7
Para pihak dalam perjanjian modal ventura terdiri dari : Perusahaan Modal Ventura (PMV), yaitu badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha. Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) (Investee Company), yaitu perusahaan atau usaha mikro, kecil, dan menengah yang menerima bantuan pembiayaan dan/atau penyertaan dari PMV. Kegiatan usaha PMV meliputi : Penyertaan saham (equity participation) Penyertaan saham wajib dilakukan PMV dalam bentuk penyertaan modal langsung kepada PPU yang berbentuk badan hokum perseroan terbatas untuk jangka waktu tertentu. Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation) Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi wajib dilakukan oleh PMV dalam bentuk pembelian obligasi konversi yang diterbitkan oleh PPU yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas. Obligasi konversi dapat dikonversi menjadi penyertaan saham (equity participation) pada

Perjanjian Modal Ventura

  • Upload
    dee-dee

  • View
    108

  • Download
    10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Definisi Perusahaan Modal Ventura & Perusahaan Pasangan Usaha

Citation preview

Page 1: Perjanjian Modal Ventura

Para pihak dalam perjanjian modal ventura terdiri dari :

Perusahaan Modal Ventura (PMV), yaitu badan usaha yang melakukan

usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang

menerima bantuan pembiayaan (Investee Company) untuk jangka waktu

tertentu dalam bentuk penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian

obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan pembagian atas

hasil usaha.

Perusahaan Pasangan Usaha (PPU) (Investee Company), yaitu perusahaan

atau usaha mikro, kecil, dan menengah yang menerima bantuan

pembiayaan dan/atau penyertaan dari PMV.

Kegiatan usaha PMV meliputi :

Penyertaan saham (equity participation)

Penyertaan saham wajib dilakukan PMV dalam bentuk penyertaan modal

langsung kepada PPU yang berbentuk badan hokum perseroan terbatas

untuk jangka waktu tertentu.

Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity

participation)

Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi wajib dilakukan oleh

PMV dalam bentuk pembelian obligasi konversi yang diterbitkan oleh

PPU yang berbentuk badan hukum perseroan terbatas.

Obligasi konversi dapat dikonversi menjadi penyertaan saham (equity

participation) pada saat jatuh tempo untuk suatu jangka waktu

tertentu.

Pengkonversian menjadi penyertaan saham (equity participation)

dilakukan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama oleh

PMV dan PPU.

Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/revenue

sharing)

Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha dilaksanakan

oleh PMV kepada PPU dilakukan dengan pola :

Page 2: Perjanjian Modal Ventura

o Pembagian atas hasil usaha berdasarkan laba (profit sharing) yang

dihasilkan dari selisih lebih total pendapatan dengan biaya-biaya

yang dikeluarkan; atau

o Pembagian atas hasil usaha berdasarkan pendapatan (revenue

sharing).

Pembagian atas hasil usaha dilakukan berdasarkan persentase

tertentu yang telah disepakati di awal dan harus dituangkan dalam

perjanjian tertulis antara PMV dan PPU.

Kegiatan usaha PMV merupakan kegiatan usaha dalam bentuk Penyertaan

modal aktif, baik secara langsung mauoun tidak langsung yang juga dapat

disertai dengan pemberian pelatihan dan pendampingan kepada PPU di

bidang administrasi, akuntansi, manajemen, dan pemasaran, serta bidang

lainnya yang mendukung kegiatan usaha PMV.

Penyertaan modal oleh PMV bersifat sementara dan berjangka waktu, yaitu

dengan jangka waktu paling lama 10 tahun.

Setelah jangka waktu 10 tahun berakhir, PMV wajib melakukan Divestasi.

Divestasi adalah penjualan saham PMV yang berada pada PPU yang

bersangkutan.

Divestasi dapat dilakukan dengan cara :

Penawaran umum melalui pasar modal (initial public offering);

Menjual kembali kepada PPU (buy back); atau

Menjual kepada perusahaan lain/investor baru.

Kewajiban melakukan Divestasi dikecualikan bagi PMV yang melakukan

restrukturisasi hanya pada PPU yang mengalami kesulitan keuangan. Dalam

hal PMV melakukan restrukturisasi, maka jangka waktu Divestasi dapat

diperpanjang paling lama 5 tahun.

Kasus Posisi:

Dalam kasus ini, telah terjadi wanprestasi serta perbuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh PPU, yaitu CV. Surya Kencana terhadap PMV,

yaitu PT. Sarana Sulteng Ventura. Hal ini diawali dengan adanya perjanjian

Page 3: Perjanjian Modal Ventura

pembiayaan dengan pola pembagian atas hasil usaha No. 06/PBH/SSTV/1998,

tertanggal 28 Agustus 1998, antara PT. Sarana Sulteng Ventura, sebagai suatu

Perseroan Terbatas yang bergerak dalam bidang usaha Modal Ventura,

dengan tujuan dan misi untuk menyertakan modalnya, baik secara langsung

maupun tidak langsung pada perusahaan/pengusaha menengah dan kecil,

dengan CV. Surya Kencana, sebagai Perusahaan Pasangan Usaha di bidang

perdagangan sapi. Perjanjian pembiayaan dengan pola bagi hasil tersebut

dibuat secara sah maka olehnya mengikat sebagai hokum bagi para pihak.

