130
PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERAN KOMITE AUDIT DALAM MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh: Syarif Mufdholi R. NIM : 105082002641 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H/ 2010 M

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI

TERHADAP PERAN KOMITE AUDIT DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat dalam Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Syarif Mufdholi R.

NIM : 105082002641

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 2: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERAN

KOMITE AUDIT DALM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Untuk memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Syarif Mufdholi R

NIM: 1050 8200 2641

Di bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof.Dr. Abdul Hamid, MS Rini, SE.,Ak.,MSi

NIP:195706171985031002 NIP:197603152005012002

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 3: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Zari Rabu Tanggal Delapan Belas Bulan November Tahun Dua Ribu Sembilan

telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Syarif Mufdholi R NIM:

105082002641 dengan judul skripsi “PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN

MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERAN KOMITE AUDIT DALAM

MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE”. Memerhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini

sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Januari 2010

Tim Penguji Ujian Komprehensif

Rini, SE.,Ak.,Msi Rahmawati, SE.,MM

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM

Penguji Ahli

Page 4: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Hari ini Rabu Tanggal 17 Bulan Maret Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan

Ujian Skripsi atas nama Syarif Mufdholi R NIM: 105082002641 dengan judul

Skripsi “Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Peran

Komite Audit Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance”. Memperhatikan

penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah

dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 17 Maret 2010

Tim Penguji Skripsi

Prof. Dr.Abdul Hamid, MS Rini, SE., Ak., M.Si.

Ketua Sekretaris

Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si

Penguji Ahli I Penguji Ahli II

Page 5: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Syarif Mufdholi R

Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta / 26 Juni 1985

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Manunggal Jaya No.15 Rt.008 Rw.04

Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan 12440.

Telepon : (021) 83233823 / 085714848674

Email : [email protected]

PENDIDIKAN FORMAL

1. MI Al-Hidayah Jakarta Selatan Tahun 1991-1997.

2. SLTP Negeri 37 Jakarta Selatan Tahun 1997-2000.

3. SMU Negeri 66 Jakarta Selatan Tahun 2000-2003.

4. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2005- 2010

Page 6: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

PERCEPTION OF EDUCATIONAL ACCOUNTANTS AND ACCOUNTING

STUDENTS TO THE ROLES OF AUDIT COMMITTEE IN RENDERS

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

By:

Syarif Mufdholi R.

Abstact

This research intents to analyze the differences of perception between

educational accountants and accounting students to the roles of audit committee in

renders good corporate governance. Sampling method was used judgement

sampling. the sample used in this research consists of 23 of educational accountants

and 75 accounting students.

The hypothesis of this research are: (1) there is no difference of perception

between educational accountants and accounting students to the roles of audit

committee in renders good corporate governance, (2) there is difference of

perception between educational accountants and accounting students to the roles of

audit committee in renders good corporate governance.

The method of data analysis used in this research is independent sample T-

test. The result of this research showed that there is no difference of perception

between educational accountants and accounting students to the roles of audit

committee in renders good corporate governance.

Keywords: Perception, Audit Committee, Good Corporate Governance

Page 7: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI

TERHADAP PERAN KOMITE AUDIT DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Oleh:

Syarif Mufdholi R

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ada atau tidaknya perbedaan persepsi

antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi mengenai peran Komite Audit

dalam mewujudkan Good Corporate Governance. Metode penentuan sampel yang

digunakan adalah judgement sampling. responden dalam penelitian ini terdiri dari 23

responden akuntan pendidik dan 75 responden mahasiswa akuntansi.

Hipotesis dari penelitian ini adalah: (1) tidak terdapat perbedaan persepsi yang

signifikan antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peran Komite

Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance, (2) terdapat perbedaan

persepsi yang signifikan antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap

peran Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakam uji Independent Sample

T-test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peran Komite Audit dalam

mewujudkan Good Corporate Governance.

Kata kunci: Persepsi, Komite Audit, Good Corporate Governance.

Page 8: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillahirobbil’alamin.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

memberikan segala kenikmatan, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan. Shalawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada Baginda

Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah memberikan tauladan kepada seluruh umat

manusia menuju jalan kebenaran.

Melalui kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua Orang Tuaku tercinta, kakak-kakakku serta adikku yang selalu

memberikan semangat serta do’a yang tak ternilai agar penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Serta keponakanku yang selalu mengganggu dan

sekaligus penghibur disaat pengerjaan skripsi menemui titik jenuh.. “I Love U

All”.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sekalugus selaku

dosen pembimbing I yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan

pengarahan kepada mahasiswa bimbingannya.

3. Ibu Rini, SE., Ak., M.Si, selaku dosen pembimbing II yang bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan masukan demi terselesaikannya skripsi

ini.

4. Bapak Afif Sulfa, SE., Ak., M.Si, selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

5. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis beserta karyawan-karyawan.

Terimakasih atas semua ilmu yang diberikan. Semoga ilmu yang diberikan

akan selalu bermanfaat dimasa depan.

Page 9: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

7. Ade Istianah, yang selalu banyak memberikan inspirasi, masukan dan

motifasi, serta waktu yang tak terbatas demi terselesaikannya skripsi ini.

“Terimakasih atas pembelajaran dan pengalaman hidup yang terukir abadi”.

8. Sahabat yang terus mendukung dan menyemangati (Eka Andra Pratiwi),

sahabat-sahabat tim Hura-Hura, teman seperjuangan sekaligus sebagai tim

pembimbing skripsi yang kesekian (Dina, Rika, Sofie, Gina, Erawan, Riza,

Ican), “next Journey mau kemana kita???”

9. Teman-teman belajar kompre, Dinda, Dea, Nissa, , Ryan (guru yang siap

dihubungi setiap ada pertanyaan yang ga dimengerti), Erna, Samsul, Herri,

dan teman-teman belajar lainnya.

10. Sahabat-sahabat akuntansi B (Fifi, Iam, Badru, Ade, Ita, Urfy, Upi, Dinda,

dan teman-teman akun B lainnya) “kapan kita bersama kembali”.

11. Teman-teman DAKOSTA, Afik, Amung, Buchenk, Fandy, Irfan, dan

dakosters lainnya. “Senang menjadi bagian dari kalian….”

12. Teman-teman angkatan 2005 kelas A, B, C, D dan E terima kasih. Dan semua

pihak-pihak baik yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

dalam menyelesaikan penyelesaian skripsi ini saya ucapkan banyak terima

kasih.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan dan keterbatasan. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya.

Jakarta, Januari 2010

Wassalam

Penulis,

Syarif Mufdholi R

Page 10: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................. iv

ABSTRACT........................................................................................................... v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR.......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xv

BAB I : PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 8

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 10

A. Persepsi ..................................................................................................... 10

B. Komite Audit ............................................................................................. 14

1. Pengertian Komite Audit ....................................................................... 14

2. Tugas dan Wewenang Komite Audit ..................................................... 16

3. Peranan dan Tanggungjawab Komite Audit ........................................... 17

4. Lingkup Kerja Komite Audit ................................................................. 21

5. Hubungan Kerja .................................................................................... 23

C. Good Corporate Governance ..................................................................... 26

1. Pengertian Good Corporate Governance ............................................... 26

Page 11: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2. Asas Good Corporate Governance ........................................................ 28

D. Peran Komite Audit dalam Mewujudkan GCG .......................................... 32

F. Penelitian Terdahulu ................................................................................... 35

G. Kerangka Teoritis ...................................................................................... 37

H. Hipitesis .................................................................................................... 38

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 39

A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 39

B. Metode Penentuan Sampel ......................................................................... 39

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 40

D. Metode Analisis ......................................................................................... 41

E. Operasional Variabel Penelitian ................................................................. 45

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................ 48

1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 48

2. Karakteristik Responden ......................................................................... 48

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................................... 52

1. Uji Validitas ............................................................................................ 52

2. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 56

3. Uji Normalitas ........................................................................................ 57

C. Hasil Uji Hipotesis ..................................................................................... 60

D. Analisis Deskriptif ...................................................................................... 62

1. Risiko Usaha dan Keuangan .................................................................... 63

2. Sistem dan Pengendalian Internal ............................................................ 66

3. Hubungan dengan Auditor Eksternal ....................................................... 69

4. Hubungan dengan Auditor Internal ......................................................... 73

Page 12: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

5. Laporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi .......................................... 77

6.Penegakan Asas GCG .............................................................................. 80

BAB V : PENUTUP .................................................................................................. 86

A. Kesimpulan ................................................................................................ 86

B. Implikasi .................................................................................................... 87

C. Saran .......................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 89

LAMPIRAN ....................................................................................................... 92

Page 13: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR TABEL

No Keterangan

Halaman

3.1 Kategori Penilaian Tinggi Rendahnya Reliabilitas Instrumen.

43

3.2 Operasional Variabel. 46

4.1 Data Sampel Penelitian 49

4.2 Karakteristik Responden Akuntan Pendidik 50

4.3 Karakteristik Responden Mahasiswa Akuntansi 51

4.4 Hasil Try out Kuesioner 53

4.5 Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian 55

4.6 Uji Reliabilitas 56

4.7 Uji Normalitas 57

4.8 Hasil SPSS (1) 60

4.9 Hasil SPSS (2) 61

4.10 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (1) 63

4.11 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (2) 64

4.12 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (3) 65

4.13 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (4) 66

4.14 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (5) 67

4.15 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (6) 68

4.16 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (7) 69

4.17 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (8) 69

4.18 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (9) 70

4.19 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (10) 71

4.20 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (11) 72

4.21 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (12) 73

4.22 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (13) 74

Page 14: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

4.23 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (14) 75

No Keterangan

Halaman

4.24 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (15) 76

4.25 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (16) 77

4.26 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (17) 78

4.27 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (18) 79

4.28 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (19) 80

4.29 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (20) 81

4.30 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (21) 82

4.31 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (22) 83

4.32 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (23) 84

4.33 Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (24) 85

Page 15: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan

Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran

38

4.1 Chart Data Sampel Penelitian

49

4.2 Chart Karakteristik Responden Akuntan Pendidik

50

4.3 Chart Karakteristik Responden Mahasiswa Akuntansi

51

4.4 Normal Probability Plot Group Akuntan Pendidik

58

4.5 Normal Probability Plot Group Mahasiswa Akuntansi

59

Page 16: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era globalisasi sekarang ini banyak sekali kasus-kasus hukum dalam bidang

ekonomi yang melibatkan manipulasi akuntansi. Terlihat hampir setiap hari media

surat kabar maupun media elektronik memberitakan kejadian tersebut. Skandal

manipulasi akuntansi ini tidak hanya terjadi di Amerika saja yang melibatkan

sejumlah perusahaan besar seperti Enron, Tyco, Global Crossing, dan Worldcom,

tetapi manipulasi akuntansi juga terjadi di Indonesia yang juga melibatkan

beberapa perusahaan besar seperti Kimia Farma, Bank Lippo, dan kasus yang

sedang hangat-hangatnya yaitu kasus Bank Century.

Kasus enron mulai terungkap pada awal tahun 2002. Enron adalah sebuah

perusahaan yang established dengan pertumbuhan finansial yang pesat sehingga

Enron menjadi salah satu dari 10 perusahaan terbesar di AS. Skandal mulai

terungkap ketika awal tahun 2002, perhitungan atas total revenue Enron di tahun

2000 yang dinyatakan berjumlah 100,8 miliar US dolar (USD), dihitung kembali

oleh Petroleum Finance Company (PFC) menjadi hanya 9 miliar USD. Ketika

kebangkrutan mulai terjadi, harga saham Enron dengan cepat turun dari sekitar 80

USD menjadi kurang dari satu dolar. Skandal finansial "megadolar" yang

disebabkan adanya misleading financial statement membawa dampak yang luar

biasa antara lain: Enron pailit, kurangnya kepercayaan atas informasi keuangan,

Page 17: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

rusaknya citra profesi akuntan di Amerika, dan hilangnya ratusan juta dolar uang

yang diinvestasikan di Enron serta hilangnya pekerjaan atas ribuan karyawan

Enron (Arifin, 2005).

Contoh lainnya adalah terungkapnya kasus mark-up laporan keuangan

PT. Kimia Farma yang overstated, yaitu adanya penggelembungan laba bersih

tahunan senilai Rp 32,668 miliar (karena laporan keuangan yang seharusnya Rp

99,594 miliar ditulis Rp 132 miliar). Kasus ini melibatkan sebuah Kantor

Akuntan Publik (KAP) yang menjadi auditor perusahaan tersebut ke pengadilan,

meskipun KAP tersebut yang berinisiatif memberikan laporan adanya overstated.

Dalam kasus ini terjadi pelanggaran terhadap prinsip pengungkapan yang akurat

(accurate disclosure) dan transparansi (transparency) yang akibatnya sangat

merugikan para investor, karena laba yang overstated ini telah dijadikan dasar

transaksi oleh para investor untuk berbisnis (Arifin, 2005).

Timbulnya kasus-kasus serupa menimbulkan banyak pertanyaan bagi

banyak pihak. Terutama terhadap tata kelola perusahaan dan pola kepemilikan

yang terdistribusi luas atau yang lebih dikenal dengan Corporate Governance

yang sekali lagi mengakibatkan terungkapnya kenyataan bahwa mekanisme Good

Corporate Governance yang baik belum diterapkan (Herawati dan Susiana,

2007).

Krisis yang melanda Indonesia juga tidak terlepas dari pengaruh lemahnya

penerapan Good Corporate Governance. Hal ini ditandai dengan kurang

transparannya pengelolaan perusahaan sehingga kontrol publik menjadi sangat

Page 18: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

lemah. Minimnya perlindungan kepada pemegang saham minoritas menyebabkan

hilangnya kepercayaan investor, terutama investor asing untuk memegang saham-

saham perusahaan publik di Indonesia.

