendri Ma’ruf, Pemasaran Ritel, (Jakarta: PT.Grammedia Pustaka Utama, 2006), hlm.4.
19
3). Pasar tradisisonal menurut William J. Stanton, adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik
kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pasar
diidentitifikasi sebagai tempat fisik, dimana pembeli dan penjual
bertemu.23
Dari beberapa pengertian di atas, pasar tradisional biasanya
ada dalam waktu sementara atau tetap dengan tingkat pelayanan
terbatas. Pasar seperti ini umumnya dapat ditemukan di kawasan
permukiman agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar.
Dalam pasar tradsional transaksi barang tidak dapat ditarik
keuntungan yang maksimal, dan kerugian yang minimal. Seorang
pedagang tidak sekedar menerima uang dari pihak lain yang
menerima barang, tetapi terdapat kebutuhan sosial yang ingin
didapat dari pihak lain, yakni penghargaan yang bersifat timbal
balik dalam hubungan yang stara, terjalin ikatan hubungan personal
emosional.
Demikian juga dengan konsumen atau pelanggan, tidak
semata mendapat sesuatu barang yang diperlukan tetapi dapat
kepuasan lain yang diperlukan, diataranya tempat dan dengan siapa
penjual yang dihadapinya. Dalam budaya masyarakat timur,
23
Muhammad Aziz Hakim, Menguasai Pasar Menggeruk Keuntungan, (Jakarta :
Renaisan, 2015), hlm.12-17.
20
berbelanja secara individual, berbelanja sambil tukar bicara
merupakan salah satu pemuas kebutuhan atau yang disebut modus,
yang menjadi salah satu bagian untuk menyertai komoditas yang
harus dipenuhi. Adapun beberapa ciri-ciri khusus tentang pasar
tradsional adalah sebagai berikut:
1) Pasar tradisional merupakan tempat beragam dalam berusaha
dan menyatu pada lokasi yang sama. Meskipun barang
dagangan setiap penjual menjual barang yang berbeda-beda
tetapi lokasinya tetap yang sama. Selain itu pula terdapat jenis
dagangannya, ada pengelompokan dagangan sesuai dengan
kelompok pedagang makanan siap saji, mainan, pakaian,
daging, ikan, sayur, buah dan lain-lainnya.
2) Adanya sistem tawar menawar anatara penjual dan pembeli.
Sistem tawar menawar ini merupakan salah satu budaya yang
terbentuk di dalam pasar tradisional. Maka hal ini yang dapat
menjalin hubungan sosial antara pedagang dan pembeli yang
lebih dekat.
3) Sebagaian besar barang dan jasa yang ditawarkan berbahan
lokal. Barang dagangan yang dijual di pasar tradisional ini
adalah hasil bumi yang dihasilkan oleh daerah tersebut.
Meskipun ada beberapa dagangan yang diambil dari hasil bumi
dari daerah lain yang berada tidak jauh dari daerah tersebut
namun tidak sampai mengimport hingga keluar pulau atau
21
Negara.
4) Letaknya yang strategis, dimana sebagian besar pasar
tradisional terletak dekat wilayah pemukiman, biasanya yang
diperdagangkan sesuai kebutuhan hidup sehari-hari.
5) Pembayaran langsung kepada penjual, dalam pasar tradisional
pedagang sibuk melayani pembeli, dan pembeli langsung
melakukan pembayaran kepada penjual.
6) Tempat lingkungan berdagang kurang rapi bersih, dalam
menata barang yang akan dijual masih kurang bersih dan
sedikit berantakan.
Adapun golongan pedagang pada pasar tradisional
berdasarkan tempat yang akan ditempati untuk berjualan adalah
sebagai berikut:
a) Pedagang kios dan toko merupakan pedagang yang menempati
gedung, bangunan yang digunakan dengan fungsi usaha untuk
menjual barang yang terdiri dari satu penjual.
b) Pedagang los/dasaran terbuka merupakan pedagang yang
menempati dasaran berbentuk lahan bangunan yang tetap
berada di dalam wilayah pasar, penggunaanya terbagi dalam
berpetak-petak yang beratap tanpa dinding.
Setiap pedagang yang memilki kios, toko dan los di wilayah pasar,
wajib izin dulu di kepala pasar memperoleh izin berdagang demi
menertibkan pengelolaaan pasar. Di samping itu, setiap pedagang di pasar
22
harus mendapatkan izin pemakaian tempat. Dengan mendapatkan izin
pemakaian tempat itu, maka yang menempati wajib membayar uang sewa
tempat yang besarnya ditetapkan oleh pengelola pasar atau yang
diwakilkan oleh kepala pasar. Selanjutnya yaitu proses Distribusi, yang
dimana distribusi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan
menyalurkan, memindahkan, menyampaikan barang dan jasa dari
produsen pada pengguna konsumen untuk dimanfaatkan dalam memenuhi
kebutuhannya melalui proses jual beli.
3. Pendapatan
Berdasarkan teori pendapatan ekonomi, pendapatan merupakan
unsur yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam
melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah
pendapatan yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut. Pendapatan
sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup pedagang, semakin besar
pendapatan yang diperoleh maka semakin besar kemampuan pedagang dan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pedagang. Kondisi seseorang dapat
diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang diterima oleh
seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu.
Pendapatan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada
subjek ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu
berupa pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri usaha perorangan
dan pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang bergantung
23
pada jenis pekerjaanya.24
Keseluruhan kegiatan perusahaan itu terdiri dari kegiatan utama
dan kegiatan lain di luar kegiatan utama. Kemudian ada faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan yaitu, kondisi dan kemampuan perilaku
pedagang, kondisi pasar, modal, kondisi oprasional perusahaan. Pada saat
ini hanya sebagian orang yang memahami usaha adalah usaha,yaitu yang
tujuan utamanya mendapatkan laba atau keuntungan sebanyak-
banyakanya.
Pendapatan merupakan keseluruhan penerimaan yang diterima
pekerja, rumah tangga atau pedagang, baik berupa fisik maupun non fisik
selama bekerja atau berusaha. Keberadaan pasar tradisonal tempat
pedagang untuk memperoleh pendapatan. Aktivitas perdagangan yang
semakin banyak pendapatan yang diperoleh, maka semakin terpenuhi
kebutuhan yang diinginkan.
Keuntungan yang diperoleh seorang pemilik usaha setiap hari,
minggu, bulan, bahkan tahun selalu mengalami perubahan. Perubahan
pada keuntungan tersebut bisa perubahan keuntungan meningkat atau
perubahan keuntungan yang menurun. Maka dari itu hal ini menarik untuk
dibahas lebih jauh melalui penelitian. Secara sistematis kerangka
pemikiran di atas dapat digambarkan sebagai berikut :
24
Ibid., hlm.170
24
PERILAKU
PEDAGANG
PASAR TRADISIONAL
PENDAPATAN
G. Metode Penelitian
Metodelogi penelitian ialah hal-hal yang dilakukan peneliti dalam
mengklarifikasi, menganalisis, dan mengumpulkan apa yang terjadi di tempat
penelitian dengan menggunakan ukuran dan pengetahuan. Maka, hal ini
digunakan untuk menemukan kebenaran. Metode penelitian yang
dipergunakan dalam penelitian ini ialah sebagai berikut :25
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah upaya untuk mencari sebuah jawaban yang benar
dan logis untuk masalah yang didasari oleh data empiris yang terpercaya.
Berhubungan dengan pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih penulis agar dapat
memperoleh keterangan yang lebih luas dan mendalam mengenai hal-hal
yang menjadi pokok pembahasan dalam skripsi.
Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan penelitian yang
25
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014 ), hlm.155.
25
mengungkapkan situasi kondisi tertentu dengan mendeskripsikan
kenyataan secara benar, dibentuk oleh kata-kata berdasarkan
pengumpulan dan analisis data yang relevan yang diperoleh dari situasi
alamiah. Pendekatan kualitatif yaitu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif secara tertulis atau lisan dari orang-orang
atau perilaku yang diteliti sehingga menemukan kebenaran yang dapat
diterima oleh akal sehat manusia. Penelitian kualitatif lebih diarahkan
untuk mengetahui fakta-fakta suatu kejadian yang terjadi oleh objek
peneliti contohnya pemahaman, perilaku, motif, tanggapan, dan lain-
lain.26
Pada penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui “Perilaku Pedagang Pasar
Tradisional dalam Meningkatkan Pendapatan” (Studi Kasus Di Desa
Anyar Kecamatan Bayan KLU).
2. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti berperan sebagai pengumpul
data sehingga keberadaan peneliti di lokasi penelitian mutlak diperlukan.
Dalam penelitian kualitatif penelititurun langsung ke lapangan untuk
melakukan pengamatan dan sekaligus mengumpulkan data yang
dibutuhkan oleh peneliti.
Dalam proses pengumpulan data, peneliti perlu berhubungan
dengan baik dengan informan yang berkaitan dengan tema penelitian, guna
26
Ibid., hlm. 15.
26
untuk mendapatkan data yang vailid. Adapun juga peneliti harus selalu
meyakinkan kepada seluruh informan yang menjadi sumber data, agar data
yang diproleh benar-benar vailid, dan meyakinkan kepada informan terkait
keberadaan peneliti sebagai pengamat dilokasi penelitian agar data yang
didapatkan dapat diperoleh secara penuh.