Berdasarkan kesepakatan para pihak dalam perjanjian, bahwa

pembiayaan yang diberikan oleh PMV kepada PPU ialah sebesar

Rp.21.000.000,- (dua puluh satu juta rupiah) yang harus digunakan oleh PPU

sebagai modal kerja dalam perjanjian pembiayaan dengan jangka waktu

pembiayaan selama 24 (dua puluh empat) bulan, terhitung dari tanggal

pertama kali pencairan jumlah pembiayaan. Kemudian pembiayaan tersebut

telah disetorkan oleh PMV kepada PPU pada tanggal 31 Agustus 1998 melalui

rekening bersama (joint account) atas nama Erni Yunus sebagai Direksi CV.

Surya Kencana setelah dipotong provisi sebesar 1 % dan biaya administrasi

fee sebesar 1 % dari pembiayaan atau sebesar Rp.21.000.000,- dikurangi

Rp.420.000,- = Rp.20.580.000,- (dua puluh juta lima ratus delapan puluh ribu

rupiah).

Bahwa atas pembiayaan tersebut antara PMV dengan PPU telah

sepakat, imbalan bagi hasil sebesar 30 % dari keuntungan/laba operasional

usaha sebelum pajak yang akan dibayarkan oleh PPU kepada PMV dan

pengembalian jumlah pembiayaan dilakukan setiap bulan berdasarkan

proyeksi yang disepakati dengan grace periode 5 (lima) bulan, sehingga

dimulai pada bulan ke 6 (enam) sebesar Rp.1.105.265,- sampai dengan bulan

ke-24 kepada PMV, setiap bulan paling lambat tanggal 10 dan apabila PPU

lalai melaksanakan pembayaran bagi hasil dan pengembalian fasilitas

pembiayaan, maka akan dikenakan denda keterlambatan sebesar 3 % per

bulan.

Page 4: Perjanjian Modal Ventura

Bahwa untuk meyakinkan PMV agar PPU dapat menerima

pembiayaan dari PMV, PPU memberikan jaminan pengembalian pembiayaan

pada tanggal 28 Agustus 1998 berupa tanah dan 2 (dua) buah mobil.

Namun dalam praktik, setelah pembiayaan diberikan, PPU tidak

melaksanakan kewajibannya sebagaimana tercantum dalam perjanjian

terhadap PMV terkait bagi hasil dari laba yang diperoleh PPU. Begitu pula

jaminan yang diberikan PPU kepada PMV yang ditujukan agar PPU dapat

diberi pembiayaan, merupakan jaminan yang tidak benar keberadaan dan

kepemilikannya, serta PPU melakukan pemalsuan laporan/kwitansi fiktif

terkait usahanya. Sehingga dalam kasus ini, PPU telah melakukan wanprestasi

serta perbuatan melawan hukum terhadap PMV.

Analisis Kasus :

Dalam kasus ini yang merupakan Perusahaan Modal Ventura ialah PT.

Sarana Sulteng Ventura Perusahaan Modal Ventura (PMV), yaitu badan usaha

yang melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu

perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan (Investee Company), yang

mana dalam hal ini adalah CV. Surya Kencana, untuk jangka waktu tertentu,

yaitu 24 bulan dalam bentuk pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil

usaha. Setelah jangka waktu berakhir, PMV wajib melakukan Divestasi.

Kegiatan usaha PT. Sarana Sulteng Ventura sebagai PMV kepada CV.

Surya Kencana sebagai PPU ialah dalam bentuk pembiayaan berdasarkan atas

hasil usaha yang dilakukan dengan pola Pembagian atas hasil usaha

berdasarkan laba (profit sharing) yang dihasilkan dari selisih lebih total

pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan. Pembagian atas hasil

usaha ini dilakukan berdasarkan persentase tertentu yang telah disepakati di

awal dan dituangkan dalam perjanjian tertulis antara PMV dan PPU. Dalam

kasus ini antara PMV dengan PPU telah sepakat, imbalan bagi hasil sebesar

30 % dari keuntungan/laba operasional usaha sebelum pajak yang akan

dibayarkan oleh PPU kepada PMV dan pengembalian jumlah pembiayaan

dilakukan setiap bulan berdasarkan proyeksi yang disepakati dengan grace

Page 5: Perjanjian Modal Ventura

periode 5 (lima) bulan, sehingga dimulai pada bulan ke 6 (enam) sebesar

Rp.1.105.265,- sampai dengan bulan ke-24 kepada PMV, setiap bulan paling

lambat tanggal 10 dan apabila PPU lalai melaksanakan pembayaran bagi hasil

dan pengembalian fasilitas pembiayaan, maka akan dikenakan denda

keterlambatan sebesar 3 % per bulan.

Berdasarkan perjanjian modal ventura yang dibuat dan disepakati

oleh kedua pihak tersebut, disimpulkan bahwa perjanjian modal ventura

tersebut tidak sesuai dengan hakikat atau prinsip dari modal ventura itu

sendiri, yang mana bertujuan membantu perusahaan atau UMKM melalui

penyertaan modal yang juga dapat disertai dengan pemberian bimbingan

dari pihak PMV terhadap PPU terkait usahanya. Namun dalam kasus ini,

dijelaskan dalam salah satu pasal dalam perjanjian terkait pengembalian

seluruh pembiayaan yang diberikan PMV kepada PPU secara berangsur

hingga akhir jangka waktu penyertaan modal PMV pada PPU serta adanya

jaminan yang diberikan PPU kepada PMV, yang mana menunjukkan bahwa

dalam perjanjian ini tercermin adanya unsur pinjam meminjam. Hal ini

bertentangan dengan hakikat modal ventura itu sendiri yang mana pada

dasarnya PMV akan mendapatkan pengembalian modal yang telah diberikan

pada PPU melalui bagi hasil yang telah disepakati yang berasal dari laba

(profit sharing) hasil usaha PPU.