Menurut Asian Development Bank (ADB) dalam UNDP (2007), ada

beberapa penyebab krisis moneter di Asia, yakni (a) Dewan komisaris dan dewan

direktur yang tidak efektif; (b) adanya kebocoran dalam pengendalian internal

perusahaan; (c) tidak menyajikan pengungkapan memadai dalam laporan

keuangan perusahaan; (d) laporan keuangan perusahaan disajikan secara tidak

wajar (creative accounting); dan (e) kurang patuh terhadap kebijakan organisasi

dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

UNDP (2007) menegaskan kembali bahwa kondisi yang dialami oleh

perekonomian Indonesia lebih kompleks lagi, yakni disamping lima hal yang

telah disebutkan di atas, penyebab krisis di Indonesia juga ditambah lagi dengan

munculnya dualisme dalam praktik usaha. Dualisme tersebut mencakup adanya

kebijakan pemerintah yang positif, antara lain semangat deregulasi dalam arus

pasar bebas, disisi lainnya adalah orientasi yang negatif berupa indikasi tingkat

korupsi yang tinggi. Orientasi positif dan negatif ini mencerminkan kondisi

pengelolaan perusahaan yang tidak baik

Hadirnya Good Corporate Governance dalam pemulihan krisis di Indonesia

menjadi mutlak diperlukan, mengingat Good Corporate Governance

mensyaratkan suatu pengelolaan yang baik dalam sebuah organisasi. GCG

merupakan sistem yang mampu memberikan perlindungan dan jaminan hak

Page 19: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

kepada stakeholders, termasuk di dalamnya adalah shareholders, lenders,

employees, executives, government, customers dan stakeholders yang lain.

Pada negara maju, Good Corporate Governance sudah lama menjadi

masalah yang populer dibicarakan orang. GCG meskipun bukanlah konsep baru

tetapi pemahaman atas GCG masih banyak yang keliru. Hal ini dikarenakan

mereka menafsirkan sesuai kepentingannya. Kalangan bisnis umumnya

menafsirkan GCG sebatas bagaimana perusahaan menaikan laba, menempatkan

manajer dan karyawannya, serta mencapai target yang telah ditetapkan bahkan

yang lebih sempit lagi sebagai masalah pembagian kekuasaan. Sementara para

pejabat dan wakil rakyat, umumnya menafsirkan GCG sebagai keharusan

perusahaan agar bermanfaat bagi pemerintah dan lingkungan sosialnya.

Salah satu prasyarat implementasi Good Corporate Governance (GCG) di

BUMN dan Perusahaan Publik Indonesia adalah keberadaan Komite Audit di

dalam organisasi perusahaan. Bagi BUMN, telah dikeluarkan Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara nomor: Kep-117/M-MBU/2002 (selanjutnya disingkat

Kep.Men 117/2002) tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance

pada BUMN/BUMD. Bagi perusahaan publik, Bapepam telah mengeluarkan

Surat Edaran Nomor: SE-03/PM/2000 (Selanjutnya disingkat Bapepam SE-03)

dan Direksi BEJ (sekarang menjadi BEI) telah mengeluarkan Surat Direksi no:

Kep. 339/BEJ/07-2001 (selanjutnya disingkat BEJ Kep 339, yang kemudian

dituangkan lebih rinci dalam Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A: tentang

Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di Bursa). Ketiga rujukan

Page 20: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

tersebut, mengharuskan hal yang sama bagi BUMN dan Perusahaan Publik bahwa

dalam rangka penyelenggaraan GCG, mereka wajib memiliki Komite Audit

sebagai sub-komite dari fungsi Dewan Komisaris yang diharapkan berfungsi

efektif dalam hal-hal yang terkait dengan proses dan peran audit bagi perusahaan

terutama dalam pelaporan hasil audit keuangan perusahaan yang dipaparkan

untuk publik.

Komite Audit diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengawasan

internal perusahaan, serta mampu mengoptimalkan mekanisme checks and

balances, yang pada akhirnya ditujukan untuk memberikan perlindungan yang

lebih maksimal kepada nilai pemegang saham. Tugas dari Komite Audit pada

prinsipnya adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi

pengawasan atas kinerja perusahaan terutama berkaitan dengan review sistem

pengendalian internal perusahan, memastikan kualitas laporan keuangan, dan

meningkatkan kualitas fungsi audit.

Beberapa penelitian telah melaporkan hasil penelitian tentang hubungan

komite audit dan kualitas pelaporan keuangan. Klien (2001) dalam Suryana

(2005) menyebutkan bahwa beberapa penelitian cenderung untuk mendukung

keberadaan Komite Audit, karena meningkatkan kualitas pelaporan keuangan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryana (2005) tentang pengaruh Komite Audit

terhadap kualitas laba. Hasil pengujian menunjukan adanya perbedaan koefisien

respon laba perusahaan yang membentuk Komite Audit dan perusahaan yang

tidak membentuk Komite Audit. Hasil penelitian menunjukan bahwa pasar

Page 21: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

menilai laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang membentuk Komite Audit

memiliki kualitas yang lebih baik daripada laba yang dilaporkan oleh perusahaan

yang tidak membentuk komite audit. Koefisien respon laba yang lebih tinggi

untuk perusahaan yang membentuk komite audit menunjukan bahwa pasar

menilai komite telah melaksanakan perannya dengan baik, terutama dalam

memonitor proses pelaporan keuangan.

Disisi lain, mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan dimasa depan yang

sedang disiapkan melalui proses belajar dalam perkuliahan dinilai harus dapat

menghadapi tantangan dan peluang dalam dunia kerja. mahasiswa dituntut dapat

mempersiapkan diri sedini mungkin untuk menghadapi isu dan masalah yang

berkembang dalam profesinya. Karena itu mahasiswa akuntansi seharusnya

memiliki persepsi yang positif terhadap profesi dan lingkungan kerja mereka di

masa yang akan datang.

Persepsi mahasiswa akuntansi sebagian besar dipengaruhi oleh

lingkungannya, yaitu dunia perkuliahan. Untuk itu peranan akuntan pendidik

dalam mendidik mahasiswa akuntansi memegang andil yang sangat penting

dalam memberikan pemahamannya, agar persepsi mahasiswa tidak menyimpang

dari koridor pengertian yang sesungguhnya. Karena itu para akuntan pendidik

seharusnya memberikan persepsi yang positif tentang lingkungan kerja selama

proses kuliah.

Page 22: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Seperti yang dikutip dari Syukri Abdullah dan Syukur Selamat (2002)

dalam penelitian tentang persepsi mahasiswa akuntansi tehadap profesi akuntan

publik yang menuliskan:

“Pendidikan akuntansi selayaknya diarahkan untuk memberi pemahaman

konseptual yang didasarkan pada konsep penalaran sehingga akhirnya ketika

masuk ke dalam dunia praktik dapat beradaptasi dengan keadaan sebenarnya

dan memiliki resistance to change yang rendah terhadap gagasan perubahan

atau pembaruan yang menyangkut profesinya (Suwardjono, 1992:167)”.

Martadi dan Sri (2006) meneliti tentang persepsi akuntan, mahasiswa

akutansi, dan karyawan bagian akutansi dipandang dari segi gender terhadap etika

bisnis dan etika profesi (studi di wilayah Surakarta). Berdasarkan hasil uji

Independent-Samples t-test dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

persepsi yang signifikan antara akuntan pria, mahasiswa akuntansi, dan karyawan

bagian akuntansi dengan akuntan wanita, mahasiswi akuntansi, dan karyawan

bagian akuntansi terhadap etika bisnis.

Dengan melihat gambaran tersebut, peneliti termotivasi untuk melakukan

penelitian bagaimana pandangan akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi

tentang peran Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

Untuk itu peneliti mencoba melakukan penelitian yang dituangkan dalam skripsi

yang berjudul ”Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi

Terhadap Peran Komite Audit Dalam Mewujudkan Good Corporate

Governance”.

B. Perumusan Masalah

Page 23: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Dalam penelitian ini masalah yang ingin diteliti adalah:

1. Apakah tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan

pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peran Komite Audit dalam

mewujudkan Good Corporate Governance.

2. Apakah terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pendidik

dan mahasiswa akuntansi terhadap peran Komite Audit dalam mewujudkan

Good Corporate Governance.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan persepsi antara

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap Peran Komite Audit

dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

2. Manfaat Penelitian

1) Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan referensi bagi

penelitian selanjutnya, serta dapat memberikan wacana bagi

perkembangan studi akuntansi.

2) Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan serta

memunculkan kesadaran akan pentingnya tatakelola perusahaan yang

baik.

Page 24: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

3) Peneliti

Hasil penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai wahana

mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta

menanamkan wawasan dan pengalaman.

Page 25: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

Pengertian persepsi merupakan proses untuk memahami lingkungannya

meliputi objek, orang, dan simbol atau tanda yang melibatkan proses kognitif

(pengenalan). Proses kognitif adalah proses dimana individu memberikan arti

melalui penafsirannya terhadap rangsangan (stimulus) yang muncul dari objek,

orang, dan simbol tertentu. Dengan kata lain, persepsi mencakup penerimaan,

pengorganisasian, dan penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara

yang dapat mempengaruhi perilaku dan membentuk sikap. Hal ini terjadi karena

persepsi melibatkan penafsiran individu pada objek tertentu, maka masing-masing

objek akan memiliki persepsi yang berbeda walaupun melihat objek yang sama

(Gibson, 1996: 134, dalam Martadi dan Sri, 2006).

Menurut Ikhsan (2008:57) pengertian persepsi bagaimana orang-orang

melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek serta manusia. Sedangkan

dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), persepsi didefinisikan sebagai

tanggapan (penerimaaan) langsung dari sesuatu; serapan atau proses seseorang

mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya”.

Sedangkan dalam Wikipedia (2009) persepsi diartikan sebagai proses

pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus.

Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Dan

Page 26: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

menurut Zamroni (2006), persepsi adalah proses kognitif yang alami bagi setiap

orang dalam memahami informasi tentang lingkungan baik melalui penglihatan,

pendengaran, penerimaan dan penghayatan perasaan.

Menurut Walgito (1997: 53) dalam Martadi dan Sri (2006) agar individu

dapat menyadari dan dapat membuat persepsi, maka ada beberapa syarat yang

harus dipenuhi, yaitu:

1) Adanya objek yang dipersepsikan (fisik).

2) Adanya alat indera atau reseptor untuk menerima stimulus (fisiologis).

3) Adanya perhatian yang merupakan langkah pertama dalam mengadakan

persepsi (Psikologis).

Persepsi (perception) merupakan konsep yang sangat penting dalam

psikologi. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia

terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia

yang bersangkutan. Persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia

dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang

diterimanya. Misalnya, benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna

merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah

itu.

Dalam Wikipedia (2009) proses pemahaman terhadap rangsang atau

stimulus yang diperoleh oleh indera menyebabkan persepsi terbagi menjadi

beberapa jenis, antara lain:

Page 27: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

1) Persepsi visual

Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan. Persepsi ini adalah

persepsi yang paling awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi

bayi dan balita untuk memahami dunianya. Persepsi visual merupakan

topik utama dari bahasan persepsi secara umum.

2) Persepsi auditori

Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.

3) Persepsi perabaan

Persepsi perabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.

4) Persepsi penciuman

Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman

yaitu hidung.

5) Persepsi pengecapan

Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu

lidah.

Persepsi bukanlah sesuatu yang datang dengan sendirinya. Ada beberapa

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang. Menurut Rakhmat (57:2008),

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah:

1) Faktor fungsional, berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu,

motivasi, harapan dan keinginan, perhatian, emosi dan suasana hati dan

hal-hal lain yang termasuk dalam faktor personal.

Page 28: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2) Faktor struktural, berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang

ditimbulkannya pada sistem syaraf individu.

3) Faktor kebudayaan, kultur atau kebudayaan dimana individu tumbuh

dan berkembang, akan turut pula menentukan proses persepsi seseorang.

Persepsi dapat dipengaruhi pula oleh faktor pengalaman, proses belajar,

cakrawala dan pengetahuan seseorang. Faktor pengalaman dan proses belajar atau

sosialisasi memberikan struktur terhadap apa yang dilihat, sedangkan

pengetahuan dan cakrawala memberikan arti terhadap objek yang diamati.

Persepsi dapat dikatakan rumit karena walaupun persepsi merupakan

pertemuan antara proses kognitif dan kenyataan, persepsi lebih banyak

melibatkan kegiatan kognitif. Persepsi lebih banyak dipengaruhi oleh kesadaran,

ingatan, pikiran, dan bahasa, maka dengan demikian persepsi bukanlah cerminan

yang tepat dari realitas.

Dari definisi di atas maka pengertian persepsi dalam penelitian ini adalah

merupakan pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang

diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam

perkataan lain, persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi

(sensory stimuli). Karena persepsi merupakan pandangan seseorang dan dapat

berbeda antara satu dengan yang lainnya, maka persepsi bersifat subjektif.

B. Komite Audit

Page 29: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

1. Pengertian Komite Audit

Pengertian Komite Audit menurut Arens (2008), komite audit adalah:

“An audit committee is a selected number of members of company’s board of

directors whose responsibilities include helping auditors remain independent

of management. Most of audit committees are made up of three to five or

sometimes are many as seven directors who are not a part of company

management”.

Menurut Amin Widjaya Tunggal (2009), mendefinisikan komite audit

sebagai berikut:

“Komite Audit adalah sub panitia dari board of directors yang terdiri dari

direksi independen dari luar perusahaan; panitia audit mempunyai tanggung

jawab pengawasan untuk pelaporan luar perusahaan, pemonitoran risiko dan

proses pengendalian serta internal audit dan eksternal audit”.

Dalam peraturan Nomor IX.1.5 Keputusan ketua Bapepam Nomor : Kep-

29/PM/2004, komite audit didefinisikan sebagai berikut:

“Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam

rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya”.

Sedangkan menurut keputusan direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor:

Kep/315/BEJ/06/2000 tanggal 30 juni 2000 yang dikutip dari Amin Widjaya

Tunggal (2003), pengertian Komite Audit adalah sebagai berikut:

“Komite Audit adalah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris

perusahaan yang tercatat, yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh

Dewan Komisaris perusahaan tercatat untuk membantu Dewan Komisaris

tercatat melakukan pemeriksaan suatu penelitian yang dianggap perlu

terhadap pelaksanaan dalam pengelolahan perusahaan tercatat”.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2002)

mengemukakan Komite Audit sebagai berikut:

Page 30: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

“Komite Audit sebagai Komite yang beranggotakan Komisaris Independen,

dan terlepas dari kegiatan manajemen sehari-hari dan mempunyai tanggung

jawab utama untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan

tanggung jawabnya terutama dengan masalah yang berhubungan dengan

kebijakan akuntansi perusahaan, pengawasan internal dan sistem pelaporan

keuangan”.

Dari definisi-definisi tentang Komite Audit diatas dapat disimpulkan

peneliti sebagai berikut:

1) Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris.

2) Komite Audit diangkat dan diberhantikan oleh Dewan Komisaris.

3) Komite Audit menerima pendelegasian wewenang dari Dewan

Komisaris untuk mengawasi pelaksanaan tugas direksi dalam

mengoperasionalkan perusahaan.

4) Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (Good

Corporate Governance), BEI mewajibkan perusahaaan tercatat wajib memiliki

komisaris independen dan Komite Audit. Keanggotaan Komite Audit sekurang-

kurangnya 3 anggota, seorang diantaranya komisaris independen perusahaan

tercatat sekaligus menjadi ketua komite, sedangkan pihak lain adalah pihak

ekstern yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki

kemampuan dibidang akuntansi dan keuangan (Sanjaya, 2005).

2. Tugas dan Wewenang Komite Audit

Page 31: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor:

PER-05/MBU/2006, Komite Audit harus bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan

tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada

Dewan Komisaris. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada

Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi

kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian

Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas

Dewan Komisaris.

Sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: KEP-29/PM/2004,

tugas dari Komite Audit antara lain meliputi:

1) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan

perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan

lainnya;

2) Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-

undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan;

3) Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor

internal;

4) Melaporkan kepada komisaris berbagai risiko yang dihadapi

perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh direksi;

5) Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas

pengaduan yang berkaitan dengan Emiten atau Perusahaan Publik; dan

Page 32: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

6) Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.

Sedangkan wewenang yang dimiliki oleh Komite Audit adalah sebagai

berikut:

1) Menyelidiki semua aktivitas dalam batas ruang lingkup tugasnya;

2) Mencari informasi yang relevan dari setiap karyawan;

3) Mengusahaakan saran hukum dan saran professional lainnya yang

independen apabila dipandang perlu;

4) Mengundang kehadiran pihak luar dengan pengalaman yang sesuai,

apabila dianggap perlu.

3. Peran dan Tanggung Jawab Komite Audit

Peran dan tanggung jawab Komite Audit harus dengan jelas tercantum

dalam ketentuan-ketentuan Audit Committee Charter. Peran dan tanggung jawab

Komite Audit akan berlainan tergantung kondisi suatu perusahaan tertentu,

namun, pada dasarnya akan mengarah pada pemberian bantuan kepada Dewan

Komisaris dalam melaksanakan tugasnya tentang pengendalian intern dan

pelaporan keuangan dan manajemen.

Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2002),

Komite Audit mempunyai peran dan tanggung jawab atas tiga bidang berikut:

1) Laporan Keuangan (financial reporting)

Page 33: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tanggung jawab Komite Audit dibidang laporan keuangan adalah

untuk memastikan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh

manajemen telah memberikan gambaran yang sebenarnya tentang:

a. Kondisi keuangan;

b. Hasil usahanya;

c. Rencana dan komitmen jangka panjang.

Ruang lingkup pelaksanaan dalam bidang ini adalah:

a. Merekomendasikan auditor eksternal;

b. Memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan auditor eksternal, yaitu:

1. Surat penunjukan auditor.

2. Perkiraan biaya audit.

3. Jadwal kunjungan auditor.

4. Koordinasi dengan internal audit.

5. Pengawasan terhadap hasil audit.

6. Menilai pelaksanaan pekerjaan auditor.

c. Menilai kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan yang

menyangkut kebijaksanaan.

d. Meneliti laporan keuangan (financial statement) yang meliputi:

1. Laporan paruh tahun (interim financial statement).

2. Laporan tahunan (financial statement).

3. Opini auditor dan management letters.

Page 34: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Khusus tentang penilaian atas kebijakan akuntansi dan keputussan

suatu kebijaksanaan, dapat dilakukan secara efektif dengan

memperoleh suatu rangkuman yang singkat tentang semua kebijakan

akuntansi yang mendasari laporan keuangan yang diperoleh dari

pejabat dalam bidang akuntansi.

2) Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Tanggung jawab Komite Audit dalam Corporate Governance adalah

untuk memastikan bahwa perusahaan telah dijalankan sesuai dengan

undang-undang dan peraturan yang berlaku, melaksanakan usahanya

dengan beretika, melaksanakan pengawasan secara efektif terhadap

benturan kepentingan dan kecurangan yang dilakuan oleh karyawan

perusahaan.

Ruang lingkup dalam pelaksanaan bidang ini adalah:

a. Menilai kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan kepatuhan

terhadap undang-undang dan peraturan, etika, benturan kepentingan

dan penyelidikan terhadap perbuatan yang merugikan perusahaan

dan kecurangan.

b. Memonitor proses pengadilan yang sedang terjadi ataupun yang

ditunda serta yang menyangkut masalah Corporate Governance

dalam hal mana perusahaan menjadi salah satu pihak yang terkait

didalamnya.

Page 35: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

c. Memeriksa kasus-kasus penting yang berhubungan dengan benturan

kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan dan

kecurangan.

d. Keharusan auditor internal untuk melaporkan hasil pemeriksaan

Corporate Governance dan temuan-temuan penting lainnya.

3) Pengawasan Perusahaan (Corporate Control)

Tanggung jawab Komite Audit untuk pengawasan perusahaan termasuk

di dalamnya pemahaman tentang masalah serta hal-hal yang berpotensi

mengandung risiko dan sistem pengendalian intern serta memonitor

proses pengawasan yang dilakukan oleh auditor internal. Ruang

lingkup auditor internal harus meliputi pemeriksaan dan penilaian

tentang kecukupan dan efektifitas sistem pengawasan intern.

Pengawasan perusahaan dalam hal ini menyangkut manajemen risiko

dan kontrol. Dalam hal ini peran dan tanggung jawab Komite Audit

adalah:

a. Mengawasi proses manajemen risiko dan kontrol, termasuk

identifikasi risiko dan evaluasi dan kontrol untuk mengecilkan

risiko tersebut.

b. Mengawasi laporan auditor internal dan auditor eksternal untuk

memastikan bahwa setiap bidang kunci risiko dan kontrol

diperhatikan.

Page 36: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

c. Menjamin bahwa pihak manajemen melaksanakan semua

rekomendasi yang terkait dengan risiko dan kontrol, yang dibuat

oleh auditor internal dan auditor eksternal.

4. Lingkup Kerja Komite Audit

Komite Nasional Good Corporate Governance (2002) menjelaskan bahwa

kerangka fungsional Komite Audit harus terdiri dari:

1) Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter)

Komite Audit harus mempunyai suatu Audit Committee Charter (atau

ketentuan tertulis) yang menetapkan secara jelas peran dan tanggung

jawab Komite Audit dan lingkup kerjanya.

Audit Committee Charter tersebut termasuk di dalamnya:

a. Sasaran dan kekuatan menyeluruh;

b. Peran dan tanggung jawab;

c. Struktur;

d. Syarat-syarat keanggotaan;

e. Rapat dan pertemuan;

f. Pelaporan; dan

g. Kinerja.

Audit Committee Charter disiapkan oleh Komite Audit dan disetujui

oleh Dewan Komisaris. Serta Audit Committee Charter harus dikaji

ulang setiap tahun oleh Komite Audit dan Dewan Komisaris.

Page 37: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2) Struktur

Komite Audit harus terdiri dari individu-individu yang mandiri dan

tidak terlibat dengan tugas sehari-hari dalam manajemen yang

mengelola perusahaan, dan yang memiliki pengalaman untuk

melaksanakan fungsi pengawasan secara efektif.

Komite Audit dibentuk oleh Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit

diangkat oleh Dewan Komisaris atau setidaknya oleh Komite

Nominasi. Anggota Komite Audit terdiri dari orang-orang yang

independen, seperti Komisaris yang tidak terlibat dalam pengurusan

perusahaan dan pihak-pihak yang terafiliasi. Komite audit paling

sedikit terdiri atas 3 orang anggota. Perlu dicatat, berdasarkan praktek

dan pengalaman dalam lingkup internasional, kebanyakan dari komite

audit yang efektif terdiri dari 3 sampai 5 anggota.

3) Rapat dan Pertemuan

Penting artinya, bahwa rapat dan pertemuan Komite Audit

direncanakan dan dipersiapkan dengan cukup baik. Ketua Komite harus

bertanggung jawab atas agenda dengan bahan-bahan pendukung yang

diperlukan.

a. Komite Audit harus mengadakan rapat paling sedikit setiap tiga

bulan.

Page 38: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

b. Anggota Komite Audit harus menghadiri rapat-rapat ini, termasuk

rapat dengan pihak luar yang diundang sesuai keperluan. Pihak-

pihak luar tersebut antara lain komisaris, manajemen senior, kepala

auditor internal dan audit eksternal.

c. Rapat harus diadakan sesuai agenda yang telah disepakati.

d. Hasil rapat-rapat harus direkam dalam notulen, dan dibagi-bagikan

kepada para peserta rapat semuanya.

5. Hubungan Kerja

Hubungan kerja Komite Audit termasuk antara lain dengan:

1) Auditor eksternal

Auditor eksternal biasanya akan melapor kepada direktur yang

bertanggung jawab atas aktivitas keuangan perusahaan. Namun

sehubungan dengan perannya untuk mengadakan pengawasan eksternal

audit, maka Komite Audit harus:

a. Memberikan rekomendasi tentang pengangkatan dan/atau

penggantian auditor eksternal,

b. Meninjau surat pengangkatan auditor eksternal,

c. Meninjau biaya untuk eksternal audit,

d. Meninjau lingkup dan perencanaan audit eksternal,

e. Meninjau laporan audit eksternal,

f. Meninjau management letters audit eksternal,

Page 39: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

g. Memonitor kinerja auditor eksternal,

h. Memastikan, bahwa auditor eksternal bekerja sesuai dengan standar

profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan dengan

independensi.

2) Auditor internal

Institute Internal Auditors (IIA) menganggap bahwa Komite Audit dan

auditor internal mempunyai tujuan yang sama. Suatu hubungan kerja

yang baik dengan auditor internal dapat membantu Komite Audit dalam

pelaksanaan tanggung jawabnya kepada Dewan Komisaris, para

pemegang saham dan pihak luar lainnya. Walau kepala auditor internal

adalah bagian dari manajemen dan harus melapor kepada Direktur

Utama, namun kepala auditor internal harus juga dapat melapor (“garis

putus-putus”) kepada Komite Audit. Oleh karena itu, sehubungan

dengan perannya untuk mengawasi fungsi auditor internal, Komite

Audit dapat:

a. Memberikan rekomendasi terhadap pengangkatan dan/atau

penggantian kepala auditor internal yang ditunjuk oleh Direktur

Utama;

b. Meninjau Internal Audit Charter;

c. Meninjau struktur fungsi audit internal,

d. Meninjau rencana tahunan audit internal,

Page 40: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

e. Memastikan bahwa fungsi audit internal mempunyai metodologi,

alat dan sumber yang memadai untuk memenuhi internal audit

charter dan mengerjakan rencana tahunan audit intern,

f. Meninjau semua laporan audit internal,

g. Memonitor kinerja fungsi audit internal, dan

h. Memastikan bahwa fungsi audit internal memenuhi standar

profesional yang bersangkutan.

3) Manajemen.

Disamping bidang khusus keuangan, risiko dan kontrol, dan Corporate

Governance, Komite Audit dapat mempertimbangkan suatu rangkaian

pokok persoalan yang lebih luas, dan ini dapat diserahkan secara khusus

oleh Dewan Komisaris, yaitu:

a. Manajemen harus mempergunakan Komite Audit untuk membantu

mereka dalam pelaksanaan peran dan tanggung jawab sebagaimana

ketentuan yang berlaku.

b. Karenanya, sehubungan dengan perannya untuk mengawasi

Corporate Governance, Komite Audit harus mengadakan

pertemuan dengan manajemen secara berkala untuk membicarakan

‘secara terbuka’ semua pokok-pokok persoalan, yang dapat

mempengaruhi kinerja finansial atau non-finansial organisasi.

Page 41: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

C. Good Corporate Governance

1. Pengertian Good Corporate Governance

Sebagai sebuah konsep, Good Corporate Governance (GCG) tidak memiliki

definisi tunggal. Menurut Organization For Economic Corporation And

Development (OCED dalam Pratolo, 2007), mendefinisikan sebagai berikut:

” Corporate governance is the system by which business corporations are

directed and controlled. The corporate governance structure specifies the

distribution of rights and responsibilities among different participants in the

corporate, such as the board, the managers, shareholders and other

stekeholders, and spells out the rules and procedure for making decisions on

corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which the

company objectives are set, and the means of ataining those objectives and

monioring performance”.

Sedangkan menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI)

adalah:

“Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur

hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak

kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan

ekstern lainnya yang berhubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka,

atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan

perusahaan”.

Adapun definisi Good Corporate Governance dari Cadbury Committee

(Arifin, 2008) adalah:

“A set of rules that define the relationship between shareholders, managers,

creditors, the government, employees and internal and external stakeholders

in respect to their rights and responsibilities”.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006, mendefinisikan Good

Corporate Governance sebagai berikut:

Page 42: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

“Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola Bank yang

menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi

(independency), dan kewajaran (fairness)”.

Pengertian lain GCG menurut Surat Keputusan Menteri Negara/Kepala

Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23/M PM/BUMN/2000

tentang Pengembangan Praktik GCG dalam Perusahaan Perseroan (PERSERO),

“Good Corporate Governance adalah prinsip korporasi yang sehat yang

perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-

mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud

dan tujuan perusahaan”.

Definisi GCG di Indonesia secara harfiah, governance kerap diterjemahkan

dengan “pengaturan”. Adapun dalam konteks GCG, governance sering juga

disebut tata pamong. Namun tampaknya secara umum dikalangan pebisnis, istilah

GCG diartikan tata kelola perusahaan. Kemudian, GCG didefinisikan sebagai

suatu pola hubungan, sistem, dan proses yang digunakan oleh organ perusahaan

guna memberikan nilai tambah kepada pemegang saham secara

berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan

kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan

dan norma yang belaku.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, nampak dengan jelas bahwa GCG

merupakan upaya yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan

perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan

kewajibannya masing-masing.

Page 43: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2. Asas Good Corporate Governance

Dalam pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia yang

dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG, 2006), ada 5

asas yang harus diterapkan pada setiap aspek bisnis dan disemua jajaran

perusahaan, yaitu:

1) Transparansi (Transparency)

Informasi keuangan harus disajikan secara tepat waktu, memadai, jelas,

akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku

kepentingan sesuai dengan haknya. Untuk menjaga objektivitas dalam

menjalankan bisnis, perusahaan harus menyediakan informasi yang

material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh

pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil inisiatif untuk

mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh peraturan

perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditor dan pemangku kepentingan

lainnya.

2) Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara

transparan dan wajar. Untuk itu suatu entitas harus dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap

memperhitungkan kepentingan pemegang saham dan pemangku

Page 44: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan

untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3) Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan

sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang

dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen.

4) Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola

secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak

saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5) Kesteraraan dan Kewajaran (Fairness)

Menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, termasuk hak-

hak pemegang saham minoritas dan para pemegang saham asing, serta

menjamin terlaksananya komitmen dengan para investor.

Menurut Amin Wijaya Tunggal (2003), pada dasarnya GCG tidak dapat

berdiri begitu saja tanpa ada pihak-pihak yang terlibat didalamnya. Adapun pihak-

pihak yang terlibat dalam penerapan GCG yaitu:

1) Pemegang Saham

Page 45: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Pemegang Saham adalah orang atau individu-individu atau suatu

institusi yang mempunyai hak dan kewajiban akan suatu perusahaan

sesuai dengan saham yang disetornya.

2) Dewan Komisaris

Dewan Komisaris adalah suatu mekanisme mengawasi dan mekanisme

untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.

Oleh karena itu maka peran Dewan Komisaris adalah menilai sistem

penetapan penggajian pejabat pada posisi kunci, memonitor dan

mengatasi masalah benturan kepentingan pada tingkat manajemen,

anggota dewan komisaris dan direksi, memonitor pelaksanaan

governance, dan mengadakan perubahan jika perlu, dan memantau

proses keterbukaan dan efektifitas komunikasi perusahaan.

3) Direksi

Direksi bertugas untuk mengelola perseroan agar dapat mencapai tujuan

perusahaan, dan direksi wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan

tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

4) Komite Audit

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang

independen kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasikan hal-hal

yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris mengenai pelaksanaan

audit internal di perseroan.

5) Sekretaris Perusahaan

Page 46: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Fungsi sekretaris perusahaan harus dilaksanakan oleh salah seorang

direktur perusahaan tercatatat atau pejabat perusahaan tercatat yang

khusus ditunjuk untuk menjalankan fungsi tersebut. Sekretaris

perusahaan harus memiliki akses terhadap informasi material dan

relevan berkaitan dengan perusahaan tersebut dan menguasai peraturan

perundang-undangan pasar modal khususnya yang berkaitan dengan

masalah keterbukaan.

6) Manajer dan Karyawan

Manajer menempati posisi yang strategik karena pengetahuan mereka

dan pengambilan keputusan dari hari ke hari. Manajer profesional

biasanya mengambil peran penting dalam organisasi besar, sumber

kekuasaan manajer dari kombinasi manajerial dan tanggung jawab

organisasional yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan yang

diperlukan. Karyawan khususnya yang diwakili serikat pekerja atau

mereka memiliki saham dalam perusahaan dapat mempengaruhi

kebijakan tata kelola perusahaan tertentu.

7) Auditor Internal

Auditor Internal bertanggung jawab kepada direktur utama dan memiliki

akses langsung ke Komite Audit. Hal ini memberikan ruang gerak yang

lebih fleksibel kepada auditor internal dalam melaksanakan tugasnya.

Auditor internal membantu manajemen senior dalam menilai risiko-

Page 47: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

risiko utama yang dihadapi perusahaan dan mengevaluasi struktur

pengendalian.

8) Auditor Eksternal

Auditor Eksternal bertanggung jawab memberikan opini atau pendapat

terhadap laporan keuangan perusahaan. Laporan auditor independen

adalah ekspresi dari opini profesional mereka mengenai laporan

keuangan. Meskipun laporan keuangan adalah tanggung jawab

manajemen, auditor eksternal bertanggung jawab untuk menilai

kewajaran pernyataan manajemen dalam laporan keuangan perusahaan.

9) Stakeholders lainnya

Pemerintah terlibat dalam corporate governance melalui hukum dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku terutama mengenai

kewajiban perusahaan dalam hal perpajakan. Kreditor yang memberikan

pinjaman memungkinkan juga mempengaruhi kebijakan perusahaan.

D. Peran Komite Audit dalam Mewujudkan Good Corporate Governance

Upaya mewujudkan Good Corporate Governance salah satunya antara lain

dilakukan melalui pembentukan Komite Audit yang tugasnya adalah membantu

Dewan Komisaris dalam mengawasi manajemen perusahaan (Utama, 2004).

Dewan Komisaris harus menganggap dirinya sebagai Wakil Pemegang Saham di

perusahaan sehingga kepentingan utama mereka adalah kepentingan Pemegang

Saham secara keseluruhan bukan kepentingan individu. Tugas Dewan Komisaris

Page 48: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

adalah mengawasi jalannya perusahaan secara keseluruhan, selanjutnya kendala

daya serap Dewan Komisaris terhadap informasi teknis pengendalian manajemen,

laporan keuangan, serta auditing, dapat diatasi dengan kehadiran Komite Audit.

Kompetensi yang dimiliki anggota Komite Audit dapat menjembatani

kebutuhan Dewan Komisaris akan peran auditing dan pengendalian internal yang

efektif dengan kendala daya serap terhadap masalah-masalah yang unik dan

teknis dalam akuntansi, auditing dan pengendalian intern. Komite Audit secara

khusus juga mengawasi mutu dan hasil audit, baik yang dilakukan oleh auditor

eksternal maupun auditor internal. Disamping itu Komite Audit juga mencermati

dan membahas isu-isu atau temuan yang signifikan oleh auditor.

Karena Komite Audit adalah satuan yang membantu Dewan Komisaris yang

independen dari perusahaaan, maka selain kompetensi, prasyarat lain yang

dimiliki adalah independensi. Independensi diperlukan agar Komite Audit tidak

dapat diganggu gugat oleh manajemen dan tidak mengurangi kemandiriannya

dalam menyatakan sikap dan pendapat.

Menurut Sanjaya (2005), untuk menjaga agar Komite Audit diakui sebagai

pihak independen, maka anggota Komite Audit harus bebas dari setiap kewajiban

kepada perusahaan tercatat dan tidak memiliki suatu kepentingan tertentu

terhadap perusahaan tercatat atau direksi atau komisaris perusahaan tercatat dan

bebas dari keadaan yang dapat menyebabkan pihak lain meragukan

independensinya.

Page 49: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Maka dari itu, untuk mewujudkan sebuah perusahaan yang memiliki budaya

Good Corporate Governance, unsur Komite Audit sangat diperlukan untuk

menjalankan fungsinya agar pengawasan terhadap manajemen dapat lebih efektif.

Komite Audit sebagai salah satu organ yang diharapkan menjadi pilar penegakan

GCG di perusahaan yang mempunyai kecakupan tugas yang sangat strategis yaitu

melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap

pelaksanaan fungsi Direksi dalam melaksanakan pengelolaan perusahaan dan

melaksanakan tugas penting pada sistem pelaporan keuangan melalui pengawasan

terhadap proses pelaporan keuangan yang dilakukan oleh manajemen dan auditor

independen.

Dalam praktiknya, Komite Audit dapat melakukan hal-hal yang sesuai

dengan wewenangnya, seperti:

1) Menyusun kerangka kerja untuk manajemen risiko (Risk Management

Framework).

2) Mengembangkan Internal Audit Charter.

3) Memantapkan pengendalian intern.

4) Meningkatkan kesadaran akan tata kelola perusahaan yang baik dan

penerapannya.

5) Meminta Dewan Komisaris untuk mengadopsi Audit Committee Charter.

6) Meminta Dewan Komisaris untuk mengadakan pertemuan rutin dengan

Komite Audit untuk memastikan pendekatan yang sama dalam

menangani permasalahan yang ada dalam proses penelaahan.

Page 50: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

E. Penelitian Terdahulu

Banyak penelitian sebelumnya yang meneliti tentang persepsi. Martadi dan Sri

(2006) meneliti tentang persepsi akuntan, mahasiswa akutansi, dan karyawan

bagian akutansi dipandang dari segi gender terhadap etika bisnis dan etika profesi

(studi di wilayah surakarta). Berdasarkan hasil uji Independent-Samples t-test

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara

akuntan pria, mahasiswa akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi dengan

akuntan wanita, mahasiswi akuntansi, dan karyawan bagian akuntansi terhadap

etika bisnis.

Nurlita dan Radianto (2008) menguji tentang persepsi mahasiswa akuntansi

terhadap etika penyusunan laporan keuangan. Dimana penelitianya merupakan

replikasi dari penelitian yang dilakukan Yulianti dan Fitriani (2005), namun

obyek penelitiannya diambil dari mahasiswa sebuah perguruan tinggi di

Yogyakarta. Hasil penelitian hipotesis pertama menunjukkan bahwa ada

perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa yang sudah mengambil

pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil pendidikan etika.

Sedangkan hasil hipotesis kedua menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan

persepsi yang signifikan mengenai tanggung jawab terhadap pengguna dalam

laporan keuangan antara mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah

pendidikan etika dengan mahasiswa yang belum mengambil mata kuliah

pendidikan etika.

Page 51: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Selain penelitian tentang persepsi tidak sedikit pula penelitian yang dilakukan

tentang Komite Audit dan GCG. Herawati dan Susana (2007) meneliti tentang

analisis pengaruh independensi, mekanisme corporate governance, dan kualitas

audit terhadap integritas laporan keuangan. Hasilnya menujukan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan dari independensi, mekanisme corporate governance,

dan kualitas audit terhadap integritas laporan keuangan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hastuti (2005), yang meneliti hubungan

antara Good Corporate Governance dan struktur kepemilikan dengan kinerja

keuangan. Penelitiannya dilakukan pada perusahaan yang listing di Bursa Efek

Jakarta pada tahun 2001 dan 2002. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

terdapat hubungan antara kelengkapan disclosure dengan kinerja perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Suryana (2005) tentang pengaruh Komite

Audit terhadap kualitas laba. Hasil pengujian menunjukan adanya perbedaan

koefisien respon laba perusahaan yang membentuk komite audit dan perusahaan

yang tidak membentuk komite audit. Pengujian dengan menggunakan metode

FSCM dan CRSM menunjukan hasil yang sama bahwa koefisien respon laba

perusahaan yang membentuk komite audit secara statistis lebih besar daripada

perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Hasil penelitian menunjukan

bahwa pasar menilai laba yang dilaporkan oleh perusahaan yang membentuk

komite audit memiliki kualitas yang lebih baik daripada laba yang dilaporkan

oleh perusahaan yang tidak membentuk komite audit. Koefisien respon laba yang

lebih tinggi untuk perusahaan yang membentuk komite audit menunjukan bahwa

Page 52: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

pasar menilai komite telah melaksanakan perannya dengan baik, terutama dalam

memonitor proses pelaporan keuangan.

F. Kerangka Teoritis

Meskipun bukan hal yang baru, Komite Audit merupakan hal yang perlu

diketahui mahasiswa akuntansi sebagai calon akuntan dimasa depan, dan dosen

yang merupakan salah satu sumber informasi utama bagi mahasiswa tentang

dunia kerjanya, maka peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi

antara mahasiswa akuntansi dan akuntan pendidik terhadap peran Komite Audit

dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

Maka berdasarkan landasan teori di atas dapat dibuat suatu kerangka model

penelitian sebagai berikut:

Persepsi

Mahasiswa

Akuntansi

Akuntan

Pendidik Peran Komite Audit

dalam mewujudkan

Good Corporate

Governance

Page 53: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Gambar 2.1

Kerangka pemikiran

G. Hipotesis

Dari kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat hipotesis, yaitu:

- Ho (Hipotesis Nol):

Tidak terdapat perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi terhadap peran Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate

Governance.

- Ha (Hipotesis Alternatif)

Terdapat perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi

terhadap peran Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate

Governance.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri ( UIN ) Syarif

Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Sekolah

Page 54: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI). Yang menjadi

objek dari penelitian ini adalah akuntan pendidik dan mahasiswa jurusan

akuntansi tingkat menengah maupun akhir. Penelitian ini merupakan penelitian

deskriptif dimana peneliti bertujuan menguji perbedaan persepsi antara akuntan

pendidik dan mahasiswa jurusan akuntansi terhadap peran Komite Audit dalam

mewujudkan GCG. Oleh karena itu, ruang lingkup penelitian yang digunakan

bertujuan untuk mendapatkan gambaran secara jelas dari penelitian ini.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas

Trisakti dan Sekolah Tinggi Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia

(STEKPI). Populasi ini dipilih karena diharapkan dapat memberikan informasi

yang relevan disamping itu untuk memudahkan peneliti dalam melakukan

penelitinya berdasarkan kondisi masa kini.

Sampel pada penelitian ini adalah dosen akuntansi dan mahasiswa jurusan

akuntansi. Mahasiswa jurusan akuntansi dalam sampel hanyalah mahasiswa yang

telah mengambil mata kuliah auditing karena diasumsikan mahasiswa telah

memiliki pemahaman, dasar konseptual auditing , dan isu yang berkembang

tentang auditing lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang belum

mengambil mata kuliah auditing. Pengambilan sampel pada penelitian ini

Page 55: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

menggunakan judgement sampling, artinya pengumpulan data atas dasar strategi

kecakapan atau pertimbangan pribadi semata (Hamid, 2007:29).

C. Metode Pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan metode survei lapangan dengan mendatangi

langsung responden mahasiswa akuntansi dan dosen-dosen untuk diberikan

kuesioner. Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan guna

mendukung penelitian ini, maka teknik pengumpulan data adalah:

1) Riset Lapangan

Adalah metode pengumpulan data dengan metodologi langsung pada objek

penelitian dengan menggunakan kuesioner.

2) Riset Kepustakaan

Riset ini dilakukan dengan mengutip dari literatur-literatur yang berkaitan

dengan permasalahan dengan penelitian ini.

Untuk jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1) Data Primer

Menurut Indriantoro dan Supomo (2005 : 147) data primer adalah sumber

data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak

melalui media perantara). Adapun data tersebut diperoleh dengan cara

mengumpulkan data melalui sejumlah pernyataan, yang diajukan

kepada responden yaitu akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi

dengan cara memberikan kuesioner.

Page 56: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti

secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan

Supomo, 2005 : 147). Data sekunder yang digunakan merupakan telaah

literatur yang menunjukan landasan teoritis yang diperoleh penulis

dengan cara studi pustaka yaitu membaca buku referensi, majalah,

skripsi yang tidak dipublikasikan, dan jurnal-jurnal penelitian.

D. Metode Analisis

Dalam penelitian ini terdapat dua pengujian, yaitu:

1) Uji instrumen penelitian

Sebelum data diolah untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan

pengujian instrumen dengan uji validitas dan reliabilitas untuk melihat

apakah data yang diperoleh dari responden dapat menggambarkan

secara tepat konsep yang diuji.

