Upload
gema-chieviet
View
52
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PERPUSTAKAAN
Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun
dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum
dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau
institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian
banyak buku atas biaya sendiri.
Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi,
banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map,
cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD,
dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.
Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu
pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.
Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk
mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung
perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku
tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data
yang bisa diakses lewat jaringan komputer).
1.1 Peran Perpustakaan
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan
sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi
proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait
dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar-
mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana
pendidikan.
1.2 Tujuan perpustakaan
Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan
memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar
mereka:
Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan
Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,
kehidupan sosial dan politik
Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi
anggota keluarga dan masyarakat yang lebih baik
Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan
dapat menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan
budaya manusia
Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari hari dan lapangan pekerjaannya
Dapat menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif
dalam pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar
bangsa
Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi
kehidupan pribadi dan sosial.
1.3 Model pelayanan perpustakaan
Ada empat model pelayanan perpustakaan:
Koleksi perpustakaan ada pada kampus cabang.
Berpusat pada layanan pinjam antar perpustakaan, resource sharing, dan
mahasiswa dapat menggunakan perpustakaan afiliasi.
Pengiriman materi dari instuasi induk kepada para mahasiswa
Berhubungan dengan penggunaan teknologi untuk mengakses sumber-
sumber informasi elektronik.
Berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan layanan
perpustakaan, seperti keadaan koleksi, staf, gedung dan fasilitas
perpustakaan, serta publisitas atau promosi perpustakaan.
Stoakley (1982) mengemukakan tentang konsep layanan perpustakaan yaitu penyediaan
koleksi bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, penyediaan fasilitas akses,
gedung dan ruang baca, serta tersedianya staf profesional dalam memberi bimbingan dan
pengarahan kepada mereka.
Kemudian Trimo (1980) mengatakan bahwalayanan perpustakaan adalah dimulai dari
penyediaan akan pustaka, pengolahan, sampai kepada pemberian jasa peminjaman dan
penelusuran.
Dari konsep layanan tersebut di atas maka dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Penyediaan koleksi
2. Penyediaan fasilitas gedung dan ruang baca
3. Penyediaan alat bantu penelusuran bahan pustaka atau informasi seperti katalog
indeks, abstraks dalam bentuk manual dan berbasis teknologi informasi.
4. Pemberian berbagai jasa seperti penyedia jasa rujukna, dan jasa internet serta
bimbingan dalam penelusuran informasinya.
5. Selain daripada itu, staf yang profesional bidang layanan perpustakaan yang
mempunyai kompetensi pengetahuan tentang komunikasi, psikologi dan bidang
pendidikan. Karena 50% keberhasilan layanan ditentukan oleh staf perpustakaan.
Hal penting lagi yang perlu diperhatikan dalam layanan perpustakaan adalah promosi dan
penyebaran publisitas baik melalui media cetak maupun lewat media elektronik (Tvdan
radio), dan lewat internet.
1. Koleksi Perpustakaan
Koleksi pustaka yang disajikan oleh sebuah perpustakaan adalah sebagai jawaban dari
kebutuhan dan tuntutan pengguna (need and demand). Maka dari itu sebelum koleksi
tersebut diadakan maka terlebih dahulu dilakukan kajian kebutuhan akan pustaka
dimaksud.
Sebuah perpustakaan umum dalam konteks ini adalah bagian perpustakaan daerah
propinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok dan fungsinya adalah menyediakan pustaka
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jawa Barat, tentunya dalam menjawab
tuntutan dan kebutuhan tadi perlu adanya kajian kebutuhan sehingga tidak terkesan
asal mengadakan sumber bacaan itu.
Pedoman penyelenggaran perpustakaan ini (1982) menggambarkan perbandingan
koleksi pustaka yaitu 60% buku, 15% rujukan (Referensi), 15% Periodikal (majalah, surat
kabar dan jurnal), 5% Local Collection, koleksi pustaka tentang daerah di mana
perpustakaan itu berada, dan 50% tentang koleksi media pandang dengar (AVA atau
Multi Media)
Kemudian buku dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu 40% buku ilmu, dan 60% buku
fiksi. Hal ini dimaksudkan untuk membina minat baca masyarakat. Selanjutnya isi dan
subjeknya ditentukan berdasarkan sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Classification),
atau sistem lainnya tentang klasifikasi.
