12
PERKEMBANGAN JIWA ANAK USIA 1 ½ - 6 TAHUN W.Edith Humris – Pleyte Disusun untuk : Pelatihan Pola Asuh Anak untuk Pengelola Program KIA Tingkat Propinsi – Kabupaten / Kota

PERKEMBANGAN JIWA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mental

Citation preview

Page 1: PERKEMBANGAN JIWA

PERKEMBANGAN JIWA ANAKUSIA 1 ½ - 6 TAHUN

W.Edith Humris – PleyteDisusun untuk :

Pelatihan Pola Asuh Anak untuk Pengelola Program KIATingkat Propinsi – Kabupaten / Kota

Page 2: PERKEMBANGAN JIWA

PENDAHULUAN

Antara usia 1 1/2 - 6 tahun anak mengalami 2 fase perkembangan yaitu :

1. Menurut perkembangan psikososial antara usia 1 ½ - 3 tahun anak mengalami fase OTONOMI yang juga disebut fase ANAL menurut perkembangan psikoseksual

2. Antara usia 3-6 tahun anak mengalami fase INITIATIF menurut perkembangan psikossosial, yg disebut sebagai fase OEDIPAL menurut perkembangan psikoseksual

Page 3: PERKEMBANGAN JIWA

PENDAHULUAN(lanjutan)

• Teori perkembangan psikososial menerangkan bagaimana manusia itu berkembang dari mahluk yg memerlukan rasa aman dan sepenuhnya tergantung dari lingkungan, menjadi seorang individu yg mandiri, mempunyai identitas sosial dan menjadi anggota masyarakat.

• Teori perkembangan psikoseksual menerangkan bagaimana manusia itu berkembang dari mahluk yg tidak mengenal diriya (autistik) menjadi individu yg mempunyai identitas seksual

• PENDAHULUAN• Fase ini diawali dgn kematangan otot motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk berjalan• Anak belajar berlari, memanjat dan melompat yg dimungkinkan oleh kematangan fungsi otot motorik kasar• Anak seolah-olah “bereksperimen dgn gerak”• Kemampuan lain yg cukup mencolok adalah tercapainya kemampuan anak untuk mulai bicara• Fase ini juga dinamakan fase OTONOMI oleh karena anak ingin diberi kebebasan untuk “mencoba” kemampuannya yg baru meskipun tidak mengerti BATAS kemampuan tsb.

Page 4: PERKEMBANGAN JIWA

PERKEMBANGAN JIWA ANAKUSIA 1 1/2 – 3 TAHUN

• Fase ini diawali dgn kematangan fungsi otot motorik kasar, a.l. anak mampu untuk berjalan

• Anak belajar berlari, memanjat dan melompat yg dimungkinkan karena kematangan otot tsb.

• Anak seolah-olah ‘bereksperimen’ dgn gerak, anak menuntut untuk diberi ‘otonomi’ meskipun belum mengerti BATAS kemampuan

• Anak mungkin ingin berusaha untuk melakukan hal-hal yg sebenarnya belum bisa dilakukannya tapi bila diberi pengertian belum bisa mengerti

• Juga terjadi kematangan otot sphincter anus sehingga anak mulai mampu untuk mengatur buang air besar

Page 5: PERKEMBANGAN JIWA

SIFAT-SIFAT ANAK USIA 1 ½ - 3 TAHUN

• Sesuai dgn fase anal, anak mampu untuk menahan fecesnya (holding on) atau memutuskan untuk buang air (letting go)

• Anak mungkin bersifat koperatif atau tidak, adakalanya anak sangat keras kepala.

• Anak sudah merasa terpisah dari ibunya dan menamakan dirinya ‘saya’ / ‘aku’ atau namanya sendiri.

• Kemampuan lain yg juga dicapai pada fase ini adalah kemampuan untuk mulai bicara

• Anak sifatnya egocentris yaitu semua dilihat dari sudat pandangnya sendiri dan juga belum bisa berbagi dgn anak lain

Page 6: PERKEMBANGAN JIWA

SIFAT-SIFAT ANAK USIA 1 ½ - 3 TAHUN

(lanjutan)• Bila menghadapi masalah pada fase ini anak mungkin akan

mundur (regresi) ke fase sebelumnya• Contoh regresi adalah tadinya anak tak ngompol lagi

kemudian ngompol kembali, ‘ngambek’ dgn membanting-banting kaki ke lantai & nangis menjerit-jerit dan ‘nempel’ lagi pada ibunya.