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di “Pasar Tradisional Desa Anyar
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara”, yaitu karena:
a. Pasar tradisional Desa Anyar ini merupakan salah satu pasar yang
dimana bergerak di bidang jasa seperti jasa angkut barang, jasa ojek,
jasa kuli dan lain-lain, yang dimanapasar adalah tempat terjadi
interaksi antara penjual dan pembeli.
b. Lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, karena berada di pinggir jalan
umum, dekat dengan jalan pendidikan, dan lokasi pasar mudah
ditemukan karena dekat dengan pusat pariwisata yang ada di
Kecamatan Bayan.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ini adalah sebagai
berikut :
a. Data Primer
Ialah data yang diperoleh secara langsung dari lapangan. Adapun
tujuan penggunaan data primer ialah untuk memperoleh data yang
valid atau data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data ini
27
diproleh dari hasil observasi dan wawancara dengan pengelola pasar,
kepala pasar dan para pedagang terkait pasar tradisional Desa Anyar
yang dapat memberikan informasi atau data yang berhubungan dengan
tema penulisan skripsi ini.
b. Data sekunder
Ialah data yang diperoleh dari orang lain, atau dokumen-dokumen
yang tidak langsung diperoleh penelitian dari objek tertentu. Misalnya
melalui laporan-laporan tertulis, buku, surat kabar, maupun internet.27
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah diola dan dikumpulkan oleh pihak lain. Dengan adanya sumber
data di atas, penulis dengan mudah memperoleh data yang diperlukan
untuk menyimpulkan permasalahan-permasalahan yang terjadi di
lapangan yang berkenaaan dengan perilaku pedagang pasar tradisional
dalam meningkatkan pendapatan di Desa Anyar. Tujuan penggalian
data ini adalah agar dapat diperoleh data yang dapat dipercaya dan
akurat sesuai dengan permasalahan yang diteliti.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan langka-langkah
sebagai berikut :
a. Observasi
Pengamatan ini sering dipakai sebagai tehnik pengumpulan data dalam
sebuah penelitian yang bertujuan mengkaji tingkah laku. Observasi
27
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian kuantitatif dan kualitatif, (Jakarta: Pt.
Raja Grafindo Persada, 2003),hlm. 13.
28
adalah suatu tenik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
secara langsung terhadap gejala-gejala subjek yang diamati. Peneliti
menggunakan partisipatif pasif yaitu terjun langsung kelapangan
namun tidak ikut serta dalam aktifitas para pedagang dalam jual beli.28
Dengan demikian peneliti terjun langsung ke lapangan dan
mengamati pedagang pasar tradisional dengan mengadakan
pengamatan (melihat, mendengar, bertanya dan mencatat) situasi
masyarakat. Dengan metode ini peneliti akan memperoleh data tentang
gambaran umum obyek penelitian dan menulis permasalahan tentang
perilaku pedagang yang dilakukan di pasar tradisional Desa Anyar,
Kecamatan Bayan, Kabupeten Lombok Utara.
b. Wawancara atau interview
Tehnik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara
langsung dengan para pedagang pasar tradisional yang sedang diteliti.
Wawancara secara etimologi adalah percakapan tanya jawab.Adapun
peneliti mewawancarai pengelola pasar, kepala pasar, dan pedagang
yang sedang berjualan di pasar agar mendapatkan data yang valid dan
terfokus pada pokok permasalahan yang sedang diteliti mengenai
“Perilaku Pedagang Pasar Tradisional dalam Meningkatkan
Pendapatan” (Studi Kasus di Desa Anyar Kecamatan Bayan KLU).29
c. Dokumentasi
Dokumentasi Ialah mencari data mengenai hal-hal atau variable
28
Burhan Ashsofa, Metode-metode Penelitian kualitatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004), hlm.26. 29
Ibid, hlm.20.
29
yang berupa catatan, buku, gambar, notulen, rapat, agenda dan lain-
lain. Dalam penelitian ini dokumentasi digunakan untuk mencari data-
data tentang gambaran umum, sejarah berdirinya, lokasi penelitian
sperti apa, struktur organisasi, dan semua yang dibutuhkan yang terkait
dengan lokasi penelitian tersebut.
6. Teknik analisis data
Pada jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan data tidak harus
dilakukan setelah data terkumpul atau pengolahan data selesai. Dalam hal
ini, data sementara yang terkumpulkan, data yang sudah ada, dapat diolah
dan dilakukan analisis data secara bersamaan. Pada saat ini analisis data,
dapat kembali lagi ke lapangan untuk mencari tambahan data yang
dianggap perlu mengolahnya kembali. Pengolahan data pada penelitian ini
terdiri dari : reduksi data, display data, pegambilan kesimpulan.30
Reduksi data merupakan kegiatan kembali merangkum catatn-
catatan yang ada dilapangan dengan memilih pokok-pokok dan difokuskan
kepada hal yang penting dan berhubungan dengan masalah perilaku
pedagang pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan di Desa
Anyar. Dalam hal ini, peneliti memilah hasil wawancara dengan semua
informan yang kemudian disesuaikan dengan rumusan masalah. Display
data yaitu berupa, tabel, grafik, skema, bagan atau sebagainya.
Rangkuman dari icacatan dilapangan disusun secara sistematis agar
memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil yang diperoleh.
30
ibid.hlm.19.
30
Sebagaimna yang telah dijelaskan sebelumnya dalam penelitian ini bahwa
proses analisis dilakukan semenjak data awal dikumpulkan. Agar
kesimpulan lebih mendalam maka verifikasi dilakukan sepanjang
penelitian.31
7. Pengecekan Keabsahan Data
Peneliti pada bagian ini perlu menjelaskan usaha-usaha yang
dilakukan untuk lebih menjamin keabsahan data dan temuan.Keabsahan
data merupakan standar kebenaran suatu data dari hasil penelitian, lebih
menekankan pada data/imformasi daripada sikap dan jumlah
orang.Keabsahan data untuk membuktikan apakah penelitian yang
dilakukan benar-benar merupakan penelitiah ilmiah sekaligus untuk
menguji data yang diperoleh. Untuk menjamin validasi data peneliti
menggunakan cara-cara sebagai berikut:
a. Trianggulasi
Trianggulasi merupakan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding data itu. Dapat disimpulkan
bahwa trianggulasi yaitu perbandingan hasil wawancara dengan
observasi, hal ini untuk memadukan apa yang dilihat dengan apa yang
didengar oleh penulis, sehingga penelitian tidak bertolak belakang
dengan fakta dan realitas.
31
Ibid,hlm. 20.
31
b. Pemeriksaan teman sejawat
Tehnik ini dilakukan dengancara mengadopsi sementara atau hasil
akhir yang diperoleh dalam diskusi analitik dengan teman sejawat.
Pemeriksaan teman sejawat mempunyai tujuan untuk mencari
kelemahan penafsiran yang kurang jelas serta untuk mendiskusikan
dengan pihak yang memiliki pengetahuan dan keahlian yang sangat
relevan, seperti dengan dosen pembimbing skripsi, dosen peneliti,
teman kuliah atau orang-orang yang menguasai masalah tersebut.
c. Kecakupan refrensi
Refrensi yang dipakai dalam melakukan penelitian nanti terdiri dari
catatan-catatan yang tersimpan, dokumentasi, buku-buku yang ada
kaitanyya dengan masalah penelitian. Bahan refrensi ini digunakan
sebagai alat untuk menampung dan menyesuaikan dengan hasil kritik
yang tertulis untuk keperluan evaluasi.
H. Sistematika Pembahasan
Penelitian ini memiliki sistematika penulisan yang telah disusun oleh
peneliti untuk memudahkan peneliti dalam menyusun hasil penelitian ini
secara sistematis. Adapun sistematika ini disusun menjadi 4 bab yaitu bab
awal pendahuluan, bab kedua, paparan data dan temuan, bab ketiga
pembahasan, dan bab akhir penutup.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka
32
teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : PAPARAN DATA DAN TEMUAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang paparan data dan temuan penelitian di
lapangan, yang berisi uraian tentang gamban umum lokasi penelitian. Dalam
hal ini peneliti sebisa mungkin menjaga jarak dan menahan diri untuk tidak
mencampuri fakta terlebih dahulu.
BAB III : PEMBAHASAN (Gambaran umum)
Pada bab ini berisi tentang temuan penelitian dan jawaban atas pertanyaan
yang disebut dalam rumusan masalah yaitu bagaimana perilaku pedagang
pasar dalam meningkatkan pendapatan di Desa Anyar Kecamatan Bayan
(KLU).
BAB IV : PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran terhadap data penelitian.
