Upload
brongos-ngos
View
85
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Perpindahan kalor secara konduksi atau hantaran
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui suatu zat
tanpa disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Berdasarkan daya hantar kalor, benda dibedakan menjadi tiga,
yaitu:
1) Konduktor
Konduktor adalah zat yang memiliki daya hantar kalor baik.
Contoh bahan yang bersifat konduktor adalah besi, baja,
tembaga, aluminium, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari,
dapat kamu jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip
kerjanya memanfaatkan konsep perpindahan kalor secara
konduksi, antara lain: setrika listrik, solder, dan lain-lain
2) Isolator
Isolator adalah zat yang memiliki daya hantar kalor kurang
baik. Contoh : kayu, plastik, kertas, kaca, air, dan lain-lain. Oleh
karena itu, alat-alat rumah tangga seperti setrika, solder, panci,
wajan terdapat pegangan dari bahan isolator. Hal ini bertujuan
untuk menghambat konduksi panas supaya tidak sampai ke
tangan kita.
2) Semikonduktor
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas
listrik yang berada di antara isolator dan konduktor.
Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar
listrik. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai isolator pada
temperatur yang sangat rendah, namun pada temperatur
ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium
arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik,
karena konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan
menyuntikkan materi lain (biasa disebut pendonor elektron)
Perpindahan kalor secara konveksi atau aliran
Konveksi adalah perpindahan kalor pada suatu zat
yang disertai perpindahan partikel-partikel zat tersebut.
Konveksi terjadi karena perbedaan massa jenis zat. Kamu
dapat memahami peristiwa konveksi, antara lain:
1. Pada zat cair karena perbedaan massa jenis zat, misal
sistem pemanasan air, sistem aliran air panas.
2. Pada zat gas karena perbedaan tekanan udara, misal
terjadinya angin darat dan angin laut, sistem ventilasi
udara, untuk mendapatkan udara yang lebih dingin dalam
ruangan dipasang AC atau kipas angin, dan cerobong asap
pabrik.
Contoh peristiwa konveksi adalah pada saat memanaskan
air dengan cerek atau ketel, di dalam cerek atau ketel akan
terjadi aliran air secara terus menerus selama pemanasan, hal ini
disebabkan karena perbedaan massa jenis zat. Air yang
menyentuh bagian bawah gelas kimia tersebut dipanasi dengan
cara konduksi. Akibat air menerima kalor, maka air akan memuai
dan menjadi kurang rapat. Air yang lebih rapat pada bagian atas
itu turun mendorong air panas menuju ke atas. Gerakan ini
menimbulkan arus konveksi. Pada bagian zat cair yang
dipanaskan akan memiliki massa jenis menurun sehingga
mengalir naik ke atas. Pada bagian tepi zat cair yang dipanaskan
konveksi yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar di bawah
ini.
Pada bagian tengah zat cair yang dipanaskan, konveksi
yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar berikut
Contoh lain dari peristiwa konveksi adalah terjadinya angin
laut dan angin darat. Angin laut dan angin darat merupakan
contoh peristiwa alam yang melibatkan arus konveksi pada zat
gas. Tahukah kamu bagaimana terjadinya angin laut dan angin
darat?
Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan.
Hal ini mengakibatkan udara panas di daratan akan naik dan
tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari permukaan laut,
sehingga terjadi gerakan udara dari laut menuju ke darat yang
biasa disebut angin laut. Angin laut terjadi pada siang hari, biasa
digunakan oleh nelayan tradisional untuk pulang ke daratan.
Bagaimanakah angin darat terjadi?
Pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada
lautan. Hal ini mengakibatkan udara panas di permukaan air laut
akan naik dan tempat tersebut diisi oleh udara dingin dari
daratan, sehingga terjadi gerakan udara dari darat menuju ke
laut yang biasa disebut angin darat. Angin darat terjadi pada
malam hari, biasa digunakan oleh nelayan tradisional untuk
melaut mencari ikan.
Contoh yang lain di dalam kehidupan sehari-hari yang
melibatkan proses konveksi adalah cerobong asap pabrik.
Tahukah kamu mengapa cerobong asap pabrik di buat tinggi?
Coba anda cari jawabannya dengan menggunakan konsep
konveksi.
Perpindahan kalor secara Radiasi atau pancaran
Mungkin anda sebagai siswa tidak asing dengan istilah api
unggun. Api unggun yang sering dinyalakan ketika melakukan
kegiatan kemah atau pramuka pada malam hari. Apa yang dapat
kamu rasakan saat kamu berada di sekitar nyala api unggun?
Kamu akan merasakan hangatnya api unggun dari jarak
berjauhan. Bagaimanakah panas api unggun dapat sampai ke
badanmu? Kalor yang kamu terima dari nyala api unggun
disebabkan oleh energi pancaran. Kalor ini berpindah tanpa
melalui zat perantara. Jadi pengertian
Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa melalui zat
perantara.’
Contoh lain yang merupakan peritiwa radiasi adalah peristiwa
panasnya sinar matahari hingga sampai ke bumi. Peristiwa ini
dimanfaatkan untuk mengeringkan sesuatu misalnya menjemur
pakaian. Jika tidak ada peristiwa radiasi anda tidak akan bisa
mengeringkan pakaian. Bagaimana cara mengetahui adanya
radiasi atau pancaran kalor?
Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya radiasi kalor
atau energi pancaran kalor disebut termoskop. Termoskop terdiri
dari dua buah bola kaca yang dihubungkan dengan pipa U berisi
air alkohol yang diberi pewarna. Perhatikan gambar!
Salah satu bola lampu dicat hitam, sedangkan yang lain
dicat putih. Apabila pancaran kalor mengenai bola A, hal ini
mengakibatkan tekanan gas pada bola A menjadi besar. Hal ini
mengakibatkan turunnya permukaan zat cair yang ada di
bawahnya. Bagaimanakah sifat radiasi dari berbagai permukaan?
Alat yang digunakan untuk menyelidiki sifat radiasi
berbagai permukaan disebut termoskop diferensial. Kedua bola
lampu dicat dengan warna yang sama, tetapi di antara bola
tersebut diletakkan bejana kubus yang salah satu sisinya
permukaannya hitam kusam dan sisi lainnya mengkilap. Jika
bejana kubus diisi dengan air panas, akan terlihat permukaan
alkohol di bawah bola B turun. Perbedaan ini disebabkan karena
kalor yang diserap bola B lebih besar daripada bola A. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Permukaan benda hitam, kusam, dan kasar merupakan
pemancar dan penyerap kalor yang baik.
2. Permukaan benda putih, mengkilap dan halus merupakan
pemancar dan penyerap kalor yang buruk
Oleh karena itu jika anda ingin melancong ke pantai pada
siang hari jangan menggunakan pakaian hitam gunakan pakaian
yang mengkilap atau putih. Kenapa? Ini akan berlaku konsep
perpindahan kalor secara radiasi.
Nama : Rizka Azzahra Natasha
Kelas : VII B