6
Pertemuan ke-2 AKAR-AKAR PERSAMAAN Tujuan Pembelajaran : 1. Mahasiswa mampu menggunakan metode komputasi untuk menentukan akar-akar persamaan. 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan metode pencarian akar-akar persamaan pada sistem fisika. I. Akar Persamaan Adalah bilangan yang merepresentasikan titik potong kurva polinomial terhadap variabel bebasnya. Persamaan kuadrat dalam bentuk y=ax 2 +bx +c ( 1), akar-akarnya dapat ditentukan secara analitik x 12 = b 2 4 ac 2 a ( 2). Sedangkan persamaan derajat lebih tinggi, akar-akarnya tidak dapat ditentukan dengan persamaan (2) melainkan dengan menggunakan metode numerik. Penyelesaian numerik diselesaikan dengan pendekatan berurutan (iterasi) sedemikian hingga hasil yang diperoleh pada setiap step lebih teliti dari sebelumnya. Beberapa metode yang umumnya digunakan adalah : a. Metode setengah interval Metode ini biasa disebut metode bagi dua atau metode bisection. Langkah-langkah untuk menyelesaikan persamaan dengan metode setengah interval adalah : 1. Menghitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai diperoleh perubahan tanda untuk fungsi f(x) dan f(x n+1 ), yaitu f(x) x f(x n+1 ) < 0. 2. Melakukan estimasi pertama terhadap akar x t yang dihitung dengan rumus x t = x n +x n+1 2 .

Pertemuan Ke-2 Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hu

Citation preview

Pertemuan ke-2AKAR-AKAR PERSAMAAN

Tujuan Pembelajaran :1. Mahasiswa mampu menggunakan metode komputasi untuk menentukan akar-akar persamaan.2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan metode pencarian akar-akar persamaan pada sistem fisika.

I. Akar Persamaan Adalah bilangan yang merepresentasikan titik potong kurva polinomial terhadap variabel bebasnya. Persamaan kuadrat dalam bentuk , akar-akarnya dapat ditentukan secara analitik . Sedangkan persamaan derajat lebih tinggi, akar-akarnya tidak dapat ditentukan dengan persamaan (2) melainkan dengan menggunakan metode numerik. Penyelesaian numerik diselesaikan dengan pendekatan berurutan (iterasi) sedemikian hingga hasil yang diperoleh pada setiap step lebih teliti dari sebelumnya. Beberapa metode yang umumnya digunakan adalah :a. Metode setengah intervalMetode ini biasa disebut metode bagi dua atau metode bisection. Langkah-langkah untuk menyelesaikan persamaan dengan metode setengah interval adalah :1. Menghitung fungsi pada interval yang sama dari x sampai diperoleh perubahan tanda untuk fungsi f(x) dan f(xn+1), yaitu f(x) x f(xn+1) < 0.2. Melakukan estimasi pertama terhadap akar xt yang dihitung dengan rumus .3. Membuat evaluasi untuk menentukan sub interval tempat akar persamaan berada dengan criteria: Jika f(x) x f(xn+1) < 0, akar persamaan berada pada sub interval pertama, jadi xn+1= xt maka hitungan dilanjutkan pada langkah ke-4. Jika f(x) x (xn+1) < 0, akar persamaan berada pada sub interval kedua, jadi xn = xt hitungan dilanjutkan pada langkah ke-4 Jika f(x) x (xn+1), akar persamaan xt hitungan selesai.4. Menghitung perkiraan baru dengan rumus 5. Jika perkiraan akar baru cukup kecil atau sesuai dengan target awal dalam batasan yang dapat diterima, hitungan dianggap selesai dengan xt adalah akar persamaan. Jika perkiraan belum kecil, hitungan di ulang dari langkah no 3 sampai diperoleh hasil sesuai dengan target.