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur

oleh kuesioner. Dengan kata lain validitas ingin mengukur apakah

pertanyaan dalam kuesioner yang sudah kita buat betul-betul dapat

mengukur apa yang hendak kita ukur (Ghozali, 2006).

Page 57: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji Pearson Correlation.

Pengujian validitas dapat diperoleh dengan cara mengkorelasikan

skor yang diperoleh pada setiap item pernyataan dengan skor total

dari masing-masing pernyataan. Apabila Pearson Correlation yang

diperoleh memiliki nilai signifikan dibawah level 0.05 berarti data

yang diperoleh adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan terhadap pernyataan-pernyataan yang sudah

valid untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten apabila dilakukan pengukuran ulang pada kelompok yang

sama dengan alat ukur yang sama (Martadi dan Sri, 2006). Uji

reabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat pengumpul

data pada dasarnya menunjukan tingkat ketetapan, keakuratan,

kestabilan atau konsistensi instrumen tersebut dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu.

Untuk menguji reliabilitas konstruk dalam penelitian ini akan digunakan

teknik uji Cronbach’s alpha.

Suatu instrumen dapat dikatakan andal (reliable), jika memberikan nilai

cronbach alpha diatas 0,6 (Ghozali, 2006). Sebagai pedoman

didasarkan pada ketentuan sebagai berikut:

Page 58: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 3.1:

Kategori Penilaian Tinggi Rendahnya Reliabilitas Instrumen.

Interval Koefisien Tingkat Reabilitas

0.200 Sangat rendah

0.200 – 0.399 Rendah

0.400 – 0.599 Cukup

0.600 – 0.799 Tinggi

0.800 – 1.00 Sangat tinggi

Sumber: Wahyono (2009)

2) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali:110, 2006). Seperti diketahui bahwa uji t dan F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk

jumlah sampel kecil.

Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data

(titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram

dari residualnya (Ghozali:110, 2006). Dasar pengambilan keputusan:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau arah grafik histogramnya menunjukan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Page 59: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau arah grafik histogram tidak

menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi tidak

memenuhi asumsi normalitas.

3) Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini penulis menggunakan uji

statistik parametriks dengan menggunakan Independent Sample T-test

untuk mengetahui perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan

mahasiswa akuntansi. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho

ditolak, dan jika angka t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho tidak

dapat ditolak dan menolak Ha. (Abdullah & Selamat, 2002:76)

Menurut Santoso (1999) dalam Abdullah dan Selamat (2002), untuk

menentukan nilai t tabel ada beberapa langkah yang harus ditempuh:

a. Tentukan tingkat signifikansi (α).

b. Tentukan degree of freedom (df), atau derajat kebebasan yaitu: n-2.

c. Uji dilakukan dua sisi (two tailed test).

E. Operasional Variabel Penelitian

Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk

memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena

(Indriantoro dan Supomo, 2005). Varibel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu

Page 60: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun

dalam tinjauan pustaka maka operasional variabel penelitian dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1) Variabel Dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel terikat

(endogen). Variabel endogen merupakan variabel yang dipengaruhi

atau menjadi akibat karena adanya variabel independen (eksogen)

(Indriantoro dan Supomo, 65:2005). Penelitian ini menggunakan satu

variabel dependen, yaitu peran Komite Audit dalam mewujudkan Good

Corporate Governance.

2) Variabel independen

Menurut Indriantoro dan Supomo (2005), variabel independen adalah

tipe variabel yang menjelaskan atau memengaruhi variabel yang lain.

Dalam penelitian ini variabel independennya adalah persepsi akuntan

pendidik dan mahasiswa akuntansi.

Tabel 3.2:

Operasional Variabel Penelitian.

Variabel Sub Variabel Indikator Skala

pengukuran

- Komite Audit Memahami aktivitas

Page 61: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Risiko Usaha dan

Keuangan

(Muhammad,

2007)

bisnis perusahaan.

- Memahami konsep hukum dan

ketentuan-ketentuan yang ada.

- Melakukan penelaahan tehadap

investasi perusahaan.

Skala Ordinal

Sistem dan

Pengendalian

Internal

(Muhammad,

2007)

- Memahami konsep akuntansi dan

audit perusahaan.

- Memahami sistem informasi

perusahaan.

- Memahami keuangan dan

pembelanjaan perusahaan.

- Memahami sistem pengendalian

perusahaan.

Skala

Ordinal

Hubungan dengan

Auditor

Eksternal

- Mengusulkan auditor eksternal.

- Mereview audit plan.

- Berkonsultasi dan membahas hasil

audit.

- Melakukan penelaahan auditor

eksternal.

Skala

Ordinal

Peran Komite

Audit Dalam

Mewujudkan

Good Corporate

Governance

Hubungan dengan

Auditor

Internal

- Melakukan penelaahan program

kerja dan fungsi internal audit.

- Melakukan penelaahan pelaksanaan

audit.

- Berkonsultasi dan

meriviewrekomendasi dari auditor

internal.

- Melakukan investigasi yang

diperlukan.

Skala

Ordinal

Laporan Keuangan

dan Kebijakan

Akuntansi

(Muhammad,

2007)

- Memahami analisis laporan

keuangan.

- Melakukan penelaahan informasi

keuangan yang akan dikeluarkan

perusahaan.

- Melakukan penelaahan terhadap

kebijakan akuntansi perusahaan dan

keputusan yang menyangkut

kebijaksanaan.

Skala

Ordinal

Penegakan asas

GCG

- Transparansi (transparency)

- Akuntabilitas (Accountability)

- Responsibilitas (Responsibility)

- Independensi (Independency)

- Kesteraraan dan Kewajaran

Skala

Ordinal

Page 62: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

(Fairness)

Page 63: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti dan Sekolah Tinggi

Ekonomi Keuangan dan Perbankan Indonesia (STEKPI). Dan pada dasarnya

penelitian ini menganalisis persepsi atau pendapat dari dua kelompok, yaitu

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi.

Pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner penelitian

secara langsung kepada responden, dan untuk akuntan pendidik beberapa

kuesioner dikirim melalui e-mail atau mail survey. Waktu penyebaran

kuesioner dilakukan pada awal bulan Januari sampai dengan pertengahan bulan

Februari 2010. Penyebaran kuesioner penelitian ini dilakukan secara rutin.

2. Karakteristik Responden

Kuesioner yang disebarkan berjumlah 120 buah dengan tingkat proporsi

pembagian sebagai berikut:

a. Akuntan Pendidik (Dosen Akuntansi): jumlah kuesioner yang disebarkan

adalah sebanyak 35 buah kuesioner. Jumlah yang kembali adalah sebanyak

Page 64: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

23 buah kuesioner atau 65.71%, dan jumlah kuesioner yang tidak kembali

adalah sebanyak 12 kuesioner atau 34.29%, (lihat tabel 4.1).

b. Mahasiswa akuntansi: jumlah kuesioner yang disebarkan adalah sebanyak

85 buah kuesioner. Jumlah yang kembali adalah sebanyak 82 buah

kuesioner atau 96.47%, dan jumlah kuesioner yang tidak kembali adalah

sebanyak 3 buah kuesioner atau 3.53%. Dari data yang kembali, sebanyak

7 buah kuesioner tidak dapat diolah karena mengisi kurang lengkap, (lihat

tabel 4.1).

Tabel 4.1:

Data Sampel Penelitian

No Keterangan

Akuntan

Pendidik % Mahasiswa %

1 Kuesioner yang disebar 35 100 85 100

2 Kuesioner yang tidak kembali 12 34.29 3 3.53

3 Kuesioner yang tidak dapat diolah 0 0 7 8.24

4 Kuesioner yang dapat diolah 23 65.71 75 88.23

Sumber: data primer yang telah diolah.

Gambar 4.1:

Chart Data Sampel Penelitian

Page 65: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.2 merangkum karakteristik responden yang merupakan akuntan

pendidik, terlihat dari jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 23 buah,

terdiri dari 9 responden laki-laki atau sebanyak 39.13% dan responden

perempuan sebanyak 14 orang atau 60.87%. Terdapat perbedaan yang tidak

terlalu signifikan terhadap jumlah responden laki-laki dan responden

perempuan.

Tabel 4.2:

Karakteristik Responden Akuntan Pendidik

No Keterangan Jumlah %

1 Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

9

14

39.13

60.87

Sumber: data primer yang telah diolah.

Gambar 4.2:

Chart Karakteristik Responden Akuntan Pendidik

Page 66: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Selanjutnya pada tabel 4.3 menggambarkan karakteristik responden yang

berasal dari mahasiswa akuntansi. Dari kuesioner yang dapat diolah didalamnya

terdiri dari 27 responden Laki-laki atau sebanyak 36% dan 48 responden

perempuan atau sebanyak 64%. Jika dilihat dari tingkat studi yang ditempuh

maka terdiri dari 24 responden berasal dari mahasiswa akuntansi tingkat

menengah atau sebanyak 32% dan 51 responden berasal dari mahasiswa

akuntansi tingkat akhir atau sebanyak 68%.

Tabel 4.3:

Karakteristik Responden Mahasiswa Akuntansi

No Keterangan Jumlah %

Jenis Kelamin

a. Laki-laki

b. Perempuan

27

48

36

64

Semester/ tingkat

a. Menengah

24

32

Page 67: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

b. Akhir 51 68

Sumber: data primer yang telah diolah.

Gambar 4.3:

Chart Karakteristik Responden Mahasiswa Akuntansi

B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, penulis melakukan uji coba

(try out) atau pra-survey kepada 30 responden yang diberikan 23 butir

pernyataan untuk menguji validitas dan reabilitas dari seluruh pernyataan

tersebut. Setelah melihat hasil try out, penulis melakukan modifikasi terhadap

beberapa pernyataan sehingga pernyataan tersebut menjadi berjumlah 24 butir

pernyataan.

Kuesioner tentang peran Komite Audit terdiri dari enam sub variabel, yaitu

risiko usaha dan keuangan, sistem dan pengendalian internal, hubungan dengan

auditor eksternal, hubungan dengan auditor internal, laporan keuangan dan

Page 68: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

kebijakan akuntansi, dan penegakan asas Good Corporate Governance.

Kemudian dari enam sub variable terdiri dari 24 pernyataan.

Tabel 4.4:

Hasil Try out Kuesioner Instrumen Penelitian Persepsi Akuntan

Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Peran Komite Audit

Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance

Pernyataan Sig-2 Tailed Pearson Corelation Keterangan

Soal 1 0.000 0.708 Valid

Soal 2 0.000 0.618 Valid

Soal 3 0.093 0.313 Tidak Valid

Soal 4 0.000 0.607 Valid

Soal 5 0.000 0.683 Valid

Page 69: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Soal 6 0.000 0.619 Valid

Soal 7 0.015 0.440 Valid

Soal 8 0.268 0.152 Tidak Valid

Soal 9 0.002 0.551 Valid

Soal 10 0.506 0.126 Tidak Valid

Soal 11 0.000 0.685 Valid

Soal 12 0.002 0.541 Valid

Soal 13 0.004 0.513 Valid

Soal 14 0.058 0.350 Tidak Valid

Soal 15 0.532 - 0.119 Tidak Valid

Soal 16 0.000 0.615 Valid

Soal 17 0.000 0.658 Valid

Soal 18 0.000 0.738 Valid

Soal 19 0.023 0.415 Valid

Soal 20 0.003 0.524 Valid

Soal 21 0.000 0.664 Valid

Soal 22 0.030 0.396 Valid

Soal 23 0.001 0.589 Valid

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 70: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Dari hasil try out pada 30 sampel pada tabel 4.4 diperoleh hasil bahwa dari

23 pernyataan terdapat 5 pernyataan yang tidak valid, yaitu butir pernyataan 3,

8, 10, 14 dan 15. Pearson Correlation kelima pernyataan tersebut memiliki

nilai signifikan (Sig) diatas level 0.05 berarti data yang diperoleh adalah tidak

valid (Ghozali, 2006).

Setelah memodifikasi kuesioner dan menyebarkan kembali kepada

responden maka dihasilkan validitas seperti digambarkan pada tabel 4.5.

Berdasarkan hasil uji validitas yang ditunjukan oleh tabel 4.5 diperoleh

kesimpulan bahwa dari 24 item pernyataan seluruhnya dinyatakan valid. Dari

tabel 4.5 Pearson Correlation yang ditunjukan memiliki nilai signifikan (Sig)

dibawah level 0.05 yang berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali,

2006).

Berdasarkan tabel r, dengan taraf signifikansi 95% dan N=98 maka

diperoleh derajat kebebasan/dk (degree of freedom / df) sebesar 96 (98-2).

Dengan kondisi tersebut maka r tabel diperoleh sebesar 0.197. karena semua

pernyataan dalam penelitian ini memiliki r hitung diatas 0.197 maka dapat

disimpulkan seluruh pernyataan dalam penelitian ini adalah valid (Wahyono :

248, 2009).

Tabel 4.5:

Page 71: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Hasil Kuesioner Instrumen Penelitian

Persepsi Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Peran

Komite Audit Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance

Pernyataan Sig-2 Tailed Pearson Corelation Keterangan

Soal 1 0.000 0.622 Valid

Soal 2 0.000 0.503 Valid

Soal 3 0.000 0.412 Valid

Soal 4 0.000 0.519 Valid

Soal 5 0.000 0.613 Valid

Soal 6 0.000 0.702 Valid

Soal 7 0.000 0.533 Valid

Soal 8 0.001 0.331 Valid

Soal 9 0.000 0.451 Valid

Soal 10 0.000 0.501 Valid

Soal 11 0.000 0.647 Valid

Soal 12 0.000 0.470 Valid

Soal 13 0.000 0.449 Valid

Soal 14 0.000 0.488 Valid

Soal 15 0.000 0.405 Valid

Soal 16 0.000 0.656 Valid

Soal 17 0.000 0.686 Valid

Page 72: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Soal 18 0.000 0.666 Valid

Soal 19 0.000 0.445 Valid

Soal 20 0.000 0.350 Valid

Soal 21 0.000 0.524 Valid

Soal 22 0.000 0.602 Valid

Soal 23 0.000 0.484 Valid

Soal 24 0.000 0.497 Valid

Sumber: data primer yang telah diolah.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (kendalan)

alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan, dengan kata lain untuk

mengetahui konsistensi alat ukur (kuesioner). Pengujian reliabilitas dilakukan

dengan menghitung besarnya Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan

reliable jika nilai Cronbach Alpha > 0.60, sebaliknya jika nilai Cronbach

Alpha < 0.60 maka data dikatakan tidak reliable (Nunnally, 1967 dalam

Ghozali 2006).