33
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Sejarah Pasar Tradisional Anyar di Desa Anyar
Awal mula adanya pasar tradisinal Desa Anyar Kecamatan Bayan ini
sejak tahun 1991-an. Secara kepemilikan sebelum Lombok Utara berkembang,
pasar tradisional Desa Anyar ini masih dikelola oleh Pemerintah Lombok
Barat, namun seiring berjalannya waktu setelah Lombok Utara mulai
berkembang pada tahun 2008, pasar tradisional ini sudah beroperasi dengan
baik dan pasar tradisional ini diambil alih oleh Pemda Lombok Utara. Pada
masa awal beroperasi, pedagang pasar disini masih lesehan, belum ada
semacam toko, kios, los apalagi tempat-tempat yang memang layak untuk
berdagang. Fasilitas dan pengelolaan masih sangat minim dan hanya sebatas
swadaya dari masing-masing pedagang.Tetapi seiring berjalanya waktu,
perkembangan sudah sangat baik sekali. Sekarang para pedagang yang ada di
pasar ini sudah menggunakan tokokios, los, dan lapak dasaran terbuka.
Meskipun masih ada yang berdagang dengan cara lesehan atau masuk dalam
kategori dasaran terbuka itupun jumlahnya hanya sedikit. Mayoritas sudah
menggunakan bangunan yang semi permanen.32
Para pedagang pasar tradisional Anyar kebanyakan berasal dari
berbagai Desa yang ada di Kecamatan Bayan bahkan ada yang dari luar
Kecamatan Bayan. Pasar tradisional Anyar secara administrative terletak di
Desa Anyar Kecamatan Bayan Lombok Utara. Pasar terletak di pinggir jalan
32
Saebudin, Wawancara, Pengelola Pasar Desa Anyar Lombok Utara, 31 Oktober 2019.
34
raya tepatnya selatan jalan raya, yang jaraknya berdekatan dengan sekolah-
sekolah. Pasar tradisional buka mulai pagi hingga siang hari. Barang-barang
yang dijual beraneka ragam, mulai dari barang-barang semabako, bumbu,
sayur-mayur, pakaian, ikan, daging, buah-buahan serta peralatan rumah
tangga. Penjual yang berdagang di pasar tradisional ini cukup banyak yakni
sekitar 266 lebih pedagang aktif dan pedagang pasif.33
Ada 4 pasar di
Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara, salah satunya pasar tradisional
di Desa Anyar.
1. Letak Geografis dan Keadaan Demografis
Lokasi penelitian ini terletak di Desa Anyar Kecamatan Bayan.
Berdasarkan data administrative dari hasil penelitian yang diperoleh
bahwa Desa Anyar terletak kurang lebih 100 M dari permukaan laut.
Suhu rata-rata adalah 24 derajat celcius. Jarak tempuh ke setiap
kecamatan 0,45km, jarak ke Kabupaten (kota) 39,90 km, sedangkan jarak
dengan ibu kota Profinsi adalah kurang lebih 74,00 km (data monografi
Desa Anyar 2019). Bayan adalah salah satu Kecamatan di Kabupaten
Lombok utara, Nusa Tenggara Barat. Pusat pemerintahanya berada di
Desa Anyar. Secara administratif dalam wilayah pembagian Desa Anyar,
Kecamatan Bayan kabupaten Lombok Utara dengan batas-batas
wilayahnya sebagai berikut34
:
33
Observasi, Pedagang Pasar Tradisional, Desa Anyar Lombok Utara , 3 November 2019. 34
Armadi , Wawancara, Pegawai Kantor Desa Anyar Lombok Utara, 11 Desember 2019.
35
1. Sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Karang Bajo dan Senaru
3. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Loloan
4. Sebelah barat berbatasan dengan Desa Sukadana
Jumlah penduduk secara keseluruhan pada Desa Anyar adalah
sekitar 8.032 jiwaa terdiri dari penduduk laki-laki 4.014 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 4.018 jiwa. (Rekaf data penduduk Desa
Anyar, Desember, 2019).35
Mayoritas penduduk memeluk agama Islam.
Penduduk desa anyar merupakan masyarakat yang memiliki religious
yang tinggi. Penduduk Desa Anyar berdasarkan mata pencahariannya
memiliki beragam pekerjaan. Adapun mata pencaharian para penduduk
desa anyar yaitu, sebagai petani, pegawai negeri sipil, wiraswasta
peternak, nelayan, pedagang, buruh harian lepas, dan lain-lain.
Adapundalam penelitian ini pedagang pasar kebanyakan menjual
kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah,
sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan
lain-lain. Para pedagang sebagian besar dari para petani, peternak, atau
produsen lainnya selaku pemasok. Jika dilihat mereka bisa dikategorikan
dalam tingkat ekonomi rakyat menengah kebawah.36
Jumlah pedagang di Desa Anyar pada saat ini terus meningkat. Hal
ini dibuktikan dengan semakin banyakanya bangunan-bangunan yang
terbuat dari tembok dan bambu di pinggir jalan. Para pedagang pasar
35
Ibid, hlm, 29. 36
Ritanom, Wawancara, Kepala Pasar Desa Anyar Lombok Utara, 15 Desember 2019.
36
tradisional ini melakukan transaksinya dengan sistem tawar menawar,
dan berjualan di tempat yang sudah disediakan oleh pemerintah.
2. Visi dan Misi dan Tujuan Pasar Tradisional di Desa Anyar
a. Visi: Terwujudnya pasar yang tertib, bersih, indah, nyaman dan
terwujudnya peningkatan kuliatas, kuantitas serta pemasaran
industry dan perdagangan yang berbasis produk unggul daerah
dalam mendukung peningkataan ekonomi daerah.37
b. Misi : Mengembangkan potensi dan fasilitas sarana dan prasarana
pasar
a) Menerapkan pengelolaan manajemen pasar yang baik melalui
standard operation prosedure guna mengukur kinerja manajemen
b) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna
pasar
c) Menertibkan para pedagang, dan menertibkan administrasi dan
pungutan retribusi serta sistem pelaporan yang akurat
d) Meningkatkan efeisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada
serta meningkatkan pengawasan.
c. Tujuan
a) Untuk mengurangi pengangguran
b) Untuk meningktkan perekonomian masyarakat
c) Untuk mempereerat silaturahmi dan memperlancar komunikasi
antar masyarakat
37
Ibid, hlm, 26.
37
d) Untuk mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup
3. Struktur Kepengurusan
Aktivitas oprasional dan retribusi pasar ditangani secara langsung
oleh Bapak Mitranom yang tugasnya sebagai kepala pasar. Sedangkan
yang menjadi penjaga kebersihan yaitu Ibu Denda Usta Kusuma yang
bertugas membersihkan samapah yang ada didalam pasar, serta
membantu kepentingan secara umum. Adapun tugas bapak Ritanom
selaku kepala pasar yakni mengemban seluruh kegiatan yang
berhubungan dengan pasar di Desa Anyar yaitu, sebagai koordinator
pelaksana administrasi pasar yang meliputi: menjaga ketertiban, juru
pungut administrasi dari para pedagang pasar yang dilakukanya setiap
satu kali seminggu.
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Pasar Tradisional di Desa Anyar
Meskipun pasar anyar dikategorikan sebagi pasar yang sifatnya
masih tradisional namun pengelola pasar berusaha memberikan
pelayanan yang baik, berupa sarana dan prasarana yang layak dan
dibutuhkan bagi para pedagang maupun pembeli yang melakukan
transaksi di dalamnya. Adapun sarana dan prasarana tersebut adalah
sebagai berikut38
:
38
Ibid, hlm. 28.
38
I. Bangunan di pasar tradisional adalah sebagai berikut :
a. Toko Kios
b. Los/Dasaran Terbuka
II. Fasilitas umum
a. Luas area pasar tradisioanal Desa Anyar 11.520m2 (pengelola dari
dinas pekerjaan umum dan penataan ruang).
b. Luas area parker 492,5 m2, kondisi paving layak
c. Memiliki satu musholla sekaligus lengkap dengan tempat
wudhunya.
d. Memiliki satu papan reklame sebagai penunjuk lokasi pasar yang
kondisinya masih bagus, yang ada didepan bagian tengah
lapangan pasar.
e. Memiliki tempat pembuangan akhir tempat untuk membuang
sampah berupa bak kontener.
f. Memiliki saluran pembuangan air yang masih berfungsi untuk
membuang air jika kondisi lagi musim hujan.
g. Memiliki tiga buah keran untuk mengambil air bersih, adapun
pengairan berasal dari Air PDAM.
h. Memiliki tiga buah lorong pasar yang bisa dilewati.
i. Memiliki aliran listrik, yang hanya dipasang secara individual jika
dibutuhkan oleh para pengguna saja.
39
III. Jumlah dan Jenis Bisnis Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar
Adapun jumlah pedagang yang berada di pasar tradisional
berdasarkan bentuk bangunanya:
a. Toko dan Kios : 32
b. Los/ Dasaran Terbuka: 243
Jumlah total pedagang diatas sebanyak 266 orang. Peneliti mengambil
12 orang untuk dijadikan imforman yang mewakili kurang lebihnya 266
pedagang di pasar tradisional Desa Anyar, antara lain sebagai berikut39
:
Tabel I
Data nama informan dan jenis dagangan di pasar tradisional Desa Anyar
Kecamatan Bayan
No Nama Jenis Binsis Jenis kelamin Pendapatan
Pedagang
Perbulan
1 Ritanep Pedagang sayur Perempuan Rp. 500.000
2 Wirsah Pedagang siap saji Perempuan Rp.
1.000.000
3 Ari Pedagang elektronik Laki-laki Rp.
5.000.000
4 Cici Pedagang emas Perempuan Rp.
25.000.000
5 Rusmi Pedagang daging dan
ikan laut
Laki-laki Rp.1.500.000
6 Enal Pedagang Mainan Laki-laki Rp. 400.000
7 Dayah Pedagang buah-buahan Perempuan Rp.800.000
8 Qosim Pedagang sandal Laki-laki Rp.500.000
9 Dara Pedagang pakaian Perempuan Rp.2.000.000
10 Atun Pedagang biji”an Perempuan Rp. 600.000
39
Data Hasil Observasi Lapangan, 20 Desember 2019.