Dari kelompok subjek di atas, selanjutnya dikategorikan menurut kelompok pembacanya
yaitu :
a. Kelompok koleksi bacaan dewasa
b. Kelompok koleksi bacaan remaja
c. Kelompok koleksi bacaan anak
d. Kelompok koleksi rujukan
e. Kelompok koleksi majalah/Jurnal dan lain-lain.
2. Fasilitas akses atau alat bantu penelusuran
Dengan menggunakan sistem klasifikasi untuk pengelompokkan subjek buku seperti DDC
tentunya si pengguna akan dapat dipandu untuk menemukan buku tersebut pada rak.
Apabila buku-buku itu begitu banyak dan mengalami kesulitan pada waktu browsing
(penelusuran langsung ke rak), maka diperlukan alat bantu penelusuran lain yaitu
”Katalog” (Catalogue).
Katalog adalah alat bantu penelusuran pustaka atau sumber informasi pada rak atau
pangkalan data (database) yang memuat tentang deskripsi bibliografi dan penjurus hal
(tajuk subjek). Titik akses pada katalog melalui nama pengarang, judul, subjek dan
nomor klasifikasi. Hal ini akan membantu pengguna pada waktu mau akses, apakah ia
ingat pengarang, judul, subjek buku itu, atau ia hapal nomor panggilnya (call number).
Katalog dapat dibuat secara manual, atau dibuat dalam bentuk pangkalan data (data-
base) yang dapat diakses secara on-line (akses terpasang). Pengguna dapat mengakses
melalui intranet maupun internet terhadap sumber informasi yang dibutuhkan.
Sebuah perpustakaan umum karena penggunanya banyak, dan mereka bertempat
tinggal jauh letaknya dengan lokasi perpustakaan umum, maka layanan on-line
searching ini sangatlah diperlukan, pemakai tidak usah lagi datang keperpustakaan
cukup melakukannya di kantor, atau di rumahnya masing-masing.
3. Gedung dan Ruang Baca
Gedung merupakan salah satu faktor yang esensial untuk sebuah perpustakaan,
terlebih-lebih bagi perpustakaan umum. Tujuan keberadan perpustakaan bagi lembaga
tersebut adalah menyediakan sumber belajar bagi masyarakat sepanjang hayat, selain
daripada itu meraka datang keperpustakaan untuk mengisi waktu senggang mereka
dengan membaca buku-buku yang bersifat hiburan yang prosentasenya 40% dari koleksi
buku yang ada, maka gedung harus ditata sedemikian rupa agar tercipta suasana yang
kodusif untuk kegiatan belajar dan rekreasi masyarakat penggunanya.
Hal lain yang perlu diperhatikan dan gedung perpustakaan adalah 50% dari total
ruangan yang ada, diperuntukkan untuk menampung koleksi, yang mana koleksi ini tiap
tahunnya terus berkembang sesuai dengan kebutuhan. Sebagai tempat untuk
menyimpan koleksi pustaka tentunya harus dapat menciptakan keamanan dan
kelestarian koleksi tadi, maka perlu diperhatikan sirkulasi udara, cahaya dan suhu
ruangan tersebut. Belum lagi gangguan binatang, bencana alam dan kehilangan akibat
tangan jahil manusia.
Begitu juga gedung adalah tempat bekerja para staf perpustakaan, maka harus
diperhatikan tingkat kenyamanannya karena mereka akan bekerja di ruang tersebut
sampai pensiun. Gedung pun tempat berkumpul dan bertemu sehingga harus terhindar
dari suasana bising dan keributan.
Desain interior ruangan yang refresentatif mencipakan suasana betah bagi pengguna,
adanya fasilitas yang memadai, serta adanya pepohonan dan tanaman yang dapat
menciptakan lingkungan yang asri.