Tabel 4.6:

Uji Reliabilitas

Page 73: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.882 .885 24

Berdasarkan hasil analisis uji reabilitas tabel 4.6 diperoleh nilai Cronbach

Alpha sebesar 0.882, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengukuran

konsistensi jawaban dari setiap responden untuk setiap pernyataan yang

digunakan terbukti reliable.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas ini brtujuan untuk menguji apakah dalam model penelitian

terdistribusi secara normal serta sebagai salah satu syarat agar uji Independent

Sample T-test dapat dilakukan. Dari tabel 4.7 terlihat bahwa group akuntan

pendidik memiliki P-value=0.200 untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorof-

Smirnov) dan P-value 0.633 untuk uji normalitas Shapiro-Wilk. Kedua P-value

lebih besar dari α=0.05 sehingga data yang berasal dari populasi yang

terdistribusi normal tidak dapat ditolak (Uyanto, 2009).

Demikian pula untuk group mahasiswa akuntansi memiliki P-value = 0.200

untuk uji normalitas Lilliefors (Kolmogorof-Smirnov) dan P-value 0.082 untuk

Page 74: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

uji normalitas Shapiro-Wilk. Kedua P-value lebih besar dari α=0.05 sehingga

data yang berasal dari populasi yang terdistribusi normal tidak dapat ditolak

(Uyanto, 2009).

Tabel 4.7:

Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

GROUP Statistic df Sig. Statistic df Sig.

AKUNTAN

PENDIDIK

.094 23 .200* .968 23 .633 PERANAN KOMITE

AUDIT DALAM

MEWUJUDKAN GCG MAHASISWA

AKUNTANSI

.080 75 .200* .971 75 .082

Sumber: data primer yang telah diolah.

Gambar 4.4:

Normal Probability Plot Group Akuntan Pendidik

Page 75: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Dari gambar 4.1 Normal Probability Plot atau Normal Q-Q Plot untuk

group akuntan pendidik menunjukan bahwa titik-titik nilai data kurang lebih

dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa group akuntan

pendidik berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

Gambar 4.5:

Page 76: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Normal Probability Plot Group Mahasiswa Akuntansi

Begitu pula pada gambar 4.2 Normal Probability Plot atau Normal Q-Q

Plot untuk group mahasiswa akuntansi menunjukan bahwa titik-titik nilai data

kurang lebih dalam suatu garis lurus, sehingga dapat disimpulkan bahwa group

akuntan pendidik berasal dari populasi yang terdistribusi normal.

C. Hasil Uji Hipotesis

Page 77: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji parametriks, yaitu

Independent Sample T-Test dengan menggunakan program SPSS 17.00 dengan

asumsi data terdistribusi secara normal. Dari hasil SPSS untuk pengujian

Independent Sample T-test maka didapatkan out put sebagai berikut:

Tabel 4.8:

Hasil SPSS (1)

Group Statistics

GROUP N Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

AKUNTAN

PENDIDIK

23 96.61 7.953 1.658 PERAN KOMITE

AUDIT DALAM

MEWUJUDKAN

GCG MAHASISWA

AKUNTANSI

75 96.89 8.764 1.012

Sumber: data yang diolah

Dari hasi output SPSS yang pertama ini kita dapat melihat bahwa rata-rata

(mean) untuk akuntan pendidik adalah 96.91 dengan jumlah 23 orang dan

untuk mahasiswa akuntansi adalah 96.89 dengan jumlah 75 orang. Maka

dikatakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan

pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap peranan komite audit dalam

mewujudkan Good Corporate Governance. Untuk melihat apakah benar tidak

ada perbedaan secara nyata dalam statistik maka kita harus melihat out put

bagian kedua.

Page 78: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.9:

Hasil SPSS (2)

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

95%

Confidence

Interval of the

Difference

F Sig. t df

Sig.

(2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std. Error

Differenc

e Lower Upper

Equal

varianc

es

assume

d

.575 .450 -.139 96 .890 -.285 2.046 -4.346 3.777 PERAN

KOMITE

AUDIT

DALAM

MEWUJUDKA

N GCG Equal

varianc

es not

assume

d

-.147 39.794 .884 -.285 1.943 -4.212 3.642

Sumber: data Primer yang telah diolah

Ada dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama kita akan menguji

dahulu asumsi apakah variance kedua sampel tersebut sama (equal variances

assumed) atau memiliki variance yang tidak sama (equal variance not

assumed) dengan melihat Levene’s Test. Jika probabilitas > 0.05 maka Ho

Page 79: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

tidak dapat ditolak jadi varians sama, namun jika probabilitas < 0.05 maka Ho

ditolak jadi varians berbeda atau Ha diterima (Ghozali : 58, 2006).

Terlihat dari hasil out put SPSS pada tabel 4.9 diatas bahwa F hitung

Levene’s Test sebesar 0.575 dengan probabilitas 0.450. karena probabilitas

lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan Ho diterima atau dapat

disimpulkan bahwa varians sampel populasi adalah sama.

Langkah kedua, melihat t-test untuk menentukan apakah terdapat perbedaan

secara signifikan. Dari hasil out put SPSS pada tabel 4.9 diatas kita melihat

nilai pada equal variances assumed karena dari hasil Levene’s test populasi

memiliki varians yang sama, maka didapatkan nilai degree of freedom (df)

sebesar 96 dengan probabilitas signifikan sebesar 0.890 (two tailed), karena

probabilitas 0.890 > 0.05 maka Ho diterima dan menolak Ha. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa rata-rata persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi adalah sama secara signifikan atau dengan kata lain tidak terdapat

perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap

peranan Komite Audit dalam mewujudkan GCG.

D. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan untuk memperkuat hipotesa yang telah didapatkan

dengan cara menguraikan jawaban setiap item pernyataan dari masing-masing

kelompok responden yaitu akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi mengenai

peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance yang

Page 80: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

terbagi dalam empat aspek: risiko usaha dan keuangan, sistem dan pengendalian

internal, hubungan dengan auditor eksternal, hubungan dengan auditor internal,

laporan keuangan dan kebijakan akuntansi, dan penegakan asas Good Corporate

Governance.

1. Risiko Usaha dan Keuangan

a) Komite Audit harus memiliki pemahaman tentang aktivitas bisnis

perusahaan.

Tabel 4.10:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (1)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala

Penilaian

Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 2 2.67%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 2.67%

N 3 4 17.39% 4 5.33%

S 4 13 56.52% 42 56%

SS 5 6 26.09% 82.61% 27 36% 92%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Sebanyak 82.61% dari akuntan pendidik setuju bahwa Komite Audit harus

memiliki pemahaman tentang aktivitas bisnis perusahaan, sedangkan sebanyak

92% mahasiswa akuntansi setuju bahwa Komite Audit harus memiliki

pemahaman tentang aktivitas bisnis perusahaan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik

Page 81: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan Komite Audit

harus memiliki pemahaman tentang aktivitas bisnis perusahaan.

b) Komite Audit menelaah ketaatan perusahaan terhadap peraturan

perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan

perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan.

Tabel 4.11:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (2)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responde

n % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 2 2.67% 2.67%

N 3 4 17.39% 9 12.00%

S 4 14 60.87% 39 52.00%

SS 5 5 21.74% 82.61% 25 33.33% 85.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.11 menunjukan, Sebanyak 82.61% dari akuntan pendidik memiliki

persepsi positif, sedangkan mahasiswa akuntansi terdapat 85.33% yang

memiliki persepsi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

Page 82: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan Komite Audit menelaah ketaatan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan

peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan.

c) Komite audit melakukan penilaian kembali terhadap investasi

perusahaan.

Tabel 4.12:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (3)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 1 4.35% 4.35% 2 2.67% 2.67%

N 3 3 13.04% 13 17.33%

S 4 18 78.26% 46 61.33%

SS 5 1 4.35% 82.61% 14 18.67% 80%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Sebanyak 82.61% akuntan pendidik dan 80% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit

untuk melakukan penilaian kembali terhadap investasi perusahaan. Sedangkan

sebanyak 4.35% akuntan pendidik dan 2.67% mahasiswa akuntansi memiliki

persepsi yang negative. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden

memiliki persepsi yang positif.

Page 83: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

2. Sistem dan pengendalian internal

a) Komite Audit harus melakukan penilaian atas kebijakan akuntansi

dan keputusan-keputusan yang menyangkut kebijaksanaan.

Tabel 4.13:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (4)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 1 4.35% 8 10.67%

S 4 16 69.56% 48 64.00%

SS 5 6 26.09% 95.65% 19 25.33% 89.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.13 menunjukan, Sebanyak 95.65% dari akuntan pendidik memiliki

persepsi positif, sedangkan mahasiswa akuntansi terdapat 89.33% yang

memiliki persepsi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

b) Komite Audit dapat menciptakan iklim disiplin dan kontrol yang akan

mengurangi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan.

Page 84: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam kaitannya dengan sistem

dan pengendalian internal, Komite Audit dapat menciptakan iklim disiplin dan

kontrol yang akan mengurangi kemungkinan penyelewengan-penyelewengan.

Sebanyak 78.26% akuntan pendidik dan 74.67% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

Tabel 4.14:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (5)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 5 21.74% 19 25.33%

S 4 11 47.83% 43 57.33%

SS 5 7 30.43% 78.26% 13 17.34% 74.67%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

c) Pemahaman tentang keuangan dan pembelanjaan perusahaan harus

dimiliki Komite Audit.

Tabel 4.15 menunjukan, Sebanyak 82.61% dari akuntan pendidik memiliki

persepsi positif, sedangkan mahasiswa akuntansi terdapat 76% yang memiliki

Page 85: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

persepsi positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam

mempersepsikan pernyataan bahwa Pemahaman tentang keuangan dan

pembelanjaan perusahaan harus dimiliki Komite Audit.

Tabel 4.15:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (6)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 2 2.67%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 2.67%

N 3 4 17.39% 16 21.33%

S 4 11 47.83% 38 50.67%

SS 5 8 34.78% 82.61% 19 25.33% 76.00%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

d) Komite Audit memiliki pemahaman tentang sistem pengendalian

perusahaan dengan baik dan cermat.

Sebanyak 100% akuntan pendidik dan 97.33% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit

bahwa Komite Audit harus memiliki pemahaman tentang sistem pengendalian

perusahaan dengan baik dan cermat. Sedangkan tidak ada akuntan pendidik

memiliki persepsi negatif dan 2.67% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi

Page 86: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki

persepsi yang positif.

Tabel 4.16:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (7)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 2 2.67%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 2.67%

N 3 0 0.00% 0 0.00%

S 4 15 65.22% 55 73.33%

SS 5 8 34.78% 100% 18 24.00% 97.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

3. Hubungan Dengan Auditor Eksternal

a) Komite Audit memberikan rekomendasi tentang pengangkatan

dan/atau penggantian auditor eksternal.

Tabel 4.17:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (8)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 1 4.35% 0 0.00%

TS 2 2 8,70% 13.05% 1 1.33% 1.33%

Page 87: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

N 3 3 13.04% 17 22.67%

S 4 14 60.87% 37 49.33%

SS 5 3 13.04% 73.91% 20 26.67% 76.00%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.17 menunjukan sebanyak 73.91% akuntan pendidik dan 76%

mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap wewenang Komite

Audit dalam memberikan rekomendasi tentang pengangkatan dan/atau

penggantian auditor eksternal. Sedangkan 13.05% akuntan pendidik memiliki

persepsi negatif dan 2.67% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang

negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki

persepsi yang positif.

b) Komite Audit meninjau lingkup dan perencanaan audit eksternal.

Tabel 4.18:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (9)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 2 8,70% 8,70% 0 0.00% 0.00%

N 3 6 26.08% 28 37.33%

S 4 14 60.87% 32 42.67%

SS 5 1 4.35% 65.22% 15 20.00% 62.67%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 88: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.18 dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam

mempersepsikan pernyataan wewenang komite audit dalam meninjau lingkup

dan pelaksanaan audit eksternal.

c) Komite Audit berkonsultasi serta membahas hasil audit laporan

keuangan dengan auditor eksternal.

Tabel 4.19:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (10)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 1 1.33%

TS 2 1 4.35% 4.35% 3 4.00% 5.33%

N 3 4 17.39% 15 20.00%

S 4 15 65.22% 40 53.33%

SS 5 3 13.04% 78.26% 16 21.33% 74.66%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Pernyataan yang menyatakan bahwa Komite Audit berkonsultasi serta

membahas hasil audit laporan keuangan dengan auditor eksternal ditanggapi

positif oleh akuntan pendidik sebanyak 78.26% dan mahasiswa akuntansi

sebanyak 74.66%. dengan kata lain bahwa tidak ada perbedaan persepsi yang

signifikan antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi.

Page 89: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

d) Komite Audit memastikan bahwa auditor eksternal bekerja sesuai

standar profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan

independensi.

Tabel 4.20:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (11)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 3 4.00% 4.00%

N 3 6 26,09% 8 10.67%

S 4 12 52.17% 42 56.00%

SS 5 5 21.74% 73.91% 22 29.33% 85.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.20 dapat terlihat bahwa sebanyak 73.91% akuntan pendidik dan

85.33% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan

Komite Audit dalam memastikan auditor eksternal bekerja sesuai standar

profesional yang bersangkutan, khususnya dalam hubungan independensi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara

Page 90: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan

pernyataan tersebut.

4. Hubungan dengan Auditor Internal

a) Komite Audit melakukan penelaahan program kerja dan fungsi dari

internal audit perusahaan.

Tabel 4.21:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (12)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 1 4.35% 4.35% 1 1.33% 1.33%

N 3 5 21.74% 13 17.33%

S 4 12 52.17% 44 58.67%

SS 5 5 21.74% 73.91% 17 22.67% 81.34%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Sebanyak 73.91% akuntan pendidik dan 81.34% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit

dalam melakukan penelaahan program kerja dan fungsi dari internal audit

perusahaan. Sedangkan sebanyak 4.35% akuntan pendidik dan 1.33%

mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang negatif. Hal ini menunjukan

Page 91: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi yang positif, sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan

tersebut.

b) Komite Audit melakukan penelaahan terhadap pelaksanaan kerja

audit internal.