40
11 Watik Pembeli Perempuan -
12 Mariati Pembeli Perempuan -
Sumber data primer diolah bulan Desember,2019.
B. Gambaran umum Pedagang Pasar Tradisional di Desa Anyar
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan hidup, maka masyarakat
melakukan aktifitas jual beli dalam meningkatkan pendapatan, sebagaimana
yang dilakukan oleh sebagaian penduduk Desa Anyar yang menjadi pedagang
di pasar tradisional.40
Perilaku pedagang ini adalah suatu tindakan atau sikap
dari seseorang. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi dan wawancara ke
40
Assauri, Manajemen pemasaran, (Jakarta: PT. Raja Grfaindo, 2011), hlm.16.
41
para pedagang pasar terlebih dahulu. Berdasarkan hasil wawancara yang
peneliti lakukan terhadap pedagang pasar tradisional Desa Anyar dapat
dipaparkan diantaranya sebagai berikut41
:
1. Umur
Berdasarkan informan dari 10 orang pedagang pasar tradisional di Desa
Anyar, mempunyai tingkat umur yang bervariasi. Pedagang pasar
tradisional di Desa Anyar kebanyakan berusia 33 sampai 75 tahun dan
rata-rata umur pedagang 30 tahun ke atas. Adapun paparanya sebagai
berikut:
Tabel II
Daftar tingkat umur dari 10 informan pedagang dan pembeli di pasar
tradisional Desa Anyar pada bulan desember 2019
NO UMUR JUMLAH
1 43 1 ORANG
2 75 1 ORANG
3 45 1ORANG
4 44 1 ORANG
5 65 2 ORANG
6 47 1 ORANG
7 50 1 ORANG
8 37 1 ORANG
41
Pedagang , observasi dan Wawancara, Pasar Tradisional: Desa Anyar Lombok Utara, 22
Desember 2019.
42
9 52 1 ORANG
10 33 1 ORANG
11 49 1 ORANG
Sumber: Wawancara dengan informan utama pada bulan desmber
2019.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan pada umumnya adalah hal penting dalam masyarakat,
melalui pendidikan seseoramg bisa mendapatkan kehidupan yang lebih
baik. Namun, kenyataanya disini masih banyak pedagang pasar
tradisional yang lulusan SD, SMP, SMA, bahkan ada yang tidak sekolah.
Berdasarkan hal tersebut, adapun yang diungkapkan pedagang pasar
tradisional, salah satunya pedagang Ibu Dayah (75 tahun), yang
mengatakan bahwa:
“orang dulu banyak yang tidak sekolah, sekolah tinggi-tinggi untuk
apa, zaman dulu yang bisa sekolah ialah orang yang
berpenghasilan banyak (orang mampu), ditambah lagi dulu sekolah
tidak dianggap berperan penting tidak sama dengan zaman
sekarang, tidak sekolah saja sudah pandai menghitung uang”42
.
Berdasarkan wawancara dengan salah satu pedagang pasar yang
menunjukkan bahwa pendidikan tidak menjadi tolak ukur menjadi
seoarang pedagang pasar. Hal ini yang membuat pedagang pasar sebagian
besar hanya tamatan SD, SMP, SMA, bahkan tidak sekolah.
42
Dayah, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 22
Desember 2019.
43
3. Indikator-Indikator yang mempengaruhi Perilaku Pedagang dalam
Meningkatkan Pendapatan
Pada saat ini dalam memenuhi kebutuhan hidup tentunya
pemasukan yang dianggap penting bagi seoarang pedagang, karena
semakin sesoarang mendapatkan pendapatan yang tinggi maka potensi
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya semakin tinggi pula, sebaliknya jika
seseorang mempunyai penghasilan yang rendah maka mereka akan
memiliki kecendrungan dengan ukuran yang rendah pula dan tidak cukup
untuk memnuhi kebutuhan hidup. Namun dalam kondisi pasar tradisional
yang masih sering diindentikan dengan pasar yang kumuh kotor,
semrawuk dan ditambah lagi dengan adanya persaingan antar para
pedagang pasar yang semakin banyak. Maka dalam hal ini para pedagang
pasar tentunya harus mampu meningkatkan minat pembeli atas barang atau
produk yang diperjualbelikan tersebut.
Dari hasil observasi lanjutan dan wawancara dengan para pedagang
pasar tradisional bahwa dapat ditemukan bebarapa indikator perilaku
pedagang dalam meningkatkan pendapatan. Adapun indikator yang
mempengaruhi perilaku pedagang dalam meningkatkan pendapatan adalah
sebagai berikut43
:
43
Ibid, hlm. 33.
44
a. Kualitas Produk/Barang
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Adapun di
sini para pedagang selaku pelaku produsen harus memperhatikan kualitas
dagagan yang akan dijual kepada pembeli/konsumen agar terciptanya
kepercayaan dari para pembeli. Jika pedagang sangat memperhatikan
kualitas produk maka akan terjadi kenaikan jumlah pembeli, karena
disebabkan adanya tingkat kepuasan konsumen dari baiknya tingkat
kualitas produk yang dijual oleh pedagang, namun jika pedagang kurang
memperhatiakan kualitas produk maka akan terjadi penurunan tingkat
pembelian dan mempengaruhi tingkat pendapatan para pedagang. Agar
suatu usaha dapat bertahan dalam mengahadapi persaingan, terutama
persaingan dalam mendapatkan konsumen dari segi kualitas, maka dalam
hal ini, tanggapan pedagang pasar tentang penyampaian keadaan kualiatas
dan kuantitas produk, berdasarkan wawancara, adalah sebagai berikut:
Informan pertama bersumber dari Ibu Dara pedagang pakaian (43 tahun)
yang merupakan salah seoarang pedagang pakaian yang mengatakan
bahwa:
“Dalam menjaga kualitas barang sayasebagai pedagang tentunya
lebih menyediakan barang dengan kondisiyang bagus, karena
barang adalah suatu yang akan kita promosikan kepada konsumen,
jadi dengan adanya barang yang bagus para pembeli akan lebih
tertarik berbelanja membeli suatu barang di kita.Adapun dalam
menyampaikan kualitas barang dagangan harus jujur dan bisa
menjaga kepercayaan para pembeli, karena kejujuran akan mampu
meningkatkan pendapatan dan menciptakan hal-hal positif yang
akan membuat kepercayaan para pembeli dimasa yang akan
datangtetap diberikan kepercayaan atas barang yang kita perjual
belikan, karena ketika tidak berkata jujur kepada pembeli maka
45
akan berdampak pada hilangya kepercayaan, berdampak pada
kurangnya pembeli dan pendapatan kita sendiri”44
.
Selain itu informan Bapak Qosim pedagang sandal (50 tahun) juga
mengatakan bahwa:
“Didalam menjaga kualitas barang,perlu adanya ketelitian dan
kesadaran dalam diri kita sendiri, karena jika barang yang kita jual
dengan kualitas bagus maka pembeli akan senang datang, seperti
halnya ketika ada barang yang rusak yang dibeli sama konsumen,
tentunya sebagai pedagang yang tidak mau kehilangan pelanggan,
barang yang rusak bolehditukar atau ganti dengan barang yang
baru, tapi tergantung lagi dengan pembeli, ada juga dek pembeli
yang malah mengembalikan barang dan meminta uangnya
dikembalikan, dan kita tidak bisa melarang pembeli
mengembalikan barang rusak atau yang tidak sesuai dengan
keadaanya, karena hal itu bisa mempengaruhi keberlangsungan
hubungan jual beli dan hak pembeli untuk mendapatkan pelayanan
terbaik”45
Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa pedagangpasar harus punya
rasa kesadaran tersendiri, teliti dalam memilih barang sebelum dijual,
menyediakan barang dalam kondisi bagus, menyampaikan kualitas barang
dengan jujur, dan menganti barang yang rusak dengan yang baru. Adapun
hal yang senada juga dinyatakan oleh Bapak Enal pedagang mainan (44
tahun) yang juga merupakan salah seoarang pedagang pasar sebagai
berikut:
“Untuk meningkatkan pendapatan, tentunya dalam menyampaikan
kualitas barang atau menawarkan barang yang akan dijual kepada
konsumen dek, apa adanya sesuai dengan kualitas dan kuantitas.
Jika kualitas bagus, maka saya katakan bagus, jika sebaliknya
kalau sudah lama maka katakan lama demi menjaga kepercayaan
para pembeli. Adapun hal lainnya memberikan kebebasan untuk
44
Dara, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional, 22 Desember 2019. 45
Qosim, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 22
Desember 2019.
46
para konsumen dalam memilih barang mana saja sesuai dengan
keinginan.Hal ini dilakukan agar tidak kehilangan pelanggan”46
.