4. Jasa layanan perpustakaan
Perpustakaan umum memberikan berbagai jasa kepada masyarakat penggunanya,
seperti jasa peminjaman, jasa rujukan (Reference Service), jasa bimbingan dan
penyuluhan, jasa penelusuran informasi (information searching), jasa perpustakan
keliling, bimbingan teknis, jasa foto kopi, internet, dan pembinaan minat baca
masyarakat. Semua jasa tersebut merupakan salah satu tugas utama perpustakaan
umum seperti Badan Perpustakaan Daerah Propinsi Jawa Barat yang mempunyai Eselon
IIA.
Setiap jasa yang diberikan tentunya harus mempunyai nilai guna manfaat bagi
masyarakat. Oleh sebab itu perlu tersedianya fasilitas atau infrastruktur yang memadai
seperti komputer, jaringan intranet dan internet katalog manual data base, dan software
lainnya.
Di samping itu pula adanya tenaga profesional yang dapat memberikan jasa kepada
pengguna yang sesuai dengan harapan dan keinginannya. Staf profesional dimaksud
adalah mereka yang mempunyai kompetensi bidang ilmu informasi dan perpustakaan,
ilmu komunikasi, psikologi dan pendidikan, komputer serta menguasai salah satu bahasa
asing. Ia gemar menolong dan peka terhadap kebutuhan informasi penggunanya
(Information Know – How).
Stoakley menyatakan bahwa keberhasilan layanan terletak pada staf-nya, kuncinya
adalah komunikasi. Artinya layanan perpustakaan akan berhasil melalui kegiatan
komunikasi antara petugas dan pengguna, sebagai contoh dalam layanan referensi, si
pengguna memerlukan informasi kemudian ia mengajukan pertanyaan kepada staf
referensi, selanjutnya terjadi dialog di antara keduanya sampai ada kesepakatan tentang
informais yang diberitakannya dan petugas dapat menunjukkan di mana informasi
tersebut dapat diperoleh. Aktivitas tersebut adalah komunikasi.
5. Promosi Perpustakaan
Masih banyak masyarakat Jawa Barat dan Kota Bandung khususnya yang belum
mengetahui tentang keberadaan Badan Perpustakaan daerah Propinsi Jawa Barat,
demikian pula tentang tugas pokok dan fungsinya, serta koleksi pustaka apa yang
dipunyainya.
Kondisi seperti ini tentunya tidak boleh dibiarkan begitu saja, perlu adanya upaya yang
harus dilakukan yaitu melalui promosi perpustakaan. Promosi perpustakaan merupakan
upaya atau cara untuk meningkatkan citra atau image perpustakaan di mata publik,
sehingga masyarakat di samping mengetahui keberadaan lembaga tersebut, merekapun
akan menyenangi dan tentunya akan menggunakan jasa perpustakaan secara optimal.
Berbagai metode dalam hal ini yang dapat dilakukan oleh perpustakaan misalnya
pengenalan perpustakaan (Library orientation) dengan teknik pemutaran film, ceramah
tentang membaca, jam cerita, bedah buku (Book talk), kunjungan perpustakaan (Library
tour), dan banyak lagi. Dapat juga melalui radio, TV, Surat kabar, majalah dan selebaran;
untuk TV misalnya melalui ”Running Information”, iklan layanan masyarakat, atau
diselipkan ke dalam program siaran TV itu sendiri. Bagi radio siaran, misalnya ada
program khusus tentang ”gemar membaca”, dll.
Pendidikan pemakai (User Education), dapat juga dipakai sebagai metode promosi untuk
penguatan kemampuan mendayagunakan perpustakaan (reinforcement). Sasaran dari
pendidikan pemakai adalah bagaimana cara menggunakan perpustakaan (How to Use
Library). Semua metode dan teknik promosi bisa dilakukan apabila ada dukungan daan
dari pihak perpustakaan dan lembaga penaungnya.