Tabel 4.22:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (13)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 7 30.44% 25 33.33%

S 4 13 56.52% 42 56.00%

SS 5 3 13.04% 69.56% 8 10.67% 66.67%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam kaitannya dengan

hubungan dengan auditor internal, Komite Audit harus melakukan penelaahan

terhadap pelaksanaan kerja audit internal. Sebanyak 69.56% akuntan pendidik

Page 92: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

dan 66.67% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang positif. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan

tersebut.

c) Komite Audit berkonsultasi serta melakukan review atas segala

rekomendasi yang diberikan oleh auditor internal.

Tabel 4.23:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (14)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 1 4.35% 4.35% 1 1.33% 1.33%

N 3 3 13.04% 12 16.00%

S 4 15 65.22% 47 62.67%

SS 5 4 17.39% 82.61% 15 20.00% 82.67%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.23 terlihat bahwa sebanyak 82.61% akuntan pendidik dan 82.67%

mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan Komite

Page 93: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Audit berkonsultasi serta melakukan review atas segala rekomendasi yang

diberikan oleh auditor internal. Sedangkan sebanyak 4.35% akuntan pendidik

dan 1.33% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi yang negatif. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan

tersebut.

d) Komite Audit melakukan investigasi yang diperlukan terhadap

kinerja auditor internal.

Tabel 4.24:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (15)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 1 1.33%

TS 2 0 0.00% 0.00% 1 1.33% 2.66%

N 3 4 17.39% 18 24.00%

S 4 10 43.48% 38 50.67%

SS 5 9 39.13% 82.61% 17 22.67% 73.34%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 94: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Sebanyak 82.61% akuntan pendidik dan 73.34% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap wewenang Komite Audit dalam melakukan

investigasi yang diperlukan terhadap kinerja auditor internal. Sedangkan tidak

ada akuntan pendidik memiliki persepsi negatif dan 2.66% mahasiswa

akuntansi memiliki persepsi yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian

besar responden memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik

dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

5. Laporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi

a) Komite Audit memiliki pemahaman tentang analisis laporan

keuangan.

Tabel 4.25:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (16)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala

Penilaian

Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 2 8.70% 7 9.34%

S 4 14 60.87% 46 61.33%

SS 5 7 30.43% 91.30% 22 29.33% 90.66%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 95: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.25 terlihat bahwa sebanyak 91.30% akuntan pendidik dan 90.66%

mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan tentang

Komite Audit memiliki pemahaman tentang analisis laporan keuangan.

Sedangkan tidah ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang

memiliki persepsi negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

b) Komite Audit melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan

yang akan dikeluarkan oleh perusahaan.

Tabel 4.26:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (17)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 2 2.67% 2.67%

N 3 3 13.04% 8 10.67%

S 4 13 56.52% 43 57.33%

SS 5 7 30.43% 86.95% 22 29.33% 86.66%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Sebanyak 86.95% akuntan pendidik dan 86.66% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap peran dan tanggung jawab Komite Audit

Page 96: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

dalam melakukan penelaahan terhadap informasi keuangan yang akan

dikeluarkan oleh perusahaan. Tidak ada akuntan pendidik yang memiliki

persepsi negatif sedangkan sebanyak 2.67% mahasiswa akuntansi memiliki

persepsi yang negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden

memiliki persepsi yang positif, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

c) Komite Audit melakukan penelaahan terhadap kebijakan akuntansi

perusahaan dan keputusan yang menyangkut kebijaksanaan.

Tabel 4.27:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (18)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 6 26.09% 13 17.34%

S 4 12 52.17% 46 61.33%

SS 5 5 21.74% 73.91% 16 21.33% 82.66%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Peran dan tanggung jawab Komite Audit dalam kaitannya dengan laporan

keuangan dan kebijakan akuntansi, Komite Audit harus melakukan penelaahan

Page 97: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

terhadap kebijakan akuntansi perusahaan dan keputusan yang menyangkut

kebijaksanaan. Sebanyak 73.91% akuntan pendidik dan 82.66% mahasiswa

akuntansi memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan

mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

6. Penegakan Asas GCG

a) Komite Audit menjaga keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan perusahaan.

Tabel 4.28:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (19)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 2 2.67% 2.67%

N 3 3 13.04% 0 0.00%

S 4 15 65.22% 63 84.00%

SS 5 5 21.74% 86.96% 10 13.33% 97.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 98: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.28 tmenunjukan bahwa sebanyak 86.96% akuntan pendidik dan

97.33% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan

Komite Audit menjaga keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan

keputusan perusahaan. Tidak ada akuntan pendidik yang memiliki persepsi

negatif sedangkan sebanyak 2.67% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi

yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam

mempersepsikan pernyataan tersebut.

b) Komite Audit menjaga keterbukaan dalam mengemukakan

informasi material dan relevan mengenai perusahaan.

Tabel 4.29:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (20)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 2 8.70% 11 14.67%

S 4 16 69.56% 37 49.33%

SS 5 5 21.74% 91.30% 27 36.00% 85.33%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 99: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tabel 4.29 diatas dapat disimulkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam

mempersepsikan pernyataan tersebut. Sebanyak 91.30% akuntan pendidik dan

85.33% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap peran dan

tanggung jawab Komite Audit dalam menjaga keterbukaan dalam

mengemukakan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. Tidak

ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang memiliki persepsi negatif.

c) Komite Audit memastikan suatu entitas telah dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, pemegang

saham dan pemangku kepentingan lain.

Tabel 4.30:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (21)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 1 4.35% 4.35% 3 4.00% 4.00%

N 3 3 13.04% 6 8.00%

S 4 13 56.52% 48 64.00%

SS 5 6 26.09% 82.61% 18 24.00% 88.00%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Page 100: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Tidak jauh berbeda dengan tabel-tabel yang lain, bahwa tabel 4.30

menggambarkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi

akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan

bahwa Komite Audit memastikan suatu entitas telah dikelola secara benar,

terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan, pemegang saham dan

pemangku kepentingan lain.

d) Komite Audit memastikan perusahaan telah mematuhi peraturan

perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap

masyarakat dan lingkungan bisnis.

Tabel 4.31:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (22)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi Skala

Penilaian

Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 4 17.39% 7 9.34%

S 4 12 52.17% 56 74.66%

SS 5 7 30.43% 82.60% 12 16.00% 90.66%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.31 diatas dapat disimulkan bahwa tidak ada perbedaan yang

signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi dalam

Page 101: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

mempersepsikan pernyataan tersebut. Sebanyak 82.60% akuntan pendidik dan

90.66% mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap peran dan

tanggung jawab Komite Audit dalam memastikan perusahaan telah mematuhi

peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggungjawab terhadap

masyarakat dan lingkungan bisnis. Tidak ada akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi yang memiliki persepsi negatif.

e) Komite Audit memastikan emiten dikelola secara independen agar

masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan

tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

Tabel 4.32:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (23)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 0 0.00% 0.00% 0 0.00% 0.00%

N 3 2 8.70% 13 17.33%

S 4 15 65.22% 46 61.33%

SS 5 6 26.08% 91.30% 16 21.34% 82.67%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Sebanyak 91.30% akuntan pendidik dan 82.67% mahasiswa akuntansi

memiliki persepsi positif terhadap pernyataan bahwa Komite Audit

Page 102: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

memastikan emiten dikelola secara independen agar masing-masing organ

perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak

lain. Sedangkan Tidak ada akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi yang

memiliki persepsi negatif. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar

responden memiliki persepsi yang positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan

mahasiswa akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

f) Komite Audit menjamin perlindungan hak-hak para pemegang

saham, serta menjamin terlaksananya komitmen dengan para

investor.

Tabel 4.33:

Persentase Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi (24)

Akuntan Pendidik Mahasiswa Akuntansi

Skala

Penilaian Bobot

Jumlah

Responden % Total %

Jumlah

Responden % Total %

STS 1 0 0.00% 0 0.00%

TS 2 2 8.70% 8.70% 0 0.00% 0.00%

N 3 3 13.04% 18 24.00%

S 4 14 60.87% 44 58.67%

SS 5 4 17.39% 78.26% 13 17.33% 76.00%

Total 23 100% 75 100%

Sumber: data primer yang telah diolah.

Tabel 4.33 terlihat bahwa sebanyak 78.26% akuntan pendidik dan 76%

mahasiswa akuntansi memiliki persepsi positif terhadap pernyataan Komite

Page 103: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Audit menjamin perlindungan hak-hak para pemegang saham, serta menjamin

terlaksananya komitmen dengan para investor. Tidak ada mahasiswa akuntansi

yang memiliki persepsi negatif sedangkan sebanyak 8.70% akuntan pendidik

memiliki persepsi yang negatif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan yang signifikan antara persepsi akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi dalam mempersepsikan pernyataan tersebut.

Page 104: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan bagi peneliti untuk mengetahui ada atau tidaknya

perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap

peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji Independent Sample T- test dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara akuntan pendidik dan

mahasiswa akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan

Good Corporate Governance. Sehingga Hipotesis nol yang menyatakan

bahwa tidak ada perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa

akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good

Corporate Governance tidak dapat ditolak,

2. Pemahaman tentang sistem pengendalian perusahaan merupakan pernyataan

yang paling disetujui oleh akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi.

Seluruh akuntan pendidik menyatakan kesetujuannya, sedangkan mahasiswa

hanya 2.67 % yang menyatakan tidak setuju.

3. Dalam analisis deskriptif, peneliti mencoba menguraikan persepsi dari setiap

kelompok sesuai dengan setiap indikator yang ada dalam instrumen

Page 105: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

penelitian, analisis ini dilakukan untuk memperkuat hipotesa yang telah

didapatkan. Berdasarkan analisis deskriptif, tidak terdapat perbedaan persepsi

yang signifikan antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi terhadap

peranan Komite Audit dalam mewujudkan Good Corporate Governance.

B. Implikasi

Berikut ini dikemukakan beberapa implikasi yang relevan dengan penelitian,

implikasi tersebut antara lain:

1. Hasil pengujian hipotesis menyatakan bahwa hipotesis nol (Ho) tidak dapat

ditolak yang berarti tidak terdapat perbedaan persepsi antara akuntan pendidik

dan mahasiswa akuntansi terhadap peranan Komite Audit dalam mewujudkan

Good Corporate Governance. Hal ini menunjukan bahwa proses kuliah

berjalan dengan baik, dan ilmu yang diberikan oleh dosen dalam hal ini

akuntan pendidik dapat diterima oleh mahasiswa. Dari gambaran ini ternyata

mahasiswa memiliki gambaran yang sama dengan dosen mereka terhadap

profesi mereka dimasa yang akan datang.

2. Persamaan persepsi yang ditunjukan dalam hasil penelitian ini dapat

memberikan gambaran secara umum bahwa ada kesesuaian antara materi

yang diberikan oleh akuntan pendidik dengan apa yang ditangkap atau yang

diterima oleh mahasiswa akuntansi. Akantetapi seiring dengan informasi yang

terus berkembang perbaikan disetiap lini yang masih dinilai kurang dalam

Page 106: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

hal pengetahuan tentang Komite Audit dan Good Corporate Governance

masih harus dilakukan.

C. Saran

1. Bagi Akuntan Pendidik

Bagi akuntan pendidik dapat mengevaluasi tentang penyampaian materi akuntansi

dan auditing kepada para mahasiswa dan lebih banyak lagi membahas tentang

Komite Audit dan Good Corporate Governance dalam perkuliahan.

2. Bagi Mahasiswa

Untuk mahasiswa perlu mengetahui lebih banyak lagi tentang perkembangan

Komite Audit dan isu tentang Good Corporate Governance, serta isu yang

berkembang dalam profesi mereka di masa depan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya tidak hanya mengidetifikasi ada tidaknya

perbedaan persepsi antara akuntan pendidik dan mahasiswa akuntansi saja,

melainkan juga membandingkan dengan akuntan publik, dan auditor internal,

serta memperluas populasi penelitian, sehingga dapat lebih digeneralisasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Page 107: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Abdullah, Syukriy., dan Syukur Selamat., “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap

Profesi Akuntan Publik”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan

Informasi, 2(1), 66-90, 2002.

Alijoyo, F. Antonius., “Keberadaan dan Peran Komite Audit Dalam Rangka

Implementasi GCG”, Seminar Nasional GCG- FKSPI BUMN/BUMD

Wilayah Jawa Timur, Surabaya, 2003, Artikel diperoleh dari

http://www.google .com

Anonim., “Pengertian Persepsi”, Artikel diperoleh dari http://www.wikipedia.com.

Aprilian, Rahil., “Analisis Persepsi Akuntan Pendidik Dan Mahasiswa Akuntansi

Pada Peranan Akuntan Publik Dalam Audit Lingkungan”, Skripsi S1 UIN

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2008.

Arens, Alvin A., Mark S Beasley, an Randal J. Elder. “Auditing and Assurance Services,

An Integrated Approach, 12th

Edition”, Pearson Education International, New

Jersey, 2008.

Arifin., “Peranan Akuntan Dalam Menegakan Prinsip Good Corporate Governance

Pada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Keagenan)”, Pidato

Pengukuhan Guru Besar. Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Departemen Pendidikan Nasional., “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, Balai Pustaka,

Jakarta,2008.

FCGI (Forum For Corporate Governance In Indonesia)., “Tata Kelola Perusahaan

(Corporate Governance) The Essence Of Good Corporate Governance:

Konsep dan Implementasi Perusahaan Publik dan Korporasi Indonesia”.

Yayasan Pendidikan Pasar Modal Indonesia & Sinergy Communication,

2002.

Ghozali, Imam., “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2006.

Hamid, Abdul., “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007.

Hastuti, Theresia Dwi., “Hubungan Antara Good Corporate Governance dan

Struktur Kepemilikan Dengan Kinerja Keuangan (Studi Kasus pada

Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Jakarta)”, Simposium Nasional

Akuntansi (SNA) VIII, 15-16 September, Solo, 2005.

Herawaty, Arleen, dan Susiana., “Analisis Pengaruh Independensi, Mekanisme

Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan

Page 108: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X, 26-28 Juli, Unhas

Makasar, 2007.

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad ishak., “Akuntansi Keperilakuan”, Salemba Empat,

Jakarta, 2008.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo., “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk

Akuntansi dan Manajemen”, BPFE, Yogyakarta, 2005.

Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor: KEP-29/PM/2004 Tentang

Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Diperoleh

dari http://www.bapepam.go.id.

Komite Nasional Kebijakan Governance, “Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia”, Pedoman diperoleh dari http://www.google.com

Martadi, Indiana Farid., dan Suranta, Sri., “Persepsi Akuntan, Mahasiswa Akutansi,

Dan Karyawan Bagian Akutansi Dipandang Dari Segi Gender Terhadap

Etika Bisnis Dan Etika Profesi (Studi Di Wilayah Surakarta)”,

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX, 23-26 Agustus, Padang, 2006.