Sedangkan, hal yang senada disampaikan informan Ibu Atun, pedagang
biji”an (47 tahun) yang mengatakan bahwa:
“Untuk meningkatkan pendapatan dek, sebagai pedagang pasar
terutama saya ketika menyampaikan keadaan kualiatas barang,
saya lebih dulu memberitahukan kepada pembeli agar lebih teliti
ketika memilih dan membeli barang sebelum membawa pulang,
agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan pembeli maupun saya
sebagai pedagang’’.
Maka, berdasarkan hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa
sebagian pedagang dalam meningkatkan pendapatan, yaitu dengan cara
memberikan kebebasan kepada pembeli maupun konsumen dalam memilih
barang, menjaga kualitas barang, menjaga kepercayaan konsumen, dan
membuat kesepakatan dari kedua belah pihak sebelum terjadi transaksi
jual beli.
b. Perawatan
Berkenaan dengan perawatan, para pedagang memiliki cara yang
bervariasi untuk mendapatkan pemasukan/pendapatan. Berdasarkan
kondisi pasar yang masih kurang kondusif, maka para pedagang lebih
menjaga barang dagangan ketika dijual. Dari hasil wawancara dengan
salah seorang pedagang sayur, yakni Ritanep pedagang sayur (65 tahun)
menyatakan bahwa:
46
Tutik, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 29 Desember
2019.
47
“Hal pertama yang saya lakukan sebagai pedagang sebelum
menjual barang kepada para konsumen ialah membersihkan
dagangan dari kotoran, seperti sampah, tanah ataupun daun yang
menempel pada barang dagangan. Kemudian setelah itu saya
bersihkan baru dipisah-pisahkan antar barang dagangan yang sudah
bersih dengan yang belum bersih. Selanjutnya, barang yang akan
saya jual pada keesokan harinya, saya rendam dalam air agar
keeseokan harinya pas dijual masi terlihat segar. Hal ini
dimasukkan supaya barang tetap terjaga dan dalam kondisi yang
baik ketika akan dijual di pasaran”47
.
Hal senada juga disampaikan oleh Ibu Dayah (75 tahun) selaku
pedagang buah-buahan menyatakan bahwa:
“Buah yang sudah saya dipetik atau dicabut dari pohonnya,
dikemas dengan rapi dan dimasukan ke dalam keranjang ketika
hendak dijual. Sebelum dijual pada konsumen, buah yang sudah di
dalam keranjang dibuka dan setengahnya saya gantung
menggunakan tali rafia yang terbuat dari plastik untuk dijual. Hal
ini dimaksudkan agar para pembeli tertarik dengan barang
dagangan yang akan saya jual48
”.
Sedangkan pedagang lainnya Bapak Qosim yang menyatakan bahwa:
“Dalam kondisi pasar yang masih kurang kondusif, tentunya menjaga
perawatan adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan, maka tindakan
saya sebagai pedagang sandal yaitu berupaya untuk tetap menjaga
perawatan barang yang akan dijual, dengan cara tetap mebersihkan debu
yang menempel pada sandal, hal ini dilakukan agar pembeli tidak kabur
dan pendapatan saya tidak menurun”49
.
Maka, berdasarkan hasil wawancara di atas para pedagang pasar
dalam meningkatkan pendapatan, denga cara menjaga kebersihan dan
memperhatikan perawatan barang dagangan yang akan diperjualbelikan
kepada konsumen.
47
Ritanep, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 29
Desember 2019. 48
Ibid, hlm.33. 49
Ibid, hlm.35.
48
c. Harga
Seperti yang kita ketahui, di pasar tradisional masih menggunakan
sistem tawar menawar antara pedagang maupun pembeli, seperti yang
disampaikan oleh para pedagang. Adapun Tanggapan informan tentang
penetapan harga barang yang dijual dalam meningkatkan pendapatan,
berdasarkan wawancara, adalah sebagai berikut:
Dalam hal ini pedagang pasar yakni Ibu Dara, mengatakan bahwa:
“sejauh ini dek saya masih menerapkan sistem tawar menawar
kepada pembeli yang datang ke dasaran saya, soal harga barang
terkadang sebagai pedagang, harga yang saya tawarkan kepada
pembelitidak terlalu tinggi, patokan saya sesuaikan dengan kondisi
pasar, hal ini dilakukan agar jualan cepat laku dan saya bisa
mendapatkan pelanggan tetap”50
.
Hasil wawancara di atas, dapat menyimpulkan bahwa pedagang
pasar memberikan patokan harga yang sesuai dengan minat pembeli dan
mengadakan sistem tawar menawar untuk mmeperoleh keuntungan dari
para konsumen. Adapun seprti informan lainnya Bapak Rusmi (65 tahun)
yang mengatatakan:
“Dalam keseharian saya sebagai pedagang, saya sering
menggunakan alat timbang untuk menetapkan harga sesuai dengan
takaranya, memberikan penjelasan bagaimana cara dalam
menimbang barang dagangnya yakni dengan selalu
memperlihatkan kepada pembeli secara langsung dan
menyempurnakan timbangan sesuai dengan kebutuhan pembeli
sehingga diantara kami tidak ada perdebatan. Hal ini dek selalu
saya lakukan agar tetap mendapatkan pendapatan yang maksimal,
50
Ibid, hlm.34.
49
agar tidak kehilangan pelanggan, dan agar pembeli merasa puas
dengan apa yang saya jual”51
.
Sedangkan Ibu Atun mengungkapkan bahwa:
“Dalam setiap minggu barang yang saya jual beraneka macam
harga berdasarkan ukuran dan takaran, pembeli yang membelipun
juga memiliki macam-macam keinginan dalam ukuran yang
dipesan, misalnya ada yang membeli dalam takaran banyak dan
ada juga yang membeli dengan ukuran kecil, namun dengan jumlah
banyak, saya harus memadai sebagaian pesanan sesuai ukuran
takaran timbangan dengan harga, hal ini saya lakukan sebagai
upaya antisipasi agar pembeli tidak komplin masalah harga dan
agar saya tidak kehilangan pemasukan dari para pelanggan”52
.
Hal ini ditambahkan oleh sesama pedagang lainnya Ibu Dayah, yang
megatakan bahwa:
“Dalam menetapkan harga jual untuk meningkatkan pendapatan,
saya sebagai pedagang memperkenankan pembeli yang merasa
kurang sesuai dengan apa yang telah ditimbang yakni, dengan
bersedia menimbang ulang dan memperlihatkanya kepada pembeli
agar pembeli merasa puas”53
.
Berdasarkan penjelasan di atas, menunjukkan bahwa para pedagang
menyatakan bahwa mereka menjual dan menetapkan harga barang
dagangan secara bervariasi dalam meningkatkan pendapatan.
d. Keramahan
Berdasarkan hasil wawancara pedagang tentang cara bersikap pada
saat berdagang adalah sebagai berikut:
Hal yang disampaiakan oleh Ibu Cici (45 tahun), yang mengatakan
bahwa:
51
Rusmi, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara,29
Desember 2019. 52
Sehan, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 29
Desember 2019. 53
Atun, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 5 Januari
2020.
50
“Ketika menjual suatu barang kepada para konsumen, sayasebagai
pedagang tentunya harus bersikap baik, dan ramah kepada setiap
pembeli, karena sikap saya yang baik bisa mempengaruhi
pendapatan saya dan mempengaruhi para konsumen untuk tetap
datang berbelanja ke dasaran saya”54
.
Sebagian para informan Ibu Wirsah pedagang makanan siap saji
(52 tahun) mengatakan bahwa:
“saya dek kalo jualan biasanya bersikap ramah dengan cara
menyapa dan mempromosikan dagangan saya kepada pembeli, hal
tersebut saya lakukan agar pembeli bisa tertarik dan ingin mampir
ke dasaran saya”55
.
Berdasarkan penjelasan di atas dalam meningkatkan pendapatan,
menunjukkan bahwa para pedagang menyatakan bahwa mereka sudah
bersikap baik kepada setiap konsumen yang datang.
e. Pemasukan (Pendapatan)
Berdasakan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dalam hal
ini informan yang ditemui, Ibu Wirsah mengatakan:
“pendapatan yang saya dapat setiap hari minggu di pasar
bervariasi dek kadang banyak terkadang juga sedikit, kurang
lebihnya kisaran dari 100.000-300.000 tergantung dari banyaknya
pembeli yang datang mampir belanja ’56
.
Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Ari pedagang elektronik
(37 tahun) yang megatakan bahwa:
“setiap hasil pendapatan setiap hari minggu saya tidak teratur dek,
tergantung dengan cuaca pasar, terkadang jika pasar cuacanya
bagus pendapatan saya berkisar 400.000-1.000.000 namun
54
Cici, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 5 Januari
2020. 55
Rokiyah, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 5
Januari 2020. 56
Wirsah, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 5 januari
2020.
51
sebaliknya ketika cauca buruk, sepi pembeli, pendapatan saya
menurun dari 100.000”-250.00057
.