• Gejala ini dinamakan ‘temper tantrums’• Contoh masalah adalah tidak diikuti keinginannya,

kelahiran adik baru dsb.

Page 7: PERKEMBANGAN JIWA

SIKAP ORANGTUA PADAFASE PERKEMBANGAN ANAK

USIA 1 ½ - 3 TAHUN• Banyak orangtua binggung pada fase ini karena sifat anak

yg sangat berbeda dgn fase sebelumnya• Anak ingin melakukan hal-hal yg belum bisa dilakukan

tetapi ngotot mau melakukannya dan bila dilarang menunjukkan gejala ‘temper tantrums’

• Orangtua harus bijaksana dalam memilih apakah akan membiarkan anak bereksperimen atau melarang dgn tegas meskipun anak akan ‘ngambek’.

• Bila kalau dibiarkan akan tidak baik bagi anak maka hati orangtua tidak boleh ‘runtuh’ oleh tangis dan airmata anak

Page 8: PERKEMBANGAN JIWA

SIKAP ORANGTUA PADA FASE PERKEMBANGAN ANAK

USIA 1 ½ - 3 TAHUN (lanjutan)• Dalam diri orangtua mungkin timbul rasa bersalah bila

melarang anak melakukan hal yg tak baik bagi dirinya• Melarang anak melakukan yg tak baik bagi dirinya adalah

langkah-langkah pertama mengajar anak DISIPLIN• Orangtua harus mau juga memberi kesempatan kepada anak

untuk ‘belajar’ lari dan memanjat, makan dan mandi sendiri meskipun belum dapat dilakukan dgn baik.

• Bahkan orangtua harus memberi penghargaan bila anak sudah mampu untuk mengerjakannya sendiri

• Bila anak diberi kesemptan untuk melatih diri, anak akan memperoleh ‘kepuasan dalam gerak’dan akan timbul keyakinan akan diri sendiri

Page 9: PERKEMBANGAN JIWA

FASE PERKEMBANGAN ANAKUSIA 3 - 6 TAHUN

• Pada fase ini tidak hanya memperhatikan ibu tetapi juga ayah dan saudara-saudaranya

• Anak membandingkan dirinya dgn saudaranya dan bila berbeda jenis kelaminnya akan menanyakan hal itu awal pengenalan mengenai gender & identitas seksual

• Anak suka meniru perilaku ayah dan ibunya.• Perilaku ini masih merupakan meniru / imitasi

tetapi merupakan awal dari proses identifikasi.

Page 10: PERKEMBANGAN JIWA

FASE PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 –6 TAHUN (lanjutan 1)

• Kemampuan untuk berbicara semakin berkembang dan gerakan motoriknya semakin terkoodinir.

• Cara berpikir anak masih konkret belum bisa berpikir abstrak

• Konsep waktu dan tempat juga belum ada• Anak juga belum dapat membedakan antara realitas dan

khayalan, antara mimpi dan kenyataan• Sikap egosentris berkurang dan anak sudah dapat bermain

dgn anak lain sebaiknya anka mulai disekolahkan di TK atau kelompok bermain

Page 11: PERKEMBANGAN JIWA

FASE PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 – 6 TAHUN (lanjutan 2)

• Dalam diri anak akan timbul pelbagai perasaan yg saling bertolak belakang (ambivalensi) misalnya : sayang dan benci, menurut dan menolak dsb.

• Juga timbul pelbagai perasaan baru seperti misalnya iri-hati, persaingan dan ingin memiliki salah satu orangtua.

• Keinginan-tahu anak besar sekali, anak banyak sekali bertanya tetapi kemampuannya untuk mengerti masih terbatas juga.

• Anak sudah bisa bekerja sama secara terbatas dgn anak lain dan orang dewasa.

Page 12: PERKEMBANGAN JIWA

POLA ASUH PADA ANAKUSIA 3 – 6 TAHUN

• Pada fase ini ayah dan ibu harus bekerja-sama membantu anak dalam perkembangannya dan membantu kemantapan identitas diri.

• Anak harus diberi kesempatan untuk melatih diri untuk semakin mandiri.

• Bila akan tidak diberi kesempatan untuk berlatih maka dalam dirinya akan timbul rasa rendah diri

• Anak juga punya inisiatif untuk melakukan macam-macam hal tetapi tidak selalu mampu untuk menyelesaikannya