17
PERSPEKTIF KEPERAWATAN LANSIA Oleh : Ns. Aida Yulia, M.Kep

perspektif keperawatan lansia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep

Citation preview

Page 1: perspektif keperawatan lansia

PERSPEKTIF KEPERAWATAN LANSIA

Oleh :

Ns. Aida Yulia, M.Kep

Page 2: perspektif keperawatan lansia

PENDAHULUAN• Perkembangan IPTEK memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan yang

terlihat dari angka harapan hidup (AHH) yaitu:AHH di Indonesia tahun 1971 : 46,6 tahuntahun 1999 : 67,5 tahuntahun 2000 : 80 tahunPopulasi lansia akan meningkat juga yaitu:•Pada tahun 1990 jumlah penduduk 60 tahun ± 10 juta jiwa/5,5 % dari total populasi penduduk. •Pada tahun 2020 diperkirakan meningka 3X menjadi ± 29 juta jiwa/11,4 % dari total populasi penduduk (Lembaga Demografi FE-UI-1993). Selanjutnya :Terdapat hasil yang mengejutkan, yaitu:•62,3% lansia di Indonesia masih berpenghasilan dai pekerjaannya sendiri •59,4% dari lansia masih berperan sebagai kepala keluarga •53 % lansia masih menanggung beban kehidupan keluarga •hanya 27,5 % lansia mendapat penghasilan dari anak/menantu

Page 3: perspektif keperawatan lansia

DEPKES RI

• 1. kelompok menjelang usia lanjut (45 - 54 th) sebagai masa VIRILITAS2. kelompok usia lanjut (55 - 64 th) sebagai masa PRESENIUM3. kelompok usia lanjut (65 th > ) sebagai masa SENIUM

Page 4: perspektif keperawatan lansia

WHO

• Usia lanjut : 60 - 74 tahun• Usia Tua : 75 - 89 tahun• Usia sangat lanjut : > 90 tahun

Page 5: perspektif keperawatan lansia

DEFENISI• •Gerontologi adalah cabang ilmu yang

membahas/menangani tentang proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia lanjut.

• Geriatrik berkaitan dengan penyakit atau kecacatan yang terjadi pada orang yang berusia lanjut.

• Keperawatan Gerontik : suatu bentuk pelayanan profesional yang didasarkan pada ilmu dan kiat/teknik keperawatan yang berbentuk bio-psiko-sosio-spritual dan kultural yang holistik, ditujukan pada klien lanjut usia, baik sehat maupun sakit pada tingkat individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Page 6: perspektif keperawatan lansia

Lingkup askep gerontik

• Pencegahan terhadap ketidakmampuan akibat proses penuaan

• Perawatan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan akibat proses penuaan

• Pemulihan ditujukan untuk upaya mengatasi kebutuhan akibat proses penuaan

Page 7: perspektif keperawatan lansia

keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya

• Dalam prakteknya keperawatan gerontik meliputi peran dan fungsinya sebagai berikut:1. Sebagai Care Giver /pemberi asuhan langsung2. Sebagai Pendidik klien lansia3. Sebagai Motivator4. Sebagai Advokasi5. Sebagai Konselor

Page 8: perspektif keperawatan lansia

Tanggung jawab Perawat Gerontik

• 1. Membantu klien lansia memperoleh kesehatan secara optimal2. Membantu klien lansia untuk memelihara kesehatannya3. Membantu klien lansia menerima kondisinya4. Membantu klien lansia menghadapi ajal dengan diperlakukan secara manusiawi sampai dengan meninggal.

Page 9: perspektif keperawatan lansia

Sifat Pelayanan Gerontik

• Independent (layanan tidak tergantung pada profesi lain/mandiri)

• Interdependent• Humanistik (secara manusiawi)• Holistik (secara keseluruhan)

Page 10: perspektif keperawatan lansia

MASALAH – MASALAH LANSIA

Hurlock (1979) seperti dikutip oleh Munandar Ashar Sunyoto ( 1994) menyebutkan masalah-masalah yang menyertai lansia yaitu :

• Ketidakberdayaan fisik yang menyebabkan ketergantungan • pada orang lain• Ketidakpastian ekonomi sehingga memerlukan perubahan total

dalam pola Hidupnya• Membuat teman baru untuk mendapatkan ganti mereka yang telah

meninggal atau pindah• Mengembangkan aktifitas baru untuk mengisi waktu luang yang

bertambah banyak• Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa.