Muhammad, Den Muqita., “Peranan Komite Audit Dalam Mewujudkan Good

Corporate Governance (Studi Kasus pada PT. Kereta Api Persero)”.

Skripsi S1 Universitas Widyatama, Bandung, 2007.

Nurita, dan Radianto WED., “Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika Penyusunan

Laporan Keuangan”, The 2nd National Converences UKWMS, 6 September,

Surabaya, 2008.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate

Governance Bagi Bank Umum, Diperoleh dari http://www.bi.go.id.

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2006

Tentang Komite Audit Bagi Badan Usaha Milik Negara, Diperoleh dari

http://www.bapepam.go.id.

Pratolo, Suryo., “Good Corporate Governance dan Kinerja BUMN di Indonesia:

Aspek Audit Manajemen dan Pengendalian Intern Sebagai Variabel

Eksogen Serta Tinjauannya Pada Jenis Perusahaan”, Simposium

Nasional Akuntansi (SNA) X, 26-28 Juli, Unhas Makasar, 2007.

Rakhmat, Jalaludin., “Psikologi Komunikasi”, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung,

2008.

Page 109: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Sanjaya, I Putu Sugiartha., “Peranan Komite Audit Dalam Good Corporate

Governance”, Jurnal Ekonomi Vol. XV No.40 Nop-Des, Yogyakarta,

2005.

Suryana, Agung., “Pengaruh Komite Audit Terhadap Kualitas Laba”, Simposium

Nasional Akuntansi (SNA) VIII, 15-16 September, Solo, 2005.

Tunggal, Amin Wijaya., “Komite Audit (Audit Committee)”, Harvarindo, Jakarta,

2009.

UNDP., “Peran Auditor dalam perwujudan Good Governance”, diperoleh dari

http://www.google.com.

Utama, Marta., “Komite Audit, Good Corporate Governance dan Pengungkapan

Informasi”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Vol. 1

Departemen Akuntansi FEUI, Jakarta, 2004.

Uyanto, Stanislaus S., “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2009.

Wahyono, Teguh., “25 Model Analisis Statistik Dengan SPSS 17”, PT. Elex Media

Komputerindo, Jakarta, 2009.

Zamroni, Oni,. “Persepsi Mahasiswa Terhadap Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Independensi Penampilan Akuntan Publik”, Skripsi S1 UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta, 2006.

Page 110: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Lampiran:2

KUESIONER

PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI

TERHADAP PERAN KOMITE AUDIT DALAM MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Oleh:

SYARIF MUFDHOLI R.

(105082002641)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431 H/ 2010 M

Page 111: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR KUISIONER

Kepada:

Yth. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Akuntansi

Di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini, saya:

Nama : Syarif Mufdholi Ridho

NIM : 105082002641

Jurusan : Akuntansi

Mengharapkan kesedian Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan

lengkap. Kuesioner ini akan dijadikan data dalam penelitian saya. Oleh karena itu,

Bapak/Ibu diminta dan diharapkan membacanya dengan teliti dan menjawabnya

dengan lengkap. Segala informasi yang diperoleh dari kuesioner ini semata-mata

hanya untuk tujuan penelitian yang bersifat ilmiah.

Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu, saya ucapkan banyak terima kasih.

Mohon maaf atas waktu Anda yang telah saya gunakan.

Hormat Saya,

Peneliti

Syarif Mufdholi Ridho

Page 112: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

DAFTAR KUISIONER

Kepada:

Yth. Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Di Tempat

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menyusun skripsi sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE), dengan ini, saya:

Nama : Syarif Mufdholi Ridho

NIM : 105082002641

Jurusan : Akuntansi

Mengharapkan kesedian kawan-kawan mahasiswa untuk mengisi kuesioner

ini dengan lengkap. Kuesioner ini akan dijadikan data dalam penelitian saya. Oleh

karena itu, kawan-kawan mahasiswa diminta dan diharapkan membacanya dengan

teliti dan menjawabnya dengan lengkap. Segala informasi yang diperoleh dari

kuesioner ini semata-mata hanya untuk tujuan penelitian yang bersifat ilmiah.

Atas perhatian dan partisipasinya, saya ucapkan banyak terima kasih. Mohon

maaf atas waktu Anda yang telah saya gunakan.

Hormat Saya,

Peneliti

Page 113: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Syarif Mufdholi Ridho

BAGIAN I

LATAR BELAKANG RESPONDEN

1. Jenis Kelamin : Laki-laki

Perempuan

2. Pekerjaan : Mahasiswa semester (…………………..)

Akuntan Pendidik.

3. Perguruan tinggi : …………………..

Page 114: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

BAGIAN II

Pada bagian berkut ini, anda diminta untuk menujukan tingkat kesetujuan anda

dengan tiap pernyataan tentang “Peran Komite Audit dalam Mewujudkan

Good Corporate Governance”, isilah jawaban anda pada kotak pilihan jawaban

dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom jawaban yang anda rasa paling

sesuai/tepat. Berikut ini arti dari masing-masing kotak jawaban.

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

No Pertanyaan

A. Risiko Usaha dan Keuangan STS TS N S SS

1

Komite Audit harus memiliki pemahaman tentang

aktivitas bisnis perusahaan.

2

Komite Audit menelaah ketaatan perusahaan

terhadap peraturan perundang-undangan dibidang

pasar modal dan peraturan perundang-undangan

lainnya yang berhubungan dengan kegiatan

perusahaan.

Page 115: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

3

Komite audit melakukan penilaian kembali

terhadap investasi perusahaan.

B. Sistem dan Pengendalian Internal STS TS N S SS

4

Komite Audit harus melakukan penilaian atas

kebijakan akuntansi dan keputusan-keputusan

yang menyangkut kebijaksanaan.

5

Komite Audit dapat menciptakan iklim disiplin

dan kontrol yang akan mengurangi kemungkinan

penyelewengan-penyelewengan.

6

Pemahaman tentang keuangan dan pembelanjaan

perusahaan harus dimiliki Komite Audit.

7

Komite Audit memiliki pemahaman tentang

sistem pengendalian perusahaan dengan baik dan

cermat.

C. Hubungan dengan Auditor Eksternal STS TS N S SS

8

Komite Audit memberikan rekomendasi tentang

pengangkatan dan/atau penggantian auditor

eksternal.

9

Komite Audit meninjau lingkup dan perencanaan

audit eksternal.

10

Komite Audit berkonsultasi serta membahas hasil

audit laporan keuangan dengan auditor eksternal.

STS TS N S SS

11

Komite Audit memastikan bahwa auditor

eksternal bekerja sesuai standar profesional yang

Page 116: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

bersangkutan, khususnya dalam hubungan

independensi.

D. Hubungan dengan Auditor Internal STS TS N S SS

12

Komite Audit melakukan penelaahan program

kerja dan fungsi dari internal audit perusahaan.

13

Komite Audit melakukan penelaahan terhadap

pelaksanaan kerja audit internal.

14

Komite Audit berkonsultasi serta melakukan

review atas segala rekomendasi yang diberikan

oleh auditor internal.

15

Komite Audit melakukan investigasi yang

diperlukan terhadap kinerja auditor internal.

E. Laporan Keuangan dan Kebijakan Akuntansi STS TS N S SS

16

Komite Audit memiliki pemahaman tentang

analisis laporan keuangan.

17

Komite Audit melakukan penelaahan terhadap

informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh

perusahaan.

18

Komite Audit melakukan penelaahan terhadap

kebijakan akuntansi perusahaan dan keputusan

yang menyangkut kebijaksanaan.

F. Penegakan Asas GCG STS TS N S SS

19

Komite Audit menjaga keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan

perusahaan

20 Komite Audit menjaga keterbukaan dalam

Page 117: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

mengemukakan informasi material dan relevan

mengenai perusahaan.

21

Komite Audit memastikan suatu entitas telah

dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan

kepentingan perusahaan, pemegang saham dan

pemangku kepentingan lain.

STS TS N S SS

22

Komite Audit memastikan perusahaan telah

mematuhi peraturan perundang-undangan serta

melaksanakan tanggungjawab terhadap

masyarakat dan lingkungan bisnis.

23

Komite Audit memastikan emiten dikelola secara

independen agar masing-masing organ perusahaan

tidak saling mendominasi dan tidak dapat

diintervensi oleh pihak lain.

24

Komite Audit menjamin perlindungan hak-hak

para pemegang saham, serta menjamin

terlaksananya komitmen dengan para investor.

Page 118: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Lampiran 3: Hasil Jawaban Akuntan Pendidik

RESPONDEN Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

1 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4

2 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5

3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5

4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 5 5 5 4 4 5 5 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5

8 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3

9 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4

10 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 3 4 5 4

12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5

13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4

14 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3

15 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3

16 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3

17 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3 3

18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4

19 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4

Page 119: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4

22 4 4 4 5 3 5 5 1 4 5 3 2 4 2 4 5 4 3

23 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 4

total 94 93 88 97 94 96 100 85 83 89 91 90 88 91 97 97 96 91

Lampiran 4: Hasil Jawaban Mahasiswa Akuntansi

RESPONDEN Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17

1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

2 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5

3 4 5 3 4 3 3 4 2 4 4 4 5 3 4 3 4 4

4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

5 5 5 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4

6 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 3 4 3 4 4

7 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4

8 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5

9 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

10 1 2 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4

11 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

12 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

13 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5

14 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4

15 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

16 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

17 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

18 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

19 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3

20 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5

21 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3

22 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

23 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2

24 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4

25 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

26 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3

27 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4

28 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 5 3 5 5

Page 120: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

29 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5

30 5 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5

31 5 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

33 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5

34 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4

35 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

36 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

37 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4

38 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4

39 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5

40 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

41 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2

42 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 5 3 4 4

43 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5

44 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3

45 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4

46 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5

47 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5

48 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

49 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

50 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 5 3 3

51 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3

52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

53 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4

54 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

56 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 2 4 2 5 5 4

57 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5

58 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

59 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5

60 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4

61 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

62 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

63 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4

64 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4

65 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5

66 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

Page 121: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

67 1 2 3 3 3 1 1 4 5 1 5 5 5 3 1 4 4

68 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4

69 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 5 4 3

70 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5

71 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4

72 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

73 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

74 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4

75 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

total 317 312 297 311 294 297 312 301 287 292 308 302 283 301 294 315 310

Lampiran 5: Hasil Jawaban Akuntan Pendidik dan Mahasiswa Akuntansi

RESPONDEN Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17

1 4 4 4 5 5 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4

2 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5

3 4 4 4 3 5 5 4 3 4 4 4 4 3 4 5 4 4

4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

6 5 5 5 4 4 5 5 4 2 2 5 5 5 5 5 5 5

7 5 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5

8 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3

9 5 5 4 4 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 5 4

10 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4

11 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 4 4 3 4 5

12 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5

13 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4

14 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4

15 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 4

16 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3

17 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 3 3

18 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 5 5

19 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4

20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

Page 122: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

22 4 4 4 5 3 5 5 1 4 5 3 2 4 2 4 5 4

23 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5

24 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

25 5 5 4 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 4 5 4 5

26 4 5 3 4 3 3 4 2 4 4 4 5 3 4 3 4 4

27 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

28 5 5 5 3 4 3 4 5 4 3 4 4 3 4 3 4 4

29 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 3 4 3 4 4

30 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4

31 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5

32 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

33 1 2 3 3 3 1 1 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4

34 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

35 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3

36 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5

37 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4

38 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

39 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4

40 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4

41 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4

42 4 3 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3

43 5 4 3 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5

44 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3

45 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

46 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2

47 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4

48 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5

49 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3

50 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4

51 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 4 5 4 5 3 5 5

52 4 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5

53 5 4 3 5 5 5 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 5

54 5 4 3 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4

55 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

56 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5

57 4 5 3 4 3 3 4 4 4 2 4 5 3 4 3 4 4

58 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

59 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

Page 123: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

60 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4

61 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4

62 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5

63 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

64 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2

65 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 3 4 5 3 4 4

66 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5

67 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3

68 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4

69 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5

70 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5

71 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

72 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4

73 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 5 3 3

74 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3

75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5

76 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4

77 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

78 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

79 4 4 4 5 3 5 5 5 4 5 3 2 4 2 5 5 4

80 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5

81 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4

82 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5

83 4 5 3 4 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 3 4 4

84 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4

85 5 5 5 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4

86 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 5 4 4

87 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4

88 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 5

89 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5

90 1 2 3 3 3 1 1 4 5 1 5 5 5 3 1 4 4

91 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4

92 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 5 4 3

93 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5

94 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4

95 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4

96 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

97 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4

Page 124: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

98 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4

411 405 385 408 388 393 412 386 370 381 399 392 371 392 391 412 406

Lampiran 9: Hasil Uji Normalitas

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

group N Percent N Percent N Percent

Akuntan Pendidik 23 100.0% 0 .0% 23 100.0%Peran Komite Audit dalam

Mewujudkan GCG Mahasiswa Akuntansi 75 100.0% 0 .0% 75 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

group Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Akuntan Pendidik .094 23 .200* .968 23 Peran Komite Audit dalam

Mewujudkan GCG Mahasiswa Akuntansi .080 75 .200

* .971 75

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

Page 125: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan
Page 126: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan
Page 127: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Lampiran 6: Uji Reliabilitas

Case Processing Summary

N %

Valid 98 100.0

Excludeda 0 .0

Cases

Total 98 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.882 .885 24

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

96.83 72.949 8.541 24

Page 128: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 4.19 .755 98

Q2 4.13 .713 98

Q3 3.93 .662 98

Q4 4.16 .569 98

Q5 3.96 .672 98

Q6 4.01 .819 98

Q7 4.20 .642 98

Q8 3.94 .810 98

Q9 3.78 .740 98

Q10 3.89 .798 98

Q11 4.07 .736 98

Q12 4.00 .703 98

Q13 3.79 .630 98

Q14 4.00 .658 98

Q15 3.99 .793 98

Q16 4.20 .591 98

Q17 4.14 .689 98

Q18 4.02 .642 98

Q19 4.08 .511 98

Q20 4.19 .653 98

Q21 4.07 .707 98

Q22 4.08 .550 98

Page 129: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan

Q23 4.07 .613 98

Q24 3.92 .684 98

Page 130: PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/607/1/92559... · PERSEPSI AKUNTAN PENDIDIK DAN MAHASISWA AKUNTANSI ... Metode penentuan