Adapun dengan cara memanfaatkan peluang, pedagang pasar ini
bisa mendapatkan pendapatan lebih, pendapatan yang diperoleh para
pedagang bervariasi tergantung dengan kondisi pasar dan minat para
pembeli. Berbeda dengan hasil wawancara, dengan pedagang pasar Bapak
Enal, mengenai pendapatan adalah sebagai berikut:
“Pendapatan saya sebagai pedagang pasar tidak banyak, kadang
hanya bisa balik modal dan untuk makan sehari-hari.Zaman
sekarang mencari uaang harus pintar-pintar mencari pemasukan
dengan cara kerja sampingan, karena kalok tidak seperti itu
bagaimana caranya memenuhi kebutuhan yang semakin banyak,
seperti kebutuhan anak sekolah, membeli sembako, dan kebutuhan
yang tidak terduga lainnya”58
.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada para pedagang pasar
pasar tradisional Desa Anyar bahwa sebagian dari pedagang pasar
memiliki usaha sampingan yang bervariasi dalam meningkatkan
pendapatan. Sebagian besar pedagang tidak memprediksikan
pendapatanya, karena pekerjaan sebagian dari pedagang hasilnya tidak
tentu dan pendapatan yang diperoleh para pedagang pasar tradisional
bervariasi tergantung dengan kondisi pasar.
f. Penyimpanan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dengan cara wawancara para
pedagang, dalam hal ini informan Ibu Cici mengatakan bahwa:
57
Ari, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 5 Januari
2020. 58
Ibid, hlm.36.
52
“kalo saya dek dalam hal penyimpanan ketika medapatkan
hasil dari usaha saya, pendapatan yang saya dapat saya
pergunakan sebagian untuk menambah modal, dan sebagian
untuk memenuhi kebutahan saya sehari-hari”.59
Hal ini ditambahkan oleh para informan yang lain Ibu Wirsahyang
mengatakan bahwa:
“Kalo pedagang kecil seperti saya dek kalo dalam hal penyimpanan
ketika mendapatkan hasil penjualan, saya sisihkan uangnya untuk
menambah modal, dan sisanya saya tabung”60
.
Berdasarkan penjelasan di atas, menunjukkan bahwa pedagang
pasar dalam menyimpan hasil penjualan dengan cara bervariasi, umumnya
mereka gunakan sebagai penambah modal, untuk memenuhi kebutuhan
hidup sehari-hari, dan dengan cara ditabung. Maka melihat dari paparan
tersebut, serta memiliki jiwa yang kreatif dalam kegiatan ekonominya.
Selain untuk memperoleh keuntungan, sebagian besar tujuanya untuk
mempererat silaturahmi dan menjalin komunikasi yang baik di dalam
masyarakat. Meskipun setiap individu mempunyai perilaku yang berbeda-
beda, tapi mereka mempunyai kesamaan pandangan dalam meningkatkan
pendapatan.
Adapun pendapat dari para konsumen berdasarkan dari hasil
wawancara konsumen pasar tradisional, terhadap perilaku pedagangpasar
tradisional, seperti yang diungkapkan oleh salah satu pembeli/konsumen
Ibu Watik (49 tahun) yang mengatakan bahwa:
59
Ibid, hlm.40. 60
Ibid, hlm.40.
53
“Saya sudah sering beli disini dan saya sudah berlangaganan setiap
minggu ke salah satu pedagang pasar tradisional yang ada di Desa
Anyarbeli buah-buahan atau keperluan lainnya untuk keluarga
saya. Pedagangpasar disini, sebagian besar sudah bisa menjaga segi
kuliatas barang, baik dalam segi pelayanan, dan Segi harga, namun
masih saja kurangnya dalam segi menjaga perawatan barang.”61
.
Hal, yang sama juga dikatakan oleh Ibu Mariati (33 tahun) :
“saya sudah lama belanja di pasar tradisional di Desa Anyar ini dan
saya sudah sering menemukan berbagai macam bentuk dan sikap
para pedagang. Sejauh inipedagang pasar tradisional sudah ada
perubahan, mulai dari segi cara bersikap, dan ketika melakukan
sistem tawar menawar sudah bisa berkolaborasi dengan baik, hanya
saja ada yang masih satu dua orang yang kurang baik dalam
melayani dan suka marah-marah ketika harga barangnya
ditawar”62
.
Berdasarkan hasil wawancara dari para konsumen tersebut,
menunjukkan bahwa masih ada sebagian perilaku pedagang yang belum
bisa menjaga perawatan barang jualanya, belum bisa bersikap baik dalam
menerapkan sistem tawar menawar, dan masih ada yang belum bersikap
ramah dalam pelayananya.
61
Watik, Konsumen pasar tradisional, Wawancara,Desa Anyar Lombok Utara, 12 Januari
2020. 62
Mariati, Wawancara, Konsumen Pasar Tradisional, 12 Januari 2020.
54
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perilaku Pedagang Pasar Tradisonal dalam Meningkatkan Pendapatan
Perilaku pedagang yaitu suatu sifat yang ada dalam diri manusia.
Perilaku biasanya didorong oleh motif tertentu.63
Menurut Heri Purwanto,
perilaku merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecendrungan
untuk bertindak sesuai sikap objek tersebut, sedangkan menurut Louis
Thurstone, Rensis Likert dan Charles Osgood, perilaku merupakan suatu
bentuk reaksi perasaan atau evaluasi. Berarti sikap seseorang terhadap suatu
objek merupakan perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada objek
tersebut. Perilaku pedagang merupakan suatu sikap atau tindakan seseorang
dalam melakukan sebuah perdagangan. Adapun dalam hal ini pedagang pasar
tradisional di Desa Anyar ada 3 macam bentuk pedagang yaitu sebagai
berikut:
a) Distributor/pedagang besar
b) Pedagang Menengah/Agen
c) Pedagang eceran/ Pengecer
Pasar tradisional Menurut William J Stanton, pasar adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan
barang dan jasa baik kepada pembeli. Dari sekian banyak pasar yang ada
lingkungan sekitar, adapun salah satu pasar yang berdiri sejak lama yaitu
63
Al Bara, Pengaruh Perilaku Pedagang, ( Jakarta: Balai Pustaka, 2001),hlm.671.
55
Pasar tradisional yang berada di Desa Anyar ini. Pasar tradisional ini
merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan
adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung.64
Pasar ini memiliki
beberapa fungsi bagi perekonomian daerah, yaitu: pasar tradisional sebagai
tempat pertukaran barang, pasar sebagai tempat sumber retrisbusi daerah,
pasar sebagai pusat pengembangan ekonomi rakyat, pasar sebagai pusat
perekonomian masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian pedagang dan pembeli yang ada di pasar
tradsional di Desa Anyar mempunyai tingkat umur yang bervariasi, dari umur
35 tahun sampai dengan umur 75 tahun, dan kebanyakan rata-rata umur para
pedagang ialah 30 tahun keatas. Hal ini menunjukkan bahwa ketika
melakukan sebuah usaha tidak dipandang dari segi umur, seperti yang ada di
pasar tradisional Desa Anyar ini.
Tabel II
Daftar tingkat umur dari 10 informan pedagang dan pembeli di pasar
tradisional Desa Anyar pada bulan desember 2019
NO UMUR JUMLAH
1 43 1 ORANG
2 75 1 ORANG
3 45 1ORANG
4 44 1 ORANG
5 65 2 ORANG
64
Ibid, hlm.18.
56
6 47 1 ORANG
7 50 1 ORANG
8 37 1 ORANG
9 52 1 ORANG
10 33 1 ORANG
11 49 1 ORANG
Sumber: wawancara dengan informan utama pada bulan desmber 2019.
Pendidikan pada umumnya adalah hal penting dalam masyarakat,
melalui pendidikan seseoaramg bisa mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Namun berdasarkan hsil penelitian di pasar tradisional Desa Anyar pedagang
rata-rata masih banyak lulusan SD, SMP, SMA, bahkan ada yang tidak
sekolah. Berdasarkan hal tersebut, adapun yang diungkapkan oleh Ibu Dayah
(75 tahun), mengatakan bahwa:
“orang dulu banyak yang tidak sekolah, sekolah tinggi-tinggi untuk
apa, zaman dulu yang bisa sekolah ialah orang yang berpenghasilan
banyak (orang mampu), ditambah lagi dulu sekolah tidak dianggap
berperan penting tidak sama dengan zaman sekarang, tidak sekolah
saja sudah pandai menghitung uang”65
.
Maka, berdasarkan hasil penelitian dari wawancara tersebut bahwa
pedagang di Desa Anyar ketika melakukan suatu usaha tidak berpatokan dari
segi umur maupun pendidikan.
Berdasarkan pada bab II paparan data dan temuan peneliti telah
menguraikan mengenai perilaku pedagang pasar tradisional dalam
65
Dayah, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Lombok Utara, 22
Desember 2019.