Berkaitan

Page 11: perspektif keperawatan lansia

Hasil penelitian Profil Penyakit Lansia di 4 kota (Padang, Bandung, Denpasar, Makasar),sebagai berikut:

• Fungsi tubuh dirasakan menurun: Penglihatan (76,24 %), Daya ingat (69,39 %), Sexual (58,04 %), Kelenturan (53,23 %), Gilut (51,12 %).

• Masalah kesehatan yang sering muncul Sakit tulang (69,39 %), Sakit kepala (51,15 %), Daya ingat menurun (38,51 %), Selera makan menurun (30,08 %), Mual/perut perih (26,66 %), Sulit tidur (24,88 %) dan sesak nafas (21,28

Page 12: perspektif keperawatan lansia

Permasalahan umum

• Makin besar jumlah lansia yang berada dibawah garis kemiskinan

• Makin melemahnya nilai kekerabatan sehinggan anggota keluaraga yang lanjut usia kurang diperhatikan, dihargai dan dihormati.

• Lahirnya kelompok masyarakat industry• Masih rendahnya kuantitas dan kualitas tenaga profesional

pelayanan lanjut usia• Belum membudaya dan melembaganya kegiatan pembinaan

kesejahteraan lansia

Page 13: perspektif keperawatan lansia

Kegiatan Pelayanan Lanjut Usia di Indonesia• Landasan hukum :

Undang-undang No.6 Tahun 1974 tentang Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial. Undang-undang No.13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Undang-undang No.22 tahun 2000 tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang No.25 tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional Tahun 2000-2004, bidang Pembangunan Sosial Budaya. Keputusan Menkokesra No.15/KEP/IX/1994 tentang Panitia Nasional Pelembagaan Lanjut Usia dalam Kehidupan Bangsa. Keputusan Menteri Sosial No.10/HUK/1998 tentang Lembaga Kesejahteraan Lanjut Usia

Page 14: perspektif keperawatan lansia

Lanjutan…

• Sesuai Undang-undang No.13 tahun 1998, mengamanaykan bahwa pemerintah dan masyarakat berkewajiban memberikan pelayanan sosial kepada lanjut usia. Pemberikan pelayanan berlandaskan pada filosofi dan nilai budaya masyarakat Indonesia yang berasas Three Generation in One Roof yang mengandung arti yaitu adanya pertautan yang bernuansa antar 3 generasi, yaitu: anak, orang tua dan kakek / nenek.

Page 15: perspektif keperawatan lansia

Sarana pelayanan kesehatan yang dipergunakan untuk melayani Lanjut Usia

• Pelayanan Tingkat MasyarakatPelayanan yang ditujukan kepada Lanjut Usia, keluarga yang mempunyai lanjut usia, kelompok lanjut usia atau kelompok masyarakat seperti : - Karang Werdha Adalah suatu perkumpulan/paguyuban dari para lansia yang biasanya berasal dari satu lingkungan hunian. Di dalam klub ini, para lansia yang sehat mandiri dapat mengadakan berbagai kegiatan fisik, rohani,social-ekonomi secara bersama-sama - Posyandu Lansia - Day Care - Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa - PUSAKA - Dana Sehat - Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM)

Page 16: perspektif keperawatan lansia

Lanjutan…

• Pelayanan Tingkat DasarPelayanan diselenggarakan oleh berbagai instansi dan swasta serta organisasi masyarakat, organisasi profesi dan yayasan seperti: praktek dokter, praktek dokter gigi, balai pengobatan dan klinik, Puskesmas, Balai Kesehatan Masyarakat, Panti Tresna Werdha, Pusat Pelayanan dan Perawatan Lanjut Usia.

Page 17: perspektif keperawatan lansia

Lanjutann…

• . Pelayanan Rujukan Tingkat I dan Tingkat IIPelayanan yang diberikan dapat bersifat sederhana, sedang, lengkap, dan paripurna :Rumah sakit yang memiliki : Poliklinik Geriatri / Gerontologi, unit rehabilitasi, ruang rawat, laboratorium, Day Hospital, Unit Gawat Darurat, Instalasi Gawat Darurat, Bangsal Akut. Rumah Sakit JiwaRumah Sakit Khusus (lainnya)Sasana Tresna WerdhaSasana Tresna Werdha adalah suatu institusi hunian bersama dari para lansia yang secara fisik/kesehatan masih mandiri, akan tetapi (terutama) memiliki keterbatasan di bidang sosial / ekonomi. Kebutuhan harian dari para penghuni biasanya disediakan pengurus panti. Diselenggarakan oleh pemerintah atau swasta.