2.1 TATA RUANG, PERABOT DAN PERLENGKAPAN PERPUSTAKAAN
2.1.1 Pengertian Gedung/Ruang, Perabot Dan Perlengkapan
Gedung/ruangan perpustakaan
Gedung atau ruangan perpustakaan adalah bangunan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi
seluruh aktivitas sebuah perpustakaan. Disebut gedung apabila merupakan bangunan besar
dan permanent, terpisah pergerakan manusia sebagai pengguna perpustakaan, daerah
konsentrasi manusia, daerah konsentrasi buku/barang, dan titik-titik layanan yang diberikan
oleh perpustakaan. Perpustakaan yang dilengkapi secara tepat hendaknya memiliki
karakteristik sebagai berikut:
Rasa aman
Pencahayaan yang baik
Didesain untuk mengakomodasi perabotan yang kokoh, tahan lama dan
fungsional, serta memenuhi peryaratan ruang, aktivitas dan pengguna
perpustakaan
Didesain untuk menampung persyaratan khusus populasi sekolah dalam arti
cara paling restriktif.
Didesain untuk mengakomodasi perubahan pada program sekolah, program
pengajaran, serta perkembangan teknologi audio, video dan data yang
muncul.
Didesain untuk memungkinkan penggunaan, pemeliharaan serta
pengamanan yang sesuai menyangkut perabotan, peralatan, alat tulis kantor
dan materi.
Dirancang dan dikelola untuk menyediakan akses yang cepat dan tepat waktu
ke aneka ragam koleksi sumber daya yang terorganisasi.
Dirancang dan dikelola sehingga secara estetis pengguna tertarik dan
kondusif dalam hiburan serta pembelajaran, dengan panduan dan
tandatanda yang jelas dan menarik.
Perabot perpustakaan
Perabot perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah
yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan perabot dan perlengkapan
perpustakaan antara lain :
Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan
aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan
sirkulasi.
Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis
disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun
demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan
dari meja kerja.
Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat
kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan
kartu katalog
Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi
media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data yang menjadi
anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data
koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan
Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan
barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar.
Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari
meja sirkulasi ke rak buku.
Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan
informasi buku baru.
Peralatan perpustakaan
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara langsung dalam
mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Yang termasuk mdalam perlengkapan
perpustakaan antara lain :
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
l) Mesin ketik/Komputer,
m) ATK,
n) Selotip,
o) Lem dll.
Perpustakaan mempunyai peran penting sebagai pintu gerbang bagi masyarakat masa kini
yang berbasis informasi. Karena alasan inilah, maka perpustakaan harus menyediakan akses
ke semua peralatan elektronik, komputer, dan pandang-dengar. Peralatan tersebut
meliputi:
perangkat video (video players)
peralatan komputer, khusus disesuaikan untuk pengguna tuna netra ataupun
menderita cacad fisik lainnnya.
Komputer meja dengan akses Internet
katalog akses publik yang di sesuaikan dengan usia dan tingkat murid yang
berbeda
tape-recorder
perangkat CD-ROM
alat pemindai (scanner)
Perlengkapan perpustakaan antara lain :
• Rak buku
• Rak majalah
• Rak surat kabar
• Rak atlas dan kamus
• Papan peraga / pameran
• Laci penitipan tas
• Lemari catalog
• Lemari multi media
• Lemari Arsip
• Meja dan kursi sirkulasi
• Meja dan kursi baca
• Meja dan kursi pegawai
• Kereta buku, barang
• Tangga beroda
2.1.2 PENENTUAN LOKASI RUANGAN PERPUSTAKAAN
Ruangkoleksibuku (rak-rakbuku)
Dalam satu rak (1 sisi, 5 susun, lebar 100 cm) dapat memuat 115-165 buku eksemplar
buku dan jarak antar rak 100-110 cm. Jadi dapat dihitung berapa kebutuhan luas ruang
yang diperlukan untuk menempatkan rak dan dapat disesuaikan dengan bahan pustaka
yang dimiliki. Hal ini pun perlu dipertimbangkan untuk tahun-tahun yang akan datang.
Ruangbaca
Disesuaikan dengan ruang yang ada. Idealnya terpisah dari ruang koleksi dengan luas
yang mencukupi.
