Upload
el-nino-ovan
View
16
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
remaja jaman sekarang
Citation preview
Perkembangan Remaja
Kata “remaja” berasal dari bahasa latin yaitu adolescere yang berarti to
grow atau to grow maturity. Banyak tokoh yang mendefinisikan kata remaja, seperti
DeBrun dalam Rice (1990) mendefinisikan remaja sebagai periode pertumbuhan antara
masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Sedangkan menurut Papalia dan Olds, masa
remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir
belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. Sedangkan Hurlock membagi masa remaja
menjadi tiga bagian yaitu masa remaja awal yang dimulai dari umur 13 hingga 16 atau 17
tahun dan remaja akhir dimulai pada umur 16 atau 17 tahun hingga 18 tahun. Hal ini
dibedakan karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan
yang lebih mendekati masa dewasa. Dari devinisi para ahli dapat dikatakan bahwa masa
remaja adalah masa dimasa seorang anak yang sedang tumbuh antara masa anak-anak dan
masa dewasa dengan umur mulai dari 12 tahun sampai dengan 18 tahun. Masa remaja juga
dapat dikatakan sebagai masa datangnya pubertas sampai usia sekitar delapan belas atau
dapat diartikan saat masa tranisisi dari kanak-kanak ke dewasa.
Pada masa remaja terdapat beberapa aspek-aspek pekembangan pada masa remaja,
yaitu:
1. Perkembangan Fisik
Yang dimaksud dengan perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan
pada tubuh, otak, kapasitas sensoris dan ketrampilan motorik. Perubahan pada
tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan
otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
beralih dari tubuh kanak-kanak yang cirinya adalah pertumbuhan menjadi tubuh
orang dewasa yang cirinya adalah kematangan. Perubahan fisik otak sehingga
strukturnya semakin sempurna meningkatkan kemampuan kognitif.
2. Pengambangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah perubahan kemampuan mental seperti
belajar, memori, menalar, berpikir, dan bahasa. Masa remaja terjadi kematangan
kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan
sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk
berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap
operasi formal.
Tahap formal operations adalah suatu tahap dimana seseorang sudah
mampu berpikir secara abstrak. Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal
yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar terjadi. Dengan mencapai tahap
operasi formal remaja dapat berpikir dengan fleksibel dan kompleks. Seorang
remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal.
Berbeda dengan seorang anak yang baru mencapai tahap operasi konkret yang
hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk suatu hal. Hal ini memungkinkan
remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu memikirkan suatu situasi
yang masih berupa rencana atau suatu bayangan. Remaja dapat memahami bahwa
tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi dari
tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya.
Perkembangan kognitif yang terjadi pada remaja juga dapat dilihat dari
kemampuan seorang remaja untuk berpikir lebih logis. Bagian dari perkembangan
kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja
adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme. Yang dimaksud dengan
egosentrisme adalah ketidakmampuan melihat suatu hal dari sudut pandang orang
lain.
3. Perkembangan Kepribadian dan Sosial
Perkembangan kepribadian adalah perubahan cara individu berhubungan
dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik. Perkembangan sosial berarti
perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan kepribadian yang
penting pada masa remaja adalah pencarian identitas diri. Yang dimaksud dengan
pencarian identitas diri adalah proses menjadi seorang yang unik dengan peran
yang penting dalam hidup. Dalam pembentukan diri peranan lingkungan sangatlah
mempengaruhi. Karena sebagian besar remaja lebih sering bersama temannya
dibandingkan keluarganya.
4. Perkembangan Moral
Masa remaja adalah periode dimana seorang remaja mulai bertanya-tanya
mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar sebagai dasar bagi
pembentukan nilai mereka. Elliot Turiel menyatakan bahwa para remaja para
remaja mulai membuat penilaian sendiri dalam menghadapi masalah yang terjadi
dan berkenaan dengan lingkungan mereka. Remaja tidak lagi menerima pemikiran
yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tampa
bantahan. Mereka akan mulai mmempertanyakan pemikiran tersebut dan mencari
alternatifnya. Secara kritisnya, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan
keluar dan membandingkan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan pada
dirinya.
Kemampuan berfikir dalam perkembangan moral pada masa remaja sangat
berkembang. Karena mereka mulai melihat adanya kejanggalan dan ketidak
seimbangannya antara apa yang mereka percayai dulu dengan kenyataan yang ada
di sekitar. Mereka lalu merasa perlu merekonstruksi pemikiran mereka dengan
“kenyataan” yang baru. Perubahan inilah yang mendasari terjadinya sikap
“pemberontakan” remaja terhadap peraturan yang selama ini diterima bulat-bulat.
Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik, maupun
psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja, yaitu
A. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang
dikenal dengan sebagai masa storm & stress. Peningkatan emosional ini merupakan
hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari
segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada
dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak
tuntutan dan tekanan yang ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan
untuk tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan
bertanggung jawab.
B. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan
kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara cepat, baik
perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi
maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh
sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
C. Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan hubungan dengan orang lain.
Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi dirinya dibawa dari masa
kanak-kanak digantikan dengan hal menarik yang baru dan lebih matang. Hal ini
juga dikarenakan adanya tanggung jawab yang lebih besar pada masa remaja, maka
remaja diharapkan untuk dapat mengarahkan ketertarikan mereka pada hal-hal yang
lebih penting. Perubahan juga terjadi dalam hubungan dengan orang lain. Remaja
tidak lagi berhubungan hanya dengan individu dari jenis kelamin yang sama, tetapi
juga dengan lawan jenis, dan dengan orang dewasa.
D. Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak
menjadi kurang penting karena sudah mendekati dewasa.
E. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi.
Di satu sisi mereka menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan
tanggung jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan
mereka sendiri untuk memikul tanggung jawab tersebut.
Sejumlah kesulitan yang dialami kaum remaja merupakan bagian yang normal dari
perkembangan ini. Beberapa kesulitan atau bahaya yang mungkin dialami kaum remaja,
antara lain :
1. Variasi kondisi kejiwaan, suatu saat mungkin ia terlihat pendiam, cemberut, dan
mengasingkan diri tetapi pada saat yang lain ia terlihat sebaliknya periang dan
berseri-seri dan yakin.
2. Rasa ingin tahu seksual.
3. Membolos
4. Perilaku anti social, seperti suka menganggu, berbohong dan lain-lain.
Berikut ini merupakan berbagai tuntutan psikologis yang muncul di tahap remaja,
yaitu :
Remaja dapat menerima keadaan fisiknya dan dapat memanfaatkannya secara
efektif.
Remaja dapat memperoleh kebebasan emosional dari orang tua.
Remaja mampu bergaul lebih matang dengan kedua jenis kelamin.
Mengetahui dan menerima kemampuan sendiri.
Memperkuat penguasaan diri atas dasar skala nilai dan norma.
Daftar Pustaka
Anonymous. 2007. Remaja. http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/remaja.html
Kristiono. 2008. Perkembangan Psikologi Remaja.
http://kristiono.wordpress.com/2008/04/23/perkembangan-psikologi-remaja/
Setiono, Lilly H. 2008. Beberapa Permasalahan Remaja. http://www.ilmupsikologi.com/
Yulianti, Evi. 2009. Psikologi Perkembangan Remaja.
http://psikonseling.blogspot.com/2009/03/psikologi-perkembangan-pada-
remaja.html