57
meningkatkan pendapatan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis
terhadap temuan data. Dalam hal ini pedagang pasar tradisional Desa Anyar
melakukan perilaku pedagang dalam meningkatkan pendapatan. Perilaku ini
harus dilakukan secara giat agar dalam menarik konsumen untuk membeli
barang dari pedagang pasar Desa Anyar. Adapun dalam melakukan kegiatan
sebagai pedagang memiliki beberapa cara berperilaku sebagai pedagang
dalam meningkatkan pendapatan, sebagai berikut:
1. Kualitas Produk/Barang
Dari segi perilaku pedagang dalam menjalankan suatu bisnis
tentunya perilaku dalam berdagang perlu selalu diperhatikan terutama
kualitas maupun kuantitas dari produk yang diperjualbelikan. Dalam
berbisnis harus memperhatikan produk, karena tindakan yang tidak
memperhatikan kondisi produk maka membawa pengaruh negatif dan
merugikan pedagang atau pembisnis. Berdasarkan hasil penelitian diatas,
perilaku pedagang pasar dari hasil wawancara mengatakan:
“Dalam menjaga kualitas barang sebagai pedagang tentunya lebih
menyediakan barang dengan kondisi barang yang bagus, karena
produk adalah suatu barang yang akan kita promosikan kepada
konsumen. Adapun dalam menyampaikan kualitas barang
dagangan harus jujur dan bisa menjaga kepercayaan para pembeli,
karena kejujuran akan mampu meningkatkan pendapatan dan
menciptakan hal-hal positif dimasa yang akan datang, karena
ketika tidak berkata jujur kepada pembeli maka akan berdampak
pada hilangya kepercayaan, berdampak pada kurangnya pembeli
dan pendapatan kita sendiri”66
.
Maka berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan bisa dilihat
bahwa dalam meningkatkan pendapatannya pedagang pasar menjaga
66
Dara, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional, 22 Desember 2019.
58
kualitas barang, menyampaikan keadaan barang secara jujur dan menjaga
kepercayaan konsumen. Mempertanggungjawabkan kualitas barang juga
membuat pembeli akan merasa nyaman dan senang jika membeli di tempat
pedagang yang amanah tanpa merasa khawatir barang yang dibelinya tidak
sesuai harapan dan dapat menjadikan nilai tambah tersendiri bagi para
pedagang untuk tetap laris dan lancar dalam menjalankan kegiatan jual
beli barang daganganya.
Berdasarkan hasil penelitian perilaku pedagang pasar di Desa Anyar
dari segi perilaku pedagang dalam melakukan perawatan produk yang
diperjualbelikan berkenaan dengan perawatan terhadap barang yang akan
dijual misalnya baju, buah, sayuran, dan barang lainnya. Berdasarkan hasil
penelitian perilaku pedagang pasar dalam meningkatkan pendapatan dalam
segi perawatan, yaitu dengan memperhatikan kondisi perawatan produk
barang yang dijual kepada konsumen dengan cara membersihkan dari
kotoran, dan menyimpan barang ditempat yang sejuk. Kebersihan
lingkungan merupakan faktor yang sangat penting yang menghubungkan
dengan perawatan barang produk daganagan, karena pasar tradisional
memiliki fasilitas pasar yang minim dan belum menerapkan kondisi pasar
yang bersih. Sedangkan pasar yang kurang bersih disukai berbagai hewan
perantara penyakit seperti tikus, lalat, lipas, semut, labah-labah, kucing
liar, anjing, dan lain-lain. Hal ini akan berdampak negative terhadap
produk yang dijual dipasar terutama bahan-bahan untuk pangan.
59
2. Perawatan
Kebersihan merupakan salah satu kebiasaan, perilaku orang dalam
mengelola perawatan produk misalnya, mencuci tangan, merokok,,
menjaga kebersihan pribadi, dan status kesehatan personal. Karena di
pasar tradisional menyangkut kebersihan dan kesehatan pedagang serta
pembeli.67
3. Harga
Berdasarkan hasil penelitian, dari segi perilaku pedagang dalam
memberi dan menawarkan harga jual, biasanya para pedagang
mempersiapkan berbagai macam harga barang dagangan, keperluan untuk
ditawarkan kepada pembeli agar memulai usahanya tersebut. Adapun
perilaku pedagang pasar tradisional dalam meningkatkan pendapatan
menunjukkan bahwa sudah sebagian besar pedagang melakukan proses
tawar menawar dalam kegiatan jual-beli dan menentukan harga jual sesuai
dengan kondisi pasar.68
4. Keramahan
Berdasarkan hasil penelitian, dari segisikap atau perilaku pedagang
terhadap pembeli yaitu sudah bersikap ramah, karena keramahan
merupakan sikap pribadi ketika berkomunikasi bisnis efektif, selalu
mendengar omongan pelanggan dan bahasa komunikasinya bisa
dimengerti oleh pelanggan, mudah berkomunikasi juga mudah untuk
bergaul dengan siapapun, mempunyai pertimbangan yang bijak serta
67
Ibid, hlm.37-38. 68
ibid, hlm.36.
60
bersahabat kepada setiap orang. Adapun ketika berjualan menuntut untuk
selalu berusaha bersikap ramah tamah, selalu respek terhadap orang lain
dan memahami keinginan pelanggan.Karena apabila seseorang pedagang
mampu berkomunikasi, maka dapat digolongkan komunikatif.
Berdasarkan penelitian pedagang pasar di Desa Anyar, perilaku
pedagang pasar dalam meningkatkan pendapatanya dari segi keramahan,
sudah bisa berkomunikasi dengan bersikap baik, sopan dan ramah tamah
kepada setiap pembeli, pembeli akan tertarik untuk mengetahui apa yang
dijual. Namun jika pedagang bersikap tidak baik, tidak ramah, kasar ketika
dalam melayani pembeli, maka pembeli akan diambil oleh pedgang lain
dan justru tidak mau kembali lagi untuk mampir.
B. Upaya Pedagang Pasar Tradisional Desa Anyar Dalam Meningkatkan
Pendapatan
Berdasarkan teori pendapatan ekonomi, pendapatan merupakan unsur
yang sangat penting dalam sebuah usaha perdagangan, karena dalam
melakukan suatu usaha tentu ingin mengetahui nilai atau jumlah pendapatan
yang diperoleh selama melakukan usaha tersebut. Pendapatan sangat
berpengaruh bagi kelangsungan hidup pedagang, semakin besar pendapatan
yang diperoleh maka semakin besar kemampuan pedagang dan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan oleh pedagang. Kondisi seseorang dapat diukur
dengan menggunakan konsep pendapatan yang diterima oleh seseorang atau
rumah tangga selama jangka waktu tertentu.
61
Pendapatan adalah uang yang diterima dan diberikan kepada subjek
ekonomi berdasarkan prestasi-prestasi yang diserahkan yaitu berupa
pendapatan dari profesi yang dilakukan sendiri usaha perorangan dan
pendapatan dari kekayaan. Besarnya pendapatan seseorang bergantung pada
jenis pekerjaanya.69
Pendapatan merupakan keseluruhan penerimaan yang
diterima pekerja, rumah tangga atau pedagang, baik berupa fisik maupun non
fisik selama bekerja atau berusaha. Keberadaan pasar tradisonal tempat
pedagang untuk memperoleh pendapatan. Aktivitas perdagangan yang
semakin banyak pendapatan yang diperoleh, makasemakin terpenuhi
kebutuhan yang diinginkan.
Pendapatan adalah nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh
seseorang dalam satu periode dengan mengharapkan kedaan yang sama pada
akhir periode. Meskipun usaha berjualan merupakan kategori usaha kecil dan
sampingan, akan tetapi dari hasil wawancara dengan para pedagang
mingguan. Karakteristik pendapatan diakibatkan oleh kegiatan-kegiatan
pedagang dalam memanfaatkan faktor-faktor produksi untuk
mempertahankan diri dan pertumbuhan. Pendapatan dari kegiatan normal
biasanya diperoleh dari hasil penjualan barang ataupun jasa yang
berhubungan dengan kegiatan utama pedagang. Istilah kata pendapatan
adalah orang yang melakukan transaksi jual beli atau melakukan pertukaran,
baik berupa barang maupun jasa faktor-faktor produksi yang dimilikinya.
69
Ibid., hlm.170
62
Adapun pendapatan para pedagang berdasarkan jenis pekerjaanya adalah
sebagai berikut:
Tabel I
Data nama informan dan jenis dagangan di pasar tradisional Desa
Anyar Kecamatan Bayan
No Nama Jenis Binsis Jenis kelamin Pendapatan
Perbulan
1 Ritanep Pedagang sayur Perempuan Rp. 300.000
2 Wirsah Pedagang siap saji Perempuan Rp. 500.000
3 Ari Pedagang elektronik Laki-laki Rp. 400.000
4 Cici Pedagang emas Perempuan Rp.
1.000.000
5 Rusmi Pedagang daging dan ikan laut Laki-laki Rp.488.000
6 Enal Pedagang Mainan Laki-laki Rp. 316.000
7 Dayah Pedagang buah-buahan Perempuan Rp.500.000
8 Qosim Pedagang sandal Laki-laki Rp.560.000
9 Dara Pedagang pakaian Perempuan Rp.700.000
10 Atun Pedagang biji”an Perempuan Rp. 480.000
11 Watik Pembeli Perempuan -
12 Mariati Pembeli Perempuan -
Sumber data primer diolah bulan Desember, 2019.