Bagan alir metode setengah intervalContoh 1Hitung salah satu akar persamaan polynomial orde 3 b. Metode Regulasi FalsiDapat diartikan sebagai metode posisi palsu karena metode ini memberikan posisi palsu akar w berdasarkan titik potong garis lurus yang melalui (x1,f(x1)) dan (x2,f(x2)) dengan tanda yang berbeda dan kontinu. Perhitungan akar-akar persamaan metode ini sebagai berikut :1. Menentukan fungsi pada interval x yang sama sampai diperoleh perubahan tandadari fungsi f(x) dan f(xn+1).2. Dari kedua fungsi f(x) dan f(xn+1) ditarik garis lurus sehingga terbentuk segitiga sebangun yang memenuhi persamaan Langkah ke-2 adalah menentukan w menggunakan persamaan tersebut dan nilai fungsi f(w).3. Melakukan evaluasi terhadap fungsi f(w) dan f(xn+1) untuk menentukan sub interval tempat w berada dengan criteria : Jika f(w) x f(xn+1) < 0, akar persamaan berada pada sub interval pertama, jadi xn+1= w maka hitungan dilanjutkan pada langkah ke-4. Jika f(w) x (xn+1) < 0, akar persamaan berada pada sub interval kedua, jadi xn = w hitungan dilanjutkan pada langkah ke-4 Jika f(x) x (xn+1)=0, akar persamaan w hitungan selesai4. Melakukan interpolasi baru menggunakan persamaan

Bagan alir metode regulasi Falsi

Contoh 2Hitung salah satu akar persamaan polynomial orde 3 c. Metode Newton-RaphsonMetode ini Newton-Raphson dibangun dari informasi harga f(xn) pada titik perkiraan awal xn. perhitungan akar-akar persamaan dengan metode ini ditentukan dengan langkah-langkah berikut :1. Menentukan f (x)dari f(x).2. Menentukan nilai xn pada sembarang titik.3. Menghitung nilai xn+1 menggunakan persamaan 4. Membuat estimasi pada nilai xn+1 dengan keriteria : Jika nilai kecil atau mendekati nol maka xn+1adalah akar-akar persamaan sehingga perhitungan dinyatakan selesai. Jika nilainya belum kecil maka diulangi lagi langkah ke-3.Contoh 3.Hitung salah satu akar persamaan polynomial orde 3 d. Tutorial dan latihan program1. Diketahui fungsi , hitunglah akar persamaan fungsi tersebut dengan metode setengah interval.a. %interval awal akar persamaandisp(Estimasi awal akar persamaan)disp( )x1=input(masukkan perkiraan awal1 = );x2=input(masukkan perkiraan awal2= );fungsi1= x1^3+2*x1^2-5*x1-5fungsi2= x2^3+2*x2^2-5*x2-5if fungsi1*fungsi2 > 0 pesan=estimasi salah, ulangi lagi..else pesan=estimasi benarend

b. Menghitung estimasi sub interval pertama% program menghitung akar persamaandisp(menghitung akar persamaan)disp( )x1=input(masukkan akar awal pertama = );x2=input(masukkan akar awal kedua = );f1= x1^3+2*x1^2-5*x1-5;f2= x2^3+2*x2^2-5*x2-5;t1=(x1+x2)/2; ft1^3+2*t1^2-5*t1-5;M=input(masukkan jumlah iterasi = );X1=zeros(M,1); % tempat penyimpanan data x1X2=X1; %tempat penyimpanan data x2T=X1; %tempat menyimpan data tFX1=X1; FX2=X2; FT=X1;X1(1) = x1; X2(1) = x2; T(1) = t1;FX1(1) = f1;FX2(1)=f2;FT(1)=ft1;for m=2 : M if FT(m-1) < 0 X1(m) = T(m-1); X2 (m) = X2(m-1); else X1(m)=X1(m-1); X2(m)=T(m-1); EndFX1(m) = X1(m)^3+2*X1(m)^2-5*X1(m)-5;FX2(m) = X2(m)^3+2*X2(m)1^2-5*X2(m)-5;T(m)= (X1(m) + X2(m))/2;FT(m)= T(m)^3+2*T(m)^2-5*T(m)-5;endIt = (1:M);disp( )disp(Akar-akar persamaan) % membuat tabeldisp( )disp(iterasi ke- Xm Xm+1 t F(Xm) F(Xm+1) F(t) )disp( )disp ([It X1 X2 T FX1 FX2 FT]) % mengisi tabel