Ruang pengolahan bahan pustaka
Ruang Staff
Untuk melakukan aktifitas pengadaan dan pengolahan buku luas ruangan tergantung
berapa jumlah pengelola perpustakaan, diperkirakan setiap petugas memerlukan 2,5
m2.
Ruangsirkulasi
Ruang ini dipergunakan untuk melayani peminjaman dan pengembalian buku, ruang
yang diperlukan minimal cukup untuk meletakan meja sirkulasi dan perlengkapan
lainnya.
2.1.3 PEMBAGIAN RUANG MENURUT FUNGSI
Perpustakaan dengan system tertutup
areal untuk koleksi 45 %
areal untuk pengguna 25 %
areal untuk staf 20 %
areal untuk keperluan lain 10 %
Perpustakaan dengan sistem terbuka
areal koleksi dan pengguna 70 %
areal untuk staf 20 %
areal untuk keperluan lain 10 %
Areal koleksi
areal buku rujukan
areal majalah, surat kabar/ kliping
areal koleksi non buku
Areal pengguna
areal peminjaman
areal baca yang bercampur dengan koleksi
areal katalog perpustakaan
areal fotocopy
areal baca perorangan / studicarel
areal pameran
Areal staf:
areal pengadaan, pengolahan
areal kerjapimpinan
areal komputerpengolahan
areal tatausaha/administrasi
areal makan
gudangbukudanperlengkapan
2.1.4 BENTUK RUANG
Bentuk ruang yang paling efektif adalah bentuk bujur sangkar, karena paling mudah dan
fleksibel dalam pengaturan perabot apalagi bila rak buku yang dimiliki banyak. Bentuk ini
juga paling baik dan mudah dalam pengaturan pencahayaan/ penerangan.
2.1.5 TATA RUANG
Merencanakan tataruang harus didasari dengan hubungan antar ruang yang dipandang dari
segiefisiensi, alur kerja, mutu layanan, keamanan dan pengawasan.
Lobi perpustakaan
Lemari penitipan barang, papan pengumuman dan pameran, kursi tamu,
meja dan kursi petugas
Ruang peminjaman
Meja dan kursi sirkulasi, kereta buku, lemari arsip, laci-laci kartu
pengguna, computer, bacode reader dan kursipetugas.
Ruang koleksi buku
Rak buku baik dari satu sisi atau dua sisi, kereta buku, tangga beroda
Ruang baca
Meja kursi baca kelompok, perorangan (studikarel) dan meja kamus
Ruang administrasi
Meja dan kursi petugas, lemari arsip, mesin ketik, komputer, telpon,
kereta buku, lemari buku, dsb.
Romainville Multimedia Library / Philippe Gazeau
AXONOMETRI
DENAH
Lantai 1
Denah lantai 2
Denah Lantai 3
POTONGAN
Potongan 1
Potongan 2
Potongan 3
Potongan 4
Perpustakaan Soeman H.S-Pekanbaru
Perpustakaan ini menggunakan konsep transformasi modern arsitektur . Hal ini dapat
dilihat dari bentuk lengkungan yang menyerupai sebuah buku tebal yang terbuka jika dilihat
dari atas gedung. Bagian tengah bangunan ini ada sebuah bangunan terpisah yang terletak
tidak dalam bentuk garis persegi panjang dan melengkung adalah bagian diatasnya.
Perpustakaan Soeman HS
Gedung Perpustakaan dan Arsip
Daerah Provinsi Riau Soeman Hs saat
ini merupakan satu-satunya fasilitas
public space baru yang sekaligus juga
sebagai wahana bacaan masyarakat di
kota Pekanbaru,Riau. Perpustakaan
ini mempunyai 6 lantai dibangun guna
memenuhi fasilitas publik berupa
perpustakaan daerah yang pada saat
itu di Riau belum memiliki gedung yang representatif. Dengan APBD Riau lebih dari 150
milyar dalam gerakan Pendidikan Riau Membaca. Perpustakaan ini tidak hanya sebagai
ruang baca saja tetapi juga sebagai ruang/public space yang memadai bagi masyarakat luas.