Seperti yang sudah dijabarkan di atas, pendapatan pedagang
bervariasi, pendapatan para pedagang tergantung dari kondisi pasar setiap
minggunya. Maka hal ini, perilaku pedagang pasar tradisional di Desa Anyar
dalam meningkatkan pendapatan, tentunya pendapatan para pedagang
63
sebagai pemasukan merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi
seseorang, khusunya bagi para pedagang pasar mingguan yang ada di Desa
Anyar. Berdasarkan pada bab II paparan data dan temuan data peneliti
menguraikan perilaku pedagang pasar tradsiional dalam meningkatkan
pendapatan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi sekaligus
wawancara kepada para pedagang pasar tradisional di Desa Anyar. Dalam hal
ini pedagang pasar sudah banyak melakukan cara ini untuk meningkatkan
pemasukan penjualan. Adapun perilaku pedagang dalam meningkatkan
pendapatan adalah sebagai berikut:
� Menyampaikan kualitas barang secara jujur
“Dalam menjaga kualitas barang saya sebagai pedagang tentunya
lebih menyediakan barang dengan kondisi yang bagus, karena
barang adalah suatu yang akan kita promosikan kepada
konsumen, jadi dengan adanya barang yang bagus para pembeli
akan lebih tertarik berbelanja membeli suatu barang di kita.
Adapun dalam menyampaikan kualitas barang dagangan harus
jujur dan bisa menjaga kepercayaan para pembeli, karena
kejujuran akan mampu meningkatkan pendapatan dan
menciptakan hal-hal positif yang akan membuat kepercayaan
para pembeli dimasa yang akan datang tetap di berikan
kepercayaan atas barang yang kita perjual belikan, karena ketika
tidak berkata jujur kepada pembeli maka akan berdampak pada
hilangya kepercayaan, berdampak pada kurangnya pembeli dan
pendapatan kita sendiri”70
.
Sedangkan, hal yang senada disampaikan informan Ibu Atun, pedagang
biji”an (47tahun) yang mengatakan bahwa:
“Untuk meningkatkan pendapatan dek, sebagai pedagang pasar
terutama saya ketika menyampaikan keadaan kualiatas barang,
70
Dara, Wawancara, Pedagang Pasar Tradisional, 22 Desember 2019.
64
saya lebih dulu memberitahukan kepada pembeli agar lebih teliti
ketika memilih dan membeli barang sebelum membawa pulang,
agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan pembeli maupun saya
sebagai pedagang’’.
Maka berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan bisa
dilihat bahwa dalam meningkatkan pendapatannya pedagang pasar
menyampaikan kondisi barang dengan jujur, dan ketika menyampaikan
keadaan kualitas barang dengan cara menyampaikan terlebih dulu ke para
pembeli agar pembeli maupun pedagang sama-sama enak.
� Menyampaikan kondisi barang secara langsung
Dalam hal ini berdasarkan hasil penelitian pedagang pasar
tradisional di Desa Anyar rata-rata sudah menyampaikan kondisi barang
secara langsung karena di pasar tradisional juga pembeli maupun
pedagang melakukan transaksi jual beli secara tatap muka atau bisa
dibilang secara langsung.
� Menentukan harga barang sesuai dengan kondisi pasar dan melakukan
sistem tawar menawar
Dalam hal ini berdasarkan hasil penelitian pedagang pasar
tradisional di Desa Anyar pada saat sebelum melakukan transaksi jual
beli sudah menentukan harga barang terlebih dahulu, karena sebelum
pedagang melakukan transaksi jual beli pedagang pasar mengamati
65
kondisi pasar terlebih dahulu, agar bisa menentukan harga yang bisa
dijangkau oleh para konsumen pasar.
� Berkomunikasi dengan baik dalam melayani setiap pembeli
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, tentunya pendapatan sebagai
pemasukan merupakan sesuatu yang dianggap penting bagi seseorang.
Dari segi perilaku pedagang khusunya para pedagang pasar tradisional di
Desa Anyar. Adapun hasil dari wawancara dari 10 informan, pedagang
pasar di Desa Anyar ini memiliki pendapatan yang bervariasi. Hasil
usaha yang didapatkan dimanfaatkan untuk menambah modal, ditabung
dan disimpan untuk kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini sebagian
pedagang dalam menyisihkan pendapatanya yaitu dengan cara ditabung
di BRP dan BPD atau digunakan lagi untuk menambah modal jualan.
Adapun pendapat dari para konsumen berdasarkan dari hasil
penelitian pasar tradisional, terhadap perilaku pedagang pasar tradisional di
Desa Anyar, seperti yang diungkapkan oleh salah kedua pembeli/konsumen
Ibu Watik (49 tahun) yang mengatakan bahwa masih ada sebagian perilaku
pedagang yang belum bisa menjaga perawatan barang jualanya, belum bisa
bersikap baik dalam menerapkan sistem tawar menawar, dan masih ada
yang belum bersikap ramah dalam pelayananya.
66
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Beradasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas yang telah
dilakukan di pasar tradisional Desa Anyar Kecamatan Bayan (KLU) dapat
diperoleh suatu kesimpulan bahwa perilaku pedagang pasar tradisional di Desa
Anyar dalam meningkatkan pendapatan dengan cara menyediakan dan
menyampaikan kualiatas produk dengan baik, merawat barang dengan baik,
menerapkan sistem tawar menawar, berkomunikasi dengan baik dalam
melayani setiap pembeli, dan bisa memanfaatkan hasil penjualan dengan baik.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan dari kesimpulan yang didapat, maka peneliti
dapat memberikan beberapa saran diantaranya :
1. Bagi Pedagang Pasar Trdisional di Desa Anyar
Sebaiknya Meningkatkan mentalitas sebagai dalam pedagang,
menerapkan asas gotong royong serta kerjasama dengan antar pedagang
sekitar agar kondisi pasar menjadi bersih, dan meningkatkan kemampuan
sebagai pedagang agar lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan
pendapatan.
67
2. Bagi Aparatur pengelola Pasar
Diharapkan supaya memberikan aturan dalam menjaga lingkungan pasar,
memberikan fasilitas berupa tong tempat pembuangan sampah, sehingga
pedagang maupun pembeli tidak membuang sampah sembarangan.
3. Bagi Peneliti
Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti masih kurang, maka
diharapkan bisa lengkapi dan dtambahkan untuk bahan petunjuk penelitian
selanjutnya.
68
DAFTAR PUSTAKA
Aji Efendi, Perilaku Pedagang Musiman dalam Meningkatkan Pendapatan
terhadap Kkasus pada Penjual Durian di Kelurahan Patemon
Kecamatan Gunungpati, Skripsi FSEI Universitas Semarang,
Semarang, 2009
Anies, Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular Solusi Pencegahan dari Aspek
Perilaku & Lingkungan, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2006.
Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: PT. Raja Grfaindo, 2011.
Al Bara, Pengaruh Perilaku Pedagang, Jakarta: Balai Pustaka, 2001.
Boediono, Ekonomi Mikro, Yogyakarta ; BPFE, 2018.
Burhan Ashsofa, Metode-metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2004.
Danang Sunyoto, Ilmu ekonomi Mikro, Jakarta: Pt. Raja Grafindo, 2010.
Edi Sedyawati, Pentas Ilmu di Ranah Budaya, Tembi Rumah Budaya : Pustaka
Larasan, 2010.
Gusjigang, Etos Kerja dan Perilaku Ekonomi PedagangKudus , Jakarta: Rajawali
pers , 2012.
Herman Malano, Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil,
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2011.
http://kbbi.web.id/perilaku,28mei 2019.
Hendri Ma’ruf, Pemasaran Ritel, Jakarta: PT. Grammedia Pustaka Utama, 2006.
Kasmir, Kewirausahaan, Jakarta: Raja Grafindo, 2013.
Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2014.
Maryanto, Analisis Perilaku Pedagang yang Berjualan di Pasar Trdisional
Dahlia Pontianak,
Skripsi, FEI Universitas Tanjungpura, Tanjungpura, 2013.
Muhammad Aziz Hakim, Menguasai Pasar Menggeruk Keuntungan, Jakarta :
Renaisan, 2015.
69
Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan,
Skripsi, FEI Universitas Jakarta, 2016.
Nirma Kurriawati, Jurnal, Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan dan
Dampaknya terhadap Loyalitas Konsumen, Bangkalan : Fakultas
Ekonomi Universitas Trunojoyo,2015.
Nyoman Suartha, Revitalisasi Pasar Tradisional Bali Berbasis Pelanggan,
Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2016.
Radiosunu, Manajemen Pemasaran, Suatu Pendekatan Analisis, Yogyakarta:
BPFE, 1983.
Sujatmiko, Eko. Kamus IPS, Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2014.
Sofian Assauri, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003.
Yonna Ifan Falucky, Analisis Terhadap Perilaku Pedagang Pasar Tradisional
dalam Etika Bisnis, Studi Kasus di Pasar Tradisional Ngentrong
Campur Darat Talunganggung: Skripsi, IAIN Tulunganggung, 2017.
Zakiyah dan Bintang Wirawan, Pemahaman Nilai-nilai Syariah terhadap
Perilaku Berdagang, Bandar Lampung, 2012.
70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
Pasar Tradisional
Tempat Parkir Pasar tradisional
76
Wawancara Pengelola Pasar Tradisional Desa Anyar
Penyerahan surat penelitian skripsi kepala pasar Bapak Ritanom
77
Kondisi Pasar
78
Wawancara Pedagang Pasar
79